Permenhub No PM 11 Th 2011

MENTERIPERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA

NOMOR: PM. 11 TAHUN 2011
TENTANG

a.

bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang
Penyelenggaraan
Perkeretaapian
mengatur
ketentuan
mengenai Peralatan Telekomunikasi;

b.

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan
Peraturan Menteri
Perhubungan

tentang
Persyaratan
Teknis
Peralatan
Telekomunikasi;

1.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722);

2.

Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang
Penyelenggaraan Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 129, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5048);

3.


Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang LaluLintas dan Angkutan Kereta Api (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 176, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5086);

4.

Peraturan Presiden
Nomor 47 Tahun
2009
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;

5.

Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan,
Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;

6.


Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 60 Tahun 2010
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan.

tentang

PERATURAN
MENTERI
PERSYARATAN
TEKNIS
PERKERETAAPIAN.

PERHUBUNGAN
TENTANG
PERALATAN
TELEKOMUNIKASI

Peralatan telekomunikasi perkeretaapian merupakan fasilitas
pengoperasian kereta api yang berfungsi menyampaikan informasi
dan/atau komunikasi bagi kepentingan operasi perkeretaapian yang
dipasang pada tempat tertentu.


Peralatan telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
terdiri atas:
a.
b.
c.
d.
e.
f.

(1)

Pesawat telepon;
Perekam suara;
Transmisi;
Catu daya;
Sistem proteksi; dan
Peralatan pendukung.

Pesawat telepon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2

huruf a merupakan peralatan telekomunikasi yang dapat
mengubah sinyal suara menjadi sinyal listrik atau sebaliknya
untuk:
a.
b.

(2)

Komunikasi operasi kereta api;
Komunikasi langsiran kereta api.

Pesawat telepon untuk komunikasi operasi kereta api
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a minimal
digunakan untuk:
a.

Komunikasi antara Pengatur Perjalanan Kereta Api
(PPKA) di stasiun dengan stasiun sebelahnya;
b. Komunikasi antara PPKA dengan Petugas Penjaga
Perlintasan Kereta Api terkait dengan perjalanan kereta

api; dan

c.

(3)

Komunikasi antara petugas Pusat Kendali (PK) dengan
PPKA, petugas PK dengan Masinis, Masinis dengan
PPKA atas seijin petugas PK terkait pengendalian
perjalanan kereta api.

Pesawat telepon untuk komunikasi langsiran kereta api
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b berfungsi untuk
mengatur kegiatan langsiran.

Perekam suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b
merupakan peralatan telekomunikasi berfungsi untuk merekam
semua pembicaraan melalui peralatan komunikasi terkait dengan
operasi dan langsiran kereta api.


(1)

Transmisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c
merupakan peralatan telekomunikasi yang digunakan untuk
menghantarkan informasi melalui media telekomunikasi dalam
bentuk:
a. Media kabel;
b. Media frekuensi radio;
c. Transmisi yang menggunakan media lain.

(2)

Transmisi yang menggunakan media kabel sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a dapat berupa:
a.
b.
c.

(3)


Kabel tembaga;
Kabel FO;
Kabel L e a k a g e C o a x ia l

C a b le

(LCX) 13

Transmisi yang menggunakan
media frekuensi radio
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b minimal berupa:
a.

R a d io m ic ro w a v e ;

b. T ru n k e d m o b ile ra d io .

(1)

Catu daya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf d

merupakan peralatan yang berfungsi mensuplai tenaga listrik
secara terus-menerus untuk peralatan telekomunikasi yang
terdiri atas:
a. Catu daya utama;
b. Catu daya darurat; dan
c. Catu daya cadangan.

(2)

Catu daya utama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
a dapat bersumber dari jaringan listrik umum atau sumber
listrik lainnya.

(3)

Catu daya darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b dapat bersumber dari baterai.

(4)


Catu daya cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c dapat bersumber dari generator set.

(1)

Sistem proteksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf e
merupakan sistem pengamanan peralatan dari sambaran
petir, induksi elektromagnetik dan tegangan/arus lebih yang
terdiri atas:
a. Proteksi eksternal;
b. Proteksi internal; dan
c. Pentanahan.

(2)

Proteksi eksternal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
a berupa batang penangkal petir.

(3)


Proteksi internal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
berupa Arrester, sekring dan/atau saklar pemutus.

(4)

Pentanahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
berupa batang pentanahan.

(1)

Peralatan pendukung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
huruf f merupakan peralatan yang menunjang sistem
telekomunikasi perkeretaapian yang terdiri atas:
a.
b.
c.

(2)

Komunikasi untuk layanan penumpang;
Sistem penunjuk waktu; dan
Sistem SCADA.

