Uji Efek Antidiabetes Nanopartikel Daun Afrika (Vernonia Amygdalina Del.) Pada Mencit Jantan Yang Diinduksi Aloksan

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

45
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 2. Karakteristik tumbuhan daun Afrika

Tumbuhan Afrika

Daun Afrika

46
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 3. Simplisia daun Afrika

Serbuk simplisia daun Afrika

Serbuk nanopartikel daun Afrika

47

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 4. Hasil karakterisasi Particle Size Analizer (PSA) daun Afrika

48
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 5. Gambar alat dan objek yang digunakan

Oral Sonde + Spuit

Gluko meter Nesco®GCU

49
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 6. Gambar mencit sebelum dan setelah diabetes

Mencit sebelum diabetes


Mencit diabetes

50
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 7. Bagan Kerja Penelitian

Daun Afrika 4.284 g
Dipisahkan dari pengotornya
Dicuci, ditiriskan dan ditimbang
Dikeringkan dalam lemari pengering
Simplisia
Ditimbang
Dihaluskan menggunakan blender
Serbuk simplisia
Dimaserasi
menggunakan

etanol


96 %
Nanopartikel daun afrika

Ekstrak etanol daun afrika

Karakterisasi dengan alat SEM dan PSA
Hasil

Hasil

Diuji efek antidiabetes
Hasil

51
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 8. Bagan pembuatan ekstrak etanol daun Afrika
Berat

serbuk


400
Dimasukkan ke dalam wadah
Ditambahkan etanol 96%, biarkan selama 5 hari
Disaring

Maserat

Ampas
Direndam kembali dengan
etanol 96%, biarkan selama
2 hari
Disaring

Maserat

Ampas

Diuapkan menggunakan
rotavapor (suhu 40oC)

Di uapkan di atas waterbath (suhu 40oC)
Disaring
Ekstrak Kental (37,81 gram)

52
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 9. Bagan pengerjaan uji efek antidiabetes nanopartikel daun Afrika
(NDA) dan ekstrak etanol daun Afrika (EEDA) dengan toleransi
glukosa

45 ekor mencit

Kontrol
CMC

0,5

Na
%


sebanyak 5 ekor

NDA

dibagi

4

kelompok @ 5 ekor :

EEDA dibagi 3
kelompok @ 5 ekor

- Dosis 50 mg/kg bb
(kelompok II)

100

-Dosis

mg/kg

- Dosis 100 mg/kg bb
(kelompok III)

bb

Glibenkla
mid
mg/kg
sebanyak

0,65
bb
5

(kelompok VI)
-Dosis

150


- Dosis 150 mg/kg bb

Dipuasakan semua mencit selama
18 jam
Diukur KGD puasa mencit (70-110 mg/dL)
Diberikan suspensi CMC 0,5 %, sediaan uji,
dan suspensi Glibenklamid
Diberikan larutan glukosa 30 menit kemudian
Diukur KGD puasa mencit tiap 30 menit
selama 2 jam sampai KGD mencit normal

Hasil

53
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 10. Bagan pengerjaan uji efek antidiabetes nanopartikel daun Afrika
(NDA) dan ekstrak etanol daun Afrika (EEDA) dengan induksi
aloksan


30 ekor mencit

Kontrol
CMC

0,5

Na
%

sebanyak 5 ekor

NDA

dibagi

3

kelompok @ 5 ekor :


EEDA

Metformin

150 mg/kg bb

- Dosis 100 mg/kg bb
(kelompok II)

sebanyak 5 ekor

65 mg/kg bb
sebanyak

5

ekor

- Dosis 150 mg/kg bb

(kelompok III)

Dipuasakan semua mencit selama 18 jam
Diukur KGD puasa mencit (70-110 mg/dL)
Diinjeksikan larutan aloksan 150 mg/kg bb
secara i.p.
Diukur kadar glukosa darah puasa mencit
pada hari ketiga, di atas 200 mg/dL mencit
diabetes
Diberikan suspensi CMC 0,5 %, sediaan uji,
dan suspensi Metformin selama 3 minggu
berturut-turut dengan dosisnya masing-masing
sampai kadar glukosa darah normal
Diukur KGD pada hari ke-3, 5, 7, 9, 11, 13,
15, 17, 19 dan hari ke-21

Hasil

54
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 11.
1. Volume maksimal larutan sediaan uji yang diberikan pada berbagai hewan
Jenis
hewan uji

Volume maksimal (ml) sesuai jalur pemberian

Mencit
(20-30 g)
Tikus
(100 g)
Hamster
(50 g)
Marmot
(250 g)
Merpati
(300 g)
Kelinci
(2,5 kg)
Kucing
(3 kg)
Anjing
(5 kg)

i.v.

i.m.

i.p.

s.c.

p.o.

