ANALISA DAN KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BENDRAT (SERAT KAWAT) PADA DAERAH TARIK BALOK BETON BERTULANG TUGAS AKHIR - Analisa Dan Kajian Eksperimental Pengaruh Penambahan Serat Bendrat (Serat Kawat) Pada Daerah Tarik Balok Beton Bertulang
ANALISA DAN KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH
PENAMBAHAN SERAT BENDRAT (SERAT KAWAT) PADA DAERAH
TARIK BALOK BETON BERTULANG
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi syarat penyelesaian
Pendidikan Sarjana Teknik Sipil
Oleh :
Mariance Napitupulu 090404067
BIDANG STUDI STRUKTUR
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2013
ABSTRAK
ANALISA DAN KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH PENAMBAHAN
SERAT BENDRAT (SERAT KAWAT) PADA DAERAH TARIK BALOK BETON
BERTULANG
Mariance Napitupulu
09 0404 067
Beton bertulang merupakan kombinasi material yang sangat populer dipakai baik untuk struktur
- – struktur besar maupun kecil. Beton yang lemah terhadap tarik dapat di-backup dengan tulangan. Tulangan besi bisa dikatakan adalah material termahal dalam bangunan. Oleh karena semakin mahalnya harga tulangan, dibutuhkan bahan pengganti lain yang lebih murah tetapi juga mampu menopang gaya tarik yang terjadi. Serat bendrat/kawat merupakan material terpilih karena disamping mempunyai faktor – faktor prinsip penguat beton, kawat bendrat juga merupakan bahan yang mudah diperoleh. Penelitian ini menggunakan silinder beton ukuran 15x30 sebanyak 12 buah dan balok beton bertulang penampang empat persegi ukuran 15x25x320 sebanyak 2 buah. Pengujian yang dilakukan berupa uji kuat tekan dan uji tarik belah (untuk silinder) dan uji lentur berupa lendutan, regangan dan retak (untuk balok). Pengujian menunjukan kuat tekan beton dengan serat bendrat/kawat mengalami peningkatan sebesar 37.22% dibandingkan dengan kuat tekan beton tanpa serat bendrat/kawat. Namun peningkatan signifikan terlihat pada kuat tarik. Beton dengan serat bendrat/kawat mengalami peningkatan kuat tarik sebesar 74.52% dibandingkan dengan beton tanpa serat bendrat/kawat. Pengujian balok menunjukan terjadi peurunan lendutan rata-rata sebesar 35.26%, dan Penurunan regangan rata-rata yang terjadi 27.121% untuk regangan beton ( ) dan 30.201% untuk regangan besi ( ). Perbandingan beban pengujian (P) dan beban teori (Pn) balok beton bertulang tanpa serat
bendrat/kawat (normal): koefisien ( ) = 0.9903 dan untuk balok beton bertulang dengan serat bendrat/kawat: koefisien (
) = 0.7335. Perbandingan beban runtuh pengujian (P) dan beban ultimate secara teori (Pu) balok beton bertulang tanpa serat bendrat/kawat: koefisien ( ) = 1.6 dan untuk balok beton bertulang dengan serat bendrat/kawat: koefisien (
) = 1.15.
Kata Kunci : Serat, Bendrat, Kawat, Koefisien Kapasitas
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa (Allah Tritunggal) yang telah melimpahkan berkat karunia dan kasih setia-Nya yang tidak terbatas kepada saya. Dalam ketidaktaatan dan ketidaksetiaan, saya selalu diingatkan-Nya dengan cara-Nya yang tidak terbatas sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Terpujilah Dia.
Tugas akhir ini merupakan syarat untuk mencapai gelar Sarjana Teknik Sipil Bidang Studi Struktur, Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, dengan judul:
”ANALISA DAN KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH PENAMBAHAN
SERAT BENDRAT (SERAT KAWAT) PADA DAERAH TARIK BALOK BETON
BERTULANG“
Saya menyadari bahwa dalam penyelesaian tugas akhir ini tidak terlepas dari dukungan, bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada beberapa pihak yang berperan penting yaitu : 1.
