Analisis Responsivitas Web pada Situs Web Perpustakaan Universitas Brawijaya

BAB II
KAJIAN TEORITIS

2.1

Pengertian Situs Web
Situs webmerupakan jaringan dokumentasi yang sangat besar yang saling

berhubungan satu dan lainnya. Satu set protokol yang mendefinisikan bagaimana
sistem bekerja dan mentransfer data, dan sebuah software membuatnya bekerja
dengan mulus. Webmenggunakan teknik hypertext dan mulitimedia yang
membuat internet mudah digunakan dijelajahi dan dikonstribusikan. Adapun
pengertianweb menurut Hanson (2000):
Web merupakan sistem hypermedia yang berarea luas yang ditujukan
untuk akses secara universal, salah satu kuncinya adalah kemudahan
tempat
seseorang
atau
perusahaan
dapat
menjadi

bagian
dariwebberkonstribusi pada web.
Menurut Suwanto Raharjo (2000), web merupakan salah satu layanan
internet yang paling banyak digunakan dibanding dengan layanan lain seperti ftp,
gopher, news atau bahkan email. Pendapat lain menyatakan bahwawebsite yaitu:
Webadalah suatu metode untuk menampilan informasi di internet, baik
berupa teks, gambar, suara maupun video yang interaktif dan mempunyai
kelebihan untuk menghubungkan link satu dokumen dengan dokumen
lainnya hypertext yang dapat diakses melalui sebuah browser.(Yuhefizar,
1998).
Selain itu,website merupakan suatu koleksi dokumen HTML pribadi yang
memuat informasi dalam WebServer(sistem komputer di suatu organisasi), yang
berfungsi sebagai server (suatu unit yang berfungsi untuk menyimpan
informasidan untuk mengelola jaringan komputer) untuk fasilitas WordWide

7
Universitas Sumatera Utara

atauWeb, dan dapat diakses oleh seluruh pemakai internet (Wahana Komputer,
2003).

Dari beberapa definisi di atas dapat dinyatakan bahwa website merupakan
kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks,
gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya itu
baik bersifat statis maupun dinamis membentuk satu rangkaian bangunan yang
saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan
halaman (hyperlink).
2.2

Fungsi Situs Web
Ada beberapa fungsi situs web secara umum menurut Jamadi (2004, 2)

yaitu sebagai berikut:
1. Fungsi komunikasi
Umumnya semua situs web memiliki fungsi komunikasi diantaranya
dengan adanya fasilitas seperti web base email, halaman form contact,
chatting dan lain-lain.
2. Fungsi informasi
Situs web mempunyai fungsi informasi seperti news, profile company,
library, referensi dan lain-lain.
3. Fungsi entertainment

Situs web juga dapat memiliki fungsi hiburan seperti beberapa situs web
seperti yang menyediakan online game, music, movie dan sebagainya.
4. Fungsi transaksi
Situs web juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk bertransaksi
bisnis seperti online order, pembayaran dengan kartu kredit dan lain-lain.
2.3

Perkembangan SitusWeb
Web

awalnya

merupakan

suatu

layanan

sajian


informasi

yang

menggunakan konsep hyperlink, yang memudahkan surfer atau pengguna internet
melakukan penelusuran informasi di internet. Informasi yang disajikan dengan

8
Universitas Sumatera Utara

web menggunakan konsep multimedia, informasi dapat disajikan dengan
menggunakan banyak media, seperti teks, gambar, animasi, suara, atau film.
Web merupakan teknologi yang mempercepat peradaban manusia,
penghubung segala umat manusia di dunia tanpa harus bertemu langsung.
Berbagai web menyediakan berbagai macam informasi yang dapat diakses secara
langsung dan gratis. Pengetahuan berkembang dengan cepat melalui jalur web, hal
ini dikarenakan manusia mampu mengakses informasi, menggabungkan, dan
kemudian menciptakan inovasi-inovasi baik dari sosial maupun teknologi yang
dimanfaatkan oleh manusia.
Arsitektur web pertama kali dikembangan untuk tujuan militer dalam

proyek yang dinamakan DARPA yang menghubungkan komputer pertama kali.
Perkembangan ini kemudian dilanjutkan oleh Tim Berners-Lee pada tahun 1991
dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) dengan memperkenalkan apa
yang disebut sebagai situs web. Pengembangan web ini sampai sekarang terus
berlanjut dan melahirkan berbagai generasi web. Inilah yang menjadi alasan
munculnya generasi web selanjutya yaitu Web 2.0, bahkan saat ini kita sudah
mengenal Web 3.0.Generasi Web ini juga sebenarnya hanya sebagai standar
tingkat penggunaan web.
1. Web 1.0
Standar Web 1.0 merupakan bentuk webyang paling awal. Hal
yang disajikan dalam webini masih bersifat statis dan cenderung hanya
bersifat informatif. Sifat dari web 1.0 adalah read. Ciri-ciri umum yang
mencolok yaitu consult, surf dan search. Jadi web 1.0 hanya digunakan

9
Universitas Sumatera Utara

untuk browsing atau mencari informasi tertentu. Beberapa ciri khas dari
web 1.0 antara lain :
1. Halaman statis

2. Penggunaan framesets
3. Online Guestbook
4. GIF tombol
2. Web 2.0
Istilah Web 2.0 pertama kalinya diperkenalkan oleh O’Reilly
Media pada tahun 2004 sebagai teknologi web generasi kedua yang
mengedepankan kolaborasi dan sharing informasi secara online.Dalam
standar Web 2.0, websudah merupakan ajang interaksi antar sesama
pengguna misalnya blog pribadi, friendster, multiply dan lain sebagainya.
Bentuk yang menjadi khas pada generasi ini adalah webbukan hanya
merupakan sumber bacaan dan mencari informasi namun juga sebagai
bagian dari interaksi sosial. Adapun pendapat Tim O’Really (2009) Web
2.0 yaitu:
revolusi bisnis di industri komputer yang disebabkan oleh
pengguna internet sebagai platform dan merupakan suatu
percobaan dalam memahami berbagai aturan untuk mencapai
keberhasilan pada platform baru tersebut.
Website yang dibangun dengan menggunakan teknologi Web 2.0
memiliki fitur-fitur sebagai berikut:
1.


CSS (Cascading Style Sheets)

2.

Aplikasi Rich Internet atau berbasis Ajax

3.

Markup XHTML

10
Universitas Sumatera Utara

4.

Sindikasi dan agregasi data menggunakan RSS/Atom

5.


URL yang valid

6.

Folksonomies

7.

Aplikasi wiki pada sebagian atau seluruh website

8.

