Implementasi Kebijakan Program Adiwiyata Nasional di SMA Negeri 1 Silahisabungan dan SMA Negeri 2 Sidikalang Kabupaten Dairi Chapter III V

BAB III.
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Deskripsi Penelitian
3.1.1 Tempat dan Waktu
3.1.1.1 Tempat
Tempat ataulokasi penelitian adalah Kecamatan Silahisabungan dan
Kecamatan Sidikalang, fokus penelitian ini dilakukan diSMA Negeri 1
Silahisabungan dan SMA Negeri 2 Sidikalang Kabupaten Dairi.Kabupaten Dairi
merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Sumatera Utara yang mempunyai
Luas 192.780 ha atau sekitar 2,69 % dari luas Propinsi Sumatera Utara (7.160.000
ha).
Adapun alasan memilih tempat penelitian adalah:
1. SMA Negeri 1 Silahisabungan merupakan SMA yang terdapat di
pinggiran Danau Toba dan telah meraih penghargaan Adiwiyata Nasional,
sehingga sangat diharapkan peranan warga sekolah untuk menjaga
kelestarian Danau Toba, sementara

SMA Negeri 2 Sidikalang

merupakan SMA yang memiliki jumlah siswa-siswi yang cukup besar

sebanyak 893 orang sehingga sangat potensial menjadi duta lingkungan
dimasa yang akan datang.
2. Program Adipura telah dilaksanakan sejak tahun 2006 sehingga siswasiswi SMA saat ini telah mendapat pendidikan lingkungan ± 10 tahun.
3. Adanya usaha yang dilakukan oleh pihak sekolah SMA Negeri 2
Sidikalang untuk mewujudkan sekolah yang berwawasan lingkungan dan
20

Universitas Sumatera Utara

sampai saat ini masih tetap berupaya untuk mendapatkan Penghargaan
Adiwiyata Nasional.
4. Siswa-siswi SMA Negeri 2 Sidikalang berasal dari berbagai SMP yang
terdapat di Kabupaten Dairi.

3.1.1.2 Waktu
Waktu penelitian ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan dan akan dimulai
bulan Desember 2015 hingga bulan Pebruari 2016. Penelitian dimulai dengan
persiapan penelitian, survey awal dan seminar, selanjutnya pelaksanaan penelitian
dan pengumpulan data melalui pengamatan/wawancara/kuisioner, analisis data
serta penulisan tesis.


3.2. Metode Pengumpulan Data
3.2.1Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1.1Populasi
Populasi adalah jumlah keseluruhan unit analisis yang akan diteliti yang
mempunyai kualitas jumlah dan karakteristik tertentu yang akan ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2006).
Populasi dalam penelitian adalah Kepala Sekolah sebanyak 2 orang, Guru
sebanyak 68 orang, Pegawai Tata Usaha 12 orang, Siswa sebanyak 1198 Orang
dan komite sekolah sebanyak 8 orang, sehingga total populasi sebanyak 1288
orang.

21

Universitas Sumatera Utara

3.2.1.2 Sampel Penelitian
Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah proportional
random sampling. Sampel ditentukan dengan menggunakan pendekatan statistik
untuk tingkat kesalahan 10% dari populasi (Sarwono, 2006) dengan formula

sebagai berikut:
n=


1 + �(�)2

Di mana : n = Jumlah sampel
N = Ukuran populasi
e = Standar error/derajat kebebasan (10%=0,1)
Dengan perhitungan sampel sebagai berikut:
Jumlah populasi siswa SMA Negeri 2 Sidikalang Kabupaten Dairi dapat
dilihat pada Tabel 3.1. berikut :
Tabel 3.1. Jumlah Siswa di SMA Negeri 1 Silahisabungan dan SMA Negeri 2
Sidikalang Kabupaten Dairi
No.
1.
2.

