Analisis Kegiatan Ekspor dan Impor Indon (1)

Kegiatan Ekspor dan Impor Indonesia Jerman
Tahun 2000-2012

Kelas 1M
Kelompok Kerja 5
Bambang Dwi Putra Nugraha
Ratih Nirahana Sari
Vivi Yesica Sidabutar

1

Daftar Isi
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang...............................................................................
1.2 Indetifikasi Masalah.....................................................................
1.3 Batasan Masalah...............................................................................
1.4 Rumusan Masalah.......................................................................
1.5 Tujuan Penelitian....................................................................
BAB II
Metodologi

2.1 metode pengumpulan data............................................
2.2 metode analisis..............................................................
2.2.1 analisis deskriptif...................................................
2.2.2 analisis regresi dan korelasi................................
BAB III
Pembahasan
3.1 Perkembangan Ekspor Impor Indonesia Jerman.................................
3.2 Defisit yang terjadi di Indonesia.....................................................
3.3 ketergantungan Indonesia terhadap komoditas impor jerman.............
3.4 Komoditas Impor Jerman ke Indonesia........................................
BAB IV
4.1 Kesimpulan...............................................................................
4.2 Saran...........................................................................
Lampiran............................................................
Daftar pustaka............................................

2

BAB I
1.1 latar Belakang

Jerman merupakan sebuah negara dengan pemerintahan berbentuk Republik
Federal yang dipimpin Presiden sebagai Kepala Negara dan Kanselir sebagai Kepala
Pemerintahan. Luas wilayah Jerman sebesar 357.022 kilometer persegi, penduduk
sekitar 82 juta, dan 16 negara bagian (lander) telah menjadi kunci kekuatan
masyarakat ekonomi Eropa yang kemudian berubah menjadi Uni Eropa pada tahun
1993. Jerman merupakan kekuatan Eropa dan dunia di bidang ilmu pengetahuan,
teknologi, ekonomi, perdagangan, memiliki standar hidup yang sangat tinggi dan
sistem jaringan pengaman sosial yang sangat baik.
Indonesia adalah negara mitra global Jerman. Kedua negara menjalin kerjasama
dalam G-20 yaitu 20 negara industri dan berkembang terpenting. Jerman mendukung
kerjasama selatan-selatan serta upaya Indonesia bekerjasama dengan negara-negara
dengan pertumbuhan kecil dalam forum kerjasama segitiga. Kementerian Luar
Negeri Jerman memperhitungkan Indonesia sebagai negara pemrakarsa global.
Diharapkan hubungan Indonesia-Jerman tetap terjalin dengan baik di bidang
ekonomi, politik, sosial-budaya, investasi, maupun perdagangan.

1.2 Identifikasi Masalah
Hubungan Indonesia-Jerman sangat erat baik di bidang ekonomi maupun nonekonomi. Jerman memberikan banyak beasiswa bagi pelajar Indonesia untuk
berkuliah di Jerman. Begitu juga di bidang investasi, pemerintah RI dan Jerman juga
telah menandatangani persetujuan kerjasama tehnik dan keuangan yang merupakan

implementasi pemberian bantuan pembangunan pemerintah Jerman kepada
Indonesia. Selain itu juga pemberian fasilitas Debt Swap untuk mengurangi beban
hutang Indonesia sejak tahun 2007 melalui program pendidikan, kesehatan,
kehutanan, dan lingkungan hidup.

3

1.3 Batasan Masalah
Ada pun batasan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Membahas perkembangan ekspor-impor Indonesia-Jerman sejak tahun 20002012.
2. Membahas sekilas tentang hubungan non ekonomi yakni di bidang pendidikan.
1.4 Rumusan Masalah
1. Apa saja komoditas utama ekspor-impor antara Indonesia dan jerman?
2. Mengapa ekspor-impor bisa meningkat atau menurun?
3. Bagaimana hubungan bilateral antara Indonesia dan Jerman di bidang ekonomi
maupun non ekonomi?

1.5 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui perkembangan ekspor-impor antara Indonesia dan Jerman.
2. Mengetahui keterbukaan Indonesia terhadap komoditas impor dari Jerman.

