3. Roby Erdyandanu ( 181113476 ) - Tugas manajemen.docx

  Tugas manajemen Nama : 1. Dwi Risyani ( 181113481 )

  2. Rosdiana ( 181113496 )

  3. Roby Erdyandanu ( 181113476 )

  1. Komunikasi adalah suatu proses di mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi,

  dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain.

  2. Peran Komunikasi dalam Organisasi :

  1. Menyampaikan Pendapat Melalui sebuah komunikasi organisasi, kita bisa menyampaikan pendapat, ide, atau informasi dengan mudah. Karena itulah salah satu peran dari sebuah komunikasi organisasi.

  2. Mengomentari Peran kedua yaitu, kita bisa mengomentari sebuah ide, atau pendapat yang kita rasa kurang sesuai. Nah itulah peran kedua dari komunikasi organisasi.

  3. Menyetujui Peran ketiga yaitu, ketika kita merasa ide, gagasan atau informasi yang disampaikan telah sesuai, kita mampu menyampaikan persetujuan atau penolakan kita.

  4. Mengatur Interaksi Seperti yang telah disampaikan diatas bahwa didalam komunikasi organisasi bukan hanya komunikasi organisasi saja, ada komunikasi verbal dan nonverbal didalamnya. Mengatur interaksi menggunakan pergeseran kontak mata, mengangkat alis, menggangukkan kepala ketika merasa setuju. Semua hal itu mengungkapkan apa yang ingin kita katakan melalui gerakan atau non verbal.

  5. Melengkapi Informasi Peran kelima yaitu, melalui komunikasi non verbal dalam komunikasi organisasi. Mampu melengkapi sebuah informasi yang telah kita sampaikan. Contoh, kita telah mengatakan iya, kemudian kita ikut menganggukkan kepala. Hal ini dilakukan secara spontan.

  6. Mengekspresikan perasaan atau emosi Peran ke enam yaitu, aspek- aspek emosional dari komunikasi biasanya dilakukan dengan cara non verbal. Contoh : kita sangat akrab atau suka dengan seseorang maka tanpa disengaja kita mampu tersenyum, duduk dekat dengannya, dan bisa memberi perhatian lebih kepadanya.

  7. Memperlihatkan kendali Perilaku Non verbal ini bisa menciptakan kesan mengenai diri seseorang dalam sebuah komunikasi organisasi. Contohnya yaitu dengan ketika ia tampil dan bertindak. Hal ini sangat terlihat ketika seseorang itu tampil menyampaikan pendapatnya, atau bertindak dalam menyelesaikan tugas atau sebuah persoalan dalam sebuah organisasi.

  8. Menyajikan citra Banyak contoh dari perilaku non verbal dalam sebuah organisasi yang menunjukkan kekusasan dan kendali. Contohna saja seorang bawahan dalam sebuah organisasi, akan menunjukkan rasa hormatnya dan menatap serta mendengarkan dengan penuh perhatian ketika atasannya sedang berbicara. Nah itulah peran kedelapan dari sebuah komunikasi dalam sebuah organisasi.

  Dengan adanya komunikasi organisasi maka mempermudah para pelaku komunikasi atau anggota- anggota yang ada dalam sebuah organisasi tersebut. Mempermudah mereka dalam menyampaikan pesan, ide, atau informasi yang mereka miliki. Dan mempermudah dalam kelancaran sebuah rapat dalam organisasi. Coba bayangkan, jika tidak ada komunikasi? Apakah bisa terjadi rapat? Tidak mungkin bisa. Karena itulah betapa pentingnya komunikasi dalam sebuah rapat. Karena komunikasi akan mempermudah antar anggota dalam menyampaikan gagasan atau ide yang mereka miliki. Itulah peran kesembilan dari sebuah komunikasi dalam organisasi.

