Evaluasi Situs Web Perpustakaan Universitas Gunadarma dan Universitas Brawijaya menggunakan Metode Webqual

(1)

EVALUASI SITUS WEB PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA DAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MENGGUNAKAN

METODE WEBQUAL

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi Untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

dalam bidang studi Perpustakaan dan Informasi

OLEH: ROMY FIRNANDA

100709049

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Evaluasi Situs Web Perpustakaan Universitas Gunadarma dan Universitas Brawijaya menggunakan Metode Webqual.

Oleh : Romy Firnanda

NIM : 100709049

Pembimbing I : Hotlan Siahaan, S.Sos.,M.I.Kom Tanda Tangan :

___________________________

Tanggal : ___________________________

Pembimbing II : Ishak,SS.,M.Hum

Tanda Tangan :

___________________________ Tanggal : ___________________________


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : Evaluasi Situs Web Perpustakaan Universitas Gunadarma dan Universitas Brawijaya menggunakan Metode Webqual.

Oleh : Romy Firnanda

NIM : 100709049

DEPARTEMEN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI Ketua Jurusan : Dr. Irawaty Kahar A, M.Pd

Tanda Tangan :

_______________________

Tanggal : ______________________

FAKULTAS ILMU BUDAYA

Dekan : Dr. Syahron Lubis, M.A

Tanda Tangan :

_______________________


(4)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya ini adalah karya orisinal dan belum pernah disajikan sebagai salah satu tulisan untuk memperoleh suatu kualifikasi tertentu atau dimuat pada media publikasi lain. Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat atau gagasan penulis dengan pendapat atau gagasan yang bukan berasal dari penulis dengan mencantumkan tanda kutip.

Medan, 14 September 2014 Penulis,

Romy Firnanda (100709049)


(5)

ABSTRAK

Firnanda, Romy. 2014. Evaluasi Situs Web Perpustakaan Universitas Gunadarma dan Universitas Brawijaya menggunakan Metode Webqual. Medan: Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini dilakukan pada Situs Web Perpustakaan Universitas Gunadarma dan Universitas Brawijaya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kualitas situs web perpustakaan Universitas Gunadarma dan Universitas Brawijaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif komparatif. Penelitian ini bersifat komparatif karena membandingkan dua situs web perpustakaan Universitas Gunadarma dan Universitas Brawijaya. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan penelusuran (searching) di situs web perpustakaan yang diteliti dan membuat daftar check list mengenai kualitas situs web perpustakaan bedasarkan instrumen metode webqual.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa berdasarkan indikator webqual secara keseluruhan situs web perpustakaan Universitas Gunadarma lebih baik dibandingkan situs webperpustakaan Universitas Brawijaya dengan perbandingan 86,4% : 63,6%. Kata kunci: Evaluasi, Situs Web, Webqual


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Evaluasi Situs Web Perpustakaan Gunadarma dan Universitas Brawijaya menggunakan Metode Webqual”. Skripsi ini diselesaikan sebagai salah satu persyaratan untuk meraih gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi pada Fakultas Ilmu Budaya.

Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibunda Evi Astina dan Ayahanda Basri beserta Abang-Abangku tercinta yang selalu mamberi dukungan baik dari segi apapun serta do’a yang selalu menyertai hingga terselesaikannya skripsi ini.

Pada kesempatan ini juga penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu keberhasilan penyusunan skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Drs. Syahron Lubis, M.A. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya USU.

2. Ibu Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd. Selaku Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya.

3. Ibu Hotlan Siahaan, S.Sos.,M.I.Kom. Selaku Pembimbing I, dimana beliau telah banyak memberikan bimbingan. Rasa penghormatan dan terima kasih yang sangat luar biasa atas waktu, dukungan, petunjuk dan nasehatnya kepada penulis.

4. Bapak Ishak,SS.,M.Hum. Selaku Pembimbing II, dimana beliau juga telah banyak memberikan bimbingan, petunjuk serta nasehat kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.


(7)

5. Seluruh Dosen dan Staf Administrasi Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang telah mendidik penulis selama ini.

6. Kepada mamak dan abah yang amat kusayangi terima kasih atas segala dukungan, motivasi, waktu, perhatian serta do’a yang tiada henti selalu menyertai dan menyemangati penulis selama kuliah dan selama proses penyelesaian skripsi ini.

7. Kepada abangku Dody Ariandy dan Dony Saputra terima kasih atas dukungan yang sangat luar biasa selama kuliah dan penyelesaian penulisan skripsi ini. 8. Kepada seluruh anggota keluarga besarku tercinta, terima kasih atas segala

dukungan baik dari segi apapun serta do’a yang selalu menyertai selama penulisan skripsi ini.

9. Kepada sahabat terbaik, teman terbaik, Nadya Putri Delwis terima kasih banyak telah menjadi inspirasiku.

10.Untuk teman-teman tercinta yang selalu kompak dan setia menemani disaat senang maupun susah, Kost-an 5B ( Gally, Fahmi, Bang Mat, Bang Aji, Bang Bay, Bang Top, Iwan, Pandi ), terima kasih yang teramat luar biasa atas waktu, kenangan, dukungan, perhatian, nasehat serta doa’a nya selama penulisan skripsi ini. Semangat dan pantang menyerah Broo !!

11.Untuk teman-temanku seluruh angkatan 2010 terima kasih atas kebersamaannya.

12.Kepada kakak senior dan adik junior terima kasih atas dukungannya selama penulisan skripsi ini.

Akhir kata, penulis juga menyadari masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penulisan ini.


(8)

Penulis juga berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkannya, terima kasih.

Medan, Agustus 2014

Penulis

Romy Firnanda


(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGATAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Masalah ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 6

2.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 6

2.2 Penerapan Teknologi Informasi dan Internet dalam Perpustakaan ... 7

2.2.1 Penerapan Teknologi Informasi dalam Perpustakaan ... 7

2.2.2 Penggunaan Internet dalam Perpustakaan ... 9

2.3 Perpustakaan Digital ... 10

2.3.1 Pengertian Perpustakaan Digital ... 10

2.3.2 Infrastruktur Perpustakaan Digital ... 12

2.4 Situs Web Perpustakaan ... 14

2.4.1 Peranan Situs Web dalam Perpustakaan ... 14

2.4.2 Fungsi Situs Web ... 15

2.4.3 Jenis-jenis Situs Web ... 16

2.4.4 Kandungan pada Situs Web Perpustakaan ... 17

2.4.5 Infrastruktur Pendukung Web ... 20

2.5 Evaluasi Situs Web ... 20

2.5.1 Pengertian Evaluasi ... 20

2.5.2 Tujuan Evaluasi Situs Web ... 21

2.6 Metode Webqual ... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

3.1 Jenis Penelitian ... 26

3.2 Unit Analisis ... 26

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 27

3.4 Instrumen Penelitian ... 27

3.5 Daftar Checklist ... 27

3.6 Analisis Data ... 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 30

4.1 Informasi Situs Web ... 30

4.2 Hasil Penelusuran menggunakan Check List ... 31


(10)

4.3.1 Aspek Kemudahan Pengguna (Usability) ... 32

4.3.2 Aspek Kualitas Informasi (Information Quality) ... 40

4.3.3 Aspek Interaksi dan Kualitas Layanan (Service Interaction Quality) ... 46

4.4 Sumber Daya pada Situs Web Perpustakaan Universitas Gunadarma dan Universitas Brawijaya ... 50

4.4.1 Sumber Daya pada Situs Web Perpustakaan Universitas Gunadarma ... 50

4.4.2 Sumber Daya pada Situs Web Perpustakaan Universitas Brawijaya ... 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 56

5.1 Kesimpulan ... 56

5.2 Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 58


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Aspek Kemudahan Penggunaan (Usability) ... 23

Tabel 2. Aspek Kualitas Informasi (Information Quality) ... 24

Tabel 3. Aspek Interaksi dan Kualitas Layanan (Service Interaction Qualitty) ... 25

Tabel 4. Daftar Check List ... 28

Tabel 5. Hasil chek list berdasarkan indikator ... 31

Tabel 6. UG e-paper Universitas Gunadarma ... 51

Tabel 7. Daftar Domain E-books ... 54


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Fitur-fitur situs web Perpustakaan Universitas Gunadarma ... 33

Gambar 2. Tampilan berita pada situs web Universitas Brawijaya ... 33

Gambar 3. Fitur pencarian koleksi perpustakaan ... 34

Gambar 4. Fitur pencarian berita ... 35

Gambar 5. Fitur galeri kegiatan perpustakaan ... 35

Gambar 6. Fitur layanan perpustakaan dan berita... 36

Gambar 7. UG E-PAPER dan Referensi ... 37

Gambar 8. Lambang-lambang referensi koleksi perpustakaan ... 37

Gambar 9. Tampilan situs web perpustakaan Universitas Brawijaya ... 38

Gambar 10. Referensi link UG Library ... 39

Gambar 11. Pencarian karya ilmiah ... 41

Gambar 12. Informasi penulis karya ilmiah... 42

Gambar 13. Informasi koleksi buku ... 42

Gambar 14. Fitur BKG, Lentara dan OPAC ... 44

Gambar 15. Format penulisan ilmiah dalam bentuk pdf ... 45

Gambar 16. Format text penulisan karya ilmiah ... 46

Gambar 17. Forum Universitas Brawijaya ... 49

Gambar 18. Facebook perpustakaan Universitas Gunadarma ... 49

Gambar 19. Halaman awal situs web Perpustakaan Universitas Gunadarma ... 50

Gambar 20. Halaman awal situs web Perpustakaan Universitas Brawijaya ... 52

Gambar 21. Fasilitas BKG Universitas Brawijaya ... 53


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar check list pengumpulan data untuk seluruh kriteria aspek evaluasi situs web berdasarkan metode webqual ... 60 Lampiran 2 Deskripsi Indikator Webqual ... 63


(14)

ABSTRAK

Firnanda, Romy. 2014. Evaluasi Situs Web Perpustakaan Universitas Gunadarma dan Universitas Brawijaya menggunakan Metode Webqual. Medan: Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini dilakukan pada Situs Web Perpustakaan Universitas Gunadarma dan Universitas Brawijaya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kualitas situs web perpustakaan Universitas Gunadarma dan Universitas Brawijaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif komparatif. Penelitian ini bersifat komparatif karena membandingkan dua situs web perpustakaan Universitas Gunadarma dan Universitas Brawijaya. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan penelusuran (searching) di situs web perpustakaan yang diteliti dan membuat daftar check list mengenai kualitas situs web perpustakaan bedasarkan instrumen metode webqual.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa berdasarkan indikator webqual secara keseluruhan situs web perpustakaan Universitas Gunadarma lebih baik dibandingkan situs webperpustakaan Universitas Brawijaya dengan perbandingan 86,4% : 63,6%. Kata kunci: Evaluasi, Situs Web, Webqual


(15)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sedemikian pesat menjadikan website sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari suatu perpustakaan. Aplikasi teknologi informasi di perpustakaan sering menjadi tolak ukur kemajuan dan modernisasi dari suatu perpustakaan, demikian pula pada Perpustakaan Perguruan Tinggi. Perpustakaan Perguruan Tinggi sering diibaratkan sebagai jantung Perguruan Tinggi.

Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan salah satu unit pelaksanaan teknis yang membantu perguruan tinggi dalam melaksanakan program Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu perpustakaan perguruan tinggi dituntut untuk memenuhi kebutuhan informasi sivitas akademika perguruan tinggi yang menaunginya. Keberadaan perpustakaan akan sangat berperan jika informasi yang diberikan tidak hanya berkualitas akan tetapi juga mudah diakses oleh penggunanya. Kemudahan ini hanya dapat didukung oleh penerapan teknologi informasi komunikasi di perpustakaan dengan mengembangkan pelayanan digital dan penyediaan bahan digital melalui internet.

Saat ini banyak situs web yang terdapat di internet, di antaranya adalah situs web perguruan tinggi dan situs web perpustakaan perguruan tinggi. Dengan adanya situs web perpustakaan, diharapkan pengguna sivitas akademika dapat memperoleh informasi yang efektif dan efisien. Di era teknologi digital saat ini banyak koleksi perpustakaan dalam bentuk elektronik yang kemudian dihimpun dalam situs web perpustakaan. Sekian banyaknya koleksi perpustakaan atau informasi yang di sediakan tidak selalu dapat dimanfaatkan oleh pengguna, dikarenakan sering adanya informasi tidak dapat diakses oleh pengguna. Kemudahan mengakses sebenarnya sudah menjadi bagian yang tak terlepaskan dari keterpakaian atau kegunaan. Namun


(16)

terkadang kemudahan akses tidak selalu diperoleh pada situs web perpustakaan perguruan tinggi, sehingga pengguna kesulitan dalam menggunakan informasi yang tersedia pada web perpustakaan perguruan tinggi tersebut.

Evaluasi terhadap situs web perpustakaan dapat memberi gambaran serta memberi masukan dalam mencapai kualitas website yang lebih baik dan bermutu. Pentingnya melakukan evaluasi terhadap situs web perpustakaan perguruan tinggi merupakan langkah awal untuk pengembangan sumber daya informasi secara online yang lebih baik, berkualitas dan bermutu bagi penggunanya.

Penelitian mengenai pengukuran jasa layanan situs web yang menempatkan tanggapan pengguna sebagai bagian dari penelitian evaluasi kualitas situs web perpustakaan secara keseluruhan merupakan salah satu metode pengukuran suatu kualitas situs web. Metode webqual merupakan salah satu metode atau teknik pengukuran kualitas website berdasarkan persepsi pengguna akhir. Metode ini merupakan pengembangan dari metode servqual yang disusun oleh Parasuraman, yang banyak digunakan sebelumnya pada pengukuran kualitas jasa. Instrumen penelitian pada metode webqual tersebut dikembangkan dengan metode Quality Function Development (QFD). Metode webqual sudah mulai dikembangkan sejak tahun 1998 dan telah mengalami beberapa perkembangan dalam penyusunan aspek dan butir-butir pertanyaannya. Metode webqual tersebut disusun berdasarkan penelitian pada tiga area yaitu kemudahan pengguna (Usability), adalah mutu yang berhubungan dengan rancangan site, sebagai contoh penampilan, kemudahan penggunaan, navigasi dan gambaran yang disampaikan kepada pengguna. Kualitas informasi (Information Quality), adalah mutu dari isi yang terdapat pada site, pantas tidaknya informasi untuk tujuan pengguna seperti akurasi, format dan keterkaitannya. Kualitas layanan interaksi (Service Interaction Quality), adalah mutu dari interaksi pelayanan yang dialami oleh pengguna ketika mereka menyelidiki kedalam site lebih dalam, yang terwujud dengan kepercayaan dan empati, sebagai contoh isu dari keamanan transaksi dan informasi, pengantaran produk, personalisasi dan komunikasi


(17)

Ditinjau dari hasil penelitian terdahulu oleh Utami (2013), hasil evaluasi dan perbandingan antara situs web perpustakaan UGM, situs web perpustakaan UI, dan situs web perpustakaan ITB berdasarkan metode webqual yaitu: UGM (82%), UI (68%), dan ITB (68%). Meskipun dari segi kemudahan pengguna, situs web perpustakan UGM lebih baik dibandingkan situs web perpustakaan UI dan ITB, namun dari sisi lain situs web perpustakaan UGM juga memiliki kelemahan dari aspek kualitas informasi.

Pada bulan Juli 2012 berdasarkan Webometric Indonesia Universitas Gunadarma menempati peringkat enam, sedangkan Universitas Brawijaya menempati peringkat delapan. Pada Juli 2013 Universitas Gunadarma menempati peringkat lima, sedangkan Universitas Brawijaya menempati peringkat enam. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa Universitas Gunadarma lebih unggul di bandingkan Universitas Brawijaya. Namun, pada Juli 2014 berdasarkan data webometric Indonesia Universitas Gunadarma menempati peringkat sepuluh, sedangkan Universitas Brawijaya menempati peringkat enam. Data tersebut menunjukan bahwa terdapat perbedaan dua tahun sebelumnya, dimana Universitas Brawijaya lebih unggul dari pada Universitas Gunadarma.

Webometric yang merupakan pemeringkatan situs web perguruan memiliki konsep penilaian berdasarkan pengetahuan dan informasi yang disampaikan dalam situs web masing-masing perguruan tinggi. Karena itu penulis ingin meneliti situs web perpustakaan Universitas Gunadarma dan Universitas Brawijaya menggunakan metode webqual. Untuk mengetahui kualitas situs web perpustakaan Universitas Gunadarma dan situs web perpustakaan Universitas Brawijaya.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Evaluasi Situs Web Perpustakaan Universitas Gunadarma dan Universitas Brawijaya menggunakan Metode Webqual”.


(18)

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi rumusan masalah penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kualitas situs web perpustakaan Universitas Gunadarma dan Universitas Brawijaya ditinjau dari kemudahan penggunaan (Usability)? 2. Bagaimana kualitas situs web perpustakaan Universitas Gunadarma dan

Universitas Brawijaya ditinjau dari kualitas layanan informasi (Information Quality)?

3. Bagaimana kualitas situs web perpustakaan Universitas Gunadarma dan Universitas Brawijaya ditinjau dari kualitas layanan interaksi (Service Interaction Quality)?

1.3 Tujuan Masalah

Adapun tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Kualitas situs web perpustakaan Universitas Gunadarma dan Universitas Brawijaya ditinjau dari kemudahan penggunaan (Usability).

2. Kualitas situs web perpustakaan Universitas Gunadarma dan Universitas Brawijaya ditinjau dari kualitas layanan informasi (Information Quality). 3. Kualitas situs web perpustakaan Universitas Gunadarma dan Universitas

Brawijaya ditinjau dari kualitas layanan interaksi (Service Interaction Quality).

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Sebagai masukan bagi Universitas Gunadarma dan Universitas Brawijaya dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan perpustakaan sebagai upaya meningkatkan layanan situs web perpustakaan.

2. Bagi peneliti, sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya dan untuk membangun situs web yang baik dan berkualitas.


(19)

3. Bagi penulis, sebagai menambah pengetahuan, pengembangan wawasan penulis tentang situs web.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah berfokus pada pengukuran kualitas situs web perpustakaan Universitas Gunadarma dan Universitas Brawijaya menggunakan metode webqual berdasarkan penelitian tiga area kemudahan penggunaan (Usability), kualitas layanan informasi (Information Quality), dan kualitas layanan interaksi (Service Interaction Quality).


(20)

BAB II

KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan merupakan suatu unit kerja dari suatu lembaga yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku maupun non buku yang diatur secara sistematis untuk dapat diaskes oleh pemakainya. Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang dibangun dan didanai oleh universitas untuk memenuhi kebutuhan informasi, penelitian dan kurikulum dari mahasiswa, fakultas dan stafnya demi tercapainya tujuan perguruan tinggi Reitz dikutip oleh Hasugian (2009, 80).

Bentuk perguruan tinggi antara lain universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, politeknik dan sebagainya. Sedangkan organisasi bawahannya disebut fakultas, departemen, jurusan, program studi, lembaga penelitian, dan unit-unit kerja lainnya. Oleh karena itu yang termasuk perpustakaan perguruan tingginya itu perpustakaan universitas, institut, fakultas, jurusan dan perpustakaan lainnya yang berada di bawah naungan perguruan tinggi untuk membantu perguruan tinggi tersebut mencapai tujuannya. Tujuan perpustakaan perguruan tinggi di Indonesia adalah untuk memberikan layanan informasi, untuk kegiatan belajar, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka melaksanakan Tri Dharma PerguruanTinggi.

Perpustakaan perguruan tinggi sebagai perpustakaan akademik telah dan akan terus memainkan peran yang penting dalam suatu perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi sangat di perlukan untuk pengajaran, penelitian dan pembelajaran. Pengertian perguruan tinggi menurut (Siregar 2004, 1) yaitu :

“Perpustakaan perguruan tinggi adalah organ dari suatu perguruan tinggi, nilai suatu perguruan tinggi di pengaruhi oleh kondisi perpustakaannya, karena keberadaan perpustakaan perguruan sangat strategis dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi”.

Dari pendapat di atas di ketahui bahwa perpustakaan perguruan tinggi merupakan bagian yang sangat berperan penting dari perguruan tinggi, nilai suatu


(21)

universitas bergantung pada perpustakaannya. Dewasa ini perpustakaan ini telah berkembang dengan pesatnya. Perkembangan perpustakaan dalm beberapa dasawarsa ini telah banyak di pengaruhi oleh pekembangan Teknologi Informasi (TI). Perpustakaan sebagai salah satu aktor yang berperan dalam pengumpulan, pengolahan dan pendistribusian informasi harus berhadapan dengan yang dinamakan TI. Tidak sedikit yang beranggapan bahwa tanpa adanya sentuhan TI, perpustakaan dianggap sebagai suatu institusi yang ketinggalan jaman dan tidak berkembang. Teknologi informasi di perpustakaan bisa menjadi tolak ukur kemajuan dan modernisasi dari suatu perpustakaan.

2.2 Penerapan Teknologi Informasi dan Internet dalam Perpustakaan 2.2.1 Penerapan Teknologi Informasi dalam Perpustakaan

Pada media Jardiknas - Konsep Teknologi Informasi (Jardiknas 2007, 1) ada beberapa pengertian informasi. Salah satunya menurut kamus Oxford, teknologi informasi adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa dan mendistribusikan apa saja termasuk kata-kata, bilangan dan gambar.

Pengertian teknologi informasi menurut Basuki yang dikutip oleh Suwanto (2003, 4) menyatakan teknologi informasi adalah teknologi yang digunakan untuk menyimpan, mengolah, menghasilkan dan menyebarluaskan informasi. Selain itu, British Advisory Council for Applied Research and Development yang dikutip oleh Zockorky (1990, 12) adalah meliputi bidang-bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan perekayasaan serta teknik-teknik pengelolaan yang digunakan dalam penanganan dan pengolahan informasi, penerapan bidang dan teknik tersebut, computer dan interaksinya dengan manusia dan mesin, masalah sosial ekonomi serta budaya yang berkaitan.

