Uji Efek Antidiabetes Nanopartikel Daun Afrika (Vernonia Amygdalina Del.) Pada Mencit Jantan Yang Diinduksi Aloksan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diabetes melitus (DM) adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh
ketidakmampuan pankreas dalam menghasilkan insulin yang cukup, atau ketika
tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang dihasilkan secara efektif.
Hiperglikemia, atau tingginya kadar glukosa darah adalah efek yang normal dari
tidak terkontrolnya diabetes dan dapat memicu terjadinya kerusakan yang serius
pada banyak sistem tubuh terutama pada saraf dan pembuluh darah (WHO, 2012).
Secara klinis, diabetes mellitus dibagi menjadi dua tipe yaitu diabetes tipe 1
atau insulin-dependent diabetes mellitus (IDDM), dan diabetes tipe 2 atau noninsulin-dependent diabetes mellitus (NIDDM) juga disebut sebagai diabetes
resistensi insulin. Diabetes tipe 1 merupakan diabetes yang disebabkan oleh
defisiensi insulin dan ketidakmampuan sel-β pankreas memproduksi insulin
sehingga membutuhkan terapi insulin secara rutin. Diabetes tipe 2 terjadi karena
rusaknya sistem pengaturan aktivitas insulin yang mampu memproduksi insulin
tetapi ada kerusakan pada reseptor insulinnya sehingga terjadi resistensi insulin
(Nelson dan Michael, 2004).
Setiap tahun jumlah penderita DM semakin meningkat. Berdasarkan data
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia kini menempati urutan keempat
terbesar dalam jumlah penderita DM di dunia. Pada tahun 2000 jumlah penderita
DM adalah 135 juta, tahun 2006 mencapai 14 juta dan tahun 2025 diperkirakan

meningkat menjadi 366 juta orang. Kenaikan angka diabetes secara global

1
Universitas Sumatera Utara

terutama disebabkan oleh peningkatan kesejahteraan, gaya hidup, dan kurang gizi
(Shadine, 2010).
Penatalaksanaan DM pada dasarnya dengan cara pengaturan makanan dan
olah raga yang teratur. Penggunaan insulin dan obat antidiabetes oral seperti
golongan sulfonil urea dan biguanida, harganya relatif lebih mahal karena dalam
jangka waktu lama bahkan seumur hidup dan juga memiliki efek samping seperti
hipoglikemi, peningkatan berat badan, mual dan muntah (Neal, 2006). Oleh
karena itu masyarakat selalu berupaya mencari pengobatan alternatif, misalnya
dengan bahan alam (Yuniarti, 2008).
Salah satu bahan alam yang memiliki aktivitas antidiabetes adalah daun
Afrika. Hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap ekstrak air daun Afrika
mengandung alkaloid, karbohidrat, tanin, saponin, flavonoid dan glikosida serta
menunjukkan aktivitas antidiabetes dan diduga mengandung amygdalin yang
berkhasiat sebagai antidiabetes (Nwanjo dan Nwokoro, 2004). Hasil penelitian
yang telah dilakukan terhadap ekstrak etanol daun Afrika mengandung flavonoid,

glikosida, saponin, tanin dan triterpenoid/steroid, serta menunjukkan aktivitas
antidiabetes (Setiawan, 2012).
Nanoteknologi adalah teknologi yang mampu menyiapkan bahan aktif obat
dalam partikel dengan ukuran nano. Bentuk dan ukuran partikel merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi efektifitas obat, karena ukuran partikel sangat
berpengaruh dalam proses kelarutan, absorbsi dan distribusi obat (Prasetyorini,
dkk., 2011).
Penelitian tentang pengubahan bentuk mikropartikel menjadi nanopartikel
saat ini sedang berkembang yang memiliki ukuran 10-1000 nm. Nanopartikel

