Uji Antioksidan Ekstrak Air Bawang Merah (Allium Cepa L.), Bawang Putih (Allium Sativum L Bawang Batak (Allium Chinense L.) dengan Metode DPPH

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hampir semua masakan Indonesia menggunakan bawang sebagai salah satu bumbu
penyedapnya. Proporsi penggunaannya memang tidak banyak, namun karena demikian akrab
dan lekatnya bawang dengan lidah Indonesia, sungguh sulit dicari jenis masakan yang tanpa
bawang (Wibowo. S, 2008).
Bawang memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia, terutama sebagai
penyedap masakan dan bahan membuat bahan obat-obatan (kesehatan). Ada berbagai jenis
bawang yang dibudidayakan oleh petani Indonesia. Hasil bawang diambil dari bagian
tanaman yang berupa umbi atau batang (semu) dan daun. Bawang yang di ambil umbinya
ialah bawang merah dan bawang putih, sedangkan yang di ambil daun atau batang semunya
ialah bawang daun (loncang) (Anonim, 1998).
Bahan yang terkandung dalam berbagai jenis bawang, kadar airnya cukup tinggi yaitu
antara 60-85%, sedangkan komponen utamanya berupa protein, karbohidrat, dan lemak,
disamping itu bawang juga mengandung zat-zat seperti kalsium, besi serta unsur kimia
lainnya. Bahkan jenis bawang tertentu mengandung vitamin A dan serat (crude fibre).
Bawang bermanfaat bagi kesehatan karena mengandung unsur-unsur aktif, memiliki
daya bunuh terhadap bakteri, sebagai bahan antibiotik, merangsang pertumbuhan sel tubuh,

dan sebagai sumber vitamin B1. Selain itu bawang memiliki nilai gizi yang cukup tinggi dan
mengandung sejumlah komponen kimia yang diperlukan untuk hidup manusia. Dewasa ini
bawang putih dimanfaatkan sebagai penghambat perkembangan penyakit kanker karena
mengandung komponen aktif yaitu selenium dan germanium.
Pada bawang merah, bagian kulit terluarnya mengandung 6,5% ( per berat basah)
flavonol, sedangkan pada bagian jaringan lunak (yang lebih dalam) kandungan flavonol
sebagai O-glikosida berkisar 100 mg/kg berat basah (Winarsi. H, 2005).
Telah

dilakukan

penelitian oleh Boesro Soebaggio,dkk (2007) untuk menguji

aktivitas antioksidan dari ekstrak umbi bawang merah (Allium cepa L). Uji aktivitas

Universitas Sumatera Utara

antioksidan dilakukan melalui penetapan IC50

terhadap DPPH (1,1-difenil-2-pikril


hidrazil). Hasil percobaan menunjukkan bahwa ekstrak umbi bawang merah (Allium cepa
L.) mempunyai aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 95,995 bpj.
Dina Pratiwi ,dkk (2013) meneliti tentang aktivitas antioksidan ekstrak etanol 70%
daun bawang mekah. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan daun bawang mekah positif
memiliki aktivitas antioksidan menggunakan pereaksi DPPH. Nilai IC50 ekstrak etanol
70% daun bawang mekah adalah sebesar 31,974µg/mL.
Anita Sarah ,dkk (2015) melakukan penelitian tentang aktivitas antioksidan tentang
ekstrak etanol 70% umbi bawang dayak. Berdasarkan hasil penelitian tersebut di peroleh
nilai IC50 sebesar 46,14 ppm.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas dan penelitian terdahulu maka di lakukan
penelitian untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari ekstrak air bawang merah, bawang
putih dan bawang batak. Bawang biasanya diolah dengan menggunakan air, oleh karena itu
maka digunakan air sebagai pelarutnya.

Universitas Sumatera Utara

1.2 Permasalahan

1. Apakah ekstrak air dari bawang merah, bawang putih dan bawang batak dapat bersifat

sebagai antioksidan.
2. Bagaimanakah perbandingan sifat antioksidan antara ekstrak air dari bawang merah,
bawang putih dan bawang batak .

1.3 Pembatasan Masalah

Batasan permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1. Penentuan sifat anti oksidan ekstrak air dari bawang merah, bawang putih dan
bawang batak.
2. Metode uji aktivitas antioksidan yang digunakan adalah metode DPPH.

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk menguji aktivitas antioksidan ekstrak air dari bawang merah, bawang putih dan
bawang batak.
2. Untuk mengetahui perbandingan aktivitas antioksidan antara ekstrak air dari bawang
merah, bawang putih dan bawang batak.

1.5 Manfaat Penelitian


Penelitian diharapkan ini dapat memberikan informasi ilmiah mengenai sifat
antioksidan ekstrak air dari bawang merah, bawang putih dan bawang batak serta
perbandingannya masing-masing.

1.6 Lokasi Penelitian

Penelitian untuk ekstraksi bawang dilakukan di laboratorium kimia PASCA FMIPA
USU Medan. Uji aktivitas antioksidan dilakukan di laboratorium Jurusan Kimia Fakultas
MIPA USU Medan.

Universitas Sumatera Utara

1.7 Metodologi Penelitian

Penelitian ini bersifat eksperimen laboratorium dimana objek penelitian adalah
bawang merah, bawang putih dan bawang batak

yang berasal dari daerah Samosir,

dibersihkan, dihaluskan (diblender) ,dimaserasi selama ± 24 jam, disaring dan kemudian

dipekatkan dengan cara diuapkan menggunakan water bath. Pengujian antioksidan dengan
menggunakan metode DPPH (2,2 diphenil picrylhydrazyl) di Fakultas MIPA USU.

Universitas Sumatera Utara