XML Web-Service API

3. Web 3.0
Web 3.0 merupakan generasi ketiga dari layanan internet berbasis
web. Konsep Web 3.0 pertama kali diperkenalkan pada tahun 2001, saat
Tim BernersLee, penemu World Wide Webmenulis sebuah artikel ilmiah
yang menggambarkan Web 3.0 sebagai sebuah sarana bagi mesin untuk
membaca halaman-halaman web. Hal ini berarti bahwa mesin akan

memiliki kemampuan yang sama dengan manusia dalam membaca web.
Menurut John Markoff, Web 3.0 adalah “sekumpulan teknologi yang
menawarkan cara baru yang efisien dalam membantu komputer
mengorganisasi dan menarik kesimpulan dari data online”.
Web 3.0 berhubungan dengan konsep web semantik yang
memungkin manusia dapat berkomunikasi dengan mesin pencari yang
juga mampu menyediakan keterangan-keterangan yang relevan tentang
informasi yang dicari.Semanticweb memiliki tujuan yang sama karena
semanticweb memiliki isi web yang tidak dapat hanya diekpresikan di
dalam bahasa alami yang dimengerti manusia, tetapi juga di dalam bentuk
yang dapat dimengerti, diinterpretasi dan digunakan oleh perangkat lunak
(software agents). Melalui semanticweb inilah, berbagai perangkat lunak

11
Universitas Sumatera Utara

akan mampu mencari, membagi, dan mengintegrasikan informasi dengan
cara yang lebih mudah.Web 3.0 memiliki beberapa standar operasional
agar dapat menjalankan fungsinya dalam menampung metadata, yaitu
RDF (Resource Description Framework), dan OWL (Ontologi Web

language).Beberapa ciri khas dari web 3.0 yaitu:
1.

Transformation dari tempat penyimpanan yang bersifat terpisah-pisah
menjadi satu.

2.

Ubiquitous connectivity, memungkinkan info diakses di berbagai
media.

3.

Network computing, software-as-a-service business models, Web
services interoperability, distributed computing, grid computing and
cloud computing;

4.

Open technologies, sebagian besar semuanya berjalan dalam platform

open source/free.

5.

Open identity(OpenID), seluruh info adalah bebas dan sebebas –
bebasnya.

6.

The intelligent web,semanticweb technologies such as RDF, OWL,
SWRL, SPARQL, GRDDL, semantic application platforms, and
statement-based datastores;

7.

Distributed databases, database terdistribusi dalam WWD ( World
Wide Database ).

8.

Intelligent applications.
Adapun komponen-komponen penyusun dari WEB 3.0 antara lain :

12
Universitas Sumatera Utara

1.

Web semantik

2.

Format mikro

3.

Pencarian dalam bahasa pengguna

4.

Penyimpanan data dalam jumlah besar

5.

Pembelajaran lewat mesin

WEB 1.0
Dirancang untuk

WEB 2.O
WEB 3.0
Dirancang untuk mengakses Aplikasi – aplikasi online

mengakses infromasi yang informasi dengan interaksi
interaksinya

dalam website dapat

dua arah

saling berinteraksi

Memiliki sifat Read

Bersifat Write and Read

Visual Berbasis 3D

Bersifat interaktif

Internet sebagai platform

Memilikiwebservice

Mengharuskan pengguna

Pengguna internet dapat

Terjadi konvergensi yang

internet untuk datang ke

melihat konten suatu

sangat dekat antara dunia

dalam website tersebut

website tanpa harus

TI dengan dunia

hanya satu arah

dan melihat satu persatu berkunjung ke alamat situs
konten di dalamnya

telekomunikasi

yang bersangkutan

Pelaku utama Perusahaan Pelaku utama Perusahaan, Membutuhkan kecepatan
yang memiliki web saja

dan Pengguna/Komunitas

akses Internet yang
memadahi dan spesifikasi
komputer yang agak
tinggi

Sumber konten
Penerbit/pemilik situs
Pengguna

Kemampuan dalam

Dapat mengakses internet

melakukan aktivitas drag melalui gadget lain selain
and drop, auto complete,

computer

chat, voice dapat dilakukan
layaknya aplikasi desktop
Tabel 2 Perbedaan Antara Web 1.0, Web 2.0, dan Web 3.0
13
Universitas Sumatera Utara

2.4

Web Semantik
Web semantik merupakan sekumpulan informasi yang dikumpulkan

dengan metode tertentu agar dapat dengan mudah diproses oleh mesin, dalam
skala yang besar. Menurut Jhon Markoff (2015) yaitu “sekumpulan teknologi
yang menawarkan cara baru yang efesien dalam membantu komputer
mengorganisasikan dan menarik kesimpulan dari data online”. Adapun pendapat
dari Nuriana Ayuningtyas (2009, 30) semantik web yaitu:
Web semantik merupakan perkembangan dari world wide web dimana
konten web yang ditampilkan tidak hanya dalam bahasa format manusia
yang umum (natural language) tetapi juga dalam format yang dapat
dibaca dan digunakan oleh mesin (software).

Semanticweb merupakan visi masa depan web, dan informasi diberi arti
eksplisit, sehingga lebih mudah diproses oleh mesin secara otomatis dan lebih
mudah menyatukan informasi yang tersedia di web.(Thamrin, 2016, 2).Kata
semantic berarti makna atau sesuatu yang berhubungan dengan ilmu yang
mempelajari makna dan perubahan makna.Websemantic menurut Berners-lee &
Connolly (1998) pada proposalnya kepada World Wide Concorcium (W3C)
menyebutkan bahwa dalam konteks semanticweb, kata semantic menunjukkan
bahwa makna dari suatu data yang terdapat dalam web dapat dipahami bukan
hanya oleh manusia namun juga oleh mesin (machine understandable).
Dari definisi-definisi di atas dipahami bahwa semantik web merupakan
perkembangan dari www (world wide web) dimana konten web yang ditampilkan
tidak hanya dengan format bahasa manusia yang umum tetapi juga bisa dibaca
dan digunakan oleh bahasa mesin.Seperti halaman web biasa yang memiliki

14
Universitas Sumatera Utara

service seperti mesin pencari yang menggabungkan berbagai macam halaman
kedalam satu koleksi yang sama. WebSemantic juga memiliki hal yang sama,
perbedaanya terletak pada metode pencarian halaman web yang diinginkan. Jika
pada halaman web biasa hanya hanya dapat mencari halaman web yang memiliki
sebuah atau beberapa kata yang menjadi bahan pencarian, sedangkan dalam
websemantic dapat melakukan pencarian dengan lebih terstruktur, pertanyaan
yang spesifik yang di tulis kedalam bentuk yang dimengerti oleh mesin.
Tujuan utama websemantik adalah untuk menemukaninformasi yang tepat
dan cepat dalam kumpulan informasi yang tersebar luas dalam dunia internet.
2.4.1

ArsitekturWeb Semantik
Prinsip-prinsip web semantik diimplementasikan dalam lapisan teknologi

web dan standar. Menurut W3C (World Wide Web Consortium) arsitektur dari
semantik web terdiri dari beberapa komponen, XML, XML Schema, RDF, RDF
Schema, dan OWL.
1. XML dan XML Schema
Extensible Markup Language (XML) merupakan bahasa markup yang di
desain untuk menjadi sarana yang mudah dalam mengirimkan dokumen
melalui web. XML Schema merupakan bahasa yang digunakan untuk
mendefinisikan sekumpulan aturan (Schema) yang harus dipatuhi oleh
dokumen XML .
2. RDF dan RDF Schema
Resource Description Framework (RDF) adalah spesifikasi yang dibuat
oleh W3C sebagai metode umum untuk memodelkan informasi dengan

