376263511 Makalah Manajemen Pemasaran 1 Kelompok 1 docx

MAKALAH
MANAJEMEN PEMASARAN
“Menilai Peranan Penting Pemasaran dalam Kinerja Organisasi”

Disusun oleh
Kelompok 1 :
1. Maulida Isfi Aula’aini
2. Adistya Aulia Utami
3. Fithriya Ruchana
4. Geulis Rahmawati P.
5. Arjun Yulianto
6. Tri Wahyuningsih
7. Indah Setia B.
8. Endah Ayuning P.
9. Intan Ayu P.
10. Dimas Fiftakhul Falah
11. Ar Rozaq Intan M.
12. Moreel Saddhini

:16.0102.0073
:16.0102.0074

:16.0102.0075
:16.0102.0076
:16.0102.0077
:16.0102.0079
:16.0102.0080
:16.0102.0082
:16.0102.0083
:16.0102.0084
:16.0102.0085
:16.0102.0086

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2018/2019
APAKAH PEMASARAN ITU? KONSEP INTI

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. American
Marketing Association (AMA) mendefinisikan pemasaran sebagai “suatu fungsi organisasi

dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan memberikan nilai
kapada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang
menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya. Sedangkan berdasarkan definisi
sosial, pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan dimana individu dan kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan
secara bebas mepertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain.
Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti berikut:
Kebutuh
an,
Keingina
n, dan
Permint
aan

Pasar

Pertukar
an,
transaks
i, dan

relasion
al

Produk
dan Jasa

Nilai,
kepuasa
n, dan
kualitas

Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan
Dasar pemikiran pemasaran dimulai dari kebutuhan dan keinginan manusia. Manusia
membutuhkan makanan, udara, air , pakaian, dan tempat berlindung untuk bertahan hidup.
Lebih dari itu, manusia menginginkan rekreasi, pendidikan, dan jasa-jasa lainnya. Mereka
memiliki preferensi yang kuat atas jenis dan merek tertentu dari barang dan jasa pokok.
-

-


-

Kebutuhan manusia (human needs) adalah ketidakberadaan kepuasan dasar. Manusia
membutuhkan makanan, pakaian, tempat berlindung, keamanan, hak milik, dan harga
diri. Kebutuhan ini tidak diciptakan oleh masyarakat atau pemasar. Mereka
merupakan hakikat biologis dan kondisi manusia.
Keinginan (wants) adalah hasrat makan pemuas kebutuhan yang spesifik. Keinginan
manusia terus dibentuk dan diperbaharui oleh kekuatan dan lembaga sosial, seperti
masjid, sekolah, keluarga, dan perusahaan.
Permintaan (demands) adalah keinginan akan produk spesifik yang didukung oleh
kemampuan dan kesediaan untuk membelinya. Keinginan menjadi permintaan jika
didukung oleh daya beli. Perusahaan harus mengukur tidak hanya berapa banyak
orang yang menginginkan produk mereka, namun yang lebih penting, berapa banyak
yang benar-benar bersedia dan mampu membelinya.

Produk (Barang, Jasa, dan Gagasan)
Orang memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka dengan produk. Produk adalah segala
sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau
dikonsumsi yang bisa memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan. Kadang-kadang akan
memakai istilah lain untuk produk, seperti penawaran (offering) dan pemecahan (solution).

Produk atau penawaran dapat dibedakan menjadi 3 jenis: barang fisik, jasa, dan gagasan.
Contohnya: Perusahaan manufacture komputer menyediakan barang (komputer, monitor,
printer), jasa (pengiriman, pemasangan, pelatihan, pemeliharaan, perbaikan), dan gagasan (“
Kekuatan komputer”). Tingkat kepentingan produk fisik lebih tergantung pada jasa yang
mereka berikan daripada kepemilikannnya. Jasa adalah segala aktivitas atau manfaat yang
ditawarkan untuk dijual oleh suatu pihak yang secara esensial tidak berwujud dan tidak
menghasilkan kepemilikan atas apa pun. Sesungguhnya jasa juga diberikan oleh sarana lain,
seperti orang, tempat, kegiatan, organisasi atau gagasan.
Nilai, Kepuasan, dan Kualitas


