Implementasi Strategi Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Dalam Rangkapemeliharaan Kesatuan Bangsa dan Situasi Kondusifdi Kota Tanjungbalai Chapter III V
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Jenis Penelitian
Jenispenelitianyang digunakan adalah kualitatif. Penelitian kualitatif
adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan ,
dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata
dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
berbagai metode ilmiah (Moleong, 2014:6).
Dalam hal ini metode penelitian deskriptif digunakan, yang merupakan
“prosedur
ilmiah
untuk
pemecahan
masalah
yang
diselidiki
dengan
menggambarkan dan melukiskan keadaan subjek dan objek penelitian (seseorang,
lembaga, masyarakat dan fenomena sosial lainnya) pada waktu atau saat sekarang
serta berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya” (Nawawi, 1983).
Jadi, metode deskriptif
dalam penelitian ini digunakan
untuk
24
memberikan gambaran apa adanya tentang berbagai strategi yag diterjemahkan ke
dalam program dan kegiatan
serta bagaimana implementasi strategi yang
dilakukan oleh BadanKesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat dalam
rangka pemeliharaan kesatuan bangsa dan situasi kondusif di Kota Tanjungbalai.
3.2.
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian mengambil tempat di Kantor Badan Kesbangpol dan
Linmas Kota Tanjungbalai yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman No. 107
25
26
Universitas Sumatera Utara
27
Tanjungbalai. Satuan kerja perangkat daerah ini dibentuk berdasarkan Peraturan
Daerah Kota Tanjungbalai Nomor 16
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Tanjungbalai dan telah diubah menurut
Peraturan Daerah Kota Tanjungbalai Nomor 03 Tahun 2011 tentang Perubahan
Atas Peraturan Daerah Kota Tanjungbalai Nomor 16 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Tanjungbalai.
3.3.
Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan perkiraan waktu selama lebih kurang
2 (dua) bulan yang terdiri dari : persiapan, pengumpulan data dan informasi,
verifikasi dan penyimpulan serta penyajian hasil penelitian.
3.4.
Informan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menetapkan sampel yang disebut dengan
informan sesuai jenis penelitian kualitatif.
Penetapan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposif
yakni penulis
menetapkan informan dengan asumsi bahwa informan dinilai
memahami permasalahan penelitian sehingga mampu memberikan informasi yang
relevan dan diperlukan.
Informan yang dipilih adalah informan kunci (key informan), di mana
baik dari segi pengetahuan ataupun keterlibatan mereka dengan permasalahan
yang akan diteliti tidak diragukan lagi. Di samping itu, dipilih pula informan
tambahan yang mengetahui pokok permasalahan yang akan diteliti oleh penulis di
lapangan.
Untuk itu, informan kunci adalah Kepala Badan (Hj. Delima, SPd, MM),
Sekretaris (Drs. Ganefrizal), Kepala Bidang Program (Darwin,SE), Kepala Bidang
27
Universitas Sumatera Utara
28
Kesatuan Bangsa dan Politik (Khairuddin, SH), Kepala Bidang Perlindungan
Masyarakat dan Penanganan Konflik (Ricky SR Siregar, S.Sos, MSi) dan Kepala
Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan (Melati Polsari Sianturi, SE). Sedangkan
informan tambahan adalah 1 (satu) orang unsur staf (Aliberto Siringo) serta
masing-masing 1 (satu) orang pengurus forum
strategis yakni Ketua Forum
Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Tanjungbalai (H. Haidir Siregar,
S.Ag.), Wakil Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kota Tanjungbalai
(Agustoni, S.Pd.), anggota Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kota
Tanjungbalai (M. Gurusinga, BA), Perwira Penghubung Kodim 0208/Asahan
(Mayor Inf Indra Bakti) dan 1 (satu) orang tokoh lembaga swadaya
masyarakat/organisasi kemasyarakatan (Khairuddin Tambunan). Jumlah seluruh
informan sebanyak 12 ( dua belas) orang.
3.5.
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data diperolehdengancara :
1. Wawancara terhadap Informan
Untukmengetahui strategi apa saja serta bagaimana implementasi strategi
Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat dalam rangka
mewujudkan kesatuan bangsa dan situasi kondusif di Kota Tanjungbalai
terhadap masing-masing informan.
Dalam hal ini wawancara dilakukan secara mendalam dengan menggunakan
pedoman
disesuaikan
wawancara terlampir
kepada setiap informan.
Pertanyaan
dengan topik yang ingin diketahui penulis kepada masing-
masing informan.
28
Universitas Sumatera Utara
29
2. Observasi
Observasi merupakan suatu kegiatan mendapatkan informasi yang diperlukan
untuk menyajikan gambaran nyata suatu peristiwa atau kejadian untuk
menjawab pertanyaan penelitian, untuk mengerti perilaku manusia, untuk
evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu, melakukan
umpan balik terhadap pengukuran tersebut. Hasil observasi berupa aktivitas,
kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana tertentu.
Sesuai dengan pendapat Bungin (2007), penulis menggunakan bentuk
observasi tidak terstruktur yaitu pengamatan yang dilakukan tanpa
menggunakan pedoman observasi, sehingga peneliti mengembangkan
pengamatannya berdasarkan perkembangan yang terjadi di lapangan.
3. Studi Dokumen
Studi dokumen merupakan metode pengumpulan data kualitatif sejumlah
besar fakta dan data yang tersimpan dalam bahan yang berbentuk
dokumentasi (Sujarweni, 2004). Dalam hal ini penulis
mempelajari dan
menganalisa setiap dokumen yang berkaitan dengan data
dan informasi
kongkrit yang mendukung penelitian tesis ini, seperti : Dokumen Rencana
Strategis (2011-2016) , Rencana Kerja dan laporan Realisasi Fisik dan
Keuangan Badan Kesbangpol dan Linmas Kota Tanjungbalai serta peraturan
perundang-undangan yang terkait lainnya.
3.6.
Defenisi Konsep
Dari berbagai uraian tinjauan kepustakaan penulis membuat definisi
konsep untuk lebih memudahkan penulis dalam melaksanakan penelitian.
29
Universitas Sumatera Utara
30
Adapun definisi konsep yang disusun penulis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Strategi adalah perencanaan komprenhensif dalam menggunakan
kecakapan dan sumber daya suatu organisasi untuk mencapai tujuannnya
melalui hubungan yang efektif dengan lingkungan dalam kondisi yang
paling menguntungkan.
2. Implementasi Strategi adalah upaya dan cara untuk melaksanakan
perencanaan dengan pengelolaan seluruh tingkat manajemen sampai ke
lini terbawah dan sumber daya yang tersedia dengan memperhatikan
lingkungannya
untuk
mewujudkan
tujuan
organisasi.
Adapun
implementasi strategi tersebut dilakukan dalam suatu sistem yang dikenal
dengan sistem implementasi strategi.
3. Sistem implementasi strategi adalah suatu kesatuan cara dalam
melaksanakan perencanaan strategis
yang terdiri dari tiga komponen,
yaitu :
(1)Perencanaan
integral
dan
sistem
pengendalian
merupakan
pengelolaan dan pengendalian terhadap penjabaran perencanaan
induk ke dalam perencanaan antara dan perencanaan operasional.
(2)Kepemimpinan,
motivasi
dan
komunikasi
adalah
cara
melaksanakan strategi yang telah ditetapkan melalui peranan
pemimpin eselon atas dalam memotivasi dan mengkomunikasikan
kepada jajarannya agar tercapai tujuan yang telah direncanakan.
(3)Manajemen sumber daya manusia dan kultur organisasi adalah
proses pengelolaan personalia dengan menumbuhkembangkan
30
Universitas Sumatera Utara
31
iklim budaya yang mendukung tercapainya tujuan
organisasi,
sesuai dengan rencana.
4. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
Kota Tanjungbalai adalah Satuan perangkat daerah yang dibentuk
dengan peraturan daerah untuk membantu kepala daerah dalam
bidang teknis kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat.
5. Pemeliharaan kesatuan bangsa dan situasi kondusif di Kota
Tanjungbalai adalah upaya dan cara yang dilakukan oleh Badan
Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat melalui
pelaksanaan strategi dan perencanaan yang telah ditetapkan agar
terpelihara suasana yang menyatu, demokratis, terhindar dari konflik,
perpecahan dan kerusuhan di kalangan masyarakat Kota Tanjungbalai.
3.7.
Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan metode deskriptif, yaitu dengan menjabarkan hasil penelitian
sebagaimana adanya dengan tahap-tahap sebagai berikut:
1. Editing, yaitu meneliti data-data yang diperoleh dari penelitian.
2. Koding yaitu mengklasifikasikan jawaban-jawaban menurut macamnya.
3. Membuat kategori untuk mengklasifikasikan agar data mudah dianalisis
dan disimpulkan serta untuk menjawab masalah yang ditemukan dalam
penelitian sehingga jawaban yang beraneka ragam dapat disingkat.
4. Mendeskripsikan dan menjawab pokok permasalahan dalam penelitian ini,
yakni melalui pendekatan Higgins dalam hal sistem implementasi strategi
yang terdiri dari tiga komponen yaitu:
31
Universitas Sumatera Utara
32
(1) perencanaan integral dan sistem pengendalian;
(2) kepemimpinan, motivasi dan komunikasi;
(3) manajemen sumber daya manusia dan kultur organisasi.
32
Universitas Sumatera Utara
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil Penelitian
4.1.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1.1. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kota
Tanjungbalai
A.
Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi
Sebagai salah satu lembaga teknis daerah, Badan Kesbangpol dan Linmas
Kota Tanjungbalai yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman No. 107
Tanjungbalai Provinsi Sumatera Utara, SKPD ini memiliki tugas pokok dan
fungsi yang telah diatur dan ditetapkan dalam peraturan daerah.
Menurut Pasal 7 Ayat 1 dan 2 Peraturan Daerah Kota Tanjungbalai Nomor
16 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota
Tanjungbalai, Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat
Kota Tanjungbalai mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah di bidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) Badan
Kesatuan, Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis di bidang kesatuan bangsa, politik dan
perlindungan masyarakat;
b.
pemberian dukungan dan penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang
kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat;
c.
pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugas;
33
33
Universitas Sumatera Utara
34
d.
pengelolaan urusan ketatausahaan;
e.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai tugas dan fungsinya;
Dari uraian tugas dan fungsi tersebut
dapat kita pahami akan fungsi
pemerintahan dalam membantu Kepala Daerah (Walikota), Badan Kesatuan
Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kota Tanjungbalai memiliki fungsi
untuk menciptakan lingkungan politik atau situasi daerah yang kondusif. Hal ini
sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Adisasmita (2011) bahwa institusi
pemerintahan berfungsi menciptakan lingkungan politik dan hukum yang
kondusif.
Di samping itu, Badan ini juga mempunyai tugas untuk menyusun dan
melaksanakan kebijakan di bidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan
masyarakat. Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang kesatuan bangsa
dimaksudkan agar terwujudnya dan terpeliharanya
suasana persatuan dan
kesatuan bangsa dan kesadaran politik dan berdemokrasi dalam kehidupan
masyarakat Kota Tanjungbalai yang beragam dan berbeda-beda. Hal ini tentunya
dilandasi oleh pemahaman dan penghayatan akan nilai-nilai ideologi Pancasila,
wawasan kebangsaan, UUD 1945 serta cinta tanah air dan tetap mawas diri akan
adanya ancaman,tantangan, hambatan dan gangguan yang ingin merusak tatanan
ke-bhinekatunggalika-an dan memecah belah Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) baik dari dalam maupun dari luar negeri.
Sedangkan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang perlindungan
masyarakat dimaksudkan adalah terciptanya dan terpeliharanya ketentraman dan
ketertiban di dalam kehidupan masyarakat di Kota Tanjungbalai. Dalam artian
masyarakat dapat hidup aman tentram bekerja, bersekolah, beribadah dan
34
Universitas Sumatera Utara
35
berkreasi terhindar dari gangguan dan ancaman penyalahgunaan dan peredaran
gelap narkoba, judi, minuman keras, prostitusi, konflik sosial, dan berbagai
tindakan kriminalitas dan anarkis yang bertentangan serta melanggar hukum dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Hal tersebut sejalan dengan hasil wawancara dengan Kepala Badan yang
mengatakan :
“Menurut Peraturan Daerah Kota Tanjungbalai, Badan Kesbangpol dan
Linmas Kota Tanjungbalai mempunyai tugas melaksanakan penyusunan
dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang kesatuan bangsa, politik dan
perlindungan masyarakat.
Sedangkan fungsinya membantu Walikota dalam perumusan kebijakan
teknis, pemberian dukungan terhadap penyelenggaraan pemerintahan,
pengelolaan ketatausahaan serta tugas lainnya di bidang kesatuan
bangsa, politik dan perlindungan masyarakat.
Dapat dijelaskan bahwa dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan
di bidang kesatuan bangsa dan politik dimaksudkan agar terwujudnya
dan terpeliharanya
suasana persatuan dan kesatuan bangsa,
meningkatnya wawasan dan kesadaran politik dan berdemokrasi dalam
kehidupan masyarakat Kota Tanjungbalai yang beragam dan berbedabeda. Hal ini tentunya dilandasi oleh pemahaman dan penghayatan akan
nilai-nilai ideologi, wawasan kebangsaan,UUD 1945 serta cinta tanah air
dan tetap mawas diri akan adanya ancaman,tantangan, hambatan dan
gangguan yang ingin merusak tatanan kebhinekatunggalikaan dan
memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) baik dari
dalam maupun dari luar negeri.
