Mengurangi Polusi Udara yang Diakibatkan

Mengurangi Polusi Udara yang
Diakibatkan oleh Kendaraan
Bermotor

DISUSUN
OLEH

ANNISA RAHMADYAN
RIA AGUSTINI
SILVINA RAHMADYAH
WIDYA ADIZA PUTRI
ZAFIRAH

2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan
HidayahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Mengurangi Polusi
Udara Yang diakibatkan oleh Kendaraan Bermotor”. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk
menambah pengetahuan,

dan untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia. Demi kesempurnaan makalah ini, kami
mohon kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun. Demikianlah makalah ini kami
buat semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca semua, apabila ada kekurangan mohon maaf
sebesar-besarnya.

Duri , Maret 2015
Hormat Kami,

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………… 1
KATA PENGANTAR ..............................................................................................2
DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................4
1.1 Latar belakang ...............................................................................................
4
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................................5
1.3 Tujuan ...........................................................................................................

5
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................................6
2.1 Pengertian Polusi Udara ……………………………………………………….6
2.2 Jenis- Jenis Polusi Udara ……………………………........................................7
2.3 Sumber Polusi Udara ..........................................................................................9
2.4 Dampak Polusi Udara………………………………………………….……....10
2.5 Cara Mencegah Polusi Udara……………………………….............................11
BAB III PENUTUP.........................................................................................................13
3.1 Kesimpulan .........................................................................................................13
3.2 Saran ...................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 14

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah

Polusi udara di sekitar kita telah sangat memprihatinkan. Beberapa hasil penelitian
tentang polusi udara dengan segala resikonya telah dipublikasikan, termasuk resiko kanker

darah. Namun, jarang disadari entah berapa ribu warga yang meninggal setiap tahunnya karena
infeksi saluran pernapasan, asma, maupun kanker paru-paru akibat polusi udara seperti asap
kendaraan bermotor. Diperkirakan dalam sepuluh tahun mendatang terjadi peningkatan jumlah
penderita penyakit paru-paru dan saluran pernapasan. Bukan hanya infeksi saluran pernapasan
akut yang kini menempati urutan pertama dalam pola penyakit diberbagai wilayah di Indonesia,
tetapi juga meningkatnya jumlah penderita penyakit asma dan kanker paru-paru.
WHO memperkirakan bahwa 70% penduduk kota di dunia pernah menghirup udara kotor
akibat emisi kendaraan bermotor, sedagkan 10% sisanya menghirup udara yang bersifat
marginal. Akibatnya fatal bagi bayi dan anak-anak. Orang dewasa yang beresiko tinggi, misalnya
wanita hamil, usia lanjut, serta orang yang telah memiliki riwayat penyakit paru dan saluran
pernapasan menahun. Celakanya, para penderita maupun keluarganya tidak menyadari bahwa
berbagai akibat negatif tersebut berasal dari polusi udara akibat emisi kendaraan bermotor yang
semakin memprihatinkan

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah-masalah yang dibahas :
1.
2.
3.

4.
5.

Pengertian polusi udara
Jenis-jenis polusi udara
Sumber polusi udara.
Dampak polusi udara.
Cara mencegah polusi udara.

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui dampak polusi udara bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi.
2. Menemukan solusi yang tepat untuk mengurangi pencemaran udara akibat asap kendaraan
bermotor.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1

