Tradisi Batagak Pangulu di Minangkabau: Studi di Nagari Piobang, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Lima Puluh Kota
TRADISI BATAGAK PANGULU DI MINANGKABAU:
Studi di Nagari Piobang, Kecamatan Payakumbuh,
Kabupaten Lima Puluh Kota
DISERTASI
Oleh
MHD. ISMAN
NIM 108107006
Program Doktor (S3) Linguistik
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
Universitas Sumatera Utara
TRADISI BATAGAK PANGULU DI MINANGKABAU:
Studi di Nagari Piobang, Kecamatan Payakumbuh,
Kabupaten Lima Puluh Kota
DISERTASI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor dalam
Program Doktor Linguistik pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara
di bawah pimpinan Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH., M.Hum.
untuk dipertahankan dihadapan sidang Terbuka Senat
Universitas Sumatera Utara
Oleh
MHD. ISMAN
NIM: 108107006
Program Doktor (S3) Linguistik
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
Universitas Sumatera Utara
Judul Disertasi
Nama Mahasiswa
Nomor Pokok
Program Studi
: TRADISI BATAGAK PANGULU DI MINANGKABAU:
Studi di Nagari Piobang, Kecamatan Payakumbuh,
Kabupaten Lima Puluh Kota
: Mhd. Isman
: 108107006
: Doktor (S3) Linguistik
Menyetujui
Komisi Pembimbing
(Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S.)
Promotor
(Prof. Dr. Ikhwanuddin Nasution, M.Si.)
Co-Promotor
Ketua Program Studi,
(Prof.T. Silvana Sinar, M.A.,Ph.D.)
(Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A.)
Co-Promotor
Dekan,
(Dr. Budi Agustono, M.S.)
Tanggal Lulus:
Universitas Sumatera Utara
Diuji pada Ujian Disertasi Terbuka (Promosi)
Tanggal:
PANITIA PENGUJI DISERTASI
Pemimpin Sidang:
Prof. Dr. Runtung Sitepu, S. H., M. Hum.
(Rektor USU)
Ketua
: Prof. Dr. Robert Sibarani, M. S.
(USU Medan)
Anggota
: Prof. Dr. Ikhwanuddin Nasution, M. Si. (USU Medan)
Dr. T. Tyrhaya Zein, M. A.
(USU Medan)
Prof. T. Silvana Sinar, M. A., Ph. D.
(USU Medan)
Dr. Asmyta Surbakti, M. Si.
(USU Medan)
Dr. Deliana, M. Hum.
(USU Medan)
Dr. Martha Pardede, M. A.
(USU Medan)
Universitas Sumatera Utara
TIM PROMOTOR
Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S.
Pro. Dr. Ikhwanuddin Nasution, M. Si.
Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A.
Universitas Sumatera Utara
TIM PENGUJI LUAR KOMISI
Prof. T. Silvana Sinar, M.A., Ph.D.
Dr. Asmyta Surbakti, M. Si.
Dr. Deliana, M. Hum.
Dr. Martha Pardede, M. A.
Universitas Sumatera Utara
PERNYATAAN
Judul Disertasi:
TRADISI BATAGAK PANGULU DI MINANGKABAU:
Studi di Nagari Piobang, Kecamatan Payakumbuh,
Kabupaten Lima Puluh Kota
Dengan ini saya menyatakan bahwa Disertasi ini disusun sebagai syarat
untuk memperoleh gelar doktor dari Program Studi Linguistik Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil karya penulis
sendiri.
Adapun pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian
tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan disertasi ini, telah penulis
cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika
penulisan ilmiah.
Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian disertasi
ini bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian
tertentu, penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang
penulis sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
Medan,
Januari 2017
Penulis,
Mhd. Isman
Universitas Sumatera Utara
TRADISI BATAGAK PANGULU DI MINANGKABAU:
Studi di Nagari Piobang, Kecamatan Payakumbuh,
Kabupaten Lima Puluh Kota
ABSTRAK
Salah satu bentuk tradisi upacara adat dan ritual Minangkabau adalah upacara batagak
pangulu. Tujuan penelitian ini adalah memaparkan dan menganalis performansi batagak
pangulu di Minangkabau, menganalisis teks, ko-teks, dan konteks, menemukan makna
dan fungsi serta kearifan lokal, dan membuat model revitalisasi. Metode penelitian ini
adalah metode emik dengan teknik pengumpulan data observasi-partisipasi dan
wawancara serta analisis data secara kualitatif. Temuan penelitian adalah performansi
batagak pangulu dikelompokkan atas acara adat, seremonial, dan hiburan. Hasil analisis
teks terdapat perbedaan perlakuan aturan adat dan pemimpin adat terhadap penghulu
yang belum dikukuhkan. Makna batagak pangulu bagi masyarakat Minangkabau adalah
mengukuhkan atau melegitimasi keberadaan penghulu di Minangkabau serta
mengukuhkan sako (gelar) diwariskan kepada kemenakan, sedangkan fungsinya adalah
(1) sebagai alat pengesahan pranata dan lembaga adat Minangkabau, (2) sebagai pemaksa
dan pengawas agar norma-norma masyarakat selalu dipatuhi anggota kaum, (3) sebagai
sistem proyeksi dan pencerminan angan-angan suatu kelompok masyarakat
Minangkabau,(4) sebagai alat pendidikan anak, dan (5) sebagai suatu kebanggaan di
masyarakat. Nilai dan norma yang terdapat dalam tradisi batagak pangulu adalah nilai
logika, etika, dan estetika sedangkan norma yang terdapat adalah norma agama,
kesopanan, kesusilaan, kebiasaan, dan hukum adat. Kearifan lokal yang ditemukan dalam
tradisi batagak pangulu gotong royong, musyawarah dan mufakat, kerukunan dan
penyelesaian konflik, kebenaran dan keadilan, kesopansantunan, komitmen, keharmonisan,
pengelolaan gender, dan kesetiakawanan sosial. Revitalisasi tradisi batagak pangulu
berupa pengelolaan baik di Nagari Piobang maupun di nagari-nagari lain di
Minangkabau. Pengelolaan kelangsungan tradisi batagak pangulu di Nagari Piobang
dilakukan dengan musyawarah dan gotong royong sedangkan untuk nagari lain dapat
dilakukan dengan wisata budaya, penayangan batagak pangulu melalui televisi, seminar,
penyuluhan, dan buletin.
Kata Kunci: Tradisi, Batagak Pangulu, di Minangkabau
i
Universitas Sumatera Utara
THE TRADITION OF BATAGAK PANGULU IN MINANGKABAU:
Study in Nagari Piobang, Payakumbuh District,
Lima Puluh Kota Regency
ABSTRACT
One of the traditional ceremonies and rituals in Minangkabau is batagak pangulu. The
objective of this study is to figure out and to analyze the performance of batagak
pangulu in Minangkabau, to analyze text, co-text, and context, to find out the meaning
and function of the local wisdom, and to create a model of revitalization. Emic method
was used in this research. Participant observations and interviews were applied as the
technique of data collection as well as qualitative data analysis. The research findings
were; the performance of batagak pangulu was classified into traditional events,
ceremonial, and entertainment.The results from textual analysis proved that there were
differences in the treatment of customary rules and in the traditional leader who has not
been inaugurated as a penghulu. The meaning of batagak pangulu for Minangkabau
people were to strengthen or to legitimize the presence of penghulu in Minangkabau, and
to declarethe soko (title) bequeathed to the nephew, mean while its function was (1) as a
validation institution and traditional institutions of Minangkabau, (2) as coercive and
supervisory norms that must be adhered to the members (3) as a projection system, a
reflection of wishful thinking of Minangkabausociety, (4) as a means of child education,
and (5) as a pride in the community.The values and norms of batagak pangulu were a
logical value, the ethics value, and the aesthetic value; and the norms were the norms of
religion, norms of decency, the norms of obscenity, the norms of habits, and the norms of
customary legal.The local wisdom of batagak pangulu were: mutual cooperation,
deliberation and consensus, peace and conflict resolution, politeness, truth and justice,
commitments, harmony, gender management, and social solidarity. The revitalization of
batagak pangulu was the management of either in Nagari Piobang or in other nagari. A
good management for the sustainability of batagak pangulu in Nagari Piobang in
Minangkabau was conducted by the deliberation and mutual cooperation. For other
nagari,it was conducted through tourism-culture, the show of batagak pangulu on
television, seminar, counselling, and news letters.
