Daftar Istilah Hukum Di Indonesia
Daftar Istilah Hukum
1.
addendum : adalah istilah dalam kontrak atau surat perjanjian yang berarti
tambahan klausula atau pasal yang secara fisik terpisah dari perjanjian pokoknya
namun secara hukum melekat pada perjanjian pokok itu.
2. Abandonemen.
Asal kata: Bahasa Perancis abandonner yang artinya
meninggalkan atau melepaskan hak. Dalam hukum tanggungan (asuransi): hak
orang yang membeli asuransi (tertanggung) untuk melepaskan hak-haknya atas
benda yang diasuransikannya, jika memang benda tersebut mengalami
kerusakan, kepada penanggung. Dengan penyerahan ini, pihak tertanggung
berhak menerima uang pertanggungan sepemuhnya dari pihak penanggung,
seolah-olah benda yang diasuransikan oleh si tertanggung musnah sama sekali.
Di Indonesia dan beberapa negara, hal ini hanya diberlakukan pada hukum laut:
hak milik atas kapal atau barang-barang yang ditanggung diserahkan kepada
penanggung oleh tertanggung dengan menerimajumlah uang seluruhnya yang
harus dibayar kepada tertanggung dalam hal musnahnya kapal atau barangbarang yang diasuransikan. Kemungkinan abandonemen dalam sebuah polis
bursa biasanya dibatasi.
3. Arraignment adalah istilah common law untuk pembacaan resmi criminal
complaint di hadapan defendant, untuk memberi tahu tuduhan terhadapnya.
Sebagai jawaban, ia diharapkan untuk menyatakan pengakuan, misalnya
"bersalah", "tidak bersalah", peremptory plea, nolo contendere, atau Alford plea.
Di Inggris, arraignment adalah 11 tahap pertama dalam pengadilan, dan
melibatkan seorang clerk of the court membacakan tuduhan.
4. Ius soli atau jus soli (bahasa Latin untuk "hak untuk wilayah") adalah hak
mendapatkan kewarganegaraan yang dapat diperoleh bagi individu berdasarkan
tempat lahir di wilayah dari suatu negara. Dia berlawanan dengan jus sanguinis
(hak untuk darah). Biasanya sebuah peraturan praktikal pemerolehan nasionalitas
atau kewarganegaraan sebuah negara oleh kelahiran di wilayah tersebut
diberikan oleh sebuah hukum turunan disebut lex soli. Banyak negara
memberikan lex soli tertentu, dalam aplikasi dengan jus soli yang bersangkutan,
dan aturan ini yang paling umum untuk memperoleh nasionalitas. Sebuah
pengecualian lex soli diterapkan bila anak yang dilahirkan orang tuanya adalah
seorang diplomat dari negara lain, yang dalam misi di negara bersangkutan.
Namun, banyak negara memperketat lex soli dengan mengharuskan paling tidak
salah satu orang tua harus memiliki warga negara yang bersangkutan atau izin
tinggal resmi lainnya pada saat kelahiran anak tersebut. Alasan utama
menerapkan aturan tersebut adalah untuk membatasi jumlah orang bepergian ke
negara lain dengan tujuan mendapatkan kewarganegaraan untuk seorang anak.
Ius soli umum di negara-negara di Amerika dan di tempat lain yang ingin
mengembangkan dan meningkatkan penduduk mereka. Beberapa negara yang
menerapkan ius soli adalah
5. Ius sanguinis atau jus sanguinis adalah hak kewarganegaraan yang diperoleh
seseorang (individu) berdasarkan kewarganegaraan ayah atau ibu biologisnya.
Kebanyakan bangsa yang memiliki sejarah panjang menerapkan asas ini, seperti
negara-negara di Eropa dan Asia Timur.
6. Keadaan kahar (bahasa Perancis: force majeure yang berarti "kekuatan yang
lebih besar") adalah suatu kejadian yang terjadi di luar kemampuan manusia dan
tidak dapat dihindarkan sehingga suatu kegiatan tidak dapat dilaksanakan atau
tidak dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Yang termasuk kategori keadaan
kahar adalah peperangan, kerusuhan, revolusi, bencana alam, pemogokan,
kebakaran, dan bencana lainnya yang harus dinyatakan oleh pejabat/instansi
yang berwenang.
7. Mala in se atau malum in se (sering pula disebut sebagai mala per se) adalah
istilah bahasa Latin yang mengacu kepada suatu perbuatan yang dianggap
sebagai sesuatu yang jahat bukan karena diatur demikian atau dilarang oleh
Undang-Undang, melainkan karena pada dasarnya bertentangan dengan
kewajaran, moral dan prinsip umum masyarakat beradab. Dalam terminologi
bahasa Inggris disebut sebagai natural crime. Istilah ini sudah sering
dipergunakan dalam konteks hukum Indonesia, dan dalam beberapa tindak
pidana seperti tindak pidana terorisme, sering pula digolongkan ke dalam
kejahatan terhadap hati nurani (crimes against conscience). Beberapa contoh
perbuatan yang termasuk mala in se atau malum in se atau mala per se antara
lain adalah pembunuhan, perkosaan, pencurian, perampokan. Menurut Jeremy
Bentham, suatu tindakan yang tergolong mala in se, tidak dapat berubah
(immutable), artinya dalam ruang manapun dan waktu tertentu kapanpun,
tindakan tersebut tetap dianggap sebagai perbuatan jahat dan dilarang oleh
Undang-Undang.
8. Mala prohibita atau malum prohibitum, adalah istilah bahasa Latin yang
mengacu kepada perbuatan yang tergolong kejahatan karena diatur demikian
oleh Undang-Undang. Tindak Pidana Ekonomi atau white collar crimes dapat
diambil sebagai contoh mala prohibita. Di lain pihak, terdapat apa yang disebut
Mala in se atau malum in se (sering pula disebut sebagai mala per se) adalah
istilah bahasa Latin yang mengacu kepada suatu perbuatan yang dianggap
sebagai sesuatu yang jahat bukan karena diatur demikian atau dilarang oleh
Undang-Undang, melainkan karena pada dasarnya bertentangan dengan
kewajaran, moral dan prinsip umum masyarakat beradab. Dalam terminologi
bahasa Inggris disebut sebagai natural crime. Istilah ini sudah sering
dipergunakan dalam konteks hukum Indonesia, dan dalam beberapa tindak
pidana seperti tindak pidana terorisme, sering pula digolongkan ke dalam
kejahatan terhadap hati nurani (crimes against conscience). Terdapat pandangan
mengenai penerapan kedua istilah tersebut. Jeremy Bentham menyatakan bahwa
suatu tindakan yang tergolong mala in se, tidak dapat berubah (immutable),
artinya dalam ruang manapun dan waktu tertentu kapanpun, tindakan tersebut
tetap dianggap sebagai perbuatan jahat dan dilarang oleh Undang-Undang.
Sedangkan suatu tindakan yang tergolong mala prohibita, dapat berubah (not
immutable), artinya dalam ruang dan waktu tertentu yang berbeda, tindakan
tersebut dapat saja tidak lagi dianggap sebagai perbuatan jahat dan dilarang oleh
Undang-Undang. Menurut Hans Kelsen dalam General Theory of Law and State,
kedua pembedaan tersebut hanya terdapat pada teori tradisional hukum pidana.
