Kualitas Hidup Caregiver dalam Merawat Anggota Keluarga dengan Skizofrenia di RS Jiwa Prof. Dr. M. Ildrem Medan Chapter III VI

BAB 3
KERANGKA PENELITIAN

3.1 KerangkaKonsep
KerangkakonsepdalampenelitianinimenjelaskanKualitasHidupCaregiver
dalamMerawatAnggotaKeluargadenganSkizofrenia di RS. Jiwa Prof. Dr. M.
Ildrem

Medan,

yang mencakupkondisifsisik,

psikologis,

hubungansosial,

danlingkungannya yang telahdiuraikansebelumnyaberdasarkankonsep WHOQOLBREF

menurut

WHO.


Berdasarkantujuanpenelitiandantinjauanpustakamakakonseppenelitiandapatdigam
barkansebagaiberikut :

Caregiver
dalamMerawatAnggotaKeluar
gadenganSkizofrenia

Kualitashidup :
-

Domain kesehatan fisik

-

Domain psikologis

-

Domain hubungan sosial


-

Domain lingkungan

Kualitas hidup
-

Baik
Buruk

Skema 3.1 KerangkaKonseptual Penelitian

Universitas Sumatera Utara

3.2 DefinisiOperasional
Penelitian ini terdiri dari satu variabel, yaitu variabel kualitas hidup
caregiverdalam merawat anggota keluarga dengan skizofrenia yang akan
dijelaskan pada tabel 3.2


No

Variabel

Definisi operasional

1.

Kualitas
hidup
caregiver

Kualitas hidup
adalah suatu kondisi
dimana
caregiversebagai
orang terdekat
dengan memberikan
perawatan langsung
pada pasiendan

menikmati hal-hal
penting dalam
hidupnya yaitu
pengalaman selama
memberikan
perawatan pada
anggota keluarga
yang mengalami
skizofrenia di
rumah.
Kualitas hidup
dibagi atas :
- Domain
fisik
- Domain
psikologis
- Domain
hubungan
sosial
- Domain

lingkungan

Cara ukur

Hasil ukur

Menggunakan Baik
26 pertanyaan
79-130
pada
Buruk
26-78
kuesioner
pilihan
jawaban :
1. Sangat
buruk
2. Buruk
3. Biasabiasa saja
4. Baik

5. Sangat
baik

Skala
Ordinal

27
Universitas Sumatera Utara

BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1Desainpenelitian
Desainpenelitianadalahdeskriptifyaiturancanganpenelitian

yang

bertujuanuntukmenjelaskansuatukeadaansecaraobjektif,
dalamhaliniadalahKualitasHidupCaregiver
dalamMerawatAnggotaKeluargadenganSkizofrenia di KunjunganRawatJalan RS
Jiwa Prof. Dr. M. Ildrem Medan.

4.2Populasidansampel
4.2.1Populasi
PopulasidalampenelitianiniadalahseluruhCaregiver

yang

merawat

AnggotakeluargadenganSkizofrenia di KunjunganRawatJalan RS Jiwa Prof.
Dr. M. Ildrem Medan padabulanJanuari – April 2016 terdapat 3.653 orang
dengan target populasi pada tahun 2016 yaitu 650 orang penderita
skizofrenia.
4.2.2 Sampel
Sampelpadapenelitianiniadalahcaregiver

utamayang

merawatanggotakeluargadenganskizofrenia di KunjunganRawatJalan RS Jiwa
Prof. Dr. M. Ildrem Medan dengan kriteria inklusisebagaiberikut: 1) usia 18 –
65


tahun,2)

telahmerawatanggotakeluarga

mengalamiskizofrenialebihdari 1 tahun,
berdasarkan

kriteria

PPDGJ

III

yang

3) pasien terdiagnosa skizofrenia
(pemeriksaan

klinis),


4)

tinggalserumahdenganpasien, dan 5) dapatberbicaradalambahasa Indonesia.