Keywords: Tradition, BatagakPangulu, in Minangkabau
ii
Universitas Sumatera Utara
PRAKATA
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah Swt. karena dengan kehendak-Nya
juga penulis dapat menyelesaikan disertasi ini dengan judul Tradisi Batagak Pangulu di
Minangkabau: Studi di Nagari Piobang, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Lima
Puluh Kota. Disertasi ini ditulis dalam rangka memenuhi sebagian persyaratan untuk
memperoleh gelar doktor linguistik pada Program Studi Linguistik, Fakultas Ilmu
Budaya, Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa disertasi ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari
berbagai pihak. Karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak baik
secara langsung maupun tidak langsung memberikan kontribusi dalam penyelesaian
disertasi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada nama-nama yang tersebut di
bawah ini.
1. Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S. sebagai promotor dan sekaligus Direktur Sekolah
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara telah membimbing dan mengarahkan
penulis dari awal hingga disertasi ini dapat diselesaikan.
2. Prof. Dr. Ikhwanuddin Nasution, M.Si. sebagai co-promotor yang telah membimbing
dan mengarahkan penulis sehingga disertasi ini dapat diselesaikan.
3. Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A. sebagai co-promotor yang telah membimbing dan
mengarahkan penulis sehingga disertasi ini dapat diselesaikan.
4. Rektor Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum. yang
telah memberi kesempatan kepada penulis untuk menempuh pendidikan doktor di
Universitas Sumatera Utara.
iii
Universitas Sumatera Utara
5. Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, yang telah memberi izin kepada
penulis untuk menempuh program doktor di Universitas Sumatera Utara.
6. Koordinator Kopertis Wilayah 1 yang telah memberi izin kepada penulis untuk
menempuh program doktor di Universitas Sumatera Utara.
7. Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, Dr. Budi Agustono, M.S.,
yang telah memberi kesempatan kepada penulis menempuh program doktor
linguistik (S3) di Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera
Utara.
8. Ketua Program Studi Linguistik, Prof. T. Silvana Sinar, M.A., Ph.D. sekaligus
sebagai penguji telah banyak memberi masukan untuk kesempurnaan disertasi ini
beserta jajaran Program Studi Linguistik yang telah membantu dan memberi motivasi
kepada penulis untuk menyelesaikan disertasi ini.
9. Dr. Asmyta Surbakti, M. Si., Dr. Deliana, M. Hum., dan Dr. Martha Pardede, M. A.
sebagai penguji telah banyak memberi masukan untuk kesempurnaan disertasi ini.
10. Seluruh dosen dan staf administrasi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera
Utara, termasuk rekan-rekan mahasiswa yang menaruh simpati sehingga penulis
dapat menyelesaikan disertasi ini.
11. Pucuk Adat Nagari Piobang, A. Dt. Rajo Baguno dan Wali Nagari Piobang, P.A. Dt.
Pobo, S.H. yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian di Jorong Gando,
Nagari Piobang, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi
Sumatera Barat.
iv
Universitas Sumatera Utara
12. Isteri tercinta, Dr. Yunilas, M.P. dan kedua anak tersayang Rayhan Akbar dan
Salsabila Rahmadini yang dengan setia dan kesabaran mendorong penulis untuk
menyelesaikan disertasi ini.
Kiranya hasil penelitian ini mudah-mudahan dapat memberi sumbangsih dalam
masalah tradisi lisan khususnya tradisi batagak pangulu di Minangkabau.
Medan, Januari 2017
Mhd. Isman
v
Universitas Sumatera Utara
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Nama Lengkap (dengan gelar)
Jenis Kelamin
Jabatan Fungsional
NIP/NIK/No. Identitas lainnya
NIDN
Tempat dan Tanggal Lahir
e-mail
Nomor Telepon
Nomor HP
Alamat Kantor
Nomor Telepon
Dr. Mhd. Isman, M. Hum.
Laki-laki
Lektor
19651123199203004
12.
13.
14.
Nama Bapak
Nama Ibu
Nama Istri
Alm. Syafei
Alm. Nurjanah
Dr. Yunilas, M. P.
15.
16.
Nama Anak
Lulusan yg telah dihasilkan
Rayhan Akbar dan Salsabila Rahmadini
S-1 = 203 orang; S-2 = - ; S-3= -
17. Mata Kuliah yg diampu
0023116502
Batang Gadis, 23 November 1965
mhd.isman@yahoo.co.id
08126421316
Jalan Kapten Muchtar Basri No. 3 Medan
(061) 6622400
1.
2.
3.
4.
Sastra Nusantara
Keterampilan Menulis
Metodologi Penelitian
Media Peng. Bahasa dan Sastra Indonesia
B. Riwayat Pendidikan
Nama PT
Bidang Ilmu
Tahun Masuk-Lulus
Judul Skripsi/
Tesis/Disertasi
Nama Pembimbing/
Promotor
S1
IKIP Padang
Pendd. Bahasa dan Sastra
Indonesia
1985-1990
Perbandingan Kemampuan
Menulis
antara
Siswa
Program
Budaya
dan
Nonbudaya SMA Negeri
Batipuh, Tanah Datar
S2
UNPAD Bandung
Ilmu Sastra
Drs. Rustam Alwis
Prof.Dr.
Sardjono
1996-1999
Syair
Nasuha:
Kajian Filologis
Partini
S3
USU Medan
Program Linguistik/
Kajian Sastra
2010Tradisi
Batagak
Pangulu
di
Minangkabau: Studi
di Nagari Piobang,
Kecamatan
Payakumbuh,
Kabupaten
Lima
Puluh Kota
Prof. Dr. Robert
Sibarani, M.S.
vi
Universitas Sumatera Utara
C. Pengalaman Penelitian 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, dan Disertasi)
No.
Tahun
Judul
Jenis
Peran
1.
2016
Upaya Meningkatkan Kemampuan Menemukan Teaching
Masalah Penelitian dalam Mata Kuliah Grant
Metodologi Penelitian Pendidikan Bahasa
dengan Metode Discovery Learning oleh
Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia FKIP UMSU
Ketua
2.
2015
Peningkatan Kualitas Pembelajaran Materi Teaching
Ejaan yang Disempurnakan dalam Mata Kuliah Grant
Keterampilan Menulis dengan Metode Snowball
Throwing pada Mahasiswa Prodi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UMSU
Ketua
3.
2014
Model Pewarisan Kearifan Lokal yang
Terdapat dalam Tradisi Batagak Pangulu
(Pengangkatan Penghulu) bagi Pemimpin
Khususnya Pangulu Sebagai Pemimpin Suku
di Minangkabau
Ketua
4.
2012
Rancangan Model Sistem Administrasi Hibah
Berbasis Mutu Pelayanan Pendidikan di Penelitian
Sekolah-Sekolah Sekota Medan
Unggulan
Anggota
5.
