Analisis Responsivitas Web pada Situs Web Perpustakaan Universitas Brawijaya

(1)

Lampiran 1: Daftar check list pengumpulan data untuk seluruh kriteria aspek analisis situs web UB

No. Indikator Elemen yang diukur Ya Tidak

1. Kemudahan Pengguna (Usability)

1. Pengoperasian situs web mudah dipelajari √ 2. Interaksi antara website dengan pengguna

jelas dan mudah dipahami

√ 3. Website memiliki tampilan yang menarik √ 4. Website memiliki design yang sesuai

dengan website

√ 5. Website mengandung kompetensi √ 6. Website menciptakan pengalaman positive

bagi pengguna

√ 2. Sistem Navigasi

(Navigation)

7. Navigasinya mudah digunakan (tidak membuat seseorang bingung)

8. Navigasinya sederhana √

9. Navigasi tepat menuju halaman yang ingin dituju

√ 10. Dari total klik yang digunakan, navigasi

menyenangkan untuk digunakan

3. Konten (Contents) 11. Isi konten menyenangkan √ 12. Website menyediakan informasi yang

akurat

√ 13. Website menyediakan informasi yang

terpercaya

√ 14. Website menyediakan informasi secara

tepat waktu

√ 15. Website menyediakan informasi yang

relevan

√ 16. Website menyediakan informasi yang

mudah dipahami

√ 17. Website menyediakan informasi pada detail √


(2)

22. Website mudah untuk diakses √ 23. Konten website bisa diakses semua jenis

device yang mendukung

√ 6. Interaksi pengguna

dan situs web(Interactivity)

24. Interaksi antara pengguna dan situs web √

7. Fleksibilitas (Flexibility)

25. Tampilan website mobile friendly pada semua devices yang berbeda

√ 8. User Interfaace 26. Website memiliki User interface yang baik √ 9. User Experience 27. Website memiliki user experience yang

baik

√ 10. Kemudahan untuk

dibaca (Readability)

28. Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dimengerti

√ 29. Bahasa yang digunakan jelas dan mudah

dibaca

√ 30. Marginnya cukup untuk memudahkan

website dibaca

√ 11. Fungsional

Halaman (Home Functionality)

31. Halaman utama memberikan gambaran tentang website.

√ 32. Menu navigasi pada halaman menjelaskan

tentang isi web tersebut

√ 33. Halaman utama mengarahkan hal yang

terdapat pada web

12. Layout 34. Layout pada halaman utama sudah responsif

√ 35. Layout pada setiap halaman sudah

responsif


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Monica. 2015. Technology Device Ownership. Pew Research Center http://www.pewinternet.org/2015/10/29/technologydevice-ownership-2015

Antonius, G., & Van Harmelen, F. 2008. A SemanticWeb Primer. MIT Press,Massachusetts .

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Berners-lee, T., & Connolly, D. 1998. WebSemantic Architecture : Extensible Language. Retrieved mei 12, 2015, from Word Wide Web Consortium: http://www.w3.org/DesignIssues/Sem antic.html

_________. (2001). The SemanticWeb. The Scientific American.

_________. (1998). WebSemantic Architecture : Extensible Language. Retrieved

mei 12, 2015, from Word Wide Web Consortium:

http://www.w3.org/DesignIssues/Semantic.htm

Castelluccio,Michael. 2007. Gadget An- Essay.

http://www.thefreelibrary.com/Gadgets--an+essay.-a0170115914 (diakses pada 5 November 2016)

Firnanda, Romy. 2014. Evaluasi Situs Web Perpustakaan Universitas Gunadarma dan Universitas Brawijaya Menggunakan Metode Webqual. Medan: USU Press

Hasugian, Jonner. 2009. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Medan: USU Press

Jehl, Scott. 2014. Responsible Responsive Design. New York: A book apart http://abookapart.com

Knight, Kayla. 2012. Responsive Design. Freiburg: Smashing Media GmbH. ISBN:978-3-943075-33-55


(4)

Listyorini, Tri., Iqbal, M. 2015. Perancangan Pengembangan Digital Library Berbasis Web Responsive, Jurnal Simetris 6 69-76, Kudus

Marcotte, Ethan. 2011. Responsive Web Design. New York: A book Apart. ISBN 978-0-9844425-7-7

Matthew, Reidsma. 2013. Responsive Web Design for Libraries: Beyond the Mobile web.Books and Contributions to book.Paper 5. http://scholarworks.gvsu.edu/librarybooks/5

McGrane, Karen. 2015. Going Responsive. New York: A book apart http://abookapart.com

O’Reilly, Tim. 2005. Web 2.0: Compact Definition. http://radar.oreilly.com/2005/10/Web-20-compact-definition.html.

(Diakses 05 November, 2016)

Poushter, Jacob. 2016. Smartphone Ownership and Internet Usage Continues to Climb in Emerging Economies But Advanced Economies Still Have Higher Rates of Technology Use. http://www.pewresearch.org

Rennick, Brian, et.al. 2015. Smartphone Use onan Academic Library Website Featuring Responsive Web Design.

Sandnes, Sigrid Thoresen. Responsive Web Design for Digital Libraries

(Accessing Information Anywhere, Anytime).Departement of Product Design.Norwegian University of Science and Technology.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Thamrin, Rendra Husni. 2016. Pencarian budaya menggunakan ontology dan aturan berbasis semanticweb dalam jurnal ilmiah multitek Indonesia, Vol. 10, No. 1

Trilibis. 2014. Responsive Web Design: Why Image Optimization Is Crucial for a Mobile-Friendly Customer Experience. Trilibis Mobile

Veronica, Afryna. 2015. Analisis Penerapan Library 2.0 Pada Website Perpustakaan Universitas Indonesia. Medan: USU Press

Wahana Komputer. 2003. Konsep Jaringan Komputer dan Pengembangannya. Salemba Infotek. Semarang.

Waller, A. and Mudd, N. 2011.Heuristics of Responsive Web Design, http://www.slidefinder.net/h/heuristics-of-responsive-design-final/33052805, (diakses tanggal 18 Oktober 2016)


(5)

Website Perpustakaan Universitas Brawijaya. http://lib.ub.ac.id. (Diakses 12 Oktober. 2016)

Wroblewski, Luke. 2011. Mobile First. New York: A book apart http://abookapart.com k apart


(6)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian

Pendekatan ini termasuk jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan analisis konten. Metode deskriptif merupakan metode yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri atau lebih tanpa membuat perbandingan antara variabel satu dengan yang lain (Sugiyono, 2012). Adapun dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan analisis konten.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada situswebPerpustakaan Universitas Brawijaya dengan alamatwww.lib.ub.ac.id

3.3 Unit Analisis

Unit analisis suatu penelitian yang dapat berupa individu, kelompok, organisasi, benda, wilayah dan waktu tertentu sesuai dengan fokus permasahannya. Unit analisis merupakan satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian (Arikunto, 2006). Dari pernyataan di atas, maka penulis mengambil unit analisis dalam penelitian ini adalah situs web perpustakaan Universitas Brawijaya yaituwww.lib.ub.ac.id.


(7)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan alat bantu dalam proses penelitian agar kegiatan tersebut tersusun sistematis. Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data (2012, 308). Ini terbukti bahwwa teknik pengumpulan data merupakan salah satu bagian dari proses validitas suatu data. Proses pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan secara sistematis dengan:

1. Studi Observasi

Arikunto (2006, 156) menyatakan bahwa “observasi atau juga disebut dengan pengamatan adalah suatu kegiatan yang meliputi pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang diselidiki dengan menggunakan seluruh alat indera”. Penelitiakan melalukanobservasi pada websiteperpustakaan Universitas Brawijaya. 2. Dokumentasi

Yaitu pengumpulan data langsung melalui website Perpustakaan Univeersitas Brawijaya. Data yang diambil merupakan data primer dengan menganalisis responsivitasweb pada situsweb perpustakaan Universitas Brawijaya.


(8)

3.5 Jenis dan Sumber Data

a. Data Primer

Yaitu hasil dari penelusuran (searching) websiteperpustakaan, yaitu pengamatan langsung dengan menggunakan seluruh panca indera dengan cara merekam kejadian, menghitung, mengukur, mencatat, dan menganalisisnya.

b. Data Sekunder

Data yang mendukung data primer yang diperoleh melalui berbagai sumber, yaitu literatur atau buku, jurnal, artikel lepas, laporan penelitian, internet maupun dari dokumen lainnya yang berkaitan dan berkenaan dengan objek penelitian.

3.6 Instrumen Penelitian

Untuk dapat mengumpulkan data yang dibutuhkan, dalam suatu penelitian dibutuhkan alat atau instrumen penelitian. Instrumen penelitian menurut Arikunto (2005, 101) adalah “ alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh penelitian dalam mengumpulkan data agar kegiatan yang dilakukannya menjadi sistematis dan dipermudahkan olehnya”. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur variabel masalah yang diteliti.

Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah check list. Setiap daftar chek list terdiri dari indikator-indikator yang akan diteliti berkaitan dengan instrumen yaitu meliputi:kemudahan pengguna (usability),sistem navigasi (navigation,)konten (contents), kompatibilitas (compatibility), kemudahan akses (accessibility),interaksi pengguna dan situs web(interactivity),fleksibilitas


(9)

(flexibility),user interface, user experience, kemudahan untuk dibaca (readability), fungsional halaman (home functionality), layout.

3.7 Daftar Check list

Daftar check list disusun beberapa indikator. Daftar dibuat untuk mengontrol dan memudahkan pengoreksian. Daftarcheck list dapat dilihat pada daftar berikut dan daftar check list yang dibangun dapat dilihat pada bagian lampiran.

Tabel 3. Daftarcheck list

No. Variabel Indikator yang diukur No. Item Check list

Jumlah Item 1. Responsive

Web Design

1. Kemudahan Pengguna (Usability)

1, 2, 3, 4, 5, 6. 6 2. Sistem Navigasi

(Navigation)

7, 8, 9, 10. 4 3. Konten (Contents) 11, 12, 13, 14,

15, 16, 17, 18.

8 4. Kompatibilitas

(Compatibility)

19. 1

5. Kemudahan Akses (Accessibility)

20, 21, 22, 23. 4 6. Interaksi pengguna dan

situs web(Interactivity)

24. 1

7. Fleksibilitas (Flexibility) 25. 1

8. User Interface 26. 1

9. User Experience 27. 1

10. Kemudahan untuk dibaca (Readability)


(10)

3.8 Analisis Data

Tahap yang dilakukan berikutnya oleh peneliti setelah pengumpulan data adalah analisis data. Menurut Idrus (2002), “Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan dikaji sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan untuk disampaikan kepada orang lain”.