Lebih lanjut dinyatakan bahwa suatu perbuatan mungkin merupakan suatu delik
di suatu komunitas masyarakat, namun tidak demikian dalam komunitas
masyarakat yang lain karena perbedaan nilai moral yang dianut oleh masingmasing komunitas. Dan oleh karena suatu perbuatan dapat dikatakan sebagai
suatu delik hanya ketika telah dilekati oleh sanksi hukum oleh Undang-Undang,
maka semua delik adalah mala prohibita. Dengan kata lain, suatu perbuatan yang
dianggap sebagai sesuatu yang jahat menurut hati nurani seseorang (mala in se)
tetaplah bukan merupakan delik, jika atasnya tidak dilekati sanksi
(hukuman/pidana).
9. retroaktif atau berlaku surut (Bahasa Latin: ex post facto yang berarti "dari
sesuatu yang dilakukan setelahnya"), adalah suatu hukum yang mengubah
konsekuensi hukum terhadap tindakan yang dilakukan atau status hukum faktafakta dan hubungan yang ada sebelum suatu hukum diberlakukan atau
diundangkan. Dalam kaitannya dengan hukum kriminal, hukum retroaktif dapat
diterapkan pada suatu tindakan yang legal atau memiliki hukuman yang lebih
ringan sewaktu dilakukan. Penerapan hukum ini dapat mengubah aturan bukti-
bukti yang ditemukan untuk memperbesar kemungkinan pemberian hukuman
pada seorang terdakwa. Sebaliknya, penerapan hukum jenis ini dapat pula
mengurangi atau bahkan membebaskan seorang terhukum.
10. Juncto diartikan "dihubungankan/dikaitkan" dapat berupa undang-undang, pasal,
ketentuan-ketentuan yang satu dengan undang-undang, pasal, ketentuanketentuan
yang
lainnya
dan
biasanya
disingkat
dengan
"jo".
Misalnya : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak
Cipta sebagaimana telah diubah dengan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1987
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1982
tentang Hak Cipta sebagaimana telah diubah dengan Republik Indonesia Nomor
12 Tahun 1997 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta, dalam hal ini dapat disingkat UndangUndang Nomor 6 Tahun 1982 jo Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1987 jo UndangUndang Nomor 12 Tahun 1982.
11. Abus de pouvoir: penyalahgunaan kekuasaan oleh instansi pemerintah
12. Bescikking: Penetapan, ketetapan.
13. Check and balance: sistem pemerintahan yang memakai perimbangan dalam
melaksanakan Ajaran Trias Politika.
14. Detournement de pouvoir: kebebasan bertindak pejabat negara/pemerintah
menurut pendapatnya sendiri
15. Demogogie: Penghasutan terhadap orang banyak dengan katakata yang dusta
agar orangorang menjadi tertarik
16. Eksepsi: Tangkisan, pembelaan yang tidak meyinggung isi surat tuduhan atau
gugatan tetapi semata-mata bertujuan supaya pengadilan tidak menerima
perkara yang diajukan
17. Jurisprudensi: P u t u s a n - p u t u s a n pengadilan; apabila mengenai sesuatu
persoalan sudah ada jurisprudensi yang tetap, maka dianggapnya Bahwa
jurisprudensi itu telah melahirkan suatu peraturan hukum yang sama kuatnya
dengan undang-undang. Oleh karena itu maka jurisprudensi juga dianggap
sebagai sumber hukum
18. Nullum delictum, nulla poena sine previae legi poenali: Tiada tindak pidana
dan tiada hukuman tanpa adanya suatu undang-undang (pera-turan) pidana
terlebih dahulu. (Tidak boleh suatu peraturan pidana berlaku surut)
19. Obscuur Libel: Surat gugatan yang tidak jelas dan tidak dapat dijawab dengan
mudah oleh pihak tergugat sehingga menyebabkan ditolaknya gugatan.
20. Petitum atau tuntutan: apa yang diminta oleh penggugat atau diharapkan
diputuskan oleh oleh hakim.
21. Uitvoerbar bij voorraad: Pada asasnya suatu putusan pengadilan baru dapat
dijalankan apabila putusan itu sudah memperoleh kekuatan hukum yang tetap.
Namun Pengadilan Negeri dapat menyatakan putusannya “uitvoerbar bij
voorraad” yang berarti bahwa putusan itu dapt dijalankan terlebih dahulu
walaupun ada usaha banding atau kasasi
22. Unus testis nullus testis: Seorang saksi bukan saksi
23. Vexatious Litigation : gangguan upaya hukum (vexatious legal action),
gangguan gugatan (vexatious lawsuit), gangguan perkara (vexatious litigation),
gangguan pengadilan (vexatious proceedings), hukum yang mengganggu
(vexatious rules/regulations), dan semacamnya sesuai konteksnya masingmasing.
24. Referte: menyerahkan segalanya kepada kebijaksanaan hakim dengan tidak
membantah dan pula tidak membenarkan
25. Aanbesteden: memborongkan
26. Aanbod: penawaran
27. Aandeel : andil, sero, saham
28. Aangifte: laporan
29. Aanmaning: teguran, peringatan. Misalnya peringatan dari juru sita kepada yang
kalah dalam perkara perdata agar supaya 8 hari setelah putusan itu diterima
dapat dipenuhi.
30. Aansprakelijkehe: pertanggung jawaban
31. Aanvullen: menambah, melengkapi
32. Aanvullen: hukum yang berifat melengkapi yang sudah ada.
33. Aanwijzing: petunjuk-petunjuk yang dapat dipakai
34. Bedrijf: perusahaan, badan usaha
35. beheer: penguasaan, pengelolaan
36. Beklemming: hak atas benda
37. Bekracting: pengesahan, memperkuat
38. Belasting: Pajak
39. Beneficum: hak mendahului
40. Bill of Leading: dokumen yang diperlukan dalam pengiriman barang di laut yang
berupa satu surat yang ditandatangani oleh pengangkut yang menyatakan bahwa
ia telah menerima barang-barang tersebut dan akan diangkut ke tempat tertentu
dan diserahkan kepada orang yang ditentukan dengn syarat-syarat tertentu.
41. Bis: sekali lagi
42. Boedel: harta peninggalan, harta pusaka, harta warisan
43. Bevinding: pendapat, penemuan
44. Cautio: jaminan
45. Cautio disrecta: sebab yang disebutkan dalam surat hutang
46. Ceel: bukti tertulis dimana yang bertanda tangan mengakui akan menyerahkan
barang-barang yang telah berada dalam gudangnya
47. Claim: tuntutan
48. Clausule: syarat; catatan tambahan pada suatu perjanjian
49. Cheque: surat perintah yang ditujukan kepada bank untuk membeyar sejumlah
uang yang tertulis dalam surat itu dan merupakan alat pembayaran.
50. Charge: muatan, beban
51. Clausule cassatoria: di dalam pengiriman melalui laut, konosemen itu biasanya
dibuat lebih dari satu lembar dan ini gunanya agar dapat diperdagangkan
52. Clearing: konpensasi dari penagihan dan pembayaran
53. Cognosement: surat keterangan muatan yang menyatakan bahwa barang
tersebut telah berada di kapal
54. Crossed Ceque: cek yang diberi tanda silang yang mengakibatkan si penerima
tidak dapat segera menguangkannya, tetapi harus segera memasukkannya
terlebih dahulu dalam rekeningnya di bank.