2010
Peningkatan
Kualitas
Pembelajaran
Keterampilan
Menulis
dengan
Model
Investigasi Kelompok pada Mahasiswa Bahasa
Indonesia FKIP UMSU
Anggota
Penelitian
Disertasi
Doktor
Hibah
Dosen
Muda
D. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal 5 Tahun Terakhir
No
1.
2.
3.
4.
Judul Artikel Ilmiah
Modalitas dan Evidensialitas dalam Bahasa
Minangkabau
Analisis Struktur Genetik Cerpen “Dua
Tanjung” Karya Farizal Sikumbang
Peranan
Ibu
Rumah
Tangga
dalam
Melestarikan Bahasa Daerah: Studi Kasus pada
Perantau Masyarakat Minangkabau di kota
Medan
Nama Jurnal
Bahtera
Bahtera
Vol./No/Halaman
Vol.V/Edisi
Nov./2012
Vol.I/No.3/2011
Logat
Vol.VI/No.1/2010
Local Wisdoms of Batagak Pangulu Quest Journals Volume
Tradition in Minangkabau
Inc. (Journal of I(2017).
Research
in
Humanities and
Social Science)
5,
vii
Universitas Sumatera Utara
E. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No.
1.
2.
3.
Nama Temu Ilmiah/
Seminar
Seminar Internasional
“Tradisi Lisan dalam
Sistem Matrilineal”
Judul Artikel
Tempat dan Waktu
Pemberdayaan
Kembali
Peran
Pangulu
(Penghulu)
sebagai
Penyelesai Konflik Kaum (Suku) di
Minangkabau
Upaya-upaya yang Dilakukan untuk
Mengoptimalkan Pembelajaran Sastra
di Sekolah
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Andalas
Padang,
26-27
Oktober 2015
Seminar
Nasional
Prodi
Pendidikan
“Optimalisasi
Bahasa dan Sastra
Pengembangan Sastra
Indonesia
FKIP
di Sekolah”
UMSU, 27 April
2015
International
The Minangkabau Tradition of Program
Studi
Conference
Batagak Pangulu, Local Wisdom, and Linguistik FIB USU
Empowering
Local Model of Inheritance
dan Balai Bahasa
Wisdom in Support of
Sumatera Utara, 28Nation Identities
29 November 2014
viii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .………………………………………………….……...……….
i
ABSTRACT …………………………………………………………….
ii
PRAKATA ………….………………………………………………….
iii
RIWAYAT HIDUP ……………………………………………………
vi
DAFTAR ISI ……………………………………...................................
ix
DAFTAR TABEL ………………………………………………………
xv
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………...
xvi
DAFTAR BAGAN ……………………………………………………...
xviii
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………....
xix
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………..
1
1.1 Latar Belakang Masalah …………….. …………………….
1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………
11
1.3 Tujuan Penelitian …………………………………………...
12
1.4 Manfaat Penelitian ………………………………………….
12
1.4.1 Manfaat Teoretis …………………………………….
12
1.4.2 Manfaat Praktis ……………………………………....
13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KAJIAN
TEORETIS ……………………………………………………...
14
2.1 Tinjauan Pustaka ……………………………………………
14
2.2 Konsep ……………………………………………………….
16
ix
Universitas Sumatera Utara
2.2.1 Tradisi Lisan …………………………………………
16
2.2.2 Performasi ……………………………………….......
19
2.2.3 Teks ………………………………………………….
21
2.2.4 Ko-teks ……………………………………………….
22
2.2.5 Konteks ……………………………………………...
23
2.2.6 Kearifan Lokal (Local Wisdom) …………………….
25
2.2.7 Revitalisasi ……………………………………...........
27
2.2.8 Pidato Adat dan Pidato Pasambahan
(Persembahahan) ……………………………………
32
2.2.9 Pangulu (Penghulu) ...……………………………….
34
2.2.10 Batagak Pangulu (Pengangkatan Penghulu) ……......
45
2.3 Kajian Teori ………………………………………………...
50
2.3.1 Teori Analisis Wacana ….…………………………...
50
2.3.2 Semiotika ……………………………………………
57
2.3.4 Fungsi ………………………………………………...
58
2.4. Bagan Konsep dan Teori Analisis Data Penelitian ………...
59
BAB III METODE PENELITIAN …………………………………...
61
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ……………………………….
61
3.2 Pendekatan dan Metode Penelitian ………………………...
61
3.3 Sumber Data dan Data Penelitian …………………………..
65
3.4 Metode Pengumpulan Data…………………………………
65
3.4.1 Metode Observasi Partisipatoris Langsung …………....
65
3.4.2 Metode Wawancara Terbuka dan Mendalam …………
66
x
Universitas Sumatera Utara
3.4.3 Metode Diskusi Kelompok Terarah …………………...
66
3.4.4 Metode Dokumenter …………………………………..
67
3.5 Teknik Analisis Data ……………………………………......
67
3.5.1 Teknik Analisis Data Sebelum di Lapangan ………….
68
3.5.2 Teknik Analisis Data di Lapangan…………………….
68
3.5.3 Teknik Analisis Data Selesai di Lapangan ……….......
70
3.6 Pengecekan Keabsahan Data ………………………………..
71
BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ……….
74
4.1. Data Penelitian ……………………………………………
74
4.2.1 Deskripsi Latar Penelitian …………………………..
74
4.1.1.1 Provinsi Sumatera Barat …………………….
74
4.1.1.2 Kabupaten Lima Puluh Kota ………………..
75
4.1.1.3 Kecamatan Payakumbuh dan Nagari Piobang
79
4.2.2 Performansi Tradisi Batagak Pangulu ……………..
85
4.2 Temuan Penelitian …...…………………………………...
98
4.2.1 Analisis Performansi, Teks, Ko-teks, dan Konteks ...
98
4.2.2 Analisis Makna dan Fungsi serta Nilai dan Norma ...
105
4.2.3 Analisis Kearifan Lokal …………………………….
106
4.2.4 Analisis Revitalisasi ………………………………..
109
BAB V PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN ………….......
115
5.1 Performansi ………………………………………………..
115
5.1.1 Acara Adat (Acara Inti) ……………………………..
115
5.1.2 Acara Seremonial …………………………………...
124
xi
Universitas Sumatera Utara
5.1.2 Acara Hiburan ………………………………………..
130
5.2 Komponen-komponen Tradisi Batagak Pangulu ………….
133
5.2.1 Pelaku ………………………………………………
133
5.2.1.1 Penyampai Pidato Adat ……………………..
133
5.2.1.2 Penyampai Pidato Persembahan …………….
133
5.2.1.3 Penghulu yang Dikukuhkan ………………….
134
5.2..1.4 Penghulu Pucuk …………………………….
