Sejarah seni rupa mesir kuno
Kata Pengantar
Dengan mengucapkan syukur kehadirat illahi rabbi, yang telah memberikan
cinta dan hidayah-nya, sehingga penyusunan makalah ini dapat kami selesaikan
dengan baik.
Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas Seni Rupa serta
membantu para pembaca dalam proses pembelajaran.
Makalah ini disajikan dengan bahasa yang sederhana dan materi yang terkini
sehingga para pembaca dapat memahamikarya ilmiah ini secara mudah dan cepat.
Besar harapan kami, makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah
pengetahuan para pembaca. Kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan
sebagai upaya penyempurnaan karya ilmiah ini di masa yang akan datang.
Penulis
Bab 1
Pendahuluan
A.
Latar Beakang
Jauh sebelum dimulai perhitungan tahun masehi, dibeberapa tempat di daerah
timur sudah memperlihatkan suatu kebudayaan yang bermutu tinggi. Dan sangat
berpengaruh baik di timur maupun di daerah barat
Kesenian timur pada awal perkembangannya berpusat di Mesir, Mesopotamia dan
India (lembah sungai Indus). Ketiga daerah ini menampilkan bentuk seni yang
memiliki ciri khas masing – masing sesuai dengan kepercayaan, pandangan hidup
dan tradisinya
Daerah sekitar aliran sungai Nil merupakan daerah pertanian yang subur
yang dapat memberikan kemakmuran kepada rakyatnya, sehingga Mesir dapat
mengembangkan kebudayaanya dengan baik. Sejak dahulu mereka sudah mengenal
ilmu pengetahuan, kesenian dan sudah mengenal jenis tulisan yang disebutHirogli.
Bangsa Mesir mempunyai kepercayaan dengan berbagai kultus (pemujaan),
yaitu kultus kematian, kultus Raja dan kultus Dewa, merekapun termasuk penganut
Polytheisme (banyak Dewa), seperti Dewa Amon, Dewa Osiris, Dewa Hours, Dewa
Isis, Dewi Hather dan
sebaginya, dan dari kegiatan – kegiatan kepercayaan itulah muncul seni Mesir yang
bersifat sakral, penuh magis dan misteri, mulai dari pembuatan mumi, seni lukis,
seni patung sampai pada bangunan – bangunan yang monumental dan raksasa.
Terutama seni bangunan dan seni patung dibuat dari batu kapur dan batu granit.
Sehingga peninggalan – peninggalannya masih dapat kita lihat sampai sekarang
B.
Tujuan
1.
2.
3.
Memberikan gambaran tentang Mesir
Mengetahui tentang seni rupa Mesir
Mengetahui peninggalan seni rupa Mesir
Bab II
Pembahasan
A. Peradaban Mesir Kuno
Kebudayaan Mesir termasuk kebudayaan yang tua mulai bangit pada 4000 tahun
sebelum Masehi, pada jaman 3200 sebelum Masehi di Mesir telah ada kerajaan yang
diperintah oleh paraPharao atau Firaun. Kerajaan ini disebut sebagai dinasti awal
dari kerajaan Mesir. Raja-raja yang berkuasa di masa itu dapat dikenal dari faktafakta peninggalan antara lain: Raja Manes, Aha, Jer, Den dan Persibsen (Joyce
Milton: 1980, 12-13).
Latar belakang dari kerajaan ini adalah kepercayaan atau agama kuno orang
Mesir yang memuja dewa-dewa. Selain itu kepercayaan orng Mesir pada dinasti
awal ini menjadi dasar bagi perkembangan kebudayaan Mesir untuk masa
selanjutnya. Agama mesir percaya bahwa kehidupan itu akan mati, dan sesudah itu
akan terjadi kebangitan kembali.
Orang Mesir membangun kuburannya bagaikan rumah atau istana yang lengkap
dengan segala perabotannya. Para raja tentunya juga membangun kuburan yang
bersifat monumental dan mewah. Dalam kehidupan yang baru setelah dibangkitkan
dari kematian orang masih akan membutuhkan keperluan seperti dalam waktu
keadaan hidup di dunia. Orang mati diberi bekal kubur berwujud keperluan seperti
layaknya orng hidup. Perlengkapan hidup sehari-hari, meja, kursi, tempat tidur,
tongkat, pakaian, alat makan minum, senjata, perhiasan, jimat dan lain sebagainya
disertakan dalam kubur (Lionel Casson: 1983, 71-92).
Seni rupa Mesir sangat erat hubungannya dengan kekuasaan dan kepercayaan
Mesir. Banyaknya karya seni monumental yang bersifat kekuasaan dan keagamaan
hadir memenuhi lembaran sejarah Mesir. Masa awal dinasti mesir tidak lepas dari
masa Pra Sejarah, karena perkembangan masa-masa itu saling berkaitan yang
sebenarnya, masa awal ini tidak begitu jelas kronologinya, sehingga sulit untuk
ditarik garis pemisahnya.
Kebudayaan dinasti awal diperkirakan sudah ada jaman sebelum berdiri tegaknya
kuno. Berdasarkan penemuan ahli arkheolog kebudayaan Mesir telah berkembang
baik pada 4000 tahun sebelum Masehi dan munculnya dinasti awal tidak dapat
diketahui hanya secara pikiran saja. Pada masa itu orng Mesir sudah melampaui
jaman batu. Penemuan bukti-bukti ditemukan pada masa peninggalan purbakala di
daerah Badari, Negade, El Amrah, El Gerze, dan Merinde. Penemuan-penemuan ini
merupakan gambaran kebudayaan dan kesenian mesir pada jaman Pra Sejarah
sampai dinasti awal.
B.Letak Geografis
Kebudayaan Mesir Kuno hidup dan berkembang di lembah sungai Nil. Bagi
bangsa Mesir,sungai Nil punya arti khusus dalam kehidupan mereka. Sungai nil yang
berhulu di pedalaman Afrika, setiap tahunnya membawa banjir ke Laut tengah .
Banjir ini , selain membawa malapetaka, juga memberiberkah yaitudengan
menyuburkan daerah yang dilewatinya. Sungai Nil bagi bangsa mesir adalah
lambing bagi kehidupan.
Pada zaman Prasejarah dan juga pada zaman kekuasaan firaun, sungai nil
mempunyai daerah pesisir yang lebih dari masa sekarang ini . Mesir pada waktu itu
adalah daerah yang subur yang sangat cocok untuk penternakan , pertanian dan
perburuan .
Sungai Nil terbentang dari Pegunungan Kilimanjaro (Sudan) hingga Laut Tengah
dengan panjang kira-kira 5000 km. Sungai ini merupakan hadiah bagi bangsa Mesir
karena daerah di sekilingnya adalah gurun pasir yang luas, apabila terjadi hujan akan
terjadi bah yang membawa lumpur-lumpur mineral. Dari lumpur inilah tanah sangat
cocok untuk dijadikan lahan bercocok tanam.
Keterasingan bangsa Mesir dengan kondisi geografis yang sebelah kiri dan kanan
Sungai Nil adalah Gurun Nubia sangat tidak menguntungkan, namun mereka mampu
bekerjasama dalam sebuah kelompok yang tangguh dan menciptakan sebuah
peradaban. Di lain sisi, kondisi ini memberikan keamanan bagi bangsa Mesir dari
serangan luar.
Mata Pencarian Peradaban Mesir Kuno
Pola hidup bangsa Mesir sangat menggantungkan diri kepada kondisi Sungai Nil,
apabila musim hujan mereka akan bercocok tanam dan apabila musim kemarau
mereka akan menghindar. Kemampuan bercocok tanam ini bertahan lama sampai
jumlah populasinya bertambah banyak dan mengharuskan bangsa Mesir
mengembangkan sistem pengaturan air yang baik dan bisa dipergunakan setiap saat.
Adanya kerja sama antar individu membentuk sebuah kelompok kecil dan
berkembang menjadi kelompok besar yang memerlukan sebuah aturan dalam
organisasi yang teratur.
SISTEM KEKUASAAN RAJA
Sistem pemerintahan peradaban Mesir Kuno adalah kerajaan. Berarti, kekuasaan
tertinggi berada di tangan raja. Menurut kepercayaan Mesir Kuno, kedudukan raja
yang mutlak (absolut)itu sesuai dengan kehendak para dewa. Mereka percaya
bahwa raja adalah turunan dewa matahari bernama Re. Dewa tersebut dianggap
sebagai raja pertama Mesir.
Raja dianggap amat suci sehingga rakyat biasa tidak boleh berhadapan langsung
dengan raja (melihat muka raja), bahkan menyebut nama raja. Bila mau menyebut
nama raja, rakyat Mesir kuno menyebut istilah Per-O (artinya “Istana Agung”)
sebagai ganti nama raja. Dari istilah itulah, diperoleh
sebutan Pharao atau Firaun untuk raja Mesir Kuno.
Tanggung jawab Firaun Mesir :
• Memerintah dengan adil.
• Memelihara keseimbangan alam semesta.
• Mengatur kelancaran sistem panen dan irigasi.
• Mengatur pemerintahan, hukum, dan kebijakan luar negeri.
• Memimpin angkatan perang.
• Memimpin upacara keagamaan.
A. Oganisasi Pemerintahan Mesir Kuno
Peradaban Mesir Kuno yang tinggi didukung oleh organisasi pemerintahan yang
mantap. Dalam menjalankan pemerintahanriya, raja dibantu oleh sejumlah pejabat
dan pegawai. Masing-masing sudah memiliki kedudukan dan tugas yang jelas.
Pejabat tertinggi di bawah raja adalah vassal, (raja bawahan): satu untuk Mesir Hulu,
satu untuk Mesir Hilir. Vassal Mesir Hulu berkedudukan di Memphis, vassal Mesir
Hilir berkedudukan di Thebe. Tugas utama vassal adalah memantau pelaksanaan
kebijakan pusat dan pengumpulan pajak.
Vassal membawahi sejumlah pegawai, juru tulis, dan duta. Pegawai
bertugas menangani urusan keuangan, bangunan kerajaan, lumbung, dan peternakan.
Juru tulis (sikretris) bertugas mencatat seluruh kegiatan pemerintahan sehingga
pemerintah mengetahui sejauh mana kebijakan dan aturan dijalankan. Duta bertugas
menangani hubungan luar negeri
b. Sejarah Pemerintahan Mesir Kuno
1. Kerajaan Mesir Tua (3100-2134 SM)
Kerajaan Mesir Tua berlangsung sejak masa pemerintahan Firaun Menessampai
pemerintahan Firaun Pepi II. Mesir dipersatukan di b awah pemerintah pusat yang
kuat. Sebagai Raja Mesir Tua yang pertama, Firaun Menes bergelar Nesut-biti, yang
artinya raja bermahkota kembar. Mahkota kembar melambangkan keberhasilannya
mempersatukan Mesir Hulu dan Mesir Hilir. Masa Kerajaan Mesir Tua dikenal
sebagai Abad Piramida. Pada masa itulah dibangun sejumlah piramida raksasa.
Firaun terkenal selain Menes dan masa itu antara lain Zoser, Cheops, Chefren, dan
Mekaure.
