Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda Secara Spektrofotometri Terhadap Penetapan Kadar Parasetamol dan Kafein Dalam Sediaan Tablet

DAFTAR PUSTAKA
Andrianto, Y. C. (2009). Validasi Metode Penetapan Kadar Campuran
Parasetamol dan Ibuprofen Secara Spektrofotometri UV dengan Aplikasi
Panjang Gelombang Berganda. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma. Halaman 1-3, 23-26.
Bliesner, D. M. (2006). Validating Chromatographic Methods: A Practical Guide.
New Jersey: John Wiley and Sons, Inc. Halaman 1.
Day, R. A., dan Underwood, A. L. (1986). Quantitative Analysis. Edisi Kelima.
Penerjemah: Pudjaatmaka, A. H. (2002). Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi
Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga. Halaman 413-415.
Ditjen POM RI. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Halaman 649.
Ditjen BKAK. (2014). Farmakope Indonesia. Edisi Kelima. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI. Halaman 998, 1028.
Ermer, J., dan McB., J. H. M. (2005). Method Validation in Pharmaceutical
Analysis: A Guide to Best Practice. Weinheim: Wiley-VCH. Halaman 63,
80, 86.
Gandjar, I. G., dan Rohman, A. (2012). Analisis Obat secara Spektrofotometri
dan Kromatografi. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Halaman 65, 81, 91-92, 262, 482-483.
Harmita. (2004). Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode

Perhitungannya. Majalah Ilmu Kefarmasian. 1(3): 121-135.

dan

Cara

Holina, P. (2009). Penetapan Kadar Tablet Parasetamol Produksi PT. Kimia
Farma (Persero) Tbk Plant Medan Secara Nitrimetri. Tugas Akhir. Medan:
Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara. Halaman 23.
Huber, L. (2007). Validation and Qualification in Analytical Laboratories. Edisi
Kedua. New York: Informa Healthcare USA, Inc. Halaman 125-126.
Khopkar, S. M. (1985). Basic Concepts of Analytical Chemistry. Penerjemah:
Saptorahardjo, A., dan Nurhadi, A. (1990). Konsep Dasar Kimia Analitik.
Cetakan Pertama. Jakarta: UI-Press. Halaman 215.
Moffat, A. C., Osselton, M. D., dan Widdop, B. (2011). Clarke’s Analysis of
Drugs and Poisons. Edisi Keempat. London: Pharmaceutical Press.
Halaman 507, 1028, 1856.
Mulja, M., dan Suharman. (1995). Analisis Instrumental. Surabaya: Airlangga
University Press. Halaman 34 dan 52.


37
Universitas Sumatera Utara

Munson, J. W. (1984). Pharmaceutical Analysis: Modern Methods. Part B.
Penerjenah: Harjana. (1991). Analisis Farmasi: Metode Modern. Parwa B.
Surabaya: Airlangga University Press. Halaman 334.
Pane, R. K. (2010). Penetapan Kadar Parasetamol, Kafein dan Asetosal dalam
Sediaan Oral Secara Simultan dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja
Tinggi (KCKT). Skripsi. Medan: Fakultas Farmasi Universitas Sumatera
Utara. Halaman 42.
Rohman, A. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Cetakan Pertama. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. Halaman 226-232, 240-243, 262.
Rosita, N. (2015). Uji Validasi Metode Zero Crossing Spektrofotometri Derivatif
Pada Penetapan Kadar Kafein dan Parasetamol dalam Sediaan Tablet.
Skripsi. Medan: Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara. Halaman
49.
Satiadarma, K., Mulja, H. M., Tjahjono, D. H., dan Kartasasmita, R. E. (2004).
Asas Pengembangan Prosedur Analisis. Edisi Pertama. Surabaya:
Airlangga University Press. Halaman 46-49, 88-91, 97.
Sinaga, S. (2006). Analisa Kadar Kafein dalam Minuman Berenergi yang Beredar

di Kota Medan Tahun 2006. Skripsi. Medan: Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Halaman 22-23.
Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Penerbit Tarsito. Halaman 93, 145,
201, 225.
Tan, H. T., dan Rahardja, K. (2007). Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan,
dan Efek-Efek Sampingnya. Edisi Keenam. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo Kelompok Gramedia. Halaman 318, 373-374.
USP 30 NF 25. (2007). The United State Pharmacopoeia 30 and The National
Formulary 25. Edisi Ketiga puluh. Halaman 1272.
Watson, D. G. (2005). Pharmaceutical Analysis: A Textbook for Pharmacy
Students and Pharmaceutical Chemists. Edisi Kedua. Penerjemah: Syarief,
W. R. (2007). Analisis Farmasi: Buku Ajar Untuk Mahasiswa Farmasi
dan Praktisi Kimia Farmasi. Edisi Kedua. Jakarta: EGC. Halaman 107.
Wulandari, F. (2008). Penetapan Kadar Campuran Parasetamol dan Kofein dalam
Sediaan Tablet yang Beredar dengan Metoda Spektrofotometri UV
Multikomponen. Skripsi. Padang: Fakultas Farmasi Universitas Andalas.
Halaman 34.
Zainuddin, M. (1999). Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda Pada
Analisis Multikomponen Secara Spektrofotometri Terhadap Campuran
Fenilbutazon dan Metampiron. Majalah Farmasi Indonesia.

10(4): 217-223.

38
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda Secara Spektrofotometri Terhadap Penetapan Kadar Parasetamol dan Kafein Dalam Sediaan Tablet

6 25 103

Penetapan Kadar Campuran Parasetamol Dan Ibuprofen Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

2 33 111

Aplikasi Metode Spektrofotometri Secara Panjang Gelombang Berganda Terhadap Penetapan Kadar Teofilin dan Efedrin Hidroklorida Dalam Sediaan Tablet

11 70 122

Penetapan Kadar Campuran Parasetamol Dan Ibuprofen Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

1 5 18

Penetapan Kadar Campuran Parasetamol Dan Ibuprofen Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

0 1 2

Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda Secara Spektrofotometri Terhadap Penetapan Kadar Parasetamol dan Kafein Dalam Sediaan Tablet

0 0 17

Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda Secara Spektrofotometri Terhadap Penetapan Kadar Parasetamol dan Kafein Dalam Sediaan Tablet

0 0 2

Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda Secara Spektrofotometri Terhadap Penetapan Kadar Parasetamol dan Kafein Dalam Sediaan Tablet

0 0 4

Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda Secara Spektrofotometri Terhadap Penetapan Kadar Parasetamol dan Kafein Dalam Sediaan Tablet

0 0 13

Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda Secara Spektrofotometri Terhadap Penetapan Kadar Parasetamol dan Kafein Dalam Sediaan Tablet

0 0 46