Analisis Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Produksi Wortel Di Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Tanaman Wortel
Wortel sudah sangat dikenal masyarakat Indonesia dan populer sebagai
sumber vitamin A karena memiliki kadar karotena (pro vitamin A. Selain itu,
wortel juga mengandung vitamin B, vitamin C, serta zat-zat yang bermanfaat bagi
kesehatan manusia. Sosok tanamannya berupa rumput dan menyimpan cadangan
makananya di dalam umbi. Mempunyai batang pendek, berakar tunggang yang
bentuk dan fungsinya berubah menjadi umbi bulat dan memanjang. Umbi
berwarna kuning kemerah-merahan, berkulit tipis, dan jika dimakan mentah terasa
renyah dan agak manis.
Klasifikasi dari tanaman wortel dapat dijelaskan sebagai berikut :
Divisi

: Spermatopyta

Sub-divisi

: Angiospermae


Kelas

: Dicotyledonae

Ordo

: Umbilliferales

Famili

: Umbilliferae

Spesies

: Daucus carota L. (Cahyono, 2002).

Wortel merupakan salah satu tanaman subtropis yang memerlukan
suhu dingin (220-240C), lembab, dan cukup sinar matahari. Di Indonesia kondisi
seperti itu biasanya terdapat di daerah berketinggian antara 1200-1500 m dpl.
Sekarang wortel sudah dapat ditanam di daerah berketinggian 600 m dpl.

Dianjurkan untuk menanam wortel di tanah yang subur, gembur dan kaya humus

Universitas Sumatera Utara

dengan Ph antara 5,5-6,5. Tanah yang kurang subur masih dapat ditanami wortel
asalkan dilakukan pemupukan secara intensif. Kebanyakan tanah dataran tinggi di
Indonesia mempunyai pH rendah. Bila demikian, tanah perlu dikapur karena tanah
asam akan menghambat perkembagan umbi (Ali danRahayu, 1995).
2.2 Gunung Sinabung
Gunung Sinabung adalah gunung di dataran tinggi Karo, Kabupaten Karo,
Sumatera Utara, Indonesia. Gunung Sinabung dan Sibayak adalah dua gunung
berapi aktif yang berdekatan di Sumatera Utara. Ketinggian Gunung Sinabung
2.460 meter.
Gunung ini menjadi puncak tertinggi di Sumatera Utara. Gunung ini
belum pernah tercatat meletus sejak tahun 1600. Koordinat puncak Gunung
Sinabung adalah 3o10” LU, 98o23” BT.
GunungSinabungdiKabupatenKaro,Sumatera
UtarakembalimeletuspadaAhad (15September2013)pukul02.00dandiikuti letusanletusanberikutnya. Letusan terakhir terjadiRabu,18September2013pukul01.03, di
mana


abu

vulkanik

menyembur

meterdiikutilontaranmaterialpijar.Gunung

hingga

1.500

Sinabungberketinggian2.460

meterdaripermukaanlaut dan mempunyai 4kawah(KawahI,II,III,danIV).Gunung
bertipestratotersebutmempunyai catatan letusan seperti yang akan diperlihatkan
dalam tabel.
Letusan
menyebabkan15.281jiwamenjadipengungsi,


GunungSinabungkaliini
lebihbanyakdaripengungsi

padaletusan tahun2010yanghanya12.000jiwa (Retnaningsih, 2013).

Universitas Sumatera Utara

Berikut merupakan tabel sejarah letusan Gunung Sinabung di Kabupaten
Karo:
Tabel 2.1 Sejarah Letusan Gunung Sinabung
Tahun

Letusan

Sebelum 1600 Berupamuntahanbatuanpiroklastikserta aliranlahar yang mengalir

1912

kearahselatan.
AktivitasSolfataraterlihatdipuncakdan lerengatas.


2010

22Agustus–7Septemberterjadibeberapa kaliletusanyangdiantaranya
merupakan

2013

freatik.SatusGunung

Sinabungberubah

TerjadiletusanpadaMinggudinihari,15

September

2013.Letusanmasihterjadi lagihinggabeberapa kalikemudian.Saat
inistatusgunungpadalevelIIIatausiaga.

