Soeka Moelidja Point (Mixed Use Building) Chapter III VII

BAB III
ELABORASI TEMA

3.1 Arsitektur Tropis
Menurut Marcus Pollio Vitruvius (1486) arsitektur adalah kesatuan dari
kekuatan/kekokohan (firmitas), keindahan (venustas), dan kegunaan/fungsi (utilitas).
Menurut Francis DK Ching (1979) arsitektur membentuk suatu tautan yang
mempersatukan ruang, bentuk, teknik dan fungsi. Menurut Amos Rappoport (1981)
arsitektur adalah ruang tempat manusia, yang lebih dari sekedar fisik, tapi juga
menyangkut pranata-pranata budaya dasar. Pranata ini meliputi: tata atur kehidupan
sosial dan budaya masyarkat, yang diwadahi dan sekaligus memperngaruhi arsitektur.
Sedangkan menurut JB. Mangunwijaya (1992) arsitektur sebagai vastuvidya
(wastuwidya) yang berarti ilmu bangunan. Dalam pengertian wastu terhitung pula tata
bumi, tata gedung, tata lalu lintas (dhara, harsya, yana).
Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang
lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan
binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan,
arsitektur lanskap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan
desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan
tersebut. Sedangkan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) ar·si·tek·tur
/arsitéktur/ adalah seni dan ilmu merancang serta membuat konstruksi bangunan,


jembatan, dan/atau metode dan gaya rancangan suatu konstruksi bangunan.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, tropis tropis /tro·pis/ a 1 mengenai
daerah tropik (sekitar khatulistiwa): penyakit khas khatulistiwa (beriklim panas)
seperti malaria; 2 beriklim panas.
Pengertian tropis berasal dari kata tropicos dalam bahasa Yunani Kuno berarti
garis balik. Daerah tropis dapat dibagi dalam dua kelompok iklim utama yaitu tropis
basah dan tropis. Indonesia termasuk dalam daerah tropis lembab yang ditandai oleh
kelembaban udara yang relatif tinggi pada umumnya di atas 90%, curah hujan yang
tinggi, serta temperatur rata-rata tahunan di atas 18 C dan biasanya sekitar 23 C dan
dapat mencapai 38 C dalam musim kemarau. Lebih khusus lagi, Indonesia termasuk
dalam daerah sekunder hutan hujan tropis (tropis lembab).
Arsitektur tropis merupakan representasi konsep bentuk yang dikembangkan
berdasarkan respon terhadap iklim yang dialami oleh Negara Indonesia yaitu tropis
lembab. Konsep arsitektur tropis, pada dasarnya adalah adaptasi bangunan terhadap
iklim tropis, dimana kondisi tropis membutuhkan penanganan khusus dalam
desainnya. Pengaruh utama berasal dari kondisi suhu tinggi dan kelembaban tinggi,
dimana pengaruhnya ada pada tingkat kenyamanan ketika pengguna berada dalam
ruangan.
Arsitektur Tropis merupakan salah satu cabang ilmu arsitektur, yang mempelajari

tentang arsitektur yang berorientasi pada kondisi iklim dan cuaca, pada lokasi di
mana massa bangunan atau kelompok bangunan berada, serta dampak, tautan ataupun
pengaruhnya terhadap lingkungan sekitar yang tropis.

Tingkat kenyamanan seperti tingkat sejuk udara dalam bangunan, oleh aliran
udara, adalah salah satu contoh aplikasi konsep bangunan tropis. Meskipun konsep
bangunan tropis selalu dihubungkan dengan sebab akibat dan adaptasi bentuk
(tipologi) bangunan terhadap iklim, banyak juga interpretasi konsep ini dalam tren
yang berkembang dalam masyarakat; sebagai penggunaan material tertentu sebagai
representasi dari kekayaan alam tropis, seperti kayu, batuan ekspos, dan material asli
yang diekspos lainnya.
Bangunan dengan desain arsitektur tropis, memiliki ciri khas atau karakter
menyesuaikan dengan kondisi iklim tropis, atau

memiliki bentuk tropis. Tetapi

dengan adanya perkembangan konsep dan teknologi, maka bangunan dengan konsep
atau bentuk modern atau hitech, bias disebut bangunan tropis, hal ini diatasi dengan
adanya system sirkulasi udara, ventilasi, bukaan, view dan orientasi bangunan, serta
penggunaan material modern/hitech yang tidak merusak lingkungan.

Arsitektur Tropis meliputi berbagai macam hal yang menyangkut desain
bangunan atau kawasan yang berkarakter bangunan tropis, dengan pengaruh atau
dampak terhadap lingkungannya.
Desain bangunan dengan karakter tropis, memiliki beberapa persyaratan sebagai
berikut, yaitu : harus memiliki view dan orientasi bangunan yang sesuai dengan
standar tropis (building orientation), menggunakan bahan atau bagian pendukung
kenyamanan pada kondisi tropis, seperti; sunshading, sunprotection, sunlouver,
memperhatikan standar pengaruh bukaan terhadap lingkungan sekitar(window

radiation), serta memiliki karakter atau ciri khas yang mengekpos bangunan sebagai
bangunan tropis, dengan penggunaan material ataupun warna-warna yang berbeda.

3.2 Studi Banding Tema Sejenis
3.2.1 Museum Centre Pompidou
Fungsi

: Museum Gallery

Lokasi


: Paris

Gambar 1.6 Museum Centre Pompidou, Paris
Sumber:Google, 2012

3.2.2 Condominium Garden
Fungsi

: Museum Gallery

Lokasi

: Ladprao

Gambar 1.7 Condominium Garden, Ladprao
Sumber:Google, 2012

3.2.3 Green School Bali
Fungsi


: Sekolah Alam

Lokasi

: Bali

Gambar 1.8 Green School Bali, Bali
Sumber:Google, 2012

Kesimpulan yang dapat diambil dari studi banding ini bahwa studi banding ini
merupakan beberapa konsep arsitektur tropis dimana dalam desainnya berusaha
membentuk bangunan atau kawasan yang berkarakter bangunan tropis, dengan
adaptasi atau penyesuaian terhadap lingkungannya.

BAB IV
ANALISIS

4.1

Analisa Fisik


4.1.1 Tinjauan Lokasi Perancangan Terhadap Kota Medan
Lokasi perancangan berada pada kawasan strategis Nasional dan Kawasan
Strategis Provinsi. Di Kota Medan terdapat 7 (tujuh) kecamatan di Pusat Kota yang
ditetapkan sebagai Pusat Kawasan Metropolitan Mebidangro, yaitu Kecamatan
Medan Polonia, Medan Maimun, Medan Barat, Medan Petisah, Medan Baru, Timur
dan Medan Kota. Lokasi perancangan terletak pada kawasan pusat kota Medan.

Gambar 1.9 Peta Kota Medan & Lokasi Perancangan
Sumber : pemkomedan.go.id, 2012

Tujuan penataan ruang wilayah Kota Medan mencerminkan keterpaduan
pembangunan antar sektor, antar kecamatan, dan antar pemangku kepentingan.
Tujuan penataan ruang Kota Medan pada masa yang akan datang tidak akan terlepas
dari peran, fungsi, dan kedudukannya dalam lingkup wilayah yang lebih luas. Untuk
mendukung pengembangan peran dan fungsi Kota Medan sebagai Pusat Kegiatan
Nasional, serta tanggap dengan dinamika perkembangan dan permasalahan Kota
Medan saat ini, maka Visi Pembangunan Kota Medan yang akan dituju, adalah
“Terciptanya wilayah Kota Medan yang aman, nyaman, produktif dan
berkelanjutan serta mempunyai daya saing dan daya tarik sebagai daerah

tujuan investasi”.
Berdasarkan data RTRW 2010 yang termasuk dalam Skala pelayanan kawasan
primer pusat kota:


Kecamatan Medan Polonia.



Kecamatan Medan Maimun.



Kelurahan Darat dan Petisah Hulu (Kecamatan Medan Baru).



Kelurahan Petisah Tengah dan Sekip (Kecamatan Medan Petisah).




Kelurahan Kesawan dan Silalas (Kecamatan Medan Barat).



Kelurahan Persiapan Perintis dan Gang Buntu (Kecamatan Medan Timur).



Kelurahan Pusat Pasar, Pasar Baru dan Kelurahan Mesjid (Kecamatan Medan
Kota).
Jadi dapat di simpulkan bahwa loaksi perancangan berada pada kawasan pusat

kota Medan. Kawasan lokasi perancangan berada pada BWK Pusat Kota dimana

kegiatan utama kawasan adalah sebagai pusat kegiatan perdagangan/bisnis; pusat
kegiatan jasa dan kegiatan pemerintahan provinsi dan kota; pusat pelayanan ekonomi
yang skala pelayanannya adalah Kota Medan; Provinsi Sumatera Utara dan
Internasional.
4.1.2 Tinjauan Lokasi Perancangan Terhadap Kecamatan

Kecamatan Medan Maimun terletak di wilayah Selatan Kota Medan dengan
batas-batas sebagai berikut :
• Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Medan Polonia

• Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Medan Kota.

• Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Medan Johor.

• Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Barat.

Lokasi perancangan berada Jl. Palang Merah Kecamatan Medan Maimun Kota
Medan, tepatnya bersebelahan dengan bangunan heritage peninggalan zaman kolonial
dan juga terdapat sungai deli di tepi lokasi perancangan tersebut.
Daerah pelayanan pada proyek Soekamoelidja Point adalah seluruh kelurahan
yang ada di Kec. Medan Maimun ini, antara lain :
▪ Kelurahan Kampung Baru.
▪ Kelurahan Sei Mati.
▪ Kelurahan Suka Raja.
▪ Kelurahan Jati.


▪ Kelurahan Hamdan.
▪ Kelurahan Aur.
4.1.2 Kondisi dan Potensi Lokasi Perancangan
Lokasi perancangan merupakan sebuah lahan kosong dengan luas lahan ± 3.9
Ha. Lokasi perancangan memiliki beberapa potensi dari segi pengembangan
perekonomian Kota Medan diantaranya Kawasan palang Merah merupakan kawasan
perumahan permukiman, perdagangan dan jasa.
Terletak di sekitar kawasan kota lama, yang dewasa ini telah / sedang ditata
sebagai kawasan wisata kota konservasi, karena masih terdapat beberapa bangunanbangunan bersejarah.

4.1.3 Batas – Batas Lokasi Perancangan
Batas – batas lokasi perancangan dapat dilihat pada gambar 1.10 dibawah ini.

Gambar 1.10 Peta Kota Medan & Lokasi Perancangan
Sumber : Survey Lapangan, 2012

4.1.4 Analisa Tata Guna Lahan
Adapun kegunaan lahan di kawasan Jl. Palang Merah terlihat pada gambar di
bawah ini (Gambar 1.11) :


Gambar 1.11 Bangunan Sekitar Lokasi Perancangan Radius 1 Km Dari Lokasi
Sumber : Survey Lapangan, 2012
Adanya isu global warming sehingga lahirlah Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2002 tentang bangunan gedung yang lebih ramah lingkungan dan hemat energi
selaras dengan lingkungan asal.

Adanya isu kawasan di lokasi perancangan ini diantaranya :
1. Kemacetan ditimbulkan Perkembangan kota Medan pada saat ini telah
menunjukkan tingkat pertumbuhan yang sangat cepat. Makin besar jumlah
penduduk makin banyak dan beragam pula fasilitas yang dibutuhkan dalam
suatu kota.
2. Gejala perkotaan yang mengakibatkan kematian kawasan adalah sebagai
berikut :
a. Terjadinya pergeseran pusat-pusat kegiatan dan fungsi kawasan dari pusat
kota yang lama ke pusat kota yang lain sebagai akibat dari manajemen
pertumbuhan kota yang kurang baik.
b. Terjadinya business flight yang menyebabkan berubahnya fungsi landuse
dan space use kawasan. Kawasan kota lama yang semula merupakan
kawasan strategis kota, berangsurangsur mengalami pergeseran fungsi
yang menyebabkan kematian kawasan.
c. Ada

beberapa

lokasi

yang

potensial

dari

segi

pengembangan

perekonomian kota Medan, namun disisi lain ada wajah kawasan yang
perlu

segera

direvitalisasi mengingat

historis

Diantaranya kawasan Palang Merah (Gambar 1.12).

kawasan

tersebut.

Gambar 1.12. Peta Kawasan Persebaran Bangunan - Bangunan Bersejarah
Sumber : Survey Lapangan, 2012
Respon terhadap langgam arsitektur sekitar adalah dengan mengambil karakter
bangunan yakni : grid, massif, shading, dan bangunan yang tanggap terhadap kondisi
iklim sekitar dalam hal pencahayaan dan penghawaan alami.
a. Kawasan ini terletak disebelah simpul jalur lalu-lintas dari dalam dan luar
kota.
3. Kurangnya pedestrian.
4. PKL tidak dikoordinir dengan baik.
5. Kawasan ini belum memiliki tingkat pelayanan untuk skala kecamatan.
Kesimpulan yang dapat diambil dari analisa ini adalah :
1. Peluang investasi yang menjanjikan. Baik dibidang pelayanan dan jasa. Kota
Medan dinilai sebagai kota yang aman untuk berinvestasi di Indonesia. Kota

ini dikenal dengan potensi bisnisnya, dan juga layak menjadi tujuan wisata.
Dilihat dari bidang usaha potensial untuk perekonomian kota Medan tahun
2000, didominasi oleh kegiatan perdagangan, hotel dan restoran (35,02%),
yang disusul oleh sektor industri pengolahan sebesar 19,70%.
2. Berdasarkan hasil wawancara Kepala Dinas Dinas Pendidikan dan
Pariwisata

Medan

ingin

menegaskan

kembali

jika

Medan

masih

membutuhkan conventiontion hall yang berkapasitas 10.000 orang
pengunjung.

4.1.5 Analisa Orientasi & Massa Bangunan
Massa bangunan dipengaruhi pula terhadap orientasi bangunan. Tujuannya
adalah menentukan arah orientasi bangunan agar didapatkan nilai view yang optimal
sehingga dapat menjadikan bangunan sebagai daya tarik bagi para pengunjung dan
pengguna jalan.
Dasar pertimbangannya adalah orientasi bangunan diarahkan keseluruh arah
yang strategis yang memudahkan pengenalan dan menangkap massa.
Berdasarkan program aplikasi eco tech penentuan orientasi terbaik adalah
antara utara selatan dan timur laut-barat daya (Gambar 1.13).

Gambar 1.13. Analisa Orientasi Bangunan
Sumber : Analisa Penulis, 2012
Lokasi perancangan memiliki bentuk yang memanjang dan tidak teratur serta
mengikuti alur sungai. Lokasi Perancangan ini akan ditempatkan mixed-used dengan
3 fungsi bangunan berbeda. Pembagian fungsi sebaiknya berdasarkan karakter fungsi
bangunan.
4.1.5 Analisa Sirkulasi Kendaraan & Pejalan Kaki
Lokasi Perancangan hanya berbatasan dengan satu jalan utama ( arteri sekunder
) yaitu Jalan Palang Merah dan hanya dengan satu sisi/arah pada jalan Palang Merah
dari arah jalan Pemuda apabila hendak dicapai dengan menggunakan kendaraan (roda
empat dan atau roda dua). Hal ini disebabkan jalan Palang Merah dibatasi oleh
pembatas jalan permanen tanpa ada tempat untuk memutar arah.

