MAKALAH TENTANG ARSITEKTUR JARKOM MODEL (1)

MAKALAH TENTANG ARSITEKTUR JARKOM,
MODEL OSI DAN PROTOKOL TCP/IP

Di susun oleh :
Nama
NIM
Kelompok

: Haikal Aziz
: A11.2016.09578
: 4510

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
Jl. Imam Bonjol 207 Semarang, Telp (024) 3517261, Fax (024) 3569684 ||
Jl. Nakula I No.5 – 11 Semarang 50131, Telp (024) 3520165
www.dinus.ac.id

KATA PENGANTAR
Puji syukut kehadirat Tuhan semesta Alam yang telah memberikan
kesempatan serta pengetahuan. sehingga makalah yang mengangkat tema
“ARSITEKTUR JARINGAN KOMPUTER, MODEL OSI DAN PROTOKOL

TCP/IP” ini sekiranya dapat terselesaikan pada waktunya.
Adapun makalah ini membahas tentang cakupan kecil pengetahuan
dasar mengenai jaringan komputer dan penerapannya yang dapat kita
jadikan sebagai pedoman dalam pengaplikasian system jaringan komputer.
Shalawat serta salam tentunya kepada junjungan nabi besar Muhammad
SAW yang telah menuntun umatnya dari zaman kejahiliyaan ke zaman
modernisasai seperti saat ini. Berkat beliau jugalah secara tidak langsung
makalah ini dapat terselesaikan.
Terima kasih juga tak lupa penulis sampaikan kepada pembaca yang
sekiranya telah meluangkan waktunya untuk membaca makalah ini seraya
memajukan selangkah lagi pengetahuan tentang isi makalah ini .

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................
I.1 LATAR BELAKANG..............................................................................
BAB II LANDASAN TEORI.....................................................................
2.1 TEORI TENTANG PERMASALAHAN....................................................
2.1.1 Transmission Control Protocol/Internet Protokol (TCP/IP)........

2.2 TEORI JARINGAN KOMPUTER...........................................................
2.2.1 Pengertian Jaringan Komputer......................................................................
2.2.2 Jenis-Jenis Jaringan Komputer......................................................................
2.2.3 Model Referensi OSI (Open System Interconnection)...................
BAB III KESIMPULAN............................................................................
BAB IV DAFTAR PUSTAKA...................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Misi awal Internet adalah sebagai jaringan komunikasi non-profit. Pada
awalnya, Internet didesain tanpa memperhatikan dunia bisnis. Kemudian hal ini
menjadi masalah sekarang dan di masa depan. Dengan semakin banyaknya
penghuni Internet, baik pencari informasi maupun penyedia informasi, maka
kebutuhan akan pengalamatan di Internet makin membengkak. Kebutuhan besar
akan IP address biasanya terjadi di jaringan komputer perusahaan dan LAN-LAN di
lembaga pendidikan.
IP address sebagai sarana pengalamatan di Internet semakin menjadi
barang mewah dan ekslusif. Tidak sembarang orang sekarang ini bisa
mendapatkan IP address yang valid dengan mudah. Oleh karena itulah dibutuhkan

suatu mekanisme yang dapat menghemat IP address. Logika sederhana untuk
penghematan IP address ialah dengan meng-share suatu nomor IP address valid ke
beberapa client IP lainnya. Atau dengan kata lain beberapa komputer bisa
mengakses Internet walau kita hanya memiliki satu IP address yang valid. Salah
satu Mekanisme itu disediakan oleh Network Address Translation (NAT).
Protokol internet pertama kali dirancang awal tahun 1980-an. Pada saat itu
hanya digunakan untuk menghubungkan beberapa node saja dan tidak
diprediksikan akan tumbuh secara global seperti sekarang ini. Pada awal tahun
1990-an mulai disadari bahwa internet mulai tumbuh ke seluruh dunia dengan
pesat, pada saat itu juga orang-orang mulai menyadari cepat atau lambat alamat
IPv4 yang sebesar 32 bit akan semakin terbatas dan sulit didapatkan pada masamasa mendatang, selain itu internet sekarang ini mulai melewatkan aplikasi
multimedia, sehingga ada beberapa masalah timbul pada traffic internet seperti
masalah priority, bottleneck, dsbnya. Solusi untuk mengatasi keterbatasan alamat
IPv4 ini adalah penggunaan NAT (Network Address Translation) dan CIDR (classes
interdomain routing). Kedua digunakan dalam rangka penggunaan alamat IP secara
hemat dan efisien. Namun solusi seperti NAT tidaklah menyelesaikan persoalan
secara utuh. Ada beberapa hambatan muncul bila menggunakan NAT, seperti
kesulitan pada aplikasi VoIP, kesulitan pada aplikasi IPSec, lalu lintas Muticast yang
tidak dapat melewati NAT, dan NAT itu sendiri sebagai single failure box dimana
bila mesin penyedia NAT rusak maka semua koneksi client dengan internet menjadi