3. Mengetahui tingkat ketergantungan Indonesia terhadap komoditas impor dari
Jerman.

4

BAB II
METODOLOGI
2.1. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan adalah data sekunder dari BPS (Badan Pusat Statistik)
Republik Indonesia. Data yang didapat berupa data ekspor dan impor dalam bentuk
rincian jumlah berbagai komoditi yang di impor maupun di ekspor antara negara
Indonesia-Jerman.
2.2. Metode Analisis
2.2.1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan suatu analisis sederhana yang bertujuan untuk
mempermudah penafsiran. Dalam penelitian ini, digunakan tabel dan grafik sebagai alat
analisis. Analisis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk memberikan gambaran
umum tentang perkembangan impor non migas Indonesia dari Jerman.
2.2.2. Analisis Regresi dan Korelasi
Analisis Regresi

Analisis regresi merupakan suatu prosedur statistik yang digunakan untuk
menganalisis hubungan yang terjadi antara dua atau lebih variabel. Melalui analisis ini
suatu peubah tak bebas dapat diestimasi berdasarkan peubah bebas. Dalam analisis
regresi dengan data runtun waktu (time series), jika dalam model disertakan nilai peubah
masa lalu (lagged) dari peubah bebas maka model tersebut dikatakan sebagai model
autoregresif. Sedangkan jika model regresi memasukan nilai peubah yang menjelaskan
keadaan saat ini dan masa lalu (lagged), model ini disebut sebagai model lagged yang
terdistribusikan atau distributed lag model (Nachrowi dan Usman, 2002).
Persamaan regresi dapat dinyatakan dengan :
Y’ = a + bX
Dimana

Y’ = nilai yang diukur variabel tak bebas
X = nilai tertentu dari variabel bebas
a = konstanta (nilai Y’ ketika X=0)

5

b = koefisien regresi, yang mengukur besarnya pengaruh X terhadap Y
Analisis Korelasi

Analisis korelasi adalah analisis yang memungkinkan kita untuk mengetahui
sesuatu di luar hasil penyelidikan, untuk memperkirakan mengenai terjadinya suatu
kejadian (nilai variabel untuk waktu yang akan datang), dan mengetahui tingkat keeratan
dari hubungan dua varibel. Dua variabel tersebut adalah Independent varibel(variabel
bebas) dan dependent variabel(variabel tak bebas atau variabel yang nilainya
terpengaruhi nilai dari variabel bebas).
Hubungan antara dua variabel ada positif dan negatif


Hubungan dua variabel dikatakan positif apabila kenaikan atau penurunan pada
variabel bebas diikuti oleh kenaikan atau penurunan variabel tak bebas



Hubungan dua variabel dikatakan negatif apabila kenaikan atau penurunan pada
variabel bebas diikuti oleh penurunan atau kenaikan variabel tak bebas

Kuat atau tidaknya hubungan antara dua variabel dapat dinyatakan dengan suatu
nilai yang disebut koefisien korelasi yang dinyatakan dengan “r”. Jika kedua varibel yang
diteliti merupakan data interval atau rasio, maka kedua hubungan dua variabel tersebut

dapat dinyatan dengan koefisien korelasi pearson.
Rumus mencari koefisien korelasi pearson:
n

∑ xi yi
r=

i=1

√∑ √∑
n

n

xi

i=1

2


y i2

i=1

atau

6

Xi
n

n∑ ¿
i=1

¿
¿2
¿
Yi
n


n∑ ¿
i=1

n

¿
¿2
¿
¿

∑ X i2−¿
i=1

n

√¿

n

n


i=1

i=1

n ∑ X i Y i− ∑ X i ∑ Y i
r=

i=1

¿

Nilai dari r selalu ada pada rentang:

−1 ≤ r ≤ 1
Apabila r=1, maka hubungan antara dua variabel positif dan sempurna
Apabila r=0, maka dua variabel tersebut tidak berhubungan
Apabila r=-1, maka hubungan antara dua variabel negatif dan sempurna
Jika hubungan dua variabel positif, semakin nilai r mendakati 1 berarti semakin
kuat hubungan kedua variabel tersebut. Sedangkan jika hubungan dua variabel negatif,

semakin nilai r mendakati -1 berarti semakin kuat hubungan kedua variabel tersebut
Selain koefisien korelasi, dalam analisis korelasi ada yang dinamakan koefisien
determinasi. Koefisien determinasi adalah koefisien yang menyatakan besarnya
sumbangan variabel bebas terhadap naik turunnya variabel tak bebas.
Nilai koefisien determinasi dapat dinyatakan sebagai berikut :

0 ≤ r2 ≤ 1
Semakin besar nilai koefisien determinasi, semakin besar kontribusi variabel
bebas terhadap variabel tak bebas.