  10. Menghubungkan Dengan adanya komunikasi dalam sebuah organisasi, maka dapat menghubungkan antar anggota dalam sebuah kesatuan yang rukun. Menghubungkan antara atasan dengan bawahan. Yang akan manjadi sebuah keselarasan dalam organisasi tersebut. Hubungan yang baik antar angota merupakan kunci keberhasilannya sebuah organisasi. Mana mungkin dalam sebuah organisasi yang berhasil, memiliki anggota yang saling bermusuhan. Walaupun ada perbedaan pendapat, pastilah tidak sampai bermusuhan dengan sesama.

  11. Menyelesaikan Tugas Setiap organisasi pasti memiliki anggota- anggotanya yang telah diberikan tugas atau amanah.

  Contohnya bendahara, yang bertugas menjadi koordinator keuangan. Nah dengan adanya komunikasi organisasi, maka membantu seorang bendahara dalam menyelesaikan tugasnya. Ia bisa meminta bantuan atau saran kepada ketua untuk menyelesaikan tugas yang diamanahkan kepadanya. Dengan cara konsultasi kepada ketua, itu merupakan bentuk dari komunikasi organisasi, seorang bawahan dengan atasannya.

  12. Memecahkan Persoalan Setiap organisasi pasti memiliki sebuah persoalan yang harus segera ditangani. Cara memecahkan masalah tersebut adalah dengan adanya komunikasi organisasi. Dapat diselesaikan dengan masing- masing anggota menyampaikan pendapat dalam sebuah forum atau rapat kerja. Komunikasi yang baik antar anggota sangatlah penting. Agar tidak terjadinya permusuhan antar anggota dalam sebuah organisasi.

  13. Menumbuhkan Kepercayaan Diri Dengan adanya komunikasi organisasi, maka akan menumbuhkan rasa percaya diri pada anggota organisasi tersebut. Mereka akan menjadi percaya diri ketika mampu menyampaikan ide atau tanngapan mereka secara langsung. Yap, kepercayaan akan semakin berkembang dengan seringnya kita tampil atau berbicara dihadapan banyak orang. Nah melalui komunikasi dalam sebuah organisasi, kita bisa mengembangkan rasa percaya diri kita.

  14. Meyakinkan Melalui sebuah komunikasi kita mampu meyakinkan sesuatu. Contohnya seorang sales yang datang kerumah- rumah menjajahkan dagangannya. Ia adalah sales kosmetik, dan pastinya ia harus terlihat cantik, bersih dan wangi. Serta harus pandai dalam berbicara agar mampu meyakinkan produknya kepada pembeli. Nah itulah contohnya. Dalam komunikasi organisasipun begitu. Kita harus mampu meyakinkan kepada angota lainnya agar setuju dengan opini yang kita sampaikan.

  15. Menemukan Kita coba dalam sebuah contoh. Lia adalah gadis yang pemalu dan pendiam, ia sulit sekali mendapatkan seorang teman. Namun, setelah ia kuliah dan bergabung dalam organisasi A. Ia sekarang menjadi gadis yang pandai bergaul, memiliki banyak teman. Nah melalui sebuah komunikasi organisasilah Lia menemukan banyak teman, dan berhasil berubah menjadi seorang gadis yang tidak lagi pemalu.

  16. Bermain Dalam sebuah komunikasi organisasi bukan hanyalah membahas hal-hal yang resmi. Ada kalanya kita bergurau antar anggota. Nah disitu terlihat jelas bahwa banyak yang menggunakan kalimat- kalimat jenaka agar membius komunikan menjadi lebih tertarik mendengar pesan yang kita sampaikan. (Baca juga.

  17. Mempelajari Dunia Sekitar Dengan adanya komunikasi organisasi, Kita mampu mempelajari dunia sekitar kita. Kita bisa belajar bagaimana berbicara dengan baik, menyampaikan informasi dengan pas tanpa bertele- tele. Semua itu bisa kita pelajari ketika kita telah masuk dalam sebuah komunikasi organisasi. Dari pemaparan di atas maka dapat kita simpulkan bahwa komunikasi memiliki peran dalam sebuah organisasi. Bukan hanya itu, komunikasi juga berperan dalam kehidupan di dunia ini. Tidak ada satupun manusia di dunia ini yang hidup tanpa berkomunikasi. Di atas ada 17 peran dari komunikasi organisasi. Sebenarnya masih ada banyak lagi peran dari komunikasi dalam sebuah organisasi. Kita rangkum menjadi 17 saja. Semoga artikel ini dapat bermanfaat yaa. Terimakasih.