134
5.2.2 Peserta ……………………………………………….
134
5.2.3 Situasi dan Organisasi Pertunjukan …………………
135
5.2.4 Organisasi Internal …………………………………..
135
5.2.5 Media Pertunjukan …………………………………..
136
5.2.6 Keterampilan Pertunjukan dan Konvensi ……………
137
5.3 Teks Padato Adat dan Pasambahan Batagak Pangulu …..
137
5.3.1 Teks ………………………………………………...
138
5.3.1.1 Struktur Makro (Tema) …………………...
138
5.3.1.2 Superstruktur (Struktur Alur) …..…………
139
5.3.1.3 Struktur Mikro ……………………………...
145
5.3.2 Kognisi Sosial ……………………………………...
152
5.3.3 Analisis Sosial ………………………………………
152
5.4 Ko-teks ……………………………………………………
154
5.4.1 Paralinguistik ……………………………………....
154
5.4.2 Unsur Material …………………………………….
155
5.4.2.1 Pakaian Penghulu …………………………..
155
xii
Universitas Sumatera Utara
5.4.2.2 Dekorasi Pintu Gerbang Jorong dan Kampung..
161
5.4.2.3 Marawa (Umbul-umbul/Panji-panji) ………..
163
5.4.2.4 Tanduk Kerbau ……………………………….
164
5.4.2.5 Carano (Cerana) .......………………………...
165
5.4.2.6 Gong ……………………………………..........
166
5.5 Konteks …...………………………………………………...
167
5.5.1 Konteks Budaya ……………………………………...
167
5.5.2 Konteks Sosial ………………………………………..
168
5.5.3 Konteks Situasi ………………………………………
169
5.5.4 Konteks Idiologi ..……………………………………
170
BAB VI KEARIFAN LOKAL DALAM TRADISI BATAGAK
PANGULU DI MINANGKABAU …………………………….
171
6.1 Makna dan Fungsi Tradisi Batagak Pangulu ……………….
172
6.1.1 Makna Tradisi Batagak Pangulu…………………......
172
6.1.2 Fungsi Tradisi Batagak Pangulu ……………………...
174
6.2. Nilai dan Norma Tradisi Batagak Pangulu ………………..
177
6.2.1 Nilai Tradisi Batagak Pangulu ………………………
186
6.2.2.1 Nilai Logika ……………...………………….
186
6.2.2.2 Nilai Etika …………………………………
187
6.2.2.3 Nilai Estetika ……………………………..
188
6.2.2 Norma Tradisi Batagak Pangulu di Minangkabau
188
6.2.2.1 Norma Agama …………………………….
188
6.2.2.2 Norma Kesopanan ………………………...
189
xiii
Universitas Sumatera Utara
6.2.2.3 Norma Kesusilaan …………………………
189
6.2.2.4 Norma Kebiasaan ………………………
190
6.2.2.5 Norma Hukum Adat ……………………......
191
6.3 Kearifan Lokal dalam Tradisi Batagak Pangulu ………........
191
6.3.1 Bentuk-bentuk Kearifan Lokal Tradisi Batagak
Pangulu ……………………………………………......
192
6.3.1.1 Gotong Royong ………………………………...
192
6.3.1.2 Musyawarah dan Mufakat …………………......
193
6.3.1.3 Kerukunan dan Penyelesai Konflik …………...
194
6.3.1.4 Kebenaran dan Keadilan ……………………...
197
6.3.1.5 Kesopansantunan …………………………......
199
6.3.1.6 Komitmen ……………………………………...
200
6.3.1.7 Keharmonisan …………………………………
201
6.3.1.8 Pengelolaan Gender ….……………………….
203
6.3.1.9 Kesetiakawanan Sosial ……………………......
206
6.3.2 Pendidikan Penghulu untuk Mempertahankan Kearifan
Lokal ……………………………………...
206
BAB VII MODEL REVITALISASI TRADISI BATAGAK
PANGULU DI MINANGKABAU …………………………..
210
BAB VIII SIMPULAN DAN SARAN …...........................................
221
8.1. Simpulan ………………………………………………….
221
8.2 Saran ……………………………………………………....
225
DAFTAR PUSATAKA ……………...……………………………….
227
xiv
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
No.
Judul
Halaman
4.1 Performansi Tradisi Batagak Pangulu di Jorong Gando,
Nagari Piobang, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten
Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat …………….
95
4.2 Temuan Data Performansi ……………………………...
98
4.3 Temuan Data Teks, Ko-teks, dan Konteks ……... ……....
100
4.4 Temuan Data Makna dan Fungsi serta Nilai dan Norma .
105
4.5 Temuan Data Kearifan Lokal ……...…………………...
106
4.6 Temuan Data Revitalisasi ……...………………………
110
xv
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
No.
Judul
Halaman
3.1 Diskusi Kelompok Terarah di Kedai Kopi ……………………..
64
4.2 Peta Provinsi Sumatera Barat …………...……………………
75
4.3 Peta Kabupaten Lima Puluh Kota ……………………………..
79
4.4 Monografi Nagari Piobang ……….……………………………
83
4.5 Struktur Organisasi Kerapatan Adat Nagari Piobang …..............
85
5.6 Kerbau yang Akan Disembelih untuk Batagak Pangulu ...…….
116
5.7 Pidato Batagak Pangulu Disampaikan oleh F. Dt.Patiah
Baringek ………………………………………………………
118
5.8 Foto Pasambahan Kato Batagak Pangulu Disampaikan oleh
Dt. Kiraiang/Dt. Sirah ……………………………..……………
118
5.9 Pemukulan Gong oleh Salah Seorang Niniak Mamak Ampek
Suku …………………………………………………………….
119
5.10 Pemasangan Destar oleh A. Dt. Rajo Baguno/Penghulu Pucuk
Adat Nagari kepada Salah Seorang Penghulu yang Baru
Dikukuhkan ……………………………………………………..
119
5.11 Para Undangan ………………………………………………….
125
5.12 Peniup Saluang dan Pendendangnya …………………………..
131
5.13Kesenian Talempong oleh Sanggar Seni Tradisional Tolang
Pitunang ………………………………………………………...
131
5.14 Pakaian Kebesaran Penghulu …………………...........................
156
xvi
Universitas Sumatera Utara
5.15 Dekorasi Pintu Gerbang Jorong ………………………………..
162
5.16 Dekorasi Pintu Gerbang Kampung …………….........................
162
5.17 Marawa Sepanjang Jalan Jorong Gando ………………………
163
5.18 Tanduk Kerbau Diletakkan di Balai Adat Gando……………….
165
5.19 Carano untuk Mengundang Ninik Mamak ……………………
165
5.20 Carano dalam Menyambut Tamu ……………………………...
166
5.21 Pemukulan Gong oleh Pangulu Ampek Suku ………………….
167
xvii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR BAGAN
No.
Judul
Halaman
2.1 Konsep dan Teori Analisis Data Penelitian .………………………
60
3.2 Model Analisis Tradisi Batagak Pangulu ………………………...
65
6.3 Lapisan Pemaknaan Tradisi Batagak Pangulu di Minangkabau ....
172
6.4 Makna dan Fungsi Tradisi Batagak Pangulu di Minangkabau …..
177
6.5 Nilai dan Norma Tradisi Batagak Pangulu di Minangkabau ……
186
6.6 Kearifan Lokal Tradisi Batagak Pangulu di Minangkabau ………..
192
6.7 Pendidikan Penghulu di Minangkabau ……………...………………
209
7.8 Model Revitalisasi Batagak Pangulu di Minangkabau …...
220
xviii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Judul
Halaman
1. Daftar Soko dan Sangsoko Sekenagarian Piobang ……………...
234
2. Pidato Adat dan Pasambahan Batagak Pangulu atau Malewakan
Gala Pangulu ………………………….
237
3. Nama Enam Belas Penghulu yang Dikukuhkan atau Diresmikan
Beserta Perangkatnya …………………………………………...
249
4. Amanat Pucuk Adat Nagari Piobang kepada Penghulu yang Baru
Dilantik ………………………………….
252
5. Pidato Gubernur Provinsi Sumatera Barat yang Dibacakan oleh
Staf Ahli Gubenur Prof. Dr. Rahman Sani, M. Sc. ……...………
255
6. Pedoman Wawancara Revitalisasi Tradisi Batagak Pangulu di
Minangkabau …………………………………………………..