Nilai adalah perkiraan konsumen atas seluruh kemampuan untuk memuaskan
kebutuhannya. Nilai bagi pelanggan merupakan perbedaan antara nilai yg dinikmati
pelanggan karena memiliki dan menggunakan produk dan biaya untuk memiliki
produk tsb (mis: generik dan branded)



Kepuasan pelanggan: sejauh mana anggapan kinerja produk memenuhi harapan
pembeli




Tidak puas: bila kinerja produk lebih rendah ketimbang harapan pelanggan. Bila
prestasi sesuai atau melebihi harapan, pembeli merasa puas atau amat gembira.



Total Quality Manajemen: program yg dirancang untuk memperbaiki mutu produk,
jasa dan proses pemasaran secara terus-menerus.



Mutu dalam arti sempit “tanpa cacat” yaitu orientasi produk



Mutu merupakan customer satisfaction yaitu orientasi customer

Pertukaran, Transaksi, dan Hubungan



Pertukaran: Tindakan untuk memperoleh obyek yg didambakan dari seseorang dgn
menawarkan sesuatu sbg penggantinya.



Transaksi: perdagangan antara dua pihak yg paling sedikit melibatkan dua macam
nilai, persetujuan mengenai kondisi, waktu dan tempat.



Hubungan pemasaran: proses menciptakan, memelihara dan meningkatkan hubungan
erat yg semakin lama semakin bernilai dengan pelanggan dan pihak berkepentingan
yang lain.

Pasar

Konsep pertukaran dan relasional (hubungan) menghasilkan ke konsep pasar. Pasar adalah
kumpulan pembeli yang actual dan potensial dari sebuah produk. Para pembeli tersebut

mempunyai kebutuhan atau keinginan yang sama yang dapat dipuaskan melalui pertukaran.
Jadi, ukuran pasar tergantung pada jumlah orang yang menunjukkan kebutuhan, mempunyai
sumber daya dalam pertukaran itu untuk mendapat apa yang mereka inginkan.
Penjual dan pembeli dihubungkan atas 4 alur

Pemasar memandang penjual sebagai industri, dan pembeli sebagai pasar. Penjual dan
pembeli dihubungkan melalui empat jalur. Penjual memberikan barang dan jasa dan
komunikasi (iklan, promosi melalui surat, dan sebagainya) kepada pasar; dan sebagai
balasannya, mereka menerima uang dan informasi (sikap, data penjualan, dan sebagainya).
Lingkaran paling dalam memperlihatkan suatu pertukaran uang dengan barang dan jasa;
lingkaran paling luar menunjukkan suatu pertukaran informasi.

Pemasar dan Calon Pembeli
Pemasar adalah seseorang yang mencari satu atau lebih calon pembeli yang akan terlibat
dalam pertukaran nilai (value). Calon pembeli adalah seseorang yang diidentifikasi oleh
pemasar sebagai orang yang mungkin bersedia dan mampu terlibat dalam pertukaran nilai.
Dalam situasi dimana kedua belah pihak secara aktif mencari pertukaran, keduannya adalah
pemasar, dan situasi tersebut adalah salah satu pemasaran timbal balik (reciprocal
marketing). Dalam situasi normal, pemasar adalah perusahaan yang berhadapan dengan
pesaing dalam melayani suatu pasar. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial

dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan, dan empertukarkan produk yang bernilai dengan pihak
lain.
lingkungan

Pemasok

Perusahaan
pemasar

Perantara
Pemasaran

Pasar
Pemakai
Akhir

Pesaing

APA YANG DIPASARKAN ?

