Analisis Kapasitas Produksi dengan Pendekatan Theory of Constraint (TOC) dan Goal Programming Pada PT. Intan Nasional Iron Industri
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1.
Sejarah Perusahaan
PT. Intan Nasional Iron Industri yang bergerak di bidang produksi seng
merupakan sebuah perusahaan yang didirikan oleh Bapak Tansi Chandra.
Perusahaan ini merupakan salah satu cabang dari PT. Intan Group yang berkantor
pusat di jalan Gandhi No. 130. PT. Intan Nasional Iron Industri sendiri terletak di
jalan K.L. Yos Sudarso Km 10,2 Kampung Mabar Medan.
PT. Intan Nasional Iron Industri didirikan pada bulan Mei 1971, dimulai
dengan melakukan kegiatan produksi percobaan yaitu proses penggalvanisan plat.
Seiring dengan berjalannya waktu, kondisi perusahaan semakin berkembang. Saat
ini, PT. Intan Nasional Iron Industri telah menghasilkan Baja Lembaran Lapis
Seng (BJLS), baik seng rata dan seng gelombang maupun rabung. PT. Intan
Nasional Iron Industri merupakan pabrik yang bersifat job order dan make to
stock. Setiap produk yang diorder pelanggan harus disesuaikan dengan spesifikasi
produk yang diinginkan pelanggan. Pengerjaan pesanannya harus sesuai dengan
kesepakatan pelanggan agar tetap percaya terhadap perusahaan.
2.2.
Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT. Intan Nasional Iron Industri merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang manufaktur yang memproduksi seng yang di antaranya adalah seng rata,
seng gelombang dan rabung. Seng tersebut masih bervariasi dalam ukurannya,
Universitas Sumatera Utara
yaitu 6 ft, 7 ft, dan 8 ft. Bahan baku pembuatan seng ini adalah plat coil. Banyak
tidaknya produk yang dihasilkan tergantung dari permintaan pelanggan dan
didukung oleh ketersediaan sumber daya, baik bahan maupun fasilitas lainnya
yang mendukung kegiatan produki.
2.3.
Lokasi Perusahaan
PT. Intan Nasional Iron Industri berlokasi di Jl. Kom L Yos Sudarso, Km
10,2, Medan tepatnya di Kawasan Industri Medan (KIM) I. Lokasi perusahaan
dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1. Lokasi PT. Intan Nasional Iron Industri
2.4.
Daerah Pemasaran
Produk-produk hasil produksi PT. Intan Nasional Iron Industri ini hanya
dipasarkan di dalam negeri. Daerah pemasarannya tersebar di beberapa daerah
khususnya Medan dan sekitarnya, Pekanbaru, Padang, Aceh, serta beberapa
daerah lainnya yang berada di dalam negeri.
Universitas Sumatera Utara
2.5.
Proses Produksi
Produksi adalah keseluruhan proses dan operasi yang dilakukan untuk
menghasilkan produk atau jasa. Sistem produksi merupakan kumpulan dari sub
sistem yang saling berinteraksi dengan tujuan mentransformasi input produksi
menjadi output produksi. Input produksi ini dapat berupa bahan baku, mesin,
tenaga kerja, modal dan informasi. Sedangkan output produksi merupakan produk
yang dihasilkan berikut sampingannya seperti limbah, informasi, dan sebagainya.
2.5.1. Standar Mutu Produk
Standar mutu adalah kesepakatan-kesepakatan yang telah
didokumentasikan terdiri dari spesifikasi-spesifikasi teknis atau kriteria-kriteria
akurat yang digunakan sebagai peraturan, petunjuk atau definisi-definisi tertentu
untuk menjamin suatu barang, produk, proses atau jasa sesuai dengan yang telah
dinyatakan.
Standar mutu produk yang diberlakukan oleh PT. Intan Nasional Iron
Industri dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Standar Mutu Produk
Tebal (mm)
Standard
Toleransi
0,2
0,2-0,205
Lebar (cm)
762
Panjang (mm)
Standard
Toleransi
1800
2-3
2100
2400
Sumber: PT. Intan Nasional Iron Industri
Standar mutu bahan yang diberlakukan oleh PT. Intan Nasional Iron
Industri adalah standar mutu yang diberlakukan untuk seluruh perusahaan secara
Universitas Sumatera Utara
nasional. Pemberlakuan SNI Baja Lembaran Lapis Seng (BJLS) SNI 07-20532006 dengan nomor Harmonized System (HS) dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. SNI Baja Lembaran Lapis Seng (BJLS) SNI 07-2053-2006 dengan
Nomor HarmonizedSystem (HS)
Jenis Produk
No SNI
Pos Tarif / HarmonizedSystem
HS : 7210.41.10.00
HS : 7210.41.20.00
HS : 7210.41.90.00
Baja Lembaran
Lapis Seng
(BJLS)
HS : 7210.49.10.00
SNI 07 – 2053 - 2006
HS : 7210.49.20.00
HS : 7210.49.90.00
HS : 7212.30.10.00
HS : 7212.30.20.00
HS : 7212.30.90.00
Sumber : Departemen Perindustrian Direktorat Jendral Industri Logam Mesin Textil dan Aneka.
Sejak diberlakukannya Peraturan Menteri Perindustrian tentang
pemberlakuan SNI Baja Lembaran Lapis Seng (BJLS) secara wajib, maka Baja
Lembaran Lapis Seng (BJLS) yang tidak sesuai Tabel 2.1 tidak boleh diproduksi
dan diperdagangkan.
Universitas Sumatera Utara
2.5.2.
Bahan yang Digunakan
Bahan yang digunakan dalam proses pembuatan seng terdiri dari tiga
jenis yang satu sama lainnya saling membutuhkan dalam kelancaran proses
produksi. Bahan-bahan tersebut diantaranya:
2.5.2.1. Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan
produk, ikut dalam proses produksi dan persentasenya terbesar dibandingkan
dengan bahan-bahan lainnya. Tanpa adanya bahan baku, produk tersebut tidak
akan dapat dihasilkan. Bahan baku yang digunakan adalah
1.
Coil
Coil tersebut berbentuk gulungan.
Gambar 2.2. Coil
2.
Aluminium
Aluminium yang dicairkan digunakan sebagai bahan campuran untuk
melengketkan zinc ke plat coil. Balok aluminium dapat dilihat pada Gambar
2.3.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3. Aluminium
3.
Zinc
Zinc yang dicairkan digunakan sebagai bahan campuran untuk pencegah
karat.
2.5.2.2. Bahan Penolong
Bahan penolong adalah suatu bahan yang digunakan untuk memperlancar
proses produksi dan ikut dalam proses produksi, tetapi tidak tampak di bagian
akhir produk. Komposisi bahan penolong ini lebih sedikit dibandingkan dengan
bahan baku. Bahan penolong yang digunakan pada produk adalah:
1.
HCL (Asam Klorida), yang digunakan untuk membersihkan kotoran yang
lengket, menghilangkan minyak dan menghilangkan karat-karat pada coil.
2.
Air
Air digunakan dalam pembuatan seng, yaitu untuk mendinginkan plat seng
agar tidak merusak mesin yang digunakan dalam proses, dan air dipanaskan
bertujuan untuk membersihkan coil dari lemak minyak dan debu pada proses
pembersihan.
Universitas Sumatera Utara
3.
Amunium Cloride
Amunium Cloride digunakan sebagai bahan kimia agar cairan zinc dan
aluminium dapat lengket dengan sempurna ke plat coil.
4.
Cromic Acid
Cromic Acid digunakan sebagai anti jamur pada seng.
5.
Solar
Solar digunakan sebagai bahan bakar pemanasan oven pada proses galvanisir,
pemanas tungku peleburan aluminium dan zinc, serta pemanas air pada bak
pembersihan.
2.5.2.3. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi
dan berfungsi meningkatkan mutu produk serta merupakan bagian dari produk
akhir. Bahan tambahan yang digunakan adalah stempel, digunakan untuk
memberikan merek pada seng.
2.5.3.
Uraian Proses Produksi
Proses produksi pembuatan seng dengan pada PT. Intan Nasional Iron
Industri dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu:
1.
Proses Pembersihan (Cleaning)
a. Proses Pemasukan Coil dengan menggunakan mesin Uncoiler
Universitas Sumatera Utara
Coil dipersiapkan untuk diproduksi yakni dimasukkan ke mesin uncoiler
dengan menggunakan crane. Operator mengatur posisi poros uncoiler
dengan menggunakan mesin hidrolik agar dapat mengikat coil press.
b.