7

BAB III
PEMBAHASAN
Dalam kegiatan ekspor dan impor yang dilakukan oleh negara Jerman dan
Indonesia terdapat penurunan dan peningkatan terhadap barang komoditi terutama pada
barang komoditi lima terbesar dari ekspor dan impor yang dilakukan oleh kedua negara
tersebut. Hal ini dikarenakan oleh berbagai faktor-faktor ekonomi maupun non-ekonomi.
Berikut pembahsan dari kegiatan ekspor dan impor pada periode 2000-2012.

3.1 Ekspor-Impor Tahun 2000-2012
Nilai Ekspor dan Impor Indonesia-Jerman
Tahun 2000-2012
i.

Tabel 1.1

8

Ekspor Dan Impor Indonia Jerman
Periode 2000-2012
4,000,000,000
3,000,000,000
2,000,000,000
1,000,000,000
0

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

-1,000,000,000
EXPORT

ii.

IMPORT

TRADE BALANCE

Tabel 1.2

Axis Title

TRADE BALANCE
400,000,000
300,000,000
200,000,000
100,000,000
0
-100,000,000u n 0 0 0 1 0 2 0 3 0 4 0 5 0 6 0 7 0 8 0 9 1 0 1 1 1 2
h 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-200,000,000
Ta 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
-300,000,000
-400,000,000
-500,000,000
Year

Tabel 1.1 di atas menunjukkan nilai dari hasil ekspor dan impor Indonesia Jerman
pada tahun 2000-2012. Secara keseluruhan nilai ekspor dan impor dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan tetapi dilihat secara rinci, hasil dari kegiatan ekspor impor antara
kedua negara mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Nilai impor dari jerman ke Indonesia
selalu lebih besar daripada nilai ekspornya yang mengakibatkan Indonesia selalu
mengalami defisit.
3.2 Defisit yang terjadi pada Indonesia
Secara umum, faktor-faktor yang menyebabkan Indonesia selalu mengalami
defisit dalam perdagangan bebas adalah karena pemerintah Indonesia melakukan
persiapan yang menyeluruh. Hal ini dikarenakan Indonesia merasa bahwa pasar Indonesia
lebih dimanfaatkan oleh negara asing dibanding kita yang memanfaatkan pasar mereka,
jadi Indonesia merasa hebat dengan ekonomi yang ada.

9

Selain itu, Indonesia lebih banyak mengalami kerugian dalam perdagangan bebas
seperti di ACFTA karena lebih banyak sumber daya alam (bahan metah) dibandingkan
manufaktur. Hal ini membuat Indonesia tidak mendapat nilai lebih dalam perdagangan
bebas.
Selama ini besaran yang paling sering dijadikan sebahai penyebab utama yang
yang menyebabkan terjadinya defisit transaksi adalah pertama, penurunan surplus neraca
perdagangan sebagai akibat menurunnya

ekspor dan meningkatnya impor barang.

Kondisi ini memang terlihat dalam tahun 2008, dimana indonesia mengalami defisit yang
lebih besar daripada tahun 2007. Impor dari jerman meningkat sebesar 30% daripada
tahun sebelumnya dan mengakibatkan defisit naik 5 kali lipat dari tahun 2007. Selain itu,
impor pada tahun 2007-2012 naik dari tahun sebelumnya ini dikarenakan meningkatkan
komoditas impor pesawat terbang dari jerman yang masuk dalam jumlah besar. Oleh
karena itulah penyebab dari defisit yang terjadi di Indonesia.

3.3 Ketergantungan Indonesia terhadap komoditas impor Jerman
Ketergantungan indonesia terhadap komoditas impor Jerman dapat dilihat pada
tabel 1.1 secara keseluruhan impor menjadi dominasi dari grafik tersebut setiap tahunnya.
Ketergantungan ini mempengaruhi konsumen terhadap produk impor, ketimbang produk
dalam negeri dan sebagian konsumen di Indonesia masih impor minded, menganggap
bahwa produk impor dalam negeri rendah kualitasnya ketimbang produk luar negeri.
Kebijakan impor telah menjadi komoditas politik dan keuntungan personal. Tidak sedikit
masuknya barang impor akibat permainan di kalangan elit. Padahal kondisi tersebut
merugikan industri dalam negeri serta konsumen Indonesia.