0,5

0,005

1,0

0,5-1,0

1,0

1,0

0,1

2,5

2,5

5,0

-

0,1

1-2

2,5

2,5

-

0,25

2-5

5,0

10,0

2,0

0,5

2,0

2,0

10,0

5-10

0,5

10-20

5-10

20,0

5-10

1,0

10-20

5-10

50,0

10-20

5,0

20-50

10,0

100,0

(Suhardjono, D,.1995)
2. Perbandingan luas permukaan tubuh hewan percobaan untuk konversi dosis
Mencit
20 g
Mencit
20 g
Tikus
200 g
Marmot
400 g
Kelinci
1,5 kg
Kucing
2 kg
Kera
4 kg
Anjing
12 kg

1,0
0,14
0,08
0,04
0,03
0,01
6
0,00
8

Manusia
70 kg

06
0,00

26

Tikus
200 g
7,
01
1,
0
0,
57
0,
25
0,
23
0,
11
0,

0,
018

Marmot
400 g

Kelinci
1,5 kg

Kucing
2 kg

12,29

27,8

29,7

1,74

3,3

4,2

1,0

2,25

2,4

0,44

1,0

1,06

0,42

0,92

1,0

0,19

0,42

0,45

0,10

0,022

0,24

0,031

0,07

Kera
4 kg
64
,1
9,
2
5,
2
2,
4
2,
2
1,
0
0,
52

0,01
3

0,
16

Anjing
12 kg
124,
2

Manusia
70 kg
387,9

17,8

56,0

10,2

31,5

4,5

14,2

4,1

13,0

1,9

6,1

1,0

3,1

0,32

1,0

(Suhardjono, D,.1995)

55
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 12. Contoh perhitungan dosis
Contoh perhitungan volume larutan induksi aloksan yang diambil untuk
diinjeksi secara intraperitoneal (i.p.) pada hewan uji mencit
- Dosis induksi aloksan untuk mencit = 150 mg/kg bb (i.p.)
- Syarat volume maksimum larutan sediaan uji yang diberikan pada hewan uji
mencit (20 g) secara i.p. adalah 1 ml (ada di lampiran 11)
- Konsentrasi larutan induksi Aloksan yang dibuat = 150 mg/10 ml
- Berapa volume larutan induksi aloksan yang diinduksikan?
Misal: BB mencit = 20 g
a. Jumlah obat yang diberikan

= 150 mg/ kg bb x BB
= 150 mg/kg bb x 20 g
= 3 mg

b. Volume larutan yang diberi =

3 mg
150 mg

x 10 ml = 0,2 ml

Maka volume larutan induksi aloksan yang diambil sebanyak 0,2 ml

56
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 12. (Lanjutan)
Contoh perhitungan dosis Glibenklamid® yang akan diberikan pada mencit
secara oral
- Tiap tablet Glibenklamid® mengandung 5 mg Glibenklamid
- Dosis maksimum untuk manusia dewasa = 5 mg – 20 mg
- Konversi dosis manusia (70 kg) ke dosis untuk hewan uji ‘mencit’ dikali
0,0026 (ada di lampiran 11)
- Syarat volume maksimum larutan sediaan uji yang diberikan pada hewan uji
mencit (20 g) secara oral adalah 1 ml (ada di lampiran 11)
a. Berapa dosis Glibenklamid (dalam mg/kg bb) untuk mencit?
-

Dosis Glibenklamid® untuk mencit (20 g) = (5 mg – 20 mg) x 0,0026
= 0,013 mg – 0,052 mg

-

Dosis Glibenklamid® untuk mencit (20 g) = 0,013 mg – 0,052 mg, maka
dosis glibenklamid yang digunakan = 0,013 untuk mencit 20 g

-

Jadi dosis (mg/kg bb)

0,013 mg
20 g

X
-

=

X
1 Kg

=

0,0013 mg
20 g

x 1 kg = 0,65 mg

Maka dosis Glibenklamid® adalah 0,65 mg/kg bb

b. Berapa jumlah dan suspensi Glibenklamid yang diberikan untuk mencit?
-

Pembuatan suspensi Glibenklamid :
Ambil 1 tablet Glibenklamid dosis 5 mg digerus dan dilarutkan dalam 10
ml suspensi CMC.