Nama Sekolah
SMA Negeri

1Silahisabugan
SMA Negeri
2Sidikalang
Total

X
116

Kelas
XI
93

XII
96

Jumlah Responden
305

31


324

304

265

893

90

440

397

361

1198

121


Jumlah Siswa (N) = 893
Jumlah sampel (n) =
n=

893
1 + 893 (0,1)2

n = 89,93 (dibulatkan 90 orang)
22

Universitas Sumatera Utara

Jumlah populasi guru di SMA Negeri 1 Silahisabungan dan SMA Negeri 2
Sidikalang Kabupaten Dairi dapat dilihat pada Tabel 3.2. berikut :
Tabel 3.2. Jumlah Guru di SMA Negeri 1 Silahisabungan dan SMA Negeri 2
Sidikalang Kabupaten Dairi
No.

Nama Sekolah


1.

SMA
Negeri
1Silahisabugan
SMA Negeri 2Sidikalang

2.

Total

Status
Tetap
Honor
11
6

Jumlah

Responden


17

17

45

6

51

51

56

12

68

68


Jumlah populasi pegawai sekolah di SMA Negeri 1 Silahisabungandan SMA
Negeri 2 Sidikalang Kabupaten Dairi dapat dilihat pada Tabel 3.3. berikut:
Tabel

3.3. Jumlah Pegawai di SMA Negeri 1 Silahisabungandan SMA
Negeri 2 Sidikalang Kabupaten Dairi

No.

Nama Sekolah

1.

SMA
Negeri
1Silahisabugan
SMA Negeri 2Sidikalang

2.


Total

Status
Tetap
Honor
4

Jumlah

Responden

4

4

2

6


8

8

2

10

12

12

Jumlah populasi Kepala Sekolah di SMA Negeri 1 Silahisabungandan SMA
Negeri 2 Sidikalang Kabupaten Dairi dapat dilihat pada Tabel 3.4. berikut :
Tabel 3.4. Jumlah Kepala Sekolah di SMA Negeri 1 Silahisabungandan
SMA Negeri 2 Sidikalang Kabupaten Dairi
No.
1.
2.

Nama Sekolah
SMA Negeri 1Silahisabugan
SMA Negeri 2Sidikalang
Total

Jumlah

Responden

1
1
2

1
1
2

23

Universitas Sumatera Utara

Jumlah populasi Komite Sekolah di SMA Negeri 1 Silahisabungandan SMA
Negeri 2 Sidikalang Kabupaten Dairi dapat dilihat pada Tabel 3.4. berikut :
Tabel 3.5. Jumlah Komite Sekolahdi SMA Negeri 1 Silahisabungandan SMA
Negeri 2 Sidikalang Kabupaten Dairi
No.
1.
2.

Nama Sekolah
SMA Negeri 1Silahisabugan
SMA Negeri 2Sidikalang
Total

Jumlah

Responden

4
4
8

4
4
8

3.3 Jenis Data
Data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder.
Data primer didapatkan dengan cara:
1. Observasi
Pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung ke lokasi penelitian
dengan mengunjungi lokasi yang menjadi objek penelitian dan meninjau
langsung upaya pengelolaan dan perlindungan lingkungan di SMA Negeri 2
Sidikalang serta melakukan pertemuan dengan responden.
2. Kuisioner
Untuk memudahkan perolehan data, selanjutnya disebarkan kuisioner atau
angket kepada responden untuk mengetahui tentang kebijakan sekolah yang
berwawasan lingkungan, kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan lingkungan
berbasis partisipatif dan pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan di
SMA Negeri 2 Sidikalang. Penyebaran kuisioner akan dilakukan secara
langsung kepada responden dengan menentukan secara langsung responden
yang akan diteliti.
24

