TUGAS STRATEGI PEMASARAN NIKE INC (1)

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN NIKE, Inc
(Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Pemasaran)

Kelas D Manajemen
Disusun Oleh :
Devi Anggraeni

021114158

Sasanti Intan Laras

021114159

Beny Andrianto

021114160

Dicky Sugiatna Rahayu

021114161


UNIVERSITAS PAKUAN
FAKULTAS EKONOMI PRODI MANAJEMEN
BOGOR 2015
Jl. Pakuan PO. BOX 452 Bogor 16143 Telp. (0251) 314918

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
Manajemen Pemasaran tentang “Analisis Startegi Pemasaran Perusahaan Nike, Inc.”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan,
baik dari segi penyusunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Manajemen Pemasaran ini dapat

bermanfaat, khususnya untuk penyusun dan umumnya untuk para pembaca.

Bogor, Januari 2016

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................ i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Profile Perusahaan ........................................................................................................... 2
A.1 Sejarah Nike .............................................................................................................. 2
A.2 Visi, Misi, & Tujuan Nike ......................................................................................... 3
A.3 Struktur Organisasi Perusahaan Nike ....................................................................... 4
A.4 Lokasi Perusahaan Nike ........................................................................................... 5
B. The Scope Of Marketing .................................................................................................. 5
B.1 Sepatu Bola Nike ...................................................................................................... 5

C. Media Promosi Yang Digunakan Nike ........................................................................................ 7

D. Analisis Strategi Promosi Produk Nike Melalui ATL & BTL ....................................... 10
D.1 Above The Line (ATL) ........................................................................................... 10
D.2 Below The Line (BTL) ...................................................................................................... 11
E. Kebudayaan Organisasi Nike..................................................................................................... 11
F. Proses Bisnis Perusahaan / Organisasi NIKE.............................................................................. 14
G. Kondisi Sebelum dan setelah ada IS ......................................................................................... 15
H. Project IS/IT Yang Sudah Di Implementasi .............................................................................. 16

I. Peran IS Bagi Organisasi Nike........................................................................................ 16
J. Organisasi Nike Dalam Menghadapi Perubahan ............................................................ 18
K. Perkembangan NIKE di Asia & Indonesia ................................................................................ 19
L. Strategi Pemasaran Yang Diterapkan Nike ................................................................................ 21
M. SWOT Analysis Produk Nike ................................................................................................... 23
N. Nike Global Segmentation & Targeting .................................................................................... 27
O. Nike Global Positioning ............................................................................................................ 28
BAB III KESIMPULAN ................................................................................................................ 31

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... iii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan

Olah Raga adalah suatu aktivitas yang sangat penting dalam menjaga kesehatan.Dalam
hal ini sepatu menjadi salah satu perlengkapan yang dibutuhkan dalam menunjang kegiatan
tersebut.Olah raga berbeda akanmembutuhkan sepatu yang berbeda.
Para produsen sepatu global yang membaca peluang ini telah lebih dahulu melakukan
penelitian untuk mengembangkan sepatu untuk beragam aktivitas olah raga. Hal ini memicu
pertumbuhan produsen lokal di Indonesia memproduksi sepatu yang jenis sama. Namun pada
sebuah survey Top Brand Award untuk produk di pasar Indonesia yang dilakukan Frontier
Consulting Group. Survey yang dilakukan pada tahun 2013 dilakukan di 8 kota besar
dengan melibatkan total 5.200 responden yang terdiri dari 3.250 sampel secara acak, 1.100
sample toko ritel secara acak dan 800 sampel booster menobatkan Sepatu Nike menjadi Top
Brand kategori Sepatu Olah Raga/ Kets 22,9%1.
Nike saat ini mendominasi pasar dengan produk-produk di bawah merek sendiri seperti
Nike Golf, Nike Pro, Nike +, Air Jordan, Nike Skateboarding dan anak perusahaan lain
termasuk Cole Haan, Hurley International, Umbro dan Converse. Nike juga memiliki
kepemilikan saham atas Bauer Hockey (kemudian diubah namanya Nike Bauer) antara 1995
dan 2008. Selain manufaktur olahraga dan peralatan, perusahaan yang beroperasi di bawah

toko ritel dengan nama Niketown. Perusahaan ini banyak mensponsori atlet dan tim olahraga
di seluruh dunia.
Tidak hanya di Indonesia Nike menjadi Market Leader, pada pasar Global, sepatu Nike
yang diproduksi oleh Nike, Inc. sudah membuktikannya dan mengantarkannya menjadi
perusahaan urutan 115 dalam Fortune 500 dengan market value per maret 2014 sebesar
65.401 miliar dolar2.
Dalam paper ini, penulis akan membahas seperti apa perkembangan perusahaan ini
secara historis, kemudian 1 produk yang dijadikan referensi, bentuk media promosi baik
melalui media sosia, radio, dan lain sebagainya, strategi promosi (BTL & ATL) hingga
inovasi yang membuatnya tetap menjadi market leader.
Gambar Produk-Produk Nike

Nike Golf Shoes

Nike Pro

Nike + Watch

NikeTown


BAB II
PEMBAHASAN

Nike Air Jordan

Nike SkateBoarding

A. Profile Perusahaan
1. Sejarah Nike
Produk sepatu dan pakaian olahraga Nike dengan mudah diidentifikasi oleh khas
logo perusahaan, para "swoosh" tik, dan slogan "Just Do It".

Gambar 1. Perubahan logo Nike

Berbasis dari nama dewi Yunani yang
berarti kemenangan, Nike didirikan tahun
1964 ketika atlet sekaligus pengusaha
Oregon bernama Phillip Knight, mengagas
impor sepatu lari dari Jepang untuk
bersaingdengan

Adidas

dan

merek
Puma

Jerman

seperti

yangkemudian

mendominasi pasar Amerika Serikat.
Keuntungannya adalah bahwa sepatu
Jepang lebih murah karena tenaga kerja
lebih murah di Jepang.Dia mulai menjual sepatu keliling dengan tujuan di stadion
Gambar 2. Phil Knight, pendiri dan
CEO Nike, Inc.


atletik, dimana penjualan secara pelan tapi
pasti meningkat secara dramatis. Pada
1970-an, Knight dan perusahaan yang

berkembang nya melihat awal revolusi jogging dan mulai memasarkan produk
untuk pelari non-profesional juga. Ia lantas segera membuka pasar yanglebih luas
dan mengubah image sepatu lari menjadisepatu fashion dan menarik semua orang
dari anak-anak sampai dewasa memakainya.
Pada 1979 Nike telah menguasai setengah pasar di AS dan dengan pendapatan
mencapai US $ 149 juta. Pada pertengahan tahun 1980-an posisi perusahaan
tampaknya tak tergoyahkan, namun secara mendadak muncul serangan dari pihak
saingan yaitu Reebok. Tapi pada tahun 1990 Nike kembali memimpin
perusahaan,terutama karena pengenalan dari sepatu “Air Jordan” yang didukung dan
dipromosikan oleh bintang basket Michael Jordan.

