BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang - Analisis Pengaruh Struktur Modal Terhadap Tingkat Pengembalian Modal Sendiri pada Industri Tekstil dan Garmen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2012

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

  Dalam menghadapi persaingan era globalisasi saat ini setiap perusahaan dituntut untuk dapat melakukan pengelolaan terhadap fungsi-fungsi penting yang ada dalam perusahaan secara efektif dan efesien sehingga perusahaan dapat lebih unggul dalam persaingan yang di hadapi. Pada umumnya tujuan utama perusahaan memperoleh laba yang maksimal dan mengutamakan keuntungan bagi pemiliknya atau pemegang saham, pemegang saham dengan membeli saham berarti mengharapkan return tertentu dengan resiko yang minimal. Tingginya tinggkat return yang diperoleh pemegang saham maka pemegang saham akan tertarik dan harga saham semakin tinggi, sehingga kesejahteraan pemegang saham akan meningkat. Disamping itu juga bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan melakukan pengembangan usahanya.

  Pada prinsipnya, perusahaan tidak akan terlepas dari permasalahan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam memenuhi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dana yang akan digunakan dalam operasi dan mengembangkan usahanya. Sumber dana perusahaan bagi perusahaan dapat diperoleh dari sumber dana internal dan eksternal perusahaan. Sumber dana internal artinya dana yang diperoleh dari hasil kegiatan operasi perusahaan, yang terdiri atas laba yang tidak dibagi (laba ditahan) dan depresiasi. Sedangkan sumber dana eksternal artinya sumber dana yang diperoleh dari luar perusahaan yang terdiri dari hutang (debt) dan modal sendiri (equity). Dalam pemenuhan kebutuhan dana, perusahaan harus mencari alternatif-alternatif pendanaan yang efisien, pendanaan yang efisien akan terjadi bila perusahaan mempunyai struktur modal yang optimal. Struktur modal yang optimal dapat diartikan sebagai struktur modal yang dapat meminimalkan biaya penggunaan modal secara keseluruhan atau biaya modal rata-rata (Martono dan Agus, 2007).

  Struktur modal adalah panduan sumber dana jangka panjang yang digunakan oleh perusahaan (Arthur : 2000). Struktur modal merupakan masalah yang penting dalam pengambilan keputusan mengenai pembelanjaan perusahaan karena secara langsung berakibat terhadap biaya modal, keputusan tentang capital budgeting dan harga pasar. Oleh karena itu manajer keuangan harus secara berhati-hati dalam mempertimbangkan dan memperhitungkan untuk mengambil keputusan menentukan sumber pinjaman dan besarnya pinjaman, pinjaman tersebut disesuaikan dengan kemampuan perusahaan karena hutang yang terlalu besar dapat memperbesar resiko tidak terbayarnya kewajiban.

  Keputusan untuk memilih menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman haruslah digunakan beberapa perhitungan yang matang. Dalam hal ini

  

leverage ratio merupakan ratio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana

  aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang, artinya besarnya jumlah hutang yang di gunakan perusahaan untuk membiayai kegiatan usahanya jika dibandingkan dengan menggunakan modal sendiri. Agar perbandingan penggunaan kedua rasio ini dapat terlihat jelas, kita dapat menggunakan ratio leverage, Debt To Asset

  

Ratio (DAR), Debt To Equity Ratio (DER), Longterm Debt To Equity Ratio

(LDER) merupakan rasio laverage (Kasmir, 2008:113).

  Debt To Asset Ratio (DAR) merupakan ratio utang yang digunakan untuk

  mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Debt to Equity

  

Ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan

  ekuitas, rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam dengan pemilik peusahaan. Dengan kata lain rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang. Longterm Debt To Equity Ratio

  

(LDER) merupakan rasio antara utang jangka panjang dengan modal sendiri.

  Tujuannya adalah untuk mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang dengan cara membandingkan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri yang disediakan oleh perusahaan.

