Proses Pembuatan Biodiesel Dari Bahan Baku Mesokarp Buah Sawit Secara Enzimatis Chapter III VI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
LOKASI PENELITIAN
Penelitian dilakuakan di laboratorium oleokimia, Pusat Penelitian kelapa
sawit, jalan brigjen Katamso No. 51 Medan, Indonesia.
3.2
BAHAN DAN PERALATAN
3.2.1 Bahan Penelitian
Pada penelitian ini bahan yang di gunakan antara lain :
1. Mesokarp buah sawit
2. Novozym ® 435
3. Dimethyl carbonate (C 3 H 6 O 3 )
4. Metanol (CH 3 OH)
5. Etanol (CH 2 OH)
3.2.2 Peralatan penelitian
Pada penelitian ini peralatan yang digunakan antara lain :
1. Beaker glass
pyrex
250ml
2. Gelas ukur
pyrex
500ml
3. Pipet tetes
4. Timbangan digital
Mettel tolendo
5. Rotary vacuum evaporator
Universitas Sumatera Utara
6. Corong kaca
7. Karet penghisap
8.
Erlemeyer
9.
Magnetic stirrer
Isolab
250ml
Isolab
500ml
isolab
250ml
10. Spatula
11. Kertas saring
12. Oven
13. Hot plate
14. Labu alas
15. Kapas
16. Parafilm
17. Erlenmeyer katup
3.3
PROSEDUR PENELITIAN
3.3.1 Proses Ekstraksi Pertama
•
Di masukkan mesokarp basa yang telah di iris kedalam Erlenmeyer sebanyak
20 gr.
•
Dimasukkan pelarut kedalam Erlenmeyer yang berkatup dengan beberapa
masing pelarut.DMC,metanol,Etanol
masing masing pelarut/mesokarp buah
sawit 1:3 ke dalam Erlenmeyer.
•
Novozyme 435 ditimbang sebanyak 10% dari mesokarp buah sawit lalu
dimasukkan ke dalam Erlenmeyer.
Universitas Sumatera Utara
•
Campuran dipanaskan dengan mengunakan bath water yang dilengkapi
thermometer hingga mencapai suhu reaksi 60 ⁰C kemudian dibiarkan selama
24 jam .
•
Setelah 24 jam kemudian di angkat dan disaring dengan menggunakan
syringer filter (kertas saring) untuk memisahkan residu katalis dan
pelarut,setelah itu dicuci dengan masing masing pelarut yang sama.
•
Setelah disaring, metal ester yang dihasilkan dimasukkan kedalam
Erlenmeyer dan dievavorasi menggunkan rotary vacuum evaporator pada
suhu masing masing pelarut yang di gunakan , kemudian diukur volumenya
dan dianalisis
3.3.2. Proses ekstraksi kedua
•
Di masukkan mesokarp kering yang telah di iris kedalam Erlenmeyer
sebanyak 20 gr.
•
Dimasukkan pelarut kedalam Erlenmeyer yang berkatup dengan beberapa
masing pelarut.DMC,metanol,Etanol dengan masing masing
pelarut/mesokarp buah sawit 1:3 ke dalam Erlenmeyer.
•
Novozyme 435 ditimbang sebanyak 10% dari mesokarp buah sawit lalu
dimasukkan ke dalam Erlenmeyer.
•
Campuran dipanaskan dengan mengunakan bath water yang dilengkapi
thermometer hingga mencapai suhu reaksi 60 ⁰C kemudian dibiarkan selama
24 jam .
Universitas Sumatera Utara
•
Setelah 24 jam kemudian di angkat dan disaring dengan menggunakan
syringer filter (kertas saring) untuk memisahkan residu katalis dan
pelarut,setelah itu dicuci dengan masing masing pelarut yang sama.
