Presentasi Tugas dan Tanggung Jawab PPHP

PPHP
(Pejabat/Panitia Penerima
Hasil Pekerjaan)

Definisi
Proses pemeriksaan barang yang dimaksud adalah proses

pemeriksaan kesesuaian kemasan, kuantitas, spesifikasi, dan
garansi dibandingkan dengan spesifikasi barang dalam
kontrak.
Barang yang dimaksud adalah benda dalam berbagai bentuk
dan uraian yang meliputi bahan, barang jadi atau peralatan
yang spesifikasinya ditentukan oleh pengguna barang,
Jasa yang dimaksud adalah jasa pemborongan, jasa konsultasi
dan jasa lainnya yang tidak termasuk kedalam Jasa
Pemborongan dan Jasa Konsultasi.

Jasa Pemborongan adalah layanan pekerjaan pelaksanaan

konstruksi atau wujud fisik lainnya yang perencanaan dan
spesifikasinya ditetapkan pengguna barang/jasa dan proses serta

pelaksanaannya diawasi oleh pengguna barang/ jasa.
Jasa Konsultasi adalah layanan jasa keahlian profesional dalam
berbagai bidang yang meliputi jasa perencanaan konstruksi, jasa
pengawasan konstruksi, dan jasa pelayanan profesi lainnya, dalam
rangka mencapai sasaran tertentu yang keluarannya berbentuk
peranti lunak yang disusun secara sistematis berdasarkan
kerangka acuan kerja yang ditetapkan pengguna jasa.
Jasa lainnya adalah segala jenis pekerjaan dan atau penyediaan
jasa selain jasa konsultasi, jasa pemborongan, dan jasa
pemasokan barang.

PPHP / Pejabat Penerima 
Hasil Pekerjaan
salah satu pihak dalam pengadaan barang/jasa

pemerintah yang sangat menentukan apakah
hasil dari pengadaan barang/jasa tersebut
sesuai dengan yang tertuang dalam
kontrak/perjanjian antara penyedia dengan PPK
atau tidak


Tugas PPHP :
Dalam Perpres No. 70 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah, Pasal 18 ayat (5) disebutkan bahwa tugas PPHP adalah :
1. Melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan pengadaan barang / jasa
sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak
2. Menerima hasil pengadaan barang / jasa stelah melalui pemeriksaan/
pengujian
3. Membuat dan menandatangani Berita Acara Serah Terima Hasil
Pekerjaan

Persyaratan sebagai PPHP

Dalam Perpres No. 70 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah, Pasal 18 ayat (4) disebutkan bahwa syarat-syarat PPHP adalah :
1. memiliki integritas, disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas;
2. memahami isi Kontrak;
3. memiliki kualifikasi teknis;
4. menandatangani Pakta Integritas; dan
5. tidak menjabat sebagai Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah Membayar

(PPSPM) atau Bendahara.

Apa saja yang diperiksa
 Kesesuaian jenis
 Spesifikasi teknis
 Jumlah/volume/kuantitas
 Mutu/ kualitas
 Waktu dan tempat penyelesaian pekerjaan

Apakah sesuai dengan yang tertuang dalam kontrak atau
tidak.

Dalam hal pemeriksaan barang / jasa memerlukan keahlian teknis
khusus, dapat dibentuk tim / tenaga ahli untuk membantu
pelaksanaan tugas PPHP ( pasal 18 ayat 6 )
Tenaga ahli sebagaimana dimaksud pada pasal 18 ayat
(6) ditetapkan oleh PA / KPA
Dalam hal pengadaan jasa konsultansi, pemeriksaan pekerjaan
sebagaimana dimaksud pada pasal 18 ayat (5) huruf a, dilakukan
setelah berkoordinasi dengan pengguna jasa konsultansi yang

bersangkutan

Permasalahan yang dihadapi PPHP :
1. PPHP tidak ada tugas untuk mengkritisi kelebihan harga, asalkan

spesifikasi, jenis, jumlah sesuai yang tercantum dalam kontrak
dan diuji sudah berfungsi dengan baik, datang tepat waktu maka
PPHP wajib membuat berita acara pemeriksaan barang tersebut
dan menyatakan pekerjaan telah selesai dikerjakan.
2. PPHP tdak pernah mengikuti kronologi pengadaan dari awal,

mulai dari apa yang dilakukan PPK dari survey harga, menentukan
spesifikasi teknis dan membut HPS, sampai dengan proses pada
pejabat pengadaan/ ULP, PPHP hanya tahu setelah pekerjaan
selesai, kemudian memeriksa apakah barang sesuai dengan
kontrak/ tidak. apabila terjadi kasus perbedaan antara
barang/jasa yang disediakan

TERIMA KASIH