COST ACCOUNTING MATERI-9 BIAYA Bahan baku

  

COST ACCOUNTING

MATERI-9

BIAYA BAHAN BAKU

PENGERTIAN BAHAN BAKU

  Adalah bahan yang membentuk bagian menyeluruh dari produk

  Bahan baku dapat jadi. diperoleh dari pembelian lokal, impor atau dari pengolahan sendiri LANGKAH-LANGKAH & DOKUMEN

PEMBELIAN DAN PENGGUNAAN BAHAN BAKU 1.

  1. Menentukan rute atau urutan operasi untuk Menentukan rute atau urutan operasi untuk setiap produk dan menetapkan daftar bahan setiap produk dan menetapkan daftar bahan baku yang diperlukan (bill of materials). baku yang diperlukan (bill of materials).

  2.

  

2. Anggaran produksi (production budget)

Anggaran produksi (production budget)  rencana utama dimana rincian kebutuhan  rencana utama dimana rincian kebutuhan bahan baku dikembangkan. bahan baku dikembangkan.

  3.

  

3. Bukti permintaan pembelian (Purchase

Bukti permintaan pembelian (Purchase Requisition)  informasi jumlah dan jenis Requisition)  informasi jumlah dan jenis bahan baku yang dibutuhkan. bahan baku yang dibutuhkan.

  4.

  

4. Pesanan pembelian (Purchase Order)

Pesanan pembelian (Purchase Order)

 kontrak atas jumlah yang harus dikirimkan.

  

 kontrak atas jumlah yang harus dikirimkan.

  Laporan Penerimaan (Receiving Report)  mengesahkan jumlah yang diterima dan  mengesahkan jumlah yang diterima dan mungkin juga melaporkan hasil pemeriksaan mungkin juga melaporkan hasil pemeriksaan dan pengujian mutu. dan pengujian mutu.

  5. Laporan Penerimaan (Receiving Report) 5.

  6.

  

6. Bukti permintaan bahan baku (material

Bukti permintaan bahan baku (material requisition) memberikan wewenang bagi requisition) memberikan wewenang bagi gudang untuk mengirimkan jenis dan jumlah gudang untuk mengirimkan jenis dan jumlah tertentu dari bahan baku ke departemen tertentu dari bahan baku ke departemen tertentu pada waktu tertentu. tertentu pada waktu tertentu.

  7.

  

7. Kartu catatan bahan baku (material record

Kartu catatan bahan baku (material record card) mencatat setiap penerimaan dan card) mencatat setiap penerimaan dan pengeluaran dari setiap jenis bahan baku pengeluaran dari setiap jenis bahan baku dan berguna sebagai catatan persediaan dan berguna sebagai catatan persediaan

PEMBELIAN BAHAN BAKU

  

Biasanya dilakukan oleh Departemen

Pembelian

Kegiatan yang dilakukan di Departemen Pembelian:

Kegiatan yang dilakukan di Departemen Pembelian:

  Menerima Purchase Requisition atas bahan baku, perlengkapan dan peralatan. baku, perlengkapan dan peralatan.

  1. Menerima Purchase Requisition atas bahan 1.

  2.

  

2. Menyimpan informasi sumber pasokan, harga,

Menyimpan informasi sumber pasokan, harga, jadwal pengapalan serta pengantaran. jadwal pengapalan serta pengantaran.

  Membuat dan menempatkan Purchase Order 4.

  3. Membuat dan menempatkan Purchase Order 3.

  

4. Mengatur pelaporan di antara departemen

Mengatur pelaporan di antara departemen pembelian, departemen penerimaan dan pembelian, departemen penerimaan dan

PENERIMAAN BAHAN BAKU

  Dilakukan oleh Departemen Penerimaan Kegiatan yang dilakukan: Kegiatan yang dilakukan:

  1.

  1. Membongkar bahan baku yang masuk

  Membongkar bahan baku yang masuk 2.

  2. Membandingkan jumlah yang diterima dengan

  

Membandingkan jumlah yang diterima dengan

daftar perusahaan perkapalan (shipper’s packing daftar perusahaan perkapalan (shipper’s packing list) list) 3.

  Mecocokkan bahan baku yang diterima dengan deskripsi dalam Purchase Order deskripsi dalam Purchase Order 4.

