inilah 10 Soft Skill yang Harus Dipelaja

inilah 10 Soft Skill yang Harus Dipelajari
Perawat
Selain mempelajari berbagai macam ilmu pengetahuan dan beragam keterampilan klinis, sebagai
seorang calon perawat kita pun dibekali keterampilan lain yang sering kita sebut dengan soft
skill.
Namun sadarkah bahwa ternyata ilmu serta keterampilan yang kita dapat di bangku kuliah
keperawatan selain berguna ketika menghadapi pasien juga bermanfaat bagi kehidupan pribadi
kita.
Berikut beberapa soft skill yang harus dipelajari oleh seorang perawat yang juga berguna dalam
kehidupan sehari-hari:
1. Miliki Visi Hidup yang Jelas

Tidak diam atau terus melakukan sesuatu memang penting, namun adakalanya kita butuh untuk
berhenti sejenak. Untuk menjadi seorang perawat sukses, kita perlu memiliki visi hidup yang
jelas.
Ambil waktu sejenak untuk berpikir dan menyusun rencana, tujuan, serta impian yang ingin kita
wujudkan. Visi inilah yang akan membantu kita dalam melalui setiap tahapan hidup serta karir
kita.
2. Fokus dalam Mengejar Impian

Setelah mengetahui apa yang kita inginkan, fokuslah untuk mewujudkannya. Kejar apa yang

menjadi impian kita, alih-alih hanya berkutat terhadap hal yang tidak kita suka dan
mengeluhkannya setiap hari.
Ini akan membantu kita menggeluti serta menikmati bidang keperawatan yang paling sesuai
untuk kita, yang berarti pula kita akan lebih menikmati hidup dan kehidupan ini.
3. Kenali Potensi Diri

Kesuksesan berawal dari bagaimana kita bisa mengenali potensi unik diri kita dan
mengembangkannya. Kenalilah kepribadian, bakat, kemampuan khusus, atau keahlian unik yang
kita miliki.
Setelah kita menemukan potensi unik tersebut, temukan pula cara untuk mengembangkan dan
membawa serta ke dalam dunia keperawatan yang kita geluti.

4. Lebih Banyak Mendengar

Kita dibekali dengan dua telinga dan satu mulut. Oleh karenanya, ada pepatah yang mengatakan
bahwa lebih banyak mendengar lebih baik daripada banyak bicara.
Selain membuat orang lain merasa dihargai, mendengar akan membuat kita menemukan banyak
hal yang bisa kita cerap dan pelajari. Jadi, luangkan waktu sejenak untuk mendengarkan pasien
maupun orang lain.
5. Berpikir Positif


Dunia kesehatan pada umumnya memang cukup keras, begitu pula dengan keperawatan.
Adakalanya kita akan mempertanyakan diri sendiri mengapa kita terjun ke dalam profesi ini.
Setiap hari, untuk mengatasi hal tersebut, temukan sesuatu yang positif dan menurut kita
berharga di tempat kerja. Semakin kita bersyukur atas banyak hal yang kita dapat, akan membuat
hidup kita menjadi bahagia.
6. Belajar dari Kesalahan

Di bangku kuliah keperawatan, kita diajarkan untuk menjadi sempurna. Hal ini tentu bukan tanpa
alasan, karena yang kita hadapi nantinya akan menyangkut kesehatan serta keselamatan manusia
lain.
Berbagai macam tugas kuliah dan ujian terkadang membuat kita seolah mendapat beban yang
cukup besar. Di kehidupan nyata pun kita akan menemukan berbagai macam masalah serta
gangguan.
Oleh karenanya, luangkan waktu serta biarkan diri belajar dari kesalahan yang mungkin kita
perbuat dari berbagai tantangan yang kita hadapi.
7. Nikmati Hidup

Sebagai seorang perawat, pekerjaan memang penting. Namun keluarga, teman, hobi, dan
komunitas juga merupakan bagian kehidupan kita yang tidak boleh diabaikan.

Cari hal yang disuka dan ingin kita lakukan selain pekerjaan. Buatlah jadwal untuk menekuni
hobi, rekreasi bersama keluarga, atau sekedar meluangkan waktu untuk diri sendiri.
Nikmati hidup dan kehidupan yang kita jalani, niscaya ini akan berpengaruh positif pada diri dan
lingkungan sekitar.