257
7. Surat Keterangan Penelitian ……………………………………..
257
8. Glosarium ……………………………………………………….
258
xix
Universitas Sumatera Utara
Studi di Nagari Piobang, Kecamatan Payakumbuh,
Kabupaten Lima Puluh Kota
DISERTASI
Oleh
MHD. ISMAN
NIM 108107006
Program Doktor (S3) Linguistik
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
Universitas Sumatera Utara
TRADISI BATAGAK PANGULU DI MINANGKABAU:
Studi di Nagari Piobang, Kecamatan Payakumbuh,
Kabupaten Lima Puluh Kota
DISERTASI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor dalam
Program Doktor Linguistik pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara
di bawah pimpinan Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH., M.Hum.
untuk dipertahankan dihadapan sidang Terbuka Senat
Universitas Sumatera Utara
Oleh
MHD. ISMAN
NIM: 108107006
Program Doktor (S3) Linguistik
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
Universitas Sumatera Utara
Judul Disertasi
Nama Mahasiswa
Nomor Pokok
Program Studi
: TRADISI BATAGAK PANGULU DI MINANGKABAU:
Studi di Nagari Piobang, Kecamatan Payakumbuh,
Kabupaten Lima Puluh Kota
: Mhd. Isman
: 108107006
: Doktor (S3) Linguistik
Menyetujui
Komisi Pembimbing
(Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S.)
Promotor
(Prof. Dr. Ikhwanuddin Nasution, M.Si.)
Co-Promotor
Ketua Program Studi,
(Prof.T. Silvana Sinar, M.A.,Ph.D.)
(Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A.)
Co-Promotor
Dekan,
(Dr. Budi Agustono, M.S.)
Tanggal Lulus:
Universitas Sumatera Utara
Diuji pada Ujian Disertasi Terbuka (Promosi)
Tanggal:
PANITIA PENGUJI DISERTASI
Pemimpin Sidang:
Prof. Dr. Runtung Sitepu, S. H., M. Hum.
(Rektor USU)
Ketua
: Prof. Dr. Robert Sibarani, M. S.
(USU Medan)
Anggota
: Prof. Dr. Ikhwanuddin Nasution, M. Si. (USU Medan)
Dr. T. Tyrhaya Zein, M. A.
(USU Medan)
Prof. T. Silvana Sinar, M. A., Ph. D.
(USU Medan)
Dr. Asmyta Surbakti, M. Si.
(USU Medan)
Dr. Deliana, M. Hum.
(USU Medan)
Dr. Martha Pardede, M. A.
(USU Medan)
Universitas Sumatera Utara
TIM PROMOTOR
Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S.
Pro. Dr. Ikhwanuddin Nasution, M. Si.
Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A.
Universitas Sumatera Utara
TIM PENGUJI LUAR KOMISI
Prof. T. Silvana Sinar, M.A., Ph.D.
Dr. Asmyta Surbakti, M. Si.
Dr. Deliana, M. Hum.
Dr. Martha Pardede, M. A.
Universitas Sumatera Utara
PERNYATAAN
Judul Disertasi:
TRADISI BATAGAK PANGULU DI MINANGKABAU:
Studi di Nagari Piobang, Kecamatan Payakumbuh,
Kabupaten Lima Puluh Kota
Dengan ini saya menyatakan bahwa Disertasi ini disusun sebagai syarat
untuk memperoleh gelar doktor dari Program Studi Linguistik Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil karya penulis
sendiri.
Adapun pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian
tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan disertasi ini, telah penulis
cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika
penulisan ilmiah.
Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian disertasi
ini bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian
tertentu, penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang
penulis sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
Medan,
Januari 2017
Penulis,
Mhd. Isman
Universitas Sumatera Utara
TRADISI BATAGAK PANGULU DI MINANGKABAU:
Studi di Nagari Piobang, Kecamatan Payakumbuh,
Kabupaten Lima Puluh Kota
ABSTRAK
Salah satu bentuk tradisi upacara adat dan ritual Minangkabau adalah upacara batagak
pangulu. Tujuan penelitian ini adalah memaparkan dan menganalis performansi batagak
pangulu di Minangkabau, menganalisis teks, ko-teks, dan konteks, menemukan makna
dan fungsi serta kearifan lokal, dan membuat model revitalisasi. Metode penelitian ini
adalah metode emik dengan teknik pengumpulan data observasi-partisipasi dan
wawancara serta analisis data secara kualitatif. Temuan penelitian adalah performansi
batagak pangulu dikelompokkan atas acara adat, seremonial, dan hiburan. Hasil analisis
teks terdapat perbedaan perlakuan aturan adat dan pemimpin adat terhadap penghulu
yang belum dikukuhkan. Makna batagak pangulu bagi masyarakat Minangkabau adalah
mengukuhkan atau melegitimasi keberadaan penghulu di Minangkabau serta
mengukuhkan sako (gelar) diwariskan kepada kemenakan, sedangkan fungsinya adalah
(1) sebagai alat pengesahan pranata dan lembaga adat Minangkabau, (2) sebagai pemaksa
dan pengawas agar norma-norma masyarakat selalu dipatuhi anggota kaum, (3) sebagai
sistem proyeksi dan pencerminan angan-angan suatu kelompok masyarakat
Minangkabau,(4) sebagai alat pendidikan anak, dan (5) sebagai suatu kebanggaan di
masyarakat. Nilai dan norma yang terdapat dalam tradisi batagak pangulu adalah nilai
logika, etika, dan estetika sedangkan norma yang terdapat adalah norma agama,
kesopanan, kesusilaan, kebiasaan, dan hukum adat. Kearifan lokal yang ditemukan dalam
tradisi batagak pangulu gotong royong, musyawarah dan mufakat, kerukunan dan
penyelesaian konflik, kebenaran dan keadilan, kesopansantunan, komitmen, keharmonisan,
pengelolaan gender, dan kesetiakawanan sosial. Revitalisasi tradisi batagak pangulu
berupa pengelolaan baik di Nagari Piobang maupun di nagari-nagari lain di
Minangkabau. Pengelolaan kelangsungan tradisi batagak pangulu di Nagari Piobang
dilakukan dengan musyawarah dan gotong royong sedangkan untuk nagari lain dapat
dilakukan dengan wisata budaya, penayangan batagak pangulu melalui televisi, seminar,
penyuluhan, dan buletin.
Kata Kunci: Tradisi, Batagak Pangulu, di Minangkabau
i
Universitas Sumatera Utara
THE TRADITION OF BATAGAK PANGULU IN MINANGKABAU:
Study in Nagari Piobang, Payakumbuh District,
Lima Puluh Kota Regency
ABSTRACT
One of the traditional ceremonies and rituals in Minangkabau is batagak pangulu. The
objective of this study is to figure out and to analyze the performance of batagak
pangulu in Minangkabau, to analyze text, co-text, and context, to find out the meaning
and function of the local wisdom, and to create a model of revitalization. Emic method
was used in this research. Participant observations and interviews were applied as the
technique of data collection as well as qualitative data analysis. The research findings
were; the performance of batagak pangulu was classified into traditional events,
ceremonial, and entertainment.The results from textual analysis proved that there were
differences in the treatment of customary rules and in the traditional leader who has not
been inaugurated as a penghulu. The meaning of batagak pangulu for Minangkabau
people were to strengthen or to legitimize the presence of penghulu in Minangkabau, and
to declarethe soko (title) bequeathed to the nephew, mean while its function was (1) as a
validation institution and traditional institutions of Minangkabau, (2) as coercive and
supervisory norms that must be adhered to the members (3) as a projection system, a
reflection of wishful thinking of Minangkabausociety, (4) as a means of child education,
and (5) as a pride in the community.The values and norms of batagak pangulu were a
logical value, the ethics value, and the aesthetic value; and the norms were the norms of
religion, norms of decency, the norms of obscenity, the norms of habits, and the norms of
customary legal.The local wisdom of batagak pangulu were: mutual cooperation,
deliberation and consensus, peace and conflict resolution, politeness, truth and justice,
commitments, harmony, gender management, and social solidarity. The revitalization of
batagak pangulu was the management of either in Nagari Piobang or in other nagari. A
good management for the sustainability of batagak pangulu in Nagari Piobang in
Minangkabau was conducted by the deliberation and mutual cooperation. For other
nagari,it was conducted through tourism-culture, the show of batagak pangulu on
television, seminar, counselling, and news letters.