15
Universitas Sumatera Utara

menggunakan sekumpulan format sintaks. Dengan menggunakan RDF,
website dapat menyimpan dan melakukan pertukaran informasi antara
web.
3. Ontologi Web Language (OWL)
OWL adalah suatu bahasa yang dapat digunakan oleh aplikasi-aplikasi
yang bukan sekedar menampilkan informasi tersebut pada manusia
melainkan juga yang perlu memproses isi informasi.
Keuntungan yang dimiliki oleh web semantik adalah sebagai berikut:
1. waktu yang diperlukan untuk mendapatkan informasi yang dicari lebih
singkat.
2. Pekerjaan pencarian yang dilakukan manusia dapat digantikan oleh
mesin.
2.5

Pengertian Website Statis dan Dinamis

2.5.1

Web Statis
Web Statis adalah web yang berisi atau menampilkan informasi yang

sifatnya statis (tetap), sedangkan web dinamis web yang menampilkan informasi
serta dapat berinteraksi dengan user yang sifatnya dinamis (Sutarman, 2003).
Web statis terdiri dari tiga kategori desain yaitu:
1. Full desain standar HTML
2. Full desain animatif dengan menggunakan Flash
3. Kombinasi desain dengan flash
Websitestatis yakni website yang informasinya merupakan informasi satu
arah yang hanya berasal dari pemilik software saja. Umumnya website ini bersifat

16
Universitas Sumatera Utara

tetap, jarang berubah dan hanya bisa di update oleh pemilik saja. Contoh dari
website statis yaitu profil perusahaan. Menurut Pipiapioh (2010) “website statis
adalah web yang mempunyai halaman tidak berubah”. Artinya untuk melakukan
perubahan pada suatu halaman pada website dilakukan secara manual dengan
mengedit source code yang menjadi struktur dari website tersebut.
Adapun menurut Suyanto (2007,22) “Web statis yaitu mengganti dan
menambah halaman web dengan secara langsung pada halaman bersangkutan”.
2.5.2

Web Dinamis
Website dinamis merupakan website yang mempunyai arus informasi dua

arah, yakni yang berasal dari pengguna dan pemilik, sehingga proses mengupdate
dapat dilakukan oleh pengguna dan pemilik website. Contoh dari website dinamis
yaitu, friendster, multiply dan facebook. Adapun pendapat Web dinamis menurut
Arief, R (2009) yaitu:
web dinamis merupakan website yang secara struktur diperuntukan untuk
update sesering mungkin. Website dinamis terdiri dari halaman frontend
yang bisa diakses oleh user pada umumya, juga disediakan halaman
backend untuk mengedit konten dari website.
Pembuatan halaman web dinamis dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
dengan clien side atau dengan server side. Penggunaan clien side atau dengan
server side tidak saling bertentangan melainkan saling melengkapi.
2.6

ResponsiveWeb
Pada tahun 2013 penggunaan mobile data secara global meningkat

sebanyak 81%, hal ini berdasarkan pada penelitian dari Pew Research Center.
Penggunaan mobile device yang semakin meningkat tentunya mempengaruhi para

17
Universitas Sumatera Utara

web designer untuk menciptakan suatu website yang bisa digunakan secara
optimal pada mobile phone. Sebelum responsive web diciptakan para webdesigner
telah membuat suatu website yang memiliki dua versi yaitu versi PC dan versi
mobile dengan tambahan m. pada situs website tersebut, namun hal tersebut juga
sangat membingungkan karna suatu instansi harus memiliki dua website yaitu
website untuk PC dan website untuk mobile, bahkan sebagian instansi
menggunakan aplikasi khusus untuk mobile device.
Pada tahun 2010 Ethan Marcotte menciptakan sebuah istilah yaitu
Responsive Web Design (RWD) untuk mendeskripsikan pendekatan tentang
sebuah layout suatu web yang terdiri dari fluid grid, fluid images, dan CSS 3
media queries yang dapat merespon terhadap ukuran layar device yang berbedabeda hanya dengan menggunakan satu website saja. Dengan adanya Responsive
Web Design maka dapat mengoptimalkan kegunaan dari website itu sendiri,
karena dengan menggunakan responsiveweb pengguna bisa leluasa mengakses
website tersebut menggunakan beraneka macam gadget,PC, Laptop, Smartphone,
Tablet (Alatas, 2013). Menurut Ethan Marcotte (2011) Responsive Web
menyinggung tentang aspek pembuatan halaman website dan pengalaman yang
dirasakan oleh user. Adapun pendapat lain menyatakan bahwa:
Responsive Web sebuah pendekatan yang menunjukkan bahwa desain dan
pengembangan harus menanggapi perilaku dan lingkungan pengguna
berdasarkan pada ukuran, platform dan orientasi layar. Praktik ini meliputi
penggunan perpaduan grid fleksibel dan layout, gambar dan CSS media
query Muhammad Turmudzi (2015, 2).

Dalam bukunya Responsive Web Design pada 2011, Ethan Marcotte
memperkenalkan teknologi responsivewebdesign sebagai solusi untuk bagaimana

18
Universitas Sumatera Utara

membuat sebuah website mampu untuk mengenali ukuran perangkat pengguna
dan membuat website dapat memberikan tampilan yang sesuai dengan ukuran
perangkat pengguna, tanpa merusak tampilan website tersebut, sehingga tingkat
usabilitas pada jenis-jenis perangkat tetap maksimal.

Dari beberapa pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa Responsive Web
merupakan sebuah teknik yang digunakan untuk membuat layoutweb dengan
menyesuaikan tampilan device atau perangkat yang digunakan pengunjung web
baik ukuran maupun orientasi, sehingga tampilan perangkat yang bergerak pada
mobile device akan tetap sama dengan tampilan di komputer.
Menurut Scott Jehl (2014) dalam bukunya Responsible Responsive Design
menyatakanbahwa suatu website yang sudah responsif juga harus responsible atau
bisa diartikan sudah sesuai dengan prinsip-prinsip website yang baik dan sesuai
standar dan juga telah memenuhi keinginan pengguna. Maka untuk memenuhi
standar dari suatu responsifwebsite yang responsible Scott Jehl menyebutkan
beberapa unsur yaitu: usability, access, sustainability, performance.
Menurut Waller, A (2015) terdapat empat hal untuk membangun suatu
responsive web dalam artikelnyaHeuristics of Responsive Web Design sebagai
berikut:
1. Flexible Everything
Fleksible Everything mencakup banyak aspek diantaranya layout dari
halaman website yang menyesuaikan ukuran layar browser,
menampilkan gambar dengan skala yang profesional sesuai layar
browser. Secara umum fleksible everything adalah kemampuan elemen
halaman website yang menyesuaikan persentase ukurannya
berdasarkan ukuran layar browser.
1. Design for Mobile First