1. Barang : Barang-barang fisik merupakan bagian terbesar dari usaha produksi dan
pemasaran kebanyakan negara. Berkat internet, bukan hanya perusahaan yang
memasarkan barang, bahkan individu pun dapat memasarkan barang secara efektif.
2. Jasa : Jasa mencakup pekerjaan maskapai udara, hotel, perusahaan penyewaan mobil,
tukang pangkas dan salon, tenaga perbaikan dan pemeliharaan, dan akuntan, bankir,
pengacara, insinyur, dokter, progamer piranti lunak, dan konsultan manajemen.
3. Acara : Ppemasar mempromosikan acara berdasarkan waktu, seperti pameran dagang,
pertunjukan seni, dan ulang tahun perusahaan.
4. Pengalaman : Dengan memadukan beberapa jasa dan barang, sebuah perusahaan
dapat menciptakan, memamerkan, dan memasarkan pengalaman.
5. Orang : Pemasaran selebriti adalah bisnis yang besar. Artis, musisi, CEO, dokter,
pengacara, dan ahli keuangan kelas atas, dan profesional lainnya dibantu oleh para
pemasar selebriti.
6. Tempat : Kota, negara bagian, kawasan , dan seluruh bangsa bersaing secara aktif
untuk menarik turis, pabrik, kantor pusat perusahaan, dan pemukim baru. Pemasar

tempat mencakup spesialis pengembangan ekonomi, agen real estate, bank komersial,
asosiasi bisnis lokal, serta agen periklanan dan hubungan masyarakat.
7. Properti : Properti adalah hak kepemilikan tak berwujud atas properti yang
sebenarnya (real estate) atau properti finansial (Saham dan obligasi). Properti dibeli

dan dijual, dan pertukaran ini membutuhkan pemasaran.
8. Organisasi : Organisasi secara aktif bekerja untuk membangun citra yang kuat,
disukai, dan unik di benak publiknya. Universitas, museum, organisasi pertunjukkan
seni, dan organisasi nirlaba menggunakan pemasaran untuk meningkatkan citra publik
mereka dan bersaing untuk mendapatkan khalayak dan dana.
9. Informasi : Informasi adalah apa yang dihasilkan, dipasarkan, dan didistribusikan oleh
buku, sekolah, dan produk universitas dengan harga tertentu kepada orang tua, siswa,
dan komunitas. Bahkan perusahaan-perusahaan yang menjual produk fisik berusaha
untuk menambah nilai melalui penggunaan informasi.
10. Ide : Setiap penawaran pasar mengandung sebuah ide atau gagasan dasar.

MANAJEMEN PEMASARAN
Manajemen Pemasaran adalah analisis, perencanaan dan pengendalian dari programprogram yang dirancang untuk menciptakan,membangun dan memelihara pertukaran yang
menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan organisasi. Jadi, manajemen
pemasaran berisi pengelolaan permintaan, yang akhirnya berisi pengelolaan hubungan
dengan pelanggan. Tugas pemasaran dalam pasar pelanggan secara formal dilaksanakan oleh
manajer penjualan, wiraniaga, manajer iklan dan promosi. Gambaran umum manajer
pemasaran adalah seseorang dengan tugas utama merangsang permintaan atas produk
perusahaan.
Demarketing : Pemasaran yang bertujuan mengurangi permintaan, baik sementara
maupun selamanya. Tujuannya bukan untuk menghilangkan permintaan tetapi mengurangi
atau memindahkan.

KONSEP YANG MELANDASI AKTIVITAS PEMASARAN ORGANISASI
Konsep Produksi
Konsep Produksi yaitu falsafah bahwa konsumen akan menyukai produk yang
tersedia dan harganya terjangkau serta manajemen harus berusaha memperbaiki produksi dan
efisiensi distribusi. Asumsi bahwa konsumen terutama tertarik pada kemudahan mendapatkan
produk dan harga yang rendah berlaku paling tidak dalam dua situasi :
1. Jika permintaan atas produk melebihi penawaran.
2. Ketika biaya produk tinggi dan harus diturunkan untuk memperluas pasar
Konsep Produk
Konsep Produk yaitu gagasan bahwa konsumen akan menyukai produk yg
mempunyai mutu terbaik, kinerja terbaik dan sifat paling inovatif dan bahwa organisasi harus

