Observasi Pembelajaran Kurikulum 2013. docx

Observasi Implementasi Pembelajaran IPS di Kurikulum 2013
di SDN Magelang 5
Kelas IV
Laporan ini disusun untuk memenuhi Tugas mata kuliah PENDIDIKAN IPS SD
Dosen Pengampu : Amilla Fidyah Astuti, S.Pd

Disusun oleh:
1.
2.
3.

Eka Noviana M
Pamungkas Mei R
Septi Puji A

13.0305.0015
13.0305.0025
13.0305.0052

REGULER 3/A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2014
Daftar Isi
1

Halaman Judul.............................................................................................. 1
Daftar Isi...................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 3
A. Latar Belakang................................................................................. 3
B. Rumusan Masalah............................................................................ 5
C. Tujuan.............................................................................................. 5
BAB II KAJIAN TEORI.............................................................................. 6
BAB III HASIL OBSERVASI..................................................................... 11
KESIMPULAN............................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 15
LAMPIRAN................................................................................................. 16

BAB I


2

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang paling mendasar dalam
siklus kehidupan manusia dari lahir hingga akhir hayat. Pendidikan menjadi hal
yang penting dalam menciptakan dan mengembangkan kepribadian serta
perkembangan jiwa anak kelak. Pendidikan merupakan suatu upaya yang
dilakukan secara sadar dan terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pendidikan nasional adalah usaha secara sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan,
pengendalian diri, kebiasaan, kecerdasan dan ketrampilan yang diperlukan bagi
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Pasal 1 Undang-undang No. 20 tahun
2003).
Pemerintah pada tahun lalu telah mengeluarkan kebijakan tentang
Kurikulum 2013. Kebijakan ini antara lain memberi ruang gerak yang luas kepada
lembaga pendidikan khususnya SD/MI dalam mengelola sumber daya yang ada,
dengan cara mengalokasikan seluruh potensi dan prioritas sehingga mampu
melakukan terobosan-terobosan sistem pembelajaran yang lebih inovatif dan

kreatif.
Salah satu upaya kreatif dalam melaksanakan pembelajaran yang
menggunakan kurikulum berbasis kompetensi di SD/MI adalah melakukan
pembelajaran tematik. Pembelajaran model ini akan lebih menarik dan bermakna
bagi anak karena model pembelajaran ini menyajikan tema-tema pembelajaran
yang lebih aktual dan kontekstual dalam kehidupan sehari-hari. Namun demikian
masih banyak pihak yang belum memahami dan mampu menerapkan model ini
secara baik.
Pada pembelajaran tematik tidak ada lagi yang namanya pemisahan mata
pelajaran. Kurikulum baru ini membuat banyak perubahan pada sistem
pembelajaran sekolah dasar (SD). Kurikulum 2013 itu mengurangi jumlah mata
3

pelajaran SD menjadi 6 yang saat ini ada 10 mata pelajaran, yaitu: Pendidikan
Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS,
Seni Budaya dan Keterampilan, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan,
serta Muatan lokal dan Pengembangan diri.
Enam mata pelajaran yang diajarkan di SD pada kurikulum 2013 itu
adalah Matematika, Bahasa Indonesia, Agama, Pendidikan Jasmani, Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan, dan Seni Budaya. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang sebelumnya diajarkan di SD, akan
diajarkan secara terpadu atau terintegrasi dengan mata pelajaran yang lain.
Dengan diterapkannya sistem pembelajaran berbasis tematik integratif di
kurikulum 2013, mata pelajaran IPA dan IPS bukannya dihapus dari kurikulum,
tapi diintegrasikan berdasarkan tema. Untuk mata pelajaran IPA akan menjadi
materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika. Mata pelajaran
IPS akan menjadi pembahasan materi pelajaran Bahasa Indonesia dan Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan, sedangkan mulok dan pengembangan diri itu
kaitannya nanti dengan Seni Budaya. Nama mata pelajaran IPA dan IPS sama
sekali tidak dimunculkan, tetapi muatannya di munculkan di pelajaran-pelajaran
lain.
1. Tempat Pelaksanaan Observasi
Kelompok kami melaksanakan observasi di SD Negeri Magelang 5 yang
berada di Jalan Pahlawan no. 41B kecamatan Magelang Tengah, kota Magelang
telp. (0293) 365765, kode pos 56117.
2. Waktu Pelaksanaan
Observasi dilaksanakan pada Jum’at, 24 Oktober 2014 mulai pukul 07:0010.00 WIB.
3. Obyek observasi
Dalam observasi ini yang menjadi obyek observasi adalah implementasi
pembelajaran IPS di SD, kelompok kami mengamati proses pembelajaran yang

terjadi di kelas 4.

