Permenhub No PM 14 Th 2011
M IN IS T E R F O R T R A N S P O R T A T IO N
R E P U B L IC O F IN D O N E S IA
STANDAR,
TATA CARA
P E N G U J IA N
DENGAN
RAHMAT
D A N S E R T IF IK A S I
TUHAN YANG
K E L A IK A N
MAHA
L O K O M O T IF
ESA
a.
bahwa dalam Peraturan Pem erintah Nom or 56 Tahun 2009
tentang
Penyelenggaraan
Perkeretaapian
telah
diatur
m engenai Standar, Tata Cara Pengujian dan Sertifikasi Sarana
Kereta Api;
b.
bahwa
berdasarkan
pertim bangan
sebagaim ana
dim aksud
dalam
huruf
a,
perlu
m enetapkan
Peraturan
M enteri
Perhubungan
tentang Standar, Tata Cara Pengujian
dan
Sertifikasi Kelaikan Lokom otif;
1.
Undang-Undang Nom or 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian
(Lem baran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nom or 65,
Tam bahan Lem baran Negara Republik Indonesia Nom or 4722);
2.
Peraturan
Pem erintah
Nom or
Penyelenggaraan Perkeretaapian
Indonesia Tahun 2009 Nom or
Negara Republik Indonesia Nom or
3.
Peraturan Pem erintah Nom or 72 Tahun 2009 tentang Lalulintas dan Angkutan Kereta Api (Lem baran Negara Tahun 2009
Nom or 176, Tam bahan Lem baran Negara Republik Indonesia
Nom or 5086);
4.
Peraturan
Presiden
Nom or
47
Tahun
2009
Pem bentukan dan O rganisasi Kem enterian Negara;
56 Tahun
2009
tentang
(Lem baran Negara Republik
129, Tam bahan
Lem baran
5048);
tentang
5.
Peraturan Presiden Nom or 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan,
Tugas
Dan Fungsi Kem enterian
Negara
Serta Susunan
O rganisasi, Tugas Dan Fungsi Eselon I Kem enterian Negara
sebagaim ana
telah
diubah
dengan
Peraturan
Presiden
Nom or 67 Tahun 2010;
6.
Peraturan M enteri Perhubungan Nom or KM . 60 Tahun 2010
tentang O rganisasi dan Tata Kerja Kem enterian Perhubungan.
M EM UTUSKAN:
PERATURAN M ENTERI PERHUBUNG AN TENTANG
TATA
CARA
PENG UJIAN
DAN
SERTIFIKASI
LO KO M O TIF.
STANDAR,
KELAIKAN
BABI
KETENTUAN
UM UM
Dalam Keputusan M enteri ini yang dim aksud dengan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Perkeretaapian adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas
prasarana, sarana, dan sum ber daya m anusia, serta norm a,
kriteria, persyaratan,
dan prosedur untuk penyelenggaraan
transportasi kereta api.
Kereta Api adalah sarana perkeretaapian dengan tenaga gerak,
baik berjalan sendiri m aupun dirangkaikan
dengan sarana
perkeretaapian lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak di
jalan rei yang terkait dengan perjalanan kereta api.
Sarana Perkeretaapian adalah kendaraan yang dapat bergerak
di jalan reI.
Lokom otif
adalah
sarana
perkeretaapian
yang
m em iliki
penggerak sendiri yang bergerak dan digunakan untuk m enarik
dan/atau
m endorong
kereta, gerbong,
dan/atau
peralatan
khusus.
Pengujian
Sarana
Perkeretaapian
adalah
kegiatan
yang
dilakukan untuk m engetahui kesesuaian antara persyaratan
teknis dan kondisi dan fungsi sarana perkeretaapian.
Sertifikasi Pengujian Sarana Perkeretaapian
adalah proses
pem eriksaan dan pengujian untuk m enetapkan kelaikan operasi
sarana perkeretaapian.
Sertifikat Uji Pertam a adalah tanda bukti ditetapkannya kelaikan
operasi sarana perkeretaapian.
Sertifikat Uji Berkala adalah tanda bukti ditetapkannya kelaikan
operasi sarana perkeretaapian setelah m em iliki Sertifikat Uji
Pertam a.
Tanda Lulus Uji adalah bukti lulus pengujian yang ditem patkan
pad a sarana perkeretaapian.
10. Akreditasi adalah rangkaian kegiatan pengakuan form al yang
m enyatakan bahwa suatu lem baga atau badan hukum telah
m em enuhi persyaratan untuk m elakukan kegiatan sertifikasi
tertentu.
11. Tenaga Penguji Sarana Perkeretaapian adalah petugas yang
m em enuhi kualifikasi keahlian dan diberi kewenangan untuk
m elaksanakan pengujian sarana perkeretaapian.
12. Penyelenggara
Sarana Perkeretaapian
adalah badan usaha
yang m engusahakan sarana perkeretaapian.
13. Persyaratan Teknis Sarana Perkeretaapian adalah ketentuan
teknis
yang
m enjadi
standar
spesifikasi
teknis
sarana
perkeretaapian.
14. Spesifikasi Teknis adalah persyaratan um um , ukuran, kinerja,
dan gam bar teknis sarana perkeretaapian.
15. M enteri
adalah
M enteri
yang
m em bidangi
urusan
perkeretaapian.
16. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal yang tug as dan
tanggung jawabnya di bidang perkeretaapian.
a.
b.
Lokom otif diesel; dan
Lokom otif elektrik (Iistrik).
(2)
Lokom otif
diesel sebagaim ana
dim aksud
pada
huruf a, m erupakan Lokom otif yang m enggunakan
penggerak dengan sum ber tenaga m otor diesel.
(3)
Lokom otif elektrik sebagaim ana
dim aksud
pada ayat (1)
huruf b, m erupakan Lokom otif yang m enggunakan peralatan
penggerak dengan sum ber tenaga listrik dari luar Lokom otif.
(1)
Lokom otif diesel
terdiri atas:
a.
b.
(2)
sebagaim ana
dim aksud
dalam
ayat (1)
peralatan
Pasal
2,
Lokom otif diesel hidrolik; dan
Lokom otif diesel elektrik.
Lokom otif diesel hidrolik sebagaim ana dim aksud pada ayat (1)
huruf a, m erupakan Lokom otif dengan peralatan penerus daya
hidrolik.
(3)
Lokom otif diesel elektrik sebagaim ana dim aksud pada ayat (1)
huruf b, m erupakan Lokom otif dengan peralatan penerus daya
elektrik.
Bagian Kesatu
Jenis Pengujian Lokom otif
(1)
Setiap Lokom otif yang dioperasikan wajib m em enuhi
operasi yang dibuktikan m elalui pengujian.
(2)
Pengujian Lokom otif sebagaim ana dim aksud pada ayat (1)
dilakukan untuk m engetahui kesesuaian antara kondisi dan
fungsi dengan Persyaratan Teknis dan Spesifikasi Teknis.
Pengujian
dari:
a.
b.
(1)
dim aksud
dalam Pasal 4, terdiri
Uji Pertam a; dan
Uji Berkala.
Uji Pertam a sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 5 huruf a,
wajib dilakukan terhadap Lokom otif baru atau Lokom otif yang
m engalam i perubahan Spesifikasi Teknis.
a.
b.
c.
(3)
Lokom otif sebagaim ana
kelaikan
Uji Rancang Bangun Dan Rekayasa;
Uji Statis; Dan
Uji Dinam is.
Uji Pertam a sebagaim ana
m em iliki dokum en :
a.
b.
c.
Hasil uji produk;
Asal negara; dan
M anufaktur.
dim aksud
pada
ayat
(2)
harus
(1)
Uji Berkala sebagaim ana dim aksud
wajib
dilakukan
terhadap
setiap
dioperasikan.
a.
b.
(3)
dalam Pasal 5 huruf b,
Lokom otif
yang
telah
Uji Statis; dan
Uji Dinam is.
Uji Berkala sebagaim ana
dim aksud
pad a ayat
m em iliki dokum en perawatan dan pem eriksaan.
(2)
harus
Bagian Kedua
Uji Rancang Bangun dan Rekayasa Lokom otif
(1)
Uji Rancang Bangun dan Rekayasa sebagaim ana dim aksud
dalam Pasal 6 ayat (2) huruf a m erupakan kegiatan pengujian
yang dilakukan untuk m engetahui ketepatan atau kesesuaian
antara rancang bang un dan rekayasa dengan fisik Lokom otif
yang m eliputi :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
(2)
Uji Rancang Bangun dan Rekayasa
pada ayat (1) terdiri atas :
sebagaim ana
dim aksud
Uji Rancang Bangun dan Rekayasa sebagaim ana
pada ayat (2), dilakukan untuk prototipe Lokom otif.
dim aksud
a.
b.
c.
(3)
rangka dasar;
badan;
kabin m asinis;
bogie;
peralatan penerus daya;
peralatan penggerak;
peralatan pengerem an;
peralatan perangkai;
peralatan pengendali;
peralatan keselam atan;
peralatan penghalau rintangan.
Uji Kekuatan;
Uji Ketahanan; dan
Uji Kerusakan.
(1)
Uji Kekuatan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 8 ayat (2)
huruf a, dilakukan untuk m engetahui kem am puan Lokom otif
m enerim a beban m aksim um sesuai dengan Spesifikasi Teknis
yang telah disetujui.
(2)
Uji Kekuatan sebagaim ana dim aksud pada ayat (1), dilakukan
dengan cara m enjalankan Lokom otif dan m em berikan beban
m aksim um sesuai dengan desain.
(1)
Uji Ketahanan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 8 ayat (2)
huruf b, dilakukan untuk m engetahui kem am puan Lokom otif
m enerim a
beban operasional
sesuai dengan
Spesifikasi
Teknis yang telah disetujui.
(2)
Uji Ketahanan
sebagaim ana
dim aksud
pad a ayat (1),
dilakukan dengan cara m enjalankan Lokom otif pad a jarak dan
kecepatan tertentu.
(1)
Uji Kerusakan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 8 ayat (2)
huruf c, dilakukan
untuk m engetahui
kerusakan
struktur
Lokom otif jika terjadi kecelakaan.