mencurahkan energi untuk terus menerus melakukan perbaikan produk. Berdasasrkan konsep
ini, manajer mengasumsikan bahwa pembeli menghargai produk yang dibuat dengan baik dan
mereka dapat menilai kualitas dan kinerja suatu produk
Konsep Menjual / Penjualan
Konsep menjual menyatakan bahwa konsumen, jika diabaikan, biasanya tidak akan
membeli produk organisasi dalam jumlah yang cukup. Karena itu, organisasi harus
melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif. Konsep ini mengasumsikan bahwa
konsumen malas atau enggan melakukan pembelian dan untuk itu harus didorong. Juga
diasumsikan bahwa perusahaan memiliki cara penjualan dan peralatan promosi yang efektif
untuk merangsang lebih banyak pembelian.
Konsep menjual paling banyak dianut untuk barang yang tidak dicari, yaitu barangbarang yang biasanya tidak terpikirkan oleh pembeli untuk dibeli, seperti asuransi. Konsep
menjual juga dipakai dalam organisasi nirlaba oleh pengumpulan dana, bagian penerimaan
mahasiswa, dan partai politik.
Kebanyakan perusahaan menganut konsep menjual jika mereka kelebihan kapasitas.
Tujuan mereka adalah menjual apa yang mereka hasilkan, bukan membuat apa yang pasar
inginkan.
Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah
menjadi lebih efektif dari pada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna
menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran.
Konsep pemasaran telah dinyatakan dalam beragam cara :
1. Memenuhi kebutuhan secara menguntungkan.
2. Mencari keinginan dan mengisinya.
3. Cintailah pelanggan, bukan produk.
4. Dapatkan sesuai keinginan anda. (Burger King)
5. Adalah boss kami. (United Airlines)
6. Mendahulukan masyarakat. (British Airways)
7. Rekan untuk meraih laba. (Milliken Company)
Konsep ini mulai dari pabrik, memusatkan perhatian pada produk perusahaan yang
ada, dan menuntut penjualan dan promosi yang gencar untuk menghasilkan penjualan yang
memdatangkan laba. Konsep pemasaran menganut pandangan dari luar ke dalam. Ia memulai
dengan pasar yang didefinisikan dengan baik, memusatkan perhatian pada kebutuhan
pelanggan, mengadukan semua kegiatan yang akan mempengaruhi pelanggan, dan
menghasilkan laba melalui pemuasan pelanggan.

Konsep pemasaran bersandar pada empat pilar :
1. Pasar Sasaran
Tidak ada perusahaan yang dapat beoperasi disemua pasar dan memuaskan semua
kebutuhan. Juga tidak ada yang dapat beroperasi dengan baik dalam pasar yang luas.
2. Kebutuhan Pelanggan
Meskipun pemasaran adalah memenuhi kebutuhan secara menguntungkan,
memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan tidak selalu merupakan tugas yang
sederhana. Beberapa pelanggan memiliki kebutuhan yang tidak mereka sadari. Atau
mereka tidak dapat mengutarakan kebutuhan-kebutuhan ini. Atau mereka
menggunakan bahasa yang membutuhkan penafsiran.
Kita dapat membedakan lima jenis kebutuhan :
1) Kebutuhan yang dinyatakan
2) Kebutuhan riil
3) Kebutuhan yang tidak dinyatakan
4) Kebutuhan akan kesenangan
5) Kebutuhan rahasia
Kunci pemasaran profesional adalah memahami kebutuhan riil pelanggan dan
memenuhinya dengan lebih baik daripada yang dilakukan para pesaing. Dibutuhkan
garis pembeda antara pemasaran yang tanggap, pemasaran yang antisipatif, dan
pemasaran yang kreatif. Pemasar yang tanggap menemukan kebutuhan yang
dinyatakan dan memenuhinya. Pemasar yang antisipatif memandang ke depan tentang
kebutuhan apa yang mungkin akan dirasakan oleh pelanggan dalam waktu yang dekat.

Pemasar kreatif menemukan dan membuat solusi yang tidak diminta pelanggan tetapi
yang ditanggapi secara bersemangat oleh pelanggan.