Penerapan teknologi informasi dalam ruang lingkup suatu sistem informasi seperti perpustakaan dapat terbagi dalam empat bidang utama yang dikemukan oleh Suwanto (2003, 4) yaitu:


(22)

1. Library Housekeeping (Perawatan atau Pengelolaan Perpustakaan)

Library Housekeeping adalah kegiatan rutin yang harus dilakukan supaya perpurtakaan dapat berjalan sebagai mana mestinya. Kemajuan teknologi informasi membuat hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan sistem terpadu yang terdiri dari beberapa modul yaitu akuisisi atau pengadaan, pengatalogan, sirkulasi, pengaksesan catalog oleh umum atau disebut juga dengan OPAC (Online Public Access Catalogue), dan peminjaman antar perpustakaan. Hal ini disebut jugan dengan Sistem Perpustakaan yang Terintegrasi atau dikenal dengan Otomasi Perpustakaan.

2. Information Retrieved (Temu kembali Informasi / Penelurusan Informasi) Dalam penelurusan informasi ada tiga sarana secara elektronis yaitu: a. Menggunakan Pangkalan Data Lokal

b. Menggunakan CD-ROM

c. Menggunakan jaringan Wide Area Network atau yang dikenal dengan internet

3. General Purpose Software (Perangkat Lunak untuk berbagai macam keperluan)

General Purpose Software yang dapat digunakan lembaga-lembaga penyedia informasi seperti perpustakaan antara lain:

a. Word Processing : untuk pengolah teks dan pencetakan b. Spreadsheet : untuk kalkulasi keuangan

c. Graphics : untuk presentasi statistik

d. Desktop Publishing : untuk penerbitan dan percetaka yang professional

e. Electronic mail : untuk pendistribusian pesan 4. Library networking (Jaringan Kerjasama Perpustakaan)


(23)

a. Kerjasama antar perpustakaan atau jaringan informasi dengan lembaga-lembaga lain penyedia informasi di dalam institusi untuk membentuk LAN (Local Area Network)

b. Pengkaitan komputer lembaga dengan komputer lain yang jauh jaraknya dengan membentuk WAN (Wide Area Network) atau dikenal dengan berhubungan lewat internet.

LAN dan WAN merupakan jaringan yang digunakan dalam automasi perpustakaan berdasarkan lingkup geografinya. LAN adalah jaringan komputer dengan daerah kerja yang relatif kecil sedangkan WAN adalah jaringan komputer dengan daerah kerja yang lebih luas jangkauannya seperti antar kota, pulau, dan lain-lain.

2.2.2 Penggunaan Internet dalam Perpustakaan

Internet merupakan salah satu media oleh perpustakaan dalam penyediaan informasi berbentuk digital. Internet merupakan suatu kumpulan jaringan komputer dari berbagi tipe yang saling berkomunikasi dengan menggunakan standar komunikasi. Kemajuan teknologi informasi terutama internet membuat perubahan pada pola hidup masyarakat. Internet menunjang efektifitas dan efisiensi lembaga dan perusahaan dalam sarana komunikasi serta sarana untuk mendapatkan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan atau lembaga-lembaga.

Penggunaan internet dalam perpustakaan dapat dibedakan menurut Siregar (1999, 1 ) dalam dua jenis yaitu:

1. Penyediaan akses

Penyediaan akses yaitu penyediaan sarana dan prasarana dimana pengguna perpustakaan dan juga pustakawan sendiri dapat menggunakan internet. Penyediaan layanan ini untuk memudahkan sivitas akademika pengguna perpustakaan untuk memperoleh informasi dengan lebih efektif. 2. Publikasi elektronik


(24)

Publikasi elektronik merupakan kegiatan untuk mempublikasikan berbagai informasi tentang perpustakaan dan oleh perpustakaan. Perpustakaan akan memiliki dan mengelola sendiri suatu situs web. Situs web perpustakaan ini akan memberikan peluang bagi perpustakaan perguruan tinggi untu menerbitkan atau mempublikasikan dokumen-dokumen yang merupakan karya khas perguruan tinggi tersebut seperti laporan penelitian, karya tulis, makalah seminar, bahan-bahan kuliah dan lain-lain. Hal lain yang dapat dilakukan dengan situs web perpustakaan antara lain pelayanan perpanjangan pinjaman, penyediaan hubungan ke sumberdaya web lain, penerbitan buletin dan lain sebagainya.

2.3 Perpustakaan Digital

2.3.1 Pengertian Perpustakaan Digital

Pengembangan dan memperdayakan suatu perpustakaan merupakan suatu pilihan yang tepat recovery pendidikan dan mengantarkan masyarakat ke arah masyarakat modern yang berparadaban. Kompetisi masyarakat ditentukan oleh kemampuannya dalam memahami situasi dan merespon setiap kebutuhan zaman. Salah satu untuk memenuhi kualifikasi ini adalah lewat pendidikan, sedangkan pendidikan bisa berjalan dengan baik apabila didukung oleh perpustakaan yang handal. Perpustakaan yang andal di masa depan adalah perpustakaan yang memiliki kemampuan akses terhadap teknologi. Dalam hal ini, perpustakan digital merupakan perpustakaan yang dimotori oleh keunggulan teknologi. Sistem dan manajemennya telah didukung oleh teknologi serta koleksi-koleksinya berupa teknologi digital. Keberadaan perpustakaan digital akan memberikan wajah baru dalam dunia perpustakaan, sedangkan image negatif yang telah memarginalisasikan perpustakaan akan terpecahkan. Di samping itu, perpustakaan digital memiliki daya sistem pelayanan yang super efisien, akurat, dan cepat sehingga pemakai atau anggota perpustakaan akan merasa nyaman dan puas.


(25)

Namun berdasarkan pengamatan penulis dari sekian banyak konsep yang berkembang tersebut sebetulnya saat ini konsep yang berkembang cukup pas dan mungkin dalam beberapa dasawarsa ke depan masih relevan adalah apa yang dinamakan dengan Perpustakaan Hybrid. Pengertian Perpustakaan Hybrid ini sendiri adalah seperti yang dikemukakan oleh Hutton (2001, 4) :

“A hybrid library is a library where 'new' electronic information resources and 'traditional' hardcopy resources co-exist and are brought together in an integrated information service, accessed via electronic gateways available both on-site, like a traditional library, and remotely via the Internet or local komputer networks”.

Atau seperti yang disampaikan Pinfield (1998, 2) :

“A hybrid library is not just a traditional library (only containing paper-based resources) or just a virtual library (only containing electronic resources), but somewhere between the two. It is a library which brings together a range of different information sources, printed and electronic, local and remote, in a seamless way”.

Dari pengertian di atas dapat dilihat bahwa layanan perpustakaan berbasis TI sangat dekat dengan konsep Perpustakaan Hybrid. Walaupun sebetulnya Perpustakaan Hybrid ini adalah merupakan bentuk peralihan dari Perpustakaan Tradisional menuju perpustakaan digital (virtual). Jadi, apabila kita berbicara mengenai layanan berbasis TI kita juga perlu mempelajari masalah Perpustakaan Hybrid.

Menurut Hasugian (2009, 182) dalam bukunya yang bejudul “Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi”, menyatakan bahwa :

“Ada dua terminologi yang sering disebut untuk menyatakan perpustakaan digital. Penyebutan teminologi itu sebernarnya bermula dari munculnya bahan-bahan perpustakaan yang berbeda dengan bahan yang tersedia di perpustakaan sebelumnya. Pertumbuhan pesat di bidang produksi bahan-bahan berbasis eletronik (electronic based) telah melahirkan ungkapan electronic library atau digital library”.


(26)

Perpustakaan digital menurut Digital Library Federation yang dikutip oleh Hasugian (2009, 185) menyatakan bahwa :

“Perpustakaan digital adalah berbagai organisasi yang menyediakan sumberdaya, termasuk pegawai yang terlatih khusus, untuk memilih, mengatur, menawarkan akses, memahami,menyebarkan, menjaga intergritas, dan memaastikan keutuhan karya digital, sedemikian rupa sehingga koleksi tersedia dan terjangkau secara ekonomis oleh sebuah atau sekumpulan komunitas yang membutuhkananya”.

Pada dasarnya perpustakaan digital sama saja dengan perpustakaan biasa, hanya saja memakai prosedur kerja berbasis komputer dan sumberdaya digital untuk memudahkan penggunanya mengakses sumber eletronik. Sebelum perpustakaan digital menjadi popular, kalangan pustakawan sudah berbicara tentang perpustakaan elektronik (electronic library). Salah satu pendukung ide tentang perpustakaan jenis ini adalah Kenneth Dowlin, yang menulis sebuah buku berjudul The Electronic Library tahun 1984 dan menggambarkan ciri perpustakaan elektronik sebagai berikut, Collier (1997) yang dikutip oleh Hasugian (2009, 183) :

1. Memakai komputer untuk mengelola sumberdaya perpustakaan.

2. Menggunakan saluran elektronik untuk menghubungkan penyedia informasi dengan pengguna informasi.

3. Memanfaatkan transaksi elektronik yang dapat dilakukan dengan bantuan staf jika diminta oleh pengguna.

4. Memakai sarana elektronik untuk menyimpan, mengelola, dan menyampaikan informasi pada kepada pengguna.

Jika di perhatikan bahwa konsep Dowlin di atas, maka dapat dikatakan bahwa tidak ubahnya dengan penerjemahan prinsip- prinsip lama dari kepustakawanan ke dalam lingkungan elektronik. Usaha untuk mewujudkan perpustakaan digital yang ideal itu bukanlah pekerjaan mudah, karena pemanfaatan teknologi baru di perpustakaan bukanlah sekedar mengganti buku dengan komputer.


(27)

Jadi dari beberapa pengetian di atas dapat dilihat bahwa perpustakakaan digital pada dasarnya adalah perpustakakaan yang menerapkan teknologi informasi dalam menjalankan sistem kerumahtanggaannya, kemudian menyediakan informasi digital atau informasi dalam dalam media digital.

2.3.2 Infrastruktur Perpustakaan Digital

Menurut Siregar (1997, 1) infrastruktur adalah sarana yang menyediakan cara untuk mengangkut barang dan informasi. Infrastruktur mempunyai peranan yang besar untuk memajukan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing. Infrastuktur perpustakaan digital antara lain adalah jaringan Local Area Network (LAN) dan Wide Area Network (WAN).

Selain hal itu, menurut Siregar (1997, 3), sebagai suatu infrastruktur, jaringan ini memiliki peranan yang besar dalam penyebaran arus informasi. Dengan kata lain prasarana ini merupakan suatu jalan raya informasi (information highway) yang digunakan untuk mengangkut berbagai muatan informasi dan menghubungkan banyak manusia di bumi. Sebenarnya jaringan ini adalah jaringan telekomunikasi digital biasa yang digunakan untuk menghubungkan berbagai komputer, yang diatur oleh suatu perangkat lunak protokol komunikasi standar yang dikenal dengan nama TCP/IP (Transfer Communication Protocol/Internet Protocol).

