RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERI NTAH

  

( LKjIP)

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUNTILAN

KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2017

  

Rumah Sakit Umum Daer ah Muntilan Kabupaten Magelang

Jl. Kar tini No. 13 Muntilan Febr uar i, 2018

  RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) RSUD Muntilan merupakan gambaran tentang kinerja penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi RSUD Muntilan serta mempertanggungjawabkan program dan kegiatan kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stake holder). Penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah di RSUD Muntilan mengacu pada Perjanjian Kinerja tahun 2017 yang memuat sasaran yang ingin dicapai tahun 2017 beserta target kinerjanya. Dalam pencapaian sasaran tersebut telah ditetapkan kebijakan, indikator kinerja sasaran serta program dan kegiatan yang bersifat operasional. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini mengungkapkan keberhasilan dan atau kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan serta hambatan/masalah yang dijumpai serta pemecahan masalah yang akan dilaksanakan di tahun mendatang agar sasaran yang ditetapkan dapat tercapai sesuai dengan yang direncanakan. Berdasarkan dokumen Perjanjian Kinerja RSUD Muntilan tahun 2017 telah ditetapkan 4 (empat) sasaran dengan 5 (lima) dan ditetapkan sebagai Indikator Kinerja Utama (IKU). Pengukuran terhadap capaian indikator kinerja dibagi menjadi 5 (lima) kategori dalam skala ordinal yaitu: capaian 91% < 100% dengan predikat

capaian kinerja Sangat Tinggi; 76% < 90% predikat Tinggi;

66% < 75% predikat Cukup Tinggi; 51% < 65% predikat Rendah dan < 50% predikat Sangat Rendah.

  Berdasarkan hasil pengukuran realisasi terhadap target kinerja 4 (empat) sasaran disimpulkan bahwa 2 (dua) atau 50% sasaran tercapai dengan predikat ”Sangat Tinggi”, 1 (satu) atau 25% sasaran ”Tinggi ”dan 1 (satu) atau 25% sasaran ”Sangat Rendah”. Dari 4 (empat) sasaran tersebut ditetapkan 5 (lima) indikator kinerja dengan rara-rata capaian 77,37% indikator kinerja dengan predikat capaian kinerja ”Tinggi”. Terdapat 1 (satu) indikator kinerja dengan predikat capaian sangat rendah yaitu berhasil yaitu indikator karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam setahun.

  Sesuai Perubahan APBD tahun anggaran 2017 RSUD Muntilan mengelola anggaran belanja langsung untuk pelaksanaan program/kegiatan pendukung pencapaian sasaran

sebesar Rp. 86.785.995.561,- dengan realisasi keuangan

Rp. 66.104.867.023 atau 77,17%.

  Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya dalam mencapai sasaran yang dilakukan dengan cara membandingkan antara persentase realisasi penyerapan anggaran

  

dengan rata-rata capaian kinerja sasaran, disimpulkan bahwa dari

4 (empat) sasaran hanya 1 (satu) pelaksanaan program/kegiatan

pencapaian sasaran dengan menggunakan sumber daya secara

efisien yaitu pada sararan-2: Terwujudnya Pengelolaan Sumber

Daya RS yang Profesionel dan Akuntabel dengan tingkat efisiensi

20,69%. Sumber daya dalam pelaksanaan program/kegiatan pada

3 (tiga) sasaran belum digunakan secara efisien karena capaian

kinerja sasaran masih di bawah 100%.

BAB I PENDAHULUAN

  1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJiP) merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan secara memadai atas hasil analisis terhadap pengukuran kinerja. Pelaporan kinerja merupakan salah satu penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

  Dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta sebagai wujud pertanggungjawaban instansi pemerintah yang baik, maka perlu disusun laporan kinerja disetiap tahunnya. Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pertanggungjawaban kinerja yang telah disepakati dalam Perjanjian Kinerja.

  Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka RSUD Muntilan berkewajiban menyampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) kepada Bupati Magelang selaku pemberi mandat. Penyusunan LKjIP tahun 2017 merujuk pada Rencana Strategis RSUD Muntilan dan Penetapan Kinerja yang telah disepakati tahun 2017 oleh Direktur RSUD Muntilan dengan Bupati Magelang.

  Penyusunan LKJiP dimaksudkan untuk memenuhi kewajiban pelaporan kepada Bupati Magelang, dan bertujuan untuk:

  1. Mernberikan informasi kinerja yang terukur kepada Bupati Magelang selaku pemberi mandat atas kinerja yang

telah dan seharusnya dicapai oleh RSUD Muntilan.

  2. Sebagai upaya perbaikan berkesinarnbungan bagi RSUD Muntilan selaku instansi pernerintah untuk meningkatkan kinerjanya.

  1.2. Landasan Hukum Landasan hukum penyusunan LKjIP RSUD Muntilan Tahun 2017 adalah sebagai berikut:

  1. Undang Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

  2. Undang Undang Nomr 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit

  3. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

  4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

  5. Peraturan Daerah Nomor 30 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja.

  6. Peraturan Bupati Magelang Nomor 14 Tahun 2009 tentang Rincian Tugas Jabatan Struktural pada RSUD Muntilan.

  7. Peraturan Bupati Nomor 16 Tahun 2014 tentang Rencana Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Umum Daerah Muntilan Kabupaten Magelang

1.3. Aspek Strategik Organisasi

  1.3.1. Visi Misi Visi pembangunan Kabupaten Magelang yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Magelang tahun 2014

  • – 2019 yaitu: “Terwujudnya Kabupaten Magelang yang Semakin Semanah (Sejahtera, Maju dan Amanah). Unsur visi pembangunan daerah yang terkait dengan tugas dan fungsi RSUD Muntilan adalah “Sejahtera”. Visi sejahtera ini akan dicapai melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kehidupan beragama serta membangun perekonomian daerah

    berbasis potensi lokal yang berdaya saing.