Universitas Sumatera Utara

Jumlahcaregiver

yang

akandijadikansampeldalampenelitianinidapatdihitungdenganmenggunakan :

Universitas Sumatera Utara

Rumusbesarsampelsebagaiberikut rumus Slovin ( dalam Hidayat, 2007 )

�=



� + � (�)�

Keterangan :
n :Besarsampel
N :Besarpopulasi (target populasi 650 pasien skizofrenia)
d :Derajatketepatan yang digunakan (10% = 0,1)
PerhitunganBesarSampel

�=
�=
�=

n=


� + � (�)�

���
� + ��� (�, �)�
650

1 + 6,5

650
7,5

n = 87 orang caregiver

Universitas Sumatera Utara

Jumlahbesarsampelpadapenelitianiniialahsebanyak
caregiver.Pengambilan

sampel

dalam

penelitian

87
ini

dilakukan

orang
dengan

menggunakan teknik probability samplingdengan pendekatan simple random
sampling.Pengambilan simple random sampling merupakan teknik pengambilan
sumber data secara acak (Polit & Beck). Memberikankesempatan yang
samakepadasetiapanggota yang adadalampopulasiuntukdijadikansampel.
4.3 TempatdanWaktuPenelitian
4.3.1 Tempat penelitian
Penelitian dilakukan di Kunjungan Rawat Jalan RS Jiwa Prof. Dr. M.
Ildrem Medan. Tempat ini dipilih karena rumah sakit ini merupakan rumah
sakit pendidikan khusus bagi mahasiswa kedokteran, keperawatan dan
psikologi di Sumatera Utara. Selain itu rumah sakit ini merupakan rujukan
khusus untuk penderita gangguan jiwa di Provinsi Sumatera Utara dan
sebagian wilayah di Nanggroe Aceh Darusalam.
4.3.2 Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan selama sepuluh bulan yaitu dimulai dari bulan
Oktober tahun 2016 sampai dengan bulan Juli tahun 2017. Pengumpulan data
dilakukan pada bulan Maret sampai bulan April 2017.
4.4 PertimbanganEtik
Pengambilan data dalam penelitian ini diambil dari Kunjungan Rawat Jalan
Caregiver dalam Merawat Anggota Keluarga dengan Skizofrenia di RS Jiwa
Prof. Dr. M. Ildrem Medan. Pelaksanaan penelitian terlebih dahulu peneliti
memperkenalkan diri, menjelaskan maksud dan tujuan serta menjelaskan

Universitas Sumatera Utara

prosedur pelaksanaan penelitian yang dilakukan. Penelitian menjelaskan bahwa
penelitian dijaga kerahasiaannya dengan tidak mencantumkan nama pada lembar
pengumpulan data, tetapi dengan memberi kode pada masing-masing lembar
kuesioner. Peneliti mengakui hak-hak caregiver dalam menyatakan kesediaan
atau ketidaksediaan menjadi subjek penelitian dan memiliki hak untuk membuat
keputusan sendiri. Jika caregiver bersedia, maka caregiver diminta untuk
menandatangani lembar persetujuan penelitian dan memberikan kuesioner untuk
diisi.
Jika dalam pengisian kuesioner caregiver kurang mengerti maka peneliti
memberikan penjelasan. Setelah seluruh kuesioner selesai diisi oleh caregiver,
kemudian

dikembalikan

kepada

peneliti.

Jika

caregivermenolak

dan

mengundurkan diri selama pengumpulan data berlangsung, maka penelitian
memberi kebebasan kepada caregiver dengan tidak melanjutkan mengisi
kuesioner dan peneliti mengambil caregiver lainnya untuk mengisi kuesioner
yang baru.
4.5 InstrumenPenelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk
kuesioner dengan berpedoman kepada tinjauan pustaka dan kerangka konsep.
Pada bagian pertama dari instrumen penelitian berisi data demografi caregiver
yang merawat anggota keluarga dengan skizofrenia yang meliputi usia, jenis
kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, pendapatan, hubungan dengan
pasien, lama merawat pasien.

