Motif Amerika Serikat memberikan bantuan

Jurnal Hubungan Internasional 2014

United States’s Motives Providing Assistance to Colombia Through Plan Colombia in
2000-2008
Oleh : Yudhistira Widho P.
Mahasiswa Hubungan Internasional
Universitas Brawijaya

ABSTRACT
Terrorism and illegal drugs trafficking are one of the issues concerned by the US
government in determining their foreign policy. Just like any other Latin America especially
in Colombia. High rate of drug trafficking cases that involved citizens of the US as
consumers and never ending terrorism issues in Colombia made US gave their special
attention to Colombia rather than any other Latin countries.

In 2000, Plan Colombia emerged as one of the US assistance to help Colombia which
has the main purpose to hinder the rate circulation of illegal drugs trafficking entering the US
market as well as to help Colombia’s government to fight against terrorism that occurred in
Colombia at that moment.

Keywords


:

foreign

assistance,

illegal

drugs,

terrorism,

Plan

Colombia

Jurnal Hubungan Internasional 2014
Pendahuluan
Dewasa ini perdagangan obat-obatan terlarang telah menjadi permasalahan

serius yang dihadapi hampir di berbagai Negara. Bakhan ketika permasalahan obat-obatan
terlarang masih belum terselesaikan ada salah satu kasus yang melibatkan kelompok
bersenjata dimana hasil dari perdagangan obat-obatan terlarang ini digunakan untuk
menunjang kegiatan-kegiatan pemberontakan. Seperti yang terjadi di Amerika Latin tepatnya
di Kolombia dengan kelompok bersenjatanya yang dikenal dengan Armed Revolutionary
Forces of Colombia atau dalam bahasa latin disebut Fuerzas Armadas Revolucionarias de
Colombia (FARC). FARC adalah kelompok pemberontak di Kolombia yang memiliki tujuan

untuk memaksa perubahan sistem politik di Kolombia 1. Strategi yang mereka gunakan adalah
menggunakan tanah dan redistribusi kesejahteraan, nasionalisasi industri dan infrastruktur2,
memiliki tradisi dan nilai-nilai yang lebih baik, dan anti Amerika Serikat3. Dalam upaya
untuk mencapai tujuannya, FARC menggunakan hasil perdagangan obat-obatan terlarang
sebagai suatu alat untuk memenuhi kebutuhan keuangan mereka. Pendapatan FARC berasal
dari pajak

dan retribusi terhadap

produsen yang digunakan untuk

melindungi


keberlangsungan perdagangan obat-obatan terlarang yang dimulai dari proses produksi
sampai kepada pengiriman barang ke lokasi4. Selain memberikan pajak dan retribusi terhadap
produsen, banyak diantara anggota FARC yang juga terlibat dalam proses produksi obatobatan terlarang. Perbedaannya adalah jika anggota FARC ikut terlibat dalam proses produksi

1

MAJ Jon-Paul N. Maddaloni, 2009, An Analysis of the FARC in Colombia : Breaking the Frame of FM 3-24, Hal
27
2
Infrastruktur yang dimaksud disini adalah keberadaan perusahaan minyak di Kolombia. FARC menilai bahwa
kebijakan ekspor minyak yang dilakukan oleh pemerintah Kolombia hanya akan menjadikan para pemilik
modal akan semakin kaya.
3
MAJ Jon-Paul N. Maddaloni, 2009, An Analysis of the FARC in Colombia : Breaking the Frame of FM 3-24, Hal
27
4
Mark S. Steinitz, The terroris a d Drug Co e tio i Lati A eri a’s A dea Regio , Hal 1.