    Pelaksanaan pembangunan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kehidupan beragama ditetapkan dalam misi pertama pembangunan Kabupaten Magelang yaitu ”Mewujudkan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Kehidupan Beragama”. Misi ini didukung oleh 10 (sepuluh) urusan salah satunya yaitu urusan kesehatan. Rumah Sakit Umum Daerah Muntilan merupakan salah satu institusi yang mengampu urusan kesehatan.

  1.3.2. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Sebagaimana Peraturan Daerah Nomor 30 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Perda Nomor 30 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja, RSUD Muntilan mempunyai tugas pokok meyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.

  Adapun berdasarkan Peraturan Bupati Magelang Nomor 14 Tahun 2009 tentang Rincian Tugas Jabatan Struktural pada RSUD Muntilan, RSUD Muntilan menjalankan fungsi:

  1. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya.

  2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan lingkup tugasnya.

  3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya.

  4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh

Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

  Susunan organisasi RSUD Muntilan sesuai Peraturan Daerah nomor 30 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja terdiri dari:

  1. Direktur

  2. Bagian Tata Usaha, membawahkan:

  a. Subbagian Umum

  b. Subbag Kepegawaian

  c. Subbag Rekam Medik

  3. Bidang Pelayanan, membawahkan: Seksi Pelayanan Medis Seksi Pelayanan Keperawatan

4. Bidang Penunjang, membawahkan:

  a. Seksi Penunjang Medis

  b. Seksi Penunjang Non Medis

5. Bidang Keuangan, membawahkan:

a. Seksi Anggaran

  b. Seksi Akuntansi Adapun bagan struktur organisasi RSUD Muntilan

Kabupaten Magelang adalah sebagai berikut (gambar

1.1):

  Direktur Bag. TU Subbag Subbag Subbag Kelompok

  Umum Kepeg RM Jabfung Bidang Bidang Bidang

  Pelayanan Penunjang Keuangan n i g g n n is n s ta n n a a d

i i a i n

i i i n is n ra is e s s ja ja s s s s w a a d a ta d k k k k n k n k g y e y e n e e M e ra e e e u u g

S la S la e n S u

  M S S S n M n n e e o p k e e

  A e P P N A P P K

Gambar 1.1. Bagan Struktur Organisasi RSUD Muntilan Kabupaten Magelang

  1.3.3. Peran Strategis RSUD Muntilan Sesuai amanat Undang Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, RSUD Muntilan sebagai institusi penyelenggaran pelayanan kesehatan memiliki peran yang sangat strategis dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan. Sebagai sarana pelayanan publik di bidang kesehatan, RSUD Muntilan memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Magelang. Peran strategis ini diperoleh karena Rumah Sakit dituntut menjalankan multi fungsi pelayanan kesehatan yaitu sebagai pusat rujukan pelayanan medik, Pelayanan non medik, Pelayanan penunjang medik, pelayanan rehabilitasi medik dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan.

  Peran multi fungsi tersebut menjadi tantangan bagi pelaku pembangunan bidang kesehatan mengingat timbulnya perubahan epidemiologi penyakit, perubahan struktur demografis, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan struktur sosio-ekonomi masyarakat, tuntutan akan pelayanan yang lebih bermutu, ramah, dan sanggup memenuhi kebutuhan mereka yang menuntut perubahan pola pelayanan kesehatan di Kabupaten Magelang khususnya pelayanan rumah sakit.

  1.3.4. Permasalahan Utama Organisasi Permasalahan utama yang dihadapi RSUD Muntilan dalam menjalan tugas pokok dan fungsinya meliputi faktor internal dan eksternal yaitu:

1. Faktor Internal

  a. Jumlah dan jenis SDM masih kurang dan belum sepenuhnya sesuai standar kelas Rumah Sakit (Permenkes Nomor 56 tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit).

  b. Sarana dan prasarana pendukung pelayanan RS masih kurang dan belum sepenuhnya sesuai standar kelas Rumah Sakit.

c. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit belum sepenuhnya terintegrasi.

2. Faktor Eksternal

  a. Letak Geografis RSUD Muntilan berada ujung Tenggara Kabupaten Magelang sehingga hanya 10 Kecamatan Kabupaten Magelang bagian Timur yang menjadi catchment area

pelayanan Rumah Sakit.

  b. RSUD Muntilan berada kawasan rawan bencana Gunung Merapi dan berada di Bantaran Sungai Kali Lamat yang berhulu di Gunung Merapi c. Semakin terbatasnya pengembangan sarana prasarana rumah sakit karena wilayah RSUD

  Muntilan masuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (Perpres Nomor 70 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Taman Nasional Gunung Merapi) .

  d. Persaingan pelayanan rumah sakit karena luasnya wilayah Kabupaten Magelang dan di tengah-tengahnya terletak wilayah Kota Magelang yang memiliki beberapa rumah sakit baik pemerintah maupun swasta.

  1.4. Sistematika Penyusunan LKjIP Laporan Kinerja Instansi Pemerintah pada RSUD

Muntilan disusun dengan sistematika sebagai berikut:

  BAB I. PENDAHULUAN Bagian ini memuat penjelasan umum organisasi dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic

issued) yang dihadapi RSUD Muntilan. BAB II. PERENCANAAN KINERJA Pada bagian ini disajikan uraian ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja RSUD Muntilan tahun 2017. BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Pada bagian ini disajikan capaian kinerja RSUD Muntilan untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi beserta analisis capaian kinerjanya dan realisasi anggaran yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi.

  BAB IV. PENUTUP Bagian ini memuat simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa datang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya. LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

  2.1. Indikator Kinerja Utama

Rumah Sakit Umum Daerah Muntilan merupakan salah

satu pengampu urusan kesehatan. Berdasarkan urusan dan

program yang diampu, RSUD Muntilan mendukung

pencapaian misi pertama Kabupaten magelang yang

tercantum dalam RPJMD yaitu “Mewujudkan Peningkatan

Kualitas Sumber Daya Manusia dan Kehidupan Beragama”.