Keywords: Tradition, BatagakPangulu, in Minangkabau
ii
Universitas Sumatera Utara
PRAKATA
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah Swt. karena dengan kehendak-Nya
juga penulis dapat menyelesaikan disertasi ini dengan judul Tradisi Batagak Pangulu di
Minangkabau: Studi di Nagari Piobang, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Lima
Puluh Kota. Disertasi ini ditulis dalam rangka memenuhi sebagian persyaratan untuk
memperoleh gelar doktor linguistik pada Program Studi Linguistik, Fakultas Ilmu
Budaya, Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa disertasi ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari
berbagai pihak. Karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak baik
secara langsung maupun tidak langsung memberikan kontribusi dalam penyelesaian
disertasi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada nama-nama yang tersebut di
bawah ini.
1. Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S. sebagai promotor dan sekaligus Direktur Sekolah
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara telah membimbing dan mengarahkan
penulis dari awal hingga disertasi ini dapat diselesaikan.
2. Prof. Dr. Ikhwanuddin Nasution, M.Si. sebagai co-promotor yang telah membimbing
dan mengarahkan penulis sehingga disertasi ini dapat diselesaikan.
3. Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A. sebagai co-promotor yang telah membimbing dan
mengarahkan penulis sehingga disertasi ini dapat diselesaikan.
4. Rektor Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum. yang
telah memberi kesempatan kepada penulis untuk menempuh pendidikan doktor di
Universitas Sumatera Utara.
iii
Universitas Sumatera Utara
5. Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, yang telah memberi izin kepada
penulis untuk menempuh program doktor di Universitas Sumatera Utara.
6. Koordinator Kopertis Wilayah 1 yang telah memberi izin kepada penulis untuk
menempuh program doktor di Universitas Sumatera Utara.
7. Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, Dr. Budi Agustono, M.S.,
yang telah memberi kesempatan kepada penulis menempuh program doktor
linguistik (S3) di Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera
Utara.
8. Ketua Program Studi Linguistik, Prof. T. Silvana Sinar, M.A., Ph.D. sekaligus
sebagai penguji telah banyak memberi masukan untuk kesempurnaan disertasi ini
beserta jajaran Program Studi Linguistik yang telah membantu dan memberi motivasi
kepada penulis untuk menyelesaikan disertasi ini.
9. Dr. Asmyta Surbakti, M. Si., Dr. Deliana, M. Hum., dan Dr. Martha Pardede, M. A.
sebagai penguji telah banyak memberi masukan untuk kesempurnaan disertasi ini.
10. Seluruh dosen dan staf administrasi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera
Utara, termasuk rekan-rekan mahasiswa yang menaruh simpati sehingga penulis
dapat menyelesaikan disertasi ini.
11. Pucuk Adat Nagari Piobang, A. Dt. Rajo Baguno dan Wali Nagari Piobang, P.A. Dt.
Pobo, S.H. yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian di Jorong Gando,
Nagari Piobang, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi
Sumatera Barat.
iv
Universitas Sumatera Utara
12. Isteri tercinta, Dr. Yunilas, M.P. dan kedua anak tersayang Rayhan Akbar dan
Salsabila Rahmadini yang dengan setia dan kesabaran mendorong penulis untuk
menyelesaikan disertasi ini.
Kiranya hasil penelitian ini mudah-mudahan dapat memberi sumbangsih dalam
masalah tradisi lisan khususnya tradisi batagak pangulu di Minangkabau.
Medan, Januari 2017
Mhd. Isman
v
Universitas Sumatera Utara
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Nama Lengkap (dengan gelar)
Jenis Kelamin
Jabatan Fungsional
NIP/NIK/No. Identitas lainnya
NIDN
Tempat dan Tanggal Lahir
Nomor Telepon
Nomor HP
Alamat Kantor
Nomor Telepon
Dr. Mhd. Isman, M. Hum.
Laki-laki
Lektor
19651123199203004
12.
13.
14.
Nama Bapak
Nama Ibu
Nama Istri
Alm. Syafei
Alm. Nurjanah
Dr. Yunilas, M. P.
15.
16.
Nama Anak
Lulusan yg telah dihasilkan
Rayhan Akbar dan Salsabila Rahmadini
S-1 = 203 orang; S-2 = - ; S-3= -
17. Mata Kuliah yg diampu
0023116502
Batang Gadis, 23 November 1965
mhd.isman@yahoo.co.id
08126421316
Jalan Kapten Muchtar Basri No. 3 Medan
(061) 6622400
1.
2.
3.
4.
Sastra Nusantara
Keterampilan Menulis
Metodologi Penelitian
Media Peng. Bahasa dan Sastra Indonesia
B. Riwayat Pendidikan
Nama PT
Bidang Ilmu
Tahun Masuk-Lulus
Judul Skripsi/
Tesis/Disertasi
Nama Pembimbing/
Promotor
S1
IKIP Padang
Pendd. Bahasa dan Sastra
Indonesia
1985-1990
Perbandingan Kemampuan
Menulis
antara
Siswa
Program
Budaya
dan
Nonbudaya SMA Negeri
Batipuh, Tanah Datar
S2
UNPAD Bandung
Ilmu Sastra
Drs. Rustam Alwis
Prof.Dr.
Sardjono
1996-1999
Syair
Nasuha:
Kajian Filologis
Partini
S3
USU Medan
Program Linguistik/
Kajian Sastra
2010Tradisi
Batagak
Pangulu
di
Minangkabau: Studi
di Nagari Piobang,
Kecamatan
Payakumbuh,
Kabupaten
Lima
Puluh Kota
Prof. Dr. Robert
Sibarani, M.S.
vi
Universitas Sumatera Utara
C. Pengalaman Penelitian 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, dan Disertasi)
No.
Tahun
Judul
Jenis
Peran
1.
2016
Upaya Meningkatkan Kemampuan Menemukan Teaching
Masalah Penelitian dalam Mata Kuliah Grant
Metodologi Penelitian Pendidikan Bahasa
dengan Metode Discovery Learning oleh
Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia FKIP UMSU
Ketua
2.
2015
Peningkatan Kualitas Pembelajaran Materi Teaching
Ejaan yang Disempurnakan dalam Mata Kuliah Grant
Keterampilan Menulis dengan Metode Snowball
Throwing pada Mahasiswa Prodi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UMSU
Ketua
3.
2014
Model Pewarisan Kearifan Lokal yang
Terdapat dalam Tradisi Batagak Pangulu
(Pengangkatan Penghulu) bagi Pemimpin
Khususnya Pangulu Sebagai Pemimpin Suku
di Minangkabau
Ketua
4.
2012
Rancangan Model Sistem Administrasi Hibah
Berbasis Mutu Pelayanan Pendidikan di Penelitian
Sekolah-Sekolah Sekota Medan
Unggulan
Anggota
5.