Pengertian Polusi Udara

Pencemaran lingkungan atau polusi adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk

hidup, zat energy dan atau komponen lain kedalam lingkungan, atau berubahnya tatanan
lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai
ktingkat tertentu yang menyebapkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat brfungsi lagi
sesuai peruntukya ( Undang-Undang Pengelolaan lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
Polutan adalah zat atau bahan yang menyebapkan terjadinya polusi. Suatu zat disebut
polutan, bila keberadaanya disuatu lingkungan dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk
hidup. Contoh : karbondioksida dengan kadar 0,032 % dapat memberikan dampak merusak.
Dengan kata lain suatu zat dapat disebut polutan apabila :
1. Jumlah melebihi jumlah normal
2. Berada pada waktu yang tidak tepat
3. Berada pada tempat yang tidak tepat
Pencemaran udarah adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya
kedalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada
kesehatam manusia secara umum menurunkan kualitas lingkungan. Pencemaran udara dapat
terjadi dimana-mana, misalnya didalam rumah, sekolah, kantor atau yang sering disebut
pencemaran dalam ruangan (indoor pollution). Selain itu gejala ini secara akumulatif juga terjadi
di luar ruangan (outdoor pollution). Mulai dari tingkat lingkungan rumah, perkotaan hingga
ketingkat regional, bahkan saat ini sudah menjadi gejala global. Beberapa unsure pencemaran

(pollutant) kembali kebumi melalui deposisi asam atau salju yang mengakibatkan sifat korosif
pada bagunan, tanaman, hutan disamping itu juga membuat sungai dan danau menjadi suatu
lingkungan yang berbahaya bagi ikan-ikan karena nilai pH yang rendah

2.2
1.

Jenis-Jenis Polusi Udara
Menurut bentuk
a.

Gas : Pencemaran udara berbentuk gas dapat dibedakan menjadi :

1)
Golongan belerang terdiri dari Sulfur Dioksida (SO2), Hidrogen Sulfida
(H2S) dan Sulfat Aerosol.
2)
Golongan Nitrogen terdiri dari Nitrogen Oksida (N2O), Nitrogen Monoksida
(NO), Amoniak (NH3) dan Nitrogen Dioksida (NO2).
3)

Golongan Karbon terdiri dari Karbon Dioksida (CO2), Karbon Monoksida
(CO), Hidrokarbon .
4)
Golongan gas yang berbahaya terdiri dari Benzen, Vinyl Klorida, air raksa
uap.
b.
Pertikel
Pencemaran udara berbentuk partikel dibedakan menjadi :
1)
Mineral (anorganik) dapat berupa racun seperti air raksa dan timah.
2)
Bahan organik terdiri dari ikatan hidrokarbon, klorinasi alkan, Benzen.
3)
Makhluk hidup terdiri dari bakteri, virus, telur cacing.

2.

Menurut tempat dan sumbernya
a.
Ruangan (indoor) :Pencemaran udara ruangan (In door air pollution),

berupa pencemaran udara didalam ruangan yang berasal dari pemukiman,
perkantoran ataupun gedung tinggi.
b.
Udara bebas (outdoor) :Pencemaran udara bebas (Out door air pollution),
Sumber Pen-cemaran udara bebas :
1)
Alamiah, berasal dari letusan gunung berapi, pembusukan, dll.
2)
Kegiatan manusia, misalnya berasal dari kegiatan industri, rumah tangga,
asap kendaraan, dll.

3.

Berdasarkan pengaruhnya terhadap gangguan kesehatan
Pencemaran udara berdasarkan pengaruhnya terhadap gangguan kesehatan dibedakan
menjadi 4 jenis yaitu:
a. Irintasia.
Biasanya polutan ini bersifat korosif. Merangsang proses peradangan hanya pada saluran
pernapasan bagian atas, yaitu saluran pernapasan mulai dari hidung hingga tenggorokkan.
Misalnya Sulfur Dioksida, Sulfur Trioksida, Amoniak, debu. Iritasi terjadi pada saluran

pernapasan bagian atas dan juga dapat mengenai paru-paru sendiri.

b.
Asfiksia
Disebabkan oleh ber-kurangnya kemampuan tubuh dalam menangkap oksigen atau
mengakibatkan kadar O2 menjadi berkurang. Keracunan gas Karbon Monoksida mengakibatkan
CO akan mengikat hemoglobin sehingga kemampuan hemoglobin mengikat O2 berkurang
terjadilah Asfiksia. Yang termasuk golongan ini adalah gas Nitrogen, Oksida, Metan, Gas
Hidrogen dan Helium.