(2)
Uji Kerusakan sebagaim ana dim aksud pada ayat (1), dapat
dilakukan m elalui sim ulasi kom puter dengan izin M enteri.
Bagian Ketiga
Uji Statis Lokom otif
(1)
Uji Statis sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 6 ayat (2)
huruf b, m erupakan kegiatan pengujian untuk m engetahui
kondisi peralatan dan kem am puan
kerja Lokom otif pada
keadaan tidak bergerak.
(2)
Uji Statis
m eliputi:
a.
b.
c.
d.
e.
Lokom otif
sebagaim ana
dim ensi;
ruang batas sarana;
berat;
pengerem an;
keretakan;
dim aksud
pad a ayat (1),
f.
pem bebanan;
g. sirkulasi udara;
h. tem peratur.
i.
kelistrikan;
j.
kebisingan;
k. intensitas cahaya;
I.
em isi gas buang;
m . klakson;
n. peralatan kom unikasi; dan
o. kebocoran.
(1)
Uji Dim ensi sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 12 ayat (2)
huruf a, dilakukan untuk m engetahui dim ensi Lokom otif.
(2)
Uji Dim ensi sebagaim ana dim aksud pada ayat (1), dilakukan
dengan
cara
m engukur
dim ensi
Lokom otif
dengan
m engunakan peralatan ukur dim ensi.
(3)
Lem bar Uji Dim ensi sebagaim ana dim aksud
sesuai dengan Lam piran 1 a Peraturan ini.
(1)
Uji Ruang Batas Sarana sebagaim ana dim aksud dalam Pasal
12 ayat (2) huruf b, dilakukan untuk m engetahui kesesuaian
Lokom otif dengan ruang batas sarana, dengan m engunakan
alat ukur ruang batas sarana.
(2)
Uji Ruang Batas Sarana sebagaim ana dim aksud pada ayat
(1), dilakukan dengan cara m enjalankan
Lokom otif m elalui
lo a d in g g a u g e untuk jalan rellurus dan jalan rellengkung.
(3)
Lem bar Uji Ruang Batas Sarana sebagaim ana
sesuai dengan Lam piran 1 b Peraturan ini.
(1)
Uji Berat sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 12 ayat (2)
huruf c, dilakukan untuk m engetahui total berat dan distribusi
berat pada setiap roda Lokom otif, dengan m engunakan alat
ukur berat.
(2)
Uji Berat sebagaim ana
dengan cara:
a.
b.
dim aksud
pada
ayat
pada ayat (2),
pad a ayat (2),
(1), dilakukan
m enghitung total berat Lokom otif;
distribusi berat pada m asing-m asing
roda dengan
m enim bang beban yang diterim a pada setiap roda.
cara
(3)
Lem bar Uji Serat sebagaim ana
Lam piran 1 c Peraturan ini.
(1)
Uji Pengerem an sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 12 ayat
(2) huruf d, dilakukan
untuk m engetahui
kinerja sistem
pengerem an Lokom otif yang terdiri dari:
a.
b.
(2)
pada ayat (2), sesuai dengan
rem pelayanan; dan
rem parkir.
Uji Pengerem an
sebagaim ana
dilakukan dengan cara:
dim aksud
pada
ayat
(1),
a.
untuk
rem
pelayanan
dilakukan
dengan
m engukur
tekanan udara pad a tangki udara dan m engoperasikan
rem pelayanan, dengan m enggunakan alat ukur tekanan
udara dan secara visual; dan
b.
untuk rem parkir dilakukan dengan m engoperasikan
parkir pada kelandaian tertentu, dengan cara visual.
rem
(3)
Lem bar
Uji Pengerem an
sebagaim ana
dim aksud
ayat (2), sesuai dengan Lam piran 1 d Peraturan ini.
(1)
Uji Keretakan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal12 ayat (2)
huruf e, dilakukan untuk m engetahui retak pada kom ponen
Lokom otif dengan m engunakan
alat pendeteksi keretakan
atau secara visual.
(2)
Uji Keretakan
dilakukan pada:
a.
b.
c.
d.
sebagaim ana
dim aksud
pada
ayat
pada
(1),
gandar;
keping roda;
c o u p le r , dan
rangka bogie.
(3)
Uji Keretakan sebagaim ana dim aksud pad a ayat (2), pada uji
berkala
dapat
m enggunakan
data
perawatan
d a n /a ta u
pem eriksaan.
(4)
Lem bar Uji Keretakan sebagaim ana
dengan Lam piran 1 e Peraturan ini.
pada
ayat
(3), sesuai
(1)
Uji Pem bebanan
(2)
huruf
f,
sebagaim ana
dilakukan
dim aksud dalam Pasal12
untuk
Lokom otif, dengan m enggunakan
(2)
Uji
Pem bebanan
dilakukan
sebagaim ana
dengan
m engetahui
ayat
perform ansi
alat ukur beban.
dim aksud
cara m em berikan
beban
pada
ayat
(resistansi
(1),
daya)
sesuai dengan daya m aksim um .
(3)
Uji Pem bebanan
uji
berkala
sebagaim ana
dapat
dim aksud
m enggunakan
pada ayat (2), pada
data
perawatan
d a n /a ta u
pem eriksaan.
(4)
Lem bar Uji Pem bebanan sebagaim ana
dengan Lam piran 1 f Peraturan ini.
(1)
Uji Sirkulasi
Udara sebagaim ana
pada ayat (3), sesuai
dim aksud
ayat (2) huruf g, dilakukan untuk m engetahui
udara di dalam
ruang kabin m asinis,
dalam
Pasal 12
kecepatan
dengan
aliran
m enggunakan
alat ukur kecepatan aliran udara.
(2)
Uji Sirkulasi
Udara
sebagaim ana
dim aksud
pada
ayat
(1),
dilakukan dengan cara m engukur kecepatan aliran udara pada
kipas angin dan penghisap
udara dalam
kondisi jendela
dan
pintu tertutup.
(3)
Lem bar Uji Sirkulasi Udara sebagaim ana
dim aksud
pada ayat
(2), sesuai dengan Lam piran 1 9 Peraturan ini.
(1)
Uji Tem peratur
sebagaim ana
(2) huruf h, dilakukan
dalam
dim aksud
untuk m engetahui
ruang kabin m asinis,
dengan
dalam
Pasal 12 ayat
tem peratur
m enggunakan
udara di
alat ukur
tem peratur.
(2)
Uji
Tem peratur
dilakukan
sebagaim ana
dim aksud
pada
dengan cara m engukur tem peratur
ayat
(1),
udara di dalam
ruang kabin m asinis.
(3)
Lem bar Uji Tem peratur sebagaim ana dim aksud
sesuai dengan Lam piran 1 h Peraturan ini.
pad a ayat (2),
(1)
Uji Kelistrikan sebagaim ana
huruf i, dilakukan
dim aksud dalam Pasal12
untuk m engetahui
dan output listrik, dengan
besarnya
m enggunakan
ayat (2)
tegangan
input
alat ukur tegangan
listrik.
(2)
Uji
Kelistrikan
dilakukan
sebagaim ana
dengan
cara
m elihat
dim aksud
pada
indikator
voltm eter
ayat
(1),
di kabin
m asinis.
(3)
Lem bar Uji Kelistrikan
sebagaim ana
dim aksud
pada ayat (2),
sesuai dengan Lam piran 1 i Peraturan ini.
(1)
Uji Kebisingan
sebagaim ana
(2) huruf j, dilakukan
Lokom otif
terhadap
dim aksud
untuk
dalam
m engetahui
lingkungan,
dengan
Pasal 12 ayat
tingkat
kebisingan
m enggunakan
alat
ukur kebisingan.
(2)
Uji
Kebisingan
dilakukan
sebagaim ana
dengan
cara
dim aksud
m engukur
pada
kebisingan
ayat
(1),
pad a kondisi
sem ua peralatan beroperasi dan Lokom otif ditem patkan
pada
ruang terbuka.
(3)
Lem bar Uji Kebisingan sebagaim ana
dengan Lam piran 1 j Peraturan ini.
(1)
Uji Intensitas Cahaya sebagaim ana
dim aksud dalam Pasal 12
ayat (2) huruf
m engetahui
k, dilakukan
untuk
pada ayat (2), sesuai
kuat cahaya
lam pu yang terpasang pada Lokom otif, dengan m enggunakan
alat ukur kuat cahaya.
(2)
Uji Intensitas
Cahaya sebagaim ana
dim aksud
pada ayat (1),
dilakukan pada:
(3)
a.
lam pu utam a;
b.
lam pu tanda.
Lem bar
Uji Intensitas
Cahaya
sebagaim ana
dim aksud
ayat (2), sesuai dengan Lam piran 1 k Peraturan ini.
pada
(1)
Uji Em isi G as Buang sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 12
ayat (2) huruf I, dilakukan untuk m engetahui besarnya em isi
gas buang dari m otor diesel, dengan m enggunakan alat ukur
em isi gas buang.
(2)
Uji Em isi G as Buang sebagaim ana dim aksud pada ayat (1),
dilakukan dengan cara m engukur besarnya kadar em isi gas
buang.
(3)
Lem bar Uji Em isi G as Buang sebagaim ana dim aksud
ayat (2), sesuai dengan Lam piran 1 I Peraturan ini.
(1)
Uji Klakson sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 12 ayat (2)
huruf m , dilakukan untuk m engetahui kuat suara klakson,
dengan m enggunakan alat ukur kuat suara.
(2)
Uji Klakson sebagaim ana dim aksud pada ayat (1), dilakukan
dengan cara m engukur kuat suara klakson pada jarak tertentu
dari kabin m asinis.
(3)
Lem bar Uji Klakson sebagaim ana dim aksud
sesuai dengan Lam piran 1 m Peraturan ini.
(1)
Uji Peralatan
Kom unikasi
sebagaim ana
dim aksud
dalam
Pasal 12 ayat (2) huruf n, dilakukan
untuk m engetahui
kem am puan
alat kom unikasi
operasi kereta api, dengan
m enggunakan alat ukur kualitas suara.
(2)
Uji Peralatan Kom unikasi sebagaim ana dim aksud pada ayat
(1), dilakukan dengan cara m elakukan percobaan kom unikasi
yang
digunakan
m asinis
dengan
petugas
pengendali
perjalanan kereta api atau sebaliknya.