Sedangkan penyusunan dan pelaksanaan di bidang perlindungan
masyarakat dimaksudkan adalah agar terciptanya dan terpeliharanya
ketentraman dan ketertiban di dalam kehidupan masyarakat di Kota
Tanjungbalai. Dalam artian masyarakat dapat merasakan hidup aman
tentram bekerja, bersekolah, beribadah dan berkreasi terhidar dari
gangguan dan ancaman penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba,
judi, minuan keras, prostitusi, konflik sosial, dan berbagai tindakan
kriminalitas dan anarkis yang bertentangan serta melanggar hukum dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku” (wawancara Nopember
2016).
35
Universitas Sumatera Utara
36
Sesuai Peraturan Daerah Kota Tanjungbalai Nomor 16 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Tanjungbalai,
sebagaimana yang telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Tanjungbalai
Nomor 03 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota
Tanjungbalai Nomor 16 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Teknis Daerah Kota Tanjungbalai, Bagan Struktur Organisasi Badan Kesbangpol
dan Linmas Kota Tanjungbalai sebagaimana terlihat di bawah ini :
KEPALA
SEKRETARIS
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SUBBAG UMUM DAN
KEPEGAWAIAN
BIDANG PROGRAM
BIDANG KESATUAN BANGSA DAN
POLITIK
SUB BIDANG
PERENCANAAN
SUB BIDANG
IDEOLOGI KEWASPADAAN DAN
KETAHANAN POLITIK
SUB BIDANG
EVALUASI DAN
PELAPORAN
SUB BIDANG
PEMBANGUNAN POLITIK DAN
FASILITASI KELEMBAGAAN
SUBBAG KEUANGAN
DAN PERLENGKAPAN
SUB BIDANG
PERLINDUNGAN MASYARAKAT
DAN PENANGULANGAN
SUB BIDANG
PERLINDUNGAN MASYARAKAT
SUB BIDANG
PENANGANAN KONFLIK
UNIT PELAKSANAAN TEKNIS BADAN
Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan
Masyarakat Kota Tanjungbalai
36
Universitas Sumatera Utara
37
Dari bagan tersebut dapat kita ketahui bahwa Badan Kesbangpol dan
Linmas Kota Tanjungbalai secara struktural dipimpin oleh seorang Kepala Badan
(Eselon II b) dan dibantu oleh seorang Sekretaris (Eselon III a) dan 3 (tiga) orang
Kepala Bidang (Eselon III b). Sedangkan Sekretaris dan Kepala Bidang masingmasing dibantu oleh dua orang yakni Kepala Sub Bagian (Eselon IV a) dan
Kepala Sub Bidang (Eselon IV a). Masing-masing Kepala Sub Bagian dan Kepala
Sub Bidang dibantu oleh unsur staf dan tenaga kerja sukarela.
Tenaga sukarela direkrut sesuai dengan kebutuhan dan anggaran yang tersedia.
Sedangkan kelompok jabatan fungsional dan unit pelaksana teknis badan
sampai dengan saat ini tidak difungsikan karena tugas dan fungsi SKPD ini
masih dapat ditangani oleh pejabat dan staf yang ada.
B.
Uraian Tugas dan Fungsi Jabatan
Menurut Peraturan Walikota Tanjungbalai Nomor 29 Tahun 2008 tentang
Uraian Tugas dan fungsi Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan
Masyarakat Kota Tanjungbalai dan Peraturan Walikota Tanjungbalai Nomor 21
Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Tanjungbalai Nomor 29
Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Badan Kesatuan Bangsa, Politik
dan Perlindungan Masyarakat Kota Tanjungbalai, uraian tugas dan fungsi badan
ini adalah sebagai berikut :
1).
Kepala Badan
Mempunyai tugas membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan bidang kesatuan bangsa, politik
dan perlindungan masyarakat, berdasarkan atas asas otonomi dan
pembantuan.
37
Universitas Sumatera Utara
38
Untuk melaksanakan tugas tersebut Kepala Badan mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis bidang kesatuan bangsa, politik dan
perlindungan masyarakat;
b. pelaksanaan pelayanan umum bidang kesatuan bangsa, politik dan
perlindungan masyarakat;
c. pengelolaan urusan ketatausahaan;
d. penyusunan perencanaan, evaluasi dan pelaporan program-program
pembinaan kesatuan bangsa, pembangunan politik dalam negeri dan
perlindungan masyarakat;
e. perumusan kebijakan dan pengembangan nilai-nilai kebangsaan serta
pelaksanaan penanganan konflik;
f. perumusan kebijakan dan pelaksanaan fasilitasi kelembagaan serta
pelaksanaan pembangunan politik;
g. perumusan kebijakan dan pelaksanaan perlindungan masyarakat;
h. pelaksanaan pengamanan dan pengendalian teknis atas pelaksanaan
tugas sesuai kebijaksanaan Kepala Daerah;
i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai
bidang tugas dan fungsinya;
j. pelaporan dan pertangungjawaban atas
pelaksanaan tugas dan
fungsinya kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah Kota sesuai
standar yang ditetapkan.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Kepala Badan dibantu
oleh:
a. Sekretaris
b. Kepala Bidang Program
38
Universitas Sumatera Utara
39
c. Kepala Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik
d. Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat dan Penanganan Konflik
2).
Sekretaris
Sekretaris mempuyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan
yang meliputi : pembinaan, ketatusahaan, ketatalaksanaan hukum.
Kerumahtanggaan, hubungan masyarakat, perlengkapan, kepegawaian,
menghimpun data statistik, perumusan rencana dan program keuangan
dalam pembinaan pelayanan teknis dan administrasi kepada Kepala Badan
dan semua unsur di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan
Perlindungan Masyarakat.
Untuk melaksanakan tugas tersebut di atas, Sekretaris mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan hukum, rumah tangga,
administrasi, protokol dan hubungan masyarakat;
b. penyiapan analisa kebutuhan, pengadaan administrasi dan inventarisasi
barang perlengkapan serta melakukan perawatan dan pemeliharaan;
c. penyiapan bahan petunjuk umum dan teknis di bidang kepegawaian
serta memberikan pelayanan administratif kepegawaian;
d. penyusunan
anggaran
keuangan,
administrasi
keuangan,
pertanggungjawaban serta laporan keuangan;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai
bidang tugas dan fungsinya;
f. pelaporan dan pertangungjawaban atas
pelaksanaan tugas dan
fungsinya kepada Kepala Daerah sesuai standar yang ditetapkan.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Sekretaris dibantu oleh:
39
Universitas Sumatera Utara
40
a. Kepala Sub bagian Umum dan Kepegawaian
b. Kepala Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan
2a.
Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :
a. melaksanakan urusan ketatalaksanaan, hubungan masyarakat dan
hukum;
b. melaksanakan urusan adaministrasi kepegawaian;
c. melaksanakan pengusulan, penyusunan, perumusan, penginventarisan
program kerja tahunan untuk dibahas dalam rencana pembangunan
daerah;
d. melaksanakan urusan rumah tangga;
e. menerima, membaca, mengagendakan dan mendistribsikan surat surat
masuk sesuai dengan tujuan surat;
f. melaksanakan persiapan administrasi perjalanan dinas pegawai;
g. melaksanakan pengendalian surat masuk sesuai dengan penataan
kearsipan pola baru;
h. meneliti konsep surat dan menyesuaikan dengan tata naskah yang
berlaku;
i. mempersiapkan dan menyusun rencana kegiatan dan mempersiapkan
pelaksanaan kegiatannya;
j. menyusun dan mempersiapkan rencana kebutuhan barang dan
perbekalan serta alat tulis kantor:
k. menyusun daftar urut kepangkatan (DUK);
l. menginventarisasikan barang-barang/perlengkapan asset pemerintah;
40
Universitas Sumatera Utara
41
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai bidang
tugasnya;
n. melaporkan dan mempertangungjawabkan atas
pelaksanaan tugas
kepada Sekretaris sesuai standar yang ditetapkan.
2.b.
Kepala Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan
Kepala Sub Bagian Keuangan dan Perengkapan mempunyai tugas :
a. melaksanakan urusan administrasi keuangan dan perlengkapan yang
meliputi penyusunan anggaran, pembukuan, pertanggungjawaban serta
laporan keuangan;
b. melaksanakan penyiapan dan melakukan pengelolaan administrasi
keuangan, perlengkapan dan peralatan kantor;
c. melaksanakan persiapan usuan surat perintah pembayaran (SPP)untuk
diproses lebih lanjut;
d. melaksanakan penyusunan laporan bulanan;
e. menginventarisasi barang-barang/perlengkapan asset pemerintah;
f. melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai bidang
tugasnya;
g. melaporkan dan mempertangungjawabkan atas
pelaksanaan tugas
kepada Sekretaris sesuai standar yang ditetapkan.
3).
Kepala Bidang Program
Kepala Bidang Progam mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Kepala Badan dalam perencanaan,pengumpulan dan pengolahan data,
penelitian, pengembangan dan pelaporan.
41
Universitas Sumatera Utara
42
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kepala Bidang Program mempunyai
fungsi :
a. pegoordinasian, penyusunan,Rencana Strategis (Renstra), Rencana
Kerja (Renja) dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP);
b. pengoordinasian penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA);
c. pengoordinasia pelaksanaan tugas yang berkaitan dengan pengendalian
program, evaluasi dan pelaporan;
d. pengoordinasian pelaksanaan tugas yang berkaitan dengan penelitian,
pengembangan dan pengumpulan data;
e. penyiapan data dan analisa perencanaan dalam rangka penyusunan
program kerja tahunan;
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai bidang
tugas dan fungsinya;
g. pelaporan dan pertangungjawaban atas
pelaksanaan tugas dan
fungsinya kepada Kepala Badan sesuai standar yang ditetapkan.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Sekretaris dibantu oleh:
a. Kepala Sub Bidang Perencanaan
b. Kepala Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan
3.a.
Kepala Sub Bidang Perencanaan
Kepala Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas :
a. menyusun Rencana Strategis dan Rencana Kerja (Renja);
42
Universitas Sumatera Utara
43
b. melaksanakanpenyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan
(DPA);
c. mengumpulkan bahan dan data untuk penyusunan rencana;
d. mengolah bahan dan data yang telah dikumpulkan untuk penyusunan
rencana;
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Program
sesuai bidang tugasnya;
f. melaporkan dan mempertangungjawabkan atas
pelaksanaan tugas
kepada Kepala Bidang Program sesuai standar yang ditetapkan.
3.b.
Kepala Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan
Kepala Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas :
a. melaksanakan evaluasi dan penyusunan laporan;
b. mengumpulkan bahan dan data hasil pelaksanaan setiap program
kegiatan;
c. menyusun Laporan Akuntabiitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP);
d. mengolah data hasil pelaksanaansetiap program kegiatan;
e. menyajikan data hasil pelaksanaan setiap program kegiatan;
f. melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Program
sesuai bidang tugasnya;
g. melaporkan dan mempertangungjawabkan atas
pelaksanaan tugas
kepada Kepala Bidang Program sesuai standar yang ditetapkan.
4).
Kepala Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik
Kepala Bidang Kesatuan Bangsa dan politik mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Poltik dan
43
Universitas Sumatera Utara
44
Perlindungan Masyarakat Kota Tanjungbalai dalam bidang : pembinaan
persatuan dan kesatuan bangsa dan pembangunan politik dalam negeri.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Bidang
Kesatuan Bangsa dan Politik mempunyai fungsi :
a. pengkoordinasian perumusan kebijakan dan pelaksanaan pembinaan
ideologi negara;
b. pengkoordinasian perumusan kebijakan dan pelaksanaan pembinaan
wawasan kebangsaan;
c. pengkoordinasian perumusan kebijakan dan pelaksanaan pembinaan
bela negara;
d. pengkoordinasian perumusan kebijakan pelaksanaan pembinaan nilainilai sejarah kebangsaan;
e. pengkoordinasian
perumusan
kebijakan
pelaksanaan
pembinaan
pembauran kebangsaan dan kewarganegaraan;
f. pengkoordinasian perumusan kebijakan dan pelaksanaan pembinaan
kewaspadaan nasional;
g. pengkoordinasian perumusan kebijakan dan pemantauan orang asing,
tenaga kerja asing dan organisasi masyarakat asing di daerah;
h. pengkoordinasian kebijakan dan pelaksanaan pembinaan ketahanan
nasional;
i. pengkoordinasian perumusan kebijakan dan pelaksanaan pembinaan
ketahanan ekonomi;
j. pengkoordinasian perumusan kebijakan dan pelaksanaan pembangunan
dan politik dalam negeri;
44
Universitas Sumatera Utara
45
k. pengkoordinasian perumusan kebijakan dan pelaksanaan fasilitasi
kelembagaan;
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai
bidang tugas dan fungsinya;
m. melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas pelaksanaan tugas dan
fungsinya kepada Kepala Badan sesuai standar yang ditetapkan.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Kepala Bidang Kesatuan
Bangsa dan Politik dibantu oleh :
a. Kepala Sub Bidang Ideologi, Kewaspadaan dan Ketahanan Nasional
b. Kepala Sub Bidang Pembangunan Politik dan Fasilitasi Kelembagaan.