Analisis data penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdiri dari beberapa tahapan yaitu, data yang diambil dengan dilakukan penelusuran (searching) pada situs web perpustakaan Universitas Brawijaya terlebih dahulu.website tersebut diobservasi dengan menggunakan daftar check list yang telah dibangun sehingga didapat data yang diperlukan.

Dalam menggunakan tabelcheck list penulis menggunakan tanda centang (√) pada kolom “ya” apabila indikator check list dimiliki oleh situs web yang diteliti, sebaliknya penulis menggunakan tanda centang (√) pada kolom “tidak” apabila indikator check list tidak dimiliki oleh situs web tersebut. Setelah data check list dikumpulkan, data yang telah diperoleh diolah dan dianalisa secara statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (1998, 112),“Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum dan generalisasi”.

Indikator yang dimiliki oleh situs web perpustakaan Universitas Brawijaya, akan ditabulasi dengan total indikator yang harus dipenuhi dan diakumulasikan sehingga diperoleh persentase indikator yang dimiliki. Untuk


(11)

menghitung persentase jawaban check list, penelitian ini menggunakan rumus, sebagai berikut :

� =�

� × 100%

Keterangan : P : Persentase F : Jumlah jawaban n : Jumlah Pertanyaan

Untuk menafsirkan besarnya persentase (%) yang dibuat dari tabel tabulasi data, penulis mengutip pendapat Arikunto (1995, 57), yakni :

1-20% : Sangat Kurang 21-40% : Kurang

41-60% : Cukup 61-80% : Baik


(12)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam melakukan penelitian, peneliti melakukan analisis responsivitas pada situs web perpustakaan melalui mobile device menggunakan beberapa indikator yang sesuai berdasarkan teori yang telah dipaparkan sebelumnya. Standar analisis situs web perpustakaan tersebut kemudian diterjemahkan dan diaplikasi dengan membangun daftar check list. Berdasarkan indikator maka responsivitas web perpustakaan UB dianalisis dengan beberapa kriteria yaitu: 1. Kemudahan Pengguna(Usability)

2. Sistem Navigasi (Navigation) 3. Konten (Contents)

4. Kompatibilitas (Compatibility) 5. Kemudahan Akses (Accessibility)

6. Interaksi pengguna dan situs web(Interactivity) 7. Fleksibilitas (Flexibility)

8. User Interface 9. User Experience

10. Kemudahan untuk dibaca (Readability) 11. Fungsional Halaman (Home Functionality) 12. Layout

Berikut ini akan dijabarkan evaluasi situs web Perpustakaan Universitas Brawijaya berdasarkan kriteria yang disebutkan di atas.

4.1 Informasi Situs Web

Untuk meningkatkan mutu secara berkelanjutan, relevan dan efisiensi layanan UB di era global, maka UB memerlukan supporting system, khususnya perpustakaan yang dikelola secara baik. Peningkatan kemampuan Perpustakaan UB, dalam periode sepuluh tahun terakhir telah dilakukan akselerasi, khususnya untuk memenuhi kebutuhan proses manajemen perpustakaan dengan


(13)

mengembangkan dan menerapkan sistem automasi perpustakaan terpadu dan pada tahun 2004 proses kegiatan perpustakaan sudah terautomasi dan berbasis web. Website perpustakaan UB juga telah menerapkan desain web responsif, dengan menerapkan situs web responsif pengunjung akan lebih mudah dalam menelusur situs web perpustakaan secara nyaman.

Melalui berbagai program manajemen melakukan kerjasama dan pengembangan lainnya, sehingga perpustakaan UB memperoleh penghargaan sebagai perpustakaan yang mengembangkan dan menerapkan Information Technology (IT) dengan baik, Layanan Sampoerna Corner, menyediakan layanan Internet secara gratis.Pengembangan manajemen dan penyediaan sarana IT semakin baik ketika perpustakaan berhasil memperoleh grand TPSDP, periode 2006-2007.

Website perpustakaan UB termasuk salah satu website yang sangat banyak dikunjungi oleh pemustaka.Website perpustakaan UB memiliki design dan tampilan yang menarik namun tetap sederhana sehingga pengunjung tidak akan kesulitan dalam menelusur informasi yang diinginkan.

1. Nama situs web

Nama situs web yang diteliti adalah situs web perpustakaan Universitas Brawijaya. Alamat situs web yang diteliti adalah http://www.lib.ub.ac.id.


(14)

yang dimana .ac menyatakan akademik (Pendidikan) dan .id menyatakan Indonesia (domain Negara Indonesia).

Penelitian ini dikhususkan pada responsivitas situs web Perpustakaan UB yang dianalisa melalui tampilan pada mobile device.

4.2 Hasil Analisis Menggunakan Check list

Hasil penelusuran yang dilakukan terhadap situs web Perpustakaan UB dengan menggunakan metode check list dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4. Hasil check list berdasarkan indikator No. Indikator

Check list

Fitur Check list

Fitur Tersedia % 1. Kemudahan Pengguna

(Usability)

6 6 100

2. Sistem Navigasi (Navigation)

4 4 100

3. Konten (Contents) 8 8 100

4. Kompatibilitas (Compatibility)

1 1 100

5. Kemudahan Akses (Accessibility)

4 2 5

6. Interaksi pengguna dan situs web(Interactivity)

1 1 100

7. Fleksibilitas (Flexibility) 1 1 100

8. User Interface 1 1 100

9. User Experience 1 0 0

10. Kemudahan untuk dibaca (Readability)

3 2 66,7

11. Fungsional Halaman (Home Functionality)

3 3 100

12. Layout 2 1 50

Jumlah 35 30 85,7

Berdasarkan hasil tabel di atas, maka analisis responsif web terhadap situs web perpustakaan UB yang terdiri dari 35 pertanyaan, maka terdapat 30 fitur yang tersedia dan hanya 5 fitur yang tidak tersedia dan hasil persentasenya yaitu 85,7%.


(15)

Dari hasil keseluruhan, maka didapatkan hasil bahwa situs web perpustakaan UB sudah sangat baik.

4.3 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data dengan metode check list berupa pertanyaan-pertanyaan yang dibentuk berdasarkan indikator yang di teliti. Variabel bebas (tunggal) yang terdiri dari beberapa indikator yang telah disebutkan sebelumnya, Adapun hasil deskripsi dari masing-masing indikator adalah sebagai berikut.

4.4 Aspek Kemudahan Pengguna (Usability)

1. Pengoperasian situs web mudah untuk dipelajari

Perpustakaan suatu Universitas merupakan sumber informasi dan harus dapat memberikan informasi tidak hanya tentang koleksi perpustakaan tetapi juga informasi lainnya yang berguna pada mahasiswa Universitas tersebut. Pengoperasian situs web perpustakaan Universitas Brawijaya mudah untuk dipelajari bagi pengguna yang menjelajahi situs web tersebut. Pengguna dihadapkan pada tampilan awal situs web dengan fitur-fitur yang cukup jelas dan mudah untuk dipahami. Pada halaman awal pengguna bisa langsung menelusur e-resources yang terdapat pada sisi paling atas halaman tersebut, namun jika pengguna ingin menelusur koleksi melalui OPAC (Online Public Access


(16)

2. Interaksi antara situs web dan pengguna jelas dan mudah dipahami

Pengguna dapat merasakan kemudahan berinteraksi dengan situs web karena fitur-fitur yang ditampilkan sudah jelas dan mudah dipahami. Pencarian koleksi dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan pengguna.Saat pengguna ingin menelusur koleksi dari OPAC, maka pengguna bisa menelusur jenis koleksi dengan lebih spesifik, berdasarkan jenis bahan koleksi baik tercetak, elektronik, ataupun koleksi non tercetak. Seperti terlihat pada gambar berikut ini


(17)

(18)

3. Situsweb memiliki tampilan yang menarik

Situs web perpustakaan Universitas Brawijaya memiliki tampilan yang menarik. Pada tampilan awal situs web banyak terdapat foto-foto dari berita yang ditampilkan serta headline news berjalan. Pada halaman situs web juga tersedia agenda dan jajak pendapat yang menanyakan mengenai pendapat pengguna mengenai perpustakaan Universitas Brawijaya juga traffic pengguna perpustakaan.

Gambar 4.3 Tampilan halaman utama situs web UB

4. Situs web memiliki design yang sesuai dengan website

Desain situs web perpustakaan Universitas Brawijaya dinilai sudah cukup sesuai. Hal ini dikarenakan oleh tampilan situs web yang menyediakan fitur mengenai kegiatan dan hal-hal penting lainnya yang berhubungan dengan Universitas brawijaya serta perpustakaannya. Halaman awal situs web juga tidak


(19)

terlalu banyak menyediakan fitur-fitur atau link ke halaman lain sehingga tidak terlalu membuat tampilan situs web terkesan penuh.

5. Situsweb mengandung kompetensi

Situs web perpustakaan Universitas Brawijaya cukup dinilai memiliki kompetensi karena di tampilan awal situs web menyediakan informasi-informasi yang terkait dengan perpustakaan Universitas Brawijaya itu sendiri. Halaman awal juga menampilkan menganai berita terbaru, info-info seperti koleksi terbaru, berita, workshop seminar dan lain-lain serta menampilkan arsip-arsip.

6. Situsweb menciptakan pengalaman positive bagi pengguna

Situs web perpustakaan Universitas Brawijaya cukup menciptakan pengalaman positif bagi pengguna. Hal ini dirasakan karena tampilan awal situs web yang sudah menyediakan fitur-fitur langsung menuju apa yang dibutuhkan oleh pengguna pada umumnya seperti katalog buku dan jurnal-jurnal ilmiah. Kelengkapan informasi mengenai perpustakaan dan referensi yang terkait menciptakan kemudahan bagi pengguna untuk melakukan penelusuran lebih jauh ke dalam situs web perpustakaan.

4.5 Sistem navigasi (Navigation)

1. Navigasinya mudah digunakan (tidak membuat seseorang bingung)


(20)

2. Navigasinya sederhana

Navigasi pada website perpustakaan Universitas Brawijaya juga sangat sederhana karena dari navigasi yang ada pengguna hanya melihat satu bagian navigasi yang tidak memuat link kehalaman lain di dalam navigasi tersebut. Hal tersebut sangat memudahkan jika pengguna ingin menelusur pada suatu link. 3. Navigasinya tepat menuju halaman yang dituju

Navigasi yang terdapat pada bagian sisi atas situs web perpustakaan UB tidak terlalu banyak dan dari satu link akan membawa kita langsung ke halaman yang ingin kita tuju.