Pada masa Kerajaan Mesir Tua, ibu kota terletak di Memphis. Ketika itu, Mesir
dibagi atas 42 distrik aministratif yang disebut nomes. Masing-masing nomes
dipimpin oleh seorang pejabat. Mula-mula, masa tugas pejabat di nomes berlangsung
singkat. Setelah selesai, mereka kembali ke Memphis. Lama kelamaan, pejabat ini
menetap secara permanen di nomes, dan disebut nomarch. Mereka menjadi
penguasa di nomesnya masing-masing. Bahkan, jabatan nomarch dipegang seumur
hidup dan berlaku turun-temurun. Semasa Firaun Pepi II berkuasa, pemerintah pusat
menjadi lemah karena persaingan di antara nomarch. Masing-masing mempunyai
kepentingan politik dan ekonomi. Persengketaan dan persaingan kekuasaan yang
berlarut larut membuat persatuan Mesir tidak bisa dipertahankan lagi. Setelah Pepi II
meninggal, Mesir terpecah belah. Keadaan itu menandai berakhirnya masa Kerajaan
Mesir Tua.
2. Kerajaan Mesir Pertengahan (2040-1640 SM)
Masa Kerajaan Mesir Pertengahan diawali oleh keberhasilan Firaun Mentuhotep
II dari Thebe menaklukkan raja Herakleopolis. Mesir dipersatukan kembali dengan
ibu kotanya Thebe. Untuk memperkuat pemerintahan pusat, Mentuhotep melakukan
pembersihan terhadap berbagai pihak yang melawan kebijakannya. ia juga
mengangkat sejumlah tokoh dan Thebe yang loyal (setia) menjadi pejabat penting
dalam pemerintahan.
Masa Kerajaan Mesir Pertengahan sempat ditandai perebutan kekuasaan. Ketika
itu,Amenemhet I berhasil menggulingkan Mentuhotep IV. Amenemhet I kemudian
memindahkan ibu kota Mesir ke Itjawy dekat Memphis. Akan tetapi, kudeta itu tidak
mengakhiri Kerajaan Mesir Pertengahan. Bahkan, kerajaan itu mengalami kejayaan
semasa pemerintahan Amenemhet I dan para penggantinya. Firaun terkenal dari
masa itu antaralain Senusret I, Senusret III, danAmenemhet III.
Pada awal masa Kerajaan Mesir Pertengahan, pengaruh para nomarch masih kuat.
Sepak terjang mereka dapat membahayakan persatuan Mesir. Untuk mengatasi
masalah itu, Senusret III melakukan reorganisasi. Nomes dihapuskan. Sebagai
gantinya, Mesir dibagi menjadi 3 daerah administratif yang disebut waret. Sejak
pemerintahan Ratu Sobek-neferu, pemerintahan pusat semakin lemah. Sementara
itu, muncul persaingan di antara pejabat pemerintahan.
Mesir kembali terpecah belah. Kondisi Mesir yang Iemah mengundang invasi musuh
dari luar. Akhir Kerajaan Mesir Pertengahan ditandai oleh serangan bangsa
Hyksos dan Timur tengah Selanjutnya, Mesir diperintah oleh bangsa dan rumpun
Semit itu. Ibu kota Mesir berpindah ke Awaris.
3. Kerajaan Mesir Baru (1552-1069 SM)
Kerajaan Mesir Baru diawali oleh keberhasilan pasukan Mesir dibawah pimpinan
Ahmosis mengusir bangsa Hyksos. Masa ini merupakan masa paling gemilang
dibandingkan dua masa sebelumnya. Mesir membangun armada militernya menjadi
amat kuat sehingga mampu memperluas wilayah ke Asia Barat. Dengan kekuatan
militernya, Mesir menjadi kerajaan yang amat disegani di wilayah sekitar Laut
Tengah ketika itu.
Kejayaan Kerajaan Mesir Baru didukung oleh keunggulan raja-raja yang
memerintah. Firaun ternama dari masa itu antara lain :
Firaun Ternama :
• Ahmosis
• Tuthmosis III
• Amenhotep IV
• Tutankhamun
• Ramses II
• Ramses III
Masa Kerajaan Mesir Baru juga ditandai oleh tampilnya para ratu. Mereka
memiliki pengaruh politik. Bahkan, Hatshepsut (permaisuri Tuthmosis II) pernah
menjadi penguasa tertinggi di Mesir, sebelum putera tirinya Tuthmosis III naik tahta.
Keruntuhan Kerajaan Mesir baru mulai muncul setelaah Ramses III meninggal.
Terjadi persaingan di antara kalangan pejabat tinggi dan pemimpin agama, ditambah
dengan korupsi yang merajalela. Mesir kembali terpecah belah. Sejumlah wilayah
taklukan melepaskan diri atau bahkan menyerbu masuk ke Mesir, seperti bangsa
Libya dan Nubia. Sejak tahun 1069 SM, Mesir berada di bawah kendali kerajaan
asing, seperti Nubia, Assyria, Persia, Macedonia, dan Romawi.
B. SISTEM KEPERCAYAAN
Sistem kepercayaan Mesir kuno adalah polytheisme. Artinya, menyembah
banyak dewa-dewi. Bangsa Mesir mengenal sekitar 2000 dewa-dewi. Ada dewadewi yang bersifat nasional, artinya disembah seluruh rakyat Mesir Kuno. Ada pula
dewa-dewi yang bersifat lokal, artinya disembah rakyat Mesir dan kalangan tertentu
dan di wilayah tertentu saja.
Dewa-dewi yang disembah secara nasional ternyata berbeda dari masa kerajaan yang
satu ke masa kerajaan yang lain. Pada masa Kerajaan Mesir Tua, pemujaan utama
terarah kepada Re, dewa matahari. Untuk memuja Re, bangsa Mesir Kuno
membangun kuil di Heliopolis. Pada masa Kerajaan Mesir Pertengahan, pemujaan
utama terarah kepada Osiris, dewa hakim di alam baka. Kemudian, pada masa
Kerajaan Mesir Baru, pemujaan utama terarah kepada Dewa Amun, raja para
dewa.
Dewa tersebut sering disembah bersama dewa matahari sehingga digabung
menjadi Dewa Amun-Re. Pembaharuan keagamaan pernah terjadi saat Amenhotep
IV memerintah, semasa Kerajaan Mesir Baru. Raja itu mengubah agama Mesir yang
polytheis menjadi monotheis.Meskipun ditentang kalangan pendeta Amun-Re, ia
menciptakan ibadah kepada satu dewa, yakni Aten, yang dilambangkan dengan
cakram matahari. Dewa-dewi lain dianggap tidak ada. Namun, setelah raja tersebut
meninggal, ibadah kembali terarah kepada Amun-Re dan dewa-dewi lainnya.
Dewa-dewi Mesir :
• Amun: raja para dewa,
• Re: dewa matahari,
• Shu: dewa udara,
• Set: dewa gurun, badai, dan bencana,
• Osiris: dewa hakim di alam baka
• Min: dewa kesuburan,
• Khonsu: dewa bulan,
• Anubis: dewa kematian,
• Ma’at: dewi keadilan dan kebenaran.
Selanjutnya, kepercayaan Mesir Kuno tidak dapat dilepaskan dari tradisi
pengawetan jenasah mummi. Tradisi itu memperlihatkan kepercayaan Mesir Kuno
bahwa orang yang telah mati akan hidup abadi asalkan raganya tetap utuh. Mummi
yang terkenal antara lain jenasah Tutankhamun, firaun dan masa Kerajaan Mesir
Baru, yang ditemukan oleh arkeolog Inggris pada tahun 1922.
C. SISTEM TULISAN
Bangsa Mesir kuno telah mengenal tulisan sejak 3300 SM. Tulisan itu berupa
gambar(pictogram), tiap abjad dilambangkan dengan gambar tertentu. Bangsa Mesir
Kuno menamai sistem tulisannya sebagai“sabda para dewa”. Sebutan itu
diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani menjadi hieroglyph, yang artinya “tulisan
suci”. Itulah sebabnya, sampai sekarang kita menyebut tulisan Mesir Kuno sebagai
hieroglyph. Bangsa Mesir Kuno memahat tulisan hieroglyph pada dinding bangunan.
Di samping itu, mereka pun menulis dengan semcam kuas ataupun pena dan tinta
pada lembaran papyrus. Lembaran itu terbuat dari dedaunan yang banyak tumbuh di
Timur Tengah. Dan kata papyrus itulah diperoleh kata paper untuk kertas.
Tidak semua rakyat Mesir Kuno sanggup menulis. Tulisan hieroglyph memerlukan
keahlian khusus. OIeh karena itu, orang yang terampil menulis hieroglyph (juru
tulis) mendapat perlakuan khusus. Perlakuan itu membuat juru tulis memperoleh hak
dan kedudukan istimewa. Dengan mudah mereka memperoleh pekerjaan di kuil-kuil
dan dalam pemerintahan. Telah kita ketahui bahwa juru tulis menjadi bagian dari
organisasi pemerintahan Mesir Kuno. Dalam perkembangannya, tulisan hieroglyph
hanya untuk keperluan keagamaan (kitab-kitab suci) dan pemerintahan (hukum,
laporan pajak,panen, dan urusan pemerintahan lain). Sedangkan untuk keperluan
lainnya digunakan sistem tulisan lain, yaitu hieratis dan demofis. Tulisan
hieratisdigunakan semasa Kerajaan Mesir Tua, sedangkan
tulisan demotis digunakan sejak 700-an SM.
D. SISTEM PENANGGALAN
Bangsa Mesir Kuno amat tertarik pada astronomi (ilmu perbintangan). Mereka
telah memahami adanya perbedaan antara planet-planet dan bintang-bintang.
Pengetahuan itu mereka gunakan untuk membuat sistem penanggalan. Penanggalan
Mesir Kuno berdasarkan peredaran bintang-bintang. Bintang yang merek anggap
penting adalah Sopdet (Sirius). Berdasarkan pengamatan mereka, Sopdet
menghilang di balik cakrawala pada saat yang sama setiap tahun, dan muncul
kembali tepat 70 hari kemudian sebelum matahari terbit. Kemunculan itu bersamaan
dengan naiknya permukaan Sungai Nil yang mengawali banjir tahunan. Bangsa
Mesir Kuno menyebut saat itu sebagai tahun baru. Mereka menyebutnya wepet
renpet
Penanggalan yang pertama itu dibuat semasa Kerajaan Mesir Tua. Tokoh yang
berjasa membuat penanggalan itu bernama imhotep, seorang imam agung, arsitek,
dan dokter semasa pemerintahan Firaun Sozer. Berdasarkan penanggalan itu, 1 tahun
terdiri atas 365 hari. Penanggalan itu juga mengenal tahun kabisat. Ketika Julius
Caesar dari Romawi mengunjungi Mesir, ia terkagum-kagum oleh sistem
penanggalan bangsa itu. Berdasarkan penanggalan Mesir itu, ia membuat sistem
penanggalan Romawi yang di kemudian hari menjadi dasar penanggalan Masehi
sekarang ini.
E.SENI RUPA
Bangsa Mesir Kuno memproduksi seni untuk berbagai tujuan. Selama 3500 tahun,
seniman mengikuti bentuk artistik dan ikonografi yang dikembangkan pada masa
Kerajaan Lama. Aliran ini memiliki prinsip-prinsip ketat yang harus diikuti,
mengakibatkan bentuk aliran ini tidak mudah berubah dan terpengaruh aliran lain.