4.a.
Kepala Sub Bidang Ideologi, Kewaspadaan dan Ketahanan Nasional
Kepala Sub Bidang Ideologi, Kewaspadaan dan Ketahanan Nasional
mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan
pembinaan ideologi, wawasan kebangsaan, kewaspadaan nasional, ketahanan
seni, budaya, agama, kemasyarakatan dan ketahanan ekonomi;
Kepala Sub Bidang Ideologi, Kewaspadaan dan Ketahanan Nasional dalam
melaksanakan tugasnya sebagaimana tersebut di atas, mempunyai fungsi:
a.penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan penguatan dan
implementasi ideologi dan nilai-nilai Pancasila;
b.penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan penguatan dan
implementasi wawasan kebangsaan;
45
Universitas Sumatera Utara
46
c.penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan pendidikan dan
pemberdayaan bela Negara;
d.penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan pembinaan
ketahanan seni, ketahanan budaya serta kerukunan umat beragama,
kepercayaan dan kehidupan bermasyarakat;
e.penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan penguatan dan
implementasi nilai-nilai sejarah kebangsaan;
f.penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan fasilitasi
pembauran kebangsaan dan pembinaan kewarganegaraan;
g.penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan pembinaan
kewaspadaan dini, kajian strategis, dan kerja sama intelijen keamanan
daerah;
h. penyiapan perumusan kebijakan serta melaksanakan pemantauan berupa
verifikasi
dokumen
administrasi
dan
tindakan
lapangan
terhadap
keberadaan dan kegiatan orang asing, tenaga kerja asing dan organisasi
masyarakat asing di daerah;
j. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan pembinaan ketahanan
masyarakat dalam menghadapi masalah dan atau penyakit sosial
kemasyarakatan;
k. penyiapan rumusan kebijakan dan pelaksanaan identifikasi, kompilasi,
bimbingan dan evaluasi dalam rangka hubungan dengan organisasi
kemasyarakatan;
l. penyiapan bahan rumusan kebijakan dan pelaksanaan pembinaan
ketahanan ekonomi yang meliputi : ketahanan sumber daya alam dan
46
Universitas Sumatera Utara
47
kesenjangan perekonomian, ketahanan perdagangan, ketahanan sumber
daya alam dan kesenjangan perekonomian, ketahanan perdagangan,
ketahanan lembaga usaha ekonomi dan perilaku perekonomian masyarakat
dan ketahanan ekonomi lainnya;
m.melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kesatuan
Bangsa dan Politik sesuai bidang tugasnya;
n.melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas pelaksanaan tugas kepada
Kepala Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik sesuai standar yang Kepala Sub
Bidang Pembangunan Politik dan Fasilitasi Kelembagaan sebagaimana
dimaksud mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan
pelaksanaan pembangunan dan politik dalam negeri dan fasilitasi
kelembagaan organisasi politik, lembaga perwakilan rakyat daerah dan
pemilihan umum.
4.b. Kepala Sub Bidang Pembangunan Politik dan Fasiitasi Kelembagaan
Kepala Sub Bidang Pembangunan Politik dan Fasilitasi Kelembagaan
sebagaimana dimaksud mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan
kebijakan dan pelaksanaan pembangunan dan politik dalam negeri dan fasilitasi
kelembagaan organisasi politik, lembaga perwakilan rakyat daerah dan pemilihan
umum.
.
Kepala Sub Bidang Pembangunan Politik dan Fasilitasi Kelembagaan dalam
melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud di atas, mempunyai fungsi :
a. penyiapan rumusan kebijakan dan melaksanakan monitoring terhadap
implementasi kebijakan politik nasional di daerah;
47
Universitas Sumatera Utara
48
b. penyiapan rumusan kebijakan dan fasilitasi kelembagaan politik
pemerintahan;
c. penyiapan rumusan kebijakan dan pelaksanaan fasilitasi kelembagaan
dan hubungan dengan partai politik;
d. penyiapan rumusan kebijakan dan pendidikan politik kepada
masyarakat;
e. penyiapan rumusan kebijakan dan pelaksanaan peningkatan nilai-nilai
demokrasi;
f. penyiapan rumusan kebijakan dan fasilitasi pengembangan peranan
supra struktur politik dan infra struktur politik;
g. penyiapan rumusan kebijakan dan fasilitasi yang diperlukan dalam
hubungan dengan lembaga perwakilan rakyat di daerah;
h. penyiapan rumusan kebijakan serta pelaksanaan monitoring dan
fasilitasi yang diperlukan dalam penyelenggaraan pemilihan umum;
i. penyiapan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kesatuan
Bangsa dan Politik sesuai bidang tugasnya;
j. melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas pelaksanaan tugas
kepada Kepala Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik sesuai standar yang
ditetapkan.
5).
Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat dan Penanganan Konflik
Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat dan Penanganan Konflik
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan dalam bidang
perlindungan masyarakat dan penanganan konflik.
48
Universitas Sumatera Utara
49
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Bidang
Perlindungan Masyarakat dan penanganan konflik mempunyai fungsi :
a. pengkoordinasian perumusan kebijakan peningkatan sumber daya
manusia
serta
kelengkapan
operasional
Satuan
Perlindungan
Masyarakat;
b. pengkoordinasian perumusan kebijakan dan pelaksanaan pengembangan
kelembagaan Satuan Perlindungan Masyarakat;
c. pengkoordinasian
pelaksanaan
kesiagaan
satuan
perlindungan
masyarakat;
d. pengkoordinasian pelaksanaan fasilitasi terhadap upacara peringatan
hari-hari besar nasional;
e. pengkoordinasian perumusan kebijakan dan pelaksanaan pengamanan
yang diperlukan di daerah;
f. pengkoordinasian perumusan kebijakan dan pelaksanaan antisipasi dan
fasilitasi penanganan konflik;
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai
bidang tugas dan fungsinya;
h. melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas pelaksanaan tugas dan
fungsinya kepada Kepala Badan sesuai standar yang ditetapkan.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud di atas, Kepala
Bidang Perlindungan Masyarakat dan Penanganan Konflik dibantu oleh :
a. Kepala
Sub
Bidang
Pengembangan
Potensi
dan
Pelaksanaan
Perlindungan Masyarakat
b. Kepala Sub Bidang Penanganan Konflik
49
Universitas Sumatera Utara
50
B.5.1. Kepala Sub Bidang Pengembangan Potensi dan Pelaksanaan Perlindungan
Masyarakat
Kepala Sub Bidang Pengembangan Potensi dan Pelaksanaan Perlindungan
Masyarakat
mempunyai
tugas
menyiapkan
bahan
perumusan
kebijakan
pengembangan potensi dan pelaksanaan perlindungan masyarakat.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Sub Bidang
Pengembangan Potensi dan Pelaksanaan Perlindungan Masyarakat mempunyai
fungsi:
a. penyiapan rumusan kebijakan dan pelaksanaan perekrutan dan kerja
sama kegiatan satuan perlindungan masyarakat sesuai kebutuhan;
b. penyiapan rumusan kebijakan dan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
satuan perlindungan masyarakat;
c. penyiapan rumusan kebijakan dan pengadaan kelengkapan satuan
perlindungan masyarakat;
d. penyiapan rumusan kebijakan dan pengembangan manajemen dan
organisasi satuan perlindungan masyarakat secara sistematis;
e. penyiapan rancangan dan pelaksanaan tata upacara pada setiap
peringatan hari-hari besar nasional;
f. penyiapan rumusan kebijakan dan pelaksanaan bantuan dukungan
pengamanan dan penjagaan pada setiap pemilihan umum, aksi unjuk
rasa, hari-hari besar keagamaan, kunjungan pejabat, konflik sosial,
bencana alam dan lain sebagainya;
50
Universitas Sumatera Utara
51
g. penyiapan rumusan kebijakan dan pelaksanaan pengamanan untuk
mendukung
penyelenggaraan
pemerintahan,
kemasyarakatan
dan
pembangunan;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Perlindungan Masyarakat dan Penanganan Konflik sesuai bidang
petugasnya;
i. melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas pelaksanaan tugas
kepada Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat dan Penanganan
Konflik.
5.b. Kepala Sub Bidang Penanganan Konflik
Kepala Sub Bidang Penanganan Konflik mempunyai tugas menyiapkan
bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan penanganan konflik.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Sub
Bidang Penanganan Konflik mempunyai fungsi :
a. penyiapan rumusan kebijakan dan melaksanakan pendataan daerah
rawan konflik;
b. menyiapkan rumusan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan analisis
potensi konflik sosial;
c. peyiapan rumusan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan analisis potensi
konflik pemerintahan;
d. peyiapan rumusan kebijakan dan pelaksanaan sosial dan pelatihan
penanganan konflik;
e. penyiapan rumusan kebijakan dan fasilitasi penanganan konflik sosial;
51
Universitas Sumatera Utara
52
f. penyiapan rumusan kebijakan dan fasilitasi penanganan konflik
pemerintahan;
g. penyiapan rumusan kebijakan dan fasilitasi rekonsiliasi sosial;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Perlindungan Masyarakat dan Penanganan Konflik sesuai standar yang
ditetapkan;
i. melaporkan dan mempertanggungkan atas pelaksanaan tugas kepada
Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat dan Penanganan Konflik.
Dari uraian tugas dan fungsi masing-masing jabatan mulai dari eselon
yang tertinggi sampai kepada eselon yang terendah dapat kita pahami memiliki
kaitan satu jabatan dengan jabatan lainnya dan merupakan satu kesatuan dalam
mewujudkan tujuan organisasi sesuai misi yang telah ditentukan. Artinya, dari
sudut pandang manajemen strategis, apapun keputusan atau kebijakan manajemen
puncak tidak akan dapat diimplementasikan jika manajemen di bawahnya tidak
melakukan apa yang telah ditetapkan. Demikian pula manajemen di posisi
menengah dan bawah serta unsur lini pegawai (staf) tidak akan dapat melakukan
apapun, jika manajemen puncak tidak merumuskan, merencanakan dan
mendelegasikannya ke manejemen di bawahnya.
Jika hal ini terjadi maka fase implementasi
sebagaimana yang dikatakan
Salusu (2003) yang merupakan “peralihan tanggung jawab dalam hal keputusan
strategis dari Chief Executive Officer (CEO), dalam hal ini Kepala Badan kepada
manajer tingkat menengah dalam hal keputusan taktis
(dalam hal ini Sekretaris
dan Kepala-Kepala Bidang selaku eselon menengah ) dan Kepala Sub Bagian dan
Kepala Sub Bidang selaku eselon bawah dalam hal keputusan operasional sampai
52
Universitas Sumatera Utara
53
kepada pegawai atau staf” akan terganggu dan dapat menghambat pencapaian
tujuan organisasi.
Namun, sebagaimana diungkapkan Sekretaris dan Kepala Bidang Program
dalam wawancara, bahwa
“fase implementasi strategi tersebut tidak pernah
terganggu karena Kepala Badan dapat menjalankan perannya dengan baik”.
C.
Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran
Sesuai dengan Rencana Strategis
tujuan dan sasaran
Tahun 2011-2016 bahwa visi, misi,
Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan
Masyarakat adalah sebagai berikut :
C.1.
Visi
Visi adalah cara pandang jauh kedepan kemana suatu organisasi akan
dibawa agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif dalam melaksanakan Tugas
Pokok
dan
Fungsi
serta
uraian
yang
terkandung
dalam
serangkaian
tanggungjawab organisasi Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan
Masyarakat Kota Tanjungbalai, Sesuai dengan kesepakatan antara pimpinan dan
pembantu pimpinan / staf maka disusun visi dan misi sebagai berikut:
Adapun visi Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan
Masyarakat Kota Tanjungbalai adalah :
“Terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa yang mantap, dinamis,
demokratis
dalam
kehidupan
berpolitik,
mengembangkan
dan
mempertahankan ketentraman, ketertiban, keamanan dalam kehidupan
bermasyarakat”
53
Universitas Sumatera Utara
54
C.2.
M i s i:
1.
Melakukan penguatan dan pelaksanaan nilai – nilai Pancasila, Wawasan
Kebangsaan,
Pembauran
Kebangsaan,
Kewaspadaan
Bangsa
dan
Ketahanan di Wilayah Kota Tanjungbalai.
2.
Mendorong peningkatan peranan supra dan infra struktur politik yang
berdasarkan prinsip – prinsip demokrasi.
3.
Mendorong peningkatan perlindungan keamanan dan ketentraman
masyarakat secara terpadu dan berkesinambungan.
Misi tersebut di atas dapat dijelaskan pengertiannya sebagai berikut :
a.Memantapkan wawasan berbangsa dan bernegara masyarakat Kota
Tanjungbalai
dimaksudkan
dalam
perwujudan
iklim
kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang demokratis, dinamis
dan damai serta mantapnya wawasan kebangsaan, integritas dan ketahanan
masyarakat, bangsa dan negara, sehubungan dengan tuntutan reformasi
yaitu adanya kecendrungan masyarakat untuk lebih mementingkan
kelompoknya baik secara kesukuan maupun agama sehingga memberikan
peluang terjadinya disintegrasi bangsa.
b.Mendorong peningkatan peran sufra dan infra stuktur politik sesuai
sistem politik yang demokratis, agar berfungsinya infra dan sufra struktur
politik yang beretika moral dan berbudaya politik. Terutama untuk
menyatukan
kecenderungan-kecenderungan
selama
ini
seperti
ketidakseimbangan antara peran infra dan peran supra politik sehingga
dapat menimbulkan instabilitas Kota Tanjungbalai.