Komunikasi
untuk
layanan
penumpang
dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi:

sebagaimana

a. Komunikasi audio;
b. Komunikasi visual; dan
c. Komunikasi video.
(3)

Sistem penunjuk waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b meliputi:
a. Jam Induk (M a s te r C lo c k );
b. Jam Anak (S la v e C lo c k ).

(4)

Sistem SCADA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
meliputi:
a. R e m o te T e rm in a l U n it (RTU);
b. R e g io n a l R e m o te S u p e rv is o ry (RRS);
c. C e n tra liz e d R e m o te S u p e rv is o ry (CRS).
Pasal9

Persyaratan
pengoperasian

teknis
peralatan
telekomunikasi
fasilitas
kereta api termuat dalam lampiran Peraturan ini.
Pasal 10

Peralatan telekomunikasi
yang ada pad a saat ini tetap dapat
dioperasikan
dan dalam waktu paling lama 3 (tiga) tahun sejak
Peraturan
ini berlaku, Penyelenggara
Prasarana
dan Sarana
Perkeretaapian wajib menyesuaikan dengan ketentuan yang diatur
dalam Peraturan ini.

Ditetapkan di Jakarta
pad a tanggal 14 Pebruari

2011

M ENTERI PERHUBUNGAN,
ttd

S A L IN A N Peraturan

1.
2.
3.
4.
5.
6.

ini disampaikan

kepada:

Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
Menteri Keuangan;
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional;
Menteri BUMN;
Wakil Menteri Perhubungan;
Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, dan Direktur Jenderal Perkeretaapian,
Kepala Badan dan para Staf Ahli di lingkungan Kementerian Perhubungan.
SALI NAN sesuai de
KEPALA BIR

-..._~--"'""""-

UMAR
IS SH MM MH
Pembina Utama Muda (IV/c)
NIP. 196302201989031 001

para

Lampiran Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor
PM.11 TAHUN 2011
Tanggal
: 14 PEBRUARI 2011

a. Maksud.
Peraturan ini dimaksudkan sebagai pedoman teknis penyediaan
peralatan telekomunikasi dalam pengoperasian kereta api untuk
keselamatan, keamanan dan kelancaran perjalanan kereta api.
b. Tujuan.
Peraturan ini bertujuan agar peralatan telekomunikasi yang dipasang
dan digunakan berfungsi sesuai peruntukannya dan memiliki tingkat
keandalan yang tinggi, mudah dirawat dan dioperasikan.

a.

Pesawat Telepon
1. Komunikasi Operasi KA:
a) Telepon langsung antar stasiun;
b) Telepon penjaga perlintasan; dan
c) Telepon tra in d is p a tc h in g .

c.

Transmisi
1. Transmisi yang menggunakan kabel:
a) Kabel tembaga;
b) Kabel FO; dan
c) Kabel LCX.
2.

Transmisi yang menggunakan frekuensi radio:
a) R a d io m ic ro w a v e ; dan
b)

d.

T ru n k e d

m o b ile ra d io .

Catu daya
1. Catu daya utama;
2. Catu daya darurat; dan
3. Catu daya cadangan.

1.2.2.

e.

Sistem Proteksi
1. Proteksi eksternal;
2. Proteksi internal; dan
3. Pentanahan.

f.

Peralatan pendukung
1. Komunikasi untuk layanan penumpang:
a) Komunikasi audio; dan
b) Komunikasi visual.
2.

Sistem penunjuk waktu:
a) Jam Induk (M a s te r C lo c k ); dan
b) Jam Anak (S la v e C lo c k ).

3.

Sistem SCADA
a) R e m o te T e rm in a l U n it (RTU);
b) R e g io n a l R e m o te S u p e rv is o ry (RRS); dan
c) C e n tra liz e d R e m o te S u p e rv is o ry (CRS).

PersyaratanPenempatan
Peralatan
telekomunikasi
ditempatkan
pad a
lokasi
yang
sesuai
peruntukannya, aman, tidak mengganggu prasarana dan fasilitas lain, dan
tidak membahayakan keamanan dan keselamatan publik.

1.2.3.

PersyaratanPemasangan
Menjamin peralatan telekomunikasi yang dipasang dapat berfungsi secara
optimal dan be bas dari segala rintangan dan benda penghalang dalam
pengoperasiannya.

1.2.4.

PersyaratanTeknis
Menjamin
komponen,
material,
ukuran
dan
kapasitas
peralatan
telekomunikasi
sesuai dengan standar
kelayakan
dan keselamatan
operasi sehingga seluruh sistem peralatan telekomunikasi dapat berfungsi
secara andal dalam kurun waktu sesuai umur teknis.

1.2.5.

Definisi.
a.