Standar artistik—garis-garis sederhana, bentuk, dan area warna yang datar
dikombinasikan dengan karakteristik figure yang tidak memiliki kedalaman spasial
—menciptakan rasa keteraturan dan keseimbangan dalam komposisinya. Perpaduan
antara teks dan gambar terjalin dengan indah baik di tembok makam dan kuil, peti
mati, maupun patung.
Seniman Mesir Kuno dapat menggunakan batu dan kayu sebagai bahan dasar untuk
memahat. Cat didapatkan dari mineral seperti bijih besi (merah dan kuning), bijih
perunggu (biru dan hijau), jelaga atau arang (hitam), dan batu kapur (putih). Cat
dapat dicampur dengan gum arab sebagai pengikat dan ditekan (press), disimpan
untuk kemudian diberi air ketika hendak digunakan. Firaun menggunakan relief
untuk mencatat kemenangan di pertempuran, dekrit kerajaan, atau peristiwa religius.
Pada masa Kerajaan Pertengahan, model kayu atau tanah liat yang menggambarkan
kehidupan sehari-hari menjadi populer untuk ditambahkan di makam. Sebagai usaha
menduplikasi aktivitas hidup di kehidupan setelah kematian, model ini diberi bentuk
buruh, rumah, perahu, bahkan formasi militer.
Meskipun bentuknya hampir homogen, pada waktu tertentu gaya karya seni Mesir
Kuno terkadang mengikuti perubahan kultural atau perilaku politik. Setelah invasi
Hykos di Periode Pertengahan Kedua, seni dengan gaya Minoa ditemukan di Avaris.
Salah satu contoh perubahan gaya akibat adanya perubahan politik yang menonjol
adalah bentuk artistik yang dibuat pada masa Amarna: patung-patung disesuaikan
dengan gaya pemikiran religius Akhenaten. Gaya ini, yang dikenal sebagai seni
Amarna, langsung diganti dan dibuah ke bentuk tradisional setelah kematian
Akhenaten.
Tembikar glasir bening dan kaca
Bahkan sebelum masa keemasan di bawah kekuasaan Kerajaan Lama, bangsa
Mesir kuno telah mampu mengembangkan sebuah material kilap yang dikenal
sebagai tembikar glasir bening, yang dianggap sebagai bahan artifisial yang cukup
berharga. Tembikar glasir bening adalah keramik yang terbuat dari silika, sedikit
kapur dan soda, serta bahan pewarna, biasanya tembaga.[133] Tembikar glasir
bening digunakan untuk membuat manik-manik, ubin, arca, dan lainnya. Ada
beberapa metode yang dapat digunakan untuk menciptakan tembikar glasir bening,
namun yang sering digunakan adalah menaruh bahan baku yang telah diolah menjadi
pasta di atas tanah liat, kemudian membakarnya. Dengan teknik yang sama, bangsa
Mesir kuno juga dapat memproduksi sebuah pigmen yang dikenal sebagai Egyptian
Blue, yang diproduksi dengan menggabungkan silika, tembaga, kapur dan sebuah
alkali seperti natron.[134]
Bangsa mesir kuno juga mampu membuat berbagai macam objek dari kaca, namun
tidak jelas apakah mereka mengembangkan teknik itu sendiri atau bukan.[135] Tidak
diketahui pula apakah mereka membuat bahan dasar kaca sendiri atau
mengimpornya, untuk kemudian dilelehkan dan dibentuk, namun mereka dipastikan
memiliki kemampuan teknis untuk membuat objek dan menambahkan elemen mikro
untuk mengontrol warna dari kaca tersebut. Banyak warna yang dapat mereka
ciptakan, termasuk di antaranya kuning, merah, hijau, biru, ungu, putih, dan
transparan.
Arsitektur
Kuil Edfu adalah salah satu hasil karya arsitektur bangsa Mesir Kuno.
Karya arsitektur bangsa Mesir Kuno yang paling terkenal antara lain: Piramida Giza
dan kuil di Thebes. Proyek pembangunan dikelola dan didanai oleh pemerintah
untuk tujuan religius, sebagai bentuk peringatan, maupun untuk menunjukkan
kekuasaan firaun. Bangsa Mesir Kuno mampu membangun struktur batu dengan
peralatan sederhana namun efektif, dengan tingkat akurasi dan presisi yang tinggi.
Kediaman baik untuk kalangan elit maupun masyarakat biasa dibuat dari bahan yang
mudah hancur seperti batu bata dan kayu, karenanya tidak ada satu pun yang terisa
saat ini. Kaum tani tinggal di rumah sederhana, di sisi lain, rumah kaum elit
memiliki struktur yang rumit. Beberapa istana Kerajaan Baru yang tersisa, seperti
yang terletak di Malkata dan Amarna, menunjukkan tembok dan lantai yang
dipenuhi hiasan dengan gambar pemandangan yang indah.Struktur penting seperti
kuil atau makam dibuat dengan batu agar dapat bertahan lama.
Kuil-kuil tertua yang tersisa, seperti yang terletak di Giza, terdiri dari ruang tunggal
tertutup dengan lembaran atap yang didukung oleh pilar. Pada Kerajaan Baru, arsitek
menambahkan pilon, halaman terbuka, dan ruangan hypostyle; gaya ini bertahan
hingga periode Yunani-Romawi. Arsitektur makam tertua yang berhasil ditemukan
adalah mastaba, struktur persegi panjang dengan atap datar yang terbuat dari batu
dan bata. Struktur ini biasanya dibangun untuk menutupi ruang bawah tanah untuk
menyimpan
mayat.
s
PIRAMIDA
KARYA/PENINGGALAN SENI RUPA
Piramida Bertangga (Step Pyramid), Raja Zoser di Sakarah, pharaoh Mesir dari 2630
sampai 2611
PIRAMIDA
Piramida Cheops, tinggi 146 m, panjang di sisi bawah 230 m, areal 52.900 meter
persegi, 2.3 juta buah batuan. dibangun dinasti ke-4 sekitar tahun 2.000 SM, oleh Raja
Cheops/Khufu.
Piramida Yang dibengkokkan, dibangun masa pemerintahan Raja Sneferu ( 2575 BC2551
BC). Awalnya arsitek membangun dinding dengan sudut 55 derajat, Kemudian
mereka
temu permasalahan struktural hingga dilanjutkan menjadi 43 derajat tingkat.
STRUKTUR PIRAMIDA
4000 tahun usia, Sphinx (patung manusia berbadan singa), Giza [yang] Yang besar
adalah lencana [yang] [yang] terkenal [dari;ttg] Mesir masa lampau.
HIEROGLIEF
Hieroglyphs di Pusara Ratu Amonherkhepsef (bertema religius dicat berada pada
dinding atas pusara),ditempatkan di Lembah Ratu.
LUKISAN
Anubis dan Mumi Orang Mesir Yang masa lampau percaya bahwa dewa mereka yang
mati, Anubis, adalah pencipta membalsem. Potongan seni ini menunjukkan yang
jackalheaded Anubis menyiapkan suatu mumi. [Itu] biji dari 1314-1200 BC
Kereta Tempat tidur/alas orang mesir Sebagian dari yang paling awal dan paling
merinci contoh mebel sudah selamat sebab mereka telah dipelihara pusara orang mesir
masa
lampau. Kereta Tempat tidur/alas ini [yang] menirukan seorang sapi adalah dari pusara
Raja Tutankhamun. Itu ada di Musium orang mesir di (dalam) Cairo, Mesir. Sumber
daya Seni,
LUKISAN
Bagian Buku, untuk yang mati terdiridari suatu teks yang berisi doa, mantera, dan
himne, pengetahuan untuk digunakan oleh yang mati untuk memandu dan melindungi
jiwa pada
perjalanan menuju alam baka.
Mulai Dinasti yang 18th, Buku Yang mati terukir pada lontar. Bagian ini satu. seperti
(itu)
buku, dari awal Dinasti 19th, menunjukkan pertimbangan akhir yang ditinggal
menuju
kerajaan Osiris, dewa kematian.
Hieroglyphs dan ilustrasi melukiskan upacara agama menimbang hati yang meninggal
untuk menentukan apakah ia dapat dihadiahi hidup abadi.
Perjamuan Thebe, bagian dari dinding yang dicat bertanggal tanggal sekitar 1400 BC,
sepanjang periode Kerajaan.
Bagian Puncak menunjukkan kalangan bangsawan dan isteri mereka yang menerima
perhatian dari para budak menyajikan makanan, pada sisi kanan.
Figur di (dalam) baris di bawah mungkin wanita [pengadilan/lingkungan]
Lukisan Raja Narmer dari Hierakonpolis dibuat pada papan batu. tinggi 62.5 cmdari
periode Predynastic Egypt's, Penahan pukulan musuh.Lukisanmenggambarkan
pemuliaan raja yang
digambar lebih besar.
Lukisan dari Kuil Ramses III (1100s BC). Suatu
pemimpin militer cerdik, ia mempertahankan
Mesir melawan invasi asing. Lukisan prestasi
militer nya menghias dinding pada kamar
mayat nya, di Thebes, atau Luxor sekarang ini,
walaupun lukisan di sini ditunjukkan melukiskan
ratu nya. (Microsoft® Encarta®, 2005).
RELIEF
Relief;Pembebasan Orang Mesir, dari 5th Dinasti ( 2465 BC-2323 BC), menunjukkan
yang ditinggal mendudukkan pada suatu berbadan tegap [tabel;meja] dengan sesaji
makanan.
Raja Thutmose III datang ke dalam [kuasa/ tenaga] pada ujung pemerintahan wanita
[itu]
pharaoh Hatshepsut di (dalam) 1458 BC. [Sebagai/Ketika/Sebab] penguasa
tertinggi
Mesir, Thutmose III menaikkan pada [atas] suatu empire-building kampanye yang
memperluas orang mesir mempengaruhi ke dalam Syria, Palestine, dan Phoenicia.
Antar
konstruksi [yang] penting nya adalah bangunan pada Heliopolis, Memphis, Abydos,
dan
penambahan kepada kuil pada Al Karnak.
RELIEF
Aton 18th-dynasty
Pharaoh Akhenaton menetapkan dewata Aton sebagai penguasa tertinggi. Relief
menunjukan Akhenaton sedang menawarkan sesuatu ke Dewa Aton, yang dilukiskan
sebagai matahari. (Microsoft® Encarta®, 2005).
KUIL
Kuil Abu Simbel, sekitar 1250 BC dibangun oleh Pharaoh
Mesir Ramses II, di Mesir selatan. Didepan pintu masuk keluar kuil berdiri masiv empat patung Raja Ramses II yang
sedang duduk. (Microsoft® Encarta® , 2005).
Gambar menunjukan
pemotongan dan pemindahan
bagian-bagian patung raja
Ramses II pada Kuil di Abu
Simbel. Dipindahkan ke
tempat yang lebih tinggi dari
tanggul bendungan Aswan.
Kuil Ratu Hatshepsut, Penguasa Mesir tahun 1400s BC. Funerary nya Kuil adalah
dekat
Lembah Para raja, di Luxor.