Jurnal Hubungan Internasional 2014

obat-obatan terlarang, mereka tidak akan dipungut pajak melainkan hasil produksi akan
langsung dijual kepada pembeli dengan menukarnya dengan uang atau persenjataan 5.
Dalam rincian penetapan pajak yang ditentukan oleh FARC ada empat golongan yang
perlu diperhatikan6. Yang dimaksud dengan (1) informal adalah para petani yang tidak
memiliki lahan dan bekerja untuk lahan orang lain termasuk juga para pemetik daun coca
yang dalam hal ini mereka tidak akan dipungut pajak oleh FARC. Selanjutnya adalah (2)
Semi-Informal adalah segala pihak yang terlibat dalam proses produksi dan distribusi
termasuk didalamnya adalah pedagang & distributor skala kecil dan menengah 7. (3) SemiFormal penggolongannnya hampir sama dengan Semi-Informal hanya yang membedakan
adalah skala yang tergolong dalam Semi-Formal adalah skala besar. (4) Formal memberikan
ketetapan khusus yang disebut dengan Tax For Peace. Tax For Peace yang ditetapkan pada
bulan Maret tahun 2000 adalah pajak yang diperoleh dari pihak-pihak atau perusahaan
dengan pendapatan diatas 1 juta US$. Hal ini didasarkan pada penilaian FARC terhadap
perusahaan transnasional yang secara terus-menerus melakukan eksploitasi di wilayahnya.
FARC melihat bahwa buruh yang bekerja tidak mendapatkan apapun di negerinya sendiri.
Maka dari itu pajak ini nantinya akan digunakan FARC untuk meningkatkan kemampuan
militernya dengan cara modernisasi persenjataan yang kemudian juga digunakan untuk
pelayanan ekonomi dan sosial bagi masyarakat lokal seperti mendirikan sekolah, perbaikan
jalan, kesehatan, dan perlindungan lingkungan8.

5


Ibid. Hal 2
James J. Britain, 2010, Revolutionary Social Change in Colombia : The Origin and Direction of the FARC-EP,
Pluto Press, Hal 100
7
Mario A Murillo And Jesus Rey Avirama, 2010, Colombia and the United States : War, Unrest and
Destabilization, New York: Seven Stories, Hal 19. Yang dikutip dalam buku James J. Britain, 2010, Revolutionary
Social Change in Colombia : The Origin and Direction of the FARC-EP, Pluto Press, Hal 100
8
Nazih Richani, 2002, System of Violence : The Political Economy of war and peace in Colombia, New York :
SUNY, Hal 80. Dikutip dalam buku James J. Britain, 2010, Revolutionary Social Change in Colombia : The Origin
and Direction of the FARC-EP, Pluto Press, Hal 100

6

Jurnal Hubungan Internasional 2014
Muculnya pemberontak dalam hal ini adalah FARC bukan suatu permasalahan baru
bagi pemerintah Kolombia mengingat FARC sendiri telah muncul sejak tahun 1960 hingga
sekarang. Pemberontak ini muncul akibat dari ketidakmampuan pemerintah dalam
memberikan kontrol terhadap seluruh wilayahnya sehingga dalam beberapa hal, fungsi

pemerintah yang seharusnya memiliki otoritas dalam memberikan pengawasan terhadap
wilayahnya justru dikendalikan oleh kelompok pemberontak yakni FARC. Banyak faktor
yang menyebabkan pemerintah Kolombia dinilai tidak mampu dalam memberikan kontrol
terhadap wilayahnya antara lain, kurangnya perhatian pemerintah dalam melakukan kontrol
terhadap wilayahnya, kurangnya pengawasan terhadap hukum yang dijalankan di Kolombia,
dll.
Selanjutnya, Kolombia adalah salah satu Negara di bagian Amerika Latin yang hingga
tahun 2000 masih memiliki kasus kriminalitas yang cukup tinggi termasuk di dalamnya
adalah perdagangan obat-obatan terlarang seperti kokain, narkoba, koka, dll. Bisnis obatobatan terlarang di Kolombia tergolong yang paling tinggi dibanding Negara- Negara
tetangganya dengan merujuk laporan dari United Nations Office for Drug Control and Crime
Prevention 2000 (UNODCCP)9 yang menyebutkan bahwa perluasan lahan penanaman daun

koka di Kolombia pada periode tahun 1987-1999 selalu mengalami peningkatan bahkan
mencapai enam kali lipat. Sementara Peru dengan periode yang sama justru semakin
menurun hingga melampaui lima kali lipat, untuk Bolivia, perluasan lahan penanaman daun
dengan periode tahun yang sama justru mengalami penurunan dengan berkurangnya sekitar
50% perluasan lahan penanaman daun koka.
Ditinjau dari potensi produksi kokain yang dimulai pada tahun 1987 – 1999, dari
ketiga Negara tersebut, Kolombia juga masih menempati posisi teratas dengan potensi yang


