Profil Tindakan Laparoskopi yang Dilakukan di RSUP. H. Adam Malik Medan dan RSUD.Dr.Pirngadi Medan Periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2013 Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Deskriptif Retrospektif, yaitu pengumpulan
data dengan melihat kebelakang (backward looking). Dengan melihat
dan mencatat kembali data rekam medik pasien yang pernah dirawat
di bagian Obstetri dan Ginekologi RSUP Haji. Adam Malik Medan dan
RSUD. Dr. Pirngadi Medan dalam periode 1 januari 2011 – 31
desember 2013.
3.2 Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di bagian Rekam Medik RSUP Haji Adam
Malik Medan dan RSUD. Dr. Pirngadi Medan
3.3 Subyek Penelitian
Semua pasien yang dilakukan tindakan laparoskopi yang memenuhi
syarat penelitian
3.4 Kriteria Inklusi
Semua penderita yang menjalani tindakan laparoskopi di Bagian
Obstetri dan Ginekologi dalam periode 1 Januari 2011 - 31
Desember 2013 dan memiliki catatan rekam medik yang lengkap


Universitas Sumatera Utara

3.5 Kerangka Penelitian

KARAKTERISTIK
1. Umur pasien
2. Riwayat operasi sebelumnya
Pasien Yang
Dilakukan
Tindakan
Laparoskopi

3. Diagnosa penyakit pasien
4. Tindakan yang dilakukan pada
laparoskopi tersebut
5. Lamanya waktu rawatan
6. Keadaan luaran pasien saat
keluar RS. H. Adam Malik
Medan dan RS. Pirngadi Medan


3.6 Definisi Operasional
1. Umur pasien adalah usia (dalam tahun) yang tercatat di bagian
Rekam Medik saat datang ke RSUP H. Adam Malik Medan dan
RSUD. Dr. Pirngadi Medan, dikelompokkan menjadi:
1. < 20 tahun
2. 20-35 tahun
3. > 35 tahun

Universitas Sumatera Utara

2. Riwayat operasi sebelum dilakukannya tindakan laparoskopi di
RSUP H. Adam Malik Medan dan RSUD. Dr. Pirngadi Medan dalam
periode 1 januari 2011 – 31 desember 2013 dikelompokkan
menjadi :
1. Pernah ada riwayat operasi
2. Tidak ada riwayat operasi

3. Diagnosa penyakit pasien ketika diputuskan untuk dilakukan tindakan
laparoskopi di RSUP H. Adam Malik Medan dan RSUD. Dr. Pirngadi
Medan dalam periode 1 Januari 2011 – 31 desember 2013.

4. Tindakan yang dilakukan pada laparoskopi tersebut adalah jenis
tindakan yang dilakukan selama tindakan laparoskopi yang tercatat di
bagian Rekam Medik saat datang ke RSUP H. Adam Malik Medan dan
RSUD. Dr. Pirngadi Medan dalam periode 1 januari 2011 – 31 desember
2013.

5. Lamanya waktu rawatan pasien yang tercatat di bagian Rekam
Medik RSUP H. Adam Malik Medan dan RSUD. Dr. Pirngadi Medan
dalam periode 1 januari 2011– 31 desember 2013, dikelompokkan
menjadi:
1.

Pulang pada hari yang sama

2.

1 malam

3.


2 malam

4.

> 2 malam

6. Keadaan Luaran pasien setelah dilakukannya laparoskopi di
RSUP H. Adam Malik Medan dan RSUD. Dr. Pirngadi Medan dalam
periode 1 januari 2011 – 31 desember 2013 dikelompokkan
menjadi :
1. Sembuh
2. komplikasi

Universitas Sumatera Utara

3.7 Pengumpulan Data
Data dikumpulkan dengan melihat kembali semua catatan medik
tentang pasien – pasien yang dilakukan laparoskopi yang tercatat di bagian
Rekam Medik RSUP Haji Adam Malik Medan dan RSUD. Dr. Pirngadi
Medan dalam periode 1 januari 2011 – 31 desember 2013.

3.8 Pengolahan dan Analisa Data
Data dikumpulkan dan diolah secara manual, kemudian disajikan
dalam bentuk diagram dan tabel distribusi frekuensi dan dianalisa secara
deskriptif.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel dan Diagram 1.
Distribusi frekuensi umur pasien
Umur (tahun)

Frekuensi

Persentase (%)

18

1


1.5

19

1

1.5

22

2

3.0

23

1

1.5


24

2

3.0

25

3

4.5

27

5

7.5

28


1

1.5

29

1

1.5

30

5

7.5

31

3


4.5

32

3

4.5

33

4

6.0

34

3

4.5


35

4

6.0

36

2

3.0

37

2

3.0

38


2

3.0

39

3

4.5

40

3

4.5

41

5

7.5

42

2

3.0

43

1

1.5

44

1

1.5

45

1

1.5

46

1

1.5

47

1

1.5

Universitas Sumatera Utara

48

3

4.5

49

1

1.5

Total

67

100

Pada tabel dan diagram di atas, tampak bahwa mayoritas pasien
yang menjalani tindakan laparoskopi berusia 27 tahun, 30 tahun, dan 41
tahun, yang masing-masingnya berjumlah 5 orang dan mewakili 7,5% dari
total pasien yang menjalani tindakan tersebut. Juga dapat kita perhatikan
bahwa pasien tertua berusia 49 tahun, yaitu 1 orang (1,5%), sedangkan
pasien termuda berusia 18 tahun, yaitu 1 orang (1,5%). Total keseluruhan
pasien yang menjalani tindakan laparoskopi yaitu 67 orang.