•
Setelah disaring, metal ester yang dihasilkan dimasukkan kedalam
Erlenmeyer dan dievavorasi menggunkan rotary vacuum evaporator pada
suhu masing masing pelarut yang di gunakan , kemudian diukur volumenya
dan dianalisis
3.4
ANALISIS BIODIESEL
3.3.3. Analisis Kemurnian Biodiesel yang Dihasilkan
Komposisi bahan baku mesokarp buah sawit dianalisis menggunkan intrumen
Gas Chromatography (GC) pada laboratorium pusat penelitian kelapa sawit (PPKS)
untuk mengetahui komponen metil ester, gliserol, maupun trigliserida ,digliserida ,
monogliserida yang tidak terkonversi
Universitas Sumatera Utara
3.5
FLOWCHART PENELITIAN
3.5.1 Proses Ekstraksi pertama Dengan Mesokarp Basa
Mulai
1.
Mesokarp sawit yang telah di iris kemudian di timbang sebanyak 20 gram.kemudian
di masukkan kedalam Erlenmeyer.
Dimasukkan pelarut kedalam elenmeyer yang telah berisi mesokarp sawit dengan
rasio mol DMC,Methanol,Ethanol masing masing 1:3.
Novozyme 435 ditimbang sebanyak 10 % dari berat mesokarp sawit dan di msukkan
kedalam erlemeyer yang berisi campuran mesokarp sawit dan pelarut masing
Campuran kemudian di masukan kedalam batch water dengan variasi suhu 60 ⁰C dan
dibiarkan selama 24 jam
Setelah 24 jam campuran dikeluarkan dari Erlenmeyer disaring dengan syringe
filter,Erlenmeyer,enzim.dan residu pada kertas saring dicuci dengan pelarut masing
masing DMC Methanol Ethanol untuk membersihkan reaksi yang tertinggal
Filtrat
Residu
Hasil reaksi yang telah disaring dari DMC,Methanol,Ethanol menggunakan rotary
vacuum evavorator masing pelarut DMC,Methanol,Ethanol.
Universitas Sumatera Utara
3.4.1 Proses Ekstraksi pertama Dengan Mesokarp Kering
Mulai
2.
Mesokarp sawit yang telah di iris dan di oven untuk menghilankan kadar air
kemudian di timbang sebanyak 20 gram.kemudian di masukkan kedalam
Dimasukkan pelarut kedalam elenmeyer yang telah berisi mesokarp sawit dengan
rasio mol DMC,Methanol,Ethanol masing masing 1:3.
Novozyme 435 ditimbang sebanyak 10 % dari berat mesokarp sawit dan di msukkan
kedalam erlemeyer yang berisi campuran mesokarp sawit dan pelarut masing
Campuran kemudian di masukan kedalam batch water dengan variasi suhu 60 ⁰C dan
dibiarkan selama 24 jam
Setelah 24 jam campuran dikeluarkan dari Erlenmeyer disaring dengan syringe
filter,Erlenmeyer,enzim.dan residu pada kertas saring dicuci dengan pelarut masing
masing DMC Methanol Ethanol untuk membersihkan reaksi yang tertinggal
Filtrat
Residu
Hasil reaksi yang telah disaring dari DMC,Methanol,Ethanol menggunakan rotary
vacuum evavorator masing pelarut DMC,Methanol,Ethanol.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
Dari hasil data yang diperoleh diketahui Pada percobaan dilakukan dengan
dua variasi pelarut yang dimana pelarut digunakan mEtanol dan DMC di karenakan
untuk hasil rendemen pada pelarut mEtanol dan DMC lebih bagus dibandingkan
dengan pelarut Etanol.