Guna mendukung pencapaian misi tersebut RSUD Muntilan

menetapkan tujuan dan sasaran yang tertuang dalam Renstra

RSUD Muntilan Tahun 2014-2019.

  Pencapaian tujuan dan sasaran yang dinilai dari capaian

indikator kinerja yang telah ditetapkan. Sebanyak 5 (lima)

indikator kinerja sasaran RSUD Muntilan seluruhnya menjadi

Indikator Kinerja Utama (IKU) RSUD Muntilan.

  Tabel. 2.1. Indikator Kinerja Utama RSUD Muntilan Tahun 2014-2019 Indikator Target Cara

  No. Kinerja Perhitungan 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Utama

  1. Kepuasan Jumlah 80% 80% 80% 80% 80% 80% pelanggan RS kumulatif hasil peniaian kepuasan pasien yg disurvei dibagi total pasien yg disurvei kali 100

  2. Cost recovery Jumlah 100% 100% 100% 100% 100% 100% pendapatan fungsional rumah sakit dibagi jumah pembelanjaan operasional kali 100

  Karyawan Jumlah 60% 60% 60% 60% 60% 60% 3. yang karyawan yang mendapat mendapat pelatihan pelatihan minimal 20 minimal 20 jam setahun jam pertahun dibagi jumlah seluruh karyawan kali 100

  Rata-rata Jumlah 325 325 325 325 325 325 4. kunjungan kunjungan kunj. kunj. kunj. kunj. kunj. kunj. rawat jalan per poliklinik hari dibagi jumlah hari buka klinik

  Indikator Target Cara

  No. Kinerja Perhitungan 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Utama

  5. Bed Jumah hari 77% 77% 77% 77% 77% 77%

  Occupancy perawatan

  rumah sakit

  Rate (BOR)

  dibagi (jumlah TT kali jumah hari rawat) kali 100

  2.2. Perjanjian Kinerja

Penyusunan perjanjian kinerja tahun 2017 mengacu

pada Rencana Strategis (Renstra) RSUD Muntilan tahun

2014-2019. Secara garis besar perjanjian kinerja tahun 2017

meliputi 4 (empat) sasaran. Pengukuran pencapaian sasaran

tersebut dilakukan melalui 5 (lima) indikator kinerja sasaran

beserta targetnya. Perjanjian kinerja telah ditetapkan secara

berjenjang mulai dari eselon III dan eselon IV. Perjanjian

Kinerja RSUD Muntilan tahun 2017 beserta program dan

kegiatan, serta anggaran program dan kegiatan pendukung

pencapaian sasaran sebagaimana tabel 2.2, 2.3 dan 2.4

berikut:

  Tabel. 2.2. Perjanjian Kinerja RSUD Muntilan Kabupaten Magelang Tahun 2017 No. SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA TARGET

  1. Meningkatnya mutu

  1. Kepuasan 80% pelayanan di setiap unit Pelanggan pelayanan RS Rumah Sakit

  2. Terwujudnya pengelolaan

  2. Cost Recovery 100% sumber daya RS yang professional dan akuntabel

  3. Meningkatnya

  3. Karyawan 60% Profesionalisme SDM di Mendapat setiap unit pelayanan RS Pelatihan sesuai bidang tugasnya Minimal 20 jam

  Setahun

  4. Meningkatnya cakupan 4. Rata-rata 325 kunj. pelayanan rawat jalan, Kunjungan rawat inap dan Rawat Jalan per penunjang Hari

  5. Bed Occupancy 77% Rate (BOR)

  80% Program Manajemen Pelayanan Kesehatan Masyarakat:

  INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM & KEGIATAN

  7

  6

  5

  4

  3

  2

  1

  ANGGARAN (Rp) %

  SASARAN STRATEGIS

  1. Kepuasan Pelanggan Rumah Sakit

  Tahun 2017 No.

Tabel 2.4. Pemetaan Program, Kegiatan dan Anggaran Per Sasaran Strategis RSUD Muntilan Kabupaten Magelang

  

Perjanjian kinerja RSUD Muntilan dilaksanakan hanya

melalui 2 (dua) program. Khusus untuk belanja operasional

Rumah Sakit diakomodir dalam satu program dan satu

kegiatan. Pemetaan program, kegiatan dan anggaran per

sasaran sebagai berikut (tabel 2.4).

  2. Program Manajemen Pelayanan Kesehatan Masyarakat 77.176.733.661 Jumlah Anggaran 86.785.995.561

  1. Program Pengadaan, Peningkatan Sarpras RS/Jiwa/ Paru/Mata 9.609.261.900

  Kabupaten Magelang Tahun 2017 No. PROGRAM ANGGARAN (Rp)

Tabel 2.3. Jumlah Anggaran Per Program & Kegiatan Dalam Pelaksanaan Perjanjian Kinerja RSUD Muntilan

  57.808.093.261

  66,61

  1. Meningkatnya mutu pelayanan di setiap unit pelayanan RS

  • Peningkatan Mutu Pelayanan RS BLUD: Biaya pelayanan & pendukung pelayanan RS Verifikasi Akreditasi RS

2. Cost

  400.000.000

  57.733.583.761 74.509.500

  0,46

  66,52 0,09

  2. Terwujudnya pengelolaan sumber daya RS yang professional dan akuntabel

  Recovery 100% Program Pengadaan, Peningkatan Sarpras

  RS/Jiwa/ Paru/Mata:

  • Pengembangan & Pemeli-haraan SIMRS

  400.000.000

  0,46 Program Manajemen Pelayanan Kesehatan Masyarakat:

  • Peningkatan Mutu Pelayanan RS BLUD: Biaya Pemeliharaan Teknologi Informasi Biaya Pengadaan Komputer

