MAKALAH WAWANCARA TENTANG HAJI Seb

Laporan Wawancara
Ibadah Haji

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA PELAJARAN PAI KELAS X SEMESTER II

KELOMPOK 2







ATEP M.S.H.S
INDRI HANDAYANI
REZA PALAGUNA
SINDI AGESTA
TRI WAHYUNI
WILDAN ABDUL JABAR

X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN 1


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2
KOTA TASIKMALAYA 2017
i

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul Haji.
Sholawat beserta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammd SAW. dan tak
lupa kepada keluarganya, sahabatnya, serta sampai kita selaku umatnya.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyusun makalah ini sampai selesai.
Kritik dan saran dari para pembaca yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk
penyusunan makalah yang selanjutnya agar jauh lebih baik dari sebelumnya.
Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih dan semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca.

Tasikmalaya, 04 Februari 2017


Penulis,

i

DAFTAR ISI

Laporan Wawancara............................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN...................................................................................................... 1
A.

Latar Belakang............................................................................................. 1

B.

Rumusan Masalah........................................................................................ 1

C. Tujuan.......................................................................................................... 2

D. Manfaat Penulisan........................................................................................ 2
BAB II..................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN........................................................................................................ 4
A.

Sejarah Haji.................................................................................................. 4

B.

Pengertian Haji............................................................................................. 5

C. Syarat Haji, Rukun Haji, Wajib Haji, Sunat Haji, Larangan Haji, Dam/Denda 6
PERATURAN HAJI.................................................................................................... 8
A.

Proses Persiapan Haji................................................................................... 8

B.

Proses Sebelum Keberangkatan...................................................................9


PERMASALAHAN HAJI........................................................................................... 10
A.

Bagaimana Hukum Anak-Anak Yang Ikut Melaksanakan Ibadah Haji?.......10

B.

Bagaimana Jika Terdapat Jemaah Yang Pingsan Sewaktu Sa’i?.................10

C.

Mana Yang Lebih Utama, Ibadah Haji Atau Menyantuni Anak Yatim/ Miskin
10

PENUTUP.............................................................................................................. 11

ii

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama islam bertugas mendidik dzahir manusia, mensucikan jiwa manusia dari hawa
nafsu. Dengan ibadah yang tulus dan ikhlas dan aqidah yang murni sesuai kehendak Allah,
insyaallah akan menjadi

orang yang beruntung. Ibadah dalam agama islam banyak

macamnya. Ibadah haji adalah salah satunya. Haji merupakan rukun iman yang kelima
setelah syahadat, shalat, zakat, dan puasa. Ibadah haji adalah ibadah yang baik karena tidak
hanya menahan hawa nafsu dan menggunakan tenaga dalam mengerjakannya, namun juga
semangat dan harta.
Dalam mengerjakan haji, diperlukan penempuhan jarak yang demikian jauh untuk
mencapai baitulloh, dengan segala kesukaran dan kesulitan dalam perjalanan, berpisah
dengan sanak keluarga hanya dengan satu tujuan untuk mencapai kepuasan batin dan
kenikmatan rohani.
Untuk memperdalam pengetahuan kita, kami mencoba memberi penjelasan secara singkat
mengenai pembahasan haji, peraturan pemerintah dalam proses persiapan haji,

dan


permasalahan-permasalahan dalam berhaji.

B. Rumusan Masalah
1. Pembahasan haji
a. Apa yang dimaksud berhaji?
b. Bagaimana Sejarah haji?
c. Bagaimana hukum haji?
d. Apa saja syarat-syarat haji?
2. Peraturan haji (pemerintah)
a. Apa saja yang harus dipersiapkan dalam proses pemberangkatan haji?
b. Berapa biaya yang harus dikeluarkan?
c. Bagaimana teknis pengurusan Jemaah haji?
1

3. Permasalahan haji
a. Bagaimana hukum untuk anak yang ikut melaksanakan haji?
b. Bagaimana jika ada Jemaah yang pingsan sewaktu sa’i?
c. Mana Yang Lebih Utama, Ibadah Haji Atau Menyantuni Anak Yatim/ Miskin?


C. Tujuan
Adapun tujuan dilakukanya pembuatan makalah ini adalah atas tujuan untuk memenuhi
tugas yang diberikan oleh Bapak Herman Suherman, S.Pd.I., M.M.Pd. selaku guru mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam pada semester II.

