SISTEM INFORMASI PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN CILACAP

SISTEM INFORMASI PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN CILACAP

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan Ilmu Administrasi

Oleh :

Wajirah NIM : D1107525

PROGRAM S-1 NON REGULER FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

HALAMAN PERSETUJUAN

Disetujui untuk dipertahankan dihadapan Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Surakarta, 12 Maret 2010

Drs. Is Hadri Utomo, M.Si. NIP. 195909071987021001

MOTTO

” Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan- jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk”. (QS. Al Anbiyaa’ : 31)

Rasulullah S.A.W bersabda, “Orang yang cerdas adalah orang yang selalu memikirkan dan mempersiapkan kematian”

( Al-Hadist)

PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan syukur ke hadirat Allah SWT karya ini kupersembahkan kepada : Ibuku, Ibuku, Ibuku Bapakku Kakakku, dan adik-adikku Almamater

HALAMAN PENGESAHAN

Telah diuji dan disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pada Hari

: Drs. Sudarto, M.Si.

NIP. 195502021985031006

Sekretaris

: Herwan P, S.Sos., M.Si.

NIP. 197505052008011033

Penguji

: Drs.Is Hadri Utomo, M.Si.

NIP. 195909071987021001

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta, Dekan

Drs. Supriyadi SN, SU NIP. 195301281981031001

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kepada Allah SWT, atas Rahmat dan Karunia-Nya, akhirnya peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan kelulusan dari Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini ijinkanlah penulis untuk menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Drs. Is Hadri Utomo, M.Si. selaku pembimbing, yang telah banyak membimbing dan memotivasi peneliti dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

2. Rino Ardhian Nugroho, S.Sos.,M.T.I. selaku pembimbing akademis, yang telah memberi bimbingan akademis dan bantuan dalam menyelesaikan studi.

3. Rino Ardhian Nugroho, S.Sos, M.T.I. selaku Sekretaris Program S1-Non Reguler Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

4. Drs. Supriyadi SN, SU selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. dr. Bambang Setyono, MMR selaku Direktur RSUD Kabupaten Cilacap

6. Ibu Retno Safitri dan ibu Sri Erawati selaku staff unit Rekam Medis yang telah membantu kelancaran penelitian.

7. Semua pimpinan dan staff di RSUD Kabupaten Cilacap.

8. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Administrasi Negara yang telah menyampaikan ilmu dan budi pekerti selama penulis belajar di UNS.

9. Semua pimpinan dan karyawan FISIP UNS.

10. Johan Fidianto S.Pd yang telah memberikan dukungan dan perhatiannya kepada penulis.

11. Teman-temanku Non Reguler Administrasi Negara angkatan 2007.

12. Semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Penulis haturkan rasa hormat dan terima kasih yang setinggi- tingginya.

Akhir kata penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran akan penulis perhatikan. Meskipun demikian penulis berharap agar penelitian ini dapat dijadikan awal bagi penelitian selanjutnya yang lebih mendalam maupun bagi siapapun yang membutuhkannya.

Surakarta, April 2010

Peneliti

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Tenaga Medis dan Paramedis RSUD Kabupaten Cilacap ........4 Tabel 1.2 Realisasi Pendapatan RSUD Kabupaten Cilacap Tahun 2003-2007......6 Tabel 1.3 Layanan Kesehatan Rawat Inap RSUD Kabupaten Cilacap..................7 Tabel 3.1 Tabel Data Registrasi Pasien RSUD Kabupaten Cilacap Tahun 2009.63 Tabel 3.2 Jenis Data dan Sistem Pelaporan RSUD Kabupaten Cilacap...............74 Tabel 3.3 Data Kegiatan RSUD Kabupaten Cilacap….......................................78

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Hubungan fakta, data, arsip dan informasi.....................................13 Gambar 1.2 Model Sistem Informasi Dasar dan Model dasar dengan

penyimpanan data..........................................................................16 Gambar 1.3 Model Kerangka Pemikiran...........................................................27 Gambar 1.4 Bagan Model Analisis Interaktif………………………................34 Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUD Kabupaten Cilacap………..................46 Gambar 2.2 Alur Proses Layanan Kesehatan RSUD Kabupaten Cilacap.........52 Gambar 3.1 Tampilan Layar Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Di RSUD

Kabupaten Cilacap……………………………………………….58 Gambar 3.2 Konsep Pengembangan Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap………………………………………..59 Gambar 3.3 Tampilan Layar Registrasi Pasien di RSUD Kabupaten Cilacap...61

DAFTAR LAMPIRAN

1. Pedoman Wawancara

2. Bukti Penelitian

3. Surat Rekomendasi Penelitian / Survei

4. Journal International

5. Formulir Data Standar Rumah Sakit (RL1-RL6)

ABSTRAK

Wajirah (D1107525). Skripsi. Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2010, 84 halaman.

Sistem informasi menjadi faktor penting untuk meningkatkan pelayanan sekaligus penghematan bagi rumah sakit. Komputerisasi sistem informasi pelayanan merupakan solusi yang tepat untuk memecahkan masalah ini. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap merupakan salah satu rumah sakit yang berstatus BLUD dan terus berupaya melakukan peningkatan baik mutu pelayanan maupun fasilitas rumah sakit. RSUD Kabupaten Cilacap menunjukkan perkembangan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Cilacap pada khususnya. Misi RSUD Kabupaten Cilacap antara lain memberikan pelayanan yang bersifat promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative kepada konsumen secara cepat, akurat, aman, dan nyaman, hal ini menjadikan sistem informasi mempunyai peranan penting di RSUD Kabupaten Cilacap khususnya dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Berdasarkan penjelasan diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap. Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap mencakup tiga aktivitas yaitu input, proses dan output, yang dalam pelaksanaanya dipengaruhi oleh faktor pendorong dan penghambat, dengan tujuan akhirnya yaitu penggunaan sistem informasi pelayanan kesehatan secara baik dan benar. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap dengan pertimbangan peran penting RSUD bagi kesehatan masyarakat. Penelitian ini berbentuk deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif, yaitu dengan model analisis interaktif yang terdiri dari tiga komponen yang saling terkait, yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan atau verifikasi.

Dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap mekanismenya dengan mekanisme pelaporan, yaitu informasi yang dihasilkan dari data masukan yang kemudian diproses dan akhirnya output yang dihasilkan akan dilaporkan atau dikirim kepada instansi yang bersangkutan. Hal ini ditujukan agar informasi yang dihasilkan juga digunakan sebagai feedback atau umpan balik sebagai bahan evaluasi atau monitoring pelaksanaan program-program yang dijalankan oleh RSUD Kabupaten Cilacap, sehingga nantinya akan dibuat perbaikan-perbaikan atau peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang ada.

Saran yang dapat diberikan oleh peneliti diharapkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap mampu mempertahankan atau mengembangkan pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Sistem Informasi pelayanan Kesehatan bagi masyarakat Kabupaten Cilacap.

ABSTRACT

Wajirah (D1107525). Thesis. Health Service Information System in the Regional Public Hospital at Cilacap Regency. Faculty of Social and Political Sciences, Sebelas Maret University, Surakarta. 2010. 84 pages.

Information system becomes an important factor to improve services as well as savings for hospitals. Computerized information system services the right solution to solve the problem. Regional Public Hospital at Cilacap Regency is one of Cilacap district hospitals with the status of BLUD, and continues to increase the quality of service and hospital facilities. Regional Public Hospital at Cilacap Regency show progress in providing health services to the community of Cilacap in particular. The mission of Public Hospital at Cilacap Regency among others, provide services which are promotive, preventive, curative and rehabilitative to the consumer in a timely, accurate, safe, and comfortable, this makes the information system has an important role in Regional Public Hospital at Cilacap Regency, particularly in the health service to the community. Based on the explanation above, this research aims to find out how the Health Service Information System at the Regional Public Hospital at Cilacap Regency. Health Service Information System in Regional Public Hospital at Cilacap Regency include three activities, namely input, process and output, which the implementation was influenced by the driving force and inhibitors, with the final goal of using health care information systems are good and right. The research was implemented at the Regional Public Hospital at Cilacap Regency with consideration of Cilacap Regency important role for public health hospitals. This research is a qualitative descriptive form. Data collection techniques using observation technique, documentation and interview. Techniques of data analysis using qualitative data analysis techniques, namely the interactive analytical model consists of three interrelated components, namely data reduction, data presentation and conclusions or verification.

From the research results can be seen that the Health Service Information System at the Regional Public Hospital at Cilacap Regency the mechanism with the reporting mechanism, the information generated from input data and then processed and finally the output will be reported or sent to the institutions concerned. This is intended to allow the information generated is also used as a feedback as evaluation material or monitoring implementation of the programs do by Regional Public Hospital at Cilacap Regency, which will be made improvements or improving the quality of existing health services.

The suggestion can be given by the researchers expected the Regional Public Hospital at Cilacap Regency was able to maintain or expand the use of Information Technology in health service information systems for Cilacap district community.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kesehatan menjadi salah satu indikator keberhasilan pembangunan yang diselenggarakan oleh suatu negara. Dalam Undang Undang Dasar 1945 pasal 28

H dan Undang Undang Kesehatan Nomor 23/1992 menetapkan bahwa kesehatan adalah hak fundamental setiap warga. Oleh karena itu negara bertanggung jawab dalam pengaturan hak hidup sehat bagi penduduknya. Begitu pentingnya arti hidup sehat, telah menjadikan kesehatan menjadi kebutuhan hidup manusia yang utama di samping kebutuhan hidup lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan kesehatan bagi masyarakat, pemerintah mengupayakan dengan disediakannya sarana dan prasarana kesehatan, salah satunya adalah dengan membangun Rumah Sakit.

Rumah sakit merupakan suatu unit usaha jasa yang memberikan jasa pelayanan sosial di bidang medis klinis. Pengelolaan unit usaha rumah sakit memiliki keunikan tersendiri karena selain sebagai unit bisnis, usaha rumah sakit juga memiliki misi sosial, di samping pengelolaan rumah sakit juga sangat tergantung pada status kepemilikan rumah sakit. Misi rumah sakit tidak terlepas dari misi layanan sosial, namun tidak dipungkiri bahwa dalam pengelolaan rumah sakit tetap terjadi konflik kepentingan dari berbagai pihak. Konflik kepentingan berbagai pihak ini dapat bersumber dari klasifikasi organisasi rumah sakit.

Dalam era globalisasi sekarang ini, rumah sakit dituntut untuk meningkatkan kinerja dan daya saing sebagai badan usaha dengan tidak mengurangi misi sosial yang dibawanya. Rumah sakit harus merumuskan kebijakan-kebijakan strategis antara lain efisiensi dari dalam organisasi, manajemen, dan SDM, serta harus mampu secara cepat dan tepat mengambil keputusan untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat agar dapat menjadi organisasi yang responsif, inovatif, efektif, efisien dan menguntungkan. Oleh karena itu dalam hal ini organisasi harus bisa memanfaatkan perkembangan infomasi untuk mencapai tujuannya. Dengan menggunakan informasi akan diperoleh data yang akurat untuk dapat diambil keputusan yang tepat sehingga organisasi bisa berkembang ke arah yang positif. Dengan demikian organisasi dapat tetap eksis dalam perubahan yang terjadi di lingkungannya terutama perkembangan informasi.