  27.000.000 65.000.000

  0,11

  0,03 0,07

  3. Meningkatnya Profesionalisme SDM di setiap unit pelayanan RS sesuai bidang tugasnya

  3. Karyawan Mendapat Pelatihan Minimal 20 jam Setahun

  60% Program Manajemen Pelayanan Kesehatan Masyarakat:

  350.000.000

  • Peningkatan Mutu Pelayanan RS BLUD: Biaya Kursus, Pelatihan, Sosialisasi

  350.000.000

  0,40

  0,40

  92.000.000 SASARAN

  INDIKATOR PROGRAM & ANGGARAN No. TARGET % STRATEGIS KINERJA KEGIATAN (Rp)

  1

  6

  7

  2

  3

  4

  5

  9,209,261,900 10,61

4. Meningkatnya

  4. Rata-rata 325 kunj. Program Pengadaan, cakupan Kunjungan Peningkatan Sarpras pelayanan rawat Rawat RS/Jiwa/ Paru/Mata: jalan, rawat inap - Jalan per Pengembangan 5,744,418,000 6,62 dan penunjang Hari Ruang Rawat Inap dan Sarpras Pendu-

  5. Bed 77% kung Pelayanan Occupancy pasien Dampak

  Rate (BOR) Rokok (DBHCHT) 3,145,919,000 3,62

  • Pengadaan Sarpras Pendukung Pelayanan RS (DAK) Pengadaan - Peralatan Kesehatan 0,37 318,924,900 (Silpa DAK 2016)

  18.926.640.400 21,81

  Program Manajemen Pelayanan Kesehatan Masyarakat: Peningkatan - Mutu 75.000.000 0,09

  Pelayanan RS BLUD: Biaya Promosi dan Media Cetak Biaya 948.567.000 1,09 Pemeliharaan Biaya Pengadaan 2.266.000.000 2,61 Tanah Biaya Pembangunan 15.637.073.400 18,02 Gedung & Bangunan

  Jumlah Anggaran Program 86.785.995.561 100 Perjanjian Kinerja RSUD Muntilan tahun 2017 secara rinci dapat dilihat pada lampiran 1.

  

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Muntilan

adalah wujud pertanggungjawaban secara transparan tentang

pelaksanaan kinerja RSUD Muntilan berdasarkan Penetapan

Kinerja tahun 2017 kepada pihak-pihak yang berwenang

menerima pelaporan akuntabilitas sebagaimana diatur dalam

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu

Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

  Pengukuran kinerja merupakan hasil dari penilaian yang

sistematis dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja

kegiatan berupa masukan, keluaran dan hasil. Penilaian

dimaksud tidak terlepas dari kegiatan mengolah masukan untuk

diproses menjadi keluaran penting dan berpengaruh terhadap

pencapaian tujuan dan sasaran.

3.1. Capaian Kinerja Organisasi

  

3.1.1. Target dan Realisasi Kinerja Sasaran Tahun 2017

Indikator kinerja merupakan dasar pengukuran terhadap keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan. Karakteristik indikator kinerja RSUD Muntilan bersifat positif yaitu semakin tinggi relisasi menggambarkan pencapaian yang semakin baik, dan bersifat negatif yaitu semakin rendah realisasi akan menggambarkan pencapaian yang semakin baik.

  Cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran. Predikat nilai capaian kinerja dikelompokkan dalam skala pengukuran ordinal sebagai berikut (tabel 3.1).

  

Tabel. 3.1. Predikat Nilai Capaian Kinerja

No.

  Interval Nilai Capaian Kinerja Predikat Nilai Capaian Kinerja

  1. 91% < 100% Sangat Tinggi 2. 76% < 90% Tinggi 3. 66% < 75% Cukup Tinggi 4. 51% < 65% Rendah 5. < 50% Sangat Rendah Nilai capaian kinerja lebih dari 100% masuk dalam kategori sangat tinggi, sedangkan apabila kurang dari 0% masuk dalam kategori sangat rendah. Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan atas

ketercapaian atau tidaknya kinerja yang diharapkan.

  Capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan indikator kinerja sasaran. Perumusan indikator kinerja sasaran lebih difokuskan pada indikator kinerja makro serta indikator kinerja sasaran strategis. Capaian kinerja masing-masing indikator sasaran tahun 2017 adalah sebagaimana tabel 3.2 berikut.

  Tabel. 3.2. Realisasi Sasaran Strategis RSUD Muntilan Tahun 2017

  SASARAN

  INDIKATOR No.

  TARGET REALISASI % STRATEGIS KINERJA SASARAN

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  1. Meningkatnya

  1. Kepuasan 80% 78,82% 98,53 mutu Pelanggan pelayanan di Rumah Sakit setiap unit pelayanan RS

  2. Terwujudnya

  2. Cost Recovery 100% 104% 104 pengelolaan sumber daya RS yang professional dan akuntabel

  3 Meningkatnya

  3. Karyawan 60% 6.23%

  10.38 Profesionalisme Mendapat SDM di setiap Pelatihan unit pelayanan Minimal 20 RS sesuai jam Setahun bidang tugasnya

  4. Meningkatnya

  4. Rata-rata 325 270 83,08 cakupan Kunjungan Kunjungan Kunjungan pelayanan Rawat Jalan rawat jalan, per Hari rawat inap dan Bed Occupancy

  5. 77% 69,97% 90,87 penunjang Rate (BOR)

  Adapun predikat pencapaian kinerja sasaran dirinci dalam tabel sebagai berikut (tabel 3.3).

  Tabel. 3.3. Predikat Capaian Kinerja Sasaran RSUD Muntilan Tahun 2017

  Jumlah Rata- Predikat Capaian Kinerja No. Sasaran Indika- rata

  51% < 66% < 76% < 91% > < 50% tor capaian

  65% 75% 90% 100%

  1. Meningkatnya 1 98,53 Sangat mutu Tinggi pelayanan di setiap unit pelayanan RS

  2. Terwujudnya 1 104 Sangat pengelolaan Tinggi sumber daya

  RS yang professional dan akuntabel

  3. Meningkatnya 1 10,38 Sangat profesionalis- Rendah me SDM di setiap unit pelayanan RS sesuai bidang tugasnya

  4. Meningkatnya 2 86,96 Tinggi cakupan pelayanan rawat jalan, rawat inap dan penunjang

  3.1.2. Realisasi Kinerja Pelayanan Rumah Sakit Realisasi kinerja sasaran Meningkatnya Mutu Pelayanan di Setiap Unit Pelayanan RS didukung oleh kinerja pelayanan rumah sakit. Indikator kinerja pelayanan rumah sakit secara khusus diukur menggunakan indikator Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit (SPMRS) yang ditetapkan melalui Peraturan Bupati Nomor 16 Tahun 2014 tentang Rencana Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Umum Daerah Muntilan Kabupaten Magelang

  . Realisasi Kinerja pelayanan rumah sakit sebagaimana tabel 3.4 berikut.

Tabel 3.4 Realisasi Capaian Kinerja Pelayanan sesuai SPMRS RSUD Muntilan Tahun 2017

  

No Indikator Kinerja Target Realisasi %

  1

  2

  3

  4

  5 Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

  Kemampuan menangani 1 life saving anak dan 100% 100% 100.00 dewasa Jam buka pelayanan 2 24 jam 24 jam 100.00 gawat darurat Pemberi pelayanan kegawat daruratan yang

  3 bersertifikat yang masih 100% 80%

  80 berlaku (BLS / PPGD / GELS / ALS) Ketersediaan tim 4 penanggulangan bencana 1 tim 1 tim 100 minimal 1 tim Waktu tanggap pelayanan 5 dokter di gawat darurat 3 menit 1,17 menit 161 setelah pasien datang Kepuasan pelanggan 6 80% 82,86% 103,58 (IKU)

  7 Kematian pasien < 24 jam 2% 3,43% 28,5 Tidak ada pasien yang 8 diharuskan membayar 100% 100% 100.00 uang muka

  Pelayanan Rawat Jalan

  Dokter pemberi pelayanan di poliklinik 9 100% 100% 100.00 spesialis 100% dokter spesialis Ketersediaan minimal pelayanan spesialis 4

  10 (empat) besar: klinik 100% 100% 100.00 anak, penyakit dalam, kebidanan dan bedah Jam buka pelayanan 08.00-13.00 setiap hari 11 100% 100% 100.00 kerja, kecuali Jum’at jam 08.00-11.00 Waktu tunggu di rawat 110,32 12 60 menit 16,13 jalan Menit Kepuasan Pelanggan 13 90% 76,74% 85,27 (IKU) Penegakan diagnosis TB 14 melalui pemeriksaan 100% 100% 100.00 mikroskopis TB Terlaksananya kegiatan 15 pencatatan dan pelaporan 100% 84%

  84.00 TB di RS

  Pelayanan Rawat Inap

  Pemberi pelayanan rawat

  100.00

  16 inap: a. Dr. Spesialis 100% 100% 100.00

  b. Perawat Minimal D3 100% 100% 100.00 No Indikator Kinerja Target Realisasi %

  1

  2

  3

  4

  5 Adanya dokter

  17 penanggung jawab pasien 100% 100% 100.00 rawat inap (100%) Ketersediaan pelayanan rawat inap minimal 4

  18 spesialis besar (Anak, 100% 100% 100.00 Penyakit dalam, Kebidanan, Bedah) Jam visite dokter 19 spesialis (08.00 s/d 14.00 100% 93,69% 93,69 setiap hari kerja) Kejadian infeksi pasca 20 1,5% 0,55% 163.33 operasi Kejadian infeksi 21 1,5% 0,78% 146 nosokomial (INOS) Tidak ada kejadian pasien 22 jatuh yang berakibat 100% 99,96% 99,96 kecacatan/kematian

  23 Kematian pasien > 48 jam 0,22 % 0,17% 111

  24 Kejadian pulang paksa 3,7% 1,54% 158,38 Kepuasan pelanggan 25 90% 80,70% 89,67 (IKU)

  98,96

  26 Rawat Inap TB:

  a. Penegakan diagnosis TB pasien rawat inap

  100% 100% 100 melalui pemeriksaan mikroskopis TB

  b. Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB pasien 100% 97,92% 97,92 rawat inap di Rumah Sakit

  Pelayanan Bedah Sentral

  Waktu tunggu operasi 27 1,6 hari 0,92 hari 142,5 elektif Kejadian kematian di 28 1% 0% 200 meja operasi Tidak ada kejadian 29 100% 100% 100 operasi salah sisi Tidak ada kejadian 30 100% 100% 100 operasi salah orang Tidak adanya kejadian 31 salah tindakan pada 100% 100% 100 operasi Tidak adanya kejadian ketinggalan benda

  32 100% 100% 100 asing/lain pada tubuh pasien setelah operasi Komplikasi anastesi karena overdosis, reaksi

  33 anastesi, salah 1% 0% 200 penempatan endotracheal tube

  Pelayanan Persalinan No Indikator Kinerja Target Realisasi %

  1

  2

  3

  4

  5 Kejadian kematian ibu 195,73

  karena persalinan:

  34

  a. Perdarahan maksimal 1% 0% 200

  b. Pre-eklamsi maksimal 10% 1,28% 187,2

  c. Sepsis maksimal 0,2% 0% 200 Pemberi pelayanan persalinan normal (Dr.

