Dampak energi panas bumi haruku

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah, merupakan satu kata yang sangat pantas penulis ucakan kepada Allah
STW, yang karena bimbingannyalah maka penulis bisa menyelesaikan makalah berjudul
“Dampak Energi Panas Bumi”.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dalam jangka waktu tertentu sehingga
menghasilkan karya yang bisa dipertanggungjawabkan hasilnya. Saya mengucapkan
terimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu saya dalam menghadapi berbagai
tantangan dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karna itu saya mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.
Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangsih positif bagi kita semua.

Bandung, 28 November 2013

Penulis

i

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................................
KATA PENGANTAR……………………………………………………………......

i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………..........

ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………….....

1

1.1 Latar Belakang...........................................................................….........

1

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................

1


1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................

2

1.4 Manfaat Penulisan...................................................................................

2

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................

3

2.1 Energi Panas Bumi..................................................................................

3

2.1.1 Pengertian Energi Panas Bumi........................................................

3


2.1.2 Manfaat Energi Panas Bumi ..........................................................

3

2.1.3 Kelebihan dari Energi Panas Bumi..................................................

4

2.1.4 Kekurangan dari Energi Panas Bumi...............................................

5

2.2 Proses Terjadinya Dampak Energi Panas Bumi......................................

5

2.3 Dampak – Dampak Energi Panas Bumi..................................................

8


2.4 Solusi......................................................................................................

12

BAB III KESIMPULAN...............................................................................................

15

3.1 Kesimpulan.............................................................................................

15

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................

16

ii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Panas bumi adalah anugerah alam yang merupakan sisa-sisa panas dari hasil reaksi

nuklir yang pernah terjadi pada awal mula terbentuknya bumi dan alam semesta ini. Reaksi
nuklir yang masih terjadi secara alamiah di alam semesta pada saat ini adalah reaksi fusi
nuklir yang terjadi di matahari dan juga di bintang-bintang yang tersebar di jagat raya. Reaksi
fusi nuklir alami tersebut menghasilkan panas berorde jutaan derajat Celcius. Permukaan
bumi pada mulanya juga memiliki panas yang sangat dahsyat, namun dengan berjalannya
waktu (dalam orde milyard tahun) suhu permukaan bumi mulai menurun dan akhirnya tinggal
perut bumi saja yang masih panas berupa magma dan inilah yang menjadi sumber energi
panas bumi.
Untuk mengatasi kebutuhan energi listrik yang terus meningkat ini, usaha
diversifikasi energi mutlak harus dilaksanakan. Salah satu usaha diversifikasi energi ini
adalah dengan memikirkan pemanfaatan energi panas bumi sebagai penyedia kebutuhan
energi listrik tersebut. Tetapi dalam pemanfaatannya masih banyak dampak yang dihasilkan
dari energi panas bumi tersebut. Dampak inilah yang banyak berpengaruh dalam kehidupan

kita , Dasar pemikiran dibuatnya makalah ini adalah salah satunya membahas bagaimana
dampak tersebut dapat terjadi dan bagaimana cara pencegahanya.
1.2

Rumusan Masalah

1.2.1 Apa pengertian dari energi panas bumi
1.2.2 Apa maanfaat dari energi panas bumi
1.2.3 Apa kelebihan dan kekurangan dari energi panas bumi
1.2.4 Bagaimana proses terjadinya dampak yang diakibatkan energi panas bumi
1.2.5 Apa dampak energi panas bumi
1.2.6 Bagaimana cara pencegahan dari dampak energi panas bumi

1

1.3

Tujuan Masalah

1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari energi panas bumi

1.3.2 Untuk mengetahui maanfaat dari energi panas bumi
1.3.3 Untuk mengetahui proses terjadinya dampak yang diakibatkan energi panas bumi
1.3.4 Untuk mengetahui dampak energi panas bumi
1.3.5 Untuk mengetahui pencegahan dari dampak energi panas bumi
1.4

Manfaat Penulisan
Adapun manfaat tulisan ini antara lain :