Penyambungan plat dengan mesin las
Apabila plat coil pertama telah habis maka ujung plat coil pertama akan
disambung dengan plat coil yang kedua dengan menggunakan mesin las
manual. Proses pengelasan menggunakan plat baja.
c. Pembersihan (Cleaning)
Proses pembersihan bahan baku berfungsi untuk membersihkan bahan
baku dari minyak, kotoran yang lengket dan karat yang menempel pada
coil. Terdapat 3 bak pembersihan, yaitu bak pertama berisi air panas, bak
kedua berisi air panas dan terakhir, bak yang berisi Larutan Asam
Klorida. Pada tahap pertama, dilakukan pembersihan di bak bersuhu
80oC yang berisi air panas,. Tahap kedua, dialirkan ke bak cleaning 2
yang berisi air panas kembali. Tahap ketiga, dialirkan ke bak cleaning 3
yang berisi HCL (Asam Klorida) agar dapat dipastikan bahwa bahan
baku bersih dari karat yang sudah sangat melekat pada coil, dan
kemudian dibersihkan kembali menggunakan air bersih.
d.
Penggulungan Plat Coil
Coil yang sudah dibersihkan, kemudian digulung kembali menggunakan
mesin recoiler.
2.
Proses Galvanisir
a. Pemasukan Coil
Universitas Sumatera Utara
Coil yang dalam bentuk gulungan, setelah keluar dari mesin recoiler
kemudian dibawa ke mesin uncoiler dengan menggunakan crane untuk
memproses plat. Apabila plat coil pertama telah habis maka ujung plat
coil pertama akan disambung dengan plat coil yang kedua dengan
menggunakan mesin las manual.
b. In looping
Pada proses ini, coil yang dalam bentuk memanjang karena telah
disambung dengan coil lainnya akan ditarik/direnggangkan agar produki
dapat berjalan kontinu.
c. Pemanasan dengan Oven
Setelah proses in looping, coil terebut dimasukkan kedalam oven beruhu
600oC - 800 oC yang bertujuan untuk membakar coil tersebut sehingga
coil menjadi mengkilat,tidak terdapat air pada pori-porin platnya dan
dalam bentuk yang rata. Pada oven ini, tidak terdapat oksigen.
d. Pencelupan ke bak aluminium clorida
Setelah dilakukan pemanasan, maka coil tersebut dicelupakan ke cairan
aluminium cloride yang bertujuan agar cairan aluminium dan zinc dapat
lengket dengan sempurna dengan plat coil.
e. Penambahan Timah
Setelah dilakukan proses pencelupan dengan aluminium clorida, maka
coil tersebut dialirkan ke ketel galva bersuhu 480oC - 500 oC. Proses
penambahan zinc dan aluminium dilakukan dengan tujuan mengkilatkan
Universitas Sumatera Utara
seng, memberikan daya tahan yang lebih baik, dan juga membuat
corak/bunga seng tampak bagus.
f.
Proses Cromating
Proses Cromating, yaitu pencampuran dengan Chromic Acid. Proses ini
digunakan untuk membuat anti jamur pada seng.
g. Ex looping
Pada proses ini, plat seng dalam bentuk memanjang yang telah selesai
diproses dalam bentuk memanjang ditarik/direnggangkan agar dapat
digulang kembali.
h.
Penggulungan Plat Seng
Plat Seng yang sudah selesai diproses, kemudian digulung kembali
menggunakan mesin recoiler.
3.
Cutting dan Stamping
Kemudian, seng dibawa ke mesin potong dengan menggunakan crane akan
dipotong sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan sehingga menghasilkan
potongan-potongan seng yang rata. Setelah didapatkan seng yang rata, maka
seng tersebut masuk ke bagian eskalator barang untuk diberi stempel.
4.
Pemeriksaan dan Pembentukan Pola Seng
Pemeriksaan dilakukan untuk melihat seng yang berkualitas baik dengan
dengan yang tidak baik. Seng yang telah diperiksa akan diolah kembali
menjadi seng gelombang jika kualitasnya baik, sedangkan jika reject atau
kurang bagus akan diproses di mesin pembentuk seng rabung. Seng
gelombang digunakan sebagai atap rumah dan jika terjadi hujan maka air
Universitas Sumatera Utara
hujan akan turun langsung ke tanah. Sedangkan seng rabung dapat digunakan
sebagai tempat untuk membuat talang air di perumahan yang berukuran
panjang.
5.
Pengepakan
Pada tahap ini, dilakukan pengepakan seng dan diangkut dengan
menggunakan crane untuk kemudian didistribusi.
Block diagram proses produksi seng pada PT. Intan Nasional Iron Industri
dapat dilihat pada Gambar 2.4. berikut.
Universitas Sumatera Utara
Pemasukan plat Coil dan penyambungan plat
Pencucian
Penggulungan Coil
Pemasukan plat Coil dan penyambungan plat
Proses In Looping
Pemanasan dengan Oven
Penambahan Timah
Proses Cromating
Proses Ex Looping
Penggulungan Plat Seng
Cutting dan Stamping
Pemeriksaan dan Pembentukan Seng
Pengepakan
Gambar 2.4. Block Diagram Proses Pembuatan Seng
Universitas Sumatera Utara
2.6.
Mesin dan Peralatan
2.6.1. Mesin Produksi
Mesin adalah alat mekanik atau elektrik yang mengirim atau mengubah
energi untuk melakukan atau membantu pelaksanaan tugas manusia. Mesin yang
digunakan pada PT. Intan Nasional Iron Industri adalah :
1. Bagian Penggulungan
a. Uncoiler
Uncoiler memiliki fungsi untuk membuka gulungan coil utama menjadi
lembaran plat yang panjang.
Gambar 2.5. Mesin Uncoiler
Spesifikasi Mesin Uncoiler dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Spesifikasi Mesin Uncoiler
Rincian
Ukuran
Tegangan
380V
Kapasitas Produksi
6-8m/min
Model
HD25-183 5-1100
Daya
4000 W
Sumber: PT. Intan Nasional Iron Industri
Universitas Sumatera Utara
b. Mesin Recoiler
Mesin Recoiler ini memiliki fungsi untuk menggulung kembali lembaran
plat panjang yang telah dibuka dari coil utama.
Gambar 2.6. Mesin Recoiler
Spesifikasi Mesin Recoiler dapat dilihat pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4. Spesifikasi Mesin Recoiler
Rincian
Deskripsi
Tegangan
380V
Kapasitas
6-8m/min
Produksi
Model
HP25-179 5-2100
Daya
4000 W
Sumber: PT. Intan Nasional Iron Industri
2. Bagian Galvanis
a. Mesin Galvanisator
Mesin ini memiliki fungsi untuk melapisi plat yang telah dibersihkan
dengan cairan.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.7. Mesin Galvanisator
Spesifikasi Mesin Galvanisator dapat dilihat pada Tabel 2.5.
Tabel 2.5. Spesifikasi Mesin Galvanisator
Rincian
Deskripsi
Dimensi
5300mm (l) x2300mm (w) x2700mm (h)
Sirkulasi fan
1 unit 4kw suhu tinggi fan. kapasitas aliran udara:
9000m3/jam
Sistem pemanas
1 set dari Riello FS34 gas alam (lpg, diesel) burner,
340000 kcal/jam
Daya
380 v ac/3ph/50 hz
Suhu
200°C
Sumber: PT. Intan Nasional Iron Industri
3. Bagian Pemotongan
a. Mesin Shearing
Mesin ini berfungsi untuk memotong lembaran plat yang sudah dibentuk.
Gambar 2.8. Mesin Shearing
Universitas Sumatera Utara
Spesifikasi Mesin Shearing dapat dilihat pada Tabel 2.6.
Tabel 2.6. Spesifikasi Mesin Shearing
Rincian
Deskripsi
Tipe
mesin hidrolik gunting plat, HYM
Dimensi
tebal 4mm ~ 8mm, panjang 2500mm ~ 4000mm)
Sumber: PT. Intan Nasional Iron Industri
b. Mesin Slitting
Mesin ini berguna untuk memotong lembaran plat yang sudah dipotong,
menjadi beberapa bagian plat yang lebih kecil.
Gambar 2.9. Mesin Slitting
Spesifikasi Mesin Slitting dapat dilihat pada Tabel 2.7.
Tabel 2.7. Spesifikasi Mesin Slitting
Rincian
Deskripsi
Dimensi
± 140 x 60 x 120cm ( p x l x t)
Daya
750 W, 3-Phase
Berat
500 kg
Sumber: PT. Intan Nasional Iron Industri
Universitas Sumatera Utara
4. Bagian Pembentukan
a. Mesin Roll Forming
Mesin ini berfungsi untuk membentuk lembaran plat yang sudah dipotong
menjadi bentuk seng yang bergelombang.
Gambar 2.10. Mesin Roll Forming
Spesifikasi Mesin Roll Forming dapat dilihat pada Tabel 2.8.
