Dummy Pedoman PKM GT 2013 Universitas In

Jumlah halaman artikel PKMGT ditetapkan sebanyakbanyaknya 15 (lima belas)
termasuk daftar pustaka dan
lampiran (jika diperlukan).

1,5 space

Lambang Universitas
(TANPA WARNA)
Height : 1.74"

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM

Font 14

PENERAPAN SISTEM AUTOMATIC BLUETOOTH TIMER UNTUK
MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN BIS KOTA DI DKI
JAKARTA
Double enter 1,5 space
 Cukup memuat
NAMA GAGASAN dan

TUJUAN GAGASAN
 Usahakan tidak lebih
dari 12 kata

BIDANG KEGIATAN:
PKM – GAGASAN

Font 12

ILMIAH

Diusulkan oleh:
 Nama ketua tim
paling atas
 Format penulisan
NAMA, JURUSAN,
ANGKATAN, NPM/NIM

Bengtito
Teknik Elektro 2008


(0806330724)

Destiana Widyaningrum
(0806458082)
Kesehatan Masyarakat 2008
Zul Andri Muqodam
Teknik Elektro 2008

(0806455540)

UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2014
Keseluruhan Naskah : kertas A4 , spasi 1,5 font 12(jika tidak disebutkan berbeda
), roman time style, margin kiri-4 cm, kanan-3 cm, atas-3 cm,
dan bawah-3 cm.

Huruf
Besar

Font 12

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan

2. Bidang Kegiatan

: Penerapan Sistem Automatic Bluetooth Timer untuk
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Bus Kota di DKI
Jakarta
: ( ) PKM-AI
(X) PKM – GT
WAJIB dibuat seperti ini

3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
b. NPM
c. Program Studi
d. Universitas

e. Alamat Rumah dan No. Tel./HP
f. Alamat email
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
b. NIDN
c. Alamat Rumah dan No. Tel./HP
Selain manajer mahalum
bisa juga oleh Kepala
Departemen/Jurusan

:
:
:
:
:

Bengtito
0806330724
Teknik Elektro

Universitas Indonesia
Tebet Barat IV H/No.21 Jakarta
12810/ 021 9226 1014
: tito.beng@yahoo.com
: 2 (dua) orang

: Ir.Ahmad Syafiq, Msc, PhD
: 196908042008121001
: Jl. Margonda Raya Gg. Kober
Perumahan Mawar Residence Blok
B5 Depok 16424

Depok, 7 Maret 2011

Menyetujui
Manajer Kemahasiswaan
Dan Hubungan Alumni,

Ketua Pelaksana,


(Nisfarwati Violini, SKM, MKM)
NUP. 1000 130 11

(Bengtito)
NPM. 0806330724

Direktur Kemahasiswaan UI,

Dosen Pendamping,

(Dr. Kamarudin, M.Si)
NIP. 132205398

(Ir.Ahmad Syafiq, Msc, PhD)
NIP. 196908042008121001

Ditandatangani secara
kolektif
Nomor halaman di sebelah kanan
bawah dengan ANGKA LATIN


ii

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur rahmat Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami
dapat menyelesaikan karya tulis kami tepat waktu. Banyak rintangan yang telah
kami lalui untuk menyelesaikan karya tulis ini, tetapi tetap tidak menyurutkan niat
yang sudah bulat untuk menyelesaikannya.
Banyak ide yang tercuat mulai dari masalah kesehatan sampai ke masalah
lingkungan, tetapi penulis kali ini memilih tema Kemacetan. Tema tersebut dipilih
karena di kehidupan sehari-sehari penulis, mulai kecil sampai dewasa, masalah
kemacetan di Jakarta dalam proses perbaikan. Kami menyadari, usaha pemerintah
DKI Jakarta sangat baik dengan pola transportasi makro. Oleh sebab itu karya
tulis ini memeberikan suatu sistem yang dapat diaplikasikan oleh pihak pengelola
bis untuk mendukung rencana pola transportasi makro gagasan Pemerintah DKI
Jakarta. Sistem ini dapat digunakan oleh pengelola bis kota maupun pengelola
busway. Sistem ini dapat digunakan sebagai penyempurnaan untuk
mempersiapkan peralihan pengguna jalan dari kendaraan pribadi ke kendaraan
umum.
Pada karya tulis ini yang kami kedepankan adalah ide konsep sistem bukan

ke masalah teknis, teknik implementasi dengan membuat sarana dapat dibuat
dengan teknologi yang lama dan dipilih yang paling fit sesuai teori yang kami
dapatkan di bangku kuliah.
Tak ada gading yang tak retak, penulis sadar kesempurnaan masih sangat
jauh dari karya tulis ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan masukan
berupa kritik dan saran untuk perbaikan karya tulis ini di kemudian hari.
Akhir kata, penulis berharap agar karya tulis ini bermanfaat bagi semua
pihak.
Depok, Maret 2014
Penulis

Nomor halaman di sebelah kanan
bawah dengan ANGKA LATIN

iii

DAFTAR ISI

WAJIB ADA


Lembar Judul .............................................................................................

i

Lembar Pengesahan ...................................................................................

ii

Kata Pengantar...........................................................................................

iii

Daftar Isi....................................................................................................

iv

Pada PKMvi
GT bagian
Daftar Tabel dan Daftar Gambar ................................................................
GAGASAN wajib

mencantumkan 5 hal yang
meguraikan tentang
kondisi kekinian, solusi
PENDAHULUAN
terdahulu, seberapa jauh
Latar Belakang Masalah.............................................................................
1 menjadi
gagasan dapat
solusi terhadap
Tujuan dan Manfaat Penulisan ...................................................................
2 kondisi
kekinian, pihak-pihak yang
terkait, sama langkahlangkah strategis.
GAGASAN

Ringkasan .................................................................................................. vii

Manajemen Bus AC70 ...............................................................................

3


Sistem Pengelolaan Bis AC70 Saat Ini ......................................................

3

Solusi Terdahulu ........................................................................................

3

Sistem Automatic Bluetooth Timer untuk Meningkatkan Kualitas Bus Kota

4

Konsep Sistem Automatic Bluetooth Timer .................................................

4

Mekanisme Kerja Automatic Bluetooth Timer…………………………………

6

Pusat Kontrol.............................................................................................

6

Pihak-pihak yang Terkait ...........................................................................

7

Langkah-langkah Strategis Implementasi Automatic Bluetooth Timer .......

7

Peluang dan Tantangan dalam Mengimplementasikan
Automatic Bluetooth Timer ........................................................................

8

KESIMPULAN
Gagasan .....................................................................................................

9

Teknik Implementasi .................................................................................

9

Prediksi Hasil.............................................................................................

9

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Nomor halaman di sebelah kanan
bawah dengan ANGKA LATIN

iv

DAFTAR TABEL

Daftar tabel dan daftar gambar
WAJIB ditulis JIKA ADA

Tabel 1. Spesifikasi Automatic Bluetooth Timer .........................................

7

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Display Timer ...........................................................................

5

Gambar 2. Alur Informasi Sistem Automatic Bluetooth Timer....................