Jumlahpengungsi


diPoskoBencana Kabupaten Karo mencapai lebih dari 11.000
Sumber: Kompas,19 September2013.

2.3 Pengertian Dampak
Pengertian dampak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
pengaruh yang mendatangkan akibat baik positif maupun negatif. Pengaruh
adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang,benda) yang ikut membentuk
watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. Pengaruh adalah suatu keadaan
dimana ada hubungan timbal balik atau hubungan sebab akibat antara apa yang
mempengaruhi dengan apa yang dipengaruhi (KBBI Online, 2010).
2.4 Pengertian Bencana Alam
Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh suatu peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam yang antara lain berupa

Universitas Sumatera Utara

gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan
juga tanah longsor (Pasal 1, UU RI No. 24 Tahun 2007, Tentang
Penanggulangan Bencana).

2.5 Produksi
Produksi adalah sesuatu yang dihasilkan oleh suatu perusahaan baik
bentuk barang (goods) maupun jasa (service) dalam suatu periode waktu yang
selanjutnya dihitung sebagai nilai tambah bagi perusahaan. Bentuk hasil produksi
dengan kategori barang (goods) dan jasa (service) sangat tergantung pada kategori
aktivitas bisnis yang dimiliki perusahaan yang bersangkutan. Bagian produksi
dalam suatu organisasi bisnis memegang peran penting dalam usaha
mempengaruhi suatu organisasi. Bagian produksi sering dilihat sebagai salah satu
fungsi manajemen yang menentukan penciptaan produk serta turut mempengaruhi
peningkatan dan penurunan penjualan. Artinya produk yang diproduksi harus
selalu mengikuti standart pasar yang diinginkan, bukan diproduksi atas dasar
mengejar target semata. Karena dengan kontinuitas yang stabil diharapkan mampu
mewujudkan perolehan keuntungan yang stabil (Fahmi, 2014).
Menurut Sugiarto dkk (2007), produksi adalah suatu kegiatan yang
mengubah input menjadi output. Kegiatan tersebut dalam ekonomi biasa
dinyatakan dalam fungsi produksi. Fungsi produksi menunjukkan jumlah
maksimum output yang dapat dihasilkan dari pemakaian sejumlah input dengan
menggunakan teknologi tertentu.

Universitas Sumatera Utara


2.6 Penelitian Terdahulu
No Nama
Peneliti

Judul
Penelitian

Perumusan Variabel
Masalah
Penilitan

Metode
Analisis

Kesimpulan

Julprida
Saragih
(2015


Analisis
Dampak
Erupsi
Gunung
Sinabung
terhadap
Pendapata
n Petani
Kubis di
Kecamatan
Simpang
Empat

Menganalis
is
bagaimana
dampak
erupsi
Gunung

Sinabung
terhadap
produktivita
s kubis, dan
bagaimana
dampak
erupsi
Gunung
Sinabung
terhadap
pendapatan
petani kubis
di
Kecamatan
Simpang
Empat

Peneliti
menggunak
an metode

analisis
kuantitatif
yaitu
metode
komperatif
uji beda
rata-rata
dua sample
yang saling
bebas

Hasil
penelitian
yang didapat
adalah tidak
ada
perbedaan
yang nyata
terhadap
produktivitas
kubis di
daerah yang
terkena
erupsi
Gunung
Sinabung
dengan
produktivitas
kubis di
daerah yang
tidak terkena
erupsi
Gunung
Sinabung.
Tidak ada
perbedaan
nyata
pendapatan
petani kubis
di daerah
yang terkena
erupsi
Gunung
Sinabung
dengan yang
tidak terkena
erupsi
Gunung

1

Penelitian
ini
mengguna
kan
variabel
produktivi
tas kubis
di daerah
yang
terkena
erupsi
Gunung
Sinabung
dan
variabel
produktivi
tas kubis
di daerah
yang tidak
terkena
erupsi
Gunung
Sinabung

Universitas Sumatera Utara

Sinabung
2

Septinika
Putri
(2016)