9

UNODCCP (United Nations Office for Drug Control and Crime Prevention) Studies on Drugs and Crime,
Global Illicit Drugs and Trends 2000. Hal 43

Jurnal Hubungan Internasional 2014
meningkat sekitar 15 kali lipat pada tahun 1999 10. Dibandingkan dengan Peru dan Bolivia
angka ini tentunya sangat jauh dengan potensi produksi Peru yang hanya mengalami
peningkatan tidak sampai menyentuh angka 10% sementara Bolivia justru mengalami
penurunan potensi produksi kokain sebesar 50%11.
Berangkat dari permasalahan inilah Amerika Serikat mempunyai inisiatif untuk
membantu menyelesaikan permasalahan yang sedang dialami oleh Kolombia dimana pada
awalnya Kongres Amerika Serikat menyetujui bahwa Amerika Serikat akan memberikan
bantuan kepada Kolombia senilai US$ 7.5 milyar 12. Bentuk bantuan yang ditawarkan
Amerika Serikat pada saat itu diberi nama Plan Colombia. Plan Colombia adalah suatu
bentuk strategi kerja sama bilateral antara Amerika Serikat dan Kolombia yang mempunyai
tujuan untuk melawan perdagangan obat terlarang dan menekan kriminalitas, revitalisasi
sosial dan ekonomi Kolombia, dan memelihara perdamaian di Kolombia 13. Secara Khusus
Plan Colombia memiliki 3 tujuan utama yaitu (1) Reduce Illicit Narcotics and Improve
Security, (2) Promote Social and Economic Justice, (3) dan Promote Rule of Law14. Di waktu


yang sama, Plan Colombia juga digunakan sebagai suatu alat untuk melakukan pengawasan
terhadap persebaran obat-obatan illegal di wilayah Amerika Utara15. Program bantuan yang
ditawarkan Oleh Amerika Serikat ini akhirnya disetujui pada tahun 1999 oleh Andress
Pastrana yang pada saat itu menjabat sebagai presiden Kolombia Persetujuan ini didasarkan

10

Ibid. Hal 43
Ibid. Hal 43
12
Peter DeShazo, Johanna Mendelson Forman, and Philip McLean, 2009, Countering Threats to Security and
Stability in a Failing State: Lessons from Colombia, Center for Strategic and International Studies, Washington,
DC, dapat diakses melalui http://csis.org/files/publication/090930_DeShazo_CounteringThreats_Web.pdf
13
National Planning Department and Department of Justice and Security (DNP & DJS) : Plan Colombia
Progress Report 1999 – 2005, Hal 8 Dapat diakses di
http://www.dnp.gov.co/archivos/documentos/DJS_Documentos_Publicationes/Bal_plan_Col_ingles_final.pdf
14
Joseph R. Biden, 2008, Plan Colombia : Drug Reduction Goals Were Not Fully Met, but Security Has Improved;

U.S. Agencies Need More Detailed Plans for Reducing Assistance, Hal 12
15
National Planning Department and Department of Justice and Security (DNP & DJS) : Plan Colombia
Progress Report 1999 – 2005, Hal 8 Dapat diakses di
http://www.dnp.gov.co/archivos/documentos/DJS_Documentos_Publicationes/Bal_plan_Col_ingles_final.pdf
11

Jurnal Hubungan Internasional 2014
pada rasa tanggung jawab bersama teradap permasalahan obat-obatan illegal di dunia16.
Selain itu Plan Colombia juga dianggap sebagai sebuah cermin suatu Negara dalam
melakukan pengawasan terhadap segala bentuk permintaan, pendistribusian, dan penawaran
(drug cartels17) terhadap obat-obatan terlarang dalam lingkup komunitas internasional18.