D. Manfaat Penulisan
1. Mengetahui perngertian haji
2. Mengetahui syarat haji
3. Mengetahui peraturan pemerintah dalam proses persiapan haji
4. Mengetahui dam/denda saat haji

2

BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Haji
Setiap umat islam pasti mendambakan pergi ke Tanah Suci untuk meaksanakan Ibadah
Haji. Namun banyak pengorbanan untuk bisa sampai ke sana, karena pada kenyataannya
sejak zaman dahulu, ibadah haji tidaklah mudah.
Ka’bah pertama kali dibangun oleh Nabi Adam A.S setelah mendapatkan perintah dari

Allah SWT. Sejak saat itu juga, Nabi Adam diperintahkan untuk tawaf. Namun banjir besar
pada masa Nabi Nuh ternyata ikut menghancurkan Ka’bah. Akhirnya Ka’bah dibangun
kembali pada masa Nabi Ibrahim.
Pada masa Nabi Ibrahim, Allah SWT. memerintahkan Nabi Ibrahim untuk membangun
kembali Ka’bah dan menyeru seluruh umat manusia supaya melakukan tawaf. Pada masa ini
jugalah dimulai ritual haji yang akhirnya kita laksanakan sampai sekarang. Misalnya tata cara
lempar Jumroh di Mina. Pada saat itu Nabi Ibrahim A.S diperintahkan oleh Allah untuk
menyembelih anaknya sendiri, Nabi Ismail A.S. Sepanjang perjalanan, setan terus menerus
membisiki Nabi Ibrahim agar imannya goyah dan membatalkan rencananya untuk
mengorbankan Nabi Ismail. Bukannya menjadi goyah, Nabi Ibrahim malah melempari setan
dengan batu. Kesabaran Nabi Ibrahim pun tidak sia-sia. Allah mengganti Ismail dengan
seekor domba tepat sebelum Nabi Ibrahim menyentuh leher Nabi Ismail.
Selain itu ada Ibadah Sa’i atau berlari kecil antara bukit Shafa dan Marwah. Ibadah ini
melambangkan pengorbanan dan dedikasi Siti Hajar ketika ditinggalkan Nabi Ibrahim di
tengah-tengah gurun pasir yang panas. Saat itu Siti Hajar ingin mencarikan air untuk Ismail
yang masih bayi. Beliau berlari ke bukit Shafa untuk mencari air. Krena tidak
menemukannya, beliau kembali lagi ke bukit Marwah, dan beliau melakukan itu sebanyak 7
kali, hingga akhirnya munculah sebuah sumber mata air yang kita kenal dengan mata air
Zam-Zam.
Pada masa Nabi Muhammad SAW, Ka’bah sempat menjadi tempat pemujaan berhala p;eh

kaum Quraisy. Di sana selalu tercium aroma kemenyan dan berhala-berhala terpajang setiap
sudut. Akhirnya Nabi Muhammad mendapat wahyu untuk melaksanakan ibadah haji saat
4

pada tahun 6 Hijriah. Namun karena dijegal oleh kaum Quraisy, Nabi Muhammad SAW
menyepakatin perjanjian Hudaibiyah yang akhirnya membuat beliau melaksanakan ibadah
haji pada tahun 9 Hijriah.

B. Pengertian Haji

Haji atau berhaji adalah berkunjung ke Baitullah(Ka’bah) untuk melakukan beberapa
amalan antara lain Wuquf, Mabit, Thawaf, Sa’I, dan amalan-amalan lainnya di bulan
Dzulhijjah demi memenuhi panggilan Allah SWT dan mengharapkan ridho-Nya.
1. Haji Ifrad
Seorang yang berihram untuk melaksankan ibadah haji saja, dia tidak bertahallul
dari ihramnya, kecuali setelah melempar Jumroh ‘Aqabah (pada tanggal 10
Dzulhijjah), dan tidak ada kewajiban menyembelih “Hadyu” baginya.
2. Haji Qiran
Seorang yang melaksankan umroh dan haji secara bersamaan, atau dia berihram
untuk umrah, lalu berihram untuk haji sebelum memulai thawafnya, kemudian ia

memasuki Kota Mekah dan tetap pada ihramnya hingga selesai melaksanakan
manasik hajinya (sampai tanggal 10 Dzulhijjah), dan wajib baginya untuk
menyembelih “Hadyu”.
3. Haji Tamattu
Seorang yang berihram untuk melaksanakan umrah pada bulan-bulan haji, memasuki
Mekkah lalu menyelesaikan umrahnya dengan melaksanakan thawaf umrah, sa’I
umrah kemudian bertahallul dari ihramnya dengan memotong pendek atau mencukur
rambut kepalanya, lalu dia tetap dalam kondisi halal (tidak berihram) hingga
datangnya hari Tarwiyah, yaitu tanggal 8 Dzulhijjah. Apabila tanggal 8 Dzulhijjah
telah tiba, berihram lagi untuk melaksanakan haji dengan mengucapkan ‫لبيك ا للهم حج ا‬
lalu melaksanakan manasik hingga selesai.