8. Percaya Naluri

Naluri sering disebut sebagai ‘otak kedua’ kita. Sehingga beralasan saat kita merasa tidak
nyaman ketika tahu ada sesuatu yang buruk terjadi. Ikuti naluri kita, karena naluri seorang
perawat biasanya nyata.
Bila angka atau data tidak menunjukkan sesuatu yang aneh, dengarkan apa yang mungkin
disampaikan pasien serta ikuti naluri kita.
9. Ingatlah untuk Tetap Bernapas

Pada hari kerja yang sibuk dan kacau, terkadang rasa lelah dan lapar dapat memicu amarah kita.
Bila mengemuka diri dalam kondisi demikian, ada baiknya kita luangkan waktu untuk berhenti
sejenak dan bernapas.
Tarik napas dalam dan hembuskan secara perlahan untuk memberikan oksigen segar kepada otak
kita. Semakin dapat melakukan dengan baik teknik relaksasi ini, kita akan merasa lebih jernih
dalam berpikir dan bertindak.

10. Merawat Diri Sendiri sebelum Merawat Orang Lain

Ketika kita sedang kacau atau tidak bersemangat, maka pasien pun akan ikut merasakannya
bahkan turut menderita karenanya.
Bila kita ingin menjadi perawat lebih produktif dan memberikan asuhan keperawatan yang
terbaik, hal pertama yang harus dilakukan adalah merawat serta memperhatikan kebutuhan diri
kita terlebih dahulu.
Ini bukanlah tidakan egois, justru bila kondisi kita prima maka perawatan yang akan kita berikan
pada pasien pun menjadi lebih efisien serta berkualitas. [IO]
https://www.indrioktaviani.com/111/inilah-10-soft-skill-yang-harus-dipelajariperawat/

KEMAMPUAN SOFT SKILL PERAWAT, SEBERAPA
PENTINGKAH
Dalam pelaksanaan tugas praktik keperawatan, perawat dituntut memiliki kemampuan
melakukan tugas pekerjaan yang dilandasi dengan ilmu pengetahuan, keterampilan/ keahlian
dan dukungan sikap kerja. Penguasan ilmu pengetahuan, teknologi dan
keterampilan/keahlian teknis keperawatan disebut sebagai Hard Skill

Dukungan sikap kerja ditunjukan melalui kemampuan perawat melakukan suatu interaksi
yang positif dengan pasien, keluarga pasien maupun dengan anggota tim kesehatan lainnya.

Sikap kerja ini disebutkan sebagai soft skill.
Soft Skill merupakan keterampilan diluar keterampilan teknis dan akademis, dan lebih
mengutamakan keterampilan intra dan inter personal. Keterampilan intra personal mencakup
kesadaran diri (kepercayaan diri, penilaian diri, sifat dan preferensi, serta kesadaran emosi) dan
keterampilan diri (peningkatan diri, pengendalian diri, manajemen sumber daya, perilaku pro
aktif). Sedangkan keterampilan inter personal mencakup kesadaran sosial (kesadaran politik,
memanfaatkan keberagaman, berorientasi pelayanan) dan keterampilan sosial (kepemimpinan,
pengaruh positif, komunikasi, kooperatif, kerja sama tim dan sinergi). Soft Skill mutlak harus
dimiliki oleh manusia sebagai modal untuk mengarungi berbagai bidang kehidupan seperti
pekerjaan, rumah tangga, organisasi masyarakat dan lain-lain.
Dalam domain penilaian /uji kompetensim perawat, kemampuan soft skill masuk kategori
pengetahuan afektif (konatif) menggambarkan bagaimana cara seseorang bersikap yang
melibatkan emosi dan kemampuan empati untuk mengaplikasikan nilai-nilai profesional dalam
praktik keperawatan. Meskipun presentasi penilaian domain pengetahuan afektif berkisar 510%, akan sangat berdampak terhadap kualitas asuhan keperawatan dan berpengaruh kuat dalam
kinerja pelayanan dalam tim.
Ketika dalam praktek asuhan keperawatan seorang perawat mampu menunjukan kemampuan
soft skill yang baik akan menciptakan pengalaman positif bagi pasien dan mendukung proses
penyembuhan lebih optimal.
Kemampuan Soft Skill yang dibutuhkan dalam praktik pelayanan keperawatan antara lain :
-Tanggung jawab (dalam kegiatan bekerja),