Langkah yang Ditempuh Amerika Serikat dalam Menyelesaikan Permasalahan di
Kolombia Melalui Plan Colombia
Pada tahap ini penulis akan melakukan analisa terhadap langkah-langkah yang
dilakukan oleh Amerika Serikat terkait permasalahan yang dihadapi oleh Kolombia melalui
sudut pandang motif dari bantuan luar negeri. Penulis akan menggunakan motif ekonomi dan
motif sosio-politik untuk mengetahui seberapa jauh motif Amerika Serikat terhadap
pemerintah Kolombia pada saat dilaksanakannya Plan Colombia .


Motif Sosio-Politik
Ditandai dengan adanya dua point utama yang diperoleh Amerika Serikat dalam
program Plan Colombia . Yaitu : Kendali Amerika Serikat dalam mempengaruhi kebijakan
pemerintah Kolombia dan diperolehnya Informasi yang dibutuhkan oleh Amerika Serikat di
Kolombia.
Bukti bahwa Amerika Serikat telah mampu mempengaruhi kebijakan pemerintah
Kolombia adalah dengan ditetapkannya Plan Patriota . Plan Patriota muncul sebagai suatu
kebijakan pemerintah Kolombia yang dilatar belakangi oleh penempatan pasukan militer

16

Ibid. Hal 8
Drug cartels adalah suatu kelompok pengedar obat-obatan terlarang yang dibentuk untuk memberikan
kontrol terhadap proses produksi dan distribusi dalam lingkup nasional maupun internasional.
18
National Planning Department and Department of Justice and Security (DNP & DJS) : Plan Colombia
Progress Report 1999 – 2005. Hal 8 Dapat diakses di
http://www.dnp.gov.co/archivos/documentos/DJS_Documentos_Publicationes/Bal_plan_Col_ingles_final.pdf
17


Jurnal Hubungan Internasional 2014
Amerika Serikat di Bogota tepatnya di kantor duta besar Amerika Serikat untuk Kolombia 19.
Plan Patriota merupakan suatu bentuk sikap lanjutan dari pemerintah Kolombia yang mana

kebijakan ini ditujukan untuk memberikan tekanan terhadap pasukan FARC. Dengan bantuan
militer dari Amerika Serikat, pemerintah Kolombia berusaha untuk melakukan negosiasi
dengan FARC agar bersedia menarik mundur pasukan mereka dan mengakhiri konflik yang
terjadi antara pemerintah Kolombia dan FARC selama 40 tahun terakhir 20.
Meskipun pada akhirnya FARC tidak bersedia untuk melakukan negosiasi dengan
pemerintah Kolombia karena alasan FARC tidak ingin melakukan negosiasi dengan kondisi
yang sama pada saat pemerintahan Pastrana 21, hal ini tetap menjadi salah satu bukti yang
memperlihatkan bagaimana Amerika Serikat secara tidak langsung telah mampu
mempengaruhi kebijakan pemerintah Kolombia. Hanya dengan penempatan pasukan militer
Amerika Serikat di wilayah Bogota, pemerintah Kolombia langsung memberikan respon
dengan menetapkan Plan Patriota yang bertujuan selain untuk menarik mundur pasukan
FARC juga untuk melindungi kantor perwakilan Amerika Serikat di wilayah Bogota.
Ketergantungan pemerintah Kolombia terhadap Amerika Serikat pun berlanjut hingga
pada tahun 2005 pemerintah Kolombia sempat melakukan kunjungan dan bertemu presiden
Amerika Serikat yang pada saat itu dijabat oleh Bush guna membicarakan kerja sama
bilateral antar kedua Negara.
Berawal dari sebuah survei yang berasal dari Chile bernama Latinobarometro yang
melakukan survei terhadap dukungan masyarakat Amerika Latin terhadap demokrasi. Hasil
dari survei ini menyebutkan bahwa pada tahun 2005 dukungan terhadap demokrasi semakin
menurun sejak tahun 1996 khususnya di wilayah Brazil, Kolombia, dan Peru 22.