55. Daad: perbuatan
56. Decharge: pelunasan, pembebasan dari tanggung jawab
57. De lega lata: dengan Undang-undang yang berlaku
58. Deponeren: menitipkan, menyimpankan
59. Despatch money: premi membongkar muatan kapal
60. Deviezen: alat-alat pembayaran luar negeri
61. Dictum: bagian dari suatu ketetapan yang mengandung keputusan
62. Dilatoir: penundaan, penangguhan
63. Disagio: Perbedaan kurs yang mengakibatkan kerugian
64. Devidend: keuntungan dari perseroan yang dibagikan kepada para pemegang
saham
65. Echtheid: kebenaran, keasilian, keotentikan
66. Economie: ilmu pengetahuan mengenai masalah daya upaya manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya
67. Eigendom: milik; hak atas sesuatu barang yang paling sempurna dan kuat, dapat
dikatakan hak mutlak.
68. Erfpacht: suatu hak atas kebendaan untuk menikmati sepenuhnya akan
kegunaan barang tak bergerak milik orang lain dengan membayar tiap tahunnya
sejumlah uang sebagai sewa;
69. Ervaren: berpengalaman
70. Executeur: pelaksana
71. Executie: pelaksanaan dari putusan pengadilan
72. Expediteur:
seseorang
yang
melakukan
pekerjaan
mengurus
pengangkutan/pengiriman barang dengan alat pengangkutan yang ada.
73. Ex testamento: berdasarkan surat wasiat
74. Failliet: pailit, bangkrut, suatu keadaan dimana seseorang tidak mampu lagi
membayar hutang-hutangnya dan pernyataan pailit ini harus diputuskan oleh
hakim
75. Faillietverklaring: pernyataan pailit
76. Falsificatie: pemalsuan
77. Financieel: segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan
78. Flessentrekkerij: pembelian barang dengan tidak melunasi harganya dan dapat
dituntut sebagai tindak pidana penipuanatau penggelapan
79. F.O.B: Free on board: ongkos-ongkos pengangkutan sampai di kapal di tanggung
oleh pihak penjual
80. Fonds: dana; persediaan uang
81. Franco: ongkos-ongkos pengangkutan sampai di tempat pembeli menjadi
tanggungan si penjual
82. Fusie: peleburan; penggabungan dari beberapa organisasi
83. Gadai: peminjaman uang dengan menyerahkan suatu barang bergerak sebagai
jaminan; perjanjian gadai ini merupakan suatu perjanjian accesoir
84. Garantie: jaminan, borg
85. Gedeelte: bagian
86. Geldboete: denda yang harus dibayar sebagai hukuman
87. Geldmiddelen: alat-alat pembayaran yang sah
88. Gemeenschap: persekutuan, gabungan
89. Genus Koop: barang yang diperjual belikain itu hanya disebutkan jenisnya dan
hanya ditentukan banyaknya
90. Gesamtakt: tindakan bersama
91. Giro: alat pembayaran dengan cara memindahkan suatu jumlah dari buku yang
satu ke buku yang lain pada sebuah bank
92. Godspenning: uang muka, uang panjar; penyerahan sejumlah uang sebagai
tanda pengikat dalam suatu jual beli
93. Haalschuld: perjanjian hutang piutang dimana ditetapkan bahwa pembayaran
harus dilakukan di tempat yang telah ditentukan dalam perjanjian atau jika tidak
disebutkan apa-apa mengenai tempat maka pembayaran harus dilakukan di
tempat debitur
94. Haftung: tanggung jawab
95. Hamsteren: menimbun barang-barang yang dimaksud agar supaya persediaan
barang di pasaran berkurang dan harga menjadi baik dan kemudian baru menjual
kembali dengan harga yang mahal
96. Handel: dagang
97. Handelaar: pedagang;
perdagangan
seorang
yang
melakukan
pekerjaan
di
bidang
98. Handelsbalans: neraca perdagangan
99. Handelspapier: surat-surat berharga yang dipakai dalam dunia perdagangan.
Misalnya cek, wesel, dsb
100.Handelsrecht: hukum dagang yang dimuat dalam kitab undang-undang hukum
dagang
101.Homologatie: pengesahan suatu accord oleh hakim dalam suatu kepailitan
102. Houder: pemegang, pemilik
103.Imperatief: memaksa, mengikat
104.Incasso: penagihan, tagihan
105.Indebitum: pembayaran yang dilakukan karena ada kekhilafan, menyangka ada
hutang padahal tidak
106.Indent: pesanan barang dari luar negeri
107.Inflatie: merosotnya nilai uang kertas yang disebabkan terlalu banyaknya
mengeluarkan uang kertas tanpa jaminan emas.
108.In Ipso Termino: dalam jangka waktu yang ditentukan
109.Inklaring: penyelesaian surat-surat masuk dari barang
110.Invoer: pemasukan barang-barang impor
111. Invoerrecht: bea masuk
112.Inwisseling: penukaran
113.Ius Commercii: hukum dagang
114.Jis: junctis, bentuk jamak dari juncto
115.Jo: Juncto, bertalian dengan, berhubungan dengan
116.Journal: buku harian
117.Jura: ilmu hukum
118.Juridis: menuut hukum
119.Jurisdictiegeschil: perselisihan mengenai wewenang untuk mengadili
120.Jurisdictio Contentiosa: peradilan (dalam perkara perdata) dimana dua pihak
yakni penggugat dan tergugat
121. Jus Constituendum: lihat Constituendum
122.Jus Non Scriptum: hukum yang tak tertulis
123.Justa Causa: alasan-alasan yang sah dan benar
124.Justitie: kehakiman, peradilan
125.Kansovereenkomst: perjanjian untung-untungan; persetujuan yang dibuat
berdasarkan suatu hasil yang untung/ruginya bagi semua pihak bergantung pada
suatu kejadian yang belum pasti. Misalnya: perjudian, pertaruhan, dsb
126. Kapital: modal
127.Kapitalisme: suatu ajaran yang menjelaskan Bahwa factor yang terpenting
dalam kehidupan perekonomian atau produksi adalah modal bukannya tenaga.
128.Kartel: gabungan dari perusahaan-perusahaan guna kepentingan bersama
antara lain dalam mencegah persaingan dan memperbesar modal.
129. Kassier: Pemegang kas
130.Kettinghandel: perdagangan berantai, dimana dalam transaksi diadakan
perantara-perantara agar supaya dapat mencari keuntungan yang besar
131. Klaagschrift: surat pengaduan
132.Kompensasie: perjumpaan utang piutang, maka dengan demikian utang piutang
itu akan saling mematikan menurut jumlah yang sama.
133.Kompromi: persetujuan/jalan tengah
134.Konsensus: persamaan-persamaan yang terdapat kata sepakat untuk membuat
persetujuan
135.Koop en verkoop: jual beli; suatu persetujuan dengan mana pihak yang satu
mengikatkan dirinya untuk menyerahakan suatu kebendaan dan pihak yang lain
untuk membayar harganya
136. Koophandel: perdagangan, perniagaan
137.Koopman: saudagar, pedagang
138.Laadtijd: waktu untuk memuati kapal
139.Laba: keuntungan yang diperoleh oleh suatu penjualan; kelebihan penjualan dari
pembelian
140.Landreform: perombakan hak tanah dan penggunaannya
141.Lastgeving: pemberian kuasa; perjanjian dengan mana suatu pihak memberi
tugas kepada pihak yang lain untuk melakukan satu atau lebih tindak hukum
guna pemberi kuasa atas nama pemberi kuasa, tugas mana diterima oleh yang
diberi kuasa
142.Legitimatie: Pernyataan sah, pengesahan
143.Lelang: penjualan barang-barang di muka umum dan diberikan pada penawar
yang tertinggi
144.Lening: pinjam meminjam dan jika uang yang dipinjamkan diberikan bunga
145. Lettre d’affair: surat-surat dagang
146.Levensbehoeften: kebutuhan untuk hidup, nafkah.