Tabel 2.8. Spesifikasi Roll Forming
Rincian
Deskripsi
Dimensi
450 x 1000 x 4000 (mm)
Kecepatan
13m / menit
Jumlah Roll
12 step
Sumber: PT. Intan Nasional Iron Industri
b. Mesin Gutter
Mesin ini berfungsi untuk membentuk lembaran plat yang berbentuk
lembaran kecil menjadi bentuk rabung.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.11. Mesin Gutter
2.6.2. Peralatan
Peralatan adalah alat perlengkapan yang mendukung dalam perusahaan.
Peralatan yang digunakan pada PT. Intan Nasional Iron Industri adalah :
1.
Crane
Crane merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk memindahkan lembaran
plat yang sudah digulung pada Coil untuk proses permesinan. Crane dapat
dilihat pada Gambar 2.12.
Gambar 2.12. Crane
Universitas Sumatera Utara
2.
Generator
Generator merupakan sumber tegangan listrik yang diperoleh melalui
perubahan energi mekanik menjadi energi listrik. PT. Intan Nasional Iron
Industri menggunakan generator sebagai bentuk tambahan pasokan listrik dan
menjadi sumber listrik utama apabila terjadi pemadaman listrik dari PLN.
Generator dapat dilihat pada Gambar 2.13.
Gambar 2.13. Generator
2.6.3. Utilitas
Unit utilitas merupakan sarana penunjang proses yang diperlukan pabrik
agar dapat berjalan dengan baik. Pada umumnya, utilitas dalam pabrik proses
meliputi air dan listrik. Penyediaan utilitas dapat dilakukan secara langsung di
mana utilitas diproduksi di dalam pabrik tersebut, atau secara tidak langsung yang
diperoleh dari pembelian ke perusahaan-perusahaan yang menjualnya. Utilitas
adalah segala kelengkapan yang berhubungan dengan jalannya proses produksi
dan kebutuhan yang diperlukan. Unit-unit pendukung pada PT. Intan Nasional
Iron Industri, adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1.
Listrik, yang diperoleh dari PT. PLN dan mesin generator yang dimiliki
perusahaan sendiri. Pembangkit listrik ini digunakan sebagai:
a. Penggerak mesin
b. Penerangan kantor dan sumber daya peralatan elektronik kantor
2.
Air, yang diperoleh dari KIM dengan penyaringan yang baik. Selain itu PT.
Intan Nasional Iron Industri juga mempunyai pompa air sendiri yang
digunakan untuk membersihkan lembaran plat. Air digunakan sebagai :
a. Keperluan karyawan di pabrik
b. Keperluan seluruh bagian pabrik
2.6.4. Safety and Fire Protection
Safety and Fire Protection adalah tindakan pencegahan terhadap risiko
kecelakaan kerja di pabrik, baik terhadap tenaga kerja maupun lingkungan kerja.
1.
Keamanan
Dari segi keamanan, fasilitas yang diberikan oleh PT. Intan Iron Industri
adalah penjagaan atau pengamanan selama 24 jam yang dilaksanakan oleh
petugas keamanan atau satpam yang dilakanakan sebanyak tiga shift.
2.
Keselamatan
PT. Intan Iron Industri menyediakan alat pelindung diri (APD) bagi para
pekerja. APD yang disediakan berupa helm, masker, sarung tangan dan safety
shoes. Masker, sarung tangan dan safety shoes dipergunakan oleh pekerja di
bagian pencucian seng, produksi seng, dan sebagainya. Masker digunakan
untuk mencegah gas yang beracun dari larutan kimia terhirup atau masuk ke
Universitas Sumatera Utara
dalam tubuh pekerja. Sarung tangan berguna untuk melindungi tangan
pekerja dari kontak fisik yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja.
Sedangkan safety shoes berguna untuk melindungi bagian kaki pekerja dari
kontak fisik dengan benda-benda tajam dan zat-zat berbahaya.
3.
Fire Protection
Fasilitas Fire Protection yang disediakan oleh PT. Intan Nasional Iron
Industri digunakan untuk mencegah terjadinya kebakaran. Fasilitas tersebut
adalah Hydrant dan air produksi. Hydrant atau air pemadam terletak di
bagian depan pabrik. Dalam hal ini, air produksi dialirkan melalui pipa-pipa
yang telah terpasang di bagian atas pabrik. Air produksi akan mengalir ke
tempat terjadinya kebakaran melalui pipa tersebut.
2.6.5. Waste Treatment
Proses produksi PT. Intan Nasional Iron Industri menghasilkan limbah cair
dan limbah padat. Limbah cair ini berasal dari proses pencucian seng atau
pickling. PT. Intan Nasional Iron Industri mengolah kembali limbah cair agar
tidak menjadi limbah kotor yang dapat mengganggu kenyamanan penduduk di
lingkungan sekitar pabrik. Limbah padat berupa seng yang tidak sesuai standar
atau sisa-sisa plat seng hasil pemotongan. Setiap seminggu sekali atau sebulan
sekali limbah padat tersebut dijual ke tukang botot atau peleburan besi. Jadi,
pendapatan dari perusahaan ini juga didukung oleh pengolahan limbahnya.
Universitas Sumatera Utara
2.7.
Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan
dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan
bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang
baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa.
Sruktur organisasi yang digunakan oleh PT. Intan Nasional Iron Industri
adalah struktur organiasasi campuran antara struktur organisasi lini dan fungsional
Struktur organisasi PT. Intan Nasional Iron Industri dapat dilihat pada gambar 5.1.
Struktur organisasi lini adalah suatu struktur organisasi dimana wewenang
dan kebijakan pimpinan atau atasan dilimpahkan pada satuan-satuan organisasi di
bawahnya menurut garis vertikal. Sedangkan struktur organisasi fungsional adalah
struktur organisasi di mana organisasi diatur berdasarkan pengelompokan
aktivitas dan tugas yang sama untuk membentuk unit-unit kerja seperti produksi,
operasi, pemasaran, keuangan, personalia, dan sebagainya yang memiliki fungsi
yang terspesialisasi. Spesialisasi di sini akan memberikan efisiensi kerja yang
lebih tinggi lagi.
Universitas Sumatera Utara
II-57
DIREKTUR
Wakil Manajemen
Ka. Bag
Keuangan
Ka. Bag
Pembukuan
Kasi. Lokal
Kasi. Import
Ka. Bag
Pemasaran
Kasi. Lokal
Kasi. Import
Ka. Bag
Pembelian
Kasi.
Listrik
Kasi.
Mekanik
Ka. Bag
Produksi
Ka. Bag
Gudang
Barang Jadi
Ka. Bag QC
Ka. Bag
Pembentukan
&
Pengeluaran
Seng
Ka. Bag
Personalia
Kasi.
Ketenagakerjaan
Kasi. Keamanan
Kasi. Angkutan
Kasi. Bahan
& Sparepart
Kasi. Pelayanan
Umum
Kasi. Humas
Gambar 2.14. Struktur Organisasi PT. Intan Nasional Iron Industri
Universitas Sumatera Utara
II-58
2.8.
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Uraian pembagian tugas dan tanggung jawab dari tiap-tiap jabatan pada
struktur organisasi PT. Intan Nasional Iron Industri adalah sebagai berikut :
1.
Direktur
Tugas dan tanggung jawab Direktur yaitu :
a. Menentukan kebijakan perusahaan sesuai dengan pedoman-pedoman yang
telah ditetapkan.
b. Mengangkat pegawai tingkat staf serta menentukan tanggung jawab dan
wewenang masing-masing bagian.
c. Mengadakan pengawasan dan pemeriksaan terhadap keuangan perusahaan
d. Memperbesar kapasitas produksi dan penjualan melalui pembelian alatalat produksi yang sesuai dan berkualitas tinggi.
2.
Wakil Manajemen
Tugas dan tanggung jawab Wakil Manajemen yaitu :
a. Memberikan petunjuk-petunjuk teknis pada karyawan.
b. Mengatur kegiatan produksi.
c. Didalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada direktur.
3.
Kepala Bagian Keuangan
Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Keuangan yaitu:
a. Mengurus gaji-gaji karyawan.
b. Mengesahkan dan menandatangani permintaan barang untuk keperluan
produksi.
c. Bertanggung jawab atas penyimpanan uang dan surat-surat berharga.
I-58
Universitas Sumatera Utara
d. Menganalisa segala kegiatan yang berhubungan dengan uang.
4.
Kepala Bagian Pembukuan
Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Pembukuan yaitu :
a. Mencatat pengeluaran dan penerimaan kas termasuk cek dan menutup kas
setiap hari.
b. Bekerja sama dengan bagian administrasi dalam menentukan anggaran
perusahaan.
c. Mencatat seluruh laporan dari setiap kepala bagian.
5.
Kepala Bagian Pemasaran
Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Pemasaran yaitu :
a. Bertanggung jawab atas pemasaran setiap produk.
b. Menyusun jadwal pemasaran produk ke setiap daerah.
c. Dalam menjalankan tugasnya, bertanggung jawab kepada manajer pabrik.
6.