Nike mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar dalam sepatu olahraga,
dan merupakan pemain penting dalam pakaian dan aksesoris olahraga. Majalah
Fortune melaporkan penjualan sebesar US $ 3,7miliar pada tahun 1994 dan laba US
$ 299 juta (Fortune1995).Sekitar 60 persen dari penjualan perusahaan di Amerika
Serikat, sekitar 30 persen di Eropa dan 5 persendi Asia. (1993 Nike: 25).

Etos perusahaan Nike adalah melibatkan dedikasi yangkuat untuk olahraga dan
kebugaran. Staf di kantor pusat perusahaan, Nike Kampus Dunia pada
Beaverton,Oregon, diharapkan menghabiskan beberapa jam setiap hari di gym.
Mereka dijelaskan oleh direktur Nike sebagai “athletic, outdoor, lets-do-it-together
types”.
Perusahaan ingin dilihat, dalam kata-kata yang OWII,sebagai "young, American and
hi-tech, devoting a lot ofattention to research and development".
2. Visi, Misi & Tujuan Nike, Inc.
Visi: “To Bring inspiration and innovation to every athlete in the world”
Misi: “The service of human potential”
Tujuan: “Menjadi perusahaan dalam bidang olahraga yang terkemuka di dunia yang
dapat terus berada diatas para pesaingnya”.

3. Struktur Organisasi Perusahaan Nike, Inc.

Mark Parker (President &Chief Executive)

Philip H Knight (Chairman Of The Board Directors)

David Ayre


Don Blair

(EVP,Global Human
(President,Product)
Resorces)

(EVP,Chief Financial officer)

Hillary Krane
(EVP,chief administrative Officer & GC)

Trevors Edwards

Jeanne P.Jackson

(President,NIKE Brand)

John Slusher
(EVP, Global Sport Marketing)


Eric Sprunk
(chief operating officer)

Keterangan :
-

CR Bertugas mengawasi dampak lingkungan dan isu pertahanan, praktek perburuhan
dan masalah tanggung jawab perusahaan dalam keputusan bisnis utama.

-

Wakil presiden untuk bisnis dan inovasi berkelanjutan laporan langsung kepada
presiden dan CEO Mark Parker, CO Bertugas untuk mengelola tim khusus dengan
bisnis dan eksekutif fungsional untuk mengembangkan dan meninjau kebijakan
dengan pengawasan dewan , menyetujui investasi dan mengevaluasi dan
memperbaiki pendekatan dan diretion perusahaan.

-

SB & I Tim bertindak sebagai katalis untuk seluruh perusahaan keberlanjutan. Terdiri
dari seperusahaan 130 orang, tim memimpin pengembangan strategi keberlanjutan,
menyediakan keahlian konten dan konsultasi kepada tim seluruh perusahaan, bekerja
sama dengan spesialis keberlanjutan dibagian lain dari organisasi, integrasi
keberlanjutan drivess,memimpin engangement dengan para pemangku kepentingan,
bekerja untuk mengurangi risiko dan memfasilitasi kepatuhan , dan laporan kemajuan
perusahaan untuk skala dampak inovasi berkelanjutan diluar Nike.

-

Komite eksekutif tingkat baru untuk Inovasi Berkelanjutan, juga mengarahkan upaya
perusahaan khusus inovasi.

4. Lokasi Perusahaan Nike, Inc.


kantor pusat perusahaan, Nike Kampus Dunia pada Beaverton, Oregon,
Amerika Serikat.



Kantor Pusat di Indonesia : Jl. Jend. Sudirman, Kav. 52 - 53, Gedung Bursa
Efek Indonesia,Tower 2f. 28 Suite 2803, Jakarta.

(Kantor Pusat Nike, Oregon, USA)

B. THE SCOPE OF MARKETING
1. Sepatu Bola Nike
dari berbagai macam merk produk dari NIKE, kelompok kami mengambil NIKE
Mercurial sebagai referensi.
 Perkembangan Sepatu Bola Nike Mercurial 1998-sekarang

Dari data gambar diatas, dapat dikatakan bahwa sepatu bola nike khususnya merk
“Mercurial” mengalami berbagai perubahan (varian), baik itu dari segi motif, desain,
warna, kualitas dan lain sebagainya.

Adapun keunggulan dari sepatu bola Nike Mercurial ini adalah sebagai berikut :
1. Bobot : sangat ringan ketika digunakan bermain bola yaitu sekitar 200 gram.
2. Tambahan “pul” untuk menambah kecepatan atau ketangkasan dalam bermain bola.

3. Menggunakan

teknologi

Brio

Cables

yang

adaptif,

sehingga

memungkinkan

meningkatkan akselerasi maksimal bagaikan ketapel.
4. Serat karbon yang lebih fleksibel.
5. Lapisan Upper yang baru.
6. Pembaharuan bahan sepatu menggunakan teijin synthetic untuk lebih menempel pada bola
dan meningkatkan kontrol.
7. Alas kaki yang mencengkram permukaan lapangan.

(bobot yang ringan)

(ukuran yang pas)

(pul untuk menambah kecepatan)

(lapisan Upper)

teijin synthetic

C. MEDIA PROMOSI YANG DIGUNAKAN NIKE, Inc.
1. Televisi

teknologi Brio Cables

Untuk media promosi di televisi, biasanya
Nike sering mempromosikannya pada
waktu tertentu, apabila ada kejuaraankejuaraan besar seperti Piala Dunia. Untuk
tetap bersaing dengan Adidas, Nike Meluncurkan Aksi Perang Bintang yang
diperankan Oleh Cristiano Ronaldo, Neymar & Wayne Rooney yang ditayangkan di
SCTV pada pukul 23.00 yang bertepatan dengan pembukaan Piala Dunia 2014 di
Brazil.

Untuk

melihat

video

nya

dapat

di

search

di

http://bola.liputan6.com/read/2061908/serunya-aksi-bintang-lapangan-dalam-aduiklan-adidas-vs-nike.
2. Koran
Biasanya Nike mempromosikan produknya melalui
koran

apabila

ada

produk

terbaru,

Media

Sponshorship untuk kejuaraan dunia, Sponshorship
pertandingan bergengsi di dalam negeri, dan lain
sebagainya. Nike Juga sering mempromosikan
Produknya melalui Koran Nasional Seperti Koran
Sindo. Untuk melihat beritanya, dapat di lihat di
http://lifestyle.sindonews.com/read/942341/160/nike-buka-factory-store-terbaru1419567242.
3. Majalah
Seperti

halnya

media

promosi

lain,

nike

menggunakan media promosi majalah sebagai
salah satu bentuk strategi untuk terus di atas para
pesaingnya. Maka, nike seringkali bekerja sama dengan majalah yang ada di dunia
untuk mempromosikan produk-produknya. Seperti yang kelompok kami lihat di
majalah dunia lari.
4. Facebook