2010
Peningkatan
Kualitas
Pembelajaran
Keterampilan
Menulis
dengan
Model
Investigasi Kelompok pada Mahasiswa Bahasa
Indonesia FKIP UMSU
Anggota
Penelitian
Disertasi
Doktor
Hibah
Dosen
Muda
D. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal 5 Tahun Terakhir
No
1.
2.
3.
4.
Judul Artikel Ilmiah
Modalitas dan Evidensialitas dalam Bahasa
Minangkabau
Analisis Struktur Genetik Cerpen “Dua
Tanjung” Karya Farizal Sikumbang
Peranan
Ibu
Rumah
Tangga
dalam
Melestarikan Bahasa Daerah: Studi Kasus pada
Perantau Masyarakat Minangkabau di kota
Medan
Nama Jurnal
Bahtera
Bahtera
Vol./No/Halaman
Vol.V/Edisi
Nov./2012
Vol.I/No.3/2011
Logat
Vol.VI/No.1/2010
Local Wisdoms of Batagak Pangulu Quest Journals Volume
Tradition in Minangkabau
Inc. (Journal of I(2017).
Research
in
Humanities and
Social Science)
5,
vii
Universitas Sumatera Utara
E. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No.
1.
2.
3.
Nama Temu Ilmiah/
Seminar
Seminar Internasional
“Tradisi Lisan dalam
Sistem Matrilineal”
Judul Artikel
Tempat dan Waktu
Pemberdayaan
Kembali
Peran
Pangulu
(Penghulu)
sebagai
Penyelesai Konflik Kaum (Suku) di
Minangkabau
Upaya-upaya yang Dilakukan untuk
Mengoptimalkan Pembelajaran Sastra
di Sekolah
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Andalas
Padang,
26-27
Oktober 2015
Seminar
Nasional
Prodi
Pendidikan
“Optimalisasi
Bahasa dan Sastra
Pengembangan Sastra
Indonesia
FKIP
di Sekolah”
UMSU, 27 April
2015
International
The Minangkabau Tradition of Program
Studi
Conference
Batagak Pangulu, Local Wisdom, and Linguistik FIB USU
Empowering
Local Model of Inheritance
dan Balai Bahasa
Wisdom in Support of
Sumatera Utara, 28Nation Identities
29 November 2014
viii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .………………………………………………….……...……….
i
ABSTRACT …………………………………………………………….
ii
PRAKATA ………….………………………………………………….
iii
RIWAYAT HIDUP ……………………………………………………
vi
DAFTAR ISI ……………………………………...................................
ix
DAFTAR TABEL ………………………………………………………
xv
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………...
xvi
DAFTAR BAGAN ……………………………………………………...
xviii
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………....
xix
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………..
1
1.1 Latar Belakang Masalah …………….. …………………….
1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………
11
1.3 Tujuan Penelitian …………………………………………...
12
1.4 Manfaat Penelitian ………………………………………….
12
1.4.1 Manfaat Teoretis …………………………………….
12
1.4.2 Manfaat Praktis ……………………………………....
13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KAJIAN
TEORETIS ……………………………………………………...
14
2.1 Tinjauan Pustaka ……………………………………………
14
2.2 Konsep ……………………………………………………….
16
ix
Universitas Sumatera Utara
2.2.1 Tradisi Lisan …………………………………………
16
2.2.2 Performasi ……………………………………….......
19
2.2.3 Teks ………………………………………………….
21
2.2.4 Ko-teks ……………………………………………….
22
2.2.5 Konteks ……………………………………………...
23
2.2.6 Kearifan Lokal (Local Wisdom) …………………….
25
2.2.7 Revitalisasi ……………………………………...........
27
2.2.8 Pidato Adat dan Pidato Pasambahan
(Persembahahan) ……………………………………
32
2.2.9 Pangulu (Penghulu) ...……………………………….
34
2.2.10 Batagak Pangulu (Pengangkatan Penghulu) ……......
45
2.3 Kajian Teori ………………………………………………...
50
2.3.1 Teori Analisis Wacana ….…………………………...
50
2.3.2 Semiotika ……………………………………………
57
2.3.4 Fungsi ………………………………………………...
58
2.4. Bagan Konsep dan Teori Analisis Data Penelitian ………...
59
BAB III METODE PENELITIAN …………………………………...
61
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ……………………………….
61
3.2 Pendekatan dan Metode Penelitian ………………………...
61
3.3 Sumber Data dan Data Penelitian …………………………..
65
3.4 Metode Pengumpulan Data…………………………………
65
3.4.1 Metode Observasi Partisipatoris Langsung …………....
65
3.4.2 Metode Wawancara Terbuka dan Mendalam …………
66
x
Universitas Sumatera Utara
3.4.3 Metode Diskusi Kelompok Terarah …………………...
66
3.4.4 Metode Dokumenter …………………………………..
67
3.5 Teknik Analisis Data ……………………………………......
67
3.5.1 Teknik Analisis Data Sebelum di Lapangan ………….
68
3.5.2 Teknik Analisis Data di Lapangan…………………….
68
3.5.3 Teknik Analisis Data Selesai di Lapangan ……….......
70
3.6 Pengecekan Keabsahan Data ………………………………..
71
BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ……….
74
4.1. Data Penelitian ……………………………………………
74
4.2.1 Deskripsi Latar Penelitian …………………………..
74
4.1.1.1 Provinsi Sumatera Barat …………………….
74
4.1.1.2 Kabupaten Lima Puluh Kota ………………..
75
4.1.1.3 Kecamatan Payakumbuh dan Nagari Piobang
79
4.2.2 Performansi Tradisi Batagak Pangulu ……………..
85
4.2 Temuan Penelitian …...…………………………………...
98
4.2.1 Analisis Performansi, Teks, Ko-teks, dan Konteks ...
98
4.2.2 Analisis Makna dan Fungsi serta Nilai dan Norma ...
105
4.2.3 Analisis Kearifan Lokal …………………………….
106
4.2.4 Analisis Revitalisasi ………………………………..
109
BAB V PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN ………….......
115
5.1 Performansi ………………………………………………..
115
5.1.1 Acara Adat (Acara Inti) ……………………………..
115
5.1.2 Acara Seremonial …………………………………...
124
xi
Universitas Sumatera Utara
5.1.2 Acara Hiburan ………………………………………..
130
5.2 Komponen-komponen Tradisi Batagak Pangulu ………….
133
5.2.1 Pelaku ………………………………………………
133
5.2.1.1 Penyampai Pidato Adat ……………………..
133
5.2.1.2 Penyampai Pidato Persembahan …………….
133
5.2.1.3 Penghulu yang Dikukuhkan ………………….
134
5.2..1.4 Penghulu Pucuk …………………………….
134
5.2.2 Peserta ……………………………………………….
134
5.2.3 Situasi dan Organisasi Pertunjukan …………………
135
5.2.4 Organisasi Internal …………………………………..
135
5.2.5 Media Pertunjukan …………………………………..
136
5.2.6 Keterampilan Pertunjukan dan Konvensi ……………
137
5.3 Teks Padato Adat dan Pasambahan Batagak Pangulu …..
137
5.3.1 Teks ………………………………………………...
138
5.3.1.1 Struktur Makro (Tema) …………………...
138
5.3.1.2 Superstruktur (Struktur Alur) …..…………
139
5.3.1.3 Struktur Mikro ……………………………...
145
5.3.2 Kognisi Sosial ……………………………………...
152
5.3.3 Analisis Sosial ………………………………………
152
5.4 Ko-teks ……………………………………………………
154
5.4.1 Paralinguistik ……………………………………....
154
5.4.2 Unsur Material …………………………………….
155
5.4.2.1 Pakaian Penghulu …………………………..
155
xii
Universitas Sumatera Utara
5.4.2.2 Dekorasi Pintu Gerbang Jorong dan Kampung..
161
5.4.2.3 Marawa (Umbul-umbul/Panji-panji) ………..
163
5.4.2.4 Tanduk Kerbau ……………………………….
164
5.4.2.5 Carano (Cerana) .......………………………...
165
5.4.2.6 Gong ……………………………………..........
166
5.5 Konteks …...………………………………………………...
167
5.5.1 Konteks Budaya ……………………………………...
167
5.5.2 Konteks Sosial ………………………………………..
168
5.5.3 Konteks Situasi ………………………………………
169
5.5.4 Konteks Idiologi ..……………………………………
170
BAB VI KEARIFAN LOKAL DALAM TRADISI BATAGAK
PANGULU DI MINANGKABAU …………………………….
