Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas dengan Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process, BLOCPLAN dan CORELAP pada PT. Indojaya Agrinusa

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Tata letak fasilitas adalah sebuah pengintegrasian pengaturan fisik mesin,

bahan, departemen, stasiun kerja, area gudang, dan wilayah umum yang ada atau
pengaturan sarana untuk memproses sebuah produk dalam cara yang efisien.
Pengambilan keputusan dalam merancang tata letak harus mempertimbangkan
tingkat hubungan antar departemen, aliran bahan, peralatan, informasi dan tenaga
kerja.
PT. Indojaya Agrinusa merupakan suatu perusahaan manufaktur yang
bergerak di bidang industri pakan ternak. Berdasarkan studi pendahuluan yang
telah dilakukan, permasalahan dalam penelitian ini adalah peletakan fasilitas yang
mengganggu fasilitas lainnya. Letak gudang bahan baku in bag yang berdekatan
dengan parkir karyawan mengganggu pemindahan bahan ke bagian produksi serta
mengganggu karyawan karena material handling serta kendaraan karyawan
melewati area yang sama. Permasalahan lainnya adalah penyusunan departemen
yang tidak memperhatikan urutan aliran bahan antar departemen. Hal ini terjadi

karena penyusunan tata letak pabrik tidak mempertimbangkan aliran peralatan
(seperti material handling), aliran bahan, dan aliran tenaga kerja. Gambar layout
awal akan menjelaskan permasalahan tersebut yang dapat dilihat di Gambar 1.1.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan gambar 1.1. jarak antar departemen gudang bahan baku in bag ke
bagian produksi memiliki jarak terbesar yaitu 282 meter. Hal ini dikarenakan
gudang bahan baku in bag dipisahkan oleh departemen kantor, kantin, dan
mushola. Berdasarkan fakta tersebut maka perlu dilakukan penataan ulang tata
letak fasilitas pada PT. Indojaya Agrinusa.
Dalam perancangan tata letak fasilitas perlu memperhatikan tingkat
hubungan antar aktivitas (Activity Relationship Chart). Pembuatan ARC mewakili
rating setiap departemen berdasarkan keambigguan faktor kualitatif atau
kuantitatif.

Dweri melakukan penelitian untuk menghasilkan crisp activity


relationship charts menggunakan teori fuzzy dan perbandingan berpasangan AHP
yang dapat memastikan tingkat konsistensi perancang dengan mempertimbangkan
tingkat kepentingan antar faktor yang satu dengan yang lainnya serta
mendapatkan bobot tiap faktor.
1

Bilangan fuzzy dapat diproses secara matematik fuzzy sesuai dengan

metode representasi. Defuzzifikasi merupakan suatu proses mengembalikan output
fuzzy ke output yang bernilai tunggal (crisp) yang akan menentukan kedekatan
antar departemen yang digambarkan dalam Activity Relationship Chart yang akan
menjadi input untuk mengerjakan algoritma BLOCPLAN dan CORELAP.
Algoritma BLOCPLAN merupakan sistem perancangan tata letak
fasilitas yang terkomputerisasi dengan menggunakan input berupa ukuran luas
tiap stasiun dan menggunakan Activity Relationship Chart (peta keterkaitan).

1

Dweiri, Fikri, Fuzzy Development of Crisp Activity Relationship Charts for Facilities Layout.
Journal of Computers and Industrial Engineering, 1999.


Universitas Sumatera Utara

Layout secara random, dimana pertukaran letak fasilitas-fasilitas terus dilakukan
hingga tercapai layout yang lebih baik tetapi jumlah iterasi terbatas yaitu
maksimal 20. BLOCPLAN dapat menganalisa maksimal 18 fasilitas dalam suatu
tata letak
2

Penerapan

perancangan

tataletak

pabrik

menggunakan

algoritma


BLOCPLAN pernah dilakukan di PT. Pindad (Persero) yang bergerak dalam
pembuatan produk militer dan komersil di Indonesia. Perancangan tata letak
(layout) dilakukan hanya pada fasilitas produksi dimulai dari stasiun peneriman
bahan baku sampai stasiun kerja gudang produk jadi. Dalam penelitian ini dipilih
satu layout usulan dengan hasil R–score tertinggi.
Algoritma CORELAP (Computerized Relationship Layout Planning)
menggunakan peringkat hubungan kedekatan yang dinyatakan dalam Total
Closeness Rating (TCR) dalam pemilihan penempatan stasiun kerja. TCR suatu
departemen menyatakan jumlah nilai-nilai hubungan/kedekatan departemen
tersebut terhadap departemen-departemen yang lain.
3

Penerapan

perancangan

tataletak

pabrik


menggunakan

algoritma

CORELAP pernah dilakukan di salah satu perusahaan farmasi di Indonesia.
Penelitian ini adalah untuk salah satu perusahaan farmasi di Indonesia. Area
produksi terdiri dari dua bagian, yaitu Black Area dan Grey Location untuk

2

Popy Yuliarty, Perancangan Ulang Tata Letak Lantai Produksi Menggunakan Metode
Systematic Layout Planning dengan Software Blocplan Pada PT. PINDAD, Jakarta, Jurnal
Ilmiah Teknik Industri, 2014.

3

Inaki Maulida Hakim, Improvement Of Layout Production Facilities For A Secondary Packaging
Area Of A Pharmaceutical Company In Indonesia Using The Corelap Method, International
Journal of Technology, 2015.