Dari data yang di peroleh dari kelompok kami,
Nike mempunyai akun Facebook resmi untuk
memudahkan para konsumen melihat produk
terbaru, Harga, dan lain sebagainya untuk tetap
loyal terhadap produknya. Adapun akun Facebook
Nike Indonesia, dapat di lihat di https://www.facebook.com/nikefootball.
5. Twitter
Dari data yang di peroleh dari kelompok
kami, Nike mempunyai akun Twitter resmi di
Indonesia untuk memudahkan para konsumen
melihat produk terbaru, Harga, komunikasi
dengan konsumen dan lain sebagainya untuk
tetap loyal terhadap produknya. Adapun akun
Twitter Nike Indonesia, dapat di lihat di
https://twitter.com/nikeindonesia.
6. Youtube
Dari

data

yang

di

peroleh

dari

kelompok kami, Nike mempunyai akun
Youtube resmi dengan tampilan video
yang

bagus

pengguna

untuk
yang

ditonton
loyal

oleh

terhadap

produknya maupun oleh konsumen
lainnya. Adapun akun resmi Youtube
Nike, dapat di lihat di https://www.youtube.com/user/nike.
7. Instagram
Dari data yang di peroleh dari kelompok kami,
Nike mempunyai akun Instagram resmi dengan
tampilan video & gambar yang bagus untuk
dilihat. Selain itu juga, Instagram merupakan
salah satu strategi untuk memasarkan produknya

secara online. Adapun akun resmi Instagram Nike, dapat di lihat di search di
https://www.instagram.com/nike/.
8. Radio
Dari data yang diperoleh dari kelompok kami, Nike
melakukan media promosi di Radio Gen FM Jakarta
Pada Tanggal 2 Juli 2015 pukul 14:45 WIB. Adapun
bukti penyiarannya dapat di lihat di akun resmi twitter
Gen

FM

https://twitter.com/987genfm/status/616543176644526080.

9. Billboard
Dari data yang di peroleh dari kelompok
kami,

Nike

melakukan

media

promosi

melalui billboard pada saat perhelatan Piala
Euro 2008. Dalam billboard ini, tampak kiper
petr cech sedang menghalau bola.
10. Baliho
Dari data yang diperoleh dari kelompok kami, Nike melakukan media promosi
melalui baliho pada saat menjadi sponshorship kejuaraan dunia, antar club, maupun
kejuaraan di daerah.
11. Poster
Dari data yang diperoleh dari kelompok kami, Nike melakukan media promosi
melalui poster di tempat – tempat khusus (Nike Store).
12. Direct Mail
Dari data yang diperoleh kelompok kami, media promosi Nike melalui direct mail
sudah dijalankan atau di terapkan. Untuk melihat direct mail Nike, dapat di search di
http://cargocollective.com/thewkyd/NIKE-COM-DIRECT-MAIL.

13. Sales Promotion
Dari data yang diperoleh dari kelompok kami, Nike akan
melakukan media promosi melalui sales promotion pada
waktu cuci gudang & discount produk terbaru. Seperti
yang telah kami lihat di Nike Factory Store Cabang Bogor di Jl. Raya Pajajaran,
Bogor Timur., Kota Bogor, Jawa Barat 16143, Indonesia.
14. Event/ Pameran
Dari data yang diperoleh dari kelompok kami, Nike
mengadakan kegiatan “Event Prestasi Bazaar” yang
digelar di Lower Lobby , Jakarta Convention Center
(JCC), Senayan, Jakarta. Yang Diselenggrakan Pada
Tanggal 24-26 September 2015.

15. Hubungan Masyarakat (Corporate Social Responsibilty)
Dari data yang diperoleh dari kelompok kami, Nike Pernah Melakukan Kegiatan
promosi melalui hubungan masyarakat atau CSR, tetapi produk dari Nike sempat di
boikot karena melanggar kode etik dengan mempekerjakan anak di bawah umur,
sehingga Program CSR tersebut menjadi tidak efektif untuk dilakukan oleh
perusahaan Nike.
D. ANALISIS STRATEGI PROMOSI PRODUK NIKE MELALUI ATL (ABOVE THE
LINE) DAN BTL (BELOW THE LINE)
1. Above The Line
Above the line (ATL) adalah segala aktivitas kegiatan promosi/pemasaran yang biasanya
dilakukan dengan tujuan membentuk brand image melalui media massa.
ATL berarti mempromosikan secara terang-terangan dan memang bertujuan untuk
memamerkan produk sehingga tingkat penjualannya meningkat. ATL yang dilakukan oleh
Nike, Inc. antara lain dengan memasang iklan produk melalui; TV, radio, majalah, poster,
baliho, media sosial dan media online lainnya seperti yang telah di jelaskan sebelumnya pada
bagian The Scope Of Marketing.

Gambar Penerapan Strategi Promosi Nike Melalui Above The Line (ATL)

Televisi

Koran

Twitter

Instagram

Majalah

Facebook

Radio

Youtube

Billboard
2. Below The Line
Below the line (ATL) adalah segala aktivitas kegiatan promosi/pemasaran yang
biasanya dilakukan di tingkat retail/konsumen dengan salah satu tujuannya adalah merangkul
konsumen supaya aware dengan produk perusahaan. Target audiens terbatas, media atau
kegiatannya memberikan audiens kesempatan untuk merasakan, menyentuh, atau
berinteraksi, bahkan membeli. Semua aktivitas dari BTL bertujuan untuk mendukung dan
mem follow up aktifitas ATL.
Sifat dari BTL merupakan media yang langsung mengena pada audiens karena
sifatnya yang memudahkan audiens langsung menyerap satu produk/pesan saja.
BTL yang dilakukan oleh Nike, Inc.

antara lain dengan promosi penjualan,

event/pameran, pembinaan konsumen, direct mail, sponshorship, CSR (Hubungan
Masyarakat) dan media promosi lainnya yang langsung menyentuh konsumen seperti yang
telah di jelaskan sebelumnya pada bagian The Scope Of Marketing.
Gambar Penerapan Strategi Promosi Nike Melalui Above The Line (ATL)

Event/Pameran

Sales Promotion

Direct

Mail

CSR

Sponshorship

Pembinaan Konsumen

E. KEBUDAYAAN ORGANISASI NIKE, Inc.
1) Terbuka Dan Kreatif
Di Nike, perusahaan ingin budaya terbuka dan kreatif yang memanfaatkan keragaman
dan inklusi untuk menginspirasi ide dan memicu inovasi. Untuk mencapai hal ini, keragaman
dan inklusi strategi perusahaan berfokus pada tiga prioritas dasar. Pertama, seperti semua tim
juara, perusahaan fokus ada dasar-dasar. Perusahaan menawarkan sebuah pusat sumber daya
dengan berbagai alat dan latihan untuk membantu tim menemukan bagaimana keragaman
dan inklusi mendorong kreativitas dan inovasi. Dan perusahaan mempromosikan kekuatan
keragaman melalui pengalaman tim seperti yang perusahaan kenalkan pada FY10 disebut
"Diversity & Innovation : The Medici Effect", yang membantu tim menempatkan prinsipprinsip inovasi ke dalam permainan. Sampai saat ini, perusahaan telah memfasilitasi lebih
dari 200 sesi di lebih dari 30 negara di seluruh dunia. Perusahaan telah bekerja dengan lebih
dari 5.000 karyawan yang sekarang memiliki cara-cara baru dan kreatif untuk meningkatkan
keragaman tim mereka ketika mereka mendekati pekerjaan mereka.
2) Inklusif
Kedua, perusahaan berusaha untuk memberdayakan budaya inklusif. Pada FY09,
misalnya, perusahaan meluncurkan pengalaman baru yang disebut "Kebudayaan sebagai
Offense", mengundang panel karyawan muda (" muda " di kedua usia dan masa kerja) untuk
berbagi perspektif dan pengalaman mereka dengan kepemimpinan senior. Acara ini