Universitas Sumatera Utara

Tabel dan Diagram 2.
Distribusi frekuensi pasien berdasarkan kategori umur
Kategori Umur

Frekuensi

Persentase (%)

20-35

37

55.2

>35

28

41.8

35 tahun, dan 35 tahun, dan yang paling sedikit yaitu dalam kategori
umur 2 malam

32

47.8

2 malam

4

6.0

Total

67

100.0

Universitas Sumatera Utara

Setelah dilakukan tindakan laparoskopi, 32 pasien (47,8%) dirawat
selama > 2 malam. Namun, ada juga pasien yang pulang pada hari yang
sama dengan jumlah yang mendekati, yaitu 29 orang (43,3%). Hanya 1
pasien yang dirawat selama 1 malam, dan 2 orang pasien yang dirawat
selama 2 malam.
Teknik laparoskopi ini meninggalkan trauma yang lebih sedikit pada
pasien dan dan meninggalkan kerusakan jaringan tubuh pasien yang
tentunya lebih sedikit juga. Hal ini menyebabkan pasien akan lebih cepat
pemulihannya dan lebih singkat masa rawatannya. Pada beberapa kasus,
pasien juga dapat diperbolehkan pulang dihari yang sama atau keesokan
harinya.4
Pada umumnya perawatan pasca operasi laparoskopi lebih singkat
dibandingkan dengan operasi konvensional. Lama perawatan berkisar
antara 1 hingga 3 hari. Pada sterilisasi atau laparoskopi diagnostik dan
tindakan ringan lainnya pasien dapat pulang pada hari yang sama.8

Universitas Sumatera Utara

Tabel dan Diagram 7.
Distribusi frekuensi pasien berdasarkan luaran pasien
Luaran Pasien

Frekuensi

Persentase (%)

Sembuh

48

71.6

Komplikasi

19

28.4

Total

67

100.0

Mayoritas 48 pasien (71,6%) sembuh setelah menjalani tindakan
laparoskopik, sedangkan 19 orang (28,4 %) pasien mengalami komplikasi
setelah menjalani tindakan tersebut.
Di Jerman, Semm (1987) sejak tahun 1960 sampai dengan 1977,
dengan

teknik

yang

lebih

disempurnakan,

melaporkan

penurunan

morbiditas dan mortalitas yang bermakna pada operasi laparoskopi. Pada
tahun 1960 tercatat 834 prosedur operasi laparoskopi dengan tingkat
mortalitas 10%, dan kemudian di antara tahun 1975 – 1977 dengan
104.578 prosedur operasi laparoskopi tercatat tingkat mortalitas turun
menjadi 0,0009%. Penurunan angka mortalitas yang bermakna ini
disebabkan teknik operasi dan peralatan yang lebih sempurna. Beberapa
keuntungan yang diperoleh dengan melakukan teknik operasi laparoskopi

Universitas Sumatera Utara

ini antara lain: sedikitnya hari perawatan, luka operasi kecil sehingga resiko
infeksi kecil dan kemungkinan terjadinya perlengketan lebih sedikit, dengan
demikian penyembuhan dapat lebih cepat, nyeri pasca operasi lebih ringan,
sisi kosmetik lebih baik dan lebih sedikit biaya.
Teknik laparoskopi dapat menimbulkan komplikasi yang sama
dengan operasi konvensional, misalnya perdarahan, cedera pada organ
dalam perut, komplikasi akibat proses pembiusan, infeksi (lebih kecil
dibandingkan konvensional), dan pada beberapa pasien harus dilanjutkan
dengan operasi konvensional.8
Sebuah

meta-analisis

dari

27

uji

klinis

secara

acak

yang

membandingkan laparoskopi operatif dengan laparotomi untuk kondisi
ginekologi jinak menemukan keseluruhan risiko komplikasi kecil (misalnya,
demam, luka atau infeksi saluran kemih) lebih rendah pada wanita yang
menjalani prosedur laparoskopi (RR 0,55, 95% CI 0,45-0,66). Sebagai
perbandingan, kedua kelompok memiliki risiko komplikasi utama yang
sama, seperti pulmonary embolus, transfusi, fistula, operasi tambahan yang
tidak direncanakan.6
Secara umum komplikasi dari tindakan laparoskopi, antara lain
adalah : komplikasi intestinal, komplikasi kandung kemih, komplikasi ureter,
komplikasi vascular, perubahan dari laparoskopi menjadi laparotomi.17

Universitas Sumatera Utara

BAB V
KESIMPULAN

1. Jumlah kasus pasien yang dilakukan tindakan laparoskopi di RSUP. H.
Adam Malik Medan dan RSUD Dr. Pirngadi Medan periode 1 Januari 2011
– 31 Desember 2013 yang ditangani oleh bagian Obstetri dan Ginekologi
adalah 67 kasus.
2. Umur pasien yang menjalani laparoskopi adalah dalam kelompok umur 2035 tahun (55,2%) dan yang paling sedikit yaitu dalam kelompok umur 2 malam, 29 pasien (43,3%) pulang pada hari yang sama
setelah laparoskopi selesai.
7. Luaran pasien yang menjalani laparoskopi adalah 48 pasien (71,6%)
sembuh dan 19 pasien (28,4%) mengalami komplikasi.

Universitas Sumatera Utara