Data yang diperoleh dari hasil pemilihan pelarut dalam pembuatan biodiesel secara
enzimatis adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 hasil esterefikasi
No
Kode sample
Hasil analisis
1
RB5 (Metanol)
85,5983
2
4.2
RB1 (DMC)
83,2951
Hasil Maserasi Pembuatan Biodiesel Secara Enzimatis
Dari hasil maserasi dengan pelarut yang berbeda yaitu dengan pelarut
DMC,mEtanol,etanol, dapat diketahui dari hasil rendemen yang begitu terlihat
dimana pada pelarut etanol didapatkan hasil rendemen yang rendah,sementara pada
pelarut DMC dan mEtanol hasil yang cukup baik.
Data yang diperoleh pada pembuatan biodiesel secara enzimatis melalui proses
ekstraksi adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Data Hasil Proses Ekstraksi Pertama
No
kode
1
Rb1
(mEtanol)
Rb2
(mEtanol)
Rb3
(Etanol)
Rb4
(Etanol)
Rb5
(DMC)
Rb5
(DMC)
2
3
4
5
6
Berat Erlenmeyer
kosong
143,4974
Berat
sample
20,5412
Hasil
evavorasi
148,9465
Hasil
rendemen
20,5276
110,5283
20,0655
113,1262
12,9470
179,0972
20,0027
182,7925
18,4740
129,3220
20,3227
132,6073
16,1656
105,7787
20,3371
116,1861
51,7744
129.8887
20,9131
137,8641
38,1229
Tabel 4.3 Data Hasil Proses Ekstraksi Kedua
No
kode
1
Rb1
(mEtanol)
Rb2
(mEtanol)
Rb3
(Etanol)
Rb4
(Etanol)
Rb5
(DMC)
Rb5
(DMC)
2
3
4
5
6
Berat Erlenmeyer
kosong
127,5799
Berat
sample
15,8323
Hasil
evavorasi
138,2304
Hasil
rendemen
70,8550
123,3264
15,0716
133,5609
67,9058
134,1396
15,0152
137,1568
20,0943
114,7858
15,0385
118,9621
27,7707
117,8748
15,0654
123,1136
34,7131
192,1476
15,0183
197,3532
34,6617
Universitas Sumatera Utara
4.3 Perhitungan
4.3.1 Perhitungan Hasil Rendemen
Rendemen
=
ℎ���� ������ −ℎ���� ����� ���������� ������
����� ������
Rendemen DMC
=
� 100
123,1136−117,8748
15,0654
� 100
= 34,7131
Rendemen
=
ℎ���� ������ −ℎ���� ����� ���������� ������
����� ������
Rendemen MEtanol
=
� 100
133,5609−123,3264
15,0716
� 100
= 67,9068
Rendemen
=
ℎ���� ������ −ℎ���� ����� ���������� ������
����� ������
Rendemen Etanol
� 100
118 ,9621 −114 ,7858
=
15,0385
� 100
= 27,7707
Universitas Sumatera Utara
4.4PEMBAHASAN
Pada proses pembuatan biodiesel secara enzimatis dapat ditemukan pada
maserasi kering dan basa terlihat banyak perbedaan, pada maserasi basa di dapatkan
pada mEtanol di dapatkan hasil rendemen yang cukup jauh pada hasil maserasi kering
dengan hasil maserasi basah 20,5276 dan sedangkan hasil maserasi kering di
dapatkan 34,7731,sementara untuk maserasi basa pada DMC di dapatkan hasil
rendemen 51,7744
dan pada hasil maserasi kering dengan hasil rendemen
70,8550,untuk untuk maserasi pada pelarut Etanol tidak di gunakan untuk analiss
ester dikarenakan pada hasil rendemen maserasi basah 18,4740 dan ada hasil
maserasi kering di dapatkan 20,0943.maka, untuk analisis
ester yang hanya di
analisis adalah merasi kering dengan pelarut DMC dan mEtanol,sementara untuk
maserasi basah tidak di anlisis ester dikarenakan hasil rendemen yang cukup jauh
jarak yang cukup jauh,untuk maserasi basah cukup bagus hasil rendemen dengan
perbedaan yang tidak terlalu jauh antara Rb1 DMC 70,8550 dan Rb2 DMC
67,9058.dan untuk metanol Rb5 34,7731 dan Rb2 mEtanol 34,6617.untuk hasil ester
yang di dapat pada DMC di dapatkan hasil analisis 83,2951 dan pada metanol di
dapatkan hasil analisis 85,5983.