C. Syarat Haji, Rukun Haji, Wajib Haji, Sunat Haji, Larangan Haji, Dam/Denda
5

1. Syarat Haji
a. Islam
b. Balig(Dewasa)
c. Aqil(Berakal sehat)
d. Merdeka(Bukan hamba sahaya)

e. Istita’ah(mampu)
2. Rukun Haji
a. Ihram(Niat)
b. Wukuf di Arafah
c. Thawaf Ifadah
d. Sa’i
e. Tahallul
f. Tertib
3. Wajib Haji
a. Berihram dari Miqat
b. Mabit di Musdzalifah
c. Mabit di Mina
d. Melontar tiga Jumroh (Jumrah Aqabah, Jumrah Ula, Jumrah Wustha)
e. Menjaga semua larangan ihram
f. Thawaf Wada
4. Sunat Haji
a. Mandi
b. Memakai wangi-wangian
c. Membaca Talbiyah
d. Thawaf Qudum
e. Bermalam di Mina

5. Larang selama ihram:

6

Bagi pria:
a. Memakai pakaian yang berjahit dan memakai alas kaki yang menutupi mata kaki
b. Memakai penutup kepala
Bagi wanita:
a. Bersarung tangan
b. Menutup muka
c. Memakai pakaian yang menampakan aurat
Bagi pria dan wanita:
a. Memotong kuku dan mencukur rambut
b. Memburu binatang buruan
c. Menganiaya binatang buruan
d. Nikah, menikahkan, meminang wanita intuk dinikahi atau dinikahkan, menjadi saksi
nikah
e. Bersetubuh
f. Mencaci, bertengkar, atau mengucapkan kata-kata kotor
g. Berbuat fasik
h. Memotong pepohonan atau dedaunan
6. Dam/denda
Dam adalah ketentuan sembelihan yang berkaitan dengan amalan haji, apakah karenan
ketentuan manasik, seperti tamattu dan qiran atau karena denda.
Ada yang harus memotong seekor kambing atau memberi Fidayah fakir miskin senilai
satu kambing atau berpuasa selama10 hari.
Ada yang harus menyembelih 7 ekor kambing atau memberi makan fakir miskin senilai
satu unta atau berpuasa selama sepuluh hari.

PERATURAN HAJI

7

A. Proses Persiapan Haji
1. Apa sajakah persyaratan pendaftaran haji?
a. Kartu Tanda Penduduk
b. Kartu Keluarga
c. Buku Nikah bagi suami istri
d. Akta Kelahiran
e. Surat Domisili dari Kelurahan diketahui oleh Kecamatan
f. Surat Pernyataan non ahmadiyah dari Kelurahan diketahui oleh Kecamatan
g. Pas Foto 3x4 5 Lembar, 4x6 5 Lembar
2. Bagaimanakah Teknis Pendaftarannya?
a. Pergi ke Bank untuk pembuatan rekening tabungan
b. Pergi ke Kementrian Agama untuk pembuatan SPPH
c. Pergi ke Bank lagi untuk pemorsian haji (untuk mendapat nomor porsi)
d. Pergi ke Kementrian Agama untuk daftar ulang
3. Kapan proses pelunasan dan keberangkatan?
Proses pelunasan dilakukan pada saat Jemaah tersebut akan berangkat pada tahun
keberangkatan. Tahun keberangkatan Jemaah ditentukan berdasarkan no. porsi pada
saat pendaftaran.
4. Apa saja yang harus dipersiapkan oleh Jemaah?
a. Mengikuti Manasik dari KBIH/KUA
b. Melakukan proses pelunasan dari Bank
c. Pembuatan passport di Imigrasi
d. Cek kesehatan di Puskesmas dan Labkesda
e. Melakukan pengurusan VISA ( Dilakukan oleh Kemenag di Kedutaan Saudi)

