Isolasi Dan Penetapan Kapasitas Antioksidan Hemiselulosa Sekam Padi (Oryza Sativa) Secara In Vitro

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pereaksi
1. 500 ml NaOH 0,03 M dalam etanol 70 %
NaOH 0,03 M = V x N X BE
= 500 ml x 0,03 x 40
= 600 mg
(dilebihkan 10 %) = 600 + (10 % x 600 mg)
= 660 mg NaOH ditambah etanol 70 % sampai 500 ml
2. 500 ml NaOH 0,2 M
NaOH 0,2 M = V x N X BE
= 500 ml x 0,2 x 40
= 4000 mg
(dilebihkan 10 %) = 4000 + (10 % x 4000 mg)
= 4400 mg NaOH ditambah aquadest sampai 500 ml
3. 50 ml Asam Klorida 2 N
Diencerkan dari Asam Klorida 37% ~ 12 N
V1.NI

= V2.N2

V1.12 N = 50.2 N
V1 = 8,33 ml

4. 500 ml Natrium Fosfat 28 mM
M

=

0,028 =

gram 1000
x
Mr V(ml)

gram 1000
x
164 500

Jumlah natrium fosfat unuk 28 mM adalah sebanyak 2,296 gram

42
Universitas Sumatera Utara


5. 500 ml Ammonium Molibdat 4 mM
M

=

gram 1000
x
Mr V(ml)

0,004

=

gram 1000
x
1235,86 500

Jumlah ammonium molibdat unuk 4 mM adalah sebanyak 2,472 gram
6. 500 ml Asam Sulfat 0,6 M
N = M x valensi

N = 0,6 M X 2
N = 1,2 N
Diencerkan dari Asam Sulfat 98% ~ 36,8 N
V1.NI

= V2.N2

V1.36,8 N = 500.1,2 N
V1 = 16,3 ml

43
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 2. Perhitungan Penetapan Kadar Abu Total
% Kadar Abu Total =

Berat Abu
Berat Sampel

x 100 %


Berat Sampel ( g)
2,0016
2,0012
2,0015

Berat Abu (g)
0,0859
0,0883
0,0906

1. % Kadar =

0,0859
X 100% = 4,29%
2,0016

2. % Kadar =

0,0883

X 100% = 4,41%
2,0012

3. % Kadar =

0,0906
X 100% = 4,53%
2,0015

% Kadar Abu Total Rata- rata =

4,29% + 4,41% + 4,53%
3
= 4,41%

44
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 3. Perhitungan Penetapan Kadar Abu yang Tidak Larut Asam
% Kadar Abu yang Tidak Larut dalam Asam =

Berat Sampel ( g)
2,0016
2,0012
2,0015

1. % Kadar =

0,0181
X 100% = 0,91%
2,0016

2. % Kadar =

0,0146
X 100% = 0,73%
2,0012

3. % Kadar =

0,0175

X 100% = 0,87%
2,0015

Berat Abu
x 100 %
Berat Sampel

Berat Abu (g)
0,0181
0,0146
0,0175

% Kadar Abu yang Tidak Larut Asam Rata-rata =

4,29% + 4,41% + 4,53%
3
= 0,84%

45
Universitas Sumatera Utara


Lampiran 4. Perhitungan Susut Pengeringan
% Susut Pengeringan =

Berat Kering
x 100 %
Berat Sampel

Berat Sampel ( g)
2,0013
2,0018
2,0015

Berat Kering (g)
0,1669
0,1552
0,1663

1.


% Susut Pengeringan =

0,1669
X 100% = 8,34%
2,0013

2.

% Susut Pengeringan =

0,1552
X 100% = 7,75%
2,0018

3.