19
Universitas Sumatera Utara

Indikator ini berfokus pada kemampuan mobile device yang terbatas,
tidak seperti dekstop PC maupun laptop. Faktor-faktor seperti ukuran
layar yang lebih kecil, fokus pada content dan tugas-tugas penting,
optimalisasi performa, bisa menjadi acuan untuk membuat responsive
web design yang lebih baik.
2. Design for Progressive Enhancement
Merupakan sebuah pendekatan pada pengembangan web yang
bertujuan untuk memberikan pengalaman terbaik kepada khalayak
seluas mungkin.
3. Optimize Content Rather Than Support
Fokus dari indikator ini adalah untuk mengutamakan konten dari pada
elemen-elemen lain yang mendukung dan pelengkap halaman web.
Terdapat tiga elemen utama dalam teknologi responsive web design yaitu:
1. Tata letak Fleksibel Berbasis Grid
2. Gambar dan media fleksibel
3. Media queries
2.6.1

Tata Letak Fleksibel Berbasis Grid
Tata letak berbasis grid merupakan salah satu pilar penting dalam

designresponsive. Tata letak responsive adalah menggunakan CSS untuk posisi
dan untuk meletakkan margin dan spasi untuk menerapkan berbagai jenis tata
letak web dengan cara baru.Tata letak dan ukuran teks biasanya dinyatakan dalam
pixel, tata letak berbasis presentase dan ukuran berbasis “em” .
Dengan mendasarkan ukuran pada teks, lebar, dan margin presentase atau
“em” dengan unit pengukuran berdasarkan ukuran titik font, ukuran yang dirubah
adalah ukuran tetap menjadi ukuran relatif untuk mencapai grid yang fleksibel dan
sistem ukuran teks, dengan rumus perhitungan “em”

20
Universitas Sumatera Utara

Target + Konteks = Hasil
(Marcotte, 2011, 20)

2.6.2

Gambar dan Media Fleksibel
Menurut Ethan Marcotte dalam bukunya responsivewebdesign salah satu

masalah terbesar yang dapat dijawab oleh responsivewebdesign adalah
penggunaan gambar dalam website. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan
dalam mengatur ukuran gambar secara proporsional. Salah satu yang paling
populer yang ditulis Ethan Marcotte dalam artikelnya tentang fluid image adalah
penggunaan “max-width” dalam CSS,teknik ini pertama kali diuji coba oleh
Richard Rutter.
Saat aturan tentang ukuran gambar ini belum ada, pada umumnya setiap
gambar akan memuat dalam ukuran aslinya, kecuali area tampilan menjadi lebih
sempit dari lebar asli gambar itu. Lebar maksimum gambar diatur ke 100% dari
lebar layar atau browser, sehingga ketika 100% menjadi lebih sempit maka
ukuran gambar tidak akan berubah. Gagasan dibalik fluid image adalah bahwa
dalam memberikan gambar pada ukuran maksimum yang akan digunakan,
browser mengubah ukuran gambar yang diperlukan saat menggunakan CSS untuk
membimbing ukuran size secara efektif (Knight, 2012, 13).
2.6.3

Media Queries
Media query adalah mekanisme untuk mengindentifikasi jenis media,

karakteristik fisik perangkat, dan browser yang digunakan (Marcotte, 2011, 74).

21
Universitas Sumatera Utara

Perangkat yang sudah mendukung CSS3 akan mendukung fitur media query
dalam mendeteksi target ukuran perangkat.
Fitur baru pada CSS3 juga mencakup orientasi (Potrait dan Landscape),
dengan mendeteksi ukuran resolusi layar sehingga dapat membuat beberapa style
sheet serta perubahan tata letak dasar di definisikan sesuai dengan rentang lebar
bahkan untuk orientasi landscape dan potrait.
2.7

Situs Web Perpustakaan

2.7.1

Pengeretian Situs Web Perpustakaan
Situs web perpustakaan adalah salah satu layanan yang diperoleh

pengguna dalam memanfaatkan dan mengeskplorasi koleksi yang dimilki oleh
sebuah perpustakaan dengan menggunakan jaringan internet. Situs web
perpustakaan biasanya bertujuan untuk mempermudah pengguna untuk mencari
koleksi yang dimiliki oleh sebuah perpustakaantanpa harus melakukan kunjungan
secara fisik ke perpustakaan tersebut.
Dalam perkembangan dunia perpustakaan sekarang ini banyak sekali
terminology-terminologi mengenai situs web perpustakaan, seperti Electronic
Library, Digital Library, Web Catalogue, dan sebagainya. Namun istilah yang
paling popular untuk istlah situs web perpustakaan ini aadalah Perpustakaan
Digital (Digital Library). Perpustakaan digital adalah penggabungan dari
systeminformasi perpustakaan melalui web atau pun secara elektronik dengan
koleksi-koleksi dalam format digital. Adapun pendapat dari Wahyono (2014, 30)
mengenai perpustakaan digital yaitu,

22
Universitas Sumatera Utara

Perpustakaan digital merupakan suatu organisasi yang menyediakan
sumber informasi termasuk penyiapan staff yang ahli dalam menyeleksi,
menstruktur, mengakses, menginterpretasi, menyebarkan, menyimpan
berbagai hasil kerja berupa digital dan menyajikannya secara ekonomis
untuk keperluan masyarakat.
Menurut Hasugian (2008, 143), “digital library atau system perpustakaan
digital merupakan konsep menggunakan internet dan teknologi informasi dalam
manajemen perpustakaan”.
Dari definisi yang telah dipaparkan di atas maka dapat dinyatakan bahwa
situs web perpustakaan merupakan penggabungan dari sistem informasi
perpustakaan melalui web atau pun secara elektronik yang menyediakan sumber
informasi termasuk penyiapan staff yang ahli dalam menyeleksi, menstruktur,
mengakses,menginterpretasi, menyebarkan, menyimpan berbagai hasil kerja
berupa digital dan menyajikannya secara ekonomis untuk keperluan masyarakat
yang dewasa ini lebih dikenal dengan istilah digital library.
Situs perpustakaan memberi peluang baru bagi pustakawan untuk
melakukan sesuatu yang sebelumnya tergolong sulit untuk dilakukan. Peluang
tersebut diantaranya adalah menerbitkan karya khas perguruan tinggi (PT) yang
tidak diterbitkan tetapi didokumentasikan di perpustakaan sebagai deposit PT.
Karya tersebut antara lain adalah bahan-bahan oleh dan tentang PT, termasuk
diantaranya laporan penelitian, karya tulis, makalah seminar, simposium, bahanbahan kuliah dan publikasi PT lainnya. Kegiatan lainnya yang dimungkinkan
adalah pelayanan perpanjangan pinjaman sebagai alternatif perpanjangan melalui
telepon, konsultasi antara pengguna dengan pustakawan referensi, penyediaan
hubungan ke sumberdaya web lain, penerbitan buletin, dan sebagainya.Karena itu,