Kuil Luxor, berada di timur Sungai Nil, mulai dibangun sekitar tahun 1200s BC untuk
menghormati para dewa. Bangunan Kuil ditambahkan ke atas oleh masing-masing
dinasti. Di depan terdapat tugu (obelist) dan patung kolosal. Kuil ini dihubungkan ke
Kuil
Al Karnak oleh jalan sepanjang 3.5 km. Sepanjang jalan dihiasi dengan beratus-
ratus sphinx. Dalam sekali setahun dewa Amon diangkut oleh tongkang dari Al
Karnak ke
Luxor, pada sebuah festival besar.
Kuil Al Karnak, Kira-kira 1,500 BC. Banyak kuil yang dibangun di Al Karnak, yang
paling utama adalah dibuat oleh Thutmose III, yang menguasai Mesir 1400s BC.
Tulisan Hieroglyphs pada dinding kuil menceritakan peristiwa tentang kehebatan
militer Thutmose's dalam memperluas kerajaan Mesir hingga Asia dan Afrika.
Hypostyle Hall (Ruang Hipostilium), Kuil Amon di Karnak, ditunjang oleh 100 tiang,
masing-masing tiang tinggi 20 m. Dibangun oleh Ramses II tahun 1200s BC.
TEMBIKAR
Barang tembikar orang mesir adalah salah satu [dari] format seni yang paling awal
yang dikerjakan oleh Orang Mesir yang masa lampau. Potongan ini dari periode yang
Predynastic ( 5000 BC-3000 BC) dihias dengan burung unta, perahu, dan disain
geometris.
PATUNG
Patung Luxor yang ada di Kuil Thebes, Thebe merupakan ibukota Mesir masa
lampau, adalah lokasi Luxor Kuil.
Patung Raja Khafre duduk, dari 2500s BC, diukir dari suatu blok batu diorit padat,
batu keras dari kerajaan tua Kerajaan di Mesir. Tinggi 165 cm ( 66) tinggi dan adalah
suatu diidealkan penyajian raja, dengan bentuk geometris kuat dan proporsi dramatis.
Patung Dewi Selket, yang ditemukan pusara Raja Tutankhamun Mesir. dewi yang
menyembuhkan menggigit dan sengat, dilukiskan sebagai perempuan indah dengan
suatu kalajengking pada [atas] kepala nya. Helaian emas adalah dibuat oleh menempa
emas padat yang metal sangat tipis
Sphinx Besar (Great Sphinx) di Giza, berusia lebih dari 4000 tahun dan paling besar
dari sluruh spink yang ada di Mesir
Dewi Kucing Perunggu ini menggambarkan dengan menatah blue-glass memandang
biji dari Periode Akhir-Akhirnya Egypt's ( 712-332 BC). menunjukkan Kulit pohon
dewi yang masa lampau dalam wujud seekor kucing.
Patung Ramses II, masa pemerintahannya membangun monumen besar seperti Kuil
Amon di Al Karnak dan kuil Abu Simbel. Ramses adalah pikir sebagai pharaoh
menunjuk buku Kepergian banyak orang yang tentang kitab Injil.
Patung Granit Amenemhet III, adalah di suatu koleksi di Musium yang Britania di
London. Amenemhet III menguasai raja selama Dinasti 12th
Mahat Hatshepsut Patung Granit Hatshepsut ini melukiskan ratu memakai suatu
jenggot yang sumbang/palsu pharaoh's dan berlutut untuk membuat sesaji kepada para
dewa itu. Mahat datang dari kuil Hatshepsut's pada Deir-el-Bahari.
Patung kecil batu gamping dicat melukiskan Raja Akhenaton Dan Ratu Nefertiti,
penguasa Mesir sepanjang Amarna periode. Selama periode ini, Orang Mesir dewa
worshiped, Aton, [siapa] yang berbadan kedua-duanya [jantan/pria] dan prinsip wanita
alam semesta [itu]. Seniman oleh karena itu melukiskan Akhenaton, siapa [yang dulu]
wakil;contoh Aton di atas bumi, dengan karakteristik [yang] mereka menghormati
[ketika;seperti] feminin, seperti bahu sempit, suatu pinggang tinggi, dan melafalkan
perut,
pantat, dan paha.
Pangeran Rahotep dan Isteri Nya Nofret ditempatkan pusara, sebagi mewakili
sesaji diterima dan yang ditinggal dari yang hidup. Patung Batu gamping di
sini, Pangeran Rahotep dan Isteri Nya Nofret, dari 4th Dinasti ( 2575-2467
BC) dan telah ditemukan pusara Rahotep's di (dalam) Maydüm. sekarang berada
Musium Cairo.
Amenhotep III menguasai
Mesir di (dalam) mid-1300s
BC, selama masa damai dan
kemakmuran. Ia membangun
istana nya pada Malqata
dekat Thebes. Ini memahat
kepala Amenhotep III lebih
dari 3,000 tahun usia.
Patung Nefertiti (berkuasa sekitar 1350 BC) terbuat daribatu gamping yang dicat,
( Staatliche Museen, Berlin). Isteri Akhenaton, Nefertiti mendukung dan yang dibantu
nya berhemat menerapkan upacara [yang] religius baru sepanjang mid-14th abad BC.
AMULET
Jimat
Orang Mesir masa lampau percaya bahwa jimat bisa melindungi mereka dari
kejahatan.
Atas dari kiri ke kanan, jimat tiang djed, jimat wedjat mata, dan jimat
lontar bertunas, dibuat
dari blueish faience, suatu tembikar dipasangi kaca.
Bagian tengah jimat buaya pucat dan suatu warna coklat jimat obsidian.
Paling bawah dari kiri ke kanan, jimat dewa burung elang falcon Horus, jimat
hati/jantung dari
batu, dan jimat Dewa musik dan tarian.
MUMI
Mumi Mesir Kuno Orang Mesir Yang masa lampau dipercaya
sebagai orang-orang yang pertama untuk praktek pembalseman, di mana suatu mayat
secara palsu dipelihara untuk memperlambat [itu] membusuk proses. Orang Mesir
percaya bahwa itu adalah diperlukan untuk memelihara suatu
badan dalam rangka mengijinkan jiwa [itu] untuk survive.Metoda Pembalseman masa
lampau yang yang dimasukkan mencakup mayat [itu] dengan karbonat air soda dan
unsur
alami menyuntik seperti tumbuh-tumbuhan bumbu balsamic ke dalam rongga nya
[sebelum/di depan] membungkus
mayat [itu] dengan kain, menciptakan suatu mumi. Hari ini penggunaan orang yang
membalsem siap-siap[kan] unsur
kimia untuk memelihara suatu badan untuk [yang] mengamati menyedihkan dan
untuk mencegah yangdi/tersebar infeksi/peradangan.
Selama belasan tahun lebih perburuan makam Tutankhamen dilakukan. Dengan semangat
terakhir yang tersisa, pekerjaan itu tak sia-sia. Inilah penemuan arkelogi terbesar abad 20
di Mesir
Daftar Pustaka
Suharyono, Bagyo. 2003. Sejarah Seni Rupa Timur. Departemen Pendidikan Nasional
http://ardantyanulansa.blogspot.com/2011/04/makalah-ardan-hasil-hasil-karya-seni.html
diakses pada 7 Desember 2013
http://onecold21.blogspot.com/2013/01/kuil-mesir-kuno-menakjubkan.html diakses pada
tanggal 7 Desember 2013
http://en.wikipedia.org/wiki/Sphinx diakses pada tanggal 7 Desember 2013
http://blog-senirupa.blogspot.com/2012/10/sejarah-senirupa-mesir-egyptian-art.html
diakses pada tanggal 7 Desember 2013
http://www.isomwebs.net/2011/11/definisi-peradaban/ diakses pada tanggal 7 Desember 2013
http://www.love-egypt.com/ancient-egypt-art.html diakses pada tanggal 6 Desember 2013
http://id.wikipedia.org/wiki/Mesir_Kuno diakses pada tanggal 6 Desember 2013
http://www.love-egypt.com/pyramid-builders.html diakses pada tanggal 6 Desember 2013
http://id.wikibooks.org/wiki/Mesir_Kuno/Kuliner diakses pada tanggal 5 Desember 2013
http://ucu-syarief.blogspot.com/2011/03/makalah-sejarah-tentang-peradaban.html
http://likkachus.blogspot.com/2013/09/makalah-tentang-seni-mesir-kuno_18.html
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Pengaruh
Kebudayaan
Mesir
Terhadap
Eropa
dan
Dunia
Mesir berada di wilayah Laut Tengah, dimana juga berada pusat-pusat peradaban lainnya. Selain
berada di Laut tengah, Mesir juga mudah di datangi bangsa-bangsa Eropa dan Asia. Untuk
menuju Mesir, bangsa Asia dapat melewati Kanaan (Syria, Lebanon, Palestina), sedangkan bagi
bangsa Eropa, khususnya Yunani, dapat menyeberangi Laut Tengah. Keadaan Geografis Mesir
yang demikian dapat memudahkan terjadinya pertukaran budaya antar bangsa yang berbeda
kebudayaan.
Meskipun demikian, keadaan tersebut tidak membuat Mesir kehilangan identitas budaya
khasnya, bahkan pengaruh langsung dari Asia tidak bisa mengubah corak khas Mesir. Mesir tetap
tampil sebagai bangsa besar mandiri, dan menjadikannya salah satu pusat peradaban.
B. Saran
Pengaruh Mesir pada dunia tidak dapat dipisahkan begitu saja. Sistem penggalan
matahari yang ditemukan para wali kuil masih digunakan sampai saaat ini bahkan menjadi
patokan penanggalan hampir seluruh dunia. Ilmu astrologi dan astronomi yang mempelajari
tentang bintang dan benda langit juga masih digunakan dunia hingga saat ini. Selain itu sistem
irigasi Mesir, yang membuat Mesir kaya akan hasil pertanian, sekarang juga digunakan pada
pertanian modern di seluruh dunia.
Daftar Isi
Sampul …………………………………………………………………… 1
Kata Pengantar …………………………………………………………... 2
Daftar Isi ………………………………………………………………… 3
Bab 1 Pendahuluan ……………………………………………………… 4
A. Latar Belakang ………………………………………………….. 4
B. Tujuan ……………………………………………………………4
Bab 2 Pembahasan ……………………………………………………… 5
A. Peradaba Mesir Kuno …………………………………………… 5
B. Peradaban…………………………………………………………5
C. Letak geografis………………………………………………………6
.D. system kekuasaan…………………………………………………….. 7
E. Sistem kepercayaan…………………………………………………… 10
F. Sistem tulisan…………………………………………………………10
G. Sistem penanggalan……………………………………………………11
H. Karya atau Peninggalan Seni Rupa Mesir …………………………….12
Bab 3 Penutup …………………………………………………………… 49
A. Kesimpulan ……………………………………………………… 49
B. Saran …………………………………………………………….. 49
Daftar Pustaka ………………………………………………………….. 50
Makalah Seni Rupa
Kesenian Mesir Kuno
Disusun Oleh :
KELOMPOK I
SHAZRIE SUKUR
RISNAWIRA
HASRIATI B
NUR FAJRI RESKI SIMULIA
DURAJI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN SENI RUPA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2015/2016
Dengan mengucapkan syukur kehadirat illahi rabbi, yang telah memberikan
cinta dan hidayah-nya, sehingga penyusunan makalah ini dapat kami selesaikan
dengan baik.
Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas Seni Rupa serta
membantu para pembaca dalam proses pembelajaran.
Makalah ini disajikan dengan bahasa yang sederhana dan materi yang terkini
sehingga para pembaca dapat memahamikarya ilmiah ini secara mudah dan cepat.
Besar harapan kami, makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah
pengetahuan para pembaca. Kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan
sebagai upaya penyempurnaan karya ilmiah ini di masa yang akan datang.
Penulis
Bab 1
Pendahuluan
A.
Latar Beakang
Jauh sebelum dimulai perhitungan tahun masehi, dibeberapa tempat di daerah
timur sudah memperlihatkan suatu kebudayaan yang bermutu tinggi. Dan sangat
berpengaruh baik di timur maupun di daerah barat
Kesenian timur pada awal perkembangannya berpusat di Mesir, Mesopotamia dan
India (lembah sungai Indus). Ketiga daerah ini menampilkan bentuk seni yang
memiliki ciri khas masing – masing sesuai dengan kepercayaan, pandangan hidup
dan tradisinya
Daerah sekitar aliran sungai Nil merupakan daerah pertanian yang subur
yang dapat memberikan kemakmuran kepada rakyatnya, sehingga Mesir dapat
mengembangkan kebudayaanya dengan baik. Sejak dahulu mereka sudah mengenal
ilmu pengetahuan, kesenian dan sudah mengenal jenis tulisan yang disebutHirogli.
Bangsa Mesir mempunyai kepercayaan dengan berbagai kultus (pemujaan),
yaitu kultus kematian, kultus Raja dan kultus Dewa, merekapun termasuk penganut
Polytheisme (banyak Dewa), seperti Dewa Amon, Dewa Osiris, Dewa Hours, Dewa
Isis, Dewi Hather dan
sebaginya, dan dari kegiatan – kegiatan kepercayaan itulah muncul seni Mesir yang
bersifat sakral, penuh magis dan misteri, mulai dari pembuatan mumi, seni lukis,
seni patung sampai pada bangunan – bangunan yang monumental dan raksasa.
Terutama seni bangunan dan seni patung dibuat dari batu kapur dan batu granit.
Sehingga peninggalan – peninggalannya masih dapat kita lihat sampai sekarang
B.
Tujuan
1.
2.
3.
Memberikan gambaran tentang Mesir
Mengetahui tentang seni rupa Mesir
Mengetahui peninggalan seni rupa Mesir
Bab II
Pembahasan
A. Peradaban Mesir Kuno
Kebudayaan Mesir termasuk kebudayaan yang tua mulai bangit pada 4000 tahun
sebelum Masehi, pada jaman 3200 sebelum Masehi di Mesir telah ada kerajaan yang
diperintah oleh paraPharao atau Firaun. Kerajaan ini disebut sebagai dinasti awal
dari kerajaan Mesir. Raja-raja yang berkuasa di masa itu dapat dikenal dari faktafakta peninggalan antara lain: Raja Manes, Aha, Jer, Den dan Persibsen (Joyce
Milton: 1980, 12-13).
Latar belakang dari kerajaan ini adalah kepercayaan atau agama kuno orang
Mesir yang memuja dewa-dewa. Selain itu kepercayaan orng Mesir pada dinasti
awal ini menjadi dasar bagi perkembangan kebudayaan Mesir untuk masa
selanjutnya. Agama mesir percaya bahwa kehidupan itu akan mati, dan sesudah itu
akan terjadi kebangitan kembali.
Orang Mesir membangun kuburannya bagaikan rumah atau istana yang lengkap
dengan segala perabotannya. Para raja tentunya juga membangun kuburan yang
bersifat monumental dan mewah. Dalam kehidupan yang baru setelah dibangkitkan
dari kematian orang masih akan membutuhkan keperluan seperti dalam waktu
keadaan hidup di dunia. Orang mati diberi bekal kubur berwujud keperluan seperti
layaknya orng hidup. Perlengkapan hidup sehari-hari, meja, kursi, tempat tidur,
tongkat, pakaian, alat makan minum, senjata, perhiasan, jimat dan lain sebagainya
disertakan dalam kubur (Lionel Casson: 1983, 71-92).
Seni rupa Mesir sangat erat hubungannya dengan kekuasaan dan kepercayaan
Mesir. Banyaknya karya seni monumental yang bersifat kekuasaan dan keagamaan
hadir memenuhi lembaran sejarah Mesir. Masa awal dinasti mesir tidak lepas dari
masa Pra Sejarah, karena perkembangan masa-masa itu saling berkaitan yang
sebenarnya, masa awal ini tidak begitu jelas kronologinya, sehingga sulit untuk
ditarik garis pemisahnya.
Kebudayaan dinasti awal diperkirakan sudah ada jaman sebelum berdiri tegaknya
kuno. Berdasarkan penemuan ahli arkheolog kebudayaan Mesir telah berkembang
baik pada 4000 tahun sebelum Masehi dan munculnya dinasti awal tidak dapat
diketahui hanya secara pikiran saja. Pada masa itu orng Mesir sudah melampaui
jaman batu. Penemuan bukti-bukti ditemukan pada masa peninggalan purbakala di
daerah Badari, Negade, El Amrah, El Gerze, dan Merinde. Penemuan-penemuan ini
merupakan gambaran kebudayaan dan kesenian mesir pada jaman Pra Sejarah
sampai dinasti awal.
B.Letak Geografis
Kebudayaan Mesir Kuno hidup dan berkembang di lembah sungai Nil. Bagi
bangsa Mesir,sungai Nil punya arti khusus dalam kehidupan mereka. Sungai nil yang
berhulu di pedalaman Afrika, setiap tahunnya membawa banjir ke Laut tengah .
Banjir ini , selain membawa malapetaka, juga memberiberkah yaitudengan
menyuburkan daerah yang dilewatinya. Sungai Nil bagi bangsa mesir adalah
lambing bagi kehidupan.
Pada zaman Prasejarah dan juga pada zaman kekuasaan firaun, sungai nil
mempunyai daerah pesisir yang lebih dari masa sekarang ini . Mesir pada waktu itu
adalah daerah yang subur yang sangat cocok untuk penternakan , pertanian dan
perburuan .
Sungai Nil terbentang dari Pegunungan Kilimanjaro (Sudan) hingga Laut Tengah
dengan panjang kira-kira 5000 km. Sungai ini merupakan hadiah bagi bangsa Mesir
karena daerah di sekilingnya adalah gurun pasir yang luas, apabila terjadi hujan akan
terjadi bah yang membawa lumpur-lumpur mineral. Dari lumpur inilah tanah sangat
cocok untuk dijadikan lahan bercocok tanam.
Keterasingan bangsa Mesir dengan kondisi geografis yang sebelah kiri dan kanan
Sungai Nil adalah Gurun Nubia sangat tidak menguntungkan, namun mereka mampu
bekerjasama dalam sebuah kelompok yang tangguh dan menciptakan sebuah
peradaban. Di lain sisi, kondisi ini memberikan keamanan bagi bangsa Mesir dari
serangan luar.
Mata Pencarian Peradaban Mesir Kuno
Pola hidup bangsa Mesir sangat menggantungkan diri kepada kondisi Sungai Nil,
apabila musim hujan mereka akan bercocok tanam dan apabila musim kemarau
mereka akan menghindar. Kemampuan bercocok tanam ini bertahan lama sampai
jumlah populasinya bertambah banyak dan mengharuskan bangsa Mesir
mengembangkan sistem pengaturan air yang baik dan bisa dipergunakan setiap saat.
Adanya kerja sama antar individu membentuk sebuah kelompok kecil dan
berkembang menjadi kelompok besar yang memerlukan sebuah aturan dalam
organisasi yang teratur.
SISTEM KEKUASAAN RAJA
Sistem pemerintahan peradaban Mesir Kuno adalah kerajaan. Berarti, kekuasaan
tertinggi berada di tangan raja. Menurut kepercayaan Mesir Kuno, kedudukan raja
yang mutlak (absolut)itu sesuai dengan kehendak para dewa. Mereka percaya
bahwa raja adalah turunan dewa matahari bernama Re. Dewa tersebut dianggap
sebagai raja pertama Mesir.
Raja dianggap amat suci sehingga rakyat biasa tidak boleh berhadapan langsung
dengan raja (melihat muka raja), bahkan menyebut nama raja. Bila mau menyebut
nama raja, rakyat Mesir kuno menyebut istilah Per-O (artinya “Istana Agung”)
sebagai ganti nama raja. Dari istilah itulah, diperoleh
sebutan Pharao atau Firaun untuk raja Mesir Kuno.
Tanggung jawab Firaun Mesir :
• Memerintah dengan adil.
• Memelihara keseimbangan alam semesta.
• Mengatur kelancaran sistem panen dan irigasi.
• Mengatur pemerintahan, hukum, dan kebijakan luar negeri.
• Memimpin angkatan perang.
• Memimpin upacara keagamaan.
A. Oganisasi Pemerintahan Mesir Kuno
Peradaban Mesir Kuno yang tinggi didukung oleh organisasi pemerintahan yang
mantap. Dalam menjalankan pemerintahanriya, raja dibantu oleh sejumlah pejabat
dan pegawai. Masing-masing sudah memiliki kedudukan dan tugas yang jelas.
Pejabat tertinggi di bawah raja adalah vassal, (raja bawahan): satu untuk Mesir Hulu,
satu untuk Mesir Hilir. Vassal Mesir Hulu berkedudukan di Memphis, vassal Mesir
Hilir berkedudukan di Thebe. Tugas utama vassal adalah memantau pelaksanaan
kebijakan pusat dan pengumpulan pajak.
Vassal membawahi sejumlah pegawai, juru tulis, dan duta. Pegawai
bertugas menangani urusan keuangan, bangunan kerajaan, lumbung, dan peternakan.
Juru tulis (sikretris) bertugas mencatat seluruh kegiatan pemerintahan sehingga
pemerintah mengetahui sejauh mana kebijakan dan aturan dijalankan. Duta bertugas
menangani hubungan luar negeri
b. Sejarah Pemerintahan Mesir Kuno
1. Kerajaan Mesir Tua (3100-2134 SM)
Kerajaan Mesir Tua berlangsung sejak masa pemerintahan Firaun Menessampai
pemerintahan Firaun Pepi II. Mesir dipersatukan di b awah pemerintah pusat yang
kuat. Sebagai Raja Mesir Tua yang pertama, Firaun Menes bergelar Nesut-biti, yang
artinya raja bermahkota kembar. Mahkota kembar melambangkan keberhasilannya
mempersatukan Mesir Hulu dan Mesir Hilir. Masa Kerajaan Mesir Tua dikenal
sebagai Abad Piramida. Pada masa itulah dibangun sejumlah piramida raksasa.
Firaun terkenal selain Menes dan masa itu antara lain Zoser, Cheops, Chefren, dan
Mekaure.