54
Universitas Sumatera Utara
55
c.Ikut serta dalam peningkatan keamanan dan ketertiban masyarakat Kota
Tanjungbalai, turut serta menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif
mendukung
kelancaran
penyelenggaraan
pemerintahan
dan
untuk
pelaksanaan pembangunan di Kota Tanjungbalai, terutama pembinaan
kesatuan bangsa dan perlindungan masyarakat.
C.3.
Tujuan dan Sasaran
C.3.1. Tujuan
Penetapan tujuan organisasi pada umumnya didasarkan pada faktor-faktor
kunci keberhasilan yang dilaksanakan setelah penetapan visi dan misi,
dengan mengetahui faktor-faktor kunci keberhasilan berarti organisasi
tersebut telah mengetahui kelebihan untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan.
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi dan
merupakan hasil yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1
(satu) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun serta harus konsisten dengan
tugas dan fungsi secara kolektif untuk menggambarkan arah strategi
organisasi dan perbaikan-perbaikan yang ingin diciptakan.
Adapun yang menjadi tujuan Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan
Perlindungan Masyarakat Kota Tanjungbalai adalah :
Misi Pertama, memantapkan wawasan kebangsaan dalam berbangsa
dan bernegara masyarakat Kota Tanjungbalai, dengan tujuan :
-Meningkatnya kesadaran masyarakat akan wawasan kebangsaan
-Meningkatnya tatanan kehidupan masyarakat Kota Tanjungbalai yang
lebih demokratis dan dinamis dalam kebhinekaan.
55
Universitas Sumatera Utara
56
Misi Kedua, mendorong peningkatan peranan supradan infra
strukturpolitik di Kota Tanjungbalai, dengan tujuan:
-Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap keberadaan supra dan
infra struktur politik.
-Meningkatnya kemandirian infra dan supra struktur politik.
Misi ketiga, mendorong masyarakat dalam meningkatkan keamanan dan
ketertiban Kota Tanjungbalai, dengan tujuan:
-Berperannya seluruh komponen masyarakat guna membantu pencegahan
konflik di Kota Tanjungbalai
C.3.2. Sasaran
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan yang akan dicapai atau dihasilkan
oleh instansi dalam jangka waktu tahunan, semesteran, triwulan dan
bulanan serta harus menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakantindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan sehingga bersifat spesifik,
terinci, dapat diukur dan dapat dicapai.
Adapun sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
Misi pertama, memantapkan wawasan berbangsa dan bernegara
masyarakat Kota Tanjungbalai.
Tujuan 1 :
meningkatnya kesadaran masyarakat akan wawasan kebangsaan,
dengan sasaran :
-meningkatnya pemahaman akan wawasan kebangsaan;
-meningkatnya kerjasama masyarakat dalam rangka memelihara kerukunan.
Tujuan 2 : meningkatnya tatanan kehidupan masyarakat yang lebih demokratis
dan dinamis dalam kebhinekaan dengan sasaran :
56
Universitas Sumatera Utara
57
-meningkatnya pengetahuan masyarakat akan erlunya pembauran.
Misi kedua, mendorong peningkatan peranan supra dan infra struktur
politik di Kota Tanjungbalai.
Tujuan 1 : meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap keberadaan supra dan
infra struktur politik, dengan sasaran :
- meningkatnya penyaluran aspirasi masyarakat melalui supra dan infra struktur
politik.
Tujuan 2 : meningkatnyakemandirian infra dansupra struktur politik,dengan
sasaran :
- meningkatnya kemampuan supra dan infra struktur politik dalam pencapaian
tujuan organisasi.
Misi ketiga, mendorong masyarakat dalam meningkatkan keamanan dan
ketertiban Kota Tanjungbalai.
Tujuan 3 : berperannya seluruh komponen masyarakat guna membantu
pencegahan konflik di Kota Tanjungbalai, dengan sasaran :
- meningkatnya kemampuan komponen lapisan masyarakat untuk mendeteksi
penyebab terjadinya konflik.
Dari visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah dirumuskan oleh badan
Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kota Tanjungbalai
terlihat bahwa muara dari seluruh poin di atas adalah dalam rangka terwujudnya
pemeliharaan kesatuan bangsa dan situasi kondusif di Kota Tanjungbalai.
57
Universitas Sumatera Utara
58
D.
Personil
Dari hasil pengumpulan data di lapangan dapat diketahui data personil
yang terdapat pada Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
Kota Tanjungbalai sebagaimana yang tertera di dalam tabel berikut :
Tabel 4.1. Data Personil Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
Kota Tanjungbalai
No.
Eselon Pendidikan Pendidikan Jumlah
Terakhir
Struktural
________________________________________________________________________
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Jabatan
Kepala
Sekretaris
Kepala Bidang
Kepala Subbagian
Kepala Subbidang
Unsur staf
Tenaga Kerja Sukarela
J u m l ah
II/b
III/a
III/b
IV/a
IV/a
-
S2
S1
S1/S2
S1
S1
SMA
SMA
Adum
Adum
Adum
Adum
-
1 orang
1 orang
3 orang
2 orang
6 orang
29 orang
18 orang
60 orang
__________________________________________________________________
Sumber : Badan Kesbangpol dan Linmas Kota Tanjungbalai, 2016
Dari tabel diketahui bahwa sumber daya personil atau pegawai Badan
Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kota Tanjungbalai yang
berjumlah 60 (enam puluh) orang terdiri dari pendidikan Strata S2 sebanyak 2
(dua) orang, Strata S1 sebanyak 11 (sebelas) orang, dan Sekolah Menengah atas
sebanyak 47 (empat puluh tujuh) orang.
Maka dapat disimpulkan bahwa sumber daya manusia SKPD itu cukup
memadai untuk mengemban tugas-tugas yang ada. Hal ini merupakan salah satu
faktor kekuatan yang dimiliki oleh Badan Kesbangpol dan Limas Kota
Tanjungbalai. Walaupun demikian masih perlu ditambah dari segi jumlah maupun
kualitas sumber daya manusia karena masih dirasakan kekurangan terutama dari
segi kemampuan dan keterampilan dalam mendukung pelaksaanaan tugas dan
tanggung jawab yang ada.
58
Universitas Sumatera Utara
59
E.
Sarana dan Prasarana
Hasil pengumpulaan data di lapangan menunjukkan adanya sarana dan
prasarana Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kota
Tanjungbalai sebagaimana yang dicantumkan dalam tabel berikut :
Tabel 4.2. Data Sarana dan Prasarana Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan
Masyarakat Kota Tanjungbalai
________________________________________________________________________
No.
Jenis Asset
Kondisi
Jumlah
________________________________________________________________________
1.
Bangunan kantor
Baik
1 unit
2.
Kendaraan dinas :
- Roda dua
Baik
5 unit
- Roda empat
Baik
3 unit
3.
Fasilitas lainnya :
- Menara Repeater (HT)
Baik
1 unit
- Perangkat WiFi
Baik
1 set
- Handy Talkie
Baik
8 unit
- HandPhone
Baik
6 unit
- Komputer
Baik
8 unit
- Lap top
Baik
6 unit
- Printer
Baik
6 unit
- Faximile
Baik
1 unit
- Televisi
Baik
2 unit
- Meja 1 biro
Baik
16 unit
- Meja ½ biro
Baik
14 unit
- AC
Baik
5 unit
- Kipas angin
Baik
6 unit
- Kursi putar
Bai k
10 unit
- Kursi tamu
Baik
2 set
- Kursi plastik
Baik
50 buah
- Filling kabinet
Baik
12 buah
- Kulkas
Baik
2 unit
- Gen set
Baik
1 unit
________________________________________________________________________
Sumber : Badan Kesbangpol dan Linmas Kota Tanjungbalai, 2016
Dari tabel tersebut dapat kita mengetahui bahwa sarana dan prasarana
pendukung Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kota
Tanjungbalai dalam menjalankan tugasnya dapat dikatakan cukup memadai dan
mendukung. Sehingga dengan peralatan yang ada proses implementasi strategi
59
Universitas Sumatera Utara
60
dapat diwujudkan, di mana sumber daya manusia mengelola sumber daya lainnya
untuk mendukung tercapainya sasaran strategi dan menyentuh semua tingkatan
manajemen mulai dari manajemen puncak (Kepala Badan) sampai pada pegawai
lini paling bawah sebagaimana yang dikatakan oleh Higgins (1985).
F.
Forum-Forum Strategis
Dalam rangka kemitraan dengan komponen masyarakat serta pembinaan
persatuan kesatuan bangsa dan kondusivitas daerah di Kota Tanjungbalai, Badan
Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat memiliki forum- forum
strategis yang dibentuk melalui Keputusan Walikota Tanjungbalai Tahun 2013
yaitu:
1. Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Tanjungbalai
2. Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kota Tanjungbalai
3. Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kota Tanjungbalai
Ketiga forum strategis ini dibentuk dengan tujuan untuk membantu
Pemerintah Kota Tanjungbalai dalam hal peningkatan kerukunan umat beragama
(FKUB),
peningkatan
usaha-usaha
pembauran
kebangsaan
di
kalangan
masyarakat (FPK), dan peningkatan deteksi dini dan cegah dini masyarakat
(FKDM). Di mana ketiga forum tersebut dana operasionalnya ditampung pada
Pos Anggaran Badan Kesbangpol dan Linmas Kota Tanjungbalai setiap tahun.
4.1.1.2. Sekilas tentang Keberadaan Kota Tanjungbalai
Tanjungbalai adalah kota yang berada di kawasan pesisir Pantai Timur
Provinsi Sumatera Utara tepatnya pada 2’58’15” - 3’01’32” Lintang Utara dan
99’48’00” - 99’50’16” Bujur Timur dan berada pada pertemuan 2 (dua) sungai
besar yaitu Sungai Asahan dan Sungai Silau yang bermuara ke Selat Malaka.
60
Universitas Sumatera Utara
61
Adapun jarak tempuh
Malaysia
Kota Tanjungbalai ke Port Klang Selangor,
lebih kurang empat setengah jam dengan menaiki kapal ferry.
Sedangkan jarak tempuh antara Kota Tanjungbalai dengan Ibukota Provinsi
Sumatera Utara di Medan dengan jarak tempuh 186 km serta waktu tempuh lebih
kurang 4,5 – 5
jam dengan menggunakan kenderaan roda empat (Kota
Tanjungbalai Dalam Angka, 2016) .
Secara administratif, Kota Tanjungbalai memiliki luas 6.025 km2 terdiri
dari 6 (enam ) kecamatan dan 31 (tiga puluh satu) kelurahan dengan total jumlah
lingkungan sebanyak 187 (seratus delapan puluh tujuh) lingkungan.
Adapun luas wilayah masing-masing kecamatan adalah : Datuk Bandar
2249 km2 (37,16%), Datuk Bandar Timur 1457 km2 (24,07%), Tanjungbalai
Selatan 198 km2 (3,27%), Sei Tualang Raso 809 km2 (13,37%), dan Teluk
Nibung 1255 km2 (20,74 %) (sumber : Kota Tanjungbalai Dalam Angka 2016).
Kota Tanjungbalai juga berbatasan sebelah Utara dengan Kecamatan
Tanjungbalai Kabupaten Asahan. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan
Simpang Empat Kabupaten Asahan. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan
Simpang Empat Kabupaten Asahan. Sebelah Timur berbatasan dengan
Kecamatan Sei Kepayang Kabupaten Asahan.
Dari segi jumlah pemeluk agama, Kota Tanjungbalai menurut data tahun
2015 terdiri dari : Islam 141.420 orang, Kristen 13.532 orang, Katolik 3622 orang,
Hindu 46 orang, Budha 10.130 orang, dan Konghucu 25 orang dan lainnya nihil
(Kantor Kementerian Agama Kota Tanjungbalai, 2015).
Adapun dari karakteristik suku bangsa, masyarakat Kota Tanjungbalai
terdiri dari : Melayu (15,41%), Batak (42,36), Jawa (12,06), Minang (3,58),
Aceh (1,11 %), Tionghoa (8 %) dan lainnya (0,5 %) (Kota Tanjungbalai Dalam
Angka, 2015). Etnis Tionghoa menguasai hampir 70% sektor industri dan
perdagangan menengah ke atas serta sektor perikanan yang membuat etnis ini
hidup cukup mapan dan secara umum bermukim di Kecamatan Tanjungbalai
Selatan, terkesan eksklusif dan terbatas pergaulannya dengan warga masyarakat
lainnya.
Sedangkan dari segi bangunan rumah ibadah dapat kita lihat jumlah
masing-masing bangunan yaitu : Masjid 89 unit, Musholla 115 unit, Gereja 44
61
Universitas Sumatera Utara
62
unit, vihara 7 unit, dan kelenteng sebanyak 5 unit (Kantor Kementerian Agama
Kota Tanjungbalai, 2016).