Dalam Undang Undang Kesehatan Nomor 23 tahun 1992 pasal 63 dijelaskan perlunya pengembangan Sistem Informasi Kesehatan yang mantap agar dapat menunjang sepenuhnya pelaksanaan manajemen dan upaya kesehatan dengan menggunakan teknologi dari yang sederhana hingga yang mutakhir disemua tingkat administrasi kesehatan. Sistem Informasi Kesehatan dikembangkan terutama untuk mendukung manajemen kesehatan.

Dewasa ini, sistem informasi yang digunakan lebih berfokus pada sistem informasi berbasis komputer (computer-based information system). Sistim Informasi Manajemen (SIM) berbasis komputer merupakan sarana pendukung yang sangat penting bahkan bisa dikatakan mutlak untuk Dewasa ini, sistem informasi yang digunakan lebih berfokus pada sistem informasi berbasis komputer (computer-based information system). Sistim Informasi Manajemen (SIM) berbasis komputer merupakan sarana pendukung yang sangat penting bahkan bisa dikatakan mutlak untuk

Sistem informasi dalam suatu pemahaman yang sederhana dapat didefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya tergabung dalam suatu entitas organisasi formal, seperti departemen atau lembaga suatu instansi pemerintahan yang dapat dijabarkan menjadi direktorat, bidang dan bagian sampai pada unit terkecil dibawahnya. Informasi menjelaskan mengenai organisasi atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin akan terjadi di masa yang akan datang tentang organisasi tersebut.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap merupakan salah satu rumah sakit yang saat ini telah berubah statusnya menjadi BLUD dan terus berupaya melakukan peningkatan baik mutu pelayanan maupun fasilitas rumah sakit. Semakin hari RSUD Kabupaten Cilacap menunjukkan existensinya dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Cilacap pada khususnya. Misi RSUD Kabupaten Cilacap, salah satunya antara lain memberikan pelayanan yang bersifat promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative kepada konsumen secara cepat, akurat, aman, dan nyaman, hal ini menjadikan sistem informasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap merupakan salah satu rumah sakit yang saat ini telah berubah statusnya menjadi BLUD dan terus berupaya melakukan peningkatan baik mutu pelayanan maupun fasilitas rumah sakit. Semakin hari RSUD Kabupaten Cilacap menunjukkan existensinya dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Cilacap pada khususnya. Misi RSUD Kabupaten Cilacap, salah satunya antara lain memberikan pelayanan yang bersifat promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative kepada konsumen secara cepat, akurat, aman, dan nyaman, hal ini menjadikan sistem informasi

RSUD Kabupaten Cilacap merupakan Rumah Sakit tipe B. Rumah Sakit Tipe B adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis terbatas. Rumah sakit ini didirikan disetiap Kabupaten yang menampung pelayanan rujukan dari Puskesmas. RSUD Kabupaten Cilacap mempunyai jumlah sumber daya manusia yang cukup banyak, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1.1 Jumlah Tenaga Medis dan Paramedis RSUD Kabupaten Cilacap Tahun 2009

TENAGA MEDIS DAN

JUMLAH SDM

PARAMEDIS

A. Tenaga Medis

3 Orang .

Dokter Spesialis Bedah

Dokter Spesialis Obsgyn

3 Orang Dokter Spesialis Penyakit Dalam

2 Orang .

Dokter Spesialis Anak

3 Orang Dokter Spesialis Radiologi

1 Orang .

Dokter Spesialis Saraf

2 Orang Dokter Spesialis THT

1 Orang .

Dokter Spesialis Mata

1 Orang Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin

1 Orang .

Dokter Spesialis Patologi Klinik

1 Orang

1 Orang .

Dokter Spesialis Anestesi

3 Orang Dokter Umum 10 Orang_+ .

Dokter Gigi dan Mulut

32 Orang

B. Tenaga Paramedis

. Tenaga Perawat

157 Orang

C. Tenaga Penunjang Pelayanan

Medis

4 Orang Tenaga Apoteker

2 Orang

0. Tenaga Psykologi

3 Orang Tenaga Sarjana Gizi

5 Orang

1. Tenaga Ahli Gizi

9 Orang Tenaga Analis Kesehatan

12 Orang

2. Tenaga Asisten Apoteker

16 Orang Tenaga Penunjang Pelayanan Medis

Tenaga Non Medis

Jumlah Tenaga Keseluruhan 370 Orang

Sumber : RSUD Kabupaten Cilacap Setiap tahun RSUD Kabupaten Cilacap selalu menetapkan target pendapatan, dan hal tersebut selalu menjadi motivasi bagi karyawan RSUD Kabupaten Cilacap untuk selalu memperbaiki dan meningkatkan sistem informasi pelayanan kesehatan dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja karyawan. Realisasi pendapatan RSUD Kabupaten Cilacap dari tahun 2003 – 2009 dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 1.2 Realisasi Pendapatan RSUD Kabupaten Cilacap Tahun 2003 – 2009

TAHUN

REALISASI

KETER

o.

PENDAPATAN

ANGAN

2003

Rp. 7.730.728.100,-

Target Pendapatan 2009 : Rp. 25.000.000.000,-

Sumber : RSUD Kabupaten Cilacap Layanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap dapat dijabarkan lebih lanjut menjadi:

a. Layanan Kesehatan Rawat Jalan, yaitu layanan yang mengelola data-data dan aktivitas layanan medis rawat jalan, meliputi: · Poliklinik Penyakit dalam

· Poliklinik Bedah · Poliklinik Obsgyn/ KB · Poliklinik Anak/ KIA · Poliklinik Akupuntur Medis

· Poliklinik Kulit Kelamin dan Kecantikan · Poliklinik Mata · Poliklinik THT · Poliklinik Saraf · Poliklinik Umum · Poliklinik Gigi dan Mulut · Poliklinik Konsultasi Psikologi · Poliklinik Konsultasi Gizi · Fisioterapi

b. Layanan Kesehatan Rawat Inap, yaitu layanan yang mengelola data-data dan aktivitas layanan medis rawat inap yang memiliki 238 tempat tidur dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 1.3 Fasilitas Pelayanan Rawat Inap

RSUD Kabupaten Cilacap Tahun 2009

KJ o.