Kepala Bagian Pembelian
Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Pembelian yaitu :
a. Bertanggung jawab atas pembelian setiap bahan baku, tambahan maupun
penolong dan sparepart.
b. Menyusun jadwal pembelian bahan-bahan untuk produksi dan sparepart.
c. Dalam menjalankan tugasnya, bertanggung jawab kepada manajer pabrik.
7.
Kepala Bagian Produksi
Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Produksi yaitu :
a. Membuat atau melaksanakan pembuatan produk sesuai rencana produksi
yang telah ada.
Universitas Sumatera Utara
b. Dalam tugasnya dibantu oleh kepala bagian stock dan pengawas produksi.
c. Bertanggung jawab atas segala tugasnya kepada factory manager.
8.
Kepala Bagian QC
Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian QC yaitu :
a. Bertanggung jawab atas kualitas produk yang dihasilkan.
b. Mengontrol produk dari sisi tebal, kilat dan berat produk.
c. Dalam menjalankan tugasnya, bertanggung jawab kepada manajer pabrik.
9.
Kepala Bagian Gudang Barang Jadi
Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Gudang Barang Jadi yaitu :
a. Bertanggung jawab atas keamanan barang-barang yang disimpan di
gudang.
b. Mencatat pemasukan dan pengeluaran bahan jadi dari gudang.
c. Bertanggung jawab kepada manager pabrik.
10. Kepala Bagian Personalia
Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Personalia yaitu :
a. Membantu pimpinan dalam menentukan tugas karyawan.
b. Melakukan pembayaran gaji karyawan.
c. Bertanggung jawab kepada direktur.
11. Kasi Ketenagakerjaan
Tugas dan tanggung jawab Kasi Ketenagakerjaan yaitu :
a. Membuat surat-surat kesehatan bagi karyawan dan absensi karyawan.
b. Memberikan reward/punishment bagi setiap karyawan.
Universitas Sumatera Utara
c. Pengawasan
terhadap
kedisiplinan
karyawan
dan
memberikan
rekomendasi.
d. Bertanggung jawab kepada kepala bagian produksi.
12. Kasi Keamanan
Tugas dan tanggung jawab Kasi Keamanan yaitu :
a. Menjaga keamanan di lingkungan perusahaan dan sekitarnya.
b. Bertanggung jawab atas keamanan perusahaan.
c. Mengontrol keluar masuk barang produksi.
d. Mengontrol karyawan yang datang dan pulang.
13. Kasi Angkutan
Tugas-tugas Kasi Angkutan yaitu :
a. Mengatur pengangkutan hasil produksi dan bahan baku.
b. Mengurus tranportasi staf kantor.
14. Kasi Pelayanan Umum
Tugas dan tanggung jawab Kasi Pelayanan Umum yaitu :
a. Menjaga suasana bersih di lingkungan pabrik maupun kantor perusahaan.
b. Menyusun jadwal kebersihan sesuai jam kerja tanpa mengganggu proses
produksi.
c. Mengantar makanan kepada karyawan.
15. Kasi Humas
Tugas dan tanggung jawab Kasi Humas yaitu :
a. Mengatur urusan perusahaan dengan lintas luar.
b. Bertanggung jawab kepada kepala bagian personalia.
Universitas Sumatera Utara
16. Kasi Pembentukan & Pengeluaran Seng
Tugas dan tanggung jawab Kasi Pembentukan & Pengeluaran Seng yaitu :
a. Mencatat jumlah produksi di bagian pembentukan dan pengeluaran seng.
b. Bertanggung jawab kepada kepala bagian Gudang Barang Jadi.
17. Kasi Listrik
Tugas dan tanggung jawab Kasi Ketenagakerjaan yaitu :
a. Mengontrol urusan mengenai bagian-bagian listrik untuk seluruh bagian
dalam perusahaan.
b. Bertanggung jawab kepada kepala bagian produksi.
18. Kasi Mekanik
Tugas dan tanggung jawab Kasi Mekanik yaitu :
a. Melakukan perbaikan terhadap mesin yang rusak.
b. Memelihara keberadaan mesin agar tetap dalam keadaan andal.
c. Menyusun jadwal perawatan mesin yang efisien.
d. Melakukan pemeriksaan terhadap mesin sebelum rusak.
19. Kasi Bahan & Sparepart
Tugas dan tanggung jawab Kasi Bahan & Sparepart yaitu :
a. Mengawasi segala peralatan yang ada dalam pabrik.
b. Membuat rencana penggantian peralatan.
c. Bertanggung jawab kepada kepala bagian produksi.
Universitas Sumatera Utara
20. Kasi Lokal
Tugas dan tanggung jawab Kasi Lokal yaitu :
a. Mengontrol urusan mengenai bagian produk lokal.
b. Bertanggung jawab kepada kepala bagian pemasaran dan pembelian.
21. Kasi Import
Tugas dan tanggung jawab Kasi Import yaitu :
a. Mengontrol urusan mengenai bagian baku import untuk bagian produksi.
b. Bertanggung jawab kepada kepala bagian pemasaran dan pembelian.
2.9.
Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja
2.9.1. Jumlah Tenaga Kerja
Di dalam melaksanakan kegiatan operasional pabrik, PT. Intan Nasional
Iron Industri mempunyai tenaga kerja sebanyak 110 orang. Alokasi tenaga kerja
dapat dilihat pada Tabel 2.9.
Tabel 2.9. Alokasi Penggunaan Tenaga Kerja PT. Intan Nasional Iron
Industri
NO
URAIAN
1
Bagian Umum
Direktur
Administrasi/Keuangan
Bagian Produksi
Bagian Personalia
Bagian Pemasaran
Bagian Pembukuan
Jumlah
(Orang)
1
1
1
3
3
1
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.9. Alokasi Penggunaan Tenaga Kerja PT. Intan Nasional Iron
Industri (Lanjutan)
NO
URAIAN
Jumlah (Orang)
Bagian Pembelian
1
Bagian Gudang Barang Jadi
1
Pelayan
2
Satpam
5
Jumlah Tenaga Kerja Umum
2
19
Tenaga Kerja Langsung
Pemasukan Coil
12
Pembersihan (Cleaning)
10
Galvanis
10
Chrom
4
Pemotongan & Pelabelan
10
Pembentukan Seng
8
Pengepakan
10
Jumlah Tenaga Kerja Langsung
Tenaga Kerja Tidak
3
Langsung
Pelayan
64
6
Air
5
Generator
4
Mekanik
4
Gudang Bahan Jadi
5
Jumlah Tenaga Kerja Tidak Langsung
24
Total Tenaga Kerja
107
Sumber : PT. Intan Nasional Iron Industri
Universitas Sumatera Utara
2.9.2. Jam Kerja
Jam kerja yang diberlakukan di PT. Intan Nasional Iron Industri adalah :
Jam Kerja Reguler
Hari senin s/d Jumat :
Pukul 08.30 – 12.00 WIB
Kerja Aktif
Pukul 12.00 – 13.00 WIB
Istirahat
Pukul 13.00 – 16.30 WIB
Kerja Aktif
Jam Kerja Shift Karyawan
Shift I
: Pukul 06.00 WIB – 14.00 WIB
Shift II
: Pukul 14.00 WIB – 22.00 WIB
Jam Kerja Shift Piket
Shift I
: Pukul 07.00 WIB – 15.00 WIB
Shift II
: Pukul 15.00 WIB – 23.00 WIB
2.10. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya
Sistem pengupahan yang digunakan PT. Intan Nasional Iron Industri yaitu
sistem pengupahan yang dibayarkan sekali sebulan sesuai dengan gaji pokok
kepada tenaga kerja baik langsung maupun tidak langsung dan upah harian bagi
pekerja harian. Upah yang diberikan kepada karyawan PT. Intan Nasional Iron
Industri sudah mempertimbangkan UMR (Upah Minimum Rata-rata) Kota
Medan. Selain pemberian upah/gaji, perusahaan juga memberikan beberapa
tunjangan seperti Tunjangan Hari Raya dan Tahun Baru.
Universitas Sumatera Utara
Untuk meningkatkan kesejahteraan umum bagi staff dan karyawan pabrik
PT. Intan Nasional Iron Industri memberikan beberapa fasilitas, yang sangat
berpengaruh pada produktivitas staff dan karyawan dalam bekerja yaitu:
1.
Perusahaan menyediakan tempat ibadah dan memberikan kesempatan kepada
karyawan untuk melaksanakan ibadah.
2.
Memberikan pakaian kerja dan sepatu kerja kepada setiap karyawan.
3.
Makan satu kali sesuai jam kerjanya.
4.
Pengobatan bagi karyawan.
5.
Jamsostek.
6.
Antar jemput staff kantor.
7.
Antar jemput karyawan sesuai rute yang telah ditentukan, sedangkan
karyawan yang tempat tinggalnya di luar rute yang telah ditentukan
mendapatkan pergantian uang transport.