Lokasi Perancangan dapat dicapai dari arah jalan Palang Merah (dari arah jalan
Imam Bonjol dan jalan Pemuda) oleh pejalan kaki. Lokasi Perancangan berbatasan
dengan jalan lokal yang buntu (Jalan Suka Mulya) , dimana jalan Suka Mulya juga
hanya bisa dicapai dari jalan Palang Merah dari arah jalan Pemuda.
Pencapaian secara langsung dari sumbu Selatan bagian Timur Kota Medan (
Medan Amplas dan arah luar kota Tanjung Morawa (Deli Serdang) yang langsung
menuju jalan Pemuda untuk mencapai site pada jalan Palang Merah. Pencapaian dari
Sumbu Barat (Kota Binjai, Belawan, Marelan) dan sebagian sumbu Utara harus
mencapai jalan Imam bonjol mengikuti jalan Jend. Sudirman dan masuk ke jalan
Pemuda untuk mencapai site pada lokasi jalan Palang merah dan mencapai lokasi
perancangan. Pencapaian dari Sumbu Timur ( Kota Medan dari arah Tembung ,
Kuala Namu, Deliserdang ) dan sebagian sumbu Utara ( Percut dan Belawan )melalui
jalan Irian menuju jalan Cirebon, masuk ke jalan Pandu selanjutnya jalan Pemuda
untuk mencapai lokasi perancangan pada lokasi jalan Palang Merah. Pencapaian
sebagian sumbu Selatan bagian Barat (Brastagi- Karo) dari Jalan Jend.Sudirman
menuju Jalan Pemuda untuk mencapai lokasi perancangan pada jalan Palang Merah
(Gambar 1.14).

Gambar 1.14. Analisa Sirkulasi Kendaraan & Pejalan Kaki
Sumber : Survey Lapangan, 2012
Kesimpulan yang dapat diambil dari analisa sirkulasi kendaraan dan pejala kaki
adalah perlu adanya pencapaian alternative untuk mengurangi panjangnya jalur
pencapaian terutama untuk Sumbu Utara bagian barat dan Sumbu Timur serta sumbu
Selatan bagian barat, hal ini untuk mengurangi beban jalan Pemuda yang makin berat
akibat pencapaian ke site didominasi pada jalan ini.

4.1.6 Analisa Ruang Terbuka Hijau
Ruang terbuka hijau kawasan sekitar merupakan gabungan antara bagian kota
yang berkonsep garden city dan pusat bisnis, sehingga lokasi perancangan berada
pada daerah gabungan yang sangat minim ruang terbuka dan vegetasi. Ruang terbuka
hijau lokasi sekitar pada bagian timur memiliki ruang terbuka dan vegetasi yang
minim, sedangkan pada area bagian barat memiliki cukup ruang terbuka dan vegetasi
(Gambar 1.15).

Gambar 1.15. Analisa Ruang Terbuka Hijau
Sumber : Survey Lapangan, 2012
Kesimpulan yang dapat diambil dari analisa ruang terbuka hijau ini adalah perlu
adanya ruang terbuka hijau di lokasi perancangan agar tidak menimbulkan kesan

padat di lokasi ini juga memberikan kenyamanan lebih di lokasi ini. Ruang terbuka
hijau bisa berupa pepohonan, rumput, roof garden dan sebagainya.
4.1.7 Analisa Activity Support & Signage
Dari sudut pandang desain perkotaan, ukuran dan kualitas desain dari tandatanda iklan harus diatur dalam rangka untuk menetapkan kompatibilitas, mengurangi
dampak visual negatif, dan pada saat yang sama mengurangi kebingungan dan
persaingan dengan publik yang diperlukan dan rambu lalu lintas. Hal tersebut
merupakan suatu keharusan dalam memberi prihatin terhadap kualitas lingkungan
fisik.
Terhadap Lokasi perancangan, agar perletakan signage lebih teratur sehingga
signage tidak terlihat semrawut dan lebih informatif sehingga pengunjung dapat
tertarik mengunjungi bangunan tersebut.
Terhadap bangunan, agar perletakan signage dapat diletakkan pada vocal point
bangunan sehingga memudahkan view ke dalam perancangan. .
Pola aktivitas akan memberikan gambaran yang mengarah pada prosentase
kegiatan manusia pada suatu lingkungan. Pola aktivitas dapat digambarkan melalui
penampakan kegiatan pada bagian wilayah kawasan yang dikategorikan sebagai
kegiatan yang dilakukan sementara, sesaat atau pada waktu tertentu, atau sering
dilakukan. Baik pada siang hari, malam hari, hari biasa ataupun hari libur.
Terdapat PKL yang melakukan aktivitas berjualan di sekitar lokasi perancangan
ini namun letaknya tidak teratur sehingga mengurangi tampilan visual kawasan.
Terhadap aktivitas yang terjadi, PKL sebaiknya tidak dihilangkan, namun

dimasukkan kedalam kegiatan lokasi perancangan agar dapat menertibkan kawasan
sehingga tampilan visualnya lebih baik dan dapat meningkatkan perekonomian
mereka (Gambar 1.16).

Gambar 1.16. Analisa Activity Support & Signage
Sumber : Survey Lapangan, 2012
4.1.8 Analisa Struktur & Teknologi Bangunan
Hal yang perlu dipertimbangan dalam analisa ini bahwa struktur dapat
dijadikan sebagai salah satu faktor penentu bentuk dalam semua bangunan, dan juga
dapat menjadi prinsip yang mengatur disain dan mekanisme yang memikul beban.
Semua betuk alam dapat dianggap sebagai mekanisme yang memikul beban, dengan
karakteristiknya yang merupakan hasil tanggapan struktural intern terhadap kondisi

mula dan luar.Analisa struktur & teknologi bangunan dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Tabel 1.2 : Analisa Struktur & Tenologi Bangunan
No Konsep
1

Uraian

Pondasi

2

Lantai

3

Dinding

Tanah tapak dekat dengan perairan/sungai, kondisi cukup lembab,
pondasi yang digunakan adalah pondasi pancang beton bertulang.
Untuk lantai perkantoran digunakan material keramik, koridor
memakai material kayu parket laminasi/batu alam

Dinding ruangan secara
keseluruhan memakai
dinding bata dengan alasan sistem pemasangannya/pengerjaannya
lebih mudah dan cepat.
4

Kolom

Kolom dibuat prefabrikasi beton bertulang.

5

Balok

Pembalokan berupa balok induk dan anak prefabrikasi yang
berupa pelat wafel (waffle slab)
6

Atap

Struktur atap untuk bangunan ini adalah struktur daag beton
dengan finishing roof garden di atas atap nya dengan alasan
minimnya ruang terbuka hijau pada kawasan ini sehingga kami
merekomendasikan untuk membuat roof garden pada atap agar
memberikan kenyamanan bagi pengunjung serta mengurangi
pemanasan global.
Sumber : Analisa Penulis, 2012
4.1.9 Analisa Utilitas
Saluran air bersih, air kotor, telepon, gas, dan saluran listrik berada di
sepanjang jalan utama site ini dan semuanya dalam kondisi terawat dan baik. Saluran
kabel listrik terlihat agak semrawut / kurang tertata dengan baik (gambar 1.17).

Keterangan :
Saluran gas, saluran air
bersih

dan

(dibawah

air

kotor

permukaan

pedestrian).
Saluran listrik dan saluran
telepon (di atas permukaan
pedestrian).

Gambar 1.17. Analisa Utilitas
Sumber : Survey Lapangan, 2012
Kesimpulan yang dapat diambil dari analisa utilitas ini adalah saluran air
bersih, air kotor, telepon, gas, dan saluran listrik yang berada dalam kondisi baik agar
dipertahankan. Untuk saluran kabel listrik agar lebih ditata dengan lebih baik
sehingga tidak terlihat semrawut.