6

Gambar 3. Bagan Strategi ..........................................................................

8

Nomor halaman di sebelah kanan
bawah dengan ANGKA LATIN

v

RINGKASAN

Ringkasan 1 halaman BUKAN
ABSTRAK

Ringkasan mencerminkan isi keseluruhan gagasan, mulai dari latar belakang,
tujuan, landasan teori yang mendukung, metoda penulisan, pembahasan,
kesimpulan dan rekomendasi
Tingginya aktivitas di pusat kota Jakarta membuat kebutuhan akan
Latar belakang
perjalanan menjadi semakin tinggi. Hal tersebut membuat laju pertumbuhan
kendaraan pribadi menjadi terus meningkat dalam kurun waktu sepuluh tahun
terakhir. Pembatasan terhadap kendaraan pribadi pun mulai dilakukan untuk
membuat masyarakat beralih pada kendaraan umum. Namun, penggunaan
kendaraan umum masih enggan dipilih oleh masyarakat karena kualitas pelayanan
kendaraan umum yang masih belum baik.
Gagasan yang diajukan dalam makalah ini adalah sistem Automatic
Bluetooth Timer (ABT). Sistem memiliki beberapa kegunaan, diantaranya adalah
untuk menjadi pengingat bagi pengemudi bus agar dapat menepati jadwal
Gagasan
keberangkatan dan kedatangan bus yang selama ini selalu tidak tepat dan
menyebabkan waktu tunggu penumpang menjadi lama. Sistem ABT memiliki
pusat pengendali yang memberikan pengaturan terhadap arus lalu lintas di jalan
raya. Media transmisi berupa Bluetooth digunakan dalam sistem ABT ini sebagai
fitur keamanan yang murah dan aman.
Implementasi sistem ini akan dapat dilakukan dengan melakukan
sosisalisasi kepada masyarakat. Sosialisasi dapat dilakukan dengan membuat dan
menyebarkan iklan, dan melakukan penyuluhan, agar secara sur-angsur
Langkah
berang mengubah pola pikir serta perilaku masyarakat untuk tertib.penyediaan
Implementasi
Selain itu, infrastruktur
juga
perlu
dilakukan
denganr daya dan
mempertimbangkan sumbe
dana yang tersedia. Tentunya dalam mengimplementasikan sistem ini akan
ditemukan hambatan-hambatan atau tantangan, seperti diperlukannya penelitian
lebih lanjut untuk menerapkan sistem ini, dibutuhkan perizinan, kerja sama dalam
dana serta penyediaan infrastruktur.

PENTING !!!
Pada pedoman PKM 2013 tidak disebutkan jumlah halaman yang disyaratkan dalam
naskah utama PKM GT. Untuk lebih amannya pada bagian naskah utama
(pendahuluan sampai daftar pustaka) jumlah halaman dibuat maksimal 10 halaman
mengikuti aturan penulisan PKM Kegiatan.

Nomor halaman di sebelah kanan
bawah dengan ANGKA LATIN

vii

Nomor halaman di sebelah kanan
bawah dengan ANGKA LATIN

vii

Bagian utama naskah diberi nomor halaman mulai dari nomor 1.
Note: Spasi naskah 1,5 spasi. Dummy PKM ini hanya contoh dan
hasil modifikasi dari PKM GT UI yang lolos PIMNAS dan
disesuaikan dengan Format PKM 2013.

1

PENERAPAN SISTEM AUTOMATIC BLUETOOTH TIMER UNTUK
MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN BIS KOTA
3 spasi

PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah

Font 12pt
Font style bold (cetak tebal)
posisi di tengah, tanpa
digarisbawahi

Jakarta merupakan kota megapolitan yang sarat akan daya tarik. Sebagai
pusat pemerintahan dan perekonomian negara, Jakarta telah menarik banyak
orang dari berbagai daerah di Indonesia untuk bermigrasi ke Jakarta. Tercatat
bahwa sejak tahun 1990 sampai dengan tahun 2010, penduduk kota Jakarta
telahtentang
Uraian
bertambah sekitar 13,8%, yaitu dari 8,25 juta hingga 9,58 juta jiwa (BP S,alasan
2010).
Sayangnya, peningkatan populasi di daerah Jakarta tidak sebanding mengangkat
dengan
gagasan
perkembangan fasilitas publik, sehingga menimbulkan banyak permasalahan dan menjadi
karya
tulis
salah satu masalah yang sampai saat ini masih belum dapat tertangani de ngan
baik
(dilengkapi
adalah masalah kemacetan.
dengan data atau
Tingginya populasi di DKI Jakarta membuat kebutuhan perjalanan
pun yang
informasi
2010
mendukung)
semakin tinggi. Menurut buku Dinas Perhubungan dalam Angka Tahun
ngan
DKI
Jakarta
disebutkan
ba
yangAlinea
hwa
pada
diterbitkan
oleh
Dinas
Perhubu
baru diketik menjorok ke
2008,
kebutuhan
perjalanan d i DKI Jakarta mencapai sekitar 20,7 juta
tahundalam
(diberi
indentation)
tersebut
membu at pertumbuhan kendaraan bermotor terus
perjalanan/hari.
sebanyak 7-8Hal
karakter
(sekitar
1,25 cm).
peningkatan yang cukup signifikan. Pada tahun 2009 saja, jumlah
mengalami
kendaraan bermotor di DKI Jakarta ada sekitar 6,7 juta unit, dengan proporsi 6,6
juta (98,5%) di antaranya adalah kendaraan pribadi, sedangkan 91.082 (1,5%) di
antaranya adalah angkutan umum. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (20042009), jumlah kendaraan bermotor di DKI Jakarta mengalami pertumbuhan
hampir sekitar 7% per tahun. Namun jumlah tersebut belum ditambah dengan
volume kendaraan bermotor yang masuk ke DKI Jakarta dari area BODETABEK
(Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi) yang hampir mecapai sekitar 1,4 juta
kendaraan per hari. Akan tetapi, padatnya jumlah kendaraan bermotor belum
dapat didukung dengan ketersediaan infrastruktur yang memadai. Dengan jumlah
kendaraan bermotor hampir mencapai 7 juta, pertumbuhan panjang jalan justru
hanya 0,01%
per tahun. Ketidakseimbangan tersebut tentu saja dapat
menyebabkan kemacetan yang dapat memberikan dampak negatif pada ekonomi,
sosial dan lingkungan DKI Jakarta.
Pusat Penelitian Ekonomi LIPI memaparkan bahwa masyarakat menderita
kerugian sosial akibat kemacetan sebesar lebih dari 17,2 triliun per tahun akibat
biaya pemborosan nilai waktu dan biaya operasi kendaraan terutama bahan bakar.
Bahkan pada perhitungan lain memperkirakan kerugian dari kemacetan lalu lintas
ini mencapai 43 triliun. Tidak hanya itu, kemacetan juga dapat berdampak pada
menurunnya produktivitas ekonomi kota dan merosotnya kualitas hidup warga
kota. Selain dampak ekonomi dan sosial, kemacetan juga memberikan dampak
negatif terhadap lingkungan di DKI Jakarta.
Untuk menyelesaikan masalah kemacetan di DKI Jakarta, salah satu cara
yang paling efektif adalah dengan kontrol terhadap jumlah penggunaan kendaraan
pribadi di jalan, sehingga tingkat kemacetan dapat dikurangi, tetapi melihat

Bagian utama naskah diberi nomor halaman mulai dari nomor 1.
Note: Spasi naskah 1,5 spasi. Dummy PKM ini hanya contoh dan
hasil modifikasi dari PKM GT UI yang lolos PIMNAS dan
disesuaikan dengan Format PKM 2013.

2

kualitas pelayanan angkutan umum yang masih buruk kontrol terhadap jumlah
kendaraan umum sepertinya masih sulit untuk diterapkan. Salah satu jenis
angkutan umum yang masih memiliki pelayanan yang buruk adalah jasa
transportasi bis kota. Selama ini bis-bis di Jakarta tidak dapat diandalkan sebab
tidak memiliki jadwal yang tepat, masih banyak halte yang rusak, dan waktu
tunggu yang lama dan tidak pasti. Selain tingkat pelayanan yang buruk, bis-bis
juga masih sering berhenti di sembarang tempat sehingga kondisi lalu lintas pun
menjadi semakin tidak teratur dan menambah waktu perjalanan. Oleh karena itu,
perlu dilakukan peningkatan pelayanan angkutan umum, terutama bis, untuk
mempersiapkan saat peralihan dari kendaraan pribadi ke angkutan umum massal,
sehingga setelah itu kontrol terhadap jumlah kendaraan pribadi dapat diterapkan
langsung dan efektif. Gagasan yang diajukan dalam penulisan ini adalah
menerapkan sistem automatic bluetooth timer (ABT).
Sistem ini memiliki tiga fungsi utama, pertama berfungsi sebagai
pengingat bagi pengemudi bis agar selalu menepati jadwal keberangkatan dan
kedatangan bis yang selama ini selalu tidak tepat sehingga menyebabkan waktu
tunggu penumpang menjadi lama dan tidak pasti, kedua sebagai transmitter yang
dapat menyatakan dimana keberadaan bis sehingga calon penumpang
mendapatkan kepastian tentang lokasi keberadaan bis, dan ketiga sebagai
supervisor yang dapat memberitahukan pengemudi bis secara real time kondisi
penilaian terhadap kinerjanya. Dengan menerapkan sistem ini dalam pengaturan
bis, diharapkan bis-bis di Jakarta dapat lebih teratur dan masyarakat dapat lebih
nyaman dalam menggunakan jasa transportasi massal ini.
Tujuan dan Manfaat
Penulisan ini memiliki tujuan untuk:
 Memaparkan sistem alternatif yang dapat digunakan pada manajemen
bis di DKI Jakarta.
 Mengetahui langkah-langkah strategis apa yang dapat dilakukan untuk
mengimplementasikan sistem alternatif ini.
 Mengetahui peluang dan tantangan yang akan dihadapi dalam
pengimplementasian sistem.
Adapun manfaat yang dapat dicapai dari penulisan ini adalah:
 Memberikan masukan kepada pengelola bis dalam membentuk sistem
otomatis yang lebih efisien untuk mempermudah masyarakat, baik
pengemudi bis maupun calon penumpang, mentaati peraturan
 Memberikan dorongan kepada masyarakat agar mentaati peraturan
sehingga dapat tercipta sistem transportasi massal yang efektif dan
efisien.

Bagian utama naskah diberi nomor halaman mulai dari nomor 1.
Note: Spasi naskah 1,5 spasi. Dummy PKM ini hanya contoh dan
hasil modifikasi dari PKM GT UI yang lolos PIMNAS dan
disesuaikan dengan Format PKM 2013.

3

GAGASAN
Manajemen Bis AC70
Bis AC70 merupakan bis milik perusahaan swasta PT. Mayasari Bhakti,
salah satu bis yang beroperasi di Jakarta dan menerapkan sistem upah, bukan
sistem wajib angkut atau yang biasa dikenal dengan nama sistem setoran. Sistem
upah semacam ini sangat jarang sekali ditemukan di Jakarta, penyebabnya adalah
karena keadaan medan tempat bis beroperasi. Trayek Bis AC70 ini melewati titiktitik rawan kemacetan di Jakarta tetapi juga termasuk salah satu bis yang memiliki
penggemar paling banyak sehingga bisa menjadi model yang baik untuk karya
Kondisi kekinian
tulis ini.
pencetus gagasan
(diperoleh dari
Sistem Pengelolaan Bis AC70 Saat Ini
bahan
Bis AC70 merupakan bis kota yang memiliki rute dari Kp. Rambutanbacaan,
Tanah Abang. Rute Bus AC70 adalah dari Terminal Kp.Rambutan--wawancara,
TB
observasi,
Simatupang-- Tol Jagorawi-- Tol Dalam Kota-- Jl. Gatot Subroto-- Semanggi-Jl.
imajinasi
yang
Sudirman-- Jl. Mas Mansyur-- Tanah Abang dan sebaliknya. Bis AC70 dikelola
relevan

oleh pihak swasta, yaitu PT. Mayasari Bhakti. Jumlah bis AC70 yang beroperasi
sekitar 13 buah.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada pengelola bis AC70,
diketahui bahwa sistem penghonoran pengemudi bis AC70 menggunakan sistem
komisi dimana setiap pengemudi mendapatkan honor sebesar 12,5% dari hasil
yang didapatkan dalam satu hari. Saat ini, tidak ada jadwal operasional bis yang
tetap. PT. Mayasari Bhakti hanya menggunakan sistem waktu tunggu di setiap
terminal untuk mengatur jadwal keberangkatan bis, sedangkan jadwal kedatangan
tidak ada.
Dalam hal pelayanan calon penumpang, Bis AC70 pernah menggunakan
sistem ticketting. Dalam sistem ini, setiap penumpang diharuskan membeli tiket
sebelum melakukan perjalanan dengan bis AC70. Namun, lambat laun sistem ini
mulai memudar akibat kultur masyarakat yang masih sulit untuk diatur serta
kurangnya ketersediaan infrastruktur untuk sistem ticketting ini. Kemudian dalam
hal perawatan, dilakukan secara mandiri oleh PT. Mayasari Bhakti tanpa adanya
subsidi dari pemerintah. Perawatan dilakukan dengan service secara berkala,
penggantian mesin, dan penggantian mobil apabila sudah tidak layak pakai.
Solusi Terdahulu
Solusi yang ditawarkan pemerintah untuk meningkatkan kualitas
pelayanan angkutan umum adalah dengan membuat busway. Ada beberapa
pertimbangan untuk mengembangkan sistem busway di Indonesia, antara lain
karena banyak contoh sukses busway di berbagai negara, waktu pembangunan
sarana-prasarana lebih cepat, biayanya lebih murah sehingga mampu didanai
APBD, rute yang fleksibel untuk menjangkau berbagai wilayah, serta menjadi
sarana yang tepat untuk transisi culture engineering (budaya tertib dan antri).
Busway membuktikan satu hal yang cukup memberikan angin segar bagi tata
perilaku kedisplinan warga Jakarta. Untuk menggunakan busway, masyarakat
harus naik dan turun dari shelter karena sistem yang dirancang mengharuskan hal

Bagian utama (naskah artikel) diberi nomor halaman menggunakan
angka arab yang dimulai dengan nomor halaman 1 (satu)
jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas.

4

tersebut . Disini terlihat bahwa jika sistem yang dibuat sudah teratur, masyarakat
tidak akan memiliki kesempatan untuk melanggar peraturan yang berlaku maka
lama kelamaan masyarakat akan menaati peraturan.
Untuk memperlancar perjalanan busway, busway memiliki jalur khusus
yang membuatnya terbebas dari masalah kemacetan di jalan. Meskipun begitu,
Solusi yang
sampai tulisan ini dibuat, busway belum juga memiliki jadwal tetap yang dapat
pernah
mengefisiensikan waktu tunggu calon penumpang, hal ini dikarenakan keadaan
ditawarkan atau
diterapkan
medan jalan dan kebijakan manajemen bis. Sampai saat ini, satu-satunya sarana
sebelumnya
transportasi wilayah DKI Jakarta yang memiliki jadwal tetap hanya kereta api.
untuk
Untuk mendorong masyarakat berpindah ke busway atau kendaraan umum
memperbaiki
lainnya maka dibuat peraturan-peraturan yang bersifat memaksa secara implisit,
keadaan pencetus
yaitu ERP. Electronic Road Pricing (ERP) merupakan salah satu instrument
kebijakan manajemen lalu lintas berupa pungutan yang dikenakan kepada
pengguna jalan di jalan bukaan tol. Tujuan dari ERP adalah untuk men-charge
kendaraan yang melewati ruas jalan tertentu terutama pada jam sibuk. Dengan
sistem ini, diharapkan masyarakat dapat mengurangi penggunaan kendaraan
pribadi dan beralih ke kendaraan umum, termasuk busway.
Selain mengoperasikan busway, untuk mempersiapkan masa peralihan
masyarakat dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum, pemerintah masih akan
melakukan pengembangan angkutan massal lain seperti subway dan monorail.
Upaya pengembangan transportasi massal ini memang sudah selayaknya
dilakukan untuk menciptakan sistem transportasi yang nyaman dan berkualitas
bagi masyarakat DKI Jakarta.
Sistem Automatic Bluetooth Timer untuk Meningkatkan Kualitas Bis Kota
Salah satu alasan mengapa masyarakat enggan menggunakan transportasi
bis adalah ketidakpastian jadwal keberangkatan dan kedatangan bis yang
menyebabkan bis tidak dapat diandalkan dalam mobilisasi masyarakat kota yang
sangat menghargai waktu. Hal ini dapat disebabkan oleh banyak faktor,
diantaranya adalah kepadatan kendaraan bermotor di jalan dan perilaku
masyarakat yang tidak mematuhi peraturan menunggu bis di halte. Selain itu,
prinsip pengemudi bis yang selalu ingin segera mengejar setoran membuat banyak
bis yang berhenti di sembarang tempat sehingga dapat menyebabkan kemacetan.
Oleh karena itu, sistem ABT ini diajukan untuk memperbaiki kondisi kekinian
tersebut. Sistem ini diharapkan mampu membuat masyarakat pengguna jasa
transportasi bis kota lebih menaati peraturan bis kota dengan cara menghilangkan
kesempatan masyarakat untuk tidak menaati peraturan sama seperti pada busway.
Konsep Sistem Automatic Bluetooth Timer
Pertama, agar pada bis kota dapat dibentuk suatu jadwal yang pasti maka
diperlukan kesadaran masyarakat calon pengguna jasa untuk naik dan turun di
halte. Karena jika calon penumpang tidak naik dan turun di halte, jadwal
keberangkatan dari halte akan menjadi tidak berguna. Untuk mengubah kebiasaan
calon pengguna jasa angkutan bis kota untuk naik dan turun di sembarang tempat
dapat dilakukan dengan dua cara, pertama dapat dilakukan dengan membuat bis
konsisten hanya berhenti di halte dan kedua dengan sistem denda. Teknik
pengaplikasian sistem denda dapat dilakukan dengan memanfaatkan sistem

Bagian utama (naskah artikel) diberi nomor halaman menggunakan
angka arab yang dimulai dengan nomor halaman 1 (satu)
jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas.

5

ticketting pulsa. Jika dibandingkan dengan busway, sistem pada busway adalah
dengan membuat pintu masuk dan keluar penumpang dari bis menuju halte
(shelter) memiliki ketinggian yang cukup tinggi sehingga pengguna jasa akan
Konsep gagasan
kesulitan untuk bisa naik atau turun selain di halte. Sementara itu, keseluruhan
yang diusulkan
sistem ini akan mengubah orientasi supir-supir bis yang sebelumnya berorientasi
termasuk
ABT jauh
kepada jumlah penumpang menjadi ketepatan waktu tiba di halte. Sistemseberapa
kondisi
secara garis besar memiliki dua alat, satu akan dipasang di dalam bis dansatu lagi kekinian
dipasang di halte/terminal. Gambar 1 menunjukkan alat display timer yangpencetus
akan gagasan
dapat
dipasang di dalam bis.
diperbaiki melalui
Panel waktu keberangkatan

Panel waktu tiba

gagasan yang
diajukan

Hindari
penggunaan
warna dalam
gambar, gunakan
teknik greyscale
untuk
mengemulasi
warna dalam foto
atau diagram,
gunakan
pattern/pola untuk
menggantikan
warna dalam
grafik garis
ataupun diagram

Panel poin

Panel total poin

Panel sisa waktu

Gambar 1. Display Timer
Judul gambar dan
Keterangan alat display timer:
penomoran
sesuai urutan
bis jadwal
 Panel waktu keberangkatan, menging atkan pengemudi
kemunculan dengan angka
keberangkatan bis dari halte.
arab
bis jadwal
tiba bis di halte
 Panel waktu tiba, mengingatkan penge mudi
( posisi
di BAWAH
tujuan.
gambar)
 Panel sisa waktu, hitung mundur waktu untuk bis sampai di halte
tujuan.
 Panel poin, jumlah poin yang ditawarkan untuk mengantarkan
penumpang dari satu halte ke halte berikutnya.
 Panel total poin, total keseluruhan poin yang telah dikumpulkan
pengemudi bis kota selama satu hari.

Bagian utama (naskah artikel) diberi nomor halaman menggunakan
angka arab yang dimulai dengan nomor halaman 1 (satu)
jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas.

6

Mekanisme Kerja Automatic Bluetooth Timer
Penjelasan mengenai sistem ABT , serta hubungan antara alat yang berada
di halte, di bis, dan pusat/ pemilik bis dapat dilihat pada gambar 3. Jadwal tiba dan
jadwal keberangkatan bis dari halte bersifat dinamis, jika terjadi kemacetan yang
bersifat tidak terprediksi berdasarkan ilmu statistik misal yang disebabkan banjir,
kecelakaan lalu lintas, dan lain sebagainya. Perubahan jadwal ini akan dikirim ke
panel jadwal di halte dan alat display timer yang dipasang di bis dengan terlebih
dahulu pusat mengirim sinyal informasi ke halte, kemudian dari halte ke bis.
PUSAT (SECARA
KOMPUTERISASI)
1
PETUGAS DI
JALAN

2

2
3

HALTE

BIS

BIS

4

3

HALTE

BIS

BIS

4

Gambar 2. Alur Informasi Sistem Automatic Bluetooth Timer
Judul gambar dan

Keterangan:
penomoran sesuai urutan
1. Petugas memberikan informasi keadaan lalu lintas kepada
pusat,dengan
lalu angka
kemunculan
pusat merespon dan memberikan informasi tambahan
serta keadaan
arab
lalu lintas yang terjadi. Dimana informasi akan diartikan menjadi
penambahaan sisa waktu, titik kemacetan dan kecepatan untuk sampai
tujuan.
2. Informasi dari halte, halte mendapatkan informasi dari bis, lalu
informasi tersebut dikirimkan ke pusat. Halte ini diperlukan untuk
melakukan proses sinkronisasi, sehingga informasi dapat diterima
dengan jelas.
3. Bis mendapat informasi dari pusat.
4. Bis mendapatkan informasi dari halte.
Pusat Kontrol
Proses pengendalian jalur kendaraan umum diatur oleh operator pusat.
Operator pusat berfungsi untuk memberikan pengaturan terhadap arus lalu lintas
di jalan raya. Pengaturan tersebut bisa berupa pengaturan waktu, pemberitahua n
titik kemacetan, waktu kendaraan hingga ke halte, dan kecepatan yang bisa

Bagian utama (naskah artikel) diberi nomor halaman menggunakan
angka arab yang dimulai dengan nomor halaman 1 (satu)
jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas.

7

ditempuh untuk bisa datang tepat waktu. Pengendalian bus dengan operator
ini dapat terlaksana dengan adanya teknologi sistem jaringan.
Tabel 1. Spesifikasi Automatic Bluetooth Timer
No.
KOMPONEN
Pc
1
O/S PC ABT
2
Processor
3
Memory
4
LCD
Hardware
1
Divais transmisi
2
Kamera
Security
1
Encryption
2
Anti Skimming
3
Anti Trapping
Camera
1
Internal Camera

KONDISI MINIMUM
Windows XP Pro SP3
Minimum Core 2 Duo
Minimum 1GB
8 Inchi

Judul tabel dan penomoran
sesuai urutan kemunculan
dengan angka arab
( posisi di ATAS tabel)

Bluetooth Versi 2.0
Webcam
PIN PAN Support
Terpasang
Terpasang
minimum 1 unit camera dengan kondisi :
bisa mengcapture wajah
Resolusi Standar camera untuk ATM

Pihak-pihak yang Terkait
Kemacetan timbul karena adanya ketidakteraturan dalam menggunakan
sarana jalan dalam mobilitas transportasi. Untuk memperbaiki ketidakteraturan
yang
anPihak-pihak
para
ini, dibutuhkan suatu sistem dimana sistem tersebut dapat
dipertimbangkan
menertibk
. Sistem
dapat membantu
pengguna jalan untuk dapat bijak dan berpikir dalam menggunakan jalan ujudkan
mengimplementa
ini membutuhkan suatu sarana dari pihak-pihak yang dapat mew sikan
gagasan dan
keteraturan tersebut, antara lain:
uraian peran atau
1. Pemerintah.
kontribusi
2. Masyarakat pengguna kendaraan pribadi dan umum.
masing3. Aparat Negara.
eraturan
Ketiga pihak inilah yang berperan penting dalam mewujudkan ket
tersebut. Oleh karena itu diperlukan kerja sama dari ketiga pihak ini untuk
menjalankan sistem ABT tersebut.
Langkah-langkah
strategis
yang
harus
dilakukan
untuk
mengimplementa
sikan
gagasan
sehingga
tujuan
atau
perbaikan
yang
diharapkan dapat
tercapai

Langkah-langkah Strategis Implementasi Automatic Bluetooth Timer
Untuk mengimplementasikan suatu sistem yang bertujuan untuk membuat
suatu yang rumit menjadi sederhana perlu adanya strategi-strategi khusus.
Langkah-langkah strategi untuk mengimplementasikan sistem ABT ini
lain:
1. Membuat infrastruktur, yaitu dengan memasang peralatan ABT di setia
memasang penerima automatic bluetooth timer pada setiap halte,
membuat pusat pengaturan sistem ABT.
2. Membuat dan menyebarkan iklan, yaitu dengan memasang poster
mewarnai kendaraan umum(bus) dengan pengumuman mengenai sistem
3. Mengadakan penyuluhan terhadap para pekerjaan bus dan para pengguna

SISTEM
AUTOMATIC BUS
TIMER(ABT)

Bagian utama (naskah artikel) diberi nomor halaman menggunakan
angka arab yang dimulai dengan nomor halaman 1 (satu)
jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas.

8

INFRASTRUKTUR:
- Perangkat ABT
- Pusat kontrol(group)

MEMBUAT
PERATURAN
DASAR

Penyebaran informasi:
-Poster
-iklan

PENYULUHAN:
1. kepada supir
2. kepada pemilik bus
3. masyarakat

Gambar 3. Bagan Strategi

SISTEM
TERLAKSANA:
PENGURANGAN
KEMACETAN

Judul gambar dan
penomoran sesuai urutan
kemunculan dengan angka
atic
Bluetooth Timer
arab

Peluang dan Tantangan dalam Mengaplikasikan Automatic Bluetooth Timer
Adapun peluang yang didapat dari sistem ABT ini adalah :
1. Sistem ini dapat berjalan secara cepat, karena sistem yang dibuat
mengikuti kultur bangsa ini.
2. Memiliki sistem keteraturan waktu, dimana waktu atau timer tersebut
berfungsi sebagai sesuatu yang bersifat persuasive, untuk merubah
prilaku masyarakat dan pengendaraan agar menghargai waktu. Untuk
lebih jelas berada pada teknik implementasi
3. Memiliki peta lokasi bus, sehingga para penumpang dan pengendara
dapat dengan jelas mengetahui lokasi tersebut.
Dan tantangan yang akan dihadapi dalam menerapkan sistem ini adalah :
1. Dibutuhkan uji coba secara mendalam mengenai aspek terpenting dari
kultur Negara kita.
2. Dibutuhkan perizinan terhadap pihak-pihak tertentu untuk
menjalankan sistem.
3. Dibutuhkan
kerja
sama
dengan
pendanaan
pembuatan
infrastruktur(sistem ABT).
4. Dengan besarnya jumlah pemilik kendaraan pribadi dibutuhkan lahan
jalan (kerja sama dengan busway).

Bagian utama (naskah artikel) diberi nomor halaman menggunakan
angka arab yang dimulai dengan nomor halaman 1 (satu)
jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas.