4. Dari total klik yang digunakan, navigasi menyenangkan untuk digunakan Dengan penerapan responsive web design pada website perpustakaan UB menjadikan klik yang kita gunakan semakin mudah. Pengguna tidak perlu lagi melakukan zoom out dan scrool ke kanan karena tampilan website sudah menyesuaikan dengan layoutsmartphone yang digunakan sehingga tampilan situs web sudah dapat dibaca tanpa melakukan zoom out. Pengguna juga hanya perlu melakukan scroll ke atas dan ke bawah untuk melihat keseluruahan pada halaman situs web.

4.6 Konten (Content)

1. Isi konten menyenangkan

Isi dari konten situs web perpustakaan UB sangat menyenangkan karena terdapat banyak berita dan info mengenai aktivitas dan pengumuman yang terjadi seputar kampus UB. Dengan banyaknya informasi dan pengumuman yang terdapat pada situs web perpustakaan akan memudahkan pengguna terutama


(21)

mahasiswa UB untuk mengetahui informasi terkini seputar kampus dan perihal akademik.

2. Situs web menyediakan informasi yang akurat

Pada situs web perpustakaan Universitas Brawijaya informasi yang disediakan dinilai cukup akurat. Hal ini dikarenakan oleh setiap informasi yang dipaparkan pada situs web tersebut memiliki detail yang jelas. Selain itu berita-berita yang ditampilkan juga memuat foto-foto kegiatan sebagai penunjang. 3. Situsweb menyediakan informasi yang terpercaya

Informasi yang disediakan di dalam situs web perpustakaan Universitas Brawijaya dapat dipercaya dikarenakan adanya tanggal, bulan dan tahun terlaksananya kegiatan. Penulis dari informasi atau berita juga ditampilkan yang berasal dari pengelola situs web perpustakaan sendiri.

4. Situsweb menyediakan informasi yang tepat waktu

Informasi yang disediakan situs web perpustakaan Universitas Brawijaya dinilai cukup tepat waktu dikarenakan berita yang terakhir kali di update adalah tanggal yang sama pada saat peneliti juga membuka situs web perpustakaan tersebut di hari yang sama. Hal ini dapat dijadikan bukti bahwa informasi yang disediakan cukup tepat waktu.


(22)

perpustakaan, tentang koleksi, dan hal lainnya terkait tentang seputar kampus dan akademik.

6. Situs web menyediakan informasi yang mudah dipahami

Informasi yang disediakan situs web perpustakaan Universitas Brawijaya cukup mudah dipahami. Hal ini dikarenakan informasi yang disediakan mengenai kegiatan-kegiatan perpustakaan serta berita-berita yang ada di universitas cukup jelas dengan kata-kata yang mudah dipahami pengguna.

7. Situs web menyediakan informasi pada detail yang tepat

Pada situs web perpustakaan Universitas Brawijaya sudah menyediakan informasi dengan detail yang tepat karena saat melakukan penelusuran di OPAC disediakannya informasi mengenai koleksi maupun jumlah koleksi yang ada di perpustakaan serta ada banyaknya pilihan jenis bahan yang bisa ditelusur.

8. Situs web menyediakan informasi dalam format yang tepat

Situs web perpustakaan Universitas Brawijaya dinilai sudah menyediakan informasi dalam format yang sesuai. Informasi yang disediakan dapat dilihat dalam format text. Namun untuk mendownload file pengguna harus menggunjungi perpustakaan langsung.

4.7 Aspek Kompatibilitas (Compatibility)

1. Situs web sudah kompatibel antara tampilan desktop dan tampilan mobile device

Tampilan situs web perpustakaan UB sudah kompatibel atau sesuai antara tampilan pada desktop dan tampilan pada mobile device yang telah menerapkan


(23)

responsif web. Hal in dikarenakan tampilan pada desktop sama pada tampilan pada mobile device.

4.8 Aspek kemudahan akses (Accessibility) 1. Situs web memuat halaman dengan cepat

Tampilan website pada smartphone memuat dengan cepat saat kita membuka website tersebut, namun pengguna mungkin akan sedikit kebingungan karena yang ditampilkan hanya menu untuk mengarah kehalaman yang kita ingin tuju dan menu search apabila pengguna ingin mencari koleksi buku yang terdapat pada perpustakaan tersebut. Kemudian tulisan home tanpa gambar apapun dan tulisan view full site yang sangat jarang berfungsi jika kita klik, namun pada saat kita melakukan request tampilan desktop maka situs web tersebut akan menjadi sedikit lebih lama memuat halamannya. Website perpustakaan UB dikatakan sangat mobile friendly karena hal tersebut.Website tidak langsung menampilkan gambar dan tampilan yang sesuai dengan desktop melainkan tampilan mobile saat pertama kita membuka situsnya, hal ini dilakukan untuk menghemat kuota atau paket data pengguna smartphone dan pengguna bisa memilih apakah ingin melihat dengan tampilan smartphone saja atau dengan tampilan desktop dengan cara me-request tampilan desktop.


(24)

Gambar 4.4 Tampilan awal saat situsweb dibuka 2. Situs web memuat gambar dengan cepat

Saat kita telah melakukan request desktop view, maka loading gambar pada situs web perpustakaan UB kurang cepat karena terdapat konten gambar bergerak sehingga pengguna harus menunggu beberapa detik agar gambar selesai dimuat.

3. Situs web mudah untuk diakses

Website perpustakaan UB sangat mudah diakses oleh siapapun dan dimanapun. Pengguna yang bukan merupakan anggota perpustakaan UB dapat mengakses website tersebut dan dapat melihat informasi yang terdapat pada website dengan mudah serta dapat melihat koleksi apa saja yang tersedia pada perpustakaan tersebut. Namun pada koleksi tertentu seperti koleksi jurnal ilmiah hanya bisa diakses oleh anggota perpustakaan.


(25)

4. Konten situs web bisa diakses dari semua jenis device yang mendukung Berdasarkan tes yang dilakukan peneliti menggunakan website www.responsinator.com. Maka diperoleh hasil bahwa situs web perpustakaan UB dapat dibuka dan memiliki tampilan yang mobile friendly atau sudah responsif terhadap pixel device yang berbeda-beda. Namun pengguna harus melakukan requestdesktop view agar pengguna bisa melihat tampilan situs websama seperti tampilan pada desktop. Seperti yang dapat dilihat pada gambar berikut.


(26)

Gambar. 4.6 Tampilan situs web pada iPhone 5 (landscape, width: 568 px)


(27)

Gambar. 4.8 Tampilan situs web pada iPhone 6 (landscape, width: 667 px)

Gambar. 4.9 Tampilan situs web pada iPhone 6 plum (portrait, width: 414 px)


(28)

Gambar. 4.10 Tampilan situs web pada iPhone 6 plum (landscape, width:736px)

Gambar.4.11 Tampilan situs web pada Android (Nexus 4), (portrait, width: 384px)


(29)

Gambar.4.12 Tampilan situs web pada Android (Nexus 4), (landscape, width:600 px)


(30)

Gambar.4.14 Tampilan situs web pada iPad (landscape, width: 1024 px) 4.9 Interaktivitas (Interactivity)

1. Interaksi antara pengguna dan situs web

Interaksi antara pengguna dan situs web pada situs web tersebut sangat baik karena pengguna bisa memberikan penilaian terhadap kinerja dan kualitas pelayanan perpustakaan tersebut dengan melakukan poling dan pengguna juga bisa mengetahui traffic pengguna situs web tersebut.

4.10 Fleksibilitas (Flexibility)

1. Tampilan situs webmobile friendly pada semua device yang berbeda

Tampilan situs web perpustakaan UB sudah mobile friendly terhadap berbagai device yang berbeda seperti yang dapat dilihat pada gambar sebelumnya. 4.11 User Interface

1. Situs web memiliki user interface yang baik

User interface pada situs web perpustakaan UB sangat baik, dapat dilihat dari tampilan yang menarik dan konten yang berisi banyak informasi, serta


(31)

navigasi yang mudah untuk digunakan saat ingin menelusur pada situs web tersebut.

4.12 User Experience

1. Situs web memiliki user experience yang baik

Pada saat menelusur situs web,memuat halaman dan gambar dengan cepat merupakan hal yang paling penting bagi pengguna, namun pada situs web perpustakaan UB halaman masih terbilang lama saat dimuat melalui mobile device sehingga user experience akan terasa kurang menyenangkan.

4.13 Kemudahan Untuk dibaca (Readability)

1. Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dimengerti

Sebagai situs web akademik maka bahasa yang digunakan juga harus bahasa yang baik dan benar. Bahasa yang digunakan pada situs web sangat jelas dan mudah dimengerti. Pada situs web tersebut terdapat dua bahasa yang digunakan yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, namun tidak semua informasi dan link tersedia dalam bahasa Inggris.

2. Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dibaca

Bahasa yang digunakan sangat jelas dan mudah dibaca, pengguna tidak akan merasa kebingungan membaca situs web tersebut.


(32)

4.14 Fungsional Halaman Utama (Home Functionality) 1. Halaman utama memberikan gambaran tentang website

Halaman utama situs web Perpustakaan UB memberikan gambaran yang jelas bahwa situs web tersebut merupakan situs akademik dengan memberikan banyak informasi mengenai kegiatan yang terjadi seputar kampus dan juga informasi penting lainnya seperti informasi beasiswa, pengumuman dari kampus, dll.

2. Menu navigasi pada halaman menjelaskan tentang isi web tersebut

Pada menu navigasi juga dijelaskan tentang informasi-informasi mengenai perpustakaan dan isi tentang situs web tersebut.

3. Halaman utama mengarahkan pada hal yang terdapat dalam web

Pada halaman utama pengguna bisa menemukan hal dan isi yang terdapat dalam web melalui navigasi-navigaasi yang tersedia pada halaman utama.

4.15 Layout

1. Layout pada halaman utama sudah responsif

Layout yang terdapat pada halaman utama situs web perpustakaan UB sudah responsif, karena saat situs web dibuka pada mobiledevice tampilan akan langsung mengikuti ukuran layar perangkat yang digunakan.

2. Layout pada setiap halaman sudah responsif

Pada halaman utama layout nya sudah sesuai namun terdapat beberapa link yang layout-nya belum sesuai. Masih terdapat halaman yang layout-nya belum responsif karena pengguna harus melakukan zoom out dan scroll kanan untuk membaca halaman dengan jelas.


(33)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Kesimpulan peneliti terhadap analisis yang dilakukan terhadap responsive website perpustakaan UB adalah sebagai berikut:

1. Kualitas situsweb Perpustakaan Universitas Brawijaya sangat baik dengan persentase 85,7%,

2. Website perpustakaan UB sangat informatif bagi mahasiswa karena banyak informasi serta pengumuman yang ditampilkan pada halaman utama dan juga mobile friendly.