3.4 Komoditas Impor Jerman ke Indonesia
Tahun 2000-2006

10

Tabel 1.3
(Source: Statisitik perdagangan luar negeri impor Indonesia Jerman)
`

Dari tabel 1. di atas dapat dilihat komoditas peralatan telekomunikasi barada

pada urutan pertama dari kegiatan impor tahun 2000-2005. Komoditas peralatan
telekomunikasi menjadi penyumbang terbesar untuk indonesia daripada barang lainnya.
Hal ini karena jerman merupakan negara maju dalam penggunaan teknologi yang ramah
lingkungan dan dapat ditunjukkan dengan adanya perusahaan-perusahaan telekomunikasi
jerman yang berada di Indonesia seperti perusahaan siemens, T-mobile dan lain-lain.
Komoditas peralat mesin juga merupakan komoditas yang terbesar yang diimpor oleh
indonesia dari jerman.
Jerman sebagai negara yang memiliki potensial yang sangat besar dalam
memproduksi manufaktur daripada indonesia menjadi alasan mengapa komoditas ini
sangat besar impornya. Keterbatasan indonesia dalam memproduksi mesin dan barang
manufaktur ini lah yangmenjadi penyebab indonesia mengimpor komoditas tersebut dari
jerman, selain itu kualitas produk yang dimiliki jerman lebih baik daripada negara lain.
Selain faktor tersebut, banyak pabrik-pabrik industri jerman yang berada di
Indonesia yang memberikan keuntungan bagi kedua negara indonesia dan jerman. Pabrik
tersebut membuka lapangan kerja bagi warga setempat. Tetapi pabrik tersebut juga
mendapat keuntungan dengan mengirimkan barang manufaktur seperti mesin-mesin
untuk industri.

11

Komoditas Impor Jerman ke Indonesia
Tahun 2007-2012
Tabel 1.4

(Source: Statisitik perdagangan luar negeri impor Indonesia Jerman)

Dari tabel 1.4 diatas menunjukkan lima komoditas impor terbesar dari jerman ke
Indonesia. Dapat dilihat bahwa yang menempati posisi pertama pada periode 2007-2012
adalah komoditas.pesawat terbang dan komponen lainnya yang digunakan untuk
perlengkapan senjata di bidang militer seperti tank, senjata, dan pesawat jet. Hal ini
dikaitkan dengan hubungan bilateral di bidang non-ekonomi yaitu bidang militer yang
mendukung stabilitas, integrasi wilayah, dan kesatuan negara Indonesia. Jerman
mengirimkan 104 tank tempur dan 50 pengangkut personel lapis baja kepada indonesia.
Tujuan dikirimkannya tank ini untuk konflik dalam negeri bukan untuk kejahatan HAM.

12

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan dari hasil pembahasan neraca perdagangan Indonesia yang
selalu mengalami defisit menunjukkan bahwa Indonesia belum siap untuk mneghadapi
pasar persaingan bebas. Ketidaksiapan ini dapat dilihat dari rendahnya kualitas produk
yang dihasilkan oleh Indonesia. Sehingga barang tersebut belum mampu bersaingan
dengan produk dari luar.

13

Selain itu, kondisi industri manufaktur di Indonesia belum mendukung secara
kualitas atau belum memenuhi persyaratan perdagangan bebas karena kurang kesiapan
infrastruktur, produktivitas yang rendah, bunga kredit yang tinggi, biaya transportasi yang
tinggi, Kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia. Faktor utamanya, Indonesia
belum mampu memenuhi kebutuhan barang modal,

sehingga untuk memenuhinya

Indonesia harus impor barang dari luar termasuk Jerman.

4.2 Saran
Indonesia perlu mempersiapkan diri untuk mengembangkan industri manufaktur
dalam negeri dan untuk menekan impor barang modal dapat dilakukan dengan berbagai
strategi yang memperkuat industri dan fokuspada pengembangan sektor hulu seperti
indutri manufaktur maka indonesia akan mampu memenuhi permintaan dalam negeri
dengan produk dalam negeri.
Selain mengembangkan industri manufaktur dalam negeri, perlu diadakan peningkatan
kualitas SDM agar produktivitas yang dihasilkan meningkat. Upaya dalam meningkatkan
SDM dapat dilakukan dengan pelatihan tenaga kerja, memperkenalkan tenaga kerja
dengan teknologi baru, dan menghargai orang pintar yang ada di Indonesia agar mau
mengembangkan kemampuannya demi kemajuan negara ini daripada mengembangkan
kemampuannya di negara lain yang akan memajukan negara lain bukan negaranya
sendiri.