Universitas Sumatera Utara
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1.
Sejarah Perusahaan
PT. Intan Nasional Iron Industri yang bergerak di bidang produksi seng
merupakan sebuah perusahaan yang didirikan oleh Bapak Tansi Chandra.
Perusahaan ini merupakan salah satu cabang dari PT. Intan Group yang berkantor
pusat di jalan Gandhi No. 130. PT. Intan Nasional Iron Industri sendiri terletak di
jalan K.L. Yos Sudarso Km 10,2 Kampung Mabar Medan.
PT. Intan Nasional Iron Industri didirikan pada bulan Mei 1971, dimulai
dengan melakukan kegiatan produksi percobaan yaitu proses penggalvanisan plat.
Seiring dengan berjalannya waktu, kondisi perusahaan semakin berkembang. Saat
ini, PT. Intan Nasional Iron Industri telah menghasilkan Baja Lembaran Lapis
Seng (BJLS), baik seng rata dan seng gelombang maupun rabung. PT. Intan
Nasional Iron Industri merupakan pabrik yang bersifat job order dan make to
stock. Setiap produk yang diorder pelanggan harus disesuaikan dengan spesifikasi
produk yang diinginkan pelanggan. Pengerjaan pesanannya harus sesuai dengan
kesepakatan pelanggan agar tetap percaya terhadap perusahaan.
2.2.
Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT. Intan Nasional Iron Industri merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang manufaktur yang memproduksi seng yang di antaranya adalah seng rata,
seng gelombang dan rabung. Seng tersebut masih bervariasi dalam ukurannya,
Universitas Sumatera Utara
yaitu 6 ft, 7 ft, dan 8 ft. Bahan baku pembuatan seng ini adalah plat coil. Banyak
tidaknya produk yang dihasilkan tergantung dari permintaan pelanggan dan
didukung oleh ketersediaan sumber daya, baik bahan maupun fasilitas lainnya
yang mendukung kegiatan produki.
2.3.
Lokasi Perusahaan
PT. Intan Nasional Iron Industri berlokasi di Jl. Kom L Yos Sudarso, Km
10,2, Medan tepatnya di Kawasan Industri Medan (KIM) I. Lokasi perusahaan
dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1. Lokasi PT. Intan Nasional Iron Industri
2.4.
Daerah Pemasaran
Produk-produk hasil produksi PT. Intan Nasional Iron Industri ini hanya
dipasarkan di dalam negeri. Daerah pemasarannya tersebar di beberapa daerah
khususnya Medan dan sekitarnya, Pekanbaru, Padang, Aceh, serta beberapa
daerah lainnya yang berada di dalam negeri.
Universitas Sumatera Utara
2.5.
Proses Produksi
Produksi adalah keseluruhan proses dan operasi yang dilakukan untuk
menghasilkan produk atau jasa. Sistem produksi merupakan kumpulan dari sub
sistem yang saling berinteraksi dengan tujuan mentransformasi input produksi
menjadi output produksi. Input produksi ini dapat berupa bahan baku, mesin,
tenaga kerja, modal dan informasi. Sedangkan output produksi merupakan produk
yang dihasilkan berikut sampingannya seperti limbah, informasi, dan sebagainya.
2.5.1. Standar Mutu Produk
Standar mutu adalah kesepakatan-kesepakatan yang telah
didokumentasikan terdiri dari spesifikasi-spesifikasi teknis atau kriteria-kriteria
akurat yang digunakan sebagai peraturan, petunjuk atau definisi-definisi tertentu
untuk menjamin suatu barang, produk, proses atau jasa sesuai dengan yang telah
dinyatakan.
Standar mutu produk yang diberlakukan oleh PT. Intan Nasional Iron
Industri dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Standar Mutu Produk
Tebal (mm)
Standard
Toleransi
0,2
0,2-0,205
Lebar (cm)
762
Panjang (mm)
Standard
Toleransi
1800
2-3
2100
2400
Sumber: PT. Intan Nasional Iron Industri
Standar mutu bahan yang diberlakukan oleh PT. Intan Nasional Iron
Industri adalah standar mutu yang diberlakukan untuk seluruh perusahaan secara
Universitas Sumatera Utara
nasional. Pemberlakuan SNI Baja Lembaran Lapis Seng (BJLS) SNI 07-20532006 dengan nomor Harmonized System (HS) dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. SNI Baja Lembaran Lapis Seng (BJLS) SNI 07-2053-2006 dengan
Nomor HarmonizedSystem (HS)
Jenis Produk
No SNI
Pos Tarif / HarmonizedSystem
HS : 7210.41.10.00
HS : 7210.41.20.00
HS : 7210.41.90.00
Baja Lembaran
Lapis Seng
(BJLS)
HS : 7210.49.10.00
SNI 07 – 2053 - 2006
HS : 7210.49.20.00
HS : 7210.49.90.00
HS : 7212.30.10.00
HS : 7212.30.20.00
HS : 7212.30.90.00
Sumber : Departemen Perindustrian Direktorat Jendral Industri Logam Mesin Textil dan Aneka.
Sejak diberlakukannya Peraturan Menteri Perindustrian tentang
pemberlakuan SNI Baja Lembaran Lapis Seng (BJLS) secara wajib, maka Baja
Lembaran Lapis Seng (BJLS) yang tidak sesuai Tabel 2.1 tidak boleh diproduksi
dan diperdagangkan.
Universitas Sumatera Utara
2.5.2.
Bahan yang Digunakan
Bahan yang digunakan dalam proses pembuatan seng terdiri dari tiga
jenis yang satu sama lainnya saling membutuhkan dalam kelancaran proses
produksi. Bahan-bahan tersebut diantaranya:
2.5.2.1. Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan
produk, ikut dalam proses produksi dan persentasenya terbesar dibandingkan
dengan bahan-bahan lainnya. Tanpa adanya bahan baku, produk tersebut tidak
akan dapat dihasilkan. Bahan baku yang digunakan adalah
1.
Coil
Coil tersebut berbentuk gulungan.
Gambar 2.2. Coil
2.
Aluminium
Aluminium yang dicairkan digunakan sebagai bahan campuran untuk
melengketkan zinc ke plat coil. Balok aluminium dapat dilihat pada Gambar
2.3.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3. Aluminium
3.
Zinc
Zinc yang dicairkan digunakan sebagai bahan campuran untuk pencegah
karat.
2.5.2.2. Bahan Penolong
Bahan penolong adalah suatu bahan yang digunakan untuk memperlancar
proses produksi dan ikut dalam proses produksi, tetapi tidak tampak di bagian
akhir produk. Komposisi bahan penolong ini lebih sedikit dibandingkan dengan
bahan baku. Bahan penolong yang digunakan pada produk adalah:
1.
HCL (Asam Klorida), yang digunakan untuk membersihkan kotoran yang
lengket, menghilangkan minyak dan menghilangkan karat-karat pada coil.
2.
Air
Air digunakan dalam pembuatan seng, yaitu untuk mendinginkan plat seng
agar tidak merusak mesin yang digunakan dalam proses, dan air dipanaskan
bertujuan untuk membersihkan coil dari lemak minyak dan debu pada proses
pembersihan.
Universitas Sumatera Utara
3.
Amunium Cloride
Amunium Cloride digunakan sebagai bahan kimia agar cairan zinc dan
aluminium dapat lengket dengan sempurna ke plat coil.
4.
Cromic Acid
Cromic Acid digunakan sebagai anti jamur pada seng.
5.
Solar
Solar digunakan sebagai bahan bakar pemanasan oven pada proses galvanisir,
pemanas tungku peleburan aluminium dan zinc, serta pemanas air pada bak
pembersihan.
2.5.2.3. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi
dan berfungsi meningkatkan mutu produk serta merupakan bagian dari produk
akhir. Bahan tambahan yang digunakan adalah stempel, digunakan untuk
memberikan merek pada seng.
2.5.3.
Uraian Proses Produksi
Proses produksi pembuatan seng dengan pada PT. Intan Nasional Iron
Industri dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu:
1.
Proses Pembersihan (Cleaning)
a. Proses Pemasukan Coil dengan menggunakan mesin Uncoiler
Universitas Sumatera Utara
Coil dipersiapkan untuk diproduksi yakni dimasukkan ke mesin uncoiler
dengan menggunakan crane. Operator mengatur posisi poros uncoiler
dengan menggunakan mesin hidrolik agar dapat mengikat coil press.
b.