19

Myles R.R Frechette : Colombia and the United States-The Partnership: But What is The End Game ?.
Strategic Studies Institute, Hal 16
20
Ibid. Hal 16
21
Ibid. Hal 16
22
Ibid. Hal 33

Jurnal Hubungan Internasional 2014
Hasil dari survei ini tentu menjadikan salah satu pertimbangan tersendiri bagi
pemerintah Kolombia untuk meminta bantuan Amerika Serikat guna memperkuat demokrasi
di Kolombia.
Amerika Serikat sendiri sangat terbuka dalam merespon kondisi yang terjadi di
Kolombia. Terbukti dalam sebuah kutipan wawancara, pemerintah Amerikas Serikat bersedia
untuk bekerja sama yang satunya adalah untuk mempromosikan demokrasi di wilayah
Kolombia.
“Our two nations are working together to fight druh trafficking and terrorism, and to
promote security, democracy and the rule of law . . .”23

sebagai wujud kepedulian Amerika Serikat terhadap demokrasi yang ada di
Kolombia, Amerika Serikat memberikan suatu masukan terhadap hukum-hukum yang
dijalankan di Kolombia. Peace and Justice adalah salah satu bentuk aturan atau hukum yang
disarankan oleh pemerintah Amerika Serikat pada tahun 2006 agar diterapkan di Kolombia.
Meskipun pada awalnya sempat terjadi perdebatan apakah Peace and Justice ini dapat
mampu langsung dijalankan di Kolombia atau tidak. Lepas dari perdebatan terkait penerapan
Peace and Justice di Kolombia,tentunya Peace and Justice ini diharapkan mampu untuk

memperkuat kekuatan hukum yang ada di Kolombia guna memperkuat kehidupan ekonomi,
sosial dan Politik 24.
Hasil analisa dari data tersebut memperlihatkan bahwa penulis tidak melihat proses
dan hasil dari berjalannya Peace and Justice yang diterapkan oleh pemerintah Kolombia.
Tetapi disini penulis lebih menekankan bahwa Amerika Serikat terbukti telah mampu
memberikan kendali terhadap kebijakan kebijakan domestik Kolombia yang terbukti dalam

23
24

Berdasarkan dialog yang telah dilakukan Frechette terhadap Bush
Ibid. Hal 34

Jurnal Hubungan Internasional 2014
kebijakan Peace and Justice yang ditetapkan oleh pemerintah Kolombia. Hal ini dilakukan
oleh Pemerintah Kolombia mengingat Pemerintah Kolombia sangat butuh dukungan dari
Amerika Serikat. Dukungan dalam bentuk materi maupun dukungan dalam bentuk
peningkatan sistem demokrasi sangat dibutuhkan oleh pemerintah Kolombia demi menjaga
stabilitas keamanan di wilayahnya.

Diperolehnya Akses Informasi yang dibutuhkan Amerika Serikat di Kolombia
Diperolehnya informasi terhadap kondisi yang terjadi di Kolombia salah satunya
diawali dengan disetujuinya Free Trade Agreement (FTA) antara Kolombia dan Amerika
Serikat pada tahun 2005. FTA yang terjadi antar kedua Negara ini digunakan untuk
membantu Kolombia dalam menghadapi tantangan-tantangan seperti pertumbuhan ekonomi,
investasi asing, dan juga tentunya reformasi fiskal sebagai prioritas utamanya 25. Jadi dengan
adanya FTA ini diharapkan Kolombianantinya akan mampu bersaing dalam perekonomian
dunia.
Dengan disetujuinya FTA antara Amerika Serikat dan Kolombia maka Amerika
Serikat akan mendapatkan segala bentuk informasi yang dapat digunakan sebagai dasar
tindakan Amerika Serikat terhadap Kolombia. Informasi yang diperoleh Amerika Serikat dari
kerja sama ini antara lain tingginya pajak yang ditetapkan oleh pemerintah Kolombia
sehingga perusahaan-perusahaan asing yang terletak di Kolombia harus mengeluarkan biaya
yang cukup besar untuk membayar pajak. Hal ini menyebabkan para investor tidak memiliki
ketertarikan untuk menanamkan modal di Kolombia. Di sisi lain Kolombia harus
meningkatkan pertumbuhan ekonomi mereka guna bersaing di pasar dunia. Berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan inilah akhirnya pada tahun 2005 Uribe bersedia untuk