Pada masa Kerajaan Mesir Tua, ibu kota terletak di Memphis. Ketika itu, Mesir
dibagi atas 42 distrik aministratif yang disebut nomes. Masing-masing nomes
dipimpin oleh seorang pejabat. Mula-mula, masa tugas pejabat di nomes berlangsung
singkat. Setelah selesai, mereka kembali ke Memphis. Lama kelamaan, pejabat ini
menetap secara permanen di nomes, dan disebut nomarch. Mereka menjadi
penguasa di nomesnya masing-masing. Bahkan, jabatan nomarch dipegang seumur
hidup dan berlaku turun-temurun. Semasa Firaun Pepi II berkuasa, pemerintah pusat
menjadi lemah karena persaingan di antara nomarch. Masing-masing mempunyai
kepentingan politik dan ekonomi. Persengketaan dan persaingan kekuasaan yang
berlarut larut membuat persatuan Mesir tidak bisa dipertahankan lagi. Setelah Pepi II
meninggal, Mesir terpecah belah. Keadaan itu menandai berakhirnya masa Kerajaan
Mesir Tua.
2. Kerajaan Mesir Pertengahan (2040-1640 SM)
Masa Kerajaan Mesir Pertengahan diawali oleh keberhasilan Firaun Mentuhotep
II dari Thebe menaklukkan raja Herakleopolis. Mesir dipersatukan kembali dengan
ibu kotanya Thebe. Untuk memperkuat pemerintahan pusat, Mentuhotep melakukan
pembersihan terhadap berbagai pihak yang melawan kebijakannya. ia juga
mengangkat sejumlah tokoh dan Thebe yang loyal (setia) menjadi pejabat penting
dalam pemerintahan.
Masa Kerajaan Mesir Pertengahan sempat ditandai perebutan kekuasaan. Ketika
itu,Amenemhet I berhasil menggulingkan Mentuhotep IV. Amenemhet I kemudian
memindahkan ibu kota Mesir ke Itjawy dekat Memphis. Akan tetapi, kudeta itu tidak
mengakhiri Kerajaan Mesir Pertengahan. Bahkan, kerajaan itu mengalami kejayaan
semasa pemerintahan Amenemhet I dan para penggantinya. Firaun terkenal dari
masa itu antaralain Senusret I, Senusret III, danAmenemhet III.
Pada awal masa Kerajaan Mesir Pertengahan, pengaruh para nomarch masih kuat.
Sepak terjang mereka dapat membahayakan persatuan Mesir. Untuk mengatasi
masalah itu, Senusret III melakukan reorganisasi. Nomes dihapuskan. Sebagai
gantinya, Mesir dibagi menjadi 3 daerah administratif yang disebut waret. Sejak
pemerintahan Ratu Sobek-neferu, pemerintahan pusat semakin lemah. Sementara
itu, muncul persaingan di antara pejabat pemerintahan.
Mesir kembali terpecah belah. Kondisi Mesir yang Iemah mengundang invasi musuh
dari luar. Akhir Kerajaan Mesir Pertengahan ditandai oleh serangan bangsa
Hyksos dan Timur tengah Selanjutnya, Mesir diperintah oleh bangsa dan rumpun
Semit itu. Ibu kota Mesir berpindah ke Awaris.
3. Kerajaan Mesir Baru (1552-1069 SM)
Kerajaan Mesir Baru diawali oleh keberhasilan pasukan Mesir dibawah pimpinan
Ahmosis mengusir bangsa Hyksos. Masa ini merupakan masa paling gemilang
dibandingkan dua masa sebelumnya. Mesir membangun armada militernya menjadi
amat kuat sehingga mampu memperluas wilayah ke Asia Barat. Dengan kekuatan
militernya, Mesir menjadi kerajaan yang amat disegani di wilayah sekitar Laut
Tengah ketika itu.
Kejayaan Kerajaan Mesir Baru didukung oleh keunggulan raja-raja yang
memerintah. Firaun ternama dari masa itu antara lain :
Firaun Ternama :
• Ahmosis
• Tuthmosis III
• Amenhotep IV
• Tutankhamun
• Ramses II
• Ramses III
Masa Kerajaan Mesir Baru juga ditandai oleh tampilnya para ratu. Mereka
memiliki pengaruh politik. Bahkan, Hatshepsut (permaisuri Tuthmosis II) pernah
menjadi penguasa tertinggi di Mesir, sebelum putera tirinya Tuthmosis III naik tahta.
Keruntuhan Kerajaan Mesir baru mulai muncul setelaah Ramses III meninggal.
Terjadi persaingan di antara kalangan pejabat tinggi dan pemimpin agama, ditambah
dengan korupsi yang merajalela. Mesir kembali terpecah belah. Sejumlah wilayah
taklukan melepaskan diri atau bahkan menyerbu masuk ke Mesir, seperti bangsa
Libya dan Nubia. Sejak tahun 1069 SM, Mesir berada di bawah kendali kerajaan
asing, seperti Nubia, Assyria, Persia, Macedonia, dan Romawi.
B. SISTEM KEPERCAYAAN
Sistem kepercayaan Mesir kuno adalah polytheisme. Artinya, menyembah
banyak dewa-dewi. Bangsa Mesir mengenal sekitar 2000 dewa-dewi. Ada dewadewi yang bersifat nasional, artinya disembah seluruh rakyat Mesir Kuno. Ada pula
dewa-dewi yang bersifat lokal, artinya disembah rakyat Mesir dan kalangan tertentu
dan di wilayah tertentu saja.
Dewa-dewi yang disembah secara nasional ternyata berbeda dari masa kerajaan yang
satu ke masa kerajaan yang lain. Pada masa Kerajaan Mesir Tua, pemujaan utama
terarah kepada Re, dewa matahari. Untuk memuja Re, bangsa Mesir Kuno
membangun kuil di Heliopolis. Pada masa Kerajaan Mesir Pertengahan, pemujaan
utama terarah kepada Osiris, dewa hakim di alam baka. Kemudian, pada masa
Kerajaan Mesir Baru, pemujaan utama terarah kepada Dewa Amun, raja para
dewa.
Dewa tersebut sering disembah bersama dewa matahari sehingga digabung
menjadi Dewa Amun-Re. Pembaharuan keagamaan pernah terjadi saat Amenhotep
IV memerintah, semasa Kerajaan Mesir Baru. Raja itu mengubah agama Mesir yang
polytheis menjadi monotheis.Meskipun ditentang kalangan pendeta Amun-Re, ia
menciptakan ibadah kepada satu dewa, yakni Aten, yang dilambangkan dengan
cakram matahari. Dewa-dewi lain dianggap tidak ada. Namun, setelah raja tersebut
meninggal, ibadah kembali terarah kepada Amun-Re dan dewa-dewi lainnya.
Dewa-dewi Mesir :
• Amun: raja para dewa,
• Re: dewa matahari,
• Shu: dewa udara,
• Set: dewa gurun, badai, dan bencana,
• Osiris: dewa hakim di alam baka
• Min: dewa kesuburan,
• Khonsu: dewa bulan,
• Anubis: dewa kematian,
• Ma’at: dewi keadilan dan kebenaran.
Selanjutnya, kepercayaan Mesir Kuno tidak dapat dilepaskan dari tradisi
pengawetan jenasah mummi. Tradisi itu memperlihatkan kepercayaan Mesir Kuno
bahwa orang yang telah mati akan hidup abadi asalkan raganya tetap utuh. Mummi
yang terkenal antara lain jenasah Tutankhamun, firaun dan masa Kerajaan Mesir
Baru, yang ditemukan oleh arkeolog Inggris pada tahun 1922.
C. SISTEM TULISAN
Bangsa Mesir kuno telah mengenal tulisan sejak 3300 SM. Tulisan itu berupa
gambar(pictogram), tiap abjad dilambangkan dengan gambar tertentu. Bangsa Mesir
Kuno menamai sistem tulisannya sebagai“sabda para dewa”. Sebutan itu
diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani menjadi hieroglyph, yang artinya “tulisan
suci”. Itulah sebabnya, sampai sekarang kita menyebut tulisan Mesir Kuno sebagai
hieroglyph. Bangsa Mesir Kuno memahat tulisan hieroglyph pada dinding bangunan.
Di samping itu, mereka pun menulis dengan semcam kuas ataupun pena dan tinta
pada lembaran papyrus. Lembaran itu terbuat dari dedaunan yang banyak tumbuh di
Timur Tengah. Dan kata papyrus itulah diperoleh kata paper untuk kertas.
Tidak semua rakyat Mesir Kuno sanggup menulis. Tulisan hieroglyph memerlukan
keahlian khusus. OIeh karena itu, orang yang terampil menulis hieroglyph (juru
tulis) mendapat perlakuan khusus. Perlakuan itu membuat juru tulis memperoleh hak
dan kedudukan istimewa. Dengan mudah mereka memperoleh pekerjaan di kuil-kuil
dan dalam pemerintahan. Telah kita ketahui bahwa juru tulis menjadi bagian dari
organisasi pemerintahan Mesir Kuno. Dalam perkembangannya, tulisan hieroglyph
hanya untuk keperluan keagamaan (kitab-kitab suci) dan pemerintahan (hukum,
laporan pajak,panen, dan urusan pemerintahan lain). Sedangkan untuk keperluan
lainnya digunakan sistem tulisan lain, yaitu hieratis dan demofis. Tulisan
hieratisdigunakan semasa Kerajaan Mesir Tua, sedangkan
tulisan demotis digunakan sejak 700-an SM.
D. SISTEM PENANGGALAN
Bangsa Mesir Kuno amat tertarik pada astronomi (ilmu perbintangan). Mereka
telah memahami adanya perbedaan antara planet-planet dan bintang-bintang.
Pengetahuan itu mereka gunakan untuk membuat sistem penanggalan. Penanggalan
Mesir Kuno berdasarkan peredaran bintang-bintang. Bintang yang merek anggap
penting adalah Sopdet (Sirius). Berdasarkan pengamatan mereka, Sopdet
menghilang di balik cakrawala pada saat yang sama setiap tahun, dan muncul
kembali tepat 70 hari kemudian sebelum matahari terbit. Kemunculan itu bersamaan
dengan naiknya permukaan Sungai Nil yang mengawali banjir tahunan. Bangsa
Mesir Kuno menyebut saat itu sebagai tahun baru. Mereka menyebutnya wepet
renpet
Penanggalan yang pertama itu dibuat semasa Kerajaan Mesir Tua. Tokoh yang
berjasa membuat penanggalan itu bernama imhotep, seorang imam agung, arsitek,
dan dokter semasa pemerintahan Firaun Sozer. Berdasarkan penanggalan itu, 1 tahun
terdiri atas 365 hari. Penanggalan itu juga mengenal tahun kabisat. Ketika Julius
Caesar dari Romawi mengunjungi Mesir, ia terkagum-kagum oleh sistem
penanggalan bangsa itu. Berdasarkan penanggalan Mesir itu, ia membuat sistem
penanggalan Romawi yang di kemudian hari menjadi dasar penanggalan Masehi
sekarang ini.
E.SENI RUPA
Bangsa Mesir Kuno memproduksi seni untuk berbagai tujuan. Selama 3500 tahun,
seniman mengikuti bentuk artistik dan ikonografi yang dikembangkan pada masa
Kerajaan Lama. Aliran ini memiliki prinsip-prinsip ketat yang harus diikuti,
mengakibatkan bentuk aliran ini tidak mudah berubah dan terpengaruh aliran lain.