Santoso (2004, 4) menyatakan bahwa :

“Smee, North dan Jones (New Library World; 102; 1160/1161, 2001) staf sebuah perusahaan TI di Australia menuturkan pengalamannya membantu menangani kasus penerapan teknologi informasi di perpustakaan pada sebuah konferensi pustakawan tingkat Asia-Pacific tahun 1999, bahwa untuk membangunan dan mengembangkan sistem teknologi informasi di perpustakaan memerlukan dukungan pustakawan, profesional teknologi informasi dan pengguna. Mereka menyebut tiga komponen tersebut sebagai segitiga informasi. Konsep ini dilandasi adanya tiga aktifitas utama perpustakaan, ialah pengelolaan, penyampaian dan pemanfaatan informasi. Tiga aktifitas utama itu melibatkan tiga komponen utama, ialah pustakawan atau manajer informasi, manajer atau profesional teknologi informasi dan pengguna. Komponen-komponen tersebut memiliki kualifikasi dan fokus yang berbeda dalam sebuah lingkungan kolaboratif. Misalnya, pustakawan


(28)

memiliki spesialisasi tradisional dalam organisasi dan koleksi informasi berbasis kertas bagi pengguna ke akses secara fisik, sementara profesional komputer memiliki fokus pada pengembangan pengetahuan tertentu masalah teknologi”.

Jadi infrastuktur perpustakaan digital adalah sarana dan fasilitas yang digunakan dalam operasional perpustakaan digital. Infrastrukur perpustakaan digital ini dapat berupa fasilitas jaringan terintregrasi yang tersusun dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Dengan adanya infrastuktur perpustakaan yang baik maka pengelolaan perpustakaan digital akan berlangsung baik, karena tanpa adanya infrastruktur perpustakaan digital perpustakaan akan sulit memenuhi kebutuhan informasi penggunanya pengelolaan informasi. Untuk itu, pengaplikasian teknologi informasi merupakan syarat mutlak bagi perpustakaan agar bisa memasuki jaringan informasi global dengan menggunakan berbagai teknologi komunikasi global.

2.4Situs Web Perpustakaan

2.4.1 Peranan Situs Web dalam Perpustakaan

Website adalah halaman yang ditampilkan di internet yang memuat informasi tertentu (khusus). Web pertama kali diperkenalkan ada tahun 1992, halm ini sebagai hasil usaha pengembangan yang dilakukan CERN di Swiss. Internet dan web adalah dua hal yang berbeda, internet yaitu yang dapat menampilkan web, sedangkan web yang ditampilkannya berupa susunan dari halaman-halaman yang menggunakan teknologi web dan saling berkaitan satu sama lain.

Anshari (2011, 1), mengemukan pengertian situs web yaitu:

“Situs web adalah sekumpulan halaman informasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga bisa diakses di seluruh dunia selama terkoneksi dengan jaringan internet. Website merupakan sebuah komponen yang terdiri dari teks, suara animasi sehingga menjadi media informasi yang menarik untuk dikunjungi oleh orang lain”.


(29)

Penerbitan website bertujuan untuk mempublikasikan berbagai informasi tentang perpustakaan dan kegiatannya. Kegiatan ini pada dasarnya sama dengan publikasi berbagai selebaran, brosur, pamflet panduan perpustakaan, daftar perolehan baru, katalog dalam berbagai jenis, dan sebagainya yang biasanya dilakukan oleh sebuah perpustakaan, serta kegiatan publikasi lainnya. Dalam kaitan ini, perpustakaan bertindak sebagai penerbit.

Pemanfaatan teknologi informasi dapat mengatasi bahan pustaka berbasis cetak dari kerentanan terhadap resiko rusak karena usia, penanganan yang keliru, metode dan ruang penyimpanan yang tidak tepat, vandalisme, dan kelembaban. Alih bentuk melalui tranformasi digital dapat menyelamatkan isi (contents) informasi yang dikandung bahan pustaka tersebut. Alih media juga membuat diverifikasi bentuk dan layanan bahan pustaka karena kemampuannya dalam menampilkan secara lebih menarik, spacious, handy, interaktif dan tahan lama. Dengan demikian typology perpustakaan yang dipandang sebagai ruangan dipenuhi rak menjulang yang dijejali buku, berganti menjadi sebuah perpustakaan kecil dengan berbagai sarana akses terpasang dan koleksi digital, serta cabang perpustakaan di dunia cyber (Santoso, 2004, 5).

Situs perpustakaan memberi peluang baru bagi pustakawan untuk melakukan sesuatu yang sebelumnya tergolong sulit untuk dilakukan. Peluang tersebut diantaranya adalah menerbitkan karya khas perguruan tinggi (PT) yang tidak diterbitkan tetapi didokumentasikan di perpustakaan sebagai deposit PT. Karya tersebut antara lain adalah bahan-bahan oleh dan tentang PT, termasuk diantaranya laporan penelitian, karya tulis, makalah seminar, simposium, bahan-bahan kuliah dan publikasi PT lainnya. Kegiatan lainnya yang dimungkinkan adalah pelayanan perpanjangan pinjaman sebagai alternatif perpanjangan melalui telepon, konsultasi antara pengguna dengan pustakawan referens, penyediaan hubungan ke sumberdaya web lain, penerbitan buletin, dan sebagainya.

Karena itu, perpustakaan harus mulai mengupayakan pembuatan home page atau situs perpustakaan dan memuat berbagai informasi tentang perpustakaan. Situs


(30)

yang sederhana dapat dikembangkan sendiri dan dimuat di server web PT atau komersial sebelum perpustakaan memiliki server sendiri. Kegiatan ini, walaupun sebagai eksperimen, akan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pustakawan dalam pengembangan dan pemeliharaan situs web. Disamping itu, pengalaman yang diperoleh akan mendorong kesungguhan pustakawan untuk mengembangkan pelayanan berbasis web.

2.4.2 Fungsi Situs Web

Ada beberapa fungsi situs web secara umum menurut Jamadi (2004, 2) yaitu sebagai berikut:

1. Fungsi komunikasi

Umumnya semua situs web memiliki fungsi komunikasi diantaranya dengan adanya fasilitas seperti web base email, halaman form contact, chatting dan lain-lain.

2. Fungsi informasi

Situs web mempunyai fungsi informasi seperti news, profile company, library, referensi dan lain-lain.

3. Fungsi entertainment

Situs web juga dapat memiliki fungsi hiburan seperti beberapa situs web seperti yang menyediakan online game, music, movie dan sebagainya. 4. Fungsi transaksi

Situs web juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk bertransaksi bisnis seperti online order, pembayaran dengan kartu kredit dan lain-lain.

2.4.3 Jenis-Jenis Situs web

Hidayat (2010), mengemukakan situs web berdasarkan sifat, tujuan dan bahasa pemrograman.


(31)

1. Situs web dinamis adalah sebuah situs web yang menyediakan konten atau isi yang selalu berubah-ubah setiap saat. Contoh situs web dinamis adalah situs web berita seperti www.kompas.com, www.merdeka.com, www.detik.com.

2. Situs web statis adalah situs web yang kontennya sangat jarang diubah. Contoh situs web statis adalah web profile organisasi.

Ditinjau dari tujuannya situs web dibagi menjadi:

1. Personal Website: personal website adalah situs web yang berisi informasi pribadi seseorang.

2. Corporate Website: corporate website adalah situs web yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.

3. Portal Website: portal website adalah situs web yang mempunyai banyak layanan, mulai dari layanan berita, email, dan jasa-jasa lainnya.

4. Forum Website: forum website adalah sebuah situs web yang bertujuan sebagai media diskusi.

Sedangkan jenis situs web berdasarkan bahasa pemograman yaitu:

1. Server Side Website adalah situs web yang menggunakan bahasa pemrograman yang tergantung kepada tersedianya server. Misalnya, PHP, ASP, dan lain-lain.

2. Client Side Website adalah situs web yang tidak membutuhkan server dalam menjalankannya, cukup diakses melalui browser saja. Contohnya html.

2.4.4 Kandungan pada Situs Web Perpustakaan

Menurut Suprihadi (2005, 4), beberapa istilah koleksi yang utama dalam sebuah digital Library adalah sebagai berikut :


(32)

1. Skripsi, tesis maupun disertasi ataupun jurnal yang telah dirubah formatnya menjadi format digital.

2. Gray Literature (literatur kelabu), adalah bahan-bahan perpustakaan yang tidak dipublikasikan pada jalur formal atau tidak tersedia secara komersial. Sebagai contoh : laporan penelitian karya ilmiah, hasil seminar, majalah ilmiah, ataupun tulisan staf akademika yang terpublikasi secara lokal. 3. Video, Clip dan sejenisnya yang biasanya digunakan pada proses belajar

mengajar. Seperti koleksi dari Discovery-Channel, History-Channel dan lainnya.

4. Electronic-Book (E-Book), yaitu buku-buku yang memang sudah dalam format elektronik saat diproduksi.

5. Electronic-Journal (E-Journal), yaitu jurnal-jurnal yang bertaraf nasional dan internasional yang sudah tersedia dalam bentuk elektronik.

6. Lain-lain seperti : brosur-brosur, foto-foto, kliping koran atau majalah serta dokumen-dokumen sebagai arsip lembaga yang memungkinkan untuk dipublikasikan secara digital.

Sejalan dengan hal di atas, menurut Surachman (2010, 11-13), penerapan TI dalam bidang layanan perpustakaan ini dapat dilihat dari beberapa hal seperti:

1. Layanan Sirkulasi.

Penerapan TI dalam bidang layanan sirkulasi dapat meliputi banyak hal diantaranya adalah layanan peminjaman dan pengembalian, statistik pengguna, administrasi keanggotaan, dan lain-lain. Selain itu dapat juga dilakukan silang layan antar perpustakaan yang lebih mudah dilakukan apabila teknologi informasi sudah menjadi bagian dari layanan sirkulasi ini. Teknologi saat ini sudah memungkinkan adanya self-services dalam layanan sirkulasi melalui fasilitas barcoding dan RFID (Radio Frequency Identification). Penerapan teknologi komunikasi pun sudah mulai


(33)

2. Layanan Referensi & Hasil-hasil Penelitian.

Penerapan TI dalam layanan referensi dan hasil-hasil penelitian dapat dilihat dari tersedianya akses untuk menelusuri sumber-sumber referensi elektronik/digital dan bahan pustaka lainnya melalui kamus elektronik, direktori elektronik, peta elektronik, hasil penelitian dalam bentuk digital, dan lain-lain.

3. Layanan Journal/Majalah/Berkala.

Pengguna layanan jurnal, majalah, berkala akan sangat terbantu apabila perpustakaan mampu menyediakan kemudahan dalam akses ke dalam jurnal-jurnal elektronik, baik itu yang diakses dari database lokal, global maupun yang tersedia dalam format compact disk dan disket. Bahkan silang layan dan layanan penelusuran informasi pun bisa dimanfaatkan oleh pengguna dengan bantuan teknologi informasi seperti internet.

4. Layanan Multimedia/Audio-Visual.

Layanan multimedia/audio-visual yang dulu lebih dikenal sebagai layanan “non book material” adalah layanan yang secara langsung bersentuhan dengan TI. Pada layanan ini pengguna dapat memanfaatkan teknologi informasi dalam bentuk kaset video, kaset audio, microfilm, microfische, compact disk, laser disk, dvd, home movie, home theatre, dan lain-lain. Layanan ini juga memungkinkan adanya media interaktif yang dapat dimanfaatkan pengguna untuk melakukan pembelajaran, dan sebagainya. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam layanan perpustakaan adalah pengguna yang mempunyai keterbatasan, seperti penglihatan yang kurang, buta, pendengaran yang kurang dan ketidakmampuan lainnya. Layanan Multimedia/Audio-Visual memungkinkan perpustakaan dapat memberikan pelayanan kepada para pengguna dengan kriteria ini. Sebagai contoh dari bentuk penerapan teknologi untuk itu adalah audible e-books, digital audio books, infoeyes (virtual reference), braille, dan lain sebagainya.