Lampiran
Tah
un
2000

EXPORT

IMPORT

TRADE BALANCE

1.443.127.393

1.244.670.324

198.457.069

2001

1.257.944.576

1.300.528.994

-42.584.418

2002

1.269.876.335

1.437.567.845

-167.691.510

2003

1.416.768.086

1.501.753.244

-84.985.158

pecentage
(%)
121,45774
81
293,78607
92
49,320536
26

14

2004

1.654.587.084

1.734.025.698

-79.438.614

2005

1.781.580.476

1.750.826.860

30.753.616

2006

2.025.698.161

1.756.575.092

269.123.069

2007

2.316.013.330

2.218.944.374

97.068.956

2008

2.465.155.806

2.868.793.273

-403.637.467

2009

2.605.669.686

2.373.528.170

232.141.516

2010

2.984.670.615

2.875.353.275

109.317.340

2011

3.304.651.447

3.393.814.360

-89.162.913

2012

3.145.785.765

3.244.201.309

-98.415.544

6,5264854
84
138,71368
65
775,09406
7
63,931387
84
515,82549
52
157,51238
05
52,909181
48
181,56337
59
10,377219
28

Tabel neraca perdagangan ekspor impor indonesia jerman
(Source: Statisitik perdagangan luar negeri impor Indonesia Jerman)
(Source: Statisitik perdagangan luar negeri ekspor Indonesia Jerman)

Grafik Impor dari Jerman ke Indonesia tahun 2000-2012

CIF Value US$

IMPORT
4,000,000,000
3,500,000,000
3,000,000,000
2,500,000,000
2,000,000,000
1,500,000,000
1,000,000,000
500,000,000
0
2000200120022003200420052006200720082009201020112012
Axis Title

15

(Source: Statisitik perdagangan luar negeri impor Indonesia Jerman)

EXPORT
3,500,000,000

CIF Value US$

3,000,000,000
2,500,000,000
2,000,000,000
1,500,000,000
1,000,000,000
500,000,000
0
20

00

20

01

20

02

20

03

20

04

20

05

20

06

20

07

20

08

20

09

20

10

20

11

20

12

Axis Title

T
abel Ekspor Indonesia ke Jerman tahun 2000-2012

Sindonews.com - Neraca perdagangan Indonesia belakangan ini selalu mengalami defisit.
Indonesia banyak melakukan impor dibanding ekspor, mulai dari pangan seperti gandum hingga
barang teknologi tinggi seperti pesawat.
Direktur Kerjasama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Imam
Pambagyo mengakui, selama ini banyak keluhan masyarakat tentang membanjirnya barang impor.

16

"Kita mengeluhkan banyak impor. Semakin banyak produk. Saya lontarkan pertanyaan,
barang itu kan dari luar negeri memang naik kapal sendiri? itu karena ada pesan dari Indonesia,"
ucap Imam di Kemendag, Jakarta, Selasa (10/12/2013)
Dia juga mempertanyakan kenapa orang Indonesia suka memesan barang impor dan tidak
membeli produk dalam negeri. Pesanan dari masyarakat tersebut yang kemudian berdampak pada
tingginya angka impor.
"Pertanyaannya kenapa orang Indonesia tidak beli produk Indonesia? Apa barangnya
engga ada, kenapa orang pesan dari luar negeri kalau itu ada di dalam Indonesia," ujarnya.
Menurutnya, tingginya impor saat ini karena kurangnya sisi suplai dari dalam negeri.
Bukan hanya itu, Indonesia sebagai negera berkembang juga membutuhkan konsumsi yang tinggi
untuk tetap bertahan.
"Kelas menengah kita besar dan memerlukan produk konsumer. Bisa enggak kita
meningkatkan produksi pangan dalam negeri," pungkas Imam
(http://ekbis.sindonews.com/read/2013/12/10/34/815414/kemendag-banyak-impor-

karena-permintaan-tinggi)

Daftar Pustaka









http://kompasania.com/post/read/598066/3/neraca-perdagangan -indonesia-defisit
Statisitik perdagangan luar negeri impor Indonesia Jerman 2000-2012
http://www.academia.edu/1926077/mencegah_politisasi_anggaran_mencegah_defis
it
http://touch.jaringanews.com/index.php/internasional/uni-eropa/25097
http://id.wikipedia.org/ekonomi_jerman
http://news.okezone.com/read/2010/06/14/337/342660/large
http://finance.detik.com/read/2012/06/11/091614/1937676/1036/barang-impor-asaljerman-makin-marak-masuk-ri
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&id_subyek=1¬ab=76

17

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65