mendorong dialog antar generasi dan efek riak menyebar ke lebih dari 20 lokasi (dan terus
bertambah) secara global, penemuan pemijahan dan tindakan.
3) Saling Menginspirasi
Dan ketiga, perusahaan menginspirasi ide untuk menyalakan inovasi. Dengan
merancang model model baru dan kreatif keterlibatan, perusahaan melengkapi para
pemimpin dan tim dengan alat untuk menciptakan budaya keterbukaan dan inovasi, di mana
perspektif dan ide-ide baru diundang, didengar dan dipertimbangkan. Lebih banyak ide
menghasilkan ide-ide yang lebih baik , dan ide-ide yang lebih baik menyebabkan inovasi.
Fokus perusahaan pada budaya dan inovasi sebagai pendekatan untuk keragaman telah
diakui oleh para profesional keragaman eksternal seperti Konsorsium Georgetown University
of Kepala Pejabat Diversity, yang Nike adalah anggota, dan konferensi inovasi global
lainnya.

Perusahaan menyadari tidak ada pendekatan tunggal juga tidak ada garis finish untuk
jenis pekerjaan. Ada banyak faktor yang perlu diperhatikan dalam bermain untuk
menciptakan tim berkinerja tinggi, beragam dan inklusif. Komposisi tim, manajer
keunggulan dan budaya tim semua penting bagi keberhasilan. Sementara perusahaan
mengambil pendekatan inovatif untuk pekerjaan ini, perusahaan menyeimbangkannya
dengan kebutuhan untuk menawarkan dasar-dasar melalui pendidikan dan program
kesadaran. Prinsip-prinsip dasar keragaman dan inklusi tidak hanya membuat Nike
perusahaan yang lebih baik, tetapi memiliki kemampuan untuk berkontribusi untuk membuat
dunia yang lebih baik. Untuk tujuan ini, perusahaan sedang mencari mitra eksternal untuk
membantu perusahaan membuat indeks bersama yang akan membantu tim dan pemimpin
mengukur kemampuan mereka untuk menciptakan budaya yang terbuka dan kreatif di mana
semua orang memainkan.
Nike mendukung internal " Women of Nike " komunitas , enam jaringan karyawan dan
berbagai dewan mempromosikan pemahaman budaya, kesadaran dan pertumbuhan
karyawan.
Coaching perusahaan dalam pekerjaan ini adalah Wakil Presiden perusahaan
Keanekaragaman dan Inklusi (Diversity and Inclusion) yang melapor langsung kepada CEO
perusahaan. Tim D & I mitra dengan unit usaha lain untuk memperkuat pentingnya dan nilai
dari budaya inklusif yang mempengaruhi beragam perspektif dan kekuatan dari tenaga kerja

perusahaan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif, serta mengembangkan penilaian
keanekaragaman internal dan pengukuran.

F. PROSES BISNIS BISNIS PERUSAHAAN / ORGANISASI

G. KONDISI SEBELUM DAN SETELAH IS

1. Sebelum Menggunakan IS
Nike company melakukan semua proses bisnis secara konvensional, mulai dari
pemasokan material, proses pembentukan produk, pemasaran hingga penjualan masih
menggunakan cara konvensional.
2. Setelah Menggunakan IS
Nike company mulai tahun 1990 an mulai menggunakan IS berupa ERP nya yaitu
SAP sehingga semua proses bisnis mulai terintegrasi kedalam sebuah software yang
menghubungkan dari hulu ke hilir, dari segi penjualan pun Nike mendapatkan
keuntungan yang berlipat, namun pihak Nike banyak menemukan kekurangan dan
juga bug pada software SAP tersebut. Sehingga pada tahun 2000 Nike akhirnya mulai
meninggalkan SAP dan beralih menggunakan software dari i2 Technology. Setelah
beralih ke i2 technology lama kelamaan Nike merasa tidak cocok dengan software
tersebut akhirnya pihak Nike menyalahkan pihak i2 technology karena dirasa
penjualan menurun akibat performa dan juga interface dari i2 technology yang
kurang memuaskan. Akibatnya pada tahun 2003 an Nike company menggunakan
LLamasoft sebagai ERPnya hingga sekarang. Sehingga semua proses bisnis pada
Nike dirasa sudah terintegrasi dengan baik dan juga memiliki interface yang baik.

H. APA PROJECT IS / IT YANG SUDAH DI IMPLEMENTASI ?

Project IS atau IT yang sudah diimplementasi oleh NIKE tertera pada gambar diatas.
Mulai dari “Keuangan dan Akuntansi” yang meliputi kas yang tersedia, piutang usaha, kredit
pelanggan, pendapatan. IS yang digunakan selanjutnya diterapkan pada “Sumber Daya
Manusia” yang meliputi jam kerja, biaya tenaga kerja, keahlian kerja. Yang ketiga terletak
pada “Manufaktur dan Produksi” yang meliputi bahan baku, jadwal produksi, tanggal
pengiriman, kapasitas produksi, dan pembelian. Yang terakhir diterapkan pada “Penjualan
dan Pemasaran” yang meliputi pemesanan, peramalan penjualan, pemintaan retur, perubahan
harga. Penggunaan IS dan IT pada tiap unsur tersebut telah didiskusikan dan dilakukan
sebaik mungkin untuk menunjang dan mengembangkan perusahaan NIKE.
I. PERAN IS BAGI ORGANISASI NIKE, Inc.
Teknologi Informasi pada perusahaan nike lebih cenderung digunakan untuk
mendapatkan informasi dari banyak pihak yang berujung untuk menemukan strategi baru.
Sistem Informasi pada nike juga difungsikan sebagai sarana promosi dan pengembangan
marketing yang berfungsi untuk mengumpulkan informasi pasar tentang kebutuhan
konsumen dan menetapkan harga. Sistem Informasi pada nike juga digunakan untuk
mengkomunikasikan produk terbaru dan dapat menemukan segmentasi dari produk.
Pemasaran segmen menawarkan beberapa manfaat yaitu perusahaan dapat memasarkan
barang dan jasa secara lebih efisien dalam membidik produk dan jasa. Perusahaan juga dapat
memasarkan produknya dengan lebih efektif dengan menyesuaikan harga, produk, dan
program komunikasinya bagi segmen-segmen yang telah dipilih. Sistem informasi juga
digunakan untuk menekankan brand image yang dimiliki nike. Dari pemanfaatan teknologi
informasi tersebut kini nike berhasil menguasai pasar eropa.