Peralatan
Telekomunikasi
Perkeretaapian
adalah peralatan
berfungsi
menyampaikan
informasi
dan/atau
komunikasi
kepentingan operasi perkeretaapian.

yang
bagi

b.

Pesawat
Telepon
adalah
peralatan
telekomunikasi
yang
mengubah sinyal suara menjadi sinyal listrik atau sebaliknya.

dapat

c.

Perekam
suara.

d.

Transmisi
adalah peralatan telekomunikasi
informasi melalui media telekomunikasi.

Suara

adalah

peralatan

telekomunikasi

yang

untuk

merekam

menghantarkan

e.

SCADA (S u p e rv is o ry C o n tro l a n d D a ta A c q u is itio n ) adalah sistem
yang dipakai untuk memonitor dan mengendalikan peralatan
telekomunikasi yang dibawah kendalinya dari jarak jauh.

f.

Catu Daya adalah peralatan yang berfungsi mensuplai
secara terus-menerus
atau mencatu
peralatan
telekomunikasi.

g.

Sistem Proteksi adalah sistem pengamanan peralatan dari sambaran
petir, induksi elektromagnetik dan tegangan/arus lebih.

h.

Menteri adalah
Perkeretaapian.

Menteri

yang

bertanggung

jawab

tenaga listrik
sinyal dan

di

bidang

F u n g s i.

Pesawat telepon untuk komunikasi operasi kereta api berfungsi untuk
menginformasikan warta kereta api yang berkaitan dengan pengoperasian
kereta api.

Pesawat telepon untuk komunikasi operasi kereta api minimal digunakan
untuk:
a. Telepon langsung antar stasiun.
b. Telepon penjaga perlintasan kereta api.
c. Telepon tra in d is p a tc h in g .
P e rs y a ra ta n P e n e m p a ta n .

a. Telepon langsung antar stasiun ditempatkan di ruangan PPKA.
b. Telepon penjaga perlintasan kereta api ditempatkan di ruangan
penjaga perlintasan.
c. Telepon tra in d is p a tc h in g dapat berupa:
1. Pesawat c o n s o le terletak di ruang Pusat Kendali (PK);
2. Pesawat cabang stasiun terletak di ruangan PPKA;
3. Pesawat cabang lokomotif terletak di kabin masinis;
4 . B a s e s ta tio n terletak di ruang peralatan;
5. Menara terletak bersebelahan dengan ruang peralatan; dan
6. Antena terletak di menara.

Persyaratan Pemasangan.
a. Telepon langsung antar stasiun dipasang di meja PPKA yang mudah
dijangkau dan dengan struktur yang kokoh.
b. Telepon penjaga perlintasan dipasang di meja penjaga perlintasan
yang mudah dijangkau dan dengan struktur yang kokoh.
c. Telepon tra in d is p a tc h in g dipasang dengan struktur yang kokoh dan
mudah dijangkau.

a.

Persyaratan Operasi.
1. Telepon langsung antar stasiun minimal memenuhi persyaratan
operasi sebagai berikut:
a) Harus dapat memanggil dan/atau dipanggil;
b) Dapat berkomunikasi dua arah;
c) Dilengkapi fasilitas seleksi untuk memilih panggilan;
d) Informasi yang diterima harus bersih dan jelas;
e) Setiap pembicaraan harus direkam;
f) Dilengkapi indikator, pengatur kekerasan suara; dan
g) Dilengkapi dengan sistem proteksi.
2.

Telepon penjaga perlintasan minimal memenuhi
operasi sebagai berikut:
a) Harus dapat memanggil dan/atau dipanggil;
b) Dapat berkomunikasi dua arah;
c) Informasi yang diterima harus bersih dan jelas;
d) Setiap pembicaraan harus direkam; dan
e) Dilengkapi dengan sistem proteksi.

persyaratan

3. Telepon tra in d is p a tc h in g yang berupa c o n s o le PK minimal
memenuhi persyaratan operasi sebagai berikut:
a) Harus dapat untuk memanggil/dipanggil;
b) Dapat berkomunikasi dua arah;
c) Informasi yang diterima harus bersih dan jelas;
d) Dilengkapi dengan fasilitas panggilan darurat;
e) Setiap pembicaraan harus direkam;
f) Dilengkapi dengan sistem proteksi;
g) Dapat berkomunikasi secara suara dan data;
h) Harus dilengkapi dengan panel/meja pelayanan;
i) Panellmeja pelayanan minimal harus dilengkapi dengan:
(1) Layar monitor (VDU) untuk menampilkan panggilan dari
Stasiun atau lokomotif sesuai urutan penggilan;
(2 ) K e y p a d /m o u s e ltra c k b a ll;
(3 ) E k s te rn a l S p e a k e r,
(4 ) M ic ro p h o n e dan/atau h a n d /h e a d s e t;