-

Misal: BB mencit = 20 g

57
Universitas Sumatera Utara

Jumlah serbuk Glibenklamid yang diberikan = 0,65 mg/kg bb x 20 g

= 0,013 mg
Volume larutan yang diberi =

0,013 ��
0,65 ��

x 10 ml = 0,2 ml

58
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 12. (Lanjutan)
Contoh perhitungan dosis Metformin® yang akan diberikan pada mencit
secara oral
- Tiap tablet Meformin mengandung 500 mg Metformin-HCl
- Dosis maksimum untuk manusia dewasa = 500 mg – 3000 mg
- Konversi dosis manusia (70 kg) ke dosis untuk hewan uji ‘mencit’ dikali
0,0026 (ada di lampiran 11)
- Syarat volume maksimum larutan sediaan uji yang diberikan pada hewan uji
mencit (20 g) secara oral adalah 1 ml (ada di lampiran 11)
a. Berapa dosis Metformin (dalam mg/kg bb) untuk mencit?
-

Dosis Metformin untuk mencit (20 g) = (500 mg – 3000 mg) x 0,0026
= 1,3 mg – 7,8 mg

-

Dosis Meformin-HCl untuk mencit (20 g) = 1,3 mg – 7,8 mg, maka dosis
Metformin yang digunakan = 1,3 mg untuk mencit 20 g

- Jadi, dosis (mg/kg bb)

1,3 ��
20 �

X=

b.

=



1 ��

1,3 ��
20 �

x 1 kg = 65 mg

Maka dosis Meformin-HCl adalah 65 mg/kg bb

Berapa jumlah dan volume suspensi Meformin yang diberikan untuk mencit?
-

Pembuatan suspensi Meformin:
Ambil 1 tablet Meformin dosis 500 mg, digerus dan dilarutkan dalam
10 ml suspensi CMC.

-

Misal: BB mencit = 20 g

59
Universitas Sumatera Utara

Jumlah serbuk Meformin yang diberikan = 65 mg/kg bb x 20 g = 1,3 mg
Volume larutan yang diberi =

1,3 ��
65 ��

x 10 ml = 0,2 ml

60
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 12. (Lanjutan)
Contoh perhitungan dosis nanopartikel daun Afrika (NDA) dan ekstrak
etanol daun Afrika (EEDA) yang akan diberikan pada mencit diabetes
- Dosis suspensi NDA yang akan dibuat adalah 100, 150, dan 200 mg/kg bb.
a. Cara pembuatan suspensi NDA:
Timbang 50, 100, 150, dan 200 mg NDA. Masing -masing dilarutkan
dalam 10 ml suspensi CMC.
b. Berapa volume suspensi NDA yang akan diberikan pada mencit diabetes?
– Misal: BB mencit = 20 g
Jumlah NDA dosis 50 mg/kg bb

=

Volume larutan yang diberi

=

Jumlah NDA dosis 100 mg/kg bb =

Volume larutan yang diberi

=

Jumlah NDA dosis 150 mg/kg bb =

Volume larutan yang diberi

=

Jumlah NDA dosis 200 mg/kg bb =

20 �

x 50 mg = 1 mg

1 ��

x 10 ml = 0,2 ml

20 �

x 100 mg = 2 mg

2 ��

x 10 ml = 0,2 ml

20 �

x 150 mg = 3 mg

3 ��

x 10 ml = 0,2 ml

1000 �
50 ��
1000 �
100 ��
1000 �

150 ��
20 �

1000 �

x 200 mg = 4 mg

61
Universitas Sumatera Utara

Volume larutan yang diberi

=

4 ��

200 ��

x 10 ml = 0,2 ml

- Dosis suspensi EEDA yang dibuat adalah 100, 150, dan 200 mg/kg bb
a. Cara pembuatan suspensi EEDA:
Timbang 100, 150 dan 200 mg ekstrak etanol daun Afrika, masingmasing
dilarutkan dalam 10 ml suspensi CMC.
b. Berapa volume suspensi EEDA yang akan diberikan pada mencit diabetes?
– misal: BB mencit = 20 g
Jumlah EEDA dosis 100 mg/kg bb =