Standar artistik—garis-garis sederhana, bentuk, dan area warna yang datar
dikombinasikan dengan karakteristik figure yang tidak memiliki kedalaman spasial
—menciptakan rasa keteraturan dan keseimbangan dalam komposisinya. Perpaduan
antara teks dan gambar terjalin dengan indah baik di tembok makam dan kuil, peti
mati, maupun patung.
Seniman Mesir Kuno dapat menggunakan batu dan kayu sebagai bahan dasar untuk
memahat. Cat didapatkan dari mineral seperti bijih besi (merah dan kuning), bijih
perunggu (biru dan hijau), jelaga atau arang (hitam), dan batu kapur (putih). Cat
dapat dicampur dengan gum arab sebagai pengikat dan ditekan (press), disimpan
untuk kemudian diberi air ketika hendak digunakan. Firaun menggunakan relief
untuk mencatat kemenangan di pertempuran, dekrit kerajaan, atau peristiwa religius.
Pada masa Kerajaan Pertengahan, model kayu atau tanah liat yang menggambarkan
kehidupan sehari-hari menjadi populer untuk ditambahkan di makam. Sebagai usaha
menduplikasi aktivitas hidup di kehidupan setelah kematian, model ini diberi bentuk
buruh, rumah, perahu, bahkan formasi militer.
Meskipun bentuknya hampir homogen, pada waktu tertentu gaya karya seni Mesir
Kuno terkadang mengikuti perubahan kultural atau perilaku politik. Setelah invasi
Hykos di Periode Pertengahan Kedua, seni dengan gaya Minoa ditemukan di Avaris.
Salah satu contoh perubahan gaya akibat adanya perubahan politik yang menonjol
adalah bentuk artistik yang dibuat pada masa Amarna: patung-patung disesuaikan
dengan gaya pemikiran religius Akhenaten. Gaya ini, yang dikenal sebagai seni
Amarna, langsung diganti dan dibuah ke bentuk tradisional setelah kematian
Akhenaten.
Tembikar glasir bening dan kaca
Bahkan sebelum masa keemasan di bawah kekuasaan Kerajaan Lama, bangsa
Mesir kuno telah mampu mengembangkan sebuah material kilap yang dikenal
sebagai tembikar glasir bening, yang dianggap sebagai bahan artifisial yang cukup
berharga. Tembikar glasir bening adalah keramik yang terbuat dari silika, sedikit
kapur dan soda, serta bahan pewarna, biasanya tembaga.[133] Tembikar glasir
bening digunakan untuk membuat manik-manik, ubin, arca, dan lainnya. Ada
beberapa metode yang dapat digunakan untuk menciptakan tembikar glasir bening,
namun yang sering digunakan adalah menaruh bahan baku yang telah diolah menjadi
pasta di atas tanah liat, kemudian membakarnya. Dengan teknik yang sama, bangsa
Mesir kuno juga dapat memproduksi sebuah pigmen yang dikenal sebagai Egyptian
Blue, yang diproduksi dengan menggabungkan silika, tembaga, kapur dan sebuah
alkali seperti natron.[134]
Bangsa mesir kuno juga mampu membuat berbagai macam objek dari kaca, namun
tidak jelas apakah mereka mengembangkan teknik itu sendiri atau bukan.[135] Tidak
diketahui pula apakah mereka membuat bahan dasar kaca sendiri atau
mengimpornya, untuk kemudian dilelehkan dan dibentuk, namun mereka dipastikan
memiliki kemampuan teknis untuk membuat objek dan menambahkan elemen mikro
untuk mengontrol warna dari kaca tersebut. Banyak warna yang dapat mereka
ciptakan, termasuk di antaranya kuning, merah, hijau, biru, ungu, putih, dan
transparan.
Arsitektur
Kuil Edfu adalah salah satu hasil karya arsitektur bangsa Mesir Kuno.
Karya arsitektur bangsa Mesir Kuno yang paling terkenal antara lain: Piramida Giza
dan kuil di Thebes. Proyek pembangunan dikelola dan didanai oleh pemerintah
untuk tujuan religius, sebagai bentuk peringatan, maupun untuk menunjukkan
kekuasaan firaun. Bangsa Mesir Kuno mampu membangun struktur batu dengan
peralatan sederhana namun efektif, dengan tingkat akurasi dan presisi yang tinggi.
Kediaman baik untuk kalangan elit maupun masyarakat biasa dibuat dari bahan yang
mudah hancur seperti batu bata dan kayu, karenanya tidak ada satu pun yang terisa
saat ini. Kaum tani tinggal di rumah sederhana, di sisi lain, rumah kaum elit
memiliki struktur yang rumit. Beberapa istana Kerajaan Baru yang tersisa, seperti
yang terletak di Malkata dan Amarna, menunjukkan tembok dan lantai yang
dipenuhi hiasan dengan gambar pemandangan yang indah.Struktur penting seperti
kuil atau makam dibuat dengan batu agar dapat bertahan lama.
Kuil-kuil tertua yang tersisa, seperti yang terletak di Giza, terdiri dari ruang tunggal
tertutup dengan lembaran atap yang didukung oleh pilar. Pada Kerajaan Baru, arsitek
menambahkan pilon, halaman terbuka, dan ruangan hypostyle; gaya ini bertahan
hingga periode Yunani-Romawi. Arsitektur makam tertua yang berhasil ditemukan
adalah mastaba, struktur persegi panjang dengan atap datar yang terbuat dari batu
dan bata. Struktur ini biasanya dibangun untuk menutupi ruang bawah tanah untuk
menyimpan
mayat.
s
PIRAMIDA
KARYA/PENINGGALAN SENI RUPA
Piramida Bertangga (Step Pyramid), Raja Zoser di Sakarah, pharaoh Mesir dari 2630
sampai 2611
PIRAMIDA
Piramida Cheops, tinggi 146 m, panjang di sisi bawah 230 m, areal 52.900 meter
persegi, 2.3 juta buah batuan. dibangun dinasti ke-4 sekitar tahun 2.000 SM, oleh Raja
Cheops/Khufu.
Piramida Yang dibengkokkan, dibangun masa pemerintahan Raja Sneferu ( 2575 BC2551
BC). Awalnya arsitek membangun dinding dengan sudut 55 derajat, Kemudian
mereka
temu permasalahan struktural hingga dilanjutkan menjadi 43 derajat tingkat.
STRUKTUR PIRAMIDA
4000 tahun usia, Sphinx (patung manusia berbadan singa), Giza [yang] Yang besar
adalah lencana [yang] [yang] terkenal [dari;ttg] Mesir masa lampau.
HIEROGLIEF
Hieroglyphs di Pusara Ratu Amonherkhepsef (bertema religius dicat berada pada
dinding atas pusara),ditempatkan di Lembah Ratu.
LUKISAN
Anubis dan Mumi Orang Mesir Yang masa lampau percaya bahwa dewa mereka yang
mati, Anubis, adalah pencipta membalsem. Potongan seni ini menunjukkan yang
jackalheaded Anubis menyiapkan suatu mumi. [Itu] biji dari 1314-1200 BC
Kereta Tempat tidur/alas orang mesir Sebagian dari yang paling awal dan paling
merinci contoh mebel sudah selamat sebab mereka telah dipelihara pusara orang mesir
masa
lampau. Kereta Tempat tidur/alas ini [yang] menirukan seorang sapi adalah dari pusara
Raja Tutankhamun. Itu ada di Musium orang mesir di (dalam) Cairo, Mesir. Sumber
daya Seni,
LUKISAN
Bagian Buku, untuk yang mati terdiridari suatu teks yang berisi doa, mantera, dan
himne, pengetahuan untuk digunakan oleh yang mati untuk memandu dan melindungi
jiwa pada
perjalanan menuju alam baka.
Mulai Dinasti yang 18th, Buku Yang mati terukir pada lontar. Bagian ini satu. seperti
(itu)
buku, dari awal Dinasti 19th, menunjukkan pertimbangan akhir yang ditinggal
menuju
kerajaan Osiris, dewa kematian.
Hieroglyphs dan ilustrasi melukiskan upacara agama menimbang hati yang meninggal
untuk menentukan apakah ia dapat dihadiahi hidup abadi.
Perjamuan Thebe, bagian dari dinding yang dicat bertanggal tanggal sekitar 1400 BC,
sepanjang periode Kerajaan.
Bagian Puncak menunjukkan kalangan bangsawan dan isteri mereka yang menerima
perhatian dari para budak menyajikan makanan, pada sisi kanan.
Figur di (dalam) baris di bawah mungkin wanita [pengadilan/lingkungan]
Lukisan Raja Narmer dari Hierakonpolis dibuat pada papan batu. tinggi 62.5 cmdari
periode Predynastic Egypt's, Penahan pukulan musuh.Lukisanmenggambarkan
pemuliaan raja yang
digambar lebih besar.
Lukisan dari Kuil Ramses III (1100s BC). Suatu
pemimpin militer cerdik, ia mempertahankan
Mesir melawan invasi asing. Lukisan prestasi
militer nya menghias dinding pada kamar
mayat nya, di Thebes, atau Luxor sekarang ini,
walaupun lukisan di sini ditunjukkan melukiskan
ratu nya. (Microsoft® Encarta®, 2005).
RELIEF
Relief;Pembebasan Orang Mesir, dari 5th Dinasti ( 2465 BC-2323 BC), menunjukkan
yang ditinggal mendudukkan pada suatu berbadan tegap [tabel;meja] dengan sesaji
makanan.
Raja Thutmose III datang ke dalam [kuasa/ tenaga] pada ujung pemerintahan wanita
[itu]
pharaoh Hatshepsut di (dalam) 1458 BC. [Sebagai/Ketika/Sebab] penguasa
tertinggi
Mesir, Thutmose III menaikkan pada [atas] suatu empire-building kampanye yang
memperluas orang mesir mempengaruhi ke dalam Syria, Palestine, dan Phoenicia.
Antar
konstruksi [yang] penting nya adalah bangunan pada Heliopolis, Memphis, Abydos,
dan
penambahan kepada kuil pada Al Karnak.
RELIEF
Aton 18th-dynasty
Pharaoh Akhenaton menetapkan dewata Aton sebagai penguasa tertinggi. Relief
menunjukan Akhenaton sedang menawarkan sesuatu ke Dewa Aton, yang dilukiskan
sebagai matahari. (Microsoft® Encarta®, 2005).
KUIL
Kuil Abu Simbel, sekitar 1250 BC dibangun oleh Pharaoh
Mesir Ramses II, di Mesir selatan. Didepan pintu masuk keluar kuil berdiri masiv empat patung Raja Ramses II yang
sedang duduk. (Microsoft® Encarta® , 2005).
Gambar menunjukan
pemotongan dan pemindahan
bagian-bagian patung raja
Ramses II pada Kuil di Abu
Simbel. Dipindahkan ke
tempat yang lebih tinggi dari
tanggul bendungan Aswan.
Kuil Ratu Hatshepsut, Penguasa Mesir tahun 1400s BC. Funerary nya Kuil adalah
dekat
Lembah Para raja, di Luxor.