23
Universitas Sumatera Utara

perpustakaan harus mulai mengupayakan pembuatan home page atau situs
perpustakaan dan memuat berbagai informasi tentang perpustakaan.Situs yang
sederhana dapat dikembangkan sendiri dan dimuat di server web PT atau
komersial sebelum perpustakaan memiliki server sendiri. Kegiatan ini, walaupun
sebagai

eksperimen,

akan

meningkatkan

pengetahuan

dan

kemampuan

pustakawan dalam pengembangan dan pemeliharaan situs web. Disamping itu,
pengalaman yang diperoleh akan mendorong kesungguhan pustakawan untuk
mengembangkan pelayanan berbasis web.
2.7.2

Unsur-unsur SitusWeb Perpustakaan
Website perpustakaan merupakan salah satu layanan informasi dari

perpustakaan yang berbasis internet, maka dari itu dalam membuat website
sebuah perpustakaan dibutuhkan beberapa unsur tertentu agar tampilan website
perpustakaan dapat memenuhi standar. Menurut Suyanto (2007, 22) dalammendesign sebuah situs web perpustakaan terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan antara lain:
1. Homepage
Homepage sebagai panduan untuk membuka situs web dapat ditemukan
pada URL (Uniform Resource Locator) yang menyatakan nama host dengan
tempat server. Homepage pada suatu situs web identik dengan sampul suatu buku
yang dipublikasi. Suatu bentuk homepage yang menarik akan mempunyai kesan
tersendiri bagi pengunjung situs web untuk ingin mengetahui lebih jauh tentang isi

24
Universitas Sumatera Utara

dari situs web bersangkutan. Suatu homepage dari situs web perpustakaan
minimal menyangkut hal-hal sebagai berikut:
1. Nama instansi yang menaungi perpustakaan;
2. Logo atau simbol instansi yang menaungi perpustakaan;
3. Alamat kantor, nomor telepon dan fax, alamat e-mail perpustakaan;
4. Suatu gambar dalam bentuk citra (image) yang memberikan informasi
tentang sesuatu yang menarik dari daerah bersangkutan (landmark),
bisa berbentuk pemandangan, gedung monumental, atau produk
unggulan;
5. Suatu teks kalimat yang berhubungan dengan keberadaan situs web
perpustakaan (jargon);
6. Kontak e-mail (alamat e-mail manajer situs) untuk menyampaikan
suatu permintaan atau keterangan;
7. Link dengan isi yang tersedia pada situs web pemda;
8. Fasilitas pencarian.
2. Data dan Informasi
Data dan informasi pada situs web disajikan dalam bentuk teks. Beberapa
ketentuan yang berhubungan dengan pembuatan teks antara lain:
1. Informasi yang disajikan harus dalam bentuk format teks/HTML;
2. Teks disajikan dalam bentuk yang lebih kontras dibandingkan dengan
latar belakang berwarna yang digunakan; perancang harus menghindari
latar belakang yang terlalu mendetil;

25
Universitas Sumatera Utara

3. Teks tidak boleh mengunakan flash;
4. Teks harus selalu dalam bentuk statis;
3. Penyajian Teks
Penyajian teks menggunakan huruf yang sudah terdapat pada perangkat
lunak yang digunakan. Beberapa aturan di dalam pemilihan huruf untuk teks pada
situs web, antara lain:
1. Ukuran huruf tidak diatur/dispesifikasi;
2. Pada umumnya, huruf yang digunakan untuk teks adalah
Arial,Helvetica, Times New Roman;
3. Huruf kapital dan miring dapat digunakan di dalam pembuatan teks;
4. Huruf yang berwarna jangan menggunakan warna putih, sebab tidak
dapat dicetak;
5. Warna huruf yang digunakan harus kontras dengan warna latar
belakang untukmemudahkan di dalam pembacaan.
4. Warna
Jumlah warna sebanyak 261 harus digunakan untuk keperluan garfis, teks
dan hyperlinks.Suatu bentuk grafis jika memungkinkan harus ditampilkan dengan
menggunakan web palette, tanpa menyertakan tampilan JPEG.Warna latar
belakang harus dipilih dari web palette, dan harus kontras dengan warna teks yang
digunakan.Hindari warna merah dan hijau bersamaan karena dapat menimbulkan
masalah bagi pengguna yang buta warna.
5. Format citra (image)

26
Universitas Sumatera Utara

Format citra (image) dan gambar direkomendasikan menggunakan format
.gif dan .jpg.Gambar tunggal bila memungkinkan ukurannya dibawah 30 kb.Bila
gambar yang ditampilkan mempunyai ukuran besar, diperlukan tampilan
peringatan dan ukuran arsip bagi pengguna.Ukuran gambar atau citra yang besar
jangan ditampilkan pada homepage.Sebaiknya panjang dan lebar dimensi gambar
disertakan dalam etiket gambar.Gambar atau citra tidak boleh mengandung teks,
terkecuali versi teks HTML yang disediakan.Gambar yang menggunakan palette
terbatas harus dalam format .gif. Total ukuran untuk animasi.gif jangan melebihi
30 kb.
Sedangkan menurut Adji (2000, 6) untuk menyediakan keberadaan sebuah
website perpustakaan, maka harus tersedia unsur-unsur penunjangnya, yaitu
sebagai berikut:
1. Nama domain (Domain name/URL–Uniform Resource Locator)
Pengertian nama domain atau biasa disebut dengan Domain Name atau URL
adalah alamat unik di dunia internet yang digunakan untuk mengidentifikasi
sebuah situs web, atau dengan kata lain domain name adalah alamat yang
digunakan untuk menemukan sebuah situs web pada dunia internet. Nama domain
sendiri

diperjualbelikan

secara bebas

di

internet

dengan

status

sewa

tahunan.Nama domain mempunyai identifikasi ekstensi/akhiran sesuai dengan
kepentingan dan lokasi keberadaan website tersebut. Contoh nama domain berekstensi internasional adalah com, net, org, info, biz, name, ws. Contoh nama
domain ber-ekstensi lokasi Negara Indonesia adalah co.id (untuk nama domain

27
Universitas Sumatera Utara

website perusahaan), ac.id (nama domain website pendidikan), go.id (nama
domain website instansi pemerintah), or.id (nama domain website organisasi).
2. Rumah tempat website(Web Hosting)
Web hosting merupkaan ruangan yang terdapat dalam harddisk tempat
menyimpan berbagai data, file-file, gambar dan lain sebagainya yang akan
ditampilkan di situs web. Besarnya data yang bisa dimasukkan tergantung dari
besarnya web hosting yang disewa/dipunyai, semakin besar web hosting semakin
besar pula data yang dapat dimasukkan dan ditampilkan dalam situs web.Web
hosting juga diperoleh dengan menyewa.Besarnya hosting ditentukan ruangan
harddisk dengan ukuran MB (Mega Byte) atau GB (Giga Byte). Lama
penyewaanweb hosting rata-rata dihitung per tahun. Penyewaan hosting dilakukan
dari perusahaan-perusahaan penyewa web hosting yang banyak dijumpai baik di
Indonesia maupun luar negeri.
3. Bahasa Program (Scripts Program)
Scripst program merupakan bahasa yang digunakan untuk menerjemahkan
setiap perintah dalam website yang pada saat diakses.Jenis bahasa program sangat
menentukan statis, dinamis atau interaktifnya sebuah website. Semakin banyak
ragam bahasa program yang digunakan maka akan terlihat website semakin
dinamis, dan interaktif serta terlihat bagus.Beragam bahasa program saat ini telah
hadir untuk mendukung kualitas website. Jenis jenis bahasa program yang banyak
dipakai para desainer website antara lain HTML, ASP, PHP, JSP, Java Scripts,
Java applets dan lain-lain.