147.Leverancier: orang yang pekerjaannya menyediakan barang-barang untuk
diserahkan kepada pembelinya/langganannya (leveransir)
148.Leverantie: penyerahan barang
149.Levering: pemindahan tangan/penyerahan suatu barang atau hak atas barang
150.Leveringsconditie: syarat-syarat penyerahan
151.Leveringstermijn: jangka waktu untuk menyerahkan
152.Lex generalis: hukum/peraturan umum
153.Liaison: penghubung
154.Licentie: surat ijin
155.hndi:
156.Maastchap: perserikatan, persekutuan yang merupakan suatu persetujuan
dimana dua orang atau lebih mengikatkan dirinya dan memasukkan sesuatu
dalam persekutuan itu dengan maksud untuk membagi keuntungan yang
diperoleh dengan usaha bersama
157.Maatschappelijk Kapital: modal statuter
158.Maatschappij: meskapai, perseroan dagang dan biasanya merupakan suatu
badan hukum
159.Manipulatie: perbuatan curang, dengan akal cerdik memperkaya diri sendiri
160.Merk: merek, cap, tanda
161.Merken: membubuhi cap
162.Mijn: tambang
163.Millieu: lingkungan
164.Monetair: segala sesuatu yang bersangkut paut dengan uang
165.Moratoir: berhubungan dengan kealpaan atau kesalahan
166.Moratoir interessen: bunga karena wanprestasi
167.Mufakat: persetujuan, kata sepakat
168.Naamloze venootschap: disingkat N.V; perseroatn Terbatas (P.T), suatu
perseroan yang didirikan dengan modal yang terbagi dalam saham-saham dan
tanggung jawab tiap persero hanya terbatas sampai besarnya saham yang
dimilikinya. Merupakan suatu badan hukum dan tak memakai sama salah seorang
atau para perseronya
169.Nalagtigheid: kealpaan, kelalaian
170.Namaak: tiruan, palsu, tipuan
171.Nasabah: relasi
172.Natrekking: suatu cara untuk memperoleh pemilikan; karena segala apa yang
melekat pada suatu benda atau yang merupakan satu tubuh dengan kebendaan
itu dianggap menjadi satu dengan benda itu
173.Natura: barang; dalambentuk barang
174.Naturalis obligation: kewajiban-kewajiban atau hutang-hutang yang permanent
175.N bis in idem: (atau non bis in idem) tidak boleh satu perkara yang sama sudah
diputus, diperiksa dan diputus lagi untuk kedua kalinya oleh pengadilan.
176.
Negostiorum dominus: seseorang
menyelesaikan sesuatu urusan
yang
diwakili
orang
lain
dalam
177.Negotiabel: dapat diperdagangkan
178.Negotiant: pedagang besar
179.Negotiatie: pinjaman uang, perusahaan perdagangan
180.Nominal: nilai menurut apa yang tertulis diatasnya
181.Non acceptatie: penolakan pembayaran (non akseptasi)
182.Non betaling: tidak dibayar; menolak/ ketiadaan pembayaran sebuah surat
wesel/cek pada hari pembayarannya
183.Object: objek; sasaran, tujuan, perkara yang diperhatikan; hal atau diri
seseorang yang menjadi pertimbangan dan pemeriksaan
184.Obligatie: surat hutang/ pinjaman resmi dari Negara atau perseroan yang dapat
diperjual belikan dan biasanya diberi bunga yang tetap
185.Obligatoire overeenkomst: perjanjian yang menimbulkan suatu perikatan
186.Obligo: kewajiban
187.Occupatie: pendudukan/pemilikan sebagai salah satu cara untuk memperoleh
hak milik
188.Offerte: penawaran
189.Onbeheerd: tidak ada yang menguasai/ memiliki/ mengurus
190.Onbenoemde Overeenkomst: perjanjian/ persetujuan yang tidak mempunyai
nama yang khusus maupun yang tidak dikenal dengan suatu namaOnbepaalde
vebintenissen: perikatan dimana objeknya tidak ditentukan secara khusus, jadi
dapat memilih diantara barang/jenis yang telah ditentukan
191.Ondervennoot: persero baru sebagai peserta dari bagian seorang pesero
192.Onderzetting: hipotik; hak kebendaan atas suatu benda tak bergerak untuk
mengambil penggantian darpadanya sebagai pelunasan dari suatu perikatan
193.Ongeschreven wet: hukum yang tidak tertulis
194.Opstal: suatu hak kebendaan untuk mempunyai gedung-gedung bangunan,
tanaman di atas tanah/pekarangan orang lain
195.Pacht: suatu bentuk dari sewa menyewa dari barang-barang tak bergerak dan
biasanya atas sebidang tanah
196.Pailit: failit; suatu keadaan dimana seorang debitur tidak mampu lagi untuk
membayar hutang-hutangnya. Pernyataan pailit ini haruslah dimintakan kepada
pengadilan
197.Pand: gadai, boroh, suatu hak yang diperoleh seorang kreditur atas suatu barang
bergerak yang diserahkan kepadanya oleh debitur dan yang memberikan
kekuasaan kepada si kreditur untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut
secara didahulukan daripada para penagih lainnya.
198.Pandlossing: penebusan terhadap suatu barang yang telah digadaikan
199.Paritas creditorum: persamaan hak yang dimiliki oleh semua kreditur atas
barang-barang milik debitur
200.Pas: surat jalan, keterangan yang diperoleh seseorang untuk bepergian/
memasuki/ meninggalkan suatu tempat
201.Passiva: seluruh hutang-hutangnya
202.Pengadila: dewan/badan yang berkewajiban untuk mengadili perkara-perkara
dengan memeriksa dan memberikan keputusan mengenai persengketaan hukum,
pelanggaran hukum/ undang-undang, dsb
203. Persecutie: penuntutan pidana terhadap suatu perbuatan yang melawan hukum
204.Persona moralis: badan hukum
205.Positum: dalil
206.publiek recht: hukum publik, hukum yang mengatur tentang kepentingan umum
dan hubungannya dengan pemerintah
207.Qua: selaku, sebagai
208.Quitantie: kwitansi, tanda bukti pembayaran
209.Quitantie aan toonder: surat perintah dari orang yang menandatangani surat
itu untuk membayarkan sejumlah uang kepada si pembawa surat itu
210.Quitte: lunas, tidak ada tagihan antara yang suatu dengan yang lain
211.Quotatie: penetapan rata-rata dari suatu bagian yang terpisah
212.Quotiseren: membagi sama rata
213.Quotum: jatah, bagian
seharusnya diterima
yang
telah
214.Quo vadis: pergi kemana
215. qualita qua; dalam kedudukan sebagai
diperuntukkannya
atau
bagian
yang
1.
addendum : adalah istilah dalam kontrak atau surat perjanjian yang berarti
tambahan klausula atau pasal yang secara fisik terpisah dari perjanjian pokoknya
namun secara hukum melekat pada perjanjian pokok itu.