UANG TAMA

ELAS UMLAH I I I I I I I II Wi

jaya 5 Kusuma

2 20 Fl

amboyan 2 4 2 25 As

ter 4 1 3 40 M

awar 3 12

Da 5 7 0 16 .

hlia 2 4 Bo

ugenvil 26 An

ggrek 6 Ca

telyya 6 M

elati 6 IC 0. U Int 1. ermedit Ke 2. nanga

JU 1 2 1 2 1 23 MLAH

Sumber: RSUD Kabupaten Cilacap

c. Layanan Kesehatan Medis 24 Jam, antara lain meliputi: · Instalasi Rawat Inap

· Instalasi Gawat Darurat / IGD · Instalasi Bedah Sentral / IBS · Instalasi Perawatan Intensif / ICU · Instalasi Radiologi · Instalasi Farmasi · Instalasi Laboratorium (on call) · Informasi / reception · Pelayanan Ambulance

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”SISTEM INFORMASI PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH

SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN CILACAP”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka perumusan masalah yang diambil sebagai berikut : “Bagaimana Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan permasalahan diatas, maka penelitian ini mempunyai tujuan untuk : “Untuk mengetahui bagaimana Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap.”

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil Penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan Ilmu Administrasi Negara terutama dalam bidang Sistem Informasi Manajemen.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran atau wawasan kepada masyarakat pada umumnya dan khususnya kepada pemerintah daerah selaku pengambil kebijakan dalam mengelola Rumah Sakit Umum Daerah secara baik dan profesional, terutama yang berhubungan dengan layanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat.

E. Tinjauan Pustaka

Beberapa buku acuan di gunakan sebagai dasar untuk menjelaskan variabel-variabel yang saling berhubungan. Untuk menjelaskan judul, maka akan di jelaskan beberapa definisi yang menyangkut hal tersebut. Diantaranya konsep tentang arti sistem, informasi, pelayanan, kesehatan, dan sistem informasi pelayanan kesehatan.

Dari judul yang dikemukakan diatas, berikut ini akan penulis uraikan batasan dan pengertian dari istilah-istilah yang membentuk variable diatas :

a. Sistem

Definisi sistem menurut Wing Wahyu Winarno dalam bukunya Sistem Informasi Manajemen cetakan I, yaitu: “Sekumpulan komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu

tujuan”. (2004: 5) S. Prajudi dalam Moekijat (1996:3) mengatakan bahwa :

“Sistem sebagaimana yang telah saya rumuskan dalam bab-bab terdahulu adalah setiap sesuatu yang terdiri atas obyek-obyek, atau unsur-unsur, atau komponen yang bertata-kaitan dan bertata-hubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan pemprosesan atau pengolahan yang tertentu”.

Sedangkan sistem dalam Ensiklopedi Administrasi menjelaskan bahwa sistem dalam Bahasa Indonesia yaitu: “Sistem adalah suatu rangkaian prosedur yang telah merupakan suatu

kebulatan untuk melaksanakan suatu fungsi”. (Moekijat, 1996 : 4)

Dan menurut The Liang Gie dalam Moekijat pada buku Pengantar Sistem Informasi Manajemen, menjelaskan bahwa :

“Sistem diartikan sebagai suatu kebulatan dari bagian-bagian atau unsur- unsur yang saling berhubungan menurut suatu pengaturan yang tertib guna mencapai maksud tertentu”. (The Liang Gie dalam Moekijat, 1996: 3-4)

Menurut The Liang Gie, sistem adalah: “Suatu rangkaian prosedur yang telah merupakan suatu kebutuhan untuk

melaksanakan suatu fungsi”. (The Liang Gie dalam Moekijat, 1996:4).

Dari beberapa pendapat diatas dapat peneliti simpulkan bahwa sistem adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan-kegiatan yang saling bergantung dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan dan saling bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.

b. Informasi

Dalam pemahaman sistem informasi pelayanan didalamnya tercakup pula pemahaman tentang informasi. Kebanyakan orang mengartikan data dan informasi dengan pengertian yang sama, namun secara konsepsional ada perbedaan yang prinsipal antara yang disebut data dan informasi. Oleh karena itu akan dikemukakan terlebuih dulu pengertian data, dimana informasi itu sendiri berasal dari data, sehingga yang dipakai dalam membuat keputusan adalah informasi, bukan data. Sondang P. Siagian dalam bukunya Sistem Informasi untuk pengambilan keputusan yang dikutip oleh Moekijat (1996: 6), mengatakan bahwa:

“Ada perbedaan yang konseptual antara data dan informasi. Perbedaan yang biasanya dibuat adalah dengan mengatakan bahwa data adalah ”bahan baku” yang harus diolah sedemikian rupa sehingga berubah sifatnya menjadi informasi. Perbedaan ini penting untuk disadari oleh karena sesungguhnya data tidaklah “Ada perbedaan yang konseptual antara data dan informasi. Perbedaan yang biasanya dibuat adalah dengan mengatakan bahwa data adalah ”bahan baku” yang harus diolah sedemikian rupa sehingga berubah sifatnya menjadi informasi. Perbedaan ini penting untuk disadari oleh karena sesungguhnya data tidaklah

Menurut Murdick et al (1984) secara singkat dapat dirumuskan bahwa data adalah : “Fakta-fakta yang sedang tidak digunakan pada proses keputusan,

biasanya dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan”. (Wahyudi K dan Subando A. M, 2001 : 11)

Sedangkan menurut Drs. S. Pramudji, M.P.A dalam Moekijat, data adalah : “Fakta-fakta yang dipergunakan sebagai suatu dasar untuk perhitungan

dan pengolahan meliputi serangkaian tindakan-tindakan atau operasi- operasi yang secara pasti mengarah pada suatu akhir”. (Moekijat, 1996 : 6)

Dari penjelasan diatas jelaslah kiranya bahwa data merupakan sumber informasi, bahan informasi dan dengan sendirinnya erat hubungannya dengan informasi, namun masih merupakan suatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri-sendiri, belum diorganisasikan dan belum diolah.