-Disiplin dalam bekerja (tepat waktu)
-Inisiatif kerja (mengambil tindakan untuk mencapai tujuan bersama sebelum diminta),
-Beretika dengan menghargai orang lain yang sedang berbicara,
-Peduli/ peka terhadap kebutuhan pasien/ tim kerja
-Bekerjasama dalam suatu tim dengan cara melakukan suatu tugas bersama-sama untuk
mencapai tujuan bersama
-Menghindari perilaku yang tidak jujur (memiliki integritas)
-Untuk seorang leader keperawatan kemampuan soft skill yang dibutuhkan adalah :
-Kemampuan manajerial (mengelola organisasi, kelompok)
-Kemampuan mengelola atau memimpin untuk membuat keputusan dengan berpegang pada visi
dan misi rumah sakit,
-Planing dan organizing dengan cara merencanakan dan melaksanakan (tidak menunda

pekerjaan),
-Keuletan untuk tidak mudah menyerah serta berani menanggung resiko dan tantangan,
-Salesmanship dengan cara komunikasi baik antara klien serta mau menerima kritikan dengan
berbagai customer yang bervariasi,
-Stress tolerance (mampu menghadapi stress).
-Kemampuan interaksi sosial.
Mari menjadi perawat yang handal dengan membangun dan meningkatkan kemampuan soft

skill dalam dunia kerja keperawatan.
Soft Skill bukanlah sesuatu yang stagnan. Keterampilan ini dapat diasah dan ditingkatkan
seiring dengan bertambahnya pengalaman seseorang. Ada banyak cara yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan soft skill, yaitu dengan Learning by doing.

http://majalahkasih.pantiwilasa.com/detailpost/kemampuan-soft-skill-perawat-seberapapentingkah

Analisis Tingkat
Softskills
Perawat
Secara keseluruhan,
softskills
pada perawat di
instalasi rawat jalan, instalasi rawat inap dan unit gawat
darurat adalah baik. Hal ini dapat dilihat dari nilai ratarata keseluruhan
softskills
baik menurut diri sendiri, rekan
perawat, rekan dokter, dan atasan yang bernilai di antara
2,51 sampai 3,25. Sama halnya dengan
softskills

pada
dokter,
softskills
yang memiliki nilai tertinggi pada perawat
adalah
softskills
etika. Akan tetapi, berbeda dengan
softskills
dokter yang memiliki
softskills
buruk,
softskills
perawat tidak ada yang berada dalam kategori buruk.
Etika bagi perawat merupakan suatu pedoman yang
digunakan dalam pemecahan masalah atau pengambilan
keputusan etis baik dalam area praktik, pendidikan,
administrasi maupun penelitian. Etika merupakan peraturan
dan prinsip bagi perbuatan yang benar. Etika memberi
keputusan tentang tindakan yang diharapkan benar,
tepat atau bermoral. Etika keperawatan merujuk pada

standar etik yang menentukan dan menuntun perawat
dalam praktek sehari-hari, yaitu jujur terhadap pasien,
menghargai pasien, dan beradvokasi atas nama pasien
(Makhfudli, 2009).
Pada
Softskills
perawat di Rawat Jalan secara
keseluruhan mempunyai nilai dalam kategori baik dan
nggi pada nilai Etika dan kejujuran, walaupun beberapa
Softskill
Perawat ada yang memperoleh nilai rendah
namun masih dalam kategori baik yaitu
tactical
diikuti

oleh
Organized
, dan
Regulasi Emosi
.

Pada Instalasi Rawat Jalan Pasien datang secara
berkesinambungan, dan memperoleh layanan dari
perawat hanya sementara waktu, dengan demikian
ada beberapa s
oftskills
saja yang dapat terlihat secara
langsung maupun yang dirasakan oleh pasien, sehingga
dengan hasil nilai s
oft skills
untuk Etika yang cukup tinggi
sudah dapat dikatakan sebagai nilai tambah dari Perawat
yang bertugas di Instalasi Rawat Jalan, sedangkan pada
nilai yang rendah seperti
Tactical
adalah sikap perawat
dalam melakukan tugas selalu dengan kecermatan
untuk menyukseskan strategi yang telah dibuat dalam
melayani pasien khususnya di Instalasi Rawat Jalan,
dari definisi operasional tersebut dengan kegiatan yang
perawat lakukan di Poli tempat mereka bertugas,

softskills
ini memang tidak selalu bisa dilakukan dengan baik,
mengingat jumlah kunjungan pasien yang cukup tinggi
terkadang membuat strategi apa yang direncanakan
oleh Perawat di Poli tidak dapat dilakukan. Demikian juga
dengan
Softskills Organized
tidak akan dapat dilaksanakan
secara rutin, sehingga kegiatan pelayanan kesehatan akan
berjalan seperti biasa dengan tujuan semua pasien dapat
dilayani dengan baik.
Softskills
Regulasi Emosi seharusnya
mampu untuk diterapkan, dengan jumlah kunjungan
pasien yang tinggi, berkesinambungan membuat perawat
sulit menerapkannya.