% Susut Pengeringan =

0,1663
X 100% = 8,31%

2,0015

% Susut pengeringan Rata- rata =

8,34% + 7,75% + 8,31%
3

= 8,13%

46
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 5. Perhitungan Persen (%) Rendemen Hemiselulosa Sekam Padi
(HSP)
Berat sampel = 50 gram
Berat rendemen = 1,5210 gram
% Rendemen =

=


Berat Rendemen
X 100%
Berat Sampel

1,5210
X 100%
50

= 3,042%

47
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 6. Hasil Pengujian Karakeristik dengan Spektofotometri Inframerah

48
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 7. Hasil Pengujian Karakeristik dengan Kromatografi Cair Kinerja
Tinggi (KCKT)

49
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 8. Data Hasil Penentuan Panjang Gelombang Maksimum

Keterangan : Pengukuran kompleks fosfomolibdenum yang berasal dari larutan
Vitamin C konsentrasi 120 µg/ml yang dipipet 0,5 ml dan
dicampur dengan 5 ml larutan pereaksi kemudian diinkubasi
selama 90 menit pada suhu 95°C - 100°C diukur pada rentang
panjang gelombang 400-800 nm didapatkan pengukuran Mo (V)
dengan larutan peraksi dilakukan pada panjang gelombang 710
nm.

50
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 9. Data Hasil Penentuan Waktu Kerja
Menit
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45

Abs
0,449
0,448
0,447
0,449
0,449
0,450
0,448
0,449
0,448
0,448
0,447
0,447
0,447
0,447
0,447
0,447
0,447
0,447
0,447
0,447
0,447
0,448
0,448
0,448
0,446
0,445
0,445
0,446
0,446
0,447

Keterangan : Kestabilan warna kompleks fosdomolibdenum diperoleh pada
menit ke-26 sampai menit ke-36, sehingga stabil selama 11
menit.

51
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 10. Perhitungan kurva kalibrasi Vitamin C

LIB I =

50 mg 50000 µg
=
= 1000 µg/ml.
50 ml
50 ml

Untuk kurva kalibrasi
Dari LIB I dipipet
0,8 ml ==>V1.NI = V2.N2
0,8.1000 = 10.N2
N2 = 80 µg/ml
Dari 80 µg/ ml dipipet 0,5 ml dan ditambah 5 ml larutan pereaksi
V1.NI = V2.N2
0,5.80 = 5,5.N2
N2 = 7,2727 µg/ml
1,0 ml ==>V1.NI = V2.N2
1.1000 = 10.N2
N2 = 100 µg/ml
Dari 100 µg/ ml dipipet 0,5 ml dan ditambah 5 ml larutan pereaksi
V1.NI

= V2.N2

0,5.100 = 5,5.N2
N2

= 9,0909 µg/ml

1,2 ml ==>V1.NI = V2.N2
1,2.1000 = 10.N2
N2 = 100 µg/ml
Dari 120 µg/ ml dipipet 0,5 ml dan ditambah 5 ml larutan pereaksi

52
Universitas Sumatera Utara

V1.NI

= V2.N2

0,5.120 = 5,5.N2
N2

= 10,909 µg/ml

1,4 ml ==>V1.NI = V2.N2
1,4.1000 = 10.N2
N2 = 140 µg/ml
Dari 140 µg/ ml dipipet 0,5 ml dan ditambah 5 ml larutan pereaksi
V1.NI

= V2.N2

0,5.140 = 5,5.N2
N2 = 12,7272 µg/ml
1,6 ml ==>V1.NI = V2.N2
1,6.1000 = 10.N2
N2 = 160 µg/ml
Dari 160 µg/ ml dipipet 0,5 ml dan ditambah 5 ml larutan pereaksi
V1.NI

= V2.N2

0,5.160 = 5,5.N2
N2

= 14,5454 µg/ml

53
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 11. Data kurva kalibrasi Vitamin C pada panjang gelombang
710 nm

54
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 12. Perhitungan Persamaan Regresi
No
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Konsentrasi
(X)
0,0000
7,2727
9,0909
10,909
12,7272
15,5454
∑X=54,5452
X=9,0909

a=

Absorbansi
(Y)
0
0,312
0,384
0,469
0,523
0,609
∑Y=2,297
Y=0,3828

XY

X2

Y2

0
2,2690824
3,4909056
5,116321
6,6563256
8,8581486
∑XY=26,39
08

0
52,89216529
82,64446281
119,006281
161,9816198
211,5686612
∑X2=628,093
2

0
0,09734
0,147456
0,219961
0,273529
0,370881
∑Y2=1,1092

∑ XY − (∑ X .∑ Y ) / n
∑ X − (∑ x) / n
2

2

26,3908 − (54,5452.2,297) / 6
= 628,0932 − (54,5452)2 / 6
= 0,0423
b = Y- aX
= 0,3828 - (0,0423.9,0909)
= -0.0017
r=

r=

(∑ X 2

∑ XY − (∑ X .∑ Y ) / n
− (∑ X ) / n)(∑ Y − (∑ Y )
2

2

2

/ n)

26,3908 − (54,5452.2,297) / 6

(628,0932 − (54,5452) 2 / 6)(1,1092 − (2,297) 2 / 6)

= 0,9994
Persamaan garis regresi: Y = 0,0423x - 0,0017

55
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 13. Hasil dan Data Pengukuran Kapasitas Antioksidan dari
Hemiselulosa Sekam Padi (HSP)

NO.
1
2
3
4
5
6

Berat
sampel
(gram)
0,0750
0,0751
0,0752
0,0751
0,0752
0,0749

Absorbansi

Konsentrasi
(µg/ml)

Kapasitas antioksidan ( mg vit
C/g sampel )

0,558
0,561
0,559
0,559
0,564
0,552

13,23
13,37
13,26
13,26
13,37
13,09

9,70
9,74
9,70
9,71
9,78
9,61

56
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 14. Contoh Perhitungan Kapasitas Antioksidan dalam Sampel
Berat sampel yang ditimbang = 0,0750 gram
Absobansi (Y) = 0,558
Persamaan regresi : y = 0,0423x - 0,0017
y = 0,0423x - 0,0017
Konsentrasi (x) =

=

=

(absorbansi − b)
a
( y + 0,0017)
0,0423
(0,558 + 0,0017)
0,0423

= 13,23 µg/ml
Kapasitas Antioksidan (mg vit c/g sampel) =

x
x Fp X Fp
sampel (µg/ml)

Kapasitas Antioksidan (mg vit c/g sampel) = kesetaraan jumlah kapasitas
antioksidan sampel dalam berat vitamin c
Kadar Antioksidan =

x
x Fp X Fp
sampel (µg/ml)

= 13,39 µg/ml X

5,5 ml
5 ml
1 mg
X
X
0,5 ml 0,075 gram 1000 µg

= 9,70 mg/gram
Kapasitas antioksidan pada sampel yang lain dapat dihitung dengan cara yang
sama seperti contoh di atas.

57
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 15. Data perhitungan Analisis Data Statistik
1.

Uji Q
Q=|

Nilai yang dicurigai - Nilai yang terdekat
|
Nilai tertinggi - Nilai terendah

Q=|

9,61 - 9,70
|
9,78 - 9,61

Q = 0,5294
Qkritis pada taraf kepercayaan 95% untuk 6 data adalah 0,621
maka QV1.NI = V2.N2
1,0.1000 = 10.N2
N2 = 100 µg/ml
Dari 100 µg/ml dipipet 0,5 ml dan dimasukkan ke labu tentukur 5 ml yang
telah diisi sampel
V1.NI = V2.N2
0,5.100 = 5.N2
N2 = 10 µg/ml
Dari labu tentukur 5 ml yang berisi larutan baku 10 µg/ml dipipet 0,5 ml dan
ditambah 5 ml larutan pereaksi
V1.NI = V2.N2
0,5.10 = 5,5.N2
N2 = 0,909 µg/ml*

63
Universitas Sumatera Utara

Keterangan : * maka konsentrasi larutan baku yang ditambahkan adalah
sebesar 0,909 µg/m
% Recovery =

% Recovery =

CF − CA
x 100%
C*A
14,01 - 13,23
x 100%
0,909

= 85,81%
Perhitungan peroleham kembali (%) kapasitas antioksidan pada sampel
lain dapat dihitung dengan cara yang sama seperti contoh diatas.

64
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 19. Tabel Distribusi t

65
Universitas Sumatera Utara