3. Kecepatan akses pada situs web perpustakaan Universitas Brawijaya tidak terlalu cepat, hal tersebut disebabkan karena ukuran gambar yang dilampirkan sangat berat untuk ditampilkan pada mobile device.

4. Navigasi pada website perpustakaan Universitas Brawijaya sangat baik karena navigasinya straight forward (langsung menuju halaman yang diinginkan) saat di klik oleh pengguna

5. Kemutakhiran dari konten situs web dinilai baik karena situs web perpustakaan UB selalu melakukan update terhadap isi dari halaman situs web sehingga bisa disimpulkan bahwa situs web perpustakaan UB dikelola dengan baik.


(34)

5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisis dan simpulan, maka penulis memberikan beberapa saran untuk meningkatkan kenyamanan pengguna saat menelusur situs web perpustakaan Universitas Brawijaya sebagai berikut:

1. Gambar yang ditampilkan sebaiknya tidak memiliki ukuran yang terlalu berat agar mudah untuk digunakan dan cepat loading saat pengguna memuat halaman website pada mobile device.

2. Beberapa halaman masih belum responsif, maka disarankan agar keseluruhan halaman pada situs web perpustakaan dibuat responsif untuk meningkatkan kenyamanan pengguna saat menelusur situs web.

3. Agar terus meningkatkan kualitas situs web perpustakaan dengan melihat kebutuhan pengguna pada saat ini.


(35)

BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Situs Web

Situs webmerupakan jaringan dokumentasi yang sangat besar yang saling berhubungan satu dan lainnya. Satu set protokol yang mendefinisikan bagaimana sistem bekerja dan mentransfer data, dan sebuah software membuatnya bekerja dengan mulus. Webmenggunakan teknik hypertext dan mulitimedia yang membuat internet mudah digunakan dijelajahi dan dikonstribusikan. Adapun pengertianweb menurut Hanson (2000):

Web merupakan sistem hypermedia yang berarea luas yang ditujukan untuk akses secara universal, salah satu kuncinya adalah kemudahan tempat seseorang atau perusahaan dapat menjadi bagian dariwebberkonstribusi pada web.

Menurut Suwanto Raharjo (2000), web merupakan salah satu layanan internet yang paling banyak digunakan dibanding dengan layanan lain seperti ftp, gopher, news atau bahkan email. Pendapat lain menyatakan bahwawebsite yaitu:

Webadalah suatu metode untuk menampilan informasi di internet, baik berupa teks, gambar, suara maupun video yang interaktif dan mempunyai kelebihan untuk menghubungkan link satu dokumen dengan dokumen lainnya hypertext yang dapat diakses melalui sebuah browser.(Yuhefizar, 1998).


(36)

atauWeb, dan dapat diakses oleh seluruh pemakai internet (Wahana Komputer, 2003).

Dari beberapa definisi di atas dapat dinyatakan bahwa website merupakan kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya itu baik bersifat statis maupun dinamis membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink).

2.2 Fungsi Situs Web

Ada beberapa fungsi situs web secara umum menurut Jamadi (2004, 2) yaitu sebagai berikut:

1. Fungsi komunikasi

Umumnya semua situs web memiliki fungsi komunikasi diantaranya dengan adanya fasilitas seperti web base email, halaman form contact, chatting dan lain-lain.

2. Fungsi informasi

Situs web mempunyai fungsi informasi seperti news, profile company, library, referensi dan lain-lain.

3. Fungsi entertainment

Situs web juga dapat memiliki fungsi hiburan seperti beberapa situs web seperti yang menyediakan online game, music, movie dan sebagainya. 4. Fungsi transaksi

Situs web juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk bertransaksi bisnis seperti online order, pembayaran dengan kartu kredit dan lain-lain. 2.3 Perkembangan SitusWeb

Web awalnya merupakan suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink, yang memudahkan surfer atau pengguna internet melakukan penelusuran informasi di internet. Informasi yang disajikan dengan


(37)

web menggunakan konsep multimedia, informasi dapat disajikan dengan menggunakan banyak media, seperti teks, gambar, animasi, suara, atau film.

Web merupakan teknologi yang mempercepat peradaban manusia, penghubung segala umat manusia di dunia tanpa harus bertemu langsung. Berbagai web menyediakan berbagai macam informasi yang dapat diakses secara langsung dan gratis. Pengetahuan berkembang dengan cepat melalui jalur web, hal ini dikarenakan manusia mampu mengakses informasi, menggabungkan, dan kemudian menciptakan inovasi-inovasi baik dari sosial maupun teknologi yang dimanfaatkan oleh manusia.

Arsitektur web pertama kali dikembangan untuk tujuan militer dalam proyek yang dinamakan DARPA yang menghubungkan komputer pertama kali. Perkembangan ini kemudian dilanjutkan oleh Tim Berners-Lee pada tahun 1991 dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) dengan memperkenalkan apa yang disebut sebagai situs web. Pengembangan web ini sampai sekarang terus berlanjut dan melahirkan berbagai generasi web. Inilah yang menjadi alasan munculnya generasi web selanjutya yaitu Web 2.0, bahkan saat ini kita sudah mengenal Web 3.0.Generasi Web ini juga sebenarnya hanya sebagai standar tingkat penggunaan web.


(38)

untuk browsing atau mencari informasi tertentu. Beberapa ciri khas dari web 1.0 antara lain :

1. Halaman statis

2. Penggunaan framesets 3. Online Guestbook 4. GIF tombol 2. Web 2.0

Istilah Web 2.0 pertama kalinya diperkenalkan oleh O’Reilly Media pada tahun 2004 sebagai teknologi web generasi kedua yang mengedepankan kolaborasi dan sharing informasi secara online.Dalam standar Web 2.0, websudah merupakan ajang interaksi antar sesama pengguna misalnya blog pribadi, friendster, multiply dan lain sebagainya. Bentuk yang menjadi khas pada generasi ini adalah webbukan hanya merupakan sumber bacaan dan mencari informasi namun juga sebagai bagian dari interaksi sosial. Adapun pendapat Tim O’Really (2009) Web 2.0 yaitu:

revolusi bisnis di industri komputer yang disebabkan oleh pengguna internet sebagai platform dan merupakan suatu percobaan dalam memahami berbagai aturan untuk mencapai keberhasilan pada platform baru tersebut.

Website yang dibangun dengan menggunakan teknologi Web 2.0 memiliki fitur-fitur sebagai berikut:

1. CSS (Cascading Style Sheets)

2. Aplikasi Rich Internet atau berbasis Ajax 3. Markup XHTML


(39)

4. Sindikasi dan agregasi data menggunakan RSS/Atom

5. URL yang valid

6. Folksonomies

7. Aplikasi wiki pada sebagian atau seluruh website 8. XML Web-Service API

3. Web 3.0

Web 3.0 merupakan generasi ketiga dari layanan internet berbasis web. Konsep Web 3.0 pertama kali diperkenalkan pada tahun 2001, saat Tim BernersLee, penemu World Wide Webmenulis sebuah artikel ilmiah yang menggambarkan Web 3.0 sebagai sebuah sarana bagi mesin untuk membaca halaman-halaman web. Hal ini berarti bahwa mesin akan memiliki kemampuan yang sama dengan manusia dalam membaca web. Menurut John Markoff, Web 3.0 adalah “sekumpulan teknologi yang menawarkan cara baru yang efisien dalam membantu komputer mengorganisasi dan menarik kesimpulan dari data online”.

Web 3.0 berhubungan dengan konsep web semantik yang memungkin manusia dapat berkomunikasi dengan mesin pencari yang juga mampu menyediakan keterangan-keterangan yang relevan tentang informasi yang dicari.Semanticweb memiliki tujuan yang sama karena


(40)

akan mampu mencari, membagi, dan mengintegrasikan informasi dengan cara yang lebih mudah.Web 3.0 memiliki beberapa standar operasional agar dapat menjalankan fungsinya dalam menampung metadata, yaitu RDF (Resource Description Framework), dan OWL (Ontologi Web language).Beberapa ciri khas dari web 3.0 yaitu:

1. Transformation dari tempat penyimpanan yang bersifat terpisah-pisah menjadi satu.

2. Ubiquitous connectivity, memungkinkan info diakses di berbagai media.

3. Network computing, software-as-a-service business models, Web services interoperability, distributed computing, grid computing and cloud computing;

4. Open technologies, sebagian besar semuanya berjalan dalam platform open source/free.

5. Open identity(OpenID), seluruh info adalah bebas dan sebebas – bebasnya.

6. The intelligent web,semanticweb technologies such as RDF, OWL, SWRL, SPARQL, GRDDL, semantic application platforms, and statement-based datastores;

7. Distributed databases, database terdistribusi dalam WWD ( World Wide Database ).

8. Intelligent applications.


(41)

1. Web semantik 2. Format mikro

3. Pencarian dalam bahasa pengguna

4. Penyimpanan data dalam jumlah besar

5. Pembelajaran lewat mesin

WEB 1.0 WEB 2.O WEB 3.0

Dirancang untuk mengakses infromasi yang

interaksinya hanya satu arah

Dirancang untuk mengakses informasi dengan interaksi

dua arah

Aplikasi – aplikasi online dalam website dapat

saling berinteraksi

Memiliki sifat Read Bersifat Write and Read Visual Berbasis 3D Bersifat interaktif Internet sebagai platform Memilikiwebservice Mengharuskan pengguna

internet untuk datang ke dalam website tersebut dan melihat satu persatu

konten di dalamnya

Pengguna internet dapat melihat konten suatu

website tanpa harus berkunjung ke alamat situs

yang bersangkutan

Terjadi konvergensi yang sangat dekat antara dunia

TI dengan dunia telekomunikasi

Pelaku utama Perusahaan yang memiliki web saja

Pelaku utama Perusahaan, dan Pengguna/Komunitas

Membutuhkan kecepatan akses Internet yang memadahi dan spesifikasi

komputer yang agak tinggi


(42)

2.4 Web Semantik

Web semantik merupakan sekumpulan informasi yang dikumpulkan dengan metode tertentu agar dapat dengan mudah diproses oleh mesin, dalam skala yang besar. Menurut Jhon Markoff (2015) yaitu “sekumpulan teknologi yang menawarkan cara baru yang efesien dalam membantu komputer mengorganisasikan dan menarik kesimpulan dari data online”. Adapun pendapat dari Nuriana Ayuningtyas (2009, 30) semantik web yaitu:

Web semantik merupakan perkembangan dari world wide web dimana konten web yang ditampilkan tidak hanya dalam bahasa format manusia yang umum (natural language) tetapi juga dalam format yang dapat dibaca dan digunakan oleh mesin (software).