5. Berapakah biaya pemberangkatan Haji?
a. Berbeda tiap tahunnya, tergantung keputusan Presiden
8

b. Untuk tahun kemarin 2016, biaya haji sebesar Rp. 35.150.000,00
6. Bagaimana jika terdapat calon Jemaah Haji yang meninggal?
a. Seluruh setoran dikembalikan secara utuh
b. Tidak bias diganti oleh keluarga
c. No. Porsi hangus

B. Proses Sebelum Keberangkatan
1. Bagaimana teknis pengurusan Jemaah?
a. Jemaah haji dibentuk dalam 1 kloter.
b. Dalam 1 kloter dibentuk dalam 10 rombongan
c. Dalam 1 rombongan terdiri dari 4 regu
d. Dalam 1 regu terdiri dari 11 jemaah.
2. Apa sajakah tugas ketua regu?
a. Tugas ketua regu adalah membantu pelaksanaan tugas ketua rombongan sebagai
pembantu petugas yang menyertai Jemaah (petugas kloter) dibidang pelayanan umum
ibadah dan kesehatan.
b. Tugas ketua rombongan adalah membantu pelaksanaan tugas keta kloter/TPHI yang
menyertai Jemaah dibidang pelayanan umum dan ibadah.

PERMASALAHAN HAJI
A. Bagaimana Hukum Anak-Anak Yang Ikut Melaksanakan Ibadah Haji?

9

Anak-anak tidak memiliki kewajiban untuk beribadah haji. Akan tetapi jika memang
mereka mengerjakannya ,haji nya tetap sah hanya saja belum terbilang telah
menyempurnakan rukun islam yang ke-5 dikarenakan sudah dewasalah yang merupakan
syarat untuk melaksanakan haji. Mereka sebagai anak-anak akan tetap mendapatkan pahala
dari Allah namun ketika dewasa nanti mereka harus melaksanakan ibadah haji lagi.

B. Bagaimana Jika Terdapat Jemaah Yang Pingsan Sewaktu Sa’i?
Bila seseorang pingsan waktu ibadah Sa’i, maka wudhu’nya batal. Untuk itu ketika ia
sudah sadar kembali ia harus mengambil wudhu lagi. Namun ia tidak harus mengulangi Sa’i
nya dari awal, cukup meneruskan dari posisi terakhir ia pingsan.

C. Mana Yang Lebih Utama, Ibadah Haji Atau Menyantuni Anak Yatim/ Miskin?
Sesungguhnya antara ibadah haji dan menyantuni anak yatim/miskin tidak perlu
dipertentangkan. Mereka yang sudah mampu berhaji sebaiknya melakukan perbuatan baik
berupa santunan kepada anak-anak yang sudah yatim atau fakir. Perbuatan itu tentu sangat
mendukung untuk upaya mendapatkan haji yang mabrur.
Menyantuni anak yatim dan fakir sesungguhnya salah satu jalan menuju keberhasilan
haji. Masalahnya jika terjadi kondisi pilihan dilematis antara keadaan keuangan dangan
tuntutan kebutuhan santunan bagi orang miskin, manakah yang lebih utama. Terhadap hal ini
dapat dikemukakan sebagai berikut:
Perlu dilihat aspek calon Jemaah yang bersangkutan, apakah keberangkatan haji yang
sekarang ini adalah untuk yang pertama kali (wajib) atau yang kesekian kali (sunah). Jika ini
yang pertama kali maka hajinya tersebut merupakan beban kewajiban yang mesti ditunaikan
terlebih dahulu.

PENUTUP

10

Alhamdulillah, dengan memuji kepada Allah SWT. Serta berkat dan inayah, petunjuk dan
anugrah dari-Nya, akhirnya penulisan laporan dalam rangka memenuhi tugas mata pelajaran
agama telah sampai pada bagian akhir.
Tentu bukan berarti penulisan ini telah selesai sepenuhnya dan juga tentu bukan berarti
penulisan ini telah sempurna. Justru sebaliknya, penulis yakin sekali bahwa masih saja
banyak kekurangan dan kesalahan dari laporan ini. Masih banyak yang belum dijelaskan atau
diinformasikan dalam laporan ini. Dan pastinya ada hal-hal yang belum diuraikan secara
detail dan jelas dalam penulisan ini.
Terakhir, penulis berharap laporan ini dapat dimanfaatkan isinya, diamalkan ilmunya, dan
disampaikan ajarannya, sebagai amanat dari Nabi Muhammad SAW kepada seluruh jajaran
umat beliau. Semoga beliau menjadi saksi atas amal perbuatan kita. Amin.

Tasikmalaya

Penulis,

11