Volume larutan yang diberi

=

Jumlah EEDA dosis 150 mg/kg bb =

Volume larutan yang diberi

=

Jumlah EEDA dosis 200 mg/kg bb =

Volume larutan yang diberi

=

20 �

x 100 mg = 2 mg

2��

x 10 ml = 0,2 ml

20 �

x 150 mg = 3 mg

3��

x 10 ml = 0,2 ml

20 �

x 200 mg = 4 mg

4��

x 10 ml = 0,2 ml

1000 �
100 � �
1000 �
150 � �
1000 �
200 � �

62
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 13. Data pengukuran kadar glukosa darah (KGD) uji toleransi glukosa
Kelompok
uji

Berat
badan
rata-rata
(g)

P1

28,5

P2

30,6

P3

32,7

P4

31,3

P5

33,6

P6

27,6

P7

28,6

P8

27,8

P9

34,6

KGD ratarata puasa
(mg/dL)

KGD ± SD setelah perlakuan (mg/dL)
Waktu (menit)
30

77,6 ± 1,82 300,2 ± 3,49
93,8 ± 2,17 265,8 ± 12,2
89,8 ± 2,56

261 ± 10,34

93,2 ± 2,17 257,4 ± 6,73
90,2 ± 2,95

254 ± 10,08

74,6 ± 4,56

259 ± 12,2

73 ± 2,24

265,2 ± 6,87

76,8 ± 1,64

274,8 ± 6,46

85,4 ± 2,51 258,6 ± 4,51

P

60

P

90

P

120

P

,000
,000*
,919#
,000*
1,000#
,000*
1,000#
,000*
,995#
,000*
1,000#
,000*
,949#
,001*
,107#
,000*
-

251 ± 6,52

,000
,000*
,998#
,000*
1,000#
,000*
1,000#
,000*
,998#
,000
,564#
,000*
1,000#
,000*
,996#
,000*
-

170,6 ± 7,54

,000
,000*
,994#
,000*
,987#
,000*
1,000#
,000*
1,000#
,000*
,994#
,000*
1,000#
,000*
,987#
,000*
-

135 ± 8,47

,000
,000*
,000
,000*
1,000#
,000*
,015#
,000*
,226#
,000*
,000
,000*
,982#
,000*
,000
,000*
-

181,4 ± 6,43
168,8 ± 6,72
177 ± 3,92
163,4 ± 15,9
195 ± 45,83
174,4 ± 7,71
182,2 ± 6,09
173,6 ± 4,88

138,4 ± 5,32
128,6 ± 10,43
131,8 ± 8,87
134,8 ± 15,83
129,2 ± 3,56
136,6 ± 7,13
139 ± 5,15
133,8 ± 6,54

106,60 ±
2,30
76,80 ± 2,49
85,60 ± 2,07
84,80 ± 2,86
111,20 ±
2,59
78,00 ± 5,83
111,40 ±
5,13
75,20 ± 2,77

Keterangan: P= perlakuan; 1= suspensi CMC 0,5 %; 2, 3, 4 dan 5= suspensi nanopartikel daun afrika dosis 50, 100 150 dan 200 mg/kg bb;
6, 7, dan 8= suspensi ekstrak etanol daun afrika dosis 100, 150 dan 200 mg/kg bb; 9= suspensi glibenklamid dosis 0,65 mg/kg bb; * =
terdapat perbedaan yg signifikan; # = tidak terdapat perbedaan yang signifikan

63
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 14. Data pengukuran kadar glukosa darah (KGD) induksi aloksan
1.

KGD mencit setelah pemberian suspensi Na-CMC 0,5 % sebanyak 1 % bb
KGD
KGD
puasa
puasa
KGD setelah perlakuan (mg/dL)
BB
No.
sebelum
setelah
hewan
hewan
diinduksi diinduksi
(g)
aloksan
aloksan
Hari
Hari
Hari
Hari
Hari
Hari
Hari
(mg/dL) (mg/dL)
ke-3
ke-5
ke-7
ke-9
ke-11
ke-13 ke-15
1.
27,8
73
320
340
353
365
383
395
411
427
2.
28,6
76
321
345
362
377
379
388
401
413
3.
29,6
79
335
339
347
359
381
391
404
417
4.
26,5
81
350
320
335
340
374
379
388
399
5.
27,4
74
335
347
357
361
379
384
397
405
Rata-rata