Dari ketiga kara
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Jenis Penelitian
Jenispenelitianyang digunakan adalah kualitatif. Penelitian kualitatif
adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan ,
dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata
dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
berbagai metode ilmiah (Moleong, 2014:6).
Dalam hal ini metode penelitian deskriptif digunakan, yang merupakan
“prosedur
ilmiah
untuk
pemecahan
masalah
yang
diselidiki
dengan
menggambarkan dan melukiskan keadaan subjek dan objek penelitian (seseorang,
lembaga, masyarakat dan fenomena sosial lainnya) pada waktu atau saat sekarang
serta berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya” (Nawawi, 1983).
Jadi, metode deskriptif
dalam penelitian ini digunakan
untuk
24
memberikan gambaran apa adanya tentang berbagai strategi yag diterjemahkan ke
dalam program dan kegiatan
serta bagaimana implementasi strategi yang
dilakukan oleh BadanKesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat dalam
rangka pemeliharaan kesatuan bangsa dan situasi kondusif di Kota Tanjungbalai.
3.2.
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian mengambil tempat di Kantor Badan Kesbangpol dan
Linmas Kota Tanjungbalai yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman No. 107
25
26
Universitas Sumatera Utara
27
Tanjungbalai. Satuan kerja perangkat daerah ini dibentuk berdasarkan Peraturan
Daerah Kota Tanjungbalai Nomor 16
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Tanjungbalai dan telah diubah menurut
Peraturan Daerah Kota Tanjungbalai Nomor 03 Tahun 2011 tentang Perubahan
Atas Peraturan Daerah Kota Tanjungbalai Nomor 16 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Tanjungbalai.
3.3.
Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan perkiraan waktu selama lebih kurang
2 (dua) bulan yang terdiri dari : persiapan, pengumpulan data dan informasi,
verifikasi dan penyimpulan serta penyajian hasil penelitian.
3.4.
Informan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menetapkan sampel yang disebut dengan
informan sesuai jenis penelitian kualitatif.
Penetapan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposif
yakni penulis
menetapkan informan dengan asumsi bahwa informan dinilai
memahami permasalahan penelitian sehingga mampu memberikan informasi yang
relevan dan diperlukan.
Informan yang dipilih adalah informan kunci (key informan), di mana
baik dari segi pengetahuan ataupun keterlibatan mereka dengan permasalahan
yang akan diteliti tidak diragukan lagi. Di samping itu, dipilih pula informan
tambahan yang mengetahui pokok permasalahan yang akan diteliti oleh penulis di
lapangan.
Untuk itu, informan kunci adalah Kepala Badan (Hj. Delima, SPd, MM),
Sekretaris (Drs. Ganefrizal), Kepala Bidang Program (Darwin,SE), Kepala Bidang
27
Universitas Sumatera Utara
28
Kesatuan Bangsa dan Politik (Khairuddin, SH), Kepala Bidang Perlindungan
Masyarakat dan Penanganan Konflik (Ricky SR Siregar, S.Sos, MSi) dan Kepala
Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan (Melati Polsari Sianturi, SE). Sedangkan
informan tambahan adalah 1 (satu) orang unsur staf (Aliberto Siringo) serta
masing-masing 1 (satu) orang pengurus forum
strategis yakni Ketua Forum
Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Tanjungbalai (H. Haidir Siregar,
S.Ag.), Wakil Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kota Tanjungbalai
(Agustoni, S.Pd.), anggota Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kota
Tanjungbalai (M. Gurusinga, BA), Perwira Penghubung Kodim 0208/Asahan
(Mayor Inf Indra Bakti) dan 1 (satu) orang tokoh lembaga swadaya
masyarakat/organisasi kemasyarakatan (Khairuddin Tambunan). Jumlah seluruh
informan sebanyak 12 ( dua belas) orang.
3.5.
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data diperolehdengancara :
1. Wawancara terhadap Informan
Untukmengetahui strategi apa saja serta bagaimana implementasi strategi
Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat dalam rangka
mewujudkan kesatuan bangsa dan situasi kondusif di Kota Tanjungbalai
terhadap masing-masing informan.
Dalam hal ini wawancara dilakukan secara mendalam dengan menggunakan
pedoman
disesuaikan
wawancara terlampir
kepada setiap informan.
Pertanyaan
dengan topik yang ingin diketahui penulis kepada masing-
masing informan.
28
Universitas Sumatera Utara
29
2. Observasi
Observasi merupakan suatu kegiatan mendapatkan informasi yang diperlukan
untuk menyajikan gambaran nyata suatu peristiwa atau kejadian untuk
menjawab pertanyaan penelitian, untuk mengerti perilaku manusia, untuk
evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu, melakukan
umpan balik terhadap pengukuran tersebut. Hasil observasi berupa aktivitas,
kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana tertentu.
Sesuai dengan pendapat Bungin (2007), penulis menggunakan bentuk
observasi tidak terstruktur yaitu pengamatan yang dilakukan tanpa
menggunakan pedoman observasi, sehingga peneliti mengembangkan
pengamatannya berdasarkan perkembangan yang terjadi di lapangan.
3. Studi Dokumen
Studi dokumen merupakan metode pengumpulan data kualitatif sejumlah
besar fakta dan data yang tersimpan dalam bahan yang berbentuk
dokumentasi (Sujarweni, 2004). Dalam hal ini penulis
mempelajari dan
menganalisa setiap dokumen yang berkaitan dengan data
dan informasi
kongkrit yang mendukung penelitian tesis ini, seperti : Dokumen Rencana
Strategis (2011-2016) , Rencana Kerja dan laporan Realisasi Fisik dan
Keuangan Badan Kesbangpol dan Linmas Kota Tanjungbalai serta peraturan
perundang-undangan yang terkait lainnya.
3.6.
Defenisi Konsep
Dari berbagai uraian tinjauan kepustakaan penulis membuat definisi
konsep untuk lebih memudahkan penulis dalam melaksanakan penelitian.
29
Universitas Sumatera Utara
30
Adapun definisi konsep yang disusun penulis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Strategi adalah perencanaan komprenhensif dalam menggunakan
kecakapan dan sumber daya suatu organisasi untuk mencapai tujuannnya
melalui hubungan yang efektif dengan lingkungan dalam kondisi yang
paling menguntungkan.
2. Implementasi Strategi adalah upaya dan cara untuk melaksanakan
perencanaan dengan pengelolaan seluruh tingkat manajemen sampai ke
lini terbawah dan sumber daya yang tersedia dengan memperhatikan
lingkungannya
untuk
mewujudkan
tujuan
organisasi.
Adapun
implementasi strategi tersebut dilakukan dalam suatu sistem yang dikenal
dengan sistem implementasi strategi.
3. Sistem implementasi strategi adalah suatu kesatuan cara dalam
melaksanakan perencanaan strategis
yang terdiri dari tiga komponen,
yaitu :
(1)Perencanaan
integral
dan
sistem
pengendalian
merupakan
pengelolaan dan pengendalian terhadap penjabaran perencanaan
induk ke dalam perencanaan antara dan perencanaan operasional.
(2)Kepemimpinan,
motivasi
dan
komunikasi
adalah
cara
melaksanakan strategi yang telah ditetapkan melalui peranan
pemimpin eselon atas dalam memotivasi dan mengkomunikasikan
kepada jajarannya agar tercapai tujuan yang telah direncanakan.
(3)Manajemen sumber daya manusia dan kultur organisasi adalah
proses pengelolaan personalia dengan menumbuhkembangkan
30
Universitas Sumatera Utara
31
iklim budaya yang mendukung tercapainya tujuan
organisasi,
sesuai dengan rencana.
4. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
Kota Tanjungbalai adalah Satuan perangkat daerah yang dibentuk
dengan peraturan daerah untuk membantu kepala daerah dalam
bidang teknis kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat.
5. Pemeliharaan kesatuan bangsa dan situasi kondusif di Kota
Tanjungbalai adalah upaya dan cara yang dilakukan oleh Badan
Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat melalui
pelaksanaan strategi dan perencanaan yang telah ditetapkan agar
terpelihara suasana yang menyatu, demokratis, terhindar dari konflik,
perpecahan dan kerusuhan di kalangan masyarakat Kota Tanjungbalai.
3.7.
Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan metode deskriptif, yaitu dengan menjabarkan hasil penelitian
sebagaimana adanya dengan tahap-tahap sebagai berikut:
1. Editing, yaitu meneliti data-data yang diperoleh dari penelitian.
2. Koding yaitu mengklasifikasikan jawaban-jawaban menurut macamnya.
3. Membuat kategori untuk mengklasifikasikan agar data mudah dianalisis
dan disimpulkan serta untuk menjawab masalah yang ditemukan dalam
penelitian sehingga jawaban yang beraneka ragam dapat disingkat.
4. Mendeskripsikan dan menjawab pokok permasalahan dalam penelitian ini,
yakni melalui pendekatan Higgins dalam hal sistem implementasi strategi
yang terdiri dari tiga komponen yaitu:
31
Universitas Sumatera Utara
32
(1) perencanaan integral dan sistem pengendalian;
(2) kepemimpinan, motivasi dan komunikasi;
(3) manajemen sumber daya manusia dan kultur organisasi.
32
Universitas Sumatera Utara
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil Penelitian
4.1.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1.1. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kota
Tanjungbalai
A.
Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi
Sebagai salah satu lembaga teknis daerah, Badan Kesbangpol dan Linmas
Kota Tanjungbalai yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman No. 107
Tanjungbalai Provinsi Sumatera Utara, SKPD ini memiliki tugas pokok dan
fungsi yang telah diatur dan ditetapkan dalam peraturan daerah.
Menurut Pasal 7 Ayat 1 dan 2 Peraturan Daerah Kota Tanjungbalai Nomor
16 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota
Tanjungbalai, Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat
Kota Tanjungbalai mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah di bidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) Badan
Kesatuan, Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis di bidang kesatuan bangsa, politik dan
perlindungan masyarakat;
b.
pemberian dukungan dan penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang
kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat;
c.
pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugas;
33
33
Universitas Sumatera Utara
34
d.
pengelolaan urusan ketatausahaan;
e.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai tugas dan fungsinya;
Dari uraian tugas dan fungsi tersebut
dapat kita pahami akan fungsi
pemerintahan dalam membantu Kepala Daerah (Walikota), Badan Kesatuan
Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kota Tanjungbalai memiliki fungsi
untuk menciptakan lingkungan politik atau situasi daerah yang kondusif. Hal ini
sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Adisasmita (2011) bahwa institusi
pemerintahan berfungsi menciptakan lingkungan politik dan hukum yang
kondusif.
Di samping itu, Badan ini juga mempunyai tugas untuk menyusun dan
melaksanakan kebijakan di bidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan
masyarakat. Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang kesatuan bangsa
dimaksudkan agar terwujudnya dan terpeliharanya
suasana persatuan dan
kesatuan bangsa dan kesadaran politik dan berdemokrasi dalam kehidupan
masyarakat Kota Tanjungbalai yang beragam dan berbeda-beda. Hal ini tentunya
dilandasi oleh pemahaman dan penghayatan akan nilai-nilai ideologi Pancasila,
wawasan kebangsaan, UUD 1945 serta cinta tanah air dan tetap mawas diri akan
adanya ancaman,tantangan, hambatan dan gangguan yang ingin merusak tatanan
ke-bhinekatunggalika-an dan memecah belah Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) baik dari dalam maupun dari luar negeri.
Sedangkan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang perlindungan
masyarakat dimaksudkan adalah terciptanya dan terpeliharanya ketentraman dan
ketertiban di dalam kehidupan masyarakat di Kota Tanjungbalai. Dalam artian
masyarakat dapat hidup aman tentram bekerja, bersekolah, beribadah dan
34
Universitas Sumatera Utara
35
berkreasi terhindar dari gangguan dan ancaman penyalahgunaan dan peredaran
gelap narkoba, judi, minuman keras, prostitusi, konflik sosial, dan berbagai
tindakan kriminalitas dan anarkis yang bertentangan serta melanggar hukum dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Hal tersebut sejalan dengan hasil wawancara dengan Kepala Badan yang
mengatakan :
“Menurut Peraturan Daerah Kota Tanjungbalai, Badan Kesbangpol dan
Linmas Kota Tanjungbalai mempunyai tugas melaksanakan penyusunan
dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang kesatuan bangsa, politik dan
perlindungan masyarakat.
Sedangkan fungsinya membantu Walikota dalam perumusan kebijakan
teknis, pemberian dukungan terhadap penyelenggaraan pemerintahan,
pengelolaan ketatausahaan serta tugas lainnya di bidang kesatuan
bangsa, politik dan perlindungan masyarakat.
Dapat dijelaskan bahwa dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan
di bidang kesatuan bangsa dan politik dimaksudkan agar terwujudnya
dan terpeliharanya
suasana persatuan dan kesatuan bangsa,
meningkatnya wawasan dan kesadaran politik dan berdemokrasi dalam
kehidupan masyarakat Kota Tanjungbalai yang beragam dan berbedabeda. Hal ini tentunya dilandasi oleh pemahaman dan penghayatan akan
nilai-nilai ideologi, wawasan kebangsaan,UUD 1945 serta cinta tanah air
dan tetap mawas diri akan adanya ancaman,tantangan, hambatan dan
gangguan yang ingin merusak tatanan kebhinekatunggalikaan dan
memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) baik dari
dalam maupun dari luar negeri.