1.4.1 Dapat mengetahui bagaimana proses terjadinya dampak dari energi panas bumi
1.4.2 Dapat mengetahui apa dampak dari energi panas bumi
1.4.3 Dapat mengetahui bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dampak
dari energi panas bumi

2

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Energi Panas Bumi
2.1.1


Pengertian Energi Panas Bumi
Energi geothermal atau panas bumi merupakan sumber energi terbarukan berupa
energi thermal (panas) yang dihasilkan dan disimpan di dalam inti bumi. Istilah
geothermal berakar dari bahasa Yunani dimana kata, "geo", berarti bumi dan,
"thermos", berarti panas, menjadi geothermal yang juga sering disebut panas bumi.
Energi panas di inti bumi sebagian besar berasal dari peluruhan radioaktif dari
berbagai mineral di dalam inti bumi.
Energi geothermal merupakan sumber energi bersih bila dibandingkan dengan bahan
bakar fosil karena sumur geothermal melepaskan sangat sedikit gas rumah kaca yang
terperangkap jauh di dalam inti bumi, ini dapat diabaikan bila dibandingkan dengan
jumlah gas rumah kaca yang dilepaskan oleh pembakaran bahan bakar fosil.
Ada cukup energi geothermal di dalam inti bumi, lebih dari kebutuhan energi dunia
saat ini. Namun, sangat sedikit dari total energi panas bumi yang dimanfaatkan pada
skala global karena dengan teknologi saat ini hanya daerah di dekat batas-batas
tektonik yang menguntungkan untuk dieksploitas.Energi geotehermal memiliki lebih
dari cukup potensi untuk memainkan peran penting di pasar energi global masa depan.
Kemajuan teknologi dan iptek harus membantu membuat biaya modal untuk proyek
panas bumi menjadi turun sehingga listrik tenaga geothermal terjangkau di berbagai
area di seluruh dunia


2.1.2

Manfaat Energi Panas Bumi
Pemanfaatan energi panas bumi dibagi menjadi dua , yaitu:
1. Pemanfaatan Langsung
Pemanfaatan langsung yaitu memanfaatkan secara langsung panas yang terkandung
pada fluida panas bumi untuk berbagai keperluan.

3
Selain untuk kebutuhan listrik, banyak lainnya manfaat secara tidak langsung dari
panas bumi, contohnya adalah seperti pemanas ruangan (space/district heating),
pemanas rumah kaca (green house heating) dan untuk industri pertanian (antara lain
untuk pemanasan tanah pertanian (soil heating), pengeringan hasil pertanian,
sterilisasi media tanaman, dan budi daya tanaman tertentu). Air panas yang dihasilkan
dari panas bumi bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk membuka kawasan wisata
pemandian air panas alami.
2. Pemanfaatan Tidak Langsung
Pemanfaatan tidak langsung yaitu memanfaatkan energi panas bumi untuk
pembangkit listrik.

2.1.3

Keuntungan Energi Panas Bumi
Bila pembangkit listrik memanfaatkan tenaga panas bumi dilakukan dengan cara yang
benar, tidak ada produk samping yang berbahaya bagi lingkungan.
Pada proses produksi, tidak digunakan bahan bakar fosil. Selain itu, energi geothermal
tidak menyebabkan efek rumah kaca apapun. Setelah pembangunan pembangkit listrik
tenaga geothermal, hanya ada sedikit pemeliharaan. Dalam hal konsumsi energi,
pembangkit listrik tenaga panas bumi adalah pembangkit energi mandiri.
Keuntungan lain untuk energi geothermal adalah bahwa pembangkit listrik tidak harus
yang besar untuk melindungi lingkungan alam.
Beberapa keunggulan sumber energi panas bumi adalah:
1. Menyediakan tenaga listrik yang andal dengan pembangkit yang tidak memakan
tempat
2.Terbarui dan berkesinambungan
3.Memberikan tenaga beban dasar yang konstan
4. Memberikan keuntungan ekonomi secara lokal
5.Dapat dikontrol secara jarak jauh
6.Dapat mengurangi polusi dari penggunaan bahan bakar fosil.
4


