Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dipilihnya Model Revaluasi Dalam Pengukuran Aset Tetap Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Konvergensi PSAK dengan IFRS/IAS merupakan salah satu komitmen
dari Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang telah bergabung dengan International
Federation of Accountants (IFAC). Diharapkan konvergensi PSAK ke dalam
IFRS akan meningkatkan fungsi pasar modal global dengan menyediakan
informasi yang lebih dapat diperbandingkan dan berkualitas tinggi kepada
investor (Suprihatin, 2013). Indonesia mulai melaksanakan konvergensi
International Financial Reporting Standards (IFRS) terhadap Standar Akuntansi
Keuangan pada tahun 2008. Konvergensi ini dilakukan secara bertahap dengan
target pertama penerapan IFRS dapat diselesaikan pada tahun 2012. Penerapan
IFRS di Indonesia ini lebih lambat dibandingkan negara-negara di Uni Eropa yang
telah mengharuskan perusahaan untuk menerapkan IFRS secara penuh mulai 1
Januari 2005. Sementara itu, Australia telah menerapkan IFRS lebih awal lagi
yaitu pada tahun 2002. Konvergensi IFRS di Indonesia mulai dilakukan dengan
berlakunya tiga PSAK berbasis IAS secara efektif pada tahun 2008. Disusul
dengan satu PSAK berbasis IAS yang berlaku efektif pada tahun 2009. Pada tahun
2010 terdapat tiga PSAK dan satu ISAK berbasis IAS/IFRS dan lima pencabutan
PSAK yang sebelumnya berlaku efektif, selanjutnya tahun 2011 terdapat 15
PSAK dan enam ISAK berbasis IFRS yang berlaku efektif. Penerapan IFRS

diklaim akan memberi manfaat bagi peningkatan kualitas laporan keuangan.

1
Universitas Sumatera Utara

Aset tetap menurut PSAK 16 (revisi 2007) adalah aset berwujud yang
diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu yang
digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam
rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu
tahun. Pada umumnya nilai aset yang disajikan dalam laporan keuangan
menggunakan model biaya historis (historical cost), namun akibatnya dalam
beberapa kasus penyajian laporan keuangan tersebut tidak menggambarkan posisi
keuangan yang sewajarnya sebagai akibat dari perbedaan yang sangat jauh nilai
historis dengan nilai aktualnya. Penggunaan harga perolehan menjadikan nilai
terkini dari aset yang dimiliki perusahaan, harga perolehan pada masa lalu sudah
tidak menunjukkan keadaan yang rill dari nilai aset tersebut. Agar relevansi dari
nilai aset tetap terjaga, perlu dipilih model pengukuran atas aset tetap yang
mencerminkan nilai sesungguhnya dari aset tetap. Kerelevanan nilai aset tentunya
akan menunjang perbaikan kinerja perusahaan.
Selain laporan yang disajikan menjadi relevan, dengan peningkatan dan

kerelevanan nilai aset perusahaan dapat melakukan aktivitas-aktivitas lain yang
dapat menunjang kinerja, salah satunya dalam kegiatan peminjaman. Dengan nilai
aset yang baik, perusahaan diharapkan akan lebih mudah berhubungan terhadap
pihak lain. Apabila ini dilakukan, perusahaan-perusahaan akan semakin sehat dan
memiliki tingkat permodalan yang kuat. Selain itu, perusahaan juga akan
mendapatkan kenaikan leverage finansial yang akan mempermudah mencari dana
(fund raising) di pasar untuk membiayai kegiatan maupun ekspansi usaha.

2
Universitas Sumatera Utara

Regulasi yang berlaku dalam praktek penyusunan laporan keuangan dalam
PSAK yang diadopsi dari IFRS pada umumnya memberikan fleksibilitas untuk
memilih model akuntansi yang akan mereka gunakan. Di antara bentuk
fleksibilitas yang diberikan adalah kesempatan dalam pemilihan model akuntansi
untuk pengukuran aset tetap (Manihuruk, 2015).
IAS 16 menetapkan ketentuan untuk pengukuran properti, pabrik dan
peralatan (properti, plant, and equipment) dan menjelaskan ketentuan
pengungkapan laporan keuangan. Hal ini membantu pengguna laporan keuangan
untuk melakukan penilaian informasi mengenai suatu investasi entitas pada

properti, pabrik dan peralatan serta perubahan di dalam investasi tersebut. Dalam
PSAK No.16 (IAI, 2012) tentang pengukuran aset tetap disebutkan bahwa entitas
memilih antara model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansinya
dan menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh aset tetap dalam kelompok
yang sama. Dalam model biaya, suatu aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan
dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai
sementara dalam model revaluasi, item dari aset peralatan yang nilai wajarnya
dapat diukur secara andal dilakukan pada nilai revaluasi yang merupakan nilai
wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan selanjutnya
akumulasi kerugian penurunan nilai. Revaluasi atas aset tetap dilakukan secara
teratur agar jumlah yang tercatat tidak berbeda secara material dari jumlah yang
ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada tanggal neraca pada akhir perio
de pelaporan. Diperlukan penilai yang memiliki kualifikasi profesional untuk da