  3. Macam komunikasi organisasi

  1. Komunikasi Menurut Cara Penyampaian Pada dasarnya setiap orang dapat berkomunikasi satu sama lainnya karena manusia selain makhluk individu juga sekaligus makhluk sosial yang memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Namun tidak semua orang dapat secara trampil berkomunikasi, oleh karena itu perlu dikenali berbagai cara penyampaian informasi.

  Menurut cara penyapaian informasi dapat dibedakan menjadi : a. Komunikasi Lisan.

  • yang terjadi secara langsung dan tidakdibatasi oleh jarak, dimana ke dua belah pihak dapat bertatap muka.
  • yang terjadi secara tidak langsung karena dibatasi oleh jarak.

  b. Komunikasi Tertulis.

  • yang dilaksanakan dalam bentuk suratdan dipergunakan untuk menyampaikanyang beritanya singkat. Jelas tetapi dipandang perlu untuk ditulis dengan maksud tertentu.
  • naskah, yang biasanya dipergunakan untuk menyampaikan berita yang bersifat komplek.
  • blangko-blangko, yang dipergunakan untuk mengirimkan berita dalam suatu daftar.
  • gambar dan foto, Karena tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat.

  Dalam berkomunikasi secara tertulis, sebaiknya dipertimbagkan maksud dan tujuan komunikasi itu dilaksanakan. Dan perlu juga resiko dari komunikasi tertulis tersebut aman dan mudah dimengerti dan menimbulkan pengertian yang berbeda dari yang dimaksud.

  2. Komunikasi Menurut Perilaku Komunikasi merupakan hasil belajar manusia yang terjadi secara otomatis, sehingga dipengaruhi oleh perilaku maupun posisi seseorang. Menurut perilaku, komunikasi dapat dibedakan menjadi : a. Komunikasi Formal.

  Komunikasi yang terjadi diantara anggota organisasi atau perusahaan yang tata caranya telah diatur dalam sruktur organisasinya.

  b. Komunikasi Informal.

  Komunikasi yang terjadi di dalam suatu organisasi atau perusahaan yang tidak ditentukan dalam struktur organisasi.

  c. Komunikasi Nonformal.

  Komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat formal dan informal, yaitu komunikasi yang bertujuan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi. Maka telah diketahui bahwa komunikasi formal, informal dan nonformal saling berhubungan, dimana komunikasi nonformal merupakan jembatan antara komunikasi formal dengan komunikasi informal yang dapat memperlancar penyelesaian tugas resmi

  3. Komunikasi Menurut Maksud Komunikasi Bila diperhatikan dengan seksama, maka dapat diketahui bahwa komunikasi dapat terlaksana bila terdapat inisiatif dari komunikator maka maksud terlaksananya komunikasi lebihbanyak ditentukan oleh komunikator tersebut. Menurut maksud dilakukan komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut :

  a. Berpidato

  b. Memberi ceramah

  c. Memberi prasaran

  d. Wawancara

  e. Memberi perintah atau tugas Dengan demikian jelas bahwa inisiatif komunikator menjadi faktor penentu, demikain pula kemampuan komunikatortersebutlah yang memegang peranan keberhasilan proses komunikasinya.

  4. Komunikasi Menurut Ruang Lingkup Ruang lingkup terjadinya komunikasi merupakan batasan jenis komunikasi ini. Maka dalam komunikasi menurut ruang lingkup dapat dibedakan sebagai berikut : a. Komunikasi Internal.

  Komunikasi yang berlangsung dalam ruang lingkup atau lingkungan organisasi atau perusahaan yang terjadi diantara anggota organisasi atau perusahaan tersebut saja. Komunikasi internal ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu : • Komunikasi vertikal yang terjadi dalam bentuk komunikasi dari atasan kepada bawahan.