4.2

Analisa Non Fisik

4.2.1 Analisa Kebutuhan Ruang
Berdasarkan Ketentuan Dasar Hotel, Jumlah Kamar Hotel Bintang 3
minimal 300 Kamar, maka total jumlah ruang kamar hotel adalah 192 kamar
Junior Suite, 96, kamar Standard Suite dan 32 kamar Deluxe Suite dengan total
jumlah kamar 320 unit (8 lantai). Kebutuhan Parkir adalah kendaraan roda empat
(mobil) setiap 7 unit kamar disediakan 1 (satu) parkir mobil maka, jumlah
kebutuhan parkir roda empat (mobil) adalah 320:7= 46 unit. Bila 1 unit parkir
mobil seluas 12 m2, maka luas parkir untuk memenuhi kebutuhan HOTEL
BINTANG 3 adalah seluas 552 m2, ditambah sirkulasi 50 % menjadi 828 m2.
Kendaraan roda dua (sepeda motor) : 50% dari jumlah parkir mobil = 23 unit. Bila
1 unit parkir sepeda motor seluas 2 m2, maka luas parkir sepeda motor adalah 46
m2, ditambah sirkulasi 25 % menjadi 57,5 m2. Luasan parkir = 885,5 m2. Total
Luas Bangunan – Parkir Untuk Hotel = 14.920,6.M2.
Tabel 1.3 : Kebutuhan Ruang
Fasilitas

Pemakai

Kegiatan

Kebutuhan ruang





kegiatan


Hotel

Front of the house
Area privat
Kamar
hotel

Tamu



Beristirahat



Makan / minum



Sanitasi

Kerja





Kamar hotel
R. housekeeping
Area lift

Karyawan •



Room service
Membersihkan
kamar

Area public
Lobby

Tamu



Masuk dan keluar



hotel



check out



Check in dan

Mencari informasi





Entrance hall



Front desk



Area lift



Area duduk

Area retail (biro

Menerima/

perjalanan, money



menunggu tamu

changer, toko

Menyimpan

souvenir, drugstore,



barang berharga

toko buku dan

Menelepon

majalah, beauty shop,

Membeli/

dll)



mengurus



perjalanan wisata



Bellman station
Fasilitas pendukung

Menukar/

lainnya, seperti toilet,

mengambil uang

telepon umum, dll.

Membeli barang
kebutuhan,



souvenir, dll.



Memberi informasi

Karyawan •



Sanitasi

Mengantar/



mengambil koper



supir

Memanggil taksi/

Melayani
pengunjung



Food and

Tamu

beverage

Pengunju

outlets

ng

rekreasi

Administrasi
Front

membersihkan



Sanitasi



musik

Mendengarkan



Makan/ minum



bincang

Karyawan •

Sanitasi



Area

Mengelola dan

Tamu

Berbincang-

Berdansa

Memberikan



pelayanan



membersihkan



Berekreasi,



menyimpan barang



Makan/ minum

Menitip dan



Bermain



Menikmati suasana

Snack bar, poolbar,



lobby bar



entertainment lounge

Cocktail dan

Club



Toilet



Area fitness dan







olahraga
Food court
Spa dan sauna
Ruang ganti dan
toilet

Sanitasi

Menerima
reservasi dan





Coffee shop

Sanitasi



office



Restoran

Mengelola dan

bersantai,

Karyawan •



melayani tamu
Mengurus
administrasi









Ruang manager
Ruang kontrol
kebakaran
Bellman storage
Kasir




Menyimpan barang
berharga





Resepsionis
Operator telepon

Membuat rekening
perhitungan biaya

Kantor

Tamu

eksekutif

hotel



tamu



kebakaran

Karyawan •

Mengontrol

Mengurus
administrasi
Mengelola dan
mengatur setiap
departemen dalam



Sales and

Karyawan •

catering

hotel
Menyimpan arsip
Melakukan
perencanaan
pemasaran,
periklanan/
promosi dan
penjualan produk



dan fasilitias hotel
Mengatur bagian



Ruang general



manager



tunggu





Area penerima dan

Ruang rapat
Gudang

Ruang direktur



pemasaran



tunggu




Area penerima dan

Ruang pemasaran
Ruang manager
bagian catering
Gudang

makanan dan

Accountin
g

Karyawan •

minuman
Mengelola
keuangan hotel








Area penerima dan
tunggu
Ruang controller
Ruang audit
Ruang kerja
keuangan







Ruang komputer
Ruang arsip
Gudang

Back of the house
Area servis
Food

Karyawan •

Melakukan

preparatio

persiapan dan

n

pengolahan dasar
makanan dan


minuman
Memasak dan
menyajikan





Dapur utama



Dapur kepala koki



Room service



Ruang saji



Food controler office



Gudang
Toilet

makanan dan


minuman
Mencoba makanan
dan minuman yang



dimasak
Menyimpan bahan
makanan dan

Ruang
penerima
dan
penyimpan
an



minuman



makanan



Menerima barang



barang



sampah

Karyawan •

Melayani pesanan

Sanitasi

Menyimpan

Membuang

Mencuci dan
mengolah barang





Loading dock



Kantor penerima



Gudang alat



Area penerima



Gudang umum



Gudang bahan
Ruang sampah

Ruang
karyawan

Karyawan •


Mengawasi
keamanan
Mengadakan
pelatihan dan



wawancara



dan barang



Beribadah



Laundry

Karyawan •

Menyimpan data

Makan/ minum

Sanitasi

Mencuci,

dan

membersihkan dan

housekeep

mengeringkan

ing



pakaian



peralatan



tamu

Menyimpan

Mengantar pakaian

Mengawasi
berlangsunya



kegiatan pencucian
Merencanakan,
merawat, dan
membersihkan
kamar tamu dan
semua ruang pada



hotel
Mencari barang
yang hilang/





Area security



Ruang wawancara



Ruang manager



Ruang pelatihan
Area penyimpanan



data



pria

Loker wanita dan



Musholla



Toilet



Solid linen room



Laundry supervisor



Ruang jahit



Cafetaria



Laundry washer



Laundry dryer



Gudang alat





Ruang lost and
found
Ruang housekeeper
Penyimpanan
seragam



tertinggal

Engineerin Karyawan •

Menjahit kain, dll.

g

pemasangan,

Melakukan

perawatan,




Ruang kepala bagian
teknik
Ruang karyawan

perbaikan
elektrikal
mekanikal,
pemipaan, kunci,
dll. yang
berhubungan
dengan masalah

Area

Karyawan •

teknis.
Memelihara dan

mekanikal

memperbaiki

dan

mesin



elektrikal

Mengatur sistem
mekanikal dan
elektrikal
bangunan

Area

Tamu

parkir

Pengunju



Memarkirkan
kendaraan

ng






Ruang chiller



Ruang genset



Ruang AHU



Ruang treatment air



Area parkir roda 2



Ruang boiler



Ruang shaft



Ruang pompa



Ruang PABX, dll.



Area parkir roda 4
Area parkir bus

Karyawan
CONVENTION HALL

Lobby

Pengelola



Karyawan •


Mengelola kantor
Masuk dan keluar
kantor
Menunggu/





Area duduk



Resepsionis



Pusat informasi

Toilet umum

menemui tamu/

Area

Tamu

Fungsional Pengunju
ng

klien



Sanitasi



mengikuti acara

Mengadakan dan



Makan/ minum



mengikuti rapat

Mengadakan dan

Mengadakan dan
menyaksikan



Karyawan •


keperluan acara

Karyawan •
Pengelola



Bekerja

Karyawan •

Mengadakan rapat

Tamu



Mengikuti rapat



Mengikuti rapat



Santai

Mengelola kantor

pendukung Karyawan •

Makan

Area

Pengelola

Memarkirkan

parkir

Karyawan



kendaraan

Tamu
Shopping Mall/Pusat Perbelanjaan

Lobby

Pengunju
ng
Pengelola







Ruang persiapan



Ruang pameran



Gudang
Toilet

Mengurus

kantor

Pengelola



Meeting room



Banquet room

Sanitasi

Pengelola

Fasilitas



Ballroom

pameran

Ruang

Meeting



Masuk dan keluar
mall
Menanyakan



Ruang kerja



Ruang rapat




Pantry



Area parkir roda 2



Kantin



Area parkir roda 4





Area parkir bus

Lobby mall
Area Customer
service

Shopping

Pengunju

mall

ng
Pengelola



informasi



Berbelanja



Security



Makan dan minum

Karyawan •

Area

Pengunju

rekreasi

ng

Hiburan
Mengelola



shopping mall



administrasi



shopping mall



Karyawan •

Makan, minum

ng



game centre
toko roti, dll.