Penyambungan plat dengan mesin las
Apabila plat coil pertama telah habis maka ujung plat coil pertama akan
disambung dengan plat coil yang kedua dengan menggunakan mesin las
manual. Proses pengelasan menggunakan plat baja.
c. Pembersihan (Cleaning)
Proses pembersihan bahan baku berfungsi untuk membersihkan bahan
baku dari minyak, kotoran yang lengket dan karat yang menempel pada
coil. Terdapat 3 bak pembersihan, yaitu bak pertama berisi air panas, bak
kedua berisi air panas dan terakhir, bak yang berisi Larutan Asam
Klorida. Pada tahap pertama, dilakukan pembersihan di bak bersuhu
80oC yang berisi air panas,. Tahap kedua, dialirkan ke bak cleaning 2
yang berisi air panas kembali. Tahap ketiga, dialirkan ke bak cleaning 3
yang berisi HCL (Asam Klorida) agar dapat dipastikan bahwa bahan
baku bersih dari karat yang sudah sangat melekat pada coil, dan
kemudian dibersihkan kembali menggunakan air bersih.
d.
Penggulungan Plat Coil
Coil yang sudah dibersihkan, kemudian digulung kembali menggunakan
mesin recoiler.
2.
Proses Galvanisir
a. Pemasukan Coil
Universitas Sumatera Utara
Coil yang dalam bentuk gulungan, setelah keluar dari mesin recoiler
kemudian dibawa ke mesin uncoiler dengan menggunakan crane untuk
memproses plat. Apabila plat coil pertama telah habis maka ujung plat
coil pertama akan disambung dengan plat coil yang kedua dengan
menggunakan mesin las manual.
b. In looping
Pada proses ini, coil yang dalam bentuk memanjang karena telah
disambung dengan coil lainnya akan ditarik/direnggangkan agar produki
dapat berjalan kontinu.
c. Pemanasan dengan Oven
Setelah proses in looping, coil terebut dimasukkan kedalam oven beruhu
600oC - 800 oC yang bertujuan untuk membakar coil tersebut sehingga
coil menjadi mengkilat,tidak terdapat air pada pori-porin platnya dan
dalam bentuk yang rata. Pada oven ini, tidak terdapat oksigen.
d. Pencelupan ke bak aluminium clorida
Setelah dilakukan pemanasan, maka coil tersebut dicelupakan ke cairan
aluminium cloride yang bertujuan agar cairan aluminium dan zinc dapat
lengket dengan sempurna dengan plat coil.
e. Penambahan Timah
Setelah dilakukan proses pencelupan dengan aluminium clorida, maka
coil tersebut dialirkan ke ketel galva bersuhu 480oC - 500 oC. Proses
penambahan zinc dan aluminium dilakukan dengan tujuan mengkilatkan
Universitas Sumatera Utara
seng, memberikan daya tahan yang lebih baik, dan juga membuat
corak/bunga seng tampak bagus.
f.
Proses Cromating
Proses Cromating, yaitu pencampuran dengan Chromic Acid. Proses ini
digunakan untuk membuat anti jamur pada seng.
g. Ex looping
Pada proses ini, plat seng dalam bentuk memanjang yang telah selesai
diproses dalam bentuk memanjang ditarik/direnggangkan agar dapat
digulang kembali.
h.
Penggulungan Plat Seng
Plat Seng yang sudah selesai diproses, kemudian digulung kembali
menggunakan mesin recoiler.
3.
Cutting dan Stamping
Kemudian, seng dibawa ke mesin potong dengan menggunakan crane akan
dipotong sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan sehingga menghasilkan
potongan-potongan seng yang rata. Setelah didapatkan seng yang rata, maka
seng tersebut masuk ke bagian eskalator barang untuk diberi stempel.
4.
Pemeriksaan dan Pembentukan Pola Seng
Pemeriksaan dilakukan untuk melihat seng yang berkualitas baik dengan
dengan yang tidak baik. Seng yang telah diperiksa akan diolah kembali
menjadi seng gelombang jika kualitasnya baik, sedangkan jika reject atau
kurang bagus akan diproses di mesin pembentuk seng rabung. Seng
gelombang digunakan sebagai atap rumah dan jika terjadi hujan maka air
Universitas Sumatera Utara
hujan akan turun langsung ke tanah. Sedangkan seng rabung dapat digunakan
sebagai tempat untuk membuat talang air di perumahan yang berukuran
panjang.
5.
Pengepakan
Pada tahap ini, dilakukan pengepakan seng dan diangkut dengan
menggunakan crane untuk kemudian didistribusi.
Block diagram proses produksi seng pada PT. Intan Nasional Iron Industri
dapat dilihat pada Gambar 2.4. berikut.
Universitas Sumatera Utara
Pemasukan plat Coil dan penyambungan plat
Pencucian
Penggulungan Coil
Pemasukan plat Coil dan penyambungan plat
Proses In Looping
Pemanasan dengan Oven
Penambahan Timah
Proses Cromating
Proses Ex Looping
Penggulungan Plat Seng
Cutting dan Stamping
Pemeriksaan dan Pembentukan Seng
Pengepakan
Gambar 2.4. Block Diagram Proses Pembuatan Seng
Universitas Sumatera Utara
2.6.
Mesin dan Peralatan
2.6.1. Mesin Produksi
Mesin adalah alat mekanik atau elektrik yang mengirim atau mengubah
energi untuk melakukan atau membantu pelaksanaan tugas manusia. Mesin yang
digunakan pada PT. Intan Nasional Iron Industri adalah :
1. Bagian Penggulungan
a. Uncoiler
Uncoiler memiliki fungsi untuk membuka gulungan coil utama menjadi
lembaran plat yang panjang.
Gambar 2.5. Mesin Uncoiler
Spesifikasi Mesin Uncoiler dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Spesifikasi Mesin Uncoiler
Rincian
Ukuran
Tegangan
380V
Kapasitas Produksi
6-8m/min
Model
HD25-183 5-1100
Daya
4000 W
Sumber: PT. Intan Nasional Iron Industri
Universitas Sumatera Utara
b. Mesin Recoiler
Mesin Recoiler ini memiliki fungsi untuk menggulung kembali lembaran
plat panjang yang telah dibuka dari coil utama.
Gambar 2.6. Mesin Recoiler
Spesifikasi Mesin Recoiler dapat dilihat pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4. Spesifikasi Mesin Recoiler
Rincian
Deskripsi
Tegangan
380V
Kapasitas
6-8m/min
Produksi
Model
HP25-179 5-2100
Daya
4000 W
Sumber: PT. Intan Nasional Iron Industri
2. Bagian Galvanis
a. Mesin Galvanisator
Mesin ini memiliki fungsi untuk melapisi plat yang telah dibersihkan
dengan cairan.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.7. Mesin Galvanisator
Spesifikasi Mesin Galvanisator dapat dilihat pada Tabel 2.5.
Tabel 2.5. Spesifikasi Mesin Galvanisator
Rincian
Deskripsi
Dimensi
5300mm (l) x2300mm (w) x2700mm (h)
Sirkulasi fan
1 unit 4kw suhu tinggi fan. kapasitas aliran udara:
9000m3/jam
Sistem pemanas
1 set dari Riello FS34 gas alam (lpg, diesel) burner,
340000 kcal/jam
Daya
380 v ac/3ph/50 hz
Suhu
200°C
Sumber: PT. Intan Nasional Iron Industri
3. Bagian Pemotongan
a. Mesin Shearing
Mesin ini berfungsi untuk memotong lembaran plat yang sudah dibentuk.
Gambar 2.8. Mesin Shearing
Universitas Sumatera Utara
Spesifikasi Mesin Shearing dapat dilihat pada Tabel 2.6.
Tabel 2.6. Spesifikasi Mesin Shearing
Rincian
Deskripsi
Tipe
mesin hidrolik gunting plat, HYM
Dimensi
tebal 4mm ~ 8mm, panjang 2500mm ~ 4000mm)
Sumber: PT. Intan Nasional Iron Industri
b. Mesin Slitting
Mesin ini berguna untuk memotong lembaran plat yang sudah dipotong,
menjadi beberapa bagian plat yang lebih kecil.
Gambar 2.9. Mesin Slitting
Spesifikasi Mesin Slitting dapat dilihat pada Tabel 2.7.
Tabel 2.7. Spesifikasi Mesin Slitting
Rincian
Deskripsi
Dimensi
± 140 x 60 x 120cm ( p x l x t)
Daya
750 W, 3-Phase
Berat
500 kg
Sumber: PT. Intan Nasional Iron Industri
Universitas Sumatera Utara
4. Bagian Pembentukan
a. Mesin Roll Forming
Mesin ini berfungsi untuk membentuk lembaran plat yang sudah dipotong
menjadi bentuk seng yang bergelombang.
Gambar 2.10. Mesin Roll Forming
Spesifikasi Mesin Roll Forming dapat dilihat pada Tabel 2.8.
Tabel 2.8. Spesifikasi Roll Forming
Rincian
Deskripsi
Dimensi
450 x 1000 x 4000 (mm)
Kecepatan
13m / menit
Jumlah Roll
12 step
Sumber: PT. Intan Nasional Iron Industri
b. Mesin Gutter
Mesin ini berfungsi untuk membentuk lembaran plat yang berbentuk
lembaran kecil menjadi bentuk rabung.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.11. Mesin Gutter
2.6.2. Peralatan
Peralatan adalah alat perlengkapan yang mendukung dalam perusahaan.
