Ekowisata Leuser (Studi Etnografi Tentang Pengembangan Usaha Ekowisata di Kawasan Ekosistem Leuser Pada Masyarakat di Kecamatan Ketambe, Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penelitian ini mengkaji tentang Pengembangan Usaha serta Pengelolaan
Ekowisata di Kawasan Ekosistem Leuser yang terletak di Provinsi Aceh Tenggara
tepatnya di Kecamatan Ketambe. Penelitian ini didasarkan pada ketertarikan
peneliti terhadap perkembangan pariwisata yang berkaitan dengan ekosistem dan
interaksi wisatawan terhadap Ekosistem Leuser yang menjadi daya tarik utama.
Dalam penelitian ini peneliti meletakkan sumber kajiannya pada ekositem
yang ada di kawasan Leuser. Selain itu yang menjadi fokus utamanya adalah
bagaimana

pengelolaan

dan

pengembangan

usaha

ekowisata


terhadap

keberlangsungan ekologi dan aktivitas masyarakat yang tinggal di sana.
Pengelolaan diartikan sebagai rangkaian pekerjaan atau usaha yang dilakukan
oleh sekelompok orang untuk melakukan serangkaian kerja dalam mencapai
tujuan tertentu. Pengelolaan adalah suatu rangkaian kegiatan berintikan
perencanaan, pengorganisasian pergerakan dan pengawasan dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pengelolaan ekowisata merupakan penyelenggaraan kegiatan wisata yang
bertanggungjawab di tempat-tempat alami atau di daerah-daerah yang dibuat
berdasarkan pada keindahan alam dan secara ekonomi berkelanjutan yang
mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat setempat. Ekowisata merupakan kegiatan wisata yang menarik
perhatian besar terhadap kelestarian sumber daya alam dan lingkungan sebagai

1

Universitas Sumatera Utara


salah satu isu utama dalam kehidupan manusia, baik secara ekonomi, sosial
maupun politik. Ekowisata menuntut persyaratan tambahan bagi pelestarian alam.
Dengan demikian ekowisata adalah, “Wisata alam berdampak ringan yang
menyebabkan terpeliharanya spesies dan habitatnya secara langsung dengan
peranannya dalam pelestarian dan atau secara tidak langsung dengan memberikan
pandangan kepada masyarakat setempat, untuk membuat masyarakat setempat
dapat menaruh nilai, dan melindungi wisata alam dan kehidupan lainnya sebagai
sumber pendapatan (Goodwin, 1997:124)”.
Ekowisata atau ecotourism

1

diberi batasan sebagai kegiatan yang

bertumpu pada lingkungan dan bermanfaat secara ekologi, sosial dan ekonomi
bagi masyarakat serta bagi kelestarian sumber daya dan berkelanjutan. Lima
aspek utama berkembangnya ekowisata adalah : (1) adanya keaslian lingkungan
alam dan budaya (2) keberadaan dan dukungan masyarakat (3) pendidikan dan
pengalaman (4) keberlanjutan dan (5) kemampuan manajemen pengelolaan
ekowisata (Choy, 1997:61).

Ekowisata mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Namun pada
hakekatnya,

pengertian

ekowisata

adalah

suatu

bentuk

wisata

yang

bertanggungjawab terhadap kelestarian area yang masih alami (natural area),
memberi manfaat secara ekonomi dan mempertahankan keutuhan budaya bagi
masyarakat setempat (Fandeli, 2000).


1 Terjemahan yang seharusnya dari ecotourism adalah wisata ekologis. Didalam tulisan ini
digunakan istilah ekowisata yang banyak digunakan sebagai istilah umum(berdasarkan
konsep yang digunakan oleh Chafid Fandeli dalam Buku Pengusahaan Ekowisata)

2

Universitas Sumatera Utara

Manusia memiliki budaya yang tidak terlepas dari lingkungan abiotik dan
biotik, sehingga untuk tujuan kelestarian alam manusia harus menjaga
keseimbangan antara ketiga unsur tersebut yaitu budaya, lingkungan biotik dan
abiotik sebagai sumber daya untuk memenuhi semua aktivitas hidup manusia
yang tak terbatas (Hilmanto,2010). Dalam hal ini manusia memiliki peran yang
penting dalam keberlangsungan kehidupan ekosistem yang ada.
Kawasan Ekosistem Leuser memiliki beragam jenis ekosistem sehingga
menjadikan kawasan ini memiliki keanekaragaman hayati yang sangat banyak.
Mansar (2000) mengatakan Kawasan Ekosistem Leuser memiliki banyak
keistimewaan yaitu : flora dan fauna, ditandai dengan banyaknya satwa dan
tumbuhan langka. Ekosistem ini jelas menjadi daya tarik para wisatawan karena