Restoran

Menyimpan



dijual

parkir



toko buku



retail



an





supermarket

Berjalan-jalan

barang yang akan

Pengunju



membersihkan

penymipan

Area

Security

mengontrol

Karyawan
Tempat



Memarkirkan

Foodcourt dan cafe

Gudang
penyimpanan



kendaraan



Memelihara,



Area parkir mobil
Area parkir roda 2

Pengelola
Karyawan
Mekanikal
elektrikal

Karyawan •

Ruang M.E

memperbaiki
mesin

Sumber : Analisa Penulis, 2012
4.2.2 Analisa Program Ruang
PROGRAM RUANG CONVENTION HALL
Tabel 1.4 : Program Ruang Convention Hall
JENIS

NAMA RUANG

KAPASIT

STANDA LUASAN

SUMBE

AS

R (M2)

120 org

1,5 / org

180 NAD

2 org

1,2 / org

2,4 NAD

20 org

0,6 / org

60 NAD

2 org

2 / org

Toilet

1 org

1,2 / org

18 NAD

Urinoir

1 org

0,94 / org

14,1 NAD

Wastafel

1 org

1,35 / org

13,5 NAD

Toilet

1 org

1,2 / org

30 NAD

Watafel

1 org

1,35 / org

13,5 NAD

RUANG
Ruang

Lobby

Publik

R. Informasi
Area Lift
R. Security

(M2)

R

8 TSS

Toilet Pria

Toilet Wanita

Total

339,5

Total Luas + Sirkulasi 20 %

407,4

R.Serbagu

Hall

3 unit

1050

3150 ASS

na

Ballroom

3 unit

1050

3150 ASS

Total

6.300

Total Luas + Sirkulasi 20 %
7.560
Fasilitas

Pantry

1 unit

36

36 ASS

Servis

R. Genset

1 unit

40

40 ASS

R. Trafo

1 unit

10

10 ASS

Total
Total Luas + Sirkulasi 20 %

86
103,2

TOTAL LUAS BANGUNAN CONVENTION HALL ADALAH 8070,6 M2
Kebutuhan Parkir:
Kendaraan roda empat (mobil) : 1 mobil untuk 100 m2 lantai bruto. Maka
kebutuhan parkirnya adalah 8070,6 : 100 = 81 unit, Bila 1 unit parkir mobil
seluas 12 m2, maka luas parkir untuk memenuhi kebutuhan convention hall

adalah seluas 972 m2, ditambah sirkulasi 50 % menjadi 1458 m2. Kendaraan roda
dua (sepeda motor):1 sepeda motor untuk 40 m2 lantai bruto
8070,6 : 40 = 203 unit. Bila 1 unit parkir sepeda motor seluas 2 m2, maka luas
parkir sepeda motor adalah 406 m2, ditambah sirkulasi 25 % menjadi 506,2 m2.
TOTAL LUAS BANGUNAN – PARKIR UNTUK CONVENTION HALL =
10.034,8 M2

PUSAT PERBELANJAAN / SHOPPING MALL
Tabel 1.5 : Program Ruang Pusat Perbelanjaan (Shopping Mall)
JENIS

NAMA

KAPASITA

STANDA

LUASA

SUMBE

RUANG

RUANG

S

R (M2)

N (M2)

R

Ruang

Hall

1000 org

1,5 / org

1500

NAD

publik

R. Informasi

2 org

1,2 / org

2,4

NAD

120 org

0.6 / org

72

NAD

R. Security

2 org (3 unit)

2 / org

12

TSS

Telepon

1 org (5 unit)

0,8 / org

4

NAD

1 org (20

1,5 / org

30

ASS

1,2 / org

14,4

NAD

0.94 / org

18,8

NAD

1,35 / org

16,2

NAD

1,2 / org

48

NAD

Area Lift

Umum
ATM Center

unit)
Toilet pria
Toilet

1 org (12
unit)

Urinoir

1 org (20
unit)

Wastafel

1 org (12
unit)

Toilet wanita
Toilet

1 org (40

unit)
Wastafel

1 org (12

1,35 / org

16,2

NAD

unit)
Total

1734

Total luas + Sirkulasi 20 %
Supermarke

R. Display

t

2080,8

1200 org

1,5 / org

1800

NAD

Kasir

2 org (8 unit)

3,84 / unit

61,44

NAD

Area

200 org

0,6 / org

120

ASS

R. Pengelola

5 org

2,4 / org

12

ASS

R. Karyawan

50 org

2,4 / org

120

ASS

100

ASS

Penitipan

Gudang
Toilet Pria
Toilet

1 org (2 unit)

1,2 / org

2,4

NAD

Wastafel

1 org (2 unit)

1,35 / org

2,7

NAD

Toilet

1 org (2 unit)

1,2 / org

2,4

NAD

Wastafel

1 org (2 unit)

1,35 / org

2,7

NAD

Toilet wanita

Total

2223,64

Total luas + Sirkulasi 20 %

2668,368

Departemen

R. Display

1600 org

1,5 / org

2400

NAD

Store

Kasir

2 org (12

3,84 / unit

92,16

NAD

1 / org

12

ASS

unit)
R. Ganti

12
org(12unit)

R. Pengelola

5 org (1 unit)

2,4 / org

12

ASS

R. Karyawan

50 org (1

2,4 / org

120

ASS

100

ASS

2,4

NAD

unit)
Gudang
Toilet pria
Toilet

1 org (2 unit)

1,2 / org

Wastafel

1 org (2 unit)

1,35 / org

2,7

NAD

Toilet

1 org (2 unit)

1,2 / org

2,4

NAD

Wastafel

1 org (2 unit)

1,35 / org

2,7

NAD

Toilet wanita

Total

2741,26

Total luas + Sirkulasi 20 %
Toko Buku

R. display

3289,512

500 org

1,5 / org

750

NAD

Kasir

1 org (5 unit)

3,84 / unit

96

NAD

Area

75 org

0,6 / org

45

NAD

R. Pengelola

5 org (1 unit)

2,4 / org

12

ASS

R. Karyawan

25 org (1

2,4 / org

60

ASS

15 / unit

15

NAD

penitipan

unit)
Gudang
Total

978

Total luas + sirkulasi 20 %
Retail

1173,6

Retail tipe A

30 unit

36 / unit

1080

ASS

Retail tipe B

30 unit

48 / unit

1440

ASS

Retail tipe C

30 unit

72 / unit

2160

ASS

Total

4680

Total luas + Sirkulasi 20 %

5616

Game

Area

Center

Permainan
Kasir
R. Karyawan

500 org

0,8 / org

400

ASS

1 org (5 unit)

5 / org

25

ASS

20 org (1

2,4 / org

48

ASS

2,4 / org

14,4

ASS

15 / unit

15

NAD

unit)
R. Pengelola

6 org (1 unit)

Gudang
Total

502,4

Total luas + Sirkulasi 20 %
Food Court

Area Makan

500 org

602,88
1,5 / org

750

NAD

Kasir
Counter

1 org (5 unit)

3 / org

15

NAD

50 unit

16 / unit

800

ASS

40

ASS

Gudang

Restoran

Total

1605

Total luas + Sirkulasi 20 %

1926

Area Makan

120org

1,5 / org

360

NAD

2 org (2 unit)

3 / org

12

NAD

Dapur

2 unit

15 / unit

30

ASS

Gudang

2 unit

15 / unit

30

NAD

Toilet

1 org (4 unit)

1,2 / org

4,8

NAD

Urinoir

1 org (4 unit)

0.94 / org

3,76

NAD

Wastafel

1 org (4 unit)

1,35 / org

5,4

NAD

Toilet

1 org (4 unit)

1,2 / org

4,8

NAD

Wastafel

1 org (4 unit)