c.
Anestesia
Bersifat menekan susunan syaraf pusat sehingga kehilangan kesadaran, misalnya aeter, aetilene,
propane dan alkohol alifatis.
d.
Toksis
Titik tangkap terjadinya toksis berbagai jenis, yaitu :
1) Menimbulkan gangguan pada sistem pembuatan darah, mi-salnya benzene, fenol, toluen dan
xylene.
2) Keracunan terhadap susunan syaraf, misalnya karbon disulfid, metil alkohol.


4.

Menurut asal

a.
Pencemar primer
Polutan yang bentuk dan komposisinya sama dengan ketika dipancarkan, lazim disebut sebagai
pencemar primer, antara lain CO, CO2, hidrokarbon, SO, Nitrogen Oksida, Ozon serta berbagai
partikel.
b.
Pencemar Sekunder
Berbagai bahan pencemar kadangkala bereaksi satu sama lain menghasilkan jenis pencemar
baru, yang justru lebih membahayakan kehidupan. Reaksi ini dapat terjadi secara otomatis
ataupun dengan cara bantuan katalisator, seperti sinar matahari. Pencemar hasil reaksi disebut
sebagai pencemar sekunder. Contoh pencemar sekunder adalah Ozon, formal dehida, dan Peroxy
Acyl Nitrate (PAN).

2.3 Sumber Polusi Udara
1. Kegiatan manusia

a. Transportasi
Pertumbuhan penduduk dan urbanisasi mengakibatkan pengembangan wilayah perkotaan ke
daerah pinggiran kota. Akibatnya aktivitas penduduk dengan alat transportasi pun meningkat.
Kegiatan transportasi menjadi penyebab pencemaran udara karena senyawa kimia yang

dihasilkan dari kendaraan bermotor. Senyawa kimia tersebut antara lain karbon dioksida,
nitrogen dioksida, dan beberapa partikel mikro.
b. Industri
Jenis industri yang menjadi sumber pencemaran melalui udara diantaranya industri besi dan
baja, industri semen, industri kendaraan bermotor, industri pupuk, industri alumunium, industri
pembangkit tenaga air, industri kertas, industri kilang minyak, industri pertambangan.
Industrialisasi di Indonesia sedang berkembang, tetapi perkembangan tersebut seringkali
mengabaikan pengendalian pencemaran. Oleh karena itu pemilik usaha industri harus
melengkapi industrinya dengan fasilitas untuk pengendalian limbah.
c. Pembangkit listrik
d.
Pembakaran (perapian, kompor, furnace,[insinerator]dengan berbagai jenis bahan bakar
e.
Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)
2. Sumber alami
a.
b.
c.
d.

Gunung berapi
Rawa-rawa
Kebakaran hutan
Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi

3. Sumber-sumber lain
a.
b.
c.
d.

Transportasi amonia
Kebocoran tangki klor
Timbulan gas metana dari lahan uruk /tempat pembuangan akhir sampah
Uap pelarut organic

2.4 Dampak Polusi Udara
1.

Dampak kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh
melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung
kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan
bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari
paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh
tubuh.

2.

3.

4.

5.

Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISNA (infeksi saluran napas
atas), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa
zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.
Dampak terhadap tanaman
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat
terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik
hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat
proses fotosintesis.
Hujan asam
pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti
SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan.
Dampak dari hujan asam ini antara lain:
a.
Mempengaruhi kualitas air permukaan
b.
Merusak tanaman
c.
Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga
memengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
d.
Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di
lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan
bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan
fenomena pemanasan global. Dampak dari pemanasan global adalah:
a.
Pencairan es di kutub
b.
Perubahan iklim regional dan global
c.
Perubahan siklus hidup flora dan fauna
Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung
alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan
dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC
yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekulmolekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada
lapisan ozon.