Bapak Ir. Besman Surbakti, MT. selaku Dosen Pembimbing, yang telah banyak memberikan dukungan, masukan, bimbingan serta meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam membantu saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini. God Bless you Mr. Best.
2. Bapak Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan selaku Ketua Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Ir. Syahrizal, MT selaku Sekretaris Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Ir. Sanci Barus, MT dan Ibu Ir. Chainul Mahni selaku Dosen Pembanding yang telah banyak memberikan dukungan, masukan, bimbingan serta meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam membantu saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
5. Bapak/Ibu seluruh staf pengajar Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
6. Seluruh pegawai administrasi Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bantuan selama ini kepada saya.
7. Seluruh staf dan pegawai administrasi Magister (S2) Program Studi Teknik Sipil, Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara, atas bantuannya yang telah memberikan ijin untuk dapat menggunakan peralatan Laboratorium Struktur Pascasarjana (S2).
8. Asisten Laboratorium Bahan Rekayasa: Prima’09, Reza’09, Hafiz’09, Rahmad’10, Fauzi’10.
9. Teristimewa di hati buat keluarga saya, terutama kepada kedua orang tua saya, Bapakku, H.
Napitupulu dan mamaku, S. Pakpahan yang telah memberikan doa, motivasi, semangat, nasihat dan dukungan dana kepada saya. Terima kasih atas segala pengorbanan, cinta, kasih sayang dan doa yang tiada batas untuk saya. Saudara-saudari tercinta kak Chris Mariana Napitupulu, SP, kedua adik saya Wilson Petrus Napitupulu dan Samuel Alexander Napitupulu yang telah banyak membantu dan mendukung saya selama ini, terima kasih atas doanya.
10. Buat saudara/i seperjuangan: Yessica, John Firma, Ovit, Sahala, Wahyu, Manna Grace, Desi, Gina, Maria, Sumihar, Elisa, Plani, Hasoloan, Agriva, Bembeng, Abraham, Edwin, Suparta, Jimmy, Frengky, Jostar, Adi Pranata, Junwesdy, Antonius, Benny Johanes, Loli, Deko, Erik Wansen, Benny Pradana, Khairun, Evi, Mia, Putri, Tina, Sara, Utin, Punut, Nita, Sri, Nurwahida, Leslie, Frans, Deser, Yajid serta stambuk 2009 lainnya; abang/kakak 2006,2007 dan 2008; adik-adik junior stambuk 2010, 2011, dan 2012, dan semua mahasiswa Teknik Sipil lainnya yang tidak dapat disebutkan seluruhnya terima kasih atas semangat dan bantuannya selama ini.
11. Buat kelompok kecil Reonrefim (Yessica, Feliks TI 10 dan Adra TI 10), buat kelompok kecil Reonrefim Jr (Eci, Michael, Lucas, Agita dan Hizkia) dan buat KTB Teofilus (Kak Imelda dan Elgina), terima kasih atas dukungan, bantuan, semangat dan doanya selama ini.