76,60

332,20

338,20

350,80

360,40

379,20

387,4

400,2

422

SD

3,36

12,32

10,71

10,40

13,37

3,35

6,19

8,53

10,83

Hari
ke-17
435
435
429
417
424
428,0
0
7,68

Hari
ke-19
440
442
436
439
427

Hari
ke-21
441
446
439
436
435

436,80

439,40

5,89

4,43

64
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 14. (lanjutan)
2. KGD mencit setelah pemberian suspensi NDA dosis 100 mg/kg bb

No.
hewan

BB
hewan
(g)

1.
29,5
2.
28,6
3.
32,6
4.
27,5
5.
29,6
Rata-rata
SD

KGD
KGD
puasa
puasa
sebelum
setelah
diinduksi diinduksi
aloksan
aloksan
(mg/dL) (mg/dL)
84
330
83
321
89
346
77
316
78
327
82,20
328
4,86
11,42

KGD setelah perlakuan (mg/dL)
Hari
ke-3
326
311
325
314
319
319,20
6,59

Hari
ke-5
302
295
301
302
290
298
5,34

Hari
ke-7
281
276
287
279
274
279,40
5,03

Hari
ke-9
240
243
249
251
253
247,2
5,49

Hari
ke-11
224
219
221
228
230
224,40
4,62

Hari
ke-13
153
158
161
165
154
158,20
4,97

Hari
ke-15
108
106
101
110
109
106,8
3,56

Hari
ke-17
94
92
91
96
98
94,2
2,86

Hari
ke-19
87
83
81
84
86
84,20
2,39

Hari
ke-21
83
81
80
85
83
82,4
1,95

65
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 14. (lanjutan)
3. KGD mencit setelah pemberian suspensi NDA dosis 150 mg/kg bb

No.
hewan

BB
hewan
(g)

1.
33,6
2.
31,8
3.
29,6
4.
34,2
5.
31,7
Rata-rata
SD

KGD
KGD
puasa
puasa
sebelum
setelah
diinduksi diinduksi
aloksan
aloksan
(mg/dL) (mg/dL)
88
335
85
359
82
341
81
361
82
358
83,60
350,80
2,88
11,93

KGD setelah perlakuan (mg/dL)
Hari
ke-3
330
326
329
321
331
327,40
4,03

Hari
ke-5
308
311
306
301
307
306,60
3,65

Hari
ke-7
310
293
295
291
289
295,60
8,36

Hari
ke-9
252
244
276
267
258
259,40
12,52

Hari
ke-11
230
226
221
220
217
222,8
5,17

Hari
ke-13
166
159
167
153
151
159,20
7,29

Hari
ke-15
126
121
128
137
122
126,8
6,38

Hari
ke-17
112
115
111
118
119
115
3,54

Hari
ke-19
94
99
91
97
98
95,80
3,27

Hari
ke-21
95
97
91
93
90
93,20
2,86

66
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 14. (lanjutan)
4. KGD mencit setelah pemberian suspensi NDA dosis 200 mg/kg bb

No.
hewan

BB
hewan
(g)

1.
2.
3.
4.
5.

27,4
33,8
26,8
34,7
33,6

KGD
KGD
puasa
puasa
sebelum
setelah
diinduksi diinduksi
aloksan
aloksan
(mg/dL) (mg/dL)
95
351
92
339
97
326
91
329
90
345

KGD setelah perlakuan (mg/dL)
Hari
ke-3
327
321
316
318
310

Hari
ke-5
311
298
301
299
298

Hari
ke-7
286
281
295
290
284

Hari
ke-9
286
273
283
274
276

Hari
ke-11
243
257
244
236
246

Hari
ke-13
180
176
177
174
181

Hari
ke-15
130
129
128
131
119

Rata-rata

93,00

338

318,40

301,40

287,20

278,40

245,20

177,60

127,4

SD

2,91

10,54

6,27

5,51

5,45

5,77

7,59

2,88

4,83

Hari
ke-17
121
117
116
110
112
115,2
0
4,32

Hari
ke-19
98
110
108
104
106

Hari
ke-21
97
96
99
91
97

105,2

96,00

4,60

3,00

67
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 14. (lanjutan)
5. KGD mencit setelah pemberian suspensi EEDA dosis 150 mg/kg bb

No.
hewan

BB
hewan
(g)

1.
34,5
2.
31,4
3.
27,8
4.
29,4
5.
32,6
Rata-rata
SD

KGD
KGD
puasa
puasa
sebelum
setelah
diinduksi diinduksi
aloksan
aloksan
(mg/dL) (mg/dL)
82
357
83
341
88
355
81
358
80
329
82,8
348
3,11
12,65