  • Komunikasi horizontal yang terjadi didalam lingkup organisasi/kantor diantara orang-orang yang mempunyai kedudukan sejajar.
  • Komunikasi diagonal yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau kantor diantara orang- orang yang mempunyai kedudukan tidak sama pada posisi tidak sejalur vertical.

  b. Komunikasi Eksternal.

  Komunikasi yang berlangsung antara organisasi kepada pihak masyarakat yang ada di luar organissi atau perusahaan tersebut.Komunikasi dengan pihak luar dapat berbentuk :

  • Eksposisi, pameran, promosi, publikasi, dan sebagainya.
  • Komperensi pers • Siaran televise, radio, dan sebagainnya.
  • Bakti social, pengabdian pada masyarakat, dan sebagainnya. Komunikasi eksternal dimaksudkan untuk mendapatkan pengertian, kepercayaan, bantuan dan kerjasamadengan masyarakat.

  5. Komunikasi Menurut Jumlah yg Berkomunikasi Komunikasi yang selalu terjadi diantara sesama manusia baik perorangan maupun kelompok. Jumlah yang berkomunikasi akan mempengaruhi proses komunikasi itu sendiri, disamping sifat dan tujuan komunikasi itu dilaksanakan. Untuk itu dapat dibedakan sebagai berikut : a. Komunikasi perseorangan.

  Komunikasi yang terjadi secara perseorangan atau individual antara pribadi dengan pribadi tentang permasalahan yang bersifat pribadi juga.

  b. Komunikasi kelompok.

  Komunikasi yang berlangsung dalam suatu kelompok atau group tentang masalah-masalah yang menyangkut kepentingan banyak orang dalam kelompok.

  4. Kriteria Komunikasi yang efektif :

   omunikasi membutuhkan lebih dari dua orang yang akan menentukan tingkat hubungan dengan orang lain.

   Komunikasi terjadi secara berkesinambungan dan terjadi hubungan timbal balik .

   Proses komunikasi dapat melalui komunikasi verbal dan non verbal yang bisa terjadi secara simultan.

   Dalam berkomunikasi seseorang akan berespon terhadap peran yang di terima baik secara langsung maupun tidak langsung ,verbal maupun non verbal.

   Pesan yang di terima tidak selalu di asumsikan sama antara penerima dan pengirim.

   Pertukaran informasi di butuhkan ilmu pengetahuan.

   Pesan yang di kirim dan di terima di pengaruhi oleh pengalaman masa lalu,pendididkan, keyakinan dan budaya.

  

Komunikasai di pengaruhi oleh perasaan diri sendiri, subyek yang di komunikasikan orang lain.

   Posisi seseorang di dalam system sosio cultural dapat mempengaruhi proses komunikasi

  5. Penyebab konflik organisasi dan cara mengatasinya : 1. Perbedaan individu yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.

  Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.

  2. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.

  Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.

  3. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.

  Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda.

  4.Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.

  Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya. Hubungan kekerabatan bergeser menjadi hubungan struktural yang disusun dalam organisasi formal perusahaan. Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis dan nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu yang tegas seperti jadwal kerja dan istirahat dalam dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika terjadi seara cepat atau mendadak, akan membuat kegoncangan proses-proses sosial di masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehiodupan masyarakat yang telah ada.

  Jawaban kasus :

  1. Mandor menanyakan kepada pihak yang berwenang di pabrik tersebut tentang alasan keterlambatan pembayaran gaji.

  2. Mandor melakukan mediasi dengan karyawan dan memberikan alasan kenapa ada keterlambatan gaji.

  3. Mandor meminta kepada yang berwenang di pabrik untuk dapat memberikan kas bon kepada karyawan dan sisanya akan dibayarkan setelah pemilik pabrik pulang. Namun jika tidak ada dana mandor harus dapat meyakinkan karyawan bahwa gaji akan segera dibayarkan setelah pemilik pabrik pulang.