Sedangkan informasi adalah seperti yang dijelaskan oleh Gordon B Davis, informasi adalah : “Data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berarti bagi

penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang”. (Gordon B Davis, 2002 : 28)

Sedangkan menurut Burch dan Strater dalam Moekijat menyatakan bahwa informasi adalah : “Information is the aggregation or processing of data to provide

knowledge or intelligence. (Informasi adalah pengumpulan atau pengolahan data untuk memberikan pengetahuan atau keterangan)”. (Moekijat, 1996 : 6)

Sudah dijelaskan beberapa pengertian informasi, maka jelaslah bahwa informasi sebagai data-data yang sudah diolah untuk mmberikan pengertian bagi seorang pimpinan digunakan sebagai suatu pengambilan keputusan. Pengelolaan data untuk menjadi sebuah informasi dapat dilakukan dengan alat pengolahan manual, mesin manual, mesin elektronik, atau komputer.

Berikut ini adalah gambar fakta yang direkam atau ditulis menjadi data. Data kemudian dimasukkan ke komputer dan selanjutnya diolah menjadi informasi. Data otentik yaitu dalam bentuk tertulisnya sendiri, kemudian disimpan sebagai arsip otentik. Bila diperlukan untuk pembuktian administratif dan hukum, maka arsip otentik tersebut dapat dikeluarkan dari penyimpannya.

Gambar 1.1 Hubungan fakta, data, arsip dan informasi

Fakta kegiatan :

· Pelaporan · Komunikasi

· Transaksi · Perjanjian

· dsb

Direkam/ dicatat

Data Arsip otentik disimpan

diproses

Komputer

Informasi Informasi

Dalam hal ini di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap, fakta kegiatan yang direkam atau dicatat adalah proses Registrasi Pasien, yang mencatat data atau status pasien untuk memudahkan pengidentifikasian pasien. Data ini meliputi pendaftaran pasien baru atau lama. Data tersebut kemudian menjadi data yang disimpan sebagai data otentik. Kemudian dari registrasi pasien tersebut, data dimasukkan ke dalam ruang Rekam Medik (RM), dan dari hasil Rekam Medik maka petugas dapat mengetahui riwayat penyakit pasien, selanjutnya petugas menginformasikan hasil tersebut kepada pasien untuk selanjutnya pasien mendapat tindakan lebih lanjut.

Agar dapat digunakan oleh manajer untuk menghasilkan keputusan yang baik, maka informasi itu hendaknya memenuhi beberapa persyaratan utama. Menurut Parker (dalam Wahyudi Kumorotomo dan Subando Agus M, 2001 : 11) persyaratan tesebut terdiri atas :

1. Ketersediaan (availability) Informasi harus dapat diperoleh (accessible) bagi orang yang hendak memanfaatkannya.

2. Mudah dipahami (comprehensibility) Informasi harus mudah dipahami oleh pembuat keputusan, baik itu informasi yang menyangkut pekerjaan rutin maupun keputusan yang bersifat strategis. Informasi yang rumit dan berbelit-belit hanya akan 2. Mudah dipahami (comprehensibility) Informasi harus mudah dipahami oleh pembuat keputusan, baik itu informasi yang menyangkut pekerjaan rutin maupun keputusan yang bersifat strategis. Informasi yang rumit dan berbelit-belit hanya akan

3. Relevan Dala konteks organisasi, informasi yang diperlukan adalah yang benar- benar relevan dengan permasalahan, misi dan tujuan organisasi.

4. Bermanfaat Sebagai konsekuensi dari syarat relevansi, infomasi juga harus bermanfaat bagi organisasi. Karena itu infomasi juga harus dapat tersaji ke dalam bentuk-bentuk yang meyakinkan pemanfaatan oleh organisasi yang bersangkutan.

5. Tepat waktu Informasi harus tersedia tepat pada waktunya. Syarat ini terutama sangat penting pada saat organisasi membutuhkan informasi ketika manajer hendak membuat keputusan-keputusan yang krusial.

6. Keandalan (reliability) Informasi harus diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan kebenarannya. Pengolah data atau pemberi informasi harus dapat menjamin tingkat kepercayaan yang tinggi atas informasi yang disajikan.

7. Akurat Syarat ini mengharuskan bahwa informasi bersih dari kesalahan dan kekeliruan. Ini juga berarti bahwa informasi harus jelas dan secara akurat mencerminkan makna yang terkandung dari data pendukungnya.

8. Konsisten

Informasi tidak boleh mengandung kontradiksi di dalam penyajiannya karena konsistensi merupakan syarat penting bagi dasar pengambilan keputusan.