Pada proses analisi di dapatkan metanol mendapatkan hasil yang tinggi di
bandingkan DMC,sematara DMC adalah zat kimia yang disebut zat kimia yang
ramah lingkungan dan memiliki reaktivitas kimia yang baik di bandingkan
mEtanol,bahwasanya pada saat melakukan percobaan mengalami kecelakaan
sehingga pelarut DMC berkurang dan mempengaruhi hasil analisis ester yang di
Universitas Sumatera Utara
dapat, sehingga hasil metanol lebih tinggi di bandingkan DMC.pada pelarut Etanol
memiliki kadar ester yang rendah karena dalam percobaan untuk mengetahui
perbandingan manakah yang memiliki kadar ester yang baik antara pelarut DMC dan
methanol.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang di dapat dari penelitian yang telah dilakukan adalah
1. Hasil analisis yang di dapat dari bahan baku mesokarp buah sawit dengan
pelarut DMC dan metanol adalah 83,2951dan 85,5983.dan juga etanol
76,4640.
2. Mesokarp buah sawit pada pembuatan biodiesel dikarenakan memiliki
kandungan ester yang rendah belum bisa dijadikan sebagai biodiesel karena
memiliki kadar ester yang rendah.
5.2
SARAN
Adapaun saran yang dapat diberkan dari penelitian yang telah dilakukan untuk
penelitian selanjutnya adalah:
1. Sebaiknya pada saat melakukan penelitian di lakukan dengan cermat dan
telitinuntuk mengu rangi resiko kecelakan dalam melakukan percobaan.
2. Sebaiknya divariasikan waktu yang lebih banyak atau volume enzim yang
lebih variasi.
Universitas Sumatera Utara
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
LOKASI PENELITIAN
Penelitian dilakuakan di laboratorium oleokimia, Pusat Penelitian kelapa
sawit, jalan brigjen Katamso No. 51 Medan, Indonesia.
3.2
BAHAN DAN PERALATAN
3.2.1 Bahan Penelitian
Pada penelitian ini bahan yang di gunakan antara lain :
1. Mesokarp buah sawit
2. Novozym ® 435
3. Dimethyl carbonate (C 3 H 6 O 3 )
4. Metanol (CH 3 OH)
5. Etanol (CH 2 OH)
3.2.2 Peralatan penelitian
Pada penelitian ini peralatan yang digunakan antara lain :
1. Beaker glass
pyrex
250ml
2. Gelas ukur
pyrex
500ml
3. Pipet tetes
4. Timbangan digital
Mettel tolendo
5. Rotary vacuum evaporator
Universitas Sumatera Utara
6. Corong kaca
7. Karet penghisap
8.
Erlemeyer
9.
Magnetic stirrer
Isolab
250ml
Isolab
500ml
isolab
250ml
10. Spatula
11. Kertas saring
12. Oven
13. Hot plate
14. Labu alas
15. Kapas
16. Parafilm
17. Erlenmeyer katup
3.3
PROSEDUR PENELITIAN
3.3.1 Proses Ekstraksi Pertama
•
Di masukkan mesokarp basa yang telah di iris kedalam Erlenmeyer sebanyak
20 gr.
•
Dimasukkan pelarut kedalam Erlenmeyer yang berkatup dengan beberapa
masing pelarut.DMC,metanol,Etanol
masing masing pelarut/mesokarp buah
sawit 1:3 ke dalam Erlenmeyer.
•
Novozyme 435 ditimbang sebanyak 10% dari mesokarp buah sawit lalu
dimasukkan ke dalam Erlenmeyer.