Manfaat Soft Skills dan Artinya bagi Anda
oft Skills jika diartikan secara harfiah akan tampak rancu, yaitu “Ketrampilan Lunak”, dan
karenanya istilah Soft Skills sudah common (umum) dijadikan ungkapan sehari-sehari tidak lagi
diartikan harfiah, sedangkan lawan katanya adalah Hard Skills (Ketrampilan Keras). Hard Skill
dapat diistilahkan dengan Ketrampilan Teknis atau Technical Skills. Soft Skills dan Hard Skills
adalah 2 hal yang saling melengkapi bagi seseorang dalam menggapai prestasi dan kinerja
gemilang. Berikut ini kita akan membahas manfaat soft skills bagi perkembangan individu
dalam berkarya.
Apakah Manfaat Soft Skills dan Artinya dalam pengembangan karir dan diri Anda?
Setiap jenis pekerjaan akan selalu memerlukan sebuah ketrampilan sehingga dapat membantu
Anda mengerjakannya, mencapai target yang ditetapkan dan meraih tujuan akhir yang
dicanangkan. Sebagai contoh, seorang fotografer tentunya perlu paham berbagai jenis lensa
kamera, jenis lampu, tata cahaya dan lainnya. Atau seorang guru perlu tahu cara membaca
sebuah formula matematika dan mengerti cara mempraktekkannya. Dan masih banyak lagi
contoh pekerjaan lain, yang pastinya harus disertai ketrampilan yang terikat dalam pekerjaan
tersebut. Ketrampilan ini dikenal dengan Ketrampilan Teknis (Hard Skills) yang untuk
memperolehnya Anda perlu belajar dan berlatih dalam program pendidikan khusus.
Dan selanjutnya dalam perkembangan berbagai jenis pekerjaan yang melibatkan banyak orang
dengan kemampuan dan ketrampilan yang berbeda-beda, maka Anda akan ditunjang dengan
ketrampilan lain yang dikenal dengan sebutan Soft Skills (Ketrampilan Non Teknis), sebuah
ketrampilan yang sangat terkait dengan sikap dan perilaku Anda menghadapi orang lain untuk
membantu pekerjaan Anda. Manfaat Soft Skills dalam pekerjaan sangat menunjang performa
Anda baik sebagai individu pun sebagai Leader (khususnya)
Apakah Soft Skills itu?
Soft Skills adalah sikap, perilaku atau karakter individu yang ada dalam diri masing-masing.
Lebih condongnya pengertian soft skills adalah sikap dan kebiasaan Anda dalam berinteraksi
dengan orang lain. Soft skills tidak terlihat kasat mata dibandingkan kemampuan teknis, dan
untuk memperolehnya Anda tidak serta merta harus mengikuti sebuah kelas pelatihan. Anda
dapat memperoleh manfaat soft skills melalui pengalaman disekolah, pengalaman hidup dan
masa lalu, atau pengalaman dalam dunia kerja yang tengah dilakoni. Pengalaman tersebut
merupakan sebuah pembelajaran sangat berharga sehingga Anda dapat menjalani peran sebagai
seorang professional yang tidak hanya handal dalam urusan teknis, namun sangat lihai
berhubungan dengan orang lain.
Contoh Soft Skills
1. Communication Skills

Seseorang dengan komunikasi yang baik mempunyai kemampuan dalam mengolah informasi
baik lisan ataupun tulisan secara akurat. Selain itu mereka dengan ketrampilan komunikasi
mampu memberikan informasi sebaliknya secara tepat dan akurat, dan dapat diterima serta
dicerna dengan mudah oleh orang lain.
2. Interpersonal Skills
Interpersonal Skills adalah kemampuan dalam berhubungan baik kepada lawan
bicara atau orang lain. Anda adalah seorang pendengar yang baik, dan tidak
mudah menghakimi orang lain, suka berbagi ide dan masukan. Sebagai seorang
yang mempunyai interpersonal skills Anda akan menjadi partner yang selalu sedia
manakala rekan kerja membutuhkan Anda. Manfaat Soft Skills Interpersonal Skill ini
adalah salah satu parameter terpenting dalam membangun jejaring kerja Anda.