  35. 100% 100% 100.00 SPOG, Dr. Umum terlatih APN, Bidan) Pemberi pelayanan persalinan normal dengan

  36 100% 100% 100.00 penyulit (Tim PONEK yg terlatih) Pemberi pelayanan persalinan dengan

  37. tindakan operasi (Dr. 100% 100% 100.00 SPOG, Dr. Sp.A terlatih APN, Dr. Sp. A) Kemampuan menangani 38 100% 95%

  95 BBLR 1500 gr – 2500 gr Pertolongan persalinan

  • 39 20% 48,57% 42,85 melalui secsio cesaria

  100.00

  40 Keluarga Berencana:

  a. % KB (vasektomi & tubektomi) yg dilakukan oleh tenaga kompeten

  100% 100% 100.00 Dr.SpOG, Dr. SpB, Dr.Sp.U, Dr Umum terlatih b. % peserta KB mantap yang mendapat konseling

  100% 100% 100.00 KB mantap oleh bidan terlatih Kepuasan Pelanggan 41 80% 81% 101,22 (IKU)

  Pelayanan Intensif

  Rata-rata pasien yg kembali ke perawatan 42 0,8% 0% 200 intensif dengan kasus yg sama < 72 jam Dokter Pemberi

  64,50

  43 pelayanan unit intensive a. Dr. Sp.An & Dr. Sp

  100% 100% 100.00 sesuai dg kasus b. Perawat di unit pelayanan intensive minimal D3 dg sertifikat 100% 29%

  29 perawat mahir

  ICU/setara D4

  Pelayanan Radiologi

  Waktu tunggu hasil 44 47 menit 80,75 menit 28,19 pelayanan foto thorax Pelaksana ekspertisi Dr.

  45 100% 100% 100.00 Sp. Rad No Indikator Kinerja Target Realisasi %

  1

  2

  3

  4

  5 Kejadian kegagalan

  46 pelayanan rontgen 2% 0,69% 165,5 (Kerusakan foto) Kepuasan pelanggan 47 80% 79,11% 98,89 (IKU)

  Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik

  Waktu tunggu hasil 111,75 48 pelayanan Lab kimia 100 menit 88,25 menit darah & darah rutin

  Pelaksana ekspertisi Dr. 49 100% 100% 100.00

  Sp. PK Tidak ada kesalahan pemberian hasil

  50 100% 100% 100.00 pemeriksaan laboratorium

  51 Kepuasan Pasien (IKU) 80% 81,39% 101,74

  Pelayanan Rehabilitasi Medik

  Kejadian DO pasien terhadap pelayanan 52 25% 11,25% 155 rehabilitasi medik yang direncanakan Tidak adanya kejadian 53 kesalahan tindakan 100% 100% 100.00 rehabilitasi medik Kepuasan pelanggan 54 80% 79,95% 99,94 (IKU)

  Pelayanan Farmasi

  55 Waktu tunggu pelayanan:

  • a. Obat jadi 16 menit 38,09 menit 38,06

  12,45

  • b. Obat Racikan 30 menit 56,05 menit 13,17 Tidak adanya kejadian 56 kesalahan pemberian 100% 100% 99,76 obat Penulisan resep sesuai 57 100% 98,91% 98,91 formularium Kepuasan pelanggan 58 80% 75,33% 94,16

  (IKU)

  Pelayanan Gizi

  Ketepatan waktu 59. pemberian makanan 100% 98,81% 98,81 kepada pasien

  Sisa Makanan yg tidak 60. 20% 16,23% 118.85 termakan oleh pasien

  Tidak adanya kejadian 61. 100% 99,97% 99,97 kesalahan pemberian diet

  Pelayanan Transfusi Darah

  Pemenuhan kebutuhan 62. darah bagi setiap 100% 100% 100.00 pelayanan transfuse

  63. Kejadian reaksi transfusi 0,01% NA

  No Indikator Kinerja Target Realisasi %

  1

  2

  3

  4

  5 Pelayanan Keluarga Miskin

  Pelayanan terhadap pasien Gakin yg datang 64 100% 100% 100.00 ke RS pada setiap unit pelayanan

  Pelayanan rekam Medik

  Kelengkapan pengisian 65 rekam medik 24 jam 100% 80% 80 setelah selesai pelayanan

  Kelengkapan informed 66 100% 91%

  91

  concent setelah mendapat

  informasi yg jelas Waktu penyediaan 67 dokumen rekam medik 7 menit 8 menit 85,71 pelayanan rawat jalan Waktu penyediaan 68 dokumen rekam medik 7 menit 9 menit 71,43 pelayanan rawat inap

  Pengelolaan Limbah 149,82

  69 Baku mutu limbah cair:

  a. BOD 25 mg/l 9,28 mg/l 162,88

  b. COD 75 mg/l 16,01 mg/l 178,65

  c. TSS 25 mg/l 10,56 mg/l 157,76

  d. PH 6-9 mg/l 6,99 mg/l 100 Pengelolaan limbah padat 70 100% 81%

  81 sesuai dengan aturan

  Pelayanan Ambulans dan Kereta Jenazah

  Waktu pelayanan 71 ambulance/ kereta 24 jam 24 jam 100 jenazah Kecepatan memberikan pelayanan

  72 25 menit 17 menit 132 ambulance/kereta jenazah di RS Response time pelayanan ambulance oleh

  73 30 menit 22 menit 126,67 masyarakat yang membutuhkan

  Pelayanan Pemulasaran Jenazah

  Waktu tanggap respon

  74 Time Pelayanan 1 jam NA pemulasaran jenazah

  Pemeliharaan Alat

  Kecepatan waktu menanggapi kerusakan 75 80% 88% 110 alat maksimal dalam waktu 15 menit Ketepatan waktu 76 pemeliharaan alat sesuai 100% 90%

  90 ketentuan yg berlaku No Indikator Kinerja Target Realisasi %

  1

  2

  3

  4

  5 Peralatan laboratorium

  dan alat ukur yg digunakan dalam 77 pelayanan terkalibrasi 100% 100% 100 tepat waktu sesuai dengan ketentuan kalibrasi