Sedangkan penyusunan dan pelaksanaan di bidang perlindungan
masyarakat dimaksudkan adalah agar terciptanya dan terpeliharanya
ketentraman dan ketertiban di dalam kehidupan masyarakat di Kota
Tanjungbalai. Dalam artian masyarakat dapat merasakan hidup aman
tentram bekerja, bersekolah, beribadah dan berkreasi terhidar dari
gangguan dan ancaman penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba,
judi, minuan keras, prostitusi, konflik sosial, dan berbagai tindakan
kriminalitas dan anarkis yang bertentangan serta melanggar hukum dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku” (wawancara Nopember
2016).
35
Universitas Sumatera Utara
36
Sesuai Peraturan Daerah Kota Tanjungbalai Nomor 16 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Tanjungbalai,
sebagaimana yang telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Tanjungbalai
Nomor 03 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota
Tanjungbalai Nomor 16 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Teknis Daerah Kota Tanjungbalai, Bagan Struktur Organisasi Badan Kesbangpol
dan Linmas Kota Tanjungbalai sebagaimana terlihat di bawah ini :
KEPALA
SEKRETARIS
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SUBBAG UMUM DAN
KEPEGAWAIAN
BIDANG PROGRAM
BIDANG KESATUAN BANGSA DAN
POLITIK
SUB BIDANG
PERENCANAAN
SUB BIDANG
IDEOLOGI KEWASPADAAN DAN
KETAHANAN POLITIK
SUB BIDANG
EVALUASI DAN
PELAPORAN
SUB BIDANG
PEMBANGUNAN POLITIK DAN
FASILITASI KELEMBAGAAN
SUBBAG KEUANGAN
DAN PERLENGKAPAN
SUB BIDANG
PERLINDUNGAN MASYARAKAT
DAN PENANGULANGAN
SUB BIDANG
PERLINDUNGAN MASYARAKAT
SUB BIDANG
PENANGANAN KONFLIK
UNIT PELAKSANAAN TEKNIS BADAN
Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan
Masyarakat Kota Tanjungbalai
36
Universitas Sumatera Utara
37
Dari bagan tersebut dapat kita ketahui bahwa Badan Kesbangpol dan
Linmas Kota Tanjungbalai secara struktural dipimpin oleh seorang Kepala Badan
(Eselon II b) dan dibantu oleh seorang Sekretaris (Eselon III a) dan 3 (tiga) orang
Kepala Bidang (Eselon III b). Sedangkan Sekretaris dan Kepala Bidang masingmasing dibantu oleh dua orang yakni Kepala Sub Bagian (Eselon IV a) dan
Kepala Sub Bidang (Eselon IV a). Masing-masing Kepala Sub Bagian dan Kepala
Sub Bidang dibantu oleh unsur staf dan tenaga kerja sukarela.
Tenaga sukarela direkrut sesuai dengan kebutuhan dan anggaran yang tersedia.
Sedangkan kelompok jabatan fungsional dan unit pelaksana teknis badan
sampai dengan saat ini tidak difungsikan karena tugas dan fungsi SKPD ini
masih dapat ditangani oleh pejabat dan staf yang ada.
B.
Uraian Tugas dan Fungsi Jabatan
Menurut Peraturan Walikota Tanjungbalai Nomor 29 Tahun 2008 tentang
Uraian Tugas dan fungsi Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan
Masyarakat Kota Tanjungbalai dan Peraturan Walikota Tanjungbalai Nomor 21
Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Tanjungbalai Nomor 29
Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Badan Kesatuan Bangsa, Politik
dan Perlindungan Masyarakat Kota Tanjungbalai, uraian tugas dan fungsi badan
ini adalah sebagai berikut :
1).
Kepala Badan
Mempunyai tugas membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan bidang kesatuan bangsa, politik
dan perlindungan masyarakat, berdasarkan atas asas otonomi dan
pembantuan.
37
Universitas Sumatera Utara
38
Untuk melaksanakan tugas tersebut Kepala Badan mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis bidang kesatuan bangsa, politik dan
perlindungan masyarakat;
b. pelaksanaan pelayanan umum bidang kesatuan bangsa, politik dan
perlindungan masyarakat;
c. pengelolaan urusan ketatausahaan;
d. penyusunan perencanaan, evaluasi dan pelaporan program-program
pembinaan kesatuan bangsa, pembangunan politik dalam negeri dan
perlindungan masyarakat;
e. perumusan kebijakan dan pengembangan nilai-nilai kebangsaan serta
pelaksanaan penanganan konflik;
f. perumusan kebijakan dan pelaksanaan fasilitasi kelembagaan serta
pelaksanaan pembangunan politik;
g. perumusan kebijakan dan pelaksanaan perlindungan masyarakat;
h. pelaksanaan pengamanan dan pengendalian teknis atas pelaksanaan
tugas sesuai kebijaksanaan Kepala Daerah;
i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai
bidang tugas dan fungsinya;
j. pelaporan dan pertangungjawaban atas
pelaksanaan tugas dan
fungsinya kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah Kota sesuai
standar yang ditetapkan.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Kepala Badan dibantu
oleh:
a. Sekretaris
b. Kepala Bidang Program
38
Universitas Sumatera Utara
39
c. Kepala Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik
d. Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat dan Penanganan Konflik
2).
Sekretaris
Sekretaris mempuyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan
yang meliputi : pembinaan, ketatusahaan, ketatalaksanaan hukum.
Kerumahtanggaan, hubungan masyarakat, perlengkapan, kepegawaian,
menghimpun data statistik, perumusan rencana dan program keuangan
dalam pembinaan pelayanan teknis dan administrasi kepada Kepala Badan
dan semua unsur di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan
Perlindungan Masyarakat.
Untuk melaksanakan tugas tersebut di atas, Sekretaris mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan hukum, rumah tangga,
administrasi, protokol dan hubungan masyarakat;
b. penyiapan analisa kebutuhan, pengadaan administrasi dan inventarisasi
barang perlengkapan serta melakukan perawatan dan pemeliharaan;
c. penyiapan bahan petunjuk umum dan teknis di bidang kepegawaian
serta memberikan pelayanan administratif kepegawaian;
d. penyusunan
anggaran
keuangan,
administrasi
keuangan,
pertanggungjawaban serta laporan keuangan;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai
bidang tugas dan fungsinya;
f. pelaporan dan pertangungjawaban atas
pelaksanaan tugas dan
fungsinya kepada Kepala Daerah sesuai standar yang ditetapkan.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Sekretaris dibantu oleh:
39
Universitas Sumatera Utara
40
a. Kepala Sub bagian Umum dan Kepegawaian
b. Kepala Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan
2a.
Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :
a. melaksanakan urusan ketatalaksanaan, hubungan masyarakat dan
hukum;
b. melaksanakan urusan adaministrasi kepegawaian;
c. melaksanakan pengusulan, penyusunan, perumusan, penginventarisan
program kerja tahunan untuk dibahas dalam rencana pembangunan
daerah;
d. melaksanakan urusan rumah tangga;
e. menerima, membaca, mengagendakan dan mendistribsikan surat surat
masuk sesuai dengan tujuan surat;
f. melaksanakan persiapan administrasi perjalanan dinas pegawai;
g. melaksanakan pengendalian surat masuk sesuai dengan penataan
kearsipan pola baru;
h. meneliti konsep surat dan menyesuaikan dengan tata naskah yang
berlaku;
i. mempersiapkan dan menyusun rencana kegiatan dan mempersiapkan
pelaksanaan kegiatannya;
j. menyusun dan mempersiapkan rencana kebutuhan barang dan
perbekalan serta alat tulis kantor:
k. menyusun daftar urut kepangkatan (DUK);
l. menginventarisasikan barang-barang/perlengkapan asset pemerintah;
40
Universitas Sumatera Utara
41
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai bidang
tugasnya;
n. melaporkan dan mempertangungjawabkan atas
pelaksanaan tugas
kepada Sekretaris sesuai standar yang ditetapkan.
2.b.
Kepala Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan
Kepala Sub Bagian Keuangan dan Perengkapan mempunyai tugas :
a. melaksanakan urusan administrasi keuangan dan perlengkapan yang
meliputi penyusunan anggaran, pembukuan, pertanggungjawaban serta
laporan keuangan;
b. melaksanakan penyiapan dan melakukan pengelolaan administrasi
keuangan, perlengkapan dan peralatan kantor;
c. melaksanakan persiapan usuan surat perintah pembayaran (SPP)untuk
diproses lebih lanjut;
d. melaksanakan penyusunan laporan bulanan;
e. menginventarisasi barang-barang/perlengkapan asset pemerintah;
f. melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai bidang
tugasnya;
g. melaporkan dan mempertangungjawabkan atas
pelaksanaan tugas
kepada Sekretaris sesuai standar yang ditetapkan.
3).
Kepala Bidang Program
Kepala Bidang Progam mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Kepala Badan dalam perencanaan,pengumpulan dan pengolahan data,
penelitian, pengembangan dan pelaporan.
41
Universitas Sumatera Utara
42
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kepala Bidang Program mempunyai
fungsi :
a. pegoordinasian, penyusunan,Rencana Strategis (Renstra), Rencana
Kerja (Renja) dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP);
b. pengoordinasian penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA);
c. pengoordinasia pelaksanaan tugas yang berkaitan dengan pengendalian
program, evaluasi dan pelaporan;
d. pengoordinasian pelaksanaan tugas yang berkaitan dengan penelitian,
pengembangan dan pengumpulan data;
e. penyiapan data dan analisa perencanaan dalam rangka penyusunan
program kerja tahunan;
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai bidang
tugas dan fungsinya;
g. pelaporan dan pertangungjawaban atas
pelaksanaan tugas dan
fungsinya kepada Kepala Badan sesuai standar yang ditetapkan.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Sekretaris dibantu oleh:
a. Kepala Sub Bidang Perencanaan
b. Kepala Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan
3.a.
Kepala Sub Bidang Perencanaan
Kepala Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas :
a. menyusun Rencana Strategis dan Rencana Kerja (Renja);
42
Universitas Sumatera Utara
43
b. melaksanakanpenyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan
(DPA);
c. mengumpulkan bahan dan data untuk penyusunan rencana;
d. mengolah bahan dan data yang telah dikumpulkan untuk penyusunan
rencana;
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Program
sesuai bidang tugasnya;
f. melaporkan dan mempertangungjawabkan atas
pelaksanaan tugas
kepada Kepala Bidang Program sesuai standar yang ditetapkan.
3.b.
Kepala Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan
Kepala Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas :
a. melaksanakan evaluasi dan penyusunan laporan;
b. mengumpulkan bahan dan data hasil pelaksanaan setiap program
kegiatan;
c. menyusun Laporan Akuntabiitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP);
d. mengolah data hasil pelaksanaansetiap program kegiatan;
e. menyajikan data hasil pelaksanaan setiap program kegiatan;
f. melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Program
sesuai bidang tugasnya;
g. melaporkan dan mempertangungjawabkan atas
pelaksanaan tugas
kepada Kepala Bidang Program sesuai standar yang ditetapkan.
4).
Kepala Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik
Kepala Bidang Kesatuan Bangsa dan politik mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Poltik dan
43
Universitas Sumatera Utara
44
Perlindungan Masyarakat Kota Tanjungbalai dalam bidang : pembinaan
persatuan dan kesatuan bangsa dan pembangunan politik dalam negeri.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Bidang
Kesatuan Bangsa dan Politik mempunyai fungsi :
a. pengkoordinasian perumusan kebijakan dan pelaksanaan pembinaan
ideologi negara;
b. pengkoordinasian perumusan kebijakan dan pelaksanaan pembinaan
wawasan kebangsaan;
c. pengkoordinasian perumusan kebijakan dan pelaksanaan pembinaan
bela negara;
d. pengkoordinasian perumusan kebijakan pelaksanaan pembinaan nilainilai sejarah kebangsaan;
e. pengkoordinasian
perumusan
kebijakan
pelaksanaan
pembinaan
pembauran kebangsaan dan kewarganegaraan;
f. pengkoordinasian perumusan kebijakan dan pelaksanaan pembinaan
kewaspadaan nasional;
g. pengkoordinasian perumusan kebijakan dan pemantauan orang asing,
tenaga kerja asing dan organisasi masyarakat asing di daerah;
h. pengkoordinasian kebijakan dan pelaksanaan pembinaan ketahanan
nasional;
i. pengkoordinasian perumusan kebijakan dan pelaksanaan pembinaan
ketahanan ekonomi;
j. pengkoordinasian perumusan kebijakan dan pelaksanaan pembangunan
dan politik dalam negeri;
44
Universitas Sumatera Utara
45
k. pengkoordinasian perumusan kebijakan dan pelaksanaan fasilitasi
kelembagaan;
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai
bidang tugas dan fungsinya;
m. melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas pelaksanaan tugas dan
fungsinya kepada Kepala Badan sesuai standar yang ditetapkan.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Kepala Bidang Kesatuan
Bangsa dan Politik dibantu oleh :
a. Kepala Sub Bidang Ideologi, Kewaspadaan dan Ketahanan Nasional
b. Kepala Sub Bidang Pembangunan Politik dan Fasilitasi Kelembagaan.