12. Buat Seluruh Komponen Pelayanan UKM KMK USU UP FT, terkhusus untuk Koordinasi 2013 (Ovit, Iqnatius, Tommy, Trissa, Elwis, Noni, Oloan, Evan, Hans, Andriadi, Gina, Astri, Claudia, Fina, Grace, Jhon, Juanda, Ammy, Mien, Festus, Donald, Horas, George, Lorenzo, Misca, Alex), terima kasih atas dukungan, bantuan, semangat dan doanya selama ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saya menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dalam penyempurnaan tugas akhir ini Akhir kata saya mengucapkan terima kasih dan semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Medan, Desember 2013 Penulis
Mariance Napitupulu
DAFTAR ISI ABSTRAK ……………………………………………………………………………… i KATA PENGANTAR ………………………………………………………………….. ii DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………. v
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………………. ix
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………… xi
DAFTAR NOTASI ……………………………………………………………………... xvi
BAB 1 PENDAHULUAN ……………………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………... 1
1.2 Perumusan Masalah ……………………………………………………… 6
1.3 Tujuan Penelitian ………………………………………………………… 6
1.4 Metode Penelitian ………………………………………………………… 6
1.5 Batasan Masalah …………………………………………………………. 7
1.6 Mekanisme Pengujian …………………………………………………… 8
1.6.1 Alat dan Bahan Pengujian …………………………………………. 8
1.6.2 Pelaksanaan Penelitian ……………………………………………... 9
1.6.3 Rencana Benda Uji ………………………………………………… 10
Sistematika Pengujian …………………………………………………… 11
1.7 BAB II STUDI PUSTAKA …………………………………………………………… 12
2.1 Beton …………………………………………………………………….. 12
2.1.1 Bahan Beton ………………………………………………………. 12
2.1.1.1 Semen ……………………………………………………….. 12
2.1.1.2 Agregat ……………………………………………………… 15
2.1.1.3 Air …………………………………………………………… 16
2.1.2 Sifat Mekanik Beton ………………………………………………. 16
2.1.2.1 Kuat Tekan ………………………………………………….. 16
2.1.2.2 Kuat Tarik ………………………………………………….... 18
2.1.2.3 Modulus Elastic ……………………………………………... 19
2.1.2.4 Rangkak dan Susut ………………………………………….. 20
2.1.2.5 Kuat Geser …………………………………………………… 20
2.1.2.6 Perbandingan Poison ………………………………………... 20
2.2 Balok Beton Bertulang …………………………………………………... 21
2.2.1 Tulangan …………………………………………………………… 21
2.2.2 Analisis Balok Beton Bertulang ……………………………………. 23
2.2.2.1 Analisa Lentur Tulangan Tarik (Tunggal) …………………… 24
2.2.2.2 Analisa Lentur Tulangan Tekan-Tarik (Ganda)……………… 26
2.2.2.3 Tulangan Geser ……………………………………………… 28 Beton Bertulang Serat ……………………………………………………. 30
2.3
2.3.1 Serat ………………………………………………………………… 30
2.3.1.1 Jenis-Jenis Serat ……………………………………………… 30
2.3.1.2 Serat Bendrat/Serat Kawat …………………………………… 31
2.3.2 Sifat Mekanik Beton Bertulang Serat ………………………………. 32
2.3.3 Variabel Beton Bertulang Serat …………………………………….. 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……………………………………………. 35
3.1 Perhitungan Benda Uji Balok Beton Bertulang ………………………....... 35
3.1.1 Benda Uji Balok Beton Bertulang Normal …………………………. 35
3.1.2 Benda Uji Balok Beton Bertulang Serat Bendrat/Kawat …………… 40 Perhitungan Tulangan Geser ……………………………………………… 41
3.2
3.3 Perhitungan Lendutan ……………………………………………………. 44
3.4 Pembuatan Benda Uji Balok Beton Bertulang …………………………… 47
3.4.1 Perencanaan Campuran Beton ……………………………………… 47