Universitas Sumatera Utara

3. Wawancara
Selain observasi dan kuisioner, dilakukan wawancara mendalam (depth
interview) yang dilakukan dengan cara diskusi dengan stake holder, nara
sumber (interview guite) dan komite sekolah untuk mengetahui masalah dan
kendala yang dihadapi dalam pencapaian mutu sekolah Adiwiyatadi SMA
Negeri 1 Silahisabungan dan SMA Negeri 2 Sidikalang Kabupaten Dairi.
Data skunder didapatkan dengan cara :
Data skunder adalah data dan informasi yang diperoleh dari sumber tidak
langsung (biasanya berupa dokumen data). Data sekunder merupakan data
pendukung untuk penjelas, pemberi keterangan, atau data pelengkap data primer,
dapat berupa data teori dan konsep pembangunan didapatkan dari sumber pustaka
atau literatur berupa kebijakan, rencana dan tindakan mendorong sekolah menjadi
sekolah Adiwiyata, sedang dilaksanakan maupun rencana pembangunan masa
mendatang yang dapat diperoleh dari kantor/instansi terkait.

3.4. Peralatan
Peralatan yang dipergunakan dalam penelitian ini antara lain: kamera,
komputer, printer, kuisioner dan alat tulis menulis. Objek penelitian, antara lain:
lingkungan SMA Negeri 1 Silahisabungan dan SMA Negeri 2 Sidikalang di
Kabupaten Dairi, Siswa, Guru, Tata Usaha dan Kepala Sekolah. Data penelitian
yang dikumpulkan berbentuk data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah pengamatan lapangan dengan cara langsung mencatat
mengenai sarana dan prasarana, serta kuisioner.
25

Universitas Sumatera Utara

3.5. Instrumen Penelitian
Untuk mendapatkan data penelitian, peneliti menggunakan instrumen yang
diberikan kepada responden. Instrumen dalam penelitian ini terbagi atas dua
kelompok, yaitu kelompok pertama dilakukan kepada aparat pemerintah dengan
menggunakan teknik wawancara. Isi dari wawancara yang dilakukan menyangkut
kebijakan Pemerintah Daerah dalam mendorong sekolah menjadi berwawasan
lingkungan melalui Program Adiwiyata Nasional.
Instrumen kedua digunakan kepada responden yang terdiri dari Siswa,
Guru, Pegawai Sekolah, komite sekolah dan Kepala Sekolah melalui pengisian
kuisioner. Isi dari kuisioner yang diberikan kepada responden terdiri dari 4
(empat) komponen, yaitu Kebijakan Berwawasan Lingkungan, Pelaksanaan
Kurikulum Berbasis Lingkungan, Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif,
Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan.

3.6. Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari:
1. Kebijakan berwawasan lingkungan.
2. Pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan.
3. Kegiatan lingkungan berbasis partisipatif
4. Pengelolaan sarana pendukung yang ramah lingkungan

26

Universitas Sumatera Utara

3.7. Definisi Operasional
Untuk lebih memfokuskan penelitian ini, maka diambil definisi
operasional dari variabel adalah sebagai berikut:
1. Kebijakan berwawasan lingkungan, adalah kebijakan responden untuk
mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola yang baik
untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan.
2. Pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, adalah responden telah
menuangkannya dalam KTSP, kebijakan anggaran untuk melaksanakan
kegiatan terkait, dan kebijakan tentang sarana dan prasarana yang memadai
dalam mendukung pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan.
3. Kegiatan lingkungan berbasis partisipatif, adalah responden terlibat dalam
menajemen

sekolah

yang

meliputi

keseluruhan

proses

perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggung jawab dan peran.
4. Pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan, adalah ketersediaan sarana
dan prasarana ramah lingkungan dan peran aktif responden dalam pengelolaan
dan memeliharanya.