3. Problem Solving & Critical Thinking
Ketrampilan ini adalah kemampuan dalam menganalisa dan mengidentifikasikan sebuah masalah
serta memberikan berbagai kemungkinan penyelesaiannya (solusi). Menggunakan nalar yang
logis adalah kemampuan dalam Problem Solving, sehingga pendekatan masalah akan mudah
terselesaikan secara efektif dan efisien.
4. Active Listening
Kemampuan mengelola diri sendiri untuk mau mendengarkan orang lain dan mengambil manfaat
dari pendapat atau masukan lawan bicara. Melakukan interupsi hanya jika memang harus
dilakukan, bukan sekedar ingin tampak bersuara atau tampak aktif. Mendengarkan adalah
kemampuan non teknis yang cukup krusial untuk memperoleh informasi lengkap agar tidak salah
persepsi.
5. Active Learning
Mau menambah ilmu dan wawasan terlebih jika terkait dengan pekerjaanya. Aktif membaca dan
belajar hal baru yang bermanfaat bagi pengembangan diri dan karir Anda merupakan salah satu
soft skills yang patut dilatih.
6. Organizational Skills
Mampu melakukan pendekatan yang sistematis dalam pembagian tugas dan wewenang kepada
setiap individu yang terlibat. Organizational Skills merupakan kemampuan Anda melihat the
right man at the right place.
7. Time Management Skills
Kemampuan mengelola waktu sendiri sehingga setiap tugas dapat terselesaikan sesuai jadwal
yang dibuat diawal. Mampu menentukan prioritas kerja sehingga tidak ada tugas yang tertunda
atau bahkan tertinggal.

8. Team Player
Kemampuan Anda dalam bekerja sama orang lain, saling mendukung dan saling memperkuat,
sehingga akan terjadi sinergi dan hasil maksimal. Mau bekerja sama dengan siapapun, mampu
menjadi pemimpin dan sekaligus menjadi pengikut sebagaimana situasi yang ada. Berbagi
tanggungjawab dengan anggota tim, dan menerima apresiasi saat sukses atau tanggungjawab saat
gagal.
9. Professionalism
Profesional adalah karakter yang sulit didefinisikan, namun sangat mudah terlihat manakala
Anda tidak menjalankannya. Seorang yang rajin datang pagi ke kantor dan pulang sore sesuai
aturan jam kerja sudah memenuhi kriteria professional, namun jika dalam pekerjaannya dia tidak
pernah memenuhi deadline, timeline atau target, maka bisa jadi dia tidak professional.
Professional dapat bersifat subyektif tergantung sejauh mana ekspektasi masing-masing, antara
bawahan dan atasan. Tetapi secara umum dapat didefinisikan bahwa professional adalah orang
yang selalu tepat waktu, sopan dan santun, menyenangkan, berpakaian formal dan pantas serta
bertanggung jawab dengan tugas dan kewajibannya.
10. Flexibility & Adaptability
Kemampuan beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan. Lingkungan kerja saat ini
atau pun lingkungan kerja baru. Reaksi dan respon Anda terhadap sekitar menjadi poin penting
dalam pengembangan karir dan diri Anda. Manfaat Soft Skills Keluwesan dan Adaptasi
membuat Anda semakin mudah berkomunikasi dengan rekan kerja atau atasan, sehingga mudah
pula menerima tantangan dan tanggung jawab kerja.
Semakin handal Anda dalam mengelola softskills akan semakin tinggi potensi keberhasilan Anda
dalam karir. Tidak hanya hard skill yang utama, namun soft skill sudah menjadi sebuah
keharusan untuk berkarir. Manfaat Soft Skills bagi pekerjaan karena Anda akan melibatkan
banyak orang dengan banyak kompetensi, sehingga semakin handal Anda dalam berhubungan
baik kepada orang lain, dengan berlatih soft skills, akan semakin cepat pula progress karir Anda.