Universitas Sumatera Utara

pengolahan dan pengemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain ulang tata
letak di daerah dengan metode CORELAP (Computerized Relationship Layout
Planning). Data seperti nama proses, urutan proses, dan hubungan antara proses
ke dalam Activity Relationship Chart (ARC), yang selanjutnya diproses untuk
mendapatkan Total Closeness Rating (TCR) nilai untuk setiap proses iterasi
dengan metode CORELAP.

1.2.

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka perlu dirancang

suatu tataletak yang baik dengan mempertimbangkan derajat kedekatan antar
departemen, pemindahan bahan, peralatan dan tenaga kerja.

1.3.


Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah merancang ulang tata letak

fasilitas dengan metode BLOCPLAN dan CORELAP
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
1. Menghitung momen perpindahan layout awal
2. Merancang usulan tata letak menggunakan BLOCPLAN dan CORELAP dan
menghitung momen perpindahannya
3. Memilih layout usulan dengan momen perpindahan terkecil

1.4.

Batasan dan Asumsi Penelitian
Adapun batasan dalam penelitian ini adalah :

Universitas Sumatera Utara

1. Perancangan ulang dilakukan pada departemen pakan ternak ayam PT.
Indojaya Agrinusa
2. Metode yang digunakan untuk melalukan perancangan ulang layout adalah

Fuzzy Analytical Hierarchy Process, BLOCPLAN dan CORELAP.
3. Penelitian tidak membahas biaya akibat perubahan layout seperti yang
direncanakan.
4. Hasil penelitian hanya berupa usulan
Adapun yang menjadi asumsi dalam penelitian yang dilakukan adalah :
1. Tidak terjadi perubahan proses produksi dan penambahan produk baru selama
penelitian berlangsung.
2. Tidak ada penambahan ataupun pengurangan mesin dan peralatan selama
penelitian berlangsung.

1.5.

Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Peneliti
Meningkatkan keterampilan dalam menerapkan teori dan metode ilmiah yang
diperoleh di bangku kuliah untuk memecahkan masalah yang ada di
perusahaan serta menambah pengalaman dalam memahami dunia kerja
khususnya pada perusahaan manufaktur.

2. Bagi Perusahaan
Sebagai masukan bagi pihak perusahaan untuk perbaikan tataletak bagian
produksi.

Universitas Sumatera Utara

3. Bagi Departemen Teknik Industri USU
Mempererat kerjasama antara perusahaan dengan Departemen Teknik Industri
USU dan untuk menambah referensi perpustakaan.

1.6.

Sistematika Penulisan Tugas Akhir
Untuk memudahkan penulisan, pembahasan dan penelitian Tugas Akhir

ini maka dalam pembuatannya akan dibagi menjadi beberapa bab dangan
sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini dikemukakan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan, dan
sistematika penulisan Tugas Akhir.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini memuat secara ringkas dan padat berbagai atribut dari perusahaan yang
menjadi objek studi seperti struktur organisasi dan manajemen perusahaan, jenis
produk dan uraian mengenai bahan baku, bahan tambahan dan bahan penolong,
proses produksi serta mesin dan peralatan yang digunakan dalam menunjang
proses produksi.

Universitas Sumatera Utara

BAB III LANDASAN TEORI
Bab ini diuraikan menganai tinjauan-tinjauan kepustakaan yang berisi tentang
teori-teori dan pemikiran-pemikiran yang digunakan sebagai landasan dalam
pembahasan serta pemesahan permasalahan. Landasan teori yang digunakan
adaah bertujuan untuk menguatkan metode yang digunakan dalam memecahkan
persoalan perusahaan.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi metodologi yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian
meliputi thapan-tahapan penelitian dan penjelasan tiap tahapan secara ringkas
disertai diagram alirnya.

BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab ini menjelaskan tentang jenis-jenis data, baik data primer maupun data
sekunder yang perlu dikumpulkan, lokasi data dan metode pengumpulan data.
Data primer pada umumnya dikumpulkan melalui observasi dan wawancara. Data
sekunder dikumpulkan dengan mencatat data dari laporan yang ada.

BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan analisa terhadap data termasuk pengoperasian konsep ilmiah
yang digunakan dalam metode pendekatan serta teori-teori yang dijadikan
landasan dalam pemecahan masalah.

Universitas Sumatera Utara

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
Bagian kesimpulan berisikan butir-butir penting dari masing-masing bab, mulai
dari rumusan masalah hingga hasil-hasil analisa dan diskusi secara ringkas dan
padat.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas dengan Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process, BLOCPLAN dan CORELAP pada PT. Indojaya Agrinusa

0 1 16

Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas dengan Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process, BLOCPLAN dan CORELAP pada PT. Indojaya Agrinusa

0 1 1

Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas dengan Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process, BLOCPLAN dan CORELAP pada PT. Indojaya Agrinusa

0 0 28

Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas dengan Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process, BLOCPLAN dan CORELAP pada PT. Indojaya Agrinusa Chapter III VII

0 0 89

Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas dengan Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process, BLOCPLAN dan CORELAP pada PT. Indojaya Agrinusa

0 0 1

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Dengan Menggunakan Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process, Blocplan Dan Corelap Pada PT. Darmasindo Inti Karet

0 0 7

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Dengan Menggunakan Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process, Blocplan Dan Corelap Pada PT. Darmasindo Inti Karet

0 1 1

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Dengan Menggunakan Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process, Blocplan Dan Corelap Pada PT. Darmasindo Inti Karet

0 0 14

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Dengan Menggunakan Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process, Blocplan Dan Corelap Pada PT. Darmasindo Inti Karet

0 0 21

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Dengan Menggunakan Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process, Blocplan Dan Corelap Pada PT. Darmasindo Inti Karet

0 0 3