28
Universitas Sumatera Utara

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam mendesain sebuah situs
web perpustakaan haruslah memperhatikan unsur-unsur yang terdapat pada situs
web perpustakaan. Unsur-unsur utama dalam situs web serta unsur-unsur
penunjang pada situs web perpustakaan.
2.7.3

Konten Situs Web Perpustakaan
Konten merupakan kandungan atau isi dari suatu media. Media untuk

penyampaian konten dapat dilakukan melalui: internet, televisi, CD audio, bahkan
acara langsung seperti konferensi dan pertunjukan panggung. Konsep konten
menurut Gahran yang dikutip oleh Sweetanie (2012, 8) yaitu, “elemen-elemen
dari materi yang dipublikasikan meliputi teks, grafik, suara, dan klip
video”.Sedangkan menurut Sweetanie sendiri (2012, 9) konten merupakan istilah
yang digunakan untuk menggambarkan materi ataupun informasi yang ingin
disampaikan kepada public (dipublikasikan), yang bisa dipresentasikan melalui
teks, gambar, suara, animasi, dan sebagainya.Konten mengarah kepada materi
yang dilihat oleh viewer.Adapun pendapat Chaerani (2012, 1) dalam bidang ilmu
teknologi informasi menjelaskan bahwa;
Konten dalam situs web yaitu setiap jenis atau unit informasi digital yang
digunakan untuk mengisi setiap halaman misalnya text, gambar, animasi,
suara, dan lain-lain. Intinya semua yang ingin diperliahatkan kepada
publik melalui internet.
Dari defenisi yang telah dipaparkan di atas maka dapat dipahami bahwa
konten situs web perpustakaan adalah segala yang dimuat serta kandungan isi
berupa informasi maupun ilmu pengetahuan yang mengisi setiap halaman pada

29
Universitas Sumatera Utara

situs web yang dapat dilihat oleh pengguna. Konten dalam situs web dapat berupa
text, gambar, animasi, suara, dan lain-lain.
Menurut Suprihadi (2005,4), beberapa istilah koleksi yang utama dalam
sebuah digital Library atau konten dari website sebuah perpustakaan adalah
sebagai berikut:
1. Skripsi, tesis maupun disertasi ataupun jurnal yang telah dirubah
formatnya menjadi format digital.
2. Gray Literature (literatur kelabu), adalah bahan-bahan perpustakaan
yang tidak dipublikasikan pada jalur formal atau tidak tersedia secara
komersial. Sebagai contoh : laporan penelitian karya ilmiah, hasil
seminar, majalah ilmiah, ataupun tulisan staf akademika yang
terpublikasi secara lokal.
3. Video, Clip dan sejenisnya yang biasanya digunakan pada proses
belajar mengajar. Seperti koleksi dari Discovery-Channel, HistoryChannel dan lainnya.
4. Electronic-Book (E-Book), yaitu buku-buku yang memang sudah
dalam format elektronik saat diproduksi.
5. Electronic-Journal (E-Journal), yaitu jurnal-jurnal yang bertaraf
nasional dan internasional yang sudah tersedia dalam bentuk
elektronik.
6. Lain-lain seperti : brosur-brosur, foto-foto, kliping koran atau majalah
serta dokumen-dokumen sebagai arsip lembaga yang memungkinkan
untuk dipublikasikan secara digital.
Sejalan dengan hal di atas, menurut Surachman (2010, 11-13), penerapan
TI dalam bidang layanan perpustakaan ini dapat dilihat dari beberapa hal seperti:
1. Layanan Sirkulasi.
Penerapan TI dalam bidang layanan sirkulasi dapat meliputi banyak
hal diantaranya adalah layanan peminjaman dan pengembalian,
statistik pengguna, administrasi keanggotaan, dan lain-lain. Selain itu
dapat juga dilakukan silang layan antar perpustakaan yang lebih
mudah dilakukan apabila teknologi informasi sudah menjadi bagian

30
Universitas Sumatera Utara

dari layanan sirkulasi ini. Teknologi saat ini sudah memungkinkan
adanya self-services dalam layanan sirkulasi melalui fasilitas
barcoding dan RFID (Radio Frequency Identification). Penerapan
teknologi komunikasipun sudah mulai digunakan seperti penggunaan
SMS, Faksimili dan Internet.
2. Layanan Referensi & Hasil-hasil Penelitian.
Penerapan TI dalam layanan referensi dan hasil-hasil penelitian dapat
dilihat dari tersedianya akses untuk menelusuri sumber-sumber
referensi elektronik/digital dan bahan pustaka lainnya melalui kamus
elektronik, direktori elektronik, peta elektronik, hasil penelitian dalam
bentuk digital, dan lain-lain.
3. Layanan Journal/Majalah/Berkala.
Pengguna layanan jurnal, majalah, berkala akan sangat terbantu
apabila perpustakaan mampu menyediakan kemudahan dalam akses ke
dalam jurnal-jurnal elektronik, baik itu yang diakses dari database
lokal, global maupun yang tersedia dalam format compact disk dan
disket. Bahkan silang layan dan layanan penelusuran informasi pun
bisa dimanfaatkan oleh pengguna dengan bantuan teknologi informasi
seperti internet.
4. Layanan Multimedia/Audio-Visual.
Layanan multimedia/audio-visual yang dulu lebih dikenal sebagai
layanan “non book material” adalah layanan yang secara langsung
bersentuhan

dengan

TI.

Pada

layanan

ini

pengguna

dapat

31
Universitas Sumatera Utara

memanfaatkan teknologi informasi dalam bentuk kaset video, kaset
audio, microfilm, microfische, compact disk, laser disk, dvd, home
movie, home theatre, dan lain-lain. Layanan ini juga memungkinkan
adanya media interaktif yang dapat dimanfaatkan pengguna untuk
melakukan pembelajaran, dan sebagainya. Hal lain yang perlu
diperhatikan dalam layanan perpustakaan adalah pengguna yang
mempunyai keterbatasan, seperti penglihatan yang kurang, buta,
pendengaran yang kurang dan ketidakmampuan lainnya. Layanan
Multimedia/Audio-Visual

memungkinkan

perpustakaan

dapat

memberikan pelayanan kepada para pengguna dengan kriteria ini.
Sebagai contoh dari bentuk penerapan teknologi untuk itu adalah
audible e-books, digital audio books, infoeyes (virtual reference),
braille, dan lain sebagainya.
5. Web Confrecing dan Online Catalog.
Pustakawan dan perpustakaan juga bisa menggunakan fasilitas webconferencing untuk memberikan layanan secara online kepada
pengguna

perpustakaan.

Web-Conferencing

ini

dapat

juga

dimanfaatkan oleh bagian layanan informasi dan referensi. OPAC atau
Online Catalog merupakan bagian penting dalam sebuah perpustakaan,
untuk itu perpustakaan perlu menyediakan akses yang lebih luas baik
itu melalui jaringan lokal, intranet maupun internet.

32
Universitas Sumatera Utara

6. Keamanan.
Teknologi informasi juga dapat digunakan sebagai alat untuk
memberikan kenyamanan dan keamanan dalam perpustakaan. Melalui
fasilitas semacam gate keeper, security gate, CCTV dan lain
sebagainya, perpustakaan dapat meningkatkan keamanan dalam
perpustakaan dari tangan-tangan jahil.
7. Pengadaan.
Bagian pengadaan juga sangat terbantu dengan adanya teknologi
informasi ini. Selain dapat menggunakan TI untuk melakukan
penelusuran koleksi-koleksi perpustakaan yang dibutuhkan, bagian ini
juga dapat memanfaatkannya untuk menampung berbagai ide dan
usulan kebutuhan perpustakaan oleh pengguna. Kerjasama pengadaan
juga lebih mudah dilakukan dengan adanya TI. Implementasi TI dalam
layanan perpustakaan dari waktu ke waktu akan terus berkembang baik
itu untuk keperluan automasi perpustakaan maupun penyediaan
media/bahan pustaka berbasis TI ini.

Jadi halaman situs web perpustakaan pada umumnya terdiri dari gabungan
beberapa hal. Yang pertama adalah informasi tentang perpustakaan meliputi visi
dan misi perpustakaan, sejarah perpustakaan, jam layan perpustakaan, denah
perpustakaan, informasi mengenai pegawai dan pustakawan pada perpustakaan,
program perpustakaan, peraturan perpustakaan, dan lain-lain. Kemudian fasilitas
peminjaman, perpanjangan pinjaman maupun fasilitas temu balik koleksi
perpustakaan berupa katalog online. Fasilitas interaksi perpustakaan dengan

33
Universitas Sumatera Utara

pengguna meliputi sarana konsultasi melalui e-mail, buku panduan, nomor kontak
perpustakaan dan lain-lain. Kemudian fasilitas koleksi digital yang dimiliki
perpustakaan baik berupa jurnal elektronik maupun koleksi deposit perpustakaan.
Berikutnya fasilitas link ke situs web lain yang mempunyai hubungan dengan
tujuan dan institusi perpustakaan.
2.7.4. Analisis Konten Situs Web Perpustakaan
Ada sejumlah penelitian yang telah dilakukan terhadap situs web
perpustakaan. Sebagian besar dari penelitian tersebut berkaitan dengan kinerja,
evaluasi serta kegunaan (usability) dari situs perpustakaan. Sedangkan penelitian
terhadap analisis konten yang pernah dilakukan sebelumnya adalah mengenai
analisis terhadap sejumlah faktor yang berhubungan dengan navigasi, akses,
kecepatan, informasi perpustakaan umum, pernyataan misi, koleksi, sumber daya
dan jasa, akses katalog, sumber daya elektronik, informasi kontak dan layanan
interaktif lainnya seperti RSS feed, chatting dengan pustakawan, dan lain-lain.
Seperti penelitian yang dilakukan oleh Brower yang dikutip oleh Parek
dan Gupta (2013, 3) melakukan analisis konten pada situs web perpustakaan
akademis kesehatan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Brower, Unsur-unsur
yang diteliti meliputi informasi umum tentang perpustakaan, bantuan situs web
perpustakaan dan alat-alat, layanan perpustakaan, sumber daya perpustakaan dan
metrik navigasi melalui banyak pertanyaan.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Michalec yang dikutip Parek dan
Gupta (2013, 3) melakukan penelitian analisis konten terhadap situs web

34
Universitas Sumatera Utara

perpustakaan seni. Analisis konten dilakukan terhadap rincian kontak, jam
operasi, informasi tentang koleksi perpustakaan, perpustakaan lokasi halaman web
pada situs web organisasi induk, dan jumlah klik yang diperlukan untuk
menavigasi informasi perpustakaan.Michalec juga menganalisis ketersediaan link
mesin pencari, sumber internet subjek, sumber daya lokal, database elektronik,
dan tautan ke referensi bantuan bersama dengan dasar isi informasi-perpustakaan
terkait lainnya. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Parek dan Gupta
sendiri (2013, 8-17) melakukan analisis konten pada situs web perpustakaan
akademik di Rajhastan. Analisis yang dilakukan meliputi aspek-aspek antara lain:
1.Aksesibilitas & Kecepatan (Accessibility and Speed)
Aksesibilitas dan kecepatan loading halaman situs web adalah hal penting
yang harus diperhatikan. Aksesibilitasdan kecepatan akses dapat diukur melalui
berbagai parameter.Ini sangat ideal untuk setiap pengguna untuk menemukan
informasi tentang perpustakaan organisasi melalui homepage dari organisasi
induk dan dalam tiga "klik".Penampilan beberapa teks yang berguna dalam
delapan detik dari waktu diyakini dapat diterima dengan link mati minimum dan
halaman web benar-benar dibangun. Beberapa hal yang diperhatikan dalam
aksesibilitas dan kecepatan adalah:
1. Pengguna dapat melihat halaman dalam waktu 8 detik (User can see
something within 8 seconds)
2. Situs web dapat diakses oleh umum (The web site can be accessed
publicly. (No fees, registration or application required to enter the site)).

35
Universitas Sumatera Utara

3. Informasi tentang perpustakaan dapat diakses pada link “Perpustakaan”
(Information about library can be found from link with “Library” title)
4. Informasi tentang perpustakaan dapat diakses melalui link

fasilitas/

sumberdaya/ infrastruktur (Information about library can be found from
link with facilities/ resources/ infrastructure)
5. Tidak lebih dari tiga klik dari halaman utama (Not more than three clicks
from homepage)
6. Apakah terdapat link yang tidak berfungsi (Are there dead links)
7. Halaman sedang diperbaharui (Under construction (few pages))
2.Navigasi (Navigation)
Navigasi sangat penting bagi pengguna untuk rute pencarian mereka
dalam sebuah situs web.Hal ini dapat dicapai dengan judul yang tepat, peta lokasi
dan pilihan kembali ke homepage dari setiap halaman situs web. Navigasi yang
tersedia dalam situs web perpustakaan adalah sebagai berikut:
1. Link halaman utama terdapat pada setiap halaman situs web(Home link on
every page of website)
2. Halaman menjelaskan tentang isi atau lokasi pada situs web(Page title
describes content or location in site structure)
3. Judul laman muncul pada bagian atas (Page title appears in the top
window bar)
4. Menggunakan grafik/gambar/diagram (Use of Graphics/ pictures / charts)
3. Kepemilikan dan Keakuratan (Authority and Accuracy)