25

Ibid. Hal 17

Jurnal Hubungan Internasional 2014
menurunkan pajak yang ditetapkan di Kolombia guna lebih menarik para investor untuk
menanamkan modal di Kolombia.
Selain memperoleh informasi tentang sistem perpajakan yang diterapkan di
Kolombia, Amerika Serikat juga mendapatkan informasi tentang perkembangan pendapatan
per kapita Kolombia, pendapatan per kapita Kolombia yang berasal dari pajak, dan
pembelanjaan pemerintah Kolombia. Tercatat Gross National Product (GNP) Kolombia
sejak berjalannya Plan Kolombia semakin meningkat yang pada awalnya hanya 11% menjadi
21%, GNP Kolombia yang berasal dari pajak hanya berada di bawah 15%, pembelanjaan
Kolombia pada bidang militer hanya sekitar 3.3% dari GDP, dll 26. Informasi – informasi
semacam inilah yang dibutuhkan oleh Amerika Serikat.
Dari informasi ini Amerika Serikat memiliki gambaran awal apakah Amerika Serikat
akan berinvestasi di Kolombia, apakah Amerika Serikat akan terus memberikan bantuan
militer ke Kolombia, apa yang akan didapat oleh para investor yang berasal dari Amerika
Serikat ketika para investornya menanamkan modal di Kolombia ataupun pertimbanganpertimbangan yang lainnya.

Motif Ekonomi
Pada Motif ini penulis juga mendapatkan dua point utama yang dinilai mampu
menjelaskan motif Ekonomi Amerika Serikat di Kolombia melalui skema Plan Colombia .
Antara lain : Ekspor-Impor Amerika Serikat – Kolombia Tahun 200-2008 dan Investasi
Amerika Serikat di Kolombia Tahun 2000-2008.
Ekspor-Impor Amerika Serikat – Kolombia Tahun 2000-2008
Secara keseluruhan dimulai dari pada tahun 2000 hingga 2008 kegiatan ekspor
Amerika Serikat menuju Kolombia terus mengalami peningkatan.
26

Ibid. Hal 17

Jurnal Hubungan Internasional 2014

Ekspor Amerika Serikat menuju Kolombia tahun 2000-200827

Motif Ekonomi Amerika Serikat melalui skema Plan Colombia dapat dilihat pada
gambar yang menjelaskan tentang ekspor Amerika Serikat menuju Kolombia. Penulis melihat
bahwa sebenarnya tujuan lain dari Plan Colombia adalah untuk mencapai kerja sama
ekonomi antara Amerika Serikat dan Kolombia. Dari gambar diatas dapat dipahami bahwa
sejak dilaksanakannya Plan Colombia, Amerika Serikat secara terus menerus mengekspor
barang mereka menuju Kolombia. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebenarnya salah satu dari
tujuan Plan Colombia adalah untuk melindungi produk produk milik Amerika Serikat tetap
beredar di wilayah Kolombia.
Kemudian grafik mengenai impor Amerika Serikat yang berasal dari Kolombia. Sama
halnya dengan ekspor Amerika Serikat menuju Kolombia, data impor Amerika Serikat yang
berasal dari tahun ke tahun juga mengalami peningkatan.

