Akurasi Diagnostik Hipertrofi Ventrikel Kiri Secara Elektrokardiografi Pada Pasien Hipertensi dengan Kriteria Cornell Voltase di RSUP. H. Adam Malik Medan

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang paling penting di
Indonesia. Hipertensi dapat menyebabkan penurunan harapan hidup penderitanya
melalui peningkatan morbiditas dan mortalitas, karena hipertensi merupakan salah
satu faktor resiko utama penyakit kardiovaskular. (1)
Hipertensi arterial merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner,
stroke dan gagal jantung. Beberapa studi menunjukkan hipertrofi ventrikel kiri
adalah faktor resiko penting pada pasien hipertensi yang meningkatkan resiko
kardiovaskular 5 sampai 10 kali lipat. Adanya hipertrofi ventrikel kiri pada pasien
hipertensi memiliki implikasi penting dalam penilaian resiko dan penatalaksanaan
pasien, meliputi intervensi selain obat antihipertensi seperti pengobatan penurun
lipid dan modifikasi gaya hidup. LIFE (Losartan Intervention For Endpoint
Reduction in hypertension) study mengkonfirmasi bahwa agen farmakologi yang
mengurangi hipertrofi ventrikel kiri dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas,
hal ini menyebabkan pentingnya identifikasi hipertrofi ventrikel kiri pada pasien
hipertensi. (1,2,3)
Hipertrofi ventrikel kiri merupakan peningkatan abnormal pada massa

ventrikel kiri yang disebabkan oleh peningkatan beban kerja jantung yang kronik.
Penyebab paling sering adalah peningkatan pompa jantung terhadap peningkatan
afterload seperti pada hipertensi dan stenosis aorta. (2,4)
Elektrokardiografi (EKG) adalah alat efektif yang dengan mudah tersedia
dan biaya relatif murah

untuk mengevaluasi HVK serta mudah digunakan.

Namun, efikasi EKG sering dipertanyakan dibandingkan dengan alat yang lebih
spesifik seperti ekokardiografi, magnetic resonance imaging, dan studi otopsi.
Namun, ekokardiografi dua dimensi sering disebut sebagai standar emas (gold
standard) untuk mengevaluasi LVH. Tidak semua fasilitas kesehatan dilengkapi
dengan ekokardiografi selain itu dibutuhkan tidak hanya infrastruktur tetapi juga
adanya tenaga terampil. Kurangnya dukungan keuangan dan tenaga kerja di
bidang medis terutama di pusat-pusat kesehatan primer

tentu menimbulkan

Universitas Sumatera Utara


2

tantangan untuk kelayakan evaluasi elektrokardiografi di tingkat perawatan medis
terutama di rumah sakit daerah. (5,6,7)
Korelasi antara massa ventrikel kiri yang direkam oleh EKG dan
ekokardiografi sangat lemah, dengan sensitivitas 12-34% dan spesifitas 82-100%.
Korelasi yang lemah antara ekokardiografi dan EKG dalam menilai HVK
menunjukkan keduanya mencerminkan mekanisme yang berbeda. Diduga
semakin besar massa ventrikel kiri semakin tinggi voltase yang dapat direkam
pada EKG. Meskipun demikian, dilatasi rongga ventrikel lebih berperan daripada
hipertrofi dalam mempengaruhi potensial listrik permukaan. Hal ini dapat
menjelaskan korelasi yang lemah antara EKG dan ekokardiografi dalam menilai
HVK. (2,6)
Ekokardiografi merupakan baku emas (gold standard) untuk menentukan
diagnosis hipertrofi ventrikel kiri secara lebih akurat dan lebih sensitif serta lebih
spesifik daripada elektrokardiografi sehingga dapat memprediksi prognosis
penderita hipertensi. Ekokardiografi dapat menilai hipertrofi ventrikel kiri secara
lebih dini serta dapat menilai kelainan anatomi dan fungsional jantung, namun alat
ini masih terbatas keberadaanya di negara berkembang termasuk di Indonesia dan
tidak semua rumah sakit daerah memiliki alat ini, karena terbatasnya keberadaan

ekokardiografi di daerah-daerah maka diperlukan parameter/penelitian untuk
meningkatkan daya guna dari elektrokardiografi. (6,8)
Kriteria Sokolow-Lyon merupakan kriteria yang umum digunakan,
pertama kali diperkenalkan tahun 1949. Kriteria ini mudah untuk diaplikasikan
berdasarkan pada penjumlahan amplitudo/voltase gelombang SV1 dan RV5 atau
RV6 lebih besar sama dengan 35 mm adalah diagnosis untuk hipertrofi ventrikel
kiri. Sensitivitas dan spesifitas kriteria ini dari berbagai penelitian bervariasi
antara 20-25% dan 90-95%. Dari Michael dkk (2015) didapatkan sensitivitas
kriteria Sokolow-Lyon sebesar 29%. Penelitian Xu CF dkk (2015) di Singapura
di dapatkan sensitivitas kriteria Sokolow-Lyon 7,7% dan spesifitas 96,1%.
Penelitian lain di Korea oleh Ahn MS dkk (2013) didapatkan sensitivitas dan
spesifitas kriteria Sokolow-Lyon 5,6% dan 93,6% pada laki-laki dan 4,1% dan
97,8% pada perempuan. Penelitian Pinto J dkk (2014) di India didapatkan