terputus.
Alasan utama untuk mulai beralih ke IPv6 adalah terbatasnya ruang
pengalamatan. Padamasa sekarang ini bukan komputer saja yang terhubung ke
internet namun peralatan sehari-hari seperti telepon seluler, PDA, home appliances,
dan sebagainya juga terhubungkan ke internet, dapatkan anda bayangkan seberapa
banyak alamat IP yang dibutuhkan untuk menghubungkan semua itu ke internet.
Diperkirakan pada 1 sampai 7 tahun kedepan merupakan masa transisi dari IPv4 ke
IPv6. Secara eksplisit berdasarkan kesepakatan IETF memang tidak ada tanggal
pasti kapan umur IPv4 akan berakhir, namun masa transisi dari IPv4 ke IPv6

merupakan proses yang bertahap dan selama transisi harus ada jaminan bahwa
proses tersebut tidak mengganggu aktifitas internet.

BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini dijelaskan tentang permasalahan, jaringan komputer dan sistem
keamanan, perangkat keras dan infrastruktur yang digunakan serta perangkat lunak
yang digunakan dalam laporan ini.
2.1.1 Transmission Control Protocol/Internet Protokol (TCP/IP)
Protokol Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TPC/IP)

merupakan protokol yang didesain untuk melakukan fungsi-fungsi komunikasi data
pada jaringan komputer yang masing-masing protokol bertanggung jawab atas
bagian-bagian tertentu dari komunikasi data. Sehingga dengan demikian tugas
masing-masing protokol lebih jelas dan sederhana, protokol yang satu tidak perlu
mengetahui cara kerja protokol yang lain selama protokol tersebut masih dapat
saling melakukan proses mengirim dan menerima data.
Pengertian protokol sendiri dalam Kamus Komputer yang dikarang oleh Jack
Febrian adalah “Merupakan kumpulan dari aturan-aturan yang berhubungan
dengan komunikasi data antara alat-alat komunikasi supaya komunikasi data dapat
dilakukan dengan benar.”
Sedangkan Internet protokol dapat dikatakan sebagai identitas dari pemakai
internet, sehingga antara satu alamat dengan alamat yang lain tidak boleh sama.
Namun sesungguhnya alamat IP tersebut bukan merujuk kepada komputer, karena
yang menjadi identitas sebuah komputer pada jaringan merupakan alamat yang
dipasangkan pada sebuah Interface atau Ethernet Card yang ada pada komputer.
Sehingga ini menyebabkan jika terdapat 2 (dua) interfaces / ethernet dalam satu
komputer, maka diperlukan dua buah alamat yang berbeda untuk masing-masing
Card. Jika disimpulkan protocol TCP/IP adalah salah satu jeni protocol yang
memungkinkan kumpulan komputer untuk berkomunikasi dengan suatu standar
yang telah ditentukan. Protokol TCP/IP ini menjadi fleksibel dan dapat di

implementasikan dengan mudah di berbagai platform komputer dan interface
jaringan, karena sebagian besar protokol ini tidak spesifik terhadap satu jenis
komputer dan interface jaringan. Sekumpulan protokol TPC/IP dimodelkan dalam
empat Layer/Lapisan TPC/IP. TCP/IP terdiri atas empat lapis kumpulan protol yang
bertingkat. Keempat lapisan tersebut adalah :
1. Network interface Layer, pada model OSI dapat merupakan gabungan dari layerlayer Physical, dan Data Link . Lapisan ini bertanggung jawab mengirim dan
menerima data ke/dari media fisik. Media fisik dapat berupa kabel, serat optic,
atau gelombang radio, sehingga lapisan ini harus mampu menerjemahkan sinyal
listrik menjadi data digital yang dimengerti computer, yang berasal dari komputer
lain.