2.1.4

Kekurangan Energi Panas Bumi
Ada beberapa kekurangan pada energi geothermal. Pertama, tidak bisa membangun
pembangkit listrik tenaga panas bumi di sembarang lahan kosong di suatu tempat.
Daerah tempat pembangkit energi geothermal yang akan dibangun harus mengandung
batu-batu panas yang cocok pada kedalaman yang tepat untuk pengeboran. Selain itu,
jenis bebatuannya harus mudah untuk dibor ke dalam. Hal ini penting untuk menjaga
area sekitar karena jika lubang dibor dengan tidak benar, maka mineral dan gas yang
berpotensi membahayakan bisa menyembur dari bawah tanah. Pencemaran dapat
terjadi karena pengeboran yang tidak tepat di stasiun panas bumi. Dan juga,
memungkinkan pula pada suatu area panas bumi tertentu terjadi kekeringan

2.2 Proses Terjadinya Dampak Energi Panas Bumi
Secara umum prinsip kerja pembangkit listrik tenaga bumi memiliki kesamaan
dengan prinsip kerja pembangkit listrik tenaga uap. Uap yang dihasilkan digunakan
untuk memutar turbin yang serotor dengan generator sehingga generator dapat
menghasilkan tenaga listrik. Yang membedakanya adalah , PLTU memanaskan air
dengan cara memanaskan dalam boler dengan menggunakan bahan bakar batubara
atau gas. Sedangkan pembangkit listrik tenaga panas bumi menapatakan uap air
langsung dari perut bumi melalui sumur produksi. Uap air yang telah digunakan untuk
memutar turbin akan diembunkan menggunakan kondenser. Air hasil pengembunan
akan diijeksikan ke perut bumi melalui sumur produksi. ). Sumur panasbumi yang
disebut juga sebagai sumur produksi merupakan sumber pemasok utama energi uap
yang akan disalurkan ke sistem PLTP sebagai pembangkit energi Listrik. Adanya
pengaruh temperatur dan tekanan yang berasal dari perut bumi, akan menyebabkan
fluida keluar menuju permukaan bumi.

5

Cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)

1. Pada prinsipnya PLTP merupakan Pembangkit listrik tenaga uap seperti pada
umumnya. Hanya untuk PLTP ini uap yang digunakan bukan berasal dari boiler
tetapi uap berasal dari dapur di dalam perut bumi.
2. Secara sederhana cara kerja PLTP dapat digambarkan sebagai berikut
3. Air disuntikan kedalam perut bumi dimana terdapat sumber panas alami melalui
injektor.
4. Air akan mengalami pemanasan dan menjadi uap bertekanan dan keluar melalui
sumur produksi.
5. Uap yang keluar masih mengandung air sehingga harus dilakukan pemisahan
antara uap dan air pada separator.
6. Dari sini uap kering akan menuju turbin dan selanjutnya menjalankan generator
untuk digunakan sebagai pembangkit listrik, sedangkan airnya akan menuju
kembali kedalam injektor.

6

7. Setelah uap menyelesaikan tugasnya menggerakan turbin maka akan menuju
kondensor untuk dijadikan air kembali. Air dari kondensor akan didinginkan pada
tangki pendingin melalui sistim pendinginan udara untuk selanjutnya air dapat di
injeksikan kembali pada sumur injeksi.
Salah satu proses dalam pembangkit listrik tenaga panas bumi adalah pengeboran ke
dalam perut bumi untuk mengambil air panas langsung atau disebut juga sumber air
panas. Pada sumber air panas ini mengandung banyak gas – gas kimia yang sangat
berbahaya bagi kehiduapan , salah satunya adalah gas H2S.
Gas H2S adalah rumus kimia dari gas Hidrogen Sulfida yang terbentuk dari 2
unsur Hidrogen dan 1 unsur Sulfur. Satuan ukur gas H2S adalah PPM ( part
per milion ). Gas H2S disebut juga gas telur busuk, gas asam, asam belerang
atau uap bau. Gas H2S terbentuk akibat adanya penguraian zat-zat organik oleh
bakteri. Oleh karena itu gas ini dapat ditemukan di dalam operasi pengeboran minyak
/ gas dan panas bumi, lokasi pembuangan limbah industri, peternakan atau
pada lokasi pembuangan sampah.
Gas H2S mempunyai sifat dan karakteristik antara lain :
- Tidak berwarna tetapi mempunyai bau khas seperti telur busuk pada
konsentrasi rendah sehingga sering disebut sebagai gas telur busuk.
- Merupakan jenis gas beracun
- H2S dapat larut (bercampur) dengan air ( daya larut dalam air 437 ml/100
ml air pada 0 0C; 186 ml/100 ml air pada 40 0C ).
- H2S bersifat korosif sehingga dapat mengakibatkan karat pada peralatan
logam.
Selain itu , H2S / hidrogen sulfida, SO2 / sulfur dioksida adalah salah satu zat yang
dapat menyebabkan terjadinya hujan asam. H2S akan bertemu dengan uap air atau

