513968238.doc 759.50KB 2015-10-12 00:17:56

PROGAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
EKSTRAKSI KULIT BUAH PISANG AMBON (Musa paradisiaca
var.sapientum) DALAM PROSES PENYEMBUHAN LUKA
BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh :
Muhammad Afifudin

5213414004/ Angkatan 2014

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2015

i

PENGESAHAN PKM PENELITIAN
1. Judul Kegiatan

2. Bidang Kegiatan

3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
b. NIM : 5213414004
c. Jurusan
d. Universitas
e. Alamat Rumah dan No Telp./HP
f. Alamat email
4. Anggota Pelaksana Kegiatan
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
b. NIDN
c. Alamat Rumah dan No Telp./HP
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti
b. Sumber lain
7. Jangka Waktu Pelaksanaan
Menyetujui,

: Ekstraksi Kulit Buah Pisang Ambon
(Musa paradisiaca var.sapientum)

dalam Proses Penyembuhan Luka
: PKM-P
: Muhammad Afifudin
: Teknik Kimia
: Universitas Negeri Semarang
: Desa Sumberejo RT/RW 02/11 –
Bonang - Demak / 085729469030
: muhammadafifuddin99@gmail.com
:
: Catur Rini Widyastuti S.T., M.Sc.
: 0017018602
:
: Rp 9.200.000,00
:: 5 bulan
Semarang, 8 Juni 2015

Ketua Jurusan Teknik Kimia UNNES

Ketua Pelaksana Kegiatan


(Dr. Ratna Dewi K. S.T., M.T.)
NIP. 197603112000122001
Pembantu Rektor Bidang
Kemahasiswaan dan Akademik

(Muhammad Afifudin)
NIM : 5213414004
Dosen Pendamping

(Prof. Dr. Masrukhi M. Pd.)
NIP. 196205081988031002

(Catur Rini W. S.T., M.Sc.)
NIDN. 0017018602

ii

DAFTAR ISI
Sampul ……………………………………………………………………......


i

Pengesahan ……………………………………………………………...........

ii

Daftar Isi ………………………………………………………………….......

iii

Daftar Gambar...................................................................................................

iv

Ringkasan ………………………………………………………………….....

v

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………..…...


1

1.2 Perumusan Masalah...................................................................…...

1

1.3 Tujuan ….............………………………………..…………….…..

1

1.4 Luaran yang Diharapkan ….............……….……………….……...

2

1.5 Manfaat Program.…………………………………...……………...

2

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pisang Ambon (Musa paradisiaca var.sapientum)...................... ....

3

2.2 Kulit Buah Pisang Ambon...............................................................

3

2.3 Potensi sebagai Alternatif Penyembuh Luka..................................

4

BAB 3. METODE PENELITIAN
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Biaya Kegiatan…............................................................................

8

4.2 Jadwal Kegiatan…........................................................................ ..


8

KESIMPULAN………………………….…………………………………....

9

DAFTAR PUSTAKA………………..….…………………………………. ...

10

Lampiran-lampiran ……………………………………………………….......

11

iii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Pisang Cavendish ............................................................................

3


Gambar 2. Proses re-epitelisasi..........................................................................

5

Gambar 3. Rotary evaporator sebagai pemekatan cairan ekstraksi...................

6

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Rekapitulasi Biaya Kegiatan ..............................................................

8

Tabel 2. Jadwal Kegiatan.............................................. ....................................

8

iv


RINGKASAN

Pisang ambon merupakan salah satu buah favorit yang dikonsumsi oleh manusia
hampir di berbagai belahan dunia. Sebagai salah satu buah yang populer di dunia
dengan konsumsi mencapai 145 juta ton per tahun (2011), pisang menghasilkan
sejumlah besar limbah. Pengelolaan limbah kulit buah pisang masih belum
optimal, sehingga tidak sedikit limbah tersebut menumpuk di suatu tempat dan
menjadikan suatu masalah lingkungan. Berdasarkan penelitian Someya (2002),
dibuktikan bahwa pada kulit buah pisang Cavendish mengandung aktivitas
antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan daging buahnya. Zat antioksidan
tersebut berupa flavonoid yang bermanfaat dalam bidang kesehatan.
Karya tulis ini bertujuan untuk merumuskan konsep untuk memanfaatkan limbah
kulit buah pisang ambon yang selama ini dianggap masalah yang sulit teratasi.
Konsep ini ditunjang dengan konsep utama yakni Ekstraksi kulit buah pisang
ambon dalam proses penyembuhan luka. Gagasan ini ditulis dengan analisis
melalui studi literatur dari berbagai media massa untuk didapatkan sebuah solusi.
Masalah tersebut dikombinasikan dengan solusi logis berdasarkan tinjauan
pustaka yang ada serta ilmu yang sudah didapatkan penulis.
Berdasarkan hasil analisis kami, diketahui bahwa flavonoid yang terkadung dalam
kulit buah pisang ambon sangat potensial sebagai alternatif dalam proses

penyembuhan luka. Flvonoid dalam tubuh manusia memiliki fungsi sebagai zat
antioksidan yang mampu mempercepat proses re-epitelisasi dan neokapilerisasi,
serta mampu meningkatkan proses pembentukan jaringan ikat pada kulit yang
terluka sehingga flavonoid ini dapat digunakan sebagai alternatif untuk
penyembuhan luka. Flvonoid yang terkandung dalam limbah kulit buah pisang
ambon dapat diambil melalui proses ekstraksi. Ekstraksi zat tersebut dapat
diperoleh menggunakan prosedur soxhletasi, kemudian cairan ekstraksi
dipekatkan menggunakan rotary evaporator. Agar konsep ini dapat terlaksana
dengan baik, maka harus diperlukan kerjasama dari berbagai pihak diantaranya
pemerintah daerah, pemerintah lingkungan hidup, dinas kesehatan masyarakat,
dan tentunya masyarakat sekitar sebagai subyek dalam penerapan konsep ini.

v

BAB 1. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Tanaman yang tumbuh di Indonesia banyak memiliki manfaat bagi
kesehatan manusia di antaranya untuk meredakan panas, mengobati luka,
menurunkan tekanan darah, dan mencegah penyakit jantung (Wijayakusuma,
1998). Salah satu dari tanaman itu adalah pohon pisang ambon (Musa paradisiaca

var.sapientum ) yang sudah dikenal lama dan dibudidayakan oleh masyarakat serta
memiliki berbagai manfaat seperti buahnya dapat dimakan langsung maupun
diolah menjadi berbagai olahan makanan, daunnya digunakan untuk keperluan
rumah tangga, batang dan kulitnya pun dapat digunakan sebagai pakan ternak.
Berdasarkan Ayurveda (suatu sistem pengobatan tradisional) pisang
umumnya dapat digunakan dalam penanganan berbagai penyakit, yaitu asma,
diabetes, antelmintik, hipertensi, insomnia dan digigit serangga (Swathi et ai.,
2011). Berat kulit buah pisang temyata mencapai 40% dan berat total pisang segar
(Anhwange et al., 2008). Kulit buah pisang ternyata memiliki aktivitas sebagai
antioksidan. Berdasarkan penelitian Someya (2002), dibuktikan bahwa pada kulit
buah pisang Cavendish mengandung aktivitas antioksidan yang lebih tinggi
dibandingkan daging buahnya. Kulit buah pisang ambon dipilih dalam penelitian
ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah kulit buah pisang yang belum
dimanfaatkan secara optimal, dan pisang ambon merupakan jenis pisang yang
banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia.
I.2 Perumusan Masalah
a. Bagaimana cara mengatasi masalah limbah kulit buah pisang ambon di
Indonesia?
b. Bagaimana pengaruh penggunaan zat aktif dalam kulit buah pisang
ambon dalam proses penyembuhan luka?
I.3 Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengoptimalkan limbah kulit buah pisang ambon yang
merupakan jenis pisang yang banyak dikonsumsi di Indonesia.
b. Untuk mengetahui penggunaan zat aktif dalam kulit buah pisang
ambon dalam proses penyembuhan luka.
I.4 Luaran yang Diharapkan

1

Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai bentuk
kontribusi nyata dari mahasiswa kepada masyarakat, yang harapanya dapat
dijadikan sebagai referensi pemerintah dalam mengatasi masalah limbah kulit
buah

pisang

di

Indonesia.

Sehingga

masyarakat

Indonesia

mampu

mengoptimalkan keberadaan limbah yang berlimpah tersebut sebagai suatu
alternatif dalam proses penyembuhan luka.
I.5 Manfaat Program
Program penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pemerintah
dan masyarakat diantaranya :
a. Memberikan alternatif solusi dalam menangani limbah kulit pisang
ambon yang merupakan jenis pisang yang banyak di konsumsi di
Indonesia.
b. Sebagai referensi mengenai pemanfaaatan limbah kulit pisang sebagai
alternatif penyembuh luka.
c. Memberikan wawasan mengenai manfaat ekstraksi kuliah buah pisang
ambon.

2

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pisang Ambon (Musa paradisiaca var.sapientum)
Pisang Cavendish merupakan komoditas buah tropis yang sangat popular di dunia,
termasuk di Indonesia. Pisang ini lebih dikenal masyarakat Indonesia dengan
sebutan Pisang Ambon. Pisang ambon banyak dikembang biakan menggunakan
metode kultur jaringan, yaitu perkembangbiakan menggunakan bagian dari pisang
tersebut. Bagian yang sering digunakan dalam kultur jaringan ini adalah bonggol
akar pohon pisang ambon.
2.2 Kulit Buah Pisang Ambon
Seiring meningkatnya jumlah manusia, maka prosentase kebutuhan bahan
pangan ikut meningkat. Jumlah bahan pangan yang dikonsumsi oleh manusia itu
sendiri berbanding lurus dengan jumlah limbah yang dihasilkan, termasuk limbah
dari pembungkus makanan tersebut. Kurangnya pemahaman dan kepedulian
mengenai penanganan limbah, menjadikan limbah sebagai masalah yang sulit
diatasi.
Beragamnya jenis bahan pangan yang dikonsumsi oleh manusia
mengakibatkan beragam pula jenis sampah yang dihasilkan. Penanganan limbah
anorganik berbeda dengan limbah organik, dan penanganan limbah organik yang
satu juga berbeda dengan lainnya pula. Zat aktif yang masih bermanfaat untuk
manusia yang terkadung dalam suatu limbah juga menjadi perhitungan dalam
penangan limbah, termasuk limbah kulit pisang ambon.

Gambar 1. Pisang Cavendish
( Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Pisang_Cavendish)

Pisang ambon merupakan salah satu buah favorit yang dikonsumsi oleh
manusia hampir di berbagai belahan dunia. Sebagai salah satu buah yang populer

3

di dunia dengan konsumsi mencapai 145 juta ton per tahun (2011), pisang
menghasilkan sejumlah besar limbah (Wikipedia, 2015).
2.3 Potensi sebagai Alternatif Penyembuh Luka
Jenis senyawa antioksidan yang dapat diisolasi dan kulit buah pisang yaitu
flavonoid. Jenis flavonoid yang teridentifikasi adalah naringenin dan rutin
(Kanazawa dan Sakakibara, 2000), serta katekin, galokatekin dan epikatekin
(Someya et al., 2002).
Flavonoid termasuk senyawa fenolik alam yang potensial sebagai
antioksidan dan mempunyai bioaktifitas sebagai obat. Flavonoid dalam tubuh
manusia berfungsi sebagai antioksidan sehingga sangat baik untuk pemercepat
proses penyembuhan luka. Manfaat flavonoid antara lain adalah untuk melindungi
struktur sel, meningkatkan efektivitas vitamin C, anti-inflamasi, mencegah
keropos tulang dan sebagai antibiotik (Waji dan Sugrani, 2009).
Menurut Waji dan Sugrani (2009), “Antioksidan merupakan suatu zat yang
mampu menangkap radikal bebas sehingga tidak mengiduksi suatu penyakit.”
Oleh karena tidak adanya campur tangan dari bakteri dan virus lain serta didukung
fungsi lain dari zat yang terkadung maka proses re-epitalisasi dan neokapilerisasi
menjadi semakin cepat, serta meningkatnya proses pembentukan jaringan ikat
pada kulit sehingga flavonoid ini berpootensi sebagai alternatif untuk
penyembuhan luka.

4

BAB 3. METODE PENELITIAN
Pada proses pemanfaatan ekstrak kulit buah pisang ambon dalam proses
penyembuhan luka didasarkan pada kandungan flavonoid yang terkandung dalam
kulit buah tersebut. Flavonoid termasuk senyawa fenolik alam yang potensial
sebagai antioksidan dan mempunyai bioaktifitas sebagai obat. Flavonoid dalam
tubuh manusia berfungsi sebagai antioksidan sehingga sangat baik untuk
pemercepat proses penyembuhan luka. Antioksidan berperan dalam menangkap
radikal bebas sehingga tidak mengiduksi suatu penyakit. Berdasarkan prinsip
tersebut, maka dengan tidak bercampur-tangannya bakteri dan virus lain dalam
proses penyembuhan luka serta didukung fungsi lain dari zat yang terkadung
dalam kulit pisang ambon maka proses re-epitalisasi dan neokapilerisasi menjadi
semakin cepat, serta meningkatnya proses pembentukan jaringan ikat pada kulit.

Gambar 2. Proses re-epitelisasi
(Sumber: Jurnal Veteriner Juni 2010)

Re-epitelisasi merupakan tahapan perbaikan luka yang meliputi mobilisasi,
migrasi, mitosis, dan diferensiasi sel epitel. Tahapan-tahapan ini akan
mengembalikan intregitas kulit yang hilang. Penyembuhan luka sangat
dipengaruhi oleh re-epitelisasi, karena semakin cepat proses re-epitelisasi
semakin cepat pula luka tertutup sehingga semakin cepat penyembuhan luka.
Neokapilerisasi merupakan proses pembentukkan pembuluh darah baru
berupa tunas-tunas yang terbentuk dari pembuluh darah dan akan berkembang
menjadi percabangan baru pada jaringan luka. Neokapilerisasi akan saling
beranastomosis dan membentuk suatu jaringan sirkulasi darah yang padat pada
jaringan luka. Pembuluh darah memiliki peranan penting dalam perbaikan
jaringan untuk memberikan asupan nutrisi bagi jaringan yang sedang
beregenerasi.
Fibroblas (jaringan ikat) merupakan sel pada jaringan ikat yang
berpengaruh dalam proses penyembuhan luka. Fibroblas akan mengalami
beberapa perubahan fenotip dan menjadi myofibroblas yang berfungsi untuk

5

retraksi luka (Kalangi, 2004). Sehingga semakin banyaknya jaringan ikat pada
luka maka semakin besar pula daya kontraksi luka yang menyebabkan sisi luka
akan tertarik dan besar luka akan mengecil. Hal ini menunjukkan bahwa jaringan
ikat sangat mempengaruhi seberapa cepat dari proses penyembuhan luka.
Berdasarkan kandungan flavonoid yang terkadung dalam kulit buah pisang
ambon yang berfungsi sebagai zat antioksidan dalam tubuh ini, maka
pemanfaatan limbah kulit buah pisang ambon harus lebih dioptimalkan. Limbah
kulit buah pisang yang dahulunya hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak,
maka sekarang dapat dimanfaatkan sebagai alternatif dalam proses penyembuhan
luka. Sebagai salah satu cara untuk memanfaatkan flavonoid yang terkandung
dalam kulit buah pisang ini adalah melalui cara ekstraksi. Ekstraksi kulit buah
pisang ambon dapat diperoleh dengan cara yang sama halnya pada ekstraksi
batang pisang, yaitu simplisia kulit buah pisang ambon diambil sebanyak 100
gram dalam kondisi telah dibersihkan dan dipotong kecil-kecil. Kemudian
dilakukan ekstraksi menggunakan prosedur soxhletasi menggunakan pelarut
alkohol 70% sebanyak 1 liter selama 4 jam, kemudian cairan ekstraksi dipekatkan
menggunakan rotary evaporator dan dihasilkan ekstrak kental sebanyak 5 gram.
Ekstrak kental tersebut yang dapat kita manfaatkan dalam proses penyembuhan
luka dengan cara dioleskan pada luka yang terjadi.

Gambar 3. Rotary evaporator sebagai pemekatan cairan ekstraksi
( Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Rotary_evaporator)

6

Harapanya melalui referensi ekstraksi flavonoid dalam kulit buah pisang
ambon ini dapat mengatasi permasalahan limbah kulit buah pisang ambon,
menjadikan kulit buah pisang ambon lebih bermanfaat, sebagai alternatif dalam
proses penyembuahan luka.

7

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Biaya Kegiatan
Rekapitulasi dana untuk program ini sebagai berikut.

No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Total

Jenis Pengeluaran
Persiapan Bahan
Peminjaman Alat
Uji Laboratorium
Transportasi
Penyusunan Laporan
Lain-lain

Biaya
Rp 2.100.000
Rp 1.750.000
Rp 4.200.000
Rp 320.000
Rp 480.000
Rp 350.000
Rp 9.200.000

Tabel 1. Rekapitulasi Biaya Kegiatan
(Sumber : Dokumen Pribadi)

4.2 Jadwal Kegiatan
Program ini direncanakan dengan alokasi waktu sebagai berikut.
Bulan ke

Kegiatan

i

Kajian Lapangan

ii

iii

iv

v

XXXX

Kajian Teori

XXX

Perizinan Lab

X

Pengumpulan Bahan

XX
XXX
XX

Pemotongan Kulit Pisang

X

X

Ekstraksi Kulit Pisang

X

X

Pemekatan Hasil Ekstraksi

X

X

Pungujian Hasil Ekstraksi

X

XXX

Pengulangan Ekstraksi

XX

Pengulanagan Hasil Uji

XXX

Pengolahan Data Uji

XX

Evaluasi

XXX
XXXX

Pembuatan Laporan

XXX

Monitoring dan Evaluasi

XXX
XXXX

Tabel 2. Jadwal Kegiatan
(Sumber : Dokumen Pribadi)

8

KESIMPULAN
Gagasan yang Diajukan
Ekstraksi kulit buah pisang ambon adalah konsep memanfaatkan limbah
kulit buah pisang melalui ekstraksi terhadap flavonoid yang terkandung dalam
kulit tersebut. Ekstraksi zat tersebut dapat diperoleh menggunakan prosedur
soxhletasi, kemudian cairan ekstraksi dipekatkan menggunakan rotary
evaporator. Berdasarkan prinsip fungsi flavonoid dalam tubuh sebagai zat
antioksidan, dan tidak bercampur-tangannya bakteri dan virus lain dalam proses
penyembuhan luka serta didukung fungsi lain dari zat yang terkadung dalam kulit
pisang ambon maka proses re-epitalisasi dan neokapilerisasi menjadi semakin
cepat, serta meningkatnya proses pembentukan jaringan ikat pada kulit. Hal ini
limbah kulit buah pisang ambon sangat berpotensi sebagai alternatif dalam proses
penyembuhan luka.
Teknik Implementasi yang Akan Dilakukan
Agar konsep Ekstraksi kulit buah pisang ambon ini terimplementasikan
maka diperlukan kerjasama antara tiga komponen, yakni pemerintah sebagai
pelaksana, mahasiswa sebagai pembuat gagasan, dan masyarakat sebagai subyek
dalam konsep ini. Pemerintah Lingkungan Hidup, Pemerintah Daerah, dan Dinas
Kesehatan Masyarakat saling melakukan koordinasi. Masyarakat bersedia dalam
memberikan regulasi-regulasi yang nyata untuk diimplementasikan. Sehingga
penanganan limbah kulit buah pisang ambon dapat teratasi dan dioptimalakan
flavonoid yang terkandung melalui proses ekstraksi sebagai alternatif dalam
proses penyembuhan luka.
Prediksi Keberhasilan Gagasan
Konsep Ekstraksi kulit buah pisang ambon ini jika di realisasikan, maka
akan didapatkan beberapa manfaat diantaranya sebagai solusi efektif atas
permasalahan limbah kulit buah tersebut dan memanfaatkannya sebagai hal yang
lebih bernilai dalam bidang kesehatan. Konsep ini dapat menciptakan lingkungan
yang bersih dan sehat. Sehingga mayarakat lebih bijak dalam dalam hal
pengelolaan limbah organiknya, khususnya limbah kulit buah pisang ambon ini
dalam proses penyembuhan luka. Keberhasilan dari konsep ini ditentukan oleh
berbagai pihak diantaranya masyarakat dan pemerintah. Pola pikir yang juga harus
diubah oleh masyarakat dan juga pemerintah adalah jangan menjadikan limbah
kulit buah pisang ambon sebagai sampah, tetapi jadikan sebagai sumber daya
yang harus dioptimalkan dan memberikan manfaat yang lebih.

9

DAFTAR PUSTAKA
Anhwange, B.A., Ugye T.J., and Nyiaatagher T.D., 2008. Chemical composition
of musa sapientum (banana) peels. Electronic Journal of Environmental
Agricultural and Food C’hemistiy, Vol. 8, No. 6: 437-442.
Fitrianingsih, S. Peni dan Leni Purwanti. 2012. Uji Efek Hipoglikemik Ekstrak Air
Kulit Buah Pisang Ambon Putih [Musa (AAA Group)] terhadap Mencit
Model Hiperglikemik Galur Swiss Webster. Bandung: Program Studi
Farmasi FMIPA UNISBA. Vol. 3, No.1:73-80.
Kanazawa, K. dan Sakakibara H. 2000. High Content of Dopamine, a Strong
Antioxidant in Cavendish Banana, Agric. Food cheni. No. 3:844-848.
Prasetyo, B. Febram dkk. 2010. Aktivitas Sediaan Gel Ekstrak Batang Pohon
Pisang Ambon dalam Proses Penyembuhan Luka pada Mencit. Bogor:
Fakultas Kedokteran Hewan IPB. Vol. 11, No. 2:70-73.
Priosoeryanto BP, Huminto H, Wientarsih I, Estuningsih S. 2006. Aktivitas Getah
Batang Pohon Pisang dalam Proses Persembuhan Luka dan Efek
Kosmetiknya pada Hewan.
Lembaga Penelitian dan Pemberdayan
Masyarakat. Institut Pertanian Bogor.
Someya S., Yoshiki Y., and Okubo K., 2002. Antioxidant compounds from banana
(Musa cavendish). Food Chemistiy. Vol. 79, No. 3: 35 1-354.
Swathi, D., Jyothi B., and Sravanthi 2011. A Review: Pharmacognostic studies
and Pharmacological actions of Musa paradisiaca, International Journal
of bino vati ve Pharmaceutical Research. Vol. 2, No. 2:122-125.
Waji, S. Agestia dan Andis Sugrani. 2009. FLAVONOID (Quercetin). Makasar:
Program S2 Kimia FMIPA Universitas Hassnuddin.
Wijayakusuma H. 1998. Pisang berkhasiat obat Indonesia, Manfaat dan
Penggunannya Rempah, Rimpang, dan Umbi. Jakarta: Milenia Populer.
Artikel. Wikipedia. Pisang. Diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Pisang pada
8 April 2015.
Artikel.
Wikipedia.
Kulit
Pisang.
Diakses
dari
http://id.wikipedia.org/wiki/Kulit_pisang pada tanggal 8 April 2015.
Artikel.
Wikipedia.
Pisang
Cavendish.
Diakses
dari
http://id.wikipedia.org/wiki/Pisang_Cavendish pada 8 April 2015.
Artikel.
Wikipedia.
Rotary
evaporator.
Diakses
dari
http://en.wikipedia.org/wiki/Rotary_evaporator pada 10 April 2015

10

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
A. Identitas Diri

1
2
3
4
5
6
7

Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon/HP

Muhammad Afifudin
L
Teknik Kimia
5213414004
Demak, 5 Oktober 1995
muhammadafifuddin99@gmail.com
085729469030

B. Riwayat Pendidikan

Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

SD
SMP
SD N Babadan 1 SMP N 1 Demak
2002-2008
2008-2011

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Pertemuan Ilmiah/ Seminar
Judul Artikel
Ilmiah
-

SMA
SMA N 1 Demak
IPA
2011-2014

Waktu dan Tempat
-

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)

No.
-

Jenis Penghargaan
-

Insitusi Pemberi
Penghargaan
-

Tahun
-

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM 2015.
Semarang, 8 Juni 2015
Pengusul,

Muhammad Afifudin

11

Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No. Nama/ NIM

Program
Studi

Bidang
Ilmu

1

Muhammad
Afifudin/
5213414004
5112412014/2

Teknik
Kimia

Kimia

2

-

-

-

Alokasi
Uraian Tugas
Waktu
(Jam/
Minggu)
8
Jam/ Studi literatur,
Minggu
Melakukan
perumusan
masalah,
Evaluasi hasil
diskusi,
Membuat
desain konsep.
-

3

-

-

-

-

-

12

Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Gedung H : Kampus Sekaran – Gunungpati – Semarang
50229
Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Email:
pr3@unnes.ac.id, Telp/Fax: (024) 8508003
SURAT PERNYATAAN KETUA PENILITI/PELAKSANA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: Muhammad Afifudin
NIM
: 5213414004
Program Studi : Teknik Kimia
Fakultas
: Teknik
Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM-GAGASAN TERTULIS saya
dengan judul:
Ekstraksi Kulit Buah Pisang Ambon (Musa paradisiaca var.sapientum)
dalam Proses Penyembuhan Luka
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2015 bersifat original dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenarbenarnya.
Semarang, 8 Juni 2015
Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan,
Yang Menyatakan,

( Prof. Dr. Masrukhi, M. Pd. )
NIP. 196205081988031002

(Muhammad Afifudin)
NIM. 213414004

13