Soeka Moelidja Point (Mixed Use Building) Chapter III VII
BAB III
ELABORASI TEMA
3.1 Arsitektur Tropis
Menurut Marcus Pollio Vitruvius (1486) arsitektur adalah kesatuan dari
kekuatan/kekokohan (firmitas), keindahan (venustas), dan kegunaan/fungsi (utilitas).
Menurut Francis DK Ching (1979) arsitektur membentuk suatu tautan yang
mempersatukan ruang, bentuk, teknik dan fungsi. Menurut Amos Rappoport (1981)
arsitektur adalah ruang tempat manusia, yang lebih dari sekedar fisik, tapi juga
menyangkut pranata-pranata budaya dasar. Pranata ini meliputi: tata atur kehidupan
sosial dan budaya masyarkat, yang diwadahi dan sekaligus memperngaruhi arsitektur.
Sedangkan menurut JB. Mangunwijaya (1992) arsitektur sebagai vastuvidya
(wastuwidya) yang berarti ilmu bangunan. Dalam pengertian wastu terhitung pula tata
bumi, tata gedung, tata lalu lintas (dhara, harsya, yana).
Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang
lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan
binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan,
arsitektur lanskap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan
desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan
tersebut. Sedangkan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) ar·si·tek·tur
/arsitéktur/ adalah seni dan ilmu merancang serta membuat konstruksi bangunan,
jembatan, dan/atau metode dan gaya rancangan suatu konstruksi bangunan.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, tropis tropis /tro·pis/ a 1 mengenai
daerah tropik (sekitar khatulistiwa): penyakit khas khatulistiwa (beriklim panas)
seperti malaria; 2 beriklim panas.
Pengertian tropis berasal dari kata tropicos dalam bahasa Yunani Kuno berarti
garis balik. Daerah tropis dapat dibagi dalam dua kelompok iklim utama yaitu tropis
basah dan tropis. Indonesia termasuk dalam daerah tropis lembab yang ditandai oleh
kelembaban udara yang relatif tinggi pada umumnya di atas 90%, curah hujan yang
tinggi, serta temperatur rata-rata tahunan di atas 18 C dan biasanya sekitar 23 C dan
dapat mencapai 38 C dalam musim kemarau. Lebih khusus lagi, Indonesia termasuk
dalam daerah sekunder hutan hujan tropis (tropis lembab).
Arsitektur tropis merupakan representasi konsep bentuk yang dikembangkan
berdasarkan respon terhadap iklim yang dialami oleh Negara Indonesia yaitu tropis
lembab. Konsep arsitektur tropis, pada dasarnya adalah adaptasi bangunan terhadap
iklim tropis, dimana kondisi tropis membutuhkan penanganan khusus dalam
desainnya. Pengaruh utama berasal dari kondisi suhu tinggi dan kelembaban tinggi,
dimana pengaruhnya ada pada tingkat kenyamanan ketika pengguna berada dalam
ruangan.
Arsitektur Tropis merupakan salah satu cabang ilmu arsitektur, yang mempelajari
tentang arsitektur yang berorientasi pada kondisi iklim dan cuaca, pada lokasi di
mana massa bangunan atau kelompok bangunan berada, serta dampak, tautan ataupun
pengaruhnya terhadap lingkungan sekitar yang tropis.
Tingkat kenyamanan seperti tingkat sejuk udara dalam bangunan, oleh aliran
udara, adalah salah satu contoh aplikasi konsep bangunan tropis. Meskipun konsep
bangunan tropis selalu dihubungkan dengan sebab akibat dan adaptasi bentuk
(tipologi) bangunan terhadap iklim, banyak juga interpretasi konsep ini dalam tren
yang berkembang dalam masyarakat; sebagai penggunaan material tertentu sebagai
representasi dari kekayaan alam tropis, seperti kayu, batuan ekspos, dan material asli
yang diekspos lainnya.
Bangunan dengan desain arsitektur tropis, memiliki ciri khas atau karakter
menyesuaikan dengan kondisi iklim tropis, atau
memiliki bentuk tropis. Tetapi
dengan adanya perkembangan konsep dan teknologi, maka bangunan dengan konsep
atau bentuk modern atau hitech, bias disebut bangunan tropis, hal ini diatasi dengan
adanya system sirkulasi udara, ventilasi, bukaan, view dan orientasi bangunan, serta
penggunaan material modern/hitech yang tidak merusak lingkungan.
Arsitektur Tropis meliputi berbagai macam hal yang menyangkut desain
bangunan atau kawasan yang berkarakter bangunan tropis, dengan pengaruh atau
dampak terhadap lingkungannya.
Desain bangunan dengan karakter tropis, memiliki beberapa persyaratan sebagai
berikut, yaitu : harus memiliki view dan orientasi bangunan yang sesuai dengan
standar tropis (building orientation), menggunakan bahan atau bagian pendukung
kenyamanan pada kondisi tropis, seperti; sunshading, sunprotection, sunlouver,
memperhatikan standar pengaruh bukaan terhadap lingkungan sekitar(window
radiation), serta memiliki karakter atau ciri khas yang mengekpos bangunan sebagai
bangunan tropis, dengan penggunaan material ataupun warna-warna yang berbeda.
3.2 Studi Banding Tema Sejenis
3.2.1 Museum Centre Pompidou
Fungsi
: Museum Gallery
Lokasi
: Paris
Gambar 1.6 Museum Centre Pompidou, Paris
Sumber:Google, 2012
3.2.2 Condominium Garden
Fungsi
: Museum Gallery
Lokasi
: Ladprao
Gambar 1.7 Condominium Garden, Ladprao
Sumber:Google, 2012
3.2.3 Green School Bali
Fungsi
: Sekolah Alam
Lokasi
: Bali
Gambar 1.8 Green School Bali, Bali
Sumber:Google, 2012
Kesimpulan yang dapat diambil dari studi banding ini bahwa studi banding ini
merupakan beberapa konsep arsitektur tropis dimana dalam desainnya berusaha
membentuk bangunan atau kawasan yang berkarakter bangunan tropis, dengan
adaptasi atau penyesuaian terhadap lingkungannya.
BAB IV
ANALISIS
4.1
Analisa Fisik
4.1.1 Tinjauan Lokasi Perancangan Terhadap Kota Medan
Lokasi perancangan berada pada kawasan strategis Nasional dan Kawasan
Strategis Provinsi. Di Kota Medan terdapat 7 (tujuh) kecamatan di Pusat Kota yang
ditetapkan sebagai Pusat Kawasan Metropolitan Mebidangro, yaitu Kecamatan
Medan Polonia, Medan Maimun, Medan Barat, Medan Petisah, Medan Baru, Timur
dan Medan Kota. Lokasi perancangan terletak pada kawasan pusat kota Medan.
Gambar 1.9 Peta Kota Medan & Lokasi Perancangan
Sumber : pemkomedan.go.id, 2012
Tujuan penataan ruang wilayah Kota Medan mencerminkan keterpaduan
pembangunan antar sektor, antar kecamatan, dan antar pemangku kepentingan.
Tujuan penataan ruang Kota Medan pada masa yang akan datang tidak akan terlepas
dari peran, fungsi, dan kedudukannya dalam lingkup wilayah yang lebih luas. Untuk
mendukung pengembangan peran dan fungsi Kota Medan sebagai Pusat Kegiatan
Nasional, serta tanggap dengan dinamika perkembangan dan permasalahan Kota
Medan saat ini, maka Visi Pembangunan Kota Medan yang akan dituju, adalah
“Terciptanya wilayah Kota Medan yang aman, nyaman, produktif dan
berkelanjutan serta mempunyai daya saing dan daya tarik sebagai daerah
tujuan investasi”.
Berdasarkan data RTRW 2010 yang termasuk dalam Skala pelayanan kawasan
primer pusat kota:
•
Kecamatan Medan Polonia.
•
Kecamatan Medan Maimun.
•
Kelurahan Darat dan Petisah Hulu (Kecamatan Medan Baru).
•
Kelurahan Petisah Tengah dan Sekip (Kecamatan Medan Petisah).
•
Kelurahan Kesawan dan Silalas (Kecamatan Medan Barat).
•
Kelurahan Persiapan Perintis dan Gang Buntu (Kecamatan Medan Timur).
•
Kelurahan Pusat Pasar, Pasar Baru dan Kelurahan Mesjid (Kecamatan Medan
Kota).
Jadi dapat di simpulkan bahwa loaksi perancangan berada pada kawasan pusat
kota Medan. Kawasan lokasi perancangan berada pada BWK Pusat Kota dimana
kegiatan utama kawasan adalah sebagai pusat kegiatan perdagangan/bisnis; pusat
kegiatan jasa dan kegiatan pemerintahan provinsi dan kota; pusat pelayanan ekonomi
yang skala pelayanannya adalah Kota Medan; Provinsi Sumatera Utara dan
Internasional.
4.1.2 Tinjauan Lokasi Perancangan Terhadap Kecamatan
Kecamatan Medan Maimun terletak di wilayah Selatan Kota Medan dengan
batas-batas sebagai berikut :
• Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Medan Polonia
• Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Medan Kota.
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Medan Johor.
• Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Barat.
Lokasi perancangan berada Jl. Palang Merah Kecamatan Medan Maimun Kota
Medan, tepatnya bersebelahan dengan bangunan heritage peninggalan zaman kolonial
dan juga terdapat sungai deli di tepi lokasi perancangan tersebut.
Daerah pelayanan pada proyek Soekamoelidja Point adalah seluruh kelurahan
yang ada di Kec. Medan Maimun ini, antara lain :
▪ Kelurahan Kampung Baru.
▪ Kelurahan Sei Mati.
▪ Kelurahan Suka Raja.
▪ Kelurahan Jati.
▪ Kelurahan Hamdan.
▪ Kelurahan Aur.
4.1.2 Kondisi dan Potensi Lokasi Perancangan
Lokasi perancangan merupakan sebuah lahan kosong dengan luas lahan ± 3.9
Ha. Lokasi perancangan memiliki beberapa potensi dari segi pengembangan
perekonomian Kota Medan diantaranya Kawasan palang Merah merupakan kawasan
perumahan permukiman, perdagangan dan jasa.
Terletak di sekitar kawasan kota lama, yang dewasa ini telah / sedang ditata
sebagai kawasan wisata kota konservasi, karena masih terdapat beberapa bangunanbangunan bersejarah.
4.1.3 Batas – Batas Lokasi Perancangan
Batas – batas lokasi perancangan dapat dilihat pada gambar 1.10 dibawah ini.
Gambar 1.10 Peta Kota Medan & Lokasi Perancangan
Sumber : Survey Lapangan, 2012
4.1.4 Analisa Tata Guna Lahan
Adapun kegunaan lahan di kawasan Jl. Palang Merah terlihat pada gambar di
bawah ini (Gambar 1.11) :
Gambar 1.11 Bangunan Sekitar Lokasi Perancangan Radius 1 Km Dari Lokasi
Sumber : Survey Lapangan, 2012
Adanya isu global warming sehingga lahirlah Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2002 tentang bangunan gedung yang lebih ramah lingkungan dan hemat energi
selaras dengan lingkungan asal.
Adanya isu kawasan di lokasi perancangan ini diantaranya :
1. Kemacetan ditimbulkan Perkembangan kota Medan pada saat ini telah
menunjukkan tingkat pertumbuhan yang sangat cepat. Makin besar jumlah
penduduk makin banyak dan beragam pula fasilitas yang dibutuhkan dalam
suatu kota.
2. Gejala perkotaan yang mengakibatkan kematian kawasan adalah sebagai
berikut :
a. Terjadinya pergeseran pusat-pusat kegiatan dan fungsi kawasan dari pusat
kota yang lama ke pusat kota yang lain sebagai akibat dari manajemen
pertumbuhan kota yang kurang baik.
b. Terjadinya business flight yang menyebabkan berubahnya fungsi landuse
dan space use kawasan. Kawasan kota lama yang semula merupakan
kawasan strategis kota, berangsurangsur mengalami pergeseran fungsi
yang menyebabkan kematian kawasan.
c. Ada
beberapa
lokasi
yang
potensial
dari
segi
pengembangan
perekonomian kota Medan, namun disisi lain ada wajah kawasan yang
perlu
segera
direvitalisasi mengingat
historis
Diantaranya kawasan Palang Merah (Gambar 1.12).
kawasan
tersebut.
Gambar 1.12. Peta Kawasan Persebaran Bangunan - Bangunan Bersejarah
Sumber : Survey Lapangan, 2012
Respon terhadap langgam arsitektur sekitar adalah dengan mengambil karakter
bangunan yakni : grid, massif, shading, dan bangunan yang tanggap terhadap kondisi
iklim sekitar dalam hal pencahayaan dan penghawaan alami.
a. Kawasan ini terletak disebelah simpul jalur lalu-lintas dari dalam dan luar
kota.
3. Kurangnya pedestrian.
4. PKL tidak dikoordinir dengan baik.
5. Kawasan ini belum memiliki tingkat pelayanan untuk skala kecamatan.
Kesimpulan yang dapat diambil dari analisa ini adalah :
1. Peluang investasi yang menjanjikan. Baik dibidang pelayanan dan jasa. Kota
Medan dinilai sebagai kota yang aman untuk berinvestasi di Indonesia. Kota
ini dikenal dengan potensi bisnisnya, dan juga layak menjadi tujuan wisata.
Dilihat dari bidang usaha potensial untuk perekonomian kota Medan tahun
2000, didominasi oleh kegiatan perdagangan, hotel dan restoran (35,02%),
yang disusul oleh sektor industri pengolahan sebesar 19,70%.
2. Berdasarkan hasil wawancara Kepala Dinas Dinas Pendidikan dan
Pariwisata
Medan
ingin
menegaskan
kembali
jika
Medan
masih
membutuhkan conventiontion hall yang berkapasitas 10.000 orang
pengunjung.
4.1.5 Analisa Orientasi & Massa Bangunan
Massa bangunan dipengaruhi pula terhadap orientasi bangunan. Tujuannya
adalah menentukan arah orientasi bangunan agar didapatkan nilai view yang optimal
sehingga dapat menjadikan bangunan sebagai daya tarik bagi para pengunjung dan
pengguna jalan.
Dasar pertimbangannya adalah orientasi bangunan diarahkan keseluruh arah
yang strategis yang memudahkan pengenalan dan menangkap massa.
Berdasarkan program aplikasi eco tech penentuan orientasi terbaik adalah
antara utara selatan dan timur laut-barat daya (Gambar 1.13).
Gambar 1.13. Analisa Orientasi Bangunan
Sumber : Analisa Penulis, 2012
Lokasi perancangan memiliki bentuk yang memanjang dan tidak teratur serta
mengikuti alur sungai. Lokasi Perancangan ini akan ditempatkan mixed-used dengan
3 fungsi bangunan berbeda. Pembagian fungsi sebaiknya berdasarkan karakter fungsi
bangunan.
4.1.5 Analisa Sirkulasi Kendaraan & Pejalan Kaki
Lokasi Perancangan hanya berbatasan dengan satu jalan utama ( arteri sekunder
) yaitu Jalan Palang Merah dan hanya dengan satu sisi/arah pada jalan Palang Merah
dari arah jalan Pemuda apabila hendak dicapai dengan menggunakan kendaraan (roda
empat dan atau roda dua). Hal ini disebabkan jalan Palang Merah dibatasi oleh
pembatas jalan permanen tanpa ada tempat untuk memutar arah.
Lokasi Perancangan dapat dicapai dari arah jalan Palang Merah (dari arah jalan
Imam Bonjol dan jalan Pemuda) oleh pejalan kaki. Lokasi Perancangan berbatasan
dengan jalan lokal yang buntu (Jalan Suka Mulya) , dimana jalan Suka Mulya juga
hanya bisa dicapai dari jalan Palang Merah dari arah jalan Pemuda.