4

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana proses pembelajaran IPS di SD dengan menggunakan
kurikulum 2013?
2. Apa saja yang menjadi kendala di dalam proses pembelajaran khususnya
IPS untuk SD di dalam kurikulum 2013?
C. Tujuan
1. Melalui kegiatan observasi diharapkan mampu untuk menginformasikan
mengenai proses pembelajarn IPS di SD dengan menggunakan kurikulum
2013.
2. Untuk menginformasikan mengenai kendala yang terjadi di lapangan
perihal proses pembelajaran dengan menggunakan kurikulum 2013.

BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Pendidikan


5

Pendidikan adalah suatu proses yang dilakukan oleh guru kepada anak
didiknya. Selain itu, pendidikan adalah alat untuk merubah cara berpikir kita dari
cara berpikir tradisional ke cara berpikir ilmiah. Peranan seorang guru dalam
proses belajar mengajar sangat penting dalam mengembangkan perubahan tingkah
laku pada siswa. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan
yang bersifat pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotorik), maupun
yang menyangkut nilai dan sikap (afektif) (Sardiman, 2006:2). Keberhasilan
penyelenggaraan pendidikan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya
adalah kesiapan guru dalam mempersiapkan peserta didiknya melalui proses
pembelajaran. Pada hakekatnya penyampaian materi pelajaran atau proses belajar
merupakan proses komunikasi yaitu proses penyampaian pesan atau pikiran dari
seseorang kepada orang lain.
B. Pengertian Sekolah
Sekolah merupakan bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar,
serta tempat menerima dan memberi pelajaran. Sekolah merupakan salah satu
tempat bagi para siswa untuk menuntut ilmu. Melihat kenyatannya hingga
sekarang sekolah masih dipercaya oleh sebagian besar anggota masyarakat
sebagai salah satu tempat untuk belajar, berlatih kecakapan, menyerap pendidikan

atau tempat proses mendewasakan anak. Sekolah sebagai salah satu lembaga
pendidikan (formal), mempunyai misi dan tugas yang cukup berat, juga bisa
dikatakan bahwa sekolah berperan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dalam
arti menumbuhkan, memotivasi dan mengembangkan nilai-nilai budaya yang
mencakup etika, logika, estetika, dan praktika, sehingga tercipta manusia yang
utuh dan berakar pada budaya bangsa (Sumidjo, 1999: 71).
C. Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013
Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013 dapat diartikan suatu kegiatan
pembelajaran dengan mengintegrasikan materi beberapa mata pelajaran dalam
satu tema/topik pembahasan. Sutirjo dan Sri Istuti Mamik (2004: 6) menyatakan
bahwa Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013 merupakan satu usaha untuk

6

mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai, atau sikap pembelajaran, serta
pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema. Dari pernyataan tersebut dapat
ditegaskan bahwa Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013 dilakukan dengan
maksud sebagai upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan,
terutama untuk mengimbangi padatnya materi kurikulum. Disamping itu
Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013 akan memberi peluang pembelajaran

terpadu yang lebih menekankan pada partisipasi/keterlibatan siswa dalam belajar.
Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu,
aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar.
D. Prinsip Dasar Pembelajaran Tematik
Dalam menerapkan dan melaksanakan pembelajaran tematik, ada beberapa
prinsip dasar yang perlu diperhatikan yaitu 1) bersifat terintegrasi dengan
lingkungan, 2) bentuk belajar dirancang agar siswa menemukan tema, dan 3)
efisiensi. Agar diperoleh gambaran yang lebih jelas berikut ini akan diurakan
ketiga prinsip tersebut, berikut ini.
1. Bersifat kontekstual atau terintegrasi dengan lingkungan.
Pembelajaran yang dilakukan perlu dikemas dalam suatu format
keterkaitan, maksudnya pembahasan suatu topik dikaitkan dengan
kondisi yang dihadapi siswa atau ketika siswa menemukan masalah
dan memecahkan masalah yang nyata dihadapi siswa dalam kehidupan
sehari-hari dikaitkan dengan topik yang dibahas.
2. Bentuk belajar harus dirancang agar siswa bekerja secara sungguhsungguh untuk menemukan tema pembelajaran yang riil sekaligus
mengaplikasikannya.
Dalam melakukan Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013siswa
didorong untuk mampu menemukan tema-tema yang benar-benar
sesuai dengan kondisi siswa, bahkan dialami siswa.