KGD setelah perlakuan (mg/dL)
Hari
ke-3
330
325
331
321
319
325,20
5,31

Hari
ke-5
312
307
315
304
293
306,2
8,53

Hari
ke-7
287
286
278
289
283
284,6
4,27

Hari
ke-9
259
265
261
263
264
262,40
2,41

Hari
ke-11
234
239
228
245
236
236,40
6,26

Hari
ke-13
165
159
175
170
159
165,6
6,98

Hari
ke-15
140
157
132
140
143
142,4
9,13

Hari
ke-17
119
111
114
109
121
114,8
5,12

Hari
ke-19
98
96
91
98
95
105,20
4,60

Hari
ke-21
90
92
92
93
91
91,60
1,14

68
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 14. (lanjutan)
6. KGD mencit setelah pemberian suspensi Metformin dosis 65 mg/kg bb

No.
hewan

BB
hewan
(g)

1.
27,5
2.
33
3.
29,7
4.
32,6
5.
34
Rata-rata
SD

KGD
KGD
puasa
puasa
sebelum
setelah
diinduksi diinduksi
aloksan
aloksan
(mg/dL) (mg/dL)
76
371
77
353
79
361
84
354
83
350
79,80
357,80
3,56
8,41

KGD setelah perlakuan (mg/dL)
Hari
ke-3
336
320
325
332
327
328
6,21

Hari
ke-5
302
301
304
308
299
302,80
3,42

Hari
ke-7
288
281
288
276
277
282
5,78

Hari
ke-9
254
256
241
259
247
251,4
7,30

Hari
ke-11
230
236
237
231
229
232,6
3,65

Hari
ke-13
163
164
170
166
171
166,80
3,56

Hari
ke-15
121
119
121
122
118
120,2
1,64

Hari
ke-17
110
107
103
105
101
105,2
3,49

Hari
ke-19
93
91
89
88
98
91,8
3,96

Hari
ke-21
85
86
84
81
89
85
2,92

69
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 15. Data persen penurunan KGD
1. Persen penurunan KGD mencit setelah pemberian suspensi Na-CMC 0,5 % sebanyak 1 % bb

No.
hewan

BB
hewan
(g)

1.
27,8
2.
28,6
3.
29,6
4.
26,5
5.
27,4
Rata-rata
SD

% penurunan KGD setelah perlakuan (mg/dL)

Hari ke3
-6,25
-7,47
-1,19
8,57
-3,57
-1,98
6,38

Hari ke5
-10,31
-12,77
-3,58
4,28
-6,56
-5,78
6,63

Hari ke7
-14,06
-17,44
-7,16
2,85
-7,76
-8,71
7,77

Hari ke9
-19,68
-18,06
-13,73
-6,85
-13,13
-14,29
5,01

Hari ke11
-23,43
-20,87
-16,72
-8,28
-14,63
-16,78
5,87

Hari ke13
-28,43
-24,92
-20,59
-10,85
-18,51
-20,66
6,69

Hari ke15
-33,43
-28,66
-24,47
-14,00
-20,89
-24,29
7,42

Hari ke17
-35,93
-35,51
-28,06
-19,14
-26,57
-29,04
6,97

Hari ke19
-37,50
-37,69
-30,15
-25,43
-27,46
-31,64
5,68

Hari ke21
-37,81
-38,94
-31,03
-24,57
-29,85
-32,44
5,95

70
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 15. (lanjutan)
2. Persen penurunan KGD mencit setelah pemberian suspensi NDA dosis 100 mg/kg bb

No.
hewan

BB
hewan
(g)

1.
29,5
2.
28,6
3.
32,6
4.
27,5
5.
29,6
Rata-rata
SD

% penurunan KGD setelah perlakuan (mg/dL)

Hari ke3
1,22
3,12
6,54
0,63
2,45
2,79
2,31

Hari ke5
8,48
8,09
13,01
4,43
11,31
9,06
3,29

Hari ke7
7,46
18,38
13,48
19,39
19,27
15,59
5,15

Hari ke9
24,77
32,03
19,06
26,03
27,93
25,96
4,73

Hari ke11
31,12
31,78
36,13
27,85
29,66
31,31
3,08

Hari ke13
53,64
50,78
53,47
47,78
52,91
51,72
2,48

Hari ke15
67,27
66,98
70,81
65,19
66,67
67,38
2,07

Hari ke17
71,52
71,34
73,69
69,62
70,03
71,24
1,59

Hari ke19
76,63
74,14
76,59
73,42
73,70
74,89
1,58

Hari ke21
74,84
74,76
76,88
73,11
74,62
74,84
1,34

71
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 15. (lanjutan)
3. Persen penurunan KGD mencit setelah pemberian suspensi NDA dosis 150 mg/kg bb