Universitas Sumatera Utara
•
Campuran dipanaskan dengan mengunakan bath water yang dilengkapi
thermometer hingga mencapai suhu reaksi 60 ⁰C kemudian dibiarkan selama
24 jam .
•
Setelah 24 jam kemudian di angkat dan disaring dengan menggunakan
syringer filter (kertas saring) untuk memisahkan residu katalis dan
pelarut,setelah itu dicuci dengan masing masing pelarut yang sama.
•
Setelah disaring, metal ester yang dihasilkan dimasukkan kedalam
Erlenmeyer dan dievavorasi menggunkan rotary vacuum evaporator pada
suhu masing masing pelarut yang di gunakan , kemudian diukur volumenya
dan dianalisis
3.3.2. Proses ekstraksi kedua
•
Di masukkan mesokarp kering yang telah di iris kedalam Erlenmeyer
sebanyak 20 gr.
•
Dimasukkan pelarut kedalam Erlenmeyer yang berkatup dengan beberapa
masing pelarut.DMC,metanol,Etanol dengan masing masing
pelarut/mesokarp buah sawit 1:3 ke dalam Erlenmeyer.
•
Novozyme 435 ditimbang sebanyak 10% dari mesokarp buah sawit lalu
dimasukkan ke dalam Erlenmeyer.
•
Campuran dipanaskan dengan mengunakan bath water yang dilengkapi
thermometer hingga mencapai suhu reaksi 60 ⁰C kemudian dibiarkan selama
24 jam .
Universitas Sumatera Utara
•
Setelah 24 jam kemudian di angkat dan disaring dengan menggunakan
syringer filter (kertas saring) untuk memisahkan residu katalis dan
pelarut,setelah itu dicuci dengan masing masing pelarut yang sama.
•
Setelah disaring, metal ester yang dihasilkan dimasukkan kedalam
Erlenmeyer dan dievavorasi menggunkan rotary vacuum evaporator pada
suhu masing masing pelarut yang di gunakan , kemudian diukur volumenya
dan dianalisis
3.4
ANALISIS BIODIESEL
3.3.3. Analisis Kemurnian Biodiesel yang Dihasilkan
Komposisi bahan baku mesokarp buah sawit dianalisis menggunkan intrumen
Gas Chromatography (GC) pada laboratorium pusat penelitian kelapa sawit (PPKS)
untuk mengetahui komponen metil ester, gliserol, maupun trigliserida ,digliserida ,
monogliserida yang tidak terkonversi
Universitas Sumatera Utara
3.5
FLOWCHART PENELITIAN
3.5.1 Proses Ekstraksi pertama Dengan Mesokarp Basa
Mulai
1.
Mesokarp sawit yang telah di iris kemudian di timbang sebanyak 20 gram.kemudian
di masukkan kedalam Erlenmeyer.
Dimasukkan pelarut kedalam elenmeyer yang telah berisi mesokarp sawit dengan
rasio mol DMC,Methanol,Ethanol masing masing 1:3.
Novozyme 435 ditimbang sebanyak 10 % dari berat mesokarp sawit dan di msukkan
kedalam erlemeyer yang berisi campuran mesokarp sawit dan pelarut masing
Campuran kemudian di masukan kedalam batch water dengan variasi suhu 60 ⁰C dan
dibiarkan selama 24 jam
Setelah 24 jam campuran dikeluarkan dari Erlenmeyer disaring dengan syringe
filter,Erlenmeyer,enzim.dan residu pada kertas saring dicuci dengan pelarut masing
masing DMC Methanol Ethanol untuk membersihkan reaksi yang tertinggal
Filtrat
Residu
Hasil reaksi yang telah disaring dari DMC,Methanol,Ethanol menggunakan rotary
vacuum evavorator masing pelarut DMC,Methanol,Ethanol.
Universitas Sumatera Utara
3.4.1 Proses Ekstraksi pertama Dengan Mesokarp Kering
Mulai
2.