J. ORGANISASI NIKE, Inc DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN
Nike, Inc. adalah salah satu perusahaan sepatu, pakaian, dan alat- alat olahraga di
Amerika Serikat yang merepakan salah satu yang terbesar di dunia. Mereka terkenal karena
mereka sudah dapat mensponsori beberapa olahragawan terkenal di dunia seperti Tiger
Woods, Ronaldo, dan Michael Jordan. Selain itu, perusahaan Nike ini juga memiliki
kontrak / perjanjian dengan berbagai macam tim sepak bola dunia seperti Manchester United,
Barcelona, Arsenal, Basel, Juventus, Clube de Regatasd Flamengo, Steaua Bucuresti, AC
Sparta Praha, Red Star Belgrade, Inter Milan, VFL Bochum, VFL Wolfsburg, dan masih
banyak lagi. Akan tetapi ada berita yang mengatakan bahwa mereka sering dituduh
mempekerjakan anak-anak di bawah umur. Dan pernyataan tersebut tentunya membuat nama
perusahaan Nike ini sedikit tercoreng.
1. Perkembangan NIKE
 Tahun 1964
Berbasis dari nama dewi Yunani yang berarti kemenangan, Nike didirikan
tahun 1964 ketika seorang atlet sekaligus mahasis akuntansi di
Universitas Oregon bernama Phillip Knight, mengagas impor sepatu lari
dari Jepang untuk bersaing dengan merek Jerman seperti Adidas dan
Puma

yang

kemudian

mendominasi

pasar

Amerika

Serikat.

Keuntungannya adalah bahwa sepatu Jepang lebih murah karena tenaga
kerja lebih murah di Jepang.
 Tahun 1970
Dia mulai menjual sepatu keliling dengan tujuan di stadion
atletik, dimana penjualan secara pelan tapi pasti meningkat secara
dramatis.

Pada

1970-an,

Knight

dan

perusahaan

yang

berkembang nya melihat awal revolusi jogging dan mulai
memasarkan produk untuk pelari non-profesional juga. Ia lantas
segera
membuka pasar yang lebih luas dan mengubah image sepatu lari
menjadi
memakainya.

sepatu fashion dan menarik semua orang dari anak-anak sampai dewasa

 Tahun 1979-sekarang
Pada 1979, Nike adalah sepatu lari paling poluler di negara –
negara bagian. Dan pada tahun ini juga, Nike telah menguasai
setengah pasar di AS dan dengan pendapatan mencapai US $
149 juta. Pada tahun 1980, Nike telah mencapai 50% pangsa
pasar di Amerika Serikat pasar sepatu atletik, dan perusahaan
go public pada bulan Desember Tahun itu. Pertumbuhannya
adalah karena sebagian besar untuk iklan “word-of-foot”
(mengutip sebuah iklan cetak Nike akhir 1970-an), dari iklan
televisi. Iklan televisi nasionl pertama Nike berlangsung pada bulan Oktober 1982 selama
siaran dari New York Marathon. Iklan diciptakan oleh biro iklan Wieden + Kennedy, yang
telah terbentuk beberapa bulan sbelumnya pada April 1982. Dapat kita lihat sepertinya pada
pertengahan tahun 1980, perusahaan nike ini tidak tergoyahkan, sampai pada akhirnya ada
pesaing yang vukup kuat yaitu Reebok. Pada saat itu penjualan Reebok sempat berada diatas
Nike secara mendadak. Tapi pada tahun 1990 Nike kembali memimpin perusahaan, terutama
karena pengenalan dari sepatu “Air Jordan” yang didukung dan dipromosikan oleh bintang
basket Michael Jordan.
Etos perusahaan Nike adalah melibatkan dedikasi yang kuat untuk olahraga dan
kebugaran. Staf di kantor pusat perusahaan, Nike Kampus Dunia pada Beaverton, Oregon,
diharapkan menghabiskan beberapa jam setiap hari di gym. Mereka dijelaskan oleh direktur
Nike sebagai "athletic, outdoor, lets-doit- together types.
Perusahaan ingin dilihat, dalam kata-kata yang OWII, sebagai young, American and
hi-tech, devoting a lot of attention to research and development.

K. PERKEMBANGAN NIKE DI ASIA & INDONESIA


Nike di Asia
Terlepas dari eksperimen singkat namun tidak berhasildengan manufaktur di AS,

sepatu Nike selalu dibuat diAsia, awalnya di Jepang, kemudian di Korea Selatan danTaiwan,
dan baru-baru ini di China dan Asia Tenggara.
Nike memulai produksi di Korea Selatan dan Taiwan pada tahun 1972, karena tertarik
oleh tenaga kerja murah disana, dan segera bergabung dengan perusahaan laintermasuk
Adidas dan Reebok.Tapi Nike kemudian memulai langkah lebih jauh.Alih-alih memiliki
pabrik sendiri, mereka dikontrak produksi lokal di Korea dan Taiwan.
Sebagai perusahaan bos Nike Phil Knight mengatakan:"Tidak ada nilai pasti dalam
membuat sesuatu hal. Nilaitersebut akan ditambahkan oleh penelitian yang cermat, dengan
inovasi dan pemasaran" (Katz 1994). ProdukNike sekarang pada dasarnya mengikuti ide dari
seorang desainer dan pemasar sepatu.Industri lantas dilakukanoleh pemasok Korea dan
Taiwan. Sekali lagi, perusahaanlain mengikuti model ini.
Pada 1980-an Nike mencoba membuat produksi di Cina,dalam kemitraan dengan
perusahaan milik negara, tapihal ini malah mendatangkan bencana. Nike lantas
memindahkan investasinya ke Taiwan. Nike lantas mengambil keuntungan dari ongkos
tenaga kerja yang lebih murah di sana.
Pada akhir 1980-an dengan adanya pergolakan buruh diKorea Selatan, -peningkatan
tingkat upah dan hilangnya kontrol dari tempat kerja oleh otoritas Korea – telah membuat
negara tersebut menjadi kurang menarik bagi investor, baik asing maupun dalam negeri,
yang mulaimencari lokasi lain yang lebih menyenangkan. Nike lantas memindahkan operasi
mereka ke Thailand selatandan Indonesia, dalam mencari tenaga kerja lebih murah dan tidak
merepotkan.Upah di kedua negara tersebut disebut-sebut sebagai salah satu yang murah
karenahanya memakai seperempat tarif dari yang dibayarkan di Korea Selatan. Beberapa
asosiasi Nike yang bermarkas di Taiwan juga didirikan di Asia Tenggara.
Alasan lain untuk perpindahan ini adalah bahwa padatahun 1988, baik Korea Selatan
dan Taiwan kehilanganakses khusus untuk pasar AS, yang telah lama merekanikmati sebagai
status "negara berkembang" di bawahSistem Preferensi Umum (GSP) AS. investor Korea

dan Taiwan lantas bergerak ke pabrik di Thailand, Indonesiadan Cina dengan menggunakan
pembuatan hak istimewaGSP dari negara-negara miskin.
Dari tujuh Nike pemasok atas sepatu olahraga padatahun 1992, tiga adalah
perusahaan Taiwan yang memproduksi produknya di Cina, tiga lainnya beroperasi di Korea
Selatan, dan juga di Indonesia, satu adalah sebuah perusahaan di Thailand.