2. Internet Layer, pada mode OSI sama dengan Network Layer. Protokol pada
lapisan ini bertanggung jawab dalam proses pengiriman data ke alamat yang
tepat.
3. Transport Layer, protokol di lapisan ini bertanggung jawab untuk mengadakan
komunikasi antar dua komputer. Protokol tersebut adalah TCP (Transmission
Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol).
4. Application Layer, sama dengan model OSI, untuk session layer dan presentation
layer karena dirasa tidak diperlukan kembali / manfaatnya sedikit maka
keduanya tidak dipakai lagi. pada lapisan ini terletak semua aplikasi atau

protocol-protokol tingkat tinggi yang menggunakan protocol TCP/IP.
Dalam TCP/IP, terjadi penyampaian data dari protokol yang berbeda pada Lapisan
yang lain. Jika suatu protokol menerima data dari protokol lain di Layer atasnya,
protokol tersebut akan menambahkan informasi tambahan miliknya ke data
tersebut. Informasi ini memiliki fungsi yang sesuai dengan fungsi protokol tersebut.
Setelah itu, data ini diteruskan lagi ke protokol pada Layer dibawahnya. Hal
sebaliknya terjadi jika suatu protokol menerima data dari protokol lain yang berada
di bawahnya. Jika data ini dianggap valid, maka protokol akan melepas data
tambahan tersebut, untuk kemudian meneruskan data ke protokol lain yang berada
pada Layer di atasnya.

Keunggulan TCP/IP :
 Open Protokol Standard
Independent terhadap perangkat keras komputer, system operasi, dll. Ideal
untuk menyatukan mesin-mesin dengan perangkat keras dan lunak yang
berbeda walaupun tidak terhubung ke internet.
 Tidak tergantung pada perangkat keras jaringan tertentu, sehingga
TCP/IP cocok untuk berbagai macam jaringan, misal Ethernet ,ring, dialup,line, x-25 dan lain-lain.
 Cara Pengalamatan bersama
Memungkinkan device TCP/IP mengidentifikasi secara unik device yang lain

di seluruh jaringan walaupun ia merupakan jaringan global (dunia).
Protokol level tinggi yang distandarkan untuk konsistensi sehingga menyediakan
servis user yang luas.
2.2 Teori Jaringan Komputer
Pada sub bab ini menjelaskan mengenai teori jaringan komputer beserta
sistem keamanan yang berfokus hanya pada permasalahan yang terkait langsung.

2.2.1 Pengertian Jaringan Komputer
Pada zaman komputer kali pertama diciptakan , komputer masih merupakan
barang yang dinilai sangat mewah , sehingga masih sangat jarang ada lembaga
adtau universitas yang memiliki komputer lebih dari satu buah . Namur dengan
berjalannya waktu , komputer menjadi lebih umum sehingga beberapa lembaga
mulai dapat memiliki lebih dari satu komputer.
Masalah mulai timbul ketika dibutuhkan pertukaran data antara komputer
tersebut, karena pada awalnya pertukaran data dilakukan melalui media tape ,
disket atau media lainnya yang dipindahkan dari satu komputer ke komputer lain .
Sehingga untuk memecahkan masalah tersebut diciptakan jaringan yang dapat
menghubungkan komputer dengan komputer lain . Selain masalah pada pertukaran
data jaringan komputer dapat memecahkan masalah komunikasi , dimana manusia
dapat saling berkomunikasi satu sama lain meskipun dalam jarak yang jauh serta