Pencapaian secara langsung dari sumbu Selatan bagian Timur Kota Medan (
Medan Amplas dan arah luar kota Tanjung Morawa (Deli Serdang) yang langsung
menuju jalan Pemuda untuk mencapai site pada jalan Palang Merah. Pencapaian dari
Sumbu Barat (Kota Binjai, Belawan, Marelan) dan sebagian sumbu Utara harus
mencapai jalan Imam bonjol mengikuti jalan Jend. Sudirman dan masuk ke jalan
Pemuda untuk mencapai site pada lokasi jalan Palang merah dan mencapai lokasi
perancangan. Pencapaian dari Sumbu Timur ( Kota Medan dari arah Tembung ,
Kuala Namu, Deliserdang ) dan sebagian sumbu Utara ( Percut dan Belawan )melalui
jalan Irian menuju jalan Cirebon, masuk ke jalan Pandu selanjutnya jalan Pemuda
untuk mencapai lokasi perancangan pada lokasi jalan Palang Merah. Pencapaian
sebagian sumbu Selatan bagian Barat (Brastagi- Karo) dari Jalan Jend.Sudirman
menuju Jalan Pemuda untuk mencapai lokasi perancangan pada jalan Palang Merah
(Gambar 1.14).
Gambar 1.14. Analisa Sirkulasi Kendaraan & Pejalan Kaki
Sumber : Survey Lapangan, 2012
Kesimpulan yang dapat diambil dari analisa sirkulasi kendaraan dan pejala kaki
adalah perlu adanya pencapaian alternative untuk mengurangi panjangnya jalur
pencapaian terutama untuk Sumbu Utara bagian barat dan Sumbu Timur serta sumbu
Selatan bagian barat, hal ini untuk mengurangi beban jalan Pemuda yang makin berat
akibat pencapaian ke site didominasi pada jalan ini.
4.1.6 Analisa Ruang Terbuka Hijau
Ruang terbuka hijau kawasan sekitar merupakan gabungan antara bagian kota
yang berkonsep garden city dan pusat bisnis, sehingga lokasi perancangan berada
pada daerah gabungan yang sangat minim ruang terbuka dan vegetasi. Ruang terbuka
hijau lokasi sekitar pada bagian timur memiliki ruang terbuka dan vegetasi yang
minim, sedangkan pada area bagian barat memiliki cukup ruang terbuka dan vegetasi
(Gambar 1.15).
Gambar 1.15. Analisa Ruang Terbuka Hijau
Sumber : Survey Lapangan, 2012
Kesimpulan yang dapat diambil dari analisa ruang terbuka hijau ini adalah perlu
adanya ruang terbuka hijau di lokasi perancangan agar tidak menimbulkan kesan
padat di lokasi ini juga memberikan kenyamanan lebih di lokasi ini. Ruang terbuka
hijau bisa berupa pepohonan, rumput, roof garden dan sebagainya.
4.1.7 Analisa Activity Support & Signage
Dari sudut pandang desain perkotaan, ukuran dan kualitas desain dari tandatanda iklan harus diatur dalam rangka untuk menetapkan kompatibilitas, mengurangi
dampak visual negatif, dan pada saat yang sama mengurangi kebingungan dan
persaingan dengan publik yang diperlukan dan rambu lalu lintas. Hal tersebut
merupakan suatu keharusan dalam memberi prihatin terhadap kualitas lingkungan
fisik.
Terhadap Lokasi perancangan, agar perletakan signage lebih teratur sehingga
signage tidak terlihat semrawut dan lebih informatif sehingga pengunjung dapat
tertarik mengunjungi bangunan tersebut.
Terhadap bangunan, agar perletakan signage dapat diletakkan pada vocal point
bangunan sehingga memudahkan view ke dalam perancangan. .
Pola aktivitas akan memberikan gambaran yang mengarah pada prosentase
kegiatan manusia pada suatu lingkungan. Pola aktivitas dapat digambarkan melalui
penampakan kegiatan pada bagian wilayah kawasan yang dikategorikan sebagai
kegiatan yang dilakukan sementara, sesaat atau pada waktu tertentu, atau sering
dilakukan. Baik pada siang hari, malam hari, hari biasa ataupun hari libur.
Terdapat PKL yang melakukan aktivitas berjualan di sekitar lokasi perancangan
ini namun letaknya tidak teratur sehingga mengurangi tampilan visual kawasan.
Terhadap aktivitas yang terjadi, PKL sebaiknya tidak dihilangkan, namun
dimasukkan kedalam kegiatan lokasi perancangan agar dapat menertibkan kawasan
sehingga tampilan visualnya lebih baik dan dapat meningkatkan perekonomian
mereka (Gambar 1.16).
Gambar 1.16. Analisa Activity Support & Signage
Sumber : Survey Lapangan, 2012
4.1.8 Analisa Struktur & Teknologi Bangunan
Hal yang perlu dipertimbangan dalam analisa ini bahwa struktur dapat
dijadikan sebagai salah satu faktor penentu bentuk dalam semua bangunan, dan juga
dapat menjadi prinsip yang mengatur disain dan mekanisme yang memikul beban.
Semua betuk alam dapat dianggap sebagai mekanisme yang memikul beban, dengan
karakteristiknya yang merupakan hasil tanggapan struktural intern terhadap kondisi
mula dan luar.Analisa struktur & teknologi bangunan dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Tabel 1.2 : Analisa Struktur & Tenologi Bangunan
No Konsep
1
Uraian
Pondasi
2
Lantai
3
Dinding
Tanah tapak dekat dengan perairan/sungai, kondisi cukup lembab,
pondasi yang digunakan adalah pondasi pancang beton bertulang.
Untuk lantai perkantoran digunakan material keramik, koridor
memakai material kayu parket laminasi/batu alam
Dinding ruangan secara
keseluruhan memakai
dinding bata dengan alasan sistem pemasangannya/pengerjaannya
lebih mudah dan cepat.
4
Kolom
Kolom dibuat prefabrikasi beton bertulang.
5
Balok
Pembalokan berupa balok induk dan anak prefabrikasi yang
berupa pelat wafel (waffle slab)
6
Atap
Struktur atap untuk bangunan ini adalah struktur daag beton
dengan finishing roof garden di atas atap nya dengan alasan
minimnya ruang terbuka hijau pada kawasan ini sehingga kami
merekomendasikan untuk membuat roof garden pada atap agar
memberikan kenyamanan bagi pengunjung serta mengurangi
pemanasan global.
Sumber : Analisa Penulis, 2012
4.1.9 Analisa Utilitas
Saluran air bersih, air kotor, telepon, gas, dan saluran listrik berada di
sepanjang jalan utama site ini dan semuanya dalam kondisi terawat dan baik. Saluran
kabel listrik terlihat agak semrawut / kurang tertata dengan baik (gambar 1.17).
Keterangan :
Saluran gas, saluran air
bersih
dan
(dibawah
air
kotor
permukaan
pedestrian).
Saluran listrik dan saluran
telepon (di atas permukaan
pedestrian).
Gambar 1.17. Analisa Utilitas
Sumber : Survey Lapangan, 2012
Kesimpulan yang dapat diambil dari analisa utilitas ini adalah saluran air
bersih, air kotor, telepon, gas, dan saluran listrik yang berada dalam kondisi baik agar
dipertahankan. Untuk saluran kabel listrik agar lebih ditata dengan lebih baik
sehingga tidak terlihat semrawut.
4.2
Analisa Non Fisik
4.2.1 Analisa Kebutuhan Ruang
Berdasarkan Ketentuan Dasar Hotel, Jumlah Kamar Hotel Bintang 3
minimal 300 Kamar, maka total jumlah ruang kamar hotel adalah 192 kamar
Junior Suite, 96, kamar Standard Suite dan 32 kamar Deluxe Suite dengan total
jumlah kamar 320 unit (8 lantai). Kebutuhan Parkir adalah kendaraan roda empat
(mobil) setiap 7 unit kamar disediakan 1 (satu) parkir mobil maka, jumlah
kebutuhan parkir roda empat (mobil) adalah 320:7= 46 unit. Bila 1 unit parkir
mobil seluas 12 m2, maka luas parkir untuk memenuhi kebutuhan HOTEL
BINTANG 3 adalah seluas 552 m2, ditambah sirkulasi 50 % menjadi 828 m2.
Kendaraan roda dua (sepeda motor) : 50% dari jumlah parkir mobil = 23 unit. Bila
1 unit parkir sepeda motor seluas 2 m2, maka luas parkir sepeda motor adalah 46
m2, ditambah sirkulasi 25 % menjadi 57,5 m2. Luasan parkir = 885,5 m2. Total
Luas Bangunan – Parkir Untuk Hotel = 14.920,6.M2.
Tabel 1.3 : Kebutuhan Ruang
Fasilitas
Pemakai
Kegiatan
Kebutuhan ruang
•
•
kegiatan
•
Hotel
Front of the house
Area privat
Kamar
hotel
Tamu
•
Beristirahat
•
Makan / minum
•
Sanitasi
Kerja
•
•
Kamar hotel
R. housekeeping
Area lift
Karyawan •
•
Room service
Membersihkan
kamar
Area public
Lobby
Tamu
•
Masuk dan keluar
•
hotel
•
check out
•
Check in dan
Mencari informasi
•
•
Entrance hall
•
Front desk
•
Area lift
•
Area duduk
Area retail (biro
Menerima/
perjalanan, money
•
menunggu tamu
changer, toko
Menyimpan
souvenir, drugstore,
•
barang berharga
toko buku dan
Menelepon
majalah, beauty shop,
Membeli/
dll)
•
mengurus
•
•
perjalanan wisata
•
Bellman station
Fasilitas pendukung
Menukar/
lainnya, seperti toilet,
mengambil uang
telepon umum, dll.
Membeli barang
kebutuhan,
•
souvenir, dll.
•
Memberi informasi
Karyawan •
•
Sanitasi
Mengantar/
•
mengambil koper
•
supir
Memanggil taksi/
Melayani
pengunjung
•
•
Food and
Tamu
beverage
Pengunju
outlets
ng
rekreasi
Administrasi
Front
membersihkan
•
Sanitasi
•
musik
Mendengarkan
•
Makan/ minum
•
bincang
Karyawan •
Sanitasi
•
Area
Mengelola dan
Tamu
Berbincang-
Berdansa
Memberikan
•
pelayanan
•
membersihkan
•
Berekreasi,
•
menyimpan barang
•
Makan/ minum
Menitip dan
•
Bermain
•
Menikmati suasana
Snack bar, poolbar,
•
lobby bar
•
entertainment lounge
Cocktail dan
Club
•
Toilet
•
Area fitness dan
•
•
•
olahraga
Food court
Spa dan sauna
Ruang ganti dan
toilet
Sanitasi
Menerima
reservasi dan
•
•
Coffee shop
Sanitasi
•
office
•
Restoran
Mengelola dan
bersantai,
Karyawan •
•
melayani tamu
Mengurus
administrasi
•
•
•
•
Ruang manager
Ruang kontrol
kebakaran
Bellman storage
Kasir
•
•
Menyimpan barang
berharga
•
•
Resepsionis
Operator telepon
Membuat rekening
perhitungan biaya
Kantor
Tamu
eksekutif
hotel
•
tamu
•
kebakaran
Karyawan •
Mengontrol
Mengurus
administrasi
Mengelola dan
mengatur setiap
departemen dalam
•
Sales and
Karyawan •
catering
hotel
Menyimpan arsip
Melakukan
perencanaan
pemasaran,
periklanan/
promosi dan
penjualan produk
•
dan fasilitias hotel
Mengatur bagian
•
Ruang general
•
manager
•
tunggu
•
•
Area penerima dan
Ruang rapat
Gudang
Ruang direktur
•
pemasaran
•
tunggu
•
•
Area penerima dan
Ruang pemasaran
Ruang manager
bagian catering
Gudang
makanan dan
Accountin
g
Karyawan •
minuman
Mengelola
keuangan hotel
•
•
•
•
Area penerima dan
tunggu
Ruang controller
Ruang audit
Ruang kerja
keuangan
•
•
•
Ruang komputer
Ruang arsip
Gudang
Back of the house
Area servis
Food
Karyawan •
Melakukan
preparatio
persiapan dan
n
pengolahan dasar
makanan dan
•
minuman
Memasak dan
menyajikan
•
•
Dapur utama
•
Dapur kepala koki
•
Room service
•
Ruang saji
•
Food controler office
•
Gudang
Toilet
makanan dan
•
minuman
Mencoba makanan
dan minuman yang
•
dimasak
Menyimpan bahan
makanan dan
Ruang
penerima
dan
penyimpan
an
•
minuman
•
makanan
•
Menerima barang
•
barang
•
sampah
Karyawan •
Melayani pesanan
Sanitasi
Menyimpan
Membuang
Mencuci dan
mengolah barang
•
•
Loading dock
•
Kantor penerima
•
Gudang alat
•
Area penerima
•
Gudang umum
•
Gudang bahan
Ruang sampah
Ruang
karyawan
Karyawan •
•
Mengawasi
keamanan
Mengadakan
pelatihan dan
•
wawancara
•
dan barang
•
Beribadah
•
Laundry
Karyawan •
Menyimpan data
Makan/ minum
Sanitasi
Mencuci,
dan
membersihkan dan
housekeep
mengeringkan
ing
•
pakaian
•
peralatan
•
tamu
Menyimpan
Mengantar pakaian
Mengawasi
berlangsunya
•
kegiatan pencucian
Merencanakan,
merawat, dan
membersihkan
kamar tamu dan
semua ruang pada
•
hotel
Mencari barang
yang hilang/
•
•
Area security
•
Ruang wawancara
•
Ruang manager
•
Ruang pelatihan
Area penyimpanan
•
data
•
pria
Loker wanita dan
•
Musholla
•
Toilet
•
Solid linen room
•
Laundry supervisor
•
Ruang jahit
•
Cafetaria
•
Laundry washer
•
Laundry dryer
•
Gudang alat
•
•
Ruang lost and
found
Ruang housekeeper
Penyimpanan
seragam
•
tertinggal
Engineerin Karyawan •
Menjahit kain, dll.
g
pemasangan,
Melakukan
perawatan,
•
•
Ruang kepala bagian
teknik
Ruang karyawan
perbaikan
elektrikal
mekanikal,
pemipaan, kunci,
dll. yang
berhubungan
dengan masalah
Area
Karyawan •
teknis.
Memelihara dan
mekanikal
memperbaiki
dan
mesin
•
elektrikal
Mengatur sistem
mekanikal dan
elektrikal
bangunan
Area
Tamu
parkir
Pengunju
•
Memarkirkan
kendaraan
ng
•
•
•
Ruang chiller
•
Ruang genset
•
Ruang AHU
•
Ruang treatment air
•
Area parkir roda 2
•
Ruang boiler
•
Ruang shaft
•
Ruang pompa
•
Ruang PABX, dll.
•
Area parkir roda 4
Area parkir bus
Karyawan
CONVENTION HALL
Lobby
Pengelola
•
Karyawan •
•
Mengelola kantor
Masuk dan keluar
kantor
Menunggu/
•
•
Area duduk
•
Resepsionis
•
Pusat informasi
Toilet umum
menemui tamu/
•
Area
Tamu
Fungsional Pengunju
ng
klien
•
Sanitasi
•
mengikuti acara
Mengadakan dan
•
Makan/ minum
•
mengikuti rapat
Mengadakan dan
Mengadakan dan
menyaksikan
•
Karyawan •
•
keperluan acara
Karyawan •
Pengelola
•
Bekerja
Karyawan •
Mengadakan rapat
Tamu
•
Mengikuti rapat
•
Mengikuti rapat
•
Santai
Mengelola kantor
pendukung Karyawan •
Makan
Area
Pengelola
Memarkirkan
parkir
Karyawan
•
kendaraan
Tamu
Shopping Mall/Pusat Perbelanjaan
Lobby
Pengunju
ng
Pengelola
•
•
•
Ruang persiapan
•
Ruang pameran
•
Gudang
Toilet
Mengurus
kantor
Pengelola
•
Meeting room
•
Banquet room
Sanitasi
Pengelola
Fasilitas
•
Ballroom
pameran
Ruang
Meeting
•
Masuk dan keluar
mall
Menanyakan
•
Ruang kerja
•
Ruang rapat
•
•
Pantry
•
Area parkir roda 2
•
Kantin
•
Area parkir roda 4
•
•
Area parkir bus
Lobby mall
Area Customer
service
Shopping
Pengunju
mall
ng
Pengelola
•
informasi
•
Berbelanja
•
Security
•
Makan dan minum
Karyawan •
Area
Pengunju
rekreasi
ng
Hiburan
Mengelola
•
shopping mall
•
administrasi
•
shopping mall
•
Karyawan •
Makan, minum
ng
•
game centre
toko roti, dll.