(3)
Lem bar Uji Peralatan Kom unikasi sebagaim ana
dim aksud
pad a ayat (2), sesuai dengan Lam piran 1 n Peraturan ini.
(1)
Uji Kebocoran sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 12 ayat
(2) huruf 0 , dilakukan untuk m engetahui kebocoran di dalam
ruang kabin m asinis, dengan m enggunakan alat uji hujan.
pada
pada ayat (2),
(2)
Uji Kebocoran
sebagaim ana
dim aksud
pad a ayat (1),
dilakukan dengan cara m enem patkan Lokom otif pada tem pat
pengujian.
(3)
Lem bar Uji Kebocoran sebagaim ana dim aksud
sesuai dengan Lam piran 1 0 Peraturan ini.
pada ayat (2),
Bagian Keem pat
Uji Dinam is Lokom otif
(1)
Uji Dinam is sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 6 ayat (2)
huruf c, m erupakan kegiatan pengujian untuk m engetahui
kondisi peralatan dan kem am puan
kerja Lokom otif pada
keadaan bergerak.
(2)
Uji Dinam is
pengujian:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
(1)
dim aksud
pengerem an;
tem peratur;
getaran;
pem bebanan dan kem am puan
percepatan;
sirkulasi udara;
kelistrikan; dan
kebisingan.
pada ayat (1), m eliputi
tarik;
Uji Pengerem an sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 28 ayat
(2) huruf a, dilakukan
untuk m engetahui
kinerja sistem
pengerem an yang terdiri dari:
a.
b.
c.
(2)
sebagaim ana
rem pelayanan;
rem darurat; dan
deadm an.
Uji Pengerem an
sebagaim ana
dilakukan dengan m enggunakan
waktu, dengan cara:
a.
dim aksud
pad a ayat (1),
alat ukur jarak dan alat ukur
rem
pelayanan
dilakukan
dengan
m elaksanakan
percobaan rem pelayanan pada kecepatan tertentu secara
bertahap dan m engukur jarak pengerem an
dan waktu
tem puh;
b.
rem darurat dilakukan
dengan
m elaksanakan
percobaan
fungsi rem darurat pada kecepatan tertentu; dan
c.
dilakukan
deadm an
fungsi
pengerem an
(3)
Lem bar
dengan
dalam
deadm an
m elaksanakan
m em beri
percobaan
peringatan
sebelum
otom atis bekerja.
Uji Pengerem an
sebagaim ana
dim aksud
pada ayat
(2), sesuai dengan Lam piran 2 a Peraturan ini.
(1)
Uji Tem peratur
sebagaim ana
(2) huruf b, dilakukan
pada
( b e a r in g )
as
dim aksud
dalam
untuk m engetahui
roda,
dengan
Pasal 28 ayat
tem peratur
bantalan
m enggunakan
alat
ukur
ayat
(1),
tem peratur.
(2)
Uji
Tem peratur
dilakukan
sebagaim ana
dengan
cara
jarak dan kecepatan
teknis,
kem udian
dim aksud
m engoperasikan
yang telah ditetapkan
diukur tem peratur
pada
Lokom otif
dalam
bantalan
sam pai
spesifikasi
pada
( b e a r in g )
bagian tutup bantalan ( e n d c u p b e a r in g ) .
(3)
Lem bar Uji Tem peratur sebagaim ana
dim aksud pad a ayat (2),
sesuai dengan Lam piran 2 b Peraturan ini.
(1)
Uji G etaran sebagaim ana
dim aksud
huruf
m engetahui
c, dilakukan
untuk
dengan m engunakan
(2)
Uji G etaran
Lem bar
sebagaim ana
Uji G etaran
Pasal 28 ayat (2)
getaran
yang
terjadi,
alat ukur getaran.
dengan cara m engukur
m aksim um operasional.
(3)
dalam
dim aksud
pada ayat (1), dilakukan
getaran yang terjadi pada kecepatan
sebagaim ana
dim aksud
pada ayat (2),
sesuai dengan Lam piran 2 c Peraturan ini.
(1)
Uji Pem bebanan
dim aksud
m engetahui
dalam
dan
Tarik
sebagaim ana
Pasal 28 ayat (2) huruf d dilakukan
perform ansi
ukur kecepatan.
Uji Kem am puan
propulsi, dengan
m enggunakan
untuk
alat
(2)
Uji Pem bebanan dan Uji Kem am puan
Tarik sebagaim ana
dim aksud
pada
ayat
(1),
dilakukan
dengan
cara
m engoperasikan Lokom otif sesuai dengan kelandaian jalan rei
pad a beban berdasarkan spesifikasi teknis dan m elakukan
pengukuran kecepatan m aksim um yang tercapai.
(3)
Uji Pem bebanan dan Uji Kem am puan
Tarik sebagaim ana
dim aksud pada ayat (2), pada uji berkala dapat m enggunakan
data perawatan dan/atau pem eriksaan.
(4)
Lem bar
Uji
Pem bebanan
dan
Uji
Kem am puan
Tarik
sebagaim ana
dim aksud
pada ayat (2), sesuai
dengan
Lam piran 2 d Peraturan ini.
(1)
Uji Percepatan
sebagaim ana
dim aksud
dalam
ayat (2) huruf e, dilakukan
untuk m engetahui
percepatan
Lokom otif,
dengan
m enggunakan
kecepatan dan waktu.
(2)
Uji Percepatan
sebagaim ana
dim aksud
pada ayat (1),
dilakukan dengan cara m engukur waktu tem puh dari kondisi
berhenti sam pai dengan kecepatan tertentu pada jalan rei
lurus datar.
(3)
Lem bar Uji Percepatan sebagaim ana dim aksud
sesuai dengan Lam piran 2 e Peraturan ini.
(1)
Uji Sirkulasi Udara sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 28
ayat (2) huruf f, dilakukan untuk m engetahui kecepatan aliran
udara di dalam ruang kabin m asinis, dengan m enggunakan
alat ukur kecepatan aliran udara.
(2)
Uji Sirkulasi Udara sebagaim ana dim aksud pada ayat (1),
dilakukan dengan cara m engukur kecepatan aliran udara pada
kipas angin dan penghisap udara.
(3)
Lem bar Uji Sirkulasi Udara sebagaim ana dim aksud
(2), sesuai dengan Lam piran 2 f Peraturan ini.
(1)
Uji Kelistrikan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 28 ayat (2)
huruf g, dilakukan untuk m engetahui besarnya tegangan input
dan output listrik, dengan m enggunakan alat ukur tegangan
listrik.
Pasal 28
besarnya
alat ukur
pada ayat (2),
pada ayat
(2)
Uji Kelistrikan
sebagaim ana
dim aksud
pada
ayat
(1),
dilakukan dengan cara m elihat indikator voltm eter di kabin
m asinis.
(3)
Lem bar Uji Kelistrikan sebagaim ana dim aksud
sesuai dengan Lam piran 2 9 Peraturan ini.
(1)
Uji Kebisingan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 28 ayat
(2) huruf h, dilakukan untuk m engetahui kebisingan di dalam
ruang
kabin
m asinis,
dengan
m enggunakan
alat ukur
kebisingan.
(2)
Uji Kebisingan
sebagaim ana
dim aksud
pad a ayat (1),
dilakukan dengan cara m engukur kebisingan yang terjadi
dalam kondisi sem ua jendela dan pintu tertutup.
(3)
Lem bar Uji Kebisingan sebagaim ana dim aksud
sesuai dengan Lam piran 2 h Peraturan ini.
(1)
Pengujian Lokom otif
dilakukan oleh :
a.
b.
sebagaim ana
dim aksud
pad a ayat (2),
pada ayat (2),
dalam
Direktorat Jenderal Perkeretaapian; atau
Badan hukum atau lem baga yang m endapat
dari M enteri.
Pasal 4,
akreditasi
(2)
Ketentuan lebih lanjut tentang akreditasi
lem baga
pengujian
Lokom otif
diatur
Peraturan M enteri.
(1)
Perm ohonan
untuk
pengujian
Lokom otif
sebagaim ana
dim aksud
dalam Pasal 37, diajukan
oleh penyelenggara
sarana kepada Direktur Jenderal dengan m elam pirkan:
a.
b.
c.
d.
data Spesifikasi Teknis;
data perawatan;
data pem eriksaan;
fotokopi tanda bukti kepem ilikan
perm ohonan baru); atau
badan hukum atau
tersendiri
dengan
atau penguasaan
(untuk
e.
fotokopi
sertifikat
perpanjangan);
f.
surat
yang
dim iliki
(untuk
pem ohon
atau
Keterangan
Kehilangan
dari
Kepolisian
(untuk
penggantian yang hilang); atau
g.
(2)
sertifikat yang rusak (untuk penggantian
Setelah
perm ohonan
dim aksud
diterim a
secara
yang rusak).
lengkap
sebagaim ana
pada ayat (1), paling lam a 30 (tiga puluh) hari kerja
dilakukan pengujian.
(1)
Lokom otif
yang
dim aksud
dalam
telah
dilakukan
pengujian
Pasal 38 dan dinyatakan
sebagaim ana
lulus
uji, paling
lam a 14 (em pat belas) hari kerja diberikan :
a.
b.
(2)
Sertifikat Uji; dan
Tanda Lulus Uji.
Sertifikat Uji Lokom otif sebagaim ana
dim aksud
pada ayat (1)
terdiri atas :
(1)
a.
Sertifikat Uji Pertam a; dan
b.
Sertifikat Uji Berkala.
Sertifikat Uji Pertam a sebagaim ana
ayat
(2)
huruf
a
berlaku
selam a
dim aksud dalam Pasal 39
Lokom otif
dioperasikan,
kecuali m engalam i perubahan Spesifikasi Teknis.
(2)
Sertifikat Uji Berkala sebagaim ana
dim aksud
dalam Pasal 39
ayat (2) huruf b berlaku berdasarkan jarak tem puh 162.500 km
atau setiap
1 (satu) tahun sejak diterbitkannya
Sertifikat
Uji
Berkala.
(1)
Sertifikat
Uji
Lokom otif
sebagaim ana
dim aksud
dalam
Pasal 39 ayat (2) diterbitkan oleh:
a.