Nike di Indonesia



Nike di IndonesiaNike telah beroperasi di Indonesia sejak 1988 dan hampir sepertiga dari
sepatu yang ada sekarang merupakan produk dari sana. Dalam sebuah wawancara pers pada
bulan November 1994, koordinator perusahaan Nike di Indonesia, Tony Band, mengatakan
perusahaan yangdigunakan di Indonesia berjumlah 11 kontraktor. Diantaranya merupakan
bekas-bekas basis perusahaan asosiasi Nike di Korea Selatan dan Taiwan -yang juga pada
saat yang sama menghasilkan untuk merek lainseperti Reebok, Adidas dan Puma.
Hubungan antara Nike dan kontraktor di
Indonesia cukup dekat.Setiap personel Nike di setiap
pabrik

di

Indonesia

memeriksa

kualitas

dan

pengerjaan yang memenuhi persyaratan ketat Nike.
Sebagian besar pabrik yang memproduksi untuk
Nike berlokasi di daerah yang baru dikembangkan
untuk industri ringan di Tangerang dan Serang,
sebelah barat Jakarta. Pada pabrik yang dimiliki
Korea (dan beberapa yang dimiliki Indonesia juga)

Gambar . Pabrik Nike di Indonesia

manajemen puncaknya dipegang oleh orang Korea.
manajer tingkat menengah dan supervisor juga dapat berasal dari Korea atau Indonesia. Tapi
para pekerja produksi semua berasal dari Indonesia, terutama wanita muda dalam kelompok
usia16-22, biasanya pekerja tersebut berasal dari pulau Jawa.

L. STRATEGI PEMASARAN YANG DITERAPKAN NIKE, Inc.
1.

Strategi Pemasaran : Pemasaran Holistik
Di era pemasaran abad 21 dikenal adanya konsep pemasaran holistik, yaitu suatu

pendekatan yang berusaha menyadari dan mendamaikan ruang lingkup dan kompleksitas
aktivitas pemasaran. Konsep pemasaran holistik didasarkan atas pengembangan, desain, dan
pengimplementasian program pemasaran, proses, dan aktivitas-aktivitas yang menyadari
keluasan dan sifat saling ketergantungan.Pemasaran holistik menyadari bahwa “segala hal
berarti” dalam pemasaran – dan bahwa perspektif yang luas dan terintegrasi seringkali
diperlukan.
Gambar Dimensi Pemasaran Holistik

Dept.ManajerDept.Produk
PemasaranSeniorLainnyaKomunikasi& JasaSaluran

Pendapatan
Penjualan

Ekuitas
Pelanggan
& Merk
Etika

Komunitas
PelangganSaluranMitraLingkungan

HUkum

Pada Gambar diatas menunjukkan tinjauan skematis atas empat komponen luas yang
mencirikan pemasaran holistik :
a. Pemasaran Hubungan,
b. Pemasaran Terintegrasi,
c. Pemasaran Internal,
d. Pemasaran Kinerja.

a. Pemasaran hubungan
Tujuan kunci pemasaran adalah mengembangkan hubungan yang dalam dan bertahan
lama dengan orang dan organisasi yang dapat secara langsung maupun tidak langsung
mempengaruhi kesuksesan aktivitas pemasaran perusahaan tersebut. Pemasaran hubungan
bertujuan untuk membangun hubungan jangka panjang yang saling memuaskan dengan
konstituen kunci guna mendapatkan dan mempertajamkan bisnis.
Empat konstituen kunci untuk pemasaran hubungan adalah pelanggan, pegawai,
mitra

pemasaran

(saluran,

pemasok,

dealer,

agen)

dan

anggota

masyarakat

financial( pemegang saham, investor, analisis).
Hasil akhir dari pemasaran hubungan adalah asset perusahaan yang unik yang disebut
jaringan pemasaran.Menempatkan kegiatan lebih besar kepada mempertahankan pelanggan
yang sudah ada. Dengan melakukan manajemen hubungan pelanggan (CRM) dan
manajemen hubungan kemitraan (PRM) perusahaan memperdalam kesepakatan kemitraan
dengan pemasok dan distributor kunci, memandang perantara ini bukan sebagai pelanggan ,
melainnkan sebagai mitra dalam memberikan nilai kepada pelanggan akhir sehingga semua
orang diuntungkan.
b. Pemasaran terintegrasi
Adalah merencanakan aktivitas-aktivitas pemasaran dan membentuk program
pemasaran yang terintegrasi penuh untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan
menghantarkan nilai kepada pelanggan.
McCharthy mengklasifikasikan aktivitas-aktivitas ini sebagai sarana bauran
pemasaran dari empat jenis yang luas yang disebut empat P (people, processes, programs,
performance).
c. Pemasaran Internal
Memastikan bahwa setiap orang dalam organnisasi menganut prinsip pemasaran yang
tepat, terutama manajer senior. Pemasaran internal adalah tugas merekrut, melatih dan
memotivasi karyawan-karyawan yang kompeten, yang ingin melayani pelanggan dengan
baik. Pemasaran internal mengharuskan penyelarasan vertikal dengan manajemen senior dan
penyelarasan horizontal dengan departemen lain sehingga setiap orang memahami,
menghargai, dan mendukung upaya pemasaran.

d. Pemasaran kinerja
Memahami pengembalian bagi bisnis dari aktivitas dan program pemasaran dan juga
menjawab keprihatinan yang lebih luas dan pengaruh hukum, etika, sosial dan lingkungan
mereka. Manajemen puncak tidak hanya melihat pendapatan penjualan dalam memeriksa
hasil pemasaran akan tetapi juga menerjemahkan apa yang terjadi, ke dalam pangsa pasar,
tingkat kehilangan pelanggan, kepuasan pelanggan, kualitas produk dan ukuran-ukuran
lainnya.
2. Konsep pemasaran berwawasan sosial
Tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan, dan minat dari pasar
sasaran dan memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dengan
cara memelihara atau meningkarkan kesejahteaan jangka panjang konsumen dan masyarakat.
Perusahaan yang berhasil adalah perusahaan yang dapat mengubah pemasarannya sesuai
dengan perubahan di pasar – dan ruang pasar mereka.

M. SWOT Analysis Produk Nike
SWOT

Internal

Eksternal



Helpful

Harmful

Strengths :

Brand yang sudah sangat kuat
di pasar sepatu olah raga sejak tahun
1970an.

Mengendorser atlet/tim olah
raga yang berprestasi untuk setiap
kategori dan mensponsori acara olah
raga.

Riset, desain & pengembangan
produk yang berkelanjutan.
Opportunities :
• Perkembangan aplikasi aktivitas
kebugaran pada smartphone3.
• Meningkatnya jumlah waralaba
pusat kebugaran4.