3. Mecocokkan bahan baku yang diterima dengan

  4. Membuat Receiving Report

  Membuat Receiving Report

  5.

  5. Memberitahukan ke departemen Memberitahukan ke departemen pembelian jika menemukan perbedaan pembelian jika menemukan perbedaan 6.

  6. Mengatur pemeriksaan apabila Mengatur pemeriksaan apabila diperlukan diperlukan 7.

  7. Memberitahukan jika terjadi kerusakan Memberitahukan jika terjadi kerusakan bahan baku selama dalam perjalanan. bahan baku selama dalam perjalanan.

  8.

  8. Mengirimkan bahan baku yang Mengirimkan bahan baku yang diterima ke lokasi yang sesuai. diterima ke lokasi yang sesuai.

  

PERSETUJUAN FAKTUR & PEMROSESAN

DATA Persetujuan faktur penting dalam pengendalian bahan baku, karena proses tersebut memverifkasi bahwa barang telah diterima sesuai dengan pesanan dan pembayaran dapat dilakukan .

  Sesuai Laporan Penerimaan (receiving report), pesanan pembelian (Purchase Order) dan Faktur dibandingkan dalam hal: jenis bahan baku, jumlah, harga, discount, persyaratan kredit, instruksi pengiriman dan persyaratan lainnya

  Data voucher di jurnal, diposting ke buku pembantu dan dimasukkan ke jurnal pembayaran kas sesuai dengan tanggal jatuh tempo Dibuat voucher

  Dibuat cek dan di kirim ke pemasok BIAYA PEROLEHAN BAHAN BAKU 

  Harga yang tercantum dalam faktur pemasok dan beban transportasi adalah biaya pembelian barang yang paling jelas terlihat.

  

  Biaya yang tidak terlalu jelas terlihat dapat disebut biaya akuisisi.

  Biaya Akuisisi adalah biaya untuk melakukan fungsi pembelian, penerimaan, pembongkaran, pemeriksaan, asuransi, penyimpanan dan akuntansi

  

  3. Beban angkut diperhitungkan dalam harga pokok bahan

  2. Perbandingan harga faktur tiap jenis bahan baku yang dibeli.

  Perbandingan kuantitas tiap jenis bahan baku yang dibeli.

   Alternatif 1: Beban angkut pembelian dimasukkan ke akun Bahan Baku di buku besar  ditambahkan secara proporsional ke setiap catatan pembantu bahan baku dari setiap item. Alokasi dapat didasarkan pada: 1.

   Beban angkut pembelian :

   Diskon pembelian  diperlakukan sebagai pengurang harga.

   Biaya akuisisi dan penyesuaian harga diperlakukan sebagai overhead pabrik.

   Bahan Baku biasanya dibukukan sesuai dengan harga faktur yang dibayarkan ke pemasok.

  2. Perbandingan harga faktur tiap jenis bahan baku yang dibeli.

  Bahan Baku biasanya dibukukan sesuai dengan harga faktur yang dibayarkan ke pemasok.

  Perbandingan kuantitas tiap jenis bahan baku yang dibeli.

   Alternatif 1: Beban angkut pembelian dimasukkan ke akun Bahan Baku di buku besar  ditambahkan secara proporsional ke setiap catatan pembantu bahan baku dari setiap item. Alokasi dapat didasarkan pada: 1.

  Beban angkut pembelian :

  

  Diskon pembelian  diperlakukan sebagai pengurang harga.

  

  Biaya akuisisi dan penyesuaian harga diperlakukan sebagai overhead pabrik.

  

  3. Beban angkut diperhitungkan dalam harga pokok bahan

    pembelian ke Akun Beban Angkut Pembelian dan pembelian ke Akun Beban Angkut Pembelian dan mencatat hanya harga faktur sebagai biaya bahan mencatat hanya harga faktur sebagai biaya bahan baku. baku.

  Alternatif 2 : Membebankan semua beban angkut Alternatif 2 : Membebankan semua beban angkut

    pembelian di periode tersebut dalam menghitung tarif pembelian di periode tersebut dalam menghitung tarif overhead pabrik untuk periode itu  menjadi akun overhead pabrik untuk periode itu  menjadi akun buku pembantu dari pengendali overhead pabrik. buku pembantu dari pengendali overhead pabrik.