Semanticweb merupakan visi masa depan web, dan informasi diberi arti eksplisit, sehingga lebih mudah diproses oleh mesin secara otomatis dan lebih mudah menyatukan informasi yang tersedia di web.(Thamrin, 2016, 2).Kata semantic berarti makna atau sesuatu yang berhubungan dengan ilmu yang mempelajari makna dan perubahan makna.Websemantic menurut Berners-lee & Connolly (1998) pada proposalnya kepada World Wide Concorcium (W3C) menyebutkan bahwa dalam konteks semanticweb, kata semantic menunjukkan bahwa makna dari suatu data yang terdapat dalam web dapat dipahami bukan hanya oleh manusia namun juga oleh mesin (machine understandable).

Dari definisi-definisi di atas dipahami bahwa semantik web merupakan perkembangan dari www (world wide web) dimana konten web yang ditampilkan tidak hanya dengan format bahasa manusia yang umum tetapi juga bisa dibaca dan digunakan oleh bahasa mesin.Seperti halaman web biasa yang memiliki


(43)

service seperti mesin pencari yang menggabungkan berbagai macam halaman kedalam satu koleksi yang sama. WebSemantic juga memiliki hal yang sama, perbedaanya terletak pada metode pencarian halaman web yang diinginkan. Jika pada halaman web biasa hanya hanya dapat mencari halaman web yang memiliki sebuah atau beberapa kata yang menjadi bahan pencarian, sedangkan dalam websemantic dapat melakukan pencarian dengan lebih terstruktur, pertanyaan yang spesifik yang di tulis kedalam bentuk yang dimengerti oleh mesin.

Tujuan utama websemantik adalah untuk menemukaninformasi yang tepat dan cepat dalam kumpulan informasi yang tersebar luas dalam dunia internet. 2.4.1 ArsitekturWeb Semantik

Prinsip-prinsip web semantik diimplementasikan dalam lapisan teknologi web dan standar. Menurut W3C (World Wide Web Consortium) arsitektur dari semantik web terdiri dari beberapa komponen, XML, XML Schema, RDF, RDF Schema, dan OWL.

1. XML dan XML Schema

Extensible Markup Language (XML) merupakan bahasa markup yang di desain untuk menjadi sarana yang mudah dalam mengirimkan dokumen melalui web. XML Schema merupakan bahasa yang digunakan untuk mendefinisikan sekumpulan aturan (Schema) yang harus dipatuhi oleh


(44)

menggunakan sekumpulan format sintaks. Dengan menggunakan RDF, website dapat menyimpan dan melakukan pertukaran informasi antara web.

3. Ontologi Web Language (OWL)

OWL adalah suatu bahasa yang dapat digunakan oleh aplikasi-aplikasi yang bukan sekedar menampilkan informasi tersebut pada manusia melainkan juga yang perlu memproses isi informasi.

Keuntungan yang dimiliki oleh web semantik adalah sebagai berikut: 1. waktu yang diperlukan untuk mendapatkan informasi yang dicari lebih

singkat.

2. Pekerjaan pencarian yang dilakukan manusia dapat digantikan oleh mesin.

2.5 Pengertian Website Statis dan Dinamis 2.5.1 Web Statis

Web Statis adalah web yang berisi atau menampilkan informasi yang sifatnya statis (tetap), sedangkan web dinamis web yang menampilkan informasi serta dapat berinteraksi dengan user yang sifatnya dinamis (Sutarman, 2003). Web statis terdiri dari tiga kategori desain yaitu:

1. Full desain standar HTML

2. Full desain animatif dengan menggunakan Flash 3. Kombinasi desain dengan flash

Websitestatis yakni website yang informasinya merupakan informasi satu arah yang hanya berasal dari pemilik software saja. Umumnya website ini bersifat


(45)

tetap, jarang berubah dan hanya bisa di update oleh pemilik saja. Contoh dari website statis yaitu profil perusahaan. Menurut Pipiapioh (2010) “website statis adalah web yang mempunyai halaman tidak berubah”. Artinya untuk melakukan perubahan pada suatu halaman pada website dilakukan secara manual dengan mengedit source code yang menjadi struktur dari website tersebut.

Adapun menurut Suyanto (2007,22) “Web statis yaitu mengganti dan menambah halaman web dengan secara langsung pada halaman bersangkutan”. 2.5.2 Web Dinamis

Website dinamis merupakan website yang mempunyai arus informasi dua arah, yakni yang berasal dari pengguna dan pemilik, sehingga proses mengupdate dapat dilakukan oleh pengguna dan pemilik website. Contoh dari website dinamis yaitu, friendster, multiply dan facebook. Adapun pendapat Web dinamis menurut Arief, R (2009) yaitu:

web dinamis merupakan website yang secara struktur diperuntukan untuk update sesering mungkin. Website dinamis terdiri dari halaman frontend yang bisa diakses oleh user pada umumya, juga disediakan halaman backend untuk mengedit konten dari website.

Pembuatan halaman web dinamis dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan clien side atau dengan server side. Penggunaan clien side atau dengan server side tidak saling bertentangan melainkan saling melengkapi.


(46)

web designer untuk menciptakan suatu website yang bisa digunakan secara optimal pada mobile phone. Sebelum responsive web diciptakan para webdesigner telah membuat suatu website yang memiliki dua versi yaitu versi PC dan versi mobile dengan tambahan m. pada situs website tersebut, namun hal tersebut juga sangat membingungkan karna suatu instansi harus memiliki dua website yaitu website untuk PC dan website untuk mobile, bahkan sebagian instansi menggunakan aplikasi khusus untuk mobile device.

Pada tahun 2010 Ethan Marcotte menciptakan sebuah istilah yaitu Responsive Web Design (RWD) untuk mendeskripsikan pendekatan tentang sebuah layout suatu web yang terdiri dari fluid grid, fluid images, dan CSS 3 media queries yang dapat merespon terhadap ukuran layar device yang berbeda-beda hanya dengan menggunakan satu website saja. Dengan adanya Responsive Web Design maka dapat mengoptimalkan kegunaan dari website itu sendiri, karena dengan menggunakan responsiveweb pengguna bisa leluasa mengakses website tersebut menggunakan beraneka macam gadget,PC, Laptop, Smartphone, Tablet (Alatas, 2013). Menurut Ethan Marcotte (2011) Responsive Web menyinggung tentang aspek pembuatan halaman website dan pengalaman yang dirasakan oleh user. Adapun pendapat lain menyatakan bahwa:

Responsive Web sebuah pendekatan yang menunjukkan bahwa desain dan pengembangan harus menanggapi perilaku dan lingkungan pengguna berdasarkan pada ukuran, platform dan orientasi layar. Praktik ini meliputi penggunan perpaduan grid fleksibel dan layout, gambar dan CSS media query Muhammad Turmudzi (2015, 2).

Dalam bukunya Responsive Web Design pada 2011, Ethan Marcotte memperkenalkan teknologi responsivewebdesign sebagai solusi untuk bagaimana


(47)

membuat sebuah website mampu untuk mengenali ukuran perangkat pengguna dan membuat website dapat memberikan tampilan yang sesuai dengan ukuran perangkat pengguna, tanpa merusak tampilan website tersebut, sehingga tingkat usabilitas pada jenis-jenis perangkat tetap maksimal.

Dari beberapa pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa Responsive Web merupakan sebuah teknik yang digunakan untuk membuat layoutweb dengan menyesuaikan tampilan device atau perangkat yang digunakan pengunjung web baik ukuran maupun orientasi, sehingga tampilan perangkat yang bergerak pada mobile device akan tetap sama dengan tampilan di komputer.

Menurut Scott Jehl (2014) dalam bukunya Responsible Responsive Design menyatakanbahwa suatu website yang sudah responsif juga harus responsible atau bisa diartikan sudah sesuai dengan prinsip-prinsip website yang baik dan sesuai standar dan juga telah memenuhi keinginan pengguna. Maka untuk memenuhi standar dari suatu responsifwebsite yang responsible Scott Jehl menyebutkan beberapa unsur yaitu: usability, access, sustainability, performance.

Menurut Waller, A (2015) terdapat empat hal untuk membangun suatu responsive web dalam artikelnyaHeuristics of Responsive Web Design sebagai berikut:


(48)

Indikator ini berfokus pada kemampuan mobile device yang terbatas, tidak seperti dekstop PC maupun laptop. Faktor-faktor seperti ukuran layar yang lebih kecil, fokus pada content dan tugas-tugas penting, optimalisasi performa, bisa menjadi acuan untuk membuat responsive web design yang lebih baik.

2. Design for Progressive Enhancement

Merupakan sebuah pendekatan pada pengembangan web yang bertujuan untuk memberikan pengalaman terbaik kepada khalayak seluas mungkin.

3. Optimize Content Rather Than Support

Fokus dari indikator ini adalah untuk mengutamakan konten dari pada elemen-elemen lain yang mendukung dan pelengkap halaman web. Terdapat tiga elemen utama dalam teknologi responsive web design yaitu:

1. Tata letak Fleksibel Berbasis Grid 2. Gambar dan media fleksibel 3. Media queries

2.6.1 Tata Letak Fleksibel Berbasis Grid

Tata letak berbasis grid merupakan salah satu pilar penting dalam designresponsive. Tata letak responsive adalah menggunakan CSS untuk posisi dan untuk meletakkan margin dan spasi untuk menerapkan berbagai jenis tata letak web dengan cara baru.Tata letak dan ukuran teks biasanya dinyatakan dalam pixel, tata letak berbasis presentase dan ukuran berbasis “em” .

Dengan mendasarkan ukuran pada teks, lebar, dan margin presentase atau “em” dengan unit pengukuran berdasarkan ukuran titik font, ukuran yang dirubah adalah ukuran tetap menjadi ukuran relatif untuk mencapai grid yang fleksibel dan sistem ukuran teks, dengan rumus perhitungan “em”


(49)

(Marcotte, 2011, 20) 2.6.2 Gambar dan Media Fleksibel

Menurut Ethan Marcotte dalam bukunya responsivewebdesign salah satu masalah terbesar yang dapat dijawab oleh responsivewebdesign adalah penggunaan gambar dalam website. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam mengatur ukuran gambar secara proporsional. Salah satu yang paling populer yang ditulis Ethan Marcotte dalam artikelnya tentang fluid image adalah penggunaan “max-width” dalam CSS,teknik ini pertama kali diuji coba oleh Richard Rutter.

Saat aturan tentang ukuran gambar ini belum ada, pada umumnya setiap gambar akan memuat dalam ukuran aslinya, kecuali area tampilan menjadi lebih sempit dari lebar asli gambar itu. Lebar maksimum gambar diatur ke 100% dari lebar layar atau browser, sehingga ketika 100% menjadi lebih sempit maka ukuran gambar tidak akan berubah. Gagasan dibalik fluid image adalah bahwa dalam memberikan gambar pada ukuran maksimum yang akan digunakan, browser mengubah ukuran gambar yang diperlukan saat menggunakan CSS untuk membimbing ukuran size secara efektif (Knight, 2012, 13).


(50)

Perangkat yang sudah mendukung CSS3 akan mendukung fitur media query dalam mendeteksi target ukuran perangkat.

Fitur baru pada CSS3 juga mencakup orientasi (Potrait dan Landscape), dengan mendeteksi ukuran resolusi layar sehingga dapat membuat beberapa style sheet serta perubahan tata letak dasar di definisikan sesuai dengan rentang lebar bahkan untuk orientasi landscape dan potrait.

2.7 Situs Web Perpustakaan

2.7.1 Pengeretian Situs Web Perpustakaan

Situs web perpustakaan adalah salah satu layanan yang diperoleh pengguna dalam memanfaatkan dan mengeskplorasi koleksi yang dimilki oleh sebuah perpustakaan dengan menggunakan jaringan internet. Situs web perpustakaan biasanya bertujuan untuk mempermudah pengguna untuk mencari koleksi yang dimiliki oleh sebuah perpustakaantanpa harus melakukan kunjungan secara fisik ke perpustakaan tersebut.

Dalam perkembangan dunia perpustakaan sekarang ini banyak sekali terminology-terminologi mengenai situs web perpustakaan, seperti Electronic Library, Digital Library, Web Catalogue, dan sebagainya. Namun istilah yang paling popular untuk istlah situs web perpustakaan ini aadalah Perpustakaan Digital (Digital Library). Perpustakaan digital adalah penggabungan dari systeminformasi perpustakaan melalui web atau pun secara elektronik dengan koleksi-koleksi dalam format digital. Adapun pendapat dari Wahyono (2014, 30) mengenai perpustakaan digital yaitu,


(51)

Perpustakaan digital merupakan suatu organisasi yang menyediakan sumber informasi termasuk penyiapan staff yang ahli dalam menyeleksi, menstruktur, mengakses, menginterpretasi, menyebarkan, menyimpan berbagai hasil kerja berupa digital dan menyajikannya secara ekonomis untuk keperluan masyarakat.

Menurut Hasugian (2008, 143), “digital library atau system perpustakaan digital merupakan konsep menggunakan internet dan teknologi informasi dalam manajemen perpustakaan”.

Dari definisi yang telah dipaparkan di atas maka dapat dinyatakan bahwa situs web perpustakaan merupakan penggabungan dari sistem informasi perpustakaan melalui web atau pun secara elektronik yang menyediakan sumber informasi termasuk penyiapan staff yang ahli dalam menyeleksi, menstruktur, mengakses,menginterpretasi, menyebarkan, menyimpan berbagai hasil kerja berupa digital dan menyajikannya secara ekonomis untuk keperluan masyarakat yang dewasa ini lebih dikenal dengan istilah digital library.

Situs perpustakaan memberi peluang baru bagi pustakawan untuk melakukan sesuatu yang sebelumnya tergolong sulit untuk dilakukan. Peluang tersebut diantaranya adalah menerbitkan karya khas perguruan tinggi (PT) yang tidak diterbitkan tetapi didokumentasikan di perpustakaan sebagai deposit PT. Karya tersebut antara lain adalah bahan-bahan oleh dan tentang PT, termasuk diantaranya laporan penelitian, karya tulis, makalah seminar, simposium,


(52)

bahan-perpustakaan harus mulai mengupayakan pembuatan home page atau situs perpustakaan dan memuat berbagai informasi tentang perpustakaan.Situs yang sederhana dapat dikembangkan sendiri dan dimuat di server web PT atau komersial sebelum perpustakaan memiliki server sendiri. Kegiatan ini, walaupun sebagai eksperimen, akan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pustakawan dalam pengembangan dan pemeliharaan situs web. Disamping itu, pengalaman yang diperoleh akan mendorong kesungguhan pustakawan untuk mengembangkan pelayanan berbasis web.

2.7.2 Unsur-unsur SitusWeb Perpustakaan

Website perpustakaan merupakan salah satu layanan informasi dari perpustakaan yang berbasis internet, maka dari itu dalam membuat website sebuah perpustakaan dibutuhkan beberapa unsur tertentu agar tampilan website perpustakaan dapat memenuhi standar. Menurut Suyanto (2007, 22) dalammen-design sebuah situs web perpustakaan terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain:

1. Homepage

Homepage sebagai panduan untuk membuka situs web dapat ditemukan pada URL (Uniform Resource Locator) yang menyatakan nama host dengan tempat server. Homepage pada suatu situs web identik dengan sampul suatu buku yang dipublikasi. Suatu bentuk homepage yang menarik akan mempunyai kesan tersendiri bagi pengunjung situs web untuk ingin mengetahui lebih jauh tentang isi


(53)

dari situs web bersangkutan. Suatu homepage dari situs web perpustakaan minimal menyangkut hal-hal sebagai berikut:

1. Nama instansi yang menaungi perpustakaan;

2. Logo atau simbol instansi yang menaungi perpustakaan;

3. Alamat kantor, nomor telepon dan fax, alamat e-mail perpustakaan; 4. Suatu gambar dalam bentuk citra (image) yang memberikan informasi

tentang sesuatu yang menarik dari daerah bersangkutan (landmark), bisa berbentuk pemandangan, gedung monumental, atau produk unggulan;

5. Suatu teks kalimat yang berhubungan dengan keberadaan situs web perpustakaan (jargon);

6. Kontak e-mail (alamat e-mail manajer situs) untuk menyampaikan suatu permintaan atau keterangan;

7. Link dengan isi yang tersedia pada situs web pemda; 8. Fasilitas pencarian.

2. Data dan Informasi

Data dan informasi pada situs web disajikan dalam bentuk teks. Beberapa ketentuan yang berhubungan dengan pembuatan teks antara lain:


(54)

3. Teks tidak boleh mengunakan flash; 4. Teks harus selalu dalam bentuk statis; 3. Penyajian Teks

Penyajian teks menggunakan huruf yang sudah terdapat pada perangkat lunak yang digunakan. Beberapa aturan di dalam pemilihan huruf untuk teks pada situs web, antara lain:

1. Ukuran huruf tidak diatur/dispesifikasi;

2. Pada umumnya, huruf yang digunakan untuk teks adalah Arial,Helvetica, Times New Roman;

3. Huruf kapital dan miring dapat digunakan di dalam pembuatan teks; 4. Huruf yang berwarna jangan menggunakan warna putih, sebab tidak

dapat dicetak;

5. Warna huruf yang digunakan harus kontras dengan warna latar belakang untukmemudahkan di dalam pembacaan.

4. Warna

Jumlah warna sebanyak 261 harus digunakan untuk keperluan garfis, teks dan hyperlinks.Suatu bentuk grafis jika memungkinkan harus ditampilkan dengan menggunakan web palette, tanpa menyertakan tampilan JPEG.Warna latar belakang harus dipilih dari web palette, dan harus kontras dengan warna teks yang digunakan.Hindari warna merah dan hijau bersamaan karena dapat menimbulkan masalah bagi pengguna yang buta warna.


(55)

Format citra (image) dan gambar direkomendasikan menggunakan format .gif dan .jpg.Gambar tunggal bila memungkinkan ukurannya dibawah 30 kb.Bila gambar yang ditampilkan mempunyai ukuran besar, diperlukan tampilan peringatan dan ukuran arsip bagi pengguna.Ukuran gambar atau citra yang besar jangan ditampilkan pada homepage.Sebaiknya panjang dan lebar dimensi gambar disertakan dalam etiket gambar.Gambar atau citra tidak boleh mengandung teks, terkecuali versi teks HTML yang disediakan.Gambar yang menggunakan palette terbatas harus dalam format .gif. Total ukuran untuk animasi.gif jangan melebihi 30 kb.

Sedangkan menurut Adji (2000, 6) untuk menyediakan keberadaan sebuah website perpustakaan, maka harus tersedia unsur-unsur penunjangnya, yaitu sebagai berikut:

1. Nama domain (Domain name/URL–Uniform Resource Locator)

Pengertian nama domain atau biasa disebut dengan Domain Name atau URL adalah alamat unik di dunia internet yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah situs web, atau dengan kata lain domain name adalah alamat yang digunakan untuk menemukan sebuah situs web pada dunia internet. Nama domain sendiri diperjualbelikan secara bebas di internet dengan status sewa tahunan.Nama domain mempunyai identifikasi ekstensi/akhiran sesuai dengan


(56)

website perusahaan), ac.id (nama domain website pendidikan), go.id (nama domain website instansi pemerintah), or.id (nama domain website organisasi). 2. Rumah tempat website(Web Hosting)

Web hosting merupkaan ruangan yang terdapat dalam harddisk tempat menyimpan berbagai data, file-file, gambar dan lain sebagainya yang akan ditampilkan di situs web. Besarnya data yang bisa dimasukkan tergantung dari besarnya web hosting yang disewa/dipunyai, semakin besar web hosting semakin besar pula data yang dapat dimasukkan dan ditampilkan dalam situs web.Web hosting juga diperoleh dengan menyewa.Besarnya hosting ditentukan ruangan harddisk dengan ukuran MB (Mega Byte) atau GB (Giga Byte). Lama penyewaanweb hosting rata-rata dihitung per tahun. Penyewaan hosting dilakukan dari perusahaan-perusahaan penyewa web hosting yang banyak dijumpai baik di Indonesia maupun luar negeri.

3. Bahasa Program (Scripts Program)

Scripst program merupakan bahasa yang digunakan untuk menerjemahkan setiap perintah dalam website yang pada saat diakses.Jenis bahasa program sangat menentukan statis, dinamis atau interaktifnya sebuah website. Semakin banyak ragam bahasa program yang digunakan maka akan terlihat website semakin dinamis, dan interaktif serta terlihat bagus.Beragam bahasa program saat ini telah hadir untuk mendukung kualitas website. Jenis jenis bahasa program yang banyak dipakai para desainer website antara lain HTML, ASP, PHP, JSP, Java Scripts, Java applets dan lain-lain.


(57)

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam mendesain sebuah situs web perpustakaan haruslah memperhatikan unsur-unsur yang terdapat pada situs web perpustakaan. Unsur-unsur utama dalam situs web serta unsur-unsur penunjang pada situs web perpustakaan.

