T PD 1204728 Chapter (5)

159

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A.

Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelas IV SDN 4 Citangtu

Kabupaten Kuningan dengan fokus penelitian peningkatan kemampuan
pemecahan masalah dan internalisasi nilai karakter yang dilaksanakan selama satu
bulan dapat disimpulkan bahwa untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas
dengan menerapkan teknik inkuiri nilai diperlukan perencanaan yang matang.
Perencanaan yang dilakukan oleh guru dan peneliti adalah pertama berdiskusi
dengan mitra peneliti (guru kelas) tentang perbaikan dan arah penelitian, langkahlangkah tindakan yang perlu dilakukan untuk memperbaikinya, mempelajari
model dan teknik pembelajaran yang akan digunakan dalam hal ini adalah teknik
inkuiri nilai, menentukan indikator-indikator kemampuan yang akan ditingkatkan
dalam hal ini adalah kemampuan pemecahan masalah dan internalisasi nilai
karakter. Kedua menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk
menentukan materi dan pendidikan karakter yang cocok untuk pemecahan

masalah dan internalisasi nilai karakter yang akan diintegrasikan pada
pembelajaran IPS. Ketiga menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
yang memuat kemampuan pemecahan masalah dengan mengimplementasikan
nilai karakter melalui teknik Inkuiri Nilai dalam pembelajaran IPS dengan
langkah-langkah: 1) Perumusan masalah, 2) Perumusan Hipotesa/Asumsi
(perkiraan jawaban atas masalah yang harus dikaji dan dibuktikan), 3) Menguji
kebenaran/kekeliruan hipotesa, 4) Pengambilan keputusan/kesimpulan, 5)
Menerapkan kesimpulan/pilihan alternatif dan menilai keampuhan pilihan
keputusan,

menyusun lembar

kerja siswa (LKS),

menyusun

lembar

pengamatan/lembar observasi untuk pedoman observer dalam mengamati
kegiatan pembelajaran guru dan siswa, dan menyusun pedoman observasi untuk

menilai kemampuan siswa dalam pemecahan masalah dan internalisasi nilai
karakter dalam kehidupan sehari-hari.

Supi, 2014
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN INTERNALISASI NILAI KARAKTER
SISWA MELALUI TEKNIK INKUIRI NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

159

160

Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dalam tiga siklus dengan dua kali
tindakan setiap siklusnya, dilaksanakan di dalam kelas dan diluar kelas dengan
menggunakan beberapa metode yaitu metode karyawisata, observasi, diskusi,
tanya jawab, presentasi, penugasan dan ceramah. Pembelajaran memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber belajar, sehingga siswa dapat mengetahui masalahmasalah yang terjadi di lingkungan sekitarnya dan dapat memberikan alternatif
pemecahannya secara kontekstual. Model pembelajaran yang digunakan adalah
teknik inkuri nilai dengan langkah–langkah perumusan masalah, perumusan
hipotesa/asumsi


menguji

kebenaran/kekeliruan

hipotesa,

pengambilan

keputusan/kesimpulan, dan menerapkan kesimpulan/pilihan alternatif dan menilai
keampuhan pilihan keputusan. Materi yang disajikan tentang kenampakan alam
dengan permasalahannya dan sumber daya alam serta pemanfaatannya dengan
permasalahannya. Proses pembelajaran dengan teknik inkuiri nilai menekankan
proses interaksi, baik interaksi antara siswa maupun antara siswa dengan guru,
bahkan anatara siswa dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi
menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur
lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri. Peran guru yang harus dilakukan
dalam menggunakan teknik inkuiri nilai adalah guru sebagai penanya. Sebab,
kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah
merupakan sebagian dari proses berpikir.

Penggunaan teknik inkuiri nilai dalam pembelajaran IPS dengan materi
Kenampakan Alam dan Sumber daya Alam dapat meningkatkan kemampuan
siswa dalam pemecahan masalah dan internalisasi nilai karakter. Pembelajaran
yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan berbagai kemungkinan
sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya. Kemampuan pemecahan
masalah terlihat dari meningkatnya kemampuan siswa dalam merumuskan
masalah, menganalisis masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data,
pengujian hipotesis, dan merumuskan rekomendasi. Aktivitas siswa lebih
dominan, guru hanya sebagai fasilitator. Kriteria keberhasilan dari proses
pembelajaran dengan menggunakan teknik inkuiri nilai bukan ditentukan oleh
sejumlah mana siswa dapat menguasai materi pelajaran, akan tetapi sejauh mana
Supi, 2014
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN INTERNALISASI NILAI KARAKTER
SISWA MELALUI TEKNIK INKUIRI NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

161

siswa


beraktivitas

mencari

dan

menemukan

sesuatu.