  Hasil pengembalian ekuitas atau Return On Equity (ROE) menurut Kasmir (2008: 204) merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi pengguna modal sendiri, semakin tinggi rasio ini, semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian juga sebaliknya. Pasar Modal Indonesia memiliki peran penting dalam bagi perekonomian karena pasar modal menjalankan dua fungsi yaitu pertama sebagai sarana dalam pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi penanaman modal dan lain-lain. Kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana dan lain-lain. Dengan demikian masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan resiko masing-masing instrumen.

  Perusahaan Tekstil dan Garmen merupakan salah satu industri yang sangat berkembang saat ini di Indonesia, hal ini terutama di dasari oleh fakta bahwa kekuatan ekonomi indonesia selama ini sesungguhnya di topang oleh sisi domestik kita yang mengalami tingkat daya beli yang yang cukup tinggi.

  Meskipun krisis global mengancam prospek ekonomi kita, hal itu tidak berlaku pada industri Tekstil di Indonesia. Terbukti bahwa banyaknya industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan semakin meningkatannya tingkat daya beli masyarakat, berikut ini adalah beberapa data yang penjualan yang dimiliki oleh perusahaan Tekstil dan Garmen dalam jangka waktu lima tahun, pada periode 2008 sampai dengan tahun 2012.

Tabel 1.1 Indikator Pertumbuhan penjualan bersih pada Perusahaan Tekstil dan Garmen pada periode 2008/2012 No Nama Perusahaan Kode Daftar pertumbuhan penjulan (dalam jutaan) 2012 2011 2010 2009 2008

  1. PT Polychem indo ADMG 4.871 4.861 3.627 3.142 4.002

  2. PT Argo Pantes ARGO 1.001 848 664 754 1.091

  3. PT Century Tex CNTX

  28.4

  40.6

  27

  27.7

  38.7

  4. PT Eratex Djaya ERTX 269 259 233 248 439

  5. PT Ever Shine ESTI 75 713 612 539 569

  6. PT Panasia indo HDTX 861 1.016 661 937 1.204

  7. PT Apac Citra S MYTX 1.519 1.957 1.723 1.487 1.908

  8. PT Pan Brother PBRX 2.69 2.170 1.428 1.593 1.758

  9. PT Ricy Putra G RICY 323 616 580 507 490

  10. PT Sunson tex SSTM 226 650 446 427 540

  11. PT Nusantara inti C UNIT 88 103 133 124

  83

  12. PT Unitex UNTX 15.2 234 130 145 154

  13. PT Indorama S

  INDR 754 781 617 113 121

  14. PT Tifico fiber TFCO 359 401 153 116 112

  Sumber data: www.idx.com

  Dari data tabel 1.1 di atas dapat di lihat bahwa tingkat penjualan bersih perusahaan Tekstil dan Garmen pada periode jangka waktu lima tahun (2008/2012) mengalami peningkatan setiap tahunnya, ini dapat di artikan bahwa tingkat daya beli pada perusahaan tersebut cukup tinggi, walaupun ada beberapa perusahaan yang mengalami penurunan dari tahun sebelumnya namun tidak berpengaruh besar dalam kondisi perusahaan tersebut. Pada tahun 2008/2012 perusahaan PT Polychem indo (ADMG) yang memiliki tingkat penjualan paling tinggi, pada tahun 2008 dan pada tahun 2009 dengan nilai penjualan bersih sebesar Rp 4.002 (dalam jutaan) pada tahun 2008 dan pada tahun 2009 sebesar Rp 3.142, sedangkan pada tahun 2010 penjualan bersih perusahaan ADMG adalah sebesar Rp 4.861 (dalam jutaan) dan pada tahun 2012 sebesar Rp 4.871. sedangkan penjualan bersih pada tahun 2008/2012 yang paling rendah dimiliki oleh perusahaan yang sama yaitu PT Century Tex tbk sebesar Rp 38.7 pada tahun 2008, pada tahun 2009 sebesar Rp 27.7, pada tahun 2010/2012 adalah sebesar Rp 27, Rp 40.6 dan Rp 28.4.

  Dalam penelitian sebelumnya, Theresia (2010) melakukan penelitian dengan judul “ Analisis Pengaruh Struktur Modal terhadap Tingkat Pengembalian modal sendiri pada perusahaan Real Estete dan property yang terdaftar di bursa Efek Indonesia”. Hasil penelitian manunjukkan bahwa Struktur Modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROE. Selain itu ada juga penelitian yang dilakukan oleh Anggraeni (2005). Pada penelitian tersebut, peneliti mencoba menemukan pengaruh Struktur Modal terhadap Return On Equity (ROE). Hal penelitiannya menunjukkan bahwa struktur modal berpengaruh positif terhadap

  

Return On Equity (ROE), artinya bila struktur modal memiliki kenaikan maka

Return On Equity akan naik , begitu pula sebaliknya.

  Penulis ingin menguji kembali teori yang menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh pada tingkat pengembalian modal sendiri, hal ini dilihat untuk konsistensi temuan-temuan penelitian yang dilakukan oleh penelitian terdahulu. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk membahas seberapa besar pengaruh Debt to Equity Ratio, Debt to Asset Ratio dan Longterm Debt to Equity

  

Ratio pada industri Tekstil dan Garmen yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia

  pada periode tahun 2009-2012 dalam skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh

  

Struktur Modal terhadap Tinggkat Pegembalian Modal Sendiri pada

Industri Tekstil dan Garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada

tahun 2009-2012”

  1.2 Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah yang muncul adalah apakah terdapat pengaruh antara struktur modal terhadap tingkat pengembalian modal sendiri pada perusahaan Tekstil dan Garmen di Bursa Efek Indonesia.

  1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. untuk menguji dan menganalisis pengaruh debt to equity ratio terhadap tingkat pengembalian modal sendiri (ROE) pada industri Tekstil dan

  Garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2. untuk menguji dan menganalisis pengaruh debt to asset ratio terhadap tingkat pengembalian modal sendiri (ROE) pada industi Tekstil dan

  Garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,

  3. untuk menguji dan menganalisis pengaruh longterm debt to equity ratio terhadap tingkat pengembalian modal sendiri (ROE) pada industri Tekstil dan Garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 4. untuk menguji dan menganalisis pengaruh variabel struktur modal yang di produksi melalui : debt to equty ratio, debt to asset ratio dan longterm

  debt to equity ratio terhadap pengembalian modal sendiri return on equity ratio pada industri Tekstil dan Garmen yang terdaftar di Bursa Efek

  Indonesia.

1.3.2 Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: a. bagi peneliti di harapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan mengenai struktur modal terhadap tingkat pengembalian modal sendiri, b. bagi perusahaan dan calon investor, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang di butuhkan dalam pengambilan keputusan yang tepat, c. bagi pihak-pihak lainnya, sebagai bahan referensi dan sumber informasi dalam malakukan penelitian selanjutnya, khususnya penelitian yang berhubungan dengan analisis pengaruh struktur modal terhadap pengembalian modal sendiri.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Struktur Modal dan Return on Asset terhadap Rentabilitas Modal Sendiri pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 35 83

Pengaruh Likuiditas dan Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan Industri Tekstil ndan Garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012

1 40 107

Analisis Pengaruh Struktur Modal Terhadap Tingkat Pengembalian Modal Sendiri pada Industri Tekstil dan Garmen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2012

0 64 93

Pengaruh Struktur Modal Terhadap Rentabilitas Modal Sendiri Pada Perusahaan Perdagangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

9 82 82

Pengaruh Struktur Modal dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Modal Sendiri Pada Industri Tekstil dan Garmen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 81 86

Pengaruh Struktur Modal terhadap Rentabilitas Modal Sendiri pada Industri Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 50 74

Analisis Pengaruh Struktur Modal Terhadap Tingkat Pengembalian Modal Sendiri (Studi Kasus Pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

1 37 97

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal dan Implikasinya Terhadap Rentabilitas Modal Sendiri pada Industri Tekstil yang Go Public di Indonesia

1 35 109

Pengaruh Struktur Modal dan Rentabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Industri Telekomunikasi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 20 122

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 TINJAUAN TEORITIS 2.1.1 Struktur Modal - Analisis Pengaruh Struktur Modal Terhadap Tingkat Pengembalian Modal Sendiri pada Industri Tekstil dan Garmen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2012

0 0 11