2.7.3 Konten Situs Web Perpustakaan

Konten merupakan kandungan atau isi dari suatu media. Media untuk penyampaian konten dapat dilakukan melalui: internet, televisi, CD audio, bahkan acara langsung seperti konferensi dan pertunjukan panggung. Konsep konten menurut Gahran yang dikutip oleh Sweetanie (2012, 8) yaitu, “elemen-elemen dari materi yang dipublikasikan meliputi teks, grafik, suara, dan klip video”.Sedangkan menurut Sweetanie sendiri (2012, 9) konten merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan materi ataupun informasi yang ingin disampaikan kepada public (dipublikasikan), yang bisa dipresentasikan melalui teks, gambar, suara, animasi, dan sebagainya.Konten mengarah kepada materi yang dilihat oleh viewer.Adapun pendapat Chaerani (2012, 1) dalam bidang ilmu teknologi informasi menjelaskan bahwa;

Konten dalam situs web yaitu setiap jenis atau unit informasi digital yang digunakan untuk mengisi setiap halaman misalnya text, gambar, animasi, suara, dan lain-lain. Intinya semua yang ingin diperliahatkan kepada publik melalui internet.


(58)

situs web yang dapat dilihat oleh pengguna. Konten dalam situs web dapat berupa text, gambar, animasi, suara, dan lain-lain.

Menurut Suprihadi (2005,4), beberapa istilah koleksi yang utama dalam sebuah digital Library atau konten dari website sebuah perpustakaan adalah sebagai berikut:

1. Skripsi, tesis maupun disertasi ataupun jurnal yang telah dirubah formatnya menjadi format digital.

2. Gray Literature (literatur kelabu), adalah bahan-bahan perpustakaan yang tidak dipublikasikan pada jalur formal atau tidak tersedia secara komersial. Sebagai contoh : laporan penelitian karya ilmiah, hasil seminar, majalah ilmiah, ataupun tulisan staf akademika yang terpublikasi secara lokal.

3. Video, Clip dan sejenisnya yang biasanya digunakan pada proses belajar mengajar. Seperti koleksi dari Discovery-Channel, History-Channel dan lainnya.

4. Electronic-Book (E-Book), yaitu buku-buku yang memang sudah dalam format elektronik saat diproduksi.

5. Electronic-Journal (E-Journal), yaitu jurnal-jurnal yang bertaraf nasional dan internasional yang sudah tersedia dalam bentuk elektronik.

6. Lain-lain seperti : brosur-brosur, foto-foto, kliping koran atau majalah serta dokumen-dokumen sebagai arsip lembaga yang memungkinkan untuk dipublikasikan secara digital.

Sejalan dengan hal di atas, menurut Surachman (2010, 11-13), penerapan TI dalam bidang layanan perpustakaan ini dapat dilihat dari beberapa hal seperti:

1. Layanan Sirkulasi.

Penerapan TI dalam bidang layanan sirkulasi dapat meliputi banyak hal diantaranya adalah layanan peminjaman dan pengembalian, statistik pengguna, administrasi keanggotaan, dan lain-lain. Selain itu dapat juga dilakukan silang layan antar perpustakaan yang lebih mudah dilakukan apabila teknologi informasi sudah menjadi bagian


(59)

dari layanan sirkulasi ini. Teknologi saat ini sudah memungkinkan adanya self-services dalam layanan sirkulasi melalui fasilitas barcoding dan RFID (Radio Frequency Identification). Penerapan teknologi komunikasipun sudah mulai digunakan seperti penggunaan SMS, Faksimili dan Internet.

2. Layanan Referensi & Hasil-hasil Penelitian.

Penerapan TI dalam layanan referensi dan hasil-hasil penelitian dapat dilihat dari tersedianya akses untuk menelusuri sumber-sumber referensi elektronik/digital dan bahan pustaka lainnya melalui kamus elektronik, direktori elektronik, peta elektronik, hasil penelitian dalam bentuk digital, dan lain-lain.

3. Layanan Journal/Majalah/Berkala.

Pengguna layanan jurnal, majalah, berkala akan sangat terbantu apabila perpustakaan mampu menyediakan kemudahan dalam akses ke dalam jurnal-jurnal elektronik, baik itu yang diakses dari database lokal, global maupun yang tersedia dalam format compact disk dan disket. Bahkan silang layan dan layanan penelusuran informasi pun bisa dimanfaatkan oleh pengguna dengan bantuan teknologi informasi seperti internet.


(60)

memanfaatkan teknologi informasi dalam bentuk kaset video, kaset audio, microfilm, microfische, compact disk, laser disk, dvd, home movie, home theatre, dan lain-lain. Layanan ini juga memungkinkan adanya media interaktif yang dapat dimanfaatkan pengguna untuk melakukan pembelajaran, dan sebagainya. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam layanan perpustakaan adalah pengguna yang mempunyai keterbatasan, seperti penglihatan yang kurang, buta, pendengaran yang kurang dan ketidakmampuan lainnya. Layanan Multimedia/Audio-Visual memungkinkan perpustakaan dapat memberikan pelayanan kepada para pengguna dengan kriteria ini. Sebagai contoh dari bentuk penerapan teknologi untuk itu adalah audible e-books, digital audio books, infoeyes (virtual reference), braille, dan lain sebagainya.

5. Web Confrecing dan Online Catalog.

Pustakawan dan perpustakaan juga bisa menggunakan fasilitas web-conferencing untuk memberikan layanan secara online kepada pengguna perpustakaan. Web-Conferencing ini dapat juga dimanfaatkan oleh bagian layanan informasi dan referensi. OPAC atau Online Catalog merupakan bagian penting dalam sebuah perpustakaan, untuk itu perpustakaan perlu menyediakan akses yang lebih luas baik itu melalui jaringan lokal, intranet maupun internet.


(61)

6. Keamanan.

Teknologi informasi juga dapat digunakan sebagai alat untuk memberikan kenyamanan dan keamanan dalam perpustakaan. Melalui fasilitas semacam gate keeper, security gate, CCTV dan lain sebagainya, perpustakaan dapat meningkatkan keamanan dalam perpustakaan dari tangan-tangan jahil.

7. Pengadaan.

Bagian pengadaan juga sangat terbantu dengan adanya teknologi informasi ini. Selain dapat menggunakan TI untuk melakukan penelusuran koleksi-koleksi perpustakaan yang dibutuhkan, bagian ini juga dapat memanfaatkannya untuk menampung berbagai ide dan usulan kebutuhan perpustakaan oleh pengguna. Kerjasama pengadaan juga lebih mudah dilakukan dengan adanya TI. Implementasi TI dalam layanan perpustakaan dari waktu ke waktu akan terus berkembang baik itu untuk keperluan automasi perpustakaan maupun penyediaan media/bahan pustaka berbasis TI ini.

Jadi halaman situs web perpustakaan pada umumnya terdiri dari gabungan beberapa hal. Yang pertama adalah informasi tentang perpustakaan meliputi visi


(62)

pengguna meliputi sarana konsultasi melalui e-mail, buku panduan, nomor kontak perpustakaan dan lain-lain. Kemudian fasilitas koleksi digital yang dimiliki perpustakaan baik berupa jurnal elektronik maupun koleksi deposit perpustakaan. Berikutnya fasilitas link ke situs web lain yang mempunyai hubungan dengan tujuan dan institusi perpustakaan.

2.7.4. Analisis Konten Situs Web Perpustakaan

Ada sejumlah penelitian yang telah dilakukan terhadap situs web perpustakaan. Sebagian besar dari penelitian tersebut berkaitan dengan kinerja, evaluasi serta kegunaan (usability) dari situs perpustakaan. Sedangkan penelitian terhadap analisis konten yang pernah dilakukan sebelumnya adalah mengenai analisis terhadap sejumlah faktor yang berhubungan dengan navigasi, akses, kecepatan, informasi perpustakaan umum, pernyataan misi, koleksi, sumber daya dan jasa, akses katalog, sumber daya elektronik, informasi kontak dan layanan interaktif lainnya seperti RSS feed, chatting dengan pustakawan, dan lain-lain.

Seperti penelitian yang dilakukan oleh Brower yang dikutip oleh Parek dan Gupta (2013, 3) melakukan analisis konten pada situs web perpustakaan akademis kesehatan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Brower, Unsur-unsur yang diteliti meliputi informasi umum tentang perpustakaan, bantuan situs web perpustakaan dan alat-alat, layanan perpustakaan, sumber daya perpustakaan dan metrik navigasi melalui banyak pertanyaan.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Michalec yang dikutip Parek dan Gupta (2013, 3) melakukan penelitian analisis konten terhadap situs web


(63)

perpustakaan seni. Analisis konten dilakukan terhadap rincian kontak, jam operasi, informasi tentang koleksi perpustakaan, perpustakaan lokasi halaman web pada situs web organisasi induk, dan jumlah klik yang diperlukan untuk menavigasi informasi perpustakaan.Michalec juga menganalisis ketersediaan link mesin pencari, sumber internet subjek, sumber daya lokal, database elektronik, dan tautan ke referensi bantuan bersama dengan dasar isi informasi-perpustakaan terkait lainnya. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Parek dan Gupta sendiri (2013, 8-17) melakukan analisis konten pada situs web perpustakaan akademik di Rajhastan. Analisis yang dilakukan meliputi aspek-aspek antara lain: 1.Aksesibilitas & Kecepatan (Accessibility and Speed)

Aksesibilitas dan kecepatan loading halaman situs web adalah hal penting yang harus diperhatikan. Aksesibilitasdan kecepatan akses dapat diukur melalui berbagai parameter.Ini sangat ideal untuk setiap pengguna untuk menemukan informasi tentang perpustakaan organisasi melalui homepage dari organisasi induk dan dalam tiga "klik".Penampilan beberapa teks yang berguna dalam delapan detik dari waktu diyakini dapat diterima dengan link mati minimum dan halaman web benar-benar dibangun. Beberapa hal yang diperhatikan dalam aksesibilitas dan kecepatan adalah:


(64)

3. Informasi tentang perpustakaan dapat diakses pada link “Perpustakaan” (Information about library can be found from link with “Library” title) 4. Informasi tentang perpustakaan dapat diakses melalui link fasilitas/

sumberdaya/ infrastruktur (Information about library can be found from link with facilities/ resources/ infrastructure)

5. Tidak lebih dari tiga klik dari halaman utama (Not more than three clicks from homepage)

6. Apakah terdapat link yang tidak berfungsi (Are there dead links) 7. Halaman sedang diperbaharui (Under construction (few pages)) 2.Navigasi (Navigation)

Navigasi sangat penting bagi pengguna untuk rute pencarian mereka dalam sebuah situs web.Hal ini dapat dicapai dengan judul yang tepat, peta lokasi dan pilihan kembali ke homepage dari setiap halaman situs web. Navigasi yang tersedia dalam situs web perpustakaan adalah sebagai berikut:

1. Link halaman utama terdapat pada setiap halaman situs web(Home link on every page of website)

2. Halaman menjelaskan tentang isi atau lokasi pada situs web(Page title describes content or location in site structure)

3. Judul laman muncul pada bagian atas (Page title appears in the top window bar)

4. Menggunakan grafik/gambar/diagram (Use of Graphics/ pictures / charts) 3. Kepemilikan dan Keakuratan (Authority and Accuracy)


(65)

Siapapun dapat membuat situs web.Hal ini sangat penting untuk mengetahui identitas penulis dan kualifikasi atau keahlian yang dimilikinya untuk menentukan kredibilitas dan kebenaran dari informasi yang disampaikan.kepemilikan yang jelasbertujuan untuk menggambarkan bahwa informasi yang tersedia pada halaman web dapat dipercaya oleh pengguna. Beberapa hal yang diperhatikan dalam Otoritas dan Akurasi adalah:

1. Terdapat kontak yang dapat dihubungi untuk informasi selanjutnya (There is a phone number and postal address to contact for further information. (Just an e-mail address is not sufficient)).