3.4.1.1 Perencanaan Campuran Benda Uji Silinder ………………….. 47
3.4.1.2 Perencanaan Campuran Benda Uji Balok Beton Bertulang …………………………………………………….. 50
3.4.2 Persiapan Pembuatan Benda Uji ……………………………………. 53
3.4.2.1 Persiapan Pembuatan Benda Uji Silinder …………………..... 53
3.4.2.2 Persiapan Pembuatan Benda Uji Balok Beton Bertulang ……. 54
3.4.3 Pengecoran Benda Uji ……………………………………………… 55
3.4.4 Perawatan Benda Uji ………………………………………………. 56
3.4.5 Pengujian Benda Uji ………………………………………………... 58
3.4.5.1 Pengujian Kuat Tekan Benda Uji Silinder …………………… 58
3.4.5.2 Pengujian Kuat Tarik Belah Benda Uji Silinder……………… 59
3.4.5.3 Pengujian Kuat Lentur Balok ………………………………… 60
3.5 Bagan Alir Percobaan (Flowchart) ……………………………………….. 65
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………………………. 66
4.1 Pengujian Slump (Slump Test) …………………………………………… 66
4.2 Pengujian Beton Silinder …………………………………………………. 66
4.2.1 Pengujian Kuat Tekan Beton Silinder ……………………………… 66
4.2.2 Pengujian Kuat Tarik Belah Beton Silinder………………………… 67
4.2.3 Pembahasan Pengujian Kuat Tekan dan Kuat Tarik Belah Beton Silinder ……………………………………………………………… 67
Pengujian Lendutan Balok Beton Bertulang……………………………… 71
4.3
4.3.1 Hasil Pengujian Lendutan Balok Beton Bertulang …………………. 72
4.3.1.1 Lendutan Balok Beton Bertulang Tanpa Serat Bendrat/Kawat ……………………………………………….. 72
4.3.1.2 Lendutan Balok Beton Bertulang Dengan Serat Bendrat/Kawat ……………………………………………….. 74
4.3.2 Lendutan Balok Beton Bertulang Secara Teori …………………….. 76
4.3.2.1 Lendutan Balok Beton Bertulang Tanpa Serat Bendrat/Kawat (Teori) ……………………………………….. 76
4.3.2.2 Lendutan Balok Beton Bertulang Dengan Serat Bendrat/Kawat (Teori) ……………………………………….. 83
4.3.3 Lendutan Izin Balok ………………………………………………… 92
4.3.4 Pembahasan Lendutan Balok Beton Bertulang …………………….. 93
4.4 Regangan Balok Beton Bertulang ……………………………………….. 98
4.4.1 Pengujian Regangan Balok Beton Bertulang ………………………. 98
4.4.1.1 Regangan Balok Beton Bertulang Tanpa Serat Bendrat/Kawat ……………………………………………… 99
4.4.1.2 Regangan Balok Beton Bertulang Dengan Serat Bendrat/Kawat …………………………………………… 99
4.4.2 Regangan Balok Beton Bertulang ……...………………………….. 100
4.4.2.1 Regangan Balok Beton Bertulang Tanpa Serat Bendrat/Kawat ………….…………………………………… 103
4.4.2.2 Regangan Balok Beton Bertulang Dengan Serat Bendrat/Kawat ………………………………………………. 106
4.5 Retak Balok Beton Bertulang ……………………………………………. 111
4.5.1 Retak Balok Beton Bertulang Tanpa Serat Bendrat/Kawat ………… 111
4.5.2 Retak Balok Beton Bertulang Dengan Serat Bendrat/Kawat ………. 112 Hubungan Tegangan-Regangan …………………………………………. 113
4.6
4.6.1 Tegangan-Regangan Beton Balok Beton Bertulang………………… 113
4.6.2 Tegangan-Regangan Tulangan Tarik Balok Beton Bertulang ............ 115
4.7 Kapasitas Lentur Balok Beton Bertulang ………………………………… 118
4.7.1 Kapasitas Lentur Balok Beton Bertulang Tanpa Serat Bendrat/Kawat ……………………………………………….. 119
4.7.2 Kapasitas Lentur Balok Beton Bertulang Dengan Serat Bendrat/Kawat ……………………………………………….. 125
4.8 Beban Ultimate Secara Teori ………..………………………………… 130
4.8.1 Beban Ultimate Tanpa Serat Bendrat Secara Teori………………… 130
4.8.2 Beban Ultimate Dengan Serat Bendrat Secara Teori……………… 134
4.9 Keterbatasan Fasilitas ……………………………………………………. 140