1,35 / org

5,4

NAD

(2unit)
Kasir

Toilet Pria

Toilet
Wanita

Total

456,16

Total Luas + Sirkulasi 20 %
Cafetaria

Area Makan

100org

547,392
1,5 / org

450

NAD

1 org (3 unit)

3 / org

9

NAD

Dapur

3 unit

15 / unit

45

ASS

Gudang

3 unit

10 / unit

30

ASS

(3unit)
Kasir

Total

534

Total luas +Sirkulasi 20 %
Coffee Shop Area Makan

50org (5

640,8
1,5 / org

375

NAD

1 org (5 unit)

3 / org

15

NAD

5 unit

15 / unit

75

ASS

unit)
Kasir
Dapur

Gudang

5 unit

10 / unit

50

Total

515

Total luas + Sirkulasi 20 %

618

ASS

Fasilitas

R. Pimpinan

1 unit

25 / unit

25

NAD

Administras

R. Sekretaris

1 org (1 unit)

2,4 / org

2,4

ASS

i

R. Rapat

20 org (1

2 / org

40

NAD

4 org (1 unit)

1,5 / org

6

ASS

1 unit

20 / unit

20

ASS

1 unit

20 / unit

20

ASS

1 unit

20 / unit

20

ASS

1 unit

20 / unit

20

ASS

1 unit

20 / unit

20

ASS

1 unit

20 / unit

20

ASS

20 org (1

2,4 / org

48

ASS

unit)
R. Tunggu
R. Kabag
Operasional
R. Kabag
Keuangan
R. Kabag
Kepegawaia
n
R. Kabag
Pemasaran
R. Kabag
Keamanan
R. Kabag
Pemeliharaa
n dan
perawatan
bangunan
R. Karyawan

unit)
Toilet pria
Toilet

1 org (4 unit)

1,2 / org

4,8

NAD

Urinoir

1 org (4 unit)

0,94 / org

3,76

NAD

Wastafel

1 org (4 unit)

1,35 / org

5,4

NAD

Toilet

Wanita
Toilet

1 org (4 unit)

1,2 / org

4,8

NAD

Wastafel

1 org (4 unit)

1,35 / org

5,4

NAD

Total

265,56

Total luas + Sirkulasi 20 %

318,672

Fasilitas

R. ME

1 unit

20 / unit

20

ASS

Servis

R. Genset

1 unit

20 / unit

20

ASS

R. Panel

1 unit

10 / unit

10

ASS

R. CCTV

1 unit

15 / unit

15

ASS

2 org (1 unit)

2 / org

4

TSS

R. Security
Total

69

Total luas + Sirkulasi 20 %

82,8

Sumber : Analisa Penulis, 2012

LUAS TOTAL BANGUNAN PUSAT PERBELANJAAN = 19.564,824 M2
Kebutuhan parkir:
Kendaraan roda empat (mobil) : 1 mobil untuk 60 m2 luas bruto. Maka kebutuhan
parkirnya adalah 27.772,824 : 60 = 327 mobil. Bila 1 unit parkir mobil seluas 12
m2, maka luas parkir untuk memenuhi kebutuhan shopping mall adalah seluas
3924 m2, ditambah sirkulasi 50 % menjadi 5.886 m2. Kendaraan roda dua (sepeda
motor) : 19.564,824 : 40 = 490 unit
Bila 1 unit parkir sepeda motor seluas 2 m2, maka luas parkir sepeda motor adalah
980 m2, ditambah sirkulasi 25 % menjadi 1.225
BANGUNAN



PARKIR

UNTUK

SHOPPING

PERBELANJAAN = 26.675.824 M2
HOTEL
Tabel 1.6 : Program Ruang Hotel
Bangunan Multifungsi

m2. TOTAL LUAS
MALL/PUSAT

Hotel ***
Fung

Deskr Zona

Kapasita

Standard Jumlah

Tot

si

ipsi

s (org)

(m2)

al

Ruang

Sumber

Lua
s
Front of the House
Area Privat
K

Junior

Privat

a

Suite

e

m

Standard

Privat

ar

Suite

e

ho Deluxe

Privat

tel Suite

e

2

24

192

460

HP

8
2

28

96

268

HP

8
2

36

32

115

NAD

2

Total

320

8.44
8

Total luas + 20% sirkulasi

10.1
37,6

Area Publik
L

Entrance

Publik 100

0,6

/

ob hall

o

by

r

1

60

NAD

1

4,8

NAD

1

20

ASU

1

60

NAD

g
Resepsion Publik 4

1,2

is

/
o
r
g

R.

Publik 2

10

Publik 40

0,5

informasi
Area
duduk

/
k

m
r
Bellman

Publik 4

0,6

station

/

1

2,4

ASU

1

9

NAD

3

5,04

TSS

4

3,84

NAD

1

22,8

TSS

1

22,8

TSS

1

20

ASU

1

22,8

TSS

o
r
g

Area lift

Publik 15

0,6

/
o
r
g

Area

Publik 1

telepon

0,014

/

m2

k

umum

m
r

Toilet

Publik 1

0.96

umum

/
o
r
g

Retail
Biro

Publik 2

0,19

/

perjalana

k

n

m
r

Money

Publik 2

0,19

changer

/
k
m
r

Toko

Publik 8

20

Publik 8

0,19

buku
Toko

/

souvenir

k
m
r

Drugstore

Publik 8

0,19

/

1

22,8

TSS

5

114

TSS

k
m
r
Retail

Publik 8

0,19

lainnya

/
k
m
r

Total

435,
88

Total luas + 20% sirkulasi

523,
06

Food and beverages outlets
R

Hall

es

penerima

Publik 10

0,6

/

r

ra

g
Area

6

NAD

1

135

NAD

1

27

NAD

1

10,8

NAD

o

to

n

1

Publik (0,75x12

makan

1,5

/

0)

o

= 90 (HP)

r
g

Dapur

Servis

4

20%x
r.
maka
n

Kasir

Semi
Publik

1

12%x
t.

dudu
k
R.

Privat

5

3

Semi

1

0,96

1

15

ASU

2x2

3,84

NAD

2

1,2

NAD

4

2,4

NAD

1

13,5

NAD

1

8

NAD

2

156

TSS

2

31,2

NAD

karyawan
Toilet

publik

/
o
r
g

Urinoir

Semi

1

0,6

publik

/
o
r
g

Wastafel

Semi

1

0,6

publik

/
o
r
g

Gudang

Servis

1

50%x
dapur

Loading

Servis

1

8

dock

/
o
r
g

C

Area

of

duduk

Publik 50

0,65

/

m2

k

fe

m

e

r

sh
op

Dapur

Servis

4

20%x
r.
maka
n

Pantry

Servis

4

1/3xd

2

10,4

NAD

2

23,4

TSS

2x2

3,84

NAD

2

1,2

NAD

4

2,4

NAD

1

13,5

NAD

1

22,5

ASU

1

78

TSS

1

50

NAD

pr
Kasir

Semi

1

publik

15%x
t.
dudu
k

Toilet

Semi

1

0,96

publik

/
o
r
g

Urinoir

Semi

1

0,6

publik

/
o
r
g

Wastafel

Semi

1

0,6

publik

/
o
r
g

Gudang

Servis

1

50%x
dapur

L

Bar

Publik 15

1,5

/

ou counter

o

ng

r

e

g

an Area
d

Publik 50

duduk

0,65

/

m2

k

ba

m

r

r
Area
dansa

Publik 50

1

/
o

r
g
Dapur

Servis

1

20%x

1

15,6

NAD

1

5,2

NAD

1

11,7

TSS

2x2

3,84

NAD

2

1,2

NAD

4

2,4

NAD

1

13,5

NAD

r.
maka
n
Pantry

Servis

1

1/3xd
pr

Kasir

Semi

1

publik

15%x
t.
dudu
k

Toilet

Semi

1

0,96

publik

/
o
r
g

Urinoir

Semi

1

0,6

publik

/
o
r
g

Wastafel

Semi

1

0,6

publik

/
o
r
g

Gudang

Servis

1

50%x
dapur

Total

668,
62

Total luas + 20% sirkulasi

802,
34

Area rekreasi
A

Gym

Publik 60

1,75

/

re

o

a

r

fit

g

ne R. alat

Publik 15

4,7

ss

/

1

105

NAD

1

70,5

HP

1

75

HP

2

40

NAD

8

7,68

NAD

8

8

NAD

1

15

ASU

4

76

HP

2

38

HP

u
n
it
R.

