Perkembangan Tenun Ulos di Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan 1980-2006

ABSTRAK
Skripsi ini meneliti tentang tenun ulos di Sipirok, yang lambat laun
mengalami perkembangan yang pasti. Pada awalnya para penenun di Sipirok,
menenun dengan menggunakan alat yang sangat sederhana yaitu hasaya yang
peralatannya dapat ditemukan disekitar kawasan para penduduk. Dengan hasil
tenunan berupa Abit Godang dan Parompa Sadun, yang merupakan bagian dari
perlengkapan kegiatan upacara adat di Tapanuli Selatan. Kajian ini menggunakan
metode sejarah dalam proses penelitiannya. Pada proses heuristik, digunakan sumbersumber berupa arsip milik pemerintah daerah Kabupaten Tapanuli Selatan, jurnal dan
buku-buku sejaman serta narasumber sebagai data primer, serta buku, artikel, jurnal,
skripsi, tesis sebagai data sekunder. Setelah data terkumpul kemudian dilakukan
verifikasi, yakni kritik intern dan ekstern untuk menemukan fakta-fakta. Selanjutnya
fakta tersebut diinterpretasikan, sehingga diperoleh data yang objektif untuk
diceritakan kembali dalam proses historiografi.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perkembangan pertenunan ulos di
Sipirok, yang dalam pekembangannya tak lepas dari peran pemerintah daerahnya.
Untuk mendukung tujuan tersebut dijelaskan pula kegiatan bertenun sebelum tahun
1980.
Pada tahun 1985, para penenun di Sipirok mulai mengenal dan menggunakan
Alat Tenun Bukan Mesin. Penggunaan ATBM tidak serta merta menyingkirkan alat
tenun terdahulu yaitu hasaya. Alat tenun hasaya tetap digunakan untuk memproduksi
kain tenun adat, abit godang dan parompa sadun, sedangkan ATBM hanya

digunakan untuk memproduksi kain tenun non adat seperti kain songket, bakal baju,
hiasan dinding dan lain sebagainya. Penganekaragaman jenis produksi tenunan ini
tentu saja menyerap tenaga kerja khususnya terhadap anak-anak gadis. Dalam
perkembangan pertenunan yang terjadi di Sipirok, tidak dapat dilepaskan dari peranan
pemerintahnya yang senantiasa memberikan bantuan baik berupa alat, modal, bahan
baku, maupun pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan keahlian dan kreatifitas
penenun agar dapat menghasilkan tenunan yang diminati konsumen sehingga mampu
bersaing dipasaran.
Kata kunci: Pertenunan, Abit godang dan Parompa Sadun, ATBM, Sipirok.

xv

Universitas Sumatera Utara