27

Ibid

Jurnal Hubungan Internasional 2014

Impor Amerika Serikat yang berasal dari Kolombia Tahun 1995-200828
Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa sebenarnya kedua Negara baik Amerika
Serikat dan Kolombia memiliki ketergantungan satu sama lain. Dengan kata lain bahwa
disetujuinya program bantuan Plan Kolombia oleh kedua Negara tentunya tidak lepas dari
faktor ekonomi khususnya kerja sama di bidang ekspor dan impor. Bagi Amerika Serikat ,
Plan Colombia dapat digunakan sebagai suatu alat untuk mempertahankan produk-produk

mereka beredar di pasar Kolombia sekaligus Plan Colombia juga dapat dijadikan suatu alat
bagi Amerika Serikat untuk mempertahakan pasokan barang atau jasa yang berasal dari
Kolombia.

Investasi Amerika Serikat di Kolombia Tahun 2000-2008
Amerika Serikat sebagai Negara tentangga dari Kolombia nampaknya tidak ikut
berpartisipasi untuk menanamkan modalnya ke Kolombia. Argumen penulis ini didasarkan
pada temuan penulis yang memperlihatkan bahwa dalam kurun waktu tahun 2000-2008
Amerika Serikat hanya memberikan investasinya di Kolombia melalui Chase Manhattan
28

Ibid

Jurnal Hubungan Internasional 2014
Bank. Bank ini bersedia untuk memberikan dana sebesar US$ 99.5 juta dalam proyek

perluasan telekomunikasi di Kolombia dan Kimberly-Clark Corporation yang bersedia
memberikan dana sebesar US$ 10 juta untuk produk tisu yang mereka tawarkan 29.
Selain itu, argumen penulis juga didukung oleh data yang didapatkan penulis dari
OECD yang memperlihatkan bahwa dari tahun 2002 hingga 2008 FDI tertinggi yang berasal
dari Amerika Serikat terdapat di Brazil kemudian di susul Colombia di urutan kedua lalu
Venezuela di urutan ketiga30.
Perbandingan FDI dalam Satuan Million US$
2002

2003

Venezuela 123.0 -86.0

2004

2005

2006

2007

2008

624.0 308.0

-1362.0

-2032.0

-1465.0

Brazil

342.0 -334.0

668.0 985.0

-468.0

492.0

278.0

Colombia

N/A

241.0 228.0

277.0

118.0

388.0

84.0

Sumber : diolah oleh penulis dari OECD

Sehingga dalam konteks investasi asing, Amerika Serikat tidak terlalu memberikan
prioritas terhadap Kolombia. Hal ini tentu didasarkan atas berbagai pertimbangan dimana
salah satu pertimbangan dari Amerika Serikat adalah Amerika Serikat telah memberikan
investasi dana yang cukup besar dalam hal Plan Colombia . Jadi Amerika Serikat akan
membutuhkan pertimbangan lebih lanjut ketika Amerika Serikat akan memberikan
investasinya kepada Kolombia.

Overseas Private I vest e t Corporatio , A ual Report,
, Maki g a Differe e y “upporting
I vest e t i Developi g Cou tries . Hal 26
30
http://stats.oecd.org/Index.aspx?DatasetCode=FDI_FLOW_PARTNER
29