3.8. Analisis Data
Penelitian yang akan dilaksanakan ini merupakan penelitian deskriptif
kualitatif yaitu berusaha mengungkapkan bagaimana implementasi kebijakan
sekolah berwawasan lingkungan diSMA Negeri 1Silahisabungan dan SMA
Negeri 2 Sidikalang dalam mewujudkan sekolah berwawasan lingkungan. Data
27

Universitas Sumatera Utara

yang telah terkumpul diolah dan dianalisis untuk menjawab masalah penelitian
dan hipotesis penelitian. Data yang diperoleh diorganisasikan sesuai dengan
tuntutan penyajian/pengolahan statistik yang akan digunakan dalam bentuk tabel
frekuensi atau persentase.
Pada tahap pengolahan data dilakukan analisis data untuk memastikan
kesempurnaan pengisian dari setiap instrument pengumpulan data. Selanjutnya
dilakukan pengkodean (coding) yang digunakan dalam tabulasi data. Atas
pentabulasian data tersebut kemudian dilakukan interpretasi atau penyimpulan
terhadap pencapaian mutu sekolah Adiwiyata di SMA Negeri 1Silahisabungandan
SMA Negeri 2 Sidikalang Kabupaten Dairi.
Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia
dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan
dalam catatan lapangan, dokumen Negara, gambar, foto dan sebagainya. Langkah
berikutnya adalah berupa reduksi data dengan jalan membuat abstraksi. Abstraksi
merupakan usaha membuat rangkuman untuk disusun dalam satuan-satuan hingga
diperoleh kategorisasi sambil dibuat coding. Tahap akhir analisis adalah
mengadakan pemeriksaan keabsahan data sehingga dapat dibuat penafsiran dan
kesimpulan (Moleong, 1989).

28

Universitas Sumatera Utara

3.9. Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian di bagi atas:
1.

Tahap Pra-Lapangan yaitu:
-

Melakukan pendalaman terhadap masalah yang sudah dirumuskan
dengan cara studi literatur.

-

Menyiapkan instrumen penelitian berupa kegiatan pengumpulan data
untuk tahap pekerjaan lapangan.

2.

Tahap Pengumpulan Data.
-

Melaksanakan pengumpulan data primer.
dilakukan dengan observasi langsung ke lokasi penelitian, melakukan
pertemuan dengan responden, wawancara mendalam (depth interview)
yang dilakukan dengan cara diskusi dengan stake holder, nara sumber
(interview guite) dan komite sekolah.

-

Melaksanakan pengumpulan data skunder
dilakukan dengan mengumpulkan data pendukung untuk penjelas,
pemberi keterangan, atau data pelengkap data primer, dapat berupa
data teori dan konsep pembangunan didapatkan dari sumber pustaka
atau literatur berupa kebijakan, rencana dan tindakan mendorong
sekolah menjadi sekolah Adiwiyata, sedang dilaksanakan maupun
rencana pembangunan masa mendatang yang dapat diperoleh dari
kantor/instansi terkait.

3.

Tahap Analisis Data.
-

Melakukan analisis data dari yang telah dikumpulkan.
29

Universitas Sumatera Utara

-

Menarik kesimpulan awal dari hasil penelitian.

-

Melakukan pengujian kesimpulan awal dengan mengajukan hasilnya
kepada responden dan pihak terkait.

-

Menarik kesimpulan akhir.

-

Penyusunan laporan.

30

Universitas Sumatera Utara

BAB IV.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Kondisi Umum Lokasi Penelitian
Lokasi penelitan adalah Kabupaten Dairi tepatnya daerah Kecamatan
Silahisabungan dengan luas wilayah 7.562 Km2 atau 756.200 ha dan Kecamatan
Sidikalang dengan luas wilayah 70,67 Km2 atau 7.067 Ha, yang merupakan dua
dari 15 Wilayah Kecamatan yang ada di Kabupaten Dairi. Daftar Sekolah
Menengah Atas di Dinas Pendidikan Kabupaten Dairi terdiri dari 13 Sekolah
Menengah Atas Negeri dan 11 Sekolah Menengah Atas Swasta, dapat dilihat pada
Tabel 4.1 berikut :
Tabel 4.1. Jumlah SMA Negeri Di Kabupaten Dairi Tahun 2016
No
Nama Sekolah
Jumlah Siswa
1 SMA Negeri 1 Sidikalang
1.082
2 SMA Negeri 2 Sidikalang
893
3 SMA Negeri 1Pegagan Hilir
600
4 SMA Negeri 1 Silima Pungga-Pungga
686
5 SMA Negeri 1 Parbuluan
590
6 SMA Negeri 1 Sumbul
838
7 SMA Negeri 1 Tigalingga
678
8 SMA Negeri 1 Siempat Nempu
432
9 SMA Negeri 1 Tanah Pinem
299
10 SMA Negeri 1 Lae Parira
407
11 SMA Negeri 1 Siempat Nempu Hilir
280
12 SMA Negeri 1 Siempat Nempu Hulu
268
13 SMA Negeri 1 Silahisabungan
305
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Dairi, 2016 (Data Diolah)