No.
hewan

BB
hewan
(g)

1.
33,6
2.
31,8
3.
29,6
4.
34,2
5.
31,7
Rata-rata
SD

% penurunan KGD setelah perlakuan (mg/dL)

Hari ke3
1,49
9,19
3,52
11,08
7,54
6,56
3,97

Hari ke5
8,06
13,37
10,26
16,62
14,25
12,51
3,37

Hari ke7
7,46
18,38
13,48
19,39
19,27
15,59
5,15

Hari ke9
24,77
32,03
19,06
26,03
27,93
25,96
4,74

Hari ke11
31,34
37,05
35,19
39,06
39,38
36,40
3,29

Hari ke13
50,45
55,71
51,03
57,62
57,82
54,53
3,56

Hari ke15
62,38
66,29
62,46
62,05
65,92
63,82
2,09

Hari ke17
66,57
67,95
67,45
67,31
66,76
67,21
0,55

Hari ke19
71,94
72,42
73,31
73,13
72,63
72,69
0,56

Hari ke21
71,64
72,98
73,31
74,23
74,86
73,40
1,23

72
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 15. (lanjutan)
4. Persen penurunan KGD mencit setelah pemberian suspensi NDA dosis 200 mg/kg bb

No.
hewan

BB
hewan
(g)

1.
27,4
2.
33,8
3.
26,8
4.
34,7
5.
33,6
Rata-rata
SD

% penurunan KGD setelah perlakuan (mg/dL)

Hari ke3
6,84
5,30
3,07
3,34
10,15
5,74
2,90

Hari ke5
11,39
12,09
7,66
9,12
13,62
10,77
2,39

Hari ke7
18,52
17,11
9,51
11,86
17,68
14,94
4,00

Hari ke9
18,52
19,47
13,19
16,72
20,00
17,58
2,75

Hari ke11
30,76
24,19
25,15
28,27
28,69
27,41
2,69

Hari ke13
72,08
67,55
66,87
68,38
69,28
68,83
2,03

Hari ke15
62,96
61,95
60,74
60,18
65,51
62,27
2,11

Hari ke17
65,53
65,49
64,42
66,56
67,54
65,91
1,18

Hari ke19
73,50
71,68
68,40
69,30
71,89
70,95
2,07

Hari ke21
72,36
71,68
69,63
72,34
71,89
71,58
1,13

73
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 15. (lanjutan)
5. Persen penurunan KGD mencit setelah pemberian suspensi EEDA dosis 150 mg/kg bb

No.
hewan

BB
hewan
(g)

1.
34,5
2.
31,4
3.
27,8
4.
29,4
5.
32,6
Rata-rata
SD

% penurunan KGD setelah perlakuan (mg/dL)

Hari ke3
7,56
4,69
6,76
10,33
3,03
6,47
2,79

Hari ke5
12,61
9,79
11,27
15,08
10,49
11,85
2,08

Hari ke7
19,61
16,13
21,69
19,27
13,98
18,13
3,06

Hari ke9
27,45
22,29
26,54
26,54
19,76
24,51
3,33

Hari ke11
34,45
29,91
35,77
31,56
28,26
31,99
3,11

Hari ke13
53,78
53,37
50,70
52,51
51,67
52,41
1,25

Hari ke15
60,78
53,96
62,82
60,89
56,53
58,99
3,63

Hari ke17
66,67
67,45
67,88
69,55
63,22
66,95
2,34

Hari ke19
72,45
71,84
74,37
72,63
71,12
72,48
1,21

Hari ke21
74,78
73,02
74,08
74,04
72,34
73,65
0,96

74
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 15. (lanjutan)
6. Persen penurunan KGD mencit setelah pemberian Metformin dosis 65 mg/kg bb

No.
hewan

BB
hewan
(g)

1.
27,5
2.
33
3.
29,7
4.
32,6
5.
34
Rata-rata
SD

% penurunan KGD setelah perlakuan (mg/dL)