2
Universitas Sumatera Utara

memiliki luas permukaan yang besar sehingga memiliki energi dan tegangan
permukaan yang rendah yang memudahkan partikel menembus ke lapisan
membran biologis (Greco, 2002). Keuntungan penggunaan nanopartikel sebagai
sistem pengantaran terkendali obat ialah ukuran dan karakterisktik permukaan
nanopartikel mudah dimodifikasi untuk mencapai target pengobatan (Mohanraj
dan Chen 2006).
Pembuatan ektrak tanaman obat memerlukan waktu yang lebih lama dan

pereaksi yang digunakan harus sesuai (Anonim, 2013). Oleh karena itu, peneliti
tertarik untuk menguji efek antidiabetes daun Afrika dalam bentuk nanopartikel,
karena di Indonesia teknologi pembuatan nanopartikel untuk herbal dalam tahap
pengembangan, dan belum ada penelitian yang menggunakan daun Afrika bentuk
nanopartikel sebagai antidiabetes.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian ini, maka perumusan masalah
penelitian ini adalah:
a. apakah terdapat pengaruh ukuran partikel daun Afrika (Vernonia amygdalina
Del.) berukuran nano terhadap efek antidiabetes?
b. Apakah terdapat pengaruh perbedaan nanopartikel daun Afrika dan ekstrak
etanol daun Afrika dengan menggunakan metode uji toleransi glukosa dan
induksi aloksan terhadap efek antidiabetes?
1.3 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis penelitian ini
adalah sebagai berikut:

3
Universitas Sumatera Utara


a. terdapat pengaruh ukuran partikel daun Afrika berukuran nano terhadap efek
antidiabetes.
b. terdapat pengaruh perbedaan nanopartikel daun Afrika dan ekstrak etanol
daun Afrika dengan menggunakan metode uji toleransi glukosa dan induksi
aloksan terhadap efek antidiabetes.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
a. untuk mengetahui pengaruh ukuran partikel daun Afrika berukuran nano
terhadap efek antidiabetes.
b. untuk mengetahui pengaruh perbedaan nanopartikel daun Afrika dan ekstrak
etanol daun Afrika dengan menggunakan metode uji toleransi glukosa dan
induksi aloksan terhadap efek antidiabetes.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah:
a. memberikan informasi tentang efek nanopartikel daun Afrika.
b. memberikan informasi teknologi berupa nanopartikel dalam pengembangan
ilmu farmasi.
1.6 Kerangka Pikir Penelitian
Penelitian dilakukan terhadap mencit jantan dengan dua metode pengujian
yaitu metode uji toleransi glukosa dan induksi aloksan. Terdapat empat variabel

bebas yaitu suspensi Na CMC 0,5%, variasi dosis nanopartikel daun Afrika,
variasi dosis ekstrak etanol daun Afrika dan obat pembanding yaitu glibenklamid

4
Universitas Sumatera Utara

dan metformin. Kadar glukosa darah mencit (mg/dL) sebagai variabel terikat,
dapat dilihat pada Gambar 1.1.

5
Universitas Sumatera Utara

Variabel Bebas

Variabel Terikat

Parameter

Simplisia
daun Afrika


Nanopartikel
daun Afrika
(NDA)

1.
2.

Karakteristik
nanopartikel

Ukuran partikel
Bentuk partikel

NDA dosis 50, 100,
150, dan 200 mg/kg bb
Suspensi Na CMC
0,5 %

Mencit


EEDA dosis 100,
150, dan 200 mg/kg bb

glukosa

Glibenklamid
dosis
0,65 mg/kg bb

Hiperglikemi

Kadar glukosa
darah (mg/dL)

Ekstrak etanol
daun Afrika
(EEDA)

Penurunan

kadar glukosa
darah (mg/dL)

EEDA dosis 150
mg/kg bb
Suspensi
CMC 0,5 %

Na

NDA
dosis 100,
150, dan 200 mg/kg
bb

Mencit
Aloksan
Diabetes

Metformin

dosis 65 mg/kg

Gambar 1.1 Kerangka pikir penelitian

6
Universitas Sumatera Utara