31

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.2. Jumlah SMA Swasta di Kabupaten Dairi Tahun 2016
No. Nama Sekolah
Jumlah Siswa
1 SMA
Swasta
Bukit
Cahaya
382
Sidikalang
2 SMA Swasta Bukit Cahaya Sumbul
122
3 SMA Swasta Santo Petrus
618
4 SMA Swasta Perguruan Nasional
128
Sidikalang
5 SMA Swasta Advent Sumbul
54
6 SMA Swasta Nusantara
247
7 SMA Swasta Rismaduma
210
8 SMA Swasta Kesuma Sumbul Karo
84
9 SMA Swasta Parulian Balna
133
10 SMA Swasta Lingga
26
11 SMA Swasta Metodist
74
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Dairi, 2016 (Data Diolah)

Sesuai dengan Judul tesis ini Implementasi Kebijakan Program Adiwiyata
Nasional di SMA Negeri 1 Silahisabungan dan SMA Negeri 2 Sidikalang
Kabupaten Dairi, maka sekolah yang menjadi sampel penelitian merupakan
sekolah yang sudah meraih Adiwiyata Kabupaten dan Adiwiyata Provinsi namun
belum meraih Adiwiyata Nasional, yaitu SMA Negeri 2 Sidikalang, dan sebagai
pembanding yang menjadi sampel, yaitu SMA Negeri 1 Silahisabungan. SMA
Negeri 1 Silahisabungan merupakan satu-satunya sekolah di Kabupaten Dairi
yang telah berhasil meraih Penghargaan Adiwiyata Nasional pada tahun 2014,
sehingga kedua Sekolah Menengah Atas tersebut menjadi populasi penelitian,
yaitu SMA Negeri 1 Silahisabungan dan SMA Negeri 2 Sidikalangdi Kabupaten
Dairi.

32

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.1 Peta Lokasi Penelitian
29

Universitas Sumatera Utara

4.1.2 Gambaran Umum Responden
Responden dalam penelitian ini adalah sejumlah warga sekolah dari SMA Negeri 1
Silahisabungan dan SMA Negeri 2 Sidikalang. Responden adalah Siswa, Guru, Pegawai
Sekolah, Kepala Sekolah dan Komite Sekolah, komposisi responden adalah sebagai berikut
:
Tabel 4.3. Jumlah Responden Siswa
No
1
2

Nama Sekolah
SMA Negeri 1Silahisabungan

Jumlah Siswa
31

SMA Negeri 2Sidikalang

90

Total

121

Tabel 4.4. Jumlah Responden Guru
No
1
2

Nama Sekolah
SMA Negeri 1Silahisabungan

Jumlah Guru
17

SMA Negeri 2Sidikalang

51

Total

68

Tabel 4.5. Jumlah Responden Pegawai Sekolah Sekolah
No
1
2

Nama Sekolah
SMA Negeri 1Silahisabungan

Jumlah Pegawai Sekolah
4

SMA Negeri 2Sidikalang

8

Total

12

30

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.6. Jumlah Responden Kepala Sekolah
No
1
2

