S MBS 0901613 Chapter5

157

BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan pengujian analisis
regresi linier berganda yang dilaksanakan mengenai pengaruh motivasi dan disiplin
kerja terhadap kinerja karyawan Sub Direktorat SDM Dan Sub Direktorat Umum
Dan Bina Lingkungan Perusahaan PT. Pos Indonesia (PERSERO) Wilayah Area V
Bandung yang dilakukan dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa motivasi kerja pada PT.
Pos Indonesia Wilayah Area V Bandung hampir seluruhnya responden
menyatakan dalam kategori tinggi. Hal ini dapat dilihat dari indikator
paling tinggi hingga yang terendah. Indikator tingkat dorongan untuk
melebihi target kerja yang dicapai memperoleh total nilai tertinggi dengan
perolehan skor sebesar 534 (79%). Sedangkan yang memiliki total nilai
terendah dengan perolehan skor sebesar 491 (73%) terdapat dalam
indikator tingkat dorongan untuk menjadi yang lebih terdepan dari pegawai
lain.
2. Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa disiplin kerja pada PT. Pos

Indonesia Wilayah Area V Bandung hampir seluruhnya responden
menyatakan dalam kategori tinggi. Hal ini dapat dilihat dari indikator
paling tinggi hingga yang terendah. Indikator tingkat berpakaian sesuai
yang ditetapkan instansi memperoleh total nilai tertinggi dengan perolehan

RHISKY INDAH FEBRIANI, 2014
PENGERUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

158

skor sebesar 563 (83,7%). Sedangkan yang memiliki total nilai terendah
dengan perolehan skor sebesar 494 (73,5%) terdapat dalam indikator
tingkat kepatuhan dalam melaksanakan tugas.
3. Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa kinerja pada PT. Pos
Indonesia Wilayah Area V Bandung hampir seluruh responden menyatakan
dalam kategori tinggi. Hal ini dapat dilihat dari indikator paling tinggi
hingga yang terendah. Indikator tingkat kualitas pekerjaan memiliki nilai
atau jumlah skor tertinggi dengan perolehan skor 586 (87,2%). Sedangkan
yang memiliki total nilai terendah dengan perolehan skor 575 (85,6%)

terdapat dalam indikator tingkat kemampuan memanfaatkan waktu luang
untuk melakukan pekerjaan lain.
4. Motivasi kerja mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja
karyawan dengan pengaruh sebesar 51,1% dengan tingkat korelasi kuat
yaitu sebesar 0,715. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi motivasi
kerja karyawan, maka akan semakin tinggi pula kinerja karyawan.
Sedangkan sisanya sebesar 48,9% dipengaruhi oleh faktor lainnya seperti
lingkungan kerja, kemampuan karyawan, kepemimpinan dan kompensasi.
5. Disiplin kerja mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja karyawan
dengan pengaruh sebesar 50,1% dengan tingkat korelasi kuat yaitu sebesar
0,708. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi disiplin kerja karyawan,
maka akan semakin tinggi pula kinerja karyawan. Sedangkan sisanya
sebesar 49,9% dipengaruhi oleh faktor lainnya seperti lingkungan kerja,
kemampuan karyawan, kepemimpinan dan kompensasi.

RHISKY INDAH FEBRIANI, 2014
PENGERUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

159


6. Motivasi dan disiplin kerja mempunyai pengaruh yang positif terhadap
kinerja karyawan dengan pengaruh sebesar 58,4% dengan tingkat korelasi
kuat yaitu sebesar 0,764. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi
motivasi dan disiplin kerja karyawan, maka akan semakin tinggi pula
kinerja karyawan.

5.2 Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis merekomendasikan beberapa hal
mengenai motivasi dan disiplin kerja yang dapat meningkatkan kinerja karyawan,
yaitu:
1.

Berdasarkan tanggapan responden mengenai variabel motivasi kerja,
indikator tingkat dorongan untuk menjadi yang lebih terdepan dari pegawai
lain memberikan pengaruh terkecil terhadap kinerja karyawan. Oleh karena
itu PT. Pos Indonesia Wilayah Area V Bandung harus lebih memperhatikan
dalam pemberian motivasi agar karyawan dapat memiliki dorongan dalam
diri untuk menjadi yang lebih terdepan dari pegawai lain.


2.

Berdasarkan tanggapan responden mengenai variabel disiplin kerja,
indikator tingkat kepatuhan dalam melaksanakan tugas memberikan
pengaruh terkecil. Oleh karena itu perusahaan harus memberikan kesadaran
kepada karyawan mengenai pentingnya kepatuhan dalam melaksanakan
tugas dengan ketepatan waktu yang telah di tentukan oleh perusahaan,
dengan meningkatkan disiplin perusahaan misalnya dengan memberikan
sanksi yang tegas atau teguran bagi karyawan maka dirasa dapat
memperbaiki kedisiplinan kerja karyawan.

RHISKY INDAH FEBRIANI, 2014
PENGERUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

160

3.

Berdasarkan tanggapan responden mengenai variabel kinerja karyawan,

indikator tingkat kemampuan memanfaatkan waktu luang untuk melakukan
pekerjaan lain termasuk dalam indikator terendah, hal ini tidak dapat
dibiarkan oleh perusahaan karena kinerja karyawan akan terhambat apabila
karyawan tidak dapat memanfaatkan waktu luang untuk melakukan
pekerjaan lain, sehingga perusahaan dapat melakukan beberapa hal untuk
memberikan kesadaran kepada karyawan agar lebih kreatif dalam bekerja
dengan melatih karyawan untuk berfikir dan bersikap aktif sehingga insiatif
karyawan dapat meningkat, dan kinerja karyawan juga meningkat.

4.

Motivasi kerja merupakan pemberian daya penggerak yang menciptakan
kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif,
dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.
bentuk balas jasa yang diberikan oleh perusahaan atas apa yang telah
diberikan oleh karyawan. Oleh karena itu, Motivasi kerja sangat perlu
diperhatikan oleh perusahaan. Hal ini dikarenakan dengan meningkatkan
motivasi kerja, karyawan akan lebih bersemangat dalam bekerja dan
dengan demikian kinerja mereka akan semakin baik lagi. Berdasarkan hasil
penelitian dapat diketahui bahwa motivasi kerja dan disiplin kerja

berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

5.

Disiplin kerja merupakan kemampuan kerja seseorang untuk secara teratur,
tekun terus-menerus dan bekerja sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku
dengan tidak melanggar aturan-aturan yang sudah ditetapkan. Oleh karena
itu, perusahaan perlu meningkatkan disiplin kerja karyawan dengan

RHISKY INDAH FEBRIANI, 2014
PENGERUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

161

memberikan kesadaran akan pentingnya disiplin, dan membangun bersamasama lingkungan yang disiplin agar para karyawan merasa mendapatkan
dukungan dari lingkungan kerja untuk selalu disiplin dalam bekerja, untuk
meningkatkan kinerja mereka lebih baik lagi. Berdasarkan hasil penelitian
dapat diketahui bahwa motivasi kerja dan disiplin kerja berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan.

6.

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk dilakukannya
penelitian mengenai motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan
tetapi dengan indikator serta objek yang berbeda.

RHISKY INDAH FEBRIANI, 2014
PENGERUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu