Pesan Moral dalam novel Lelaki yang Setia Mencumbui Senja Karya Andi Zulfikar: Tinjauan Sosiologi Sastra

BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Karya sastra merupakan suatu hasil cipta sastrawan untuk dinikmati, dipahami,
dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Karya sastra diciptakan pengarang berdasarkan
pengalaman yang telah dialaminya sendiri atau pengalaman yang dialami oleh orang
lain sehingga ia mendapatkan gambaran yang kelak akan dijadikannya sebagai sebuah
karya sastra. Objek sastra terbagi atas psikologi, sosiologi, antropologi, dan sebagainya.
Namun pada objek penelitian ini saya akan menggunakan sosiologi sastra sebagai acuan
untuk mengkaji objek penelitian tersebut yaitu novel Lelaki yang Setia Mencumbui
Senja karya Andi Zulfikar.
Wiyono (dalam Endraswara 2011: 111) mengatakan bahwa sastra dapat menjadi
alat pendidikan agama dan selanjutnya juga menjadi alat pendidikan moral. Karya
sastra selalu berisi pemikiran, gagasan, kisahan, dan amanat yang dikomunikasikan
kepada pembaca. Karya sastra juga mengandung unsur pendidikan yang mengajarkan
tentang bagaimana berkelakuan baik dan bermoral. Moral adalah bagian hidup
bermasyarakat. Nurgiyantoro (1995: 323) mengatakan pesan moral dalam karya sastra
adalah pesan berupa nasihat-nasihat yang ditujukan kepada pembaca tentang baik dan
buruk perbuatan dan kelakuan. Moral dalam karya sastra biasanya mencerminkan
pandangan hidup yang bersangkutan, pandangannya tentang nilai-nilai kebenaran, dan
hal itulah yang ingin disampaikan kepada pembaca.


1
Universitas Sumatera Utara

Moral selalu mengacu kepada baik buruk manusia. Sikap moral disebut juga
moralitas yaitu sikap hati seseorang yang terungkap dalam tindakan seseorang dalam
menyikapi hidup. Menurut Kohlberg (1977: 5) penalaran atau pemikiran moral
merupakan faktor penentu yang melahirkan perilaku moral. Oleh karena itu, untuk
menemukan perilaku moral yang sebenarnya dapat diketahui melalui penalarannya.
Artinya pengukuran moral yang benar tidak sekedar mengamati perilaku moral yang
tampak, tetapi harus melihat pada penalaran moral yang mendasari keputusan perilaku
tersebut.
Karya sastra yang merupakan salah satu disiplin ilmu yang tidak lepas dari
kehidupan masyarakat merupakan refleksi dari kehidupan manusia. Sehingga karya
sastra memiliki fungsi sebagai dokumen sosial yang menghimpun cerita-cerita sesuai
pada zamannya. Hal ini seperti yang diungkapkan Suwardi (2011: 77) bahwa kelahiran
sastra tidak dalam kekosongan sosial. Kehidupan sosial akan menjadi pemicu lahirnya
karya sastra. Karya sastra yang berhasil atau sukses yaitu yang mampu merefleksikan
zamannya.
Novel lelaki yang setia mencumbui senja karya Andi Zulfikar merupakan salah

satu novel yang menurut penulis sesuai dengan zamannya. Dimana dalam novel ini
menggambarkan kehidupan masyarakat pada zaman modern, zaman dimana moral
bangsa telah mengalami kemerosotan dan egoisme yang tinggi.
Hal inilah yang membuat peneliti semakin yakin untuk mengangkat judul
“Pesan Moral dalam Novel Lelaki yang Setia Mencumbui Senja Karya Andi Zulfikar
Analisis Sosiologi sastra”. Novel ini mengandung penerapan moral dalam sikap dan

2
Universitas Sumatera Utara

tingkah laku para tokoh sesuai dengan pandangan pengarang tentang moral. Melalui
cerita, sikap, dan tingkah laku tokoh-tokoh itulah pembaca selaku masyarakat dapat
mengambil hikmah dari pesan-pesan moral yang disampaikan.
Moralitas adalah sistem nilai tentang bagaimana kita harus hidup secara baik
sebagai manusia. Sistem nilai ini terkandung dalam ajaran berbentuk petuah-petuah,
nasihat, wejangan, perintah dan semacamnya yang diwariskan secara turun-temurun
melalui agama dan kebudayaan tertentu tentang bagaimana manusia harus hidup secara
baik agar dia menjadi manusia yang baik.
Moralitas adalah tradisi, kepercayaan dalam agama, atau kebudayaan tentang
perilaku yang baik dan buruk. Moralitas memberikan manusia aturan atau petunjuk

konkret tentang bagaimana ia harus hidup, bagaimana ia harus bertindak dalam hidup
ini sebagai manusia yang baik, dan bagaimana menghindari perilaku-perilaku yang
tidak baik. Hal ini sejalan dengan pendapat (Bertens, 2011: 7) bahwa Moralitas adalah
sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk.
Objek kajian penelitian ini adalah pesan moral pada novel Lelaki yang Setia
Mencumbui Senja karya Andi Zulfikar. Pengarang berhasil menunjukkan kepada
pembaca bahwa seorang lelaki yang memiliki kehidupan yang sederhana dan
mengetahui bahwa dia merupakan anak yang dibuang oleh orangtuanya dia tetap tegar
menjalani hidupnya dan berusaha keras untuk menjadi orang yang berhasil, agar suatu
hari dia akan bertemu dengan orang tua kandungnya yang telah meninggalkannya sejak
dia masih bayi.

3
Universitas Sumatera Utara

Kehidupan tokoh utama dalam novel ini penuh dengan perjuangan dan
pengorbanan. Alkisah bermula ketika ia harus mengalami penderitaan sejak bayi. Ketika
ia masih bayi ia menjadi salah satu korban pencurian anak. Kemudian karena merasa
was-was dan khawatir, si pencuri lalu meletakkan bayi tersebut di depan rumah seorang
ibu bernama Maryam. Bayi itu bernama Said Abdullah.

Mengetahui dirinya bukanlah anak kandung dari ibu yang selama ini
merawatnya, Said jadi sering merenung dan berlama-lama di pantai pada sore hari
sambil menatap keindahan senja. Dari kebiasaanya itulah tiba-tiba ia dipertemukan
dengan lelaki tua yang kurang waras. Ia menyebutnya lelaki senja, seorang yang
akhirnya menjadi inspirasi Said saat ia mulai memutuskan diri untuk belajar menulis,
terutama karya fiksi. Kebiasaannya ini kemudian diabadikan dalam judul novel ini.
Singkat cerita Said berhasil menulis sebuah karya novel Lelaki Senja. Judul itu
terinspirasi dari lelaki tua yang ada di tepi pantai bersamanya setiap hari. Dengan
karunia Allah dan tulisannya yang bagus karya tersebut kemudian menjadi best seller
(Lysms hlm 306). Perjuangan Said dalam mencapai cita-cita nya setelah mengalami
penderitaan dikarenakan kesabarannya dan tidak putus asa atas cobaan yang
menimpanya, ketekunan, dan doa pada Sang Maha Besar akhirnya berbuah menjadi
kesuksesan.
Berdasarkan uraian tersebut, jelas bahwa novel Lelaki yang Setia Mencumbui
Senja bercerita tentang pengalaman hidup manusia yang berjuang untuk mencapai
sesuatu yaitu bertemu orangtua yang kandungnya. Novel ini juga menyampaikan bahwa
sudah banyak orang yang hanya bermimpi mengubah hidup, namun akhirnya menjadi