Peralatan yang digunakan pada PT. Intan Nasional Iron Industri adalah :
1.
Crane
Crane merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk memindahkan lembaran
plat yang sudah digulung pada Coil untuk proses permesinan. Crane dapat
dilihat pada Gambar 2.12.
Gambar 2.12. Crane
Universitas Sumatera Utara
2.
Generator
Generator merupakan sumber tegangan listrik yang diperoleh melalui
perubahan energi mekanik menjadi energi listrik. PT. Intan Nasional Iron
Industri menggunakan generator sebagai bentuk tambahan pasokan listrik dan
menjadi sumber listrik utama apabila terjadi pemadaman listrik dari PLN.
Generator dapat dilihat pada Gambar 2.13.
Gambar 2.13. Generator
2.6.3. Utilitas
Unit utilitas merupakan sarana penunjang proses yang diperlukan pabrik
agar dapat berjalan dengan baik. Pada umumnya, utilitas dalam pabrik proses
meliputi air dan listrik. Penyediaan utilitas dapat dilakukan secara langsung di
mana utilitas diproduksi di dalam pabrik tersebut, atau secara tidak langsung yang
diperoleh dari pembelian ke perusahaan-perusahaan yang menjualnya. Utilitas
adalah segala kelengkapan yang berhubungan dengan jalannya proses produksi
dan kebutuhan yang diperlukan. Unit-unit pendukung pada PT. Intan Nasional
Iron Industri, adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1.
Listrik, yang diperoleh dari PT. PLN dan mesin generator yang dimiliki
perusahaan sendiri. Pembangkit listrik ini digunakan sebagai:
a. Penggerak mesin
b. Penerangan kantor dan sumber daya peralatan elektronik kantor
2.
Air, yang diperoleh dari KIM dengan penyaringan yang baik. Selain itu PT.
Intan Nasional Iron Industri juga mempunyai pompa air sendiri yang
digunakan untuk membersihkan lembaran plat. Air digunakan sebagai :
a. Keperluan karyawan di pabrik
b. Keperluan seluruh bagian pabrik
2.6.4. Safety and Fire Protection
Safety and Fire Protection adalah tindakan pencegahan terhadap risiko
kecelakaan kerja di pabrik, baik terhadap tenaga kerja maupun lingkungan kerja.
1.
Keamanan
Dari segi keamanan, fasilitas yang diberikan oleh PT. Intan Iron Industri
adalah penjagaan atau pengamanan selama 24 jam yang dilaksanakan oleh
petugas keamanan atau satpam yang dilakanakan sebanyak tiga shift.
2.
Keselamatan
PT. Intan Iron Industri menyediakan alat pelindung diri (APD) bagi para
pekerja. APD yang disediakan berupa helm, masker, sarung tangan dan safety
shoes. Masker, sarung tangan dan safety shoes dipergunakan oleh pekerja di
bagian pencucian seng, produksi seng, dan sebagainya. Masker digunakan
untuk mencegah gas yang beracun dari larutan kimia terhirup atau masuk ke
Universitas Sumatera Utara
dalam tubuh pekerja. Sarung tangan berguna untuk melindungi tangan
pekerja dari kontak fisik yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja.
Sedangkan safety shoes berguna untuk melindungi bagian kaki pekerja dari
kontak fisik dengan benda-benda tajam dan zat-zat berbahaya.
3.
Fire Protection
Fasilitas Fire Protection yang disediakan oleh PT. Intan Nasional Iron
Industri digunakan untuk mencegah terjadinya kebakaran. Fasilitas tersebut
adalah Hydrant dan air produksi. Hydrant atau air pemadam terletak di
bagian depan pabrik. Dalam hal ini, air produksi dialirkan melalui pipa-pipa
yang telah terpasang di bagian atas pabrik. Air produksi akan mengalir ke
tempat terjadinya kebakaran melalui pipa tersebut.
2.6.5. Waste Treatment
Proses produksi PT. Intan Nasional Iron Industri menghasilkan limbah cair
dan limbah padat. Limbah cair ini berasal dari proses pencucian seng atau
pickling. PT. Intan Nasional Iron Industri mengolah kembali limbah cair agar
tidak menjadi limbah kotor yang dapat mengganggu kenyamanan penduduk di
lingkungan sekitar pabrik. Limbah padat berupa seng yang tidak sesuai standar
atau sisa-sisa plat seng hasil pemotongan. Setiap seminggu sekali atau sebulan
sekali limbah padat tersebut dijual ke tukang botot atau peleburan besi. Jadi,
pendapatan dari perusahaan ini juga didukung oleh pengolahan limbahnya.
Universitas Sumatera Utara
2.7.
Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan
dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan
bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang
baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa.
Sruktur organisasi yang digunakan oleh PT. Intan Nasional Iron Industri
adalah struktur organiasasi campuran antara struktur organisasi lini dan fungsional
Struktur organisasi PT. Intan Nasional Iron Industri dapat dilihat pada gambar 5.1.
Struktur organisasi lini adalah suatu struktur organisasi dimana wewenang
dan kebijakan pimpinan atau atasan dilimpahkan pada satuan-satuan organisasi di
bawahnya menurut garis vertikal. Sedangkan struktur organisasi fungsional adalah
struktur organisasi di mana organisasi diatur berdasarkan pengelompokan
aktivitas dan tugas yang sama untuk membentuk unit-unit kerja seperti produksi,
operasi, pemasaran, keuangan, personalia, dan sebagainya yang memiliki fungsi
yang terspesialisasi. Spesialisasi di sini akan memberikan efisiensi kerja yang
lebih tinggi lagi.
Universitas Sumatera Utara
II-57
DIREKTUR
Wakil Manajemen
Ka. Bag
Keuangan
Ka. Bag
Pembukuan
Kasi. Lokal
Kasi. Import
Ka. Bag
Pemasaran
Kasi. Lokal
Kasi. Import
Ka. Bag
Pembelian
Kasi.
Listrik
Kasi.
Mekanik
Ka. Bag
Produksi
Ka. Bag
Gudang
Barang Jadi
Ka. Bag QC
Ka. Bag
Pembentukan
&
Pengeluaran
Seng
Ka. Bag
Personalia
Kasi.
Ketenagakerjaan
Kasi. Keamanan
Kasi. Angkutan
Kasi. Bahan
& Sparepart
Kasi. Pelayanan
Umum
Kasi. Humas
Gambar 2.14. Struktur Organisasi PT. Intan Nasional Iron Industri
Universitas Sumatera Utara
II-58
2.8.
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Uraian pembagian tugas dan tanggung jawab dari tiap-tiap jabatan pada
struktur organisasi PT. Intan Nasional Iron Industri adalah sebagai berikut :
1.
Direktur
Tugas dan tanggung jawab Direktur yaitu :
a. Menentukan kebijakan perusahaan sesuai dengan pedoman-pedoman yang
telah ditetapkan.
b. Mengangkat pegawai tingkat staf serta menentukan tanggung jawab dan
wewenang masing-masing bagian.
c. Mengadakan pengawasan dan pemeriksaan terhadap keuangan perusahaan
d. Memperbesar kapasitas produksi dan penjualan melalui pembelian alatalat produksi yang sesuai dan berkualitas tinggi.
2.
Wakil Manajemen
Tugas dan tanggung jawab Wakil Manajemen yaitu :
a. Memberikan petunjuk-petunjuk teknis pada karyawan.
b. Mengatur kegiatan produksi.
c. Didalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada direktur.
3.
Kepala Bagian Keuangan
Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Keuangan yaitu:
a. Mengurus gaji-gaji karyawan.
b. Mengesahkan dan menandatangani permintaan barang untuk keperluan
produksi.
c. Bertanggung jawab atas penyimpanan uang dan surat-surat berharga.
I-58
Universitas Sumatera Utara
d. Menganalisa segala kegiatan yang berhubungan dengan uang.
4.
Kepala Bagian Pembukuan
Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Pembukuan yaitu :
a. Mencatat pengeluaran dan penerimaan kas termasuk cek dan menutup kas
setiap hari.
b. Bekerja sama dengan bagian administrasi dalam menentukan anggaran
perusahaan.
c. Mencatat seluruh laporan dari setiap kepala bagian.
5.
Kepala Bagian Pemasaran
Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Pemasaran yaitu :
a. Bertanggung jawab atas pemasaran setiap produk.
b. Menyusun jadwal pemasaran produk ke setiap daerah.
c. Dalam menjalankan tugasnya, bertanggung jawab kepada manajer pabrik.
6.