Universitas Sumatera Utara

Instrumen kedua berisi kuesioner kualitas hidup dari World Health
Organization Quality Of Life (WHOQOL) – BREF. Kuesioner ini merupakan
rangkuman dari World Health Organization Quality Of Life (WHOQOL) – 100
dan telah dilakukan Back Translate yaitu dari Bahasa Inggris ke Indonesia oleh
ibu Roxana Devi Tumanggor dosen Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera
Utara dan dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris oleh Bapak Asih Nurakhir
yaitu dosen pengajar dari UNPAD yang berasal dari 26 pertanyaan (WHOQOL) –
BREF. Terdiri dari kualitas hidup secara menyeluruh dan kesehatan secara umum
dan satu bagian terdiri dari 24 pertanyaan yang berasal dari WHOQOL – 100dan
telah ada perubahan.
Kuesioner ini berpedoman pada skala likert yang dikategorikan sangat
buruk, buruk, biasa-biasa saja, baik, sangat baik. Jika cargiver menjawab sangat
buruk diberi nilai 1, buruk diberi nilai 2, biasa-biasa saja diberi nilai 3, baik diberi
nilai 4, sangat baik diberi nilai 5. Nilai tertinggi yang mungkin dicapai 130
sedangkan terendah 26.
R = nilai tertinggi – nilai terendah
= 130 – 26 = 104
Menetukan panjang kelas
I = Rentang/banyaknya kelas
= 104 – 2 = 52
Maka kualitas hidup caregiverdikategorikan atas kelas interval sebagai berikut :
1. Baik

= 79 – 130

2. Buruk = 26 - 78

Universitas Sumatera Utara

Untukpertanyaannomor

1

dan

2

tentangkualitashidupsecaramenyeluruhdankesehatansecaraumum. Domain 1 –
Fisikadapada pertanyaan nomor 3, 4, 10, 15, 16, 17, dan 18. Domain 2 –
Psikologisadapadapertanyaannomor 5, 6, 7, 11, 19, dan 26. Domain 3 – Hubungan
sosial

adapadapertanyaannomor

20,

21,

dan

22.

Domain

4



Lingkunganadapadapertanyaannomor 8, 9, 12, 13, 14, 23, 24, dan 25. Pertanyaan
positif pada kuesioner ini terdapat pada nomor 1, 2, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,
14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24 dan 25 dan pertanyaan negatif terdapat
pada nomor 3, 4 dan 26.
Kuesioner ini berpedoman pada skala likert yang dikategorikan sangat
buruk, buruk, biasa-biasa saja, baik, sangat baik. Jika caregiver menjawab sangat
buruk diberi nilai 1, buruk diberi nilai 2, biasa-biasa saja diberi nilai 3, baik diberi
nilai 4, sangat baik diberi nilai 5.
Kemudian untuk pengkategorian kualitas hidup caregiver digunakan
perhitungan sebagai berikut :
1. Kualitas hidup caregiver
R = nilai tertinggi – nilai terendah
= 130 – 26 = 104
Menetukan panjang kelas
I = Rentang/banyaknya kelas
= 104/2 = 52
Maka kualitas hidup caregiverdikategorikan atas kelas interval sebagai berikut :
1) Baik

= 79 – 130

Universitas Sumatera Utara

2) Buruk = 26 - 78
2. Kesehatan fisik
R = nilai tertinggi – nilai terendah
= 28 – 7 = 21
Menetukan panjang kelas
I = Rentang/banyaknya kelas
= 21/2 = 10,5 = 11
Maka kualitas hidup caregiverberdasarkan kesehatan psikologis dikategorikan
atas kelas interval sebagai berikut :
1) Baik

= 19 – 28

2) Buruk = 7 - 18
3. Kesehatan psikologis
R = nilai tertinggi – nilai terendah
= 24 – 6 = 18
Menetukan panjang kelas
I = Rentang/banyaknya kelas
= 18/2 = 9
Maka kualitas hidup caregiverberdasarkan kesehatan psikologis dikategorikan
atas kelas interval sebagai berikut :
1) Baik

= 16 – 24

2) Buruk = 6 - 15
4. Hubungan Sosial
R = nilai tertinggi – nilai terendah

Universitas Sumatera Utara

= 12 – 3 = 9
Menetukan panjang kelas
I = Rentang/banyaknya kelas
= 9/2 = 4,5 ≈ 5
Maka kualitas hidup caregiverberdasarkan hubungan sosial dikategorikan atas
kelas interval sebagai berikut :
1) Baik

= 9 – 12

2) Buruk = 3 - 8
5. Lingkungan
R = nilai tertinggi – nilai terendah
= 32 – 8 = 24
Menetukan panjang kelas
I = Rentang/banyaknya kelas
= 24/2 = 12
Maka kualitas hidup caregiverberdasarkan lingkungan dikategorikan atas
kelas interval sebagai berikut :
1) Baik