Hari ke3
9,43
9,42
9,97
6,26
6,57
8,33
1,76

Hari ke5
18,59
14,73
15,78
12,99
14,57
15,33
2,07

Hari ke7
26,18
20,39
20,22
21,19
20,85
21,77
2,49

Hari ke9
31,59
27,48
34,19
26,84
29,43
29,91
3,03

Hari ke11
38,06
33,14
34,35
34,75
34,57
34,97
1,84

Hari ke13
56,06
66,29
52,91
50,56
51,14
55,39
6,45

Hari ke15
67,38
69,28
66,48
65,53
66,29
66,99
1,44

Hari ke17
70,35
69,68
71,47
70,34
71,14
70,59
0,71

Hari ke19
74,93
74,22
75,34
75,14
72,00
74,33
1,37

Hari ke21
77,09
75,64
76,73
77,12
74,52
76,22
1,12

75
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 16. Data pengukuran rata-rata KGD mencit setelah perlakuan
KGD puasa
sebelum
Kelompok diinduksi
uji
aloksan
(mg/dL)

KGD ± SD setelah perlakuan (mg/dL)
Hari
ke-7

P

Hari
ke-9

P

Hari
ke-11

P

Hari
ke-13

P

Hari
ke-15

P

Hari
ke17

P

Hari
ke-19

P

350,80
±10,40 ,000

360,40
± 13,37

,000

379 ±
3,34

,000

387,40
± 6,18

,000

400,2
0
±8,53

,000

412,2 ±
10,83

,000

428
±
7,68

,000

436,80
± 5,89

,000

298 ± ,000*
5,34 ,945#

279,4 ±
5,03

,000*
,99#

247,2
± 5,49

,000*
,955#

224,4
±
4,62

,000*
,262#

158,2
± 4,97

,000*
,108#

106 ±
3,56

,000*
,257#

94,2
±
2,86

,000*
,069#

84,2 ±
2,38

,000*
,357#

82,4
±1,95

#

306,6 ± ,000*
3,65 ,979#

295,6 ±
8,36

,000*
,093#

259,4
±
12,52

,000*
,474#

222,8
±
5,17

,000*
,121#

159,2
± 7,29

,000*
,194#

126,8 ±
6,38

,000* 115 ±
,875# 3,54

,000*
,131#

95,8 ±
3,27

,000*
,89#

93,2 ±
2,86

,000*
,237#

301,4 ± ,000*
5,51 1,00#

287,2 ±
5,45

,000*
,838#

278,4
± 5,77

,000*
,000*

245,2
±
7,59

,000*
,021*

177,6
± 2,88

,000*
,024*

127,4
±4,83

115,2
±
4,32

,000*
,118#

105,2
± 4,6

,000*
,000*

96 ±
3,00

306,2 ± ,000*
8,53 ,987#

284,6 ±
4,28

,000*
,99#

262,4
± 2,41

,000*
,267#

236,4
±
6,27

,000*
,896#

165,6
± 6,98

,000* 114 ±
,000* 5,12

,000*
,145#

95,6 ±
2,88

,000*
,909#

91,6 ±
1,14

302,8 ± ,000*
3,42
-

282 ±
5,79

,000*
-

251,4
± 7,3

,000*
-

232,6
±
3,65

,000*
-

166,8
± 3,56

105,2
±
3,49

,000*
-

91,8 ±
3,96

,000*
-

85 ±
2,92

Hari
ke-3

P

76,6 ± 3,36

338,2
±
10,71

,001

P2

82,2 ± 4,87

319 ±
6,56

,000*
,299#

P3

83,6 ± 2,88

327,4
± 4,04

P1

P4

93 ± 2,92

318,4
± 6,27

P5

82,8 ± 3,11

325,2
± 5,31

P6

79,8 ± 3,56

328 ±
6,21

,000*
1,000

,000*
,984#
,000*
-

Hari
ke-5

P

,000*
1,000
#

,000*
-

142,4
±19,13
120,2
±1,64

,000*
,831#

,000*
-

Hari
ke-21

P

439,40 ± 4,39 ,000
,00
0*
,99
1#
,00
0*
,44
5#
,00
0*
,16
2#
,00
0*
,66
5#
,00
0*
-

Keterangan: P= perlakuan; 1= suspensi CMC 0,5 %; 2,3, dan 4= nanopartikel daun afrika dosis 100,150 dan 200 mg/kg bb; 5= Ekstrak
etanol daun afrika dosis 150 mg/kg bb; 6= suspensi metformin dosis 65 mg/kg bb; * = terdapat perbedaan yg signifikan;
# = tidak terdapat perbedaan yang signifikan

76
Universitas Sumatera Utara