Direktorat Jenderal Perkeretaapian;
b.
Badan hukum
dari M enteri.
atau
lem baga
yang
m endapat
akreditasi
(2)
Sertifikat Uji Lokom otif yang diberikan oleh badan hukum atau
lem baga sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) huruf b harus
dilakukan verifikasi oleh M enteri.
(3)
Ketentuan lebih lanjut tentang akreditasi badan hukum atau
lem baga pengujian sarana perkeretaapian
diatur· tersendiri
dengan Peraturan M enteri.
Pem egang
wajib:
a.
b.
c.
d.
(1)
(2)
(3)
(4)
Uji Lokom otif
dalam
m engoperasikan
sarana
m engoperasikan Lokom otif sesuai standar operasi;
m elakukan perawatan Lokom otif sesuai standar perawatan;
m elakukan
pem eriksaan
Lokom otif
sesuai
standar
pem eriksaan;
m elaporkan
apabila
terjadi
perbaikan
berat/besar
atau
m odifikasi.
Sertifikat Uji Lokom otif dapat dicabut apabila pem egang
Sertifikat Uji Lokom otif m elanggar Pasal 42.
Pencabutan Sertifikat Uji Lokom otif sebagaim ana dim aksud
dalam ayat (1) dilakukan m elalui peringatan tertulis sebanyak
3 (tiga) kali berturut-turut dengan tenggang waktu 7 (tujuh)
hari kerja.
Apabila peringatan sebagaim ana dim aksud dalam ayat (2)
tidak diindahkan, dilanjutkan dengan pem bekuan Sertifikat Uji
Lokom otif untuk jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kerja.
Apabila selam a pem bekuan sebagaim ana
dim aksud dalam
ayat (3) tidak ada upaya perbaikan,
m aka Sertifikat Uji
Lokom otif dicabut.
Sertifikat
apabila:
a.
b.
Sertifikat
Uji
Lokom otif
dicabut
dan
dinyatakan
tidak
berlaku
rusak berat disebabkan oleh kecelakaan;
m odifikasi.
Peringatan, pem bekuan atau pencabutan sebagaim ana dim aksud
dalam Pasal 43 dan Pasal 44 dilakukan oleh Direktur Jenderal.
(1)
Sertifikat
Uji
Lokom otif
sebagaim ana
dim aksud
dalam
Pasal 39 ayat (2) paling sedikit m em uat :
a.
(2)
data um um sarana perkeretaapian;
b.
nom or uji sarana; dan
c.
m asa.
Tanda Lulus Uji sebagaim ana
dim aksud
dalam Pasal 39 ayat
(1) huruf b, paling sedikit m em uat m asa berlaku.
(3)
Tanda
Lulus
ditem patkan
Bentuk, form at,
Uji
sebagaim ana
dim aksud
pada
ayat
(2)
pada sarana perkeretaapian.
isi dan warna
Lulus Uji Lokom otif sebagaim ana
Sertifikat
Uji Lokom otif
dan Tanda
dim aksud dalam Pasal 46, sesuai
dengan contoh lam piran 3 Peraturan ini.
Dalam waktu paling lam a 1 (satu) tahun sejak Peraturan ini berlaku,
Standar,
Tata Cara Pengujian
wajib m enyesuaikan
Peraturan ini.
dan Sertifikasi
dengan ketentuan
Kelaikan
sebagaim ana
Lokom otif
diatur dalam
Agar setiap orang m engetahuinya, m em erintahkan
Peraturan
ini dengan
penem patannya
dalam
Republik Indonesia.
pengundangan
Berita
Negara
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 1 7 " F 'e 'i > r u a r i 2 0 1 1
M E N T E R IP E R H U B U N G A N ,
ttd
FREDDY
Peraturan ini disam paikan kepada:
Ketua Badan Pem eriksa Keuangan;
M enteri Keuangan;
M enteri Perencanaan Pem bangunan Nasional;
M enteri BUM N;
W akil M enteri Perhubungan;
Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, Direktur Jenderal Perkeretaapian, para
Kepala Badan, dan para Staf Ahli di lingkungan Kem enterian Perhubungan.
S A L IN A N
1.
2.
3.
4.
5.
6.
NUMBERI
SALINAN sesuai de
KEPALA BI
UM AR
IS SH. M M . M H
Pem bina Utam a M uda (IV/c)
NIP. 19630220 198903 1 001
Lam piran 1 Peraturan M enteri Perhubungan
Nem er
: p lv r,1 4 T a h u n 2 0 1 1
Tanggal : 1 7 F e b r u a r i
2011
Lem bar uji
la
(1/2)
Jenis sarana
Dilaksanakan
pada tanggal
Tem pat pengujian
Penguji
NO .
'/
"
SARANA
PA NJANG
(m m )
m,
LEBAR (m m )
Uju.ng 1
Uju.ng 2
TlNG G . 011
AhlP
u n ta ,
Tata cara pengujian:
1. Panjang
diukur dari ujung kesatu c o u p le r sam pai ujung kedua c o u p le r
2.
Lebar
lebar dari balok sam ping kesatu sam pai balok sam ping
m asing-m asing balok ujung
3.
Tinggi
a. tinggi lokom otif dari kepala rei sam pai ujung atap;
b. tinggi lantai lokom otif dari kepala rei;
c. tinggi sum bu c o u p le r dari kepala reI.
i'/
C o u p le ,./
kedua
pada
Lem bar uji
la
(2/2)
Jenis sarana
Dilaksanakan
pada tanggal
Tem pat pengujian
Penguji
a.
b.
c.
d.
e.
Selisih diam eter roda dalam satu gandar
Selisih diam eter roda dalam satu b o g ie
Selisih diam eter roda antar b o g ie
Jari-jari fle n s (keausan)
lebar dan tinggi fle n s (keausan)
12
10
8
6
m aksim um = a m m
m aksim um = 1 m m
m aksim um = 4 m m
m aksim um = 8 m m
4
2
[IIJ~ ~ !rn
a
I
77:
h~
-H --+ --+
---+----------------------1
!
JJf
d
H A S IL .P E N G K U R A N
d
a
r
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
K e te r a n g a n :
a
r
t
+ --i--*
---
~~
Roda
lebar antara dua keping roda (1000 .± 1)
jari-jari fle n s roda
: tinggi fle n s roda
diam eter roda
tebal roda
t
I
!
?K~
No~ N o .S a F a n a
,
I
t
I
Ib
Lem bar uji
Jenis sarana
Dilaksanakan
pada tanggal
Tem pat pengujian
Penguji
NO .
NO.SARANA
PENGUJIAN
HASII. KeTERANGAN
L o a d in g
g a u g e jalan lurus
O k/Nok
L o a d in g
g a u g e jalan lengkung
O klNok
L o a d in g
g a u g e jalan lurus
O klNok
L o a d in g
g a u g e jalan lengkung
O klNok
L o a d in g
g a u g e jalan lurus
O klNok
L o a d in g
g a u g e jalan lengkung
O klNok
L o a d in g
g a u g e jalan lurus
O k/Nok
L o a d in g
g a u g e jalan lengkung
O k/Nok
L o a d in g
g a u g e jalan lurus
O klNok
L o a d in g
g a u g e jalan lengkung
O klNok
L o a d in g
g a u g e jalan lurus
O k/Nok
L o a d in g
g a u g e jalan lengkung
O k/Nok
L o a d in g
g a u g e jalan lurus
O klNok
L o a d in g
g a u g e jalan lengkung
O klNok
L o a d in g
g a u g e jalan lurus
O klNok
L o a d in g
g a u g e jalan lengkung
O klNok
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Tata cara pengujian:
Dilakukan dengan m enjalankan
lurus dan jalan rellengkung.
unit lokom otif m elalui lo a d in g
gauge
untuk jalan rei
Ie
Lem bar uji
Jenis sarana
Dilaksanakan
pada tanggal
Tem pat pengujian
Penguji
Standar:
HO.
Seban gandar yang diijinkan sesuai peraturan M enteri/spektek;
Distribusi berat pada roda untuk setiap gandar m aksim um 4% .
HO .SARANA
BEBAN PADATIAPRO DA(KN)
1
7
2
8
3
9
4
10 II
11 iI
..
rO TAL·BEBAN
(TO N)
1
5
6
2.
3.
I
12
I
i
1
7
i
2
8
3
9
4
10 I
5
11
6
12
1
7
2
8
3
9
4
10
5
11
6
12
j
Tata cara pengujian:
a. total berat dilakukan dengan m enim bang unit lokom otif;
b. distribusi be rat pada m asing-m asing roda dengan cara m enim bang
pad a setiap roda.
c. Uji berat dilakukan pad a kondisi siap dioperasikan
beban yang diterim a
Id
Lem bar uji
Jenis sarana
Dilaksanakan
pada tanggal
Tem pat pengujian
Penguji
1.
Pengisian tangki pem bantu.
2.
Keboeoran dalam 60 detik.
3.
Kepekaan m aksim um penurunan tekanan ~ang diijinkan
dalam pipa dari tekanan norm al 5 kg/em (rem harus
sudah bekerja).
4.
Penurunan tekanan dalam pipa rem untuk m eneapai
tekanan m aksim um silinder rem pada pengerem an dari
tekanan norm al 5 kg/em 2 .
5.
Tem po pelepasan silinder
2
kg/em .
rem dari tekanan
6.
W aktu pengerem an 0-90%
rem (3,2 kg/em 2 ) .
m aksim um tekanan silinder
7.
3,5-0,4
Ketahanan pada pelaksanaan pengerem an berulang kali
( In e x h a u s ta b ility ) .
8.
Keeepatan transm isi pada pengerem an
tekanan norm al pada rangkaian.
eepat
dari
9.
Tem po pelepasan terpanjang yang diperkenankan dalam
susunan form asi rangkaian.
10.
Rem pelayanan
11.
Rem parkir
Tata cara pengujian:
a. untuk rem pelayanan dilakukan dengan m engukur tekanan udara pada tangki udara dan
m engoperasikan rem pelayanan;
b.
untuk rem parkir dilakukan dengan m engoperasikan
rem parkir pada kelandaian
tertentu.