9

KESIMPULAN
Gagasan yang Diajukan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem ABT
merupakan sebuah sistem yang digunakan untuk menjadi pengingat bagi
pengemudi bus agar dapat menepati jadwal keberangkatan dan kedatangan bus
yang selama ini selalu tidak tepat dan menyebabkan waktu tunggu penumpang
menjadi lama. Sistem ABT memiliki pusat pengendali yang memberikan
pengaturan terhadap arus lalu lintas di jalan raya. Media transmisi berupa
Bluetooth digunakan dalam sistem ABT ini sebagai fitur keamanan yang murah
dan aman. Diharapkan dengan adanya sistem ini, kualitas pelayanan bus kota
dapat semakin meningkat.
Teknik Implementasi
Dalam proses implementasi dibutuhkan suatu teknik-teknik, teknik yang
diberikan pada gagasan (sistem) ini terfokus pada proses untuk jangka panjang.
calon yang
Langkah strategis untuk jangka panjang terpusat pada dua pihak, yaitu
1)Gagasan
karena
pengguna jasa dan pengemudi kendaraan umum. Hal ini disebabk andiajukan,
2)Teknik
paling
masalah yang timbul dalam ketidakteraturan terhadap lalu lintas yang
implementasi
utama berada pada para pelaku pengguna lalu lintas itu sendiri, sehingga
yang akan
sistem
dibutuhkan suatu sistem yang sesuai kultur bangsa ini (Indonesia), dimana
dilakukan,
lebih hasil
ini secara berangsur-angsur mengubah prilaku yang kurang disiplin menjadi
3) Prediksi
yang akan
disiplin yang selanjutnya tercipta suasana lalu lintas yang teratur dan terkendali.
Prediksi Hasil

diperoleh
(manfaat dan
dampak
gagasan)

Sistem ini memerlukan suatu peran serta pemerintah, aparat Negara, dan
para pengguna jalan, sehingga dapat diperkirakan bahwa sistem ini memiliki
peluang dan tantangan tersendiri untuk mengimplementasikan. Berdasarkan hasil
wawancara dan penelitian yang dilakukan, sistem ini memiliki peluang
diantaranya adalah sistem ini sangat mudah diterapkan dalam kultur bangsa kita
yang bisa dibilang kurang disiplin dalam pengunaan jalan. Adapun tantangan yang
dihadapi adalah dibutuhkan uji coba secara mendalam mengenai aspek terpenting
dari kultur negara kita. Dibutuhkan perizinan terhadap pihak-pihak tertentu untuk
menjalankan sistem. Dibutuhkan kerja sama dengan pendanaan pembuatan
infrastruktur(sistem ABT). Rencana mengenai hasil yang dicapai adalah berupa
suatu keteraturan yang bertujuan untuk mengurangi kepadatan kendaraan.

Bagian utama (naskah artikel) diberi nomor halaman menggunakan
angka arab yang dimulai dengan nomor halaman 1 (satu)
jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas.

10

DAFTAR PUSTAKA

Bagian Proyek Teknologi Tepat Guna. 2006. Alat-Alat Teknologi Pedesaan
Spesifikasi Produk. Jakarta : LIPI
Kittirattanapaiboon, Suebpong. 2009. Emergency Evacuation Route Planning
Considering Behavior During Short- and No Notice Emergency. Orlando :
Proquest
A.Saleh, Amani. 2007. Evacuation Route Planning of Heterogeneous,
Incompatible Flows in Emergency Situations. Orlando : Proquest

Bagian utama (naskah artikel) diberi nomor halaman menggunakan
angka arab yang dimulai dengan nomor halaman 1 (satu)
jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas.

11

LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
1. Biodata Ketua Kelompok
A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7

Nama lengkap (dengan gelar)
Jenis kelamin
Program studi
NPM
Tempat tanggal lahir
E-mail
Nomor telepon/HP

Isi biodata dengan lengkap. Tabel C
dan D cukup diisi dengan informasi
yang relevan dan paling baru.

XXXXXX

B. Riwayat Pendidikan
SD

SMP

SMA

Nama institusi
Jurusan
Tahun masuk-lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No

Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar

Waktu dan
Tempat

Judul Artikel Ilmiah

1
2
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
No

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi
Penghargaan

Tahun

1
2
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan program kreativitas mahasiswa-penelitian
Depok, 20 Februari 2014
Pengusul,
Bubuhkan ttd
pada bagian ini

XXXXXX

Bagian utama (naskah artikel) diberi nomor halaman menggunakan
angka arab yang dimulai dengan nomor halaman 1 (satu)
jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas.

12

2. Biodata Anggota Kelompok
2.1 Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7

Nama lengkap (dengan gelar)
Jenis kelamin
Program studi
NPM
Tempat tanggal lahir
E-mail
Nomor telepon/HP

XXXXXXXX

B. Riwayat Pendidikan
SD

SMP

SMA

Nama institusi
Jurusan
Tahun masuk-lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No

Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar

Waktu dan
Tempat

Judul Artikel Ilmiah

1
2
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
No

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi
Penghargaan

Tahun

1
2
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan program kreativitas mahasiswa-penelitian
Depok, 20 Februari 2014
Pengusul,

XXXXXXXXX

Bagian utama (naskah artikel) diberi nomor halaman menggunakan
angka arab yang dimulai dengan nomor halaman 1 (satu)
jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas.

13

2.2 Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7

Nama lengkap (dengan gelar)
Jenis kelamin
Program studi
NPM
Tempat tanggal lahir
E-mail
Nomor telepon/HP

XXXXXXXXX

B. Riwayat Pendidikan
SD

SMP

SMA

Nama institusi
Jurusan
Tahun masuk-lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No

Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar

Waktu dan
Tempat

Judul Artikel Ilmiah

1
2
3
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
No

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi
Penghargaan

Tahun

1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan program kreativitas mahasiswa-penelitian
Depok, 13 Maret 2013
Pengusul,

XXXXXXXXXXX

Bagian utama (naskah artikel) diberi nomor halaman menggunakan
angka arab yang dimulai dengan nomor halaman 1 (satu)
jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas.

14

2.3 Biodata Anggota 3
A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7

Nama lengkap (dengan gelar)
Jenis kelamin
Program studi
NPM
Tempat tanggal lahir
E-mail
Nomor telepon/HP

XXXXXXXX

B. Riwayat Pendidikan
SD

SMP

SMA

Nama institusi
Jurusan
Tahun masuk-lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No

Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar

Waktu dan
Tempat

Judul Artikel Ilmiah

1
2
3
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
No

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi
Penghargaan

Tahun

1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan program kreativitas mahasiswa-penelitian
Depok, 20 Februari 2014
Pengusul,

XXXXXXXX

X

Bagian utama (naskah artikel) diberi nomor halaman menggunakan
angka arab yang dimulai dengan nomor halaman 1 (satu)
jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas.

15

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas
No.
1

Nama/NIM

Program Studi

XXXXXXXXX

Uraian tugas sebisa mungkin disesuaikan pada
program studi anggota kecuali pada bagian yang
umum seperti pengurusan akomodasi dan
administrasi.
Serta alokasi waktu yang diberikan disesuaikan
juga dengan banyak dan bobot tugas yang
diemban.