H2O pada proses hujan asam yang akan menghasilkan H2SO4 yang bersifat asam
kuat.
7

Hujan asam disebabkan oleh terbentuknya asam di udara akibat bertemunya uap air
dengan gas gas pembentuk asam. Biasanya terjadi karena pencemaran udara di sekitar
pembangkit listrik tenaga panas bumi. Gas yang sering menjadi penyebab hujan asam
antara lain:
H2S / hidrogen sulfida, SO2 / sulfur dioksida, yang berasal dari pembakaran /
pemanasan belerang. Umumnya ditemukan di daerah industri berat, yang ketika
bertemu dengan uap air / H2O akan membentuk H2SO4 / asam sulfat yang termasuk
asam kuat.
Partikel yang tersisa dan mengendap di udara akan membentuk tetesan halus yang
dipindahkan oleh angin dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Ketika tempat
jatuhnya air hujan sudah tepat, maka tetesan asam belerang (sulfat) dan butiranbutiran sulfat amonia akan terurai di air hujan dan jatuh ke permukaan bumi menjadi
hujan asam. Derajat keasaman hujan asam tergantung kepekatan asamdalam udara,
yang secara tidak langsung, sama artinya dengan derajat pencemaran udara di udara.
Pada keadaan normal, hujan sebenarnya sudah bersifat asam karena keberadaan H2S
di udara. Tapi pHnya tidak jauh di bawah 7.
Tapi pada daerah dengan pencemaran udara berat, keasamannya jauh lebih rendah
lagi. Ada hubungan langsung antara hujan asam dengan korosi. Korosi, adalah
pelapukan logam oleh zat zat oksidator. Asam, merupakan zat yang dapat dengan
mudah mengoksidasi logam. Jadi ketika terjadi hujan asam, dapat dipastikan terjadi
korosi pada logam yang terkena air hujan tersebut.
2.3 Dampak Energi Panas Bumi
Pada umumnya , dampak yang terjadi akibat dari pembagkit listrik dapat terjadi pada
semua proses di pembangkit listrik tenaga panas bumi , misalnya pada proses
pengeboran dan explorasi , operasi dan pembakaran.

8

Dampak proses explorasi dan pengeboran pada lingkungaln adalah mengganggu
habitat dan ekosistem lingkungan di sekitar area pengeboran dan penurunan stabilitas
tanah yang akan berakibat pada bahaya erosi dan amblesan (subsidence) akibat
pengeboran yang menyebabkan mengganggu habitat dan ekosistem hayati hingga
punahnya biota hayati. Ada juga dampak pada saat operasi yaitu berubahnya tata guna
lahan dan menyusut dan menurunnya debit maupun kwalitas sumber mata air tanah
maupun danau-danau di sekitar area. Pada saat proses pembakaran dampak yang
diakibatkan adalah sumber air panas atau uap mengeluarkan gas H2S yang
menyebabkan hujan asam , H2S bersifat korosif dapat menyebabkan peralatan–
peralatan mesin maupun listrik berkarat.