(34)

5. Web Confrecing dan Online Catalog.

Pustakawan dan perpustakaan juga bisa menggunakan fasilitas web-conferencing untuk memberikan layanan secara online kepada pengguna perpustakaan. Web-Conferencing ini dapat juga dimanfaatkan oleh bagian layanan informasi dan referensi. OPAC atau Online Catalog merupakan bagian penting dalam sebuah perpustakaan, untuk itu perpustakaan perlu menyediakan akses yang lebih luas baik itu melalui jaringan lokal, intranet maupun internet.

6. Keamanan.

Teknologi informasi juga dapat digunakan sebagai alat untuk memberikan kenyamanan dan keamanan dalam perpustakaan. Melalui fasilitas semacam gate keeper, security gate, CCTV dan lain sebagainya, perpustakaan dapat meningkatkan keamanan dalam perpustakaan dari tangan-tangan jahil.

7. Pengadaan.

Bagian pengadaan juga sangat terbantu dengan adanya teknologi informasi ini. Selain dapat menggunakan TI untuk melakukan penelusuran koleksi-koleksi perpustakaan yang dibutuhkan, bagian ini juga dapat memanfaatkannya untuk menampung berbagai ide dan usulan kebutuhan perpustakaan oleh pengguna. Kerjasama pengadaan juga lebih mudah dilakukan dengan adanya TI. Implementasi TI dalam layanan perpustakaan dari waktu ke waktu akan terus berkembang baik itu untuk keperluan automasi perpustakaan maupun penyediaan media/bahan pustaka berbasis TI ini.

Jadi halaman situs web perpustakaan pada umumnya terdiri dari gabungan beberapa hal. Yang pertama adalah informasi tentang perpustakaan meliputi visi dan misi perpustakaan, sejarah perpustakaan, jam layan perpustakaan, denah perpustakaan, informasi mengenai pegawai dan pustakawan pada perpustakaan,


(35)

peminjaman, perpanjangan pinjaman maupun fasilitas temu balik koleksi perpustakaan berupa katalog online. Fasilitas interaksi perpustakaan dengan pengguna meliputi sarana konsultasi melalui e-mail, buku panduan, nomor kontak perpustakaan dan lain-lain. Kemudian fasilitas koleksi digital yang dimiliki perpustakaan baik berupa jurnal elektronik maupun koleksi deposit perpustakaan. Berikutnya fasilitas link ke situs web lain yang mempunyai hubungan dengan tujuan dan institusi perpustakaan.

2.4.5 Infrastruktur Pendukung Web

Menurut Hasugian (2009, 194), untuk melakukan layanan elektronik di perpustakaan dibutuhkan ketersedian infrastruktur layanan. Adapun infrastruktur yang dibutuhkan untuk layanan elektronik berbasis web pada dasarnya mencakup komputer server, komputer personal (PC), software (program aplikasi), jaringan internet yang terhubung ke salah satu provider (Telkom, Speedy, Indosat, dsb) dan dokumen elektronik.

2.5 Evaluasi Situs Web 2.5.1 Pengertian Evaluasi

Evaluasi merupakan bagian penting dari sistem pengendalian mutu pengelolaan. Dalam proses evaluasi terdapat tahap pengukuran dan penilaian. Situs web merupakan suatu aplikasi yang terdapat di dalam teknologi internet. Pengelola perlu memiliki pengetahuan yang terus berkembang melalui proses belajar, pengalaman yang terus dikembangkan dalam proses perbaikan pekerjaan, dan keterampilan dalam pengelolaan teknologi dan informasi. Nilai efektivitas berkenaan dengan pentingnya lembaga pengelola web memiliki rencana pengelolaan dengan target kerja yang terukur, melakukan proses penerapan perencanaan, melakukan evaluasi untuk memastikan bahwa kegiatan mengarah pada pencapaian target dan melakukan perbaikan berkelanjutan. Melakukan evaluasi terhadap hasil pencarian adalah penting untuk memastikan bahwa informasi yang didapat benar dan berasal


(36)

dari sumber yang terpercaya. Jika informasi yang digunakan tidak benar, maka informasi yang diolah dan disajikan tidak benar juga dan itu akan membawa kepada masalah penyebaran informasi yang salah.

Pengertian evaluasi yang disampaikan oleh Arikunto dan Cepi (2008, 2), bahwa:

“Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan informasi-informasi yang berguna bagi pihak decision maker untuk menentukan kebijakan yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan”.

Pada dasarnya tujuan akhir evaluasi adalah untuk memberikan bahan-bahan pertimbangan untuk menentukan atau membuat kebijakan tertentu, yang diawali dengan suatu proses pengumpulan data yang sistematis.

Jadi dapat disimpulkan evaluasi situs web adalah kegiatan pengukuran dan pemberian nilai terhadap sebuah situs web berdasarkan kriteria atau standar tertentu guna mengetahui mutu atau kualitas dari situs web tersebut.

2.5.2 Tujuan Evaluasi Situs Web

Setiap kegiatan yang dilaksanakan pasti mempunyai tujuan, demikian juga dengan evaluasi. Menurut Arikunto (2006, 13), tujuan evaluasi dibagi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum diarahkan kepada program secara keseluruhan, sedangkan tujuan khusus lebih difokuskan pada masing-masing komponen.

Tujuan akhir evaluasi situs adalah untuk kepuasan pengguna. Dengan terpenuhinya kebutuhan informasi pengguna yang didapat dalam suatu situs tentu mereka akan puas, dan hal ini tentu akan membawa mereka kembali untuk mengunjungi situs tersebut. Ini memberi kesan yang baik kepada pengelola situs yang bersangkutan serta menunjukkan bahwa tujuan pengelola untuk membuat situs


(37)

pemenuhan kebutuhan informasi dapat dilakukan melalui analisis teknik pendekatan yang berpusat pada pengguna yang bertujuan antara lain untuk mengetahui tujuan mereka menggunakan situs, frekuensi kunjungan mereka pada situs, relevansi atau keakuratan informasi pada situs, pola pemanfaatan situs, evaluasi situs, dan lain-lain. 2.6 Metode Webqual

Melakukan evaluasi terhadap situs web adalah penting untuk memastikan bahwa informasi yang didapat benar dan berasal dari sumber yang terpercaya. Jika informasi yang digunakan tidak benar, maka informasi yang diolah dan disajikan tidak benar juga maka itu akan membawa kepada masalah penyebaran informasi yang salah.

Pengetian webqual menurut Barnes yang dikutip dari situs webqual

adalah:

“Webqual is an instrument for assessing the usability, information, and service interaction quality of internet websites, particularly those offering e-commerce facilities”.

Dari pernyataan yang dikemukakan diatas webqual dapat diartikan sebagai berikut:

“Webqual merupakan instrumen untuk menilai kegunaan, informasi dan kualitas interaksi layanan dari website internet terutama yang menawarkan fasilitas ”.

Kualitas web akan sangat berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pengguna. Pada dasarnya tercapainya kualitas website yang sempurna akan mendorong terciptanya kepuasan, karena kualitas website merupakan sarana untuk mewujudkan kepuasan pengguna dalam akses ke dalam situs web. Kualitas website tentu dapat diwujudkan dengan menampilkan website yang sesuai dengan kriteria metode webqual sebagai alat ukur agar tercapainya kepuasan bagi pengguna.


(38)

Metode webqual disusun berdasarkan penelitian pada tiga area yaitu:

1. Kemudahan pengguna (Usability).

Usability adalah suatu atribut kualitas yang menjelaskan atau mengukur seberapa mudah penggunaan suatu antar muka (interface). Usability juga mengacu kepada metode untuk meningkatkan kemudahan penggunaan selama proses perancangan.

Barnes (2002, 122) mengemukakan pengertian Usability adalah:

“Usability is qualities associated with “site design” and “usability”; for example, appearance, ease of use and navigation, and the image conveyed to the user”.

Dari pernyataan yang dikemukakan Barnes diatas usability dapat diartikan sebagai berikut:

“Usability adalah mutu yang berhubungan dengan rancangan site, dan kegunaan sebagai contoh penampilan, kemudahan penggunaan, kemudahan untuk dipelajari, navigasi dan gambaran yang di sampaikan kepada pengguna”.

Adapun aspek kemudahan penggunaan situs web (usability), dapat diketahui pada tabel di bawah ini:

Tabel 1. Aspek Kemudahan Penggunaan (usability)

No. Deskripsi Indikator

1. Pengguna merasa mudah untuk mempelajari dan mengoperasikan website 2. Interaksi antara website dengan pengguna jelas dan mudah dipahami 3. Pengguna merasa mudah website untuk dinavigasikan

4. Pengguna merasa website mudah untuk digunakan 5. Website memiliki tampilan yang menarik

6. Desain sesuai dengan jenis website 7. Website mengandung kompetensi

8. Website menciptakan pengalaman positif bagi pengguna Sumber: Barnes (2002, 116)


(39)

2. Kualitas informasi (Information Quality).

Kualitas informasi (quality information) pada dasarnya tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timely liness), dan relevan (relevancy).

Menurut Barnes (2002, 122) Information Quality adalah:

“The quality of the content of the site: the suitability of the information for the user’s purpose, e.g. accuracy, format and relevancy”.

Dari pengertian Information Quality oleh Barnes diatas dapat diartikan sebagai berikut:

“Information Quality adalah kualitas isi dari situs web: kesesuaian informasi untuk tujuan pengguna seperti akurasi, format dan relevansi”.

Adapun aspek kualitas informasi (information quality) tersebut, dapat diketahui pada tabel di bawah ini:

Tabel 2. Aspek kualitas informasi (information quality)

No. Deskripsi Indikator

1. Menyediakan informasi yang akurat

2. Menyediakan informasi yang dapat dipercaya 3. Menyediakan informasi yang tepat waktu 4. Menyediakan informasi yang relevan

5. Menyediakan informasi yang mudah di mengerti 6. Menyediakan informasi dengan detail yang sesuai 7. Menampilkan informasi dengan format yang sesuai

Sumber: Barnes (2002, 116)

3. Interaksi dan kualitas layanan (Service Interaction Quality).

Kualitas layanan pada dasarnya adalah merupakan penilaian terhadap kualitas interaksi antara website dengan pengguna atau standar kualitas yang harus di pahami di dalam memberikan pelayanan website.

Barnes (2002, 122) mengemukakan pengertian Service Interaction Quality yaitu:

“Service Interaction Quality is the quality of the service interaction experienced by users as they delve deeper into the site, embodied by “trust”


(40)

and “empathy”; for example, issues of transaction and information security, product delivery, personalization and communication with the site owner”. Dari pengertian Service Interaction Quality yang dikemukakan oleh Barnes diatas dapat diartikan sebagai berikut:

“Service Interaction Quality adalah mutu interaksi pelayanan yang dialami oleh pengguna ketika mereka menyelidiki kedalam situs lebih dalam, yang terwujud dengan kepercayaan dan empati, sebagai contoh reputasi yang baik, keamanan dalam transaksi, keamanan data pribadi, penyerahan sesuai yang dijanjikan”.