Dampak
Erupsi
Gunung
Sinabung
terhadap
Produktivit
as Sayur
Mayur
(Kentang,
Brokoli,
dan Sawi)
di Desa
Jeraya,
Kecamatan
Simpang
Empat,
Kabupaten
Karo

Menganalis
is
bagaimana
dampak
erupsi
Gunung
Sinabung
terhadap
jumlah
sayurmayur yang
ditawarkan
di lokasi
penelitian,
bagaimana
dampak
erupsi
terhadap
jumlah
sayurmayur di
daerah
penelitian,
dan
bagaimana
dampak
erupsi
terhadap
pendapatan
sayurmayur di
lokasi
penelitian

Penelitian
ini
mengguna
kan
variabel
produktivi
tas sayur
mayur
sebelum
dan
sesudah
erupsi
Gunung
Sinabung

Metode
analisis
yang
digunakan
dalam
penelitian
adalah
metode
analisis
usahatani
dan metode
analisis
komparasi

Produktivitas
sayur-mayur
mengalami
penurunan
sesaat
sesudah
terjadinya
erupsi
Gunung
Sinabung,
jumlah
sayur-mayur
mengalamai
penurunan
sesaat
sesudah
terjadinya
erupsi
Gunung
Sinabung
dan
pendapatan
petani
mengalami
penurunan
sesaat
sesudah
terjadinya
erupsi
Gunung
Sinabung

3

Sartika
Br Karo
(2015)

Dampak
Bencana
Pasca
Meletusny
a Gunung
Sinabung

Menganalis
is
bagaimana
dampak
bencana
pasca

Penelitian
ini
mengguna
kan
variabel
pendapata

Metode
analisis
yang
digunakan
peneliti
adalah

Dampak
bencana
meletusnya
Gunung
Sinabung
terhadap

Universitas Sumatera Utara

terhadap
Kehidupan
Sosial
Ekonomi
di Desa
Bekarah,
Kecamatan
Nama
Teran,
Kabupaten
Karo

meletusnya
Gunung
Sinabung
terhadap
kehidupan
sosial
ekonomi
masyarakat
di lokasi
penelitian

npetaniseb
elum dan
sesudah
erupsi
Gunung
Sinabung

metode
eksplansif
dan untuk
analisis
kuantitatif
digunakan
metode
komparatif
uji beda
rata-rata

kehidupan
sosial
ekonomi
masyarakat
desa
Kutarakyat,
Kecamatan
Naman
Teran,
Kabupaten
Karo
memberikan
dampak yang
sangat buruk
dan bantuan
yang
diberikan
BNPB tidak
efektif

2.7 Landasan Teori
2.7.1 Pendapatan
Pendapatanmerupakanpengurangandaripenerimaandenganbiaya
Pendapatanusahataniadalahselisihantara

pendapatankotor(output)

produksi(input).Pendapatanluarusahataniadalahpendapatanyang

total.
danbiaya
diperoleh

sebagaiakibatmelakukan kegiatan diluar usahatanisepertiberdagang, mengojek,
dll (Sofyan, 2006).
Dalampendapatanusahataniadaduaunsuryang
penerimaandanpengeluarandariusahatanitersebut.

digunakanyaituunsur
Penerimaan

adalah

hasil

perkalian jumlah produktotaldengan satuan hargajual, sedangkan pengeluaran
ataubiayayang

dimaksudkansebagainilaipenggunaansaranaproduksi

danlain-

lainyangdikeluarkan padaproses produksi tersebut (Ahmadi, 2001).
Menurut

Soekartawi

(2002),

pendapatanatau

Universitas Sumatera Utara

dapatjugadisebutkeuntungan,adalah

merupakan

selisih

antarapenerimaantotaldenganbiayatotal.Dimanabiayaituterdiridaribiaya
tetapdanbiaya

tidaktetap.Secara

matematisanalisispendapatandapatditulisdan

digambarkan sebagai berikut:
Y =TR-TC
Keterangan:
Y

=Pendapatan(Rp)

TR

=Total penerimaan(Rp)

TC

=Total biaya(Rp)

Menurut

Suratiyah

(2006),

sedangkanuntukmenghitung

penerimaanusahatanidapatdihitung dengan rumus formulasebagai berikut:
TR=P.Q
Keterangan :
P