Publik 15

75

Privat

1

aerobik
R. ganti

20

/
o
r
g

Toilet

Semi

1

0.96

publik

/
o
r
g

Shower

Semi

1

1

publik

/
o
r
g

Kasir

Semi

2

15

publik
S

R. sauna

Publik 10

1,9

/

pa

o

da

r

n

g

sa

R. spa

Publik 10

1,9

/

un

o

a

r
g
Toilet

Semi

1

0.96

publik

/

8

7,68

NAD

8

8

NAD

1

15

ASU

o
r
g

Shower

Semi

1

1

publik

/
o
r
g

Kasir

Semi

2

15

publik
Total

465,
83

Total luas + 20% sirkulasi

558,
996

Administrasi
Fr

Area

Publik 4

1,2

/

on resepsioni

o

t

r

s

of

1

4,8

NAD

1

13,5

NAD

1

13,5

NAD

g

fi

R.

ce

manager

Privat

3

4,5

/
o
r
g

R. kontrol Semi
kebakaran publik

3

4,5

/
o
r
g

Bellman

Semi

storage

publik

3

4,5

/

1

13,5

NAD

1

13,5

NAD

1

13,5

NAD

2

1,92

NAD

1

13,5

NAD

1

13,5

NAD

1

75

NAD

1

36

NAD

o
r
g

Kasir

Semi

3

4,5

publik

/
o
r
g

Operator

Semi

telepon

publik

3

4,5

/
o
r
g

Toilet

Semi

1

0.96

publik

/
o
r
g

K

R.

Semi

an General

publik

to

3

4,5

/
o

Manager

r

r

g

E

R.Asisten

Semi

ks

Manager

publik

3

4,5

/
o

ek

r

ut

g

if

R. Staff

Semi

15

5

publik

/
o
r
g

R. Rapat

Semi
publik

15

2,4

/
o

r
g
R. Tamu

Semi

6

5,4

publik

/

1

32,4

NAD

1

4,8

NAD

4

3,84

NAD

1

20

ASU

1

13,5

NAD

1

4,8

NAD

1

22,5

NAD

1

13,5

NAD

o
r
g

R.

Semi

Penerima

publik

4

1,2

/
o
r
g

Toilet

Semi

1

0,96

publik

/
o
r
g

Gudang

Semi

20

publik
Sa R.

Semi

le

direktur

publik

s

pemasara

3

4,5

/
o
r

an n

g

d

Area

Semi

ca

penerima

publik

4

1,2

/
o

te

r

ri

g

ng R.
pemasara

Semi

5

4,5

publik

/
o

n

r
g

R.

Semi

manager

publik

3

4,5

/
o

catering

r
g

Gudang

Semi

20

1

20

ASU

1

21,6

NAD

1

13,5

NAD

1

13,5

NAD

1

13,5

NAD

1

13,5

NAD

20

1

20

ASU

20

1

20

ASU

publik
A

Area

Semi

cc

penerima

publik

4

5,4

/
o

ou dan

r

nt

tunggu

g

in

R.

Semi

g

controller

publik

3

4,5

/
o
r
g

R. audit

Semi

3

4,5

publik

/
o
r
g

R. kerja

Semi

keuangan

publik

3

4,5

/
o
r
g

R.

Semi

komputer

publik

3

4,5

/
o
r
g

R. arsip

Semi
publik

Gudang

Semi
publik

Total

463,
16

Total luas + 20% sirkulasi

555,
79

Back of the House
Area Servis
F

Dapur

Servis

0,6x9

5

oo utama

0

4

d

0,2x(

6

pr

200+

4

ep

120)

ar

1x(12

1

ati

0)

2

on

1

238

HP

1

79,3

NAD

0
R.saji

Servis

1/3x
dapur

Room

Servis

20

1

20

ASU

Servis

15

1

15

ASU

Servis

15

1

15

ASU

Servis

0,3xd

1

71,4

HP

2

1,92

NAD

1

50

ASU

service
Dapur
kepala
koki
Food
controller
office
Gudang

apur
utama
Toilet

Servis

1

0,96

/
o
r
g

R

Loading

Servis

50

ua dock
ng Area

Semi

pe penerima

publik

4

1,2

/

r

ri

g
Kantor

Semi

a

penerima

publik

3

4,5

/

r

n

g
Servis

5

0,186

/

ny umum

k

i

m

m

r

pa Gudang

Servis

NAD

1

13,5

NAD

1

22,3

TSS

o

da

pe Gudang

4,8

o

ne

m

1

5

0,23

/

na alat

k

n

m

2

1

27,6

TSS

1

48

TSS

1

40

ASU

1

36

HP

2

45,6

HP

r
Gudang

Servis

5

0,4

bahan

/
k
m
r

R.

Servis

40

Semi

0,3

sampah
R

Area

ua security

publik

/
k

ng

m

ka

r

ry

Loker

Privat

0,19

/

a

k

w

m

an

r
R.

Privat

0,14

istirahat

/

2

33,6

HP

1

30

ASS

1

22,8

HP

6

5,76

NAD

1

40

SBT

1

40

SBT

1

16

ASS

1

38,4

NAD

1

30

ASU

k
m
r

Musholla

Servis

30

R. makan

Privat

0,19

/
k
m
r

Toilet

Servis

1

0,96

/
o
r
g

L

Laundry

Servis

8

5

/

au washer

o

nd

r

ry

g

da Laundry
n

Servis

8

5

dryer

/
o

ho

r

us

g

ek R.
ee

housekee

pi

ping

ng Gudang

Servis

16

Servis

0,32

linen

/
k
m
r

R.

Servis

30

penyimpa
nan
seragam
R. lost

Servis

20

1

20

ASU

1

13,5

NAD

1

13,5

NAD

1

22,5

NAD

and found
R.

E

Servis

3

4,5

/

laundry

o

superviso

r

r

g

R. kepala

ng teknik

Semi

3

4,5

publik

/
o

in

r

ee

g

ri

R.

ng karyawan

Semi

5

4,5

publik

/
o
r
g

A

R. Chiller

1

20

1

20

SBT

re

R. boiler

1

20

1

20

SBT

a

R. genset

1

20

1

20

SBT

m

R. trafo,

1

20

1

20

SBT

ek panel,
an shaft
ik

R. AHU

1

20

1

20

SBT

al

R. pompa

1

20

1

20

SBT

da R. PABX
n R. CCTV

1

20

1

20

SBT

1

20

1

20

SBT

el
ek
tri

ka
l
Total

121
4,5

Total luas + 20% sirkulasi

145
7,4

Total Luas Bangunan Hotel

14.0
35,1
86

Sumber : Analisa Penulis, 2012

Berdasarkan Ketentuan Dasar Hotel, Jumlah Kamar Hotel Bintang 3
minimal 300 Kamar, maka total jumlah ruang kamar hotel adalah 192 kamar
Junior Suite, 96, kamar Standard Suite dan 32 kamar Deluxe Suite dengan total
jumlah kamar 320 unit (8 lantai).
Kebutuhan Parkir:
Kendaraan roda empat (mobil) setiap 7 unit kamar disediakan 1 (satu) parkir
mobil maka, jumlah kebutuhan parkir roda empat (mobil) adalah 320:7= 46 unit.
Bila 1 unit parkir mobil seluas 12 m2, maka luas parkir untuk memenuhi
kebutuhan HOTEL BINTANG 3 adalah seluas 552 m2, ditambah sirkulasi 50 %
menjadi 828 m2. Kendaraan roda dua (sepeda motor) : 50% dari jumlah parkir
mobil = 23 unit. Bila 1 unit parkir sepeda motor seluas 2 m2, maka luas parkir
sepeda motor adalah 46 m2, ditambah sirkulasi 25 % menjadi 57,5 m2.
Luasan parkir = 885,5 m2
Total

Luas

Bangunan



Parkir

Untuk

Hotel

=

14.920,6

m2.