2

XXXXXXXXXX

3

XXXXXXXXXXX

Bidang Ilmu

Alokasi
Uraian tugas
Waktu
X jam/minggu Mengurus
perijininan,
mengelola dan
mengatur
akomodasi dan
transportasi
perjalanan,
analisis data
berkaitan dengan
alur produksi
serta menjadi
oordinator dari
survey lapangan
sekunder.
Y jam/minggu Keskretariatan
dalam tim,
menganalisis data
berdasarkan pada
analisis usaha tani
baik secara
finansial maupun
ekonomi serta
menjadi
koordinator
pembuatan
kuesioner.
Z jam/minggu Mengelola
pemasukan dan
pengeluaran,
mencari data yang
berhubungan
dengan kebijakan
pemerintah yang
mendukung sentra
tembakau
(legalitas),
mencari data
berkaitan dengan
peranan BUMN
serta menjadi
koordinator
pencarian data
sekunder.

Bagian utama (naskah artikel) diberi nomor halaman menggunakan
angka arab yang dimulai dengan nomor halaman 1 (satu)
jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas.

16

Lampiran 4.Surat Pernyataan Ketua Pelaksana
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
NIM
Program Studi
Fakultas

Surat Pernyataan menggunakan kop surat dari
Rektorat. Silahkan minta contoh kop surat, lalu scan,
dan tempel pada file PKM.

:
:
:
:

Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM-GT saya dengan judul :
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2013 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau
sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan
diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah
diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.
Depok, xx/yy/2014
Mengetahui,
Direktur Kemahasiswaan

Yang menyatakan,

Arman Nefi, S.H., M.M..

NIP. 1970.1025.1998.0210.01

XXXXXXXXXXXXX
NIM. XXXXXXXXX

Pedoman Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)

2013

VIII. PKM-GAGASAN TERTULIS (PKM-GT)
8.1 Pendahuluan
Program Kreativitas Mahasiswa-Gagasan Tertulis (PKM-GT) merupakan salah satu komponen
utama PKM-Karya Tulis. PKM-GT merupakan kelanjutan dari Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa
(KKTM) setelah diintegrasikan ke dalam program PKM. Bergabungnya KKTM ke dalam PKM
memberi konsekuensi tidak terselenggaranya jenjang kompetisi antar wilayah sebagaimana
terjadi sebelumnya. Demikian pula, pembidangan KKTM yang diklasifikasikan, secara spesifik ke
dalam lingkungan hidup, INTIM, IPA, IPS, Pendidikan dan Seni, ditiadakan. Meskipun demikian,
reviewer PKM-GT akan dibagi menurut bidang ilmu (IPA, IPS, Pendidikan dan Seni) dengan
sistem kejuaraan tetap tanpa mempertimbangkan bidang ilmu.
PKM-GT merupakan wahana mahasiswa dalam berlatih menuliskan ide-ide kreatif sebagai
respons intelektual atas persoalan-persoalan aktual yang dihadapi masyarakat. Ide tersebut
seyogyanya unik, kreatif dan bermanfaat sehingga idealisasi kampus sebagai pusat solusi dapat
menjadi kenyataan. Sebagai intelektual muda, mahasiswa umumnya cenderung pandai
mengungkapkan fakta-fakta sosial, namun melalui PKM-GT, level nalar mahasiswa tidak hanya
dituntut sampai sebatas mengekspos fakta tetapi justru harus mampu memberi atau menawarkan solusi.
Sebagai salah satu PKM yang ditampilkan dalam PIMNAS, maka tata tertib dan segala sesuatu
yang terkait pada persyaratan presentasi diatur dalam Bab X tentang PIMNAS.
8.2 Tujuan
Tujuan darikegiatan PKM-GT adalah menumbuhkembangkan karya tulis mahasiswa dalam
bentuk penuangan gagasan atau ide kreatif.
8.3Luaran
Luaran kegiatan PKM-GT adalah gagasan kreatif yang tertulis dan artikel.
7.4 Kriteria dan Pengusulan
Kriteria, persyaratan pengusul dan tata cara pengusulan dijelaskan sebagai berikut:
a. Pengusul PKM-GT adalah kelompok mahasiswa yang sedang aktif dan terdaftar
mengikuti program pendidikan S-1 atau Diploma;
b. Anggota kelompok pengusulberjumlah 3–5 orang;
c. Nama-nama pengusul (ketua dan anggota) harus ditulis lengkap dan tidak
boleh disingkat;
d. Bidang kegiatan harus sesuai dengan bidang ilmu ketua kegiatan dan
anggota dari lintas bidang sangat dianjurkan;
e. Seorang mahasiswa hanya boleh mengusulkan satu judul kegiatan sebagai
ketua;
f. Seorang dosen diperkenankan membimbing maksimum sepuluh kelompok
(untuk seluruh bidang kegiatan PKM).
g. Mahasiswa pengusul dapat ber¬asal dari berbagai program studi yang
berbeda atau dari satu program studi yang sama, namun masih dalam
satu perguruan tinggi yang sama;
h. Keanggotaan setiap kelompok PKM-GT disarankan berasal dari minimal
dua angkatan yang berbeda;
i. Seorang mahasiswa diperkenankan masuk ke dalam dua kelompok pengusul
PKM-GT yang berbeda, yaitu satu sebagai ketua dan satu sebagai anggota, atau
kedua-duanya sebagai anggota kelompok; dan

53

j. Keseluruhanusulan disimpan dalam satu file format PDF dengan ukuran file
maksimum 5 MB dan diberi nama NamaKetuaPeneliti_NamaPT_PKMAI.pdf,
kemudian diunggah ke SIM-LITABMAS. Hardcopy dikumpulkan di perguruan tinggi
masing-masing.
8.5 Sistematika Usulan Kegiatan
Usulan PKM-GT ditulis menggunakan huruf Times New Roman font 12 dengan jarak baris 1,5
spasi kecuali ringkasan satu spasi dan ukuran kertas A-4, margin kiri 4 cm, margin kanan, atas,
dan bawah masing-masing 3 cm, serta mengikuti sistematika sebagai berikut.
a. HALAMAN SAMPUL (Lampiran 8.1).
b. HALAMAN PENGESAHAN (Lampiran 8.2).
c. DAFTAR ISI
d. RINGKASAN
Ringkasan (bukan abstrak) gagasan tertulis disusun maksimum 1 (satu) halaman yang
mencerminkan isi keseluruhan gagasan, mulai dari latar belakang, tujuan, landasan teori yang
mendukung, metoda penulisan, pembahasan, kesimpulan dan rekomendasi.
e. BAGIAN INTI
1. PENDAHULUAN
Bagian Pendahuluan berisi latar belakang yang mengungkap uraian tentang alasan mengangkat
gagasan menjadi karya tulis (dilengkapi dengan data atau informasi yang mendukung), dan
tujuan dan manfaat yang ingin dicapai.
2. GAGASAN
Bagian gagasan berisi uraikan tentang:
a. Kondisi kekinian pencetus gagasan (diperoleh dari bahan bacaan, wawancara, observasi,
imajinasi yang relevan);
b. Solusi yang pernah ditawarkan atau diterapkan sebelumnya untuk mem-perbaiki keadaan
pencetus gagasan;
c. Seberapa jauh kondisi kekinian pencetus gagasan dapat diperbaiki melalui gagasan yang
diajukan;
d. Pihak-pihak yang dipertimbangkan dapat membantu mengimplementasikan gagasan dan
uraian peran atau kontribusi masing-masingnya; dan
e. Langkah-langkah strategis yang harus dilakukan untuk mengimplementasikan gagasan
sehingga tujuan atau perbaikan yang diharapkan dapat ter¬capai.
3. KESIMPULAN
Kesimpulan merupakan bagian akhir tulisan yang membawa pembaca keluar dari pembahasan. Secara umum kesimpulan mengungkapgagasan yang diajukan, teknik implementasi
yang akan dilakukan, dan prediksi hasil yang akan diperoleh (manfaat dan dampak gagasan).
4. DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka ditulis untuk memberi informasi sehingga pembaca dapat dengan mudah
menemukan sumber yang disebutkan. Format perujukan pustaka mengikuti Harvard style.
(Lampiran 8.5).
5. LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota (Lampiran 4)
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas (Lampiran 6).
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Tim (Lampiran 7)