2. Abandonemen.
Asal kata: Bahasa Perancis abandonner yang artinya
meninggalkan atau melepaskan hak. Dalam hukum tanggungan (asuransi): hak
orang yang membeli asuransi (tertanggung) untuk melepaskan hak-haknya atas
benda yang diasuransikannya, jika memang benda tersebut mengalami
kerusakan, kepada penanggung. Dengan penyerahan ini, pihak tertanggung
berhak menerima uang pertanggungan sepemuhnya dari pihak penanggung,
seolah-olah benda yang diasuransikan oleh si tertanggung musnah sama sekali.
Di Indonesia dan beberapa negara, hal ini hanya diberlakukan pada hukum laut:
hak milik atas kapal atau barang-barang yang ditanggung diserahkan kepada
penanggung oleh tertanggung dengan menerimajumlah uang seluruhnya yang
harus dibayar kepada tertanggung dalam hal musnahnya kapal atau barangbarang yang diasuransikan. Kemungkinan abandonemen dalam sebuah polis
bursa biasanya dibatasi.
3. Arraignment adalah istilah common law untuk pembacaan resmi criminal
complaint di hadapan defendant, untuk memberi tahu tuduhan terhadapnya.
Sebagai jawaban, ia diharapkan untuk menyatakan pengakuan, misalnya
"bersalah", "tidak bersalah", peremptory plea, nolo contendere, atau Alford plea.
Di Inggris, arraignment adalah 11 tahap pertama dalam pengadilan, dan
melibatkan seorang clerk of the court membacakan tuduhan.
4. Ius soli atau jus soli (bahasa Latin untuk "hak untuk wilayah") adalah hak
mendapatkan kewarganegaraan yang dapat diperoleh bagi individu berdasarkan
tempat lahir di wilayah dari suatu negara. Dia berlawanan dengan jus sanguinis
(hak untuk darah). Biasanya sebuah peraturan praktikal pemerolehan nasionalitas
atau kewarganegaraan sebuah negara oleh kelahiran di wilayah tersebut
diberikan oleh sebuah hukum turunan disebut lex soli. Banyak negara
memberikan lex soli tertentu, dalam aplikasi dengan jus soli yang bersangkutan,
dan aturan ini yang paling umum untuk memperoleh nasionalitas. Sebuah
pengecualian lex soli diterapkan bila anak yang dilahirkan orang tuanya adalah
seorang diplomat dari negara lain, yang dalam misi di negara bersangkutan.
Namun, banyak negara memperketat lex soli dengan mengharuskan paling tidak
salah satu orang tua harus memiliki warga negara yang bersangkutan atau izin
tinggal resmi lainnya pada saat kelahiran anak tersebut. Alasan utama
menerapkan aturan tersebut adalah untuk membatasi jumlah orang bepergian ke
negara lain dengan tujuan mendapatkan kewarganegaraan untuk seorang anak.
Ius soli umum di negara-negara di Amerika dan di tempat lain yang ingin
mengembangkan dan meningkatkan penduduk mereka. Beberapa negara yang
menerapkan ius soli adalah
5. Ius sanguinis atau jus sanguinis adalah hak kewarganegaraan yang diperoleh
seseorang (individu) berdasarkan kewarganegaraan ayah atau ibu biologisnya.
Kebanyakan bangsa yang memiliki sejarah panjang menerapkan asas ini, seperti
negara-negara di Eropa dan Asia Timur.
6. Keadaan kahar (bahasa Perancis: force majeure yang berarti "kekuatan yang
lebih besar") adalah suatu kejadian yang terjadi di luar kemampuan manusia dan
tidak dapat dihindarkan sehingga suatu kegiatan tidak dapat dilaksanakan atau
tidak dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Yang termasuk kategori keadaan
kahar adalah peperangan, kerusuhan, revolusi, bencana alam, pemogokan,
kebakaran, dan bencana lainnya yang harus dinyatakan oleh pejabat/instansi
yang berwenang.
7. Mala in se atau malum in se (sering pula disebut sebagai mala per se) adalah
istilah bahasa Latin yang mengacu kepada suatu perbuatan yang dianggap
sebagai sesuatu yang jahat bukan karena diatur demikian atau dilarang oleh
Undang-Undang, melainkan karena pada dasarnya bertentangan dengan
kewajaran, moral dan prinsip umum masyarakat beradab. Dalam terminologi
bahasa Inggris disebut sebagai natural crime. Istilah ini sudah sering
dipergunakan dalam konteks hukum Indonesia, dan dalam beberapa tindak
pidana seperti tindak pidana terorisme, sering pula digolongkan ke dalam
kejahatan terhadap hati nurani (crimes against conscience). Beberapa contoh
perbuatan yang termasuk mala in se atau malum in se atau mala per se antara
lain adalah pembunuhan, perkosaan, pencurian, perampokan. Menurut Jeremy
Bentham, suatu tindakan yang tergolong mala in se, tidak dapat berubah
(immutable), artinya dalam ruang manapun dan waktu tertentu kapanpun,
tindakan tersebut tetap dianggap sebagai perbuatan jahat dan dilarang oleh
Undang-Undang.
8. Mala prohibita atau malum prohibitum, adalah istilah bahasa Latin yang
mengacu kepada perbuatan yang tergolong kejahatan karena diatur demikian
oleh Undang-Undang. Tindak Pidana Ekonomi atau white collar crimes dapat
diambil sebagai contoh mala prohibita. Di lain pihak, terdapat apa yang disebut
Mala in se atau malum in se (sering pula disebut sebagai mala per se) adalah
istilah bahasa Latin yang mengacu kepada suatu perbuatan yang dianggap
sebagai sesuatu yang jahat bukan karena diatur demikian atau dilarang oleh
Undang-Undang, melainkan karena pada dasarnya bertentangan dengan
kewajaran, moral dan prinsip umum masyarakat beradab. Dalam terminologi
bahasa Inggris disebut sebagai natural crime. Istilah ini sudah sering
dipergunakan dalam konteks hukum Indonesia, dan dalam beberapa tindak
pidana seperti tindak pidana terorisme, sering pula digolongkan ke dalam
kejahatan terhadap hati nurani (crimes against conscience). Terdapat pandangan
mengenai penerapan kedua istilah tersebut. Jeremy Bentham menyatakan bahwa
suatu tindakan yang tergolong mala in se, tidak dapat berubah (immutable),
artinya dalam ruang manapun dan waktu tertentu kapanpun, tindakan tersebut
tetap dianggap sebagai perbuatan jahat dan dilarang oleh Undang-Undang.
Sedangkan suatu tindakan yang tergolong mala prohibita, dapat berubah (not
immutable), artinya dalam ruang dan waktu tertentu yang berbeda, tindakan
tersebut dapat saja tidak lagi dianggap sebagai perbuatan jahat dan dilarang oleh
Undang-Undang. Menurut Hans Kelsen dalam General Theory of Law and State,
kedua pembedaan tersebut hanya terdapat pada teori tradisional hukum pidana.