(5) Penunjuk waktu yang dapat disinkronkan (trig g e r) dari
sistem penunjuk waktu terpusat;

(6) Lampu indikator status minimal untuk:
(a) Indikator panggilan masuk;
(b) Indikator darurat; dan
(c) Indikator gangguan.
j) Setiap pembicaraan harus direkam;
k) Harus dilengkapi dengan alat pemilih (seleksi) untuk melayani
panggilan yang masuk;
I) Harus dilengkapi dengan tombol panggilan selektif untuk
memanggil pesawat cabang stasiun (WS) dan lokomotif; dan
m) Dilengkapi sistem proteksi.
4.

Telepon tra in d is p a tc h in g yang berupa pesawat cabang stasiun
(ra d io w a y s ta tio n ) minimal memenuhi persyaratan operasi
sebagai berikut:
a) Memanggil dan dipanggil ke/dari PK;
b) Tombol panggilan darurat dan panggilan normal;
c) Dapat berkomunikasi dua arah;
d) Indikator status minimal untuk:

e)

(1) B U S S Y

C h a n n e l digunakan;

(2)

STATUS

Radio sedang bekerja;

(3)

T R A N S M IT & R E C E IV E D

(4)

CALL

Radio
sedang
mengirim; dan
Ada
panggilan
mengirim.

T im e d is p la y , untuk waktu 4 (empat) digit, LED d is p la y :

(1) Penunjuk waktu;
(2) Hubungan dengan Masinis lewat PK (tidak dapat langsung);
(3 ) H a n d s e t
harus
dilengkapi
dengan
tombol
PTT
(P re s s to T a lk );

(4) Setiap pembicaraan harus direkam; dan
(5) Dilengkapi dengan sistem proteksi.
5.

Telepon tra in d is p a tc h in g yang berupa pesawat cabang lokomotif
(radio lokomotif) minimal memenuhi persyaratan operasi sebagai
berikut:
a) Tombol memanggil dan dipanggil ke/dari PK;
b) Dapat berkomunikasi dua arah;
c) Tombol panggilan darurat dan panggilan normal;
d) Penunjuk waktu;
e) Saklar pemindah wilayah pengendalian;
f) Lampu status;
g) Hubungan ke stasiun (ra d io w a y s ta tio n ) harus lewat PK
(tidak bisa langsung);
h) Handset harus dilengkapi dengan tombol PTT (P re s s to T a lk );

i)

Pesawat

harus

dilengkapi

dengan

gantungan

m ic ro p h o n e /h a n d s e t;

j)
k)
I)
b.

Setiap pembicaraan harus direkam;
Tahan terhadap goncangan yang terus menerus; dan
Dilengkapi dengan sistem proteksi.

P e rs y a ra ta n M a te ria l

1. Telepon langsung antar stasiun minimal memenuhi persyaratan
material sebagai berikut:
a) R in g in g b e ll minimal 65 dB pada jarak 0,5 m;
b) Faktor distorsi maksimal 10% pada sinyal in p u t p o w e r
5 mWatt, dengan frekuensi 1000 Hz;
c) S ig n a l to n o is e ra tio minimal 30 dB;
d) Tahan temperatur 0 - 45°C dan kelembaban max. 95 %;
e) Dilengkapi a rre s te r dan pentanahan s 1 Q; dan
f) Sistem antar muka: U n iv e rs a l S ta n d a rd .
2.

3.

Telepon penjaga perlintasan kereta
persyaratan material sebagai berikut:

api

minimal

memenuhi

a)

Tegangan

DC sesuai spesifikasi pabrikasi;

b)

Frekuensi re s p o n s e

300 - 3400 Hz;

c)

Kekuatan suara

1 dB;

d)

Alat pemanggil

p u s h b u tto n atau DTMF;

e)

Temperatur

o -45°C;

f)

Kelembaban

max. 95 %; dan

g)

Sistem antar muka

U n iv e rs a l S ta n d a rd

Telepon tra in d is p a tc h in g yang berupa c o n s o le PK minimal
memenuhi persyaratan material sebagai berikut:
a) Layar monitor
menampilkan minimal 8 baris
dengan 40 karakter;
b)

Penunjuk waktu

c)

tipe
LED
display
7
segment
minimal
menampilkan 6 digit;
Dapat disinkronkan dari penunjuk waktu terpusat;

d)

Signal to noise ratio

e)

Pentanahan

f)

Sistem antar muka

dengan
dapat

4.