36
Universitas Sumatera Utara

Siapapun dapat membuat situs web.Hal ini sangat penting untuk
mengetahui identitas penulis dan kualifikasi atau keahlian yang dimilikinya untuk
menentukan

kredibilitas

dan

kebenaran

dari

informasi

yang

disampaikan.kepemilikan yang jelasbertujuan untuk menggambarkan bahwa
informasi yang tersedia pada halaman web dapat dipercaya oleh pengguna.
Beberapa hal yang diperhatikan dalam Otoritas dan Akurasi adalah:
1. Terdapat kontak yang dapat dihubungi untuk informasi selanjutnya (There
is a phone number and postal address to contact for further information.
(Just an e-mail address is not sufficient)).
2. Apakah teks dapat dibaca dan dimengerti? (Is the text well written and
understandable? (no grammatical, typing, or spelling mistakes)).
3. Apakah ada link ke situs web lain? (Arethere links to other credible
websites?)
4. Masa Berlaku (Currency)
Masa Berlaku serta berlaku sebuah website dapat dilihat pada tahun hak
cipta (copy right).Memperbarui tanggal website dan menjamin pengguna tentang
keadaan informasi terakhir sangatlah penting untuk diperhatikan. Beberapa hal
yang diperhatikan dalam masa berlaku adalah:
1. Informasi hak cipta (Copyright information)
2. Situs web diperbarui secara berkala (The web site is updated
frequently).

37
Universitas Sumatera Utara

3. Informasinya

terbaru

dan

masih

valid

pada

saat

ditampilkan(The information is current and timely enough to
meet the need)
4. Halaman telah diperbarui dalam tiga bulan terakhir (The pages
have been updated in the past three months)
5. Terdapat informasi tentang kapan terakhir kalinya situs web
diperbarui (There is an indication of when the page was last
updated/revised? (Or is there a date on the page to indicate
when it was uploaded to the web?))
6. Jika koleksi dalam bentuk grafik atau table, apakah sudah jelas
ketika dikumpulkan? (If material is presented in graphs and/or
charts and/or tables, is it clearly stated when the data was
gathered?)
5.Alat Bantu Situs Web (Website Aid and Tools)
Pencarian informasi dalam situs web mendefinisikan semua tautan yang
dapat membantu pengguna untuk lebih baik dalam menggunakan situs web dan
untuk menemukan informasi yang relevan dengan cara yang cepat dan sederhana.
Bagian ini meliputi lima item:
1. Search Engine
2. Site map
3. Library web site feedback form or e-mail link
4. Web site search
5. Frequently Asked Questions (FAQs)
38
Universitas Sumatera Utara

6.Informasi Umum Perpustakaan (Library General Information)
Informasi umum yang tersedia di situs web perpustakaan, yaitu pengenalan
perpustakaan, layanan, sumber daya, peraturan, koleksi, jam kerja, dan lain-lain.
Beberapa

hal

yang

diperhatikan

dalam

memberikan

informasi

umum

perpustakaan:
1. Library introduction
2. Information about library resources
3. Library collections
4. Information about library services
5. Contact information
6. Library location
7. Staff directory
8. Information about the building
9. Annual reports/statistics
10. Working hours
11. Library mission statement or objectives of library
12. Information about membership
13. Instructions or tutorials about library use
14. News and events
15. Administrative activities
16. Library policies and procedures
17. Library rules
18. Mail to facility to librarian/staff

39
Universitas Sumatera Utara

19. Library department’s information
20. Information about the branches of library (if any)
21. Ongoing projects
22. Information about library committee
7.Sumberdaya Perpustakaan (Library Resources)
Setiap

perpustakaan

menyediakan

sumber

daya

yang

berbeda-

beda.Sumber daya yang disediakan dapat berupa penyediaan database, OPAC dan
Akses Katalog melalui website. Beberapa sumberdaya yang harusnya tersedia
dalam situs web perpustakaan sebagai berikut:
1.

Bibliographical databases

2.

Other reference sources (dictionaries, encyclopaedias etc)

3.

OPAC

4.

Links to other libraries online catalogues

5.

Books (printed/electronic)

6.

Journals, newspapers and magazines

7.

CDs/DVDs ROMs

8.

Audio-video materials

9.

Grey Literature

10. Project reports
11. Legal deposits
12. Manuscripts
13. Online seminars

40
Universitas Sumatera Utara

14. Microfilms
15. Music
8.Layanan Perpustakaan dan Layanan Teknis (Library Services and Technical
Services)
Layanan perpustakaan pada situs web memberikan penjelasan informasi
tentang fasilitas yang disediakan oleh perpustakaan untuk penggunaan buku dan
penyebaran informasi. Sedangkan Layanan teknis pada situs web memberikan
informasi tentang akuisisi, klasifikasi, katalogisasi dan sirkulasi seringdatang ke
tampilan di situs web perpustakaan. tujuan utama penyediaan layanan ini adalah
untuk memberikan gambaran kepada pengguna terhadap koleksi-koleksi baru
maupun koleksi-koleksi yang sedang diperbaiki. Beberapa informasi berkaitan
dengan layanan perpustakaan dan layanan teknis adalah sebagai berikut:
1.

Reference services

2.

Issue-return (Browsing, self check in/ out)

3.

Bibliography services

4.

Site search

5.

Book bank services

6.

Inter library loan

7.

Information search request

8.

Renew material

9.

Fine accrued

10. Reprography services

41
Universitas Sumatera Utara

11. Reference queries “Ask a librarian”
12. Information about classification and cataloguing
13. Material reservation
14. Purchase suggestions
15. Indexing services
16. Translation service
9.Tautan ke Sumber Daya Elektronik (Link to e-resources)
Tautan ke sumber-sumber elektronik adalah fitur kunci dari setiap
pengunaan situs web atau informasi. Sumber-sumber ini meliputi akses ke
database berlangganan khusus serta situs web yang dipilih lainnya yang
mendukung untuk pengguna online perpustakaan. Dalam kasus berlangganan
sumberdaya ini, tautan yang disediakan dibatasi dengan keterbatasan akses atau
password yang dilindungi. Tautan yang biasanya disediakan dalam situs web
perpustakaan adalah sebagai berikut:
1. Link to internal sources
2. Professional organisations or associations
3. Higher Education Commission (HEC) databases
4. Links to e-journals
5. Links to e-books
6. Reference tools list
7. Links to manuals for e-resources
8. Other databases

42
Universitas Sumatera Utara

9. Links to search engines
10. E-discussion lists
10. Bahasa (Language)
Pilihan bahasa merupakan salah satu penentu dalam pengembangan situs
web perpustakaan. Situs web perpustakaan yang menyediakan banyak jenis
bahasa, akanmemungkinkan lebih banyak pengguna yang dapat mengerti dan
mengakses situs web perpustakaan. Bahasa yang tersedia pada situs web antara
lain:
1