  Alternatif 3 : Memasukkan semua beban angkut Alternatif 3 : Memasukkan semua beban angkut

   

  Biaya akuisisi yang dibebankan  jika dalam biaya Biaya akuisisi yang dibebankan  jika dalam biaya bahan baku akan dimasukkan biaya akuisisi, maka bahan baku akan dimasukkan biaya akuisisi, maka suatu tarif pembebanan tertentu dapat dikenakan suatu tarif pembebanan tertentu dapat dikenakan ke setiap faktur dan setiap item. Untuk itu dapat ke setiap faktur dan setiap item. Untuk itu dapat digunakan tarif tunggal atau tarif yang terpisah digunakan tarif tunggal atau tarif yang terpisah

PENYIMPANAN BAHAN BAKU

  

   Bahan baku dan satu salinan laporan Bahan baku dan satu salinan laporan penerimaan (receiving report) dikirimkan penerimaan (receiving report) dikirimkan ke bagian gudang dari departemen ke bagian gudang dari departemen penerimaan atau departemen penerimaan atau departemen pemeriksaan. pemeriksaan.

  

   Petugas gudang bertanggung jawab Petugas gudang bertanggung jawab untuk mengamankan dan menyimpan untuk mengamankan dan menyimpan bahan baku serta memastikan bahwa bahan baku serta memastikan bahwa semua bahan baku yang dikeluarkan dari semua bahan baku yang dikeluarkan dari

  PENGELUARAN BAHAN BAKU 

  

  Bukti Permintaan Bahan Baku  memberikan otorisasi Bukti Permintaan Bahan Baku  memberikan otorisasi

bagi petugas gudang untuk mengeluarkan bahan baku.

bagi petugas gudang untuk mengeluarkan bahan baku.

  

  

  Semua penarikan bahan baku menghasilkan jurnal Semua penarikan bahan baku menghasilkan jurnal ikhtisar yang mengkredit Bahan Baku dan mendebit ikhtisar yang mengkredit Bahan Baku dan mendebit Barang Dalam Proses, Pengendali Overhead Pabrik, Barang Dalam Proses, Pengendali Overhead Pabrik, Beban Pemasaran atau Beban Administratif. Beban Pemasaran atau Beban Administratif.

  

  

  Daftar bahan baku yang diperlukan (Bill of Materials- Daftar bahan baku yang diperlukan (Bill of Materials- BOM): BOM): memuat daftar dari semua bahan baku yang diperlukan memuat daftar dari semua bahan baku yang diperlukan

    untuk suatu pesanan atau production run tertentu.

  untuk suatu pesanan atau production run tertentu. Berfungsi sebagai salinan induk dari bukti permintaan

   Berfungsi sebagai salinan induk dari bukti permintaan

   bahan baku untuk produk tersebut. bahan baku untuk produk tersebut.

METODE PENCATATAN BIAYA BAHAN BAKU

  Sistem persediaan perpetual : memasukkan setiap penambahan dan setiap pengurangan persediaan ke dalam buku pembantu bahan baku agar catatan tersebut selalu terkini.

  Cocok untuk job Sistem persediaan periodik: pembelian ditambahkan ke persediaan awal, kemudian persediaan akhir dihitung secara fsik dan biayanya dikurangkan dari jumlah tersebut.

  Selisih yang terjadi dianggap sebagai biaya bahan baku yang dikeluarkan.

  Cocok untuk process costing. KUANTITAS PEMESANAN EKONOMIS (ECONOMIC ORDER QUANTITY-EOQ) 

   Adalah jumlah persediaan yang dipesan Adalah jumlah persediaan yang dipesan pada suatu waktu yang meminimalkan pada suatu waktu yang meminimalkan biaya persediaan tahunan.. biaya persediaan tahunan..