Weakness :
• Kegagalan
untuk
terus
mendapatkan endorser atlet yang
berprestasi dan komunitasnya.
• Prestasi sosok endoser dalam
musim pertandingan/ kompetisi
yang sulit diprediksi.

Threats :
Banyaknya kompetitor sepatu olah raga
baik itu dari brnad lokal maupun lokal
yang memiliki model, warna, dan
kenyamanan yang hampir sama.

Analisa Strategi Pemasaran

Dari analisa SWOT di atas,Threats (tantangan) Nike adalah kompetitor segemen sepatu olah
raga tipe runningyang memiliki model, warna, dan kenyamanan yang hampir sama. Hal ini

Gambar .Kompetitor Nike tipe running

membuat penulis berasumsi Nike
menggunakan strategi pemasaran
holistik.
1.

Pemasaran Hubungan

Nike

menjalin

kerjasama

sponsorship dengan para atlit yang
popular,

tim olah

professional

dan

raga
tim

yang
atletik

perguruan tinggi. Beberapa olahragawan terkenal didunia seperti Michael Jordan,Roger
Federer,

Tiger

Woods,

Courtois,

Hazard,

Ronaldo,

Ronaldinho

dan

Wayne rooney. Selain itu Nike juga
memilikiperjanjian dengan berbagai tim
sepak bola dunia seperti Manchester
United,

F.C.

Juventus,

Barcelona,

Flamengo,

Arsenal,
InterMilan,

Valencia C.F.,Atlético de Madrid,Paris
Saint-Germain, Boca Juniors, dan Corinthians7.
Dimana melalui jaringan penjualan Jersey Officialtim sepak bola di atassecara tidak
langsung menjadi manajemen tim adalah mitra penjualan Nike yang saling menguntungkan.
Dimana para fans dan supporter tim akan membeli jersey official yang akan dikeluarkan tiap
tahun. Selain kostum seragam tim nasional yang bertanding di piala dunia akan dibeli oleh
supporter masing-masing negara.
Gambar Jersey Timnas Amerika Serikat dengan berbagai ukuran.

2.

Pemasaran Terintegrasi

Dalam mendongkrak penjualannya Nike memiliki hal yang khas dalam beriklan. Ciri
khas iklan yang dibintangi atlet professional umumnya mengkomunikasikan nilai motivasi
dan inpirasi untuk selalu bersemangat dan pantang menyerah melalui grafis yang jelas dan
inovatif dengan sedikit kata-kata8. Hal ini menarik pengunjung yang melihat(viewers) iklan

tersebut pada situs youtube.com maupun iklan (banner) yang sengaja dikaitkan pada situs
resmi Nike hingga saat ini berjumlah ratusan juta orang9.
Selain iklan yang bernilai, strategi pemasaran terintegrasi Nike, juga ditunjang dari
jaringan distribusi yang hemat biaya dengan memliki 715 pabrik yang tersebar di 44 negara
dengan total pekerja hampir 1 juta orang untuk memuhi permintaan produk Nike dan lebih
dekat dengan pasar yang tuju.
3.

Pemasaran Internal

Phil Knight sebagai salah satu pendiri dan CEO Nike hingga saat ini, memiliki
kepemimpinan dan visi yang kuat untuk mewujudkan merek ini berharga lebih dari 10 bilion
dolar dan sabagai salah satu nama besar dalam industri olah raga di dunia. Selain itu, Phil
Knight juga telah berhasil membangun budaya perusahaan menggunakan strategi
kepemimpinan yang berorientasi pada pencitraan merek ke seluruh jaringan kerjanya di
seluruh dunia.
Adapun strategi yang digunakan oleh Phil Knight adalah sebagai berikut :


Membangun identitas dan rasa kepemilikan merek Nike kepada dirinya sendiri,
pihak manajemen dan pekerja hingga atlet yang disponsori oleh Nike.



Menciptakan
tampak

lingkungan

seperti

arena

kerja

yang

pertandingan

dimana setiap individu dan tim didoktrin
mentalitas sebagai pemenang yang akan
mendapatkan score dan reward dengan
kerja keras dan kerjasama tim untuk
mencapai kinerja yang terbaik.


Gambar . Salah satu koridor kantor Pusat Nike

Mengkomunikasikan arah kebijakan organisasi secara arogan halus agar semua
berada pada trek yang sama menuju target yang sama dan menghargai siapapun
yang dapat cepat mengambil keputusan untuk melakukan sasaran akan dicapai.

4. Pemasaran Kinerja
Fenomena perkembangan teknologi smartphone dengan aplikasi healthcare4dan
pertumbuhan pusat-pusat kebugaran5 mengindikasikan pasar baru bagi Nike. Pada Mei
200611, Nike dan Apple, Inc meluncurkan produk pengukur aktivitas olah raga (activity

tracker) yang terintegrasi dengan Ipod Nano bernama Nike+ (Nike plus).Produk ini
menggabungkan sepatu olah raga, alat pengukur aktifitas, aplikasi pada smartphone dan
komunitas olah raga lari.
Selain itu Nike, menyatukan komunitas pelari pengguna Nike+ seluruh dunia melalui
website yang terintegrasi pada Nikeplus.com.Dimana dalam satu tahun produk ini
diluncurkan telah 22 mil yang terhitung dari seluruh pengguna Nike+ 12.Hal ini tentunya
membuat Nike+ menjadi pemain tunggal dan market leader yang memicu pertumbuhan
produk smartwatch.

Gambar Produk Nike+ beserta tampilan jarak tempuh para pengguna Nike+

N. NIKE GLOBAL SEGMENTATION & TARGETING
Nike menggunakan pendekatan gabungan (two stage international segmentation) dalam
prosedur segmentasinya, dimana pada tahap awal rencana globalisasi, Nike memilah wilayah

pasar melalui segmentasi berdasarkan tingkat daya beli dan lifestyle dari warga negara tujuan
ekspansi, kemudian Nike menyusun product specific bagi negara-negara tersebut. Product
specific yang disusun Nike secara spesifik dihubungkan dengan buying and consumption
behavior dari warga negara setempat, sebagai contoh untuk negara Indonesia, yang notabene
masyarakatnya menyukai olahraga sepak bola dan basket, maka produk-produk Nike yang
dipasarkan di Indonesia akan terfokus pada kedua hobby tersebut, sementara untuk produk
lain seperti produk American Football, mungkin tidak akan diterima oleh pasar Indonesia,
sehingga tidak perlu dipasarkan di negara tersebut. Nike kemudian membagi pasar pada
segmen pasar berdasarkan hobby/lifestyle seperti segmen pasar khusus atlit/pemain/penyuka
sepak bola, basket atau lari(atletik), dan bukan pada faktor geografis atau sosioekonomik
semata.
Tiga skenario yang dihadapi oleh Nike, yaitu universal segments, regional segments dan
unique segments, pada akhirnya memunculkan skenario universal segments bagi brand
mereka. Ketika Nike membagi pasar sasaran mereka berdasarkan “cabang – cabang olah
raga”, maka secara tidak langsung Nike telah mengarah pada skenario Universal atau Global
Segment, atau dengan kata lain, perusahaan telah memilih skenario Universal Niche dimana
Nike memilih setiap cabang olah raga sebagai ceruk pasarnya.
Sementara dilihat dari basis segmentasi, Nike secara berurutan mensegmentasikan pasar
sasaran mereka melalui Sosioeconomic, Behaviour-based Segmentation serta Lifestyles
segmentation, dimana pada awalnya Nike melakukan screening negara tujuan berdasarkan
basis sosioekonomi mereka, baru kemudian melihat kebiasaan masyarakat setempat
(termasuk diantaranya kebiasaan belanja) serta gaya hidup warga negara tersebut.