  Pelayanan Laundry

  Tidak adanya kejadian 78 100% 100% 100 linen yg hilang Ketepatan waktu 79 penyediaan linen untuk 100% 98%

  98 ruang rawat inap

  Pengendalian Infeksi

  Anggota Tim PPI yg 80 75% 100% 133,33 terlatih Tersedia APD di setiap 81 60% 75% 125 instalasi Kegiatan pencatatan dan pelaporan infeksi

  82 nosokomial/HAI (Health 75% 90% 120 Care Assosiated Infection) di RS (min 1 parameter)

  Pelayanan Administrasi dan Manajemen

  Tindak lanjut 83 penyelesaian hasil 100% 100% 100 pertemuan direksi Kelengkapan laporan 84 100% 100% 100 akuntabilitas Ketepatan waktu 85 pengusulan kenaikan 100% 100% 100 pangkat Ketepatan waktu 86 100% 100% 100 pengurusan gaji berkala

  87 Cost recovery (IKU) 100% 104% 104 Ketepatan waktu 88 penyusunan laporan 100% 99%

  99 keuangan Kecepatan waktu pemberian informasi

  89 1,5 jam 1,56 jam

  96 tentang tagihan pasien rawat inap Ketepatan waktu pemberian imbalan

  90 100% 80%

  80 (insentif) sesuai kesepakatan waktu Karyawan yang mendapat 91 pelatihan minimal 20 jam 60% 6,23% 10,38 setahun (IKU)

  Cakupan Pelayanan

  Rata-rata kunjungan 92 325 kunj. 270 kunj. 83,08 rawat jalan per hari (IKU) No Indikator Kinerja Target Realisasi %

  1

  2

  3

  4

  5 Rata-rata kunjungan

  93 53 kunj. 45 kunj. 84,91 rawat darurat per hari 44.201

  94 Hari perawatan 88,40

  50.000 hari

  hari

  Bed Occupancy Rate/ BOR

  95 77% 69,97% 90,87 (IKU)

  96 Rata-rata operasi per hari 10 orang 9 orang

  90.00 Rata-rata Capaian Kinerja Pelayanan RS 99,29

  

Realisasi rata-rata capaian Indikator Kinerja Pelayanan

Rumah Sakit sesuai SPMRS pada tahun 2017 sebesar 99,29% dengan predikat capaian kinerja ( 91%<100%) .

  ” Sangat Tinggi” Hal ini menunjukkan bahwa RSUD Muntilan pada umumnya telah berhasil dalam melaksanakan urusan pemerintah yaitu urusan kesehatan sesuai dengan tugas dan kewenangan RSUD Muntilan.

  3.1.3. Realisasi Indikator Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis organisasi yang paling strategis dibandingkan dengan indikator lainnya. IKU merupakan bagian dari indikator kinerja sasaran strategis serta indikator SPMRS RSUD Muntilan.

  Tabel. 3.5. Realisasi Indikator Kinerja Utama RSUD Muntilan Tahun 2017 Indikator

  Capaian No. Satuan Target Realisasi Kinerja Utama

  (%)

  1. Kepuasan Persen 80 78,82 98,53 Pelanggan RS

2. Cost Recovery Persen 100 104 104

  3. Karyawan yang Persen 60 6,23 10,38 mendapat pelatihan minimal 20 jam setahun

  

4. Rata-rata Kunjungan 325 270 83,08

kunjungan rawat jalan per hari

  5. Bed Occupancy Persen 77 69,97 90,87 Rate (BOR) Rata-rata Capaian Indikator Kinerja Utama 77,37

Realisasi rata-rata capaian Indikator Kinerja Utama pada

tahun 2017 sebesar 77,37% dengan predikat capaian kinerja

( 76%<90%) . Hal ini menunjukkan bahwa RSUD ” Tinggi” Muntilan dinilai berhasil dalam melaksanakan urusan pemerintah yaitu urusan kesehatan sesuai dengan tugas dan kewenangan RSUD Muntilan.

  3.2. Realisasi Kinerja Sasaran Tahun 2016 dan Tahun 2017 Perjanjian kinerja tahun 2017 merupakan bagian dari kinerja strategis RSUD Muntilan sebagaimana tercantum dalam Renstra periode tahun 2014-2019. Pencapaian kinerja tahun ketiga Renstra dibandingkan tahun sebelumnya untuk mengetahui kecenderungan capaian kinerja menurun atau meningkat dari tahun sebelumnya.

  Perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2016 dengan tahun 2017 adalah sebagai berikut (tabel.3.6).

Tabel 3.6. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Tahun 2016 dan Tahun 2017

  INDIKATOR SASARAN REALISASI REALISASI No KINERJA TREND

STRATEGIS 2016 2017

  SASARAN

  1

  6

  2

  3

  4

  5

  1. Meningkatnya

  1. Kepuasan 78.74% 78,82% Naik mutu Pelanggan pelayanan di Rumah setiap unit Sakit pelayanan RS

  2. Terwujudnya

  2. Cost 105.08% 104% Turun pengelolaan Recovery sumber daya RS yang professional dan akuntabel

  3. Meningkatnya

  3. Karyawan 38.10% 6,23% Turun Profesionalisme Mendapat SDM di setiap Pelatihan unit pelayanan Minimal RS sesuai 20 jam bidang Setahun tugasnya

  4. Meningkatnya

  4. Rata-rata 358 270 Turun cakupan Kunjungan Kunjungan Kunjungan pelayanan Rawat rawat jalan, Jalan per rawat inap dan Hari penunjang

  5. Bed 67.60% 69,67% Naik

  Occupancy Rate (BOR) Adapun realisasi kinerja pelayanan rumah sakit sebagai pendukung pencapaian sasaran tahun 2016 dan tahun 2017 sebagai berikut (tabel 3.7).