4.a.
Kepala Sub Bidang Ideologi, Kewaspadaan dan Ketahanan Nasional
Kepala Sub Bidang Ideologi, Kewaspadaan dan Ketahanan Nasional
mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelaksanaan
pembinaan ideologi, wawasan kebangsaan, kewaspadaan nasional, ketahanan
seni, budaya, agama, kemasyarakatan dan ketahanan ekonomi;
Kepala Sub Bidang Ideologi, Kewaspadaan dan Ketahanan Nasional dalam
melaksanakan tugasnya sebagaimana tersebut di atas, mempunyai fungsi:
a.penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan penguatan dan
implementasi ideologi dan nilai-nilai Pancasila;
b.penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan penguatan dan
implementasi wawasan kebangsaan;
45
Universitas Sumatera Utara
46
c.penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan pendidikan dan
pemberdayaan bela Negara;
d.penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan pembinaan
ketahanan seni, ketahanan budaya serta kerukunan umat beragama,
kepercayaan dan kehidupan bermasyarakat;
e.penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan penguatan dan
implementasi nilai-nilai sejarah kebangsaan;
f.penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan fasilitasi
pembauran kebangsaan dan pembinaan kewarganegaraan;
g.penyiapan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan pembinaan
kewaspadaan dini, kajian strategis, dan kerja sama intelijen keamanan
daerah;
h. penyiapan perumusan kebijakan serta melaksanakan pemantauan berupa
verifikasi
dokumen
administrasi
dan
tindakan
lapangan
terhadap
keberadaan dan kegiatan orang asing, tenaga kerja asing dan organisasi
masyarakat asing di daerah;
j. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan pembinaan ketahanan
masyarakat dalam menghadapi masalah dan atau penyakit sosial
kemasyarakatan;
k. penyiapan rumusan kebijakan dan pelaksanaan identifikasi, kompilasi,
bimbingan dan evaluasi dalam rangka hubungan dengan organisasi
kemasyarakatan;
l. penyiapan bahan rumusan kebijakan dan pelaksanaan pembinaan
ketahanan ekonomi yang meliputi : ketahanan sumber daya alam dan
46
Universitas Sumatera Utara
47
kesenjangan perekonomian, ketahanan perdagangan, ketahanan sumber
daya alam dan kesenjangan perekonomian, ketahanan perdagangan,
ketahanan lembaga usaha ekonomi dan perilaku perekonomian masyarakat
dan ketahanan ekonomi lainnya;
m.melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kesatuan
Bangsa dan Politik sesuai bidang tugasnya;
n.melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas pelaksanaan tugas kepada
Kepala Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik sesuai standar yang Kepala Sub
Bidang Pembangunan Politik dan Fasilitasi Kelembagaan sebagaimana
dimaksud mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan
pelaksanaan pembangunan dan politik dalam negeri dan fasilitasi
kelembagaan organisasi politik, lembaga perwakilan rakyat daerah dan
pemilihan umum.
4.b. Kepala Sub Bidang Pembangunan Politik dan Fasiitasi Kelembagaan
Kepala Sub Bidang Pembangunan Politik dan Fasilitasi Kelembagaan
sebagaimana dimaksud mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan
kebijakan dan pelaksanaan pembangunan dan politik dalam negeri dan fasilitasi
kelembagaan organisasi politik, lembaga perwakilan rakyat daerah dan pemilihan
umum.
.
Kepala Sub Bidang Pembangunan Politik dan Fasilitasi Kelembagaan dalam
melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud di atas, mempunyai fungsi :
a. penyiapan rumusan kebijakan dan melaksanakan monitoring terhadap
implementasi kebijakan politik nasional di daerah;
47
Universitas Sumatera Utara
48
b. penyiapan rumusan kebijakan dan fasilitasi kelembagaan politik
pemerintahan;
c. penyiapan rumusan kebijakan dan pelaksanaan fasilitasi kelembagaan
dan hubungan dengan partai politik;
d. penyiapan rumusan kebijakan dan pendidikan politik kepada
masyarakat;
e. penyiapan rumusan kebijakan dan pelaksanaan peningkatan nilai-nilai
demokrasi;
f. penyiapan rumusan kebijakan dan fasilitasi pengembangan peranan
supra struktur politik dan infra struktur politik;
g. penyiapan rumusan kebijakan dan fasilitasi yang diperlukan dalam
hubungan dengan lembaga perwakilan rakyat di daerah;
h. penyiapan rumusan kebijakan serta pelaksanaan monitoring dan
fasilitasi yang diperlukan dalam penyelenggaraan pemilihan umum;
i. penyiapan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kesatuan
Bangsa dan Politik sesuai bidang tugasnya;
j. melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas pelaksanaan tugas
kepada Kepala Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik sesuai standar yang
ditetapkan.
5).
Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat dan Penanganan Konflik
Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat dan Penanganan Konflik
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan dalam bidang
perlindungan masyarakat dan penanganan konflik.
48
Universitas Sumatera Utara
49
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Bidang
Perlindungan Masyarakat dan penanganan konflik mempunyai fungsi :
a. pengkoordinasian perumusan kebijakan peningkatan sumber daya
manusia
serta
kelengkapan
operasional
Satuan
Perlindungan
Masyarakat;
b. pengkoordinasian perumusan kebijakan dan pelaksanaan pengembangan
kelembagaan Satuan Perlindungan Masyarakat;
c. pengkoordinasian
pelaksanaan
kesiagaan
satuan
perlindungan
masyarakat;
d. pengkoordinasian pelaksanaan fasilitasi terhadap upacara peringatan
hari-hari besar nasional;
e. pengkoordinasian perumusan kebijakan dan pelaksanaan pengamanan
yang diperlukan di daerah;
f. pengkoordinasian perumusan kebijakan dan pelaksanaan antisipasi dan
fasilitasi penanganan konflik;
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai
bidang tugas dan fungsinya;
h. melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas pelaksanaan tugas dan
fungsinya kepada Kepala Badan sesuai standar yang ditetapkan.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud di atas, Kepala
Bidang Perlindungan Masyarakat dan Penanganan Konflik dibantu oleh :
a. Kepala
Sub
Bidang
Pengembangan
Potensi
dan
Pelaksanaan
Perlindungan Masyarakat
b. Kepala Sub Bidang Penanganan Konflik
49
Universitas Sumatera Utara
50
B.5.1. Kepala Sub Bidang Pengembangan Potensi dan Pelaksanaan Perlindungan
Masyarakat
Kepala Sub Bidang Pengembangan Potensi dan Pelaksanaan Perlindungan
Masyarakat
mempunyai
tugas
menyiapkan
bahan
perumusan
kebijakan
pengembangan potensi dan pelaksanaan perlindungan masyarakat.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Sub Bidang
Pengembangan Potensi dan Pelaksanaan Perlindungan Masyarakat mempunyai
fungsi:
a. penyiapan rumusan kebijakan dan pelaksanaan perekrutan dan kerja
sama kegiatan satuan perlindungan masyarakat sesuai kebutuhan;
b. penyiapan rumusan kebijakan dan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
satuan perlindungan masyarakat;
c. penyiapan rumusan kebijakan dan pengadaan kelengkapan satuan
perlindungan masyarakat;
d. penyiapan rumusan kebijakan dan pengembangan manajemen dan
organisasi satuan perlindungan masyarakat secara sistematis;
e. penyiapan rancangan dan pelaksanaan tata upacara pada setiap
peringatan hari-hari besar nasional;
f. penyiapan rumusan kebijakan dan pelaksanaan bantuan dukungan
pengamanan dan penjagaan pada setiap pemilihan umum, aksi unjuk
rasa, hari-hari besar keagamaan, kunjungan pejabat, konflik sosial,
bencana alam dan lain sebagainya;
50
Universitas Sumatera Utara
51
g. penyiapan rumusan kebijakan dan pelaksanaan pengamanan untuk
mendukung
penyelenggaraan
pemerintahan,
kemasyarakatan
dan
pembangunan;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Perlindungan Masyarakat dan Penanganan Konflik sesuai bidang
petugasnya;
i. melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas pelaksanaan tugas
kepada Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat dan Penanganan
Konflik.
5.b. Kepala Sub Bidang Penanganan Konflik
Kepala Sub Bidang Penanganan Konflik mempunyai tugas menyiapkan
bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan penanganan konflik.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Sub
Bidang Penanganan Konflik mempunyai fungsi :
a. penyiapan rumusan kebijakan dan melaksanakan pendataan daerah
rawan konflik;
b. menyiapkan rumusan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan analisis
potensi konflik sosial;
c. peyiapan rumusan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan analisis potensi
konflik pemerintahan;
d. peyiapan rumusan kebijakan dan pelaksanaan sosial dan pelatihan
penanganan konflik;
e. penyiapan rumusan kebijakan dan fasilitasi penanganan konflik sosial;
51
Universitas Sumatera Utara
52
f. penyiapan rumusan kebijakan dan fasilitasi penanganan konflik
pemerintahan;
g. penyiapan rumusan kebijakan dan fasilitasi rekonsiliasi sosial;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Perlindungan Masyarakat dan Penanganan Konflik sesuai standar yang
ditetapkan;
i. melaporkan dan mempertanggungkan atas pelaksanaan tugas kepada
Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat dan Penanganan Konflik.
Dari uraian tugas dan fungsi masing-masing jabatan mulai dari eselon
yang tertinggi sampai kepada eselon yang terendah dapat kita pahami memiliki
kaitan satu jabatan dengan jabatan lainnya dan merupakan satu kesatuan dalam
mewujudkan tujuan organisasi sesuai misi yang telah ditentukan. Artinya, dari
sudut pandang manajemen strategis, apapun keputusan atau kebijakan manajemen
puncak tidak akan dapat diimplementasikan jika manajemen di bawahnya tidak
melakukan apa yang telah ditetapkan. Demikian pula manajemen di posisi
menengah dan bawah serta unsur lini pegawai (staf) tidak akan dapat melakukan
apapun, jika manajemen puncak tidak merumuskan, merencanakan dan
mendelegasikannya ke manejemen di bawahnya.
Jika hal ini terjadi maka fase implementasi
sebagaimana yang dikatakan
Salusu (2003) yang merupakan “peralihan tanggung jawab dalam hal keputusan
strategis dari Chief Executive Officer (CEO), dalam hal ini Kepala Badan kepada
manajer tingkat menengah dalam hal keputusan taktis
(dalam hal ini Sekretaris
dan Kepala-Kepala Bidang selaku eselon menengah ) dan Kepala Sub Bagian dan
Kepala Sub Bidang selaku eselon bawah dalam hal keputusan operasional sampai
52
Universitas Sumatera Utara
53
kepada pegawai atau staf” akan terganggu dan dapat menghambat pencapaian
tujuan organisasi.
Namun, sebagaimana diungkapkan Sekretaris dan Kepala Bidang Program
dalam wawancara, bahwa
“fase implementasi strategi tersebut tidak pernah
terganggu karena Kepala Badan dapat menjalankan perannya dengan baik”.
C.
Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran
Sesuai dengan Rencana Strategis
tujuan dan sasaran
Tahun 2011-2016 bahwa visi, misi,
Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan
Masyarakat adalah sebagai berikut :
C.1.
Visi
Visi adalah cara pandang jauh kedepan kemana suatu organisasi akan
dibawa agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif dalam melaksanakan Tugas
Pokok
dan
Fungsi
serta
uraian
yang
terkandung
dalam
serangkaian
tanggungjawab organisasi Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan
Masyarakat Kota Tanjungbalai, Sesuai dengan kesepakatan antara pimpinan dan
pembantu pimpinan / staf maka disusun visi dan misi sebagai berikut:
Adapun visi Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan
Masyarakat Kota Tanjungbalai adalah :
“Terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa yang mantap, dinamis,
demokratis
dalam
kehidupan
berpolitik,
mengembangkan
dan
mempertahankan ketentraman, ketertiban, keamanan dalam kehidupan
bermasyarakat”
53
Universitas Sumatera Utara
54
C.2.
M i s i:
1.
Melakukan penguatan dan pelaksanaan nilai – nilai Pancasila, Wawasan
Kebangsaan,
Pembauran
Kebangsaan,
Kewaspadaan
Bangsa
dan
Ketahanan di Wilayah Kota Tanjungbalai.
2.
Mendorong peningkatan peranan supra dan infra struktur politik yang
berdasarkan prinsip – prinsip demokrasi.
3.
Mendorong peningkatan perlindungan keamanan dan ketentraman
masyarakat secara terpadu dan berkesinambungan.
Misi tersebut di atas dapat dijelaskan pengertiannya sebagai berikut :
a.Memantapkan wawasan berbangsa dan bernegara masyarakat Kota
Tanjungbalai
dimaksudkan
dalam
perwujudan
iklim
kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang demokratis, dinamis
dan damai serta mantapnya wawasan kebangsaan, integritas dan ketahanan
masyarakat, bangsa dan negara, sehubungan dengan tuntutan reformasi
yaitu adanya kecendrungan masyarakat untuk lebih mementingkan
kelompoknya baik secara kesukuan maupun agama sehingga memberikan
peluang terjadinya disintegrasi bangsa.
b.Mendorong peningkatan peran sufra dan infra stuktur politik sesuai
sistem politik yang demokratis, agar berfungsinya infra dan sufra struktur
politik yang beretika moral dan berbudaya politik. Terutama untuk
menyatukan
kecenderungan-kecenderungan
selama
ini
seperti
ketidakseimbangan antara peran infra dan peran supra politik sehingga
dapat menimbulkan instabilitas Kota Tanjungbalai.