Dari kebanyakan dampak yang disebabkan oleh energi panas bumi , akan dibahas
secara khusus yaitu dampak yang disebabkan oleh gas H2S pada sumur produksi.
Dampak yang disebabkan dari gas H2S yaitu adalah hujan asam , hujan asam terjadi
karena bertemunya gas H2S dengan uap air atau H2SO4 yang merupakan asam kuat.
Hujan asam yang mengandung asam kuat akan memberi dampak negatif kepada
lingkungan mahkluk hidup. Salah satu dampak dari hujan asam tersebut adalah korosi
yang terjadi pada mesin – mesin berbahan logam.

Korosi, adalah pelapukan logam oleh zat zat oksidator. Asam, merupakan zat yang
dapat dengan mudah mengoksidasi logam. Jadi ketika terjadi hujan asam, dapat
dipastikan terjadi korosi pada logam yang terkena air hujan tersebut.
9
Korosi atau pengkaratan merupakan fenomena kimia pada bahan – bahan logam yang
pada dasarnya merupakan reaksi logam menjadi ion pada permukaan logam yang
kontak langsung dengan lingkungan berair dan oksigen. Contoh yang paling umum,
yaitu kerusakan logam besi dengan terbentuknya karat oksida. Dampak yang
ditimbulkan korosi dapat berupa kerugian langsung dan kerugian tidak langsung.
Kerugian langsung adalah berupa terjadinya kerusakan pada peralatan, permesinan
atau stuktur bangunan. Sedangkan kerugian tidak langsung berupa terhentinya
aktifitas produksi karena terjadinya penggantian peralatan yang rusak akibat korosi,
terjadinya kehilangan produk akibat adanya kerusakan pada kontainer, tanki bahan
bakar atau jaringan pemipaan air bersih atau minyak mentah, terakumulasinya produk
korosi pada alat penukar panas dan jaringan pemipaannya akan menurunkan efisiensi
perpindahan panasnya, dan lain sebagainya.
Korosi terbagi menjadi beberapa bentuk korosi :
1. Korosi merata adalah korosi yang terjadi secara serentak diseluruh permukaan
logam, oleh karena itu pada logam yang mengalami korosi merata akan terjadi
pengurangan dimensi yang relatif besar per satuan waktu. Kerugian langsung akibat
korosi merata berupa kehilangan material konstruksi, keselamatan kerja dan
pencemaran lingkungan akibat produk korosi dalam bentuk senyawa yang
mencemarkan lingkungan.
Sedangkan kerugian tidak langsung, antara lain berupa penurunan kapasitas dan
peningkatan biaya perawatan.
2. Korosi galvanik terjadi apabila dua logam yang tidak sama dihubungkan dan berada
di lingkungan korosif. Salah satu dari logam tersebut akan mengalami korosi,
sementara logam lainnya akan terlindung dari serangan korosi. Logam yang
mengalami korosi adalah logam yang memiliki potensial yang lebih rendah dan logam
yang tidak mengalami korosi adalah logam yang memiliki potensial lebih tinggi.
3. Korosi sumuran adalah korosi lokal yang terjadi pada permukaan yang terbuka
akibat pecahnya lapisan pasif. Terjadinya korosi sumuran ini diawali dengan
pembentukan lapisan pasif dipermukaannya, pada antarmuka lapisan pasif dan
elektrolit terjadi penurunan pH.