Mesokarp sawit yang telah di iris dan di oven untuk menghilankan kadar air
kemudian di timbang sebanyak 20 gram.kemudian di masukkan kedalam
Dimasukkan pelarut kedalam elenmeyer yang telah berisi mesokarp sawit dengan
rasio mol DMC,Methanol,Ethanol masing masing 1:3.
Novozyme 435 ditimbang sebanyak 10 % dari berat mesokarp sawit dan di msukkan
kedalam erlemeyer yang berisi campuran mesokarp sawit dan pelarut masing
Campuran kemudian di masukan kedalam batch water dengan variasi suhu 60 ⁰C dan
dibiarkan selama 24 jam
Setelah 24 jam campuran dikeluarkan dari Erlenmeyer disaring dengan syringe
filter,Erlenmeyer,enzim.dan residu pada kertas saring dicuci dengan pelarut masing
masing DMC Methanol Ethanol untuk membersihkan reaksi yang tertinggal
Filtrat
Residu
Hasil reaksi yang telah disaring dari DMC,Methanol,Ethanol menggunakan rotary
vacuum evavorator masing pelarut DMC,Methanol,Ethanol.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
Dari hasil data yang diperoleh diketahui Pada percobaan dilakukan dengan
dua variasi pelarut yang dimana pelarut digunakan mEtanol dan DMC di karenakan
untuk hasil rendemen pada pelarut mEtanol dan DMC lebih bagus dibandingkan
dengan pelarut Etanol.
Data yang diperoleh dari hasil pemilihan pelarut dalam pembuatan biodiesel secara
enzimatis adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 hasil esterefikasi
No
Kode sample
Hasil analisis
1
RB5 (Metanol)
85,5983
2
4.2
RB1 (DMC)
83,2951
Hasil Maserasi Pembuatan Biodiesel Secara Enzimatis
Dari hasil maserasi dengan pelarut yang berbeda yaitu dengan pelarut
DMC,mEtanol,etanol, dapat diketahui dari hasil rendemen yang begitu terlihat
dimana pada pelarut etanol didapatkan hasil rendemen yang rendah,sementara pada
pelarut DMC dan mEtanol hasil yang cukup baik.
Data yang diperoleh pada pembuatan biodiesel secara enzimatis melalui proses
ekstraksi adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Data Hasil Proses Ekstraksi Pertama
No
kode
1
Rb1
(mEtanol)
Rb2
(mEtanol)
Rb3
(Etanol)
Rb4
(Etanol)
Rb5
(DMC)
Rb5
(DMC)
2
3
4
5
6
Berat Erlenmeyer
kosong
143,4974
Berat
sample
20,5412
Hasil
evavorasi
148,9465
Hasil
rendemen
20,5276
110,5283
20,0655
113,1262
12,9470
179,0972
20,0027
182,7925
18,4740
129,3220
20,3227
132,6073
16,1656
105,7787
20,3371
116,1861
51,7744
129.8887
20,9131
137,8641
38,1229
Tabel 4.3 Data Hasil Proses Ekstraksi Kedua
No
kode
1
Rb1
(mEtanol)
Rb2
(mEtanol)
Rb3
(Etanol)
Rb4
(Etanol)
Rb5
(DMC)
Rb5
(DMC)
2
3
4
5
6
Berat Erlenmeyer
kosong
127,5799
Berat
sample
15,8323
Hasil
evavorasi
138,2304
Hasil
rendemen
70,8550
123,3264
15,0716
133,5609
67,9058
134,1396
15,0152
137,1568
20,0943
114,7858
15,0385
118,9621
27,7707
117,8748
15,0654
123,1136
34,7131
192,1476
15,0183
197,3532
34,6617
Universitas Sumatera Utara
4.3 Perhitungan
4.3.1 Perhitungan Hasil Rendemen
Rendemen
=
ℎ���� ������ −ℎ���� ����� ���������� ������
����� ������
Rendemen DMC
=
� 100
123,1136−117,8748
15,0654
� 100
= 34,7131