3
Universitas Sumatera Utara

pat menentukan nilai wajar aset tetap seperti penilaian terhadap tanah dan
bangunan maka penilai biasanya menggunakan bukti pasar.
Penelitian sebelumnya menunjukkan beberapa faktor yang terbukti

berpengaruh dalam pemilihan model revaluasi aset tetap. Faktor-faktor tersebut
antara lain: ukuran perusahaan ( Lin dan Peasnell, 1992 dan Tay, 2009), intensitas
aset tetap (Tay, 2009 dan Manihuruk, 2015), leverage (Missonier-Piera, 2007 dan
Manihuruk, 2015), likuiditas (Tay, 2009, Manihuruk,2015). Sebaliknya beberapa
peneliti menemukan hal berbeda dimana faktor-faktor tersebut terbukti tidak
berpengaruh sama sekali, seperti yang ditemukan oleh Nurjanah (2013), Resti
(2015) dan Seng dan Su (2010).
Penelitian ini bertujuan untuk menguji kembali variabel-variabel yang
berpengaruh terhadap keputusan dipilihnya model revaluasi sebagai kebijakan
pengukuran aset tetap. Faktor-faktor tersebut akan diujikan terhadap perusahaan
yang dilisting di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013-2015. Adapun faktorfaktor tersebut akan diuji dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan,
intensitas aset tetap, leverage, likuiditas dan pertumbuhan perusahaan. Dalam
penelitian ini mengambil periode ditahapan kedua konvergensi IFRS dengan
anggapan terdapat peningkatan perusahaan yang memilih menggunakan model
revaluasi pada pengukuran aset tetap perusahaan. Berdasarkan penjabaran diatas,
peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi dipilihnya model revaluasi dalam pengukuran aset tetap
pada perusahaan yang terdaftar di BEI”.

4

Universitas Sumatera Utara

1.2 Perumusan Masalah
1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pemilihan model
revaluasi dalam pengukuran aset tetap?
2. Apakah intensitas aset tetap berpengaruh terhadap pemilihan model
revaluasi dalam pengukuran aset tetap?
3. Apakah leverage berpengaruh terhadap pemilihan model revaluasi dalam
pengukuran aset tetap?
4. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap pemilihan model revaluasi dalam
pengukuran aset tetap?
5. Apakah pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap pemilihan model
revaluasi dalam pengukuran aset tetap?
6. Apakah ukuran perusahaan, intensitas aset tetap, leverage, likuiditas dan
pertumbuhan perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap pemilihan
model revaluasi dalam pengukuran aset tetap?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini antara lain, yaitu :
1. Untuk mengetahui apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap
pemilihan model revaluasi dalam pengukuran aset tetap.

2. Untuk mengetahui apakah intensitas aset tetap berpengaruh terhadap
pemilihan model revaluasi dalam pengukuran aset tetap.
3. Untuk mengetahui apakah leverage berpengaruh terhadap pemilihan
model revaluasi dalam pengukuran aset tetap.

5
Universitas Sumatera Utara

4. Untuk mengetahui apakah likuiditas berpengaruh terhadap pemilihan
model revaluasi dalam pengukuran aset tetap.
5. Untuk mengetahui apakah pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap
pemilihan model revaluasi dalam pengukuran aset tetap.
6. Untuk mengetahui apakah ukuran perusahaan, intensitas aset tetap,
leverage, likuiditas, dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh secara
simultan terhadap pemilihan

model revaluasi dalam pengukuran aset

tetap.
1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini, yaitu :
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu melengkapi
penelitian-penelitian

terdahulu

mengenai

faktor-faktor

yang

mempengaruhi dipilihnya model revaluasi dalam pengukuran aset tetap.
Disamping itu, penelitian ini juga diharapkan mampu menambah
pengetahuan atau dijadikan referensi terhadap penelitian serupa pada
penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan menjadi
referensi kepada manajemen dalam memilih model revaluasi aset tetap

sebagai kebijakan dalam pengukuran aset tetap perusahaan.

6
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dipilihnya Model Revaluasi Dalam Pengukuran Aset Tetap Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

0 0 12

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dipilihnya Model Revaluasi Dalam Pengukuran Aset Tetap Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

0 0 2

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dipilihnya Model Revaluasi Dalam Pengukuran Aset Tetap Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

0 4 23

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dipilihnya Model Revaluasi Dalam Pengukuran Aset Tetap Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Chapter III V

0 0 34

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dipilihnya Model Revaluasi Dalam Pengukuran Aset Tetap Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

2 5 3

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dipilihnya Model Revaluasi Dalam Pengukuran Aset Tetap Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

0 0 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REVALUASI ASET TETAP PADA PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR DI BEI TAHUN 2014-2017 ARTIKEL ILMIAH

0 1 16

Faktor-faktor yang mempengaruhi revaluasi Asset tetap pada perusahaan manufaktur Yang terdaftar di bei - Perbanas Institutional Repository

0 1 18

Faktor-faktor yang mempengaruhi revaluasi Asset tetap pada perusahaan manufaktur Yang terdaftar di bei - Perbanas Institutional Repository

0 0 13

Faktor-faktor yang mempengaruhi revaluasi Asset tetap pada perusahaan manufaktur Yang terdaftar di bei - Perbanas Institutional Repository

0 0 45