Ie
Lem bar uji
Jenis sarana
Dilaksanakan
pada tanggal
Tem pat pengujian
Penguji
NO
R E P U B L IC O F IN D O N E S IA
STANDAR,
TATA CARA
P E N G U J IA N
DENGAN
RAHMAT
D A N S E R T IF IK A S I
TUHAN YANG
K E L A IK A N
MAHA
L O K O M O T IF
ESA
a.
bahwa dalam Peraturan Pem erintah Nom or 56 Tahun 2009
tentang
Penyelenggaraan
Perkeretaapian
telah
diatur
m engenai Standar, Tata Cara Pengujian dan Sertifikasi Sarana
Kereta Api;
b.
bahwa
berdasarkan
pertim bangan
sebagaim ana
dim aksud
dalam
huruf
a,
perlu
m enetapkan
Peraturan
M enteri
Perhubungan
tentang Standar, Tata Cara Pengujian
dan
Sertifikasi Kelaikan Lokom otif;
1.
Undang-Undang Nom or 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian
(Lem baran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nom or 65,
Tam bahan Lem baran Negara Republik Indonesia Nom or 4722);
2.
Peraturan
Pem erintah
Nom or
Penyelenggaraan Perkeretaapian
Indonesia Tahun 2009 Nom or
Negara Republik Indonesia Nom or
3.
Peraturan Pem erintah Nom or 72 Tahun 2009 tentang Lalulintas dan Angkutan Kereta Api (Lem baran Negara Tahun 2009
Nom or 176, Tam bahan Lem baran Negara Republik Indonesia
Nom or 5086);
4.
Peraturan
Presiden
Nom or
47
Tahun
2009
Pem bentukan dan O rganisasi Kem enterian Negara;
56 Tahun
2009
tentang
(Lem baran Negara Republik
129, Tam bahan
Lem baran
5048);
tentang
5.
Peraturan Presiden Nom or 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan,
Tugas
Dan Fungsi Kem enterian
Negara
Serta Susunan
O rganisasi, Tugas Dan Fungsi Eselon I Kem enterian Negara
sebagaim ana
telah
diubah
dengan
Peraturan
Presiden
Nom or 67 Tahun 2010;
6.
Peraturan M enteri Perhubungan Nom or KM . 60 Tahun 2010
tentang O rganisasi dan Tata Kerja Kem enterian Perhubungan.
M EM UTUSKAN:
PERATURAN M ENTERI PERHUBUNG AN TENTANG
TATA
CARA
PENG UJIAN
DAN
SERTIFIKASI
LO KO M O TIF.
STANDAR,
KELAIKAN
BABI
KETENTUAN
UM UM
Dalam Keputusan M enteri ini yang dim aksud dengan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Perkeretaapian adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas
prasarana, sarana, dan sum ber daya m anusia, serta norm a,
kriteria, persyaratan,
dan prosedur untuk penyelenggaraan
transportasi kereta api.
Kereta Api adalah sarana perkeretaapian dengan tenaga gerak,
baik berjalan sendiri m aupun dirangkaikan
dengan sarana
perkeretaapian lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak di
jalan rei yang terkait dengan perjalanan kereta api.
Sarana Perkeretaapian adalah kendaraan yang dapat bergerak
di jalan reI.
Lokom otif
adalah
sarana
perkeretaapian
yang
m em iliki
penggerak sendiri yang bergerak dan digunakan untuk m enarik
dan/atau
m endorong
kereta, gerbong,
dan/atau
peralatan
khusus.
Pengujian
Sarana
Perkeretaapian
adalah
kegiatan
yang
dilakukan untuk m engetahui kesesuaian antara persyaratan
teknis dan kondisi dan fungsi sarana perkeretaapian.
Sertifikasi Pengujian Sarana Perkeretaapian
adalah proses
pem eriksaan dan pengujian untuk m enetapkan kelaikan operasi
sarana perkeretaapian.
Sertifikat Uji Pertam a adalah tanda bukti ditetapkannya kelaikan
operasi sarana perkeretaapian.
Sertifikat Uji Berkala adalah tanda bukti ditetapkannya kelaikan
operasi sarana perkeretaapian setelah m em iliki Sertifikat Uji
Pertam a.
Tanda Lulus Uji adalah bukti lulus pengujian yang ditem patkan
pad a sarana perkeretaapian.
10. Akreditasi adalah rangkaian kegiatan pengakuan form al yang
m enyatakan bahwa suatu lem baga atau badan hukum telah
m em enuhi persyaratan untuk m elakukan kegiatan sertifikasi
tertentu.
11. Tenaga Penguji Sarana Perkeretaapian adalah petugas yang
m em enuhi kualifikasi keahlian dan diberi kewenangan untuk
m elaksanakan pengujian sarana perkeretaapian.
12. Penyelenggara
Sarana Perkeretaapian
adalah badan usaha
yang m engusahakan sarana perkeretaapian.
13. Persyaratan Teknis Sarana Perkeretaapian adalah ketentuan
teknis
yang
m enjadi
standar
spesifikasi
teknis
sarana
perkeretaapian.
14. Spesifikasi Teknis adalah persyaratan um um , ukuran, kinerja,
dan gam bar teknis sarana perkeretaapian.
15. M enteri
adalah
M enteri
yang
m em bidangi
urusan
perkeretaapian.
16. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal yang tug as dan
tanggung jawabnya di bidang perkeretaapian.
a.
b.
Lokom otif diesel; dan
Lokom otif elektrik (Iistrik).
(2)
Lokom otif
diesel sebagaim ana
dim aksud
pada
huruf a, m erupakan Lokom otif yang m enggunakan
penggerak dengan sum ber tenaga m otor diesel.
(3)
Lokom otif elektrik sebagaim ana
dim aksud
pada ayat (1)
huruf b, m erupakan Lokom otif yang m enggunakan peralatan
penggerak dengan sum ber tenaga listrik dari luar Lokom otif.
(1)
Lokom otif diesel
terdiri atas:
a.
b.
(2)
sebagaim ana
dim aksud
dalam
ayat (1)
peralatan
Pasal
2,
Lokom otif diesel hidrolik; dan
Lokom otif diesel elektrik.
Lokom otif diesel hidrolik sebagaim ana dim aksud pada ayat (1)
huruf a, m erupakan Lokom otif dengan peralatan penerus daya
hidrolik.
(3)
Lokom otif diesel elektrik sebagaim ana dim aksud pada ayat (1)
huruf b, m erupakan Lokom otif dengan peralatan penerus daya
elektrik.
Bagian Kesatu
Jenis Pengujian Lokom otif
(1)
Setiap Lokom otif yang dioperasikan wajib m em enuhi
operasi yang dibuktikan m elalui pengujian.
(2)
Pengujian Lokom otif sebagaim ana dim aksud pada ayat (1)
dilakukan untuk m engetahui kesesuaian antara kondisi dan
fungsi dengan Persyaratan Teknis dan Spesifikasi Teknis.
Pengujian
dari:
a.
b.
(1)
dim aksud
dalam Pasal 4, terdiri
Uji Pertam a; dan
Uji Berkala.
Uji Pertam a sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 5 huruf a,
wajib dilakukan terhadap Lokom otif baru atau Lokom otif yang
m engalam i perubahan Spesifikasi Teknis.
a.
b.
c.
(3)
Lokom otif sebagaim ana
kelaikan
Uji Rancang Bangun Dan Rekayasa;
Uji Statis; Dan
Uji Dinam is.
Uji Pertam a sebagaim ana
m em iliki dokum en :
a.
b.
c.
Hasil uji produk;
Asal negara; dan
M anufaktur.
dim aksud
pada
ayat
(2)
harus
(1)
Uji Berkala sebagaim ana dim aksud
wajib
dilakukan
terhadap
setiap
dioperasikan.
a.
b.
(3)
dalam Pasal 5 huruf b,
Lokom otif
yang
telah
Uji Statis; dan
Uji Dinam is.
Uji Berkala sebagaim ana
dim aksud
pad a ayat
m em iliki dokum en perawatan dan pem eriksaan.
(2)
harus
Bagian Kedua
Uji Rancang Bangun dan Rekayasa Lokom otif
(1)
Uji Rancang Bangun dan Rekayasa sebagaim ana dim aksud
dalam Pasal 6 ayat (2) huruf a m erupakan kegiatan pengujian
yang dilakukan untuk m engetahui ketepatan atau kesesuaian
antara rancang bang un dan rekayasa dengan fisik Lokom otif
yang m eliputi :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
(2)
Uji Rancang Bangun dan Rekayasa
pada ayat (1) terdiri atas :
sebagaim ana
dim aksud
Uji Rancang Bangun dan Rekayasa sebagaim ana
pada ayat (2), dilakukan untuk prototipe Lokom otif.
dim aksud
a.
b.
c.
(3)
rangka dasar;
badan;
kabin m asinis;
bogie;
peralatan penerus daya;
peralatan penggerak;
peralatan pengerem an;
peralatan perangkai;
peralatan pengendali;
peralatan keselam atan;
peralatan penghalau rintangan.
Uji Kekuatan;
Uji Ketahanan; dan
Uji Kerusakan.
(1)
Uji Kekuatan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 8 ayat (2)
huruf a, dilakukan untuk m engetahui kem am puan Lokom otif
m enerim a beban m aksim um sesuai dengan Spesifikasi Teknis
yang telah disetujui.
(2)
Uji Kekuatan sebagaim ana dim aksud pada ayat (1), dilakukan
dengan cara m enjalankan Lokom otif dan m em berikan beban
m aksim um sesuai dengan desain.
(1)
Uji Ketahanan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 8 ayat (2)
huruf b, dilakukan untuk m engetahui kem am puan Lokom otif
m enerim a
beban operasional
sesuai dengan
Spesifikasi
Teknis yang telah disetujui.
(2)
Uji Ketahanan
sebagaim ana
dim aksud
pad a ayat (1),
dilakukan dengan cara m enjalankan Lokom otif pad a jarak dan
kecepatan tertentu.
(1)
Uji Kerusakan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 8 ayat (2)
huruf c, dilakukan
untuk m engetahui
kerusakan
struktur
Lokom otif jika terjadi kecelakaan.
(2)
Uji Kerusakan sebagaim ana dim aksud pada ayat (1), dapat
dilakukan m elalui sim ulasi kom puter dengan izin M enteri.