Rendemen
=
ℎ���� ������ −ℎ���� ����� ���������� ������
����� ������
Rendemen MEtanol
=
� 100
133,5609−123,3264
15,0716
� 100
= 67,9068
Rendemen
=
ℎ���� ������ −ℎ���� ����� ���������� ������
����� ������
Rendemen Etanol
� 100
118 ,9621 −114 ,7858
=
15,0385
� 100
= 27,7707
Universitas Sumatera Utara
4.4PEMBAHASAN
Pada proses pembuatan biodiesel secara enzimatis dapat ditemukan pada
maserasi kering dan basa terlihat banyak perbedaan, pada maserasi basa di dapatkan
pada mEtanol di dapatkan hasil rendemen yang cukup jauh pada hasil maserasi kering
dengan hasil maserasi basah 20,5276 dan sedangkan hasil maserasi kering di
dapatkan 34,7731,sementara untuk maserasi basa pada DMC di dapatkan hasil
rendemen 51,7744
dan pada hasil maserasi kering dengan hasil rendemen
70,8550,untuk untuk maserasi pada pelarut Etanol tidak di gunakan untuk analiss
ester dikarenakan pada hasil rendemen maserasi basah 18,4740 dan ada hasil
maserasi kering di dapatkan 20,0943.maka, untuk analisis
ester yang hanya di
analisis adalah merasi kering dengan pelarut DMC dan mEtanol,sementara untuk
maserasi basah tidak di anlisis ester dikarenakan hasil rendemen yang cukup jauh
jarak yang cukup jauh,untuk maserasi basah cukup bagus hasil rendemen dengan
perbedaan yang tidak terlalu jauh antara Rb1 DMC 70,8550 dan Rb2 DMC
67,9058.dan untuk metanol Rb5 34,7731 dan Rb2 mEtanol 34,6617.untuk hasil ester
yang di dapat pada DMC di dapatkan hasil analisis 83,2951 dan pada metanol di
dapatkan hasil analisis 85,5983.
Pada proses analisi di dapatkan metanol mendapatkan hasil yang tinggi di
bandingkan DMC,sematara DMC adalah zat kimia yang disebut zat kimia yang
ramah lingkungan dan memiliki reaktivitas kimia yang baik di bandingkan
mEtanol,bahwasanya pada saat melakukan percobaan mengalami kecelakaan
sehingga pelarut DMC berkurang dan mempengaruhi hasil analisis ester yang di
Universitas Sumatera Utara
dapat, sehingga hasil metanol lebih tinggi di bandingkan DMC.pada pelarut Etanol
memiliki kadar ester yang rendah karena dalam percobaan untuk mengetahui
perbandingan manakah yang memiliki kadar ester yang baik antara pelarut DMC dan
methanol.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang di dapat dari penelitian yang telah dilakukan adalah
1. Hasil analisis yang di dapat dari bahan baku mesokarp buah sawit dengan
pelarut DMC dan metanol adalah 83,2951dan 85,5983.dan juga etanol
76,4640.
2. Mesokarp buah sawit pada pembuatan biodiesel dikarenakan memiliki
kandungan ester yang rendah belum bisa dijadikan sebagai biodiesel karena
memiliki kadar ester yang rendah.
5.2
SARAN
Adapaun saran yang dapat diberkan dari penelitian yang telah dilakukan untuk
penelitian selanjutnya adalah:
1. Sebaiknya pada saat melakukan penelitian di lakukan dengan cermat dan
telitinuntuk mengu rangi resiko kecelakan dalam melakukan percobaan.
2. Sebaiknya divariasikan waktu yang lebih banyak atau volume enzim yang
lebih variasi.
Universitas Sumatera Utara