3. Pemasaran Terpadu
Bila semua departemen disuatu perusahaan bekerja sama untuk melayani kepentingan
pelanggan, hasilnya adalah pemasaran terpadu. Pemasaran terpadu bisa terjadi pada
dua level. Pertama berbagai pemasaran harus bekerja sama. Semua fungsi pemasaran
harus dikoordinasi berdasarkan sudut pandang pelanggan. Kedua, pemasaran harus
menjadi bagian dari departemen-departemen lain, departemen lain harus juga
“memikirkan pelanggan”.
Untuk mendorong kerja tim diantara semua departemen perusahaan melaksanakan
pemasaran internal dan juga pemasaran eksternal. Pemasaran eksternal adalah
pemasaran yang diarahkan ke orang-orang diluar perusahaan. Pemasaran internal
adalah tugas mempekerjakan, melatih, memotivasi karyawan yang berkemampuan
dan bersedia melayani pelanggan dengan baik. Sesungguhnya, pemasaran internal
harus lebih dulu ada sebelum pemasaran eksternal.

4. Profitabilitas
Tujuan utama konsep pemasaran adalah membantu organisasi mencapai tujuan
mereka. Bagi perusahaan swasta, tujuan utamanya adalah laba, bagi organisasi nirlaba
atau kemasyarakatan, adalah agar ia dapat bertahan hidup dan mengumpulkan cukup
dana untuk melaksanakan kegiatan mereka. Dalam organisasi pencari laba, tujuannya
tidak semata-mata mencari laba, laba merupakan produk sampingan dari
melaksanakan tugas dengan baik. Perusahaan menghasilkan uang dengan memuaskan
kebutuhan pelanggan lebih baik daripada yang dilakukan pesaing. Dalam berupaya
beralih keperusahaan yang berorientasi pemasaran, sebuah perusahhan menghadapi
tiga kendala : penolakan terorganisasi, lambat belajar, dan cepat lupa.
Penolakan terorganisir. Ini terjadi karena bagian perusahaan tidak senang melihat
peningkatan peran pemasaran karena mereka yakin bahwa fungsi pemasaran yang

lebih kuat akan mengancam kekuasaan mereka dalam organisasi. Adapun ancaman
tersebut antara lain, pertama: mula-mula fungsi pemasaran dipandang sebagai salah
satu dari beberapa fungsi bisnis yang sederajat dalam hubungan yang saling
mengawasi, kedua: permintaan membuat pasar dapat menyatakan bahwa fungsi
mereka agak lebih penting daripada fungsi lain, ketiga: sekelompok pendukung
pemasaran terus maju dan menyatakan bahwa pemasaran adalah fungsi utama dalam
perusahaan karena tanpa pelanggan perusahaan tidak akan ada. Mereka menempatkan
pemasran di tengah-tengah dengan fungsi bisnis lain melayaninya sebagai fungsi
pendukung, ketiga: pandangan ini menggusarkan manajer lain yang tidak ingin
bekerja untuk bagian pemasaran, keempat: mereka mengajukan orientasi pelanggan
dimana semua fungsi bekerja sama untuk memahami, melayani dan memuaskan
pelanggan, kelima: beberapa pemasaran menyatakan bahwa pemasaran masih perlu
menempati posisi sentral dalam perusahaan jika kebutuhan pelanggan ingin dipahami
secara benar dan dipuaskan secara efisien.
Argumentasi pemasaran untuk menerima konsep pemasaran
1. Asset perusahaan sangat kecil nilainya tanpa keberadan pelanggan.
2. Karena itu petugas utama perusahaan adalah menarik dan mempetahankan
pelanggan.
3. Pelanggan ditarik tawaran yang lebih koperatif dan dipertahankan dengan
memberikan sebuah kepuasan.
4. Tugas pemasaran adalah mengembangkan penawaran yang lebih baik dan
memberikan kepuasan kepada pelanggan.
5. Kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kinerja departemen-departemen lain.
6. Pemasaran perlu mempengaruhi departemen-departemen lain tersebut untuk
bekerja sama dalam memuaskan pelanggan.
Lambat Belajar. Meskipun menghadapi penolakan, banyak perusahaan berhasil
memperkenalkan pemasaran kepada organisasi mereka. Pemimpin perusahaan
membentuk departemen pemasaran, ahli pemasaran dipekerjakan, manajer-manajer
kunci menghadiri seminar pemasaran, anggaran pemasaran dinaikkan dalam jumlah
yang besar, sistem perencanaan dan pengendalian pemasaran diperkenalkan. Bahkan
dengan lagkah-langkah ini proses pemahaman,pemasaran berjalan lambat.
Cepat Lupa. Cepat lupa karena biasanya manajemen sering melupakan prinsipprinsip dasar dari pemasaran.
Konsep Pemasaran Berwawasan Sosial
Konsep pemasaran menyatakan bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan
keinginan dan kepentingan pasar sasaran dan memberikan kepuasan yang diinginkan secara
lebih efektif dan efisien daripada pesaing dengan mempertahankan dan meningkatkan
kesejahteraan konsumen dan masyarakat. Konsep pemasaran berwawasan sosial mengajak
pemasar membangun pertimbangan sosial dan etika dalam praktik pemasaran mereka.
Mereka harus menyeimbangkan dan menyelaraskan 3 faktor yang sering menjadi pertikaian
yaitu laba perusahaan, pemuasan keinginan konsumen, dan kepentingan publik.