Jurnal Hubungan Internasional 2014
Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, maka dapat disimpulkan bahwa Melalui
Plan Colombia Amerika Serikat bertujuan untuk meredam peradaran obat-obatan terlarang
memasuki pasar domestik Amerika Serikat yang kemudian dapat mengancam kesehatan
warga negaranya. Selain ancaman yang muncul dari permasalahan domestik Kolombia, pada
saat itu Kolombia juga sedang mengalami permasalahan lain yang belum terselesaikan.
Keberadaan FARC yang mengontrol sebagian besar perdagangan obat-obatan terlarang
menyebabkan pemerintah Kolombia tidak mampu menyelesaikan permaslahan yang ada.
Maka dari itu, Amerika Serikat sebagai Negara tetangga dari Kolombia berinisiatif untuk
memberikan bantuan yang diimplementasikan dalam bentuk Plan Colombia. Pada akhirnya
Plan Colombia muncul dan ditawarkan sebagai program bantuan dari Amerika Serikat
kepada Kolombia yang bertujuan untuk melawan peredaran obat-obatan terlarang dan juga
berperang memberantas terorisme dimana salah satu kelompok teroris (FARC) berada di
wilayah Kolombia dengan alokasi dana yang begitu besar dibanding tetangga sekitar
Kolombia.
Dengan besarnya dana yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat, maka timbul suatu
pertanyaan apa yang menjadi tujuan utama Amerika Serikat memberikan bantuan kepada
Kolombia dengan alokasi dana yang sebegitu besar dibanding dengan beberapa Negara
Amerika Latin yang pernah mendapatkan bantuan dari Amerika Serikat.
Dengan menggunakan Aid Allocation Motives maka diharapkan mampu menjelaskan
apa yang menjadi tujuan Amerika Serikat memberikan bantuan kepada Kolombia melalui
skema Plan Colombia. .
Pada akhirnya Aid Allocation Motives dinilai mampu menjelaskan motif Amerika
Serikat melalui Plan Colombia. Amerika Serikat terlihat menggunakan isu obat-obatan
terlarang dan terorisme sebagai suatu alat untuk mempertahankan akses terhadap

Jurnal Hubungan Internasional 2014
kelangsungan perdagangan antara Amerika Serikat dan Kolombia. Hal ini tentu didukung
oleh data yang menyebutkan bahwa dalam kurun waktu tahun 2000-2008 kegiatan ekspor
impor yang terjadi antar kedua Negara semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Daftar Pustaka
Buku, Jurnal, dan Laporan :
Biden, Joseph R. 2008, Plan Colombia : Drug Reduction Goals Were Not Fully Met, but
Security Has Improved; U.S. Agencies Need More Detailed Plans for Reducing
Assistance, Hal 12

Britain, James J. 2010, Revolutionary Social Change in Colombia : The Origin and Direction
of the FARC-EP, Pluto Press, Hal 100

Frechette, R.R Myles : Colombia and the United States- The partnership:But What is The
End Game ? . Strategic Studies Institute, Hal 16

Maddaloni, MAJ Jon-Paul N. 2009, An Analysis of the FARC in Colombia : Breaking the
Frame of FM 3-24, Hal 27

Murillo, Mario A And Avirama, Jesus Rey. 2010, Colombia and the United States : War,
Unrest and Destabilization, New York: Seven Stories, Hal 19.

Overseas Private Investment Corporation, Annual Report, 2001, “Making a Difference by
Supporting Investment in Developing Countries”. Hal 26

Richani, Nazih. 2002 System of Violence : The Political Economy of war and peace in
Colombia . New York : SUNY, Hal 80.

Steinitz, Mark S. The terrorism and Drug Connection in Latin America’s Andean Region, Hal
1.
UNODCCP (United Nations Office for Drug Control and Crime Prevention ) Studies on
Drugs and Crime, Global Illicit Drugs and Trends 2000. Hal 43

Website :
http://stats.oecd.org/Index.aspx?DatasetCode=FDI_FLOW_PARTNER
National Planning Department and Department of Justice and Security (DNP & DJS) : Plan
Colombia Progress Report 1999 – 2005, Hal 8 Dapat diakses di

Jurnal Hubungan Internasional 2014
http://www.dnp.gov.co/archivos/documentos/DJS_Documentos_Publicationes/Bal_pl
an_Col_ingles_final.pdf
Peter DeShazo, Johanna Mendelson Forman, and Philip McLean, 2009, Countering Threats
to Security and Stability in a Failing State: Lessons from Colombia, Center for
Strategic and International Studies, Washington, DC , dapat diakses melalui

http://csis.org/files/publication/090930_DeShazo_CounteringThreats_Web.pdf