Dari penjelasan tersebut diatas maka bisa disimpulkan bahwa informasi adalah bahan yang sudah dihasilkan dari pengolahan data, dimana informasi ini merupakan nilai yang berguna bagi pemakai ataupun bagi pembuat keputusan.

c. Sistem Informasi

Pada dasarnya semua organisasi mempunyai satu sistem informasi atau lebih, yang dipandang dapat memenuhi kebutuhannya akan informasi, dan dengan demikian mengurangi kemungkinan mengambil keputusan yang tidak tepat. Akan tetapi, banyak sistem informasi yang tidak dapat memberikan informasi penting untuk pengambilan keputusan strategis.

Berikut ini akan digambarkan model sistem informasi dasar atau bisa disebut aktivitas yang terjadi pada sistem informasi.

Gambar 1.2 Model Sistem Informasi Dasar

Model dasar dengan penyimpanan data

Penyimpanan Data

Gordon B. Davis dalam Moekijat, (1996:108) menguraikan sistem informasi sebagai suatu sistem, yaitu sistem informasi menerima masukan data dan instruksi, mengolah data tersebut sesuai dengan instruksi, dan mengeluarkan hasilnya. Model sistem dasar masukan, pengolahan, dan keluaran cocok dalam hal sistem pengolahan informasi yang paling sederhana apabila semua masukan diterima pada waktu yang sama. Fungsi pengolahan informasi sering memerlukan data yang dikumpulakan dan diolah sebelumnya. Oleh karena itu, pada model sistem informasi ditambahkan alat penyimpan arsip data sehingga kegiatan pengolahan mempunyai data, baik yang baru maupun yang telah dikumpulkan dan disimpan sebelumnya. Apabila ditambahkan alat penyimpanan data maka fungsi pengolahan informasi tidak hanya mencakup pengubahan data menjadi informasi, tetapi juga penyimpanan data untuk digunakan kemudian. Yang dimaksud dengan penyimpanan data adalah penyimpanan data dalam suatu formulir yang diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut mudah ditemukan kembali apabila diperlukan. Model pengolahan informasi dasar ini sangat bermanfaat tidak hanya dalam memahami sistem pengolahan informasi secara keseluruhan, tetapi juga dalam pengolahan informasi secara sendiri. Setiap penerapan dapat dianalisis berkenaan dengan masukan, penyimpanan, pengolahan, dan keluaran.

Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, maka RSUD Kabupaten

Cilacap menitikberatkan kegiatannya pada sistem informasi pelayanan kesehatan yang baik. Sehingga sasaran yang dituju oleh RSUD Kabupaten Cilacap tercapai yaitu meningkatkan efektivitas organisasi. Termasuk didalamnya usaha untuk mengembangkan budaya organisasi yang sehat, melalui komunikasi yang terbuka, kerjasama dalam pemecahan persoalan, pengembangan rasa saling percaya, pengembangan motivasi dan pengendalian diri sendiri.

Menurut The Liang Gie dalam Moekijat, Sistem Informasi didefinisikan sebagai: “Rangkaian tata cara, pola kerja dan tata tertib yang menangani sebagai

suatu kebetulan yang lengkap keterangan-keterangan sejak pengumpulan melalui penggunaan dan penyimpanannya sampai penyingkirannya untuk membantu tercapainya tujuan dari suatu organisasi”. (Moekijat, 1996:10)

Menurut Wing Wahyu Winarno dalam bukunya Sistem Informasi Manajemen cetakan I dijelaskan bawa: “Sistem informasi merupakan gabungan dari berbagai sistem yang saling

terkait, dengan menggunakan basis data dan sumber daya secara bersama- sama”. (2004: 15) Gordon B Davis dalam bukunya Pengantar Sistem Informasi Manajemen I

mendefinisikan sebagai: ”Sebuah sistem manusia atau mesin yang terpadu untuk menyajikan

informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi”. (2002:3).

Sedangkan menurut Buch and Strater dalam Moekijat, Sistem Informasi dirumuskan sebagai: ”Kumpulan bagian-bagian yang formal dan sistematis yang melaksanakan

operasi pengolahan data untuk : a). Memenuhi persyaratan pengolahan data yang legal dan transasional, b). Memberikan informasi pada manajemen untuk mendukung kegiatan perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan, dan c). Memberikan bermacam-macam laporan seperti yang diperlukan oleh pihak-pihak luar”. (Moekijat, 1996:10).

Dalam jurnal internasional, sistem informasi di jabarkan sebagai berikut: “Information systems emphasizes the application of information

technology in business and other organizations. Computers and other information technologies are the technical foundations or the tools of information systems. However, both technical skills and knowledge of business processes and practice are needed to be able to properly envision, design, implement, integrate, evaluate, and manage computer- based solutions to business problems”. ( Sistem Informasi menekankan penerapan teknologi informasi dalam bisnis dan organisasi lainnya. Komputer dan teknologi informasi lain merupakan dasar teknis atau alat- alat sistem informasi. Namun, baik keterampilan teknis dan pengetahuan tentang proses bisnis dan praktik dibutuhkan untuk bisa benar apa yang dibayangkan, merancang, mengimplementasikan, mengintegrasikan, mengevaluasi, dan mengelola solusi berbasis-komputer untuk masalah bisnis). ( http://www-afa.adm.ohio-state.edu/u-majors/pdf/infosys.pdf : 2008)

Dari penjelasan yang diuraikan diatas, maka dalam Sistem Informsi terkandung pengertian tentang suatu kegiatan yang dilakukan yang meliputi hal- hal berikut :

· Suatu sistem atau metode pengolahan data · Menyajikan informasi secara cepat dan tepat · Digunakan bagi para pemakai dalam pengambilan keputusan

d. Pelayanan

Menurut Gronroos, definisi pelayanan adalah sebagai berikut: ”Pelayanan adalah aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak

kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan konsumen/pelanggan.” (dalam Ratminto dan Atik Septi

Winarsih, 2005 : 2)

Pengertian pelayanan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa “melayani adalah membantu, menyiapkan (mengurus) apa-apa yang diperlukan seseorang, meladeni, sedangkan pelayanan adalah perihal atau cara melayani.” (1989:509).