  

   Jumlah optimum yang dipesan pada Jumlah optimum yang dipesan pada suatu waktu tertentu ditentukan dengan suatu waktu tertentu ditentukan dengan cara menyeimbangkan dua faktor: cara menyeimbangkan dua faktor:

  Biaya pemilikan (penyimpanan bahan baku) Biaya pemilikan (penyimpanan bahan baku)

  Biaya perolehan (pemesanan bahan baku) Biaya perolehan (pemesanan bahan baku)

  

   Rumus EOQ: Rumus EOQ:

  EOQ = EOQ =

  2 x jumlah yang diperlukan per tahun x biaya perpesanan Biaya perunit bahan baku x persentase biaya penyimpanan

  Contoh: Contoh:

Asumsi kebutuhan pertahun = 2.400 unit, biaya per

Asumsi kebutuhan pertahun = 2.400 unit, biaya per

unit $ 0,75, biaya pemesanan =$20 per pesanan, unit $ 0,75, biaya pemesanan =$20 per pesanan, persentase biaya penyimpanan adalah 20%, persentase biaya penyimpanan adalah 20%, maka EOQ adalah: maka EOQ adalah:

  2 x 2.400 x $20 = 800 unit

  EOQ =

MENENTUKAN WAKTU PEMESANAN

   

  

Waktu pemesanan dikendalikan oleh tiga faktor:

Waktu pemesanan dikendalikan oleh tiga faktor:

Waktu yang diperlukan untuk pengiriman Waktu yang diperlukan untuk pengiriman

    Tingkat penggunaan persediaan Tingkat penggunaan persediaan

    Jumlah persediaan pengaman Jumlah persediaan pengaman

     

  Menentukan titik pemesanan akan relatif lebih Menentukan titik pemesanan akan relatif lebih sederhana apabila tersedia prediksi yang tepat sederhana apabila tersedia prediksi yang tepat untuk tingkat penggunaan dan waktu tunggu untuk tingkat penggunaan dan waktu tunggu (lead time). (lead time).

   

  Lead time  interval waktu antara saat Lead time  interval waktu antara saat pemesanan dilakukan dengan saat bahan baku pemesanan dilakukan dengan saat bahan baku tersedia di pabrik untuk produksi. tersedia di pabrik untuk produksi.

   

  Tiga kondisi akibat variasi dari kedua faktor Tiga kondisi akibat variasi dari kedua faktor tersebut: tersebut:

    selama periode pemesanan di bawah perkiraan, selama periode pemesanan di bawah perkiraan, maka bahan baku yang baru tiba sebelum maka bahan baku yang baru tiba sebelum persediaan yang ada habis digunakan, sehingga persediaan yang ada habis digunakan, sehingga menambah biaya penyimpanan bahan baku. menambah biaya penyimpanan bahan baku.

  Jika waktu tunggu atau tingkat penggunaan Jika waktu tunggu atau tingkat penggunaan

    atas perkiraan, maka akan terjadi kehabisan atas perkiraan, maka akan terjadi kehabisan persediaan beserta biaya-biayanya, termasuk persediaan beserta biaya-biayanya, termasuk kehilangan pelanggan. kehilangan pelanggan.

  Jika waktu tunggu atau tingkat penggunaan di Jika waktu tunggu atau tingkat penggunaan di

    rata atau normal digunakan untuk menentukan rata atau normal digunakan untuk menentukan titik pemesanan, kehabisan persediaan bisa titik pemesanan, kehabisan persediaan bisa

diperkirakan akan terjadi pada setiap pesanan.

  Jika waktu tunggu dan tingkat penggunaan rata- Jika waktu tunggu dan tingkat penggunaan rata-

  

   Persediaan pengaman merupakan proteksi Persediaan pengaman merupakan proteksi

  dengan tingkat biaya yang paling rendah dengan tingkat biaya yang paling rendah guna mengatasi kehabisan persediaan. guna mengatasi kehabisan persediaan.

   

  Jumlah persediaan pengaman yang optimum Jumlah persediaan pengaman yang optimum adalah jumlah yang menghasilkan total biaya adalah jumlah yang menghasilkan total biaya akibat kehabisan persediaan plus biaya akibat kehabisan persediaan plus biaya penyimpanan persediaan pengaman yang penyimpanan persediaan pengaman yang paling kecil. paling kecil.

   

  Biaya penyimpanan dihitung dengan cara Biaya penyimpanan dihitung dengan cara yang sama seperti EOQ. yang sama seperti EOQ.