= 21 – 32

2) Buruk = 8 - 20
4.6 UjiValiditas
Penelitian dengan menggunakan instrumenWorld Health Organization
Quality Of life , peneliti melakukan uji validitas terhadap instrumen penelitian. Uji
validitas ini menggunakan 3 pakar yaitu dosen dari Fakultas Keperawatan USU

Universitas Sumatera Utara

yang ahli dalam keperawatan jiwa dan dosen dari Fakultas Keperawatan UNRI.
Hasil perhitungan content validity indeksdiperoleh nilai 0.93.
4.7 UjiReliabilitas
Ujireliabilitasmerupakanindeks

yang

menunjukansejauhmanasuatualatpengukurdapatdipercayaataudapatdiandalkan.Inst
rumenQuality of Life dilakukanujireliabilitasdenganmenggunakanujicronbach α.
Uji reliabilitas dilakukan terhadap 20 orang caregiverdi Kunjungan Rawat Jalan
RS Jiwa Prof. Dr. M. Ildrem Medan yang mempunyai karakteristik yang sama
dengan penelitian. Hasilanalisisdengancronbach alphadiperoleh nilai yaitu 0,770.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrumen Quality of Life yang
digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel dan telah dihitung dengan
menggunakan sistem komputerisasi.
4.8 Pengumpulan Data
Prosedur yang dilakukan dalam pengumpulan data yaitu, pada tahap awal
peneliti mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada institusi
pendidikan Fakultas Keperawatan Program Studi Ners Universitas Sumatera
Utara, kemudian permohonan izin yang telah diperoleh diserahkan kepada RS
Jiwa Prof. Dr. M. Ildrem Medan untuk melakukan penelitian.
Selanjutnya menetukan caregiver sesuai dengan kriteria yang telah
ditentukan sebelumnya cara pengambilan sampel dilakukan dengan melihat buku
status pasien terlebih dahulu, kemudian peneliti memilih nomor rekam medik
ganjil untuk dijadikan caregiver.Selanjutnyapenelitimenemuikeluarga pasien
untuk

dijadikan

sebagaicaregiverdanmelakukanprosedurpengumpulan

data

caregiver.Setelah mendapatkan caregiver, peneliti menemui keluarga pasien dan

Universitas Sumatera Utara

memberikan penjelasan tentang tujuan, manfaat, dan cara pengisian kuesioner,
termasuk menjelaskan hak-hak caregiver untuk menolak mengisi kuesioner
sebelum pengisian kuesioner.
Langkah selanjutnya jika caregiver menyetujui pengisian kuesioner
caregiver diberikan informed concent untuk ditanda tangani dan peneliti
memberikan kesempatan kepada caregiver untuk bertanya mengenai hal-hal yang
belum dimengerti. Disaat yang bersamaan ketika caregiver mengisi informed
concent peneliti membuat kode pada kuesioner tanpa menuliskan namacaregiver.
Setelah itu peneliti memulai proses pengumpulan data dan memberikan kuesioner
data demografi dan kuesioner kualitas hidup caregiver dan selanjutnya kuesioner
diisi oleh caregiver dan dilanjutkan kembali pengumpulan kuesioner yang telah
diisi oleh caregiver, selanjutnya peneliti memeriksa kejelasan dan kelengkapan
kuesioner.
4.9 Analisa Data
Analisa data penelitian ini menggunakan analisisunivariat adalahanalisis
yang

dilakukan

terhadap

Padaumumnyadalamanalisisini
memperjelas

terhadap

obyek

variabel

bertujuan
yang

untuk
diteliti

dari

hasilpenelitian.

mendeskripsikan
meliputi

sampel

atau
atau

populasi.Selanjutnya data demografi dan kualitas hidup di persentasikan dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi dan presentasi.

Universitas Sumatera Utara

BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan mengenai
karakteristik caregiverdan kualitas hidupcaregiversebagai caregiver dalam
merawat anggota keluarga dengan skizofrenia di RS Jiwa Prof. Dr. M. Ildrem
Medan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai April 2017dengan
jumlah sebanyak 87 orangcaregiver yang mempunyai anggota keluarga yang
menderita skizofrenia dan sedang menjalani rawat jalan di RS Jiwa Prof. Dr. M.
Ildrem Medan.
5.1