Akurasi Dari Alat Ukur …………………………………………………... 140
4.10 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………………… 141
5.1 Kesimpulan ……………………………………………………………… 141
Saran ……………………………………………………………………… 142
5.2 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………… 143
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………………. 145
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Rencana Benda Uji Balok Beton Bertulang………………………………….. 10Tabel 1.2 Rencana Benda Uji Beton Silinder…………………………………………… 10Tabel 2.1 Senyawa Utama Semen Portland……………………………………………… 13Tabel 2.2 Perkiraan Batas Komposisi Semen Portland…………………………………. 13Tabel 2.3 Standard Batang Baja Tulangan ASTM………………………………………. 23Tabel 2.4 Jenis dan Kelas Baja Tulangan Sesuai SII 0136-80………………………….. 23Tabel 2.5 Perbandingan Batas Kondisi Agregat Beton Fiber……………………………. 31Lendutan Izin Maksimum…………………………………………………….. 46
Tabel 3.1
Tabel 3.2 Faktor Modifikasi Untuk Jumlah Pengujian Kurang Dari 30 Contoh ……….. 48Tabel 3.3 Komposisi Rencana Silinder Beton Normal………………………………….. 48Komposisi Rencana Silinder Beton Serat Bendrat/Kawat …………………… 50
Tabel 3.4
Tabel 3.5 Komposisi Rencana Balok Beton Bertulang Normal………………………… 51Tabel 3.6 Komposisi Rencana Balok Beton Bertulang Serat Bendrat/Kawat ………….. 52Tabel 4.1 Hasil Nilai Slump Test………………………………………………………… 66Tabel 4.2 Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Silinder………………………………….. 66Tabel 4.3 Hasil Pengujian Kuat Tarik Belah Beton Silinder……………………………. 67Tabel 4.4 Kuat Tekan dan Kuat Tarik Beton Silinder…………………………………… 70Hasil Pengujian Lendutan Balok Beton Bertulang Tanpa Serat Bendrat ….... 72
Tabel 4.5
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Lendutan Balok Beton Bertulang Dengan Serat Bendrat ….. 74Tabel 4.7 Lendutan Secara Teoritis Balok Beton Bertulang Tanpa SeratBendrat/Kawat ………………………………………………………….. 82
Tabel 4.8 Lendutan Secara Teoritis Balok Beton Bertulang Dengan SeratBendrat/Kawat ………………………………………………………….. 89
Tabel 4.9 Perbandingan Lendutan Hasil Pengujian dan Teoritis BalokBeton Bertulang ……………………………………………………….. 94
Tabel 4.10 Persentase Penurunan Lendutan Dengan Penambahan SeratBendrat/Kawat ……………………………………………………......... 97
Tabel 4.11 Hasil Pengujian Regangan Balok Beton Bertulang Tanpa SeratBendrat/Kawat ………………………………………………………..... 99
Tabel 4.12 Hasil Pengujian Regangan Balok Beton Bertulang Dengan SeratBendrat/Kawat ………………………………………………………….. 99
Tabel 4.13 Data Hasil Pengujian Regangan Balok Tanpa Serat Bendrat/Kawat………… 103Data Hasil Pengujian Regangan Balok Dengan Serat Bendrat/Kawat ………. 106
Tabel 4.14
Tabel 4.15 Persentase Penurunan Regangan Dengan Penambahan Serat Bendrat/Kawat.. 110Tabel 4.16 Hubungan Tegangan (f'c) dan Regangan Beton (εc) Pada Balok Beton Bertulang Dengan dan Tanpa Penambahan Serat Bendrat/Kawat …………… 113
Tabel 4.17 Hubungan Tegangan (fs)dan Regangan Tulangan Tarik (εs) Pada Balok Beton Bertulang Dengan dan Tanpa Penambahan Serat Bendrat/Kawat ……. 116