   

  Total biaya kehabisan persediaan bergantung Total biaya kehabisan persediaan bergantung pada frekuensi terjadinya dan biaya dari pada frekuensi terjadinya dan biaya dari setiap kehabisan persediaan. setiap kehabisan persediaan.

  

   Contoh: Contoh:

  asumsikan suatu perusahaan menggunakan satu asumsikan suatu perusahaan menggunakan satu

item yang dipesan 10 kali per tahun. Biaya dari

item yang dipesan 10 kali per tahun. Biaya dari

satu kali kehabisan persediaan adalah sebesar satu kali kehabisan persediaan adalah sebesar $30, biaya penyimpanan sebesar $0,50 per tahun $30, biaya penyimpanan sebesar $0,50 per tahun per unit, dan probabilitas terjadinya kehabisan per unit, dan probabilitas terjadinya kehabisan persediaan diestimasikan untuk berbagai tingkat persediaan diestimasikan untuk berbagai tingkat persediaan pengaman: persediaan pengaman:

  Persediaan pengaman Probabilitas kehabisan (dalam unit) persediaan 40%

  50 20% 100 10% 200

  5%

   Total biaya penyimpanan dan total biaya kehabisan persediaan pada setiap tingkat persediaan pengaman adalah sbb:

   Total biaya penyimpanan dan total biaya kehabisan persediaan pada setiap tingkat persediaan pengaman adalah sbb:

  A B C D E Persediaan pengaman

  (dalam unit) Perkiraan terjadinya kehabisan persediaan per tahun

  Total biaya kehabisan persediaan Total biaya penyimpanan

  Total biaya kehabisan persediaan & biaya penyimpanan

  B=jumlah pesanan per tahun x probabilitas C= B x biaya satu kali kehabisan persediaan

  D= A x biaya penyimpanan satu unit selama satu tahun E= C + D

  4,0 120 $ - $ 120 $ 50 2,0 60 $ 25 $ 85 $

  

   Pada contoh tersebut, tingkat persediaan Pada contoh tersebut, tingkat persediaan pengaman yang optimum adalah 100 pengaman yang optimum adalah 100 unit, karena pada tingkat ini total biaya unit, karena pada tingkat ini total biaya kehabisan persediaan dan biaya kehabisan persediaan dan biaya penyimpanan diminimalkan. penyimpanan diminimalkan.

TITIK PEMESANAN

  

   Titik pemesanan (order print) dicapai bila Titik pemesanan (order print) dicapai bila jumlah yang tersedia sama dengan jumlah yang tersedia sama dengan kebutuhan yang diperkirakan, yaitu: kebutuhan yang diperkirakan, yaitu: saat jumlah persediaan yang tersedia saat jumlah persediaan yang tersedia dan jumlah persediaan yang akan dan jumlah persediaan yang akan diterima = jumlah persediaan yang diterima = jumlah persediaan yang akan digunakan selama waktu tunggu akan digunakan selama waktu tunggu dan jumlah persediaan pengaman. dan jumlah persediaan pengaman.

  PENGENDALIAN BAHAN BAKU  

  Pengendalian bahan baku harus memenuhi Pengendalian bahan baku harus memenuhi

dua kebutuhan yang saling berlawanan yaitu:

dua kebutuhan yang saling berlawanan yaitu:

  Menjaga persediaan dalam jumlah dan variasi Menjaga persediaan dalam jumlah dan variasi

   

yang memadai guna beroperasi secara efsien.

yang memadai guna beroperasi secara efsien.

  Menjaga tingkat persediaan yang menguntungkan Menjaga tingkat persediaan yang menguntungkan

    secara fnansial. secara fnansial.

   

  Tujuan dasar pengendalian bahan baku: Tujuan dasar pengendalian bahan baku: kemampuan untuk melakukan pemesanan kemampuan untuk melakukan pemesanan pada waktu yang sesuai dengan sumber pada waktu yang sesuai dengan sumber terbaik untuk memperoleh jumlah yang tepat terbaik untuk memperoleh jumlah yang tepat Metode pengendalian bahan baku : Metode pengendalian bahan baku :

  Metode siklus pesanan (order cycling method)  memeriksa secara periodik status jumlah bahan baku memeriksa secara periodik status jumlah bahan baku yang tersedia untuk setiap item atau kelas. yang tersedia untuk setiap item atau kelas.