3. Efisiensi
Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013memiliki nilai efisiensi
antara lain dalam segi waktu, beban materi, metode, penggunaan

7

sumber belajar yang otentik sehingga dapat mencapai ketuntasan
kompetensi secara tepat.
E. Ciri-ciri Pembelajaran Tematik 2013
Pembelajaran

Tematik

Kurikulum

2013

memiliki

ciri-ciri


atau

karakteristik sebagai berikut 1) berpusat pada siswa, 2) Memberikan pengalaman
langsung kepada siswa, 3) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, 4)
Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses
pembelajaran., 5) Bersifat fleksibel, 6) Hasil pembelajaran dapat berkembang
sesuai dengan minat, dan kebutuhan siswa. Agar diperoleh gambaran yang lebih
jelas tentang karakteristik tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Berpusat pada siswa
Proses pembelajaran yang dilakukan harus menempatkan siswa
sebagai pusat aktivitas dan harus mampu memperkaya pengalaman
belajar. Pengalaman belajar tersebut dituangkan dalam kegiatan belajar
yang menggali dan mengembangkan fenomena alam di sekitar siswa.
2. Memberikan pengalaman langsung kepada siswa
Agar pembelajaran lebih bermakna maka siswa perlu belajar secara
langsung dan mengalami sendiri. Atas dasar ini maka guru perlu
menciptakan kondisi yang kondusif dan memfasilitasi tumbuhnya
pengalaman yang bermakna.
3. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas

Mengingat tema dikaji dari berbagai mata pelajaran dan saling
keterkaitan maka batas mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas.
4. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses
pembelajaran.
5. Bersifat fleksibel
Pelaksanaan Pembelajaran Tematik

Kurikulum 2013 tidak

terjadwal secara ketat antar mata pelajaran.
6. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat, dan
kebutuhan siswa.
Sehubungan dengan hal tersebut diungkapkan karakteristik pembelajaran
terpadu/tematik sebagai berikut: 1) pembelajaran berpusat pada anak, 2)
menekankan pembentukan pemahaman dan kebermaknaan, 3) belajar melalui
8

pengalaman langsung, 4) lebih memperhatikan proses daripada hasil semata, 5)
sarat dengan muatan keterkaitan.
Peran dan Pemilihan Tema dalam Pembelajaran Tematik. Tema dalam
Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013 memiliki peran antara lain:
1. Siswa lebih mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik
tertentu.
2. Siswa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai
kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama.
3. Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan
4. Kompetensi berbahasa bisa dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan
mata pelajaran lain dan pengalaman pribadi siswa.
5. Siswa lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan
dalam konteks tema yang jelas.
6. Siswa lebih bergairah belajar karena mereka bisa berkomunikasi dalam
situasi yang nyata.
7. Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara
terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 kali.
Pemilihan tema dalam Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013 dapat
berasal dari guru dan siswa. Pada umumnya guru memilih tema dasar dan siswa
menentukan unit temanya.
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pembelajaran
tematik, yaitu:
1. Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013 dimaksudkan agar pelaksanaan
kegiatan pembelajaran lebih bermakna dan utuh.
2. Dalam pelaksanaan Pembelajaran Tematik

Kurikulum 2013 perlu

mempertimbangkan alokasi waktu untuk setiap topik, banyak sedikitnya
bahan yang tersedia di lingkungan.
3. Pilihlah tema yang terdekat dengan siswa.
4. Lebih mengutamakan kompetensi dasar yang akan dicapai dari pada tema.
Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013 memiliki beberapa
keuntungan, seperti berikut:
1. Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan siswa

9

2. Pengalaman dan kegiatan belajar relevan dengan tingkat perkembangan
dan kebutuhan siswa.
3. Hasil belajar akan bertahan lebih lama karena lebih berkesan dan
bermakna.
4. Menumbuhkan keterampilan sosial, seperti bekerja sama, toleransi,
komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013 di samping memiliki beberapa
keuntungan sebagaimana dipaparkan di atas, juga terdapat beberapa kekurangan
yang diperolehnya. Kekurangan yang ditimbulkannya yaitu:
1. Guru dituntut memiliki keterampilan yang tinggi
2. Tidak setiap guru mampu mengintegrasikan kurikulum dengan konsepkonsep yang ada dalam mata pelajaran secara tepat.