2.5 Cara Mencegah Polusi Udara
Terjadinya pencemaran udara, tentu harus segera ditanggulangi dengan melakukan
pencegahan sedini mungkin agar tidak terjadi kesakitan pada manusia. Dalam melakukan
pencegahan secara tepat tergantung pada sifat dan sumber polutan udara. Pada dasarnya caranya

1.

2.

3.

4.

5.

1.
2.

3.

4.

5.

dibedakan menjadi mengurangi polutan dengan alat-alat, mengubah polutan, melarutkan polutan,
dan mendispersikan polutan.
Menurut dr.drh. Mangku Sitepoe (1997), ada lima dasar dalam mencegah atau memperbaiki
pencemaran udara berbentuk gas.
Absorbsi. Melakukan solven yang baik untuk memisahkan polutan gas dengan konsentrasi yang
cukup tinggi. Biasanya absorbennya air, tetapi kadang-kadang dapat juga tidak menggunakan air
(dry absorben).
Adsorbsi. Mempergunakan kekuatan tarik-menarik antara molekul polutan dan zat adsorben.
Dalam proses adsorbsi dipergunakan bahan padat yang dapat menyerap polutan. Berbagai tipe
adsorben antara lain Karbon Aktif dan Silikat.
Kondensasi. Dengan kondensasi dimaksudkan agar polutan gas diarahkan mencapai titik
kondensasi, terutama dikerjakan pada polutan gas yang bertitik kondensasi tinggi dan penguapan
yang rendah (Hidrokarbon dan gas organik lain).
Pembakaran. Mempergunakan proses oksidasi panas untuk menghancurkan gas Hidrokarbon
yang terdapat di dalam polutan. Hasil pembakaran berupa Karbon Dioksida dan air. Adapun
proses pemisahannya secara fisik dikerjakan bersama-sama dengan proses pembakaran secara
kimia.
Reaksi kimia. Banyak dipergunakan pada emisi golongan Nitrogen dan Belerang. Membersihkan
gas golongan Nitrogen, caranya dengan diinjeksikan Amoniak yang akan bereaksi kimia dengan
NOx dan membentuk bahan padat yang mengendap. Untuk menjernihkan golongan Belerang
dipergunakan copper oksid atau kapur dicampur arang.
Sementara itu, pencegahan pencemaran udara berbentuk partikel dapat dilakukan melalui
enam konsep.
“Membersihkan” (Scrubbing). Mempergunakan cairan untuk memisahkan polutan. Alat
scrubbing ada berbagai jenis, yaitu berbentuk plat, masif, fibrous, dan spray.
Menggunakan filter. Dimaksudkan untuk menangkap polutan partikel pada permukaan filter.
Filter yang dipergunakan berukuran sekecil mungkin. Filter bersifat semipermeable yang dapat
dibersihkan, kadang-kadang dikombinasikan dengan pembersihan gas dan filter polutan partikel.
Mempergunakan presipitasi elektrostatik. Cara ini berbeda dengan cara mekanis lainnya, sebab
langsung ke butir-butir partikel. Polutan dialirkan di antara pelat yang diberi aliran listrik
sehingga presipitator yang akan mempresipitasikan polutan partikel dan ditampung di dalam
kolektor. Pada bagian lain akan keluar udara yang telah dibersihkan.
Mempergunakan kolektor mekanis. Dengan menggunakan tenaga gravitasi dan tenaga kinetis
atau kombinasi keduanya untuk mengendapkan partikel. Sebagai kolektor dipergunakan gaya
sentripetal yang memakai siklon.
Program langit biru. Yaitu program untuk mengurangi pencemaran udara, baik pencemaran
udara yang bergerak maupun stasioner. Dalam hal ini, ada tiga tindakan yang dilakukan terhadap
pencemaran udara akibat transportasi yaitu: Pertama, mengganti bahan bakar kendaraan. Bahan
bakar disel dan premium pembakarannya kurang sempurna sehingga terjadi polutan yang
berbahaya. Dalam program lagit biru, hal ini dikaitkan dengan penggantian bahan bakar ke arah
bahan bakar gas yang memberikan hasil pembakaran lebih baik. Kedua, mengubah mesin

