aliran seni surealisme

ALIRAN SURREALISME

1. Pengetian
Lukisan dengan aliran ini kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk yang sering
ditemui di dalam mimpi. Pelukis berusaha untuk mengabaikan bentuk secara
keseluruhan kemudian mengolah setiap bagian tertentu dari objek untuk menghasilkan
sensasi tertentu yang bisa dirasakan manusia tanpa harus mengerti bentuk aslinya.
Tumpuan bukan kepada ekspresi sedar pelukis tetapi kepada ekspresi bawah
sedar minda pelukis. Imej bawah sedar dan alam khayalan. Menyeramkan, sunyi dan
tidak logik. Warna-warna gelap digunakan untuk menimbulkan kesan misteri. Objek
diletakkan pada tempat-tempat yang tidak sesuai dan dicantum-cantumkan.

2. Sejarah
Surealisme ialah gerakan budaya yang bermula pada pertengahan tahun 1920an. Surealisme merupakan seni dan penulisan yang paling banyak dikenal. Karya ini
memiliki unsur kejutan, barang tak terduga yang ditempatkan berdekatan satu sama
lain tanpa alasan yang jelas. Banyak seniman dan penulis surealis yang memandang
karya mereka sebagai ungkapan gerakan filosofis yang pertama dan paling maju.
Karya tersebut merupakan artefak, dan André Breton mengatakan bahwa surealisme
berada di atas segala gerakan revolusi. Dari aktivitas Dadaisme, surealisme dibentuk
dengan pusat gerakan terpentingnya di Paris. Dari tahun 1920-an aliran ini menyebar
ke seluruh dunia. Surealisme memengaruhi film seperti Angel’s Egg dan El Topo.

Kata surealisme diciptakan tahun 1917 oleh Guillaume Apollinaire dalam
catatan program yang menjelaskan balet Parade, yang merupakan karya kolaboratif
oleh Jean Cocteau,Erik Satie, Pablo Picasso dan Léonide Massine: “Dari persekutuan
baru ini, hingga sekarang, perlengkapan dan kostum panggung di satu sisi dan

koreografi di sisi lain hanya ada persekutuan pura-pura di antara mereka, terjadi
sejenis super-realisme (‘sur-réalisme’) di Parade, di mana saya melihat titik mula
serangkaian manifestasi semangat baru ini.

3. Ciri aliran surrealisme
a.

Memiliki bentuk yang jelas namun terkadang diluar pemikiran manusia

b.

Warna yang digunakan tidak menjadi perhatian utama

c.


Memberikan sensasi yang dapat dirasakan manusia sekalipun tidak dapat
dimengerti.

d.

Menimbulkan kesan-kesan menyeramkan

4. Tokoh aliran surrealisme
Giorgio de Chirico sebelumnya mengembangkan seni metafisika adalah salah
satu tokoh penting filsafat dan seni visual Surealisme. Sekitar tahun 1911 hingga
1917, dia mengadopsi gaya lukisan sederhana yang nantinya ditiru banyak seniman.
The Red Tower (La tour rouge) tahun 1913 memiliki kontras warna kaku dan gaya
ilustratif yang banyak diikuti pelukis surealis. Karyanya yang lain, The Nostalgia of
the Poet (La Nostalgie du poete), tahun 1914, terkesan “jauh”. Gabungan figur kaca
dan ikan sebagai pendukung menolak kesan biasa. Ia juga seorang penulis dan
novelnya “Hebdomeros” berisi serial mimpi dengan penggunaan tanda baca, urutan
kata, serta tata bahasa unik untuk memberikan atmosfer khusus serta bingkai imajiner
(frame) di sekitar gambaran yang dibuat. Gambaran-gambaran itu, termasuk desain
untuk Ballets Russes, menciptakan bentuk dekoratif Surealisme visual. De Chirico
merupakan tokoh yang gayanya mempengaruhi dua seniman lain—yang lebih dikenal


sebagai surealis daripada dirinya sendiri—yakni Salvador Dalí dan Magritte. Dia
meninggalkan kelompok surealis tahun 1928. Tahun 1924, Miro dan Masson
mengaplikasikan teori Surealisme pada lukisan secara eksplisit di acara pameran La
Peinture Surrealiste. Breton mempublikasikan “Surealisme dan Lukisan” tahun 1928
yang berisi rangkuman kegiatan kelompoknya. Dia terus memperbaharui karya itu
hingga 1960an.

5. Gambar Aliran Surrealisme