Nama Sekolah
SMA Negeri 1Silahisabungan

Jumlah Kepala Sekolah
1

SMA Negeri 2Sidikalang

1

Total

2

Tabel 4.7. Jumlah Responden Komite Sekolah
No
1
2

Nama Sekolah
SMA Negeri 1Silahisabungan

Jumlah Komite Sekolah
4

SMA Negeri 2Sidikalang

4

Total

8

Tabel 4.8. Distribusi Responden Menurut Kategorinya
No
1
2
3
4
5

Jenis Responden
Siswa
Guru
Pegawai Sekolah
Kepala Sekolah
Komite Sekolah
Total

Dari tabel 4.8 terlihat bahwa

Frekuensi
121
68
12
2
8
211

Persen (%)
57
32
6
1
4
100

total keseluruhan responden yang mengisi

kuesioner adalah 211 orang.

31

Universitas Sumatera Utara

4.1.3 Tanggapan Responden terhadapImplementasi Program Adiwiyata Nasional di
SMA Negeri 1 Silahisabungan dan SMA Negeri 2 Sidikalang di Kabupaten
Dairi
4.1.3.1 Kebijakan Berwawasan Lingkungan
Dalam upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup, salah satunya dapat dimulai
dari lingkungan pendidikan atau sekolah. Oleh sebab itu pihak sekolah perlu membuat
suatu kebijakan yang sifatnya berwawasan lingkungan hidup. Kebijakan berwawasan
lingkungan terdiri atas komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) (KLH 2014).
4.1.3.1.1 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Visi, Misi dan Tujuan sekolah yang tertuang dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan telah mencantumkan kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup, upayapelestarian fungsi lingkungan, mencegah terjadinya pencemaran, dan
kerusakan lingkungan hidup, mata pelajaran wajib dan/atau mulok yang terkait PLH
dilengkapi dengan ketuntasan minimal belajar Dari hasil kuesioner yang telah disebarkan,
maka diperoleh sebaran jawaban seperti yang terlihat pada tabel-tabel berikut:

32

Universitas Sumatera Utara

Tabel4.9.Distribusi jawaban responden tentang telah mencantumkan kebijakan upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
No
1

Responden
Guru

Sekolah
SMA Negeri 1
Silahisabungan
SMA Negeri
2 Sidikalang

Sangat
Baik

Baik

Cukup

Kurang

Sangat
Total
Kurang

13

4

0

0

0

17

0

19

31

1

0

51

33

Universitas Sumatera Utara

2

3

4

5

Kepala
Sekolah

Pegawai
Sekolah

Komite
Sekolah

Siswa

Total

SMA Negeri 1
Silahisabungan
SMA Negeri
2 Sidikalang
SMA Negeri 1
Silahisabungan
SMA Negeri
2 Sidikalang
SMA Negeri 1
Silahisabungan
SMA Negeri
2 Sidikalang
SMA Negeri 1
Silahisabungan
SMA Negeri
2 Sidikalang

1

0

0

0

0

1

1

0

0

0

0

1

2

2

0

0

0

4

5

2

1

0

0

8

0

4

0

0

0

4

0

3

1

0

0

4

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

22

34

33

1

0

90

Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP) memuat upaya perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup. Apakah Visi, Misi dan Tujuan sekolah yang tertuang dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan memuat kebijakan perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup untuk responden guru di SMA Negeri 1 Silahisabungan diperoleh data
bahwa 13 responden menjawab telah dilaksanakan dengan sangat baik, dan 4 responden
menjawab baik, responden kepala sekolah menjawab sangat baik, responden Pegawai
Sekolah 2 sangat baik dan 2 responden baik, untuk responden komite sekolah 4 responden
menjawab baik, sedangkan untuk responden siswa tidak dilakukan kuisioner.
Berdasarkan jawaban responden pada SMA Negeri 1 Silahisabungan telah
mencantumkan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dalam KTSP sudah
dengan sangat baik dimana sebanyak 61,54 % responden menjawab sangat baik dan
38,46% menjawab baik sebagaimana terlihat pada tabel 4.9. Untuk responden guru di SMA
Negeri 2 Sidikalang diperoleh data bahwa 19 responden menjawab telah dilaksanakan
34