Adapun aspek interaksi dan kualitas layanan (service interaction quality) tersebut, dapat diketahui pada tabel di bawah ini:

Tabel 3. Aspek interaksi dan kualitas layanan (service interaction quality)

No. Deskripsi Indikator

1. Website memiliki reputasi yang baik

2. Pengguna merasa aman melakukan transaksi 3. Pengguna merasa data pribadinya aman

4. Website memberikan ruang untuk personalisasi 5. Website memberikan ruang untuk komunitas

6. Website memberikan kemudahan untuk berkomunikasi dengan organisasi 7. Pengguna merasa yakin bahwa jasa atau barang akan dikirim sesuai yang

telah dijanjikan

Sumber: Barnes (2002, 116)

Evaluasi situs web merupakan kegiatan pengukuran dan pemberian nilai terhadap suatu situs web. Berdasarkan evaluasi situs, membuat perbaikan dalam website yang pada akhirnya membantu dalam memenuhi tujuan utamanya. Evaluasi membantu dalam menemukan kelemahan dan kesalahan dalam situs dan dalam menemukan cara yang berbeda untuk meningkatkan efektivitas situs.


(41)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian ilmiah merupakan cara yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif yang bersifat komparatif. Dalam metode deskriptif penulis dapat membandingkan fenomena-fenomena tertentu sehingga merupakan suatu studi komparatif.

Arikunto (2005, 234) menyatakan yang dimaksud dengan penelitian deskriptif adalah “penelitian yang dimaksudkan untuk informasi mengenai suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan”.

Selain itu, Goro (2010) menyatakan bahwa “penelitian deskriptif dapat bersifat komparatif dengan membandingkan persamaan dan perbedaan fenomena tertentu”. Penelitian ini bersifat komparatif karena membandingkan dua situs web perpustakaan Universitas Gunadarma dan Universitas Brawijaya.

3.2 Unit Analisis

Pada umumnya setiap peneliti selalu berhubungan dengan masalah populasi dan sampel. Disamping itu masih ada unit analisis sebagai bagian dari populasi dan sampel. Arikunto (2006, 143) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan unit analisis dalam penelitian adalah “satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian”. Berdasarkan pendapat di atas maka penulis mengambil unit analisis dalam penelitian ini adalah situs web perpustakaan Universitas Gunadarma dan Universitas Brawijaya. Dalam hal ini penulis akan meneliti pada subdomain berikut:

a. www.library.gunadarma.ac.id b. www.lib.ub.ac.id


(42)

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting, karena pada umumnya data yang telah dikumpulkan tersebut digunakan uantuk keperluan penelitian. Pada penelitian ini, data yang diambil adalah data premier yang dilakukan dengan cara:

1. Melakukan penelusuran (searching) di situs web perpustakaan yang diteliti.

2. Membuat daftar check list mengenai kualitas situs web perpustakaan bedasarkan instrumen metode webqual.

3.4 Instrumen Penelitian

Untuk dapat mengumpulkan data yang dibutuhkan, dalam suatu penelitian dibutuhkan alat atau instrumen penelitian. Instrumen penelitian menurut Arikunto (2005, 101) adalah “ alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh penelitian dalam mengumpulkan data agar kegiatan yang dilakukannya menjadi sistematis dan dipermudahkan olehnya”. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur variabel masalah yang diteliti.

Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah check list. Setiap daftar check list terdiri atas indikator-indikator yang akan diteliti berkaitan dengan instrumen metode webqual yaitu aspek kemudahan pengguna (usability), aspek kualitas informasi (information quality), dan aspek kualitas layanan interaksi (service interaction quality).

3.5 Daftar Check list

Daftar check list disusun beberapa indikator. Daftar dibuat untuk mengontrol dan memudahkan pengoreksian. Daftar check list dapat dilihat pada tabel berikut dan daftar check list yang dibangun dapat dilihat pada bagian lampiran.


(43)

Tabel 4. Daftar check list No. Variabel Indikator yang diukur

No.item Check list

Jumlah Item 1. Evaluasi situs web

perpustakaan menggunakan metode webqual.

1. Aspek kemudahan penggunaan (Usability).

1, 2, 3, 4, 5,

6, 7, 8. 8

2. Aspek kualitas informasi (Information Quality).

9, 10, 11, 12, 13, 14, 15.

7

3. Aspek kualitas layanan interaksi (Service Interaction Quality).

16, 17, 18, 19, 20, 21,

22. 7

Jumlah 22

3.6 Analisis Data

Data yang diambil dengan dilakukan penelusuran (searching) pada situs web perpustakaan Universitas Gunadarma dan Universitas Brawijaya. Masing-masing website diobservasi dengan menggunakan daftar check list yang telah dibangun sehingga didapat data yang diperlukan.

Check list dibangun berdasarkan standar evaluasi situs web berdasarkan metode webqual. Dalam menggunakan table check list penulis menggunakan tanda centang (√) pada kolom “ya” apabila indikator check list dimiliki oleh situs web yang diteliti, sebaliknya penulis menggunakan tanda centang (√) pada kolom “tidak” apabila indikator check list tidak dimiliki oleh situs web tersebut.

Setelah data check list dikumpulkan, data yang telah diperoleh diolah dan dianalisa secara statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (1998, 112), “Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data yang telah


(44)

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum dan generalisasi”.

Indikator yang dimiliki oleh situs web perpustakaan Universitas Gunadarma dan Universitas Brawijaya, akan ditabulasi dengan total indikator yang harus dipenuhi dan diakumulasikan sehingga diperoleh persentase indikator yang dimiliki. Persentase kepemilikan indikator masing-masing website akan dibandingkan sehingga diperoleh gambaran website perpustakaan mana yang lebih unggul.

Untuk menghitung persentase jawaban check list, penelitian ini menggunakan rumus, sebagai berikut :

=

×

���

%

Keterangan : P : Persentase F : Jumlah jawaban n : Jumlah Pertanyaan

Untuk menafsirkan besarnya persentase (%) yang dibuat dari tabel tabulasi data, penulis mengutip pendapat Arikunto (1995, 57), yakni :

1-20% : Sangat Kurang 21-40% : Kurang

41-60% : Cukup 61-80% : Baik


(45)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam melakukan penelitian, penulis memakai standar evaluasi situs web menggunakan Webqual. Standar evaluasi situs web tersebut kemudian diterjemahkan dan diaplikasi dengan membangun daftar check list yang didasarkan pada standar evaluasi tersebut. Berdasarkan metode webqual, dalam mengevaluasi suatu situs web, ada beberapa kriteria evaluasi yaitu:

1. Kemudahan pengguna situs web (Usability) 2. Kualitas informasi (Information Quality)

3. Kualitas layanan interaksi (Service Interaction Quality)

Berikut ini akan dijabarkan evaluasi situs web Perpustakaan Universitas Gunadarma dan Universitas Brawijaya berdasarkan kriteria yang disebutkan di atas. 4.1 Informasi Situs Web

1. Nama situs web

Nama situs web yang diteliti adalah situs web perpustakaan Universitas Gunadarma dan Universitas Brawijaya. Alamat situs web yang diteliti adalah

untuk situs web perpustakaan Universitas

Gunadarma, da untuk situs web perpustakaan Universitas Brawijaya.

2. Tipe situs web

Situs web yang diteliti adalah situs web Perpustakaan Uiversitas Gunadarma dan Universitas Brawijaya yang merupakann situs web akademik khususnya perguruan tinggi. Tipe situs web perguruan tinggi dapat dilihat dari domain situs web yaitu .ac.id yang dimana .ac menyatakan akademik (Pendidikan) dan .id menyatakan Indonesia (domain Negara Indonesia).


(46)

4.2 Hasil Penelusuran menggunakan Check List

Secara keseluruhan, hasil penelusuran yang dilakukan terhadap situs web Perpustakaan Universitas Gunadarma dan Universitas Brawijaya dengan menggunakan check list dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 5. Hasil chek list berdasarkan indikator

No Indikator Check List

Fitur Check

List

Fitur Tersedia %

Univ. Gunadarma Univ. Brawijaya Univ. Gunadarma Univ. Brawijaya 1. Aspek kemudahan penggunaan situs web

8 8 4 100 50

2.

Aspek kualitas informasi

7 7 6 100 85,7

3.

Aspek kualitas layanan interaksi

7 4 4 57,1 57,1

Jumlah 22 19 14 86,4 63,6

Berdasarkan tabel di atas, hasil evaluasi terdapat 3 (tiga) aspek indikator web Perpustakaan Universitas Gunadarma dan Universitas Brawijaya akan dijelaskan dalam uraian berikut. Dari hasil evaluasi, ada 2 (dua) indikator yang fiturnya sangat baik pada situs web Perpustakaan Universitas Gunadarma yaitu aspek kemudahan pengguna (Usability) dan aspek kualitas informasi (Information Quality). Pada situs web Perpustakaan Universitas Brawijaya ada 1 (satu) aspek yang sangat baik, yaitu aspek kualitas informasi (Information Quality).

Dari keseluruhan, situs web Perpustakaan Universitas Gunadarma dapat dinyatakan sangat baik karena dari 22 ( dua puluh dua) fitur yang dinyatakan melalui


(47)

check list, 19 (sembilan belas) fitur (86,4%) terpenuhi oleh situs web Perpustakaan Universitas Gunadarma. Selain itu, situs web Perpustakaan Universitas Brawijaya dapat dinyatakan baik. Dari 22 (dua puluh dua) fitur yang dianyatakan melalui check list, 14 (empat belas) fitur (63,6%) terpenuhi oeh situs web Perpustakaan Universitas Brawijaya. Dengan demikian dari tiga aspek indikator yang dievaluasi, maka situs web Perpustakaan Universitas Gunadarma lebih baik dibandingkan situs web Perpustakaan Universitas Brawijaya dengan persentase pemenuhan kriteria 86,4% berbanding 63,6%.

4.3 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data dengan metode check list berupa pertanyaan-pertanyaan yang dibentuk berdasarkan indikator yang di teliti. Variabel bebas (tunggal) yang terdiri dari beberapa indikator, seperti: aspek kemudahan pengguna (Usability), aspek kualitas informasi (Information Quality) dan aspek kualitas layanan interaksi (Service Interaction Quality). Adapun hasil deskripsi dari masing-masing pertanyaan, sebagai berikut:

4.3.1 Aspek Kemudahan Penggunaan (Usability)

Hasil pengumpulan data untuk kriteria evaluasi aspek kemudahan pengguna (Usability) situs web dapat dilihat pada lampiran I.

Dari 8 (delapan) indikator aspek kemudahan penggunaan situs web yang harus dipenuhi, situs web perpustakaan Universitas Gunadarma memiliki 8 (delapan) indikator, berarti persentase pemenuhan indikator situs web perpustakaan Universitas Gunadarma adalah 100%. Bagi situs web perpustakaan Universitas Brawijaya, dari 8 (delapan) indikator aspek kemudahan penggunaan situs web yang harus dipenuhi, situs web perpustakaan Universitas Brawijaya memiliki 4 (empat) indikator, berarti persentase pemenuhan indikator adalah 50%.