HASIL PENELITIAN

5.1.1 KarakteristikCaregiver
Caregiver

yang

merawat

anggota

keluarga

dengan

skizofrenia

sebagianbesar berada pada rentang umur 41-54 tahun dan 55-65 tahun sebanyak
30 orang caregiver (34,5%), sebagian besar caregiver berjenis kelamin perempuan
sebanyak 37 orang caregiver (65,5%). Tingkat pendidikan caregiver paling
dominan adalah SMA/Sederajat sebanyak 37 orang caregiver (42,5%), dengan
jenis pekerjaan caregiver yang paling dominan ialah sebagai wiraswasta sebanyak
42 orang caregiver(48,3%), sebagian besar caregiver memiliki penghasilan
Rp.1.000.000,- s.d Rp.3.000.000 setiap bulannya sebanyak 42 orang caregiver
(55,2%). Berdasarkan hubungan caregiver dengan anggota keluarga, paling
dominan caregiver adalah orang tua yang menjadi caregiver bagi anak mereka
yang menderita skizofrenia sebanyak 41 orang caregiver (47,1%), dan sebagian
besar caregiver telah merawat anggota keluarga mereka yang menderita

Universitas Sumatera Utara

45

skizofrenia antara 1-4 tahun sebanyak 41 orang caregiver (47,1%), kemudian 5-10
tahun sebanyak 24 orang caregiver (27,6%) dan lebih dari 10 tahun sebanyak 22
orang caregiver (25,3%).
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase KarakteristikCaregiver yang
Merawat Anggota Keluarga dengan Skizofrenia di RS Jiwa Prof.
Dr. M. Ildrem Medan (n=87)
Karakteristik
Umur
18-40tahun
41-54tahun
55-65 tahun
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Tingkat pendidikan
SD/Sederajat
SMP/Sederajat
SMA/Sederajat
Perguruan tinggi
Jenis Pekerjaan
Pegawai Negeri Sipil
Wiraswasta
Pegawai/Buruh
Ibu Rumah Tangga
Pelajar/Mahasiswa
Petani
Penghasilan perbulan
Rp.3.000.000,Hubungan dengan Pasien
Orang Tua
Anak
Suami/Istri
Saudara Kandung
Lama Merawat Pasien Skizofrenia
1-4 tahun
5-10 tahun
>10tahun

Frekuensi (f)

Persentase (%)

27
30
30

31,0
34,5
34,5

30
57

34,5
65,5

22
19
37

25,3
21,8
42,5
20,3

7
42
8
14
3
13

8,0
48,3
9,2
16,1
3,4
14,9

32
48

36,8
55,2

9

7

8,0
11
41
11
24

12,6
47,1
12,6
27,6

41
24
22

47,1
27,6
25,3

Universitas Sumatera Utara

5.1.2 Kualitas Hidup Caregiver
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa data distribusi frekuensi dan
persentase kualitas hidup caregiveryang di jelaskan dalam tabel 5.2 menunjukkan
bahwa sebagian besar caregivermemiliki kualitas hidup dalam kategori yang baik
yakni sebanyak 45 orang

caregiver (51,7%), dan caregiveryang memiliki

kualitas hidup buruk sebanyak 42 orang caregiver (48,3%).
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Kualitas Hidup
Caregiver yang Merawat Anggota Keluarga dengan Skizofrenia di
RS Jiwa Prof. Dr. M. Ildrem Medan (n=87)
Kualitas Hidup Caregiver

Frekuensi (f)

Persentase (%)

Baik

45

51,7

Buruk

42

48,3

Total

87

100

5.1.3 Kualitas Hidup Caregiver Berdasarkan Kesehatan Fisik
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa data distribusi frekuensi dan
persentase kualitas hidup caregiver berdasarkan kesehatan fisik yang di jelaskan
dalam tabel 5.3 menunjukkan bahwa sebagian besar caregivermemiliki kualitas
hidup berdasarkan kesehatan fisik dalam kategori yang baik yakni sebanyak 49
orang caregiver (56,3%), dan caregivermemiliki kualitas hidup berdasarkan
kesehatan fisik dalam kategori buruk sebanyak 38 orang caregiver (43,7%).

Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase KarakteristikCaregiver yang
Merawat Anggota Keluarga dengan Skizofrenia di RS Jiwa Prof.
Dr. M. Ildrem Medan Berdasarkan Kesehatan Fisik (n=87)
Kategori Kualitas Hidup Caregiver

Frekuensi (f)

Persentase (%)

Baik

49

56,3

Buruk

38

43,7

Total

87

100

Berdasarkan Kesehatan Fisik

5.1.4 Kualitas Hidup Caregiver Berdasarkan Kesehatan Psikologis
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa data distribusi frekuensi dan
persentase kualitas hidup caregiver berdasarkan kesehatan psikologis yang di
jelaskan dalam tabel 5.4 menunjukkan bahwa hampir seluruh caregivermemiliki
kualitas hidup berdasarkan kesehatan psikologis dalam kategori yang baik yakni
sebanyak 86 orang caregiver (98,9%), dan caregivermemiliki kualitas hidup
berdasarkan kesehatan psikologis dalam kategori yang buruk yakni hanya
sebanyak 1 orang caregiver (1,1%).
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase KarakteristikCaregiver yang
Merawat Anggota Keluarga dengan Skizofrenia di RS Jiwa Prof.
Dr. M. Ildrem Medan Berdasarkan Kesehatan Psikologis (n=87)
Kategori Kualitas Hidup Caregiver
Berdasarkan Kesehatan Psikologis
Baik
Buruk
Total

Frekuensi (f)

Persentase (%)

86
1
87

98,9
1,1
100

5.1.5 Kualitas Hidup CaregiverBerdasarkan Hubungan Sosial
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa data distribusi frekuensi dan
persentase kualitas hidup caregiver berdasarkan hubungan sosial yang di jelaskan

Universitas Sumatera Utara

dalam tabel 5.5 menunjukkan bahwa sebagian besar caregivermemiliki kualitas
hidup berdasarkan hubungan sosial dalam kategori yang baik yakni sebanyak 83
orang caregiver (95,4%), dan caregiveryang memiliki kualitas hidup berdasarkan
hubungan sosial dengan kategori yang buruk yakni sebanyak 4 orang caregiver
(4,6%).
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi dan Persentase KarakteristikCaregiver yang
Merawat Anggota Keluarga dengan Skizofrenia di RS Jiwa Prof.
Dr. M. Ildrem Medan Berdasarkan Hubungan Sosial (n=87)
Kategori Kualitas Hidup Caregiver

Frekuensi (f)

Persentase (%)

Baik

83

95,4

Buruk

4

4,6

Total

87

100

Berdasarkan Hubungan sosial

5.1.6 Kualitas Hidup Caregiver Berdasarkan Lingkungan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa data distribusi frekuensi dan
persentase kualitas hidup caregiver berdasarkan lingkungan yang di jelaskan
dalam tabel 5.6 menunjukkan bahwa sebagian besar caregivermemiliki kualitas
hidup berdasarkan lingkungan dalam kategori yang baik yakni sebanyak 67 orang
caregiver (77%), dan caregivermemiliki kualitas hidup berdasarkan lingkungan
dalam kategori yang buruk yakni sebanyak 20 orang caregiver (23%).

Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi dan Persentase KarakteristikCaregiver yang
Merawat Anggota Keluarga dengan Skizofrenia di RS Jiwa Prof.
Dr. M. Ildrem Medan Berdasarkan Lingkungan (n=87)
Kategori Kualitas Hidup Caregiver

Frekuensi (f)

Persentase (%)

Baik

67

77,0

Buruk

20

23,0

Total

87

100

Berdasarkan Lingkungan

5.2 Pembahasan
5.2.1 Kualitas Hidup Caregiver
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 45 orang caregiver (51,7%)
mempunyai kualitas hidup baik karena caregiver ketika menjawab pertanyaan di
kuesioner rata-rata memilih jawaban cukup puas. Caregiver dapat mengatasi
kecukupan tidur meraka meskipun harus menjaga keluarga yang mengalami
skizofrenia di rumah, dan caregiver menyatakan bahwa sangat banyak
membutuhkan bantuan, dukungan dari anggota keluarga lainnya di lingkungan
sekitar, di dukung oleh penelitian Adiningtyas (2007), hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa kualitas hidup anggota keluarga penderita skizofrenia di
wilayah Jakarta berada pada tingkatan sedang dan baik. Mereka tidak
membutuhkan terapi medis untuk dapat beraktivitas sehari-hari. Pada awal
merawat mereka memiliki perasaan-perasaan negatif seperti merasa bersalah,
merasa tidak berdaya, dan merasa cemas akan masa depan penderita, namun
seiring dengan berjalannya waktu, mereka mulai bisa menyesuaikan diri dan
menerima hal tersebut. Mereka juga mendapatkan dukungan dari keluarga besar,
selain itu masyarakat juga tidak pernah mengucilkan mereka.