Ini Dia 5 Cara Untuk Meningkatkan Soft
Skill
[ISIGOOD] Buat kamu para mahasiswa selain akademik, soft skill tak kalah penting. Sebab,
seseorang mampu dinilai dan dilihat kapabilitasnya melalui soft skill. Untuk itu, tak heran jika
seseorang yang memiliki ketrampilan dan soft skill yang memadai lebih bernilai dibandingkan
dengan yang tidak. Baik yang memiliki capaian akademik tinggi ataupun tidak.
Pastinya kamu telah banyak mendengar cerita kesuksesan karir ataupun usaha seseorang yang
sama sekali tidak berpendidikan kan? Ini menunjukkan, meskipun kita seorang mahasiswa yang
unggul di bidang akademik sama sekali kita tak boleh menutup mata dari pentingnya sebuah soft
skill. Tentunya, kamu akan jauh lebih bernilai jika telah menyandang kesuksesan di bidang
akademik maupun soft skill. Jika sanggup meraih keduanya, maka dipastikan bahwa kamu
memiliki nilai lebih. Yakni di bidang akademik dan ketrampilan sekaligus.
Nah, keterangan diatas menunjukkan bahwa sudah semestinya buat kamu mahasiswa sangat
perlu meningkatkan soft skill sejak dini. Sebab jika tidak, maka kamu hanya akan menjadi
mahasiswa yang begitu-begitu saja. So, simak 5 cara berikut yang dapat meningkatkan soft
skillmu!

Bergabung dalam sebuah organisasi
Jika kamu belum pernah mencoba berorganisasi, maka cobalah bergabung. Organisasi apapun
yang kamu sukai. Misalnya organisasi yang mewadahi kegemaranmu. Nah, dari organisasi itu
kamu akan belajar banyak hal berkenaan dengan interaksi dengan orang lain. Bukan hanya itu,
selain dapat menghargai perbedaan dan pendapat orang lain kamu juga akan menjadi pribadi
yang lebih bijak.

Mintalah penilaian seseorang terdekatmu
tentang dirimu
Tidak ada salahnya kamu meminta seseorang yang dekat denganmu untuk menilai
kepribadianmu. Mintalah penilaian jujur dari mereka. Darisana, kamu sama sekali tidak boleh
merasa sakit hati dengan penilaian yang mereka berikan. Kamu hanya perlu berusaha untuk terus
mengubah sikap dan karakter burukmu. Ingat, ini bukan berarti merubah diri kamu. Kamu tetap
menjadi dirimu sendiri. Tapi, bertransformasi untuk menjadi pribadi yang semakin baik tentu
merupakan hal yang diinginkan semua orang. Perubahan itu demi diri yang menuju ke arah yang
lebih baik dan positif.

Berlatih menerima dan memberi kritik yang
positif
Alangkah bijak jika kamu selalu berpikir positif atas masukan dan kritik membangun dari orang
lain. Kita harus memahami, bahwa sikap kita berbeda dan tentunya penilaian orang lainpun
berbeda. Dalam kehidupan, kamu harus berusaha tetap memandangnya dari sudut pandang
positif. Sebab, kamu hanya akan merugi jika selalu memandang kritik sebagai suatu cacian dan
hinaan. Jangan pernah merasa rendah diri dengan kritik yang ada. Perubahan menuju ke arah
yang lebih baik memang memerlukan proses.
Nah, selain berusaha menerima kritik kamu juga harus berhati-hati dalam menilai seseorang.
Artinya, kritik harus disampaikan secara baik, positif dan membangun. Jangan pernah kamu
memberikan kritik pada seseorang secara “nyinyir” dan menyakitkan hati. Itu justru akan
membuatmu terkucil dari pergaulan.

Belajar menghargai dan mendengarkan
orang lain
Seseorang yang ingin meningkatkan soft skill harus bisa menghargai orang lain. Dia harus
berusaha untuk terus belajar melihat secara multi dimensi. Tak boleh berpikir bahwa hanya
kamulah yang paling benar. Kamu juga harus berlatih menjadi pendengar yang baik. Jangan
hanya ingin didengarkan saja, namun komunikasi yang timbal balik harus diupayakan.

Berkomunikasi dengan baik, jelas dan benar
tika dalam berkomunikasi adalah yang utama. Pengendalian lisanmu akan berujung pada
pengendalian sikapmu. Untuk itu, mulailah segala sesuatunya dengan komunikasi yang baik.
Selain baik, kejelasan dan kebenaran omonganmu juga diutamakan. Jika sudah demikian, maka
semakin lama berkomunikasi akan membuatmu terbiasa dan akan bertransformasi menjadi
sebuah karakter yang melekat.
Nah, itu dia 5 cara yang dapat kita upayakan demi meningkatkan soft skill. So guys, kamu
pastinya ingin segera mencoba trik-trik diatas untuk menjadi sebuah pribadi yang lebih bernilai
kan? Ayo, coba dan jadilah seseorang yang memiliki nilai lebih.