Universitas Sumatera Utara

dengan baik, dan 31 responden menjawab cukup, responden kepala sekolah menjawab
sangat baik, responden Pegawai Sekolah 5 responden sangat baik, 2 responden baik, 1
responden cukup, komite sekolah 3 responden menjawab baik 1 responden menjawab
cukup, sedangkan untuk responden siswa tidak siswa menjawab karena tidak diajukan
pertanyaan. Berdasarkan persentase jawaban responden 9,38% menjawab sangat baik,
37,50% baik, 51,56% menjawab cukup dan 1,56 menjawab kurang.
Tabel4.10.

No
1

2

3

4

5

Distribusi jawaban responden tentang struktur kurikulum telah
mencantumkanupayapelestarian fungsi lingkungan, mencegah terjadinya
pencemaran, dan kerusakan lingkungan hidup

Responden
Guru

Kepala
Sekolah

Pegawai
Sekolah

Komite
Sekolah

Siswa

Total

Sekolah
SMA Negeri 1
Silahisabungan
SMA Negeri
2 Sidikalang
SMA Negeri 1
Silahisabungan
SMA Negeri
2 Sidikalang
SMA Negeri 1
Silahisabungan
SMA Negeri
2 Sidikalang
SMA Negeri 1
Silahisabungan
SMA Negeri
2 Sidikalang
SMA Negeri 1
Silahisabungan
SMA Negeri
2 Sidikalang

Sangat
Baik

Baik

Cukup

Kurang

Sangat
Total
Kurang

12

4

1

0

0

17

18

8

22

3

0

51

1

0

0

0

0

1

1

0

0

0

0

1

4

0

0

0

0

4

2

5

1

0

0

8

0

4

0

0

0

4

0

0

4

0

0

4

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

38

21

28

3

0

90

35

Universitas Sumatera Utara

Struktur kurikulum memuat pelestarian fungsi lingkungan, mencegah terjadinya
pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup sebagaimana terlihat pada tabel 4.10 jelas
memperlihatkan bahwa SMA Negeri 1 Silahisabungan telah melaksanakannya dengan
sangat baik, dimana 17 responden menjawab sangat baik (65,38%), 8 responden baik
(30,77%) dan 1 responden menjawab cukup (3,85%). Sementara untuk responden guru di
SMA Negeri 2 Sidikalang 18 responden menjawab telah dilaksanakan dengan sangat baik,
8 responden baik, 22 responden menjawab cukup, dan 3 responden menjawab kurang,
responden kepala sekolah menjawab sangat baik, responden Pegawai Sekolah 2 responden
sangat baik, 5 responden baik, 1 responden cukup, komite sekolah 4 responden menjawab
cukup, sedangkan untuk responden siswa tidak menjawab karena tidak diajukan
pertanyaan.
Berdasarkan jawaban responden yang tertuang dalam tabel 4.10 jelas terlihat bahwa
struktur kurikulum memuat pelestarian fungsi lingkungan, mencegah terjadinya
pencemaran, dan kerusakan lingkungan hidup di SMA Negeri 2 Sidikalang masih dalam
kategori cukup. Jawaban responden sebanyak 32,81% menjawab sangat baik, 20,31%
menjawab baik, 42,19% menjawab cukup dan 4,69% menjawab kurang.