Tabel 3.7. Perbandingan Realisasi Kinerja Pelayanan RSUD Muntilan Tahun 2016 dan Tahun 2017

  Realisasi Realisasi Trend No Indikator Kinerja 2016 2017 Kinerja

  1

  2

  3

  4

  5 Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

  Kemampuan menangani 1 life saving anak dan 100% 100% Tetap dewasa Jam buka pelayanan 2 24 jam 24 jam Tetap gawat darurat Pemberi pelayanan kegawat daruratan yang

  3 bersertifikat yang masih 68,69% 80% Naik berlaku (BLS / PPGD / GELS / ALS) Ketersediaan tim 4 penanggulangan bencana 1 tim 1 tim Tetap minimal 1 tim Waktu tanggap pelayanan 5 dokter di gawat darurat 2,73 menit 1,17 menit Naik setelah pasien datang Kepuasan pelanggan 6 77,16% 82,86% Naik (IKU)

  7 Kematian pasien < 24 jam 4,31% 3,43 Naik Tidak ada pasien yang 8 diharuskan membayar 100% 100% Tetap uang muka

  Pelayanan Rawat Jalan

  Dokter pemberi pelayanan di poliklinik 9 100% 100% Tetap spesialis 100% dokter spesialis Ketersediaan minimal pelayanan spesialis 4

  10 (empat) besar: klinik 100% 100% Tetap anak, penyakit dalam, kebidanan dan bedah Jam buka pelayanan 08.00-13.00 setiap hari 11 100% 100% Tetap kerja, kecuali Jum’at jam 08.00-11.00 Waktu tunggu di rawat 132,75 110,32

  12 Naik jalan menit menit Kepuasan Pelanggan 13 77,83% 76,74% Turun (IKU) Penegakan diagnosis TB 14 melalui pemeriksaan 80% 100% Naik mikroskopis TB Terlaksananya kegiatan 15 pencatatan dan pelaporan 80% 84% Naik TB di RS

  Pelayanan Rawat Inap

  Pemberi pelayanan rawat

  16 inap:

  Realisasi Realisasi Trend No Indikator Kinerja 2016 2017 Kinerja

  1

  2

  3

  4

  5

  a. Dr. Spesialis 100% 100% Tetap

  b. Perawat Minimal D3 100% 100% Tetap Adanya dokter 17 penanggung jawab pasien 100% 100% Tetap rawat inap (100%) Ketersediaan pelayanan rawat inap minimal 4

  18 spesialis besar (Anak, 100% 100% Tetap Penyakit dalam, Kebida nan, Bedah) Jam visite dokter 19 spesialis (08.00 s/d 14.00 96,22% 93,69% Turun setiap hari kerja) Kejadian infeksi pasca 20 0,27% 0,55% Turun operasi Kejadian infeksi 21 0,25% 0,78% Turun nosokomial (INOS) Tidak ada kejadian pasien 22 jatuh yang berakibat 99,98% 99,96% Turun kecacatan/kematian

  23 Kematian pasien > 48 jam 0,17% 0,13% Naik

  24 Kejadian pulang paksa 1,85% 1,54% Naik Kepuasan pelanggan 25 79,51% 80,70% Naik (IKU)

  26 Rawat Inap TB:

  a. Penegakan diagnosis TB pasien rawat inap

  88,89% 100% Naik melalui pemeriksaan mikroskopis TB

  b. Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB pasien 93,52% 97,92% Naik rawat inap di Rumah Sakit

  Pelayanan Bedah Sentral

  Waktu tunggu operasi 27 0,95 hari 0,92 hari Naik elektif Kejadian kematian di 28 0% 0% Tetap meja operasi Tidak ada kejadian 29 100% 100% Tetap operasi salah sisi Tidak ada kejadian 30 100% 100% Tetap operasi salah orang Tidak adanya kejadian 31 salah tindakan pada 100% 100% Tetap operasi Tidak adanya kejadian ketinggalan benda

  32 100% 100% Tetap asing/lain pada tubuh pasien setelah operasi

  Realisasi Realisasi Trend No Indikator Kinerja 2016 2017 Kinerja

  1

  2

  3

  4

  5 Komplikasi anastesi

  karena overdosis, reaksi 33 anastesi, salah 0% 0% Tetap penempatan endotracheal tube

  Pelayanan Persalinan

  Kejadian kematian ibu karena persalinan:

  34

  a. Perdarahan maksimal 0,68% 0% Naik

  b. Pre-eklamsi maksimal 2,93% 1,28% Naik

  c. Sepsis maksimal 1,55% 0% Naik Pemberi pelayanan persalinan normal (Dr. 35. 100% 100% Tetap

  SPOG, Dr. Umum terlatih APN, Bidan) Pemberi pelayanan persalinan normal dengan

  36 100% 100% Tetap penyulit (Tim PONEK yg terlatih) Pemberi pelayanan persalinan dengan

  37. tindakan operasi (Dr. 100% 100% Tetap SPOG, Dr. Sp.A terlatih APN, Dr. Sp. A) Kemampuan menangani 38 96,56% 95% Turun BBLR 1500 gr – 2500 gr Pertolongan persalinan 39 10,98% 48,57% Turun melalui secsio cesaria

  40 Keluarga Berencana:

  a. % KB (vasektomi & tubektomi) yg dilakukan oleh tenaga kompeten

  100% 100% Tetap Dr.SpOG, Dr. SpB, Dr.Sp.U, Dr Umum terlatih b. % peserta KB mantap yang mendapat konseling

  100% 100% Tetap KB mantap oleh bidan terlatih Kepuasan Pelanggan 41 80,38% 81% Naik (IKU)

  Pelayanan Intensif

  Rata-rata pasien yg kembali ke perawatan 42 0,23% 0% Naik intensif dengan kasus yg sama < 72 jam Pemberi pelayanan unit

  43 intensive a. Dr. Sp.An & Dr. Sp