Universitas Sumatera Utara

3

sensitivitas dan spesifitas kriteria ini 43,5% dan 88,9%. Martin TC dkk (2007)
mendapatkan sensitivitas dan spesifitas kirteria ini 31% dan 86%. Penelitian Sari

IS (2005) di Semarang didapatkan sensitivitas kriteria Sokolow yang rendah
6,45% dan spesifitas yang tinggi 100%. (5,8,9,10,11,12,13,14,15)
Beberapa kriteria hipertrofi ventrikel kiri secara elektrokardiografi lainnya
yang sering digunakan pada berbagai penelitian adalah kriteria Cornell voltase,
Cornell product, sistem skor Romhilt-Estes dan kriteria skor Perugia juga
memiliki sensitivitas dan spesifitas yang bervariasi. (2,16)
Kriteria Cornell voltase pertama kali diperkenalkan tahun 1968, kriteria
ini juga mudah untuk diaplikasikan, namun kriteria ini dalam praktek klinik
sehari-hari masih jarang digunakan. Pada kriteria ini hipertrofi ventrikel kiri
ditegakkan dengan menjumlahkan voltase/amplitudo SV3 dengan RaVL lebih dari
28 mm pada laki-laki dan lebih dari 20 mm pada perempuan. Kriteria Cornell
votase memiliki sensitivitas yang sama dengan kriteria Sokolow-Lyon dengan
spesifitas yang lebih tinggi > 95% . Rodrigues dkk (2008) di Brazil, sensitivitas
kriteria ini adalah 22,5% pada laki-laki dan 28% pada perempuan. Penelitian
Jaggy dkk (2000) pada populasi di Afrika didapatkan sensitivitas kriteria Cornell
23% dan spesifitas 90% dan Mazzaro dkk didapatkan sensitivitas dan spesifitas
22,2% dan 96%. Penelitian di Indonesia oleh Sari IS (2005) didapatkan
sensitivitas kriteria Cornell 3,22% dan spesifitas 100%. Namun pada penelitian
Michael dkk (2015) menyebutkan sensitivitas kriteria Cornell voltase yang lebih
tinggi sebesar 50%. Penelitian Ogunlade O dkk (2013) didapatkan sensitivitas

kriteria Cornell yang lebih tinggi 51,72% dan spesifitas yang rendah 73,77% dan
Jingi

dkk

(2014)

diperoleh

sensitivitas

45,2%

dan

spesifitas

83,3%.

(5,8,9,10,11,15,17,18,19,21)


Berdasarkan AHA/ACC/HRS Recommendations for the standardization
and interpretation of the electrocardiogram dikatakan bahwa kriteria diagnostik
hipertrofi ventrikel kiri berdasarkan voltase QRS merupakan kriteria yang paling
banyak digunakan.(9,22) Di Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSUP H. Adam
Malik, kriteria yang paling sering digunakan dalam menegakkan hipertrofi
ventrikel kiri secara elektrokardiografi adalah kriteria Sokolow-Lyon, karena

Universitas Sumatera Utara

4

kriteria ini lebih mudah dan praktis dalam penerapannya. Kriteria Cornell voltase
yang juga cukup mudah penerapannya belum pernah digunakan dan apakah
kriteria Cornell voltase juga memiliki sensitivitas dan spesifitas yang sama dengan
kriteria Sokolow-Lyon dalam penegakkan HVK pada pasien hipertensi di RSUP
H. Adam Malik.

1.2 Perumusan Masalah
Apakah kriteria Cornell voltase memiliki akurasi yang lebih baik

dibandingkan dengan kriteria Sokolow-Lyon dalam deteksi hipertrofi ventrikel
kiri pada pada pasien hipertensi di RSUP H.Adam Malik?

1.3 Hipotesis Penelitian
Kriteria Cornell voltase memiliki akurasi yang lebih baik dibandingkan
dengan kriteria Sokolow-Lyon dalam deteksi hipertrofi ventrikel kiri pada pasien
hipertensi di RSUP H.Adam Malik?

1.4 Tujuan Penelitian
Menentukan akurasi dari kriteria-kriteria Sokolow-Lyon dan Cornell
voltase dalam deteksi hipertrofi ventrikel kiri pada pasien hipertensi di RSUP H.
Adam malik.

1.5 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
sensitivitas, spesifitas dan akurasi

dari kriteria Sokolow-Lyon dan Cornell

voltase, sehingga dapat digunakan sebagai sarana penentuan hipertrofi ventrikel

kiri secara elektrokardiogarfi pada pasien hipertensi di RSUP H. Adam Malik.

Universitas Sumatera Utara

5

1.6 Kerangka Konseptual

Hipertensi
Hipertensi
Non Obese

Hipertrofi Ventrikel
Kiri

OBESE

Non OBESE

Elektrokardiografi


Ekokardiografi

Kriteria-kriteria HVK :
Sokolow-Lyon,
Cornell
voltase, Cornell product
(durasi) , Romhilt-Estes
skor dan kiteria Perugia.

Sensitivitas dan spesifitas
kriteria HVK ?

Universitas Sumatera Utara