BAB III
HASIL OBSERVASI
Kami melakukan observasi ‘Implementasi Pembelajaran IPS di SD dengan
Kurikulum 2013’ di SD Negeri Magelang 5 kelas IV. Observasi dilakukan pada
hari Jum’at, 24 Oktober 2014. Di dalam satu kelas tersebut terdapat 33 siswa
dengan jumlah siswa laki-laki 17 anak dan perempuan 16 anak, tetapi pada hari
tersebut terdapat salah satu siswa yang absen.

10

Seluruh siswa-siswi sekolah tersebut masuk ke dalam kelas masingmasing pukul 07.15 yang kemudian diisi dengan kerohanian yang disiarkan
melalui satu sumber yaitu dari ruang guru dengan menggunakan microphone, saat
kerohanian tersebut siswa-siswi kelas IV mengumpulkan uang infaq yang
memang dilakukan pada setiap hari Jum’at dan kemudian dikumpulkan ke wali
kelas untuk kemudian diberikan kepada guru agama untuk kepentingan ibadah.
Kerohanian tersebut berakhir pada pukul 07.45, yang kemudian dilanjutkan
pelajaran di kelas masing-masing.
Pada hari ini, yang akan dibahas adalah Tema 4 ‘Berbagai Pekerjaan’,
Subtema 1 ‘mengenal macam-macam pekerjaan’, dan materi pokok yang akan
dibahas adalah ‘sumber daya alam’. Wali kelas membagi siswa-siswi kedalam 6
kelompok dengan nama berbagai macam profesi -ada kelompok Polisi, TNI-AU,
TNI-AD, Perawat, Chef, dan Guru-. Di awal kegiatan, guru memanggil dengan
menyebutkan nama kelompok dan kelompok yang di panggil bertepuk tangan,
kemudian mengajak siswanya refresh dengan cara bernyanyi.
Buku yang digunakan oleh guru hanyalah LKS dari salah satu penerbit –
Viva Pakarindo-, di dalam LKS buku pegangan guru tidak terdapat materi, tetapi
hanyalah berisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik.
Saat pembelajaran, terjadi proses tanya jawab antara guru dan siswa, guru
menanyakan kepada siswa tentang salah satu profesi yakni perawat, kemudian
menanyakan pada siswa apa alat yang digunakan oleh sang perawat dan siswa
menjawat alat suntik, kemudian guru menanyakan kembali mengenai apa yang
diisikan dalam alat suntik dan siswa menjawab obat, lalu guru menanyakan obat
terbuat dari bahan apa, siswa menjawab ada bahan kimia dan bahan herbal, lalu
guru bertanya kembali obat herbal berasal dari apa dan para siswa menjawab
berasal dari tumbuhan. Dari situlah dapat terlihat bahwa guru mencoba
menghubungkan antara mata pelajaran IPS dengan mata pelajaran IPA tetapi tidak
menyebutkan mata pelajaran, dan ini sudah menggambarkan pembelajaran
tematik. Dan anak kemudian membaca materi bersama-sama setelah guru

11

membacanya terlebih dahulu. Disela-sela pembelajaran guru melakukan proses
tanya jawab dan memberikan penghargaan pada setiap siswa yang mencoba
menjawab. Guru kemudian membagi lembar kerja siswa dan kartu yang
bertuliskan tentang materi Sumber Daya Alam, secara berkelompok siswa
mengisikan nama-nama Sumber Daya Alam pada lembar kerja yang telah
disediakan. Guru membuat dan menyiapkan kolom mengenai klasifikasi Sumber
Daya Alam yang kemudian ditempel didepan kelas, waktu yang diberikan guru
kepada siswa untuk mengerjakan tugas tersebut adalah 20 menit. Siswa terlihat
saling bekerja sama. Setelah waktu yang ditentukan habis guru meminta
perwakilan masing-masing kelompok untuk menuliskan hasil kerja kelompoknya
di kolom yang telah disediakan didepan kelas. Guru menganjurkan siswa untuk
mencatat hasil kelompoknya di buku tulis masing-masing.
Disela pembelajaran guru menjelaskan kepada kami tentang proses
pembelajaran dan cara penilaian kurikulum 2013, dan menceritakan betapa
sulitnya saat melakukan proses penilaian yang prosedurnya sedikit rumit karena
penilaiannya terbagi menjadi beberapa macam, ada penilaian sikap, pengetahuan
dan keterampilan. Dariawal guru juga memberi tahu aspek-aspek penilaian pada
siswa, sehingga siswa tahu apa yang dilakukannya akan mempengaruhi nilainya.
Setelah membahas lembar kerja kelompok guru meminta siswa hanya
menyiapkan buku tulis dan memberi soal secara lisan, dan siswa hanya menulis
jawabannya saja. Pertanyaannya berkisar tentang Sumber Daya Alam dan
pekerjaan. Soal yang perlu dijawab siswa terdiri dari 5 nomor kemudian di geser
kesamping dan dikoreksi antar anggota kelompok, ini juga menguji sikap
kejujuran siswa dalam memberi nilai pekerjaan temannya.
Kemudian siswa membaca teks mengenai Sumber Daya Alam dan
diberikan tugas untuk menjawab soal dibawah bacaan tersebut yang dikerjakan
dirumah atau dijadikan pekerjaan rumah (PR). Guru tidak menyebutkan mata
pelajarannya dan di dalam LKS pun tidak tertera nama mata pelajaran, inilah ciri
dari pembelajaran tematik yang pada dasarnya dari pelajaran IPS berganti ke mata