Dengan demikian pelayanan merupakan serangkaian cara yang diwujudkan dalam bentuk kegiatan manajemen yang dilakukan baik oleh seseorang maupun lembaga yang betujuan untuk memberikan apa yang dibutuhkan orang lain.

Sistem informasi pelayanan kesehatan sangat diperlukan oleh organisasi publik dalam memberikan layanan terutama dalam bidang kesehatan kepada masyarakat, seperti RSUD Kabupaten Cilacap. Disamping itu, masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan kesehatan juga sangat membutuhkan sistem informasi dalam bidang pelayanan kesehatan supaya kecepatan dan ketepatan pelayanan dapat mereka terima dan rasakan.

Yang dimaksud dengan Sistem Informasi Pelayanan adalah sebagai berikut: ”Serangkaian tata cara, pola kerja, dan tata tertib yang menangani sebagai

suatu sistem formal yang didalamnya terdapat kegiatan melaporkan, menggolongkan dan menyebarkan informasi kepada orang-orang yang tepat yaitu dalam kaitannya dengan pelayanan kepada pelanggan serta untuk mendukung fungsi, operasi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi”. (The Liang Gie dalam Moekijat, 1986: hal 10 dan Gordon B. Davis, 2002 hal 3)

Untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya, informasi pelayanan kesehatan harus mempunyai nilai guna bagi para pemakainya. Menurut Burch dan

Strater, bahwa nilai informasi didasarkan atas 10 sifat yaitu sebagai berikut:

1. Mudahnya dapat diperoleh Menunjukan mudah dan cepatnya dapat diperoleh keluaran informasi.

2. Sifat luas dan lengkapnya Menunjukan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya.

3. Ketelitian Berhubungan dengan tingkat kebebasan dan kesadaran keluaran informasi, yaitu biasanya berhubungan dengan kesalahan pencatatan dan perhitungan.

4. Kecocokan Menunjukkan betapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai serta isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang dihadapi.

5. Ketepatan waktu Berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek daripada siklus dapat diperolehnya informasi, yaitu masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada para pemakai.

6. Kejelasan Menunjukkan tingkat keluaran informasi, bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas.

7. Keluwesan

Berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan lebih dari satu keputusan, tetapi juga dengan lebih dari seorang pengambil keputusan.

8.. Dapat dibuktikan Menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

9. Tidak ada prasangka Berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

10. Dapat diukur Menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. (Dalam Moekijat, 1996: hal 29)

Untuk mengukur dan mengetahui penerapan sistem informasi yang dimaksud, secara opersional dapat kita lihat pada unsur-unsur dasar sistem informasi yang terdiri dari 3 aktivitas, yaitu:

1. Pengumpulan Data Merupakan sebagai salah satu aktivitas dari sistem informasi yang didalamnya terdapat kegiatan penghimpunan data dan fakta yang relevan dengan permasalahan yang ada. Sistem informasi pelayanan kesehatan ini dititikberatkan pada prosedur pendaftaran pelayanan kesehatan.

2. Pengolahan Data Menurut George R. Terry Dalam Moekijat, pengolahan data adalah serangkaian operasi atas informasi yang direncanakan guna mencapai 2. Pengolahan Data Menurut George R. Terry Dalam Moekijat, pengolahan data adalah serangkaian operasi atas informasi yang direncanakan guna mencapai

3. Penyajian Data Meliputi kegiatan menyediakan dan menyajikan informasi yang ada kepada para pemakai yaitu pihak-pihak yang memerlukan. Dalam sistem informasi pelayanan kesehatan ini dititikberatkan pada prosedur pendaftaran pelayanan kesehatan. Data yang telah dioleh mejadi informasi harus segera diberikan kepada pihak-pihak yang memerlukan, mengingat pentingnya kecepatan penyebaran informasi tersebut melalui bentuk dan media penyampaiannya. (Dalam Moekijat, 1996: hal 15).

Penyebaran informasi diberikan kepada pihak-pihak yang memerlukan yaitu selain kepada pihak publik pengguna jasa kesehatan, juga sangat diperlukan baik ditingkat manajemen yang terdiri dari berbagai level dan juga dilingkungan kerja yaitu para petugas / staff organisasi di dalam menetukan langkah-langkah selanjutnya.

e. Pelayanan Kesehatan

Pengertian pelayanan yang dimaksud di sini adalah pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum atau pelayanan umum atau pelayanan publik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989:705) publik diartikan sebagai orang banyak atau umum. Jadi publik menyangkut orang banyak atau masyarakat luas. Terkait dengan kajian yang diangkat disini yaitu pelayanan umum, maka perlu disinggung sedikit tentang pengertian pelayanan umum.

A.S. Moenir (2000:26-27) mendefinisikan pelayanan umum sebagai A.S. Moenir (2000:26-27) mendefinisikan pelayanan umum sebagai

Pengertian kesehatan yaitu keadaan yang meliputi kesehatan badan, rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit cacat dan kelemahan. Dalam Undang-undang No. 9 tahun 1960 pasal 1, dinyatakan bahwa tiap-tiap WNI berhak memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya dan perlu diikutsertakan dalam usaha-usaha kesehatan pemerintah RI dan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya itu harus dapat dicapai oleh seluruh rakyat Indonesia secara merata.

Pengertian kesehatan menurut WHO dalam Mariyati Sukarni (1994:1) adalah sebagai berikut: ”Health is state of complete physically and social wll being and notmerely

the absence of diseases and infirmity “ (sehat adalah sesuatu keadaan yang prima yang meliputi tidak hanya fisik, mental, maupun sosial melainkan pula bebas dari sakit maupun cacat).