Berikut penjelasan mengenai pemenuhan kriteria aspek kemudahan penggunaan situs web bagi masing-masing situs web perpustakaan.


(48)

1. Apakah pengoperasian situs web mudah dipelajari? a. Situs web Perpustakaan Universitas Gunadarma

Pengoperasian situs web perpustakaan Universitas Gunadarma mudah untuk dipelajari bagi pengguna pemula yang menjelajahi situs web tersebut. Pengguna dihadapkan pada tampilan awal situs web dengan fitur-fitur yang cukup jelas dan mudah untuk dipahami. Fitur-fitur utama seputar perpustakaan seperti layanan, petunjuk, koleksi perpustakaan diletakkan di atas halaman awal. Selanjutnya, informasi mengenai pencarian koleksi perpustakaan seperti jurnal ilmiah, penulisan ilmiah, dan katalog buku serta informasi peminjaman juga diletakkan di tengah-tengah halaman situs web sehingga mudah untuk ditemukan.

Gambar 1. Fitur-fitur situs web Perpustakaan Universitas Gunadarma b. Situs web Perpustakaan Universitas Brawijaya

Pengoperasian pada situs web perpustakaan Universitas Brawijaya membuat pengguna pertama kali bingung untuk melakukan pencarian koleksi karena tidak langsung ditampilkan mengenai pencarian katalog dan semacamnya. Pada halaman awal situs web terlalu banyak menampilkan mengenai berita-berita, kegiatan dan pengumuman sebagai fitur utama yang ditampilkan.


(49)

Gambar 2. Tampilan berita pada situs web Universitas Brawijaya 2. Apakah interaksi antara situs web dan pengguna jelas dan mudah dipahami?

a. Situs web Perpustakaan Universitas Gunadarma

Pengguna dapat merasakan kemudahan berinteraksi dengan situs web karena fitur-fitur yang ditampilkan sudah jelas dan mudah dipahami. Pencarian koleksi dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan pengguna. Ada disediakan tiga pilihan yaitu artikel, jurnal, dan buku. Jika ingin melihat koleksi penulisan ilmiah dari sivitas akademika Universitas Brawijaya juga disediakan fitur yang bernama UG Paper. Pengguna juga mudah untuk melakukan pencarian dengan mengetikkan judul yang dinginkan baik untuk buku, jurnal maupun artikel.


(50)

b. Situs web Perpustakaan Universitas Brawijaya

Interaksi antara pengguna dengan situs web perpustakaan UB tidak mudah dipahami dan kurang jelas. Hal ini disebabkan karena fitur untuk pencarian tidak menjadi fitur utama di tampilan awal halaman web. Pada tampilan awal situs, fitur mengenai berita, info dan kegiatan lebih menonjol.Fitur mengenai pencarian koleksi tidak langsung ditampilkan di awal halaman situs web.

Gambar 4. Fitur pencarian berita

3.Apakah pengguna merasa situs web mudah untuk dinavigasikan? a. Situs web Perpustakaan Universitas Gunadarma

Pengguna merasa mudah untuk bernavigasi di dalam situs web perpustakaan Universitas Gunadarma. Hal tersebut dikarenakan disediakannya fitur yang jelas tujuannya kemana dan tidak perlu dihubungkan ke link-link lain jika ingin menelusuri layanan-layanan yang disediakan oleh perpustakaan seperti adanya navigasi langsung mengenai jurnal ilmiah yang disediakan bahkan mengenai informasi cara peminjaman di perpustakaan. Pengguna juga dapat bernavigasi dengan mudah jika ingin mengetahui kegiatan terbaru perpustakaan dan juga disediakan galeri foto-foto kegiatan perpustakaan.Selain itu, di halaman awal situs web juga ada fitur yang menampilkan buku-buku koleksi terbaru di perpustakaan Universitas Gunadarma.


(51)

Gambar 5. Fitur galeri kegiatan perpustakaan b. Situs web Perpustakaan Universitas Brawijaya

Halaman awal situs web perpustakaan Universitas Brawijaya menampilkan menu-menu yang tidak terlalu banyak sehingga memudahkan pengguna untuk mencari apa yang diinginkannya. Pengguna dimudahkan untuk melakukan navigasi jika ingin mencari berita terpopuler, terkini dan dari komentar. Selain itu ada fitur berita utama juga disediakan untuk melihat berita terbaru yang terjadi di Universitas Brawijaya sehingga memudahkan untuk bernavigasi melihat berita-berita yang ada. Jika ingin melakukan pencarian layanan perpustakaan juga dapat dilihat langsung melalui layanan di bagian halaman atas situs web.


(52)

4. Apakah pengguna merasa situs web mudah untuk digunakan? a. Situs web Perpustakaan Universitas Gunadarma

Situs web perpustakaan Universitas Gunadarma mudah untuk digunakan oleh pengguna karena di halaman situs awal sudah ditampilkan fitur-fitur yang jelas dan dengan susunan yang rapi. Susunan fitur yang terstruktur seperti fitur-fitur mengenai perpustakaan di satu baris dan fitur-fitur-fitur-fitur untuk pencarian seperti jurnal ilmiah, katalog buku, dan penulisan ilmiah itu ada di satu baris juga sehingga hal ini memudahkan pengguna untuk menggunakannya tanpa harus bingung mencari-cari fitur yang diinginkan.

Gambar 7. UG E-PAPER dan Referensi b. Situs web Perpustakaan Universitas Brawijaya

Pengguna merasa kurang mudah untuk menggunakan situs web perpustakaan Universitas Brawijaya dikarenakan fitur yang disediakan tidak terlalu beragam dan jika ingin melakukan pencarian bahan-bahan yang disediakan itu akan disediakan fitur layanan perpustakaan lalu kita dihadapkan beberapa pilihan pencarian ke link lain.

5. Apakah situs web memiliki tampilan yang menarik? a. Situs web Perpustakaan Universitas Gunadarma

Tampilan pada situs web perpustakaan Universitas Gunadarma terlihat menarik. Warna ungu dan putih mendominasi halaman situs web, ada juga ditampilkan


(53)

foto-foto perpustakaan dan kegiatannya. Di bagian bawah halaman awal situs web juga menampilkan lambang-lambang referensi koleksi perpustakaan seperti EBSCO, UI, BPPT, ProQuest, Cambridge University, I-library, dan lain sebagainya.

Gambar 8. Lambang-lambang referensi koleksi perpustakaan b. Situs web Perpustakaan Universitas Brawijaya

Situs web perpustakaan Universitas Brawijaya memiliki tampilan yang menarik. Tampilan awal halaman situs web berwarna putih dan biru. Selain itu juga banyak terdapat foto-foto dari berita yang ditampilkan serta headline news berjalan. Pada sebelah kiri halaman situs web tersedia berita terkini dan terpopuler serta video terbaru, facebook fan page, berita foto, agenda dan jajak pendapat yang menanyakan mengenai pendapat pengguna mengenai perpustakaan Universitas Brawijaya.


(54)

6. Apakah desain sesuai dengan jenis situs web? a. Situs web Perpustakaan Universitas Gunadarma

Situs web perpustakaan Universitas Gunadarma memiliki desain yang sudah sesuai dengan jenis situs web. Hal ini dapat dilihat dari tampilan awal situs web yang didominasi oleh warna ungu dan putih serta foto-foto yang ditampilkan juga selalu bertukar sehingga tidak monoton jika dilihat oleh pengguna. Selain itu, di halaman awal juga disediakan beberapa fitur yang diperlukan oleh pengguna perpustakaan yaitu seperti katalog buku dan jurnal-jurnal elektronik yang didapat dari berbagai sumber. Jadi, secara keseluruhan desain situs web perpustakaan Universitas Gunadarma dinilai sudah sesuai.

b. Situs web Perpustakaan Universitas Brawijaya

Desain situs web perpustakaan Universitas Brawijaya dinilai sudah cukup sesuai. Hal ini dikarenakan oleh tampilan situs web yang menyediakan fitur mengenai kegiatan yang penting di perpustakaan Universitas Brawijaya. Halaman awal situs web juga tidak terlalu banyak menyediakan fitur-fitur atau link-link ke halaman lain sehingga tidak terlalu membuat tampilan situs web terkesan penuh.

7. Apakah situs web mengandung kompetensi?

a. Situs web Perpustakaan Universitas Gunadarma

Situs web perpustakaan Universitas Gunadarma dinilai mengandung kompetensi. Hal ini dapat dilihat dengan disediakannya fitur mengenai jurnal ilmiah yang didapat dari berbagai sumber yang terpercaya baik di dalam maupun luar negeri. Halaman awal situs web menyediakan fitur mengenai perpustakaan Universitas Gunadarama. Halaman awal situs web juga menampilkan UG e-paper yaitu fitur yang menyediakan karya-karya ilmiah dari sivitas akademika Universitas Gunadarma. Selain itu juga disediakan referensi link UG Library yaitu fitur yang menyediakan link langsung kepada link yang terkait seperti Journal of Architectural Engineering, Leadership and


(55)

Management in Engineering, Journal of Performance of Constructed Facilities dan Oxfords Journal.

Gambar 10. Referensi link UG Library b. Situs web Perpustakaan Universitas Brawijaya

Situs web perpustakaan Universitas Brawijaya cukup dinilai memiliki kompetensi karena di tampilan awal situs web menyediakan informasi-informasi yang terkait dengan perpustakaan Universitas Brawijaya itu sendiri. Halaman awal juga menampilkan menganai berita terbaru, info-info seperti koleksi terbaru, berita, workshop seminar dan lain-lain serta menampilkan arsip-arsip.

8. Apakah situs web menciptakan pengalaman positif bagi pengguna? a. Situs web Perpustakaan Universitas Gunadarma

Situs web perpustakaan Universitas Gunadarma cukup menciptakan pengalaman positif bagi pengguna. Hal ini dirasakan karena tampilan awal situs web yang sudah menyediakan fitur-fitur langsung menuju apa yang dibutuhkan oleh pengguna pada umumnya seperti katalog buku dan jurnal-jurnal ilmiah. Kelengkapan informasi mengenai perpustakaan dan referensi yang terkait menciptakan kemudahan bagi pengguna untuk melakukan penelusuran lebih jauh ke dalam situs web perpustakaan.


(56)

b. Situs web Perpustakaan Universitas Brawijaya

Pengguna merasa kurang memiliki pengalaman positif dalam menggunakan situs web perpustakaan Universitas Brawijaya. Hal ini dikarenakan tidak disediakannya fitur langsung mengenai pencarian bahan-bahan yang disediakan di halaman awal situs web. Tampilan awal situs web kebanyakan hanya menyediakan informasi-informasi tentang kegiatan perpustakaan dan arsip-arsip yang kurang diperlukan bagi pengguna yang mengunjungi situs web perpustakaan dimana kebanyakan tujuan utama pengguna adalah untuk melihat bahan-bahan yang disediakan di perpustakaan seperti buku, jurnal, skripsi dan karya ilmiah lainnya.

4.3.2 Aspek Kualitas Informasi (Information Quality)

Hasil pengumpulan data untuk kriteria evaluasi aspek kualitas informasi (Information Quality) situs webdapat dilihat pada lampiran I.