2. Apakah teks dapat dibaca dan dimengerti? (Is the text well written and understandable? (no grammatical, typing, or spelling mistakes)).

3. Apakah ada link ke situs web lain? (Arethere links to other credible websites?)

4. Masa Berlaku (Currency)

Masa Berlaku serta berlaku sebuah website dapat dilihat pada tahun hak cipta (copy right).Memperbarui tanggal website dan menjamin pengguna tentang keadaan informasi terakhir sangatlah penting untuk diperhatikan. Beberapa hal yang diperhatikan dalam masa berlaku adalah:


(66)

3. Informasinya terbaru dan masih valid pada saat ditampilkan(The information is current and timely enough to meet the need)

4. Halaman telah diperbarui dalam tiga bulan terakhir (The pages have been updated in the past three months)

5. Terdapat informasi tentang kapan terakhir kalinya situs web diperbarui (There is an indication of when the page was last updated/revised? (Or is there a date on the page to indicate when it was uploaded to the web?))

6. Jika koleksi dalam bentuk grafik atau table, apakah sudah jelas ketika dikumpulkan? (If material is presented in graphs and/or charts and/or tables, is it clearly stated when the data was gathered?)

5.Alat Bantu Situs Web (Website Aid and Tools)

Pencarian informasi dalam situs web mendefinisikan semua tautan yang dapat membantu pengguna untuk lebih baik dalam menggunakan situs web dan untuk menemukan informasi yang relevan dengan cara yang cepat dan sederhana. Bagian ini meliputi lima item:

1. Search Engine 2. Site map

3. Library web site feedback form or e-mail link 4. Web site search


(67)

6.Informasi Umum Perpustakaan (Library General Information)

Informasi umum yang tersedia di situs web perpustakaan, yaitu pengenalan perpustakaan, layanan, sumber daya, peraturan, koleksi, jam kerja, dan lain-lain. Beberapa hal yang diperhatikan dalam memberikan informasi umum perpustakaan:

1. Library introduction

2. Information about library resources 3. Library collections

4. Information about library services 5. Contact information

6. Library location 7. Staff directory

8. Information about the building 9. Annual reports/statistics 10. Working hours

11. Library mission statement or objectives of library 12. Information about membership

13. Instructions or tutorials about library use 14. News and events


(68)

19. Library department’s information

20. Information about the branches of library (if any) 21. Ongoing projects

22. Information about library committee

7.Sumberdaya Perpustakaan (Library Resources)

Setiap perpustakaan menyediakan sumber daya yang berbeda-beda.Sumber daya yang disediakan dapat berupa penyediaan database, OPAC dan Akses Katalog melalui website. Beberapa sumberdaya yang harusnya tersedia dalam situs web perpustakaan sebagai berikut:

1. Bibliographical databases

2. Other reference sources (dictionaries, encyclopaedias etc) 3. OPAC

4. Links to other libraries online catalogues 5. Books (printed/electronic)

6. Journals, newspapers and magazines 7. CDs/DVDs ROMs

8. Audio-video materials 9. Grey Literature

10. Project reports 11. Legal deposits 12. Manuscripts 13. Online seminars


(69)

14. Microfilms 15. Music

8.Layanan Perpustakaan dan Layanan Teknis (Library Services and Technical Services)

Layanan perpustakaan pada situs web memberikan penjelasan informasi tentang fasilitas yang disediakan oleh perpustakaan untuk penggunaan buku dan penyebaran informasi. Sedangkan Layanan teknis pada situs web memberikan informasi tentang akuisisi, klasifikasi, katalogisasi dan sirkulasi seringdatang ke tampilan di situs web perpustakaan. tujuan utama penyediaan layanan ini adalah untuk memberikan gambaran kepada pengguna terhadap koleksi-koleksi baru maupun koleksi-koleksi yang sedang diperbaiki. Beberapa informasi berkaitan dengan layanan perpustakaan dan layanan teknis adalah sebagai berikut:

1. Reference services

2. Issue-return (Browsing, self check in/ out) 3. Bibliography services

4. Site search

5. Book bank services 6. Inter library loan


(1)

vii 3. Ibu Himma Dewiyana, S.T., M.Hum, selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran, serta memberikan arahan dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak Dr. A. Ridwan Siregar, M.Lib, selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran, serta memberikan arahan dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Drs. Jonner Hasugian, M.Si selaku dosen penguji I yang telah memberikan masukan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Ishak, S.S, M.Hum selaku dosen penguji II yang telah memberikan masukan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Seluruh staf pengajar beserta staf administrasi Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya USU yang telah membimbing dan memberikan wawasan kepada penulis selama masa perkuliahan.

8. Kepada sahabatku Nur Asiah, Darlina Wati, Asmalinda, Kiki Andini, dan Maya Sopa yang selalu memberikan dukungan dan doa kepada penulis hingga skripsi ini selesai.

9. Kepada teman seperjuangan mengerjakan skripsi Risnawati, Dinna Amalina, terima kasih atas kebersamaannya.

10. Kepada semua teman-teman dari LCE, CEC, dan Lifebox. Terima kasih untuk saat-saat yang telah kita lalui bersama, kalian


(2)

orang luar biasa yang selalu mendukung dalam susah maupun senang.

11. Dan kepada pihak-pihak lain yang telah begitu banyak membantu namun tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT memberikan imbalan dan pahala yang berlipat ganda kepada pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini.Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan berguna bagi semua pihak.

Medan, Januari 2017 Penulis

Okta Rezeki Ulpani 110709011


(3)

ix

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB IPENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah ...1

1.2Rumusan Masalah ...5

1.3Tujuan Penelitian ...5

1.4Manfaat Penelitian ...5

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ...6

BAB IIKAJIAN TEORITIS ... 7

2.1Pengertian Situs Web ...7

2.2Fungsi Situs Web ...8

2.3Perkembangan SitusWeb ...8

2.4Web Semantik ...14

2.4.1Arsitektur Web Semantik ...15

2.5Pengertian Website Statis dan Dinamis ...16

2.5.1Web Statis ...16

2.5.2Web Dinamis ...17

2.6ResponsiveWeb ...17

2.6.1Tata Letak Fleksibel Berbasis Grid ...20

2.6.2Gambar dan Media Fleksibel ...21

2.6.3Media Queries ...21

2.7Situs Web Perpustakaan...22

2.7.1Pengeretian Situs Web Perpustakaan ...22

2.7.2 Unsur-unsur SitusWeb Perpustakaan ...24

2.7.3 Konten Situs Web Perpustakaan ...29

2.7.4. Analisis Konten Situs Web Perpustakaan ...34

BAB IIIMETODE PENELITIAN ... 45

3.1Pendekatan dan Metode Penelitian ...45


(4)

3.2Lokasi Penelitian ...45

3.3Unit Analisis ...45

3.4Teknik Pengumpulan Data ...46

3.5Jenis dan Sumber Data ...47

3.6Instrumen Penelitian ...47

3.7Daftar Check list ...48

3.8Analisis Data ...49

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN ... 51

4.1 Informasi Situs Web ...51

4.2 Hasil Analisis Menggunakan Check list ...53

4.3 Analisis Deskriptif ...54

4.4 Aspek Kemudahan Pengguna (Usability) ...54

4.5 Sistem navigasi (Navigation) ...58

4.6 Konten (Content) ...59

4.7 Aspek Kompatibilitas (Compatibility) ...61

4.8 Aspek kemudahan akses (Accessibility) ...62

4.9 Interaktivitas (Interactivity) ...69

4.10 Fleksibilitas (Flexibility) ...69

4.11 User Interface ...69

4.12 User Experience ...70

4.13 Kemudahan Untuk dibaca (Readability) ...70

4.14 Fungsional Halaman Utama (Home Functionality) ...71

4.15 Layout ...71

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN ... 72

5.1 Kesimpulan ...72

5.2 Saran ...73

DAFTAR PUSTAKA ... 74 LAMPIRAN


(5)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2. Perbedaan Antara Web 1.0, Web 2.0, Web 3.0 ... 13 Tabel 3.Daftar Check List ... 48 Tabel 4. Hasil Check List ... 53


(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1. Tampilan OPAC ... 55

Gambar 4.2. Jenis Penelusuran Bahan pada OPAC ... 56

Gambar 4.3. Tampilan Halaman Utama Situs Web UB ... 57

Gambar 4.4. Tampilan Awal Saat Situs Web dibuka ... 63

Gambar 4.5. Tampilan Situs Web pada iPhone 5 (Portrait) ... 64

Gambar 4.6. Tampilan Situs Web pada iPhone 5 (Landscape) ... 65

Gambar 4.7. Tampilan Situs Web pada iPhone 6 (Portrait) ... 65

Gambar 4.8. Tampilan Situs Web pada iPhone 6 (Landscape) ... 66

Gambar 4.9. Tampilan Situs Web pada iPhone 6 Plum (Portrait) ... 66

Gambar 4.10.Tampilan Situs Web pada iPhone 6 Plum (Landscape) ... 67

Gambar 4.11. Tampilan Situs Web pada Android (Portrait) ... 67

Gambar 4.12. Tampilan Situs Web pada Android (Landscape) ... 68

Gambar 4.13. Tampilan Situs Web pada iPad (Portrait) ... 68