Tabel 4.18 Kapasitas Lentur Balok Beton Bertulang Tanpa Serat Bendrat/Kawat ……… 124Tabel 4.19 Kapasitas Lentur Balok Beton Bertulang Dengan Serat Bendrat/Kawat…….. 129Tabel 4.20 Kapasitas Tegangan Balok Beton Bertulang Tanpa/Dengan Serat Bendrat …. 131DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Penampang Memanjang Benda Uji Balok Beton Bertulang Serat ……….. 10Gambar 1.2 Potongan I-I ………………………………………………………………… 10Gambar 1.3 Beton Silinder Tanpa dan Dengan Serat Bendrat/Kawat …………………. 11Gambar 2.1 Uji Tekan Beton…………………………………………………………… 17Tegangan Tekan Benda Uji Beton (Istimawan, 1996) ……………………. 17
Gambar 2.2
Gambar 2.3 Diagram Kuat Beton-Umur Beton (Istimawan, 1996) ……………………. 17Gambar 2.4 Uji Belah Silinder………………………………………………………….. 19Gambar 2.5 Berbagai Kuat Tekan Benda Uji Beton (Istimawan, 1996)……………….. 19Gambar 2.6 Ekspansi Lateral dan Longitudinal………………………………………… 21Gambar 2.7 Diagram Tegangan-Regangan Tulangan Baja (Istimawan, 1996)………… 22Gambar 2.8 Kurva Tegangan-Regangan Baja (Timoshenko, 1983) …………………… 22Gambar 2.9 Deformasi Lentur Balok Beton Bertulang…………………………………. 23Gambar 2.10 Diagram Tegangan Ekivalen Whitney (Istimawan, 1996)………………… 24Gambar 2.11 Analisis Balok Bertulangan Tarik (Istimawan, 1996)…………………….. 25Analisis Balok Bertulangan Rangkap (Istimawan, 1996)…………………. 27
Gambar 2.12
Gambar 2.13 Jarak Spasi Sengkang berdasarkan kekuatan……………………………… 29Gambar 2.14 Grafik Kuat Tekan dengan Panjang Serat (Sudarmoko, 1993) …………… 32Grafik Kuat Tarik dengan Panjang Serat (Sudarmoko, 1993)…………….. 32
Gambar 2.15
Gambar 3.1 Sketsa Perencanaan Balok Beton Bertulang………………………………. 35Gambar 3.2 Sketsa Regangan Tulangan Baja…………………………………………… 36Gambar 3.3 Pembebanan Terpusat Balok Beton Bertulang……………………………. 38Gambar 3.4 Sketsa Perencanaan Balok Beton Bertulang Serat Bendrat/Kawat ……….. 40Gambar 3.5 Sketsa Pembebanan Balok Beton Bertulang………………………………. 41Diagram Momen Balok Beton Bertulang…………………………………. 43
Gambar 3.6
Gambar 3.7 Diagram Gaya Lintang Balok Beton Bertulang…………………………… 43Gambar 3.8 Pembebanan Terpusat……………………………………………………… 44Gambar 3.9 Pembebanan Terbagi Rata………………………………………………… 45Gambar 3.10 Beton Silinder Normal…………………………………………………….. 48Gambar 3.11 Beton Silinder Dengan Serat Bendrat/Kawat……………………………… 50Gambar 3.12 Balok Beton Bertulang Normal……………………………………………. 50Gambar 3.13 Balok Beton Bertulang Serat Bendrat/Kawat……………………………… 51Gambar 3.14 Cetakan benda Uji Silinder………………………………………………… 53Gambar 3.15 Bahan Pembuat Beton Serat……………………………………………….. 53Potongan Memanjang Benda Uji Balok Beton Bertulang………………… 54
Gambar 3.16
Gambar 3.17 Potongan Melintang Benda Uji Balok Beton Bertulang ………………….. 54Gambar 3.18 Cetakan (Bekisting) Benda Uji Balok Beton Bertulang ………………….. 54Mesin Pengaduk/Molen……………………………………………………. 55
Gambar 3.19
Gambar 3.20 Pengujian Slump…………………………………………………………… 56Gambar 3.21 Perawatan Benda Uji………………………………………………………. 57Gambar 3.22 Pengujian Kuat Tekan Benda Uji Silinder…………………………………. 58Gambar 3.23 Benda Uji Setelah Diberi Beban…………………………………………… 58Gambar 3.24 Alat Splitting Test………………………………………………………….. 59Gambar 3.25 Benda Uji Silinder Setelah Uji Tarik Belah……………………………….. 60Gambar 3.26 Positioning Cincin Dial Regangan dan Dial Lendutan pada Balok ………. 62Gambar 3.27 Positioning Tiga Pasang Cincin Regangan (Pointer)……………………… 62Pembagian Segmen Pengamatan Posisi Retak…………………………….. 63
Gambar 3.28