masalah pada penggunaan sumber daya secara bersamaan. Menurut Budi Sutedjo
Darma Oetomo, S.Kom., MM pada bukunya yang berjudul Konsep dan
Perancangan Jaringan Komputer menerangkan jaringan komputer adalah :
“sekelompok komputer otonom yang dihubungkan satu dengan yang lainnya
dengan menggunakaan protokol komunikasi melalui media transmisi atau
media komunikasi sehingga dapat saling berbagi infomasi , program-program,
penggunaan bersama perangkat keras seperti printer , harddisk , dan
sebagainya.”
Dengan demikian pengertian jaringan komputer adalah suatu kumpulan atau
beberapa komputer yang dihubungkan sehingga dapat berkomunikasi dan saling
bertukar data dengan waktu yang singkat serta dapat menggunakan sumber daya
secara bersama-sama . Dengan melihat pada pengertian diatas mengenai jaringan
komputer , maka dapat disimpulkan beberapa manfaat dari jaringan komputer :








Jaringan memungkinkan manajemen sumber daya lebih efisien.
Jaringan membantu mempertahankan informasi agar tetap handal dan up to
date.
Jaringan memungkinkan penyampaian lebih terpadu.
Jaringan memungkinkan kelompok kerja berkomunikasi lebih efisien.
Keamanan data lebih terjamin.
Menghemat biaya pemeliharaan.

2.2.2 Jenis-Jenis Jaringan Komputer
Dalam membangun suatu jaringan komputer diketahui terdapat beberapa
jenis jaringan yaitu Multicomputer, LAN (Local Area Network) , MAN (Metropolitan
Are Network) , WAN (Wide Area Network) dan Internet . Untuk tugas akhir ini jenis
jaringan yang dipakai adalah LAN (Local Area Network).
1. Multicomputer

Jenis jaringan ini merupakan system yang berkomunikasi dengan cara mengirim
pesan melalui bus pendek dan sangat cepat.
2. LAN (Local Area Network)
LAN adalah suatu jaringan yang menghubungkan beberapa computer dalam suatu
local area. Pada umumnya digunakan di dalam rumah, perkantoran, perindustrian,

universitas atau akademik, rumah sakit dan daerah yang sejenis. LAN mempunyai
ukuran yang terbatas, yang berarti bahwa waktu transmisi pada keadaan
terburuknya terbatas dan dapat diketahui sebelumnya. Dengan mengetahui
keterbatasnnya, menyebabkan adanya kemungkinan untuk menggunakan jenis
desain tertentu. Hal ini juga memudahkan manajemen jaringan. LAN seringkali
menggunakan teknologi transmisi kabel tunggal. Secara garis besar, LAN adalah
sebuah jaringan komunikasi yang :





Bersifat Lokal ( misal, satu gedung atau antar gedung).
Dikontrol oleh satu kekuasaan administrative.
Pengguna dalam sebuah LAN dianggap dapat dipercaya.
Biasanya mempunyai kecepatan yang tinggi dan data dalam semua
komputer selalu di sharing

.
3. Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi LAN yang
berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN.
MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang berdekatan dan dapat
dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN biasanya mampu
menunjang data dan suara, dan bahkan dapat berhubungan dengan jaringan
televisi kabel. MAN hanya memiliki sebuah atau dua buah kabel dan tidak
mempunyai elemen switching, yang berfungsi untuk mengatur paket melalui
beberapa output kabel. Adanya elemen switching membuat rancangan menjadi
lebih sederhana.
4. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN) mencakup daerah geografis yang luas, seringkali
mencakup sebuah negara atau benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin yang
bertujuan untuk menjalankan program-program aplikasi.
5. Internetwork (Internet)
Banyaknya jaringan di dunia ini, seringkali menggunakan pernagkat keras dan
perangkat lunak yang berbeda-beda . Keinginan kebanyakan orang adalah
menggabungkan seluruh jaringan yang ada di dunia , sehingga kebutuhan

komunikasi antar computer akan mudah dipenuhi. Internet merupakan kumpulan
jaringan yang saling terinterkoneksi, jika system yang dikoneksikan tidak sesuai
maka diperlukan mesin gateway untuk keperluan penterjemah agar paket yang
dikirim dapat diterima.