•
Restoran
Menyimpan
•
dijual
parkir
•
toko buku
•
retail
•
an
•
•
supermarket
Berjalan-jalan
barang yang akan
Pengunju
•
membersihkan
penymipan
Area
Security
mengontrol
Karyawan
Tempat
•
Memarkirkan
Foodcourt dan cafe
Gudang
penyimpanan
•
kendaraan
•
Memelihara,
•
Area parkir mobil
Area parkir roda 2
Pengelola
Karyawan
Mekanikal
elektrikal
Karyawan •
Ruang M.E
memperbaiki
mesin
Sumber : Analisa Penulis, 2012
4.2.2 Analisa Program Ruang
PROGRAM RUANG CONVENTION HALL
Tabel 1.4 : Program Ruang Convention Hall
JENIS
NAMA RUANG
KAPASIT
STANDA LUASAN
SUMBE
AS
R (M2)
120 org
1,5 / org
180 NAD
2 org
1,2 / org
2,4 NAD
20 org
0,6 / org
60 NAD
2 org
2 / org
Toilet
1 org
1,2 / org
18 NAD
Urinoir
1 org
0,94 / org
14,1 NAD
Wastafel
1 org
1,35 / org
13,5 NAD
Toilet
1 org
1,2 / org
30 NAD
Watafel
1 org
1,35 / org
13,5 NAD
RUANG
Ruang
Lobby
Publik
R. Informasi
Area Lift
R. Security
(M2)
R
8 TSS
Toilet Pria
Toilet Wanita
Total
339,5
Total Luas + Sirkulasi 20 %
407,4
R.Serbagu
Hall
3 unit
1050
3150 ASS
na
Ballroom
3 unit
1050
3150 ASS
Total
6.300
Total Luas + Sirkulasi 20 %
7.560
Fasilitas
Pantry
1 unit
36
36 ASS
Servis
R. Genset
1 unit
40
40 ASS
R. Trafo
1 unit
10
10 ASS
Total
Total Luas + Sirkulasi 20 %
86
103,2
TOTAL LUAS BANGUNAN CONVENTION HALL ADALAH 8070,6 M2
Kebutuhan Parkir:
Kendaraan roda empat (mobil) : 1 mobil untuk 100 m2 lantai bruto. Maka
kebutuhan parkirnya adalah 8070,6 : 100 = 81 unit, Bila 1 unit parkir mobil
seluas 12 m2, maka luas parkir untuk memenuhi kebutuhan convention hall
adalah seluas 972 m2, ditambah sirkulasi 50 % menjadi 1458 m2. Kendaraan roda
dua (sepeda motor):1 sepeda motor untuk 40 m2 lantai bruto
8070,6 : 40 = 203 unit. Bila 1 unit parkir sepeda motor seluas 2 m2, maka luas
parkir sepeda motor adalah 406 m2, ditambah sirkulasi 25 % menjadi 506,2 m2.
TOTAL LUAS BANGUNAN – PARKIR UNTUK CONVENTION HALL =
10.034,8 M2
PUSAT PERBELANJAAN / SHOPPING MALL
Tabel 1.5 : Program Ruang Pusat Perbelanjaan (Shopping Mall)
JENIS
NAMA
KAPASITA
STANDA
LUASA
SUMBE
RUANG
RUANG
S
R (M2)
N (M2)
R
Ruang
Hall
1000 org
1,5 / org
1500
NAD
publik
R. Informasi
2 org
1,2 / org
2,4
NAD
120 org
0.6 / org
72
NAD
R. Security
2 org (3 unit)
2 / org
12
TSS
Telepon
1 org (5 unit)
0,8 / org
4
NAD
1 org (20
1,5 / org
30
ASS
1,2 / org
14,4
NAD
0.94 / org
18,8
NAD
1,35 / org
16,2
NAD
1,2 / org
48
NAD
Area Lift
Umum
ATM Center
unit)
Toilet pria
Toilet
1 org (12
unit)
Urinoir
1 org (20
unit)
Wastafel
1 org (12
unit)
Toilet wanita
Toilet
1 org (40
unit)
Wastafel
1 org (12
1,35 / org
16,2
NAD
unit)
Total
1734
Total luas + Sirkulasi 20 %
Supermarke
R. Display
t
2080,8
1200 org
1,5 / org
1800
NAD
Kasir
2 org (8 unit)
3,84 / unit
61,44
NAD
Area
200 org
0,6 / org
120
ASS
R. Pengelola
5 org
2,4 / org
12
ASS
R. Karyawan
50 org
2,4 / org
120
ASS
100
ASS
Penitipan
Gudang
Toilet Pria
Toilet
1 org (2 unit)
1,2 / org
2,4
NAD
Wastafel
1 org (2 unit)
1,35 / org
2,7
NAD
Toilet
1 org (2 unit)
1,2 / org
2,4
NAD
Wastafel
1 org (2 unit)
1,35 / org
2,7
NAD
Toilet wanita
Total
2223,64
Total luas + Sirkulasi 20 %
2668,368
Departemen
R. Display
1600 org
1,5 / org
2400
NAD
Store
Kasir
2 org (12
3,84 / unit
92,16
NAD
1 / org
12
ASS
unit)
R. Ganti
12
org(12unit)
R. Pengelola
5 org (1 unit)
2,4 / org
12
ASS
R. Karyawan
50 org (1
2,4 / org
120
ASS
100
ASS
2,4
NAD
unit)
Gudang
Toilet pria
Toilet
1 org (2 unit)
1,2 / org
Wastafel
1 org (2 unit)
1,35 / org
2,7
NAD
Toilet
1 org (2 unit)
1,2 / org
2,4
NAD
Wastafel
1 org (2 unit)
1,35 / org
2,7
NAD
Toilet wanita
Total
2741,26
Total luas + Sirkulasi 20 %
Toko Buku
R. display
3289,512
500 org
1,5 / org
750
NAD
Kasir
1 org (5 unit)
3,84 / unit
96
NAD
Area
75 org
0,6 / org
45
NAD
R. Pengelola
5 org (1 unit)
2,4 / org
12
ASS
R. Karyawan
25 org (1
2,4 / org
60
ASS
15 / unit
15
NAD
penitipan
unit)
Gudang
Total
978
Total luas + sirkulasi 20 %
Retail
1173,6
Retail tipe A
30 unit
36 / unit
1080
ASS
Retail tipe B
30 unit
48 / unit
1440
ASS
Retail tipe C
30 unit
72 / unit
2160
ASS
Total
4680
Total luas + Sirkulasi 20 %
5616
Game
Area
Center
Permainan
Kasir
R. Karyawan
500 org
0,8 / org
400
ASS
1 org (5 unit)
5 / org
25
ASS
20 org (1
2,4 / org
48
ASS
2,4 / org
14,4
ASS
15 / unit
15
NAD
unit)
R. Pengelola
6 org (1 unit)
Gudang
Total
502,4
Total luas + Sirkulasi 20 %
Food Court
Area Makan
500 org
602,88
1,5 / org
750
NAD
Kasir
Counter
1 org (5 unit)
3 / org
15
NAD
50 unit
16 / unit
800
ASS
40
ASS
Gudang
Restoran
Total
1605
Total luas + Sirkulasi 20 %
1926
Area Makan
120org
1,5 / org
360
NAD
2 org (2 unit)
3 / org
12
NAD
Dapur
2 unit
15 / unit
30
ASS
Gudang
2 unit
15 / unit
30
NAD
Toilet
1 org (4 unit)
1,2 / org
4,8
NAD
Urinoir
1 org (4 unit)
0.94 / org
3,76
NAD
Wastafel
1 org (4 unit)
1,35 / org
5,4
NAD
Toilet
1 org (4 unit)
1,2 / org
4,8
NAD
Wastafel
1 org (4 unit)
1,35 / org
5,4
NAD
(2unit)
Kasir
Toilet Pria
Toilet
Wanita
Total
456,16
Total Luas + Sirkulasi 20 %
Cafetaria
Area Makan
100org
547,392
1,5 / org
450
NAD
1 org (3 unit)
3 / org
9
NAD
Dapur
3 unit
15 / unit
45
ASS
Gudang
3 unit
10 / unit
30
ASS
(3unit)
Kasir
Total
534
Total luas +Sirkulasi 20 %
Coffee Shop Area Makan
50org (5
640,8
1,5 / org
375
NAD
1 org (5 unit)
3 / org
15
NAD
5 unit
15 / unit
75
ASS
unit)
Kasir
Dapur
Gudang
5 unit
10 / unit
50
Total
515
Total luas + Sirkulasi 20 %
618
ASS
Fasilitas
R. Pimpinan
1 unit
25 / unit
25
NAD
Administras
R. Sekretaris
1 org (1 unit)
2,4 / org
2,4
ASS
i
R. Rapat
20 org (1
2 / org
40
NAD
4 org (1 unit)
1,5 / org
6
ASS
1 unit
20 / unit
20
ASS
1 unit
20 / unit
20
ASS
1 unit
20 / unit
20
ASS
1 unit
20 / unit
20
ASS
1 unit
20 / unit
20
ASS
1 unit
20 / unit
20
ASS
20 org (1
2,4 / org
48
ASS
unit)
R. Tunggu
R. Kabag
Operasional
R. Kabag
Keuangan
R. Kabag
Kepegawaia
n
R. Kabag
Pemasaran
R. Kabag
Keamanan
R. Kabag
Pemeliharaa
n dan
perawatan
bangunan
R. Karyawan
unit)
Toilet pria
Toilet
1 org (4 unit)
1,2 / org
4,8
NAD
Urinoir
1 org (4 unit)
0,94 / org
3,76
NAD
Wastafel
1 org (4 unit)
1,35 / org
5,4
NAD
Toilet
Wanita
Toilet
1 org (4 unit)
1,2 / org
4,8
NAD
Wastafel
1 org (4 unit)
1,35 / org
5,4
NAD
Total
265,56
Total luas + Sirkulasi 20 %
318,672
Fasilitas
R. ME
1 unit
20 / unit
20
ASS
Servis
R. Genset
1 unit
20 / unit
20
ASS
R. Panel
1 unit
10 / unit
10
ASS
R. CCTV
1 unit
15 / unit
15
ASS
2 org (1 unit)
2 / org
4
TSS
R. Security
Total
69
Total luas + Sirkulasi 20 %
82,8
Sumber : Analisa Penulis, 2012
LUAS TOTAL BANGUNAN PUSAT PERBELANJAAN = 19.564,824 M2
Kebutuhan parkir:
Kendaraan roda empat (mobil) : 1 mobil untuk 60 m2 luas bruto. Maka kebutuhan
parkirnya adalah 27.772,824 : 60 = 327 mobil. Bila 1 unit parkir mobil seluas 12
m2, maka luas parkir untuk memenuhi kebutuhan shopping mall adalah seluas
3924 m2, ditambah sirkulasi 50 % menjadi 5.886 m2. Kendaraan roda dua (sepeda
motor) : 19.564,824 : 40 = 490 unit
Bila 1 unit parkir sepeda motor seluas 2 m2, maka luas parkir sepeda motor adalah
980 m2, ditambah sirkulasi 25 % menjadi 1.225
BANGUNAN
–
PARKIR
UNTUK
SHOPPING
PERBELANJAAN = 26.675.824 M2
HOTEL
Tabel 1.6 : Program Ruang Hotel
Bangunan Multifungsi
m2. TOTAL LUAS
MALL/PUSAT
Hotel ***
Fung
Deskr Zona
Kapasita
Standard Jumlah
Tot
si
ipsi
s (org)
(m2)
al
Ruang
Sumber
Lua
s
Front of the House
Area Privat
K
Junior
Privat
a
Suite
e
m
Standard
Privat
ar
Suite
e
ho Deluxe
Privat
tel Suite
e
2
24
192
460
HP
8
2
28
96
268
HP
8
2
36
32
115
NAD
2
Total
320
8.44
8
Total luas + 20% sirkulasi
10.1
37,6
Area Publik
L
Entrance
Publik 100
0,6
/
ob hall
o
by
r
1
60
NAD
1
4,8
NAD
1
20
ASU
1
60
NAD
g
Resepsion Publik 4
1,2
is
/
o
r
g
R.
Publik 2
10
Publik 40
0,5
informasi
Area
duduk
/
k
m
r
Bellman
Publik 4
0,6
station
/
1
2,4
ASU
1
9
NAD
3
5,04
TSS
4
3,84
NAD
1
22,8
TSS
1
22,8
TSS
1
20
ASU
1
22,8
TSS
o
r
g
Area lift
Publik 15
0,6
/
o
r
g
Area
Publik 1
telepon
0,014
/
m2
k
umum
m
r
Toilet
Publik 1
0.96
umum
/
o
r
g
Retail
Biro
Publik 2
0,19
/
perjalana
k
n
m
r
Money
Publik 2
0,19
changer
/
k
m
r
Toko
Publik 8
20
Publik 8
0,19
buku
Toko
/
souvenir
k
m
r
Drugstore
Publik 8
0,19
/
1
22,8
TSS
5
114
TSS
k
m
r
Retail
Publik 8
0,19
lainnya
/
k
m
r
Total
435,
88
Total luas + 20% sirkulasi
523,
06
Food and beverages outlets
R
Hall
es
penerima
Publik 10
0,6
/
r
ra
g
Area
6
NAD
1
135
NAD
1
27
NAD
1
10,8
NAD
o
to
n
1
Publik (0,75x12
makan
1,5
/
0)
o
= 90 (HP)
r
g
Dapur
Servis
4
20%x
r.
maka
n
Kasir
Semi
Publik
1
12%x
t.
dudu
k
R.
Privat
5
3
Semi
1
0,96
1
15
ASU
2x2
3,84
NAD
2
1,2
NAD
4
2,4
NAD
1
13,5
NAD
1
8
NAD
2
156
TSS
2
31,2
NAD
karyawan
Toilet
publik
/
o
r
g
Urinoir
Semi
1
0,6
publik
/
o
r
g
Wastafel
Semi
1
0,6
publik
/
o
r
g
Gudang
Servis
1
50%x
dapur
Loading
Servis
1
8
dock
/
o
r
g
C
Area
of
duduk
Publik 50
0,65
/
m2
k
fe
m
e
r
sh
op
Dapur
Servis
4
20%x
r.
maka
n
Pantry
Servis
4
1/3xd
2
10,4
NAD
2
23,4
TSS
2x2
3,84
NAD
2
1,2
NAD
4
2,4
NAD
1
13,5
NAD
1
22,5
ASU
1
78
TSS
1
50
NAD
pr
Kasir
Semi
1
publik
15%x
t.
dudu
k
Toilet
Semi
1
0,96
publik
/
o
r
g
Urinoir
Semi
1
0,6
publik
/
o
r
g
Wastafel
Semi
1
0,6
publik
/
o
r
g
Gudang
Servis
1
50%x
dapur
L
Bar
Publik 15
1,5
/
ou counter
o
ng
r
e
g
an Area
d
Publik 50
duduk
0,65
/
m2
k
ba
m
r
r
Area
dansa
Publik 50
1
/
o
r
g
Dapur
Servis
1
20%x
1
15,6
NAD
1
5,2
NAD
1
11,7
TSS
2x2
3,84
NAD
2
1,2
NAD
4
2,4
NAD
1
13,5
NAD
r.
maka
n
Pantry
Servis
1
1/3xd
pr
Kasir
Semi
1
publik
15%x
t.
dudu
k
Toilet
Semi
1
0,96
publik
/
o
r
g
Urinoir
Semi
1
0,6
publik
/
o
r
g
Wastafel
Semi
1
0,6
publik
/
o
r
g
Gudang
Servis
1
50%x
dapur
Total
668,
62
Total luas + 20% sirkulasi
802,
34
Area rekreasi
A
Gym
Publik 60
1,75
/
re
o
a
r
fit
g
ne R. alat
Publik 15
4,7
ss
/
1
105
NAD
1
70,5
HP
1
75
HP
2
40
NAD
8
7,68
NAD
8
8
NAD
1
15
ASU
4
76
HP
2
38
HP
u
n
it
R.