Telepon tra in d is p a tc h in g yang berupa pesawat cabang stasiun
(ra d io w a y s ta tio n ) minimal memenuhi persyaratan material sebagai
berikut:
a) Tegangan Input
DC sesuai spesifikasi pabrikasi;

c)

Antena

d)

Sistem antar muka

penggunaan
frekuensi
harus
sesuai dengan ijin yang diberikan
dari pihak yang berwenang;
sesuai dengan hasil survey; dan

5. Telepon tra in d is p a tc h in g yang berupa pesawat cabang lokomotif
(radio lokomotif) minimal memenuhi persyaratan material sebagai
berikut:
a)

6.

Tegangan Input

DC sesuai spesifikasi pabrikasi;

c)

Antena

penggunaan
frekuensi
harus
sesuai dengan ijin yang diberikan
dari pihak yang berwenang;
sesuai dengan hasil survey; dan

d)

Sistem antar muka

Telepon tra in d is p a tc h in g yang berupa b a s e
memenuhi persyaratan material sebagai berikut:
a)

P o w e r tra n s m is s io n

b)

Antena

station

sesuai
perhitungan
power;
minimal yagi antena;
sesuai pabrikan (tidak
DC-DC C o n v e rte r); dan

minimal
kebutuhan

memakai

U n iv e rs a l S ta n d a rd .

7.

Telepon tra in d is p a tc h in g yang berupa to w e r minimal memenuhi
persyaratan material sebagai berikut:
a) Harus tahan terhadap kecepatan angin minimal 120 km/jam;
b) Susunan to w e r menggunakan sistem k n o c k d o w n ;
c) Dilengkapi dengan tangga dan lingkar pengaman;
d) Dilengkapi lampu indikator berwarna merah di atas to w e r,
e) Dilengkapi
penangkal
petir
dan
tahanan
tanah
maksimal 1 O.

Fungsi.
Pesawat telepon untuk komunikasi langsiran kereta api berfungsi untuk
mengatur kegiatan langsiran.
Jenis.
Pesawat telepon untuk komunikasi langsiran kereta api berupa pesawat
telepon dua arah.
Persyaratan Penempatan.
a. Pesawat telepon terletak di ruang PPKA.
b. Pesawat telepon di petugas langsir.
Persyaratan Pemasangan.
a. Pesawat telepon dipasang di meja PPKA berdekatan dengan pesawat
telepon untuk komunikasi operasi kereta api.
b. Pesawat telepon di petugas langsir.

a.

Persyaratan Operasi.
Pesawat telepon minimal memenuhi persyaratan operasi sebagai
berikut:
1. Dapat berkomunikasi dua arah;
2. Mengakomodir panggilan serempak (b ro a d c a s t) dan panggilan
selektif;
3. Semua pembicaraan harus terekam secara otomatis; dan
4. Dilengkapi dengan sistem proteksi.

b. Persyaratan Material.
1.

P o w e r tra n s m is s io n

2.

A n te n a

3.

P o w e r s u p p ly

sesuai
perhitungan
power;
sesuai pabrikan; dan
sesuai pabrikan.

kebutuhan

2.2.1.

Fungsi
Perekam suara berfungsi untuk merekam semua pembicaraan melalui
peralatan komunikasi terkait dengan operasi dan langsiran kereta api.

2.2.3.

Jenis.
Perekam suara menggunakan media penyimpanan digital.

P e rs y a ra ta n P e n e m p a ta n .

Perekam suara diletakkan di dalam ruangan peralatan
ruangan PPKA.

d a n /a ta u

di

P e rs y a ra ta n P e m a s a n g a n .

a. Perekam suara dipasang di dalam rak lemari peralatan.
b. Peralatan dan rak peralatan terhubung dengan pentanahan.

a.

P e rs y a ra ta n O p e ra s i.

Perekam suara minimal memenuhi persyaratan operasi sebagai
berikut:
a) Semua pembicaraan lewat telepon untuk operasi dan langsiran
kereta api harus terekam secara otomatis;
b) Media perekaman menggunakan media penyimpanan, rekaman
terdahulu akan terhapus secara otomatis apabila kapasitas media
penyimpanan telah penuh;
c) Apabila media penyimpanan rusak atau perekam terganggu harus
ada indikator alarm;
d) Alat perekam harus dilengkapi dengan penunjuk waktu yang
terekam pada monitor; dan
e) Waktu start dan stop rekaman harus tercatat pada alat perekam
dan apabila diputar ulang waktu setiap pembicaraan harus dapat
ditampilkan pada monitor.
b.

P e rs y a ra ta n M a te ria l.

Perekam suara minimal memenuhi persyaratan
berikut:
1)

R e c o rd in g in p u t le v e l

2)

M o n ito rin g o u tp u t le v e l

3)

F re q u e n c y R e s p o n s e

4)

S IN ra tio

5)

D is to rtio n F a c to r

6)

Tahanan isolasi antara
terminal
dengan
rangka

material sebagai

- 30 dB s Id + 5 dB;
minimal 0,5 volt;
± 3 dB pada 300 - 3000 Hz;
minimal 30 dB;
maksimal 5%;
minimal 5 M O.

F u n g s i.

Transmisi
dan data.

berfungsi

untuk

menghantarkan

informasi

berupa

suara

J e n is .

a. Transmisi yang menggunakan media kabel dapat berupa:
1. Kabel tembaga;
2. Kabel FO; dan
3. Kabel LeX.
b. Transmisi yang menggunakan media frekuensi radio dapat berupa:
1. Radio m ic ro w a v e ; dan
2. Trunked m o b ile ra d io .

2.3.3.

P e rs y a ra ta n P e n e m p a ta n .

a.

Transmisi yang menggunakan kabel terletak:
1. Oi luar ruangan; dan
2. Oi dalam ruangan.

b.

Media kabel terletak:
1. Sejajar jalan rei d a n /a ta u jalan raya; dan
2. Memotong jalan rei d a n /a ta u jalan raya.

c.

Media Kabel yang berada didalam ruangan terletak:
1. Oi dalam bangunan; dan
2. Oi dalam terowongan.

d.

Media Kabel yang sejajar jalan rei terletak:
1. Oi bawah tanah; dan
2. Oi atas permukaan tanah (udara).

e.

Kabel memotong jalan rei terletak di bawah tanah atau di atas
jalan reI.

f.

terletak pada daerah operasi kereta api sesuai
dengan hasil perhitungan teknis.

g.

terletak pada daerah operasi kereta api sesuai
dengan hasil perhitungan teknis.

R a d io

T ru n k e d

M ic ro w a v e

M o b ile

R a d io

2.3.4.

P e rs y a ra ta n P e m a s a n g a n .

a.

Kabel yang berada diluar ruangan sejajar jalan rei di bawah tanah
dipasang:
1. Dengan kedalaman minimal 1.0 m dari permukaan tanah
(s u b g ra d e );

2.
3.
4.

Jarak dari as rei terluar minimal 2.5 m;
Dilengkapi dengan pelindung minimal berupa ru b b e r s h e e t, dan
Dilengkapi dengan patok rute kabel dengan jarak minimal setiap
50m.

b.

Kabel yang berada diluar ruangan sejajar jalan rei di atas permukaan
tanah (udara) dipasang:
1. Menggunakan tiang dengan ketinggian kabel minimal 4.5 m
dari permukaan tanah;
2. Jarak dari as rei terluar ke pinggir tiang minimal 2.5 m;
3. Jarak tiang terhadap tiang berikutnya yang sejajar maksimal
50 m; dan
4. Untuk di perlintasan sebidang ketinggian kabel disesuaikan
dengan kondisi lingkungan perlintasan.

c.

Kabel memotong jalan rei terletak di bawah tanah atau di atas
jalan rei dipasang:
1. Dengan kedalaman minimal 1.5 m dari permukaan tanah
(s u b g ra d e );

2.
3.
4.

d.

Menggunakan metode pengeboran dengan mesin;
Dilengkapi
dengan
pipa
pelindung
minimal
HDPE
(H ig h D e n s ity P o ly e th y le n e );
dan
Untuk pemasangan kabel udara harus memenuhi syarat ruang
bebas.

Kabel di dalam ruangan yang berada dalam bangunan dipasang pada
jalur kabell tre n c h dan kabe/ ra c k ;
e. Kabel LeX yang berada diterowongan dipasang di sepanjang sisi kiri
atau kanan jalur KA dengan menggunakan kabel ra c k ;
f.
Pada waktu menggelar kabel tidak boleh melintir (tw is te d )1 harus lurus
dan menggunakan rol kabel;
g. Pada pemasanganl penanaman di belokan, tekukan kabel minimal
diameter 1 m atau minimal 50 kali diameter kabel luar;
h. Pada penyambungan kabel tiap inti harus di isolasi, dan dimasukkan
dalam alat penyambung kemudian dicor dengan bahan yang tidak
mengandung asam serta harus kedap air;
i. Lapisan s c re e n
c o n d u c to r
a rm o u r
dari kabel utama harus
dihubungkan ke pera/atan hUbung ta n a h /g ro u n d in g ;

j.
k.
I.

Resistance antar in n e r dan o u te r c o n d u c to r minimal 100 MO/Km;
F re k u e n s i m ic ro w a v e
pemasangannya sesuai hasil perhitungan
teknis; dan
T ru n k e d m o b ile ra d io pemasangannya sesuai hasH perhitungan teknis.

a.

P e rs y a ra ta n O p e ra s i.

1. Transmisi
yang menggunakan
kabel minimal
memenuhi
persyaratan operasi sebagai berikut:
a) Redaman yang ditimbulkan oleh sambungan harus sekecil
mungkin;
b) Tidak menimbulkan c ro s s ta lk ; dan
c) Kualitas suara yang dihasilkan harus jelas dan bersih.

b.

2.

R a d io m ic ro w a v e minimal persyaratan operasi sebagai berikut:
a) Saluran
pembawa
gelombang
radio
harus
dapat
menghantarkan sinyal suara dan/atau data;
b) Pancaran gelombang harus lin e o f s ig h t, dan
c) Penggunaan frekuensi harus sesuai dengan ijin pihak yang
berwenang.

3.

T ru n k e d m o b ile ra d io minimal persyaratan operasi sebagai
berikut:
a) Dapat berkomunikasi dua arah; dan
b) Penggunaan frekuensi harus sesuai dengan ijin pihak yang
berwenang.

P e rs y a ra ta n M a te ria l.

1.

Kabel tembaga yang berjenis kabel tanah (D ire c t B u rrie d C a b le )
minimal memenuhi persyaratan material sebagai berikut :
a) Konduktor/inti kawat
tembaga;
b)

Isolasi inti kawat

c)

F ille r

minimal PVC;

d)

C o re w ra p

p o ly e s te r ta p e ;

e)

S c re e n

a lu m in iu m ta p e ;

f)

In n e r s h e a th

minimal PE;

g)

A rm o u r

g a lv a n iz e d d o u b le

minimal
p o ly e th y le n e (PE);

s te e l ta p e minimal

0.3mm;
17

2.

h)

O u th e r s h e a th

i)

Ukuran

Kabel tembaga yang berjenis kabel udara (A e ria l c a b le ) minimal
memenuhi persyaratan material sebagai berikut:
tembaga;
a) Konduktor/inti kawat
minimal
b) Isolasi inti kawat
p o ly e th y le n e (PE);

3.

c)

F ille r

minimal PVC;

d)

C o re w ra p

p o ly e s te r ta p e ;

e)

S c re e n

a lu m in iu m ta p e ;

f)

In n e r s h e a th

minimal PE;

g)

M essenger

z in c -c o a te d s te e l w ire ;

h)

O u th e r s h e a th

i)

Ukuran

minimal PE; dan
sesuai perencanaan.

Kabel Fiber Optic yang berjenis kabel tanah (D ire c t B u rrie d
C a b le ) minimal memenuhi persyaratan material sebagai berikut:
a)

Kabel serat optic menggunakan standar minimal G 6520
(In te rn a tio n a l S ta n d a rd )

b) Inti
c) Isolasi inti kawat
d) C e n tra l s tre n g th m e m b e r

doped silica;
minimal p o ly e th y le n e (PE);
GRP

m a te ria l

(g la s s e s re in fo rc e p la s tic );

e)

L o o s e tu b e m a te ria l

PST

f)

F illin g C o m p o u n d

je lly ;

g)

F ille r

minimal p o ly e th y le n e (P E );

(p o ly b u ty le n e te re p h th a la te );

h)

C o re w ra p

w a te r b lo c k in g ta p e ;

i)

R ip c o rd m a te ria l

p la s tic y a rn ;

j)

M o is tu re b a rrie r m a te ria l

la m in a te d a lu m in iu m ta p e ;

k)

In n e r s h e a th

minimal PE;

I)

A rm o u r

g a lv a n iz e d

d o u b le s te e l ta p e

m in im a l 0 .3 m m ;

m) O u th e r s h e a th
n) Ukuran

minimal PE;
sesuai perencanaan;
10 s.d 50°C;

0)

O p e ra tio n T e m p e ra tu re

p)

Harus dilengkapi dengan peralatan O p tic a l L in e T e rm in a tio n
E q u ip m e n t (OLTE) untuk mengubah dari besaran listrik
menjadi cahaya atau sebaliknya; dan
Oapat menggunakan sistem transmisi digital berskala tinggi.

q)

4.

Kabel F ib e r O p tic yang berjenis kabel udara (A e ria l C a b le )
minimal memenuhi persyaratan material sebagai berikut:
a) Kabel serat optic menggunakan
standar minimal G 652D
(In te rn a tio n a l S ta n d a rd );

b)

Konduktor/inti

c)

Isolasi inti kawat

kawat

d)

C e n tra l

s tre n g th

d o p e d s ilic a ;

minimal p o ly e th y le n e (PE);
GRP

m em ber

(g la s s e s re in fo rc e p la s tic );

m a te ria l

e)

PST

L o o s e tu b e m a te ria l

(p o ly b u ty le n e te re p h th a la te );

f)

F illin g C o m p o u n d

je lly ;

g)

F ille r

minimal p o ly e th y le n e (PE);

h)

C o re w ra p

w a te r b lo ~ k in g ta p e ;

i)

R ip c o rd m a te ria l

p la s tic y a rn ;

j)

M o is tu re b a rrie r m a te ria l

la m in a te d a lu m in iu m ta p e ;

k)

In n e r s h e a th

minimal PE;

I)

O u th e r s h e a th

minimal PE;

m)

Ukuran

sesuai perencanaan;

n)

O p e ra tio n T e m p e ra tu re

10 S.d. 50°C;

0)

M essenger

p)

Harus dilengkapi
E q u ip m e n t

dengan

(OL TE)

z in c -c o a te d s te e l w ire ;
O p tic a l L in e T e rm in a tio n

peralatan

untuk

mengubah

menjadi cahaya atau sebaliknya;
q)
5.

Dapat menggunakan

Kabel LCX
berikut:

minimal

dari

besaran

listrik

dan

sistem transmisi digital berskala tinggi

memenuhi

kawat

persyaratan

a)

Konduktor/inti

b)

Isolasi inti kawat

minimal p o ly e th y le n e (PE);

c)

O u te r c o n d u c to r

la m in a te d

tembaga;
copper

ta p e

(s lo tte d );

d)

S e lf s u p p o rtin g w ire

g a lv a n iz e d s te ll w ire ;

e)

O u th e r s h e a th

m in im a l P E

f)
g)

Ukuran
Nilai im p e d a n c e

s e s u a i p e re n c a n a a n ;

(fla m e - re ta rd e n t b la c k );

h)
i)

75

5 0 d B - 8 0 d B ; dan

C o u p lin g lo s s

Tahan terhadap
elektromagnetik.

n;

interferensi

medan elektrostatik

dan medan

6.

R a d io

m ic ro w a v e

minimal

memenuhi

persyaratan

material

sebagai berikut:
a)

F re q u e n c y ra n g e

sesuai dengan ijin
yang berwenang;
minimal 4 E1

pihak

s o ftw a re p ro g ra m m a b le ;

sesuai
dengan
pabrikan;

7.

d)

S e n s itiv ity re c e iv e r

90dBm, BER 10-6

e)

B it E rro r T e s t (BER)

5MO.

pab~k; dan

Sistem SCADA
Sistem SCADA minimal memenuhi persyaratan material sebagai
berikut:
1) Menggunakan s e rv e r dengan standar industri;
2) Menggunakan perekam suara minimal digital berbasis
komputer;
3) LCD display minimal 60 inch untuk masing-masing section;
4) LCD operator dan supervisor minimal 21 inch; dan
5) Software aplikasi dilindungi dengan sistem keamanan akses
bertingkat.
M ENTERI

PERHUBUNGAN,
ttd

SALINAN sesuai d
KEPALA BI

UMAR
IS SH. MM. MH
Pembina Utama Muda (IV/c)
NIP. 19630220198903 1 001

L a m p ira n P e ra tu ra n M e n te ri P e rh u b u n g a n
Nom or
P M .1 1 T A H U N 2 0 1 1
Tanggal
: 14 PEBRUARI 2011

L A M P IR A N G A M B A R

1. Kabel Tembaga di bawah tanah (D ire c t B u rrie d Cable).
2. Kabel Tembaga di atas permukaan tanah/udara (A e ria l C a b le ).
3. Kabel Fiber Optik di bawah tanah (D ire c t B u rrie d C a b le ).
4. Kabel Fiber Optik di atas permukaan tanah/udara (A e ria l C a b le ).
5. Kabel LCX.
6. Pemasangan Kabel di bawah tanah.
7. Patak Kabel.
8. ITU-T REC. G.652.D.
9. Standar Teknis Kabel Tembaga di bawah tanah (D ire c t B u rrie d C a b le ).
10. Standar Teknis Kabel Tembaga di atas tanah (A e ria l C a b le ).

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Koduktorlinti kawat
Isofasi inti kawat
Water Protective
Core wrap
Screen
Inner Sheath
Armour
Outher Sheath

1.
2.
3.
4.
5.
6.

KoduktorAnti kawat
Isolasi ilti kawat
Core wrap
Screen
Messenger
Outher Sheath

: Tembaga
: MinimalPE
: Jelly Filing Compound
: Poi)'ester tape
: A1uminium tape
MinimalPE
Gawanized double steel tape
MinimalPE

:
:
:
:
:
:

Tembaga
MinimaiPE
Polyester tape
Aluminium tape
Z ilc-coated steel wife
MinimaiPE

~