Gambar 3.29 Manometer Jack dan Tiga Dial Pembaca Lendutan………………………. 64Gambar 3.30 Strain Meter……………………………………………………………….. 64Gambar 3.31 Perletakan Benda Uji……………………………………………………… 64Gambar 4.1 Positioning Dial Indicator Lendutan……………………………………… 72Gambar 4.2 Hubungan Lendutan - Beban Balok Beton Bertulang Tanpa Serat Bendrat/Kawat…………………………………………………………….. 73
Gambar 4.3 Hubungan Lendutan - Beban Balok Beton Bertulang Dengan Serat Bendrat/Kawat…………………………………………………………….. 75
Gambar 4.4 Pembebanan Terpusat……………………………………………………... 76Pembebanan Akibat Berat Sendiri………………………………………… 77
Gambar 4.5
Gambar 4.6 Pembebanan Terpusat……………………………………………………… 81Gambar 4.7 Pembebanan Akibat Berat Sendiri………………………………………… 81Pembebanan Terpusat……………………………………………………… 83
Gambar 4.9
Gambar 4.10 Pembebanan Akibat Berat Sendiri………………………………………… 84Gambar 4.11 Pembebanan Terpusat……………………………………………………… 87Gambar 4.12 Pembebanan Akibat Berat Sendiri………………………………………… 88Gambar 4.13 Hubungan Beban-Lendutan Balok Beton Bertulang Dengan/Tanpa SeratBendrat/Kawat (Teoritis)………………………………………………….. 90
Gambar 4.14 Hubungan Beban-Lendutan Balok Beton Bertulang Dengan/Tanpa SeratBendrat/Kawat (Pengujian)………………………………………………… 91
Gambar 4.15 Hubungan Beban-Lendutan Berdasarkan Hasil Pengujian dan TeoritisPada Balok Beton Bertulang Tanpa Serat Bendrat/Kawat………………… 95 Hubungan Beban-Lendutan Berdasarkan Hasil Pengujian dan Teoritis
Gambar 4.16
Pada Balok Beton Bertulang Tanpa Serat Bendrat/Kawat………………… 96
Gambar 4.17 Positioning Tiga Pasang Cincin Regangan (Pointer)……………………… 98Gambar 4.18 Pengujian Regangan Balok………………………………………………… 98Gambar 4.19 Regangan Balok…………………………………………………………… 101Gambar 4.20 Hubungan Beban-Regangan Pada Balok Beton Bertulang Tanpa SeratBendrat/Kawat……………………………………………………………… 104
Gambar 4.21 Hubungan Beban-Regangan Pada Balok Beton Bertulang Dengan SeratBendrat/Kawat……………………………………………………………… 107
Gambar 4.22 Hubungan Beban-Regangan Beton ( εc) Balok Beton Bertulang …………. 108Hubungan Beban- Regangan Besi (
Gambar 4.23 εs )Balok Beton Bertulang………….. 109
Gambar 4.24 Pola Retak Balok Beton Bertulang Tanpa Serat Bendrat/Kawat………….. 109Gambar 4.25 Retak yang Terjadi Pada Balok Beton Bertulang Tanpa Fiber Pada Pembebanan6000 Kg ……………………………………………………… 111
Gambar 4.26 Pola Retak Balok Beton Bertulang Dengan Serat Bendrat/Kawat………… 112Gambar 4.27 Retak yang Terjadi Pada Balok Beton Bertulang Dengan Fiber Pada Pembebanan7000 Kg ……………………………………………………… 112
Gambar 4.28 Hubungan Tegangan-Regangan Beton Balok Beton Bertulang Tanpa SeratBendrat/Kawat……………………………………………………………… 114
Gambar 4.29 Hubungan Tegangan-Regangan Beton Balok Beton Bertulang Dengan SeratBendrat/Kawat ............................................................................................. 115
Gambar 4.30 Hubungan Tegangan-Regangan Tulangan Balok Beton Bertulang Tanpa SeratBendrat/Kawat ............................................................................................. 117
Gambar 4.31 Hubungan Tegangan-Regangan Tulangan Balok Beton Bertulang Dengan SeratBendrat/Kawat ............................................................................................. 117 Diagram Momen Balok Beton Bertulang .................................................... 118
Gambar 4.32