Bagian Ketiga
Uji Statis Lokom otif
(1)
Uji Statis sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 6 ayat (2)
huruf b, m erupakan kegiatan pengujian untuk m engetahui
kondisi peralatan dan kem am puan
kerja Lokom otif pada
keadaan tidak bergerak.
(2)
Uji Statis
m eliputi:
a.
b.
c.
d.
e.
Lokom otif
sebagaim ana
dim ensi;
ruang batas sarana;
berat;
pengerem an;
keretakan;
dim aksud
pad a ayat (1),
f.
pem bebanan;
g. sirkulasi udara;
h. tem peratur.
i.
kelistrikan;
j.
kebisingan;
k. intensitas cahaya;
I.
em isi gas buang;
m . klakson;
n. peralatan kom unikasi; dan
o. kebocoran.
(1)
Uji Dim ensi sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 12 ayat (2)
huruf a, dilakukan untuk m engetahui dim ensi Lokom otif.
(2)
Uji Dim ensi sebagaim ana dim aksud pada ayat (1), dilakukan
dengan
cara
m engukur
dim ensi
Lokom otif
dengan
m engunakan peralatan ukur dim ensi.
(3)
Lem bar Uji Dim ensi sebagaim ana dim aksud
sesuai dengan Lam piran 1 a Peraturan ini.
(1)
Uji Ruang Batas Sarana sebagaim ana dim aksud dalam Pasal
12 ayat (2) huruf b, dilakukan untuk m engetahui kesesuaian
Lokom otif dengan ruang batas sarana, dengan m engunakan
alat ukur ruang batas sarana.
(2)
Uji Ruang Batas Sarana sebagaim ana dim aksud pada ayat
(1), dilakukan dengan cara m enjalankan
Lokom otif m elalui
lo a d in g g a u g e untuk jalan rellurus dan jalan rellengkung.
(3)
Lem bar Uji Ruang Batas Sarana sebagaim ana
sesuai dengan Lam piran 1 b Peraturan ini.
(1)
Uji Berat sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 12 ayat (2)
huruf c, dilakukan untuk m engetahui total berat dan distribusi
berat pada setiap roda Lokom otif, dengan m engunakan alat
ukur berat.
(2)
Uji Berat sebagaim ana
dengan cara:
a.
b.
dim aksud
pada
ayat
pada ayat (2),
pad a ayat (2),
(1), dilakukan
m enghitung total berat Lokom otif;
distribusi berat pada m asing-m asing
roda dengan
m enim bang beban yang diterim a pada setiap roda.
cara
(3)
Lem bar Uji Serat sebagaim ana
Lam piran 1 c Peraturan ini.
(1)
Uji Pengerem an sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 12 ayat
(2) huruf d, dilakukan
untuk m engetahui
kinerja sistem
pengerem an Lokom otif yang terdiri dari:
a.
b.
(2)
pada ayat (2), sesuai dengan
rem pelayanan; dan
rem parkir.
Uji Pengerem an
sebagaim ana
dilakukan dengan cara:
dim aksud
pada
ayat
(1),
a.
untuk
rem
pelayanan
dilakukan
dengan
m engukur
tekanan udara pad a tangki udara dan m engoperasikan
rem pelayanan, dengan m enggunakan alat ukur tekanan
udara dan secara visual; dan
b.
untuk rem parkir dilakukan dengan m engoperasikan
parkir pada kelandaian tertentu, dengan cara visual.
rem
(3)
Lem bar
Uji Pengerem an
sebagaim ana
dim aksud
ayat (2), sesuai dengan Lam piran 1 d Peraturan ini.
(1)
Uji Keretakan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal12 ayat (2)
huruf e, dilakukan untuk m engetahui retak pada kom ponen
Lokom otif dengan m engunakan
alat pendeteksi keretakan
atau secara visual.
(2)
Uji Keretakan
dilakukan pada:
a.
b.
c.
d.
sebagaim ana
dim aksud
pada
ayat
pada
(1),
gandar;
keping roda;
c o u p le r , dan
rangka bogie.
(3)
Uji Keretakan sebagaim ana dim aksud pad a ayat (2), pada uji
berkala
dapat
m enggunakan
data
perawatan
d a n /a ta u
pem eriksaan.
(4)
Lem bar Uji Keretakan sebagaim ana
dengan Lam piran 1 e Peraturan ini.
pada
ayat
(3), sesuai
(1)
Uji Pem bebanan
(2)
huruf
f,
sebagaim ana
dilakukan
dim aksud dalam Pasal12
untuk
Lokom otif, dengan m enggunakan
(2)
Uji
Pem bebanan
dilakukan
sebagaim ana
dengan
m engetahui
ayat
perform ansi
alat ukur beban.
dim aksud
cara m em berikan
beban
pada
ayat
(resistansi
(1),
daya)
sesuai dengan daya m aksim um .
(3)
Uji Pem bebanan
uji
berkala
sebagaim ana
dapat
dim aksud
m enggunakan
pada ayat (2), pada
data
perawatan
d a n /a ta u
pem eriksaan.
(4)
Lem bar Uji Pem bebanan sebagaim ana
dengan Lam piran 1 f Peraturan ini.
(1)
Uji Sirkulasi
Udara sebagaim ana
pada ayat (3), sesuai
dim aksud
ayat (2) huruf g, dilakukan untuk m engetahui
udara di dalam
ruang kabin m asinis,
dalam
Pasal 12
kecepatan
dengan
aliran
m enggunakan
alat ukur kecepatan aliran udara.
(2)
Uji Sirkulasi
Udara
sebagaim ana
dim aksud
pada
ayat
(1),
dilakukan dengan cara m engukur kecepatan aliran udara pada
kipas angin dan penghisap
udara dalam
kondisi jendela
dan
pintu tertutup.
(3)
Lem bar Uji Sirkulasi Udara sebagaim ana
dim aksud
pada ayat
(2), sesuai dengan Lam piran 1 9 Peraturan ini.
(1)
Uji Tem peratur
sebagaim ana
(2) huruf h, dilakukan
dalam
dim aksud
untuk m engetahui
ruang kabin m asinis,
dengan
dalam
Pasal 12 ayat
tem peratur
m enggunakan
udara di
alat ukur
tem peratur.
(2)
Uji
Tem peratur
dilakukan
sebagaim ana
dim aksud
pada
dengan cara m engukur tem peratur
ayat
(1),
udara di dalam
ruang kabin m asinis.
(3)
Lem bar Uji Tem peratur sebagaim ana dim aksud
sesuai dengan Lam piran 1 h Peraturan ini.
pad a ayat (2),
(1)
Uji Kelistrikan sebagaim ana
huruf i, dilakukan
dim aksud dalam Pasal12
untuk m engetahui
dan output listrik, dengan
besarnya
m enggunakan
ayat (2)
tegangan
input
alat ukur tegangan
listrik.
(2)
Uji
Kelistrikan
dilakukan
sebagaim ana
dengan
cara
m elihat
dim aksud
pada
indikator
voltm eter
ayat
(1),
di kabin
m asinis.
(3)
Lem bar Uji Kelistrikan
sebagaim ana
dim aksud
pada ayat (2),
sesuai dengan Lam piran 1 i Peraturan ini.
(1)
Uji Kebisingan
sebagaim ana
(2) huruf j, dilakukan
Lokom otif
terhadap
dim aksud
untuk
dalam
m engetahui
lingkungan,
dengan
Pasal 12 ayat
tingkat
kebisingan
m enggunakan
alat
ukur kebisingan.
(2)
Uji
Kebisingan
dilakukan
sebagaim ana
dengan
cara
dim aksud
m engukur
pada
kebisingan
ayat
(1),
pad a kondisi
sem ua peralatan beroperasi dan Lokom otif ditem patkan
pada
ruang terbuka.
(3)
Lem bar Uji Kebisingan sebagaim ana
dengan Lam piran 1 j Peraturan ini.
(1)
Uji Intensitas Cahaya sebagaim ana
dim aksud dalam Pasal 12
ayat (2) huruf
m engetahui
k, dilakukan
untuk
pada ayat (2), sesuai
kuat cahaya
lam pu yang terpasang pada Lokom otif, dengan m enggunakan
alat ukur kuat cahaya.
(2)
Uji Intensitas
Cahaya sebagaim ana
dim aksud
pada ayat (1),
dilakukan pada:
(3)
a.
lam pu utam a;
b.
lam pu tanda.
Lem bar
Uji Intensitas
Cahaya
sebagaim ana
dim aksud
ayat (2), sesuai dengan Lam piran 1 k Peraturan ini.
pada
(1)
Uji Em isi G as Buang sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 12
ayat (2) huruf I, dilakukan untuk m engetahui besarnya em isi
gas buang dari m otor diesel, dengan m enggunakan alat ukur
em isi gas buang.
(2)
Uji Em isi G as Buang sebagaim ana dim aksud pada ayat (1),
dilakukan dengan cara m engukur besarnya kadar em isi gas
buang.
(3)
Lem bar Uji Em isi G as Buang sebagaim ana dim aksud
ayat (2), sesuai dengan Lam piran 1 I Peraturan ini.
(1)
Uji Klakson sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 12 ayat (2)
huruf m , dilakukan untuk m engetahui kuat suara klakson,
dengan m enggunakan alat ukur kuat suara.
(2)
Uji Klakson sebagaim ana dim aksud pada ayat (1), dilakukan
dengan cara m engukur kuat suara klakson pada jarak tertentu
dari kabin m asinis.
(3)
Lem bar Uji Klakson sebagaim ana dim aksud
sesuai dengan Lam piran 1 m Peraturan ini.
(1)
Uji Peralatan
Kom unikasi
sebagaim ana
dim aksud
dalam
Pasal 12 ayat (2) huruf n, dilakukan
untuk m engetahui
kem am puan
alat kom unikasi
operasi kereta api, dengan
m enggunakan alat ukur kualitas suara.
(2)
Uji Peralatan Kom unikasi sebagaim ana dim aksud pada ayat
(1), dilakukan dengan cara m elakukan percobaan kom unikasi
yang
digunakan
m asinis
dengan
petugas
pengendali
perjalanan kereta api atau sebaliknya.