Lebih lanjut dinyatakan bahwa suatu perbuatan mungkin merupakan suatu delik
di suatu komunitas masyarakat, namun tidak demikian dalam komunitas
masyarakat yang lain karena perbedaan nilai moral yang dianut oleh masingmasing komunitas. Dan oleh karena suatu perbuatan dapat dikatakan sebagai
suatu delik hanya ketika telah dilekati oleh sanksi hukum oleh Undang-Undang,
maka semua delik adalah mala prohibita. Dengan kata lain, suatu perbuatan yang
dianggap sebagai sesuatu yang jahat menurut hati nurani seseorang (mala in se)
tetaplah bukan merupakan delik, jika atasnya tidak dilekati sanksi
(hukuman/pidana).
9. retroaktif atau berlaku surut (Bahasa Latin: ex post facto yang berarti "dari
sesuatu yang dilakukan setelahnya"), adalah suatu hukum yang mengubah
konsekuensi hukum terhadap tindakan yang dilakukan atau status hukum faktafakta dan hubungan yang ada sebelum suatu hukum diberlakukan atau
diundangkan. Dalam kaitannya dengan hukum kriminal, hukum retroaktif dapat
diterapkan pada suatu tindakan yang legal atau memiliki hukuman yang lebih
ringan sewaktu dilakukan. Penerapan hukum ini dapat mengubah aturan bukti-
bukti yang ditemukan untuk memperbesar kemungkinan pemberian hukuman
pada seorang terdakwa. Sebaliknya, penerapan hukum jenis ini dapat pula
mengurangi atau bahkan membebaskan seorang terhukum.
10. Juncto diartikan "dihubungankan/dikaitkan" dapat berupa undang-undang, pasal,
ketentuan-ketentuan yang satu dengan undang-undang, pasal, ketentuanketentuan
yang
lainnya
dan
biasanya
disingkat
dengan
"jo".
Misalnya : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak
Cipta sebagaimana telah diubah dengan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1987
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1982
tentang Hak Cipta sebagaimana telah diubah dengan Republik Indonesia Nomor
12 Tahun 1997 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta, dalam hal ini dapat disingkat UndangUndang Nomor 6 Tahun 1982 jo Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1987 jo UndangUndang Nomor 12 Tahun 1982.
11. Abus de pouvoir: penyalahgunaan kekuasaan oleh instansi pemerintah
12. Bescikking: Penetapan, ketetapan.
13. Check and balance: sistem pemerintahan yang memakai perimbangan dalam
melaksanakan Ajaran Trias Politika.
14. Detournement de pouvoir: kebebasan bertindak pejabat negara/pemerintah
menurut pendapatnya sendiri
15. Demogogie: Penghasutan terhadap orang banyak dengan katakata yang dusta
agar orangorang menjadi tertarik
16. Eksepsi: Tangkisan, pembelaan yang tidak meyinggung isi surat tuduhan atau
gugatan tetapi semata-mata bertujuan supaya pengadilan tidak menerima
perkara yang diajukan
17. Jurisprudensi: P u t u s a n - p u t u s a n pengadilan; apabila mengenai sesuatu
persoalan sudah ada jurisprudensi yang tetap, maka dianggapnya Bahwa
jurisprudensi itu telah melahirkan suatu peraturan hukum yang sama kuatnya
dengan undang-undang. Oleh karena itu maka jurisprudensi juga dianggap
sebagai sumber hukum
18. Nullum delictum, nulla poena sine previae legi poenali: Tiada tindak pidana
dan tiada hukuman tanpa adanya suatu undang-undang (pera-turan) pidana
terlebih dahulu. (Tidak boleh suatu peraturan pidana berlaku surut)
19. Obscuur Libel: Surat gugatan yang tidak jelas dan tidak dapat dijawab dengan
mudah oleh pihak tergugat sehingga menyebabkan ditolaknya gugatan.
20. Petitum atau tuntutan: apa yang diminta oleh penggugat atau diharapkan
diputuskan oleh oleh hakim.
21. Uitvoerbar bij voorraad: Pada asasnya suatu putusan pengadilan baru dapat
dijalankan apabila putusan itu sudah memperoleh kekuatan hukum yang tetap.
Namun Pengadilan Negeri dapat menyatakan putusannya “uitvoerbar bij
voorraad” yang berarti bahwa putusan itu dapt dijalankan terlebih dahulu
walaupun ada usaha banding atau kasasi
22. Unus testis nullus testis: Seorang saksi bukan saksi
23. Vexatious Litigation : gangguan upaya hukum (vexatious legal action),
gangguan gugatan (vexatious lawsuit), gangguan perkara (vexatious litigation),
gangguan pengadilan (vexatious proceedings), hukum yang mengganggu
(vexatious rules/regulations), dan semacamnya sesuai konteksnya masingmasing.
24. Referte: menyerahkan segalanya kepada kebijaksanaan hakim dengan tidak
membantah dan pula tidak membenarkan
25. Aanbesteden: memborongkan
26. Aanbod: penawaran
27. Aandeel : andil, sero, saham
28. Aangifte: laporan
29. Aanmaning: teguran, peringatan. Misalnya peringatan dari juru sita kepada yang
kalah dalam perkara perdata agar supaya 8 hari setelah putusan itu diterima
dapat dipenuhi.
30. Aansprakelijkehe: pertanggung jawaban
31. Aanvullen: menambah, melengkapi
32. Aanvullen: hukum yang berifat melengkapi yang sudah ada.
33. Aanwijzing: petunjuk-petunjuk yang dapat dipakai
34. Bedrijf: perusahaan, badan usaha
35. beheer: penguasaan, pengelolaan
36. Beklemming: hak atas benda
37. Bekracting: pengesahan, memperkuat
38. Belasting: Pajak
39. Beneficum: hak mendahului
40. Bill of Leading: dokumen yang diperlukan dalam pengiriman barang di laut yang
berupa satu surat yang ditandatangani oleh pengangkut yang menyatakan bahwa
ia telah menerima barang-barang tersebut dan akan diangkut ke tempat tertentu
dan diserahkan kepada orang yang ditentukan dengn syarat-syarat tertentu.
41. Bis: sekali lagi
42. Boedel: harta peninggalan, harta pusaka, harta warisan
43. Bevinding: pendapat, penemuan
44. Cautio: jaminan
45. Cautio disrecta: sebab yang disebutkan dalam surat hutang
46. Ceel: bukti tertulis dimana yang bertanda tangan mengakui akan menyerahkan
barang-barang yang telah berada dalam gudangnya
47. Claim: tuntutan
48. Clausule: syarat; catatan tambahan pada suatu perjanjian
49. Cheque: surat perintah yang ditujukan kepada bank untuk membeyar sejumlah
uang yang tertulis dalam surat itu dan merupakan alat pembayaran.
50. Charge: muatan, beban
51. Clausule cassatoria: di dalam pengiriman melalui laut, konosemen itu biasanya
dibuat lebih dari satu lembar dan ini gunanya agar dapat diperdagangkan
52. Clearing: konpensasi dari penagihan dan pembayaran
53. Cognosement: surat keterangan muatan yang menyatakan bahwa barang
tersebut telah berada di kapal
54. Crossed Ceque: cek yang diberi tanda silang yang mengakibatkan si penerima
tidak dapat segera menguangkannya, tetapi harus segera memasukkannya
terlebih dahulu dalam rekeningnya di bank.