Mengembangkan

kemampuan berpikir secara sistematis, logis, kritis, atau mengembangkan
kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian,
siswa tidak hanya dituntut agar menguasai materi pelajaran, akan tetapi
bagaimana mereka menggunakan potensi yang dimilikinya.
Internalisasi nilai karakter dilakukan melalui tahapan pengetahuan tentang
nilai-nilai, Penjiwaan terhadap nilai-nilai dan implementasi nilai dalam perilaku
sehari-hari. Nilai karakter harus ditanamkan dan dipelajari sejak dini agar dapat
terinternalisasi dalam diri individu. Internalisasi nilai karakter yang nampak pada

siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan teknik inkuiri nilai terlihat
dalam perilaku siswa sehari-hari, seperti antusias dalam menyelesaikan tugas
(nilai kerja keras), tidak tergantung orang lain dalam menyelesaikan tugas (nilai
mandiri), cepat merespon pertanyaan guru (nilai rasa ingin tahu), berperilaku
tertib dan disiplin (nilai disiplin), aktif berkomunikasi dengan orang lain (nilai
komunikatif), melaksanakan tugas yang diberikan guru (nilai tanggung jawab),
melaksanakan piket dan menjaga kebersihan lingkungan (nilai peduli lingkungan).

B.

Saran
Guru hendaknya melakukan inovasi-inovasi dalam pembelajaran baik

melalui model pembelajaran, metode pembelajaran, media maupun pengelolaan
kelas agar menyenangkan bagi siswa dan tidak membosankan. Teknik inkuiri nilai
sangat tepat digunakan untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah,
menanamkan nilai dan sikap serta mengembangkan materi pembelajaran yang
berbasis masalah. Kemampuan pemecahan masalah hendaknya dikembangkan
dalam setiap mata pelajaran untuk memberi bekal kepada siswa dalam
menghadapi permasalahan di masa yang akan datang. Penanaman nilai karakter

juga hendaknya ditanamkan sejak dini dengan mengintegrasikannya dalam setiap
mata pelajaran.
Sekolah hendaknya mendukung dan memfasilitasi guru yang ingin
melakukan inovasi-inovasi dalam pembelajaran, baik dengan penyediaan sarana
pembelajaran yang memadai, pengadaan buku sumber yang lengkap, media
Supi, 2014
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN INTERNALISASI NILAI KARAKTER
SISWA MELALUI TEKNIK INKUIRI NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

162

pembelajaran memadai, pelatihan-pelatihan untuk pengembangan kompetensi
guru, dan mendukung kegiatan guru yang positif. Hasil penelitian ini dapat
digunakan sekolah untuk memotivasi dan guru agar meningkatkan kinerjanya,
melakukan inovasi pembelajaran, dan mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Untuk yang akan melakukan penelitian selanjutnya hendaknya memadukan
teknik inkuiri ini dengan model dan metode pembelajaran yang lain, misalnya
dengan pembelajaran berbasis lingkungan, agar permasalahan yang muncul
bersifat kontekstual dan pemecahannya dapat direalisasikan secara langsung.

Pembelajaran yang dilakukan diluar kelas akan menghilangkan kejenuhan pada
siswa, dapat mengembangkan keterampilan sosial dan kemampuan berpikir kritis.
Teknik inkuiri nilai dapat juga digunakan untuk penanaman nilai-nilai karakter
lainnya, namun untuk menunjukkan internalisasi nilai karakter membutuhkan
waktu yang cukup lama sehingga penanamannya harus melalui pembiasaan dan
pembudayaan.

Supi, 2014
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN INTERNALISASI NILAI KARAKTER
SISWA MELALUI TEKNIK INKUIRI NILAI DALAM PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu