Perubahan Ph Saliva Terhadap Terjadinya Stomatitis Aftosa Rekuren Pada Mahasiswa Fkg Usu

Fakultas Kedokteran Gigi
Departemen Penyakit Mulut
Tahun 2013
Mira Tania
Perubahan pH Saliva Dengan Terjadinya Stomatitis Aftosa Rekuren Pada
Mahasiswa FKG USU.
Xii + 31 Halaman
Stomatitis aftosa rekuren adalah penyakit inflamasi berulang dengan
karakteristik adanya ulser yang disertai rasa nyeri pada mukosa oral, kondisi tersebut
terjadi hingga 30% populasi dunia. Penelitian telah menunjukkan adanya hubungan
antara pH saliva dengan stomatitis aftosa rekuren, dimana penurunan pH saliva dapat
mengakibatkan timbulnya stomatitis aftosa rekuren. Saliva memiliki peranan penting
dalam menjaga kesehatan mukosa oral yaitu dengan mengontrol pH pada mukosa. pH
tersebut dapat dipertahankan dengan sistem bikarbonat, sistem fosfat, dan sistem
protein. Peningkatan bikarbonat dapat meningkatkan sekresi saliva yang diikuti
dengan meningkatnya pH saliva, sehingga dapat meningkatkan resistensi saliva
terhadap serangan bakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh penurunan pH saliva pada penderita stomatitis aftosa rekuren. Penelitian ini
dilakukan dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian yaitu mahasiswa
kedokteran gigi USU yang mengalami stomatitis aftosa rekuren dan non stomatitis
aftosa rekuren sebagai kelompok kontrol, dengan total 90 orang. Pengukuran pH

saliva yang telah dikumpulkan, dilakukan dengan menggunakan pH hana meter dan
kertas lakmus. Pada penelitian ini ditemukan bahwa terdapat perubahan pH saliva
pada penderita stomatitis aftosa rekuren. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya
perbedaan yang signifikan antara pH saliva kelompok penderita stomatitis aftosa
rekuren dengan non penderita stomatitis aftosa rekuren (p=0,0001). Nilai rerata pH
saliva kelompok penderita stomatitis aftosa rekuren lebih rendah dibandingkan
dengan nilai rerata pH saliva pada kelompok non penderita stomatitis aftosa rekuren.
Daftar Rujukan: 28 (1984-2012).