10
Sehingga terjadi pelarutan lapisan pasif secara perlahan-lahan dan menyebabkan
lapisan pasif pecah sehingga terjadi korosi sumuran. Korosi sumuran ini sangat
berbahaya karena lokasi terjadinya sangat kecil tetapi dalam, sehingga dapat
menyebabkan peralatan atau struktur patah mendadak.
4. Korosi celah adalah korosi lokal yang terjadi pada celah diantara dua komponen.
Mekanisme terjadinya korosi celah ini diawali dengan terjadi korosi merata diluar dan
didalam celah, sehingga terjadi oksidasi logam dan reduksi oksigen. Pada suatu saat
oksigen (O2) di dalam celah habis, sedangkan oksigen (O2) diluar celah masih
banyak, akibatnya permukaan logam yang berhubungan dengan bagian luar menjadi
katoda dan permukaan logam yang didalam celah menjadi anoda sehingga terbentuk
celah yang terkorosi.
5. Korosi retak tegang (stress corrosion cracking), korosi retak fatik (corrosionfatique
cracking) dan korosi akibat pengaruh hidogen (corrosion inducedhydrogen) adalah
bentuk korosi dimana material mengalami keretakan akibatpengaruh lingkungannya.
Korosi retak tegang terjadi pada paduan logam yang mengalami tegangan tarik statis
dilingkungan tertentu, seperti : baja tahan karat sangat rentan terhadap lingkungan
klorida panas, tembaga rentan dilarutan amonia dan baja karbon rentan terhadap
nitrat. Korosi retak fatk terjadi akibat tegangan berulang dilingkungan korosif.
Sedangkan korosi akibat pengaruh hidogen terjadi karena berlangsungnya difusi
hidrogen kedalam kisi paduan.
6. Korosi intergranular adalah bentuk korosi yang terjadi pada paduan logam akibat
terjadinya reaksi antar unsur logam tersebut di batas butirnya. Seperti yang terjadi
pada baja tahan karat austenitik apabila diberi perlakuan panas. Pada temperatur 425 –
815oC karbida krom (Cr23C6) akan mengendap di batas butir. Dengan kandungan
krom dibawah 10 %, didaerah pengendapan tersebut akan mengalami korosi dan
menurunkan kekuatan baja tahan karat tersebut.

11

7. Selective leaching adalah korosi yang terjadi pada paduan logam karena pelarutan
salah satu unsur paduan yang lebih aktif, seperti yang biasa terjadi pada paduan
tembaga-seng. Mekanisme terjadinya korosi selective leaching diawali dengan terjadi
pelarutan total terhadap semua unsur. Salah satu unsur pemadu yang potensialnya
lebih tinggi akan terdeposisi, sedangkan unsur yang potensialnya lebih rendah akan
larut ke elektrolit. Akibatnya terjadi keropos pada logam paduan tersebut. Contoh lain
selective leaching terjadi pada besi tuang kelabu yang digunakan sebagai pipa
pembakaran. Berkurangnya besi dalam paduan besi tuang akan menyebabkan paduan
tersebut menjadi porous dan lemah, sehingga dapat menyebabkan terjadinya pecah
pada pipa.
Demikian dampak yang disebabakan oleh energi panas bumi , lebih khusunya dampak
yang dihasilkan pada sumur air panas atau sumur produksi yang mengandung gas
H2S yang berbahaya dan dapat menyebabkan hujan asam, hujan asam tersebut yang
menyebabkan dampak korosi pada benda logam.
2.4 Solusi

Solusi yang dapat dilakukan dalam mencegah dampak energi panas bumi tersebut
sebagai berikut :

12

1. Pengecetan. Jembatan, pagar dan railing biasanya dicat. Cat menghindarkan kontak
dengan udara dan air. Cat yang mengandung timbel dan zink (seng) akan lebih baik,
karena keduanya melindungi besi terhadap korosi.