kendaraan. Mesin dengan bahan bakar disel diganti dengan mesin bahan bakar gas. Ketiga,
memasang alat-alat pembersihan polutan pada kendaraan bermotor.
6. Menggalakan penanaman pohon. Mempertahankan paru-paru kota dengan memperluas
pertamanan dan penanaman berbagai jenis pohon sebagai penangkal pencemaran. Sebab
tumbuhan akan menyerap hasil pencemaran udara (CO2) dan melepaskan oksigen sehingga
mengisap polutan dan mengurangi polutan dengan kehadiran oksigen.
7. Bentuk pencegahan yang lain adalah membiasakan diri untuk mengkonsumsi makanan
mengandung serat tinggi. Serat makanan dapat menetralkan zat pencemar udara dan mengurangi
penyerapan logam berat melalui sistem pencernaan kita. Dan yang paling penting pemerintah
hendaknya komitmen terhadap mengganti bensin bertimbal dengan bensin tanpa Timbal.

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dampak Polusi Udara bagi kelangsungan makhluk hidup di bumi yaitu Mengganggu dan
membahayakan kesehatan manusia, hewan, maupun tumbuhan. Jadi kita sebagai generasi muda
yang baik harus ikut serta dalam upaya melestarikan lingkungan karena lingkungan adalah
tempat dimana kita hidup. Dengan melestarikan lingkungan yaitu tidak ikut terlibat dalam
penggunaan kendaraan bermotor yang menimbulkan banyak asap dan dapat mengganggu
kesehatan dan bisa dibilang membahayakan bagi mahluk hidup, berarti kita telah menyelamatkan

beribu bahkan berjuta juta nyawa. Karena banyak nyawa yang melayang itu banyak disebabkan
udara yang tidak sehat. “Lingkungan hidup” merupakan tempat berinteraksi makhluk hidup yang
membentuk suatu system jaringan kebutuhan, yaitu: jenis dan jumlah masing- masing unsur
lingkungan, interaksi antar unsur dalam lingkungan hidup, perilaku dan konndisi unsur
lingkungan hidup dan faktor material, seperti suhu dan cahaya.“Lingkungan hidup”, sering
disebut sebagai lingkungan, adalah istilah yang dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak
hidup di alam yang ada di Bumi atau bagian dari Bumi, yang berfungsi secara alami tanpa
campur tangan manusia yang berlebihan. Lawan dari lingkungan hidup adalah lingkungan
buatan, yang mencakup wilayah dan komponen-komponennya yang banyak dipengaruhi oleh
manusia. Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam
maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita
makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan

3.2 SARAN
Demikian makalah yang dapat kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Apabila ada saran yang ingin di sampaikan, kiranya pembaca ataupun guru pembimbing silahkan
sampaikan kepada kami, agar dapat membuat makalah yang lebih baik lagi pada tugas
selanjutnya.
Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan memakluminya, karena
kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, Alfa dan lupa.

DAFTAR PUSTAKA
-

http://rachmariska.wordpress.com/2009/06/12/makalah-polusi-udara/
http://amiroelspesga.wordpress.com/2011/11/10/makalah-kerusakan-lingkunganhidup/
- http://gogrenindonesia.blogspot.com
- http://www.walhi.or.id/ kampanye/cemar/udara/penc_udara_info_020604/
- https://www.google.co.id/search?
q=makalah+polusi+udara+akibat+kendaraan+bermotor&biw=1188&bih=591&sou

rce=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=ZcFgVNbSJOXCmAWt3YLYCg&sqi=2&ved=0
CAYQ_AUoAQ