=Harga persatuan (Rp)

Q

=Jumlah produksi (kg)

2.7.2 Fungsi Produksi
Menurut Joesron (2003) produksimerupakanhasilakhir dari proses atau
aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan

beberapa

masukan atau

input.Denganpengertianinidapatdipahamibahwakegiatanproduksi

adalah

mengkombinasikan berbagaiinputatau masukan untukmenghasilkan output.
Hubungan teknisantarainput dan output tersebutdalam bentukpersamaan, tabel
ataugrafik

merupakanfungsiproduksi.

Jadi

fungsiproduksiadalah

suatu

persamaanyang menunjukkanjumlahmaksimumoutputyang dihasilkandengan
kombinasi input tertentu.
Fungsiproduksi menghubungkan inputdenganoutputdan menentukan

Universitas Sumatera Utara

tingkatoutputoptimum yang bisadiproduksidengan sejumlahinputtertentu,atau
sebaliknya, jumlah input minimum yang

diperlukan untuk memproduksi

tingkatoutputtertentu.Fungsiproduksiditentukan
digunakandalamprosesproduksi.Karena

oleh

tingkatteknologiyang

ituhubunganoutputinputuntuksuatu

sistem produksi merupakan suatu fungsi dari tingkat teknologi pabrik,
peralatan,

tenagakerja,bahanbakudanlain-lainyang

digunakandalamsuatuperusahaan (Arsyad, 2003).
2.8 Kerangka Pemikiran
Pertanian di Kabupaten Karo dapat berlangsung seperti semula dengan
adanya penanggulangan terhadap dampak erupsi Gunung Sinabung karena
sebagian besar petani di Kabupaten Karo khususnya Kecamatan Berastagi
bergantung terhadap produksi hasil pertanian.
Meletusnya Gunung Sinabung sangat mempengaruhi produksi tanaman
wortel di Kecamatan Berastagi. Abu vulkanik yang berhembus dapat
menyebabkan penurunan kualitas dan penurunan produksi tanaman wortel.
Bukan hanya berpengaruh terhadap penurunan produksi tanaman tetapi
dapat juga mempengaruhi pendapatan petani wortel dikarenakan menurunnya
produksi tanaman wortel akibat erupsi Gunung Sinabung.
Karakteristik seperti luas lahan, jumlah biaya pupuk, tenaga kerja
berpengaruh terhadap produksi wortel sebelum dan sesudah erupsi Gunung
Sinabung di Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo.

Universitas Sumatera Utara

Secara skematis dapat dilihat dan digambarkan pada tabel berikut :
Usahatani Wortel

a.Luas Lahan
b.Jumlah Biaya
Pupuk
c. Jumlah Biaya
Tenaga Kerja

Sebelum Erupsi
Gunung Sinabung

Sesudah Erupsi
Gunung Sinabung

Produksi
Wortel

Produksi
Wortel

Pendapatan
Petani

Pendapatan
Petani

a.Luas Lahan
b.Jumlah Biaya
Pupuk
c. Jumlah Biaya
Tenaga Kerja

Gambar 2.1 : Skema Kerangka Pemikiran Analisis Dampak Erupsi Gunung
Terhadap Produksi Wortel di Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo
Keterangan :
Menyatakan Pengaruh
Menyatakan Alur
Menyatakan Perbedaan

Universitas Sumatera Utara

2.9 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis penelitian adalah sebagai
berikut:
1. Untuk hipotesis 1, luas lahan, jumlah biaya pupuk, jumlah biaya tenaga kerja
berpengaruh terhadap jumlah produksi wortel sebelum erupsi Gunung
Sinabung di Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo
2. Untuk hipotesis 2,luas lahan, jumlah biaya pupuk, jumlah biaya tenaga kerja
berpengaruh terhadap jumlah produksi wortel sesudah erupsi Gunung Sinabung
di Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo
3. Untuk hipotesis 3, terdapat perbedaan pendapatan petani wortel sebelum dan
sesudah erupsi Gunung Sinabung di Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo

Universitas Sumatera Utara