36

Universitas Sumatera Utara

Tabel4.11. Distribusi jawaban responden tentang mata pelajaran wajib dan/atau mulok yang
terkait PLH dilengkapi dengan ketuntasan minimal belajar
No
1

2

Responden
Guru

Kepala
Sekolah

Sekolah
SMA Negeri 1
Silahisabungan
SMA Negeri
2 Sidikalang
SMA Negeri 1
Silahisabungan
SMA Negeri
2 Sidikalang

Sangat
Baik

Baik

Cukup

Kurang

Sangat
Total
Kurang

11

5

1

0

0

17

18

8

22

3

0

51

1

0

0

0

0

1

1

0

0

0

0

1

37

Universitas Sumatera Utara

3

4

5

Pegawai
Sekolah

Komite
Sekolah

Siswa

Total

SMA Negeri 1
Silahisabungan
SMA Negeri
2 Sidikalang
SMA Negeri 1
Silahisabungan
SMA Negeri
2 Sidikalang
SMA Negeri 1
Silahisabungan
SMA Negeri
2 Sidikalang

3

1

0

0

0

4

2

5

1

0

0

8

0

4

0

0

0

4

0

0

4

0

0

4

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

36

23

28

3

0

90

Jawaban responden bahwa mata pelajaran wajib dan/atau mulok yang terkait PLH
dilengkapi dengan ketuntasan minimal belajar di SMA Negeri 1 Silahisabungan sudah
sangat baik. Hal ini dapat terlihat dari jawaban responden, dimana 15 responden (57,69%)
menjawab sangat baik, 10 responden menjawab baik (38,46%) dan hanya1 responden
(3,85%) yang menjawab cukup. Sementara responden di SMA Negeri 2 Sidikalang
sebanyak 28 responden (43,75%) menjawab masih cukup.
4.1.3.1.2 Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) harus mencantumkan upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, meliputi : Kesiswaan, kurikulum dan
kegiatan pembelajaran, peningkatan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan,
Tersedianya sarana dan prasarana, budaya dan lingkungan sekolah, peran serta masyarakat
dan kemitraan, peningkatan dan pengembangan mutu (Permen LH No. 05 Tahun 2013).
Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan, maka diperoleh sebaran jawaban
seperti yang terlihat pada tabel-tabel berikut:
38

Universitas Sumatera Utara

Tabel4.12.Distribusi jawaban responden tentang telah mencantumkanprogram dalam upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
No
1

2

3

4

5

Responden
Guru

Kepala
Sekolah

Pegawai
Sekolah

Komite
Sekolah

Siswa

Total

Sekolah
SMA Negeri 1
Silahisabungan
SMA Negeri
2 Sidikalang
SMA Negeri 1
Silahisabungan
SMA Negeri
2 Sidikalang
SMA Negeri 1
Silahisabungan
SMA Negeri
2 Sidikalang
SMA Negeri 1
Silahisabungan
SMA Negeri
2 Sidikalang
SMA Negeri 1
Silahisabungan
SMA Negeri
2 Sidikalang

Sangat
Baik

Baik

Cukup

Kurang

Sangat
Total
Kurang

8

7

2

0

0

17

0

19

16

3

13

51

1

0

0

0

0

1

0

0

1

0

0

1

1

3

0

0

0

4

0

6

2

0

0

8

0

4

0

0

0

4

0

1

3

0

0

4

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

10

40

24

3

13

90

Tidak hanya terkait dengan Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP), Program
Adiwiyata juga harus didukung oleh Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS), di
SMA Negeri 1 Silahisabungan telah memiliki rencana kegiatan dan anggaran sekolahyang
baik.Sesuai dengan hasil kuisioner dimana 10 responden (38,46%) menjawab sangat baik,
14 responden (53,85%) baik, dan hanya 2 responden (7,69%) yang menjawab cukup,
sehingga dapat disimpulkan bahwa, implementasinya di SMA Negeri 1 Silahisabungan
sudah baik, namun harus lebih ditingkatkan.

39

Universitas Sumatera Utara

Sementara itu, di SMA Negeri 2 Sidikalang tidak sedikit responden yang menjawab
cukup sebanyak 22 responden (34,38%) terhadap rencana kegiatan dan anggaran sekolah,
26 responden (40,63%) baik, 3 responden (4,69%) cukup bahkan 13 responden (20,31%)
menjawab sangat kurang. Data ini menunjukkan responden berpendapat bahwa
pengalokasian dana masih