  1. Metode siklus pesanan (order cycling method)  1.

  2.

  

2. Metode minimum-maksimum (min-max method) 

Metode minimum-maksimum (min-max method)  didasarkan pada pernyataan bahwa jumlah dari didasarkan pada pernyataan bahwa jumlah dari sebagian besar item persediaan berada pada kisaran sebagian besar item persediaan berada pada kisaran batas tertentu. Jumlah maksimum untuk setiap item batas tertentu. Jumlah maksimum untuk setiap item ditetapkan. Tingkat minimum sudah memasukkan ditetapkan. Tingkat minimum sudah memasukkan margin pengaman yang diperlukan untuk mencegah margin pengaman yang diperlukan untuk mencegah terjadinya kehabisan persediaan selama siklus terjadinya kehabisan persediaan selama siklus pemesanan kembali. Tingkat minimum menentukan pemesanan kembali. Tingkat minimum menentukan titik pemesanan kembali, dan jumlah pesanan sama titik pemesanan kembali, dan jumlah pesanan sama dengan selisih antara tingkat maksimum dengan dengan selisih antara tingkat maksimum dengan tingkat minimum. tingkat minimum.

  METODE PERHITUNGAN BIAYA PERSEDIAAN

   Metode yang paling umum digunakan untuk menghitung biaya persediaan adalah: 1.

  Metode masuk pertama keluar pertama ( First in, frst out/ FIFO).

  2. Metode rata-Rata Tertimbang.

  3. Metode masuk pertama, keluar terakhir (Last in , frst out/ LIFO).

  

  Metode yang paling umum digunakan untuk menghitung biaya persediaan adalah: 1.

  Metode masuk pertama keluar pertama ( First in, frst out/ FIFO).

  2. Metode rata-Rata Tertimbang.

  3. Metode masuk pertama, keluar terakhir (Last in , frst out/ LIFO). METODE FIRST IN FIRST OUT (FIFO) 

   Metode FIFO membebankan biaya bahan Metode FIFO membebankan biaya bahan baku sesuai dengan harga persediaan baku sesuai dengan harga persediaan tertua yang ada di gudang. tertua yang ada di gudang.

  

   Metode FIFO mudah diterapkan jika Metode FIFO mudah diterapkan jika hanya ada beberapa penerimaan bahan hanya ada beberapa penerimaan bahan baku yang berbeda di catatan bahan baku yang berbeda di catatan bahan baku pada suatu saat baku pada suatu saat