Dari 7 (tujuh) indikator yang harus dipenuhi dalam aspek kualitas informasi, situs web perpustakaan Universitas Gunadarma dapat memenuhi 7 (tujuh) indikator yang ada. Berarti persentase pemenuhan indikator dari situs web Universitas Gunadarma sebesar 100%. Sedangkan dari 7 (tujuh) indikator aspek kualitas informasi yang harus dipenuhi, situs web Universitas Brawijaya memenuhi 6 (enam) indikator. Berarti persentase pemenuhan indikator dari situs web perpustakaan Universitas Brawijaya sebesar 85,7%.

Berikut penjelasan mengenai pemenuhan kriteria aspek kualitas informasi situs web bagi masing-masing situs web perpustakaan:

1. Apakah situs web menyediakan informasi yang akurat? a. Situs web Perpustakaan Universitas Gunadarma

Situs web perpustakaan Universitas Gunadarma menyediakan informasi yang akurat. Hal ini dapat diketahui dengan tercantumnya nama penulis dan penerbit serta edisi jurnal yang disediakan. Sedangkan untuk penulisan ilmiah seperti skripsi, disertasi dan tesis itu juga dicantumkan nama penulis serta pembimbing


(57)

penulisan ilmiah. Selain itu informasi yang tersedia selalu dilengkapi dengan data serta abstrak dari isi jurnal ilmiah maupun penulisan ilmiah yang ada. Fitur katalog buku juga menyediakan informasi mengenai ketersediaan buku seperti lokasi dan juga jumlah buku yang dipinjam dan tersedia.

Gambar 11. Pencarian karya ilmiah b. Situs web Perpustakaan Universitas Brawijaya

Pada situs web perpustakaan Universitas Brawijaya informasi yang disediakan dinilai cukup akurat. Hal ini dikarenakan oleh tersedianya nama penulis dan tanggal terbit dari karya ilmiah seperti thesis, minor thesis, dan lain-lain. Selain itu berita-berita yang ditampilkan juga memuat foto-foto kegiatan sebagai penunjang.


(58)

2. Apakah situs web menyediakan informasi yang dapat dipercaya? a. Situs web Perpustakaan Universitas Gunadarma

Informasi yang disediakan di dalam situs web perpustakaan Universitas Gunadarma dapat dipercaya. Hal ini dikarenakan di setiap jurnal dan penulisan ilmiah yang ada ditampilkan juga penulis dan pembimbing yang berasal dari akademika di Universitas Gunadarma juga. Selain itu di halaman awal situs web juga ditampilkan lambang-lambang sumber bahan perpustakaan seperti jurnal yang dapat dipercaya seperti ProQuest, EBSCO, I-Library dan lain-lain. Informasi mengenai buku dari fitur katalog buku dapat dilihat bahwa tersedianya nama pengarang, judul buku, penerbit dan juga dapat dilihat ketersediaan buku tersebut di perpustakaan beserta lokasinya.

Gambar 13. Informasi koleksi buku b. Situs web Perpustakaan Universitas Brawijaya

Informasi yang disediakan di dalam situs web perpustakaan Universitas Brawijaya dapat dipercaya dikarenakan adanya tanggal, bulan dan tahun terlaksananya kegiatan. Penulis dari informasi atau berita juga ditampilkan yang berasal dari pengelola situs web perpustakaan sendiri.

3. Apakah situs web menyediakan informasi yang tepat waktu? a. Situs web Perpustakaan Universitas Gunadarma

Informasi yang disediakan situs web perpustakaan Universitas Gunadarma dinilai cukup tepat waktu. Hal ini dikarenakan adanya fitur yang menyediakan informasi mengenai koleksi buku terbaru di perpustakaan dan selalu di update


(1)

DAFTAR PUSTAKA

Anshari, R. “Apa itu Website: Mengenal Definisi dan Pengertian Situs Web”. 2011.

Arikunto, S. Cet.3. “Manajemen Penelitian”. Jakarta: Rineka Cipta, 1995. Arikunto, S. “Manajemen Penelitian”. Jakarta: Rineka Cipta, 2005.

---. “Prosedur Penelitian: suatu pendekatan praktik, Ed.rev”. Jakarta: Rineka Cipta, 2006.

Arikunto, S& Cepi, S. “Evaluasi Program Pendidikan”. Jakarta: Bumi Aksara, 2008. Barnes, S.,& Vidgen, R. “WebQual: An Exploration of Website Quality”. 2001.

School of Management, University of Bath, Bath. 2014)

---. “An integrative approach to the assessment of E-commerce Quality”.

2002. Journal of Electronic Research, Vol. 3(3).

Utami, Dian. “Evaluasi Situs Web Perpustakaan UGM, UI dan ITB menggunakan Webqual dan Peranan Perpustakaan dalam meningkatkan Peringkat

Perguruan Tinggi dalam Webometrics”. 2013.

Goro. “Jenis-jenis penelitian”. 2010. vanlith-mtl.sch.id/iptek/jenis-jenis-penelitian.17.html. (Diakses 30 Maret 2014)

Hasugian, Jonner. “Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi”. Medan: USU Press, 2009.

Hidayat, Rahmat. “Cara Praktis Membangun Website Gratis”. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2010.

Hutton, Angelina. The Hybrid Library. 2001. http://hylife.unn.ac.uk/toolkit/ The_hybrid _library.html. (Diakses 24 Maret 2014)

Jaringan Pendidikan Nasional. “Konsep Teknologi Informasi”. http://media. diknas.go.id/documentdetails.php?key=d160833a76dca870f8e1. (Diakses tanggal 20 Juni 2014)


(2)

Pangaribuan, S. “Pengelolaan Perpustakaan Digital”. 2010.

Pinfield, Stephen. “Hybrids and Clumps”. 1998. http://www.ariadne.ac.uk/issue18 /main/. (Diakses 24 Maret 2014)

Rachman, M. “Pengembangan Sumber Daya Manusia”. Jakarta: Rineka Cipta, 2004. Santoso. “Sumberdaya Perpustakaan Digital”. 2004.

http://eprints.rclis.org/archive/_00011254/01/jsantoso-perp-digital.pdf. (Diakses 26 Maret 2014)

Siregar, Ridwan. “Akses Informasi Elektronik : Suatu Paradigma Baru

Perpustakaan”. 1997. http://library.usu.ac.id/download/lib/

InfoElektronik.html. (Diakses 31 Maret 2014)

---. “Internet: Strategi Penggunaannya di perpustakaan Perguruan Tinggi”.

1999. http://library.usu.ac.id/ download/lib/Internet.html. (Diakses 26 Maret 2014)

---. “Perpustakaan Energi Pembangun Bangsa”. Medan: USU Press, 2004. Sugiyono. “Metode Penelitian Administratif”. Bandung: Alfabeta, 1998.

Suprihadi, Eddy. “Digitalisasi Informasi Karya Ilmiah dan Perlindungan Karya Intelektual”. 2005. http://uniblog.stie-mce.ac.id/wp-content/plugins/wp-download Monitor/http://uniblog.stie-mce.ac.id/wp-content/plugins/wp-download.php?id=11. (Diakses 30 Maret 2014)

Surachman, Arif. “Membangun Koleksi Digital”. 2003. http://arifs.staff.ugm.ac.id/mypaper/Dig_coll_Building.doc. (Diakses 30 Maret 2014)

---. “Implementasi Teknologi Informasi dan Komunikasi di Perpustakaan”.

(Diakses 30 Maret 2014)

Suwanto, Sri Ati. “Teknologi Informasi untuk Perpustakaan dan Pusat Dokumentasi dan Informasi”. 2003.

Webqual(Diakses tanggal 22 Juni 2014)

Zockorky, Peter.”Information technology: an introduction”. London: Pitman Publishing, 1990.


(3)

Lampiran 1: Daftar check list pengumpulan data untuk seluruh kriteria aspek evaluasi situs web berdasarkan metode webqual

No. Indikator

Situs Web

Perpustakaan Univ. Gunadarma

Situs Web

Perpustakaan Univ. Brawijaya

Ya Tidak Ya Tidak

Kriteria Evaluasi Aspek Kemudahan Pengguna (Usability) 1.

Apakah pengoperasian situs web mudah dipelajari?

√ - - √

2.

Apakah interaksi antara

website dengan pengguna jelas dan mudah dipahami?

√ - - √

3.

Apakah pengguna merasa mudah untuk bernavigasi dalam

website?

√ - √ -

4. Apakah website mudah digunakan?

√ - - √

5.

Apakah website

memiliki tampilan yang menarik?

√ - √ -

6. Apakah desain sesuai

dengan website? √ - √ -

7.

Apakah website

mengandung kompetensi?

√ - √ -

8.

Apakah website

menciptakan pengalaman positif bagi pengguna?

√ - - √

Kriteria Evaluasi Aspek Kualitas Informasi (Information Quality) 9.

Apakah situs web

menyediakan informasi yang akurat?

√ - √ -

10.

Apakah situs web

menyediakan informasi yang dapat dipercaya?


(4)

11.

Apakah situs web

menyediakan informasi secara tepat waktu?

√ - √ -

12.

Apakah situs web

menyediakan informasi yang relevan?

√ - √ -

13.

Apakah situs web

menyediakan informasi yang mdah dipahami?

√ - √ -

14.

Apakah situs web

menyediakan informasi pada tingkat detail yang tepat?

√ - - √

15.

Apakah situs web

menyediakan informasi dalam format yang sesuai?

√ - √ -

Kriteria Evaluasi Aspek Kualitas Layanan Interaksi (Service Interaction Quality)

16.

Apakah situs web

memiliki reputasi yang baik?

√ - √ -

17.

Apakah pengguna merasa aman terhadap informasi pribadinya?

√ - √ -

18.

Apakah situs web

memberikan ruang untuk personalisasi?

- √ - √

19.

Apakah situs web

memberikan ruang untuk komunitas?

√ - √ -

20.

Apakah situs web

memberikan kemudahan untuk berkomunikasi dengan organisasi? √ - √ - 21. Apakah pengguna merasa aman untuk melakukan transaksi?


(5)

22.

Apakah pengguna merasa yakin bahwa barang/jasa akan dikirim sebagaimana yang telah dijanjikan?


(6)

Lampiran 2 : Deskripsi Indikator Webqual Quality Description

Usabilit y

1 I f ind t he sit e easy t o learn t o operat e

2 My int eract ion wit h t he sit e is clear and underst andable 3 I f ind t he sit e easy t o navigat e

4 I f ind t he sit e easy t o use

5 The sit e has an at t ract ive appearance 6 The design is appropriat e t o t he t ype of sit e 7 The sit e conveys a sense of compet ency 8 The sit e creat es a posit ive experience f or me

Inf ormat ion Qual it y

9 Provides accurat e inf ormat ion 10 Provides bel ievable inf ormat ion 11 Provides t imely inf ormat ion 12 Provides relevant inf ormat ion

13 Provides easy t o underst and inf ormat ion 14 Provides inf ormat ion at t he right level of det ail 15 Present s t he inf ormat ion in an appropriat e f ormat

Int eract ion Qualit y

16 Has a good reput at ion

17 It f eels saf e t o complet e t ransact ions 18 My personal inf ormat ion f eels secure 19 Creat es a sense of personalizat ion 20 Conveys a sense of communit y

21 Makes it easy t o communicat e wit h t he organizat ion

22 I f eel conf ident t hat goods/ services will be delivered as promised

Overall impression