(3)
Lem bar Uji Peralatan Kom unikasi sebagaim ana
dim aksud
pad a ayat (2), sesuai dengan Lam piran 1 n Peraturan ini.
(1)
Uji Kebocoran sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 12 ayat
(2) huruf 0 , dilakukan untuk m engetahui kebocoran di dalam
ruang kabin m asinis, dengan m enggunakan alat uji hujan.
pada
pada ayat (2),
(2)
Uji Kebocoran
sebagaim ana
dim aksud
pad a ayat (1),
dilakukan dengan cara m enem patkan Lokom otif pada tem pat
pengujian.
(3)
Lem bar Uji Kebocoran sebagaim ana dim aksud
sesuai dengan Lam piran 1 0 Peraturan ini.
pada ayat (2),
Bagian Keem pat
Uji Dinam is Lokom otif
(1)
Uji Dinam is sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 6 ayat (2)
huruf c, m erupakan kegiatan pengujian untuk m engetahui
kondisi peralatan dan kem am puan
kerja Lokom otif pada
keadaan bergerak.
(2)
Uji Dinam is
pengujian:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
(1)
dim aksud
pengerem an;
tem peratur;
getaran;
pem bebanan dan kem am puan
percepatan;
sirkulasi udara;
kelistrikan; dan
kebisingan.
pada ayat (1), m eliputi
tarik;
Uji Pengerem an sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 28 ayat
(2) huruf a, dilakukan
untuk m engetahui
kinerja sistem
pengerem an yang terdiri dari:
a.
b.
c.
(2)
sebagaim ana
rem pelayanan;
rem darurat; dan
deadm an.
Uji Pengerem an
sebagaim ana
dilakukan dengan m enggunakan
waktu, dengan cara:
a.
dim aksud
pad a ayat (1),
alat ukur jarak dan alat ukur
rem
pelayanan
dilakukan
dengan
m elaksanakan
percobaan rem pelayanan pada kecepatan tertentu secara
bertahap dan m engukur jarak pengerem an
dan waktu
tem puh;
b.
rem darurat dilakukan
dengan
m elaksanakan
percobaan
fungsi rem darurat pada kecepatan tertentu; dan
c.
dilakukan
deadm an
fungsi
pengerem an
(3)
Lem bar
dengan
dalam
deadm an
m elaksanakan
m em beri
percobaan
peringatan
sebelum
otom atis bekerja.
Uji Pengerem an
sebagaim ana
dim aksud
pada ayat
(2), sesuai dengan Lam piran 2 a Peraturan ini.
(1)
Uji Tem peratur
sebagaim ana
(2) huruf b, dilakukan
pada
( b e a r in g )
as
dim aksud
dalam
untuk m engetahui
roda,
dengan
Pasal 28 ayat
tem peratur
bantalan
m enggunakan
alat
ukur
ayat
(1),
tem peratur.
(2)
Uji
Tem peratur
dilakukan
sebagaim ana
dengan
cara
jarak dan kecepatan
teknis,
kem udian
dim aksud
m engoperasikan
yang telah ditetapkan
diukur tem peratur
pada
Lokom otif
dalam
bantalan
sam pai
spesifikasi
pada
( b e a r in g )
bagian tutup bantalan ( e n d c u p b e a r in g ) .
(3)
Lem bar Uji Tem peratur sebagaim ana
dim aksud pad a ayat (2),
sesuai dengan Lam piran 2 b Peraturan ini.
(1)
Uji G etaran sebagaim ana
dim aksud
huruf
m engetahui
c, dilakukan
untuk
dengan m engunakan
(2)
Uji G etaran
Lem bar
sebagaim ana
Uji G etaran
Pasal 28 ayat (2)
getaran
yang
terjadi,
alat ukur getaran.
dengan cara m engukur
m aksim um operasional.
(3)
dalam
dim aksud
pada ayat (1), dilakukan
getaran yang terjadi pada kecepatan
sebagaim ana
dim aksud
pada ayat (2),
sesuai dengan Lam piran 2 c Peraturan ini.
(1)
Uji Pem bebanan
dim aksud
m engetahui
dalam
dan
Tarik
sebagaim ana
Pasal 28 ayat (2) huruf d dilakukan
perform ansi
ukur kecepatan.
Uji Kem am puan
propulsi, dengan
m enggunakan
untuk
alat
(2)
Uji Pem bebanan dan Uji Kem am puan
Tarik sebagaim ana
dim aksud
pada
ayat
(1),
dilakukan
dengan
cara
m engoperasikan Lokom otif sesuai dengan kelandaian jalan rei
pad a beban berdasarkan spesifikasi teknis dan m elakukan
pengukuran kecepatan m aksim um yang tercapai.
(3)
Uji Pem bebanan dan Uji Kem am puan
Tarik sebagaim ana
dim aksud pada ayat (2), pada uji berkala dapat m enggunakan
data perawatan dan/atau pem eriksaan.
(4)
Lem bar
Uji
Pem bebanan
dan
Uji
Kem am puan
Tarik
sebagaim ana
dim aksud
pada ayat (2), sesuai
dengan
Lam piran 2 d Peraturan ini.
(1)
Uji Percepatan
sebagaim ana
dim aksud
dalam
ayat (2) huruf e, dilakukan
untuk m engetahui
percepatan
Lokom otif,
dengan
m enggunakan
kecepatan dan waktu.
(2)
Uji Percepatan
sebagaim ana
dim aksud
pada ayat (1),
dilakukan dengan cara m engukur waktu tem puh dari kondisi
berhenti sam pai dengan kecepatan tertentu pada jalan rei
lurus datar.
(3)
Lem bar Uji Percepatan sebagaim ana dim aksud
sesuai dengan Lam piran 2 e Peraturan ini.
(1)
Uji Sirkulasi Udara sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 28
ayat (2) huruf f, dilakukan untuk m engetahui kecepatan aliran
udara di dalam ruang kabin m asinis, dengan m enggunakan
alat ukur kecepatan aliran udara.
(2)
Uji Sirkulasi Udara sebagaim ana dim aksud pada ayat (1),
dilakukan dengan cara m engukur kecepatan aliran udara pada
kipas angin dan penghisap udara.
(3)
Lem bar Uji Sirkulasi Udara sebagaim ana dim aksud
(2), sesuai dengan Lam piran 2 f Peraturan ini.
(1)
Uji Kelistrikan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 28 ayat (2)
huruf g, dilakukan untuk m engetahui besarnya tegangan input
dan output listrik, dengan m enggunakan alat ukur tegangan
listrik.
Pasal 28
besarnya
alat ukur
pada ayat (2),
pada ayat
(2)
Uji Kelistrikan
sebagaim ana
dim aksud
pada
ayat
(1),
dilakukan dengan cara m elihat indikator voltm eter di kabin
m asinis.
(3)
Lem bar Uji Kelistrikan sebagaim ana dim aksud
sesuai dengan Lam piran 2 9 Peraturan ini.
(1)
Uji Kebisingan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 28 ayat
(2) huruf h, dilakukan untuk m engetahui kebisingan di dalam
ruang
kabin
m asinis,
dengan
m enggunakan
alat ukur
kebisingan.
(2)
Uji Kebisingan
sebagaim ana
dim aksud
pad a ayat (1),
dilakukan dengan cara m engukur kebisingan yang terjadi
dalam kondisi sem ua jendela dan pintu tertutup.
(3)
Lem bar Uji Kebisingan sebagaim ana dim aksud
sesuai dengan Lam piran 2 h Peraturan ini.
(1)
Pengujian Lokom otif
dilakukan oleh :
a.
b.
sebagaim ana
dim aksud
pad a ayat (2),
pada ayat (2),
dalam
Direktorat Jenderal Perkeretaapian; atau
Badan hukum atau lem baga yang m endapat
dari M enteri.
Pasal 4,
akreditasi
(2)
Ketentuan lebih lanjut tentang akreditasi
lem baga
pengujian
Lokom otif
diatur
Peraturan M enteri.
(1)
Perm ohonan
untuk
pengujian
Lokom otif
sebagaim ana
dim aksud
dalam Pasal 37, diajukan
oleh penyelenggara
sarana kepada Direktur Jenderal dengan m elam pirkan:
a.
b.
c.
d.
data Spesifikasi Teknis;
data perawatan;
data pem eriksaan;
fotokopi tanda bukti kepem ilikan
perm ohonan baru); atau
badan hukum atau
tersendiri
dengan
atau penguasaan
(untuk
e.
fotokopi
sertifikat
perpanjangan);
f.
surat
yang
dim iliki
(untuk
pem ohon
atau
Keterangan
Kehilangan
dari
Kepolisian
(untuk
penggantian yang hilang); atau
g.
(2)
sertifikat yang rusak (untuk penggantian
Setelah
perm ohonan
dim aksud
diterim a
secara
yang rusak).
lengkap
sebagaim ana
pada ayat (1), paling lam a 30 (tiga puluh) hari kerja
dilakukan pengujian.
(1)
Lokom otif
yang
dim aksud
dalam
telah
dilakukan
pengujian
Pasal 38 dan dinyatakan
sebagaim ana
lulus
uji, paling
lam a 14 (em pat belas) hari kerja diberikan :
a.
b.
(2)
Sertifikat Uji; dan
Tanda Lulus Uji.
Sertifikat Uji Lokom otif sebagaim ana
dim aksud
pada ayat (1)
terdiri atas :
(1)
a.
Sertifikat Uji Pertam a; dan
b.
Sertifikat Uji Berkala.
Sertifikat Uji Pertam a sebagaim ana
ayat
(2)
huruf
a
berlaku
selam a
dim aksud dalam Pasal 39
Lokom otif
dioperasikan,
kecuali m engalam i perubahan Spesifikasi Teknis.
(2)
Sertifikat Uji Berkala sebagaim ana
dim aksud
dalam Pasal 39
ayat (2) huruf b berlaku berdasarkan jarak tem puh 162.500 km
atau setiap
1 (satu) tahun sejak diterbitkannya
Sertifikat
Uji
Berkala.
(1)
Sertifikat
Uji
Lokom otif
sebagaim ana
dim aksud
dalam
Pasal 39 ayat (2) diterbitkan oleh:
a.
Direktorat Jenderal Perkeretaapian;
b.