12

pelajaran Bahasa Indonesia. Pada kegiatan selanjutnya guru menanyakan kembali
tentang pelajaran apa saja yang sudah dipelajari pada hari ini dan kemudian
memberi proyek kepada siswa untuk mencari 10 macam pekerjaan yang ada
disekitar lingkungan siswa.
Masalah yang dihadapi dalam pembelajaran kurikulum 2013 ini menurut
guru adalah buku yang belum datang diatasi dengan mendownload sendiri buku
kurikulum 2013 akan tetapi didalam kelas tersebut tidak terdapat LCD sehingga
guru menggunakan LKS yang tetap mengacu pada buku pemerintah. Selain itu
dalam satu hari harus selesai satu pembelajaran yang terkadang tidak sesuai
dengan waktu yang ditentukan. Guru juga menceritakan tentang penilaian yang
rumit, membingungkan guru karena banyak sekali kolom penilaian. Untuk rapor
guru mempunyai aplikasi tersendiri yang dirasa sangat membantu untuk
menganalisis hasil belajar siswa. Guru kelas memperlihatkan soal dan hasil UTS
yang telah dilaksanakan dengan cara tes pertema yang soalnya tidak terdapat
dengan jelas pengelompokan mata pelajaran. Meskipun begitu guru mengatakan
bahwa kurikulum 2013 memang sangat menyenangkan untuk anak.
Setelah pelajaran selesai anak-anak diperbolehkan istirahat yakni pada
pukul 09.00 WIB.

KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas dapat ditegaskan bahwa Pembelajaran Tematik
Kurikulum 2013 dimaksudkan agar pembelajaran lebih bermakna dan utuh.
Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013 ini memiliki peran yang sangat penting
dalam meningkatkan perhatian, aktivitas belajar, dan pemahaman siswa terhadap
materi yang dipelajarinya, karena pembelajarannya lebih berpusat pada siswa,

13

memberikan pengalaman langsung kepada siswa,

pemisahan mata pelajaran

tidak begitu jelas, menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu
proses pembelajaran., bersifat fleksibel, hasil pembelajaran dapat berkembang
sesuai dengan minat, dan kebutuhan siswa.
Dengan diterapkannya sistem pembelajaran berbasis tematik integratif di
kurikulum 2013, mata pelajaran IPA dan IPS bukannya dihapus dari kurikulum,
tapi diintegrasikan berdasarkan tema. Untuk mata pelajaran IPA akan menjadi
materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika. Mata pelajaran
IPS akan menjadi pembahasan materi pelajaran Bahasa Indonesia dan Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan, sedangkan mulok dan pengembangan diri itu
kaitannya nanti dengan Seni Budaya. Nama mata pelajaran IPA dan IPS sama
sekali tidak dimunculkan, tetapi muatannya di munculkan di pelajaran-pelajaran
lain.

DAFTAR PUSTAKA
www.pppg_tertulis.or.id. Pembelajaran Tematik
www.p3gmatyo.go.id. Pembelajaran Tematik
http://prosiding.upgrismg.ac.id/index.php/pgsd/pgsd/paper/viewfile/323/275.

14

http://aris_twn.staff.stain_salatiga.ac.id/wp-content/uploads/

15