54

Pedoman Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)

2013

8.6 Sumber Dana Kegiatan
Sumber dana PKM-GT berasal dari Ditlitabmas Ditjen Dikti, internal perguruan tinggi, dan
pihak-pihak lain.
8.7 Seleksi dan Evaluasi Usulan
Seleksi dan evaluasi kegiatanPKM-GT dilakukan secara online oleh Tim Ditlitabmas (Lampiran
8.3). Sifat dan isi tulisan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
a. Kreatif dan Objektif: Tulisan berisi gagasan kreatif yang menawarkan solusi suatu
permasalahan yang berkembang di masyarakat, tulisan tidak bersifat emosional atau tidak
subjektif, tulisan didukung data dan/atau informasi terpercaya, dan bersifat asli (bukan karya
jiplakan) dan menjauhi duplikasi.
b. Logis dan Sistematis: Tiap langkah penulisan dirancang secara sistematis dan runtut, dan
pada dasarnya karya tulis ilmiah memuat unsur-unsur identifikasi masalah, analisis-sintesis,
kesimpulan dan sedapat mungkin memuat saran-saran.
c. Isi tulisan berdasarkan telaah pustaka atau fiksi-sains
d. Materi Karya Tulis: Materi yang ditulis tidak harus sejalan dengan bidang ilmu yang sedang
ditekuni para penulis/mahasiswa. Kesempatan ini diberikan kepada mahasiswa yang memiliki
ide kreatif dan mampu menuangkannya dalam bentuk tulisan, walaupun yang bersangkutan
tidak sedang belajar secara formal di bidang tersebut. Materi karya tulis merupakan isu
mutakhir atau aktual.
Penilaian artikel PKM-GT dilakukan dengan mempertimbangkan kreativitas (rasionalitas,
keunikan, dan manfaat) tulisan, kelayakan implementasi dan dampak yang ditimbulkannya.
Berdasarkan hasil penilaian, artikel PKM-GT akan dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) ketegori
sebagai berikut.
1) Tidak lolos seleksi: bagi usulan yang nilainya lebih rendah dari batas minimum untuk
dinyatakan lolos seleksi. Batas nilai minimal ini sangat tergantung dari mutu artikel PKM-GT
yang dnilai secara keseluruhan.
2) Lolos seleksi tapi tidak diundang ke PIMNAS: bagi usulan yang nilainya melebihi atau sama
dengan batas minimal lolos seleksi akan tetapi nilainya masih di bawah batas nilai minimal
untuk diikutsertakan ke PIMNAS. Usulan yang masuk kategori ini akan diberi insentif sebesar
Rp3.000.000,- (tiga juta rupiah).
3) Lolos seleksi dan diikutsertakan di PIMNAS: bagi usulan yang nilainya lebih dari batas
minimal nilai lolos seleksi dan nilai lolos ke PIMNAS. Usulan yang masuk kategori ini disamping
diikutsertakan ke PIMNAS juga akan diberikan insentif sebesar Rp3.000.000,- (tiga juta rupiah).
Nilai Total Artikel PKM-GT terdiri dari dua bagian dengan bobot yang sama, yaitu 50% untuk
Nilai Artikel dan 50% Nilai Presentasi di PIMNAS. Nilai penentu kelompok maha-siswa PKM-GT
ke PIMNAS adalah Nilai Artikel. Nilai Total Artikel hanya akan diperoleh jika artikel PKM-GT
dipresentasikan di PIMNAS.
NILAI TOTAL ARTIKEL PKM-GT = (50% x Nilai Artikel) + (50% x Nilai Presentasi)

55

Lampiran 7.1 Format Halaman Sampul Usulan PKM-GT

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
………………………………………………………………………………
BIDANG KEGIATAN:
PKM-GAGASAN ILMIAH
Diusulkan oleh:
_______________________ (Nama Ketua Kelompok)
_______________________ (Nama Anggota1)
_______________________ (Nama Anggota2) dan seterusnya
(Penulisan Nama Ketua maupun Anggota harus menyertakan NIM dan
tahun angkatan)
NAMA PERGURUAN TINGGI
KOTA
TAHUN

56

Pedoman Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)

2013

Lampiran 7.2 Format Halaman Pengesahan Usulan PKM-GT
1. Judul Kegiatan

PENGESAHAN PKM-GAGASAN TERLULIS
:

2. Bidang Kegiatan
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Jurusan
d. Universitas/Institut/Politeknik :
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP :
f. Alamat email
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis:
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
b. NIDN
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti
b. Sumber lain (sebutkan . . . )
7. Jangka Waktu Pelaksanaan

: PKM-GT
:
:
:
:

orang

:
:
:
: Rp ...............
: Rp ...............
:

bulan

Kota, Tanggal-Bulan-Tahun
Menyetujui
Wakil/Pembantu Dekan atau
Ketua Jurusan/Departemen/Program Studi/
Pembimbing Unit Kegiatan Mahasiswa

Ketua Pelaksana Kegiatan

(__________________________)
NIP/NIK.

(_________________________)
NIM.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan/
Direktur Politeknik/
Ketua Sekolah Tinggi,

Dosen Pendamping

(__________________________)
NIP/NIK.

(_________________________)
NIP/NIK.

Halaman pengesahan ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan usulan, oleh
sebab itu setelah ditandatangani oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan/Direktur
Politeknik/Ketua Sekolah Tinggi perguruan tinggi dan dicap kemudian discan dan disimpan
dalam format PDF dan digabungkan ke file usulan yang akan diunggah ke SIM-LITABMAS.

57

Lampiran 7.4 Formulir Penilaian Usulan PKM-GT
Judul Kegiatan
Bidang kegiatan
Bidang Ilmu
Penulis Utama
NIM
Jumlah anggota
Anggota 1
Anggota 2
Anggota 3
Anggota 4
Dosen Pembimbing
Perguruan Tinggi
Fakultas/