Kuil Luxor, berada di timur Sungai Nil, mulai dibangun sekitar tahun 1200s BC untuk
menghormati para dewa. Bangunan Kuil ditambahkan ke atas oleh masing-masing
dinasti. Di depan terdapat tugu (obelist) dan patung kolosal. Kuil ini dihubungkan ke
Kuil
Al Karnak oleh jalan sepanjang 3.5 km. Sepanjang jalan dihiasi dengan beratus-
ratus sphinx. Dalam sekali setahun dewa Amon diangkut oleh tongkang dari Al
Karnak ke
Luxor, pada sebuah festival besar.
Kuil Al Karnak, Kira-kira 1,500 BC. Banyak kuil yang dibangun di Al Karnak, yang
paling utama adalah dibuat oleh Thutmose III, yang menguasai Mesir 1400s BC.
Tulisan Hieroglyphs pada dinding kuil menceritakan peristiwa tentang kehebatan
militer Thutmose's dalam memperluas kerajaan Mesir hingga Asia dan Afrika.
Hypostyle Hall (Ruang Hipostilium), Kuil Amon di Karnak, ditunjang oleh 100 tiang,
masing-masing tiang tinggi 20 m. Dibangun oleh Ramses II tahun 1200s BC.
TEMBIKAR
Barang tembikar orang mesir adalah salah satu [dari] format seni yang paling awal
yang dikerjakan oleh Orang Mesir yang masa lampau. Potongan ini dari periode yang
Predynastic ( 5000 BC-3000 BC) dihias dengan burung unta, perahu, dan disain
geometris.
PATUNG
Patung Luxor yang ada di Kuil Thebes, Thebe merupakan ibukota Mesir masa
lampau, adalah lokasi Luxor Kuil.
Patung Raja Khafre duduk, dari 2500s BC, diukir dari suatu blok batu diorit padat,
batu keras dari kerajaan tua Kerajaan di Mesir. Tinggi 165 cm ( 66) tinggi dan adalah
suatu diidealkan penyajian raja, dengan bentuk geometris kuat dan proporsi dramatis.
Patung Dewi Selket, yang ditemukan pusara Raja Tutankhamun Mesir. dewi yang
menyembuhkan menggigit dan sengat, dilukiskan sebagai perempuan indah dengan
suatu kalajengking pada [atas] kepala nya. Helaian emas adalah dibuat oleh menempa
emas padat yang metal sangat tipis
Sphinx Besar (Great Sphinx) di Giza, berusia lebih dari 4000 tahun dan paling besar
dari sluruh spink yang ada di Mesir
Dewi Kucing Perunggu ini menggambarkan dengan menatah blue-glass memandang
biji dari Periode Akhir-Akhirnya Egypt's ( 712-332 BC). menunjukkan Kulit pohon
dewi yang masa lampau dalam wujud seekor kucing.
Patung Ramses II, masa pemerintahannya membangun monumen besar seperti Kuil
Amon di Al Karnak dan kuil Abu Simbel. Ramses adalah pikir sebagai pharaoh
menunjuk buku Kepergian banyak orang yang tentang kitab Injil.
Patung Granit Amenemhet III, adalah di suatu koleksi di Musium yang Britania di
London. Amenemhet III menguasai raja selama Dinasti 12th
Mahat Hatshepsut Patung Granit Hatshepsut ini melukiskan ratu memakai suatu
jenggot yang sumbang/palsu pharaoh's dan berlutut untuk membuat sesaji kepada para
dewa itu. Mahat datang dari kuil Hatshepsut's pada Deir-el-Bahari.
Patung kecil batu gamping dicat melukiskan Raja Akhenaton Dan Ratu Nefertiti,
penguasa Mesir sepanjang Amarna periode. Selama periode ini, Orang Mesir dewa
worshiped, Aton, [siapa] yang berbadan kedua-duanya [jantan/pria] dan prinsip wanita
alam semesta [itu]. Seniman oleh karena itu melukiskan Akhenaton, siapa [yang dulu]
wakil;contoh Aton di atas bumi, dengan karakteristik [yang] mereka menghormati
[ketika;seperti] feminin, seperti bahu sempit, suatu pinggang tinggi, dan melafalkan
perut,
pantat, dan paha.
Pangeran Rahotep dan Isteri Nya Nofret ditempatkan pusara, sebagi mewakili
sesaji diterima dan yang ditinggal dari yang hidup. Patung Batu gamping di
sini, Pangeran Rahotep dan Isteri Nya Nofret, dari 4th Dinasti ( 2575-2467
BC) dan telah ditemukan pusara Rahotep's di (dalam) Maydüm. sekarang berada
Musium Cairo.
Amenhotep III menguasai
Mesir di (dalam) mid-1300s
BC, selama masa damai dan
kemakmuran. Ia membangun
istana nya pada Malqata
dekat Thebes. Ini memahat
kepala Amenhotep III lebih
dari 3,000 tahun usia.
Patung Nefertiti (berkuasa sekitar 1350 BC) terbuat daribatu gamping yang dicat,
( Staatliche Museen, Berlin). Isteri Akhenaton, Nefertiti mendukung dan yang dibantu
nya berhemat menerapkan upacara [yang] religius baru sepanjang mid-14th abad BC.
AMULET
Jimat
Orang Mesir masa lampau percaya bahwa jimat bisa melindungi mereka dari
kejahatan.
Atas dari kiri ke kanan, jimat tiang djed, jimat wedjat mata, dan jimat
lontar bertunas, dibuat
dari blueish faience, suatu tembikar dipasangi kaca.
Bagian tengah jimat buaya pucat dan suatu warna coklat jimat obsidian.
Paling bawah dari kiri ke kanan, jimat dewa burung elang falcon Horus, jimat
hati/jantung dari
batu, dan jimat Dewa musik dan tarian.
MUMI
Mumi Mesir Kuno Orang Mesir Yang masa lampau dipercaya
sebagai orang-orang yang pertama untuk praktek pembalseman, di mana suatu mayat
secara palsu dipelihara untuk memperlambat [itu] membusuk proses. Orang Mesir
percaya bahwa itu adalah diperlukan untuk memelihara suatu
badan dalam rangka mengijinkan jiwa [itu] untuk survive.Metoda Pembalseman masa
lampau yang yang dimasukkan mencakup mayat [itu] dengan karbonat air soda dan
unsur
alami menyuntik seperti tumbuh-tumbuhan bumbu balsamic ke dalam rongga nya
[sebelum/di depan] membungkus
mayat [itu] dengan kain, menciptakan suatu mumi. Hari ini penggunaan orang yang
membalsem siap-siap[kan] unsur
kimia untuk memelihara suatu badan untuk [yang] mengamati menyedihkan dan
untuk mencegah yangdi/tersebar infeksi/peradangan.
Selama belasan tahun lebih perburuan makam Tutankhamen dilakukan. Dengan semangat
terakhir yang tersisa, pekerjaan itu tak sia-sia. Inilah penemuan arkelogi terbesar abad 20
di Mesir
Daftar Pustaka
Suharyono, Bagyo. 2003. Sejarah Seni Rupa Timur. Departemen Pendidikan Nasional
http://ardantyanulansa.blogspot.com/2011/04/makalah-ardan-hasil-hasil-karya-seni.html
diakses pada 7 Desember 2013
http://onecold21.blogspot.com/2013/01/kuil-mesir-kuno-menakjubkan.html diakses pada
tanggal 7 Desember 2013
http://en.wikipedia.org/wiki/Sphinx diakses pada tanggal 7 Desember 2013
http://blog-senirupa.blogspot.com/2012/10/sejarah-senirupa-mesir-egyptian-art.html
diakses pada tanggal 7 Desember 2013
http://www.isomwebs.net/2011/11/definisi-peradaban/ diakses pada tanggal 7 Desember 2013
http://www.love-egypt.com/ancient-egypt-art.html diakses pada tanggal 6 Desember 2013
http://id.wikipedia.org/wiki/Mesir_Kuno diakses pada tanggal 6 Desember 2013
http://www.love-egypt.com/pyramid-builders.html diakses pada tanggal 6 Desember 2013
http://id.wikibooks.org/wiki/Mesir_Kuno/Kuliner diakses pada tanggal 5 Desember 2013
http://ucu-syarief.blogspot.com/2011/03/makalah-sejarah-tentang-peradaban.html
http://likkachus.blogspot.com/2013/09/makalah-tentang-seni-mesir-kuno_18.html
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Pengaruh
Kebudayaan
Mesir
Terhadap
Eropa
dan
Dunia
Mesir berada di wilayah Laut Tengah, dimana juga berada pusat-pusat peradaban lainnya. Selain
berada di Laut tengah, Mesir juga mudah di datangi bangsa-bangsa Eropa dan Asia. Untuk
menuju Mesir, bangsa Asia dapat melewati Kanaan (Syria, Lebanon, Palestina), sedangkan bagi
bangsa Eropa, khususnya Yunani, dapat menyeberangi Laut Tengah. Keadaan Geografis Mesir
yang demikian dapat memudahkan terjadinya pertukaran budaya antar bangsa yang berbeda
kebudayaan.
Meskipun demikian, keadaan tersebut tidak membuat Mesir kehilangan identitas budaya
khasnya, bahkan pengaruh langsung dari Asia tidak bisa mengubah corak khas Mesir. Mesir tetap
tampil sebagai bangsa besar mandiri, dan menjadikannya salah satu pusat peradaban.
B. Saran
Pengaruh Mesir pada dunia tidak dapat dipisahkan begitu saja. Sistem penggalan
matahari yang ditemukan para wali kuil masih digunakan sampai saaat ini bahkan menjadi
patokan penanggalan hampir seluruh dunia. Ilmu astrologi dan astronomi yang mempelajari
tentang bintang dan benda langit juga masih digunakan dunia hingga saat ini. Selain itu sistem
irigasi Mesir, yang membuat Mesir kaya akan hasil pertanian, sekarang juga digunakan pada
pertanian modern di seluruh dunia.
Daftar Isi
Sampul …………………………………………………………………… 1
Kata Pengantar …………………………………………………………... 2
Daftar Isi ………………………………………………………………… 3
Bab 1 Pendahuluan ……………………………………………………… 4
A. Latar Belakang ………………………………………………….. 4
B. Tujuan ……………………………………………………………4
Bab 2 Pembahasan ……………………………………………………… 5
A. Peradaba Mesir Kuno …………………………………………… 5
B. Peradaban…………………………………………………………5
C. Letak geografis………………………………………………………6
.D. system kekuasaan…………………………………………………….. 7
E. Sistem kepercayaan…………………………………………………… 10
F. Sistem tulisan…………………………………………………………10
G. Sistem penanggalan……………………………………………………11
H. Karya atau Peninggalan Seni Rupa Mesir …………………………….12
Bab 3 Penutup …………………………………………………………… 49
A. Kesimpulan ……………………………………………………… 49
B. Saran …………………………………………………………….. 49
Daftar Pustaka ………………………………………………………….. 50
Makalah Seni Rupa
Kesenian Mesir Kuno
Disusun Oleh :
KELOMPOK I
SHAZRIE SUKUR
RISNAWIRA
HASRIATI B
NUR FAJRI RESKI SIMULIA
DURAJI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN SENI RUPA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2015/2016