Publik 15
75
Privat
1
aerobik
R. ganti
20
/
o
r
g
Toilet
Semi
1
0.96
publik
/
o
r
g
Shower
Semi
1
1
publik
/
o
r
g
Kasir
Semi
2
15
publik
S
R. sauna
Publik 10
1,9
/
pa
o
da
r
n
g
sa
R. spa
Publik 10
1,9
/
un
o
a
r
g
Toilet
Semi
1
0.96
publik
/
8
7,68
NAD
8
8
NAD
1
15
ASU
o
r
g
Shower
Semi
1
1
publik
/
o
r
g
Kasir
Semi
2
15
publik
Total
465,
83
Total luas + 20% sirkulasi
558,
996
Administrasi
Fr
Area
Publik 4
1,2
/
on resepsioni
o
t
r
s
of
1
4,8
NAD
1
13,5
NAD
1
13,5
NAD
g
fi
R.
ce
manager
Privat
3
4,5
/
o
r
g
R. kontrol Semi
kebakaran publik
3
4,5
/
o
r
g
Bellman
Semi
storage
publik
3
4,5
/
1
13,5
NAD
1
13,5
NAD
1
13,5
NAD
2
1,92
NAD
1
13,5
NAD
1
13,5
NAD
1
75
NAD
1
36
NAD
o
r
g
Kasir
Semi
3
4,5
publik
/
o
r
g
Operator
Semi
telepon
publik
3
4,5
/
o
r
g
Toilet
Semi
1
0.96
publik
/
o
r
g
K
R.
Semi
an General
publik
to
3
4,5
/
o
Manager
r
r
g
E
R.Asisten
Semi
ks
Manager
publik
3
4,5
/
o
ek
r
ut
g
if
R. Staff
Semi
15
5
publik
/
o
r
g
R. Rapat
Semi
publik
15
2,4
/
o
r
g
R. Tamu
Semi
6
5,4
publik
/
1
32,4
NAD
1
4,8
NAD
4
3,84
NAD
1
20
ASU
1
13,5
NAD
1
4,8
NAD
1
22,5
NAD
1
13,5
NAD
o
r
g
R.
Semi
Penerima
publik
4
1,2
/
o
r
g
Toilet
Semi
1
0,96
publik
/
o
r
g
Gudang
Semi
20
publik
Sa R.
Semi
le
direktur
publik
s
pemasara
3
4,5
/
o
r
an n
g
d
Area
Semi
ca
penerima
publik
4
1,2
/
o
te
r
ri
g
ng R.
pemasara
Semi
5
4,5
publik
/
o
n
r
g
R.
Semi
manager
publik
3
4,5
/
o
catering
r
g
Gudang
Semi
20
1
20
ASU
1
21,6
NAD
1
13,5
NAD
1
13,5
NAD
1
13,5
NAD
1
13,5
NAD
20
1
20
ASU
20
1
20
ASU
publik
A
Area
Semi
cc
penerima
publik
4
5,4
/
o
ou dan
r
nt
tunggu
g
in
R.
Semi
g
controller
publik
3
4,5
/
o
r
g
R. audit
Semi
3
4,5
publik
/
o
r
g
R. kerja
Semi
keuangan
publik
3
4,5
/
o
r
g
R.
Semi
komputer
publik
3
4,5
/
o
r
g
R. arsip
Semi
publik
Gudang
Semi
publik
Total
463,
16
Total luas + 20% sirkulasi
555,
79
Back of the House
Area Servis
F
Dapur
Servis
0,6x9
5
oo utama
0
4
d
0,2x(
6
pr
200+
4
ep
120)
ar
1x(12
1
ati
0)
2
on
1
238
HP
1
79,3
NAD
0
R.saji
Servis
1/3x
dapur
Room
Servis
20
1
20
ASU
Servis
15
1
15
ASU
Servis
15
1
15
ASU
Servis
0,3xd
1
71,4
HP
2
1,92
NAD
1
50
ASU
service
Dapur
kepala
koki
Food
controller
office
Gudang
apur
utama
Toilet
Servis
1
0,96
/
o
r
g
R
Loading
Servis
50
ua dock
ng Area
Semi
pe penerima
publik
4
1,2
/
r
ri
g
Kantor
Semi
a
penerima
publik
3
4,5
/
r
n
g
Servis
5
0,186
/
ny umum
k
i
m
m
r
pa Gudang
Servis
NAD
1
13,5
NAD
1
22,3
TSS
o
da
pe Gudang
4,8
o
ne
m
1
5
0,23
/
na alat
k
n
m
2
1
27,6
TSS
1
48
TSS
1
40
ASU
1
36
HP
2
45,6
HP
r
Gudang
Servis
5
0,4
bahan
/
k
m
r
R.
Servis
40
Semi
0,3
sampah
R
Area
ua security
publik
/
k
ng
m
ka
r
ry
Loker
Privat
0,19
/
a
k
w
m
an
r
R.
Privat
0,14
istirahat
/
2
33,6
HP
1
30
ASS
1
22,8
HP
6
5,76
NAD
1
40
SBT
1
40
SBT
1
16
ASS
1
38,4
NAD
1
30
ASU
k
m
r
Musholla
Servis
30
R. makan
Privat
0,19
/
k
m
r
Toilet
Servis
1
0,96
/
o
r
g
L
Laundry
Servis
8
5
/
au washer
o
nd
r
ry
g
da Laundry
n
Servis
8
5
dryer
/
o
ho
r
us
g
ek R.
ee
housekee
pi
ping
ng Gudang
Servis
16
Servis
0,32
linen
/
k
m
r
R.
Servis
30
penyimpa
nan
seragam
R. lost
Servis
20
1
20
ASU
1
13,5
NAD
1
13,5
NAD
1
22,5
NAD
and found
R.
E
Servis
3
4,5
/
laundry
o
superviso
r
r
g
R. kepala
ng teknik
Semi
3
4,5
publik
/
o
in
r
ee
g
ri
R.
ng karyawan
Semi
5
4,5
publik
/
o
r
g
A
R. Chiller
1
20
1
20
SBT
re
R. boiler
1
20
1
20
SBT
a
R. genset
1
20
1
20
SBT
m
R. trafo,
1
20
1
20
SBT
ek panel,
an shaft
ik
R. AHU
1
20
1
20
SBT
al
R. pompa
1
20
1
20
SBT
da R. PABX
n R. CCTV
1
20
1
20
SBT
1
20
1
20
SBT
el
ek
tri
ka
l
Total
121
4,5
Total luas + 20% sirkulasi
145
7,4
Total Luas Bangunan Hotel
14.0
35,1
86
Sumber : Analisa Penulis, 2012
Berdasarkan Ketentuan Dasar Hotel, Jumlah Kamar Hotel Bintang 3
minimal 300 Kamar, maka total jumlah ruang kamar hotel adalah 192 kamar
Junior Suite, 96, kamar Standard Suite dan 32 kamar Deluxe Suite dengan total
jumlah kamar 320 unit (8 lantai).
Kebutuhan Parkir:
Kendaraan roda empat (mobil) setiap 7 unit kamar disediakan 1 (satu) parkir
mobil maka, jumlah kebutuhan parkir roda empat (mobil) adalah 320:7= 46 unit.
Bila 1 unit parkir mobil seluas 12 m2, maka luas parkir untuk memenuhi
kebutuhan HOTEL BINTANG 3 adalah seluas 552 m2, ditambah sirkulasi 50 %
menjadi 828 m2. Kendaraan roda dua (sepeda motor) : 50% dari jumlah parkir
mobil = 23 unit. Bila 1 unit parkir sepeda motor seluas 2 m2, maka luas parkir
sepeda motor adalah 46 m2, ditambah sirkulasi 25 % menjadi 57,5 m2.
Luasan parkir = 885,5 m2
Total
Luas
Bangunan
–
Parkir
Untuk
Hotel
=
14.920,6
m2.
BAB V
KONSEP PERANCANGAN
5.1
Konsep Orientasi & Massa Bangunan
Massa bangunan dipengaruhi pula terhadap orientasi bangunan seperti pada
gambar 1.18 dibawah ini.
Gambar 1.18. Konsep Massa Bangunan
Sumber : Survey Lapangan, 2012
Pembagian zona fungsi bangunan berdasarkan analisa sirkulasi, maka di
tempatkan zona-zona fungsi bangunan seperti terlihat pada gambar 1.19 di bawah ini
:
Gambar 1.19. Konsep Orientasi Bangunan
Sumber : Survey Lapangan, 2012
5.2
Konsep Sirkulasi Kendaraan & Pejalan Kaki
Konsep sirkulasi pada ketiga fungsi bangunan agar dapat terkoneksi antara
bangunan yang satu dengan yang lain dengan menggunakan koridor penghubung
(Gambar 1.20).
KORIDOR PENGHUBUNG
Gambar 1.20. Konsep Sirkulasi Kendaraan & Pejalan Kaki
Sumber : Survey Lapangan, 2012
Fungsi bangunan yang berbeda tidak menimbulkan kesan terpisah antar satu
bangunan dengan bangunan yang lain dan menjadi desain yang kompak dan menyatu
dalam sebuah lokasi perancangan.
5.3
Konsep Ruang Terbuka Hijau
Konsep ruang terbuka hijau dapat terlihat pada gambar 1.21 di bawah ini :
Gambar 1.21. Konsep Ruang Terbuka Hijau
Sumber : Survey Lapangan, 2012
5.4
Konsep Activity Support & Signage
Konsep penempatan signage dengan cara signage harus cukup tinggi apabila
dilihat dari jauh, signage harus bersifat informatif kepada pengunjung yang berada di
dalam site baik di area pedestrian, parkir maupun didalam bangunan, serta tulisan
atau petunjuk pada sign age harus jelas (Gambar 1.22).
Gambar 1.22. Konsep Ilustrasi Signage
Sumber : Survey Lapangan, 2012
Rekomendasi konsep activity support adalah dengan menyediakan akses bagi
pejalan kaki yang nyaman bagi pengunjung berupa pedestrian atau plaza,
menyediakan retail-retail/café outdoor sehingga pengunjung dapat menikmati suasana
ruang luar sambil duduk, makan/minum, penataan lansekap / vegetasi yang indah dan
nyaman (Gambar 1.23).
Gambar 1.23. Konsep Ilustrasi Activity Support
Sumber : Survey Lapangan, 2012
5.5
Konsep Struktur & Teknologi Bangunan
Tabel 1.7 Konsep Struktur & Teknologi Bangunan
No Konsep
1
Uraian
Pondasi
Tanah tapak dekat dengan perairan/sungai, kondisi cukup lembab,
pondasi yang digunakan adalah pondasi pancang beton bertulang.
2
Lantai
3
Dinding
Untuk lantai perkantoran digunakan material keramik, koridor
memakai material kayu parket laminasi/batu alam
Dinding ruangan secara
keseluruhan memakai
dinding bata dengan alasan sistem pemasangannya/pengerjaannya
lebih mudah dan cepat.
4
Kolom
Kolom dibuat prefabrikasi beton bertulang.
5
Balok
Pembalokan berupa balok induk dan anak prefabrikasi yang
berupa pelat wafel (waffle slab)
6
Atap
Struktur atap untuk bangunan ini adalah struktur daag beton
dengan finishing roof garden di atas atap nya dengan alasan
minimnya ruang terbuka hijau pada kawasan ini sehingga kami
merekomendasikan untuk membuat roof garden pada atap agar
memberikan kenyamanan bagi pengunjung serta mengurangi
pemanasan global.
5.6
Konsep Utilitas
Tabel 1.8 Konsep Utilitas
No
Konsep
Uraian
1
Sistem
Elektrikal
2
Sistem
Pengudaraa
n
Photovoltaic
Air Conditioner (AC) Central.
.
3
Sistem
penyediaan
air bersih
4
Sistem
penampung
an air hujan
5
Sistem
pengolahan
grey water
dan black
water
6
Sistem
pengolahan
air
limbah/B3
7
Sistem
proteksi
kebakaran
8
Sistem
komunikasi
9
Sistem
keamanan
10
Sistem
penangkal
petir
BAB VI
HASIL PERANCANGAN
6.1 Hasil Perancangan
Perancangan yang berjudul Soekamoelidja Point pada bangunan mixed-use
dengan penerapan tema Arsitektur Tropis di Jalan Palang Merah Kecamatan Medan
Maimun Kota Medan adalah sebagai berikut :
1. Site Plan.
2. Ground Plan.
3. Denah-denah.
4. Tampak-Tampak.
5. Potongan-potongan.
6. Rencana sistem struktur bangunan.
7. Rencana sistem utilitas Bangunan (listrik, air kotor, air bersih, AC, kebakaran,
telepon, sampah).
8. Detail struktur/konstruksi bangunan (5 gambar 2D dan 3D).
9. Detail arsitektur bangunan (5 gambar 2 D dan 3D).
10. Sketsa eksterior bangunan dan lingkungannya (5 sketsa).
11. Sketsa interior bangunan (5 sketsa).
12. Detail lansekap.
13. Sketsa eksterior bangunan dan lingkungannya (5 sketsa).
14. Sketsa interior bangunan (5 sketsa).
15. Aksonometri bangunan (3 gambar dari tiga titik pandang).
BAB VII
KESIMPULAN
Urban Arsitektur memiliki 2 jenis cara ditinjau dari sistem penggunaan lahan
dalam merencanakan wilayah yaitu; single use dan mixed-use. Single use adalah
dimana wilayah kota dibagi dalam beberapa area yang memiliki kegiatan
tunggal/tertentu dalam penggunaannya, sedangkan mixed use adalah menyatukan
lebih dari satu/beberapa kegiatan dalam satu area/wilayah kota. Mixed-use sendiri
merupakan pola awal dari pembentukan suatu wilayah/kota, dimana beberapa
kegiatan yang mendukung system kehidupan dilaksanakan pada satu area yang
berdekatan seperti kegiatan bekerja dan tinggal.
Mixed-use sendiri pada masa sekarang ini berkembang menjadi salah satu
alternatif dalam menghadirkan / mengisi aktivitas pada suatu lokasi. Isu mengenai
Pemanasan Global akibat aktivitas transportasi kota serta terbatasnya area pada pusat
kota menjadikan fungsi mixed-use menjadi alternatif yang layak dipertimbangkan.
Pemenuhan berbagai aktivitas berupa fasilitas bangunan yang mendukung kegiatan
ekonomi perkotaan menjadi hal lain yang mendukung hadirnya fungsi mixed-use.
Dari hasil analisis dan konsep serta hasil perancangan yang dilakukan maka didapat
beberapa
kesimpulan
yaitu
hadirnya
fungsi
mixed-use
dapat
mendukung
perekonomian kota Medan yang cukup baik dikarenakan letak mixed-use ini berada di
tengah kota sehingga memiliki aksesibilitas yang baik sehingga masyarakat akan
lebih memilih mengunjungi mixed-use ini. Konsep arsitektur tropis yang diterapkan
pada mixed-use ini juga membantu tampilan view bangunan sehingga dapat dijadikan
vocal point di kawasan tersebut yang tetap melihat kondisi iklim setempat sehingga
selaras dan masyarakat akan merasa nyaman mengunjungi mixed-use ini.