55. Daad: perbuatan
56. Decharge: pelunasan, pembebasan dari tanggung jawab
57. De lega lata: dengan Undang-undang yang berlaku
58. Deponeren: menitipkan, menyimpankan
59. Despatch money: premi membongkar muatan kapal
60. Deviezen: alat-alat pembayaran luar negeri
61. Dictum: bagian dari suatu ketetapan yang mengandung keputusan
62. Dilatoir: penundaan, penangguhan
63. Disagio: Perbedaan kurs yang mengakibatkan kerugian
64. Devidend: keuntungan dari perseroan yang dibagikan kepada para pemegang
saham
65. Echtheid: kebenaran, keasilian, keotentikan
66. Economie: ilmu pengetahuan mengenai masalah daya upaya manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya
67. Eigendom: milik; hak atas sesuatu barang yang paling sempurna dan kuat, dapat
dikatakan hak mutlak.
68. Erfpacht: suatu hak atas kebendaan untuk menikmati sepenuhnya akan
kegunaan barang tak bergerak milik orang lain dengan membayar tiap tahunnya
sejumlah uang sebagai sewa;
69. Ervaren: berpengalaman
70. Executeur: pelaksana
71. Executie: pelaksanaan dari putusan pengadilan
72. Expediteur:
seseorang
yang
melakukan
pekerjaan
mengurus
pengangkutan/pengiriman barang dengan alat pengangkutan yang ada.
73. Ex testamento: berdasarkan surat wasiat
74. Failliet: pailit, bangkrut, suatu keadaan dimana seseorang tidak mampu lagi
membayar hutang-hutangnya dan pernyataan pailit ini harus diputuskan oleh
hakim
75. Faillietverklaring: pernyataan pailit
76. Falsificatie: pemalsuan
77. Financieel: segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan
78. Flessentrekkerij: pembelian barang dengan tidak melunasi harganya dan dapat
dituntut sebagai tindak pidana penipuanatau penggelapan
79. F.O.B: Free on board: ongkos-ongkos pengangkutan sampai di kapal di tanggung
oleh pihak penjual
80. Fonds: dana; persediaan uang
81. Franco: ongkos-ongkos pengangkutan sampai di tempat pembeli menjadi
tanggungan si penjual
82. Fusie: peleburan; penggabungan dari beberapa organisasi
83. Gadai: peminjaman uang dengan menyerahkan suatu barang bergerak sebagai
jaminan; perjanjian gadai ini merupakan suatu perjanjian accesoir
84. Garantie: jaminan, borg
85. Gedeelte: bagian
86. Geldboete: denda yang harus dibayar sebagai hukuman
87. Geldmiddelen: alat-alat pembayaran yang sah
88. Gemeenschap: persekutuan, gabungan
89. Genus Koop: barang yang diperjual belikain itu hanya disebutkan jenisnya dan
hanya ditentukan banyaknya
90. Gesamtakt: tindakan bersama
91. Giro: alat pembayaran dengan cara memindahkan suatu jumlah dari buku yang
satu ke buku yang lain pada sebuah bank
92. Godspenning: uang muka, uang panjar; penyerahan sejumlah uang sebagai
tanda pengikat dalam suatu jual beli
93. Haalschuld: perjanjian hutang piutang dimana ditetapkan bahwa pembayaran
harus dilakukan di tempat yang telah ditentukan dalam perjanjian atau jika tidak
disebutkan apa-apa mengenai tempat maka pembayaran harus dilakukan di
tempat debitur
94. Haftung: tanggung jawab
95. Hamsteren: menimbun barang-barang yang dimaksud agar supaya persediaan
barang di pasaran berkurang dan harga menjadi baik dan kemudian baru menjual
kembali dengan harga yang mahal
96. Handel: dagang
97. Handelaar: pedagang;
perdagangan
seorang
yang
melakukan
pekerjaan
di
bidang
98. Handelsbalans: neraca perdagangan
99. Handelspapier: surat-surat berharga yang dipakai dalam dunia perdagangan.
Misalnya cek, wesel, dsb
100.Handelsrecht: hukum dagang yang dimuat dalam kitab undang-undang hukum
dagang
101.Homologatie: pengesahan suatu accord oleh hakim dalam suatu kepailitan
102. Houder: pemegang, pemilik
103.Imperatief: memaksa, mengikat
104.Incasso: penagihan, tagihan
105.Indebitum: pembayaran yang dilakukan karena ada kekhilafan, menyangka ada
hutang padahal tidak
106.Indent: pesanan barang dari luar negeri
107.Inflatie: merosotnya nilai uang kertas yang disebabkan terlalu banyaknya
mengeluarkan uang kertas tanpa jaminan emas.
108.In Ipso Termino: dalam jangka waktu yang ditentukan
109.Inklaring: penyelesaian surat-surat masuk dari barang
110.Invoer: pemasukan barang-barang impor
111. Invoerrecht: bea masuk
112.Inwisseling: penukaran
113.Ius Commercii: hukum dagang
114.Jis: junctis, bentuk jamak dari juncto
115.Jo: Juncto, bertalian dengan, berhubungan dengan
116.Journal: buku harian
117.Jura: ilmu hukum
118.Juridis: menuut hukum
119.Jurisdictiegeschil: perselisihan mengenai wewenang untuk mengadili
120.Jurisdictio Contentiosa: peradilan (dalam perkara perdata) dimana dua pihak
yakni penggugat dan tergugat
121. Jus Constituendum: lihat Constituendum
122.Jus Non Scriptum: hukum yang tak tertulis
123.Justa Causa: alasan-alasan yang sah dan benar
124.Justitie: kehakiman, peradilan
125.Kansovereenkomst: perjanjian untung-untungan; persetujuan yang dibuat
berdasarkan suatu hasil yang untung/ruginya bagi semua pihak bergantung pada
suatu kejadian yang belum pasti. Misalnya: perjudian, pertaruhan, dsb
126. Kapital: modal
127.Kapitalisme: suatu ajaran yang menjelaskan Bahwa factor yang terpenting
dalam kehidupan perekonomian atau produksi adalah modal bukannya tenaga.
128.Kartel: gabungan dari perusahaan-perusahaan guna kepentingan bersama
antara lain dalam mencegah persaingan dan memperbesar modal.
129. Kassier: Pemegang kas
130.Kettinghandel: perdagangan berantai, dimana dalam transaksi diadakan
perantara-perantara agar supaya dapat mencari keuntungan yang besar
131. Klaagschrift: surat pengaduan
132.Kompensasie: perjumpaan utang piutang, maka dengan demikian utang piutang
itu akan saling mematikan menurut jumlah yang sama.
133.Kompromi: persetujuan/jalan tengah
134.Konsensus: persamaan-persamaan yang terdapat kata sepakat untuk membuat
persetujuan
135.Koop en verkoop: jual beli; suatu persetujuan dengan mana pihak yang satu
mengikatkan dirinya untuk menyerahakan suatu kebendaan dan pihak yang lain
untuk membayar harganya
136. Koophandel: perdagangan, perniagaan
137.Koopman: saudagar, pedagang
138.Laadtijd: waktu untuk memuati kapal
139.Laba: keuntungan yang diperoleh oleh suatu penjualan; kelebihan penjualan dari
pembelian
140.Landreform: perombakan hak tanah dan penggunaannya
141.Lastgeving: pemberian kuasa; perjanjian dengan mana suatu pihak memberi
tugas kepada pihak yang lain untuk melakukan satu atau lebih tindak hukum
guna pemberi kuasa atas nama pemberi kuasa, tugas mana diterima oleh yang
diberi kuasa
142.Legitimatie: Pernyataan sah, pengesahan
143.Lelang: penjualan barang-barang di muka umum dan diberikan pada penawar
yang tertinggi
144.Lening: pinjam meminjam dan jika uang yang dipinjamkan diberikan bunga
145. Lettre d’affair: surat-surat dagang
146.Levensbehoeften: kebutuhan untuk hidup, nafkah.
147.Leverancier: orang yang pekerjaannya menyediakan barang-barang untuk
diserahkan kepada pembelinya/langganannya (leveransir)
148.Leverantie: penyerahan barang
149.Levering: pemindahan tangan/penyerahan suatu barang atau hak atas barang
150.Leveringsconditie: syarat-syarat penyerahan
151.Leveringstermijn: jangka waktu untuk menyerahkan
152.Lex generalis: hukum/peraturan umum
153.Liaison: penghubung
154.Licentie: surat ijin
155.hndi:
156.Maastchap: perserikatan, persekutuan yang merupakan suatu persetujuan
dimana dua orang atau lebih mengikatkan dirinya dan memasukkan sesuatu
dalam persekutuan itu dengan maksud untuk membagi keuntungan yang
diperoleh dengan usaha bersama
157.Maatschappelijk Kapital: modal statuter
158.Maatschappij: meskapai, perseroan dagang dan biasanya merupakan suatu
badan hukum
159.Manipulatie: perbuatan curang, dengan akal cerdik memperkaya diri sendiri
160.Merk: merek, cap, tanda
161.Merken: membubuhi cap
162.Mijn: tambang
163.Millieu: lingkungan
164.Monetair: segala sesuatu yang bersangkut paut dengan uang
165.Moratoir: berhubungan dengan kealpaan atau kesalahan
166.Moratoir interessen: bunga karena wanprestasi
167.Mufakat: persetujuan, kata sepakat
168.Naamloze venootschap: disingkat N.V; perseroatn Terbatas (P.T), suatu
perseroan yang didirikan dengan modal yang terbagi dalam saham-saham dan
tanggung jawab tiap persero hanya terbatas sampai besarnya saham yang
dimilikinya. Merupakan suatu badan hukum dan tak memakai sama salah seorang
atau para perseronya
169.Nalagtigheid: kealpaan, kelalaian
170.Namaak: tiruan, palsu, tipuan
171.Nasabah: relasi
172.Natrekking: suatu cara untuk memperoleh pemilikan; karena segala apa yang
melekat pada suatu benda atau yang merupakan satu tubuh dengan kebendaan
itu dianggap menjadi satu dengan benda itu
173.Natura: barang; dalambentuk barang
174.Naturalis obligation: kewajiban-kewajiban atau hutang-hutang yang permanent
175.N bis in idem: (atau non bis in idem) tidak boleh satu perkara yang sama sudah
diputus, diperiksa dan diputus lagi untuk kedua kalinya oleh pengadilan.
176.
Negostiorum dominus: seseorang
menyelesaikan sesuatu urusan
yang
diwakili
orang
lain
dalam
177.Negotiabel: dapat diperdagangkan
178.Negotiant: pedagang besar
179.Negotiatie: pinjaman uang, perusahaan perdagangan
180.Nominal: nilai menurut apa yang tertulis diatasnya
181.Non acceptatie: penolakan pembayaran (non akseptasi)
182.Non betaling: tidak dibayar; menolak/ ketiadaan pembayaran sebuah surat
wesel/cek pada hari pembayarannya
183.Object: objek; sasaran, tujuan, perkara yang diperhatikan; hal atau diri
seseorang yang menjadi pertimbangan dan pemeriksaan
184.Obligatie: surat hutang/ pinjaman resmi dari Negara atau perseroan yang dapat
diperjual belikan dan biasanya diberi bunga yang tetap
185.Obligatoire overeenkomst: perjanjian yang menimbulkan suatu perikatan
186.Obligo: kewajiban
187.Occupatie: pendudukan/pemilikan sebagai salah satu cara untuk memperoleh
hak milik
188.Offerte: penawaran
189.Onbeheerd: tidak ada yang menguasai/ memiliki/ mengurus
190.Onbenoemde Overeenkomst: perjanjian/ persetujuan yang tidak mempunyai
nama yang khusus maupun yang tidak dikenal dengan suatu namaOnbepaalde
vebintenissen: perikatan dimana objeknya tidak ditentukan secara khusus, jadi
dapat memilih diantara barang/jenis yang telah ditentukan
191.Ondervennoot: persero baru sebagai peserta dari bagian seorang pesero
192.Onderzetting: hipotik; hak kebendaan atas suatu benda tak bergerak untuk
mengambil penggantian darpadanya sebagai pelunasan dari suatu perikatan
193.Ongeschreven wet: hukum yang tidak tertulis
194.Opstal: suatu hak kebendaan untuk mempunyai gedung-gedung bangunan,
tanaman di atas tanah/pekarangan orang lain
195.Pacht: suatu bentuk dari sewa menyewa dari barang-barang tak bergerak dan
biasanya atas sebidang tanah
196.Pailit: failit; suatu keadaan dimana seorang debitur tidak mampu lagi untuk
membayar hutang-hutangnya. Pernyataan pailit ini haruslah dimintakan kepada
pengadilan
197.Pand: gadai, boroh, suatu hak yang diperoleh seorang kreditur atas suatu barang
bergerak yang diserahkan kepadanya oleh debitur dan yang memberikan
kekuasaan kepada si kreditur untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut
secara didahulukan daripada para penagih lainnya.
198.Pandlossing: penebusan terhadap suatu barang yang telah digadaikan
199.Paritas creditorum: persamaan hak yang dimiliki oleh semua kreditur atas
barang-barang milik debitur
200.Pas: surat jalan, keterangan yang diperoleh seseorang untuk bepergian/
memasuki/ meninggalkan suatu tempat
201.Passiva: seluruh hutang-hutangnya
202.Pengadila: dewan/badan yang berkewajiban untuk mengadili perkara-perkara
dengan memeriksa dan memberikan keputusan mengenai persengketaan hukum,
pelanggaran hukum/ undang-undang, dsb
203. Persecutie: penuntutan pidana terhadap suatu perbuatan yang melawan hukum
204.Persona moralis: badan hukum
205.Positum: dalil
206.publiek recht: hukum publik, hukum yang mengatur tentang kepentingan umum
dan hubungannya dengan pemerintah
207.Qua: selaku, sebagai
208.Quitantie: kwitansi, tanda bukti pembayaran
209.Quitantie aan toonder: surat perintah dari orang yang menandatangani surat
itu untuk membayarkan sejumlah uang kepada si pembawa surat itu
210.Quitte: lunas, tidak ada tagihan antara yang suatu dengan yang lain
211.Quotatie: penetapan rata-rata dari suatu bagian yang terpisah
212.Quotiseren: membagi sama rata
213.Quotum: jatah, bagian
seharusnya diterima
yang
telah
214.Quo vadis: pergi kemana
215. qualita qua; dalam kedudukan sebagai
diperuntukkannya
atau
bagian
yang