2.2.3 Model Referensi OSI (Open System Interconnection)
Model referensi OSI merupakan model kerangka kerja yang diterima secara
global bagi pengembangan standar yang lengkap dan terbuka. Model OSI
membantu menciptakan standar terbuka antar system untuk saling berhubungan
dan saling berkomunikasi terutama dalam bidang teknologi informasi.
Model referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana
masing-masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik. Model ini diciptakan
berdasarkan sebuah proposal yang dibuat oleh The International Standards
Organization (ISO) sebagai langkah awal menuju standarisasi protokol Internasional
yang digunakan pada berbagai Layer .
Model OSI memiliki tujuh Layer. Prinsip-prinsip yang digunakan bagi ketujuh Layer
tersebut adalah :
a. Sebuah Layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda.
b. Setiap Layer harus memiliki fungsi-fungsi tertentu.
c. Fungsi setiap Layer harus dipilih dengan teliti sesuai dengan ketentuan standar
protocol internasional.
d. Batas-batas Layer diusahakan agar meminimalkan aliran informasi yang melewati
interface.
e. Jumlah Layer harus cukup banyak, sehingga fungsi-fungsi yang berbeda tidak
perlu disatukan dalam satu Layer diluar keperluannya. Akan tetapi jumlah Layer
juga harus diusahakan sesedikit mungkin sehingga arsitektur jaringan tidak
menjadi sulit dipakai.
Model referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masingmasing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik, seperti yang dijelaskan
dibawah ini :
1. Physical Layer
Physical Layer berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Masalah
desain yang harus diperhatikan disini adalah memastikan bahwa bila satu sisi
mengirim data 1 bit, data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit juga,
dan bukan 0 bit. Secara umum masalah-masalah desain yang ditemukan di sini

berhubungan secara mekanik, elektrik dan interface prosedural, dan media fisik
yang berada di bawah lapisan fisik.
2. Data link Layer
Tugas utama data link Layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan
mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi.
Sebelum diteruskan ke Network Layer, data link Layer melaksanakan tugas ini
dengan memungkinkan pengirim memecag-mecah data input menjadi sejumlah
data frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link
Layer mentransmisikan frame tersebut secara berurutan, dan memproses
acknowledgement frame yang dikirim kembali oleh penerima. Masalah-masalah
lainnya yang timbul pada data link Layer (dan juga sebagian besar Layer-Layer di
atasnya) adalah mengusahakan kelancaran proses pengiriman data dari pengirim
yang cepat ke penerima yang lambat. Mekanisme pengaturan lalu-lintas data harus
memungkinkan pengirim mengetahui jumlah ruang buffer yang dimiliki penerima
pada suatu saat tertentu.
3. Network Layer
Network Layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang
penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari
sumber ke tujuannya. Bila pada saat yang sama dalam sebuah subnet terdapat
terlalu banyak paket, maka ada kemungkinan paket-paket tersebut tiba pada saat
yang bersamaan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya bottleneck. Pengendalian
kemacetan seperti itu juga merupakan tugas Network Layer. memungkinkan
jaringan-jaringan yang berbeda seperti protocol yang berbeda, pengalamatan dan
Arsitektur jaringan yang ber beda untuk saling terinterkoneksi.
4. Transport Layer
Fungsi dasar transport Layer adalah menerima data dari session Layer, memecah
data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data ke
Network Layer, dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi
lainnya dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan secara
efisien, dan bertujuan dapat melindungi Layer-Layer bagian atas dari perubahan
teknologi hardware yang tidak dapat dihindari.
5. Session Layer
Session Layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session dengan
pengguna lainnya. Sebuah session selain memungkinkan transport data biasa,
seperti yang dilakukan oleh transport Layer, juga menyediakan layanan yang
istimewa untuk aplikasi-aplikasi tertentu. Sebuah session digunakan untuk
memungkinkan seseorang pengguna log ke remote timesharing system atau untuk
memindahkan file dari satu mesin kemesin lainnya.

6. Presentation Layer
Pressentation Layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin
penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Pressentation Layer
tidak mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah.
presentation Layer memperhatikan syntax dan semantik informasi yang dikirimkan
contoh layanan pressentation adalah encoding data.
7. Application Layer
Application Layer memiliki fungsi untuk menentukan terminal virtual jaringan
abstrak, serhingga editor dan program-program lainnya dapat ditulis agar saling
bersesuaian. Untuk menangani setiap jenis terminal, satu bagian software harus
ditulis untuk memetakan fungsi terminal virtual jaringan ke terminal sebenarnya.
Fungsi Application Layer lainnya adalah pemindahan file. Sistem file yang satu
dengan yang lainnya memiliki konvensi penamaan yang berbeda, cara menyatakan
baris-baris teks yang berbeda, dan sebagainya. Perpindahan file dari sebuah sistem
ke sistem lainnya yang berbeda memerlukan penanganan untuk mengatasi adanya
ketidak-kompatibelan ini. Tugas appication Layer, seperti pada surat elektronik,
remote job entry, directory lookup, dan berbagai fasilitas bertujuan umum dan
fasilitas bertujuan khusus lainnya.

BAB III
KESIMPULAN
Pada bagian ini akan dijelaskan efek dari implementasi jaringan komputer
menggunakan IPv6 serta aktifitas pemantauan jaringan komputer .
1.

Penggunaan IPv6 sebagai pengganti IPv4 dapat mengatasi masalah
keterbatasan alamat IP didunia , dimana ruang yang dimiliki oleh IPv6 lebih
besar sekitar empat kali lipat dari alamat IPv4 yang digunakan samapi dengan
sekarang.

2. Pemantauan jaringan komputer yang dilakukan dapat mencegah hal-hal yang
tidak diinginkan. Karena sebelum adanya kebocoran pada sistem jaringan
administrator dapat mengetahui jalor (port) yang terbuka namun seharusnya
tertutup.
3.

IPv6 menggunakan IPSec sebagai protokol keamanan. IPSec adalah sebuah
protokol yang digunakan untuk mengamankan transmisi datagram dalam
sebuah internetwork berbasis TCP/IP. Terdapat beberapa standar untuk
melakukan enkripsi data dan juga integritas data pada lapisan kedua dalam
DARPA Reference Model (internetwork layer).

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Baroto, Wisnu ; Memahami Dasar-Dasar Firewall Keluaran Next Generation ; Elex
Media Komputindo ; Jakarta 2003
Kadir, Abdul ; Triwahyuni, Terra ; Pengenalan Teknologi Informasi ; Penerbit Andi
Yogyakarta ; Yogyakarta 2003
Winarno Sugeng ; Jaringan Komputer dengan TCP/IP ; Penerbit Informatika ;
Bandung 2006
http://belajaripv6.wordpress.com/
http://bruury.wordpress.com/2007/07/02/fitur-fitur-ipv6/
http://cuheguevara.wordpress.com/2008/11/29/pengantar/
http://id.wikipedia.org/wiki/TCP/IP
http://www.beritanet.com/Literature/Kamus-Jargon/network-monitoring.html
http://www.economist.com/science/tq/ displaystory.cfm?story_id=11482493
www.ipv6.org

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA KONTEN SHAPE AND SPACE BERDASARKAN MODEL RASCH

69 778 11

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

HUBUNGAN IMPLEMENTASI PERAWAT TENTANG PATIENT SAFETY DENGAN RESIKO CEDERA PADA INFANT DAN TODDLER

38 264 22

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG DESAIN KEMASAN PRODUK DENGAN INTENSI MEMBELI

9 123 22

ANALISIS YURIDIS TENTANG PENYELESAIAN SENGKETA MEREK AIR MINUM MINERAL "AQUA-versus-INDOQUALITY" (Studi Putusan Mahkamah Agung RI No. 04.PK/N/HaKI/2004)

2 65 91