ELABORASI TEMA
3.1 Arsitektur Tropis
Menurut Marcus Pollio Vitruvius (1486) arsitektur adalah kesatuan dari
kekuatan/kekokohan (firmitas), keindahan (venustas), dan kegunaan/fungsi (utilitas).
Menurut Francis DK Ching (1979) arsitektur membentuk suatu tautan yang
mempersatukan ruang, bentuk, teknik dan fungsi. Menurut Amos Rappoport (1981)
arsitektur adalah ruang tempat manusia, yang lebih dari sekedar fisik, tapi juga
menyangkut pranata-pranata budaya dasar. Pranata ini meliputi: tata atur kehidupan
sosial dan budaya masyarkat, yang diwadahi dan sekaligus memperngaruhi arsitektur.
Sedangkan menurut JB. Mangunwijaya (1992) arsitektur sebagai vastuvidya
(wastuwidya) yang berarti ilmu bangunan. Dalam pengertian wastu terhitung pula tata
bumi, tata gedung, tata lalu lintas (dhara, harsya, yana).
Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang
lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan
binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan,
arsitektur lanskap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan
desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan
tersebut. Sedangkan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) ar·si·tek·tur
/arsitéktur/ adalah seni dan ilmu merancang serta membuat konstruksi bangunan,
jembatan, dan/atau metode dan gaya rancangan suatu konstruksi bangunan.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, tropis tropis /tro·pis/ a 1 mengenai
daerah tropik (sekitar khatulistiwa): penyakit khas khatulistiwa (beriklim panas)
seperti malaria; 2 beriklim panas.
Pengertian tropis berasal dari kata tropicos dalam bahasa Yunani Kuno berarti
garis balik. Daerah tropis dapat dibagi dalam dua kelompok iklim utama yaitu tropis
basah dan tropis. Indonesia termasuk dalam daerah tropis lembab yang ditandai oleh
kelembaban udara yang relatif tinggi pada umumnya di atas 90%, curah hujan yang
tinggi, serta temperatur rata-rata tahunan di atas 18 C dan biasanya sekitar 23 C dan
dapat mencapai 38 C dalam musim kemarau. Lebih khusus lagi, Indonesia termasuk
dalam daerah sekunder hutan hujan tropis (tropis lembab).
Arsitektur tropis merupakan representasi konsep bentuk yang dikembangkan
berdasarkan respon terhadap iklim yang dialami oleh Negara Indonesia yaitu tropis
lembab. Konsep arsitektur tropis, pada dasarnya adalah adaptasi bangunan terhadap
iklim tropis, dimana kondisi tropis membutuhkan penanganan khusus dalam
desainnya. Pengaruh utama berasal dari kondisi suhu tinggi dan kelembaban tinggi,
dimana pengaruhnya ada pada tingkat kenyamanan ketika pengguna berada dalam
ruangan.
Arsitektur Tropis merupakan salah satu cabang ilmu arsitektur, yang mempelajari
tentang arsitektur yang berorientasi pada kondisi iklim dan cuaca, pada lokasi di
mana massa bangunan atau kelompok bangunan berada, serta dampak, tautan ataupun
pengaruhnya terhadap lingkungan sekitar yang tropis.
Tingkat kenyamanan seperti tingkat sejuk udara dalam bangunan, oleh aliran
udara, adalah salah satu contoh aplikasi konsep bangunan tropis. Meskipun konsep
bangunan tropis selalu dihubungkan dengan sebab akibat dan adaptasi bentuk
(tipologi) bangunan terhadap iklim, banyak juga interpretasi konsep ini dalam tren
yang berkembang dalam masyarakat; sebagai penggunaan material tertentu sebagai
representasi dari kekayaan alam tropis, seperti kayu, batuan ekspos, dan material asli
yang diekspos lainnya.
Bangunan dengan desain arsitektur tropis, memiliki ciri khas atau karakter
menyesuaikan dengan kondisi iklim tropis, atau
memiliki bentuk tropis. Tetapi
dengan adanya perkembangan konsep dan teknologi, maka bangunan dengan konsep
atau bentuk modern atau hitech, bias disebut bangunan tropis, hal ini diatasi dengan
adanya system sirkulasi udara, ventilasi, bukaan, view dan orientasi bangunan, serta
penggunaan material modern/hitech yang tidak merusak lingkungan.
Arsitektur Tropis meliputi berbagai macam hal yang menyangkut desain
bangunan atau kawasan yang berkarakter bangunan tropis, dengan pengaruh atau
dampak terhadap lingkungannya.
Desain bangunan dengan karakter tropis, memiliki beberapa persyaratan sebagai
berikut, yaitu : harus memiliki view dan orientasi bangunan yang sesuai dengan
standar tropis (building orientation), menggunakan bahan atau bagian pendukung
kenyamanan pada kondisi tropis, seperti; sunshading, sunprotection, sunlouver,
memperhatikan standar pengaruh bukaan terhadap lingkungan sekitar(window
radiation), serta memiliki karakter atau ciri khas yang mengekpos bangunan sebagai
bangunan tropis, dengan penggunaan material ataupun warna-warna yang berbeda.
3.2 Studi Banding Tema Sejenis
3.2.1 Museum Centre Pompidou
Fungsi
: Museum Gallery
Lokasi
: Paris
Gambar 1.6 Museum Centre Pompidou, Paris
Sumber:Google, 2012
3.2.2 Condominium Garden
Fungsi
: Museum Gallery
Lokasi
: Ladprao
Gambar 1.7 Condominium Garden, Ladprao
Sumber:Google, 2012
3.2.3 Green School Bali
Fungsi
: Sekolah Alam
Lokasi
: Bali
Gambar 1.8 Green School Bali, Bali
Sumber:Google, 2012
Kesimpulan yang dapat diambil dari studi banding ini bahwa studi banding ini
merupakan beberapa konsep arsitektur tropis dimana dalam desainnya berusaha
membentuk bangunan atau kawasan yang berkarakter bangunan tropis, dengan
adaptasi atau penyesuaian terhadap lingkungannya.
BAB IV
ANALISIS
4.1
Analisa Fisik
4.1.1 Tinjauan Lokasi Perancangan Terhadap Kota Medan
Lokasi perancangan berada pada kawasan strategis Nasional dan Kawasan
Strategis Provinsi. Di Kota Medan terdapat 7 (tujuh) kecamatan di Pusat Kota yang
ditetapkan sebagai Pusat Kawasan Metropolitan Mebidangro, yaitu Kecamatan
Medan Polonia, Medan Maimun, Medan Barat, Medan Petisah, Medan Baru, Timur
dan Medan Kota. Lokasi perancangan terletak pada kawasan pusat kota Medan.
Gambar 1.9 Peta Kota Medan & Lokasi Perancangan
Sumber : pemkomedan.go.id, 2012
Tujuan penataan ruang wilayah Kota Medan mencerminkan keterpaduan
pembangunan antar sektor, antar kecamatan, dan antar pemangku kepentingan.
Tujuan penataan ruang Kota Medan pada masa yang akan datang tidak akan terlepas
dari peran, fungsi, dan kedudukannya dalam lingkup wilayah yang lebih luas. Untuk
mendukung pengembangan peran dan fungsi Kota Medan sebagai Pusat Kegiatan
Nasional, serta tanggap dengan dinamika perkembangan dan permasalahan Kota
Medan saat ini, maka Visi Pembangunan Kota Medan yang akan dituju, adalah
“Terciptanya wilayah Kota Medan yang aman, nyaman, produktif dan
berkelanjutan serta mempunyai daya saing dan daya tarik sebagai daerah
tujuan investasi”.
Berdasarkan data RTRW 2010 yang termasuk dalam Skala pelayanan kawasan
primer pusat kota:
•
Kecamatan Medan Polonia.
•
Kecamatan Medan Maimun.
•
Kelurahan Darat dan Petisah Hulu (Kecamatan Medan Baru).
•
Kelurahan Petisah Tengah dan Sekip (Kecamatan Medan Petisah).
•
Kelurahan Kesawan dan Silalas (Kecamatan Medan Barat).
•
Kelurahan Persiapan Perintis dan Gang Buntu (Kecamatan Medan Timur).
•
Kelurahan Pusat Pasar, Pasar Baru dan Kelurahan Mesjid (Kecamatan Medan
Kota).
Jadi dapat di simpulkan bahwa loaksi perancangan berada pada kawasan pusat
kota Medan. Kawasan lokasi perancangan berada pada BWK Pusat Kota dimana
kegiatan utama kawasan adalah sebagai pusat kegiatan perdagangan/bisnis; pusat
kegiatan jasa dan kegiatan pemerintahan provinsi dan kota; pusat pelayanan ekonomi
yang skala pelayanannya adalah Kota Medan; Provinsi Sumatera Utara dan
Internasional.
4.1.2 Tinjauan Lokasi Perancangan Terhadap Kecamatan
Kecamatan Medan Maimun terletak di wilayah Selatan Kota Medan dengan
batas-batas sebagai berikut :
• Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Medan Polonia
• Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Medan Kota.
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Medan Johor.
• Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Barat.
Lokasi perancangan berada Jl. Palang Merah Kecamatan Medan Maimun Kota
Medan, tepatnya bersebelahan dengan bangunan heritage peninggalan zaman kolonial
dan juga terdapat sungai deli di tepi lokasi perancangan tersebut.
Daerah pelayanan pada proyek Soekamoelidja Point adalah seluruh kelurahan
yang ada di Kec. Medan Maimun ini, antara lain :
▪ Kelurahan Kampung Baru.
▪ Kelurahan Sei Mati.
▪ Kelurahan Suka Raja.
▪ Kelurahan Jati.
▪ Kelurahan Hamdan.
▪ Kelurahan Aur.
4.1.2 Kondisi dan Potensi Lokasi Perancangan
Lokasi perancangan merupakan sebuah lahan kosong dengan luas lahan ± 3.9
Ha. Lokasi perancangan memiliki beberapa potensi dari segi pengembangan
perekonomian Kota Medan diantaranya Kawasan palang Merah merupakan kawasan
perumahan permukiman, perdagangan dan jasa.
Terletak di sekitar kawasan kota lama, yang dewasa ini telah / sedang ditata
sebagai kawasan wisata kota konservasi, karena masih terdapat beberapa bangunanbangunan bersejarah.
4.1.3 Batas – Batas Lokasi Perancangan
Batas – batas lokasi perancangan dapat dilihat pada gambar 1.10 dibawah ini.
Gambar 1.10 Peta Kota Medan & Lokasi Perancangan
Sumber : Survey Lapangan, 2012
4.1.4 Analisa Tata Guna Lahan
Adapun kegunaan lahan di kawasan Jl. Palang Merah terlihat pada gambar di
bawah ini (Gambar 1.11) :
Gambar 1.11 Bangunan Sekitar Lokasi Perancangan Radius 1 Km Dari Lokasi
Sumber : Survey Lapangan, 2012
Adanya isu global warming sehingga lahirlah Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2002 tentang bangunan gedung yang lebih ramah lingkungan dan hemat energi
selaras dengan lingkungan asal.
Adanya isu kawasan di lokasi perancangan ini diantaranya :
1. Kemacetan ditimbulkan Perkembangan kota Medan pada saat ini telah
menunjukkan tingkat pertumbuhan yang sangat cepat. Makin besar jumlah
penduduk makin banyak dan beragam pula fasilitas yang dibutuhkan dalam
suatu kota.
2. Gejala perkotaan yang mengakibatkan kematian kawasan adalah sebagai
berikut :
a. Terjadinya pergeseran pusat-pusat kegiatan dan fungsi kawasan dari pusat
kota yang lama ke pusat kota yang lain sebagai akibat dari manajemen
pertumbuhan kota yang kurang baik.
b. Terjadinya business flight yang menyebabkan berubahnya fungsi landuse
dan space use kawasan. Kawasan kota lama yang semula merupakan
kawasan strategis kota, berangsurangsur mengalami pergeseran fungsi
yang menyebabkan kematian kawasan.
c. Ada
beberapa
lokasi
yang
potensial
dari
segi
pengembangan
perekonomian kota Medan, namun disisi lain ada wajah kawasan yang
perlu
segera
direvitalisasi mengingat
historis
Diantaranya kawasan Palang Merah (Gambar 1.12).
kawasan
tersebut.
Gambar 1.12. Peta Kawasan Persebaran Bangunan - Bangunan Bersejarah
Sumber : Survey Lapangan, 2012
Respon terhadap langgam arsitektur sekitar adalah dengan mengambil karakter
bangunan yakni : grid, massif, shading, dan bangunan yang tanggap terhadap kondisi
iklim sekitar dalam hal pencahayaan dan penghawaan alami.
a. Kawasan ini terletak disebelah simpul jalur lalu-lintas dari dalam dan luar
kota.
3. Kurangnya pedestrian.
4. PKL tidak dikoordinir dengan baik.
5. Kawasan ini belum memiliki tingkat pelayanan untuk skala kecamatan.
Kesimpulan yang dapat diambil dari analisa ini adalah :
1. Peluang investasi yang menjanjikan. Baik dibidang pelayanan dan jasa. Kota
Medan dinilai sebagai kota yang aman untuk berinvestasi di Indonesia. Kota
ini dikenal dengan potensi bisnisnya, dan juga layak menjadi tujuan wisata.
Dilihat dari bidang usaha potensial untuk perekonomian kota Medan tahun
2000, didominasi oleh kegiatan perdagangan, hotel dan restoran (35,02%),
yang disusul oleh sektor industri pengolahan sebesar 19,70%.
2. Berdasarkan hasil wawancara Kepala Dinas Dinas Pendidikan dan
Pariwisata
Medan
ingin
menegaskan
kembali
jika
Medan
masih
membutuhkan conventiontion hall yang berkapasitas 10.000 orang
pengunjung.
4.1.5 Analisa Orientasi & Massa Bangunan
Massa bangunan dipengaruhi pula terhadap orientasi bangunan. Tujuannya
adalah menentukan arah orientasi bangunan agar didapatkan nilai view yang optimal
sehingga dapat menjadikan bangunan sebagai daya tarik bagi para pengunjung dan
pengguna jalan.
Dasar pertimbangannya adalah orientasi bangunan diarahkan keseluruh arah
yang strategis yang memudahkan pengenalan dan menangkap massa.
Berdasarkan program aplikasi eco tech penentuan orientasi terbaik adalah
antara utara selatan dan timur laut-barat daya (Gambar 1.13).
Gambar 1.13. Analisa Orientasi Bangunan
Sumber : Analisa Penulis, 2012
Lokasi perancangan memiliki bentuk yang memanjang dan tidak teratur serta
mengikuti alur sungai. Lokasi Perancangan ini akan ditempatkan mixed-used dengan
3 fungsi bangunan berbeda. Pembagian fungsi sebaiknya berdasarkan karakter fungsi
bangunan.
4.1.5 Analisa Sirkulasi Kendaraan & Pejalan Kaki
Lokasi Perancangan hanya berbatasan dengan satu jalan utama ( arteri sekunder
) yaitu Jalan Palang Merah dan hanya dengan satu sisi/arah pada jalan Palang Merah
dari arah jalan Pemuda apabila hendak dicapai dengan menggunakan kendaraan (roda
empat dan atau roda dua). Hal ini disebabkan jalan Palang Merah dibatasi oleh
pembatas jalan permanen tanpa ada tempat untuk memutar arah.
Lokasi Perancangan dapat dicapai dari arah jalan Palang Merah (dari arah jalan
Imam Bonjol dan jalan Pemuda) oleh pejalan kaki. Lokasi Perancangan berbatasan
dengan jalan lokal yang buntu (Jalan Suka Mulya) , dimana jalan Suka Mulya juga
hanya bisa dicapai dari jalan Palang Merah dari arah jalan Pemuda.