BAB V
KONSEP PERANCANGAN

5.1

Konsep Orientasi & Massa Bangunan
Massa bangunan dipengaruhi pula terhadap orientasi bangunan seperti pada

gambar 1.18 dibawah ini.

Gambar 1.18. Konsep Massa Bangunan
Sumber : Survey Lapangan, 2012
Pembagian zona fungsi bangunan berdasarkan analisa sirkulasi, maka di
tempatkan zona-zona fungsi bangunan seperti terlihat pada gambar 1.19 di bawah ini
:

Gambar 1.19. Konsep Orientasi Bangunan
Sumber : Survey Lapangan, 2012
5.2

Konsep Sirkulasi Kendaraan & Pejalan Kaki
Konsep sirkulasi pada ketiga fungsi bangunan agar dapat terkoneksi antara

bangunan yang satu dengan yang lain dengan menggunakan koridor penghubung
(Gambar 1.20).

KORIDOR PENGHUBUNG

Gambar 1.20. Konsep Sirkulasi Kendaraan & Pejalan Kaki
Sumber : Survey Lapangan, 2012

Fungsi bangunan yang berbeda tidak menimbulkan kesan terpisah antar satu
bangunan dengan bangunan yang lain dan menjadi desain yang kompak dan menyatu
dalam sebuah lokasi perancangan.
5.3

Konsep Ruang Terbuka Hijau
Konsep ruang terbuka hijau dapat terlihat pada gambar 1.21 di bawah ini :

Gambar 1.21. Konsep Ruang Terbuka Hijau
Sumber : Survey Lapangan, 2012
5.4

Konsep Activity Support & Signage
Konsep penempatan signage dengan cara signage harus cukup tinggi apabila

dilihat dari jauh, signage harus bersifat informatif kepada pengunjung yang berada di
dalam site baik di area pedestrian, parkir maupun didalam bangunan, serta tulisan
atau petunjuk pada sign age harus jelas (Gambar 1.22).

Gambar 1.22. Konsep Ilustrasi Signage
Sumber : Survey Lapangan, 2012
Rekomendasi konsep activity support adalah dengan menyediakan akses bagi
pejalan kaki yang nyaman bagi pengunjung berupa pedestrian atau plaza,
menyediakan retail-retail/café outdoor sehingga pengunjung dapat menikmati suasana
ruang luar sambil duduk, makan/minum, penataan lansekap / vegetasi yang indah dan
nyaman (Gambar 1.23).

Gambar 1.23. Konsep Ilustrasi Activity Support
Sumber : Survey Lapangan, 2012

5.5

Konsep Struktur & Teknologi Bangunan
Tabel 1.7 Konsep Struktur & Teknologi Bangunan

No Konsep
1

Uraian

Pondasi

Tanah tapak dekat dengan perairan/sungai, kondisi cukup lembab,
pondasi yang digunakan adalah pondasi pancang beton bertulang.
2

Lantai

3

Dinding

Untuk lantai perkantoran digunakan material keramik, koridor
memakai material kayu parket laminasi/batu alam

Dinding ruangan secara
keseluruhan memakai
dinding bata dengan alasan sistem pemasangannya/pengerjaannya
lebih mudah dan cepat.
4

Kolom

Kolom dibuat prefabrikasi beton bertulang.

5

Balok

Pembalokan berupa balok induk dan anak prefabrikasi yang
berupa pelat wafel (waffle slab)
6

Atap

Struktur atap untuk bangunan ini adalah struktur daag beton
dengan finishing roof garden di atas atap nya dengan alasan
minimnya ruang terbuka hijau pada kawasan ini sehingga kami
merekomendasikan untuk membuat roof garden pada atap agar
memberikan kenyamanan bagi pengunjung serta mengurangi
pemanasan global.

5.6

Konsep Utilitas
Tabel 1.8 Konsep Utilitas

No

Konsep

Uraian

1

Sistem
Elektrikal

2

Sistem
Pengudaraa
n

Photovoltaic

Air Conditioner (AC) Central.

.
3

Sistem
penyediaan
air bersih

4

Sistem
penampung
an air hujan

5

Sistem
pengolahan
grey water
dan black
water

6

Sistem
pengolahan
air
limbah/B3

7

Sistem
proteksi
kebakaran

8

Sistem
komunikasi

9

Sistem
keamanan

10

Sistem
penangkal
petir

BAB VI
HASIL PERANCANGAN
6.1 Hasil Perancangan
Perancangan yang berjudul Soekamoelidja Point pada bangunan mixed-use
dengan penerapan tema Arsitektur Tropis di Jalan Palang Merah Kecamatan Medan
Maimun Kota Medan adalah sebagai berikut :
1. Site Plan.
2. Ground Plan.
3. Denah-denah.
4. Tampak-Tampak.
5. Potongan-potongan.
6. Rencana sistem struktur bangunan.
7. Rencana sistem utilitas Bangunan (listrik, air kotor, air bersih, AC, kebakaran,
telepon, sampah).

8. Detail struktur/konstruksi bangunan (5 gambar 2D dan 3D).
9. Detail arsitektur bangunan (5 gambar 2 D dan 3D).
10. Sketsa eksterior bangunan dan lingkungannya (5 sketsa).
11. Sketsa interior bangunan (5 sketsa).
12. Detail lansekap.
13. Sketsa eksterior bangunan dan lingkungannya (5 sketsa).
14. Sketsa interior bangunan (5 sketsa).
15. Aksonometri bangunan (3 gambar dari tiga titik pandang).

BAB VII
KESIMPULAN

Urban Arsitektur memiliki 2 jenis cara ditinjau dari sistem penggunaan lahan
dalam merencanakan wilayah yaitu; single use dan mixed-use. Single use adalah
dimana wilayah kota dibagi dalam beberapa area yang memiliki kegiatan
tunggal/tertentu dalam penggunaannya, sedangkan mixed use adalah menyatukan
lebih dari satu/beberapa kegiatan dalam satu area/wilayah kota. Mixed-use sendiri
merupakan pola awal dari pembentukan suatu wilayah/kota, dimana beberapa
kegiatan yang mendukung system kehidupan dilaksanakan pada satu area yang
berdekatan seperti kegiatan bekerja dan tinggal.
Mixed-use sendiri pada masa sekarang ini berkembang menjadi salah satu
alternatif dalam menghadirkan / mengisi aktivitas pada suatu lokasi. Isu mengenai
Pemanasan Global akibat aktivitas transportasi kota serta terbatasnya area pada pusat
kota menjadikan fungsi mixed-use menjadi alternatif yang layak dipertimbangkan.
Pemenuhan berbagai aktivitas berupa fasilitas bangunan yang mendukung kegiatan
ekonomi perkotaan menjadi hal lain yang mendukung hadirnya fungsi mixed-use.
Dari hasil analisis dan konsep serta hasil perancangan yang dilakukan maka didapat
beberapa

kesimpulan

yaitu

hadirnya

fungsi

mixed-use

dapat

mendukung

perekonomian kota Medan yang cukup baik dikarenakan letak mixed-use ini berada di
tengah kota sehingga memiliki aksesibilitas yang baik sehingga masyarakat akan

lebih memilih mengunjungi mixed-use ini. Konsep arsitektur tropis yang diterapkan
pada mixed-use ini juga membantu tampilan view bangunan sehingga dapat dijadikan
vocal point di kawasan tersebut yang tetap melihat kondisi iklim setempat sehingga
selaras dan masyarakat akan merasa nyaman mengunjungi mixed-use ini.