Badan hukum
dari M enteri.
atau
lem baga
yang
m endapat
akreditasi
(2)
Sertifikat Uji Lokom otif yang diberikan oleh badan hukum atau
lem baga sebagaim ana dim aksud pada ayat (1) huruf b harus
dilakukan verifikasi oleh M enteri.
(3)
Ketentuan lebih lanjut tentang akreditasi badan hukum atau
lem baga pengujian sarana perkeretaapian
diatur· tersendiri
dengan Peraturan M enteri.
Pem egang
wajib:
a.
b.
c.
d.
(1)
(2)
(3)
(4)
Uji Lokom otif
dalam
m engoperasikan
sarana
m engoperasikan Lokom otif sesuai standar operasi;
m elakukan perawatan Lokom otif sesuai standar perawatan;
m elakukan
pem eriksaan
Lokom otif
sesuai
standar
pem eriksaan;
m elaporkan
apabila
terjadi
perbaikan
berat/besar
atau
m odifikasi.
Sertifikat Uji Lokom otif dapat dicabut apabila pem egang
Sertifikat Uji Lokom otif m elanggar Pasal 42.
Pencabutan Sertifikat Uji Lokom otif sebagaim ana dim aksud
dalam ayat (1) dilakukan m elalui peringatan tertulis sebanyak
3 (tiga) kali berturut-turut dengan tenggang waktu 7 (tujuh)
hari kerja.
Apabila peringatan sebagaim ana dim aksud dalam ayat (2)
tidak diindahkan, dilanjutkan dengan pem bekuan Sertifikat Uji
Lokom otif untuk jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kerja.
Apabila selam a pem bekuan sebagaim ana
dim aksud dalam
ayat (3) tidak ada upaya perbaikan,
m aka Sertifikat Uji
Lokom otif dicabut.
Sertifikat
apabila:
a.
b.
Sertifikat
Uji
Lokom otif
dicabut
dan
dinyatakan
tidak
berlaku
rusak berat disebabkan oleh kecelakaan;
m odifikasi.
Peringatan, pem bekuan atau pencabutan sebagaim ana dim aksud
dalam Pasal 43 dan Pasal 44 dilakukan oleh Direktur Jenderal.
(1)
Sertifikat
Uji
Lokom otif
sebagaim ana
dim aksud
dalam
Pasal 39 ayat (2) paling sedikit m em uat :
a.
(2)
data um um sarana perkeretaapian;
b.
nom or uji sarana; dan
c.
m asa.
Tanda Lulus Uji sebagaim ana
dim aksud
dalam Pasal 39 ayat
(1) huruf b, paling sedikit m em uat m asa berlaku.
(3)
Tanda
Lulus
ditem patkan
Bentuk, form at,
Uji
sebagaim ana
dim aksud
pada
ayat
(2)
pada sarana perkeretaapian.
isi dan warna
Lulus Uji Lokom otif sebagaim ana
Sertifikat
Uji Lokom otif
dan Tanda
dim aksud dalam Pasal 46, sesuai
dengan contoh lam piran 3 Peraturan ini.
Dalam waktu paling lam a 1 (satu) tahun sejak Peraturan ini berlaku,
Standar,
Tata Cara Pengujian
wajib m enyesuaikan
Peraturan ini.
dan Sertifikasi
dengan ketentuan
Kelaikan
sebagaim ana
Lokom otif
diatur dalam
Agar setiap orang m engetahuinya, m em erintahkan
Peraturan
ini dengan
penem patannya
dalam
Republik Indonesia.
pengundangan
Berita
Negara
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 1 7 " F 'e 'i > r u a r i 2 0 1 1
M E N T E R IP E R H U B U N G A N ,
ttd
FREDDY
Peraturan ini disam paikan kepada:
Ketua Badan Pem eriksa Keuangan;
M enteri Keuangan;
M enteri Perencanaan Pem bangunan Nasional;
M enteri BUM N;
W akil M enteri Perhubungan;
Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, Direktur Jenderal Perkeretaapian, para
Kepala Badan, dan para Staf Ahli di lingkungan Kem enterian Perhubungan.
S A L IN A N
1.
2.
3.
4.
5.
6.
NUMBERI
SALINAN sesuai de
KEPALA BI
UM AR
IS SH. M M . M H
Pem bina Utam a M uda (IV/c)
NIP. 19630220 198903 1 001
Lam piran 1 Peraturan M enteri Perhubungan
Nem er
: p lv r,1 4 T a h u n 2 0 1 1
Tanggal : 1 7 F e b r u a r i
2011
Lem bar uji
la
(1/2)
Jenis sarana
Dilaksanakan
pada tanggal
Tem pat pengujian
Penguji
NO .
'/
"
SARANA
PA NJANG
(m m )
m,
LEBAR (m m )
Uju.ng 1
Uju.ng 2
TlNG G . 011
AhlP
u n ta ,
Tata cara pengujian:
1. Panjang
diukur dari ujung kesatu c o u p le r sam pai ujung kedua c o u p le r
2.
Lebar
lebar dari balok sam ping kesatu sam pai balok sam ping
m asing-m asing balok ujung
3.
Tinggi
a. tinggi lokom otif dari kepala rei sam pai ujung atap;
b. tinggi lantai lokom otif dari kepala rei;
c. tinggi sum bu c o u p le r dari kepala reI.
i'/
C o u p le ,./
kedua
pada
Lem bar uji
la
(2/2)
Jenis sarana
Dilaksanakan
pada tanggal
Tem pat pengujian
Penguji
a.
b.
c.
d.
e.
Selisih diam eter roda dalam satu gandar
Selisih diam eter roda dalam satu b o g ie
Selisih diam eter roda antar b o g ie
Jari-jari fle n s (keausan)
lebar dan tinggi fle n s (keausan)
12
10
8
6
m aksim um = a m m
m aksim um = 1 m m
m aksim um = 4 m m
m aksim um = 8 m m
4
2
[IIJ~ ~ !rn
a
I
77:
h~
-H --+ --+
---+----------------------1
!
JJf
d
H A S IL .P E N G K U R A N
d
a
r
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
K e te r a n g a n :
a
r
t
+ --i--*
---
~~
Roda
lebar antara dua keping roda (1000 .± 1)
jari-jari fle n s roda
: tinggi fle n s roda
diam eter roda
tebal roda
t
I
!
?K~
No~ N o .S a F a n a
,
I
t
I
Ib
Lem bar uji
Jenis sarana
Dilaksanakan
pada tanggal
Tem pat pengujian
Penguji
NO .
NO.SARANA
PENGUJIAN
HASII. KeTERANGAN
L o a d in g
g a u g e jalan lurus
O k/Nok
L o a d in g
g a u g e jalan lengkung
O klNok
L o a d in g
g a u g e jalan lurus
O klNok
L o a d in g
g a u g e jalan lengkung
O klNok
L o a d in g
g a u g e jalan lurus
O klNok
L o a d in g
g a u g e jalan lengkung
O klNok
L o a d in g
g a u g e jalan lurus
O k/Nok
L o a d in g
g a u g e jalan lengkung
O k/Nok
L o a d in g
g a u g e jalan lurus
O klNok
L o a d in g
g a u g e jalan lengkung
O klNok
L o a d in g
g a u g e jalan lurus
O k/Nok
L o a d in g
g a u g e jalan lengkung
O k/Nok
L o a d in g
g a u g e jalan lurus
O klNok
L o a d in g
g a u g e jalan lengkung
O klNok
L o a d in g
g a u g e jalan lurus
O klNok
L o a d in g
g a u g e jalan lengkung
O klNok
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Tata cara pengujian:
Dilakukan dengan m enjalankan
lurus dan jalan rellengkung.
unit lokom otif m elalui lo a d in g
gauge
untuk jalan rei
Ie
Lem bar uji
Jenis sarana
Dilaksanakan
pada tanggal
Tem pat pengujian
Penguji
Standar:
HO.
Seban gandar yang diijinkan sesuai peraturan M enteri/spektek;
Distribusi berat pada roda untuk setiap gandar m aksim um 4% .
HO .SARANA
BEBAN PADATIAPRO DA(KN)
1
7
2
8
3
9
4
10 II
11 iI
..
rO TAL·BEBAN
(TO N)
1
5
6
2.
3.
I
12
I
i
1
7
i
2
8
3
9
4
10 I
5
11
6
12
1
7
2
8
3
9
4
10
5
11
6
12
j
Tata cara pengujian:
a. total berat dilakukan dengan m enim bang unit lokom otif;
b. distribusi be rat pada m asing-m asing roda dengan cara m enim bang
pad a setiap roda.
c. Uji berat dilakukan pad a kondisi siap dioperasikan
beban yang diterim a
Id
Lem bar uji
Jenis sarana
Dilaksanakan
pada tanggal
Tem pat pengujian
Penguji
1.
Pengisian tangki pem bantu.
2.
Keboeoran dalam 60 detik.
3.
Kepekaan m aksim um penurunan tekanan ~ang diijinkan
dalam pipa dari tekanan norm al 5 kg/em (rem harus
sudah bekerja).
4.
Penurunan tekanan dalam pipa rem untuk m eneapai
tekanan m aksim um silinder rem pada pengerem an dari
tekanan norm al 5 kg/em 2 .
5.
Tem po pelepasan silinder
2
kg/em .
rem dari tekanan
6.
W aktu pengerem an 0-90%
rem (3,2 kg/em 2 ) .
m aksim um tekanan silinder
7.
3,5-0,4
Ketahanan pada pelaksanaan pengerem an berulang kali
( In e x h a u s ta b ility ) .
8.
Keeepatan transm isi pada pengerem an
tekanan norm al pada rangkaian.
eepat
dari
9.
Tem po pelepasan terpanjang yang diperkenankan dalam
susunan form asi rangkaian.
10.
Rem pelayanan
11.
Rem parkir
Tata cara pengujian:
a. untuk rem pelayanan dilakukan dengan m engukur tekanan udara pada tangki udara dan
m engoperasikan rem pelayanan;
b.
untuk rem parkir dilakukan dengan m engoperasikan
rem parkir pada kelandaian
tertentu.
Ie
Lem bar uji
Jenis sarana
Dilaksanakan
pada tanggal
Tem pat pengujian
Penguji
NO