2. Pelumuran dengan Oli atau Gemuk. Cara ini diterapkan untuk berbagai perkakas
dan mesin. Oli dan gemuk mencegah kontak dengan air.
3. Pembalutan dengan Plastik. Plastik mencegah kontak dengan udara dan air.
4. Tin Plating (pelapisan dengan timah). Kaleng-kaleng kemasan terbuat dari besi
yang dilapisi dengan timah. Pelapisan dilakukan secara elektrolisis, yang disebut tin
plating. Timah tergolong logam yang tahan karat. Akan tetapi, lapisan timah hanya
melindungi besi selama lapisan itu utuh (tanpa cacat)
Apabila lapisan timah ada yang rusak, misalnya tergores, maka timah justru
mendorong/mempercepat korosi besi. Hal itu terjadi karena potensial reduksi besi
lebih negatif daripada timah (Eº Fe = -0,44 volt; Eº Sn = -0,44 volt).
Oleh karena itu, besi yang dilapisi dengan timah akan membentuk suatu sel
elektrokimia dengan besi sebagai anode. Dengan demikian, timah mendorong korosi
besi. Akan tetapi hal ini justru yang diharapkan, sehingga kaleng-kaleng bekas cepat
hancur.
5. Galvanisasi (pelapisan dengan zink). Pipa besi, tiang telpon dan berbagai barang
lain dilapisi dengan zink. Berbeda dengan timah, zink dapat melindungi besi dari
korosi sekalipun lapisannya tidak utuh. Hal ini terjadi karena suatu mekanisme yang
disebut perlindungan katode. Oleh karena potensial reduksi besi lebih positif daripada
zink, maka besi yang kontak dengan zink akan membentuk sel elektrokimia dengan
besi sebagai katode. Dengan demikian besi terlindungi dan zink yang mengalami
oksidasi. Badan mobil-mobil baru pada umumnya telah digalvanisasi, sehingga tahan
karat.
13

6. Chromium Plating (pelapisan dengan kromium). Besi atau baja juga dapat dilapisi
dengan kromium untuk memberi lapisan pelindung yang mengkilap, misalnya untuk
bumper mobil. Chromium plating juga dilakukan dengan elektrolisis. Sama seperti

zink, kromium dapat memberi perlindungan sekalipun lapisan kromium itu ada yang
rusak.
7. Sacrificial Protection (pengorbanan anode). Magnesium adalah logam yang jauh
lebih aktif (berarti lebih mudah berkarat) daripada besi. Jika logam magnesium itu
akan berkarat tetapi besi tidak. Cara ini digunakan untuk melindungi pipa baja yang
ditanam dalam tanah atau badan kapal laut. Secara periodik, batang magnesium harus
diganti.
8. Membuat alloy atau paduan logam yang bersifat tahan karat, misalnya besi
dicampur dengan logam Ni dan Cr menjadi baja stainless (72% Fe, 19%Cr, 9%Ni).

14

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan akhirnya penulis sampai pada beberapa kesimpulan
yang dapata diambil dari analisis mengenai dampak energi panas bumi. Beberapa
kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut:

A. Panas bumi merupakan sumber energi terbarukan berupa energi thermal (panas)
yang dihasilkan dan disimpan di dalam inti bumi. Istilah geothermal berakar dari
bahasa Yunani dimana kata, "geo", berarti bumi dan, "thermos", berarti panas, menjadi
geothermal yang juga sering disebut panas bumi.
B. Sumber air panas yang merupakan salah satu bagian dari pembangkit listrik tenaga
panas bumi yang memiliki dampak , yaitu mengandung gas H2S yang sangat
berbahaya. H2S merupakan zat kimia yang dapat menyebabkan hujan asam.
C. Hujan asam adalah hujan yang disebabkan oleh terbentuknya asam di udara akibat
bertemunya uap air dengan gas gas pembentuk asam. Biasanya terjadi karena
pencemaran udara di sekitar pembangkit listrik tenaga panas bumi.
D. Dampak yang diakibatkan oleh hujan asam adalah korosi. Korosi adalah
pelapukan logam oleh zat zat oksidator. Asam, merupakan zat yang dapat dengan
mudah mengoksidasi logam.
E. Terdapat beberapa solusi yang untuk mencegah terjadinya korosi , solusi tersebut
adalah pengecetan mesin yang berbahan logam , pelapisan menggunakan oli ,
pelapisan menggunakan plastik agar tidak secara langsung terkena air atau oksigen ,
pelapisan menggunakan timah atau zink kromium , dan alloy (paduan logam anti
karat).
15

DAFTAR PUSTAKA

2004. Sumber Alam Terbarukan, (online), (http://www.geodipa.co.id/id/profile04.html
Energi panas bumi, (online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Energi_panas_bumi.)

Pemanfaatan Energi Panas Bumi. (online), (http://www.distambenjabar.go.id/modules.php?name=News&file=article&sid=6

16