Kepala Bagian Pembelian
Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Pembelian yaitu :
a. Bertanggung jawab atas pembelian setiap bahan baku, tambahan maupun
penolong dan sparepart.
b. Menyusun jadwal pembelian bahan-bahan untuk produksi dan sparepart.
c. Dalam menjalankan tugasnya, bertanggung jawab kepada manajer pabrik.
7.
Kepala Bagian Produksi
Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Produksi yaitu :
a. Membuat atau melaksanakan pembuatan produk sesuai rencana produksi
yang telah ada.
Universitas Sumatera Utara
b. Dalam tugasnya dibantu oleh kepala bagian stock dan pengawas produksi.
c. Bertanggung jawab atas segala tugasnya kepada factory manager.
8.
Kepala Bagian QC
Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian QC yaitu :
a. Bertanggung jawab atas kualitas produk yang dihasilkan.
b. Mengontrol produk dari sisi tebal, kilat dan berat produk.
c. Dalam menjalankan tugasnya, bertanggung jawab kepada manajer pabrik.
9.
Kepala Bagian Gudang Barang Jadi
Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Gudang Barang Jadi yaitu :
a. Bertanggung jawab atas keamanan barang-barang yang disimpan di
gudang.
b. Mencatat pemasukan dan pengeluaran bahan jadi dari gudang.
c. Bertanggung jawab kepada manager pabrik.
10. Kepala Bagian Personalia
Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Personalia yaitu :
a. Membantu pimpinan dalam menentukan tugas karyawan.
b. Melakukan pembayaran gaji karyawan.
c. Bertanggung jawab kepada direktur.
11. Kasi Ketenagakerjaan
Tugas dan tanggung jawab Kasi Ketenagakerjaan yaitu :
a. Membuat surat-surat kesehatan bagi karyawan dan absensi karyawan.
b. Memberikan reward/punishment bagi setiap karyawan.
Universitas Sumatera Utara
c. Pengawasan
terhadap
kedisiplinan
karyawan
dan
memberikan
rekomendasi.
d. Bertanggung jawab kepada kepala bagian produksi.
12. Kasi Keamanan
Tugas dan tanggung jawab Kasi Keamanan yaitu :
a. Menjaga keamanan di lingkungan perusahaan dan sekitarnya.
b. Bertanggung jawab atas keamanan perusahaan.
c. Mengontrol keluar masuk barang produksi.
d. Mengontrol karyawan yang datang dan pulang.
13. Kasi Angkutan
Tugas-tugas Kasi Angkutan yaitu :
a. Mengatur pengangkutan hasil produksi dan bahan baku.
b. Mengurus tranportasi staf kantor.
14. Kasi Pelayanan Umum
Tugas dan tanggung jawab Kasi Pelayanan Umum yaitu :
a. Menjaga suasana bersih di lingkungan pabrik maupun kantor perusahaan.
b. Menyusun jadwal kebersihan sesuai jam kerja tanpa mengganggu proses
produksi.
c. Mengantar makanan kepada karyawan.
15. Kasi Humas
Tugas dan tanggung jawab Kasi Humas yaitu :
a. Mengatur urusan perusahaan dengan lintas luar.
b. Bertanggung jawab kepada kepala bagian personalia.
Universitas Sumatera Utara
16. Kasi Pembentukan & Pengeluaran Seng
Tugas dan tanggung jawab Kasi Pembentukan & Pengeluaran Seng yaitu :
a. Mencatat jumlah produksi di bagian pembentukan dan pengeluaran seng.
b. Bertanggung jawab kepada kepala bagian Gudang Barang Jadi.
17. Kasi Listrik
Tugas dan tanggung jawab Kasi Ketenagakerjaan yaitu :
a. Mengontrol urusan mengenai bagian-bagian listrik untuk seluruh bagian
dalam perusahaan.
b. Bertanggung jawab kepada kepala bagian produksi.
18. Kasi Mekanik
Tugas dan tanggung jawab Kasi Mekanik yaitu :
a. Melakukan perbaikan terhadap mesin yang rusak.
b. Memelihara keberadaan mesin agar tetap dalam keadaan andal.
c. Menyusun jadwal perawatan mesin yang efisien.
d. Melakukan pemeriksaan terhadap mesin sebelum rusak.
19. Kasi Bahan & Sparepart
Tugas dan tanggung jawab Kasi Bahan & Sparepart yaitu :
a. Mengawasi segala peralatan yang ada dalam pabrik.
b. Membuat rencana penggantian peralatan.
c. Bertanggung jawab kepada kepala bagian produksi.
Universitas Sumatera Utara
20. Kasi Lokal
Tugas dan tanggung jawab Kasi Lokal yaitu :
a. Mengontrol urusan mengenai bagian produk lokal.
b. Bertanggung jawab kepada kepala bagian pemasaran dan pembelian.
21. Kasi Import
Tugas dan tanggung jawab Kasi Import yaitu :
a. Mengontrol urusan mengenai bagian baku import untuk bagian produksi.
b. Bertanggung jawab kepada kepala bagian pemasaran dan pembelian.
2.9.
Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja
2.9.1. Jumlah Tenaga Kerja
Di dalam melaksanakan kegiatan operasional pabrik, PT. Intan Nasional
Iron Industri mempunyai tenaga kerja sebanyak 110 orang. Alokasi tenaga kerja
dapat dilihat pada Tabel 2.9.
Tabel 2.9. Alokasi Penggunaan Tenaga Kerja PT. Intan Nasional Iron
Industri
NO
URAIAN
1
Bagian Umum
Direktur
Administrasi/Keuangan
Bagian Produksi
Bagian Personalia
Bagian Pemasaran
Bagian Pembukuan
Jumlah
(Orang)
1
1
1
3
3
1
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.9. Alokasi Penggunaan Tenaga Kerja PT. Intan Nasional Iron
Industri (Lanjutan)
NO
URAIAN
Jumlah (Orang)
Bagian Pembelian
1
Bagian Gudang Barang Jadi
1
Pelayan
2
Satpam
5
Jumlah Tenaga Kerja Umum
2
19
Tenaga Kerja Langsung
Pemasukan Coil
12
Pembersihan (Cleaning)
10
Galvanis
10
Chrom
4
Pemotongan & Pelabelan
10
Pembentukan Seng
8
Pengepakan
10
Jumlah Tenaga Kerja Langsung
Tenaga Kerja Tidak
3
Langsung
Pelayan
64
6
Air
5
Generator
4
Mekanik
4
Gudang Bahan Jadi
5
Jumlah Tenaga Kerja Tidak Langsung
24
Total Tenaga Kerja
107
Sumber : PT. Intan Nasional Iron Industri
Universitas Sumatera Utara
2.9.2. Jam Kerja
Jam kerja yang diberlakukan di PT. Intan Nasional Iron Industri adalah :
Jam Kerja Reguler
Hari senin s/d Jumat :
Pukul 08.30 – 12.00 WIB
Kerja Aktif
Pukul 12.00 – 13.00 WIB
Istirahat
Pukul 13.00 – 16.30 WIB
Kerja Aktif
Jam Kerja Shift Karyawan
Shift I
: Pukul 06.00 WIB – 14.00 WIB
Shift II
: Pukul 14.00 WIB – 22.00 WIB
Jam Kerja Shift Piket
Shift I
: Pukul 07.00 WIB – 15.00 WIB
Shift II
: Pukul 15.00 WIB – 23.00 WIB
2.10. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya
Sistem pengupahan yang digunakan PT. Intan Nasional Iron Industri yaitu
sistem pengupahan yang dibayarkan sekali sebulan sesuai dengan gaji pokok
kepada tenaga kerja baik langsung maupun tidak langsung dan upah harian bagi
pekerja harian. Upah yang diberikan kepada karyawan PT. Intan Nasional Iron
Industri sudah mempertimbangkan UMR (Upah Minimum Rata-rata) Kota
Medan. Selain pemberian upah/gaji, perusahaan juga memberikan beberapa
tunjangan seperti Tunjangan Hari Raya dan Tahun Baru.
Universitas Sumatera Utara
Untuk meningkatkan kesejahteraan umum bagi staff dan karyawan pabrik
PT. Intan Nasional Iron Industri memberikan beberapa fasilitas, yang sangat
berpengaruh pada produktivitas staff dan karyawan dalam bekerja yaitu:
1.
Perusahaan menyediakan tempat ibadah dan memberikan kesempatan kepada
karyawan untuk melaksanakan ibadah.
2.
Memberikan pakaian kerja dan sepatu kerja kepada setiap karyawan.
3.
Makan satu kali sesuai jam kerjanya.
4.
Pengobatan bagi karyawan.
5.
Jamsostek.
6.
Antar jemput staff kantor.
7.
Antar jemput karyawan sesuai rute yang telah ditentukan, sedangkan
karyawan yang tempat tinggalnya di luar rute yang telah ditentukan
mendapatkan pergantian uang transport.
Universitas Sumatera Utara