Dalam jurnal internasional, kesehatan masyarakat dijabarkan sebagai berikut : “Public health is the art and science of preventing disease, prolonging life,

and promoting the health of entire populations rather than individual patients. Assessing and monitoring the health of populations and ensuring

that communities have access to appropriate and effective health care requires highly qualified health professionals dedicated to delivering the nation’s health promotion and disease prevention programs. As one of America’s seven uniformed services, the Commissioned Corps of the U.S. Public Health Service (PHS) is an essential component of the largest public health program in the world” . Kesehatan masyarakat adalah seni ( dan ilmu mencegah penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan seluruh masyarakat bukan hanya individual pasien. Menilai dan memantau kesehatan masyarakat dan memastikan bahwa masyarakat memiliki akses keperawatan kesehatan yang sesuai dan efektif yang membutuhkan tenaga profesional kesehatan yang berdedikasi untuk memberikan promosi kesehatan kepada bangsa dan program pencegahan penyakit. Sebagai salah satu dari tujuh berseragam layanan Amerika, itu ditugaskan pada korps Dinas Kesehatan Masyarakat AS (PHS) yaitu sebuah komponen penting dari program kesehatan masyarakat terbesar di dunia). (Louis Flowers, et al : http://www.usphs.gov/corpslinks/pharmacy/pdf/Flowers2009.pdf : 2009)

Pada dasarnya pemaknaan pelayanan kesehatan itu berbeda dari berbagai perspektif yaitu bisa berasal dari pasien, petugas kesehatan untuk para manajer atau administrator serta bagi yayasan atau pemilik rumah sakit. Para pasien memakai mutu pelayanan empathi, respek dan tanggap akan kebutuhannya, pelayanan harus sesuai dengan kebutuhan mereka, diberikan dengan cara yang ramah saat berkunjung. Pengertian pelayanan kesehatan bagi petugas kesehatan yaitu bebas melakukan segala sesuatu secara profesional untuk meningkatkan derajat kesehatan pasien dan masyarakat sesuai dengan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang maju, mutu pelayanan yang baik dan memenuhi standar yang baik.

Menurut para manajer kesehatan memaknai pelayanan kesehatan meskipun tidak berhubungan langsung dengan tugas mereka sehari-hari namun tetap menganggap hal itu sebagai sesuatu yang penting. Pada umumnya para Menurut para manajer kesehatan memaknai pelayanan kesehatan meskipun tidak berhubungan langsung dengan tugas mereka sehari-hari namun tetap menganggap hal itu sebagai sesuatu yang penting. Pada umumnya para

F. Kerangka Pemikiran

Selain kepada para konsumen pengguna jasa layanan kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap, sistem informasi juga diperlukan bagi pihak direktur beserta para karyawannya untuk mengambil langkah-langkah operasional maupun keputusan strategis dalam melihat kondisi pasar. Hal ini dikarenakan RSUD Kabupaten Cilacap adalah organisasi yang juga berorientasi untuk memperoleh keuntungan, sehingga dengan memperhatikan sistem informasi yang tepat maka bisa menjaga agar organisasi ini tetap survive.

Sistem informasi mempunyai peranan penting dalam upaya untuk mencapai tujuan yang telah titetapkan, sehingga tidak akan menyimpang dari yang diharapkan. Pelayanan kesehatan dalam penelitian ini pada dasarnya adalah terdapatnya suatu cara yang dilakukan oleh para pegawai RSUD Kabupaten Cilacap yang mempunyai suatu tujuan untuk dapat membantu memberikan kemudahan kepada pasien dalam proses menuju sehat, sehingga dalam prakteknya diperlukan suatu bentuk jalinan komunikasi yang baik antara pegawai RSUD dengan pasien.

Kedua hal tersebut saling berhubungan satu dengan yang lain dalam proses Kedua hal tersebut saling berhubungan satu dengan yang lain dalam proses

Gambar 1.3 Model Kerangka Pemikiran

Latar Belakang

Tujuan Akhir Masalah :

Sistem Informasi

Pelayanan Kesehatan 1. Pentingnya kesehatan

Penggunaan Sistem 2. Peran RSUD

1. Input

Informasi 3. UU Kesehatan No. 23

Pendaftaran pasien

Pelayanan Th 1992 Pasal 63

2. Proses

Kesehatan secara tentang

Rekam Medis(RM)

3. Output baik dan benar. Pengembangan Sistem

Keputusan yang

Informasi.

diambil

4. Pentingnya Sistem

(penyampaian

Informasi

informasi mengenai

Dari skema diatas, dapat dijelaskan bahwa masalah yang melatarbelakangi dari sistem informasi pelayanan kesehatan RSUD Kabupaten Cilacap yaitu pentingnya kesehatan bagi masyarakat terutama masyarakat Cilacap, pentingnya peran RSUD Kabupaten Cilacap, adanya Undang – Undang Kesehatan No.23 Tahun 1992 Pasal 63 tentang pengembangan Sistem Informasi Kesehatan, dan pentingnya peran Sistem Informasi. Hal ini mengakibatkan usaha peningkatan pelayanan RSUD Kabupaten Cilacap terutama dalam hal sistem informasi pelayanan kesehatan, yang didalamnya mencakup tiga aktivitas yaitu input, proses, dan output. Dalam subsistem input mencakup masukan data melalui pendaftaran, dalam hal ini data pasien baik pasien lama maupun baru. Tahap berikutnya yaitu subsistem proses dengan mekanisme penyimpanan data secara elektronik (Bank Data) dan secara manual oleh petugas Rekam Medis (RM) dalam ruang Rekam Medis (RM), Rekam Medis (RM) adalah berkas yang berisi