menawarkan banyak keistimewaan seperti kehidupan biota alamnya.
Sebagai suatu aktivitas manusia, pariwisata adalah fenomena pergerakan
manusia, barang, dan jasa yang sangat kompleks. Terkait erat dengan organisasi,
hubungan-hubungan kelembagaan dan individu, kebutuhan layanan, penyediaan
kebutuhan dan layanan, dan sebagainya.
Menurut Burns (1995) Antropologi dan pariwisata (sebagai sebuah
pengetahuan lapangan) memiliki hubungan yang jelas. Keduanya berusaha
mengidentifikasikan dan membuat kepemilikan budaya dan dinamika manusia
karena budaya merupakan setting global dari aktivitas banyaknya budaya,
dibutuhkan pemahaman mendalam sebagai konsekuensi dari interaksi antara
menghasilkan dan menerima masyarakat pariwisata. Wisatawan adalah konsumen
atau pengguna produk dan layanan. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam

3

Universitas Sumatera Utara

kehidupan mereka berdampak langsung pada kebutuhan wisata, yang dalam hal
ini permintaan wisata. Daerah tujuan wisata setidaknya harus memenuhi tiga
syarat utama untuk dikunjungi oleh wisatawan potensial, yaitu :

1. Daerah tersebut harus memiliki apa yang disebut sebagai something to see, artinya
ditempat tersebut harus ada objek wisata yang berbeda dengan yang dimiliki
daerah lain.
2. Di daerah tersebut harus tersedia apa yang disebut something to do, artinya di
tempat tersebut banyak yang dapat dilihat dan dilakukan, harus pula disediakan
fasilitas rekreasi yang membuat pengunjung tinggal lebih lama.
3. Di daerah tersebut harus ada apa yang disebut dengan istilah something to buy,
artinya di daerah tersebut harus ada fasilitas untuk berbelanja terutama barangbarang kerajinan rakyat sebagai oleh-oleh (Muniarti,2008)
Ketiga hal tersebut setidaknya telah ada di ekowisata Kawasan Ekosistem
Leuser. Pengelolaan dan pengembangan usaha ekowisata di Leuser memiliki apa
yang disebut sebagai something to see yaitu meliputi pemandangan hutan dan
sungai yang mengalir. Secara budaya masyarakat yang tinggal di kecamatan
ketambe memiliki keistimewaan tersendiri karena mayoritas penduduk setempat
merupakan suku bangsa gayo yang hidup secara dominan.
Kemudian pengertian something to do, disini meliputi berbagai kegiatan
aktivitas misalnya, tracking mengelilingi Kawasan Leuser, bermain arum jeram
di aliran sungai Alas, menikmati rindangnya Hutan serta berinteraksi dengan
satwa dan melihat berbagai macam jenis tumbuhan-tumbuhan yang ada. Namun
something to buy masih sangat sedikit dan kurang, masyarakat ketambe hanya


4

Universitas Sumatera Utara

menjual barang-barang seperti gelang yang terbuat dari kayu ataupun dari akar
pohon. Mereka juga menjual buah musiman seperti durian, salak, ada juga kacang
dan jagung.
Dengan demikian para wisatawan yang berkunjung ke Kawasan Leuser
ditawarkan dengan berbagai pesona alam yang ada. Bukan hanya menikmati
keindahan alam yang ada namun masyarakat dan pengunjung diharapkan bisa
menjaga dan melestarikan warisan alam ini. Dengan demikian generasi berikutnya
dapat juga menikmati keindahan alam yang kita rasakan sekarang dan agar tetap
terjaga keberlangsungan tata hidup yang harmonis antara manusia, dan
lingkungan ekosistem.
Meningkatkan
memberikan

implikasi

kesadaran


masyarakat

munculnya

berbagai

mengenai
tuntutan

lingkungan
di

semua

telah
sektor

pembangunan. Tuntutan-tuntutan tersebut telah dan akan mendorong tumbuhnya
usaha-usaha baru, cara cara pendekatan baru dalam berbagai kegiatan baik bisnis

pariwisata secara langsung yang dilakukan dunia usaha pariwisata dan usahausaha masyarakat dalam upaya meningkatkan taraf kesejahteraan mereka.
Kondisi tersebut makin meyakinkan bahwa lingkungan bukan lagi beban,
tetapi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan usaha - usaha ekonomi. Dalam
maksud lain, lingkungan mempunyai peran penting dalam usaha mendorong
semua lapisan masyarakat untuk memanfaatkannya sebagai peluang bisnis,
sehingga diharapkan dapat mendorong semua pihak untuk dapat menyelesaikan
masalah - masalah dan mampu mendorong keikutsertaan semua unsur secara
bersama - sama menanggulangi masalah lingkungan secara bersama – sama.