TUGAS MANAJEMEN PEMASARAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Mengembangkan Strategi dan Rencana Pemasaran.
Menangkap Pemahaman (Gagasan) Pemasaran.
Berhubungan dengan Pelanggan.
Membangun Merek yang Kuat.
Membentuk Penawaran Pasar.
Menghantarkan Nilai.
Mengomunikasikan Nilai.
Menciptakan Pertumbuhan Jangka Panjang.

1. Faktor mikro, yaitu saluran pemasaran, pemasok, pesaing, dan masyarakat.
2. Faktor makro, yaitu demografi-ekonomi, politik legal, teknologi alam, dan sosial
budaya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran dilihat dari sudut pandang penjual adalah
tempat yang strategis (place), produk yang bermutu (product), harga yang kompetitif (price),
dan promosi yang gencar (promotion).
Manajemen melakukan analisis pemasaran yang bertujuan untuk melihat peluang untuk
menciptakan produk dan jasa yang dibutuhkan, diminati yang akan ditawarkan kepada
konsumen sasaran. Manajemen melakukan perencanaan pemasaran yang bertujuan untuk
produknya apa, sasarannya apa, promosinya bagaimana, sasaran pemasaran, tempat
pemasaran, dan bagaimana cara memasarkannya. Setelah rencana pemasaran disusun
kemudian diimplementasikan pemasaran tersebut. Manajemen melakukan pengendalian
pemasaran untuk mempertahankan mutu dan kualitas dari produk yang kita pasarkan agar
konsumen tetap mempercayakan kebutuhannya kepada kita.
PESATNYA PENERAPAN MANAJEMEN PEMASARAN
Di Dalam Sektor Bisnis
Dalam sektor bisnis, pemasaran mulai disadari oleh perusahaan yang berbeda pada
waktu yang berbeda pula. Pemasaran menyebar luas dalam perusahaan-perusahaan barang
konsumsi kemasan, perusahaan barang konsumsi tahan lama, dan perusahaan peralatan
industri. Pemasar mulai menarik minat perusahaan asuransi, meskipun mereka juga masih
harus melakukan banyak hal untuk menerapkan pemasaran secara efektif. Meraka menyebut
pemasaran sebagai “pengembang praktik”, berusaha “menerapkan posisi” perusahaan
mereka, dan mengidentifikasi “peluang baru “ untuk digarap.
Di Dalam Sektor Nirlaba
Sektor nirlaba didefinisikan sebagai pasar sasaran untuk meningkatkan komunikasi,
promosi, menanggapi kebutuhan, dan keinginan lebih baik. Pemasaran semakin menarik
minat organisasi nirlaba seperti perguruan tinggi, rumah sakit, gereja, dan kelompok
pementasan kesenian.
Di Dalam Sektor Global
Teori dan praktik pemasaran, yang dulu terbatas pada negara-negara barat tertentu, kini
menyebar luas ke seluruh dunia. Sebagai alasannya adalah banyak perusahaan besar telah
mengglobal dan membawa praktik pemasaran mereka. Dalam persaingan di pasar baru,
mereka telah memaksa perusahaan setempat untuk mempertahankan wilayah mereka dengan
mempelajari dan menyempurnakan praktik pemasaran mereka.

DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Prenhallindo.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Penerbit
Erlangga.