54
Universitas Sumatera Utara
55
c.Ikut serta dalam peningkatan keamanan dan ketertiban masyarakat Kota
Tanjungbalai, turut serta menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif
mendukung
kelancaran
penyelenggaraan
pemerintahan
dan
untuk
pelaksanaan pembangunan di Kota Tanjungbalai, terutama pembinaan
kesatuan bangsa dan perlindungan masyarakat.
C.3.
Tujuan dan Sasaran
C.3.1. Tujuan
Penetapan tujuan organisasi pada umumnya didasarkan pada faktor-faktor
kunci keberhasilan yang dilaksanakan setelah penetapan visi dan misi,
dengan mengetahui faktor-faktor kunci keberhasilan berarti organisasi
tersebut telah mengetahui kelebihan untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan.
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi dan
merupakan hasil yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1
(satu) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun serta harus konsisten dengan
tugas dan fungsi secara kolektif untuk menggambarkan arah strategi
organisasi dan perbaikan-perbaikan yang ingin diciptakan.
Adapun yang menjadi tujuan Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan
Perlindungan Masyarakat Kota Tanjungbalai adalah :
Misi Pertama, memantapkan wawasan kebangsaan dalam berbangsa
dan bernegara masyarakat Kota Tanjungbalai, dengan tujuan :
-Meningkatnya kesadaran masyarakat akan wawasan kebangsaan
-Meningkatnya tatanan kehidupan masyarakat Kota Tanjungbalai yang
lebih demokratis dan dinamis dalam kebhinekaan.
55
Universitas Sumatera Utara
56
Misi Kedua, mendorong peningkatan peranan supradan infra
strukturpolitik di Kota Tanjungbalai, dengan tujuan:
-Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap keberadaan supra dan
infra struktur politik.
-Meningkatnya kemandirian infra dan supra struktur politik.
Misi ketiga, mendorong masyarakat dalam meningkatkan keamanan dan
ketertiban Kota Tanjungbalai, dengan tujuan:
-Berperannya seluruh komponen masyarakat guna membantu pencegahan
konflik di Kota Tanjungbalai
C.3.2. Sasaran
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan yang akan dicapai atau dihasilkan
oleh instansi dalam jangka waktu tahunan, semesteran, triwulan dan
bulanan serta harus menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakantindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan sehingga bersifat spesifik,
terinci, dapat diukur dan dapat dicapai.
Adapun sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
Misi pertama, memantapkan wawasan berbangsa dan bernegara
masyarakat Kota Tanjungbalai.
Tujuan 1 :
meningkatnya kesadaran masyarakat akan wawasan kebangsaan,
dengan sasaran :
-meningkatnya pemahaman akan wawasan kebangsaan;
-meningkatnya kerjasama masyarakat dalam rangka memelihara kerukunan.
Tujuan 2 : meningkatnya tatanan kehidupan masyarakat yang lebih demokratis
dan dinamis dalam kebhinekaan dengan sasaran :
56
Universitas Sumatera Utara
57
-meningkatnya pengetahuan masyarakat akan erlunya pembauran.
Misi kedua, mendorong peningkatan peranan supra dan infra struktur
politik di Kota Tanjungbalai.
Tujuan 1 : meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap keberadaan supra dan
infra struktur politik, dengan sasaran :
- meningkatnya penyaluran aspirasi masyarakat melalui supra dan infra struktur
politik.
Tujuan 2 : meningkatnyakemandirian infra dansupra struktur politik,dengan
sasaran :
- meningkatnya kemampuan supra dan infra struktur politik dalam pencapaian
tujuan organisasi.
Misi ketiga, mendorong masyarakat dalam meningkatkan keamanan dan
ketertiban Kota Tanjungbalai.
Tujuan 3 : berperannya seluruh komponen masyarakat guna membantu
pencegahan konflik di Kota Tanjungbalai, dengan sasaran :
- meningkatnya kemampuan komponen lapisan masyarakat untuk mendeteksi
penyebab terjadinya konflik.
Dari visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah dirumuskan oleh badan
Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kota Tanjungbalai
terlihat bahwa muara dari seluruh poin di atas adalah dalam rangka terwujudnya
pemeliharaan kesatuan bangsa dan situasi kondusif di Kota Tanjungbalai.
57
Universitas Sumatera Utara
58
D.
Personil
Dari hasil pengumpulan data di lapangan dapat diketahui data personil
yang terdapat pada Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
Kota Tanjungbalai sebagaimana yang tertera di dalam tabel berikut :
Tabel 4.1. Data Personil Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
Kota Tanjungbalai
No.
Eselon Pendidikan Pendidikan Jumlah
Terakhir
Struktural
________________________________________________________________________
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Jabatan
Kepala
Sekretaris
Kepala Bidang
Kepala Subbagian
Kepala Subbidang
Unsur staf
Tenaga Kerja Sukarela
J u m l ah
II/b
III/a
III/b
IV/a
IV/a
-
S2
S1
S1/S2
S1
S1
SMA
SMA
Adum
Adum
Adum
Adum
-
1 orang
1 orang
3 orang
2 orang
6 orang
29 orang
18 orang
60 orang
__________________________________________________________________
Sumber : Badan Kesbangpol dan Linmas Kota Tanjungbalai, 2016
Dari tabel diketahui bahwa sumber daya personil atau pegawai Badan
Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kota Tanjungbalai yang
berjumlah 60 (enam puluh) orang terdiri dari pendidikan Strata S2 sebanyak 2
(dua) orang, Strata S1 sebanyak 11 (sebelas) orang, dan Sekolah Menengah atas
sebanyak 47 (empat puluh tujuh) orang.
Maka dapat disimpulkan bahwa sumber daya manusia SKPD itu cukup
memadai untuk mengemban tugas-tugas yang ada. Hal ini merupakan salah satu
faktor kekuatan yang dimiliki oleh Badan Kesbangpol dan Limas Kota
Tanjungbalai. Walaupun demikian masih perlu ditambah dari segi jumlah maupun
kualitas sumber daya manusia karena masih dirasakan kekurangan terutama dari
segi kemampuan dan keterampilan dalam mendukung pelaksaanaan tugas dan
tanggung jawab yang ada.
58
Universitas Sumatera Utara
59
E.
Sarana dan Prasarana
Hasil pengumpulaan data di lapangan menunjukkan adanya sarana dan
prasarana Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kota
Tanjungbalai sebagaimana yang dicantumkan dalam tabel berikut :
Tabel 4.2. Data Sarana dan Prasarana Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan
Masyarakat Kota Tanjungbalai
________________________________________________________________________
No.
Jenis Asset
Kondisi
Jumlah
________________________________________________________________________
1.
Bangunan kantor
Baik
1 unit
2.
Kendaraan dinas :
- Roda dua
Baik
5 unit
- Roda empat
Baik
3 unit
3.
Fasilitas lainnya :
- Menara Repeater (HT)
Baik
1 unit
- Perangkat WiFi
Baik
1 set
- Handy Talkie
Baik
8 unit
- HandPhone
Baik
6 unit
- Komputer
Baik
8 unit
- Lap top
Baik
6 unit
- Printer
Baik
6 unit
- Faximile
Baik
1 unit
- Televisi
Baik
2 unit
- Meja 1 biro
Baik
16 unit
- Meja ½ biro
Baik
14 unit
- AC
Baik
5 unit
- Kipas angin
Baik
6 unit
- Kursi putar
Bai k
10 unit
- Kursi tamu
Baik
2 set
- Kursi plastik
Baik
50 buah
- Filling kabinet
Baik
12 buah
- Kulkas
Baik
2 unit
- Gen set
Baik
1 unit
________________________________________________________________________
Sumber : Badan Kesbangpol dan Linmas Kota Tanjungbalai, 2016
Dari tabel tersebut dapat kita mengetahui bahwa sarana dan prasarana
pendukung Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kota
Tanjungbalai dalam menjalankan tugasnya dapat dikatakan cukup memadai dan
mendukung. Sehingga dengan peralatan yang ada proses implementasi strategi
59
Universitas Sumatera Utara
60
dapat diwujudkan, di mana sumber daya manusia mengelola sumber daya lainnya
untuk mendukung tercapainya sasaran strategi dan menyentuh semua tingkatan
manajemen mulai dari manajemen puncak (Kepala Badan) sampai pada pegawai
lini paling bawah sebagaimana yang dikatakan oleh Higgins (1985).
F.
Forum-Forum Strategis
Dalam rangka kemitraan dengan komponen masyarakat serta pembinaan
persatuan kesatuan bangsa dan kondusivitas daerah di Kota Tanjungbalai, Badan
Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat memiliki forum- forum
strategis yang dibentuk melalui Keputusan Walikota Tanjungbalai Tahun 2013
yaitu:
1. Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Tanjungbalai
2. Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kota Tanjungbalai
3. Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kota Tanjungbalai
Ketiga forum strategis ini dibentuk dengan tujuan untuk membantu
Pemerintah Kota Tanjungbalai dalam hal peningkatan kerukunan umat beragama
(FKUB),
peningkatan
usaha-usaha
pembauran
kebangsaan
di
kalangan
masyarakat (FPK), dan peningkatan deteksi dini dan cegah dini masyarakat
(FKDM). Di mana ketiga forum tersebut dana operasionalnya ditampung pada
Pos Anggaran Badan Kesbangpol dan Linmas Kota Tanjungbalai setiap tahun.
4.1.1.2. Sekilas tentang Keberadaan Kota Tanjungbalai
Tanjungbalai adalah kota yang berada di kawasan pesisir Pantai Timur
Provinsi Sumatera Utara tepatnya pada 2’58’15” - 3’01’32” Lintang Utara dan
99’48’00” - 99’50’16” Bujur Timur dan berada pada pertemuan 2 (dua) sungai
besar yaitu Sungai Asahan dan Sungai Silau yang bermuara ke Selat Malaka.
60
Universitas Sumatera Utara
61
Adapun jarak tempuh
Malaysia
Kota Tanjungbalai ke Port Klang Selangor,
lebih kurang empat setengah jam dengan menaiki kapal ferry.
Sedangkan jarak tempuh antara Kota Tanjungbalai dengan Ibukota Provinsi
Sumatera Utara di Medan dengan jarak tempuh 186 km serta waktu tempuh lebih
kurang 4,5 – 5
jam dengan menggunakan kenderaan roda empat (Kota
Tanjungbalai Dalam Angka, 2016) .
Secara administratif, Kota Tanjungbalai memiliki luas 6.025 km2 terdiri
dari 6 (enam ) kecamatan dan 31 (tiga puluh satu) kelurahan dengan total jumlah
lingkungan sebanyak 187 (seratus delapan puluh tujuh) lingkungan.
Adapun luas wilayah masing-masing kecamatan adalah : Datuk Bandar
2249 km2 (37,16%), Datuk Bandar Timur 1457 km2 (24,07%), Tanjungbalai
Selatan 198 km2 (3,27%), Sei Tualang Raso 809 km2 (13,37%), dan Teluk
Nibung 1255 km2 (20,74 %) (sumber : Kota Tanjungbalai Dalam Angka 2016).
Kota Tanjungbalai juga berbatasan sebelah Utara dengan Kecamatan
Tanjungbalai Kabupaten Asahan. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan
Simpang Empat Kabupaten Asahan. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan
Simpang Empat Kabupaten Asahan. Sebelah Timur berbatasan dengan
Kecamatan Sei Kepayang Kabupaten Asahan.
Dari segi jumlah pemeluk agama, Kota Tanjungbalai menurut data tahun
2015 terdiri dari : Islam 141.420 orang, Kristen 13.532 orang, Katolik 3622 orang,
Hindu 46 orang, Budha 10.130 orang, dan Konghucu 25 orang dan lainnya nihil
(Kantor Kementerian Agama Kota Tanjungbalai, 2015).
Adapun dari karakteristik suku bangsa, masyarakat Kota Tanjungbalai
terdiri dari : Melayu (15,41%), Batak (42,36), Jawa (12,06), Minang (3,58),
Aceh (1,11 %), Tionghoa (8 %) dan lainnya (0,5 %) (Kota Tanjungbalai Dalam
Angka, 2015). Etnis Tionghoa menguasai hampir 70% sektor industri dan
perdagangan menengah ke atas serta sektor perikanan yang membuat etnis ini
hidup cukup mapan dan secara umum bermukim di Kecamatan Tanjungbalai
Selatan, terkesan eksklusif dan terbatas pergaulannya dengan warga masyarakat
lainnya.
Sedangkan dari segi bangunan rumah ibadah dapat kita lihat jumlah
masing-masing bangunan yaitu : Masjid 89 unit, Musholla 115 unit, Gereja 44
61
Universitas Sumatera Utara
62
unit, vihara 7 unit, dan kelenteng sebanyak 5 unit (Kantor Kementerian Agama
Kota Tanjungbalai, 2016).
Dari ketiga kara