Universitas Sumatera Utara

Namun sebanyak 42 orang caregiver (48,3%) mempunyai kualitas hidup
yang buruk karena caregiver menyatakan tidak sama sekali puas dengan
dukungan yang diberikan oleh teman, sehingga berdampak dengan interaksi sosial
caregiver, didukung oleh penelitian yang dilakukan Primaria (2014) menunjukkan
bahwa caregiver rentan terhadap gangguan psikologis, dan gejala yang hadir
seperti stres, frustasi, mengurangi interaksi sosial, kecemasan, depresi sehingga
berdampak pada kesehatan fisik. Kondisi ini dapat mempengaruhi kualitas hidup
caregiver sebagai perawat utama pasien skizofrenia di rumah.
Menurut Ellah (2015) komunikasi personal yang dilakukan terhadap dua
keluarga yang merawat penderita skizofrenia yaitu orangtua dan adik penderita
yang tinggal didaerah Depok, ditemukan bahwa menurut mereka, dirinya dan
anggota keluarganya yang lain sudah tidak lagi merasa malu, khawatir dan tidak
berdaya secara berlebihan seperti pertama kali merawat penderita. Mereka merasa
bahwa setiap anggota keluarga sudah mulai terbuka terhadap satu sama lain,
seperti jika ada sesuatu hal yang mengganggu, terkait dengan keuangan, atau
persoalan emosi, maka mereka berusaha untuk mengungkapkannya secara
langsung. Selain itu, mereka juga mendiskusikan setiap permasalahan yang
mereka hadapi, seperti bagaimana cara merawat penderita, bagaimana cara
mendapatkan biaya pengobatan dan tempat pengobatan penderita. Pendapatpendapat yang dikemukan oleh anggota keluarga tersebut menunjukkan bahwa
menurut mereka keluarga mereka sudah mampu berkomunikasi secara langsung
dan dapat menyelesaikan masalah secara efisien.

Universitas Sumatera Utara

Alejandra (2011) menyatakan bahwa keluarga khususnya caregiver
mempunyai peran besar dalam tahap pemulihan, sehingga sejak awal perawatan
keluarga diharapkan ikut terlibat pada penanganan perawatan keluarga yang
mengalami skizofrenia. Seseorang yang menjadi caregiver dalam keluarga bisa
dilihat dari kedekatan dan kesempatannya dalam menjalankan perannya.
Kualitas hidup dapat diartikan sebagai derajat dimana seseorang
menikmati kemungkinan dalam hidupnya. Chang dan Weissman (2004)
menjelaskan bahwa kenikmatan tersebut memiliki dua komponen yaitu
pengalaman, kepuasan dan kepemilikan atau pencapaian beberapa karateristik dan
kemungkinan-kemungkinan tersebut merupakan hasil dari kesempatan dan
keterbatasan setiap orang dalam hidupnya dan merefleksikan interaksi faktor
personal dan lingkungan. Kreitler dan Ben (2004 dalam Kurs, 2015)
menambahkan kualitas hidup sebagai persepsi individu mengenai keberfungsian
mereka di dalam bidang kehidupan. Dalam hal ini bahwa kualitas hidup dibentuk
oleh suatu gagasan yang terdiri dari aspek kognitif dan afektif karena penilaian
individu terhadap suatu kondisi mempengaruhi secara efektif dan menimbulkan
reaksi terhadap kondisi emosi individu tersebut.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Nuralita (2015) yang
menjelaskan bahwa dari 86 responden yang diteliti sebagai anggota keluarga
yang merawat pasien skizofrenia diketahui bahwa sebanyak 55 responden (70%)
tetap memiliki kualitas hidup dalam kategori yang baik, dan 31 orang responden
(30%) memiliki kulitas hidup yang buruk selama merawat anggota keluarga yang
menderita skizofrenia. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara

Marsaulina (2012) yang menjelaskan bahwa terdapat hubungan antara kualitas
hidup dan dukungan anggota keluarga dengan pencegahan kekambuhan pasien
skizofrenia dengan nilai (p)=0,012 (