  Perhitungan biaya persediaan dengan metode FIFO

  Jumlah Biaya per unit

  Diterima Dikeluarkan Persediaan

  25-Feb 100 8 $ 800 $ 400 8 $ 3.200 $ 3.200 $

  20-Feb 200 7 $ 1.400 $ 300 8 $ 2.400 $ 300 8 $ 2.400 $ 2.400 $

  12-Feb 400 8 $ 3.200 $ 200 7 $ 1.400 $ 600 8 $ 4.800 $ 6.200 $

  11-Feb 800 6 $ 4.800 $ 200 7 $ 1.400 $ 200 8 $ 1.600 $ 3.000 $

  10-Feb 200 8 $ 1.600 $ 800 6 $ 4.800 $ 200 7 $ 1.400 $ 200 8 $ 1.600 $ 7.800 $

  800 6 $ 4.800 $ 200 7 $ 1.400 $ 6.200 $

  800 6 $ 4.800 $ 4.800 $ 04-Feb 200 7 $ 1.400 $

  Total biaya Saldo 01-Feb

  Jumlah Biaya per unit

  Total Biaya

  Jumlah Biaya per unit

  Total Biaya

  Perhitungan biaya persediaan dengan metode FIFO

  Jumlah Biaya per unit

  Tanggal

  Diterima Dikeluarkan Persediaan

  25-Feb 100 8 $ 800 $ 400 8 $ 3.200 $ 3.200 $

  20-Feb 200 7 $ 1.400 $ 300 8 $ 2.400 $ 300 8 $ 2.400 $ 2.400 $

  12-Feb 400 8 $ 3.200 $ 200 7 $ 1.400 $ 600 8 $ 4.800 $ 6.200 $

  11-Feb 800 6 $ 4.800 $ 200 7 $ 1.400 $ 200 8 $ 1.600 $ 3.000 $

  10-Feb 200 8 $ 1.600 $ 800 6 $ 4.800 $ 200 7 $ 1.400 $ 200 8 $ 1.600 $ 7.800 $

  800 6 $ 4.800 $ 200 7 $ 1.400 $ 6.200 $

  800 6 $ 4.800 $ 4.800 $ 04-Feb 200 7 $ 1.400 $

  Total biaya Saldo 01-Feb

  Jumlah Biaya per unit

  Total Biaya

  Jumlah Biaya per unit

  Total Biaya

  Tanggal

METODE BIAYA RATA-RATA TERTIMBANG

   

  Metode rata-rata tertimbang mengasumsikan Metode rata-rata tertimbang mengasumsikan bahwa biaya dari setiap pengeluaran bahan bahwa biaya dari setiap pengeluaran bahan baku merupakan bauran dari semua biaya baku merupakan bauran dari semua biaya pengiriman yang ada di gudang pada saat pengiriman yang ada di gudang pada saat pengeluaran tersebut terjadi. pengeluaran tersebut terjadi.

   

  Metode biaya rata-rata tertimbang membagi Metode biaya rata-rata tertimbang membagi total biaya dari semua bahan baku dari kelas total biaya dari semua bahan baku dari kelas tertentu dengan jumlah unit yang tersedia tertentu dengan jumlah unit yang tersedia untuk menemukan biaya rata-ratanya. untuk menemukan biaya rata-ratanya.

  Perhitungan biaya persediaan dengan metode Biaya Rata-Rata Tertimbang Jumlah Biaya per unit Total

  Biaya Jumlah Biaya per unit

  400 7,25 $ 2.900 $ 28-Feb 600 9,00 $ 5.400 $ 1.000 8,30 $ 8.300 $ Tanggal

  20-Feb 500 7,25 $ 3.625 $ 300 7,25 $ 2.175 $ 25-Feb 100 7,25 $ 725 $

  800 7,25 $ 5.800 $ ($3.200+$2.600)/800

  11-Feb 800 6,50 $ 5.200 $ 400 6,50 $ 2.600 $ 12-Feb 400 8,00 $ 3.200 $

  1.200 6,50 $ 7.800 $ ($1.600+$6.200)/1.200

  ($1.400+$4.800)/1000 10-Feb 200 8,00 $ 1.600 $

  800 6,00 $ 4.800 $ 04-Feb 200 7,00 $ 1.400 $ 1.000 6,20 $ 6.200 $

  Total Biaya Jumlah Biaya per unit Saldo 01-Feb

  Diterima Dikeluarkan Persediaan Perhitungan biaya persediaan dengan metode Biaya Rata-Rata Tertimbang Jumlah Biaya per unit Total

  Biaya Jumlah Biaya per unit

  400 7,25 $ 2.900 $ 28-Feb 600 9,00 $ 5.400 $ 1.000 8,30 $ 8.300 $ Tanggal

  20-Feb 500 7,25 $ 3.625 $ 300 7,25 $ 2.175 $ 25-Feb 100 7,25 $ 725 $

  800 7,25 $ 5.800 $ ($3.200+$2.600)/800

  11-Feb 800 6,50 $ 5.200 $ 400 6,50 $ 2.600 $ 12-Feb 400 8,00 $ 3.200 $

  1.200 6,50 $ 7.800 $ ($1.600+$6.200)/1.200

  ($1.400+$4.800)/1000 10-Feb 200 8,00 $ 1.600 $

  800 6,00 $ 4.800 $ 04-Feb 200 7,00 $ 1.400 $ 1.000 6,20 $ 6.200 $

  Total Biaya Jumlah Biaya per unit Saldo 01-Feb

  Diterima Dikeluarkan Persediaan

  

  

  

Bahan baku dikeluarkan sesuai dengan

Bahan baku dikeluarkan sesuai dengan

harga rata-rata sampai pembelian harga rata-rata sampai pembelian berikutnya dicatat, pada waktu tersebut berikutnya dicatat, pada waktu tersebut biaya rata-rata baru akan dihitung. biaya rata-rata baru akan dihitung.

  

  

  Beberapa perusahaan menentukan rata- Beberapa perusahaan menentukan rata- rata biaya untuk setiap jenis bahan baku rata biaya untuk setiap jenis bahan baku

di akhir setiap bulan dan menggunakan

di akhir setiap bulan dan menggunakan

biaya rata-rata ini untuk seluruh biaya rata-rata ini untuk seluruh pengeluaran di bulan berikutnya. pengeluaran di bulan berikutnya.

  

METODE LAST IN FIRST OUT

(LIFO) 

   Metode LIFO membebankan biaya dari Metode LIFO membebankan biaya dari pembelian yang paling terakhir dalam pembelian yang paling terakhir dalam persediaan ke setiap batch bahan baku persediaan ke setiap batch bahan baku yang dikeluarkan ke produksi. yang dikeluarkan ke produksi.

  

   Tujuannya adalah untuk membebankan Tujuannya adalah untuk membebankan biaya dari pembelian terakhir dan biaya dari pembelian terakhir dan membiarkan biaya yang paling tua di membiarkan biaya yang paling tua di

  Perhitungan biaya persediaan dengan metode LIFO

  Jumlah Biaya per unit

  Tanggal

  25-Feb 100 6 $ 600 $ 400 6 $ 2.400 $ 2.400 $

  20-Feb 400 8 $ 3.200 $ 100 6 $ 600 $ 300 6 $ 1.800 $ 1.800 $

  12-Feb 400 8 $ 3.200 $ 400 6 $ 2.400 $ 400 8 $ 3.200 $ 5.600 $

  11-Feb 200 8 $ 1.600 $ 200 7 $ 1.400 $ 400 6 $ 2.400 $ 400 6 $ 2.400 $ 2.400 $

  10-Feb 200 8 $ 1.600 $ 800 6 $ 4.800 $ 200 7 $ 1.400 $ 200 8 $ 1.600 $ 7.800 $

  04-Feb 200 7 $ 1.400 $ 800 6 $ 4.800 $ 200 7 $ 1.400 $ 6.200 $

  01-Feb 800 6 $ 4.800 $ 4.800 $

  Total biaya Saldo

  Jumlah Biaya per unit

  Total Biaya

  Jumlah Biaya per unit

  Total Biaya

  Diterima Dikeluarkan Persediaan Perhitungan biaya persediaan dengan metode LIFO

  Jumlah Biaya per unit

  Tanggal

  25-Feb 100 6 $ 600 $ 400 6 $ 2.400 $ 2.400 $

  20-Feb 400 8 $ 3.200 $ 100 6 $ 600 $ 300 6 $ 1.800 $ 1.800 $

  12-Feb 400 8 $ 3.200 $ 400 6 $ 2.400 $ 400 8 $ 3.200 $ 5.600 $

  11-Feb 200 8 $ 1.600 $ 200 7 $ 1.400 $ 400 6 $ 2.400 $ 400 6 $ 2.400 $ 2.400 $

  10-Feb 200 8 $ 1.600 $ 800 6 $ 4.800 $ 200 7 $ 1.400 $ 200 8 $ 1.600 $ 7.800 $

  04-Feb 200 7 $ 1.400 $ 800 6 $ 4.800 $ 200 7 $ 1.400 $ 6.200 $

  01-Feb 800 6 $ 4.800 $ 4.800 $

  Total biaya Saldo

  Jumlah Biaya per unit

  Total Biaya

  Jumlah Biaya per unit

  Total Biaya

  Diterima Dikeluarkan Persediaan PERBANDINGAN ANTAR METODE PERHITUNGAN BIAYA Dalam periode dimana harga- harga naik, metode FIFO menghasilkan biaya yang terendah untuk pengeluaran bahan baku, metode LIFO menghasilkan biaya yang paling tinggi dan metode biaya rata- rata tertimbang menghasilkan biaya yang besarnya berada di antara biaya yang dihasilkan oleh kedua metode tersebut.

  

Dalam periode dimana harga-

harga turun, FIFO

membebankan biaya tertinggi,

LIFO membebankan biaya

terendah dan biaya yang

dibebankan oleh metode biaya

rata-rata tertimbang berada di

. antara keduanya