Pencapaian secara langsung dari sumbu Selatan bagian Timur Kota Medan (
Medan Amplas dan arah luar kota Tanjung Morawa (Deli Serdang) yang langsung
menuju jalan Pemuda untuk mencapai site pada jalan Palang Merah. Pencapaian dari
Sumbu Barat (Kota Binjai, Belawan, Marelan) dan sebagian sumbu Utara harus
mencapai jalan Imam bonjol mengikuti jalan Jend. Sudirman dan masuk ke jalan
Pemuda untuk mencapai site pada lokasi jalan Palang merah dan mencapai lokasi
perancangan. Pencapaian dari Sumbu Timur ( Kota Medan dari arah Tembung ,
Kuala Namu, Deliserdang ) dan sebagian sumbu Utara ( Percut dan Belawan )melalui
jalan Irian menuju jalan Cirebon, masuk ke jalan Pandu selanjutnya jalan Pemuda
untuk mencapai lokasi perancangan pada lokasi jalan Palang Merah. Pencapaian
sebagian sumbu Selatan bagian Barat (Brastagi- Karo) dari Jalan Jend.Sudirman
menuju Jalan Pemuda untuk mencapai lokasi perancangan pada jalan Palang Merah
(Gambar 1.14).
Gambar 1.14. Analisa Sirkulasi Kendaraan & Pejalan Kaki
Sumber : Survey Lapangan, 2012
Kesimpulan yang dapat diambil dari analisa sirkulasi kendaraan dan pejala kaki
adalah perlu adanya pencapaian alternative untuk mengurangi panjangnya jalur
pencapaian terutama untuk Sumbu Utara bagian barat dan Sumbu Timur serta sumbu
Selatan bagian barat, hal ini untuk mengurangi beban jalan Pemuda yang makin berat
akibat pencapaian ke site didominasi pada jalan ini.
4.1.6 Analisa Ruang Terbuka Hijau
Ruang terbuka hijau kawasan sekitar merupakan gabungan antara bagian kota
yang berkonsep garden city dan pusat bisnis, sehingga lokasi perancangan berada
pada daerah gabungan yang sangat minim ruang terbuka dan vegetasi. Ruang terbuka
hijau lokasi sekitar pada bagian timur memiliki ruang terbuka dan vegetasi yang
minim, sedangkan pada area bagian barat memiliki cukup ruang terbuka dan vegetasi
(Gambar 1.15).
Gambar 1.15. Analisa Ruang Terbuka Hijau
Sumber : Survey Lapangan, 2012
Kesimpulan yang dapat diambil dari analisa ruang terbuka hijau ini adalah perlu
adanya ruang terbuka hijau di lokasi perancangan agar tidak menimbulkan kesan
padat di lokasi ini juga memberikan kenyamanan lebih di lokasi ini. Ruang terbuka
hijau bisa berupa pepohonan, rumput, roof garden dan sebagainya.
4.1.7 Analisa Activity Support & Signage
Dari sudut pandang desain perkotaan, ukuran dan kualitas desain dari tandatanda iklan harus diatur dalam rangka untuk menetapkan kompatibilitas, mengurangi
dampak visual negatif, dan pada saat yang sama mengurangi kebingungan dan
persaingan dengan publik yang diperlukan dan rambu lalu lintas. Hal tersebut
merupakan suatu keharusan dalam memberi prihatin terhadap kualitas lingkungan
fisik.
Terhadap Lokasi perancangan, agar perletakan signage lebih teratur sehingga
signage tidak terlihat semrawut dan lebih informatif sehingga pengunjung dapat
tertarik mengunjungi bangunan tersebut.
Terhadap bangunan, agar perletakan signage dapat diletakkan pada vocal point
bangunan sehingga memudahkan view ke dalam perancangan. .
Pola aktivitas akan memberikan gambaran yang mengarah pada prosentase
kegiatan manusia pada suatu lingkungan. Pola aktivitas dapat digambarkan melalui
penampakan kegiatan pada bagian wilayah kawasan yang dikategorikan sebagai
kegiatan yang dilakukan sementara, sesaat atau pada waktu tertentu, atau sering
dilakukan. Baik pada siang hari, malam hari, hari biasa ataupun hari libur.
Terdapat PKL yang melakukan aktivitas berjualan di sekitar lokasi perancangan
ini namun letaknya tidak teratur sehingga mengurangi tampilan visual kawasan.
Terhadap aktivitas yang terjadi, PKL sebaiknya tidak dihilangkan, namun
dimasukkan kedalam kegiatan lokasi perancangan agar dapat menertibkan kawasan
sehingga tampilan visualnya lebih baik dan dapat meningkatkan perekonomian
mereka (Gambar 1.16).
Gambar 1.16. Analisa Activity Support & Signage
Sumber : Survey Lapangan, 2012
4.1.8 Analisa Struktur & Teknologi Bangunan
Hal yang perlu dipertimbangan dalam analisa ini bahwa struktur dapat
dijadikan sebagai salah satu faktor penentu bentuk dalam semua bangunan, dan juga
dapat menjadi prinsip yang mengatur disain dan mekanisme yang memikul beban.
Semua betuk alam dapat dianggap sebagai mekanisme yang memikul beban, dengan
karakteristiknya yang merupakan hasil tanggapan struktural intern terhadap kondisi
mula dan luar.Analisa struktur & teknologi bangunan dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Tabel 1.2 : Analisa Struktur & Tenologi Bangunan
No Konsep
1
Uraian
Pondasi
2
Lantai
3
Dinding
Tanah tapak dekat dengan perairan/sungai, kondisi cukup lembab,
pondasi yang digunakan adalah pondasi pancang beton bertulang.
Untuk lantai perkantoran digunakan material keramik, koridor
memakai material kayu parket laminasi/batu alam
Dinding ruangan secara
keseluruhan memakai
dinding bata dengan alasan sistem pemasangannya/pengerjaannya
lebih mudah dan cepat.
4
Kolom
Kolom dibuat prefabrikasi beton bertulang.
5
Balok
Pembalokan berupa balok induk dan anak prefabrikasi yang
berupa pelat wafel (waffle slab)
6
Atap
Struktur atap untuk bangunan ini adalah struktur daag beton
dengan finishing roof garden di atas atap nya dengan alasan
minimnya ruang terbuka hijau pada kawasan ini sehingga kami
merekomendasikan untuk membuat roof garden pada atap agar
memberikan kenyamanan bagi pengunjung serta mengurangi
pemanasan global.
Sumber : Analisa Penulis, 2012
4.1.9 Analisa Utilitas
Saluran air bersih, air kotor, telepon, gas, dan saluran listrik berada di
sepanjang jalan utama site ini dan semuanya dalam kondisi terawat dan baik. Saluran
kabel listrik terlihat agak semrawut / kurang tertata dengan baik (gambar 1.17).
Keterangan :
Saluran gas, saluran air
bersih
dan
(dibawah
air
kotor
permukaan
pedestrian).
Saluran listrik dan saluran
telepon (di atas permukaan
pedestrian).
Gambar 1.17. Analisa Utilitas
Sumber : Survey Lapangan, 2012
Kesimpulan yang dapat diambil dari analisa utilitas ini adalah saluran air
bersih, air kotor, telepon, gas, dan saluran listrik yang berada dalam kondisi baik agar
dipertahankan. Untuk saluran kabel listrik agar lebih ditata dengan lebih baik
sehingga tidak terlihat semrawut.
4.2
Analisa Non Fisik
4.2.1 Analisa Kebutuhan Ruang
Berdasarkan Ketentuan Dasar Hotel, Jumlah Kamar Hotel Bintang 3
minimal 300 Kamar, maka total jumlah ruang kamar hotel adalah 192 kamar
Junior Suite, 96, kamar Standard Suite dan 32 kamar Deluxe Suite dengan total
jumlah kamar 320 unit (8 lantai). Kebutuhan Parkir adalah kendaraan roda empat
(mobil) setiap 7 unit kamar disediakan 1 (satu) parkir mobil maka, jumlah
kebutuhan parkir roda empat (mobil) adalah 320:7= 46 unit. Bila 1 unit parkir
mobil seluas 12 m2, maka luas parkir untuk memenuhi kebutuhan HOTEL
BINTANG 3 adalah seluas 552 m2, ditambah sirkulasi 50 % menjadi 828 m2.
Kendaraan roda dua (sepeda motor) : 50% dari jumlah parkir mobil = 23 unit. Bila
1 unit parkir sepeda motor seluas 2 m2, maka luas parkir sepeda motor adalah 46
m2, ditambah sirkulasi 25 % menjadi 57,5 m2. Luasan parkir = 885,5 m2. Total
Luas Bangunan – Parkir Untuk Hotel = 14.920,6.M2.
Tabel 1.3 : Kebutuhan Ruang
Fasilitas
Pemakai
Kegiatan
Kebutuhan ruang
•
•
kegiatan
•
Hotel
Front of the house
Area privat
Kamar
hotel
Tamu
•
Beristirahat
•
Makan / minum
•
Sanitasi
Kerja
•
•
Kamar hotel
R. housekeeping
Area lift
Karyawan •
•
Room service
Membersihkan
kamar
Area public
Lobby
Tamu
•
Masuk dan keluar
•
hotel
•
check out
•
Check in dan
Mencari informasi
•
•
Entrance hall
•
Front desk
•
Area lift
•
Area duduk
Area retail (biro
Menerima/
perjalanan, money
•
menunggu tamu
changer, toko
Menyimpan
souvenir, drugstore,
•
barang berharga
toko buku dan
Menelepon
majalah, beauty shop,
Membeli/
dll)
•
mengurus
•
•
perjalanan wisata
•
Bellman station
Fasilitas pendukung
Menukar/
lainnya, seperti toilet,
mengambil uang
telepon umum, dll.
Membeli barang
kebutuhan,
•
souvenir, dll.
•
Memberi informasi
Karyawan •
•
Sanitasi
Mengantar/
•
mengambil koper
•
supir
Memanggil taksi/
Melayani
pengunjung
•
•
Food and
Tamu
beverage
Pengunju
outlets
ng
rekreasi
Administrasi
Front
membersihkan
•
Sanitasi
•
musik
Mendengarkan
•
Makan/ minum
•
bincang
Karyawan •
Sanitasi
•
Area
Mengelola dan
Tamu
Berbincang-
Berdansa
Memberikan
•
pelayanan
•
membersihkan
•
Berekreasi,
•
menyimpan barang
•
Makan/ minum
Menitip dan
•
Bermain
•
Menikmati suasana
Snack bar, poolbar,
•
lobby bar
•
entertainment lounge
Cocktail dan
Club
•
Toilet
•
Area fitness dan
•
•
•
olahraga
Food court
Spa dan sauna
Ruang ganti dan
toilet
Sanitasi
Menerima
reservasi dan
•
•
Coffee shop
Sanitasi
•
office
•
Restoran
Mengelola dan
bersantai,
Karyawan •
•
melayani tamu
Mengurus
administrasi
•
•
•
•
Ruang manager
Ruang kontrol
kebakaran
Bellman storage
Kasir
•
•
Menyimpan barang
berharga
•
•
Resepsionis
Operator telepon
Membuat rekening
perhitungan biaya
Kantor
Tamu
eksekutif
hotel
•
tamu
•
kebakaran
Karyawan •
Mengontrol
Mengurus
administrasi
Mengelola dan
mengatur setiap
departemen dalam
•
Sales and
Karyawan •
catering
hotel
Menyimpan arsip
Melakukan
perencanaan
pemasaran,
periklanan/
promosi dan
penjualan produk
•
dan fasilitias hotel
Mengatur bagian
•
Ruang general
•
manager
•
tunggu
•
•
Area penerima dan
Ruang rapat
Gudang
Ruang direktur
•
pemasaran
•
tunggu
•
•
Area penerima dan
Ruang pemasaran
Ruang manager
bagian catering
Gudang
makanan dan
Accountin
g
Karyawan •
minuman
Mengelola
keuangan hotel
•
•
•
•
Area penerima dan
tunggu
Ruang controller
Ruang audit
Ruang kerja
keuangan
•
•
•
Ruang komputer
Ruang arsip
Gudang
Back of the house
Area servis
Food
Karyawan •
Melakukan
preparatio
persiapan dan
n
pengolahan dasar
makanan dan
•
minuman
Memasak dan
menyajikan
•
•
Dapur utama
•
Dapur kepala koki
•
Room service
•
Ruang saji
•
Food controler office
•
Gudang
Toilet
makanan dan
•
minuman
Mencoba makanan
dan minuman yang
•
dimasak
Menyimpan bahan
makanan dan
Ruang
penerima
dan
penyimpan
an
•
minuman
•
makanan
•
Menerima barang
•
barang
•
sampah
Karyawan •
Melayani pesanan
Sanitasi
Menyimpan
Membuang
Mencuci dan
mengolah barang
•
•
Loading dock
•
Kantor penerima
•
Gudang alat
•
Area penerima
•
Gudang umum
•
Gudang bahan
Ruang sampah
Ruang
karyawan
Karyawan •
•
Mengawasi
keamanan
Mengadakan
pelatihan dan
•
wawancara
•
dan barang
•
Beribadah
•
Laundry
Karyawan •
Menyimpan data
Makan/ minum
Sanitasi
Mencuci,
dan
membersihkan dan
housekeep
mengeringkan
ing
•
pakaian
•
peralatan
•
tamu
Menyimpan
Mengantar pakaian
Mengawasi
berlangsunya
•
kegiatan pencucian
Merencanakan,
merawat, dan
membersihkan
kamar tamu dan
semua ruang pada
•
hotel
Mencari barang
yang hilang/
•
•
Area security
•
Ruang wawancara
•
Ruang manager
•
Ruang pelatihan
Area penyimpanan
•
data
•
pria
Loker wanita dan
•
Musholla
•
Toilet
•
Solid linen room
•
Laundry supervisor
•
Ruang jahit
•
Cafetaria
•
Laundry washer
•
Laundry dryer
•
Gudang alat
•
•
Ruang lost and
found
Ruang housekeeper
Penyimpanan
seragam
•
tertinggal
Engineerin Karyawan •
Menjahit kain, dll.
g
pemasangan,
Melakukan
perawatan,
•
•
Ruang kepala bagian
teknik
Ruang karyawan
perbaikan
elektrikal
mekanikal,
pemipaan, kunci,
dll. yang
berhubungan
dengan masalah
Area
Karyawan •
teknis.
Memelihara dan
mekanikal
memperbaiki
dan
mesin
•
elektrikal
Mengatur sistem
mekanikal dan
elektrikal
bangunan
Area
Tamu
parkir
Pengunju
•
Memarkirkan
kendaraan
ng
•
•
•
Ruang chiller
•
Ruang genset
•
Ruang AHU
•
Ruang treatment air
•
Area parkir roda 2
•
Ruang boiler
•
Ruang shaft
•
Ruang pompa
•
Ruang PABX, dll.
•
Area parkir roda 4
Area parkir bus
Karyawan
CONVENTION HALL
Lobby
Pengelola
•
Karyawan •
•
Mengelola kantor
Masuk dan keluar
kantor
Menunggu/
•
•
Area duduk
•
Resepsionis
•
Pusat informasi
Toilet umum
menemui tamu/
•
Area
Tamu
Fungsional Pengunju
ng
klien
•
Sanitasi
•
mengikuti acara
Mengadakan dan
•
Makan/ minum
•
mengikuti rapat
Mengadakan dan
Mengadakan dan
menyaksikan
•
Karyawan •
•
keperluan acara
Karyawan •
Pengelola
•
Bekerja
Karyawan •
Mengadakan rapat
Tamu
•
Mengikuti rapat
•
Mengikuti rapat
•
Santai
Mengelola kantor
pendukung Karyawan •
Makan
Area
Pengelola
Memarkirkan
parkir
Karyawan
•
kendaraan
Tamu
Shopping Mall/Pusat Perbelanjaan
Lobby
Pengunju
ng
Pengelola
•
•
•
Ruang persiapan
•
Ruang pameran
•
Gudang
Toilet
Mengurus
kantor
Pengelola
•
Meeting room
•
Banquet room
Sanitasi
Pengelola
Fasilitas
•
Ballroom
pameran
Ruang
Meeting
•
Masuk dan keluar
mall
Menanyakan
•
Ruang kerja
•
Ruang rapat
•
•
Pantry
•
Area parkir roda 2
•
Kantin
•
Area parkir roda 4
•
•
Area parkir bus
Lobby mall
Area Customer
service
Shopping
Pengunju
mall
ng
Pengelola
•
informasi
•
Berbelanja
•
Security
•
Makan dan minum
Karyawan •
Area
Pengunju
rekreasi
ng
Hiburan
Mengelola
•
shopping mall
•
administrasi
•
shopping mall
•
Karyawan •
Makan, minum
ng
•
game centre
toko roti, dll.
•
Restoran
Menyimpan
•
dijual
parkir
•
toko buku
•
retail
•
an
•
•
supermarket
Berjalan-jalan
barang yang akan
Pengunju
•
membersihkan
penymipan
Area
Security
mengontrol
Karyawan
Tempat
•
Memarkirkan
Foodcourt dan cafe
Gudang
penyimpanan
•
kendaraan
•
Memelihara,
•
Area parkir mobil
Area parkir roda 2
Pengelola
Karyawan
Mekanikal
elektrikal
Karyawan •
Ruang M.E
memperbaiki
mesin
Sumber : Analisa Penulis, 2012
4.2.2 Analisa Program Ruang
PROGRAM RUANG CONVENTION HALL
Tabel 1.4 : Program Ruang Convention Hall
JENIS
NAMA RUANG
KAPASIT
STANDA LUASAN
SUMBE
AS
R (M2)
120 org
1,5 / org
180 NAD
2 org
1,2 / org
2,4 NAD
20 org
0,6 / org
60 NAD
2 org
2 / org
Toilet
1 org
1,2 / org
18 NAD
Urinoir
1 org
0,94 / org
14,1 NAD
Wastafel
1 org
1,35 / org
13,5 NAD
Toilet
1 org
1,2 / org
30 NAD
Watafel
1 org
1,35 / org
13,5 NAD
RUANG
Ruang
Lobby
Publik
R. Informasi
Area Lift
R. Security
(M2)
R
8 TSS
Toilet Pria
Toilet Wanita
Total
339,5
Total Luas + Sirkulasi 20 %
407,4
R.Serbagu
Hall
3 unit
1050
3150 ASS
na
Ballroom
3 unit
1050
3150 ASS
Total
6.300
Total Luas + Sirkulasi 20 %
7.560
Fasilitas
Pantry
1 unit
36
36 ASS
Servis
R. Genset
1 unit
40
40 ASS
R. Trafo
1 unit
10
10 ASS
Total
Total Luas + Sirkulasi 20 %
86
103,2
TOTAL LUAS BANGUNAN CONVENTION HALL ADALAH 8070,6 M2
Kebutuhan Parkir:
Kendaraan roda empat (mobil) : 1 mobil untuk 100 m2 lantai bruto. Maka
kebutuhan parkirnya adalah 8070,6 : 100 = 81 unit, Bila 1 unit parkir mobil
seluas 12 m2, maka luas parkir untuk memenuhi kebutuhan convention hall
adalah seluas 972 m2, ditambah sirkulasi 50 % menjadi 1458 m2. Kendaraan roda
dua (sepeda motor):1 sepeda motor untuk 40 m2 lantai bruto
8070,6 : 40 = 203 unit. Bila 1 unit parkir sepeda motor seluas 2 m2, maka luas
parkir sepeda motor adalah 406 m2, ditambah sirkulasi 25 % menjadi 506,2 m2.
TOTAL LUAS BANGUNAN – PARKIR UNTUK CONVENTION HALL =
10.034,8 M2
PUSAT PERBELANJAAN / SHOPPING MALL
Tabel 1.5 : Program Ruang Pusat Perbelanjaan (Shopping Mall)
JENIS
NAMA
KAPASITA
STANDA
LUASA
SUMBE
RUANG
RUANG
S
R (M2)
N (M2)
R
Ruang
Hall
1000 org
1,5 / org
1500
NAD
publik
R. Informasi
2 org
1,2 / org
2,4
NAD
120 org
0.6 / org
72
NAD
R. Security
2 org (3 unit)
2 / org
12
TSS
Telepon
1 org (5 unit)
0,8 / org
4
NAD
1 org (20
1,5 / org
30
ASS
1,2 / org
14,4
NAD
0.94 / org
18,8
NAD
1,35 / org
16,2
NAD
1,2 / org
48
NAD
Area Lift
Umum
ATM Center
unit)
Toilet pria
Toilet
1 org (12
unit)
Urinoir
1 org (20
unit)
Wastafel
1 org (12
unit)
Toilet wanita
Toilet
1 org (40
unit)
Wastafel
1 org (12
1,35 / org
16,2
NAD
unit)
Total
1734
Total luas + Sirkulasi 20 %
Supermarke
R. Display
t
2080,8
1200 org
1,5 / org
1800
NAD
Kasir
2 org (8 unit)
3,84 / unit
61,44
NAD
Area
200 org
0,6 / org
120
ASS
R. Pengelola
5 org
2,4 / org
12
ASS
R. Karyawan
50 org
2,4 / org
120
ASS
100
ASS
Penitipan
Gudang
Toilet Pria
Toilet
1 org (2 unit)
1,2 / org
2,4
NAD
Wastafel
1 org (2 unit)
1,35 / org
2,7
NAD
Toilet
1 org (2 unit)
1,2 / org
2,4
NAD
Wastafel
1 org (2 unit)
1,35 / org
2,7
NAD
Toilet wanita
Total
2223,64
Total luas + Sirkulasi 20 %
2668,368
Departemen
R. Display
1600 org
1,5 / org
2400
NAD
Store
Kasir
2 org (12
3,84 / unit
92,16
NAD
1 / org
12
ASS
unit)
R. Ganti
12
org(12unit)
R. Pengelola
5 org (1 unit)
2,4 / org
12
ASS
R. Karyawan
50 org (1
2,4 / org
120
ASS
100
ASS
2,4
NAD
unit)
Gudang
Toilet pria
Toilet
1 org (2 unit)
1,2 / org
Wastafel
1 org (2 unit)
1,35 / org
2,7
NAD
Toilet
1 org (2 unit)
1,2 / org
2,4
NAD
Wastafel
1 org (2 unit)
1,35 / org
2,7
NAD
Toilet wanita
Total
2741,26
Total luas + Sirkulasi 20 %
Toko Buku
R. display
3289,512
500 org
1,5 / org
750
NAD
Kasir
1 org (5 unit)
3,84 / unit
96
NAD
Area
75 org
0,6 / org
45
NAD
R. Pengelola
5 org (1 unit)
2,4 / org
12
ASS
R. Karyawan
25 org (1
2,4 / org
60
ASS
15 / unit
15
NAD
penitipan
unit)
Gudang
Total
978
Total luas + sirkulasi 20 %
Retail
1173,6
Retail tipe A
30 unit
36 / unit
1080
ASS
Retail tipe B
30 unit
48 / unit
1440
ASS
Retail tipe C
30 unit
72 / unit
2160
ASS
Total
4680
Total luas + Sirkulasi 20 %
5616
Game
Area
Center
Permainan
Kasir
R. Karyawan
500 org
0,8 / org
400
ASS
1 org (5 unit)
5 / org
25
ASS
20 org (1
2,4 / org
48
ASS
2,4 / org
14,4
ASS
15 / unit
15
NAD
unit)
R. Pengelola
6 org (1 unit)
Gudang
Total
502,4
Total luas + Sirkulasi 20 %
Food Court
Area Makan
500 org
602,88
1,5 / org
750
NAD
Kasir
Counter
1 org (5 unit)
3 / org
15
NAD
50 unit
16 / unit
800
ASS
40
ASS
Gudang
Restoran
Total
1605
Total luas + Sirkulasi 20 %
1926
Area Makan
120org
1,5 / org
360
NAD
2 org (2 unit)
3 / org
12
NAD
Dapur
2 unit
15 / unit
30
ASS
Gudang
2 unit
15 / unit
30
NAD
Toilet
1 org (4 unit)
1,2 / org
4,8
NAD
Urinoir
1 org (4 unit)
0.94 / org
3,76
NAD
Wastafel
1 org (4 unit)
1,35 / org
5,4
NAD
Toilet
1 org (4 unit)
1,2 / org
4,8
NAD
Wastafel
1 org (4 unit)
1,35 / org
5,4
NAD
(2unit)
Kasir
Toilet Pria
Toilet
Wanita
Total
456,16
Total Luas + Sirkulasi 20 %
Cafetaria
Area Makan
100org
547,392
1,5 / org
450
NAD
1 org (3 unit)
3 / org
9
NAD
Dapur
3 unit
15 / unit
45
ASS
Gudang
3 unit
10 / unit
30
ASS
(3unit)
Kasir
Total
534
Total luas +Sirkulasi 20 %
Coffee Shop Area Makan
50org (5
640,8
1,5 / org
375
NAD
1 org (5 unit)
3 / org
15
NAD
5 unit
15 / unit
75
ASS
unit)
Kasir
Dapur
Gudang
5 unit
10 / unit
50
Total
515
Total luas + Sirkulasi 20 %
618
ASS
Fasilitas
R. Pimpinan
1 unit
25 / unit
25
NAD
Administras
R. Sekretaris
1 org (1 unit)
2,4 / org
2,4
ASS
i
R. Rapat
20 org (1
2 / org
40
NAD
4 org (1 unit)
1,5 / org
6
ASS
1 unit
20 / unit
20
ASS
1 unit
20 / unit
20
ASS
1 unit
20 / unit
20
ASS
1 unit
20 / unit
20
ASS
1 unit
20 / unit
20
ASS
1 unit
20 / unit
20
ASS
20 org (1
2,4 / org
48
ASS
unit)
R. Tunggu
R. Kabag
Operasional
R. Kabag
Keuangan
R. Kabag
Kepegawaia
n
R. Kabag
Pemasaran
R. Kabag
Keamanan
R. Kabag
Pemeliharaa
n dan
perawatan
bangunan
R. Karyawan
unit)
Toilet pria
Toilet
1 org (4 unit)
1,2 / org
4,8
NAD
Urinoir
1 org (4 unit)
0,94 / org
3,76
NAD
Wastafel
1 org (4 unit)
1,35 / org
5,4
NAD
Toilet
Wanita
Toilet
1 org (4 unit)
1,2 / org
4,8
NAD
Wastafel
1 org (4 unit)
1,35 / org
5,4
NAD
Total
265,56
Total luas + Sirkulasi 20 %
318,672
Fasilitas
R. ME
1 unit
20 / unit
20
ASS
Servis
R. Genset
1 unit
20 / unit
20
ASS
R. Panel
1 unit
10 / unit
10
ASS
R. CCTV
1 unit
15 / unit
15
ASS
2 org (1 unit)
2 / org
4
TSS
R. Security
Total
69
Total luas + Sirkulasi 20 %
82,8
Sumber : Analisa Penulis, 2012
LUAS TOTAL BANGUNAN PUSAT PERBELANJAAN = 19.564,824 M2
Kebutuhan parkir:
Kendaraan roda empat (mobil) : 1 mobil untuk 60 m2 luas bruto. Maka kebutuhan
parkirnya adalah 27.772,824 : 60 = 327 mobil. Bila 1 unit parkir mobil seluas 12
m2, maka luas parkir untuk memenuhi kebutuhan shopping mall adalah seluas
3924 m2, ditambah sirkulasi 50 % menjadi 5.886 m2. Kendaraan roda dua (sepeda
motor) : 19.564,824 : 40 = 490 unit
Bila 1 unit parkir sepeda motor seluas 2 m2, maka luas parkir sepeda motor adalah
980 m2, ditambah sirkulasi 25 % menjadi 1.225
BANGUNAN
–
PARKIR
UNTUK
SHOPPING
PERBELANJAAN = 26.675.824 M2
HOTEL
Tabel 1.6 : Program Ruang Hotel
Bangunan Multifungsi
m2. TOTAL LUAS
MALL/PUSAT
Hotel ***
Fung
Deskr Zona
Kapasita
Standard Jumlah
Tot
si
ipsi
s (org)
(m2)
al
Ruang
Sumber
Lua
s
Front of the House
Area Privat
K
Junior
Privat
a
Suite
e
m
Standard
Privat
ar
Suite
e
ho Deluxe
Privat
tel Suite
e
2
24
192
460
HP
8
2
28
96
268
HP
8
2
36
32
115
NAD
2
Total
320
8.44
8
Total luas + 20% sirkulasi
10.1
37,6
Area Publik
L
Entrance
Publik 100
0,6
/
ob hall
o
by
r
1
60
NAD
1
4,8
NAD
1
20
ASU
1
60
NAD
g
Resepsion Publik 4
1,2
is
/
o
r
g
R.
Publik 2
10
Publik 40
0,5
informasi
Area
duduk
/
k
m
r
Bellman
Publik 4
0,6
station
/
1
2,4
ASU
1
9
NAD
3
5,04
TSS
4
3,84
NAD
1
22,8
TSS
1
22,8
TSS
1
20
ASU
1
22,8
TSS
o
r
g
Area lift
Publik 15
0,6
/
o
r
g
Area
Publik 1
telepon
0,014
/
m2
k
umum
m
r
Toilet
Publik 1
0.96
umum
/
o
r
g
Retail
Biro
Publik 2
0,19
/
perjalana
k
n
m
r
Money
Publik 2
0,19
changer
/
k
m
r
Toko
Publik 8
20
Publik 8
0,19
buku
Toko
/
souvenir
k
m
r
Drugstore
Publik 8
0,19
/
1
22,8
TSS
5
114
TSS
k
m
r
Retail
Publik 8
0,19
lainnya
/
k
m
r
Total
435,
88
Total luas + 20% sirkulasi
523,
06
Food and beverages outlets
R
Hall
es
penerima
Publik 10
0,6
/
r
ra
g
Area
6
NAD
1
135
NAD
1
27
NAD
1
10,8
NAD
o
to
n
1
Publik (0,75x12
makan
1,5
/
0)
o
= 90 (HP)
r
g
Dapur
Servis
4
20%x
r.
maka
n
Kasir
Semi
Publik
1
12%x
t.
dudu
k
R.
Privat
5
3
Semi
1
0,96
1
15
ASU
2x2
3,84
NAD
2
1,2
NAD
4
2,4
NAD
1
13,5
NAD
1
8
NAD
2
156
TSS
2
31,2
NAD
karyawan
Toilet
publik
/
o
r
g
Urinoir
Semi
1
0,6
publik
/
o
r
g
Wastafel
Semi
1
0,6
publik
/
o
r
g
Gudang
Servis
1
50%x
dapur
Loading
Servis
1
8
dock
/
o
r
g
C
Area
of
duduk
Publik 50
0,65
/
m2
k
fe
m
e
r
sh
op
Dapur
Servis
4
20%x
r.
maka
n
Pantry
Servis
4
1/3xd
2
10,4
NAD
2
23,4
TSS
2x2
3,84
NAD
2
1,2
NAD
4
2,4
NAD
1
13,5
NAD
1
22,5
ASU
1
78
TSS
1
50
NAD
pr
Kasir
Semi
1
publik
15%x
t.
dudu
k
Toilet
Semi
1
0,96
publik
/
o
r
g
Urinoir
Semi
1
0,6
publik
/
o
r
g
Wastafel
Semi
1
0,6
publik
/
o
r
g
Gudang
Servis
1
50%x
dapur
L
Bar
Publik 15
1,5
/
ou counter
o
ng
r
e
g
an Area
d
Publik 50
duduk
0,65
/
m2
k
ba
m
r
r
Area
dansa
Publik 50
1
/
o
r
g
Dapur
Servis
1
20%x
1
15,6
NAD
1
5,2
NAD
1
11,7
TSS
2x2
3,84
NAD
2
1,2
NAD
4
2,4
NAD
1
13,5
NAD
r.
maka
n
Pantry
Servis
1
1/3xd
pr
Kasir
Semi
1
publik
15%x
t.
dudu
k
Toilet
Semi
1
0,96
publik
/
o
r
g
Urinoir
Semi
1
0,6
publik
/
o
r
g
Wastafel
Semi
1
0,6
publik
/
o
r
g
Gudang
Servis
1
50%x
dapur
Total
668,
62
Total luas + 20% sirkulasi
802,
34
Area rekreasi
A
Gym
Publik 60
1,75
/
re
o
a
r
fit
g
ne R. alat
Publik 15
4,7
ss
/
1
105
NAD
1
70,5
HP
1
75
HP
2
40
NAD
8
7,68
NAD
8
8
NAD
1
15
ASU
4
76
HP
2
38
HP
u
n
it
R.
Publik 15
75
Privat
1
aerobik
R. ganti
20
/
o
r
g
Toilet
Semi
1
0.96
publik
/
o
r
g
Shower
Semi
1
1
publik
/
o
r
g
Kasir
Semi
2
15
publik
S
R. sauna
Publik 10
1,9
/
pa
o
da
r
n
g
sa
R. spa
Publik 10
1,9
/
un
o
a
r
g
Toilet
Semi
1
0.96
publik
/
8
7,68
NAD
8
8
NAD
1
15
ASU
o
r
g
Shower
Semi
1
1
publik
/
o
r
g
Kasir
Semi
2
15
publik
Total
465,
83
Total luas + 20% sirkulasi
558,
996
Administrasi
Fr
Area
Publik 4
1,2
/
on resepsioni
o
t
r
s
of
1
4,8
NAD
1
13,5
NAD
1
13,5
NAD
g
fi
R.
ce
manager
Privat
3
4,5
/
o
r
g
R. kontrol Semi
kebakaran publik
3
4,5
/
o
r
g
Bellman
Semi
storage
publik
3
4,5
/
1
13,5
NAD
1
13,5
NAD
1
13,5
NAD
2
1,92
NAD
1
13,5
NAD
1
13,5
NAD
1
75
NAD
1
36
NAD
o
r
g
Kasir
Semi
3
4,5
publik
/
o
r
g
Operator
Semi
telepon
publik
3
4,5
/
o
r
g
Toilet
Semi
1
0.96
publik
/
o
r
g
K
R.
Semi
an General
publik
to
3
4,5
/
o
Manager
r
r
g
E
R.Asisten
Semi
ks
Manager
publik
3
4,5
/
o
ek
r
ut
g
if
R. Staff
Semi
15
5
publik
/
o
r
g
R. Rapat
Semi
publik
15
2,4
/
o
r
g
R. Tamu
Semi
6
5,4
publik
/
1
32,4
NAD
1
4,8
NAD
4
3,84
NAD
1
20
ASU
1
13,5
NAD
1
4,8
NAD
1
22,5
NAD
1
13,5
NAD
o
r
g
R.
Semi
Penerima
publik
4
1,2
/
o
r
g
Toilet
Semi
1
0,96
publik
/
o
r
g
Gudang
Semi
20
publik
Sa R.
Semi
le
direktur
publik
s
pemasara
3
4,5
/
o
r
an n
g
d
Area
Semi
ca
penerima
publik
4
1,2
/
o
te
r
ri
g
ng R.
pemasara
Semi
5
4,5
publik
/
o
n
r
g
R.
Semi
manager
publik
3
4,5
/
o
catering
r
g
Gudang
Semi
20
1
20
ASU
1
21,6
NAD
1
13,5
NAD
1
13,5
NAD
1
13,5
NAD
1
13,5
NAD
20
1
20
ASU
20
1
20
ASU
publik
A
Area
Semi
cc
penerima
publik
4
5,4
/
o
ou dan
r
nt
tunggu
g
in
R.
Semi
g
controller
publik
3
4,5
/
o
r
g
R. audit
Semi
3
4,5
publik
/
o
r
g
R. kerja
Semi
keuangan
publik
3
4,5
/
o
r
g
R.
Semi
komputer
publik
3
4,5
/
o
r
g
R. arsip
Semi
publik
Gudang
Semi
publik
Total
463,
16
Total luas + 20% sirkulasi
555,
79
Back of the House
Area Servis
F
Dapur
Servis
0,6x9
5
oo utama
0
4
d
0,2x(
6
pr
200+
4
ep
120)
ar
1x(12
1
ati
0)
2
on
1
238
HP
1
79,3
NAD
0
R.saji
Servis
1/3x
dapur
Room
Servis
20
1
20
ASU
Servis
15
1
15
ASU
Servis
15
1
15
ASU
Servis
0,3xd
1
71,4
HP
2
1,92
NAD
1
50
ASU
service
Dapur
kepala
koki
Food
controller
office
Gudang
apur
utama
Toilet
Servis
1
0,96
/
o
r
g
R
Loading
Servis
50
ua dock
ng Area
Semi
pe penerima
publik
4
1,2
/
r
ri
g
Kantor
Semi
a
penerima
publik
3
4,5
/
r
n
g
Servis
5
0,186
/
ny umum
k
i
m
m
r
pa Gudang
Servis
NAD
1
13,5
NAD
1
22,3
TSS
o
da
pe Gudang
4,8
o
ne
m
1
5
0,23
/
na alat
k
n
m
2
1
27,6
TSS
1
48
TSS
1
40
ASU
1
36
HP
2
45,6
HP
r
Gudang
Servis
5
0,4
bahan
/
k
m
r
R.
Servis
40
Semi
0,3
sampah
R
Area
ua security
publik
/
k
ng
m
ka
r
ry
Loker
Privat
0,19
/
a
k
w
m
an
r
R.
Privat
0,14
istirahat
/
2
33,6
HP
1
30
ASS
1
22,8
HP
6
5,76
NAD
1
40
SBT
1
40
SBT
1
16
ASS
1
38,4
NAD
1
30
ASU
k
m
r
Musholla
Servis
30
R. makan
Privat
0,19
/
k
m
r
Toilet
Servis
1
0,96
/
o
r
g
L
Laundry
Servis
8
5
/
au washer
o
nd
r
ry
g
da Laundry
n
Servis
8
5
dryer
/
o
ho
r
us
g
ek R.
ee
housekee
pi
ping
ng Gudang
Servis
16
Servis
0,32
linen
/
k
m
r
R.
Servis
30
penyimpa
nan
seragam
R. lost
Servis
20
1
20
ASU
1
13,5
NAD
1
13,5
NAD
1
22,5
NAD
and found
R.
E
Servis
3
4,5
/
laundry
o
superviso
r
r
g
R. kepala
ng teknik
Semi
3
4,5
publik
/
o
in
r
ee
g
ri
R.
ng karyawan
Semi
5
4,5
publik
/
o
r
g
A
R. Chiller
1
20
1
20
SBT
re
R. boiler
1
20
1
20
SBT
a
R. genset
1
20
1
20
SBT
m
R. trafo,
1
20
1
20
SBT
ek panel,
an shaft
ik
R. AHU
1
20
1
20
SBT
al
R. pompa
1
20
1
20
SBT
da R. PABX
n R. CCTV
1
20
1
20
SBT
1
20
1
20
SBT
el
ek
tri
ka
l
Total
121
4,5
Total luas + 20% sirkulasi
145
7,4
Total Luas Bangunan Hotel
14.0
35,1
86
Sumber : Analisa Penulis, 2012
Berdasarkan Ketentuan Dasar Hotel, Jumlah Kamar Hotel Bintang 3
minimal 300 Kamar, maka total jumlah ruang kamar hotel adalah 192 kamar
Junior Suite, 96, kamar Standard Suite dan 32 kamar Deluxe Suite dengan total
jumlah kamar 320 unit (8 lantai).
Kebutuhan Parkir:
Kendaraan roda empat (mobil) setiap 7 unit kamar disediakan 1 (satu) parkir
mobil maka, jumlah kebutuhan parkir roda empat (mobil) adalah 320:7= 46 unit.
Bila 1 unit parkir mobil seluas 12 m2, maka luas parkir untuk memenuhi
kebutuhan HOTEL BINTANG 3 adalah seluas 552 m2, ditambah sirkulasi 50 %
menjadi 828 m2. Kendaraan roda dua (sepeda motor) : 50% dari jumlah parkir
mobil = 23 unit. Bila 1 unit parkir sepeda motor seluas 2 m2, maka luas parkir
sepeda motor adalah 46 m2, ditambah sirkulasi 25 % menjadi 57,5 m2.
Luasan parkir = 885,5 m2
Total
Luas
Bangunan
–
Parkir
Untuk
Hotel
=
14.920,6
m2.
BAB V
KONSEP PERANCANGAN
5.1
Konsep Orientasi & Massa Bangunan
Massa bangunan dipengaruhi pula terhadap orientasi bangunan seperti pada
gambar 1.18 dibawah ini.
Gambar 1.18. Konsep Massa Bangunan
Sumber : Survey Lapangan, 2012
Pembagian zona fungsi bangunan berdasarkan analisa sirkulasi, maka di
tempatkan zona-zona fungsi bangunan seperti terlihat pada gambar 1.19 di bawah ini
:
Gambar 1.19. Konsep Orientasi Bangunan
Sumber : Survey Lapangan, 2012
5.2
Konsep Sirkulasi Kendaraan & Pejalan Kaki
Konsep sirkulasi pada ketiga fungsi bangunan agar dapat terkoneksi antara
bangunan yang satu dengan yang lain dengan menggunakan koridor penghubung
(Gambar 1.20).
KORIDOR PENGHUBUNG
Gambar 1.20. Konsep Sirkulasi Kendaraan & Pejalan Kaki
Sumber : Survey Lapangan, 2012
Fungsi bangunan yang berbeda tidak menimbulkan kesan terpisah antar satu
bangunan dengan bangunan yang lain dan menjadi desain yang kompak dan menyatu
dalam sebuah lokasi perancangan.
5.3
Konsep Ruang Terbuka Hijau
Konsep ruang terbuka hijau dapat terlihat pada gambar 1.21 di bawah ini :
Gambar 1.21. Konsep Ruang Terbuka Hijau
Sumber : Survey Lapangan, 2012
5.4
Konsep Activity Support & Signage
Konsep penempatan signage dengan cara signage harus cukup tinggi apabila
dilihat dari jauh, signage harus bersifat informatif kepada pengunjung yang berada di
dalam site baik di area pedestrian, parkir maupun didalam bangunan, serta tulisan
atau petunjuk pada sign age harus jelas (Gambar 1.22).
Gambar 1.22. Konsep Ilustrasi Signage
Sumber : Survey Lapangan, 2012
Rekomendasi konsep activity support adalah dengan menyediakan akses bagi
pejalan kaki yang nyaman bagi pengunjung berupa pedestrian atau plaza,
menyediakan retail-retail/café outdoor sehingga pengunjung dapat menikmati suasana
ruang luar sambil duduk, makan/minum, penataan lansekap / vegetasi yang indah dan
nyaman (Gambar 1.23).
Gambar 1.23. Konsep Ilustrasi Activity Support
Sumber : Survey Lapangan, 2012
5.5
Konsep Struktur & Teknologi Bangunan
Tabel 1.7 Konsep Struktur & Teknologi Bangunan
No Konsep
1
Uraian
Pondasi
Tanah tapak dekat dengan perairan/sungai, kondisi cukup lembab,
pondasi yang digunakan adalah pondasi pancang beton bertulang.
2
Lantai
3
Dinding
Untuk lantai perkantoran digunakan material keramik, koridor
memakai material kayu parket laminasi/batu alam
Dinding ruangan secara
keseluruhan memakai
dinding bata dengan alasan sistem pemasangannya/pengerjaannya
lebih mudah dan cepat.
4
Kolom
Kolom dibuat prefabrikasi beton bertulang.
5
Balok
Pembalokan berupa balok induk dan anak prefabrikasi yang
berupa pelat wafel (waffle slab)
6
Atap
Struktur atap untuk bangunan ini adalah struktur daag beton
dengan finishing roof garden di atas atap nya dengan alasan
minimnya ruang terbuka hijau pada kawasan ini sehingga kami
merekomendasikan untuk membuat roof garden pada atap agar
memberikan kenyamanan bagi pengunjung serta mengurangi
pemanasan global.
5.6
Konsep Utilitas
Tabel 1.8 Konsep Utilitas
No
Konsep
Uraian
1
Sistem
Elektrikal
2
Sistem
Pengudaraa
n
Photovoltaic
Air Conditioner (AC) Central.
.
3
Sistem
penyediaan
air bersih
4
Sistem
penampung
an air hujan
5
Sistem
pengolahan
grey water
dan black
water
6
Sistem
pengolahan
air
limbah/B3
7
Sistem
proteksi
kebakaran
8
Sistem
komunikasi
9
Sistem
keamanan
10
Sistem
penangkal
petir
BAB VI
HASIL PERANCANGAN
6.1 Hasil Perancangan
Perancangan yang berjudul Soekamoelidja Point pada bangunan mixed-use
dengan penerapan tema Arsitektur Tropis di Jalan Palang Merah Kecamatan Medan
Maimun Kota Medan adalah sebagai berikut :
1. Site Plan.
2. Ground Plan.
3. Denah-denah.
4. Tampak-Tampak.
5. Potongan-potongan.
6. Rencana sistem struktur bangunan.
7. Rencana sistem utilitas Bangunan (listrik, air kotor, air bersih, AC, kebakaran,
telepon, sampah).
8. Detail struktur/konstruksi bangunan (5 gambar 2D dan 3D).
9. Detail arsitektur bangunan (5 gambar 2 D dan 3D).
10. Sketsa eksterior bangunan dan lingkungannya (5 sketsa).
11. Sketsa interior bangunan (5 sketsa).
12. Detail lansekap.
13. Sketsa eksterior bangunan dan lingkungannya (5 sketsa).
14. Sketsa interior bangunan (5 sketsa).
15. Aksonometri bangunan (3 gambar dari tiga titik pandang).
BAB VII
KESIMPULAN
Urban Arsitektur memiliki 2 jenis cara ditinjau dari sistem penggunaan lahan
dalam merencanakan wilayah yaitu; single use dan mixed-use. Single use adalah
dimana wilayah kota dibagi dalam beberapa area yang memiliki kegiatan
tunggal/tertentu dalam penggunaannya, sedangkan mixed use adalah menyatukan
lebih dari satu/beberapa kegiatan dalam satu area/wilayah kota. Mixed-use sendiri
merupakan pola awal dari pembentukan suatu wilayah/kota, dimana beberapa
kegiatan yang mendukung system kehidupan dilaksanakan pada satu area yang
berdekatan seperti kegiatan bekerja dan tinggal.
Mixed-use sendiri pada masa sekarang ini berkembang menjadi salah satu
alternatif dalam menghadirkan / mengisi aktivitas pada suatu lokasi. Isu mengenai
Pemanasan Global akibat aktivitas transportasi kota serta terbatasnya area pada pusat
kota menjadikan fungsi mixed-use menjadi alternatif yang layak dipertimbangkan.
Pemenuhan berbagai aktivitas berupa fasilitas bangunan yang mendukung kegiatan
ekonomi perkotaan menjadi hal lain yang mendukung hadirnya fungsi mixed-use.
Dari hasil analisis dan konsep serta hasil perancangan yang dilakukan maka didapat
beberapa
kesimpulan
yaitu
hadirnya
fungsi
mixed-use
dapat
mendukung
perekonomian kota Medan yang cukup baik dikarenakan letak mixed-use ini berada di
tengah kota sehingga memiliki aksesibilitas yang baik sehingga masyarakat akan
lebih memilih mengunjungi mixed-use ini. Konsep arsitektur tropis yang diterapkan
pada mixed-use ini juga membantu tampilan view bangunan sehingga dapat dijadikan
vocal point di kawasan tersebut yang tetap melihat kondisi iklim setempat sehingga
selaras dan masyarakat akan merasa nyaman mengunjungi mixed-use ini.