4
Universitas Sumatera Utara


sia-sia karena mereka tidak pernah melakukan sesuatu dan hanya larut dalam angan–
angan. Jadi jika kita ingin meraih sesuatu maka kita haruslah berusaha mati-matian
untuk menggapainya karena hidup adalah perjuangan yang besar.
Sosiologi sastra sebagai disiplin ilmu, maka ilmu-ilmu yang terlibat didalamnya
adalah sastra dan sosiologi. Dalam penelitian sosiologi itu sendiri, karya sastra
merupakan objek yang paling dominan, sedangkan ilmu-ilmu yang lain hanyalah
sebagai ilmu bantu. Hal ini sesuai dengan pendapat Ratna (2003: 39) bahwa yang perlu
diperhatikan dalam sosiologi sastra adalah dominasi karya sastra, sedangkan ilmu-ilmu
lain adalah sebagai pembantu.
Sosiologi

sastra

adalah

penelitian

terhadap


karya

sastra

dengan

mempertimbangkan keterlibatan unsur sosialnya termasuk pesan-pesan yang terkandung
dalam karya sastra. Kenyataan yang ada dalam sosiologi adalah kenyataan yang sudah
ditafsirkan, kenyataan sebagai konstruksi sosial dan bahasa merupakan alat utama untuk
menafsirkannya.
Ratna (2003:18) juga mengatakan bahwa teori-teori sosiologi yang mendukung
analisis sosiologis adalah teori-teori yang dapat menjelaskan hakikat fakta-fakta sosial,
karya sastra sebagai sistem komunikasi, khusus kaitannya dengan aspek-aspek
ekstrinsik, seperti: kelompok sosial, status sosial, institusi sosial, sistem sosial, interaksi
sosial, konflik sosial, kesadaran sosial yang semuanya berhubungan dengan masyarakat.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kedua ilmu tersebut
memiliki satu objek penelitian yang sama yakni manusia. Hal tersebut sudah selayaknya

5
Universitas Sumatera Utara


dikembangkan apabila ingin memperhitungkan pentingnya faktor-faktor sosial atau
masyarakat yang terdapat dalam sebuah karya sastra.
Novel Lelaki yang Setia mencumbui Senja karya Andy Zulfikar sangat menarik
untuk diteliti dan dianalisis secara sosiologi sastra dengan memandang nilai-nilai
kehidupan dan pesan-pesan moral yang terdapat pada dalam novel tersebut. Hal inilah
yang membuat peneliti merasa yakin bahwa penilitian pada novel Lelaki yang Setia
Mencumbui Senja layak diangkat.
1.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah penelitian ini maka pokok permasalahan
yang dibicarakan adalah :
1.1.1 Pesan moral apa sajakah yang disampaikan dalam novel Lelaki yang Setia
Mencumbui Senja?
1.1.2 Bagaimanakah proses penyampaian pesan moral dalam novel Lelaki yang Setia
Mencumbui Senja ?
1.2 Batasan Masalah
Agar penelitian ini terarah dan mencapai tujuan dengan baik maka diperlukan
batasan masalah. Peneliti membatasi masalah hanya pada pesan moral yang mencakup
pada kejujuran, kesabaran, penolong, rajin bekerja dan belajar, ketaatan dalam
beribadah, ketaatan pada orang tua, dan penyesalan.


6
Universitas Sumatera Utara

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Menguraikan pesan moral yang terkandung dalam novel Lelaki yang Setia
Mencumbui Senja.
2. Menguraikan penyampaian pesan moral yang terkandung dalam novel Lelaki
yang Setia Mencumbui Senja.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah :
1. Memperkaya pengetahuan tentang sastra kepada pembaca mengenai studi
Sastra Indonesia tepatnya melalui pendekatan sosiologi sastra.
2. Membantu para pembaca untuk memahami isi dari novel Lelaki yang Setia
Mencumbui Senja khususnya dalam hal pesan moral yang tidak semua
tertulis secara eksplisit, melainkan memerlukan pemahaman dalam
menganalisis isi dari novel tersebut.


7
Universitas Sumatera Utara