5

Universitas Sumatera Utara

1.2. Tinjauan Pustaka
Penelitian mengenai Ekowisata sudah banyak diteliti sebelumnya, kajian
mengenai ekowisata berhubungan dengan alam dan ekosistem. Penelitian yang
sudah pernah dilakukan seperti EKOWISATA MANGROVE merupakan skripsi
dari senior saya Wisnu Triwibowo, ada juga Penelitian yang dituliskan sebagai
Kertas Karya dengan judul UPAYA PENGEMBANGAN TAMAN NASIONAL
BATANG GADIS SEBAGAI DAERAH TUJUAN EKOWISATA oleh M. Reza

Andhika Putra Harahap, saya juga membaca buku yang berisikan cerita Etnografi
perjalan wisata yang ditulis Andrew Causey dalam bukunya Danau Toba
(Pertemuan Wisatawan dengan Batak Toba di Pasar Souvenir).
Indonesia sebagai Negara megabiodiversity 2 nomor dua di dunia, telah
dikenal memiliki kekayaan alam, flora dan fauna yang sangat tinggi. Para
explorer3 dari dunia barat maupun timur jauh telah mengunjungi Indonesia pada
abad ke lima belas yang lalu. Perjalanan eksplorasi yang ingin mengetahui
keadaan di bagian benua lain telah dilakukan oleh Marcopollo, Washington,
Wallacea, Weber, Junghuhn dan Van Steines dan masih banyak yang lain
merupakan awal perjalanan antarpulau dan antarbenua yang penuh dengan
tantangan. Para adventurer4 ini melakukan perjalanan ke alam yang merupakan
awal dari perjalanan ekowisata. Sebagian perjalanan ini tidak memberikan
keuntungan konservasi daerah alami, kebudayaan asli dan atau spesies langka
(Lascurain,1993).
2 Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia. Dari berbagai penelitian menyebutkan
bahwa >10% kehidupan jenis makhluk hidup dimuka bumi ini ada di Indonesia, sedangkan luas
daratan Indonesia hanya

Dokumen yang terkait

Ekowisata Mangrove (Studi Etnografi Tentang Pengelolaan Ekowisata Mangrove Berbasis Masyarakat Di Kampoeng Nipah, Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai)

20 256 138

Kebijakan Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara Dalam Pengelolaan Kawasan Ekosistem Leuser

1 22 132

HUBUNGAN LAMA PENDIDIKAN DAN PENEGETAHUAN PETANI TERHADAP PELESTARIAN EKOSISTEM LEUSER DI KABUPATEN ACEH TENGGARA.

0 0 24

Ekowisata Leuser (Studi Etnografi Tentang Pengembangan Usaha Ekowisata di Kawasan Ekosistem Leuser Pada Masyarakat di Kecamatan Ketambe, Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh)

0 0 15

Ekowisata Leuser (Studi Etnografi Tentang Pengembangan Usaha Ekowisata di Kawasan Ekosistem Leuser Pada Masyarakat di Kecamatan Ketambe, Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh)

0 0 1

Ekowisata Leuser (Studi Etnografi Tentang Pengembangan Usaha Ekowisata di Kawasan Ekosistem Leuser Pada Masyarakat di Kecamatan Ketambe, Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh)

0 0 25

Ekowisata Leuser (Studi Etnografi Tentang Pengembangan Usaha Ekowisata di Kawasan Ekosistem Leuser Pada Masyarakat di Kecamatan Ketambe, Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh) Chapter III V

2 3 77

Ekowisata Leuser (Studi Etnografi Tentang Pengembangan Usaha Ekowisata di Kawasan Ekosistem Leuser Pada Masyarakat di Kecamatan Ketambe, Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh)

1 1 3

Ekowisata Leuser (Studi Etnografi Tentang Pengembangan Usaha Ekowisata di Kawasan Ekosistem Leuser Pada Masyarakat di Kecamatan Ketambe, Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh)

0 0 7

Membangun Komunlkasi Lintas Budaya dalam Pengembangan Ekowisata di Kawasan Ekosistem Leuser

0 0 11