O. NIKE GLOBAL POSITIONING

Formulasi yang diterapkan dalam memposisikan brand perusahaan adalah sebagai
berikut :
a. Identify the relevant set of competing products or brands.
Praktis, kuat, tahan lama dan trendi, serta telah memiliki brand yang dipercaya oleh
masyarakat dunia, menjadi keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh setiap produk
yang menyandang brand Nike.
b. Determine current perceptions held by consumers about your product/brand and the
competition.
Produk-produk Nike selalu di komunikasikan sebagai produk yang memiliki nilai
Prestise, elegan & simple.
c. Develop possible positioning themes.
d. Screen the positioning alternatives and select the most appealing one.
Nike mampu untuk mengembangkan posisi mereka di pasar, dengan berlandaskan
pada Universal Niche yang mereka bidik. Sebagai contoh, ketika membidik pasar
untuk segmen olahraga Tenis, Nike menggandeng atlit cantik Maria Sharapova yang
elegan dan kemayu, namun pada akhir komunikasi pemasaran, sang atlit
menunjukkan kesederhanaan dan kekuatannya, yang bila dilihat secara gambaran
besar, Nike memposisikan produk –produk untuk “segmen” Tenis mereka sebagai
produk yang mewah dan artistik, namun sederhana dan praktis. Hebatnya lagi,
komunikasi pemasaran ini dapat juga diasosiasikan dengan produk Nike secara
keseluruhan.
e. Develop a marketing mix strategy.(4P)
Contoh aplikasi dari Marketing Mix Strategy ini bisa untuk produk kita lihat pada
produk Nike Golf. Produk yang dikeluarkan untuk kategori ini berupa sepatu golf,
sarung tangan dan kaos berkerah khusus olah raga golf. Harga yang dikenakan untuk
produk ini berada pada level premium price. Lokasi penjualan untuk Nike Golf
biasanya dikota-kota besar suatu negara dan dijual di toko khusus perlengkapan golf
yang bertempat di lokasi-lokasi strategis seperti mall – mall besar, airport atau took
sekitar lapangan golf. Alat promosi yang digunakan biasanya berupa iklan di surat
kabar khusus atau majalah khusus olahraga golf.
f. Over time, monitor the effectiveness of your positioning strategy and if needed,
conduct an audit.
Tema – tema positioning yang sering di gunakan oleh Nike yaitu ; user category. Hal
tersebut dapat kita lihat dari kecenderungan strategi komunikasi pemasaran mereka
untuk mengedepankan kualifikasi dari para pemakai produk mereka yang merupakan

orang dengan aktifitas tinggi, simple, memiliki prestise, elegan serta lebih maju
dibanding kebanyakan orang.
Nike menggunakan strategi penggunaan endorsers seperti Michael Jordan sebagai
endosers dalam musim kompetisi 1984 – 1985. Ia memakai Nike Air Jordan 1 berwarna
hitam merah sesuai warna kesatuan Bulls. Meski demikian melanggar aturan NBA soalnya
semua pemain satu tim harus memakai sepatu dengan warna senada. Kalau satu pemain
memakai sepatu berwarna putih, yang lain juga harus warna putih. Bagi mereka yang
menggunakan sepatu berbeda warna akan dikenakan denda dengan jumlah yang besar.
Kiprah Nike yang berani mengambil resiko dan inovatif ketika Nike membujuk Jordan agar
memakai sepatu hitamnya dan berjanji akan membayar semua denda yang dikenakan NBA.
Strategi tersebut secara tidak langsung mempromosikan Nike Jordan Air sebagai “Sepatu
Terlarang” di televisi. Script iklan Nike berkisar di seputaran larangan dan denda, dan karena
terdapat sebagian orang menyukai sesuatu “bebas” dan “ekspresif”, “sepatu terlarang” ini
meledak penjualannya hingga mencapai USD 100 Juta. Sejak itu Nike tiap tahun
meluncurkan Air Jordan tipe baru dengan inovasi baru. Disamping Nike membuat merek
sendiri yaitu Jordan Brand untuk kelas premium. Dan sederet edisi sepatu Nike yang berbau
Jordan jadi terkenal dan diburu para sneakers sampai saat ini.
Nike yang telah menjadi global brand, dapat dikategorikan dalam GCCP (Global
consumer culture positioning). Langkah –langkah yang dilakukan Nike salah satunya dengan
menjadi sponsor di event-event besar dalam bidang olahraga. Contohnya, Nike melakukan
kegiatan sponsorship dalam Olimpiade di Beijing 2008 dengan menyediakan perlengkapan
yang bisa menghilangkan berat satu gram dari kaki mereka atau menyuntikkan sedikit tenaga
ekstra ke tubuh mereka. Nike tumbuh berkembang bersama dengan Olimpiade, dan
merupakan tantangan baginya untuk bekerja dengan para atlit. Nike tertantang untuk
mendongkrak prestasi mereka dan membantu mereka menyadari potensial yang dimiliki.
Dukungan tersebut menjadi strategi pemasaran yang sukses bagi Nike di Tiongkok dan
memastikan merek Nike diakui masyarakat Tiongkok. Hal itu terbukti bahwa Nike menjadi
pemimpin pasar pakaian olahraga di Tiongkok. Sejak saat itu, Nike meningkatkan
komitmennya terhadap olahraga dan konsumen Tiongkok pada tahun selanjutnya. Olimpiade
adalah kesempatan Nike untuk memamerkan produk, inovasi, dan merek Nike yang
dikenakan atlit-atlit terbaik dunia saat semua orang menyaksikan acara olahraga terbesar
dunia. Nike juga mensponsori Tim Nasional Indonesia dengan mendukung seluruh kebutuhan
timnas sepakbola Indonesia dan memberikan bonus-bonus khusus yang akan diberikan

kepada timnas jika berhasil meraih prestasi di turnamen-turnamen yang diikutinya, baik
dalam lingkup ASEAN, Asia atau dunia. Hal itu merupakan salah satu bagian dari strategi
peningkatan pemasaran Nike di seluruh dunia.

BAB III
KESIMPULAN



Dari data yang diperoleh dari kelompok kami, Perusahaan NIKE, Inc.merupakan
perusahaan yang pandai dalam menyusun strategi pemasaran, baik itu dari segi



promosi, positioning, targeting, segmentation, dan bentuk strategi lainnya.
Perusahaan NIKE, Inc. Ha