171
6.1 Makna dan Fungsi Tradisi Batagak Pangulu ……………….
172
6.1.1 Makna Tradisi Batagak Pangulu…………………......
172
6.1.2 Fungsi Tradisi Batagak Pangulu ……………………...
174
6.2. Nilai dan Norma Tradisi Batagak Pangulu ………………..
177
6.2.1 Nilai Tradisi Batagak Pangulu ………………………
186
6.2.2.1 Nilai Logika ……………...………………….
186
6.2.2.2 Nilai Etika …………………………………
187
6.2.2.3 Nilai Estetika ……………………………..
188
6.2.2 Norma Tradisi Batagak Pangulu di Minangkabau
188
6.2.2.1 Norma Agama …………………………….
188
6.2.2.2 Norma Kesopanan ………………………...
189
xiii
Universitas Sumatera Utara
6.2.2.3 Norma Kesusilaan …………………………
189
6.2.2.4 Norma Kebiasaan ………………………
190
6.2.2.5 Norma Hukum Adat ……………………......
191
6.3 Kearifan Lokal dalam Tradisi Batagak Pangulu ………........
191
6.3.1 Bentuk-bentuk Kearifan Lokal Tradisi Batagak
Pangulu ……………………………………………......
192
6.3.1.1 Gotong Royong ………………………………...
192
6.3.1.2 Musyawarah dan Mufakat …………………......
193
6.3.1.3 Kerukunan dan Penyelesai Konflik …………...
194
6.3.1.4 Kebenaran dan Keadilan ……………………...
197
6.3.1.5 Kesopansantunan …………………………......
199
6.3.1.6 Komitmen ……………………………………...
200
6.3.1.7 Keharmonisan …………………………………
201
6.3.1.8 Pengelolaan Gender ….……………………….
203
6.3.1.9 Kesetiakawanan Sosial ……………………......
206
6.3.2 Pendidikan Penghulu untuk Mempertahankan Kearifan
Lokal ……………………………………...
206
BAB VII MODEL REVITALISASI TRADISI BATAGAK
PANGULU DI MINANGKABAU …………………………..
210
BAB VIII SIMPULAN DAN SARAN …...........................................
221
8.1. Simpulan ………………………………………………….
221
8.2 Saran ……………………………………………………....
225
DAFTAR PUSATAKA ……………...……………………………….
227
xiv
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
No.
Judul
Halaman
4.1 Performansi Tradisi Batagak Pangulu di Jorong Gando,
Nagari Piobang, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten
Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat …………….
95
4.2 Temuan Data Performansi ……………………………...
98
4.3 Temuan Data Teks, Ko-teks, dan Konteks ……... ……....
100
4.4 Temuan Data Makna dan Fungsi serta Nilai dan Norma .
105
4.5 Temuan Data Kearifan Lokal ……...…………………...
106
4.6 Temuan Data Revitalisasi ……...………………………
110
xv
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
No.
Judul
Halaman
3.1 Diskusi Kelompok Terarah di Kedai Kopi ……………………..
64
4.2 Peta Provinsi Sumatera Barat …………...……………………
75
4.3 Peta Kabupaten Lima Puluh Kota ……………………………..
79
4.4 Monografi Nagari Piobang ……….……………………………
83
4.5 Struktur Organisasi Kerapatan Adat Nagari Piobang …..............
85
5.6 Kerbau yang Akan Disembelih untuk Batagak Pangulu ...…….
116
5.7 Pidato Batagak Pangulu Disampaikan oleh F. Dt.Patiah
Baringek ………………………………………………………
118
5.8 Foto Pasambahan Kato Batagak Pangulu Disampaikan oleh
Dt. Kiraiang/Dt. Sirah ……………………………..……………
118
5.9 Pemukulan Gong oleh Salah Seorang Niniak Mamak Ampek
Suku …………………………………………………………….
119
5.10 Pemasangan Destar oleh A. Dt. Rajo Baguno/Penghulu Pucuk
Adat Nagari kepada Salah Seorang Penghulu yang Baru
Dikukuhkan ……………………………………………………..
119
5.11 Para Undangan ………………………………………………….
125
5.12 Peniup Saluang dan Pendendangnya …………………………..
131
5.13Kesenian Talempong oleh Sanggar Seni Tradisional Tolang
Pitunang ………………………………………………………...
131
5.14 Pakaian Kebesaran Penghulu …………………...........................
156
xvi
Universitas Sumatera Utara
5.15 Dekorasi Pintu Gerbang Jorong ………………………………..
162
5.16 Dekorasi Pintu Gerbang Kampung …………….........................
162
5.17 Marawa Sepanjang Jalan Jorong Gando ………………………
163
5.18 Tanduk Kerbau Diletakkan di Balai Adat Gando……………….
165
5.19 Carano untuk Mengundang Ninik Mamak ……………………
165
5.20 Carano dalam Menyambut Tamu ……………………………...
166
5.21 Pemukulan Gong oleh Pangulu Ampek Suku ………………….
167
xvii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR BAGAN
No.
Judul
Halaman
2.1 Konsep dan Teori Analisis Data Penelitian .………………………
60
3.2 Model Analisis Tradisi Batagak Pangulu ………………………...
65
6.3 Lapisan Pemaknaan Tradisi Batagak Pangulu di Minangkabau ....
172
6.4 Makna dan Fungsi Tradisi Batagak Pangulu di Minangkabau …..
177
6.5 Nilai dan Norma Tradisi Batagak Pangulu di Minangkabau ……
186
6.6 Kearifan Lokal Tradisi Batagak Pangulu di Minangkabau ………..
192
6.7 Pendidikan Penghulu di Minangkabau ……………...………………
209
7.8 Model Revitalisasi Batagak Pangulu di Minangkabau …...
220
xviii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Judul
Halaman
1. Daftar Soko dan Sangsoko Sekenagarian Piobang ……………...
234
2. Pidato Adat dan Pasambahan Batagak Pangulu atau Malewakan
Gala Pangulu ………………………….
237
3. Nama Enam Belas Penghulu yang Dikukuhkan atau Diresmikan
Beserta Perangkatnya …………………………………………...
249
4. Amanat Pucuk Adat Nagari Piobang kepada Penghulu yang Baru
Dilantik ………………………………….
252
5. Pidato Gubernur Provinsi Sumatera Barat yang Dibacakan oleh
Staf Ahli Gubenur Prof. Dr. Rahman Sani, M. Sc. ……...………
255
6. Pedoman Wawancara Revitalisasi Tradisi Batagak Pangulu di
Minangkabau …………………………………………………..
257
7. Surat Keterangan Penelitian ……………………………………..
257
8. Glosarium ……………………………………………………….
258
xix
Universitas Sumatera Utara